PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING (RT) DENGAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 4 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE RECIPROCAL TEACHING (RT)

DENGAN PEMBELAJARAN DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 4

MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh :

Elisabeth Siringoringo 4103341014

Program Studi Pendidikan Biologi

Oleh:

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2014


(2)

(3)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala berkat dan karunia-Nya penulis diberi kesehatan dan waktu hingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skipsi ini berjudul “Perbandingan Hasil Belajar dan Respon Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching(RT) dengan Pembelajaran Diskusi Kelompok pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 4 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Toyo Manurung, M.Si, selaku dosen Pembimbing Skripsi, dalam membimbing serta memberikan dukungan kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian hingga selesai berbentuk skripsi. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Djongken Simamora.M.Pd, Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si dan Ibu Dra. Masdiana Sinambela M.Si selaku dosen penguji yang juga banyak memberikan kritik, saran dan masukan demi perbaikan skripsi ini. Ucapan terima kasih selanjutnya juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik, atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan dalam perjalanan kuliah selama ini. Juga terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen atas ilmu dan bimbingan yang telah diberikan, semoga nantinya penulis dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Kepada Bapak dan Ibu Staf Pegawai Jurusan Biologi dan FMIPA yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Apresiasi dan penghargaan juga penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Ramly, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 4 Medan atas izin penelitian yang telah diberikan kepada peneliti. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Ibu Dra. Nurbaina, M.Si selaku guru Biologi kelas X SMA Negeri 4 Medan atasan masukan dan dukungannya yang turut menjadi motivasi penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Dan tak lupa kepada siswa-siswa SMA Negeri 4 Medan.


(4)

Teristimewa ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada orang tua tercinta Ayahanda A. Siringoringo dan Ibunda Tercinta H. Sipahutar. Terima kasih atas doa, bimbingan dan harapan yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Juga tak lupa kepada abang, kakak dan adikku tersayang Hendra Oktodani, Melissa Grace Angel dan Yohanna Hariaty terima kasih atas dukungan yang telah diberikan. Serta kepada seluruh keluarga atas semua dukungan dan semangat yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Unimed. Juga tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada teman-temanku, Nur Fitriani Lubis, Nurysyahputri Harahap, Siti Nurhayati Tambunan, Putriana Silitonga, Sella Desinta, Nova Amelia yang selalu mau membantu dan mendukung penulis apapun keadaannya. Juga kepada Kak Yohanna Aritonang atas bantuan dan juga dukungannya. Tak lupa juga terima kasih kepada teman-teman Biologi Ekstensi 2010 atas informasi, kompetisi, kenangan dan suka duka kita selama kuliah. Semoga kita sukses ke depannya.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan disana-sini dalam penulisan skripsi ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan para peneliti selanjutnya.

Medan, Juni 2014

Elisabeth Siringoringo NIM. 4103341014


(5)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstract iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7

2.1. Kerangka Teoritis 7

2.1.1. Pengertian Belajar 7 2.1.2. Pengertian Hasil belajar 10 2.1.3. Model Pembelajaran Kooperatif 11 2.1.4. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching 14 2.1.4.1. Pengertian Pengajaran Terbalik 14 2.1.4.2. Langkah-langkah Pengajaran Terbalik 18 2.1.4.3. Teori Belajar yang Mendukung Pengajaran Terbalik 20 2.1.4.4. Keunggulan dan Kelemahan Pengajaran Terbalik 23 2.1.5. Pembelajaran Diskusi Kelompok 24 2.1.6. Materi Pencemaran Lingkungan 28


(6)

2.1.6.1. Macam- macam Bahan Pencemar 29 2.1.6.2. Macam- macam Pencemaran Lingkungan 30 2.1.6.3. Perubahan Lingkungan 38 2.1.6.4. Usaha Manusia dalam Mengatasi Masalah Lingkungan 41 2.1.6.5. Pemanfaatan Limbah 42

2.2. Definsi Operasional 42

2.3. Hipotesis 43

2.3.1. Hipotesis Penelitian 44 2.3.2. Hipotesis Statistik 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 45

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 45 3.1.1. Lokasi Penelitian 45 3.1.2. Waktu Penelitian 45

3.2. Populasi Dan Sampel 45

3.2.1. Populasi 45

3.2.2. Sampel 45

3.3. Variabel Penelitian 45

3.4. Rancangan Penelitian 45

3.5. Prosedur Penelitian 46

3.5.1. Tahap Persiapan 46 3.5.2 Tahap Pelaksanaan 46

3.6. Alat Pengumpulan Data 48

3.6.1 Tes Hasil Belajar 48

1. Uji Validitas Tes 49

2. Uji Reliabilitas Tes 49

3. Taraf Kesukaran 50

4. Daya Pembeda 51

3.6.2 Angket 52

3.7. Teknik Analisis Data 53

1. Uji Normalitas 53


(7)

ix

3. Uji Hipotesis Penelitian 54

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 56

4.1. Analisi Data 56

4.1.1. Hasil Pengukuran Parameter Penelitian 56

4.1.2. Hasil Belajar Siswa 56

4.1.2.1. Hasil Belajar Kognitif Siswa 56 4.1.2.2. Hasil Belajar Afektif Siswa 59 4.1.2.3. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 61

4.1.2.4. Respon Siswa 62

4.1.3. Uji Persyaratan Data 63

4.1.4. Pengujian Hipotesis 65

4.2. Pembahasan 67

4.3. Temuan dan Kendala-Kendala Penelitian 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 74

5.1. Kesimpulan 74

5.2. Saran 74


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Kooperatif 13 Tabel 2.2. Komposisi udara kering pada permukaan bumi 33 Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 46 Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen 48 Tabel 3.3. Angka atau Skor Pernyataan Jawaban Angket 52 Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Pembelajaran Diskusi Kelompok 52 Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Model Pembelajaran Reciprocal Teaching 52 Tabel 4.1. Hasil Pretest Siswa 56 Tabel 4.2. Hasil Posttest Siswa 58 Tabel 4.3. Hasil Belajar Afektif Siswa 60 Tabel 4.4. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 61 Tabel 4.5. Skor Respon Siswa 62 Tabel 4.6. Normalitas Data 63 Tabel 4.7. Homogenitas Data 64 Tabel 4.8. Normalitas Respon Siswa 64 Tabel 4.9. Homogenitas Respon Siswa 65


(9)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Seluruh sampah daun 29 Gambar 2.2. Kaleng bekas dan botol 30 Gambar 2.3. Sungai tercemar dan tidak tercemar 31 Gambar 2.4. Sungai yang terkena eutrofikasi 32 Gambar 2.5. Polusi udara oleh asap industri 34 Gambar 2.6. Proses hujan asam 35

Gambar 2.7. Pestisida 37

Gambar 2.8. Penebangan hutan 39

Gambar 2.9. Banjir dan longsor 39 Gambar 3.1. Skema Prosedur penelitian 47 Gambar 4.1. Hasil Pretest Siswa Kelas X Kelompok Pembelajaran

RT dan DK 57

Gambar 4.2. Hasil Posttest Siswa Kelas X Kelompok Pembelajaran

RT dan DK 59

Gambar 4.3. Hasil Belajar Afektif Siswa 60 Gambar 4.4. Hasil Belajar Psikomotorik Siswa 61 Gambar 4.5. Skor Angket Siswa Kelas X Kelompok Pembelajaran


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 79

Lampiran 2. RPP Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching 81 Lampiran 3. RPP Pembelajaran Diskusi Kelompok 87 Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 93

Lampiran 5. Instrumen Penilaian Kognitif 104

Lampiran 6. Lembar Jawaban 110 Lampiran 7. Jawaban Instrumen Soal 111 Lampiran 8. Instrumen Penilaian Afektif 112 Lampiran 9. Instrumen Penilaian Psikomotorik 120 Lampiran 10. Skala Penilaian 128 Lampiran 11. Angket Kelas Diskusi Kelompok 130 Lampiran 12. Angket Kelas Reciprocal Teaching 132

Lampiran 13. Tabel Perhitungan Validitas 134

Lampiran 14. Perhitungan Validitas 135

Lampiran 15. Tabel Perhitungan Reliabilitas 138

Lampiran 16. Perhitungan Reliabilitas 139

Lampiran 17. Tabel Tingkat Kesukaran Soal 140

Lampiran 18 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 141

Lampiran 19. Tabel Daya Beda 143

Lampiran 20. Perhitungan Daya Beda 144

Lampiran 21. Tabulasi Data Siswa 147

Lampiran 22. Uji Normalitas Data 153

Lampiran 23. Uji Homogenitas Data 158

Lampiran 24. Uji Hipotesis Data 160

Lampiran 25. Tabulasi Angket Siswa 163

Lampiran 26. Uji Normalitas Angket 168

Lampiran 27. Uji Homogenitas Angket 170

Lampiran 28. Uji Hipotesis Angket 171


(11)

xiii

Lampiran 30. Tabel Harga r Product Moment 178

Lampiran 31. Daftar Nilai Kritis untuk Uji Liliefors 179

Lampiran 32. Tabel Normal Kurva Standart 180

Lampiran 33. Tabel Nilai Persentil Distribusi t 181


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dari waktu ke waktu semakin pesat dan arus globalisasi semakin hebat. Akibat dari fenomena ini antara lain memunculkan persaingan dalam berbagai bidang kehidupan terutama dalam bidang lapangan kerja. Untuk menghadapi tantangan berat ini dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencetak sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan adanya peningkatan mutu pendidikan.

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun yang akan datang ( Trianto, 2009).

Dalam dunia pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar perlu adanya ketertarikan siswa terhadap materi yang akan dipelajari, yang dapat disampaikan dengan berbagai metode pembelajaran. Dalam hal ini yang dimaksud adalah siswa akan tertarik untuk mengikuti pelajaran jika menurutnya cara mengajar guru dan tata cara pengajarannya menarik. Namun jika tata cara pengajaran merupakan sesuatu yang monoton dan menurut siswa membosankan maka siswa tidak akan tertarik pada pembelajaran tersebut. Aplikasi dari ketertarikan ataupun ketidaktertarikan siswa terhadap pembelajaran dapat lihat dari respon siswa dan hasil belajar siswa itu sendiri.

Menurut Hamalik ( 2003) bila siswa kurang berminat pada pelajaran maka salah satu penyebabnya adalah masalah metode yang digunakan guru


(13)

2

mungkin tidak sesuai dengan materi. Jadi masalah ini sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa. Oleh sebab itu, guru sebagai pendidik harus selalu memilih model pembelajaran yang tepat, yang dipandang lebih efektif daripada model-model lainnya pada kondisi tertentu sehingga kecakapan dan pengetahuan yang diberikan oleh guru itu benar-benar menjadi milik murid. Jika semakin tepat modelnya diharapkan semakin efektif pula pencapaian tujuan pembelajaran yang diharapkan. Menurut Djamarah (2005) penggunaan model yang bervariasi dan relevan dengan materi yang diajarkan dapat membantu siswa lebih termotivasi dalam belajar dan turut aktif selama proses pembelajaran berlangsung.

Dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 4 Medan, sekolah ini sudah menggunakan kurikulum 2013 dan siswa kelas X sudah dibagi berdasarkan peminatan. Ada 12 kelas X, 10 diantaranya masuk ke dalam peminatan Sains. Dalam proses pembelajaran, terdapat keterbatasan guru dalam mengajarkan materi biologi kepada siswanya. Seperti model pembelajaran yang belum bervariasi. Hal ini dapat terlihat pada saat proses belajar mengajar, biasanya menggunakan model pembelajaran konvesional yang bersifat satu arah saja. Hal ini menyebabkan siswa kurang dapat mengingat materi tersebut dalam jangka waktu yang lama karena dengan hanya melihat dan mendengar guru saja kemungkinan hanya 20% materi yang dapat diserap dan diingat oleh siswa. Selain dengan menggunakan metode ceramah, metode lain yang biasa digunakan yaitu metode diskusi, namun pada saat metode diskusi ini digunakan hanya sebagian siswa saja yang aktif berperan, sementara sebagian lainnya dalam kelompok diskusi kurang aktif. Selain model pembelajaran, media pembelajaran juga kurang memadai. Hal inilah yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi.

Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu terus mengalami perubahan. Sejalan dengan pendekatan konstruktivisme dalam pembelajaran, salah satu model pembelajaran yang kini banyak mendapat respon adalah Model Pembelajaran Terbalik. Pembelajaran terbalik di SMA Negeri 4 Medan masih belum pernah digunakan. Model Pembelajaran Terbalik merupakan konsep baru dalam pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar


(14)

mandiri, kreatif, dan lebih aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran juga dapat membantu memecahkan masalah yang sering dihadapi dalam penggunaan model pembelajaran yang sudah usang.

Pembelajaran terbalik ini merupakan model yang dirasa dapat membantu meningkatkan aktivitas, karena dengan menerapkan pembelajaran terbalik siswa diutamakan dapat menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu : menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan apa selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dalam menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik.

Model Pembelajaran terbalik diterapkan pada materi Pencemaran Lingkungan didasari beberapa pertimbangan, yaitu berdasarkan data yang dilihat dari DKN (daftar kumpulan nilai) pada tahun lalu menunjukkan persentase siswa yang mencapai nilai 70 yaitu nilai ketuntasan minimal (KKM) di sekolah tersebut masih rendah. Persentase siswa yang dinyatakan tuntas pada semester dua di kelas X yang berjumlah 48 orang siswa hanya 53,8% atau sebanyak 30 orang sedangkan persentase siswa yang tidak tuntas sejumlah 46,2% atau 18 orang siswa. Banyaknya siswa yang tidak mencapai nilai KKM membuat guru harus melakukan remedial.

Dari paparan masalah diatas untuk meningkatkan rata-rata nilai siswa dan keaktifan siswa dalam proses belajar maka perlu diadakan perubahan-perubahan dalam perencanaan pembelajaran sehingga siswa merasa tertarik untuk mempelajari biologi. Penerapan model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu cara untuk mengatasi rendahnya pencapaian hasil belajar siswa, karena pada model pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan temannya untuk mencapi tujuan pembelajaran, sementara guru hanya bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa. Menurut Davidson dan Kroll dalam Suprijono (2009), belajar kooperatif adalah kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan belajar berbentuk kelompok kecil, sehingga


(15)

4

siswa dapat saling berbagi ide dan bekerja secara kolaboratif untuk menyelasaikan tugas akademik.

Selain itu rendahnya hasil belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan di semester lalu yang masih diajarkan dengan pembelajaran langsung tanpa berkooperatif sehingga aktivitas belajar terutama membaca siswa masih cukup rendah. Jadi pembelajaran terbalik ini cocok digunakan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap bahan bacaan. Alasan lain adalah karena kenyataan bahwa khusus pada materi Pencemaran Lingkungan yang akhir-akhir ini mendapat sorotan sehingga menjadi salah satu masalah penting yang perlu mendapat perhatian sangat jarang ditemukan lingkungan bersih dan kotor yang akan dijadikan contoh di wilayah yang dekat dengan sekolah dan lingkungan rumah siswa. Sehingga dengan model ini diharapkan dapat mewakili lingkungan bersih dan kotor yang akan dijadikan contoh.

Beberapa riset telah dilakukan berkaitan dengan model pembelajaran ini pada pendidikan tingkat SMP dan SMA. Penelitian yang dilakukan Yesie (2010) bahwa Penerapan Pengajaran Terbalik dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa dalam pembelajaran biologi kelas VII-G SMP Negeri 5 Karanganyar tahun pelajaran 2010/2011. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Setiadi (2012) pada pelajaran Biologi di kelas X SMA Theresiana Weleri. Peningkatan hasil belajar siswa kelas XB SMA Theresiana Weleri dapat dilihat dari peningkatan rata-rata nilai pada tes siklus I dan tes siklus II berturut-turut 73,90 dan 87,19.

Dilihat dari cukup berpengaruhnya model pembelajaran ini, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai penerapan model Pembelajaran Terbalik yang mempengaruhi hasil belajar dan respon siswa dengan judul:

Perbandingan Hasil Belajar dan Respon Siswa Menggunakan Pembelajaran Kooperatif Tipe Reciprocal Teaching (RT) Dengan Pembelajaran Diskusi Kelompok Pada Materi Pencemaran Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 4 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014.”


(16)

1.2 Identifikasi Masalah

1. Hasil belajar siswa yang masih dibawah nilai 70 (KKM mata pelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Medan)

2. Saat mengajar guru juga jarang menggunakan media pembelajaran.

3. Model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching masih belum pernah diterapkan dalam pembelajaran Biologi di SMA Negeri 4 Medan.

1.3 Batasan Masalah

1. Model pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran diskusi kelompok dan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching.

2. Materi pokok dalam penelitian ini adalah pencemaran lingkungan. 3. Subjek penelitian siswa kelas X2dan X4SMA Negeri 4 medan.

4. Indikator keberhasilan diukur dengan hasil belajar siswa dan respon siswa terhadap model pembelajaran yang digunakan.

1.4 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching dan pembelajaran diskusi kelompok pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014?

2. Apakah respon siswa lebih baik melalui atau tanpa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teachingdan pembelajaran


(17)

6

diskusi kelompok pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014.

2. Mengetahui respon siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching dan pembelajaran diskusi kelompok pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Melatih siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan materi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.

2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan bagi guru mengenai model Pembelajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching) sehingga model Pembelajaran Terbalik

(Reciprocal Teaching) dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan ketrampilan sains siswa.

3. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

4. Sebagai acuan dan bekal untuk menjadi guru yang professional dalam bidang pendidikan dengan menguasai berbagai pendekatan yang tepat dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.


(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengujian hipotesis dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching diperoleh rata-rata sebesar 20,42 dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran diskusi kelompok adalah sebesar 18,53.

2. Respon siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe

Reciprocal Teaching jauh lebih baik dengan rata-rata skor angket sebesar 28,89 sedangkan respon siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran diskusi kelompok diperoleh skor rata-rata angket sebesar 22,89 .

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Guru lebih komunikatif dengan siswa, sehingga siswa tidak malu atau takut bertanya apabila mengalami kesulitan dan agar siswa lebih berani menyampaikan pendapat.

2. Reciprocal Teaching dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemandirian siswa dalam belajar Biologi. Namun, dalam penerapannya bisa dikolaborasikan dengan model pembelajaran lain yang sudah dikenal siswa untuk mempermudah siswa dalam menyesuaikan diri terhadap model reciprocal teaching yang belum pernah ditemui siswa dalam proses pembelajaran sebelumnya.

3. Kepada peneliti lain, model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching

hendaknya diterapkan pada materi-materi yang lain, sehingga dapat terlihat perbandingannya, juga dapat dijadikan studi pembanding, model pembelajaran


(19)

72

ini lebih baik digunakan pada materi yang bagaimana dalam pembelajaran Biologi.

4. Pengelolaan waktu penting diperhatikan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching agar semua tahapan dalam pembelajaran tercapai sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mendiskusikannya dengan guru agar tercapai hasil yang diinginkan.


(20)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Biologi Media Centre, 2012.

http://biologimediacentre.com/pencemaran-lingkungan- Diakses: 27 Januari 2014

Darmayanto, 2012.Belajar Mengajar. Bandung : Yraama Widya.

Djamarah, S. B. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Doolittle, P. E., Hicks, D. Triplett, C. F., Nichols, W. D., and Young, C. A. 2006. Reciprocal Teaching for Reading Comprehension in Higher Education: A Strategy for Fostering the Deeper Understanding of Texts. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 17(2), 2006 : 106-118.Tersedia di http:// www.isetl.org/ijtlhe/

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Handayani, L., Nurwahidah, I., Sarwi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Berbasis Kooperatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X. Unnes Physics Education Journal, 1(2), 2012.

Tersedia di http:// journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej Huda, M. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kholik,M.2011. Metode Pembelajaran Konvensional, http://muhammadkholik. wordpress.com/2011/11/08/-metode-pembelajaran-konvensional, 3 Mei 2013.

Kusaeri, Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Munawaroh, H. 2012. Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Parakan 1 Pada Pembelajaran IPS Khususnya Materi Peninggalan Sejarah Indonesia, skripsi, UPI, Bandung.

Mardianto, 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : Cita Pustaka Media Perintis Nur, Mohammad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya : Universitas Negeri

Surabaya.

Palincsar, A. 1986. Interactive Teaching to Promote Independent Learning From Text. The Reading Teacher 39 (8) : 71-77 (online). (http://www.education.umn.edu.Diakses 14-06-08).


(21)

74

Pratiwi, D.A.; Maryati, Sri; Srikini., Suharno.; S, Bambang., 2007.Biologi Jilid 1 untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Pratiwi, I., Widayati, A. 2012. Pembelajaran Akuntansi Melalui Reciprocal Teaching Model untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemandiriaan Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7 Yogyakarta T.P 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, X (2), 2012.

Pewidya,2013. Pencemaran lingkungan. http://pewidya.blogspot.com/p/pelajaran-keenam.html. Diakses pada 27 Januari 2014

Pujianto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Purwanto, 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sardiyanti, Ria. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Terbalik ( Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Sardiman, A.M. 2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Setiadi, Endik. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Terbalik ( Reciprocal Teaching) Siswa Kelas XB SMA Theresiana Weleri Pokok Bahasan Ekosistem. Semarang : IKIP PGRI Semarang

Sihombing, F,F. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Sidikalang T.P 2010/2011, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan : FMIPA Unimed.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sulandari, Eti, Sri Riyanti. 2002. Pengembangan Model Pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) pada Mata Kuliah Perancangan Bahan dan Tebal


(22)

Perkerasan dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa Teknik Sipil di Fakultas Teknik. Jakarta: Laporan Penelitian LIPI,Universitas Tanjung Pura.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Suryobroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta. Syah, M. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Uhl, Anna. 1996. The Learning Strategies Handbook. Newyork: Addison Wesley Longman, Inc.


(1)

diskusi kelompok pada materi Pencemaran Lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014.

2. Mengetahui respon siswa melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching dan pembelajaran diskusi kelompok pada materi pencemaran lingkungan di kelas X SMA Negeri 4 Medan T.P 2013/2014.

1.6 Manfaat Penelitian

1. Melatih siswa untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan materi pelajaran yang diberikan oleh guru di sekolah.

2. Sebagai bahan masukan untuk memperluas pengetahuan dan wawasan bagi guru mengenai model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) sehingga model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) dapat menjadi salah satu alternatif dalam upaya meningkatkan ketrampilan sains siswa.

3. Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

4. Sebagai acuan dan bekal untuk menjadi guru yang professional dalam bidang pendidikan dengan menguasai berbagai pendekatan yang tepat dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan proses pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, pengujian hipotesis dan pembahasan diperoleh beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching diperoleh rata-rata sebesar 20,42 dan hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran diskusi kelompok adalah sebesar 18,53.

2. Respon siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe Reciprocal Teaching jauh lebih baik dengan rata-rata skor angket sebesar 28,89 sedangkan respon siswa yang diajar dengan menggunakan pembelajaran diskusi kelompok diperoleh skor rata-rata angket sebesar 22,89 .

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu:

1. Guru lebih komunikatif dengan siswa, sehingga siswa tidak malu atau takut bertanya apabila mengalami kesulitan dan agar siswa lebih berani menyampaikan pendapat.

2. Reciprocal Teaching dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemandirian siswa dalam belajar Biologi. Namun, dalam penerapannya bisa dikolaborasikan dengan model pembelajaran lain yang sudah dikenal siswa untuk mempermudah siswa dalam menyesuaikan diri terhadap model reciprocal teaching yang belum pernah ditemui siswa dalam proses pembelajaran sebelumnya.

3. Kepada peneliti lain, model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching hendaknya diterapkan pada materi-materi yang lain, sehingga dapat terlihat perbandingannya, juga dapat dijadikan studi pembanding, model pembelajaran


(3)

ini lebih baik digunakan pada materi yang bagaimana dalam pembelajaran Biologi.

4. Pengelolaan waktu penting diperhatikan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe reciprocal teaching agar semua tahapan dalam pembelajaran tercapai sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mendiskusikannya dengan guru agar tercapai hasil yang diinginkan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2006.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Biologi Media Centre, 2012.

http://biologimediacentre.com/pencemaran-lingkungan- Diakses: 27 Januari 2014

Darmayanto, 2012.Belajar Mengajar. Bandung : Yraama Widya.

Djamarah, S. B. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Doolittle, P. E., Hicks, D. Triplett, C. F., Nichols, W. D., and Young, C. A. 2006. Reciprocal Teaching for Reading Comprehension in Higher Education: A Strategy for Fostering the Deeper Understanding of Texts. International Journal of Teaching and Learning in Higher Education, 17(2), 2006 : 106-118.Tersedia di http:// www.isetl.org/ijtlhe/

Hamalik, O. 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Handayani, L., Nurwahidah, I., Sarwi. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Reciprocal Teaching Berbasis Kooperatif Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X. Unnes Physics Education Journal, 1(2), 2012.

Tersedia di http:// journal.unnes.ac.id/sju/index.php/upej Huda, M. 2011. Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Kholik,M.2011. Metode Pembelajaran Konvensional, http://muhammadkholik. wordpress.com/2011/11/08/-metode-pembelajaran-konvensional, 3 Mei 2013.

Kusaeri, Suprananto. 2012. Pengukuran dan Penilaian Pendidikan. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Munawaroh, H. 2012. Pemahaman Siswa Kelas IV SDN Parakan 1 Pada Pembelajaran IPS Khususnya Materi Peninggalan Sejarah Indonesia, skripsi, UPI, Bandung.

Mardianto, 2009. Psikologi Pendidikan. Bandung : Cita Pustaka Media Perintis Nur, Mohammad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya : Universitas Negeri

Surabaya.

Palincsar, A. 1986. Interactive Teaching to Promote Independent Learning From Text. The Reading Teacher 39 (8) : 71-77 (online). (http://www.education.umn.edu.Diakses 14-06-08).


(5)

Pratiwi, D.A.; Maryati, Sri; Srikini., Suharno.; S, Bambang., 2007.Biologi Jilid 1 untuk Kelas X. Jakarta : Erlangga.

Pratiwi, I., Widayati, A. 2012. Pembelajaran Akuntansi Melalui Reciprocal Teaching Model untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Kemandiriaan Belajar Dalam Materi Mengelola Administrasi Surat Berharga Jangka Pendek Siswa Kelas X Akuntansi 1 SMK Negeri 7 Yogyakarta T.P 2011/2012. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, X (2), 2012.

Pewidya,2013. Pencemaran lingkungan. http://pewidya.blogspot.com/p/pelajaran-keenam.html. Diakses pada 27 Januari 2014

Pujianto, S. 2008. Menjelajah Dunia Biologi 1. Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Purwanto, 2008.Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Sardiyanti, Ria. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Terbalik ( Reciprocal Teaching) Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika Siswa. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah.

Sardiman, A.M. 2009.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Setiadi, Endik. 2013. Upaya Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Terbalik ( Reciprocal Teaching) Siswa Kelas XB SMA Theresiana Weleri Pokok Bahasan Ekosistem. Semarang : IKIP PGRI Semarang

Sihombing, F,F. 2011. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 2 Sidikalang T.P 2010/2011, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M. 2011. Statistik Teori dan Aplikasi dalam Penelitian. Medan : FMIPA Unimed.

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Sudjana, 2005. Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sulandari, Eti, Sri Riyanti. 2002. Pengembangan Model Pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching) pada Mata Kuliah Perancangan Bahan dan Tebal


(6)

Perkerasan dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Belajar Mahasiswa Teknik Sipil di Fakultas Teknik. Jakarta: Laporan Penelitian LIPI,Universitas Tanjung Pura.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Suryobroto, B. 2009.Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta. Syah, M. 2010.Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Trianto, 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Uhl, Anna. 1996. The Learning Strategies Handbook. Newyork: Addison Wesley Longman, Inc.


Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE DENGAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS XI-IIS DI SMA NEGERI 7 BANDA ACEH

0 47 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

0 6 7

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 12

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION DAN TIPE TALKING STICK PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TERBANGGI BESAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 73

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MELALUI PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS X SEMESTER GENAP SMA NEGERI 2 METRO PELAJARAN 2011/2012

0 11 100

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN

1 7 60

STUDI PERBANDINGAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2112

0 13 68

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM GAME TOURNAMENT (TGT) DAN TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 KOTABUMI

1 22 172

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING DAN TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATERI LINGKUNGAN HIDUP KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 SEKAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 7 88

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GI (GROUP INVESTIGATION) PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 201

0 23 72