PENGARUH RISIKO BISNIS BEBAN PAJAK DAN P
Firmansyah Arifin
Dosen Program Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Tridinanti Palembang Email: firmansyah.arifinymail.com
Abstract
This research was conducted at the property companies listed on the Stock Exchange in 2011-2014. This study aimed to determine the effect of independent variables DOL,TAX and PCTS on dependent variable PBV with DER as mediator variables. The population in this study were 51 companies. Samples which were determined by purposive sampling method with the specified criteria were 38 companies. The analysis technique was used that is path analysis with helped SPSS 20 program and performed classical assumption in advance. Tests of mediator variables were conducted with causal step strategy. The results showed that 1) DOL wasn’t effect on PBV, 2 ) TAX negative and significant effect on PBV, 3 ) PCTS negative and significant effect on PBV, 4) DER positive and significant effect on PBV, 5) DER positive and significant effect as a mediator between DOL and PBV. This model included full mediation, 6) DER wasn’t significant as a mediator between TAX and PBV. This model included unmediated,
7) DER wasn’t significant as a mediator between PCTS and PBV. This model included unmediated.
Keywords : DOL , TAX , PCTS, DER , PBV , mediator variable
1. PENDAHULUAN
merupakan masalah yang penting bagi
1.1 Latar belakang
perusahaan, karena baik buruknya struktur
Dalam
mengantisipasi
kondisi modal akan mempunyai efek langsung
peningkatan nilai perusahaan, para manajer terhadap posisi keuangan perusahaan yang perusahaan harus memiliki prinsip kehati- pada akhirnya akan mempengaruhi nilai hatian dalam menetapkan struktur modal perusahaan. perusahaan karena dengan adanya penetapan
Brigham dan Houston (2011: 188)
tersebut diharapkan perusahaan mampu juga mengatakan bahwa
Nilai perusahaan pada umumnya melakukan
perusahaan yang menjadi tolak ukur keputusan
struktur
modal dengan
keberhasilan perusahaan, dapat diukur dengan mempertimbangkan : stabilitas penjualan, cara perusahaan mampu dalam memperoleh struktur aset, leverage Operasi, tingkat laba dari kegiatan usaha yang dijalankannya. pertumbuhan, profitabilitas, pajak, kendali, Sehingga semakin tinggi harga saham, maka sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut.
dan lembaga pemeringkat, kondisi pasar,
Riyanto (2010:18), mengemukakan kondisi internal perusahaan, fleksibilitas bahwa sumber dana perusahaan dari internal keuangan. Brigham dan Houston (2011 : 155) berasal dari laba ditahan dan depresiasi mengatakan terdapat empat faktor yang sedangkan sumber dana perusahaan dari mempengaruhi keputusan struktur modal : eksternal berasal dari kreditur yang Risiko Usaha, Posisi pajak perusahaan, merupakan hutang bagi perusahaan. Salah Fleksibilitas keuangan dan Konservatisme satu aspek pengelolaan modal adalah atau keagresifan manjerial. penentuan struktur modal suatu perusahaan,
Arthur et al (2010:105) risiko bisnis
tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya menunjuk dispersi (variabilitas) realtif EBIT modal dan memaksimumkan nilai perusahaan. perusahaan yang diharapkan. Brigham dan
Struktur
modal
merupakan Houston (2011: 157) risiko usaha, yaitu
perimbangan antara hutang jangka panjang tingkat risiko
asset perusahaan jika
dengan modal sendiri. Struktur modal perusahaan tersebut tidak meggunakan dengan modal sendiri. Struktur modal perusahaan tersebut tidak meggunakan
struktur
modal dengan
merupakan faktor penentu struktur modal pertumbuhan perusahaan dan nilai perusahaan yang paling penting. Indrajaya Glenn et al menjadi relevan. Untuk variabel tingkat (2011) berdasarkan analisis terhadap sampel pertumbuhan terhadap struktur modal dalam saham sektor pertambangan di bursa efek penelitian terdahulu menurut Indrajaya Glenn Indonesia selama periode 2004-2007, maka et al (2011) berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian variabel risiko bisnis tidak sampel saham sektor pertambangan di bursa berpengaruh secara signifikan terhadap efek Indonesia selama periode 2004-2007, struktur modal..
maka hasil penelitian variabel tingkat
Sudana I made (2011: 153) Investor pertumbuhan bisnis tidak berpengaruh secara yang rasional akan memandang bahwa signifikan terhadap struktur modal. peningkatan nilai perusahaan berasal dari
Pada
setiap
perusahaan akan
penggunaan utang yang tinggi. Dengan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan demikian investor memandang utang sebagai dana yang besar agar dapat menghasilkan sinyal dari nilai perusahaan. Menurut Brigham produk-produk yang berkualitas baik sehingga dan Houston (2011:186) Pengumuman tetap unggul dan dapat bertahan dalam penawaran saham biasanya dianggap sebagai persaingan bisnis. Disatu sisi, seringkali suatu sinyal bahwa prospek perusahaan perusahaan memiliki keterbatasan dana, kurang
cerah
menurut
penilaian sehingga menjadi salah satu faktor yang
manajemennya. Brigham dan Houston (2011: menghambat
pertumbuhan perusahaan
189) Bunga merupakan suatu beban menjadi perusahaan besar dan memiliki pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih keunggulan bersaing atas produk-produk yang bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak akan
dihasilkan.
Dalam mengatasi
yang tinggi . Jadi semakin tinggi tarif pajak keterbatasan dana itu, perusahaan harus suatu perusahaan, maka makin besar mencari sumber-sumber pendanaan yang keunggulan dari hutang. Sudana I made dapat menyediakan dana dalam jumlah besar (2011:153) Jika ada pajak dan biaya untuk membiayai investasi baru. Indonesia kebangkrutan, akan terjadi struktur modal sebagai negara yang memiliki penduduk yang yang optimal yang menghasilkan nilai lebih dari 200 juta jiwa, memiliki potensi perusahaan yang maksimal. Pada penelitian pasar yang menjanjikan dalam dunia bisnis, sebelumnya terdapat perbedaan mengenai terutama pada sektor Real Estate dan pengaruh pajak terhadap struktur modal yaitu Property, dengan fenomena harga properti di dinyatakan oleh Salman dan Dona (2011) negara Indonesia, dari tahun ke tahun yang memepunyai hasil yang sama, yaitu mengalami kenaikan, dan hampir tidak pernah tidak terdapatnya pengaruh signifikan antara mengalami penurunan, berbeda dengan pajak dan struktur modal. Artinya manfaat kondisi property di negara lain yang harga pengurangan pajak atas penggunaan hutang propertynya mengalami
kenaikan dan
tidak menjadi pertimbangan dalam kebijakan penurunan menjadikan negara indonesia struktur modal. Tetapi pada penelitian yang menjadi pasar property yang menjanjikan, lain mengahasilkan hasil yang berbeda yaitu, semua itu juga disebabkan karena permintaan Veronika dan Yulius (2014) terdapat property di Indonesia yang sampai saat ini pengaruh pajak yang signifikan terhadap masih sangat banyak. struktur modal. Maka dengan demikian
Salah satu sektor yang paling diminati
peneliti merasa tertarik untuk meneliti oleh investor adalah sektor properti. Sektor variabel pajak terhadap nilai perusahaan properti ini cukup diminati oleh investor dengan intervening struktur modal.
karena perkembangan saham sektor ini dari
Wijaya et al. (2010), menjelaskan tahun ke tahun cenderung meningkat. Peneliti kemudahan dalam mengakses pasar modal tertarik untuk mengetahui faktor- faktor yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup mempengaruhi nilai perusahaan sektor real mudah untuk memenuhi sumber dana dari estate dan property di Indonesia yang terdaftar hutang melalui pasar modal, sehingga tingkat pada BEI, namun peneliti juga mengaitkan pertumbuhan perusahaan yang baik dapat mengenai struktur modal, sebab pada sektor mengindikasikan perusahaan mempunyai sektor real estate dan property di Indonesia kemampuan untuk membayar bunga hutang. struktur modal merupakan bagian terpenting. Oleh sebab itu, hal ini dapat mengaitkan Setelah mengamati adanya suatu fenomena Wijaya et al. (2010), menjelaskan tahun ke tahun cenderung meningkat. Peneliti kemudahan dalam mengakses pasar modal tertarik untuk mengetahui faktor- faktor yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup mempengaruhi nilai perusahaan sektor real mudah untuk memenuhi sumber dana dari estate dan property di Indonesia yang terdaftar hutang melalui pasar modal, sehingga tingkat pada BEI, namun peneliti juga mengaitkan pertumbuhan perusahaan yang baik dapat mengenai struktur modal, sebab pada sektor mengindikasikan perusahaan mempunyai sektor real estate dan property di Indonesia kemampuan untuk membayar bunga hutang. struktur modal merupakan bagian terpenting. Oleh sebab itu, hal ini dapat mengaitkan Setelah mengamati adanya suatu fenomena
theory, signaling theory, dan agency theory
beberapa penelitian terdahulu dengan periode sehingga
hasil
penelitian ini dapat
observasi tahun 2011-2014, maka peneliti memberikan sumbangan pemikiran terhadap tertarik melakukan penelitian dengan judul ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ”Pengaruh Risiko Bisnis, Beban Pajak dan manajemen keuangan.
Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai
2. Manfaat Praktis
Perusahaan dengan Struktur Modal
a. Bagi Perusahaan
Sebagai Intervening Pada Perusahaan
Penelitian
ini
diharapkan mampu
Properti Yang Tercatat Di BEI.
memberikan tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
pemikiran bagi perusahaan di dalam
Berdasarkan uraian dilatar belakang
pengambilan keputusan khususnya yang
penelitian, maka dapat dirumuskan pokok
berkaitan dengan nilai perusahaan.
permasalahan sebagai berikut:
b. Bagi Kreditur
1. Apakah
struktur modal memediasi
Penelitian
ini
diharapkan dapat
pengaruh risiko bisnis terhadap nilai
dimanfaatkan oleh pihak kreditur untuk
perusahaan pada perusahaan sektor
mengetahui pemilihan struktur modal
properti yang terdaftar di BEI
perusahaan.
2. Apakah
struktur modal memediasi
c. Bagi Investor
pengaruh beban pajak terhadap nilai
Penelitian
ini
diharapkan dapat
perusahaan pada perusahaan sektor
dimanfaatkan oleh pihak investor sebagai
properti yang terdaftar di BEI
bahan
pertimbangan
dalam hal
3. Apakah
struktur modal memediasi
pengambilan keputusan investasi..
pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor
2. LANDASAN TEORI
properti yang terdaftar di BEI
2.1 Teori penelitian
2.1.1 Struktur Modal
1.3 Tujuan Penelitian
Sudana I Made (2011:143) struktur
Tujuan dari penelitian ini adalah :
modal (capital structure) berkaitan dengan
1. Untuk menegtahui pengaruh signifikan pembelanjaan
jangka panjang suatu
risiko bisnis terhadap nilai perusahaan perusahaan yang diukur dengan perbandingan dengan struktur modal sebagai mediasi utang jangka panjang dengan modal sendiri. pada perusahaan sektor properti yang Teori struktur modal menjelaskan apakah terdaftar di BEI
kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat
2. Untuk menegtahui pengaruh signifikan mempengaruhi nilai perusahaan, biaya modal beban pajak terhadap nilai perusahaan perusahaan, dan harga pasar saham dengan struktur modal sebagai mediasi perusahaan.
Harga
pasar saham
pada perusahaan sektor properti yang mencerminkan nilai perusahaan, dengan terdaftar di BEI
demikian jika nilai perusahaan meningkat,
3. Untuk menegtahui pengaruh signifikan harga pasar saham perusahaan tersebut juga pertumbuhan penjualan terhadap nilai akan naik. Brigham Houston (2011:155) perusahaan dengan struktur modal sebagai sasaran struktur modal (optimal capital mediasi pada perusahaan sektor properti structure) suatu perusahaan didefinisikan yang terdaftar di BEI
sebagai struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan tersebut. Arthur et al
1.4 Manfaat Penelitian
(2010:149) struktur modal adalah campuran
Hasil dari penelitian ini diharapkan sumber-sumber dana jangka panjang yang dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis digunakan perusahaan. bagi banyak pihak yang berhubungan dengan
Ada beberapa teori mengenai struktur
penelitian ini, yaitu :
modal yang dikemukakan oleh Brigham dan
1. Manfaat Teoritis
Houston (2011: 179-186) yaitu teori
Penelitian ini secara teoritis diharapkan Modigliani-Miller (MM 1958), teori Trade- dapat menguji kembali teori-teori struktur Off, teori signal (Symetric Information) dan
Asymetric Information Penjelasan mengenai theory dan pecking order theory penjelasan teori tersebut adalah sebagai berikut:
mengenai teori tersebut adalah sebagai
“ Teori MM nilai suatu
berikut:
perusahaan seharusnya tidak
“Signaling theory menyatakan
bahwa perusahaan yang mampu
modalnya . atau dengan kata lain ,
yang diperoleh MM
cenderung
meningkatkan
menunjukkan bahwa bagaimana
utangnya karena tambahan bunga
yang dibayarkan akan diimbangi
dengan laba sebelum pajak .”
Teori Pecking order theory yang
modal adalah suatu yang tidak
menjelaskan tentang struktur modal adalah
relevan”.
sebagai berikut:
Teori trade-off yang menjelaskan
“Pecking
order theory
tentang struktur modal adalah sebagai
menyatakan bahwa manajer lebih
berikut:
menyukai pendanaan internal
“ Teori trade-off teori struktur
daripada pendanaan eksternal.
modal yang menyatakan bahwa
Jika perusahaan membutuhkan
perusahaan menukar manfaat
pendanaan dari luar, manager
pajak dari pendanaan utang
cenderung memilih surat berharga
dengan masalah yang ditimbulkan
yang paling aman, seperti utang.
oleh potensi kebangkrutan.”
Perusahaan dapat menumpuk kas
Teori Symmetric information
umtuk menghindari pendanaan
yang menjelaskan tentang struktur
dari luar perusahaan.”
modal adalah sebagai berikut:
Ada
beberapa faktor-faktor
“ Teori Symmetric information
pertimbangan mengenai keputusan struktur
situasi dimana investor dan
modal yang dikemukakan oleh Brigham dan
manajer memiliki informasi yang
Houston (2011: 188-190) yaitu: stabilitas
penjualan, struktur aset, leverage operasi,
perusahaan. Dan situasi dimana
suatu tindakan yang diambil oleh
pajak,kendali,sikap
manajemen, sikap
pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat,
memberikan petunjuk kepada
kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan
fleksibilitas keuangan. Brigham dan Houston
manajemen
menilai prospek
(2011: 155-156) juga mengemukakan terdapat
perusahaan tersebut”
empat faktor yang mempengaruhi keputusan
Teori Asymmetric information yang modal yaitu : risiko usaha, posisi pajak menjelaskan tentang struktur modal adalah perusahaan,
fleksibilitas keuangan,
sebagai berikut:
konservatisme atau keagresifan manjerial.
“ Teori Asymmetric information
Menurut Sudana I Made (2011: 162-163) ada
situasi dimana manajer memiliki
informasi yang berbeda (lebih
mengenai keputusan struktur keuangan suatu
baik) tentang prospek perusahaan
perusahaan yaitu: tingkat pertumbuhan
penjualan,stabilitas
penjualan,karakteristik
dimiliki oleh investor.”
industri,struktur aktiva,sikap
manajemen
Struktur modal yang dikemukakan perusahaan,sikap pemberi pinjaman. oleh Sudana I Made (2011: 155) teori struktur
Struktur modal dalam penelitian ini
modal menjelaskan bagaimana pengaruh akan diproksikan dengan DER (Debt Equity penggunaan utang dalam struktur modal yang Ratio). Semakin tinggi tingkat rasio maka diukur dengan rasio utang jangka panjang dan semakin besar resiko yang akan dihadapi. modal terhadap nilai perusahaan, biaya modal Rumus yang digunakan untuk menghitung perusahaan, dan harga pasar saham DER sebagai berikut: perusahaan. Ada beberapa teori mengenai struktur modal yang dikemukakan oleh Sudana I Made (2011: 155) yaitu signaling
2.1.2 Nilai Perusahaan
profit margin, yaitu rasio antara laba bersih
Sudana I Made (2011:8-9) nilai dan penjualan. Arthur et al (2010:104-106) perusahaan merupakan nilai sekarang dari risiko bisnis menunjuk dispersi (variabilitas) arus pendapatan atau kas yang diharapkan relatif EBIT perusahaan yang diharapkan diterima pada masa yang akan datang. Pada perusahaan yang telah go public, nilai
2.1.4 Beban Pajak
perusahaan akan tercermin pada harga saham
Menurut Arthur et al (2011:43) pajak
perusahaan
yang
bersangkutan. adalah suatu faktor kritis dalam suatu
Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih pembuatan keputusan keuangan. Menurut tepat sebagai tujuan perusahaan karena:
Sudana I Made (2011:149) apabila pasar tidak
a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti sempurna, nilai perusahaan dan biaya memaksimalkan nilai sekarang dari semua modalnya dapat mengalami perubahan karena keuntungan yang akan diterima oleh terjadi perubahan struktur modal. Salah satu pemegang saham di masa yang akan ciri pasar tidak sempurna adalah adanya pajak. datang atau berorentasi jangka panjang.
Brigham dan Houston (2011:189) Bunga
b. Mempertimbangkan faktor risiko.
merupakan
suatu
beban pengurangan
c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih pajak,dan pengurangan ini lebih bernilai bagi menekankan pada arus kas daripada perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. sekedar laba menurut pengertian akuntansi. Jadi, makin tinggi tarif pajak suatu
d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak perusahaan, aka makin besar keunggulan dari mengabaikan tanggung jawab sosial.
utang. Pajak dalam penelitian ini akan
Sudana I Made (2011:152) semakin diproksikan dengan menggunakan perubahan besar rasio utang jangka panjang terhadap total pajak. modal sendiri, semakin tinggi nilai perusahaan karena terjadi penghematan pajak yang
2.1.5 Pertumbuhan Penjualan
semakin besar. Jika ada pajak dan biaya
Sudana I Made (2011:60) kebutuhan
kebangkrutan, dengan semakin banyak jumlah pendanaan eksternal dan pertumbuhan jelas utang dibandingkan dengan modal sendiri saling berhubungan. Jika semua faktor lainnya (BS) pada mulanya akan meningkatkan nilai tetap, semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan. Hal ini terjadi karena pengaruh atau aktiva, semakin besar kebutuhan penghematan pajak yang berdampak pada pendanaan eksternal. Sekali lagi ditekankan penurunan nilai perusahaan.
bahwa fokus pembahasan adalah pada pertumbuhan, bukan karena pertumbuhan
2.1.3 Risiko Bisnis
merupakan tujuan perusahaan yang dianggap
Brigham dan Houston (2011:157) risiko tepat, melainkan karena interaksi antara usaha yaitu tingkat risiko aset perusahaan jika investasi dan keputusan pendanaan. perusahaan tersebut tidak menggunakan
Brigham dan Houston (2011:189)
utang. Risiko usaha mungkin merupakan tingkat pertumbuhan. Jika hal lain dianggap faktor penentu struktur modal yang paling sama, maka perusahaan yang memiliki penting. Brigham dan Houston (2011:179) pertumbuhan lebih cepat harus lebih risiko usaha merupakan suatu determinan mengendalikan diri dari pada modal ekternal. penting struktur modal yang optimal, dan Selain itu, biaya emisi yang berkaitan dengan perusahaan pada berbagai industri memiliki penjualan saham biasa akan melebihi biaya risiko usaha yang berbeda-beda, sehingga kita emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual beranggapan bahwa struktur modal akan utang,
mendorong
perusahaan yang
sangat bervariasi diantara masing-masing mengalami pertumbuhan pesat untuk lebih industri. Sudana I Made (2011:9) keputusan mengandalkan diri pada utang. Namun , pada pendanaan mempengaruhi risiko keuangan waktu yang bersamaan, perusahaan tersebut suatu perusahaan, yang ditunjukkan oleh sering kali menghadapi ketidakpastian yang variabilitas laba bersih perusahaan, karena lebih tinggi, cenderung akan menurunkan laba bersih telah memperhitungkan biaya keinginan mereka untuk menggunakan utang. yang timbul akibat keputusan pendanaan, yaitu biaya bunga. Besar kecilnya risiko keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan varians atau standar deviasi dari net
2.2 Hubungan Antar Variabel Penelitian
suatu sinyal bahwa prospek perusahaan
2.2.1 Hubungan Risiko Bisnis Terhadap
kurang
cerah
menurut penilaian
Nilai Perusahaan Melalui Struktur manajemennya. Brigham dan Houston (2011:
Modal Sebagai Variabel Intervening
189) Bunga merupakan suatu beban
Brigham dan Houston (2011: 188) juga pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih mengatakan bahwa faktor-faktor perusahaan bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak pada umumnya melakukan keputusan struktur yang tinggi . Jadi semakin tinggi tarif pajak modal dengan mempertimbangkan : stabilitas suatu perusahaan, maka makin besar penjualan, struktur aset, leverage operasi , keunggulan dari hutang. tingkat pertumbuhan ,profitabilitas, pajak,
Sudana I Made (2011:153) Jika ada
kendali, sikap manajemen, sikap pemberi pajak dan biaya kebangkrutan , akan terjadi pinjaman dan lembaga pemeringkat, kondisi struktur
modal
yang optimal yang
perusahaan, menghasilkan
nilai
perusahaan yang
fleksibilitas keuangan. Brigham dan Houston maksimal. Pada penelitian sebelumnya (2011 : 155) mengatakan terdapat empat terdapat perbedaan mengenai pengaruh pajak faktor yang mempengaruhi keputusan struktur terhadap struktur modal yaitu Dona dan modal : Risiko Usaha, Posisi pajak Salman (2011) yang memepunyai hasil yang perusahaan, Fleksibilitas keuangan dan sama , yaitu tidak terdapatnya pengaruh Konservatisme atau keagresifan manjerial.
signifikan antara pajak dan struktur modal.
Arthur et al (2010:105) risiko bisnis Artinya manfaat pengurangan pajak atas menunjuk dispersi (variabilitas) realtif EBIT penggunaan
hutang
tidak menjadi
perusahaan yang diharapkan. Brigham dan pertimbangan dalam kebijakan struktur Houston (2011: 157) risiko usaha , yaitu modal. Tetapi pada penelitian yang lain tingkat
risiko asset perusahaan
jika mengahasilkan hasil yang berbeda yaitu
perusahaan tersebut tidak meggunakan ,Veronika dan Yulius (2014) terdapat hutang. Risiko usaha (Business risk) mungkin pengaruh pajak yang signifikan terhadap merupakan faktor penentu struktur modal struktur modal. Berdasarkan beberapa yang paling penting. Herlina, Rini ( 2011 ) pendapat di atas, maka dapat disimpulkan berdasarkan analisis terhadap sampel saham bahwa, variabel tingkat pajak mempunyai sektor pertambangan di bursa efek indonesia pengaruh positif secara signifikan terhadap selama periode 2004-2007, maka hasil nilai perusahaan melalui struktur modal penelitian variabel risiko bisnis tidak sebagai variabel intervening karena struktur berpengaruh secara signifikan terhadap modal dijadikan sebagai ukuran kinerja struktur modal.
perusahaan yang merupakan tolok ukur dan
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat menggambarkan pencapaian nilai maka dapat disimpulkan bahwa, variabel perusahaan. risiko bisnis mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan
2.2.3 Hubungan Pertumbuhan Penjualan
melalui struktur modal sebagai variabel
Terhadap Nilai Perusahaan Melalui
intervening karena struktur modal dijadikan
Struktur Modal Sebagai Variabel
sebagai ukuran kinerja perusahaan yang
Menurut teori pertumbuhan, perusahaan
menggambarkan pencapaian nilai perusahaan.
dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi memerlukan dana besar untuk investasi yang
2.2.2 Hubungan Beban Pajak Terhadap
tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan investasi
Nilai Perusahaan Melalui Struktur tersebut perusahaan tidak hanya dapat
Modal Sebagai Variabel Intervening
mengandalkan dana internal saja tetapi
Sudana I Made (2011: 153) Investor perusahaan juga bisa menggunakan dana yang rasional akan memandang bahwa eksternal. Pentingnya tingkat pertumbuhan peningkatan nilai perusahaan berasal dari perusahaan terhadap keberhasilan perusahaan penggunaan utang yang tinggi. Dengan dapat menjadi pusat perhatian bagi para demikian investor memandang utang sebagai investor dan menyebabkan investor menjadi sinyal dari nilai perusahaan. Menurut Brigham tertarik pada pertumbuhan, hal ini disebabkan dan Houston (2011:186) Pengumuman adanya hubungan yang dekat antara nilai penawaran saham biasanya dianggap sebagai saham dengan proyeksi tingkat pertumbuhan Sudana I Made (2011: 153) Investor perusahaan juga bisa menggunakan dana yang rasional akan memandang bahwa eksternal. Pentingnya tingkat pertumbuhan peningkatan nilai perusahaan berasal dari perusahaan terhadap keberhasilan perusahaan penggunaan utang yang tinggi. Dengan dapat menjadi pusat perhatian bagi para demikian investor memandang utang sebagai investor dan menyebabkan investor menjadi sinyal dari nilai perusahaan. Menurut Brigham tertarik pada pertumbuhan, hal ini disebabkan dan Houston (2011:186) Pengumuman adanya hubungan yang dekat antara nilai penawaran saham biasanya dianggap sebagai saham dengan proyeksi tingkat pertumbuhan
Berdasarkan analisis terhadap sampel
Untuk variabel tingkat pertumbuhan
saham sektor Makanan dan Minuman di
terhadap struktur modal dalam penelitian
Bursa Efek Indonesia selama periode
terdahulu menurut Indrajaya Glenn et all (
2005-2011, maka hasil penelitian variabel
2011 ) berdasarkan analisis terhadap
pertumbuhan
berpengaruh secara
sampel saham sektor pertambangan di
signifikan terhadap struktur modal .
Bursa Efek Indonesia selama periode
2004-2007, maka hasil penelitian variabel tingkat
pertumbuhan
bisnis
tidak
Tabel 2.1 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Analisis Hasil Penelitian
1 Bram Hadianto
Pengaruh Risiko variabel risiko
Priode penelitian,
Mengguna Terdapat pengaruh
dan Christian
positif Risiko
Tayana (2010)
Struktur Aktiva,
modal
Pertambangan
analisis Sistematik, dan
Profitabilitas,
,variabel struktur
Regresi Jenis perushaan
dan Jenis
aktiva,
Berganda terhadap Struktur
Perusahaan
profitabilitas
Modal. Dan
Terhadap
Struktur aktiva
Struktur Modal
berpengaruh negatif
Emiten Sektor
terhadap struktur
Pertambangan :
modal
Pengujian Hipopenelitian Static-Trade Off
2 Glenn Indrajaya
Pengaruh
Risiko Bisnis,
Priode penelitian,
Mengguna Struktur Aktiva dan
Herlina dan Rini
struktur aktiva,
ukuran perusahaan
Pertambangan,var analisis
Berpengaruh Positif
perusahaan,
iabel struktur
Regresi signifikan terhadap
tingkat
aktiva,
Berganda struktur modal,
Pertumbuhan dan
dan Risiko
Perusahaan
Risiko bisnis tidak
Bisnis Terhadap
berpengaruh secara
Struktur Modal
signifikan terhadap struktur modal. dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
3 Ta'dir E.
Pengaruh
Nilai
Priode penelitian,
Mengguna DER,Total Asset
Prasetia.,P.Tomm Struktur Modal,
dan Beta secara
y.,Ivone S.
Ukuran
struktur
otomotif,variabel
analisis simultan
Saerang (2014)
Perusahaan dan
modal, risiko
ukuran
Regresi berpengaruh dan
Berganda signifikan terhadap
Perushaan
Price Book
Terhadap Nilai
Value.Secara parsial
Perushaan
DER dan Beta berpengaruh positif , tidak signifikan terhadap Price Book Value, Sedangkan secara parsial Total Asset berpengaruh positif dan tidak signifikan Terhadap Price Book Value
4 Dwi Ema Putra
Pengaruh
Pertumbuhan,
Priode penelitian,
Mengguna Tingkat
dan I Ketut
Profitabilitas,
struktur modal Sektor industri
kan
Pertumbuhan
Wijaya Kesuma
Likuiditas,
otomotif, variabel
analisis Perusahaan
Ukuran,
likuiditas dan
Regresi Memiliki Pengaruh
Pertumbuhan
profitabilitas,
Berganda Positif terhadap
Terhadap
ukuran
Struktur Modal dan
Struktur Modal
perusahaan
secara Simultan semua variabel mempunyai pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.
5 I Komang Suarta
Analisis
Pertumbuhan,
Priode penelitian,
Mengguna tingkat
Kartika dan
Pengaruh
struktur modal Sektor food and
kan
pertumbuhan
Made Dana
Profitabilitas,
beverages,variabe analisis
berpengaruh positif
Likuiditas,
l likuiditas dan
Regresi signifikan terhadap
Ukuran
profitabilitas,
Berganda struktur modal, dan
Perusahaan, dan
ukuran
Secara Simultan
Tingkat
perusahaan
semua variabel
signifikan terhadap
Struktur Modal
struktur modal
Perushaan
Sumber: Data Diolah Peneliti
2.3 Kerangka Pemikiran
berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV)
Hubungan antar variabel yang akan melalui Struktur modal yang diproksi dengan dikaji dalam penelitian ini dapat ditunjukkan DER. Tingkat pajak yang diproksi dengan dengan variabel yaitu risiko bisnis yang TAX berpengaruh terhadap nilai perusahaan diproksi dengan DOL, tingkat pajak yang (PBV) melalui Struktur modal yang diproksi diproksi
dengan
TAX,
pertumbuhan dengan DER. Pertumbuhan perusahaan yang
perusahaan
(Growth) diproksi dengan diproksi dengan perubahan total aktiva
perubahan total penjualan dan struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) yang diproksi dengan DER sebagai variabel melalui Struktur modal yang diproksi dengan bebas secara langsung berpengaruh terhadap DER. nilai perusahaan diproksi dengan PBV. Risiko
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
a. Persamaan Struktural
perusahaan dengan struktur modal
Diagram jalur di atas dapat dituliskan
sebagai variabel intervening.
menggambarkan hubungan sebab akibat antar
3. METODE PENELITIAN
variabel yang diteliti.
3.1 Ruang Lingkup Penelitian
a) Pengaruh langsung X1, X2, X3, dan Y
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan
Terhadap Z
analisis untuk melihat pengaruh risiko bisnis, Z = a + ρZX 1 - ρZX 2 + ρZX 3 + ρZY+ e 2 pertumbuhan dan tingkat pajak perusahaan
b). Pengaruh tidak langsung Variabel Eksogen terhadap
nilai
perusahaan dengan
ke Variabel Endogen melalui variabel menggunakan struktur modal sebagai variabel intervening.
intervening pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia untuk periode
teoritis yang digambarkan maka dapat
3.2 Jenis dan Sumber Data
diajukan hipopenelitian sebagai berikut:
Jenis data yang digunakan dalam
H1 = Terdapat pengaruh signifikan risiko penelitian ini adalah data kualitatif dan
bisnis terhadap nilai perusahaan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam dengan struktur modal sebagai penelitian ini adalah data kuantitatif dengan variabel intervening.
menggunakan skala rasio.
H2 = Terdapat pengaruh signifikan beban
Penelitian ini juga menggunakan data
pajak terhadap nilai perusahaan sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dengan struktur modal sebagai oleh IDX( Indonesian Stock Exchange) dan variabel intervening.
dipublikasikan melalui www.idx.co.id.Data
H3 = Terdapat
pengaruh
signifikan sekunder ini meliputi laporan keuangan
pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia dari periode 2011-2014 berupa data risiko bisnis (DOL), data
3.4 Metode Pengumpulan Data
pertumbuhan perusahaan (total penjualan
Metode pengumpulan data merupakan
periode teknik atau cara yang digunakan untuk
sebelumnya), data pertumbuhan pajak (total mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan pajak periode sekarang dengan periode dengan cara mengumpulkan data-data sebelumnya), data nilai perusahaan (Price sekunder yang diperoleh dan dikumpulkan Book Value PBV), dan struktur modal (Debt dengan menggunakan teknik dokumentasi to Equity Ratio DER).
yang berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan property yang menjadi
3.3 Populasi dan Sampel
sampel penelitian selama periode 2011 –
dalam 2014. Peneliti juga mengumpulkan data-data
penelitian ini adalah semua perusahaan dari berbagai sumber seperti, buku-buku, properti yang terdaftar di Bursa Efek karya ilmiah berupa jurnal, dan dokumen- Indonesia periode 2010 – 2014 sebanyak 51 dokumen lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.
penelitian ini.
Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive
3.5 Definisi Operasional Variabel
sampling. Menurut Sanusi (2012: 95),
Dalam analisis jalur dikenal variabel
cara dependen dan variabel independent, dimana
pengambilan sampel yang didasarkan oleh dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dijelaskan sebagai berikut: telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria yang
1. Variabel Dependen
digunakan dalam memilih sampel penelitian
Adalah variabel yang mempengaruhi
ini adalah sebagai berikut:
variabel independen, variabel dependen
a. Perusahaan property yang terdaftar di
dalam penelitian ini yaitu: Risiko Bisnis
Bursa Efek Indonesia selama periode 2011
(DOL),
Pertumbuhan perusahaan
– 2014.
(Perubahan Total Sales), Beban pajak
b. Perusahaan property datanya yang tersedia
(Perubahan Total Pajak).
lengkap.
c. Perusahaan property selama 4 tahun berturut-turut dari periode 2011 – 2014,
2. Variabel Independen
memiliki DOL,PBV, dan DER.
Adalah variabel yang menjelaskan atau
Proses pemilihan sampel dengan
dipengaruhi oleh variabel lain di dalam
menggunakan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 3 di
model penelitian. Variabel independen
bawah ini:
dalam penelitian ini adalah Struktur
Berdasarkan kriteria tersebut, maka
modal yang diukur dengan variabel
sampel yang memenuhi persyaratan dan
(DER) dan nilai perusahaan yang
digunakan pada penelitian adalah sebanyak 38 perusahaan yang terlampir pada lampiran.
diukur dengan variabel price book
Dimana unit analisis digunakan dalam
value (PBV)
penelitian ini berupa data panel dengan jumlah observasi yang diamati adalah sebanyak 760 pengamatan.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel
1 Struktur Modal
DER
Total Hutang
Rasio
DER = Total Ekuitas
2 Risiko Bisnis
DOL = Sales
3 Pertumbuhan
Perubahan Total
Perubahan Total Aktiva =
Total Sales t – Total Sales t-1
t-1
Total Sales
4 Beban Pajak
Beban Pajak =
Rasio
Perubahan Total
Total Tax t – Total Tax t-1
Pajak
t-1 Total Tax
5 Nilai
Harga Per Lembar Saham
Nilai Buku Per Lembar Saham
Sumber: Data Diolah Peneliti
3.6 Metode Analisis Data
penelitian didasarkan pada beberapa asumsi
3.6.1 Statistik Deskriptif
yaitu:
Analisis statistik deskriptif memberikan
1. Hubungan antar variabel yang akan
gambaran atau deskripsi suatu data yang
dianalisis berbentuk linier, aditif dan
dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar
kausal.
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
2. Variabel-
variabel
residual tidak
range, kurtosis, dan kemencengan distribusi
berkorelasi
dengan variabel yang
mendahuluinya, dan juga tidak berkorelasi
menjelaskan
bahwa analisis deskriptif
dengan variabel yang lain.
digunakan untuk memberikan gambaran atas
3. Dalam model hubungan variabel hanya
data yang disajikan dalam penelitian.
terdapat jalur kausal atau sebab-akibat.
4. Data setiap variabel yang dianalisis adalah
3.6.2 Statistik Inferensial
data interval dan berasal dari sumber yang
Metode analisis data untuk statistik
sama.
inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) dengan
3.6.3 Analisis Jalur (Path Analysis)
bantuan statistik. Alasan yang mendasari
Analisis jalur merupakan perluasan dari
penggunaaan model path analysis dalam regresi linear berganda. Analisis jalur adalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
penggunaan analsisis regresi untuk menaksir
1. Jika analisis digunakan untuk hubungan hubungan kausalitas antar variabel yang telah antar variabel yang kompleks dan tidak ditetapkan sebelumnya. dapat dikerjakan dengan analisis regresi berganda sehingga diperlukan serangkaian
persamaan regresi.
4. HASIL PENELITIAN DAN
2. Pemodelan dikembangkan dengan tanpa
PEMBAHASAN
variabel laten dan variabel indikator.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Uji Normalitas
Menurut Sugiyono (2010:297-298),
Bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov
penggunaan analisis jalur dalam analisis data dan Asymp.Sig. (2-tailed) dimana nilai risiko
bisnis = 0.953 dan 0.324 ,beban pajak= 1.023 bisnis = 0.953 dan 0.324 ,beban pajak= 1.023
4.1.2 Uji Multikolinieritas
dan 0.374,struktur modal= 0.975 dan 0.298,
Regresi yang baik seharusnya tidak
dan nilai perusahaan = 0.908 dan 0.382 di atas terjadi korelasi diantara variabel bebas α 0.05 , maka dapat disimpulkan variabel risiko bisnis, beban pajak, pertumbuhan (tidak terjadi multikolinieritas). penjualan,
struktur modal dan nilai
perusahaan terdistribusi secara normal.
Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas dengan Tolerance dan VIF
Model
Collinearity Statistics
SQRT_RISIKO BISNIS
SQRT_BEBAN PAJAK
SQRT_PERTUMBUHAN PENJUALAN
1 SQRT_STRUKTUR MODAL
Sumber: Pengolahan Data, 2015
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui heteroskedastisitas melalui uji Glesjer bahwa nilai Tolerance semua variable diperoleh nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- independen > 0.10 dan nilai VIF semua tabel dan nilai signifikansi > α = 0,05, variabel independen <10.00, sehingga sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk berdasarkan kriteria dalam pengambilan ketiga variabel tersebut yaitu risiko keputusan dapat disimpulkan bahwa variabel- bisnis,beban pajak,pertumbuhan penjualan variabel
tersebut
tidak
terjadi dan struktur modal tidak terjadi masalah
Multikolinieritas.
heteroskedastisitas.
4.1.3 Uji Autokorelasi
4.1.5 Uji Linieritas
Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui
Uji
linieritas
bertujuan untuk
nilai DW sebesar 1.948 dimana nilai ini akan mengetahui apakah variabel bebas di dalam kita
bandingkan
dengan
nilai tabel model regresi memiliki hubungan yang linier
signifikansi α = 0.05 dengan jumlah sampel N dengan variabel terikat. Linieritas dapat = 104 dan jumlah variabel independen 2 diartikan sebagai bentuk hubungan yang linier (K=4) maka diperoleh nilai du sebesar 1.7610. antar variabel sehingga setiap perubahan yang Nilai DW 1.948 lebih besar dari batas atas terjadi
salah
satu variabel akan
(du) yaitu 1.7610 dan kurang dari (4-du) = 4- mengakibatkan terjadinya perubahan pada 1.7610 = 2.239, sehingga dapat disimpulkan variabel lainnya dengan besaran yang setara. bahwa tidak terjadi autokorelasi.
Uji linieritas pada penelitian ini menggunakan
4.1.4 Uji Heteroskedastisitas
uji Sig. Linearity dan linearity estimate curve
Apabila nilai signifikansi (Sig.) >α = . Jika nilai Sig. < α = 0,05, maka model
regresi adalah linier dan sebaliknya. Tabel
heteroskedastisitas. Dari Tabel 4.5 di atas
yang menunjukkan hasil uji linieritas untuk
dapat dilihat bahwa ketiga variabel tersebut tidak terdapat gejala heteroskedastisitas variabel risiko bisnis dan nilai perusahaan, karena nilai Sig. > α = 0,05. Berdasarkan beban
pajak
dan
nilai perusahaan,
tabel distribusi, nilai t-tabel dengan N=104 pertumbuhan penjualan dan nilai perusahaan dan α = 0,05 yaitu risiko bisnis, beban pajak, serta struktur modal dan nilai perusahaan pertumbuhan penjualan dan struktur modal adalah sebagai berikut: 0.938, 0.424, 0.498, 0.361. Dengan kriteria uji
Tabel 4.4 Uji Linieritas Risiko Bisnis, Beban Pajak,Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan
Hubungan Antar Variabel Independen dan Dependen
Model Lin
Keterangan
NILAI PERUSAHAAN RISIKO BISNIS
Tidak Signifikan
Linear
NILAI PERUSAHAAN BEBAN PAJAK
PERUSAHAAN PENJUALAN
PERUSAHAAN MODAL
Sumber: Pengolahan Data, 2015
4.2 Analisis Substruktur 1
RISIKO
terhadap NILAI PERUSAHAAN yang ditunjukkan dari
BISNIS
Y=a+β 1 RISIKO BISNIS - β 2 Beban Pajak besarnya nilai signifikansi penelitian dianggap
+β 3 Pertumbuhan Penjualan + e
tidak signifikan dengan tingkat signifikansi 0.343 >α = 0,05.
Tabel 4.7
b. Pengaruh Beban Pajak terhadap Nilai
Pengaruh Risiko Bisnis, Beban Pajak dan
Perusahaan
Pertumbuhan Penjualan
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak
secara simultan terhadap Nilai Perusahaan
dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.Hasil
Model
Adjusted R Square
perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung
sebesar -1.972. Besarnya angka t-tabel dengan ketentuan: α = 0,05. Dan dk = (n-2) atau (104-
Sumber: Pengolahan Data, 2015
2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh
angka t-tabel sebesar 1.659.
Tabel 4.8 ANOVA dengan nilai F dan Sig.
hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung sebesar -1.972 < t-
Berdasarkan
Model
F Sig.
tabel sebesar 1.659 sehingga Ha ditolak dan
Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh
Sumber: data diolah
variabel Beban Pajak terhadap Nilai Perusahaan. Besarnya pengaruh Beban Pajak
a. Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Nilai
terhadap Nilai Perusahaan sebesar -0.106 atau
Perusahaan
-10.6 yang ditunjukkan dari besarnya nilai β
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak penelitian dianggap berpengaruh signifikan dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- negatif dengan tingkat signifikansi 0.051 = α tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.Hasil = 0,05.
perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung c. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
sebesar 0.953. Besarnya angka t-tabel dengan
terhadap Nilai Perusahaan
ketentuan: α = 0,05. Dan dk = (n-2) atau (104-
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak
2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- angka t-tabel sebesar 1.659.
tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.Hasil
Berdasarkan hasil perhitungan Tabel perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung signifikan , diperoleh angka signifikan sebesar sebesar -2.177. Besarnya angka t-tabel dengan 0.343 > a = 0.05 sehingga Ha ditolak dan Ho ketentuan: α = 0,05, dk = (n-2) atau (106-2) = diterima, artinya tidak terdapat pengaruh 104. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka variabel RISIKO BISNIS terhadap NILAI t-tabel sebesar 0.67686. PERUSAHAAN.
Tidak ada pengaruh
Berdasarkan 2 hasil perhitungan, dihitung dengan rumus : (1-r ) atau (1- diperoleh angka t-hitung sebesar -0.386 < t- 0.133) = 0.867 atau 86.7.
tabel sebesar 0.67686 sehingga, artinya
a) Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Nilai
terdapat pengaruh negatif variabel beban
Perusahaan
pajak terhadap nilai perusahaan. Besarnya
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak
pengaruh beban pajak terhadap nilai dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- perusahaan sebesar 0.032 atau -3.2 yang tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil ditunjukkan dari besarnya nilai β penelitian perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung dianggap
signifikan
dengan
tingkat sebesar 0.953. Besarnya angka t-tabel dengan
signifikansi 0.032 <α = 0,05.
ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104-
2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh
4.3 Analisis Substruktur 2
angka t-tabel sebesar 1.659.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
Y = a + β 1 Risiko Bisnis - β 2 Beban Pajak + diperoleh angka t-hitung sebesar 0.953 < t-
β 3 Pertumbuhan Penjualan +β 4 Struktur tabel 1.659 sehingaa Ha ditolak dan Ho
Modal +e
diterima. Hal ini berarti tidak terdapat
Tabel 4.10
pengaruh variabel risiko bisnis terhadap nilai
Pengaruh Risiko Bisnis, Beban Pajak,
perusahaan. Besarnya pengaruh risiko bisnis
Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal
terhadap nilai perusahaan sebesar 0.343 atau
secara simultan terhadap Nilai Perusahaan
34.3 yang ditunjukkan dari besarnya nilai β penelitian dianggap tidak signifikan dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.343 > α = 0.05.
Model
Adjusted R Square
b) Pengaruh Beban Pajak terhadap Nilai Perusahaan
Sumber: data diolah
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak
2 dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t-
Besarnya angka R square (r ) adalah tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil 0.169 dimana angka tersebut mempunyai arti
perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung
bahwa pengaruh risiko bisnis, beban
sebesar -1.972. Besarnya angka t-tabel dengan
pajak,pertumbuhan penjualan dan struktur ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104- modal terhadap nilai perusahaan secara
2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh
simultan adalah 16.9. Untuk mengetahui
angka t-tabel sebesar 1.659.
kelayakan model regresi digambarkan angka-
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
angka dari tabel ANOVA.
diperoleh angka t-hitung sebesar -1.972 < t-
Tabel 4.11 ANOVA dengan nilai F dan Sig
tabel 1.659. Besarnya pengaruh beban pajak
terhadap nilai perusahaan sebesar 0.050 atau
Model
F Sig.
b 5 yang ditunjukkan dari besarnya nilai β
1 Regression
.000 penelitian dianggap tidak signifikan dengan
tingkat signifikansi sebesar 0.50 = α = 0.05.
Sumber: data diolah
Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya F- negatif variabel beban pajak terhadap nilai hitung < F-tabel, maka H0 diterima dan Ha perusahaan. ditolak. Dari hasil perhitungan SPSS
c) Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap
diperoleh angka F-hitung sebesar 6.222 > F-
Nilai Perusahaan
tabel 2.46 sehingga H0 ditolak dan Ha
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak
diterima. Dapat disimpulkan bahwa risiko dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- bisnis, beban pajak, pertumbuhan penjualan, tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil dan
struktur modal secara simultan perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung mempengaruhi secara positif terhadap nilai sebesar -2.177. Besarnya angka t-tabel dengan perusahaan. Besar Pengaruhnya adalah 16.9 ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104- dan tingkat signifikansi dengan signifikansi
2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh
sebesar 0.000 < α = 0.05. Besarnya pengaruh angka t-tabel sebesar 1.659. variabel lain di luar model regresi tersebut
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh angka t-hitung sebesar -2.138 < t- tabel 1.659. Besarnya pengaruh pertumbuhan Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh angka t-hitung sebesar -2.138 < t- tabel 1.659. Besarnya pengaruh pertumbuhan
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,
0.032 atau 3.2 yang ditunjukkan dari diperoleh angka t-hitung sebesar 3.841 > t- besarnya nilai signifikan penelitian dianggap tabel 1.659 sehingaa Ho ditolak dan Ha signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar
diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh
0.032 < α = 0.05.Hal ini berarti terdapat variabel struktur modal terhadap nilai pengaruh negatif variabel pertumbuhan perusahaan. Besarnya pengaruh struktur penjualan terhadap nilai perusahaan.
modal terhadap nilai perusahaan sebesar 0.00
d) Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai yang ditunjukkan dari besarnya nilai Perusahaan
signifikan penelitian dianggap signifikan
Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < α dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- = 0.05 tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung sebesar 3.841. Besarnya angka t-tabel dengan ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104-
2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t-tabel sebesar 1.659.
4.4 Pengujian Variabel Intervening
4.5.1 Strategi Causal Step
RISIKO
NILAI PERUSAHAAN
BISNIS
STRUKTUR MODAL
Gambar 3.1 Strategi causal step
Y = a +β 1 Risiko Bisnis + β 2 Struktur Modal + e
Tiga persamaan regresi yang harus diestimasi
> α = 0.05 dan koefisien regresi (c) =
dalam strategi causal step:
a. Persamaan regresi variabel intervening
c. Persamaan regresi berganda variabel
struktur modal (Y) pada variabel
dependen Nilai Perusahaan(Z) pada
independen risiko bisnis (X).
variabel
Risiko Bisnis (X) serta
Hasil analisis ditemukan bukti bahwa
intervening Struktur Modal (Y).
risiko bisnis berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan
Hasil analisis ditemukan bahwa risiko