PENGARUH RISIKO BISNIS BEBAN PAJAK DAN P

Firmansyah Arifin

  Dosen Program Studi Ekonomi Akuntansi Universitas Tridinanti Palembang Email: firmansyah.arifinymail.com

Abstract

  This research was conducted at the property companies listed on the Stock Exchange in 2011-2014. This study aimed to determine the effect of independent variables DOL,TAX and PCTS on dependent variable PBV with DER as mediator variables. The population in this study were 51 companies. Samples which were determined by purposive sampling method with the specified criteria were 38 companies. The analysis technique was used that is path analysis with helped SPSS 20 program and performed classical assumption in advance. Tests of mediator variables were conducted with causal step strategy. The results showed that 1) DOL wasn’t effect on PBV, 2 ) TAX negative and significant effect on PBV, 3 ) PCTS negative and significant effect on PBV, 4) DER positive and significant effect on PBV, 5) DER positive and significant effect as a mediator between DOL and PBV. This model included full mediation, 6) DER wasn’t significant as a mediator between TAX and PBV. This model included unmediated,

  7) DER wasn’t significant as a mediator between PCTS and PBV. This model included unmediated.

  Keywords : DOL , TAX , PCTS, DER , PBV , mediator variable

  1. PENDAHULUAN

  merupakan masalah yang penting bagi

  1.1 Latar belakang

  perusahaan, karena baik buruknya struktur

  Dalam

  mengantisipasi

  kondisi modal akan mempunyai efek langsung

  peningkatan nilai perusahaan, para manajer terhadap posisi keuangan perusahaan yang perusahaan harus memiliki prinsip kehati- pada akhirnya akan mempengaruhi nilai hatian dalam menetapkan struktur modal perusahaan. perusahaan karena dengan adanya penetapan

  Brigham dan Houston (2011: 188)

  tersebut diharapkan perusahaan mampu juga mengatakan bahwa

  Nilai perusahaan pada umumnya melakukan

  perusahaan yang menjadi tolak ukur keputusan

  struktur

  modal dengan

  keberhasilan perusahaan, dapat diukur dengan mempertimbangkan : stabilitas penjualan, cara perusahaan mampu dalam memperoleh struktur aset, leverage Operasi, tingkat laba dari kegiatan usaha yang dijalankannya. pertumbuhan, profitabilitas, pajak, kendali, Sehingga semakin tinggi harga saham, maka sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman semakin tinggi pula nilai perusahaan tersebut.

  dan lembaga pemeringkat, kondisi pasar,

  Riyanto (2010:18), mengemukakan kondisi internal perusahaan, fleksibilitas bahwa sumber dana perusahaan dari internal keuangan. Brigham dan Houston (2011 : 155) berasal dari laba ditahan dan depresiasi mengatakan terdapat empat faktor yang sedangkan sumber dana perusahaan dari mempengaruhi keputusan struktur modal : eksternal berasal dari kreditur yang Risiko Usaha, Posisi pajak perusahaan, merupakan hutang bagi perusahaan. Salah Fleksibilitas keuangan dan Konservatisme satu aspek pengelolaan modal adalah atau keagresifan manjerial. penentuan struktur modal suatu perusahaan,

  Arthur et al (2010:105) risiko bisnis

  tujuannya adalah untuk meminimalkan biaya menunjuk dispersi (variabilitas) realtif EBIT modal dan memaksimumkan nilai perusahaan. perusahaan yang diharapkan. Brigham dan

  Struktur

  modal

  merupakan Houston (2011: 157) risiko usaha, yaitu

  perimbangan antara hutang jangka panjang tingkat risiko

  asset perusahaan jika

  dengan modal sendiri. Struktur modal perusahaan tersebut tidak meggunakan dengan modal sendiri. Struktur modal perusahaan tersebut tidak meggunakan

  struktur

  modal dengan

  merupakan faktor penentu struktur modal pertumbuhan perusahaan dan nilai perusahaan yang paling penting. Indrajaya Glenn et al menjadi relevan. Untuk variabel tingkat (2011) berdasarkan analisis terhadap sampel pertumbuhan terhadap struktur modal dalam saham sektor pertambangan di bursa efek penelitian terdahulu menurut Indrajaya Glenn Indonesia selama periode 2004-2007, maka et al (2011) berdasarkan analisis terhadap hasil penelitian variabel risiko bisnis tidak sampel saham sektor pertambangan di bursa berpengaruh secara signifikan terhadap efek Indonesia selama periode 2004-2007, struktur modal..

  maka hasil penelitian variabel tingkat

  Sudana I made (2011: 153) Investor pertumbuhan bisnis tidak berpengaruh secara yang rasional akan memandang bahwa signifikan terhadap struktur modal. peningkatan nilai perusahaan berasal dari

  Pada

  setiap

  perusahaan akan

  penggunaan utang yang tinggi. Dengan memerlukan investasi besar dengan kebutuhan demikian investor memandang utang sebagai dana yang besar agar dapat menghasilkan sinyal dari nilai perusahaan. Menurut Brigham produk-produk yang berkualitas baik sehingga dan Houston (2011:186) Pengumuman tetap unggul dan dapat bertahan dalam penawaran saham biasanya dianggap sebagai persaingan bisnis. Disatu sisi, seringkali suatu sinyal bahwa prospek perusahaan perusahaan memiliki keterbatasan dana, kurang

  cerah

  menurut

  penilaian sehingga menjadi salah satu faktor yang

  manajemennya. Brigham dan Houston (2011: menghambat

  pertumbuhan perusahaan

  189) Bunga merupakan suatu beban menjadi perusahaan besar dan memiliki pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih keunggulan bersaing atas produk-produk yang bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak akan

  dihasilkan.

  Dalam mengatasi

  yang tinggi . Jadi semakin tinggi tarif pajak keterbatasan dana itu, perusahaan harus suatu perusahaan, maka makin besar mencari sumber-sumber pendanaan yang keunggulan dari hutang. Sudana I made dapat menyediakan dana dalam jumlah besar (2011:153) Jika ada pajak dan biaya untuk membiayai investasi baru. Indonesia kebangkrutan, akan terjadi struktur modal sebagai negara yang memiliki penduduk yang yang optimal yang menghasilkan nilai lebih dari 200 juta jiwa, memiliki potensi perusahaan yang maksimal. Pada penelitian pasar yang menjanjikan dalam dunia bisnis, sebelumnya terdapat perbedaan mengenai terutama pada sektor Real Estate dan pengaruh pajak terhadap struktur modal yaitu Property, dengan fenomena harga properti di dinyatakan oleh Salman dan Dona (2011) negara Indonesia, dari tahun ke tahun yang memepunyai hasil yang sama, yaitu mengalami kenaikan, dan hampir tidak pernah tidak terdapatnya pengaruh signifikan antara mengalami penurunan, berbeda dengan pajak dan struktur modal. Artinya manfaat kondisi property di negara lain yang harga pengurangan pajak atas penggunaan hutang propertynya mengalami

  kenaikan dan

  tidak menjadi pertimbangan dalam kebijakan penurunan menjadikan negara indonesia struktur modal. Tetapi pada penelitian yang menjadi pasar property yang menjanjikan, lain mengahasilkan hasil yang berbeda yaitu, semua itu juga disebabkan karena permintaan Veronika dan Yulius (2014) terdapat property di Indonesia yang sampai saat ini pengaruh pajak yang signifikan terhadap masih sangat banyak. struktur modal. Maka dengan demikian

  Salah satu sektor yang paling diminati

  peneliti merasa tertarik untuk meneliti oleh investor adalah sektor properti. Sektor variabel pajak terhadap nilai perusahaan properti ini cukup diminati oleh investor dengan intervening struktur modal.

  karena perkembangan saham sektor ini dari

  Wijaya et al. (2010), menjelaskan tahun ke tahun cenderung meningkat. Peneliti kemudahan dalam mengakses pasar modal tertarik untuk mengetahui faktor- faktor yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup mempengaruhi nilai perusahaan sektor real mudah untuk memenuhi sumber dana dari estate dan property di Indonesia yang terdaftar hutang melalui pasar modal, sehingga tingkat pada BEI, namun peneliti juga mengaitkan pertumbuhan perusahaan yang baik dapat mengenai struktur modal, sebab pada sektor mengindikasikan perusahaan mempunyai sektor real estate dan property di Indonesia kemampuan untuk membayar bunga hutang. struktur modal merupakan bagian terpenting. Oleh sebab itu, hal ini dapat mengaitkan Setelah mengamati adanya suatu fenomena Wijaya et al. (2010), menjelaskan tahun ke tahun cenderung meningkat. Peneliti kemudahan dalam mengakses pasar modal tertarik untuk mengetahui faktor- faktor yang menunjukkan bahwa perusahaan cukup mempengaruhi nilai perusahaan sektor real mudah untuk memenuhi sumber dana dari estate dan property di Indonesia yang terdaftar hutang melalui pasar modal, sehingga tingkat pada BEI, namun peneliti juga mengaitkan pertumbuhan perusahaan yang baik dapat mengenai struktur modal, sebab pada sektor mengindikasikan perusahaan mempunyai sektor real estate dan property di Indonesia kemampuan untuk membayar bunga hutang. struktur modal merupakan bagian terpenting. Oleh sebab itu, hal ini dapat mengaitkan Setelah mengamati adanya suatu fenomena

  theory, signaling theory, dan agency theory

  beberapa penelitian terdahulu dengan periode sehingga

  hasil

  penelitian ini dapat

  observasi tahun 2011-2014, maka peneliti memberikan sumbangan pemikiran terhadap tertarik melakukan penelitian dengan judul ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang ”Pengaruh Risiko Bisnis, Beban Pajak dan manajemen keuangan.

  Pertumbuhan Penjualan Terhadap Nilai

  2. Manfaat Praktis

  Perusahaan dengan Struktur Modal

  a. Bagi Perusahaan

  Sebagai Intervening Pada Perusahaan

  Penelitian

  ini

  diharapkan mampu

  Properti Yang Tercatat Di BEI.

  memberikan tambahan informasi sebagai bahan pertimbangan dan sumbangan

  1.2 Rumusan Masalah Penelitian

  pemikiran bagi perusahaan di dalam

  Berdasarkan uraian dilatar belakang

  pengambilan keputusan khususnya yang

  penelitian, maka dapat dirumuskan pokok

  berkaitan dengan nilai perusahaan.

  permasalahan sebagai berikut:

  b. Bagi Kreditur

  1. Apakah

  struktur modal memediasi

  Penelitian

  ini

  diharapkan dapat

  pengaruh risiko bisnis terhadap nilai

  dimanfaatkan oleh pihak kreditur untuk

  perusahaan pada perusahaan sektor

  mengetahui pemilihan struktur modal

  properti yang terdaftar di BEI

  perusahaan.

  2. Apakah

  struktur modal memediasi

  c. Bagi Investor

  pengaruh beban pajak terhadap nilai

  Penelitian

  ini

  diharapkan dapat

  perusahaan pada perusahaan sektor

  dimanfaatkan oleh pihak investor sebagai

  properti yang terdaftar di BEI

  bahan

  pertimbangan

  dalam hal

  3. Apakah

  struktur modal memediasi

  pengambilan keputusan investasi..

  pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan sektor

  2. LANDASAN TEORI

  properti yang terdaftar di BEI

  2.1 Teori penelitian

2.1.1 Struktur Modal

  1.3 Tujuan Penelitian

  Sudana I Made (2011:143) struktur

  Tujuan dari penelitian ini adalah :

  modal (capital structure) berkaitan dengan

  1. Untuk menegtahui pengaruh signifikan pembelanjaan

  jangka panjang suatu

  risiko bisnis terhadap nilai perusahaan perusahaan yang diukur dengan perbandingan dengan struktur modal sebagai mediasi utang jangka panjang dengan modal sendiri. pada perusahaan sektor properti yang Teori struktur modal menjelaskan apakah terdaftar di BEI

  kebijakan pembelanjaan jangka panjang dapat

  2. Untuk menegtahui pengaruh signifikan mempengaruhi nilai perusahaan, biaya modal beban pajak terhadap nilai perusahaan perusahaan, dan harga pasar saham dengan struktur modal sebagai mediasi perusahaan.

  Harga

  pasar saham

  pada perusahaan sektor properti yang mencerminkan nilai perusahaan, dengan terdaftar di BEI

  demikian jika nilai perusahaan meningkat,

  3. Untuk menegtahui pengaruh signifikan harga pasar saham perusahaan tersebut juga pertumbuhan penjualan terhadap nilai akan naik. Brigham Houston (2011:155) perusahaan dengan struktur modal sebagai sasaran struktur modal (optimal capital mediasi pada perusahaan sektor properti structure) suatu perusahaan didefinisikan yang terdaftar di BEI

  sebagai struktur yang akan memaksimalkan harga saham perusahaan tersebut. Arthur et al

  1.4 Manfaat Penelitian

  (2010:149) struktur modal adalah campuran

  Hasil dari penelitian ini diharapkan sumber-sumber dana jangka panjang yang dapat memberikan manfaat teoritis dan praktis digunakan perusahaan. bagi banyak pihak yang berhubungan dengan

  Ada beberapa teori mengenai struktur

  penelitian ini, yaitu :

  modal yang dikemukakan oleh Brigham dan

  1. Manfaat Teoritis

  Houston (2011: 179-186) yaitu teori

  Penelitian ini secara teoritis diharapkan Modigliani-Miller (MM 1958), teori Trade- dapat menguji kembali teori-teori struktur Off, teori signal (Symetric Information) dan

  Asymetric Information Penjelasan mengenai theory dan pecking order theory penjelasan teori tersebut adalah sebagai berikut:

  mengenai teori tersebut adalah sebagai

  “ Teori MM nilai suatu

  berikut:

  perusahaan seharusnya tidak

  “Signaling theory menyatakan

  bahwa perusahaan yang mampu

  modalnya . atau dengan kata lain ,

  yang diperoleh MM

  cenderung

  meningkatkan

  menunjukkan bahwa bagaimana

  utangnya karena tambahan bunga

  yang dibayarkan akan diimbangi

  dengan laba sebelum pajak .”

  Teori Pecking order theory yang

  modal adalah suatu yang tidak

  menjelaskan tentang struktur modal adalah

  relevan”.

  sebagai berikut:

  Teori trade-off yang menjelaskan

  “Pecking

  order theory

  tentang struktur modal adalah sebagai

  menyatakan bahwa manajer lebih

  berikut:

  menyukai pendanaan internal

  “ Teori trade-off teori struktur

  daripada pendanaan eksternal.

  modal yang menyatakan bahwa

  Jika perusahaan membutuhkan

  perusahaan menukar manfaat

  pendanaan dari luar, manager

  pajak dari pendanaan utang

  cenderung memilih surat berharga

  dengan masalah yang ditimbulkan

  yang paling aman, seperti utang.

  oleh potensi kebangkrutan.”

  Perusahaan dapat menumpuk kas

  Teori Symmetric information

  umtuk menghindari pendanaan

  yang menjelaskan tentang struktur

  dari luar perusahaan.”

  modal adalah sebagai berikut:

  Ada

  beberapa faktor-faktor

  “ Teori Symmetric information

  pertimbangan mengenai keputusan struktur

  situasi dimana investor dan

  modal yang dikemukakan oleh Brigham dan

  manajer memiliki informasi yang

  Houston (2011: 188-190) yaitu: stabilitas

  penjualan, struktur aset, leverage operasi,

  perusahaan. Dan situasi dimana

  suatu tindakan yang diambil oleh

  pajak,kendali,sikap

  manajemen, sikap

  pemberi pinjaman dan lembaga pemeringkat,

  memberikan petunjuk kepada

  kondisi pasar, kondisi internal perusahaan dan

  fleksibilitas keuangan. Brigham dan Houston

  manajemen

  menilai prospek

  (2011: 155-156) juga mengemukakan terdapat

  perusahaan tersebut”

  empat faktor yang mempengaruhi keputusan

  Teori Asymmetric information yang modal yaitu : risiko usaha, posisi pajak menjelaskan tentang struktur modal adalah perusahaan,

  fleksibilitas keuangan,

  sebagai berikut:

  konservatisme atau keagresifan manjerial.

  “ Teori Asymmetric information

  Menurut Sudana I Made (2011: 162-163) ada

  situasi dimana manajer memiliki

  informasi yang berbeda (lebih

  mengenai keputusan struktur keuangan suatu

  baik) tentang prospek perusahaan

  perusahaan yaitu: tingkat pertumbuhan

  penjualan,stabilitas

  penjualan,karakteristik

  dimiliki oleh investor.”

  industri,struktur aktiva,sikap

  manajemen

  Struktur modal yang dikemukakan perusahaan,sikap pemberi pinjaman. oleh Sudana I Made (2011: 155) teori struktur

  Struktur modal dalam penelitian ini

  modal menjelaskan bagaimana pengaruh akan diproksikan dengan DER (Debt Equity penggunaan utang dalam struktur modal yang Ratio). Semakin tinggi tingkat rasio maka diukur dengan rasio utang jangka panjang dan semakin besar resiko yang akan dihadapi. modal terhadap nilai perusahaan, biaya modal Rumus yang digunakan untuk menghitung perusahaan, dan harga pasar saham DER sebagai berikut: perusahaan. Ada beberapa teori mengenai struktur modal yang dikemukakan oleh Sudana I Made (2011: 155) yaitu signaling

  2.1.2 Nilai Perusahaan

  profit margin, yaitu rasio antara laba bersih

  Sudana I Made (2011:8-9) nilai dan penjualan. Arthur et al (2010:104-106) perusahaan merupakan nilai sekarang dari risiko bisnis menunjuk dispersi (variabilitas) arus pendapatan atau kas yang diharapkan relatif EBIT perusahaan yang diharapkan diterima pada masa yang akan datang. Pada perusahaan yang telah go public, nilai

  2.1.4 Beban Pajak

  perusahaan akan tercermin pada harga saham

  Menurut Arthur et al (2011:43) pajak

  perusahaan

  yang

  bersangkutan. adalah suatu faktor kritis dalam suatu

  Memaksimalkan nilai perusahaan dinilai lebih pembuatan keputusan keuangan. Menurut tepat sebagai tujuan perusahaan karena:

  Sudana I Made (2011:149) apabila pasar tidak

  a. Memaksimalkan nilai perusahaan berarti sempurna, nilai perusahaan dan biaya memaksimalkan nilai sekarang dari semua modalnya dapat mengalami perubahan karena keuntungan yang akan diterima oleh terjadi perubahan struktur modal. Salah satu pemegang saham di masa yang akan ciri pasar tidak sempurna adalah adanya pajak. datang atau berorentasi jangka panjang.

  Brigham dan Houston (2011:189) Bunga

  b. Mempertimbangkan faktor risiko.

  merupakan

  suatu

  beban pengurangan

  c. Memaksimalkan nilai perusahaan lebih pajak,dan pengurangan ini lebih bernilai bagi menekankan pada arus kas daripada perusahaan dengan tarif pajak yang tinggi. sekedar laba menurut pengertian akuntansi. Jadi, makin tinggi tarif pajak suatu

  d. Memaksimalkan nilai perusahaan tidak perusahaan, aka makin besar keunggulan dari mengabaikan tanggung jawab sosial.

  utang. Pajak dalam penelitian ini akan

  Sudana I Made (2011:152) semakin diproksikan dengan menggunakan perubahan besar rasio utang jangka panjang terhadap total pajak. modal sendiri, semakin tinggi nilai perusahaan karena terjadi penghematan pajak yang

  2.1.5 Pertumbuhan Penjualan

  semakin besar. Jika ada pajak dan biaya

  Sudana I Made (2011:60) kebutuhan

  kebangkrutan, dengan semakin banyak jumlah pendanaan eksternal dan pertumbuhan jelas utang dibandingkan dengan modal sendiri saling berhubungan. Jika semua faktor lainnya (BS) pada mulanya akan meningkatkan nilai tetap, semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan. Hal ini terjadi karena pengaruh atau aktiva, semakin besar kebutuhan penghematan pajak yang berdampak pada pendanaan eksternal. Sekali lagi ditekankan penurunan nilai perusahaan.

  bahwa fokus pembahasan adalah pada pertumbuhan, bukan karena pertumbuhan

  2.1.3 Risiko Bisnis

  merupakan tujuan perusahaan yang dianggap

  Brigham dan Houston (2011:157) risiko tepat, melainkan karena interaksi antara usaha yaitu tingkat risiko aset perusahaan jika investasi dan keputusan pendanaan. perusahaan tersebut tidak menggunakan

  Brigham dan Houston (2011:189)

  utang. Risiko usaha mungkin merupakan tingkat pertumbuhan. Jika hal lain dianggap faktor penentu struktur modal yang paling sama, maka perusahaan yang memiliki penting. Brigham dan Houston (2011:179) pertumbuhan lebih cepat harus lebih risiko usaha merupakan suatu determinan mengendalikan diri dari pada modal ekternal. penting struktur modal yang optimal, dan Selain itu, biaya emisi yang berkaitan dengan perusahaan pada berbagai industri memiliki penjualan saham biasa akan melebihi biaya risiko usaha yang berbeda-beda, sehingga kita emisi yang terjadi ketika perusahaan menjual beranggapan bahwa struktur modal akan utang,

  mendorong

  perusahaan yang

  sangat bervariasi diantara masing-masing mengalami pertumbuhan pesat untuk lebih industri. Sudana I Made (2011:9) keputusan mengandalkan diri pada utang. Namun , pada pendanaan mempengaruhi risiko keuangan waktu yang bersamaan, perusahaan tersebut suatu perusahaan, yang ditunjukkan oleh sering kali menghadapi ketidakpastian yang variabilitas laba bersih perusahaan, karena lebih tinggi, cenderung akan menurunkan laba bersih telah memperhitungkan biaya keinginan mereka untuk menggunakan utang. yang timbul akibat keputusan pendanaan, yaitu biaya bunga. Besar kecilnya risiko keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan varians atau standar deviasi dari net

  2.2 Hubungan Antar Variabel Penelitian

  suatu sinyal bahwa prospek perusahaan

  2.2.1 Hubungan Risiko Bisnis Terhadap

  kurang

  cerah

  menurut penilaian

  Nilai Perusahaan Melalui Struktur manajemennya. Brigham dan Houston (2011:

  Modal Sebagai Variabel Intervening

  189) Bunga merupakan suatu beban

  Brigham dan Houston (2011: 188) juga pengurang pajak, dan pengurangan ini lebih mengatakan bahwa faktor-faktor perusahaan bernilai bagi perusahaan dengan tarif pajak pada umumnya melakukan keputusan struktur yang tinggi . Jadi semakin tinggi tarif pajak modal dengan mempertimbangkan : stabilitas suatu perusahaan, maka makin besar penjualan, struktur aset, leverage operasi , keunggulan dari hutang. tingkat pertumbuhan ,profitabilitas, pajak,

  Sudana I Made (2011:153) Jika ada

  kendali, sikap manajemen, sikap pemberi pajak dan biaya kebangkrutan , akan terjadi pinjaman dan lembaga pemeringkat, kondisi struktur

  modal

  yang optimal yang

  perusahaan, menghasilkan

  nilai

  perusahaan yang

  fleksibilitas keuangan. Brigham dan Houston maksimal. Pada penelitian sebelumnya (2011 : 155) mengatakan terdapat empat terdapat perbedaan mengenai pengaruh pajak faktor yang mempengaruhi keputusan struktur terhadap struktur modal yaitu Dona dan modal : Risiko Usaha, Posisi pajak Salman (2011) yang memepunyai hasil yang perusahaan, Fleksibilitas keuangan dan sama , yaitu tidak terdapatnya pengaruh Konservatisme atau keagresifan manjerial.

  signifikan antara pajak dan struktur modal.

  Arthur et al (2010:105) risiko bisnis Artinya manfaat pengurangan pajak atas menunjuk dispersi (variabilitas) realtif EBIT penggunaan

  hutang

  tidak menjadi

  perusahaan yang diharapkan. Brigham dan pertimbangan dalam kebijakan struktur Houston (2011: 157) risiko usaha , yaitu modal. Tetapi pada penelitian yang lain tingkat

  risiko asset perusahaan

  jika mengahasilkan hasil yang berbeda yaitu

  perusahaan tersebut tidak meggunakan ,Veronika dan Yulius (2014) terdapat hutang. Risiko usaha (Business risk) mungkin pengaruh pajak yang signifikan terhadap merupakan faktor penentu struktur modal struktur modal. Berdasarkan beberapa yang paling penting. Herlina, Rini ( 2011 ) pendapat di atas, maka dapat disimpulkan berdasarkan analisis terhadap sampel saham bahwa, variabel tingkat pajak mempunyai sektor pertambangan di bursa efek indonesia pengaruh positif secara signifikan terhadap selama periode 2004-2007, maka hasil nilai perusahaan melalui struktur modal penelitian variabel risiko bisnis tidak sebagai variabel intervening karena struktur berpengaruh secara signifikan terhadap modal dijadikan sebagai ukuran kinerja struktur modal.

  perusahaan yang merupakan tolok ukur dan

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat menggambarkan pencapaian nilai maka dapat disimpulkan bahwa, variabel perusahaan. risiko bisnis mempunyai pengaruh positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan

  2.2.3 Hubungan Pertumbuhan Penjualan

  melalui struktur modal sebagai variabel

  Terhadap Nilai Perusahaan Melalui

  intervening karena struktur modal dijadikan

  Struktur Modal Sebagai Variabel

  sebagai ukuran kinerja perusahaan yang

  Menurut teori pertumbuhan, perusahaan

  menggambarkan pencapaian nilai perusahaan.

  dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi memerlukan dana besar untuk investasi yang

  2.2.2 Hubungan Beban Pajak Terhadap

  tinggi. Untuk memenuhi kebutuhan investasi

  Nilai Perusahaan Melalui Struktur tersebut perusahaan tidak hanya dapat

  Modal Sebagai Variabel Intervening

  mengandalkan dana internal saja tetapi

  Sudana I Made (2011: 153) Investor perusahaan juga bisa menggunakan dana yang rasional akan memandang bahwa eksternal. Pentingnya tingkat pertumbuhan peningkatan nilai perusahaan berasal dari perusahaan terhadap keberhasilan perusahaan penggunaan utang yang tinggi. Dengan dapat menjadi pusat perhatian bagi para demikian investor memandang utang sebagai investor dan menyebabkan investor menjadi sinyal dari nilai perusahaan. Menurut Brigham tertarik pada pertumbuhan, hal ini disebabkan dan Houston (2011:186) Pengumuman adanya hubungan yang dekat antara nilai penawaran saham biasanya dianggap sebagai saham dengan proyeksi tingkat pertumbuhan Sudana I Made (2011: 153) Investor perusahaan juga bisa menggunakan dana yang rasional akan memandang bahwa eksternal. Pentingnya tingkat pertumbuhan peningkatan nilai perusahaan berasal dari perusahaan terhadap keberhasilan perusahaan penggunaan utang yang tinggi. Dengan dapat menjadi pusat perhatian bagi para demikian investor memandang utang sebagai investor dan menyebabkan investor menjadi sinyal dari nilai perusahaan. Menurut Brigham tertarik pada pertumbuhan, hal ini disebabkan dan Houston (2011:186) Pengumuman adanya hubungan yang dekat antara nilai penawaran saham biasanya dianggap sebagai saham dengan proyeksi tingkat pertumbuhan

  Berdasarkan analisis terhadap sampel

  Untuk variabel tingkat pertumbuhan

  saham sektor Makanan dan Minuman di

  terhadap struktur modal dalam penelitian

  Bursa Efek Indonesia selama periode

  terdahulu menurut Indrajaya Glenn et all (

  2005-2011, maka hasil penelitian variabel

  2011 ) berdasarkan analisis terhadap

  pertumbuhan

  berpengaruh secara

  sampel saham sektor pertambangan di

  signifikan terhadap struktur modal .

  Bursa Efek Indonesia selama periode

  2004-2007, maka hasil penelitian variabel tingkat

  pertumbuhan

  bisnis

  tidak

  Tabel 2.1 Rekapitulasi Penelitian Terdahulu

  Nama Peneliti

  Analisis Hasil Penelitian

  1 Bram Hadianto

  Pengaruh Risiko variabel risiko

  Priode penelitian,

  Mengguna Terdapat pengaruh

  dan Christian

  positif Risiko

  Tayana (2010)

  Struktur Aktiva,

  modal

  Pertambangan

  analisis Sistematik, dan

  Profitabilitas,

  ,variabel struktur

  Regresi Jenis perushaan

  dan Jenis

  aktiva,

  Berganda terhadap Struktur

  Perusahaan

  profitabilitas

  Modal. Dan

  Terhadap

  Struktur aktiva

  Struktur Modal

  berpengaruh negatif

  Emiten Sektor

  terhadap struktur

  Pertambangan :

  modal

  Pengujian Hipopenelitian Static-Trade Off

  2 Glenn Indrajaya

  Pengaruh

  Risiko Bisnis,

  Priode penelitian,

  Mengguna Struktur Aktiva dan

  Herlina dan Rini

  struktur aktiva,

  ukuran perusahaan

  Pertambangan,var analisis

  Berpengaruh Positif

  perusahaan,

  iabel struktur

  Regresi signifikan terhadap

  tingkat

  aktiva,

  Berganda struktur modal,

  Pertumbuhan dan

  dan Risiko

  Perusahaan

  Risiko bisnis tidak

  Bisnis Terhadap

  berpengaruh secara

  Struktur Modal

  signifikan terhadap struktur modal. dan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

  3 Ta'dir E.

  Pengaruh

  Nilai

  Priode penelitian,

  Mengguna DER,Total Asset

  Prasetia.,P.Tomm Struktur Modal,

  dan Beta secara

  y.,Ivone S.

  Ukuran

  struktur

  otomotif,variabel

  analisis simultan

  Saerang (2014)

  Perusahaan dan

  modal, risiko

  ukuran

  Regresi berpengaruh dan

  Berganda signifikan terhadap

  Perushaan

  Price Book

  Terhadap Nilai

  Value.Secara parsial

  Perushaan

  DER dan Beta berpengaruh positif , tidak signifikan terhadap Price Book Value, Sedangkan secara parsial Total Asset berpengaruh positif dan tidak signifikan Terhadap Price Book Value

  4 Dwi Ema Putra

  Pengaruh

  Pertumbuhan,

  Priode penelitian,

  Mengguna Tingkat

  dan I Ketut

  Profitabilitas,

  struktur modal Sektor industri

  kan

  Pertumbuhan

  Wijaya Kesuma

  Likuiditas,

  otomotif, variabel

  analisis Perusahaan

  Ukuran,

  likuiditas dan

  Regresi Memiliki Pengaruh

  Pertumbuhan

  profitabilitas,

  Berganda Positif terhadap

  Terhadap

  ukuran

  Struktur Modal dan

  Struktur Modal

  perusahaan

  secara Simultan semua variabel mempunyai pengaruh signifikan terhadap Struktur Modal.

  5 I Komang Suarta

  Analisis

  Pertumbuhan,

  Priode penelitian,

  Mengguna tingkat

  Kartika dan

  Pengaruh

  struktur modal Sektor food and

  kan

  pertumbuhan

  Made Dana

  Profitabilitas,

  beverages,variabe analisis

  berpengaruh positif

  Likuiditas,

  l likuiditas dan

  Regresi signifikan terhadap

  Ukuran

  profitabilitas,

  Berganda struktur modal, dan

  Perusahaan, dan

  ukuran

  Secara Simultan

  Tingkat

  perusahaan

  semua variabel

  signifikan terhadap

  Struktur Modal

  struktur modal

  Perushaan

  Sumber: Data Diolah Peneliti

  2.3 Kerangka Pemikiran

  berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV)

  Hubungan antar variabel yang akan melalui Struktur modal yang diproksi dengan dikaji dalam penelitian ini dapat ditunjukkan DER. Tingkat pajak yang diproksi dengan dengan variabel yaitu risiko bisnis yang TAX berpengaruh terhadap nilai perusahaan diproksi dengan DOL, tingkat pajak yang (PBV) melalui Struktur modal yang diproksi diproksi

  dengan

  TAX,

  pertumbuhan dengan DER. Pertumbuhan perusahaan yang

  perusahaan

  (Growth) diproksi dengan diproksi dengan perubahan total aktiva

  perubahan total penjualan dan struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan (PBV) yang diproksi dengan DER sebagai variabel melalui Struktur modal yang diproksi dengan bebas secara langsung berpengaruh terhadap DER. nilai perusahaan diproksi dengan PBV. Risiko

  Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

  a. Persamaan Struktural

  perusahaan dengan struktur modal

  Diagram jalur di atas dapat dituliskan

  sebagai variabel intervening.

  menggambarkan hubungan sebab akibat antar

  3. METODE PENELITIAN

  variabel yang diteliti.

  3.1 Ruang Lingkup Penelitian

  a) Pengaruh langsung X1, X2, X3, dan Y

  Dalam penelitian ini, peneliti melakukan

  Terhadap Z

  analisis untuk melihat pengaruh risiko bisnis, Z = a + ρZX 1 - ρZX 2 + ρZX 3 + ρZY+ e 2 pertumbuhan dan tingkat pajak perusahaan

  b). Pengaruh tidak langsung Variabel Eksogen terhadap

  nilai

  perusahaan dengan

  ke Variabel Endogen melalui variabel menggunakan struktur modal sebagai variabel intervening.

  intervening pada perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia untuk periode

  teoritis yang digambarkan maka dapat

  3.2 Jenis dan Sumber Data

  diajukan hipopenelitian sebagai berikut:

  Jenis data yang digunakan dalam

  H1 = Terdapat pengaruh signifikan risiko penelitian ini adalah data kualitatif dan

  bisnis terhadap nilai perusahaan kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam dengan struktur modal sebagai penelitian ini adalah data kuantitatif dengan variabel intervening.

  menggunakan skala rasio.

  H2 = Terdapat pengaruh signifikan beban

  Penelitian ini juga menggunakan data

  pajak terhadap nilai perusahaan sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dengan struktur modal sebagai oleh IDX( Indonesian Stock Exchange) dan variabel intervening.

  dipublikasikan melalui www.idx.co.id.Data

  H3 = Terdapat

  pengaruh

  signifikan sekunder ini meliputi laporan keuangan

  pertumbuhan penjualan terhadap nilai perusahaan manufaktur yang terdaftar di

  Bursa Efek Indonesia dari periode 2011-2014 berupa data risiko bisnis (DOL), data

  3.4 Metode Pengumpulan Data

  pertumbuhan perusahaan (total penjualan

  Metode pengumpulan data merupakan

  periode teknik atau cara yang digunakan untuk

  sebelumnya), data pertumbuhan pajak (total mengumpulkan data. Tahap ini dilakukan pajak periode sekarang dengan periode dengan cara mengumpulkan data-data sebelumnya), data nilai perusahaan (Price sekunder yang diperoleh dan dikumpulkan Book Value PBV), dan struktur modal (Debt dengan menggunakan teknik dokumentasi to Equity Ratio DER).

  yang berupa laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan property yang menjadi

  3.3 Populasi dan Sampel

  sampel penelitian selama periode 2011 –

  dalam 2014. Peneliti juga mengumpulkan data-data

  penelitian ini adalah semua perusahaan dari berbagai sumber seperti, buku-buku, properti yang terdaftar di Bursa Efek karya ilmiah berupa jurnal, dan dokumen- Indonesia periode 2010 – 2014 sebanyak 51 dokumen lainnya yang berhubungan dengan perusahaan.

  penelitian ini.

  Penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan metode purposive

  3.5 Definisi Operasional Variabel

  sampling. Menurut Sanusi (2012: 95),

  Dalam analisis jalur dikenal variabel

  cara dependen dan variabel independent, dimana

  pengambilan sampel yang didasarkan oleh dalam penelitian ini variabel-variabel tersebut pertimbangan-pertimbangan tertentu yang dijelaskan sebagai berikut: telah ditetapkan oleh peneliti. Kriteria yang

  1. Variabel Dependen

  digunakan dalam memilih sampel penelitian

  Adalah variabel yang mempengaruhi

  ini adalah sebagai berikut:

  variabel independen, variabel dependen

  a. Perusahaan property yang terdaftar di

  dalam penelitian ini yaitu: Risiko Bisnis

  Bursa Efek Indonesia selama periode 2011

  (DOL),

  Pertumbuhan perusahaan

  – 2014.

  (Perubahan Total Sales), Beban pajak

  b. Perusahaan property datanya yang tersedia

  (Perubahan Total Pajak).

  lengkap.

  c. Perusahaan property selama 4 tahun berturut-turut dari periode 2011 – 2014,

  2. Variabel Independen

  memiliki DOL,PBV, dan DER.

  Adalah variabel yang menjelaskan atau

  Proses pemilihan sampel dengan

  dipengaruhi oleh variabel lain di dalam

  menggunakan kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti dapat dilihat pada Tabel 3 di

  model penelitian. Variabel independen

  bawah ini:

  dalam penelitian ini adalah Struktur

  Berdasarkan kriteria tersebut, maka

  modal yang diukur dengan variabel

  sampel yang memenuhi persyaratan dan

  (DER) dan nilai perusahaan yang

  digunakan pada penelitian adalah sebanyak 38 perusahaan yang terlampir pada lampiran.

  diukur dengan variabel price book

  Dimana unit analisis digunakan dalam

  value (PBV)

  penelitian ini berupa data panel dengan jumlah observasi yang diamati adalah sebanyak 760 pengamatan.

  Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel

  1 Struktur Modal

  DER

  Total Hutang

  Rasio

  DER = Total Ekuitas

  2 Risiko Bisnis

  DOL = Sales

  3 Pertumbuhan

  Perubahan Total

  Perubahan Total Aktiva =

  Total Sales t – Total Sales t-1

  t-1

  Total Sales

  4 Beban Pajak

  Beban Pajak =

  Rasio

  Perubahan Total

  Total Tax t – Total Tax t-1

  Pajak

  t-1 Total Tax

  5 Nilai

  Harga Per Lembar Saham

  Nilai Buku Per Lembar Saham

  Sumber: Data Diolah Peneliti

  3.6 Metode Analisis Data

  penelitian didasarkan pada beberapa asumsi

  3.6.1 Statistik Deskriptif

  yaitu:

  Analisis statistik deskriptif memberikan

  1. Hubungan antar variabel yang akan

  gambaran atau deskripsi suatu data yang

  dianalisis berbentuk linier, aditif dan

  dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar

  kausal.

  deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,

  2. Variabel-

  variabel

  residual tidak

  range, kurtosis, dan kemencengan distribusi

  berkorelasi

  dengan variabel yang

  mendahuluinya, dan juga tidak berkorelasi

  menjelaskan

  bahwa analisis deskriptif

  dengan variabel yang lain.

  digunakan untuk memberikan gambaran atas

  3. Dalam model hubungan variabel hanya

  data yang disajikan dalam penelitian.

  terdapat jalur kausal atau sebab-akibat.

  4. Data setiap variabel yang dianalisis adalah

  3.6.2 Statistik Inferensial

  data interval dan berasal dari sumber yang

  Metode analisis data untuk statistik

  sama.

  inferensial yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur (path analysis) dengan

  3.6.3 Analisis Jalur (Path Analysis)

  bantuan statistik. Alasan yang mendasari

  Analisis jalur merupakan perluasan dari

  penggunaaan model path analysis dalam regresi linear berganda. Analisis jalur adalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

  penggunaan analsisis regresi untuk menaksir

  1. Jika analisis digunakan untuk hubungan hubungan kausalitas antar variabel yang telah antar variabel yang kompleks dan tidak ditetapkan sebelumnya. dapat dikerjakan dengan analisis regresi berganda sehingga diperlukan serangkaian

  persamaan regresi.

  4. HASIL PENELITIAN DAN

  2. Pemodelan dikembangkan dengan tanpa

  PEMBAHASAN

  variabel laten dan variabel indikator.

  4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Uji Normalitas

  Menurut Sugiyono (2010:297-298),

  Bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov

  penggunaan analisis jalur dalam analisis data dan Asymp.Sig. (2-tailed) dimana nilai risiko

  bisnis = 0.953 dan 0.324 ,beban pajak= 1.023 bisnis = 0.953 dan 0.324 ,beban pajak= 1.023

  4.1.2 Uji Multikolinieritas

  dan 0.374,struktur modal= 0.975 dan 0.298,

  Regresi yang baik seharusnya tidak

  dan nilai perusahaan = 0.908 dan 0.382 di atas terjadi korelasi diantara variabel bebas α 0.05 , maka dapat disimpulkan variabel risiko bisnis, beban pajak, pertumbuhan (tidak terjadi multikolinieritas). penjualan,

  struktur modal dan nilai

  perusahaan terdistribusi secara normal.

  Tabel 4.3 Uji Multikolinieritas dengan Tolerance dan VIF

  Model

  Collinearity Statistics

  SQRT_RISIKO BISNIS

  SQRT_BEBAN PAJAK

  SQRT_PERTUMBUHAN PENJUALAN

  1 SQRT_STRUKTUR MODAL

  Sumber: Pengolahan Data, 2015

  Berdasarkan Tabel 4.3 di atas diketahui heteroskedastisitas melalui uji Glesjer bahwa nilai Tolerance semua variable diperoleh nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t- independen > 0.10 dan nilai VIF semua tabel dan nilai signifikansi > α = 0,05, variabel independen <10.00, sehingga sehingga dapat disimpulkan bahwa data untuk berdasarkan kriteria dalam pengambilan ketiga variabel tersebut yaitu risiko keputusan dapat disimpulkan bahwa variabel- bisnis,beban pajak,pertumbuhan penjualan variabel

  tersebut

  tidak

  terjadi dan struktur modal tidak terjadi masalah

  Multikolinieritas.

  heteroskedastisitas.

  4.1.3 Uji Autokorelasi

  4.1.5 Uji Linieritas

  Berdasarkan Tabel 4.4 di atas, diketahui

  Uji

  linieritas

  bertujuan untuk

  nilai DW sebesar 1.948 dimana nilai ini akan mengetahui apakah variabel bebas di dalam kita

  bandingkan

  dengan

  nilai tabel model regresi memiliki hubungan yang linier

  signifikansi α = 0.05 dengan jumlah sampel N dengan variabel terikat. Linieritas dapat = 104 dan jumlah variabel independen 2 diartikan sebagai bentuk hubungan yang linier (K=4) maka diperoleh nilai du sebesar 1.7610. antar variabel sehingga setiap perubahan yang Nilai DW 1.948 lebih besar dari batas atas terjadi

  salah

  satu variabel akan

  (du) yaitu 1.7610 dan kurang dari (4-du) = 4- mengakibatkan terjadinya perubahan pada 1.7610 = 2.239, sehingga dapat disimpulkan variabel lainnya dengan besaran yang setara. bahwa tidak terjadi autokorelasi.

  Uji linieritas pada penelitian ini menggunakan

  4.1.4 Uji Heteroskedastisitas

  uji Sig. Linearity dan linearity estimate curve

  Apabila nilai signifikansi (Sig.) >α = . Jika nilai Sig. < α = 0,05, maka model

  regresi adalah linier dan sebaliknya. Tabel

  heteroskedastisitas. Dari Tabel 4.5 di atas

  yang menunjukkan hasil uji linieritas untuk

  dapat dilihat bahwa ketiga variabel tersebut tidak terdapat gejala heteroskedastisitas variabel risiko bisnis dan nilai perusahaan, karena nilai Sig. > α = 0,05. Berdasarkan beban

  pajak

  dan

  nilai perusahaan,

  tabel distribusi, nilai t-tabel dengan N=104 pertumbuhan penjualan dan nilai perusahaan dan α = 0,05 yaitu risiko bisnis, beban pajak, serta struktur modal dan nilai perusahaan pertumbuhan penjualan dan struktur modal adalah sebagai berikut: 0.938, 0.424, 0.498, 0.361. Dengan kriteria uji

  Tabel 4.4 Uji Linieritas Risiko Bisnis, Beban Pajak,Pertumbuhan Penjualan terhadap Nilai Perusahaan

  Hubungan Antar Variabel Independen dan Dependen

  Model Lin

  Keterangan

  NILAI PERUSAHAAN RISIKO BISNIS

  Tidak Signifikan

  Linear

  NILAI PERUSAHAAN BEBAN PAJAK

  PERUSAHAAN PENJUALAN

  PERUSAHAAN MODAL

  Sumber: Pengolahan Data, 2015

  4.2 Analisis Substruktur 1

  RISIKO

  terhadap NILAI PERUSAHAAN yang ditunjukkan dari

  BISNIS

  Y=a+β 1 RISIKO BISNIS - β 2 Beban Pajak besarnya nilai signifikansi penelitian dianggap

  +β 3 Pertumbuhan Penjualan + e

  tidak signifikan dengan tingkat signifikansi 0.343 >α = 0,05.

  Tabel 4.7

  b. Pengaruh Beban Pajak terhadap Nilai

  Pengaruh Risiko Bisnis, Beban Pajak dan

  Perusahaan

  Pertumbuhan Penjualan

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak

  secara simultan terhadap Nilai Perusahaan

  dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.Hasil

  Model

  Adjusted R Square

  perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung

  sebesar -1.972. Besarnya angka t-tabel dengan ketentuan: α = 0,05. Dan dk = (n-2) atau (104-

  Sumber: Pengolahan Data, 2015

  2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh

  angka t-tabel sebesar 1.659.

  Tabel 4.8 ANOVA dengan nilai F dan Sig.

  hasil perhitungan, diperoleh angka t-hitung sebesar -1.972 < t-

  Berdasarkan

  Model

  F Sig.

  tabel sebesar 1.659 sehingga Ha ditolak dan

  Ho diterima, artinya tidak terdapat pengaruh

  Sumber: data diolah

  variabel Beban Pajak terhadap Nilai Perusahaan. Besarnya pengaruh Beban Pajak

  a. Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Nilai

  terhadap Nilai Perusahaan sebesar -0.106 atau

  Perusahaan

  -10.6 yang ditunjukkan dari besarnya nilai β

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak penelitian dianggap berpengaruh signifikan dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- negatif dengan tingkat signifikansi 0.051 = α tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.Hasil = 0,05.

  perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung c. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan

  sebesar 0.953. Besarnya angka t-tabel dengan

  terhadap Nilai Perusahaan

  ketentuan: α = 0,05. Dan dk = (n-2) atau (104-

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak

  2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- angka t-tabel sebesar 1.659.

  tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak.Hasil

  Berdasarkan hasil perhitungan Tabel perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung signifikan , diperoleh angka signifikan sebesar sebesar -2.177. Besarnya angka t-tabel dengan 0.343 > a = 0.05 sehingga Ha ditolak dan Ho ketentuan: α = 0,05, dk = (n-2) atau (106-2) = diterima, artinya tidak terdapat pengaruh 104. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka variabel RISIKO BISNIS terhadap NILAI t-tabel sebesar 0.67686. PERUSAHAAN.

  Tidak ada pengaruh

  Berdasarkan 2 hasil perhitungan, dihitung dengan rumus : (1-r ) atau (1- diperoleh angka t-hitung sebesar -0.386 < t- 0.133) = 0.867 atau 86.7.

  tabel sebesar 0.67686 sehingga, artinya

  a) Pengaruh Risiko Bisnis terhadap Nilai

  terdapat pengaruh negatif variabel beban

  Perusahaan

  pajak terhadap nilai perusahaan. Besarnya

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak

  pengaruh beban pajak terhadap nilai dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- perusahaan sebesar 0.032 atau -3.2 yang tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil ditunjukkan dari besarnya nilai β penelitian perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung dianggap

  signifikan

  dengan

  tingkat sebesar 0.953. Besarnya angka t-tabel dengan

  signifikansi 0.032 <α = 0,05.

  ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104-

  2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh

  4.3 Analisis Substruktur 2

  angka t-tabel sebesar 1.659.

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,

  Y = a + β 1 Risiko Bisnis - β 2 Beban Pajak + diperoleh angka t-hitung sebesar 0.953 < t-

  β 3 Pertumbuhan Penjualan +β 4 Struktur tabel 1.659 sehingaa Ha ditolak dan Ho

  Modal +e

  diterima. Hal ini berarti tidak terdapat

  Tabel 4.10

  pengaruh variabel risiko bisnis terhadap nilai

  Pengaruh Risiko Bisnis, Beban Pajak,

  perusahaan. Besarnya pengaruh risiko bisnis

  Pertumbuhan Penjualan dan Struktur Modal

  terhadap nilai perusahaan sebesar 0.343 atau

  secara simultan terhadap Nilai Perusahaan

  34.3 yang ditunjukkan dari besarnya nilai β penelitian dianggap tidak signifikan dengan

  tingkat signifikansi sebesar 0.343 > α = 0.05.

  Model

  Adjusted R Square

  b) Pengaruh Beban Pajak terhadap Nilai Perusahaan

  Sumber: data diolah

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak

  2 dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t-

  Besarnya angka R square (r ) adalah tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil 0.169 dimana angka tersebut mempunyai arti

  perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung

  bahwa pengaruh risiko bisnis, beban

  sebesar -1.972. Besarnya angka t-tabel dengan

  pajak,pertumbuhan penjualan dan struktur ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104- modal terhadap nilai perusahaan secara

  2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh

  simultan adalah 16.9. Untuk mengetahui

  angka t-tabel sebesar 1.659.

  kelayakan model regresi digambarkan angka-

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,

  angka dari tabel ANOVA.

  diperoleh angka t-hitung sebesar -1.972 < t-

  Tabel 4.11 ANOVA dengan nilai F dan Sig

  tabel 1.659. Besarnya pengaruh beban pajak

  terhadap nilai perusahaan sebesar 0.050 atau

  Model

  F Sig.

  b 5 yang ditunjukkan dari besarnya nilai β

  1 Regression

  .000 penelitian dianggap tidak signifikan dengan

  tingkat signifikansi sebesar 0.50 = α = 0.05.

  Sumber: data diolah

  Jika F-hitung > F-tabel, maka H0 Hal ini berarti terdapat pengaruh signifikan ditolak dan Ha diterima dan sebaliknya F- negatif variabel beban pajak terhadap nilai hitung < F-tabel, maka H0 diterima dan Ha perusahaan. ditolak. Dari hasil perhitungan SPSS

  c) Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap

  diperoleh angka F-hitung sebesar 6.222 > F-

  Nilai Perusahaan

  tabel 2.46 sehingga H0 ditolak dan Ha

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak

  diterima. Dapat disimpulkan bahwa risiko dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- bisnis, beban pajak, pertumbuhan penjualan, tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil dan

  struktur modal secara simultan perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung mempengaruhi secara positif terhadap nilai sebesar -2.177. Besarnya angka t-tabel dengan perusahaan. Besar Pengaruhnya adalah 16.9 ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104- dan tingkat signifikansi dengan signifikansi

  2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh

  sebesar 0.000 < α = 0.05. Besarnya pengaruh angka t-tabel sebesar 1.659. variabel lain di luar model regresi tersebut

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh angka t-hitung sebesar -2.138 < t- tabel 1.659. Besarnya pengaruh pertumbuhan Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh angka t-hitung sebesar -2.138 < t- tabel 1.659. Besarnya pengaruh pertumbuhan

  Berdasarkan hasil perhitungan tersebut,

  0.032 atau 3.2 yang ditunjukkan dari diperoleh angka t-hitung sebesar 3.841 > t- besarnya nilai signifikan penelitian dianggap tabel 1.659 sehingaa Ho ditolak dan Ha signifikan dengan tingkat signifikansi sebesar

  diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh

  0.032 < α = 0.05.Hal ini berarti terdapat variabel struktur modal terhadap nilai pengaruh negatif variabel pertumbuhan perusahaan. Besarnya pengaruh struktur penjualan terhadap nilai perusahaan.

  modal terhadap nilai perusahaan sebesar 0.00

  d) Pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai yang ditunjukkan dari besarnya nilai Perusahaan

  signifikan penelitian dianggap signifikan

  Jika t-hitung > t-tabel, maka H0 ditolak dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < α dan Ha diterima dan sebaliknya t-hitung < t- = 0.05 tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak. Hasil perhitungan SPSS diperoleh angka t-hitung sebesar 3.841. Besarnya angka t-tabel dengan ketentuan : α = 0.05 dan dk = (n-2) atau (104-

  2) = 102. Dari ketentuan tersebut, diperoleh angka t-tabel sebesar 1.659.

4.4 Pengujian Variabel Intervening

  4.5.1 Strategi Causal Step

  RISIKO

  NILAI PERUSAHAAN

  BISNIS

  STRUKTUR MODAL

  Gambar 3.1 Strategi causal step

  Y = a +β 1 Risiko Bisnis + β 2 Struktur Modal + e

  Tiga persamaan regresi yang harus diestimasi

  > α = 0.05 dan koefisien regresi (c) =

  dalam strategi causal step:

  a. Persamaan regresi variabel intervening

  c. Persamaan regresi berganda variabel

  struktur modal (Y) pada variabel

  dependen Nilai Perusahaan(Z) pada

  independen risiko bisnis (X).

  variabel

  Risiko Bisnis (X) serta

  Hasil analisis ditemukan bukti bahwa

  intervening Struktur Modal (Y).

  risiko bisnis berpengaruh signifikan negatif terhadap struktur modal perusahaan

  Hasil analisis ditemukan bahwa risiko