PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FTIK IAIN PALANGKA RAYA 2017

(1)

(2)

i

PEDOMAN

PENULISAN SKRIPSI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

PALANGKA RAYA

2017


(3)

(4)

(5)

iv

SAMBUTAN DEKAN

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK) IAIN PALANGKA RAYA

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah Swt., atas segala karunia dan rahmat-Nya, sehingga akhirnya buku “Pedoman Penulisan Skripsi FTIK IAIN Palangka Raya” ini dapat diselesaikan dan disajikan kepada khalayak pembaca. Shalawat serta salam dihaturkan kepada Nabi Muhammad Saw., para sahabat serta pengikutnya hingga hari kemudian.

Sejalan dengan tujuan peningkatan mutu ilmiah dan peningkatan bobot skripsi FTIK IAIN Palangka Raya, Pimpinan telah membentuk suatu Tim yang bertugas menyusun buku Pedoman Penulisan Skripsi FTIK IAIN Palangka Raya yang disesuaikan dengan kondisi Fakultas dan tim ini telah bekerja keras untuk dapat menyelesaikan tugasnya sehingga pedoman ini selesai dengan baik.

Pimpinan FTIK IAIN Palangka Raya sangat menghargai usaha ini dan mengucapkan terimakasih kepada tim yang telah berpartisipasi secara aktif dalam wewujudkan buku pedoman ini.

Pedoman ini diharapkan dijadikan acuan bagi para dosen dalam melakukan pembimbingan dan mahasiswa dalam penulisan skripsi. Semoga pedoman penulisan skripsi ini dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya. Âmîn

Palangka Raya, 24 Pebruari 2017 Dekan FTIK,

Drs. Fahmi, M.Pd.


(6)

v

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

SK DEKAN TENTANG PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI FTIK IAIN PALANGKA RAYA ... ii

SAMBUTAN DEKAN FTIK IAIN PALANGKA RAYA ... iv

DAFTAR ISI ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan dan Kegunaan ... 1

C. Arah Penulisan Skripsi ... 2

D. Penyusunan Skripsi ... 2

BAB II PROPOSAL SKRIPSI ... 3

A. Pengertian Proposal Skripsi ... 3

B. Pengajuan Judul Skripsi ... 3

C. Seminar Proposal Skripsi ... 4

BAB III PENULISAN SKRIPSI ... 5

A. Pengertian Skripsi ... 5

B. Sistematika Skripsi ... 5

C. Teknik Penulisan ... 19

D. Format Pengetikan dan Penjilidan ... 26

BAB IV PEMBIMBING DAN SIDANG UJIAN SKRIPSI ... 30

A. Pembimbing ... 30

B. Sidang Ujian Skripsi ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 33


(7)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Halaman Sampul ... 34

Lampiran 2. Halaman Judul ... 35

Lampiran 3. Pernyataan Orisinalitas ... 36

Lampiran 4. Lembar Persetujuan ... 37

Lampiran 5. Lembar Pengesahan ... 38

Lampiran 6. Abstrak ... 39

Lampiran 7. Kata Pengantar ... 40

Lampiran 8. Motto ... 41

Lampiran 9. Transliterasi ... 42

Lampiran 10. Daftar Tabel ... 44

Lampiran 11. Daftar Singkatan ... 45

Lampiran 12. Daftar Riwayat Hidup ... 46

Lampiran 13. Peringkat Sistem Penomoran ... 47

Lampiran 14. Outline Program Studi PAI/PGMI/PIAUD/MPI Lampiran 14a. Outline Proposal Skripsi Penelitian Kualitatif ... 48

Lampiran 14b. Outline Penulisan Skripsi Hasil Penelitian Kualitatif ... 49

Lampiran 14c. Outline Penulisan Proposal Skripsi Penelitian Kuantitatif ... 50

Lampiran 14d. Outline Penulisan Skripsi Hasil Penelitian Kuantitatif ... 51

Lampiran 14e. Outline Penulisan Proposal Skripsi PTK ... 52

Lampiran 14f. Outline Penulisan Skripsi Hasil PTK ... 53

Lampiran 15. Outline Program Studi Tadris Bahasa Inggris Lampiran 15a. Outline Skripsi Penelitian Kuantitatif Prodi TBI ... 54

Lampiran 15b. Outline Skripsi Penelitian Kualitatif Prodi TBI ... 56

Lampiran 15c. Outline Skripsi Penelitian Tindakan Kelas Prodi TBI ... 58

Lampiran 15d. Outline Skripsi Penelitian Pengembangan Prodi TBI ... 60

Lampiran 16. Outline Program Studi Tadris Fisika Lampiran 16a. Outline Skripsi Kuantitatif Prodi TFS ... 62

Lampiran 16b. Outline Skripsi Kualitatif Prodi TFS ... 63

Lampiran 17. Outline Program Studi Tadris Biologi Lampiran 17a. Outline Skripsi Penelitian Kuantitafif Prodi TBG ... 64

Lampiran 17b. Outline Skripsi Kualitatif Prodi TBG ... 65

Lampiran 17c. Outline Skripsi Penelitian Pengembangan R & D Prodi TBG ... 66

Lampiran 17d. Outline Skripsi Penelitian tindakan Kelas Prodi TBG ... 67

Lampiran 18. Outline Penulisan Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa Arab 68 Lampiran 19. Daftar Nama-Nama Tim Penyusun ... 76


(8)

1

LAMPIRAN : KEPUTUSAN DEKAN FTIK IAIN PALANGKA RAYA

NOMOR : 35 TAHUN 2017

TANGGAL : 24 PEBRUARI TAHUN 2017 TENTANG : PEDOMAN PENULISAN

SKRIPSI FTIK IAIN PALANGKA RAYA

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

Penyusunan pedoman penulisan skripsi berlaku untuk semua program studi di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya dilatarbelakangi adanya kecendrungan semakin beragamnya tuntutan atas pembuatan skripsi baik dalam jenis, dan tingkat kesukaran maupun dalam formatnya. Ragam produk tulisan skripsi sejenis mungkinkan mudah diambil dan diklaim menjadi miliknya secara tidak proporsional sampai plagiaristik, jika hal ini dilakukan untuk mendapatkan gelar akademik, sungguh kontra proses pendidikan. Setidaknya eksitensi pedoman ini bermakna sebagai filter produk skripsi. Perbedaan outline tulisan ini tidak hanya terjadi antara jurusan yang berbeda, tetapi juga terjadi dalam satu jurusan dan program studi yang ada. Bahkan, antar dosen pembimbing dimukinkan terjadi perbedaan gagasan sistematika penyajian data, cara pengutipan, sumber penulisan daftar pustaka sampai pada penentuan metode. Oleh karena itu, dengan pedoman penulisan ini diharapkan mampu mengurangi perbedaan persepsi seperti di atas.

Dengan kondisi di atas, maka diperlukan adanya pedoman penulisan skripsi yang berlaku secara umum sehingga ada kesamaan model, pola dan kaidah-kaidah penulisan baik antar dosen pembimbing maupun antar dosen pembimbing dengan mahasiswa serta penguji.

B.Tujuan dan Kegunaan

Pedoman skripsi ini memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Pengembangan wawasan pengetahuan sesuai disiplin ilmu yang ditekuninya; 2. Peningkatan penuangan pemikiran dan pengetahuan mahasiswa ke dalam karya

ilmiah berdasarkan peinsip-prinsip penelitian ilmiah;

3. Peningkatan kemampuan mahasiswa dalam menerapkan metodologi penelitian; 4. Peningkatan keterampilan bahasa tulis yang baik dan benar dalam suatu karya


(9)

Pedoman skripsi ini juga memiliki beberapa kegunaan sebagai berikut: 1. Petunjuk praktis teknik penulisan skripsi;

2. Panduan dalam penyusunan sistematika skripsi;

3. Penyeragaman persepsi dan pola pikir dalam penyusunan, bimbingan, dan penilaian naskan skripsi;

4. Pengoptimalan standar penulisan skripsi mahasiswa sesuai kaidah penulisan karya ilmiah.

C.Arah Penulisan Skripsi

Penulisan karya ilmiah berupa skripsi dilingkungan akademik, pada dasarnya merupakan proses pendidikan yang memiliki beberapa arah sebagai berikut:

1. Melatih mahasiswa mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitian mereka dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

2. Menumbuhkan etos ilmiah dan tradisi akademik dikalangan mahasiswa sehingga mampu menghasilkan karya dibidang ilmu pengetahuan dalam bentuk tulisan, terutama setelah penyelesaian studi.

3. Salah satu bentuk pembuktian potensi, kemampuan, dan wawasan akademik mahasiswa yang bersangkutan, yang diperoleh melalui pendidikan dan pengajaran pada program studi masing-masing, terutama dalam mennyelesaikan masalah dengan menulis karya ilmiah.

D.Penyusunan Skripsi

Penyusunan skripsi ini dapat diarahkan kepada : (1) penelitian lapangan (field research); (2) penelitian pustaka (library research) dan (3) penelitian pengembangan (research and development). Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dalam latar kehidupan yang sebenarnya, seperti sekolah, lingkungan keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat. Adapun penelitian pustaka adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpukan data atau keterangan melalui bahan-bahan pustaka, seperti buku, majalah, catatan, naskah, dokumen dan sebagainya. Sedangkan penelitian pengembangan adalah suatu proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru, materi belajar, modul, media, soal, dan sistem pengelolaan dalam pembelajaran. Ketiga jenis penelitian tersebut dapat dikembangkan dengan berbagai paradigma, metode, dan pendekatan yang sesuai.


(10)

BAB II

PROPOSAL SKRIPSI

A.Pengertian Proposal Skripsi

Proposal skripsi adalah usulan karya tulis ilmiah yang disusun mahasiswa program Sarjana (S.1) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya kepada Jurusan masing-masing, sebelum dilaksanakan penelitian dan penyusunan laporan skripsi, dalam rangka menyelesaikan studinya.

Proposal skripsi minimal memuat 3 (tiga) bab, untuk sistematikanya tercantum pada lampiran sesuai pada program studi masing-masing.

B.Pengajuan Judul Skripsi

Syarat dan tata cara Pengajuan Judul Skripsi:

1. Sebelum melakukan penelitian untuk penulisan skripsi, mahasiswa mengajukan judul penelitian yang disampaikan kepada program studi masing-masing, setelah mendapatkan persetujuan dari dosen penasehat akademik;

2. Judul skripsi dapat diajukan jika mahasiswa telah memenuhi beberapa hal sebagai berikut:

a. Telah memperoleh minimal 100 SKS;

b. Lulus mata kuliah Statistik dan Metodologi Penelitian Pendidikan; c. Telah mengikuti seminar proposal skripisi minimal 15 judul; d. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif;

e. Hal-hal lain yang merupakan persyaratan khusus diatur oleh Jurusan/Program Studi masing-masing.

3. Judul skripsi yang diajukan harus memuat secara jelas:

a. Latar belakang masalah fokus penelitian dan pokok permasalahan yang hendak diteliti;

b. Hasil penelitian sebelumnya; c. Tujuan dan kegunaan penelitian; d. Daftar literatur atau buku rujukan.

4. Judul skripsi yang telah memenuhi syarat terlebih dahulu diajukan ke Program Studi masing-masing;

5. Judul skripsi yang diajukan kemudian diseleksi oleh Tim seleksi judul pada masing-masing program studi;

6. Judul skripsi yang telah dibahas pada Program Studi, disampaikan kepada Jurusan;

7. Judul yang diterima diumumkan dan diberikan surat persetujuan judul dan penetapan pembimbing skripsi oleh Dekan melalui ketua jurusan.

8. Setelah dikeluarkan surat persetujuan dan penetapan pembimbing, mahasiswa yang bersangkutan dipersilahkan untuk melakukan konsultasi dengan dosen pembimbing.


(11)

C.Seminar Proposal Skripsi

Mahasiswa yang akan mengikuti seminar proposal skripsi harus memenuhi syarat sebagai berikut:

1. Mendapatkan persetujuan dari pembimbing skripsi I dan II;

2. Mengajukan surat permohonan kepada ketua Jurusan yang diketahui oleh pembimbing skripsi I dan II;

3. Fotokopi proposal 6 eksemplar;

4. Rekaman nilai sementara yang dicek/paraf oleh ketua program studi dan ditandatangani Kasubbag Akademik;

5. Fotokopi Buku Keterangan telah mengikuti pelaksanaan Seminar Proposal Skripsi minimal 15 judul;

Seminar diselenggarakan oleh Jurusan dalam sidang terbuka dan dipandu oleh moderator dan dihadiri oleh salah satu pembimbing serta penanggap umum dan penanggap utama/penguji yang memiliki kualitas keilmuan dalam bidangnya.

Proposal skripsi yang telah diseminarkan dan disempurnakan sesuai dengan masukan-masukan pada saat seminar, dengan batas waktu perbaikan maksimal 1 (satu) bulan, apabila melebihi batas waktu tersebut maka proposal akan diseminarkan kembali.

Apabila terjadi perubahan judul setelah mahasiswa mengikuti seminar proposal skripsi, maka semua dokumen sebelumnya tidak perlu mengalami perubahan. Misalnya judul dalam surat, penunjukkan pembimbing dan surat permohonan seminar. Demikian juga jika pada ujian skripsi terjadi perubahan judul, maka persetujuan pembimbing dan surat penelitian tidak perlu diubah.


(12)

BAB III

PENULISAN SKRIPSI A.Pengertian Skripsi

Skripsi adalah karya tulis ilmiah hasil penelitian mahasiswa Strata Satu (S.1) yang menunjukan kemampuan akademik dalam merumuskan permasalahan dan menganalisis dengan menggunakan berbagai teori yang relevan. Skripsi disusun atas; kajian ilmiah yang didahului oleh penelitian kepustakaan (library research), penelitian lapangan (field research), dan penelitian pengembangan (research and development) baik itu kualitatif maupun kuantitatif. Kemudian hasilnya dipertanggungjawabkan secara resmi dan terbuka dalam forum munaqasah.

B.Sitematika Skripsi 1. Muatan Skripsi

Skripsi terdiri dari 5 (lima) atau 6 (enam) bab, mengacu pada ketentuan program studi masing-masing, sebagaimana terlampir. Lihat lampiran 14 s.d. 18. 2. Penjelasan Muatan Skripsi

a. Bagian Awal

1) Halaman Sampul, memuat Judul skripsi, Logo IAIN Palangka Raya dengan diameter 3 cm(statuta), Kata “oleh”, Nama penulis, Nama Institut, Tempat, dan Tahun lulus ujian (Masehi dan Hijriyah)

Pada halaman sampul semua huruf ditulis dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tataletak masing-masing bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Jarak antarbaris adalah 1 spasi. Pemenggalan kata harus memperhatikan aspek makna. Bidang pengetikan tidak melebihi batas margin yang telah ditentukan. Ukuran huruf yang digunakan adalah font 16 bold.

Judul dibuat dengan piramida terbalik maksimal 15 kata. Lihat lampiran 1. 2) Halaman judul, memuat Judul skripsi (font 14), Kata “Skripsi”, Teks

Peruntukan skripsi (Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Islam), lambang IAIN Palangka Raya, Kata “Oleh”, nama dan NIM penulis, nama Institut, nama jurusan dan program studi serta tahun lulus (bukan tahun wisuda).

Pada halaman judul, judul skripsi, nama Institut, Fakultas, Jurusan, Program Studi dan tempat ditulis dengan huruf kapital. Sedangkan anak judul skripsi (jika ada), kata skripsi, teks peruntukkan skripsi dan nama penulis ditulis dengan kapitalisasi, yaitu hanya setiap huruf awal kata saja yang ditulis dengan huruf kapital. Lihat lampiran 2.

3) Pernyataan Orisinalitas, halaman ini memuat pernyataan penulis yang menyatakan bahwa skripsi secara keseluruhan merupakan hasil penelitian atau karya sendiri, bukan jiplakan, kecuali bagian-bagian yang dirujuk sumbernya, halaman ini ditandatangani oleh penulis di atas materai 6.000. Dalam setiap awal kata ditulis menggunakan huruf kapital kecuali kata sandang dan kata sambung. Contoh format dapat dilihat pada lampiran 3.


(13)

4) Lembar Persetujuan, halaman ini memuat judul skripsi, nama dan NIM penulis, jurusan dan program studi yang ditandatangani oleh pembimbing dan diketahui oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Ketua Jurusan. Halaman ini menyatakan bahwa naskah skripsi telah melalui penelaahan dan perbaikan, oleh karena itu skripsi itu layak untuk diujikan. Lihat lampiran 4.

5) Lembar Pengesahan halaman ini memuat judul skripsi, nama dan NIM penulis, hari dan tanggal pelaksanaan ujian, ditanda tangani oleh semua penguji dan diketahui oleh Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya, contoh format dapat dilihat pada lampiran 5.

6) Abstrak, halaman ini memuat ulasan singkat tentang latar belakang penelitian, rumusan dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak tersebut ditulis dalam beberapa pragraf dengan 1 spasi, dibuat minimal dalam dua bahasa “Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia dan Bahasa Arab" kata kunci ditulis pada baris sesudah isi abstrak, tidak lebih dari tiga istilah. Contoh format dapat dilihat pada lampiran 6.

7) Kata Pengantar, halaman ini sebaiknya ditulis tidak lebih dari satu halaman. Uraian ini sekurang-kurangnya berisi: penjelasan mengenai adanya tugas pembuatan skripsi, penjelasan mengenai pembuatan skripsi, informasi tentang bimbingan atau arahan dan bantuan yang diperoleh dalam pembuatan skripsi, dan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang membantu pembuatan skripsi. Contoh, format dapat dilihat pada lampiran 7.

8) Motto, halaman ini memuat kata-kata bijak, ayat a1-Qur‟an dan Hadits yang relevan dengan masalah penelitian. Contoh format dapat dilihat pada lampiran 8.

9) Pedoman transliterasi, halaman ini memuat fonem konsonan, vokal dan

maddah bahasa Arab yang dilambangkan dengan huruf dan dengan lambang, format penulisan, sama dengan daftar singkatan. Contoh format dapat dilihat pada lampiran 9.

10) Daftar Isi (out line) skripsi disusun secara berurutan menurut nomor halaman yang memuat bagian awal, bagian isi dan bagian penutup. Contoh format dapat dilihat pada lampiran 14 s.d. 18 (relevan dengan program studinya).

11) Daftar tabel halaman ini diketik tersendiri dengan format seperti daftar isi yang memuat semua tabel yang ada dalam penelitian: Contoh format dapat dilihat pada lampiran 10.

12) Daftar singkatan, halaman ini memuat semua kata atau kalimat yang disingkat di dalam penelitian dengan disusun berdasarkan abjad. Contoh format dapat dilihat pada lampiran 11.


(14)

b.Bagian Isi

1) Pendahuluan

a) Latar Belakang Masalah

Latar belakang merupakan esai argumentatif yang memuat fenomena yang akan diamati (hasil survey sementara di lapangan), deskripsi teoritis singkat dan celah-celah masalah yang akan diteliti. Masalah dalam hal ini dapat diartikan sebagai suatu kesenjangan antara konsep atau teori (das sollen) dengan kenyataan yang ada (das sein). b)Rumusan Masalah

Rumusan masalah dimaksudkan untuk memberi informasi tentang masalah mendasar yang akan dibahas. Rumusan masalah biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan yang mengandung masalah. Sedangkan Fokus Masalah biasanya mengemukan persoalan yang akan diteliti tanpa rincian atau batasan yang rigid sehingga memungkinkan memuat variabel alami yang ditemukan pada saat penelitian.

c) Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan

Definisi operasional dan lingkup pembahasan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang pengertian yang terkandung dalam judul penelitian. Definisi operasional mengemukakan konsep-konsep dasar (substantif) ke dalam definisi yang mengandung sejumlah indikator atau karakteristik operasional, sehingga tidak terjadi penafsiran yang keliru dalam memahami maksud dari judul yang ada. Oleh karena itu, dalam mengemukakan Definisi Operasional dan Lingkup Pembahasan hendaknya memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:

(1) Kata-kata yang sudah dipahami dan disepakati pengertiannya tidak perlu lagi dijelaskan.

(2) Definisi operasional ini merupakan rumusan yang lebih konkrit dan operasional serta dijabarkan ke dalam petunjuk-petunjuk dan indikator-indikator tertentu yang bisa diukur secara empiris.

(3) Susunlah definisi operasinal tersebut secara sistematis, ringkas, tapi mencakup.

d)Penelitian Terdahulu

Bagian ini paparan hasil penelusuran terhadap hasil-hasil penelitian terdahulu (Jurnal Ilmiah, Skripsi, Laporan Penelitian) terhadap persoalan yang dikaji dalam skripsi. Peneliti mengemukakan dan menunjuk dengan tegas bahwa masalah yang akan dibahas belum pernah diteliti sebelumnya atau menjelaskan posisi penelitian ini di antara penelitian-penelitian terdahulu.


(15)

e) Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian menegaskan apa yang akan dicapai atau diperoleh dari penelitian, terkait dengan masalah yang akan diteliti. Jadi suatu hal yang diperoleh setelah penelitian tidak lain adalah jawaban atas permasalahan yang diajukan.

f) Kegunaan Penelitian

Pada bagian ini dipaparkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai. Secara teoretis terkait dengan manfaat terhadap perkembangan keilmuan, sedangkan secara praktis terkait dengan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.

g) Anggapan Dasar dan Hipotesis

Anggapan dasar suatu penelitian adalah sesuatu yang dijadikan pijakan/titik tolak dalam melaksanakan penelitian. Anggapan dasar tidak dipersoalkan lagi kebenarannya, karena ia sudah diterima oleh umum.

Sedangkan hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah-masalah yang diajukan dalam penelitian. Walaupun demikian tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptif biasanya tidak memerlukan hipotesis. Walaupun demikian, penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptif biasanya tidak memerlukan hipotesis h)Kerangka Pikir

Pada bagian ini dijelaskan tentang pokok-pokok pikiran dan jalinannya satu dengan yang lain yang didasarkan pada satu teori atau lebih sebagai sebuah sketsa pemikiran teoritis untuk menjadi bahan analisis dari temuan-temuan penelitian. Jalinan pokok-pokok pikiran teoritis tersebut hendaknya divisualisasikan dalam bentuk bagan yang menggambarkan hubungan antarbagian secara sistematis.

i) Sistematika Penulisan

Pada bagian ini diuraikan secara sistematis, logis dan terarah tentang bagian-bagian dan sub-sub bagian atau komponen-komponen materi (substansi bahasan) yang disusun secara naratif dalam suatu bahasan yang terdiri atas kalimat-kalimat secara mengalir, bukan disusun sebagaimana membuat outline karangan.

2) Kerangka Teori/Kajian Pustaka

Pada bagian ini berisi kerangka konseptual yang dimanfaatkan peneliti sebagai pemandu rumusan masalah di lapangan. Dalam konteks ini, terdapat perbedaan mendasar antara peran kerangka teori dalam penelitian kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Jika dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan


(16)

atau tentang teori yang digunakan, maka dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu temuan “teori”.

Pada bagian ini dipaparkan tentang hasil penelusuran (review) terhadap bahan-bahan pustaka, baik bahan pustaka yang berisi konseptual (memuat teori atau konsep), atau bahan pustaka yang memuat hasil-hasil penelitian terdahulu.

Kajian/tinjauan pustaka pada dasarnya berisi hasil kajian kepustakaan terkait dengan masalah (objek) yang akan diteliti. Dinarasikan secara jelas, ringkas dan padat dari setiap terbitan/buku/publikasi yang dianggap relevan, dibahas secara kritis yang meliputi:

a) Siapa yang pernah meneliti topik atau masalah itu; b) Dimana penelitian itu dilakukan;

c) Apa unit dari bidang studinya;

d) Bagaimana pendekatan atau analisisnya; e) Bagaimana kesimpulannya;

f) Apa kritik terhadap studi itu.

Sumber kepustakaan yang dapat dijadikan bahan kajian/tinjauan pustaka dapat berupa buku teks, penelitian terdahulu, artikel dari jurnal, majalah ilmiah, surat kabar, makalah yang dipresentasikan oleh para pakar dalam seminar/simposium/ lokakarya, dan dokomen-dokomen, misalnya peraturan-peraturan, undang-undang, dokomen sejarah, dan sebagainya. 3) Metode Penelitian

Pada bagian ini diuraikan metode penelitian yang digunakan secara rinci. Uraian meliputi:

a) Jenis dan Pendekatan yang digunakan b) Desain Penelitian (Metode Penelitian) c) Objek Penelitian

d) Subjek Penelitian e) Data dan Sumber Data f) Teknik Pengumpulan Data

g) Desain Pengukuran (Khusus Penelitian Kuantitatif) h) Teknis Analisis Data

4) Penyajian Data dan Analisis a) Deskripsi Data/Fakta

Dalam deskripsi data/fakta diuraikan temuan atau fakta-fakta untuk masing-masing variabel yang diteliti.


(17)

b) Analisis Data dan/atau Pembahasan

Setelah fakta-fakta dikemukakan, maka tahap berikutnya adalah melakukan analisis terhadap fakta-fakta tersebut, yakni menghubungkan variabel yang satu dengan yang lainnya.

Pembahasan atas temuan-temuan dan hasil analisis yang telah dipaparkan terdahulu mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Pembahasan hasil penelitian berarti melakukan hal-hal:

(a) Menafsirkan temuan-temuan penelitian;

(b) Mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan;

(c) Memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru; (d) Menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian;

(e) Menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai.

5) Penutup a) Simpulan

Simpulan merupakan jawaban terhadap rumusan masalah yang telah dinyatakan dalam bab pendahuluan. Ia bukan merupakan ringkasan dari uraian sebelumnya, melainkan sebagai hasil pemecahan terhadap apa yang dipermasalahkan dalam skripsi.

b) Saran

Saran yang diajukan hendaknya bersumber pada temuan penelitian, pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Saran tidak boleh keluar dari batas-batas lingkup dan implikasi penelitian. Saran dapat diajukan kepada lembaga pemerintah atau swasta yang relevan dan terkait langsung dengan pemecahan masalah dalam penelitian.

c. Bagian Akhir 1) Daftar Pustaka

a) Daftar pustaka adalah daftar yang rinci dan sistematis mengenai semua jenis sumber bacaan, yaitu: buku, jurnal, surat kabar, buletin, majalah, ensiklopedi, laporan hasil penelitian, terbitan berkala, dan sebagainya yang dipakai oleh penulis dalam penyusunan skripsi.

b) Penulisan daftar pustaka sebaiknya menggunakan soft ware program manajemen referensi seperti Mendeley dan Zotero dengan gaya penulisan mengikuti sesuai arahan prodi masing-masing.

c) Jumlah sumber bacaan yang dipakai dalam penulisan skripsi minimal 15 buah, dan minimal 5 buah diantaranya berbahasa asing.

d) Untuk skripsi yang bertuliskan huruf Latin, sumber bacaan yang bertuliskan selain huruf Latin ditulis dengan transliterasinya. Untuk skripsi berbahasa Arab, sumber bacaan yang bertuliskan selain huruf Arab, ditulis dengan huruf Latin.

e) Penulisan daftar pustaka dimulai dari batas awal margin dan jika melebihi 1 baris, maka baris berikutnya menjorok 1 cm dari batas awal


(18)

margin. Jarak antarbaris adalah 1 spasi. Adapun jarak antar setiap sumber bacaan adalah 2 spasi.

f) Penulisan daftar pustaka disusun secara alfabetis (Latin atau Arab) berdasarkan nama akhir penulis sumber bacaan tanpa nomor urut.

g) Jika ada 2 sumber bacaan atau lebih dari penulis yang sama, maka nama penulis cukup dicatumkan pada penulisan sumber bacaan yang pertama, untuk selanjutnya nama penulis tersebut diganti dengan garis sepanjang 1,27 cm.

Cara penyusunan daftar pustaka tidaklah seragam untuk setiap jenis sumber bacaan. Hal demikian dapat dirinci sebagai berikut:

(1) Rujukan dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung, kata depan, dan kata sandang. Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:). Contoh :

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya. Contoh:

Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ladder Plans: Trends and Emerging Issues-1985. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Planning Career Ladder: Lessons from the States. Atlanta, GA: Career Ladder Clearinghouse.

Strunk, W., Jr. & White, E. B. 1979. The Elements of Style

(3rded.). New York: Macmillan.

Ary, D., Jacobs, L. C. & Sorensen, C. 2010.Introduction to Research in Education (8thed.). New York: Wadsworth/Thomson Learning.

Dekker, N. 1992. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa: Dari Pilihan Satu-satunya ke Satu-satunya Azas. Malang: FPIPS IKIP Malang.


(19)

(2) Rujukan dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Cara menulis rujukan dari buku berisi kumpulan artikel yang ada editornya adalah seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika ada satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama pengarang dan tahun penerbitan. Contoh:

(3) Rujukan dari Artikel dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tegak (tidak miring). Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung. Contoh:

Hasan, M. Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.), Pengembangan Penelitian dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25). Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. Kusumawardhani, I. 2014. The Effectiveness of Using

Weblog to Improve Students‟ Ability in Writing Recount Texts. In Huda, M. & Oktaberlina, L. R. (Eds.). Proceeding of the 1st ELITE Conference: The Multifaceted Dimensions of Linguistics, Literature, and Language Teaching, Vol II: On English Language Teaching Issues (pp. 485-493). Malang: Maulana Malik Ibrahim State Islamic University of Malang.

Latheridge, S. & Cannon, C. R. (Eds.). 1980. Billingual Education: Teaching English as a Second Language. New York: Praeger.

Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan penelitian Kualitatif dalam bidang Bahasa dan Sastra.


(20)

(4) Rujukan dari Artikel dalam Jurnal

Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak tegak dan huruf besar ada tiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung, kata depan, dan kata sandang. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun atau volume ke berapa, nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut. Contoh:

(5) Rujukan dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Nama pengarang ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis tegak (tidak miring), dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung, kata depan, dan kata sandang. Nama majalah atau koran ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir. Contoh:

(6) Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal, dan bulan ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf besar-kecil dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman. Contoh:

Gardner, H. 1981. Do Babies Sing a Universal Song?

Pysichology Today, hlm.70-76.

Suryadarma, S. V. C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi Data. Info Komputer, IV(4): 46-48. Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik

Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.

Nashruddin, W. 2013. Why Muslim Students Plagiarize in Writing English Texts? Journal on English as a Foreign Language, 3 (2): 93-103.

Faizin, N., Hadi, S., Thoyib & Suhandono. 2015. Repetisi sebagai Peranti Kohesi dalam Al-Qur‟an: Kajian Surat Al-Baqarah. El-Qudwah: Jurnal Penelitian Integrasi Sains dan Islam, 10(1): 109-129.


(21)

(7) Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga

Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan

cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit. Contoh:

(8) Rujukan dari Lembaga yang ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut

Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan dicetak miring, nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan tersebut. Contoh:

(9) Rujukan Berupa Karya Terjemahan

Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan ditulis miring, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli tidak dicantumkan, ditulis dengan kata Tanpa tahun. Contoh:

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978.

Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi STAIN Palangka Raya. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas Dut Jaya.

Jawa Pos. 1995, 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.


(22)

(10) Rujukan Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi

Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama perguruan tinggi. Contoh:

(11)Rujukan berupa Makalah yang disajikan dalam Seminar, Penataran atau Lokakarya

Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun. Judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam ...”, nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya. Contoh:

Ningsih, R. 2015. Pengaruh Pendekatan Discovery terhadap Keterampilan Proses Sains. Skripsi tidak diterbitkan. Palangka Raya: IAIN Palangka Raya. Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi

Kewacanaan Pembelajar Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: IKIP Malang.

Hidayat, R. 2015. The Readability of Reading Texts on the

English Textbook “Buku Bahasa Inggris

SMA/MA/MAK for Grade XI” Published by the Ministry of Education and Culture of Indonesia .

Unpublished Thesis. Palangka Raya: IAIN Palangka Raya.

Luxemburg, J. V., Bal, M. & Weststeijn, W. G. 1987. Over Literature (Tentang Sastra). Translated by Akhadiati Ikram. 1991. Jakarta: Intermasa.

Ary, D., Jacobs, L. C. & Razavich, A. Tanpa tahun.

Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.


(23)

(12) Rujukan dari Internet berupa Karya Individual

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung. Contoh:

Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-1995: The Calm before the Storm, (Online), (http://journals.ecs.soton.ac.uk/ survey/survey.html, diakses 12 Juni 1996).

Onukwugha, U. 2007. The Four Cardinal Points of Any Good Writing: Expression, Content, Organization & Technical Accuracy, (Online), (http:// ezinearticles.com/?The-Four-Cardinal-Points-of-Any-Good-Writing.html, accessed September 29, 2008).

Ghaitzh, G. 2002. Writing: The Nature of Writing Process, Approaches, and Models and Process Writing Activities, (Online), (retrieved April 15, 2014, from http://ghaith.tsx.org).

Huda, N. 1991. Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal. Makalah disajikan dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN dan PTS di Malang Angkatan XIV, pusat Penelitian IKIP MALANG, Malang, 12 Juli.

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September. Hakim, A. R. & Kodriyah, L. 2015. Edmodo: An Effective Solution to Blended Learning for EFL Learners. A Paper Presented on the First National Conference on ELT (NACELT), English Education Study Program of IAIN Palangka Raya, Palangka Raya, 15 November.


(24)

(13) Rujukan dari Internet berupa Artikel dari Jurnal

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor, dan nomor halaman dari artikel tersebut (jika ada), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:

(14) Rujukan dari Internet berupa Bahan Diskusi

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikutu secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:

Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List,

(Online), ([email protected]/, diakses 22 November 1995).

Griffith, A. I. 1995. Coordinating Family and schooling.

Education Policy Analysis Archives, (Online), 13(1), (http://olam.ed.asu.edu/epaa/, diakses 12 Februari 1997).

Kumaidi, 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan,

(Online), 5(4), (http://www.malang.ac.id/, diakses 20 Januari 2000).

Masrom, U. & Yusuf, D. S. 2013. English Games as a Constructivism Approach in Project-Based Learning. International Journal of Social Science and Humanities Research (IJSSHR), (Online), 1(1): 21-25, (retrieved February 24, 2015, from http://www.researchpublish.com).

Dawns, S. 2004. Educational blogging. Educause Review, (Online), 39 (5): 14-26, (http://www.educause. edu/ero/article/educational-blogging, accessed November 9, 2015).


(25)

(15) Rujukan dari Internet berupa E-mail Pribadi

Nama pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi). Contoh:

2) Lampiran

Lampiran merupakan kelengkapan dalam pembahasan, tetapi tidak mempunyai keterkaitan secara langsung dengan masalah yang dibahas, seperti:

a) Penetapan Judul dan Pembimbing; b) Surat Keterangan Lulus Seminar; c) Surat Ijin Penelitian;

d) Surat Keterangan Selesai Penelitian; e) Surat Keterangan Validasi Instrumen; f) Instrumen Penelitian;

g) Tabel-tabel; dan h) Dokumen Penelitian. 3) Indeks (jika ada)

4) Daftar Riwayat Hidup, berisi:

a) Judul “RIWAYAT HIDUP PENULIS”

b) Data riwayat hidup penulis, meliputi: nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, agama, kebangsaan, status perkawinan, alamat, pendidikan, pengalaman organisasi, nama orang tua, nama saudara dan nama suami/istri (bagi yang sudah berkeluarga), serta nama anak-anak (bagi yang sudah mempunyai anak).

Daftar riwayat hidup dimulai dengan kata RIWAYAT HIDUP PENULIS yang ditulis dengan huruf kapital simetris di atas bidang pengetikan tanpa titik. Disusul dengan pencantuman data riwayat hidup yang diakhiri dengan tempat dan tanggal pembuatan serta tanda tangan dan nama terang penulis Lihat lampiran 12.

Davis, A. ([email protected]). 10 June 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail to Alison Hunter ([email protected]).

Naga, Dali. S. ([email protected]). 1 Oktober 1997.

Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah ([email protected]).


(26)

C.Teknik Penulisan 1. Bahasa dan Ejaan

Bahasa yang dapat digunakan dalam penulisan skripsi adalah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris atau bahasa Arab. Penulisan skripsi harus menggunakan bahasa yang baik dan benar serta kalimat yang efektif, termasuk penggunaan tanda-tanda bacanya. Kata seperti saya atau kami atau kita sebaiknya tidak digunakan. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yang dilakukan oleh penulis sendiri, gunakanlah kata penulis atau peneliti.

2. Penulisan Kutipan

Penulisan kutipan sebaiknya menggunakan soft ware program manajemen referensi seperti Mendeley dan Zotero dengan gaya penulisan mengikuti sesuai arahan prodi masing-masing.

a. Cara Merujuk Kutipan Langsung 1) Kutipan Kurang dari 40 Kata

Kutipan yang kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (“...”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama pengarang, tahun dan nomor halaman. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.

Nama pengarang disebut dalam teks terpadu. Contoh:

Nama pengarang disebut bersama dengan tahun penerbitan dan nomor halaman. Contoh:

Jika ada tanda kutip dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal („....‟). Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “ada hubungan erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar” (Soebronto, 1990:123).

”.

Soebronto (1990:123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.


(27)

2) Kutipan 40 Kata atau Lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,27 cm dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis. Contoh:

Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya dimulai dengan lima ketukan lagi dari tepi garis teks kutipan.

3) Kutipan yang Sebagian dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik. Contoh.

“Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah... diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan,1995:278).

Suyanto (1998:202) menarik kesimpulan sebagai berikut. Alih latihan memungkinkan mahasiswa memanfaatkan apa yang didapatkan dalam PBM untuk memecahkan persoalan riel dalam kehidupan. Kemampuan transfer telah dimiliki oleh mahasiswa jika mahasiswa itu mampu menerapkan pengetahuan, keterampilan, informasi, dan sebagainya sebagai hasil belajar pada latar yang berbeda (kelas, laboratorium, simulasi, dan sejenisnya) ke latar yang riel, yaitu kehidupan nyata dalam masyarakat. Jika kemampuan ini dapat dibekalkan kepada mahasiswa, mereka akan memiliki wawasan pencipta kerja setelah lulus dari perguruan tinggi.

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak „campur tangan‟ pimpinan perusahaan semakin rendah tingakat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991:101).


(28)

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik. Contoh:

4) Kutipan Ayat Alquran dan Teks Hadis

Kutipan ayat Al-Qur‟an dan teks Hadis dituliskan dengan huruf Arab sebagaimana aslinya. Khusus untuk kutipan ayat Alquran harus disebutkan nama surah dan nomor ayat yang dikutip di akhir kutipan ayat tersebut di antara tanda kurung, atau menyebutkannya sebelum mengutip ayat yang bersangkutan. Sedangkan kutipan teks Hadis dilengkapi dengan menyebutkan periwayat pertamadan mukharrijnya.

Terjemahan Al-Qur‟an dianjurkan mengutip dari terjemahan resmi Kementerian Agama R.I., Al-Qur’an dan Terjemahannya, dan dituliskan secara terpisah pada halaman lampiran tersendiri. Sama halnya dengan terjemahan Al-Qur‟an, terjemahan hadis dituliskan secara terpisah pada halaman lampiran tersendiri.

Contoh kutipan ayat Alquran dengan menyebutkan nama surah dan nomor ayat di akhir kutipan:

Contoh kutipan ayat Alquran dengan menyebutkan nama surah dan nomor ayat sebelum kutipan:

Contoh kutipan Hadis:

ْ نَع

ِْسَنَأ

ْ

ِْن ب

ْ

ٍْكِلاَم

ْ

ْ َلاَق

ُْلوُسَر

ْ

ْها

ىَلَص

ْ

ْها

ِْ يَلَع

ْ

َْمَلَسَو

ْ

ُْبَلَط

ْ

ِْم لِع لا

ْ

ٌْةَضيِرَف

ْ

َْلَع

ى

ْ

ْ لُك

ْ

ٍْمِل سُم

ْ

)ةجامْنباْ اور(

ْ

/ةدئاما(

5:05

Allah SWT berfirman dalam Q.S.al-Mâidah/5:50., sebagai berikut:

َْقِلْاًم كُحَِْللاَْنِمُْنَس حَأْ نَمَوَْنوُغ بَ يِْةَيِلِاَ ْاَْم كُحَفَأ

َْنوُِقوُيٍْم و

/ةدئاما(

5:05

اَ ْاَْم كُحَفَأ

ِْةَيِلِ

ْ

َْنِمُْنَس حَأْ نَمَوَْنوُغ بَ ي

ِْها

َْنوُِقوُيٍْم وَقِلْاًم كُح

/ةدئاما(

5:05

“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain.... Yang termasuk gerak manipulatif antara lain adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:315).


(29)

b. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.

Nama pengarang disebut terpadu dalam teks. Contoh.

Nama pengarang disebut dalam kurung bersama tahun penerbitannya. Contoh:

3. Penulisan Tabel

Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.

Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajian tabel. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada menggunakan sedikit tabel, yang isinya terlalu padat. Tabel yang baik harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya dalam tulisan secara efektif.

Jika suatu tabel cukup panjang (lebih dari setengah halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.

Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan ditempatkan diatas tabel. Hal dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan Tabel... pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata Tabel ditulis di tepi kiri, diikuti nomor dan judul tabel. Judul tabel ini ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata kecuali kata hubung, kata depan, dan kata sandang. Jika judul

Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13).

Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.


(30)

tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tidak diakhiri tanda titik. Berilah jarak 3 spasi antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel. Nomor tabel terdiri atas 2 bagian; yang pertama menunjukkan bab tempat tabel tersebut dimuat; dan yang kedua menunjukkan nomor urut tabel tersebut dalam bab yang bersangkutan. Jadi setiap bab, nomor urut tabel dimulai dari nomor 1. Contoh:

Tabel 3.1. Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IAIN Palangka Raya Tahun 2016

Nomor tabel menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat Motivasi Berprestasi Mahasiswa IAIN Palangka Raya Tahuin 2016 terletak pada nomor urut yang pertama.

Garis yang paling atas dari tabel diletakkan tiga spasi di bawah nama tabel. Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran dan unit data harus dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, dan frekuensi, dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang: No., %, dan f. Data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis akan digunakan jika dipandang lebih mempermudah untuk membaca tabel. Garis horisontal perlu dibuat, tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan.

Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak tiga spasi dari garis horisontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.


(31)

Contoh penulisan nomor dan nama tabel secara lengkap dapat dilihat berikut ini.

4. Penyajian Gambar

Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, dan gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimasukkan untuk membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat dipakai untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.

Tabel 3.1. Keterlibatan Lulusan dalam Program-program Pengembangan Staf

Kegiatan

Peranan Lulusan Relevansi

P Pb Pan Pl R TSR TR

% % % % % % %

Seminar (90.0%)*) 57.8 65.6 40.0 31.1 46.1 51.9 Ttd Penataran/latihan dalam

jabatan (78.9%)

3.3 21.1 50.0 31.1 57.6 28.8 10.0 **) Lokakarya (70.0%) 34.4 34.4 22.2 8.9 53.3 40.7 Ttd Kursus (38.9%) 6.7 6.7 5.5 Ttd 66.7 27.8 Ttd Kegiatan lain (13.3%) 14.4 24.4 14.4 6.4 Ttd 3.1 Ttd

Catatan: P = Peserta TSR =Tidak selalu relevan Pb = Pembicara TR = Tidak relevan Pan = Panitia Ttd = Tidak tersedia data Pl = Peran lain R = Relevan

*) Angka-angka dalam kurung menunjukkan persentase lulusan yang memberikan jawaban.

**) Sejumlah 10% lagi dari peserta kegiatan ini menyatakan bahwa hal itu tidak relevan dengan bidang keahlian mereka. Alasan-alasan yang diberikan antara lain bahwa kuliah-kuliah yang diberikan kadang-kadang sangat berbeda dengan bidang keahlian baru lulusan yang mereka peroleh dalam pendidikan di luar negeri.


(32)

Beberapa butir pedoman penggunaan gambar diberikan sebagai berikut: a. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan

judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.

b. Gambar harus sederhana untuk menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan tekstual.

c. Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi nilai penyajian data.

d. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tesendiri.

e. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar.

f. Gambar diacu dengan menggunakan nomor gambar (angka), bukan dengan menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah.

g. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada penomoran tabel.

Contoh:

Figure 4.1. The Frequency Distribution of the Pre-Test Score of the Experiment Class


(33)

C.Format Pengetikan dan Penjilidan 1. Alat dan Ketentuan Pengetikan

a. Pengetikan harus menggunakan komputer.

b. Pengetikan ditentukan atas peringkat sesuai dengan urutan munculnya, yaitu:

1) Peringkat pertama adalah bab dan judul babnya ditulis dengan huruf kapital, dicetak tebal, dan ditempatkan di tengah-tengah bidang pengetikan. Nomor bab ditulis dengan angka Romawi besar (BAB I, BAB II, BAB III, dst) yang diletakkan simetris di atas judul bab. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, bab diberi nomor dengan bilangan tingkat yang ditulis dengan huruf (خلا ،ثل لا بلا ، ن لا بلا ،لواا بلا). Paragraf untuk peringkat pertama ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin dan baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

2) Peringkat kedua adalah judul subbab, ditulis dengan kapitalisasi dan dicetak tebal. Urutan munculnya judul subbab diawali dengan huruf kapital (A, B, C, dst.) memakai titik dan ditempatkan mulai batas awal margin. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, judul subbab diberi nomor dengan abjad Arab memakai garis mendatar (خلا -،د ،- ،- ، أ- ). Paragraf untuk peringkat kedua ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin dan baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

3) Peringkat ketiga adalah judul anak subbab, ditunjukkan dengan urutan angka (1, 2, 3, dst.) memakai titik dan ditulis dengan kapitalisasi, dicetak tebal, dan dimulai sejajar dengan huruf awal judul peringkat di atasnya (subbab). Untuk skripsi yang berbahasa Arab, anak subbab diberi nomor dengan angka Arab memakai garis mendatar خلإ )- ،- ،- ). Paragraf untuk peringkat ketiga ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin dan baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

4) Peringkat keempat adalah 1 tingkat di bawahanak subbab yang ditandai dengan urutan huruf kecil (a, b, c, d, dst.) memakai titik. Judul pada peringkat ini ditulis dengan kapitalisasi, dicetak tebal, dimulai sejajar dengan huruf awal judul peringkat di atasnya. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, judul pada peringkat ini diberi nomor dengan bilangan tingkat yang ditulis dengan huruf (خل إ، ل ث ، ين ث ،اوأ). Paragraf peringkat keempat ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin dan baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

5) Peringkat kelima adalah 2 tingkat di bawahanak subbab yang ditandai dengan urutan angka memakai kurung tutup tanpa titik {1), 2), 3), dst.}. Judul pada peringkat kelima ini ditulis dengan kapitalisasi, dicetak tebal, dan ditulis mulai sejajar dengan huruf awal judul peringkat di atasnya. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, judul pada peringkat ini diberi nomor dengan abjad Arab memakai kurung tutup (خل إ،)د ،) ،) ،)أ). Paragraf untuk peringkat ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin, baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

6) Peringkat keenam adalah 3 tingkat di bawah anak subbab yang ditandai dengan urutan huruf memakai kurung tutup tanpa titik {a), b), c), dst.}. Judul pada peringkat keenam ini ditulis dengan kapitalisasi, dicetak tebal,


(34)

dan ditulis mulai sejajar dengan huruf awal judul peringkat di atasnya. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, judul pada peringkat ini diberi nomor dengan angka Arab memakai kurung tutup (خلإ،) ،) ،) ). Paragraf untuk peringkat ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin, baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

7) Peringkat ketujuh adalah 4 tingkat di bawahanak subbab yang ditandai dengan urutan angka diantara 2 kurung tanpa titik {(1), (2), (3), dst.}. Judul pada peringkat ketujuh ini ditulis dengan kapitalisasi, dicetak tebal, dan ditulis mulai sejajar dengan huruf awal judul peringkat di atasnya.Untuk skripsi yang berbahasa Arab, judul pada peringkat ini diberi nomor dengan abjad Arab di antara 2 kurung(خلإ ,)د) ,) ) ,) ) ,)أ)). Paragraf untuk peringkat ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin, baris selanjutnya kembali ke batas awal margin.

8) Peringkat kedelapan adalah 5 tingkat di bawahanak subbab yang ditandai dengan urutan huruf diantara 2 kurung tanpa titik {(a), (b), (c), dst.}. Judul pada peringkat kedelapan ini ditulis dengan kapitalisasi, dicetak tebal, dan ditulis mulai sejajar dengan huruf awal judul peringkat di atasnya. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, judul pada peringkat ini diberi nomor dengan angka Arab diantara 2 kurung {خل إ،) ) ،) ) ،) )}. Paragraf untuk peringkat ini dimulai 1,27 cm dari batas awal margin, baris selanjutnya kembali ke batas awal margin. Contoh peringkat sistem penomoran dapat dilihat pada lampiran 13.

2. Kertas dan Bidang Pengetikan

a. Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, ukuran A4 (21,0 cm x 29,7 cm) dengan berat minimal 70 gram.

b. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri/tepi kanan (bahasa Arab) dan atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan/tepi kiri (bahasa Arab) dan bawah kertas. 3. Jenis Huruf

Skripsi harus ditulis dengan komputer dan hendaknya menggunakan program Windows dengan jenis huruf Times New Roman, ukuran font 12 untuk isi naskah dan subjudul, ukuran font 16-bold untuk judul, dan ukuran font 10 untuk catatan kaki bagi yang berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris. Untuk skripsi yang berbahasa Arab dengan jenis huruf Tradisional Arabics, ukuran font 16 untuk isi naskah dan subjudul, ukuran font 18-bold untuk judul dan ukuran font 12 untuk catatan kaki.

Bentuk huruf normal/biasa digunakan untuk menulis: a. teks induk

b. abstrak

c. kata-kata kunci d. tabel

e. gambar f. bagan g. catatan


(35)

Bentuk huruf dengan cetak miring (italic) digunakan untuk menulis: a. kata non Indonesia (kata asing dan daerah)

b. istilah yang belum lazim

c. bagian penting (tidak boleh bold-normal, tetapi boleh bold-italic) d. contoh yang disajikan dalam teks utama

Bentuk huruf dengan cetak tebal (bold) digunakan untuk menulis: a. bab dan judul bab

b. judul subbab

c. bagian penting dari suatu contoh

d. Judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dalam daftar rujukan

Huruf dengan garis bawah (underline) tidak boleh digunakan kecuali dalam hal-hal yang amat khusus. Penulisan yang menggunakan komputer dengan jenis huruf Time New Roman garis bawah diganti dengan huruf cetak miring. 4. Spasi

a. Jarak antarbaris adalah 2 spasi.

b. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan judul bab (misalnya PENDAHULUAN) adalah 2 spasi.

c. Jarak judul bab dengan baris pertama teks atau antara judul bab dengan judul subbab adalah 4 spasi

d. Jarak antara judul subbab dengan baris pertama teks adalah 2 spasi e. Jarak antara teks dengan judul subbab berikutnya adalah 4 spasi

f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah 3 spasi g. Jarak antarparagraf adalah 2 spasi

h. Jarak antarbaris judul bab atau judul subbab apabila lebih dari 1 baris adalah 1 spasi.

i. Spasi antarkata dalam kalimat teks tidak boleh terlalu renggang. Spasi antarkata yang dibolehkan maksimal sama dengan ukuran satu huruf.

5. Paragraf dan Sistem Penomoran

Paragraf dimulai 1,27 cm dari batas awal margin yang telah ditetapkan. a. Sistem penomoran menggunakan kombinasi antara angka Romawi, huruf Latin

dan angka Arab. Untuk yang berbahasa Arab, sistem penomoran menggunakan kombinasi antara bilangan tingkat, abjad Arab dan angka Arab.

b. Urutan penomoran adalah: bab diberi nomor dengan angka Romawi besar, subbab diberi nomor dengan huruf kapital, anak subbab diberi nomor dengan angka Arab, dan seterusnya. Untuk skripsi yang berbahasa Arab, bab diberi nomor dengan bilangan tingkat yang ditulis dengan huruf, subbab diberi nomor dengan abjad Arab, anak subbab diberi nomor dengan angka Arab, dan seterusnya. (Lihat ketentuan urutan peringkat pengetikan)

c. Bagian awal skripsi (terhitung mulai halaman judul) diberi nomor halaman dengan angka Romawi kecil (i, ii, iii, iv, dst) di tengah pada bagian bawah. Untuk yang berbahasa Arab, diganti dengan abjad Arab (خل إد،، ، ،أ )

d. Bagian isi skripsi diberi nomor halaman dengan angka Arab (1, 2, 3, dst) di sudut kanan pada bagian atas/(خل إ، ، ، ) di sudut kiri bagian atas (bahasa


(36)

Arab), kecuali nomor halaman setiap awal bab ditulis di tengah pada bagian bawah halaman.

e. Bagian akhir skripsi diberi nomor halaman dengan angka Arab di sudut kanan/kiri (bahasa Arab) pada bagian atas melanjutkan nomor halaman sebelumnya.

f. Setiap bilangan dalam teks hendaknya ditulis dengan angka, kecuali pada permulaan kalimat.

6. Jumlah Halaman

Skripsi minimal terdiri dari 60 halaman dengan perimbangan antarbagian; pendahuluan dan teori berkisar 30-40%; penyajian data dan analis berkisar 60-70%. Jumlah ini hanya untuk bagian isi (pendahuluan, materi utama, dan penutup).

7. Penjilidan

Skripsi harus dijilid dengan menggunakan kertas tebal atau karton. Pada punggung sampul harus ditulis judul skripsi, di bagian tengah dicantumkan nama dan NIM penulis, dan di bagian bawah dicantumkan nama lembaga dan tahun ujian. Skripsi dijilid sebanyak 5 eksemplar (2 untuk pembimbing, 1 untuk perpustakaan, 1 untuk Jurusan, dan 1 untuk arsip penulis). Warna sampul skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan berwarna Hijau Muda Hijau Muda (B4)


(37)

BAB IV

PEMBIMBING DAN SIDANG UJIAN SKRIPSI A.Pembimbing

1. Syarat dan Tata Cara Pengangkatan Pembimbing

Syarat untuk dapat diangkat sebagai pembimbing, serendah-rendahnya berpangkat asisten ahli (Pembimbing II), lektor keatas (Pembimbing I).

Pembimbing skripsi diangkat secara resmi dengan keputusan Dekan melalui Ketua Jurusan.

2. Status Pembimbing

Pembimbing merupakan pemegang otoritas tertinggi untuk menyatakan sahnya skripsi. Tanda tangan pembimbing merupakan bukti bahwa penyusunan skripsi sudah mendapatkan bimbingan sesuai prosedur. Sasaran bimbingan sekurang-kurangnya mencakup aspek teknis penulisan mengacu kepada pedoman yang berlaku, dan aspek esensi disiplin ilmu yang diterapkan. Penentuan masing-masing aspek atau bidang tugas bimbingan disepakati dalam komunikasi tim pembimbing.

3. Wewenang dan Tugas Pembimbing

Pembimbing skripsi mempunyai wewenang dan kewajiban antara lain adalah:

a. Mengembalikan tugas pembimbing kepada jurusan apabila terjadi hal-hal yang menyebabkan tidak terlaksananya bimbingan;

b. Memberikan bimbingan skripsi kepada mahasiswa sesuai dengan etika penelitian dan integritas akademik;

c. Frekuensi bimbingan minimal 3 (tiga) kali pada masing-masing pembimbing; d. Mencatat tanggal dan materi bimbingan dalam Buku Monitoring setiap kali

melakukan bimbingan;

e. Pembimbing I dan pembimbing II hendaknya melakukan koordinasi supaya proses bimbingan berjalan lancar.

f. Pembimbing I memiliki tugas untuk:

1) Membimbing mahasiswa penyusun skripsi terutama dalam aspek subtansi, argumentasi, metodologi, tinjauan pustaka, serta penggunaan teori dan konsep;

2) Mencatat saran yang diutarakan dalam seminar proposal penelitian dan ujian/munaqasah skripsi; dan

3) Melakukan pengecekan untuk memastikan bahwa skripsi mahasiswa adalah karya original (bukan plagiat).

g. Pembimbing II memiliki tugas untuk:

1) Membimbing mahasiswa penyusun skripsi dalam aspek kohesi dan koherensi (keutuhan atau kelogisan) dari isi paragraph, diksi (pilihan kata), tata bahasa dan standar kutipan;

2) Memberikan masukan atau saran kepada mahasiswa;

3) Menjadi sekretaris seminar proposal penilitian dan Ujian skripsi; dan

4) Mencatat saran yang diutarakan dalam seminar seminar proposal penelitian dan ujian skripsi.


(38)

B.Sidang Ujian Skripsi 1. Persyaratan

Sidang ujian skripsi hanya dapat diselenggarakan apabila:

a. Peserta telah menyelesaikan seluruh mata kuliah yang dibuktikan transkrip sementara.

b. Menunjukkan surat pernyataan persetujuan skripsi dari dosen pembimbing dan diketahui oleh ketua jurusan dan wakil dekan bidang akademik.

c. Menunjukkan surat pernyataan bebas peminjaman buku dari perpustakaan. d. Menunjukan tanda bukti lunas administrasi yang berkaitan dengan IAIN

Palangka Raya.

e. Melengkapi persyaratan lain yang diatur tersendiri oleh Jurusan

f. Telah mencapai skor TOEFL minimal 400 dan untuk program studi Tadris Bahasa Inggris dan Pendidikan Bahasa Arab (TOAFL) minimal 500 dari pusat pengembangan bahasa IAIN Palangka Raya.

2. Pelaksanaan dan Hasil Sidang Ujian Skripsi

a. Sidang ujian skripsi diselengarakan oleh sebuah Tim penguji yang diangkat oleh Dekan sesuai bidang keahlian;

b. Tim penguji sebagaimana dimaksud ayat (i) sebanyak 4 orang, terdiri atas Ketua Sidang/Penguji, Penguji Utama, Penguji dan sekretaris sidang/penguji; c. Ketua Sidang terdiri dari unsur pimpinan Fakultas, Ketua Jurusan, Sekretaris

Jurusan, Ketua Program Studi, memiliki tugas membuka dan menutup sidang dan mengarahkan jalannya sidang serta memberikan pertanyaan yang bersifat umum;

d. Penguji Utama ditetapkan berdasarkan bidang keilmuan/keahlian, minimal berpangkat Lektor;

e. Penguji dan sekretaris sidang/penguji adalah pembimbing I dan Pembimbing II f. Setiap peserta sidang ujian skripsi wajib menempuh ujian dan diuji oleh Tim

Penguji yang telah ditetapkan dan dilaksanakan dalam waktu dan tempat yang sama;

g. Sidang ujian skripsi diselenggarakan untuk menilai kemampuan akademik peserta atas skripsi yang ditulisnya;

h. Penilaian hasil sidang ujian skripsi dilakukan oleh Tim penguji dengan pembagian sebagai berikut:

1) Isi 30 %

2) Metodologi 20 % 3) Sistem Penulisan 15 % 4) Penguasaan 35 % .

i. Kelulusan dan sidang ujian ditentukan oleh Tim Penguji dengan presentase penilaian sebagai berikut: ketua sidang/penguji 25%, penguji utama 35%, penguji 25% dan sekretaris sidang/penguji 15%;

j. Keputusan lulus tidaknya peserta sidang skripsi ditentukan oleh Tim penguji dalam sidang;

k. Peserta Ujian skripsi dinyatakan lulus apabila yang bersangkutan mendapat nilai minimal B (Baik);


(39)

l. Hasil Penilain ujian munaqasah:

Nilai Angka Huruf Mutu Bobot Nilai Predikat Keterangan

80 -100 A 4 Amat Baik Lulus

70 –79 B 3 Baik Lulus

60 –69 C 2 Cukup Mengulang

50 –59 D 1 Kurang Tdk Lulus

m.Peserta yang dinyatakan tidak lulus pada sidang ujian skripsi, diberikan kesempatan untuk menempuh sidang ujian skripsi kembali dalam waktu yang ditetapkan oleh hasil sidang munaqasah skripsi.

3. Tata Tertib Sidang Ujian Skripsi

a. Sidang ujian skripsi dipimpin oleh ketua sidang/penguji; b. Sekretaris sidang/penguji adalah pembimbing II;

c. Sidang ujian skripsi ditetapkan sebagai sidang terbuka;

d. Waktu sidang ujian selama 90-100 menit, ketentuan waktu secara khusus diatur oleh ketua sidang;

e. Sidang ujian dimulai dengan presentasi peserta atas pokok-pokok isi skripsi yang harus dipertanggungjawabkan dengan waktu presentasi maksimal 10 menit.

4. Hal-hal lain yang terkait dengan ketentuan peraturan lainnya ditentukan oleh Jurusan.


(40)

DAFTAR RUJUKAN

Muhammad dkk. 2010. Pedoman Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiyah, Palangka Raya : P3M STAIN Palangka Raya Press.

Statuta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Palangka Raya. 2009. Departemen Agama RI.

Tim Penyusun Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. 2012. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah. In Saukah, A. & Guntur, M. (Eds.). Edisi Keenam, Cetakan Kedua. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2007. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM). Edisi Keempat, Cetakan Ketiga. Malang: Universitas Negeri Malang.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2013. Pedoman Umum Penulisan Karya Ilmiah, untuk Mahasiswa IAIN Cirebon. Cirebon : IAIN Cerebon.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. 2010. Pedoman Penulisan Skripsi, Mahasiswa IAIN Antasari. Banjarmasin : IAIN Antasari.

Tim Penyusun Pedoman Penulisan Skripsi. 2013. Pedoman Penulisan Skripsi STAIN Palangka Raya. Palangka Raya: STAIN Palangka Raya.

UIN Malang. 2000. Pedoman Penulisan Karya Ilmiyah, Malang: Universitas Negeri Malang, Edisi ke-4.

UIN Syarif Hidayatullah. 2008. Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi, Jakarta: LTIN Jakarta Press.


(41)

Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SKI

PADA SISWA KELAS X DI MAN 1

PALANGKA RAYA

OLEH :

ABDURRAHMAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

2017 M/1438 H


(42)

Lampiran 2: Contoh Halaman Judul

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SKI

PADA SISWA KELAS X MAN 1

PALANGKA RAYA

3 spasi

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Syarat Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Islam

3 spasi

3 spasi

Oleh: Abdurrahman NIM : 1301111790

7 spasi

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

2017 M/1438 H


(43)

Lampiran 3: Contoh Pernyataan Orisinalitas

PERNYATAAN ORISINALITAS

ِْم سِب

ْ

ِْها

ْ

ْم حَرلا

ِْنْ

ِْميِحَرلا

ْ

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Abdurrahman

NIM : 1301111790

Jurusan/Prodi. : Tarbiyah/Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan skripsi dengan judul “Pelaksanaan Pembelajaran SKI Pada Siswa Kelas X MAN 1 Palangka Raya”, adalah benar karya saya sendiri. Jika kemudian hari karya ini terbukti merupakan duplikat atau plagiat, maka skripsi dan gelar yang saya peroleh dibatalkan.

Palangka Raya, 21 Mei 2017 Yang Membuat Pernyataan,

Abdurrahman NIM. 1301111790

Materai 6000


(1)

The reliability statistics indicated a high internal consistency with this specific sample used in this study. The result of the computation was a little bit lower than the original value of internal consistency when it was tested by Prickel (1994) which is 0.9249. Each item in the questionaires was then computed to see its quality. See Table 2.

The report of the quality of each questionaire item can be seen from the third column which is the correlation between a particular item and the sum of the rest of the items. This column informs how well a particular item "goes along with" the rest of the items. In the output above, the best item appears to be Q2, with an item-total correlation of r = .624. The item with the lowest item-total correlation is Q24 (r = .078). Q24 number is close to zero which informs that item number 24 in the questionaire needs further reconsideration as it is not measuring the same thing as the rest of the items.

The last column gives the most important information of the quality of Prickel’s scale. “Alpha if Item Deleted” colum estimates what the Cronbach's alpha would be if a particular item is deleted from the scale. A higher alpha value should indicate more reliability. In this case, any number in the last column should not be higher than the current alpha of the whole scale: .785 (table 1). However, Q24 shows something interesting. If this item is deleted, the Cronbach alpha of this scale would jump from .785 to .789 which shows that, again, this item needs further reconsideration, either rewording it or dropping it.

Table 2. Item-Total Statistics Items Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Squared Multiple Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Q1 76.7636 101.147 .330 .621 .777

Q2 76.7818 90.655 .624 .798 .756

Q3 76.5091 100.218 .382 .619 .774

Q4 76.1818 102.707 .285 .701 .779

Q5 76.9091 99.603 .398 .731 .773

Q6 76.4182 102.026 .339 .675 .777

Q7 76.5455 98.549 .389 .709 .773

Q8 76.5636 101.843 .283 .578 .779

Q9 77.1636 103.325 .208 .754 .783

Q10 76.5818 100.877 .367 .692 .775

Q11 76.4909 101.921 .286 .532 .779

Q12 76.8000 102.163 .228 .655 .783

Q13 76.1091 101.692 .327 .453 .777

Q14 76.8545 98.312 .391 .666 .773

Q15 76.5273 102.328 .276 .669 .780

Q16 76.5273 98.217 .382 .685 .774

Q17 76.3273 101.409 .294 .388 .779

Q18 76.5818 101.989 .279 .521 .780

Q19 76.1273 100.335 .410 .549 .773

Q20 76.4000 103.022 .257 .674 .781

Q21 76.2000 99.607 .446 .588 .771


(2)

Q23 76.4909 103.514 .201 .655 .784

Q24 76.7273 106.276 .078 .704 .789

Q25 76.4545 104.178 .212 .611 .783

It was found out from the result of the interview through think aloud protocol that the items in the questionaire are clear and understandable. One of the indicators that the items are understandable and do not cause confusion is none of the students chose two answers in one item. However, looking at the students’ answer, many of them chose to circle their option while others preferred to cross it. When the instructions in the questionaire were read more carefully, it became obvious why there were differences in the response. This is all because no clear instruction was given whether the option should be circled or crossed.

DISCUSSION

It is not easy to develop a writing self-efficacy scale that can measure learners’ beliefs and attitudes in writing. One way to overcome this difficulty is using the available scale made by other researchers. However, one cannot blindly uses the scale obtained from a published source without having more information of its reliability evidences. In this case, Prickel (1994) has developed a writing self-efficacy questionaire in his dissertation to be used by other researchers interested in measuring learners’ self-efficacy belief.

After the questionares were tested to 55 students , the result of this try out shows that the reliability is (r = .785). The result of Cronbach Alpha reliability analysis as stated by Tavakol & Dennick (2011) has the acceptable value which is ranging from 0.70 to 0.95. Although the result of the computation was a little bit lower than the original value of internal consistency when it was tested by Prickel (1994) which is 0.9249, the researcher believed that this self-efficacy scale developed by Prickel (1994) has served its function to be sufficiently reliable for measuring writing self-efficacy level for adult students. Prickel is able to reach a very high internal consistency (0.9249) because he used more sample to test the reliability of this scale in which he admistered it to six community college students in Oregon with a total number of 239 respondents while in this research, the resarcher used only 55 students. The result of Cronbach Alpha computation also shows that one item in the questionaire (Q24) needs further consideration to be used, either rewording it or removing it from the list. Removal of this item can increase the reliability coefficient of the overal scale into r = .789.

For future researchers who wish to find out the FL students’ self-efficacy, Prickel’s (1994) scale can be used to measure this attitude. Future researchers need to be aware that the questionaire is intended to measure the students’ positive attitude toward their self-efficacy in writing. Because of that, before analyzing the questionaire, it should be checked whether all questions have shown a positive direction. Not all items in this questionaire, however, show positive directions. Some items in Prickel’s self-efficacy questionaire show negative directions as the words are negatively worded although the items are actually say the opposite of what was intended. For example item number 2 in the questionare which says:


(3)

I believe that errors in punctuation and grammar stop me from being a good writer

The answer of item number 2 should be “strongly disagree” which is typically equal to 1, which seems to be strange since “strongly disagree” is indeed the intended responseto the item. Therefore, to show positive direction, reverse coding should be made since the intention of self-efficacy questionaire is to show positive direction of the respondents’ self-belief in writing. Reverse coding should be otherwise. In case of the example item above, the appropriate responseshould be “strongly disagree” which scores 5. If some items are not reversely coded, there might be wrong information gained from the questionare result.

CONCLUSION

Having said all these, it can be concluded that Prickel’s writing self-efficacy questionare can be used to measure FL learner’s writing self-self-efficacy belief in Indonesian context with some minor revisions in the instruction, not on the content of the scale itself. With Cronbach Alpha coefficient r = .785, this questionaire is sufficiently reliable to give learners’ information about their attitude in writing.

However, some careful steps should be taken if one wishes to use this in the research in relation to writing self-efficacy and writing performance. Among them are the reverse coding system before tallying the result of each item. Secondly, one should reconsider the ommission of item #24. It is estimated that the deletion of this item might increase the reliability coeficient .004 higher. Being able to measure the students’ attitude and belief in writing by employing a reliable tool can provide more valid information on the nature of how student-writers complete their writing task. Although the hard evidence of the reliability of writing self-efficacy scale developed by Prickel (1994) has been provided, it does not mean that this scale is the only one available in the literature as there are many other writing self-efficacy scales that writing researchers can select. Researchers can choose one appropriate for their purpose to answer the research problem.

REFERENCES

Adinlou, N. A., & Far, L. M. (2014). The relationship of self-efficacy beliefs, writing strategies, and the correct use of conjunctions in Iranian EFL learners. International Journal of Applied Linguistics & English Literature, 3(4), 221-227.

Fatemi, A. H., & Vahidnia, F. (2013). An investigation into Iranian EFL learners’ level of writing self-efficacy. Theory and Practice in Language Studies, 3(9), 1698-1704.

Hashemnejad, F., Zoghi, M., & Amini, D. (2014).The relationship between self-efficacy and writing performance across genders. Theory and Practice in Language Studies, 4(5), 1045-1052.

Imam, S. S. (2007). Sherer Et Al. General Self-Efficacy Scale: Dimensionality, Internal Consistency, And Temporal Stability. Proceedings of the Redesigning Pedagogy: Culture, Knowledge and Understanding


(4)

Conference, Singapore, May 2007. (Online), Retrieved on 30 April 2016 from http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?doi= 10.1.1.507.1337 &rep=rep1&type=pdf

Johns, R. (2010). Likert items and scales. SQB method fact sheet 1. (Online),

Retrieved on 20 May 2013 from

http://surveynet.ac.uk/sqb/datacollection/likertfactsheet.pdf

Kormos, J. (2012). The role of individual differences in L2 writing. Journal of Second Language Writing, 21(4), 390–403.

Linnenbrink, E. A., &. Pintrich, P. R. (2002). Motivation as an enabler for academic success. School Psychology Review, 31(3), 313-327.

Prickel, D. O. (1994).The development and validation of a writing self-efficacy scale for adult basic writers and its use in correlational analysis. Published Disertation. Oregon State University. (Online), Retrieved 22

August 2013 from http://ir.library.oregonstate.

edu/xmlui/handle/1957/32102

Tavakol, M., & Dennick, R. (2011). Making sense of cronbach alpha. International Journal of Medical Education, 2, 53-55.

Author’s Brief CV

Lestari Setyowati is a fulltime lecturer of College of Teacher Training and

Education (STKIP) PGRI Pasuruan, East Java, Indonesia. She has been teaching in this institution from 1999 until present. She earned her Undergraduate degree (2000), Master degree (2005), and Doctoral degree (2016) in ELT from State University of Malang. Her subjects of interest are Teaching EFL Writing, Instructional media in EFL context, literature and ELT. Email/HP: [email protected] / 085790312008.

Appendix: Writing Self-Efficacy Scale

Writing Self-Efficacy Scale

By Donald E Prickle (1994)

Directions:

The statements, which follow, ask about your beliefs about writing. Please answer these statements as honestly as you can. Respond in terms of your PRESENT circumstances as a student and writer. In other words, answer in terms of what is true for you right now, NOT in terms of what you hope for the future. Please indicate the degree to which you feel confident in performing each statement today by giving a circle to the letter on the answer sheet that corresponds to your feelings on the following scale below:

A= If you strongly agree (SA); you always feel this way. B= If you agree (A); you feel this way most of the time.

C= If you are unsure (U) how you feel; you are mostly undecided. D = If you disagree (D); you don't feel this way very often. E= If you strongly disagree (SD); you never feel this way.

Before you begin, here is an example. Suppose you were asked to respond to the following statement:

I believe I can clearly express my ideas in sentences.

Suppose you feel you have no problems writing a good sentence. What may be true for you right now is that you are able to write good sentences. Therefore A proper response would be: A= strongly agree.


(5)

Circle the letter correspond to your feeling

No Statement SA A U D SD

1 I am capable of writing good essays. A B C D E 2 I believe that errors in punctuation and grammar stop

me from being a good writer.

A B C D E 3 I am confident that my writing is understood by those

who read it.

A B C D E 4 When writing, I am confident that I can think of

words to express my ideas.

A B C D E 5 When I write a story or a paragraph, I have

confidence in ending it with a clear statement.

A B C D E 6 I am confident in making sentences that relate to each

other.

A B C D E 7 I am confident in arguing and defending my ideas in

writing.

A B C D E 8 I am confident that my examples, facts, and details

support my written ideas.

A B C D E 9 I am capable of writing a composition that tells a

story (for example, a car accident; build a house; cook a three course meal).

A B C D E

10 When I revise my paragraphs, I am confident in finding my spelling and punctuation errors.

A B C D E 11 I am confident that I can write stories that express my

ideas.

A B C D E 12 I believe I can clearly express my ideas in sentences A B C D E 13 I am confident that I can do creative writing such as

poetry, plays, short stories, poems.

A B C D E 14 I am capable of using unusual and creative words in

my writing.

A B C D E 15 When writing, I lack confidence in correcting my

own errors.

A B C D E 16 When I write, it is difficult to find the correct words

to express my ideas.

A B C D E 17 I am not confident in writing an essay or story A B C D E 18 When I write, I find it hard to give reasons for my

views.

A B C D E 19 I am not confident that I'm good at writing. A B C D E 20 I am not confident in writing clear answers to test

and/or exam Questions.

A B C D E 21 I am not confident in finding my own writing errors. A B C D E 22 I lack confidence in organizing my ideas. A B C D E 23 I have difficulty in writing a good beginning

sentence.

A B C D E 24 When writing, I am unable to organize my ideas. A B C D E 25 I am unable to clearly state the main idea, when I

write a paragraph.

A B C D E


(6)