PENDAHULUAN Motivasi Wali Murid Memasukkan Anaknya Di TPQ Al- Anwar Desa Dadapayam Kecamatan Suruh, Semarang Tahun 2013/2014.

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Motivasi merupakan suatu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi akan memberikan keinginan dan dorongan maksimal (Marpaung, 2007: 116). Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain, motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hal tersebut didasarkan pada datangnya penyebab suatu tindakan. Tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari dalam individu disebut tindakan yang bermotif intrinsik, sedangkan tindakan yang digerakkan oleh suatu sebab yang datang dari luar diri individu disebut tindakan yang bermotif ekstrinsik (Handoko, 1992: 41- 42).

Anak adalah pemberian dari Allah Swt, pemberian ini merupakan amanah. Setiap anak diberi bekal kecerdasan dan kemampuan yang berbeda-beda oleh Allah Swt. Pada prinsipnya jiwa, akal, hati anak, bagaikan selembar kertas putih yang belum tergores oleh apapun. Orang tuanyalah yang menuliskan dan menggambar kepribadian anak tersebut (Setiadi, 2010: 84). Oleh karena itu, setiap orang tua muslim, yang dikaruniai anak harus berusaha


(2)

mengarahkan anaknya agar tetap terjaga fitrahnya, yaitu tetap terjaga tauhid atau keIslamannya.

Seorang anak mempunyai dwi kepribadian, yaitu bisa menjadi baik dan buruk. Baik buruknya anak itu sangat berkaitan erat dengan pembinaan dan pendidikan agama Islam dalam keluarga, masyarakat, lembaga pendidikan agama dan sosial (Barmawi, 1993: 3). Anak juga merupakan tumpuan harapan orang tua dan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, sebaiknya orang tua memberikan pendidikan yang terbaik untuk masa depan anaknya.

Para orang tua muslim dituntut untuk berusaha membekali anak dengan pendidikan Islam yang baik dan benar. Pendidikan yang baik akan memberikan dampak yang baik pula bagi anak. Dalam hal ini, orang tua sangat berperan penting untuk membimbing, memotivasi dan mengarahkan anaknya menjadi anak yang sholih dan sholihah, serta mampu memberikan kontribusi yang baik bagi lingkungan sekitarnya.

Berbahagialah bagi para orang tua yang berhasil dalam mendidik anak-anaknya sehingga menjadi shalih. Namun untuk mewujudkan itu bukanlah suatu hal yang mudah, karena banyak halangan dan rintangan. Terlebih lagi pada masa kini manakala teknologi informasi sudah sangat maju (Jauhari, 2005: 85). Apabila tidak hati-hati akan mendatangkan bahaya serta pergaulan anak muda yang sudah banyak yang menyimpang dan mendorong kemaksiatan. Disinilah tugas orang tua menjadi semakin berat, untuk itu perlu kesabaran dan ketaatan dalam beragama supaya pendidikan terhadap anak bisa lancar.


(3)

Pendidikan merupakan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, pemerintah maupun madrasah atau sekolah. Pendidikan yang diberikan oleh orang tua kepada anaknya merupakan pendidikan yang akan selalu berjalan seiring dengan pembentukan kepribadian anak tersebut (Emaniar, 2007: 6). Dalam usaha meningkatkan kualitas manusia, maka pendidikan mempunyai peran yang sangat penting untuk mengembangkan kepribadian anak.

Pendidikan Islam yang bercorak integralistik adalah suatu sistem pendidikan yang melatih perasaan siswa dengan mengedepankan nilai spiritual (Ali, 2008: 58). Dalam hal ini, sikap hidup, tindakan, keputusan, dan pendekatan siswa terhadap segala jenis pengetahuan mereka dipengaruhi sekali oleh nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai Islam.

Melalui pendidikan, siswa dipersiapkan menjadi masyarakat yang cerdas dan berguna bagi bangsa. Mengingat demikian pentingnya pendidikan, maka telah banyak usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah investasi yang sangat penting bagi setiap bangsa dalam pembangunan arah kemajuan.

Ketika orang tua menyadari akan pentingnya pendidikan bagi anak, maka orang tua akan merencanakan dengan matang untuk memasukkan anaknya di sekolah tertentu. Pendidikan di sekolah merupakan pendidikan kedua setelah pendidikan yang didapatkan anak dari keluarga. Guru merupakan orang tua bagi anak di sekolah. Guru adalah suri tauladan bagi


(4)

siswanya. Guru yang memiliki karakter yang baik, akan mentransformasikan kepada anak karakter yang baik pula.

Kuantitas suatu sekolah tidak mutlak menjadi ukuran bahwa sekolah tersebut berhasil mencetak siswa yang cerdas, berakhlak mulia dan terampil. Dibalik semua itu, dituntut peran serta orang tua dan guru sekaligus masyarakat untuk ikut serta membawa lingkungan pendidikan yang bernuansa keIslaman. Titik akhir dari semua itu diharapkan sekolah-sekolah berbasis Islam diharapkan dapat mencetak generasi yang bermutu dan berakhlak mulia sekaligus menjadi panutan bagi masyarakat sekitarnya.

Di Indonesia, banyak sekali institusi pendidikan yang ada. Dimulai dari sekolah negeri, sekolah swasta, sekolah yang berbasis Islam, madrasah diniyah, pondok pesantren, sampai pada sekolah-sekolah atau pondok pesantren yang bertaraf internasional. Semuanya berperan aktif untuk memajukan sistem pendidikan di Indonesia. Agar anak dapat memiliki kecerdasan secara intelektual dan spiritual, maka antara ilmu umum dan agama harus seimbang. Ketika anak sudah mendapatkan ilmu umum di sekolah negeri, maka untuk menyeimbangkan ilmu umum dan agama, anak harus dibekali dengan ilmu agama. seperti halnya ilmu keagamaan bisa juga didapatkan di madrasah diniyah atau di taman pendidikan al-Qur’an.

Salah satu taman pendidikan al-Qur’an yang menarik diteliti adalah taman pendidikan al-Qur’an (TPQ) al-Anwar Dadapayam, yang berdiri pada tahun 1996 hingga sekarang. TPQ al-Anwar Dadapayam terletak di Dusun Krajan, Desa Dadapayam. Siswa yang belajar di TPQ al-Anwar Dadapayam


(5)

berasal dari 7 Dusun dan 2 Kecamatan. Dusun tersebut adalah Dusun Krajan (Kecamatan Suruh), Deglok (Kecamatan Suruh), Pojok (Kecamatan Suruh), Ngaglik (Kecamatan Bancak), Glagah (Kecamatan Bancak), Kaliasem (Kecamatan Bancak ) dan Truko (Kecamatan Bancak).

Hal ini dikarenakan hanya TPQ al-Anwar Dadapayam saja yang masih aktif digunakan untuk proses pembelajaran. Selain itu, TPQ al-Anwar Dadapayam juga telah memiliki gedung TPQ sendiri dengan sarana prasarana yang cukup memadai, dibandingkan dengan TPQ yang lain di sekitar Desa tersebut.

Prestasi yang pernah diraih oleh TPQ al-Anwar Dadapayam antara lain

pertama, Juara I lomba Tilawatil Qur’an (Putra) tahun 2012 se-Kabupaten

Semarang, Kedua, Juara I lomba Pawai Ta’aruf se-Kecamatan Suruh tahun 2013. Ketiga, Juara I Paket C Wisudawati Terbaik tahun 2012 dan tahun 2013 se-Kecamatan Suruh. Keempat Juara I Peserta Wisudawan-wisudawati Terbanyak se-Kecamatan Suruh tahun 2008-2013. Kelima Juara II lomba Cerdas Cermat se-Kecamatan Suruh tahun 2010. Keenam Juara III Tartil al-Qur’an (Putri) se-Kecamatan Suruh tahun 2010 (Dokumentasi TPQ, 2013).

TPQ al-Anwar Dadapayam memiliki jumlah siswa pada tahun 2013 sebanyak seratus delapan puluh enam (186) siswa. Berdasarkan jumlah sebanyak 186 siswa, maka Badan Komunikasi (BADKO) Kecamatan Suruh, menetapkan bahwa TPQ al-Anwar Dadapayam mempunyai siswa terbanyak se-Kabupaten Semarang pada tahun 2013 (BADKO Kec. Suruh, 2013).


(6)

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang “Motivasi wali murid memasukkan anaknya di TPQ

al-Anwar Dadapayam Kecamatan Suruh, Semarang Tahun 2013/2014”. B. Penegasan Istilah

Untuk memudahkan dalam memahami judul skripsi di atas, perlu penulis tegaskan arti dari istilah-istilah yang terdapat dalam judul sebagai berikut:

1. Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1990: 593).

Mc. Donald menyatakan bahwa: motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan (Sadiman, 2012: 73).

Jadi motivasi adalah keinginan yang ada pada diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan yang didasari dengan tujuan tertentu.

2. Wali Murid

Istilah wali murid berasal dari dua kata, yaitu wali dan murid. Kata wali adalah pelindung, pengampu, penanggung (hidup seseorang), pengganti orang tua. Sedangkan kata murid adalah orang yang sedang mendalami ilmu suatu ilmu (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 783). Jadi wali murid yaitu orang tua yang menanggung si murid (membayar uang sekolahnya dan kebutuhan hidupnya).


(7)

3. Memasukkan

Memasukkan berasal dari kata masuk yang artinya datang atau pergi ke tempat bekerja, atau ke sekolah dsb. Sedangkan memasukkan artinya membawa, menyuruh, membiarkan masuk atau mendaftarkan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005: 511).

Jadi, istilah memasukkan berarti datang ke suatu tempat untuk menyuruh atau mendaftar.

4. Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ) al- Anwar Dadapayam

Taman Pendidikan al-Qur’an al- Anwar Dadapayam merupakan sebuah lembaga pendidikan al-Qur’an yang terletak di Dusun Krajan, Desa Dadapayam Rt 06 Rw 01 Kecamatan Suruh, Semarang. Lembaga ini berdiri pada tahun 1996. TPQ al-Anwar Dadapayam didirikan sebagai bentuk partisipasi untuk mendidik generasi berakhlak mulia, serta mampu untuk membaca al-Qur’an dengan baik.

Berdasarkan penegasan istilah di atas, yang penulis maksud dari judul keseluruhan dalam skripsi ini adalah mempelajari dan mengamati secara seksama serta mendalam tentang motivasi wali murid atau keadaan yang mendorong wali murid memasukkan anak-anaknya di TPQ al-Anwar Dadapayam Kecamatan Suruh, Semarang.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah pokok dalam penelitian ini adalah “Apa motivasi wali murid


(8)

memasukkan anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam Tahun 2013/2014?”

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi motivasi wali murid memasukkan anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam Tahun 2013/2014.

Adapun manfaat penelitian ini adalah: 1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pengembangan hasanah ilmu pengetahuan, khususnya sebagai acuan penelitian lingkungan belajar murid dari latar belakang motivasi wali murid memasukkan anak.

2. Secara Praktis a. Bagi Masyarakat

Sebagai pengetahuan atau wawasan untuk orang tua tentang Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam.

b. Bagi TPQ al-Anwar Dadapayam

Dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi TPQ al-Anwar Dadapayam untuk mempertahankan kualitas yang baik, serta melakukan apa yang belum terlaksana agar menjadi lebih baik.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk dikembangkan lagi secara mendalam, supaya lebih bermanfaat


(9)

bagi semuanya. Dan juga dapat digunakan sebagai wahana dalam memperoleh informasi dan pengetahuan serta pengalaman, terutama tentang motivasi orang tua untuk memilih pendidikan yang terbaik untuk anaknya.

E. Kajian Pustaka

Kajian pustaka di sini berisi uraian singkat hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya tentang masalah sejenis. Diantaranya sebagaimana telah dilakukan oleh:

1. Eni Sugiarti (UMS, 2010) dalam skripsinya yang berjudul “Motivasi Wali

Santri Memasukkan Anaknya di Pondok Pesantren al-Mukmin Ngruki Sukoharjo”, berkesimpulan bahwa: Motivasi wali santri memasukkan

anaknya di Pondok Pesantren al-Mukmin Ngruki Sukoharjo bedasarkan pada dua hal pokok, yaitu: (1) Motivasi intrinsik, adalah motivasi yang berasal dari dalam diri orang tua itu sendiri. (2) Motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang berasal dari luar, seperti didasarkan pada kualitas kurikulum keagamaan.

2. Qiyadah Robbaniyah (UMS, 2012) dalam skripsinya yang berjudul

“Motivasi wali murid Memasukkan Anaknya di Pesantren Islamic Center bin Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011”, berkesimpulan bahwa:

Motivasi wali murid memasukkan anaknya di Pesantren Islamic Center bin Baz Yogyakarta berdasarkan pada dua hal pokok, yaitu: motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik orang tua dalam


(10)

adalah karena adanya kebutuhan atau harapan akan pendidikan agama Islam yang sesuai dengan manhaj salafus-sholeh (hafal al-Qur’an, hadis nabi, bisa berbahasa Arab) dan mendapatkan lingkungan yang baik untuk anak-anak mereka, sehingga tercapai tujuan yang mereka inginkan, yaitu menjadi anak sholeh, mandiri dan bermanfaat untuk masyarakat.

3. Muhammad Roslan Saleh (UMS, 2010) dalam skripsinya yang berjudul

“Motivasi Wali Murid Memasukkan Anak-anaknya di SD Djama’atul Ichwan Surakarta”, berkesimpulan bahwa alasan wali murid dalam

memilih SD Djama’atul Ichwan Surakarta, baik melalui wawancara ataupun angket sebagaimana tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa: Faktor-faktor yang menjadi daya tarik yaitu ada dua, faktor intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor dari dalam diri wali murid itu sendiri, misalnya keyakinan, optimis, cita-cita, harapan, rasa aman, obsesi, agama, dan tanggung jawab sebagai orang tua. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor luar yang datang dari lingkungan keluarga, masyarakat, maupun daya tarik dari SD Djama’atul Ichwan itu sendiri.

4. Dosis Ahad Muttaqien (UMS, 2010) dalam skripsinya yang berjudul

“Motivasi Orang Tua Memasukkan Anaknya di SD Muhammadiyah 20 Surakarta Tahun 2009/2010”, berkesimpulan bahwa motivasi wali murid

memasukkan anaknya di SD Muhammadiyah 20 Surakarta yaitu: (1) Motivasi orang tua memasukkan anaknya di SD Muhammadiyah 20 Surakarta berdasarkan pada dua hal pokok, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari


(11)

dalam diri orang tua sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar. (2) Motivasi intrinsik orang tua yang paling dominan dalam memasukkan anaknya di SD Muhammadiyah 20 Surakarta adalah kesesuaian harapan orang tua agar anaknya menjadi lebih memahami Islam dengan kurikulum yang ada di SD Muhammadiyah 20 Surakarta. (3) Motivasi ekstrinsik orang tua memasukkan anaknya di SD Muhammadiyah 20 Surakarta adalah karena kurikulum, biaya yang terjangkau, jarak sekolah yang dekat dan ada saudara yang bersekolah di sekolah tersebut.

Berdasarkan beberapa penelitian di atas, dapat dimengerti bahwa Eni Sugiarti, Qiyadah Rabbaniyah dan Dosis Ahad Muttaqien menyimpulkan bahwa motivasi wali murid menyekolahkan anaknya di sekolah yang telah diteliti adalah motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Muhammad Roslan Shaleh menyimpulkan bahwa motivasi wali murid menyekolahkan anaknya di SD Djama’atul Ichwan Surakarta berdasarkan pada dua faktor, yaitu intern dan ekstern, yang bermakna sama dengan motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

Dengan demikian, masalah yang diangkat penulis tidak ada kesamaan tempat, kondisi masyarakat yang awam agama, keagamaan orang tua, serta duplikasi. Penulis mengangkat masalah tentang “Motivasi Wali Murid Memasukkan Anaknya di Taman Pendidikan Qur’an al-Anwar Dadapayam Kecamatan Suruh Semarang Tahun 2013/2014”, yang


(12)

sudah ada penelitian serupa, namun tidak ada kesamaan penelitian sebelumnya, sehingga penelitian ini memenuhi unsur keaslian.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, karena dilakukan di lingkungan sekolah. Data deskriptif dapat diartikan

sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan

menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya (Hadari, 1990: 63).

2. Sumber Data

a. Data Primer

Data primer adalah sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama (Surahmat, 1992: 132). Data primer ini berupa hasil wawancara dengan kepala TPQ, pengurus TPQ, dan wali murid atau orang tua siswa.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya (Surahmat, 1992: 133). Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumentasi-dokumentasi sekolah dan hasil pengamatan lapangan (lingkungan dan sarana prasarana sekolah).


(13)

3. Metode Penentuan Subjek a. Populasi

Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti (Arikunto, 2012: 102). Sedangkan menurut Mahmud (2011: 154) populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari obyek yang diteliti.

Adapun jumlah populasi di TPQ al-Anwar, adalah para wali murid TPQ al-Anwar yang terdiri dari ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari keduanya maka wali murid TPQ al-Anwar yang mewakili. Jumlah keseluruhan murid di TPQ al-Anwar yang diketahui berdasarkan dokumentasi sekolah pada tahun 2013 adalah 186 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel sebagai pedoman adalah apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2010: 104).

c. Teknik sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012: 121). Adapun teknik sampling yang dipakai dalam


(14)

penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara menentukan sampel berdasarkan tujuan dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Syarat-syarat tersebut adalah pengambilan sampel harus didasarkan atas cirri-ciri, sifat-sifat atau karakter tertentu yang merupakan cirri pokok populasi, subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung cirri-ciri yang terdapat pada populasi, serta penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan (Arikunto, 2010: 113). Pada hal ini yang menjadi ciri khusus dalam penelitian ini adalah wali murid TPQ al-Anwar Dadapayam.

Teknik penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan model snowball sampling. Snowball sampling adalah pengambilan sampel secara bola salju yang dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari satu menjadi banyak, akan tetapi sampel dipilih atas dasar fokus penelitian dan pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Apabila tidak ada informasi yang dapat disaring, maka penarikan sampel sudah dapat diakhiri atau dihentikan (Moleong, 2011: 127).

4. Metode Pengumpulan Data

a. Wawancara

Metode wawancara adalah alat pengumpul data berupa Tanya jawab antara pihak pencari informasi dengan sumber informasi yang


(15)

berlangsung secara lisan (Hadari, 2006: 98). Metode ini akan digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang berdirinya sekolah, kurikulum yang dipakai di sekolah, lingkungan sekolah dan motivasi wali murid.

b. Observasi

Metode observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2010: 30). Metode ini digunakan untuk mengetahui letak geografis, sarana dan prasarana sekolah.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian (Jugiyanto, 2008: 89).

Metode ini digunakan untuk mengetahui data-data

dokumentasi tentang visi, misi, ciri khas Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam, struktur organisasi dan prestasi yang pernah dicapai.

5. Metode analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif kualitatif. Metode analisis deskriptif kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang


(16)

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Langkah-langkah yang digunakan yaitu pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Moleong, 2011: 8).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun secara sistematis untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II Kerangka teori motivasi dan tanggung jawab wali murid, yang membahas tentang definisi motivasi, teori, sebab-sebab timbulnya motivasi, unsur motivasi, jenis motivasi, fungsi motivasi, serta tanggung jawab wali murid terhadap anaknya.

BAB III Gambaran umum sekolah dan motivasi wali murid memasukkan anaknya-anaknya. Pada bab ini memuat tentang gambaran umum Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam. Gambaran umum yang dimuat seperti letak geografis, sejarah singkat berdirinya, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, aset dan sarana prasarana, prestasi sekolah, dan motivasi wali murid memasukkan anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam.


(17)

BAB IV Analisis data hasil penelitian tentang motivasi wali murid memasukkan anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam.

BAB V Penutup, pada bab ini berisi kesimpulan, saran, kata penutup, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.


(1)

sudah ada penelitian serupa, namun tidak ada kesamaan penelitian sebelumnya, sehingga penelitian ini memenuhi unsur keaslian.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif, karena dilakukan di lingkungan sekolah. Data deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana mestinya (Hadari, 1990: 63).

2. Sumber Data a. Data Primer

Data primer adalah sumber yang memberikan data langsung dari tangan pertama (Surahmat, 1992: 132). Data primer ini berupa hasil wawancara dengan kepala TPQ, pengurus TPQ, dan wali murid atau orang tua siswa.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya (Surahmat, 1992: 133). Data sekunder dalam penelitian ini berupa dokumentasi-dokumentasi sekolah dan hasil pengamatan lapangan (lingkungan dan sarana prasarana sekolah).


(2)

3. Metode Penentuan Subjek a. Populasi

Populasi adalah sekumpulan orang, hewan, tumbuhan atau benda yang mempunyai karakteristik tertentu yang akan diteliti (Arikunto, 2012: 102). Sedangkan menurut Mahmud (2011: 154) populasi adalah himpunan keseluruhan karakteristik dari obyek yang diteliti.

Adapun jumlah populasi di TPQ al-Anwar, adalah para wali murid TPQ al-Anwar yang terdiri dari ayah atau ibu kandung dan apabila tidak ada dari keduanya maka wali murid TPQ al-Anwar yang mewakili. Jumlah keseluruhan murid di TPQ al-Anwar yang diketahui berdasarkan dokumentasi sekolah pada tahun 2013 adalah 186 siswa.

b. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel sebagai pedoman adalah apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Apabila subjeknya lebih dari 100, maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% (Arikunto, 2010: 104).

c. Teknik sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel (Sugiyono, 2012: 121). Adapun teknik sampling yang dipakai dalam


(3)

penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel bertujuan. Sampel bertujuan dilakukan dengan cara menentukan sampel berdasarkan tujuan dan syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi.

Syarat-syarat tersebut adalah pengambilan sampel harus didasarkan atas cirri-ciri, sifat-sifat atau karakter tertentu yang merupakan cirri pokok populasi, subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar merupakan subjek yang paling banyak mengandung cirri-ciri yang terdapat pada populasi, serta penentuan karakteristik populasi dilakukan dengan cermat di dalam studi pendahuluan (Arikunto, 2010: 113). Pada hal ini yang menjadi ciri khusus dalam penelitian ini adalah wali murid TPQ al-Anwar Dadapayam.

Teknik penelitian yang dilakukan penulis ini menggunakan model snowball sampling. Snowball sampling adalah pengambilan sampel secara bola salju yang dilakukan dengan mengumpulkan sampel dari satu menjadi banyak, akan tetapi sampel dipilih atas dasar fokus penelitian dan pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan. Apabila tidak ada informasi yang dapat disaring, maka penarikan sampel sudah dapat diakhiri atau dihentikan (Moleong, 2011: 127).

4. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara

Metode wawancara adalah alat pengumpul data berupa Tanya jawab antara pihak pencari informasi dengan sumber informasi yang


(4)

berlangsung secara lisan (Hadari, 2006: 98). Metode ini akan digunakan untuk memperoleh data tentang latar belakang berdirinya sekolah, kurikulum yang dipakai di sekolah, lingkungan sekolah dan motivasi wali murid.

b. Observasi

Metode observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan (Ridwan, 2010: 30). Metode ini digunakan untuk mengetahui letak geografis, sarana dan prasarana sekolah.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu metode yang ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter, data yang relevan dengan penelitian (Jugiyanto, 2008: 89).

Metode ini digunakan untuk mengetahui data-data dokumentasi tentang visi, misi, ciri khas Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam, struktur organisasi dan prestasi yang pernah dicapai.

5. Metode analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis adalah analisis deskriptif kualitatif. Metode analisis deskriptif kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang


(5)

berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang diamati. Langkah-langkah yang digunakan yaitu pengumpulan data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Moleong, 2011: 8).

G. Sistematika Penulisan Skripsi

Penulisan skripsi ini disusun secara sistematis untuk memudahkan dalam pemahaman masalah yang akan dibahas. Adapun sistematika dalam penulisan skripsi ini sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini meliputi latar belakang masalah, penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan pustaka, metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II Kerangka teori motivasi dan tanggung jawab wali murid, yang membahas tentang definisi motivasi, teori, sebab-sebab timbulnya motivasi, unsur motivasi, jenis motivasi, fungsi motivasi, serta tanggung jawab wali murid terhadap anaknya.

BAB III Gambaran umum sekolah dan motivasi wali murid memasukkan anaknya-anaknya. Pada bab ini memuat tentang gambaran umum Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam. Gambaran umum yang dimuat seperti letak geografis, sejarah singkat berdirinya, visi, misi dan tujuan, struktur organisasi, keadaan guru dan siswa, aset dan sarana prasarana, prestasi sekolah, dan motivasi wali murid memasukkan anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam.


(6)

BAB IV Analisis data hasil penelitian tentang motivasi wali murid memasukkan anaknya di Taman Pendidikan al-Qur’an al-Anwar Dadapayam.

BAB V Penutup, pada bab ini berisi kesimpulan, saran, kata penutup, daftar pustaka dan lampiran-lampiran.