BAB II PROFIL DAPIL I KABUPATEN TAPANULI UTARA 2.1 Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara - Pergeseran Konflik dari Antar Partai Menjadi Konflik Internal Partai di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara Pada Pemilu Legislatif 2014
BAB II PROFIL DAPIL I KABUPATEN TAPANULI UTARA
2.1 Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara
Sejarah terbentuknya kabupaten Tapanuli Utara ini ditandai dengan masa penjajahan Hindia Belanda. Pada masa pemerintahan Hindia Belanda, Kabupaten Tapanuli Utara termasuk dalam Keresidenan Tapanuli yang dipimpin oleh seorang Residen Bangsa Belanda yang berkedudukan di Sibolga. Saat itu Keresidenan Tapanuli dibagi menjadi 4 Afdeiling (Kabupaten), yaitu: 1.
Afdeling Batak Landen 2. Afdeling Padang Sidempuan 3. Afdeling Sibolga 4. Afdeling Nias
Afdeling Batak Landen dipimpin seorang Asisten Residen yang ibukotanya Tarutung yang terdiri 5 Onder Afdeling (Wilayah) yaitu:Onder Afdeling Silindung, Toba, Samosir, Dairi dan Barus.
Setelah Proklamasi Kemerdekaan RI, sejarah perkembangan pemerintahan
33 RI di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit No. 1 dari
Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat pembentukan daerah Tapanuli dengan pengangkatan staf 33
Besluit merupakan Keputusan Tata Usaha Negara pemerintahannya, juga pengangkatan kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli. Afdeiling Tanah Batak dirubah menjadi Luhak Tanah Batak, dan sebagai kepala Luhak diangkat Bapak Cornelius Sihombing, beliau dianggap
34 sebagai Bupati pertama Tapanuli Utara.
Sesuai dengan UU Drt. No. 7 Thn 1956, di daerah Propinsi dibentuk daerah otonom Kabupaten. Salah satu Kabupaten yang dibentuk dalam UU Drt tersebut adalah Kabupaten Tapanuli Utara. Mengingat luasnya wilayah Kabupaten Tapanuli Utara, maka untuk meningkatkan daya guna pemerintahan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan di daerah ini, maka pada Tahun 1964, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Dairi. Pemekaran Kabupaten Dairi dri Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan UU No. 15 Tahun 1964 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Dairi.
Pada tahun 1998 untuk kedua kalinya, Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba Samosir sesuai dengan UU No. 12 tahun 1998 tentang pembentukan Daerah Tingkat II Toba Samosir dan Kabupaten Daerah Tingkat II Mandailing Natal. Kamudian pada tahun 2003, Kabupaten Tapanuli Utara untuk yang ketiga kalinya dimekarkan menjadi 2 Kabupaten, yaitu Kabupaten Tapanuli Utara dan kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan UU. No. 9 Tahun 2003 34
http://bakkaranauli.wordpress.com/2011/10/27/profil-sejarah-kabupaten-tapanuli-utara/ . Diakses tanggal
03 April 2014, pukul 09.00
tentang Pembentukan Kabupaten Nias Selatan. Kabupaten Pak-pak Barat, dan Kabupaten Humbang hasundutan di Propinsi Sumatera Utara. Pemekaran wilayah Kabupaten ini dimaksudkan untuk meningkatkan penyelenggaraan Pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pelaksanaan pembangunan serta untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat di daerah ini.
Sebagaimana uraian singkat sejarah perkembangan Pemerintahan RI di Kabupaten Tapanuli Utara diawali dengan terbitnya Besluit No. 1 dari Residen Tapanuli Dr. Ferdinan Lumbantobing pada tanggal 5 Oktober 1945 yang memuat pembentukan daerah Tapanuli dan pengangkatan kepala-kepala Luhak dalam daerah Tapanuli, maka tanggal 5 Oktober ditetapkan menjadi hari jadi Kabupaten Tapanuli Utara sesuai dengan peraturan daerah Kabupaten Tapanuli Utara No. 5 Tahun 2003.
Setelah dilakukan tiga kali pemekaran di Kabupaten Tapanuli Utara, maka jumlah kecamatan di Kabupaten Tapanuli Utara terdiri dari 15 Kecamatan yaitu Kecamatan Parmonangan, Kecamatan Adiankoting, Kecamatan Sipoholon, Kecamatan Tarutung, Kecamatan Siatas Barita, Kecamatan Pahae Jae, Kecamatan Purbatua, Kecamatan Simangumban, Kecamatan Pahae Julu, Kecamatan Pangaribuan, Kecamatan Garoga, Kecamatan Sipahutar, Kecamatan Siborongborong, Kecamatan Pagaran, Kecamatan Muara.
2.1.1 Letak Geografis
Kabupaten Tapanuli Utara merupakan salah Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Utara terletak diwilayah pengembangan dataran tinggi Sumatera Utara berada pada ketinggian antara 300-1500 meter di atas permukaan laut. Topografi dan kontur tanah Kabupaten Tapanuli Utara beraneka ragam yaitu yang tergolong datar (3,16 %), landai (26,86 %), miring (25,63 %) dan terjal (44,35 %).
Secara geografis Kabupaten Tapanuli Utara berada pada posisi 1° 20’ - 2° 41’ Lintang Utara dan 98°05’–99°16’ Bujur Timur. Sedangkan secara administratif letak Kabupaten Tapanuli Utara diapit atau berbatasan langsung dengan lima kabupaten yaitu:
Disebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir Disebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Labuhan Batu Disebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Selatan Disebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Tengah.
2.1.2 Kependudukan Wilayah Kabupaten Tapanuli Utara
Kepadatan penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara cukup pesat, dilihat dari jumlah penduduk di kabupaten ini yaitu sebanyak 314.737 jiwa yang tersebar di 15 Kecamatan, dengan jumlah penduduk terbesar di Kecamatan Siborongborong sebanyak 50.125 jiwa dan jumlah penduduk terendah di Kecamatan Simangumban hanya 8.029 jiwa. Berikut jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara:
Tabel 2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan JUMLAH NO. KECAMATAN PENDUDUK1. TARUTUNG 40.934
2. ADIANKOTING 14.148
3. SIATASBARITA 16.135
4. PAHAE JULU 14.215
5. PAHAE JAE 12.260
6. PURBATUA 8.573
7. SIMANGUMBAN 8.029
8. SIPAHUTAR 27.657
9. PANGARIBUAN 30.045
10. GAROGA 17.889
11. SIBORONGBORONG 50.125
12. MUARA 14.689
13. SIPOHOLON 25.135
14. PAGARAN 18.838
15. PARMONANGAN 16.065
TOTAL 314.737
(sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014) Jika dilihat dari jumlah penduduk di Kabupaten Tapanuli Utara maka alokasi kursi di DPRD Kabupaten memperoleh sebanyak 35 kursi sesuai dengan
UU No. 8 Tahun 2012 Pasal 26d yaitu:
Kabupaten/kota dengan jumlah Penduduk lebih dari 300.000 (tiga ratus ribu) sampai dengan 400.000 (empat ratus ribu) orang memperoleh alokasi 35 (tiga puluh lima) kursi.
Dari jumlah penduduk tersebut, daftar pemilih tetap pada pemilu legislatif 2014 sebanyak 209.291 jiwa. Penetapan daftar pemilih tetap tersebut sesuai hasil rekapitulasi KPU Kabupaten Tapanuli Utara dalam rapat pleno untuk pemilihan umum Anggota DPR, DPD, DPRD, Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota tahun 2014. Berikut jumlah daftar pemilih tetap di Kabupaten tapanuli utara:
Tabel 2.2 Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Tapanuli Utara pada Pemilu Legislatif 2014 No Nama Kecamatan Jumlah Desa/Kel Jumlah TPS Jumlah Pemilih L P L+P1. ADIANKOTING
14 34 5.260 5.431 10.691
2. GAROGA
12 39 6.129 6.227 12.356
3. MUARA
15 33 4.881 5.329 10.210
4. PAGARAN
13. SIPAHUTAR
Pada pemilu legislatif periode 2009-2014, Kabupaten Tapanuli Utara yang terdiri dari 15 Kecamatan terbagi dalam 3 (tiga) Daerah Pemilihan (Dapil) untuk Dapil I terdiri dari 7 kecamatan meliputi Kecamatan Tarutung, Siatasbarita, Adiankoting, Pahae jae, Pahae Julu, Purbatua dan Simangumban, Dapil IIterdiri dari 5 kecamatan meliputi Kecamatan Siborongborong, Sipoholon, Muara,
243 673 101.997 107.294 209.291 (sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)
TOTAL
15. TARUTUNG 31 91 13.979 15.425 29.404
14 47 8.409 8.745 17.154
14. SIPOHOLON
23 54 8.075 8.453 16.528
12. SIMANGUMBAN 8 20 2.645 2.798 5.443
14 40 6.079 6.291 12.370
11. SIBORONG-BORONG 21 101 16.866 17.214 34.080
10. SIATASBARITA 12 31 4.442 4.719 9.161
9. PURBA TUA 11 20 2.653 2.806 5.459
8. PARMONANGAN 14 35 4.824 4.951 9.775
22 65 9.629 10.325 19.954
7. PANGARIBUAN
6. PAHAE JULU 19 35 4.443 4.609 9.052
5. PAHAE JAE 13 28 3.683 3.971 7.654
2.1.3 Proses Penetapan Dapil di Kabupaten Tapanuli Utara
Pagaran dan Parmonangan dan Dapil III terdiri 3 kecamatan meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan dan Garoga.
Namun pada pemilu legislatif periode 2014-2019 Kabupaten Tapanuli Utara dimekarkan menjadi 5 (lima) daerah pemilihan karena alokasi kursi di dua daerah pemilihan pada pemilu 2009 lalu tidak sesuai lagi dengan pasal 27 ayat 2 UU No. 08 Tahun 2012 untuk pemilu 2014, yang mengatakan bahwa:
Jumlah kursi setiap daerah pemilihan anggota DPRD
kabupaten/kota paling sedikit 3 (tiga) kursi dan paling banyak 12 (dua belas) kursi.Merujuk pada pasal tersebut, 3 (tiga) daerah pemilihan pada Pemilu 2009 sudah tidak relevan lagi, karena jumlah kursi di 2 (dua) daerah pemilihan yaitu Dapil Taput I dengan jumlah kursi 13 (tiga belas) dan Dapil Taput II dengan jumlah kursi 14 (empat belas), sehingga sudah harus dilakukan pemekaran Daerah Pemilihan dengan menyesuaikan pada UU No. 08 Tahun 2012 termasuk dinamika perkembangan daerah setempat.
Setelah mendengar dan memperhatikan saran dan masukan dari pemangku kepentingan pada saat konsultasi publik sebagaimana yang dimanatkan dalam
pasal 8 ayat (2) Peraturan KPU No. 05 Tahun 2013 tentang Cara Penetapan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi Setiap Daerah Pemilihan DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota dan merujuk pada UU. No. 08 Tahun 2012, maka KPU Kabupaten Tapanuli Utara telah memutuskan untuk memekarkan daerah pemilihan menjadi 5 (lima) daerah pemilihan untuk pemilu anggota DPRD
Kabupaten Tapanuli Utara dengan alokasi kursi sebanyak 35 kursi sesuai dengan jumlah penduduk di Kabupaten tersebut, yaitu:
1. Dapil Taput I meliputi Kecamatan Tarutung, Siatasbarita, Adiankoting dengan alokasi kursi 8.
2. Dapil Taput II meliputi Kecamatan Sipoholon, Pagaran, Parmonangan dengan alokasi kursi 7.
3. Dapil Taput III meliputi Kecamatan Siborongborong, Muara dengan alokasi kursi 7.
4. Dapil Taput IV meliputi Kecamatan Sipahutar, Pangaribuan, Garoga dengan alokasi kursi 8.
5. Dapil Taput V meliputi Kecamatan Pahae Julu, Pahae Jae, Purbatua, Simangumban dengan alokasi kursi 5.
Pemekaran daerah pemilihan tersebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip nilai, ketaatan dengan sistem pemilu yang proporsional, integritas wilayah, berada dalam wilayah yang sama, kohesivitas dan prinsip kesinambungan, juga mengakomodir masukan-masukan dari pemangku kepentingan yang dianggap dapat mendukung keterwakilan masyarakat di DPRD dan juga percepatan pembangunan di setiap daerah pemilihan karena daerah tersebut lebih terwakili. Penambahan daerah pemilihan tersebut berdasarkan Surat
35 Keputusan KPU Pusat nomor 94/Kpts-KPU/2013 tertanggal 9 Maret. 35 Sumber dari KPU Kab. Tapanuli Utara
2.2 Profil Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara
Lokasi penelitian berada di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara meliputi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Tarutung, Kecamatan Adiakoting dan Kecamatan Siatasbarita.Pusat pemerintahan terletak di Kecamatan Tarutung yang merupakan Ibukota dari Kabupaten Tapanuli Utara. Ditinjau dari segi pembangunan, dapil ini sudah terbilang lebih maju dilihat dari tatanan kota dan instansi pemerintahan dibandingkan dari Dapil lain di Kabupaten Tapanuli Utara.
2.2.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk
Dilihat dari jumlah penduduk dan luas daerah di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara, Kecamatan Adiankoting merupakan daerah terluas di dapil ini.
Dari total jumlah penduduk di Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 71217 jiwa dibagi dengan BPPd sebanyak 8992 Jiwa, maka jatah kursi di dapil I yaitu 8 kursi.Luas wilayah dan jumlah penduduk setiap kecamatan di Dapil I adalah sebagai berikut :
Tabel 2.3 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara Luas wilayah Jumlah penduduk No. Kecamatan ( ) (jiwa)
1. Tarutung 107,68 40.934
2. Siatas Barita 92,92 14.148
3. Adiankoting 502,90 16.135 (sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)
2.2.2Mata Pencaharian Penduduk
Penduduk di wilayah dapil ini secara mayoritas hidup dari hasil-hasil pertanian dan perkebunan. Banyaknya lahan yang memiliki kadar subur sangat baik, sangat memungkinkan masyarakat untuk bercocok tanam dalam memenuhi kebutuhan pangan dan ekonomi masyarakat. Karena berada di daerah pegunungan, alamnya sangatlah subur, komoditi pertanian dan perkebunan rakyat sangatlah bagus untuk dikembangkan. Seperti kemenyan, kopi, coklat, salak, durian, nenas, kacang tanah, jagung serta tanaman palawija lainnya. Selain itu, masyarakat juga cenderung memelihara ternak dikarenakan banyaknya tumbuhan- tumbuhan yang bahkan secara gratis bisa didapatkan untuk keperluan makanan ternaknya. Mayoritas di dapil ini juga masih mengandalkan hasil kerajinan tenun sebagai penunjang hidup keseharian, sedangkan masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai hanya berkisar 30% dari jumlah penduduk di dapil ini.
Potensi utama daerah yaitu dibidang agribisnis dan sektor pariwisata.Dalam bidang agribisnis terdapat pengusaha kecil seperti pengusaha kacang sihobuk, kue putu yang merupakan oleh-oleh khas daerah tersebut dan pengusaha kecil lainnya yang terbukti mampu menggerakkan perekonomian masyarakat Tapanuli Utara khususnya sektor informal.
Di sektor pariwisata, wilayah di dapil ini dikenal dengan Kota Wisata Rohani dengan objek wisata religi Salib Kasih, banyak turis mancanegara dan domestik yang berkunjung ke objek wisata tersebut sehingga masyarakat di daerah ini banyak yang memanfaatkan untuk berdagang souvenir. Selain itu objek wisata pemandian Air Soda dan Pemandian Air Hangat juga menjadi sumber mata pencaharian di dapil ini dan daya tarik dari dapil tersebut.
2.2.3 Kondisi Sosial Budaya
Masyarakat Tapanuli Utara khususnya di dapil ini sangat didominasi oleh suku batak dan masih sengat kental dengan filosofi Dalihan Na Tolu.Sejak sejarah berdirinya kabupaten ini atau bahkan sejarah dari setiap kecamatan di daerah pemilihan ini memang telah diwarnai dengan kehidupan yang sangat kental dengan adat istiadat batak. Kedatangan tokoh Dr.I.L Nomensen dan Munson – Leman ke kota ini dalam melakukan penginjilan kristen juga menjadikan perkembangan masyarakat yang beragama kristen sangat berkembang di kota ini, khususnya di kecamatan Tarutung, Siatas Barita dan Adiankoting. Sedangkan penduduk yang beragama islamdan agama lainnya masih tergolong minoritas di wilayah dapil ini.
2.2.4 Tingkat Pendidikan
Jika dilihat dari pendidikan di Dapil ini, bisa dikatakan bahwa pendidikan sudah cukup maju, dilihat dari tersedianya fasilitas pendidikan dengan banyaknya sekolah-sekolah mulai dari tingkat SD sampai dengan SMA/SMK yang tersebar di setiap kecamatan di dapil ini, sehingga tingkat pendidikan di dapil ini cukup baik.
Tabel 2.4 Jumlah Sekolah Menurut Kecamatan dan Jenjang Sekolah No. Kecamatan SD SMP SMA SMK1. Tarutung 39
7
6
2
2. Adiankoting 24 6 1 -
3. Siatasbarita 14 3 - 3
(Sumber: Data BPS Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012)
2.2.5 Peta Geografis
Dilihat dari luas wilayah, luas wilayah Kabupaten Tapanuli Utara cukup luas yaitu 3.793,71 km² dan terdiri dari 15 Kecamatan dan merupakan kabupaten induk dari kabupaten yang memekarkan diri seperti Kabupaten Dairi, Toba samosir dan humbang Hasundutan. Berikut adalah peta geografis Kabupaten Tapanuli Utara dengan keseluruhan pembagian dapil yang ditetapkan KPUD Tapanuli Utara pada pemilihan legislatif periode 2014-2019, dimana daerah ini dibagi ke dalam lima daerah pemilihan.
Gambar 2.1 Peta Dapil I Kabupaten Tapanuli Utara(sumber: http://bonapasogittapanuliutara.blogspot.com/2013/03/tapanuli-utara-
lima-dapil-pileg.html, diakses tanggal 03 April 2014, pukul 09.20)
2.3 Daftar Calon Tetap Pemilu Legislatif di Dapil I
Alokasi kursi di DPRD Kabupaten Tapanuli Utara sebanyak 35 kursi berdasarkan jumlah penduduk, sesuai pasal 26 ayat 2d UU No.8/2012, yang tersebar dalam lima daerah pemilihan. Jatah kursi di Dapil Taput I memperoleh jatah 8 kursi yang akan di perebutkan oleh para calon anggota legislatif di Dapil I.
Daftar calon tetap di Dapil I yang akan bersaing untuk memperebutkan jatah kursi sebanyak 80 calon yang terbagi dalam 12 partai politik. Berikut adalah daftar nama calon dan partai pengusung.
Tabel 2.5 Daftar Calon Tetap di Dapil I Kabupaten Tapauli Utara1. PARTAI NASDEM NO.
URUT NAMA CALON JK
IMMANUEL BUDI PRATAMA HUTAGALUNG, SE L
3. DAYAN HUTAPEA L
4. PESTA LUMBANTOBING P
5. NEW YEAR SAKTI HUTAURUK L
6. SAMUEL ENRICO LUMBANTOBING L
7. MARTUA SITUMORANG L
1. FATIMAH HUTABARAT, SE P 2.
2. PARTAI KEBANGKITAN BANGSA
1. DORGIS HUTAGALUNG L
2. ASMAN LUMBANTOBING L
3. YETTI MARIANA P
4. LANGLANG BUANA, SH L
5. FRANC KUTEMAN HUTAGALUNG L
6. RAYATUMAIDA HUTAGALUNG P
8. EWIS DEBORA LUMBANTOBING P
3. PARTAI KEADILAN SEJAHTERA 1.
L
GHOZALI MUSLIM SIMORANGKIR
4. PDI PERJUANGAN
L
6. RUTMINI NAINGGOLAN, SE P
5. ROYAL PARULIAN SIMANJUNTAK, SE L
4. MEI LASMEN HUTAGALUNG P
3. TIURLAN BERLIANA TARIGAN P
2. POSMA SIMARANGKIR, S.Sos L
1. BANGUN LUMBANTOBING L
5. PARTAI GOLKAR
Ir. PANGIHUTAN HUTAPEA, SH, MM
1. TIURMA SILITONGA, SE P
2. MARTINEM P
MARULI PANJAITAN, S.Pd
6. FRIDO ERWIN SINAGA, A.Md L 7.
5. SURYATI HUTABARAT P
4. SUPARDI SINAMBELA L
3. MARINTAN LUMBANTOBING, SE P
2. Ir. BANGUN AUGUSTINUS BUTARBUTAR L
L 8.
7. JANSEN SIMANJUNTAK L 8.
P
7. RICHARD LUMBANTOBING L
6. LILIS SURYATI NAPITUPULU P
5. LEONARD HANSEN MANULLANG L
4. TONGAM LUMBANTOBING L
3. NERIANI LUMBANTOBING P
2. SABAR MENANTI PANGGABEAN L
1. DAPOT HUTABARAT, SE L
7. PARTAI DEMOKRAT
7. KRISTIAN SITUMORANG, SE L 8.
JOSUA LUMBANTONING, A.Md
6. PRATIWI LUMBANTOBING, SST P
5. MANUARANG PAUL LUMBANTOBING L
4. JONGGI LUMBANTOBING L
3. ANI NORITA HUTABARAT, S.Pd P
2. TEGUH SUSANTO SIHOMBING L
1. HASOLOAN SINAGA L
6. PARTAI GERINDRA
L
ROIDA MANALU
8. HOTMAULI BATUBARA P
9. PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN
3. TIMBUL SIMANGUNSONG L
2. FRENGKY PARDAMEAN SIAMANJUNTAK L
1. MAULANA LUMBANGAOL P
10. PARTAI HANURA
2. RINA M GULTOM P
1. FAUZAN PANDIANGAN L
8. RAHLAN SANRICO LUMBANTOBING L
8. PARTAI AMANAT NASIONAL
7. DINA M HUTAGALUNG P
6. RITA ROSMALIA SILALAHI P
5. YONVITER L
4. OLIVER SIPAHUTAR, BE L
3. PURNAMA HUTABARAT P
2. FREDDY PARLUHUTAN SIREGAR L
1. SANGGAM LUMBANTOBING L
4. HASUDUNGAN SIDABUTAR L
5. JUMPA SIHOL LUMBANTOBING L 6.
ANASTASIA HUTABARAT
L
(sumber:Data KPU Kabupaten Tapanuli Utara untuk Pemilu 2014)
VENDO HUTAPEA L
7. ROMAULI HUTAGALUNG, S.Pd P 8.
6. MELDA ERPINNA LUMBANTOBING, SE P
5. KASMIN SINAGA L
4. Drs. PANTAS SITOMPUL L
3. SURIANI SIHOMBING P
2. TONGAM P SITINJAK, ST L
15. PARTAI KEADILAN DAN PERSATUAN INDONESIA 1.
P
6. ANDRI HUTAGALUNG L
5. MELINDA HERAWATI HUTAGALUNG P
4. JULIANTO SIAHAAN L
3. ROSINTA SIAHAAN P
2. PARLINDUNGAN SITUMORANG L
1. RAJA HUTAGALUNG L
14. PARTAI BULAN BINTANG
8. JUNI HASIANNA TANJUNG P
7. LAMPOSMA JUNIOR SITUMEANG L
PITUA SIMARANGKIR
Penetapan daftar calon tetap dilakukan KPU Kabupaten Tapanuli Utara ini telah memenuhi aturan sebagaimana diatur dalam PKPU Nomor 07 Tahun 2012 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota berdasarkan keputusan No 1274/Kpts/ KPU-Kab-002.434693/ 2013. Dengan kuota keterwakilan perempuan sebanyak 30 orang calon untuk pemilu legislatif di dapil ini.