Peran Audit Internal dalam Pencegahan Fraud (Studi Kasus pada CV AS Group).
vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRACT
Fraud is done with a variety of modes and growing over time. Because of that, it is necessary to have professional watcher to prevent it. The goal of this research is to prove whether internal audit truly has a role in fraud prevention. If we look to the goal, then this research is include into descriptive research. The analysis method that was used in this research is quantitative method. The research was done to 50 staff whose work in CV AS Group which was chose using simple random sampling method,and after that the data was tested with validity and reliability test. The result of the research show that the audit internal has a role in fraud prevention. It was proved by t-test result which shown that the tvalue (5,177) is bigger than the ttable
(2,028). Then based on coefficient determination, internal audit has a role in fraud prevention, in percentage scale is 42,6%
(2)
viii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK
Kecurangan atau yang sering disebut sebagai fraud dilakukan dengan berbagai macam modus dan semakin berkembang seiring perkembangan zaman. Karenanya diperlukan para pengawas yang cakap untuk bisa mencegah terjadinya fraud tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan apakah audit internal benar-benar memiliki peran dalam pencegahan fraud. Ditinjau dari tujuannya, penelitian ini termasuk kedalam penelitian deskriptif. Metode analisis yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian dilakukan menggunakan teknik survei dengan menyebarkan kuesioner kepada 50 karyawan yang bekerja di CV AS Group dengan metode simple random sampling, kemudian dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap data yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa audit internal memiliki peranan dalam pencegahan fraud. Hal ini terbukti dari hasil uji t menunjukkan bahwa thitung (5,177) lebih besar daripada ttabel (2,028). Kemudian
berdasarkan hasil koefisien determinasi menunjukkan persentase besarnya peran audit internal dalam pencegahan fraud adalah sebesar 42,6%
(3)
ix UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL………...i
HALAMAN PENGESAHAN…..………....ii
SURAT PERYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………..iii
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv
KATA PENGANTAR ... v
ABSTRACT ... vii
ABSTRAK ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian ... 4
1.4. Manfaat Penelitian ... 4
1.5 Ruang Lingkup Penelitian... 5
1.6 Tempat dan Waktu Penelitian ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... ………6
2.1. Pengertian Peranan... 6
2.2. Audit ... 7
(4)
x UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2.2.2. Jenis-Jenis Audit ... 8
2.3. Audit Internal ... 10
2.3.1. Pengertian Audit Internal ... 11
2.3.2. Independensi ... 13
2.3.3. Kemampuan Profesional ... 14
2.3.4. Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit ... 16
2.3.5. Ruang Lingkup Audit ... 17
2.3.6. Survei Pendahuluan ... 18
2.3.7. Pelaksanaan Kegiatan Audit ... 20
2.3.8. Kode Etik ... 21
2.4. Kecurangan (Fraud) ... 23
2.4.1. Pengertian Kecurangan (Fraud) ... 23
2.4.2. Faktor-faktor Pendorong Terjadinya Fraud ... 24
2.4.3. Tanda-tanda Fraud ... 27
2.4.4. Unsur-unsur Fraud ... 28
2.4.5 Jenis dan Bentuk Fraud ... 28
2.5. Pencegahan Kecurangan (Fraud) ... 31
2.5.1. Syarat Penemuan Fraud (Kecurangan) ... 33
2.5.2. Ruang Lingkup Fraud Auditing ... 35
2.5.3. Pendekatan Audit ... 37
2.6. Peranan Audit Internal Dalam Upaya Pencegahan Fraud ... 41
2.7 .Kerangka Pemikiran ... 43
2.8. Hipotesis Penelitian ... 44
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 45
3.1. Objek Penelitian ... 45
(5)
xi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
3.2.1. Metode dan Jenis Penelitian ... 45
3.2.2. Jenis dan Sumber Data ... 46
3.2.2.1. Jenis Data ... 46
3.2.2.2. Sumber Data ... 47
3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 48
3.4. Populasi, Teknik Sampling, dan Sampel Penelitian ... 49
3.4.1. Populasi ... 49
3.4.2. Teknik Sampling ... 49
3.4.3. Sampel ... 50
3.5. Operasionalisasi Variabel ... 51
3.6. Teknik Pengembangan Instrumen... 54
3.7. Method of Succesive Interval (MSI) ... 56
3.8. Pengujian Data ... 57
3.8.1. Uji Validitas ... 57
3.8.1.1. Uji Validitas Variabel Audit Internal (X) ... 59
3.8.1.2. Uji Validitas Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 60
3.8.2. Uji Reliabilitas ... 61
3.9. Uji Asumsi Klasik ... 62
3.9.1. Uji Normalitas ... 63
3.9.2. Uji Heteroskedastisitas ... 64
3.9.3. Regresi Linier Sederhana ... 64
3.9.4. Pengujian Hipotesis ... 65
3.9.4.1. Penetapan Hipotesis ... 65
3.9.4.2. Penarikan Kesimpulan ... 66
3.9.4.3. Koefisien Determinasi ... 67
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 68
4.1. Sejarah Singkat Perusahaan ... 68
(6)
xii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
4.3 Job Description ... 69
4.4. Analisis Deskriptif Profil Responden Dan Data Penunjang ... 72
4.4.1. Tingkat Pendidikan ... 72
4.4.2. Usia Karir Responden ... 73
4.4.3. Posisi atau Divisi Responden ... 74
4.4.4. Latar Belakang Pendidikan Responden ... 75
4.5. Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 76
4.5.1. Variabel Audit Internal (X) ... 76
4.5.2. Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 83
4.6. Uji Asumsi Klasik ... 89
4.6.1. Uji Normalitas Data ... 89
4.6.2. Uji Heteroskedastisitas ... 90
4. 7. Peran Audit Internal (X) Terhadap Pencegahan Kecurangan (Y) ... 91
4.7.1. Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 91
4.7.2. Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana ... 91
4.7.3. Analisis Koefisien Determinasi ... 93
4.7.4. Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 97
5.1. Kesimpulan ... 97
5.2. Saran ... 98
DAFTAR PUSTAKA ... 99
LAMPIRAN ... 105
(7)
xiii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Jenis-jenis Audit ... 10
Gambar 2.2 Fraud Triangle ... 25
Gambar 2.3 Skema Kerangka Pemikiran ... 43
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV AS Group ... 69
Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan Responden ... 73
Gambar 4.3 Usia Karir Responden ... 74
Gambar 4.4 Posisi/Divisi Responden ... 75
Gambar 4.5 Latar Belakang Pendidikan Responden... 76
Gambar 4.6 Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scaterplot ... 90
(8)
xiv UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 53
Tabel 3.2 Bobot Pertanyaan Kuesioner ... 55
Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Audit Internal (X) ... 59
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 60
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 62
Tabel 4.1 Tingkat Pendidikan Responden ... 72
Tabel 4.2 Usia Karir Responden ... 73
Tabel 4.3 Posisi atau Divisi Responden ... 74
Tabel 4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden ... 75
Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Audit Internal (X) ... 77
Tabel 4.6 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit Internal (X) ... 79
Tabel 4.7 Bobot Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 83
Tabel 4.8 Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Pencegahan Fraud (Y) ... 86
Tabel 4.9 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 89
Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Korelasi ... 91
Tabel 4.11`Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 92
Tabel 4.12 Hasil Uji Pearson ... 93
(9)
xv UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A Kuesioner ... 102
Lampiran B Tabulasi Kuesioner ... 110
Lampiran C Output SPSS ... 121
Lampiran D Tabel Distribusi t ... 125
Lampiran E Surat Permohonan Izin Penelitian ... 127
Lampiran F Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 128
(10)
1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam perkembangannya, industri masa kini dihadapkan pada persaingan yang semakin ketat. Semakin banyak perusahaan yang didirikan, serta perusahaan asing yang merambah industri di Indonesia. Namun, ancaman yang dihadapi oleh perusahaan bukan hanya yang dihadapi dari ketatnya persaingan, tetapi juga terdapat ancaman-ancaman dari dalam perusahaan. Salah satu ancaman tersebut adalah fraud (tindak kecurangan).
Fraud (tindakan kecurangan) merupakan salah satu ancaman vital bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya untuk mendeteksi, apalagi mencegah tindakan kecurangan tersebut. Terlebih lagi, pada masa kini perusahaan lebih terkesan untuk menutup-nutupi fraud tersebut untuk menjaga nama baiknya. Dengan kondisi tersebut, para pelaku fraud terkesan terlepas dari sanksi yang seharusnya dia terima dari luar lingkungan perusahaan. Hal tersebut tidak menimbulkan efek jera, dan malah membuat fraud semakin tumbuh subur di dalam perusahaan.
Pada dasarnya, fraud terjadi karena adanya tekanan dari berbagai sisi, baik dari dalam diri sendiri, seperti tekanan ekonomi atau karena memang ada kesempatan, ataupun dari luar, yang disebabkan oleh tekanan, baik dari atasan maupun rekan kerja, untuk melakukan kecurangan, demi keuntungan
(11)
BAB I PENDAHULUAN 2
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
bersama. Pencurian, pemerasan, penggelapan, pemalsuan, serta berbagai tindakan lain yang merugikan satu pihak atau lebih dalam operasional suatu instansi, secara umum dapat dikategorikan sebagai fraud.
Dalam buku yang berjudul “Fraud Auditing and Forensic Accounting”, dinyatakan bahwa fraud tetap mungkin terjadi sekalipun sistem pengendalian dilaksanakan dengan ketat. Bagian yang terlihat dari suatu fraud transaction mungkin hanya menghilangkan aset dalam jumlah kecil, tetapi bagian yang tidak terlihat bisa sangat mempengaruhi kelangsungan perusahaan. Pelaku fraud bisa muncul dari level manapun, baik dalam manajemen, maupun dari dalam perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka manajemen diharapkan untuk dapat bertindak lebih hati-hati dalam merancang ataupun melaksanakan suatu kebijakan dalam operasi suatu perusahaan. Perlu waktu yang panjang untuk membangun suatu usaha yang bisa berjalan untuk jangka panjang, tetapi hanya perlu satu blunder dalam bentuk fraud untuk menghancurkannya. Masih ingatkah anda pada kasus-kasus seperti, kasus Enron, Kasus Royal Ahold N.V yang diangkat pada tahun 2003 di Amerika Serikat, dan kasus Tyco International.Ltd atas penggelapan pajak oleh para petingginya yang terangkat pada tahun 2002. Beberapa kasus-kasus fraud yang terdapat di Indonesia adalah kasus BLBI pada tahun 1998, kasus L/C fiktif bank BNI yang terjadi dalam rentang waktu pertengahan tahun 2002 hingga pertengahan tahun 2003, dan masih banyak lagi.
Salah satunya yang baru-baru ini disidangkan adalah kasus korupsi dalam bentuk penggelapan asset di Perum Pengangkutan Djakarta (PPD).
(12)
BAB I PENDAHULUAN 3
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Kasus tersebut, terkait dengan penjualan depo B,C,H dan K pada tahun 2006 lalu.
Bercermin dari kasus tersebut, maka kita bisa menyimpulkan betapa pentingnya pengendalian internal dalam operasional perusahaan, baik yang berbentuk pengawasan terhadap aktiva perusahaan maupun penerapan-penerapan peraturan yang bisa mendukung pengendalian tersebut.
Dalam pelaksanaannya, banyak pengendalian yang tidak berjalan dengan efektif. Hal tersebut dikarenakan, terkadang mereka yang menjalankan fungsi pengendalian (dalam hal ini manajemen) sendiri seringkali menyalahgunakan wewenangnya untuk mendapatkan keuntungan pribadi, sehingga dibutuhkan suatu unit pengawas di dalam perusahaan, yaitu auditor internal.
Dengan peran vitalnya, auditor internal bukan hanya mengawasi pengendalian dalam perusahaan, tetapi juga bisa memberikan masukan dan rekomendasi pada manajemen guna menyempurnakan sistem yang ada, serta membantu perusahaan mencapai tujuannnya.
Berdasarkan latar belakang tersebutlah, peneliti ingin membuktikan bahwa audit internal sebenarnya memiliki peran yang penting dalam mencegah terjadinya kecurangan di dalam perusahaan, dengan menuangkannnya ke dalam penelitian dengan judul: “Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud.” (Studi Kasus pada CV AS Group)
1.2 Identifikasi Masalah
Penulisan skripsi ini akan dirumuskan pada dua masalah,yaitu:
(13)
BAB I PENDAHULUAN 4
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2. Apakah audit internal berperan dalam pencegahan kecurangan pada CV AS Group
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah audit internal sudah berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group
2. Untuk mengetahui apakah audit internal berperan dalam pencegahan kecurangan pada CV AS Group
1.4 Manfaat Penelitian
Skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. Menambah wawasan penulis mengenai kinerja fungsi audit internal,terutama dalam usahanya untuk mencegah tindak kecurangan yang terjadi di CV AS Group.
2. Dapat membantu CV AS Group untuk lebih memahami apakah fungsi audit internal di dalamnya telah berfungsi dengan baik serta lebih memahami kemampuan dari fungsi audit internalnya dalam mendeteksi dan membantu pencegahan tindak kecurangan di dalam perusahaan. 3. Dapat berperan sebagai referensi bagi para akademisi maupun praktisi
(14)
BAB I PENDAHULUAN 5
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Untuk mempermudah penulisan skripsi ini dan agar peelitian ini lebih terarah serta berjalan dengan baik, maka ditentukanlah suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini, yaitu:
1. Peneliti hanya membahas tentang peran audit internal dalam pencegahan fraud.
2. Peneliti hanya mengukur hasil penelitian berdasarkan pada kuesioner yang telah disebar.
3. Penelitian ini berbentuk studi kasus, sehingga hanya dilaksanakan dalam
satu populasi, dalam hal ini yaitu CV AS Group.
4. Peneliti hanya melakukan penelitian kepada orang-orang yang telah memiliki pemahaman dasar mengenai audit internal dan pencegahan fraud terlebih dahulu.
1.6 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kantor CV AS Group yang berlokasi di Jl.Akmal No.667 Kota Baturaja,Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Penelitian berlangsung selama satu bulan, dimulai sejak tanggal 11 Agustus 2014 dan berakhir pada tanggal 11 September 2014.
(15)
68 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awal era 90’an, bapak H.Samin mulai merintis pembukaan lahan dan
menjadikan lahan tersebut sebagai lahan produksi karet mentah seluas kira-kira 20 hektar beserta lahan produksi jeruk seluas hampir 120 hektar. Pada saat itu, untuk hasil produksi karet mentah, masih dijual kepada para penampung, sedangkan untuk hasil produksi jeruk dijual ke Jakarta dan Bandung.
Seiring waktu berjalan dan dengan penggunaan modal yang tepat, pada tahun 2007 lahan produksi jeruk dialihfungsikan menjadi lahan produksi karet dan kelapa sawit mentah. Dengan kondisi saat ini, di mana lahan produksi karet mentah mencapai sekitar 200 hektar dan lahan produksi kelapa sawit mentah yang mencapai sekitar 100 hektar dan karena penjualan sudah langsung menuju pabrik-pabrik yang tersebar di daerah Sumatera Selatan, serta guna menunjang ekspansi lebih lanjut, maka pada awal tahun 2011 di hadapan notaries maka didirikanlah suatu badan hukum untuk menaunginya, yaitu CV AS Group.
(16)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 69
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
4.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi dari CV AS Group digambarkan sebagaimana bagan yang ada di bawah ini:
Gambar 4.1
Struktur organisasi CV AS Group
4.3 Job Description
Tanggung jawab (job description) dari masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi CV AS Group akan dijelaskan di bawah ini:
1. Direktur
Direktur bertugas untuk memimpin dan merencanakan kegiatan perusahaan secara umum. Direktur bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup perusahaan dan menanggung segala risiko yang terjadi atas keputusan yang diambil dalam aktivitas perusahaan sebagai sekutu aktif sekaligus sekutu pasif.
(17)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 70
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2. Wakil Direktur
Wakil direktur bertanggung jawab untuk menjalankan wewenang direktur atas instruksi dari direktur, ketika terjadi hal-hal darurat.
3. Kepala Divisi Produksi
Bertanggung jawab dalam mengawasi dan menjaga kualitas produk, menyusun rencana kerja produksi, serta mengatur aktivitas produksi di dalam perusahaan.
4. Kepala Divisi Akuntansi
Bertanggung jawab dalam penyusunan laporan keuangan dan melaporkannya kepada direktur. Selain itu bertanggung jawab dalam mendata aktivitas perusahan yang berkaitan dengan akuntansi.
5. Kepala Divisi Pemasaran
Bertanggung jawab dalam menjalin kontrak produksi dengan perusahaan-perusahaan manufaktur, mengawasi pergerakan harga komoditi, dan menyusun rencana pemasaran.
6. Kepala Divisi Personalia
Bertanggung jawab dalam pendataan karyawan, perencanaan kebutuhan karyawan, perencanaan motivasi, mengkoordinir hal-hal terkait penggajian dan upah, serta menjalankan salah satu dari visi perusahaan, yaitu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup karyawan.
(18)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
7. Kepala Divisi Keuangan
Bertanggung jawab terhadap direktur atas tugas-tugas yang dijalankan. Tugas tersebut berkaitan dengan keuangan, seperti penagihan, pengeluaran perusahaan, pajak, dan serta menyerahkan bukti-bukti pemasukan dan pengeluaran kepada divisi akuntansi.
8. Kepala Divisi Hukum dan Administrasi
Bertanggung jawab terhadap direktur, bertugas untuk meninjau kembali kontrak produksi, menyelesaikan masalah administrasi perusahaan, seperti sengketa tanah dan semacamnya, dan menyusun arsip dokumentasi perusahaan.
9. Divisi SPI
Bertanggung jawab dalam merencanakan, mengumpulkan data, menganalisa dan memberikan usulan serta menyusun laporan audit operasional sesuai target waktu yang ada terhadap data dan sistem prosedur yang ada di perusahaan, untuk membantu efektifitas dan penyimpangan dalam perusahaan sehingga meminimalkan ketidaksesuaian yang terjadi.
10. Kepala Bagian Penelitian dan Pengembangan
Bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, guna menyesuaikan dengan kebutuhan kontrak dan kebutuhan pasar.
11. Kepala Bagian Plantation
Bertanggung jawab dalam pemeliharaan kebun dan segala hal terkait di dalamnya, seperti pemupukan, pembasmian hama, dan sebagainya.
(19)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
4.4 Analisis Deskriptif Profil Responden dan Data Penunjang
Berdasarkan pada data primer yang telah dikumpulkan untuk menentukan Peran Audit Internal dalam Pencegahan Fraud melalui penyebaran kuesioner kepada para responden yang menjadi sampel penelitian. Dalam analisis deskriptif ini, data responden ini akan dijelaskan dalam bentuk tabel tunggal dan diagram lingkaran. Analisis ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pemahaman mengenai latar belakang responden untuk mendukung hasil yang diperoleh dari penelitian. Ada beberapa tabel tunggal yang akan membantu untuk memahami latar belakang responden. Beberapa data yang akan dicantumkan di dalamnya antara lain; tingkat pendidikan, umur karir, posisi karir saat ini, dan latar belakang pendidikan.
4.4.1 Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
1 D3 10 26.32 %
2 S1 28 73.68 %
3 S2 0 0.00 %
4 S3 0 0.00 %
Total 38 100%
Tabel 4.1
Tingkat Pendidikan Responden
Tabel 4.1 menunjukkan banyaknya responden berdasarkan “Tingkat Pendidikan”, mayoritas responden yaitu responden yang mempunyai Tingkat Pendidikan
(20)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 73
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA D3 yaitu sebanyak 10 orang atau 26.32% dan sisanya adalah responden yang tingkat pendidikannya S1, yaitu sebanyak 28 orang atau 73.68%.
Gambar 4.2 Tingkat Pendidikan Responden 4.4.2 Usia Karir Responden
No Berapa lama Bapak / Ibu bekerja di
CV AS Group Frekuensi Persentase
1 Dibawah 1 tahun 3 7.89%
2 1 sampai 2 tahun 15 39,48%
3 Di atas 2 tahun 20 52,63%
Total 38 100%
Tabel 4.2 Usia Karir Responden
Tabel 4.2 menunjukkan usia karir responden atau lamanya para responden bekerja di CV AS Group. Mayoritas respoden bekerja selama lebih dari 2 tahun yaitu sebanyak 20 orang atau 52,63% dan paling sedikit adalah responden yang bekerja selama kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 7.89%.
26%
74%
Tingkat Pendidikan
D3 S1 S2 S3
(21)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 74
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA .
Gambar 4.3 Usia Karir Responden
4.4.3 Posisi atau Divisi Responden
No Di divisi apakah Bapak / Ibu bekerja
di CV AS Group Frekuensi Persentase
1 Jajaran Manajerial 6 15. 79%
2 Divisi Keuangan 15 39,47%
3 Divisi Akuntansi 10 26.32%
4 Divisi SPI 7 18.42%
Total 38 100%
Tabel 4.3
Posisi atau Divisi Responden
Tabel 4.3 menunjukkan posisi atau divisi di mana responden bekerja di CV AS Group. Mayoritas respoden bekerja di divisi keuangan yaitu sebanyak 15 orang atau 39,47% dan paling sedikit adalah responden yang bekerja sebagai jajaran manajerial yaitu sebanyak 6 orang atau 15. 79%.
8%
39% 53%
Usia Karir
Di bawah 1 tahun 1 sampai 2 tahun
(22)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 75
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Gambar 4.4 Posisi/Divisi Responden
4.4.4 Latar Belakang Pendidikan Responden
No Latar Belakang Pendidikan Frekuensi Persentase
1 Akuntansi 30 78.94%
2 Manajemen 4 10.53%
3 Bidang Lain 4 10.53%
Total 38 100%
Tabel 4.4
Latar Belakang Pendidikan Responden
Berdasarkan pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa maoritas responden memiliki latar belakang pendidikan akuntansi dan sisanya terbagi ke dalam kelompok, yaitu manajemen dan bidang-bidang lain.
16%
40% 26%
18%
Posisi / Divisi Responden
Jajaran Manajerial Divisi Keuangan Divisi Akuntansi Divisi SPI
(23)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 76
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Gambar 4.5
Latar Belakang Pendidikan Responden
4.5 Analisis Deskriptif Data Penelitian
Gambaran data hasil penelitian dapat digunakan untuk memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden dapat diketahui bagaimana tanggapan responden terhadap setiap variabel yang sedang diteliti. Agar lebih mudah menginterpretasikan variabel yang sedang diteliti, dilakukan kategorisasi terhadap skor tanggapan responden. Penentuan kategori terhadap skor tanggapan responden telah ditentukan pada bab sebelumnya. Analisis deskripif dilakukan mengacu kepada setiap variabel yang ada pada variabel yang diteliti.
4.5.1 Variabel Audit Internal (X)
Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan sebagian besar menyatakan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang variabel Audit Internal. Dari 38 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai Auditor Internal. sebagai berikut :
79% 10%
11%
Latar Belakang Pendidikan
Akuntansi
Manajemen
(24)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 77
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Audit Internal
Instrumen 5 4 3 2 1 Skor
Independensi
1 10 22 5 1 0 155
2 6 20 12 0 0 146
Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit
3 16 14 7 1 0 159
4 10 18 9 1 0 151
5 25 5 6 0 2 165
Kemampuan Profesional
6 5 19 13 1 0 142
7 6 27 5 0 0 153
8 5 32 0 1 0 155
Ruang Lingkup Audit
9 14 5 19 0 0 147
10 0 33 4 1 0 146
11 9 24 0 5 0 151
12 5 23 10 0 0 147
Survei Pendahuluan
13 0 34 3 1 0 147
14 10 23 4 0 1 155
15 10 27 0 1 0 160
16 6 20 11 0 1 144
17 5 24 4 5 0 143
Pelaksanaan Kegiatan Audit
18 20 12 5 1 0 165
19 4 33 0 1 0 154
(25)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 78
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
21 5 32 0 1 0 155
Total 176 475 122 21 4 3192
(176x5)=880 (475x4)=1900 (122x3)=366 (21x2)=42 (4x1)=4
Tabel 4.5
Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Audit Internal (X)
Pada variable Audit Internal dengan jumlah item pertanyaan 21 butir dan jumlah responden 38 orang, diperoleh total skor sebesar 3192, maka rentang skor setiap kategori ditentukan sebagai berikut.
38x21x5 – 38x21x1
Rentang Skor Kategori
5
3990 798
638, 4 5
Jadi panjang interval untuk setiap kategori adalah 638,4 sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 21 butir pertanyaan mengenai Audit Internal diperoleh rentang sebagai berikut:
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
798 1436,4 2074,8 2713,2 3351,6 3990 3192
(26)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 79
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Melalui jumlah skor tanggapan dari 21 pertanyaan yang diajukan mengenai variabel Audit Internal, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai Audit Internal termasuk dalam kategori “Baik”. Secara detail sebaran jawaban responden tentang item-item pernyataan tentang Audit Internal dapat diketahui melalui tabel dibawah ini:
No. Pernyataan Jawaban Responden Jumlah
5 4 3 2 1
Independensi
1
Kedudukan organisasi bagian audit internal cukup kuat untuk membuat tanggung jawab audit
yang diberikan tercapai.
10 22 5 1 0 38
26,3% 57,9% 13,2% 2,6% 0,0% 100,0%
2 Audit internal dilakukan secara objektif di dalam lingkungan.
6 20 12 0 0 38
15,8% 52,6% 31,6% 0,0% 0,0% 100,0%
Tanggung Jawab dan Kewenangan Audit
3
Kepala bagian audit menjabarkan uraian tugas
secara lengkap mengenai tujuan, kewenangan, serta tanggung jawab audit.
16 14 7 1 0 38
42,1% 36,8% 18,4% 2,6% 0,0% 100,0%
4
Terdapat tujuan, kewenangan, serta tanggung jawab audit internal secara resmi di dalam
anggaran dasar bagian audit internal, dan telah disetujui oleh manajemen dan direksi.
10 18 9 1 0 38
(27)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 80
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
5
Tanggung jawab audit dalam menilai efektivitas dan efisiensi di setiap lini operasi tidak akan terlaksana apabila auditor internal tidak diberi
kewenangan untuk menjalankannya.
25 5 6 0 2 38
65,8% 13,2% 15,8% 0,0% 5,3% 100,0%
Kemampuan Profesional
6
Bagian audit internal dapat menjamin auditor internal yang
beroperasi di dalamnya memiliki kecakapan teknis dan latar belakang pendidikan yang mendukung pelaksanaan audit.
5 19 13 1 0 38
13,2% 50,0% 34,2% 2,6% 0,0% 100,0%
7
Setiap auditor internal di memiliki pengetahuan, kecakapan, dan memahami berbagai disiplin ilmu yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tanggung jawab
audit.
6 27 5 0 0 38
15,8% 71,1% 13,2% 0,0% 0,0% 100,0%
8
Bagian audit internal dapat menjamin bahwa pelaksanaan
audit internal akan dilaksanakan dan diawasi dengan sebagaimana mestinya.
5 32 0 1 0 38
13,2% 84,2% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
Ruang Lingkup Audit
9
Kegiatan audit di dilaksanakan sesuai dengan fungsi audit internal yang diatur menurut
kebijakan manajemen dan direksi.
14 5 19 0 0 38
(28)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 81
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
10
Tujuan audit internal dapat membantu anggota organisasi untuk melaksanakan tanggung jawab mereka secara efektif.
0 33 4 1 0 38
0,0% 86,8% 10,5% 2,6% 0,0% 100,0%
11
Audit internal melakukan pengevaluasian terhadap
keefektifan sistem pengendalian internal secara
berkala, misalnya struktur organisasi atau prosedur –
prosedur yang ditetapkan apakah sudah sesuai dengan kondisi perusahaan atau tidak.
9 24 0 5 0 38
23,7% 63,2% 0,0% 13,2% 0,0% 100,0%
12
Audit internal bertanggung jawab atas penyediaan informasi mengenai cukup dan
keefektifan suatu sistem pengendalian internal dan mutu pekerjaan organisasi
perusahaan.
5 23 10 0 0 38
13,2% 60,5% 26,3% 0,0% 0,0% 100,0%
Survei Pendahuluan
13
Diadakan pertemuan pendahuluan antara manajemen perusahaan dengan
anggota tim audit internal sebelum dilakukan audit.
0 34 3 1 0 38
0,0% 89,5% 7,9% 2,6% 0,0% 100,0%
14
Anggota tim audit internal melakukan peninjauan lokasi
atau tempat audit akan dilakukan untuk memperoleh
informasi – informasi yang dibutuhkan.
10 23 4 0 1 38
(29)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 82
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
15
Anggota tim audit internal mempelajari dokumen terkait
grafik organisasi, tujuan organisasi, maupun dokumen kegiatan lain, serta laporan –
laporan yang relevan.
10 27 0 1 0 38
26,3% 71,1% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
16
Anggota tim audit internal memahami keseluruhan kegiatan perusahaan untuk
mengevaluasi sistem pengendalian internal.
6 20 11 0 1 38
15,8% 52,6% 28,9% 0,0% 2,6% 100,0%
17
Dalam melakukan tinjauan prosedur analitis, anggota tim
audit internal memperoleh laporan singkat dari data kuantitatif seperti laporan keuangan dan laporan kegiatan
lainnya.
5 24 4 5 0 38
13,2% 63,2% 10,5% 13,2% 0,0% 100,0%
Pelaksanaan Kegiatan Audit
18
Setiap tugas audit yang akan dilakukan direncanakan
terlebih dahulu.
20 12 5 1 0 38
52,6% 31,6% 13,2% 2,6% 0,0% 100,0%
19
Setiap informasi yang diperoleh diuji dan dievaluasi
untuk menunjang temuan – temuan audit serta rekomendasi yang akan diberikan kepada manajemen.
4 33 0 1 0 38
10,5% 86,8% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
20
Auditor internal menyampaikan laporan hasil audit yang akan dilakukannya.
5 28 5 0 0 38
(30)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 83
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
21
Ada tindak lanjut audit yang dijalankan untuk memastikan tindakan – tindakan perbaikan
yang memadai dalam mengatasi kelemahan – kelemahan yang ditemukan
dalam audit.
5 32 0 1 0 38
13,2% 84,2% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
Tabel 4.6
Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Audit Internal
4.5.2 Variabel Pencegahan Fraud (Y)
Hasil data lapangan yang diperoleh menunjukan mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pertanyaan-pertanyaan tentang variabel Pencegahan Fraud. Dari 38 responden yang mengembalikan kuesioner diperoleh jawaban mengenai Pencegahan Fraud sebagai berikut :
Pencegahan Kecurangan
Instrumen 5 4 3 2 1 Skor
Syarat Penemuan Fraud
1 0 28 9 1 0 141
2 1 18 18 0 1 132
3 5 28 0 4 1 146
(31)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 84
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Ruang Lingkup Fraud Auditing
5 4 24 5 5 0 141
6 0 28 9 0 1 140
7 5 19 9 5 0 138
8 10 19 4 5 0 148
9 10 27 0 1 0 160
10 5 28 4 0 1 150
11 4 33 0 1 0 154
12 15 14 4 5 0 153
13 14 23 0 1 0 164
Total
82 317 62 29 4
1926 (82x5)=410 (317x4)=1268 (62x3)=186 (29x2)=58 (4x1)=1
Tabel 4. 7
Skor Jawaban Responden Terhadap Item-item Pertanyaan Pada Variabel Pencegahan Fraud (Y)
Pada variabel Pencegahan Fraud dengan jumlah item pertanyaan 13 butir dan jumlah responden 38 orang, diperoleh total skor sebesar 1926, maka rentang skor setiap kategori ditentukan sebagai berikut:
(32)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 85
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
38x13x5 – 38x13x1
Rentang Skor Kategori
5
2470 494
395, 2 5
Jadi panjang interval untuk setiap kategori adalah 395,2 sehingga dari jumlah skor tanggapan responden atas 13 butir pertanyaan mengenai Pencegahan Fraud
diperoleh rentang sebagai berikut.
Sangat Tidak Baik
Tidak Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
494 889,2 1284,4 1679,6 2074,8 2470
Melalui jumlah skor tanggapan dari 13 pertanyaan yang diajukan mengenai variabel Pencegahan Fraud, maka dapat diketahui bahwa tanggapan responden mengenai Pencegahan Fraud termasuk dalam kategori “Baik”. Secara detail sebaran jawaban responden tentang item-item pernyataan tentang Pencegahan Fraud dapat diketahui melalui tabel dibawah ini.
(33)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 86
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
No. Pernyataan
Jawaban Responden
Jumlah
5 4 3 2 1
Syarat Penemuan Fraud
1
Audit internal mampu mengidentifikasi indikator
terjadinya fraud.
0 28 9 1 0 38
0,0% 73,7% 23,7% 2,6% 0,0% 100,0%
2
Fraud dideteksi secara tidak disengaja atau kebetulan, dan diungkapkan melalui keluhan –
keluhan para karyawan .
0 28 9 1 0 38
0,0% 73,7% 23,7% 2,6% 0,0% 100,0%
3
Auditor internal menggunakan bukti – bukti yang memadai,
yang diperoleh dari pelaksanaan audit untuk meyakinkan manajemen tentang fraud yang terjadi.
5 28 0 4 1 38
13,2% 73,7% 0,0% 10,5% 2,6% 100,0%
4
Auditor internal memperoleh bukti yang kompeten dalam
memastikan apakah benar terjadi fraud seperti yang diisukan atau diperkirakan.
9 28 0 1 0 38
23,7% 73,7% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
Ruang Lingkup Fraud Auditing
5
Meskipun biaya yang dikeluarkan sangat tinggi audit
terhadap fraud harus tetap dilaksanankan.
4 24 5 5 0 38
(34)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 87
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
6
Adanya suatu kelemahan atau kekurangan di dalam pengendalian yang ditunjukkan
dengan eksistensi fraud.
0 28 9 0 1 38
0,0% 73,7% 23,7% 0,0% 2,6% 100,0%
7
Meskipun Biaya yang dikeluarkan sangat tinggi, audit
terhadap fraud di tetap dilaksanakan.
5 19 9 5 0 38
13,2% 50,0% 23,7% 13,2% 0,0% 100,0%
8
Audit internal memperoleh informasi yang sensitif mengenai adanya peluang atau
kesempatan terjadinya fraud.
10 19 4 5 0 38
26,3% 50,0% 10,5% 13,2% 0,0% 100,0%
9
Adanya pelatihan – pelatihan untuk mengembangkan integritas antara manajemen dan karyawan guna mencegah
terjadinya fraud.
10 27 0 1 0 38
26,3% 71,1% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
10
Dalam melakukan audit terhadap fraud di dibuat ketentuan khusus melalui analisis ancaman untuk mencegah terjadinya fraud.
5 28 4 0 1 38
(35)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 88
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
11
Dalam melakukan audit terhadap fraud audit internal
melakukan survey pendahuluan sebagai dasar
untuk merencanakan audit program.
4 33 0 1 0 38
10,5% 86,8% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
12
Audit program disusun dan dikembangkan dari survey pendahuluan sesuai dengan
kebijakan perusahaan.
15 14 4 5 0 38
39,5% 36,8% 10,5% 13,2% 0,0% 100,0%
13
Dalam melakukan audit terhadap fraud, tim auditor
memiliki keterampilan, pengetahuan, serta pengalaman
yang luas dalam hal wawancara untuk mendokumentasikan hasil
diskusi.
14 23 0 1 0 38
36,8% 60,5% 0,0% 2,6% 0,0% 100,0%
Tabel 4.8
Sebaran Jawaban Responden Tentang Item-item Pernyataan Pada Variabel Pencegahan Fraud
(36)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 89
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
4.6 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pembentukan model regresi, terlebih dahulu dilakukan pengujian supaya model yang terbentuk memberikan estimasi yang tidak bias. Pengujian asumsi ini terdiri atas 2 pengujian, yakni Uji Normalitas dan Uji Heterokedastisitas.
4.6.1 Uji Normalitas Data
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal. Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Berikut disajikan hasil output program SPSS 13.0 uji normalitas data dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov, dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil UjiKolmogorov-Smirno
One -Sam ple Kolm ogorov-Sm irnov Te st
38 ,0000000 4,83007332 ,164 ,145 -,164 1,010 ,259 N
Mean
Std. Dev iation Normal Parametersa,b
A bs olute Positive Negative Mos t Ex treme
Dif f erences
Kolmogorov-Smirnov Z A sy mp. Sig. (2-tailed)
Unstandardiz ed Residual
Test dis tribution is Normal. a.
Calc ulated f rom data. b.
(37)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 90
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 1,010 dengan nilai sig = 0,259. Dikarenakan kedua nilai sig. > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.
4.6.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah data memiliki varians yang sama (homo) (Gujarati : 177). Pengujian heterokedastisitas data dilakukan dengan menggunakan Scatterplot. Hasil Scatterplot sebagai berikut :
Gambar 4.6
Uji Heteroskedastisitas dengan Menggunakan Scatterplot
Dari masing-masing gambar diatas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk suatu pola. Serta titik-titik menyebar baik diatas maupun
2 0
-2 -4
-6
Regression Standardized Predicted Value
2
0
-2
-4
R
egressi
on
S
tu
dent
iz
ed
R
esid
ual
Dependent Variable: Pencegahan Kecurangan Scatterplot
(38)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 91
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi tersebut, sehingga model regresi layak dipakai untuk analisa berikutnya.
4.7 Peran Audit Internal (X) Terhadap Pencegahan Kecurangan (Y) 4.7.1 Analisis Koefisien Korelasi PearsonProduct Moment
Analisis ini digunakan untuk mengetahui derajat atau kekuatan hubungan antara variabel X (Audit Internal) dengan variabel Y (Pencegahan Fraud) secara bersamaan. Dengan menggunakan SPSS versi 13.0didapat output sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Koefisien Korelasi
Dari analisis diatas dapat diketahui bahwa nilai koefisien korelasi adalah sebesar 0,653. Nilai tersebut termasuk kedalam korelasi yang kuat, yaitu berada diantara 0,600 – 0,799.
4.7.2 Analisis Persamaan Regresi Linier Sederhana
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui adanya pengaruh antara variabel X (Audit Internal) terhadap variabel Y (Pencegahan Fraud). Tujuannya untuk meramalkan
Model Sum m aryb
,653a ,427 ,411 4,89670 Model
1
R R Square
A djusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), A udit Internal (X) a.
Dependent V ariable: Pencegahan Kecurangan b.
(39)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 92
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA atau memperkirakan nilai variabel dependen dalam hubungannya dengan nilai variabel lain. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS versi 13.0, maka diperoleh
output dan persamaan hubungan regresi sederhana sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Regresi Linier Sederhana
Y = a + bX
Dimana : Y = Pencegahan Fraud
a = Nilai intersep (konstanta)
X = Audit Internal
b = Koefisien regresi
Dari hasil pengolahan SPSS di atas didapat nilai a = 13,820 dan nilai b = 0,422. Dengan demikian diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = 13,820 + 0,422X
Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:
a = 13,820 : artinya jika Audit Internal (X) bernilai nol (0), maka Pencegahan Fraud
(Y) akan bernilai 13,820 satuan.
b = 0,422 : artinya jika Audit Internal (X) meningkat sebesar satu satuan, maka Pencegahan Fraud (Y) akan meningkat sebesar 0,422 satuan.
Coe fficientsa
13,820 5,186 2,665 ,011 ,422 ,082 ,653 5,177 ,000 (Cons tant)
A udit Internal (X) Model
1
B Std. Error Unstandardiz ed
Coef f icients
Beta Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Penc egahan Kec urangan a.
(40)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 93
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
4.7.3 Analisis Koefisien Determinasi
Setelah didapat nilai koefisien korelasi, kemudian dilakukan perhitungan persentase pengaruh Audit Internal (X) terhadap Pencegahan Fraud (Y) digunakan rumus Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:
KD = (rxy)2 x 100% Dimana :
KD = koefisien determinasi
(rxy)2 = koefisien korelasi pearsonproduct moment
Tabel 4.12 Hasil Uji Pearson
KD = ryx 2 x 100%
= (0,653)2 x 100%
= 42,6%
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa Audit Internal (X) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pencegahan Fraud (Y) sebesar 42,6%, sedangkan sisanya sebesar 57,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.
Model Sum m aryb
,653a ,427 ,411 4,89670 Model
1
R R Square
A djusted R Square
Std. Error of the Estimate
Predictors: (Constant), A udit Internal (X) a.
Dependent V ariable: Pencegahan Kecurangan b.
(41)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 94
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
4.7.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t)
Setelah dilakukan analisis koefisien determinasi maka kemudian dilakukan pengujian hipotesis untuk menguji apakah terdapat peranan atau tidak antara kedua variabel dengan menggunakan uji-t sebagai berikut:
Ho : b= 0, artinya Audit Internal tidak berperan dalam Pencegahan Fraud. H1 : b≠0, artinya Audit Internal berperan dalam Pencegahan Fraud. Dengan menggunakan program SPSS versi 13.00 didapat output sebagai berikut
Tabel 4.13 Hasil t-test
Dari hasil pengolahan SPSS di atas didapat nilai thitung sebesar 5,177. Dengan
alpha (α) = 5% dan derajat kebebasan (dk) = n-2 = 36, maka berdasarkan tabel distribusi-t dua pihak didapat nilai ttabel sebesar 2,028. Nilai thitung dan ttabel tersebut kemudian diuji menggunakan kriteria pengujian sebagai berikut:
Tolak H0 jika t hit > t tabel , terima dalam hal lainnya.
Coe fficientsa
13,820 5,186 2,665 ,011 ,422 ,082 ,653 5,177 ,000 (Cons tant)
A udit Internal (X) Model
1
B Std. Error Unstandardiz ed
Coef f icients
Beta Standardized
Coef f icients
t Sig.
Dependent Variable: Penc egahan Kec urangan a.
(42)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 95
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Gambar 4. 7 Kurva Uji-t Dua Pihak
Dikarenakan nilai thitung lebih besar daripada ttabel (5,177 > 2,028) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan Audit Internal berperan dalam Pencegahan Fraud.
Hasil ini sesuai dengan nilai p-value (Sig.) yang diperoleh sebesar 0,000. Jika
nilai ini dibandingkan dengan alpha 5% (α = 5%) maka nilai ini lebih kecil dari alpha
atau 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Audit Internal (X) berperan dalam Pencegahan Fraud (Y).
Daerah Penerimaan H0
Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ho
- t tabel = -2,028 0 t tabel = 2,028
(43)
97 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud”, yang dilakukan pada CV AS Group maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Audit internal berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa audit internal telah berfungsi dengan baik. Menurut analisis deskriptif memperlihatkan bahwa berdasarkan pada jawaban kuesioner, variabel X (audit internal), memperoleh poin sebesar 3192, dengan indikator rentang skor kategori adalah sebesar 638,4 dengan kategori terendah (sangat buruk) minimal poin sebesar 798 dan kategori tertinggi (sangat baik) maksimal poin 3990. Artinya audit internal telah berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group
2.Audit internal berperan dalam pelaksanaan pencegahan kecurangan. Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,653 dengan interpretasi kuat. Memiliki persamaan regresi Y = 13,820 + 0,422X, koefisien determinasi sebesar 42,6%, dan hasil t-test sebesar 0,0000. Artinya jika kualitas audit internal bertambah sebesar 13,820 basis poin, maka kualitas dari pencegahan fraud juga akan bertambah sebesar 0,422 basis poin, dengan persentase pengaruh sebesar 42,6%, sedangkan sisanya sebesar 57,4%
(44)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati, dan berdasarkan t-test, maka disimpulkan audit internal berperan dalam pencegahan fraud.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Auditor Internal CV AS Group sudah bekerja dengan cukup baik, baik secara menyeluruh maupun dalam perannya untuk mencegah fraud. Namun, akan jauh lebih baik lagi jika auditor internal terus meningkatkan kinerjanya agar dapat membantu perusahaan dalam mencegah fraud dengan lebih maksimal.
2. Auditor Internal CV AS Group sebaiknya terus mempererat hubungan dengan divisi-divisi lain sebagai sarana guna mempermudah auditor internal dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan.
3. Untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel-variabel pendukung yang berhubungan dengan pembuktian adanya peran audit internal dalam pencegahan fraud
(45)
DAFTAR PUSTAKA 99
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, W.Steve. (2003). Fraud Examination and Preventation. 1st ed. South-Western Educational Pub.
Alison. (2004). Artikel : Internal Audit (Fraud Auditing). 2 April 2004. Jakarta.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S., dan Jusuf, Amir A (2010). Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jilid Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Arif dan Satyo. (2000). Dari Internal Control sampai Wajib Lapor.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G. (2001). ,Modern Auditing, 7th ed. John Wiley and Sons, Inc
Cangemi, Michael,P, and Tommie Singleton. (2003). Managing The Audit Function: A
Corporate Audit Department Procedures Guide. John Willey and Sons, Inc Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Institute Of Internal Auditors (IIA). (2000). Standards for professinal practice of internal Auditing . IIA. Florida.
Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
(46)
DAFTAR PUSTAKA 100
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Karni, Soejono. (2000). Auditing: Audit Khusus dan Audit Forensik Dalam Praktik.
Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta : YPIA.
Kusumah, Ihsan. (2008). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada Kantor PT Bank Jabar Banten Cabang Utama, Bandung). Bandung : Universitas Widyatama.
Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi keenam. Jakarta : Salemba Empat.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pickett, K.H. Spencer. (2005). The Essential Handbook of Internal Auditing. John Wiley
and Sons.
R. Mark Simmons. (2003). Fraud of The Century : Rutherford B. Hayes, Samuel Tilden, and The Stolen Election of 1876. 1st edition. Simon and Schuster.
Ratliff. (1996). Standards for Professional Practice of Internal Auditor.
Sawyer, Dittenhofer, Scheiner. (2005).Sawyer’s Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.
Singleton & Aaron. (2010). Fraud Auditing and Forensic Accounting. Fourth edition. corporate f and a. New York.
Sedarmayanti., dan Hidayat, Syarifudin. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Soerjono Soekanto. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada . Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
(47)
DAFTAR PUSTAKA 101
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Suliyanto. (2006) . Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Sunjoyo., Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.
Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius. Yogyakarta. Tunggal, Amin Widjaja. (2000). Auditing Suatu Pengantar. Rineka Cipta. Jakarta. Tunggal. Amin Widjaja. (2000). Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing). Rineka
Cipta. Jakarta.
Wahyuni, Nanik. (2000). Metode Penelitian. Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wardhini, Meta. (2010). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten). Bandung : Universitas Widyatama.
Whittington , O.Ray and Kurt Panny. (2012). principles of auditing, and other assurance services. 18th ed. Mc-Graw-Hill, New York.
(1)
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 95
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Gambar 4. 7 Kurva Uji-t Dua Pihak
Dikarenakan nilai thitung lebih besar daripada ttabel (5,177 > 2,028) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini menunjukkan Audit Internal berperan dalam Pencegahan Fraud.
Hasil ini sesuai dengan nilai p-value (Sig.) yang diperoleh sebesar 0,000. Jika
nilai ini dibandingkan dengan alpha 5% (α = 5%) maka nilai ini lebih kecil dari alpha
atau 0,000 < 0,05, hal ini menunjukkan bahwa Audit Internal (X) berperan dalam Pencegahan Fraud (Y).
Daerah Penerimaan H0
Daerah penolakan Ho
Daerah penolakan Ho
- t tabel = -2,028 0 t tabel = 2,028
(2)
97 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang “Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Fraud”, yang dilakukan pada CV AS Group maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Audit internal berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group. Berdasarkan hasil pengujian, diperoleh hasil yang menyatakan bahwa audit internal telah berfungsi dengan baik. Menurut analisis deskriptif memperlihatkan bahwa berdasarkan pada jawaban kuesioner, variabel X (audit internal), memperoleh poin sebesar 3192, dengan indikator rentang skor kategori adalah sebesar 638,4 dengan kategori terendah (sangat buruk) minimal poin sebesar 798 dan kategori tertinggi (sangat baik) maksimal poin 3990. Artinya audit internal telah berfungsi dengan baik di dalam CV AS Group
2.Audit internal berperan dalam pelaksanaan pencegahan kecurangan. Berdasarkan hasil uji statistik, diperoleh hasil koefisien korelasi sebesar 0,653 dengan interpretasi kuat. Memiliki persamaan regresi Y = 13,820 + 0,422X, koefisien determinasi sebesar 42,6%, dan hasil t-test sebesar 0,0000. Artinya jika kualitas audit internal bertambah sebesar 13,820 basis poin, maka kualitas dari pencegahan fraud juga akan bertambah sebesar 0,422 basis poin, dengan persentase pengaruh sebesar 42,6%, sedangkan sisanya sebesar 57,4%
(3)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 98
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati, dan berdasarkan t-test, maka disimpulkan audit internal berperan dalam pencegahan fraud.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Auditor Internal CV AS Group sudah bekerja dengan cukup baik, baik secara menyeluruh maupun dalam perannya untuk mencegah fraud. Namun, akan jauh lebih baik lagi jika auditor internal terus meningkatkan kinerjanya agar dapat membantu perusahaan dalam mencegah fraud dengan lebih maksimal.
2. Auditor Internal CV AS Group sebaiknya terus mempererat hubungan dengan divisi-divisi lain sebagai sarana guna mempermudah auditor internal dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan.
3. Untuk peneliti selanjutnya agar menambah variabel-variabel pendukung yang berhubungan dengan pembuktian adanya peran audit internal dalam pencegahan fraud
(4)
DAFTAR PUSTAKA 99
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
DAFTAR PUSTAKA
Albrecht, W.Steve. (2003). Fraud Examination and Preventation. 1st ed. South-Western Educational Pub.
Alison. (2004). Artikel : Internal Audit (Fraud Auditing). 2 April 2004. Jakarta.
Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley, Mark S., dan Jusuf, Amir A (2010). Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia). Jilid Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Arif dan Satyo. (2000). Dari Internal Control sampai Wajib Lapor.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Boynton, William C., Johnson, Raymond N., and Kell, Walter G. (2001). ,Modern Auditing, 7th ed. John Wiley and Sons, Inc
Cangemi, Michael,P, and Tommie Singleton. (2003). Managing The Audit Function: A Corporate Audit Department Procedures Guide. John Willey and Sons, Inc Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi
Ketiga. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 19. Badan Penerbit Universitas Diponogoro. Semarang.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2007). Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat. Jakarta.
Institute Of Internal Auditors (IIA). (2000). Standards for professinal practice of internal Auditing . IIA. Florida.
Jogiyanto, H.M. (2010). Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Edisi Pertama, Cetakan Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
(5)
DAFTAR PUSTAKA 100
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Karni, Soejono. (2000). Auditing: Audit Khusus dan Audit Forensik Dalam Praktik.
Jakarta : Lembaga Penerbit Universitas Indonesia.
Komarudin. (1994). Ensiklopedia Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.
Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta : YPIA.
Kusumah, Ihsan. (2008). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada Kantor PT Bank Jabar Banten Cabang Utama, Bandung). Bandung : Universitas Widyatama.
Mulyadi. (2002). Auditing. Edisi keenam. Jakarta : Salemba Empat.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia Indonesia. Pickett, K.H. Spencer. (2005). The Essential Handbook of Internal Auditing. John Wiley
and Sons.
R. Mark Simmons. (2003). Fraud of The Century : Rutherford B. Hayes, Samuel Tilden, and The Stolen Election of 1876. 1st edition. Simon and Schuster.
Ratliff. (1996). Standards for Professional Practice of Internal Auditor.
Sawyer, Dittenhofer, Scheiner. (2005).Sawyer’s Internal Auditing. Edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.
Singleton & Aaron. (2010). Fraud Auditing and Forensic Accounting. Fourth edition. corporate f and a. New York.
Sedarmayanti., dan Hidayat, Syarifudin. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju.
Soerjono Soekanto. (2002). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Raja Grafindo Persada . Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
(6)
DAFTAR PUSTAKA 101
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Suliyanto. (2006) . Metode Riset Bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Sunjoyo., Setiawan, Rony., Carolina, Verani., Magdalena, Nonie., dan Kurniawan, Albert. (2013). Aplikasi SPSS Untuk Smart Riset (Program IBM SPSS 21.0). Bandung: Alfabeta.
Tugiman, Hiro. (2006). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius. Yogyakarta. Tunggal, Amin Widjaja. (2000). Auditing Suatu Pengantar. Rineka Cipta. Jakarta. Tunggal. Amin Widjaja. (2000). Pemeriksaan Kecurangan (Fraud Auditing). Rineka
Cipta. Jakarta.
Wahyuni, Nanik. (2000). Metode Penelitian. Cetakan Kelima. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wardhini, Meta. (2010). Peranan Audit Internal Dalam Pencegahan Kecurangan (Fraud) (Studi Kasus pada PT PLN Persero Distribusi Jawa Barat dan Banten). Bandung : Universitas Widyatama.
Whittington , O.Ray and Kurt Panny. (2012). principles of auditing, and other assurance services. 18th ed. Mc-Graw-Hill, New York.