Peran Strategic Planner Dalam Produksi I

PERAN STRATEGIC PLANNER DALAM PRODUKSI IKLAN BERBASIS COMPETITOR REVIEW (STUDI PADA IKLAN SUSU ANMUM PRODUKSI BBDO AGENCY JAKARTA)

Oleh: ADAM MUHAMMAD AZURI 115120200111058 PEMINATAN MANAJEMEN KOMUNIKASI JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang telah disusun oleh: Nama

: Adam Muhammad Azuri NIM

: 115120200111058 Judul

: PERAN STRATEGIC PLANNER DALAM PRODUKSI IKLAN BERBASIS COMPETITOR REVIEW (STUDI PADA IKLAN SUSU ANMUM PRODUKSI BBDO AGENCY JAKARTA)

Lokasi : BBDO Proximity Jakarta Tanggal : 17 Juli 2014 – 22 Agustus 2014

Telah Disetujui oleh: Dosen Pembimbing

Maya Diah Nirwana S.Sos, M.Si

NIP. 197706112009122001

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dinyatakan secara sah Laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang dilakukan mahasiswa:

Nama : Adam Muhammad Azuri NIM

: 115120200111058 Judul

: PERAN STRATEGIC PLANNER DALAM PRODUKSI IKLAN BERBASIS COMPETITOR REVIEW (STUDI PADA IKLAN SUSU ANMUM PRODUKSI BBDO AGENCY JAKARTA)

Lokasi : BBDO Proximity Jakarta Tanggal : 17 Juli 2014 – 22 Agustus 2014 Laporan ini telah diujikan dan dinyatakan LULUS untuk mata kuliah Praktik Kerja

Nyata (PKN). Dosen Pembimbing

Dosen Penguji

Maya Diah Nirwana, S.Sos., M.Si. Wayan Weda Asmara Dewi, S.Ikom., M.Ikom. NIP. 19770611 200912 2 001

NIK. 2014058906162001

Mengetahui, Pembantu Dekan I

Maya Diah Nirwana, S.Sos., M.Si.

NIP. 19770611 200912 2 001

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Nyata (PKN) yang berjudul “PERAN STRATEGIC PLANNER DALAM PRODUKSI IKLAN BERBASIS COMPETITOR REVIEW (STUDI PADA IKLAN SUSU ANMUM PRODUKSI BBDO AGENCY JAKARTA)”. Laporan PKN ini disusun untuk menyelesaikan studi akhir pada program Strata I Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.

Penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah SWT beserta junjungan nabi besar Muhammad SAW yang telah melancarkan proses Laporan Praktik Kerja Nyata ini hingga rampung

2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Darsono Wisadirana, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

3. Bapak Dr. Bambang Dwi Prasetyo, S.Sos., M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi yang telah mengayomi penulis selama menempuh pendidikan di Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

4. Ibu Maya Diah Nirwana, S.Ikom., M.Si yang telah membimbing penulis dalam proses pelaksanaan PKN hingga penyusunan laporan PKN ini.

5. Ibu Wayan Weda Asmara Dewi, S.Ikom., M.Ikom. selaku tim penguji pelaksanaan ujian Laporan Praktik Kerja Nyata ini.

6. Bapak Tiopan Hasiholan selaku Pembimbing Lapangan dari Strategic Planning BBDO Indonesia.

7. Teman-teman kantor selama proses Praktik Kerja Nyata yaitu Fikri Rusdy, Wildan Adi Kara, Carrisa Ghassini, Almira Mandasari dan Dhia Nugroho.

8. Seluruh staf BBDO Indonesia, khususnya kepada Strategic Planning Department dan Account Executive Department, Mbak Jazry, Mas Leo, Mbak Kendi.

9. Teman-teman terbaik, Tsaqfan, Bergas, Rifan, Magesta, Lucky, Kaisar, Dimas, Febri, Wahyu Dwi, Reza Dwi, Bobby, Satriyo, Fadil, Nishabella, Doli, Bintang, Debora, Tegar, Dwi Rizkiono, Revnu, Dean Apta, Bagus Juliastu, Elfran, Yanuar, Zaqka, Rickar, Wira, Yaumil, Revi, Mandaera, Cindy, Farra, Fanny, Rabian, Rizky Akbar, Restu, Reidy, Harits, Thomas, Chintya, Iqbal, Joshua, Vito, Pasa, David, Edo, Alfiyatur.

10. Serta seluruh pihak yang telah membantu, baik dalam proses pengajuan PKN, pelaksanaan, hingga penyusunan laporan.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga Laporan Praktik Kerja Nyata ini bermanfaat bagi pembaca.

iii

Malang, Januari 2015

Adam Muhammad Azuri

iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia memiliki berbagai macam badan usaha, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), perusahaan yang mayoritas kepemilikannya dimiliki pengusaha lokal (perusahaan nasional) maupun perusahaan yang mayoritas kepemilikannya dimiliki oleh asing (multinasional). Tiap perusahaan juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda pada produknya satu sama lain. Estaswara (2008 h. 49) mengungkapkan bahwa dalam upaya untuk mempertahankan kelanjutan bidang usaha yang ditekuni, pengusaha harus dapat menjual hasil produksi dari bidang usaha yang ditekuni. Maka, untuk mengenalkan dan dapat menjual produknya kepada pasar, tiap perusahaan membutuhkan Biro Iklan ( Advertising Agency ).

Kriyantono (2008 h. 174) menjelaskan pengertian iklan adalah sebagai bentuk komunikasi non-personal yang menjual pesan-pesan persuasif dari sponsor yang jelas untuk mempengaruhi orang membeli produk dengan membayar sejumlah biaya untuk media. Masih menurut pendapat Kriyantono (2008) berdasarkan tujuan periklanan maka iklan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu iklan informasi, persuasi, dan pengingat. Pembagian ini tidak bersifat mutually exclusive (terpisah secara jelas). Mungkin dalam sebuah iklan juga mengandung informasi, sekaligus persuasi dan pengingat.

Peran utama biro iklan adalah merancang dan melaksanakan kampanye periklanan bagi para kliennya, menawarkan jasa kepada klien sebuah tim profesional yang terlatih dan dapat dimanfaatkan bersama klien lain. Tim tersebut dapat melayani beberapa klien sekaligus. Namun, peran biro iklan juga bergantung dari jenis biro iklan tersebut, ada yang menyediakan semua layanan, ada yang hanya menawarkan media, ada biro iklan yang hanya merancang iklan dan ada pula yang menawarkan layanan khusus. Biro iklan bertanggung jawab atas pembayaran di muatnya iklan dalam media jika dilihat secara hukum . “Kebiasaan dalam perdagangan” menyatakan bahwa apabila seorang pemasang iklan mengalami

kegagalan dalam pemenuhan kewajiban pembayaran, maka biro iklan yang bertanggung jawab untuk membayar tagihan atas nama kliennya.

Dalam laporan ini, penulis hendak menjelaskan bahwa Fonterra Group mencoba mengenalkan salah satu produk unggulannya yaitu Anmum Essential, susu nutrisi untuk ibu hamil melalui biro iklan BBDO Indonesia, yang merupakan anak perusahaan dari Omnicom Group berbasis di Kota New York dan mempunyai kantor perwakilan di Jakarta, Indonesia. Tujuan utama dari Praktik Kerja Nyata ini adalah untuk mengetahui posisi Anmum Essential terhadap para pesaingnya. Sedangkan alasan dari pengambilan tema produksi iklan yang berbasis Competitor Review adalah dikarenakan penulis berasumsi bahwa untuk menjadi penguasa pasar, sebuah brand harus mengetahui kelebihan dan kesempatan mereka dalam pasar, serta mengetahui kekurangan serta ancaman dari pihak pesaing.

Competitive Review merupakan istilah yang sering digunakan oleh Strategic Planning Department , sebuah divisi yang umumnya dimiliki tiap biro iklan.

Sedangkan menurut teori yang ada, Competitor Review disebut sebagai Competitive Analysis atau Competitive Strategy . Menurut General Sun Tzu (510 BC): Competitive strategy adalah proses pengembangan keuntungan pengetahuan dan kemudian menyerang dengan tak terduga tetapi pada akhirnya menyebabkan pesaing takluk. Didasarkan pada pengetahuan superior tentang pelanggan dan pesaing.

Biro iklan mempunyai ikatan yang sangat erat dengan komunikasi pemasaran, seperti yang dijelaskan oleh Oden (1998, h. 27) bahwa komunikasi pemasaran terpadu terdiri dari beberapa unsur yang menyajikan beragam fungsi komunikasi pemasaran, yaitu:

1. Iklan ( Advertising )

2. Penjualan Langsung ( P ersonal Selling )

3. Promosi Penjualan ( Sales Promotion )

4. Marketing Events dan Publisitas ( Marketing Events and Publicity )

5. Pemasaran Langsung ( Direct Marketing ), dan

6. Pemasaran melalui Internet ( Cyber Marketing ). Era globalisasi mulai terasa dampaknya pada millennium kedua ini, dan iklan

merupakan salah satu sarana komunikasi dari pemasaran yang berpengaruh bagi perekonomian dan hubungan sosial masyarakat. Pada masa kini, iklan tidak hanya dipergunakan untuk sarana berkomunikasi saja, melainkan merupakan suatu industri yang sangat menguntungkan, hal ini sejalan dengan berkembang pesatnya industri produk barang atau jasa yang didukung dengan strategi pemasaran melalui media yang ada. Peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran bagi khalayak agar mereka tertarik membeli produk tertentu, serta menumbuhkan merupakan salah satu sarana komunikasi dari pemasaran yang berpengaruh bagi perekonomian dan hubungan sosial masyarakat. Pada masa kini, iklan tidak hanya dipergunakan untuk sarana berkomunikasi saja, melainkan merupakan suatu industri yang sangat menguntungkan, hal ini sejalan dengan berkembang pesatnya industri produk barang atau jasa yang didukung dengan strategi pemasaran melalui media yang ada. Peranan iklan antara lain dirancang untuk memberikan saran bagi khalayak agar mereka tertarik membeli produk tertentu, serta menumbuhkan

Moriarty, Mitchell & Wells (2011, h. 127) menjelaskan bahwa untuk menerjemahkan ke advertising , pertimbangkan bahwa sumber biasanya adalah pengiklan yang dibantu oleh agensinya. Bersama-sama mereka menentukan tujuan- pesan – iklan atau kampanye – dalam term efek pesan terhadap audiensi konsumen (penerima) . Jika proses komunikasi gagal dan konsumen tidak menerima pesan sebagaimana dimaksudkan oleh pengiklan, maka komunikasi itu tidak efektif. Model komunikasi advertising di bawah ini mendeskripsikan bagaimana proses komunikasi ini bekerja.

Gambar 1 Model Komunikasi Advertising Sumber Moriarty, Mitchell & Wells (2011, h. 127)

Masalah periklanan kelihatannya dipenuhi dengan kontradiksi yang jelas. Seperti dikatakan oleh Ogilvy (1983, h. 170) “Konsumen bukanlah orang dungu. Dia istri Anda!” Istri, suami pasangan, dan anak-anak kita semuanya adalah konsumen. Mereka bukan seorang idiot. Konsumen adalah anda dan saya. Hampir semua orang tertarik dengan periklanan. Saat meninggal nanti, kita telah menghabiskan waktu sekitar satu setengah tahun untuk menonton siaran iklan TV. Namun demikian, periklanan tetap merupakan suatu misteri.

Sebelum membuat suatu iklan tentunya diperlukan riset untuk memetakan strategi yang tepat dalam menyampaikan pesan yang efektif. Secara umum tahapan membuat iklan adalah riset - menciptakan naskah iklan – konsep total (audio maupun visual) – produksi – kampanye – serta evaluasi pasca kampanye (evaluation review). Untuk menunjang peranan iklan pada media, dibutuhkan competitor review . Fungsi dan peranan dalam competitor review adalah sebagai berikut:

1. Untuk melihat pergerakan komunikasi yang dilakukan oleh pesaing .

2. Menjadikan sebagai alat pembangunan strategi ke depannya.

3. Sebagai salah satu syarat dalam pembuatan media iklan. Competitor review merupakan sebuah pengharapan yang mendalam tentang

persaingan bisnis. Harapan kita adalah membuat brand kita menjadi brand yang terpenting, tetapi untuk mengetahui itu semua kita harus mencari tahu pesaing dari brand tersebut, untuk itulah dibutuhkan riset untuk menganalisa nilai positif serta nilai negatif yang dimiliki oleh pesaing. Pesaing sendiri sangatlah penting sebagai bahan pertimbangan dalam suatu persaingan, mengetahui barang apa saja yang persaingan bisnis. Harapan kita adalah membuat brand kita menjadi brand yang terpenting, tetapi untuk mengetahui itu semua kita harus mencari tahu pesaing dari brand tersebut, untuk itulah dibutuhkan riset untuk menganalisa nilai positif serta nilai negatif yang dimiliki oleh pesaing. Pesaing sendiri sangatlah penting sebagai bahan pertimbangan dalam suatu persaingan, mengetahui barang apa saja yang

Setelah mengetahui siapa competitor brand tersebut, perlu adanya pertimbangan untuk memberikan kemungkinan terbaik dalam bersaing melawan brand-brand lainnya. Ingatlah bahwa pesaing akan merespon dalam beberapa cara yang mereka pikir itu merupakan cara terbaik untuk mengetahui tentang brand yang Anda miliki, sehingga sangat berguna untuk mempertimbangkan apa yang mereka lakukan dan melakukan suatu tindakan sebelum sesuatu yang tidak diharapkan terjadi.

1.2. Tujuan PKN

Tujuan yang ingin penulis dapatkan dalam melakukan Praktik Kerja Nyata di BBDO Indonesia antara lain:

a. Untuk mengetahui peran dari Strategic Planner dalam BBDO Agency sebagai salah satu perusahaan multinasional yang bergerak di bidang Advertising Agency di tengah persaingan ketat industri kreatif dengan

Advertising Agency lain yang ada di Indonesia.

b. Untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan Strategic Planner dalam merancang dan merumuskan konsep-konsep dalam pembuatan suatu iklan.

c. Untuk mengetahui tahapan-tahapan apa saja yang harus dilakukan sebelum dan sesudah iklan dikampanyekan pada media

1.3. Manfaat

Manfaat yang didapatkan dalam Praktik Kerja Nyata di BBDO Indonesia antara lain:

1.3.1 Bagi Mahasiswa

1. Mengetahui peran utama dari Strategic Planner BBDO Indonesia sebagai sebuah Branding Agency .

2. Mengetahui bagaimana cara melakukan riset pasar dan competitive review sebagai brand positioning pada saat pra pembuatan iklan dan evaluasi pasca pembuatan dalam pembuatan iklan.

3. Mengetahui keterlibatan Department Strategic Planning pada Biro Iklan.

1.3.2 Bagi Jurusan Ilmu Komunikasi

1. Menambah pemahaman mengenai peran Strategic Planning dalam suatu Biro Iklan untuk dijadikan bahan rujukan beberapa mata kuliah yang ditawarkan oleh Konsentrasi Manajemen Komunikasi Universitas Brawijaya.

2. Menjalin relasi antara Jurusan dengan BBDO Indonesia dengan tujuan memberikan manfaat yang bersifat timbal-balik antara institusi pendidikan dengan institusi perusahaan.

3. Menjadi bahan evaluasi terhadap kurikulum yang diterapkan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi Brawijaya dengan harapan mampu menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang semakin kompeten dalam bidang Ilmu Komunikasi.

1.3.3 Bagi BBDO Indonesia

1. Memperoleh masukan dari laporan hasil Praktik Kerja Nyata sebagai bahan evaluasi untuk

mengendalikan dan

mengembangkan mutu serta kinerja para stafnya.

2. Memperoleh freelance (tenaga kerja lepas) yang bisa menambah efektifitas peran dari Strategic Planning sehingga memberikan kontribusi sesuai bidang yang dikuasainya.

3. Mendapatkan koneksi dari institusi dunia pendidikan.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Lokasi Praktik Kerja Nyata ini bertempat di divisi Strategic Planner BBDO Indonesia yang beralamat di Synthesis Tower Gedung Hero II lantai 7 Jl. Gatot Subroto 177A Kav. 64 Jakarta 12870, Indonesia.

Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Nyata dimulai pada Kamis, 17 Juli 2014 dan berakhir pada Jumat 22 Agustus 2014 dengan rincian hari kerja berlaku Senin- Jumat dimulai pukul 09.00-17.00 WIB, lebih-kurang sama dengan hari dan jam kerja Advertising Agency pada umumnya.

BAB II KERANGKA KONSEP KEGIATAN

2.1. Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Manajemen Periklanan

Manajemen periklanan terdiri dari dua suku kata, yaitu “manajemen” dan “periklanan.” Manajemen sendiri memiliki pengertian seperti yang dikemukakan Richard L. Daft (2002, h. 8) “Manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian sumberdaya organisasi. ”

Iklan memiliki pengertian sebagai segala bentuk pesan tentang suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagian / seluruh masyarakat (Masyarakat Periklanan Indonesia, Tatakrama dan Tata cara Periklanan Indonesia , Direktorat Bina Pers & Grafika, Deppen RI, Jakarta, 1983 h. 45). Sedangkan periklanan memiliki definisi seperti yang dijabarkan oleh Philip Kotler (2007, h. 658) bahwa periklanan adalah segala bentuk persentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Sedangkan menurut Rhenald Kasali (2007, h. 172), menyatakan bahwa iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media.

Advertising Agency yang baik tentunya memiliki pengelolaan sumberdaya yang baik dengan tujuan mendapatkan kepercayaan serta Advertising Agency yang baik tentunya memiliki pengelolaan sumberdaya yang baik dengan tujuan mendapatkan kepercayaan serta

2.1.2 Proses Produksi Iklan

Produksi iklan memiliki prosedur tertentu, prosedur tersebut termasuk permintaan awal dari klien. Klien memberi brief yang berupa data, masukan & arahan kepada perusahaan periklanan, kemudian perusahaan periklanan menjadikannya konsep dasar, kemudian konsep dasar dikembalikan ke klien, klien mempelajari & mengembalikan kepada perusahaan dengan komentar.

Komentar ditampung & dipelajari untuk dibuatkan konsep akhir, Konsep akhir diserahkan ke klien untuk mendapatkan persetujuan. Konsep akhir diolah menjadi iklan TV/Cetak/Radio, proses pembuatan iklan sendiri adalah tugas dari tim kreatif yang terdiri dari tiga elemen: penulis naskah ( Copywriting ), pengarahan seni ( Art Director ), dan divisi produksi. (Lee & Johnson 2007, h. 69). Iklan diserahkan ke klien untuk mendapatkan persetujuan, Iklan diserahkan kembali ke perusahaan periklanan untuk diserahkan kepada media yang ditentukan oleh klien untuk kemudia dipasang. Tahap terakhir adalah tahap evaluasi.

Table 1 Proses Penyelenggaraan Iklan Media Luar Ruang (outdor)

Sumber: Rhenald Kasali: (1992, h.. 134)

TAHAPAN PEKERJAAN JENIS KEGIATAN

1. Proses dengan klien (pengiklan) - Penyusunan studi kelayakan - Perencanaan lokasi dan bentuk

Reklame - Negosiasi harga

2. Proses perizinan - Pengurusan titik lokasi - Pengurusan persetujuan konstruksi - Pengurusan persetujuan rancangan

iklan/desain - Pelaksanaan pekerjaan kerangka

konstruksi

3. Proses produksi - Penyiapan bahan – bahan - Pekerjaan artistik - Pelaksanaan pekerjaan kerangka

konstruksi

4. Proses pemasangan / lapangan - Pemasangan reklame - Pengawasan dan pemeliharaan

2.1.2.1 Peran Strategic Planner

Strategic Planning atau Perencanaan Strategis memiliki peran tersendiri dalam Advertising Agency , beberapa diantaranya telah dijelaskan oleh Moriarty, Mitchell & Wells (2009, h. 234) sebagai berikut:

1. Proses mengidentifikasi yang dapat dipecahkan dengan komunikasi pemasaran,

2. Menentukan tujuan serta Sasaran (apa yang ingin anda capai),

3. Menentukan strategi (bagaimana mencapai tujuan)

4. Mengimplementasikan taktik (aksi untuk menjalankan rencana).

5. Proses tersebut terjadi di dalam kerangka waktu spesifik Strategic planning sesungguhnya bukan hal baru dalam

advertising . Banyak orang, terutama di luar industri ini, lupa bahwa di balik setiap iklan yang tampak sepele itu terbentang sebuah pemikiran advertising . Banyak orang, terutama di luar industri ini, lupa bahwa di balik setiap iklan yang tampak sepele itu terbentang sebuah pemikiran

Strategic Planner dalam Advertising Agency bisa saja memiliki tugas dan tanggung jawab yang bervariasi. Tapi intinya ia membantu account management memikirkan problem pemasaran yang dihadapi klien, merumuskan brand platform, strategi komunikasi, dan rencana periklanan terbaik untuk mengatasi problem tersebut, serta me- review

creative brief dari account management atau menuliskannya sendiri. Sehari-hari strategic planner terlihat aktif dalam briefing session dan creative review . Yang pertama menjelaskan creative brief secara panjang lebar dan mendetail supaya orang-orang kreatif memperoleh gambaran utuh mengenai segala situasi dan pemikiran di balik iklan yang akan dibuat, sekaligus merangsang lahirnya ide-ide kreatif yang hebat. Yang kedua menilai apakah ide-ide yang telah dikembangkan oleh orang-orang kreatif sudah cocok dengan strategi dasarnya.

Departemen ini berperan untuk membantu departemen Creative dalam menemukan ide-ide dasar pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro iklan. Pada beberapa biro iklan, peran ini Departemen ini berperan untuk membantu departemen Creative dalam menemukan ide-ide dasar pemecahan masalah komunikasi pemasaran dari klien biro iklan. Pada beberapa biro iklan, peran ini

Suatu brief dari klien pada prinsipnya adalah suatu problem. Seorang Perencana Strategis (Strategic Planner) harus mampu memperoleh alternatif pendekatan terbaik untuk memecahkan permasalahan klien tersebut. Kunci keberhasilan seorang Strategic Planner dalam memecahkan masalah klien adalah:

1) Pemahaman yang mendalam mengenai produk/jasa klien, dan 2)

Pemahaman yang mendalam mengenai konsumen dari produk/jasa klien. Termasuk dalam pengertian “produk/jasa klien” adalah seluruh pesaing-pesaingnya.

Strategic Planner mempunyai peran yang kritikal dalam menentukan arah strategi komunikasi perusahaan periklanan atas suatu produk/jasa. Beberapa kualifikasi yang akan mendukung keberhasilan seseorang dalam mengawali karirnya dalam fungsi ini adalah: Kemampuan berpikir secara analitis (baik kuantitatif maupun kualitatif) dan konseptual yang kuat dan tajam.

Menguasai teknik-teknik penelitian/riset Mempunyai apreasi yang baik atas nilai-nilai seni/kreatifitas Mempunyai wawasan yang luas Kemampuan melakukan presentasi dengan baik dan jelas, termasuk disini ada lah kemampuan ’menjual’ suatu ide atau solusi.

Penulis mencoba untuk menyelaraskan dengan apa yang penulis alami dan rasakan di lapangan tepatnya pada divisi strategic planning . Di beberapa agensi periklanan, divisi strategic planning masih belum begitu dioptimalkan. Beberapa agensi lokal Indonesia menampatkan tugas dan fungsi Strategic Planning Department seperti analisis klien, riset pasar, serta analisis competitor review di handle oleh account executive. Namun, di tempat penulis melakukan kegiatan Praktik Kerja Nyata, antara Strategic Planning dengan Account Executive sudah memiliki porsi kerja dan tanggung jawab masing – masing dalam menghandle sebuah brand . Hal ini ditunjukkan dengan tanggung jawab seorang strategic planner dalam melakukan riset pasar serta analasis competitor review tanpa ada campur tangan dari pihak account executive .

Account executive memiliki kewajiban menghandle klien yang dipegang oleh perusahaan serta menghandle pihak – pihak yang dirasa membantu dalam memasarkan produk brand yang dipegang oleh perusahaan. Penulis dalam penugasannya disini sebagai Strategic Planner mengerjakan tugas sesuai dengan porsi sebagaimana mestinya apa yang dikerjakan oleh seorang Strategic Planner diantaranya melakukan riset pasar dan brand yang perusahaan pegang dapat melalui media sosial maupun langsung turun ke lokasi disesuaikan dengan responden yang dibutuhkan oleh perusahaan. Membuat analisis

competitor review dengan cara membedah brand – brand competitor competitor review dengan cara membedah brand – brand competitor

Penulis langsung menanyakan kepada Strategic Planner senior tentang alur kerja dan fungsi keberadaan Strategic Planner dalam sebuah perusahaan Advertising Agency . Alur kerja strategic planner

sendiri bermula pada agency flow dimana tugas dari agency flow adalah penyambung klien dengan perusahaan. Sebelum masuk lebih jauh dalam perusahaan, klien terlebih dahulu di handle oleh client service atau account executive . Setelah ada pertemuan antara klien dengan client service untuk membahas konsep menyeluruh tentang brand , client service melanjutkan pembahasan dan diteruskan pada Strategic Planner . Disini Strategic Planner mendapatkan brief secara mendalam yang disampaikan oleh client service . Setelah menerima brief yang disampaikan oleh client service , Strategic Planner merumuskan konsep mengenai apa saja yang dibutuhkan oleh klien termasuk melakukan riset mendalam tentang brand yang diusung dengan tujuan agar dapat dengan mudah memecah hal seperti apa yang sebenarnya diinginkan oleh klien untuk brand mereka. Setelah Strategic Planner melakukan research dan telah mendapatkan insight sesuai dengan apa yang diinginkan oleh perusahaan dan telah mendapatkan big idea seperti

yang diinginkan, Strategic Planner bertemu dengan client service dengan tujuan meneruskan hasil risetnya untuk disampaikan pada klien. Setelah ada persetujuan antara klien dengan perusahaan, Strategic

Planner meneruskan kepada bagian creative untuk mewujudkan konsep yang sudah di setujui oleh klien. Dengan itulah fungsi dan tugas

Strategic Planner tergambar dengan jelas sebagai Marketing Strategy Department yang melihat celah serta merumuskan strategi untuk menghadapi competitor yang ada.

2.1.3 Competitive Analysis Competitive Analysis memiliki beberapa definisi, menurut General Sun

Tzu (510 BC): Competitive strategy adalah proses pengembangan keuntungan pengetahuan dan kemudian menyerang dengan tak terduga tetapi pada akhirnya menyebabkan pesaing takluk. Didasarkan pada pengetahuan superior tentang pelanggan dan pesaing.

Dilema selalu ada manakala menghadapi sebuah persaingan, dimana sebuah perusahaan dalam lingkup pengetahuan mengenai pelanggan dinilai baik, tetapi pengetahuan mengenai pesaing dinilai rendah akan mengakibatkan perusahaan terlalu menanggapi permintaan dari pelanggan.

Demikian pula sebaliknya jika pengetahuan pesaing baik tetapi pengetahuan mengenai pelanggan rendah, maka perusahaan akan terlalu bereaksi atas pergerakan pesaing. Dan ini sangat merugikan baik dari sisi cost maupun positioning perusahaan. Competitive Analysis pada umumnya dikerjakan oleh Strategic Planner yang ada dalam Strategic Planning

Department , namun seperti telah penulis jelaskan, masing-masing Advertising Agency memiliki pembagian kerja yang bervariasi.

Secara umum yang kita hadapi dalam persaingan adalah pertempuran untuk memperebutkan pangsa pasar meliputi:

1. Brand Image /Citra dari sebuah merk

2. Loyalitas Pelanggan

3. Pelanggan Baru dan Pasar Baru. Pertempuran ini akan membawa resiko, jika menang dalam

pertempuran ini, maka penjualan serta pangsa pasar perusahaan akan meningkat, namun jika kalah akan menyebabkan kehilangan profit bahkan kerugian. Beberapa strategi dalam persaingan kebanyakan dilakukan secara frontal yakni dengan melakukan:

1. Pengurangan harga

2. Menaikkan biaya pemasaran Jika ini berhasil, maka akan memberi dampak positif bagi perusahaan

dengan meningkatnya:

1. Pangsa Pasar,

2. Volume Penjualan,

3. Pertumbuhan Penjualan. Namun hal ini juga akan berdampak negatif jika menemui kegagalan,

yakni menurunnya profit yang diperoleh perusahaan.

Perusahaan yang bisa memenangkan pertempuran adalah perusahaan yang berhasil mengelola pelanggan dan pesaing ( market drive firm ), biasanya perusahaan tersebut akan berhasil mengendalikan gerak-gerik yang dilakukan pesaingnya serta akan berhasil memenangkan dalam persaingan pasar melalui tiga langkah berikut ini:

1. Diperkuatnya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya, karena pemahaman perusahaan terhadap kebutuhan pelanggan dapat mendorong untuk menciptakan customer value .

2. Melalui sistem pengintaian dalam persaingan, perusahaan dapat mengembangkan suatu pemahaman mengenai kekuatan dan kelemahan para pesaingnya.

3. Menggunakan informasi mengenai pelanggan dan pesaing untuk merancang serta mengimplementasikan strategi dengan sasaran akhir yang menganarkan kepada pelanngan yang lebih baik dan kepuasan. Berpedoman pada studi orientasi pasar yang dikemukan oleh Day

(1988); Narver dan Slater (1990); Jaworski dan Kohli (1997); Zhou et al. (2005); Stanton (1984); Craven (1994); Lamb et al. (2001); dan Wuyts et al. (2004) dapat dijelaskan bahwa orientasi pasar merupakan penentuan target pasar yang hendak dilayani dengan menciptakan kepuasan pelanggan sebagai tujuannya, melakukan cara-cara yang lebih inovatif. Orientasi pasar harus diukur berdasarkan tingkat orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan tingkat koordinasi antarfungsi.

Strategi yang cukup efektif dalam menghadapi pertempuran dengan pesaing yakni dengan penyerangan secara tidak langsung pada pesaing guna memenangkan pangsa pasar dengan biaya minimal dan meminimalkan respon pesaing untuk mempertahankan pangsa pasar yang sudah dimiliki. Kata kunci dari strategi ini adalah bersifat rahasia, fokus pada pelanggan, membingungkan dan menggagalkan usaha pesaing. Dimana langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:Membangun pengintaian pesaing dengan memanfaatkan pemantauan kondisi internal perusahaan pesaing maupun eksternal perusahaan pesaing, khususnya yang berhubungan dengan pelanggan.

1. Selalu menyiapkan strategi “kemungkinan” minimal 3 dari strategi utama yang dimodifikasi dari tolok ukur tiga positioning pangsa pasar terbesar untuk dijadikan moving strategi pada saat pesaing melakukan respon

2. Lakukan inovasi produk dan pemasaran secara terus menerus sampai menemukan momentum yang tepat untuk mengalahkan pesaing.

3. Melakukan kreativitas untuk mengurangi biaya

4. Menggali penggunaan dan penempatan produk yang sesuai dengan selera konsumen.

5. Mendapat distributor baru yang lebih agresif dan murah

6. Mengembangkan manfaat yang dirasakan pelanggan

7. Membangun posisioning dengan menciptakan komunitas dan membangun komunikasi informal yang efektif dalam membangun image perusahaan.

8. Berusaha menjadi yang pertama dalam perubahan meskipun skalanya kecil

9. Mengadopsi konten lokal demografi untuk menciptakan perubahan fitur dan atribut produk/layanan

10. Membaca rotasi kebutuhan konsumen dan menciptakan value added secara gradual dan time series

11. Membaca fenomena alam untuk mendapatkan momentum yang tepat dalam mengasosiasikan produk. Competitor Analysis dalam pemasaran dan pengelolaan strategis adalah

sebuah taksiran kekuatan dan kelemahan dari pesaing. Analisis ini menawarkan

untuk mengenali opportunities /kesempatan dan threats/ ancaman. Pengenalan bergabung semua sumber yang relevan dari competitor analysis menjadi satu kerangka perumusan strategi dukungan yang efisien dan efektif, pelaksanaan, pengamatan serta penyesuaian (Fleisher & Bensoussan, 2003, 2007).

Competitor Analysis/Competitor Review merupakan bagian penting dari strategi perusahaan. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar perusahaan tidak melakukan analisis ini secara sistematis. Sebaliknya, banyak perusahaan beroperasi pada apa yang disebut "kesan informal, dugaan, dan intuisi yang diperoleh melalui berita menarik dari informasi tentang pesaing Competitor Analysis/Competitor Review merupakan bagian penting dari strategi perusahaan. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar perusahaan tidak melakukan analisis ini secara sistematis. Sebaliknya, banyak perusahaan beroperasi pada apa yang disebut "kesan informal, dugaan, dan intuisi yang diperoleh melalui berita menarik dari informasi tentang pesaing

A. Competitor Profiling/ Pengenalan Pesaing

Alasan strategis dari pengenalan pesaing sebenarnya sangat sederhana. Pengetahuan unggul dari saingan menawarkan sumber yang sah dari keunggulan kompetitif. Bahan baku dari keunggulan kompetitif terdiri dari penawaran nilai pelanggan yang unggul pada pasar yang dipilih perusahaan.

Karakteristik definitif nilai pelanggan adalah kata sifat, superior. Penilaian pelanggan didefinisikan relatif terhadap penawaran rival membuat pengetahuan pesaing sebagai suatu bagian dasar dari strategi perusahaan.

Pengenalan memudahkan tujuan strategis ini dalam tiga cara penting. Pertama, pengenalan dapat mengungkapkan kelemahan srategis dalam rival yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Kedua, sikap proaktif dari pengenalan pesaing akan memperkenankan perusahaan untuk mendahului tanggapan strategis dari rival mereka dari strategi yang telah direncanakan, strategi perusahaan bersaing lainnya, dan Pengenalan memudahkan tujuan strategis ini dalam tiga cara penting. Pertama, pengenalan dapat mengungkapkan kelemahan srategis dalam rival yang bisa dimanfaatkan perusahaan. Kedua, sikap proaktif dari pengenalan pesaing akan memperkenankan perusahaan untuk mendahului tanggapan strategis dari rival mereka dari strategi yang telah direncanakan, strategi perusahaan bersaing lainnya, dan

Secara jelas, perusahaan-perusahaan tersebut menjalankan pengenalan pesaing yang sistematis dan canggih memiliki keuntungan berarti. Dengan demikian, sebuah kemampuan pengenalan menyeluruh secara cepat menjadi kemampuan inti yang dibutuhkan untuk keberhasilan persaingan. Persamaan yang sesuai adalah untuk mempertimbangkan keuntungan ini sebagai persamaan untuk memiliki suatu pemikiran baik dari langkah selanjutnya yang akan dibuat lawan dalam sebuah pertandingan catur. Dengan unggul satu langkah di depan, sekakmate menjadi satu langkah lebih dekat. Memang, seperti dalam catur, sebuah penyerangan yang baik adalah pertahanan yang terbaik, begitu juga dalam permainan bisnis.

Seperti yang telah dikatakan oleh O’Connor (2010, h. 49) bahwa sebuah teknik umum untuk membuat pengenalan secara terperinci

dalam masing-masing pesaing utama. Pengenalan-pengenalan ini memberikan sebuah gambaran mendalam dari latar belakang pesaing, dalam masing-masing pesaing utama. Pengenalan-pengenalan ini memberikan sebuah gambaran mendalam dari latar belakang pesaing,

1. Latar Belakang

a) Lokasi kantor, bangunan, dan kehadiran secara online

b) Sejarah - kepribadian kunci, tanggal, peristiwa, dan tren

c) Kepemilikan, tata kelola perusahaan, dan struktur organisasi

2. Keuangan

a) P/E Ratio (Perbandingan Price / Earnings ), kebijakan dividend an keuntungan

b) Berbagai perbandingan keuangan, likuiditas, dan arus kas

c) Profil pertumbuhan laba; Cara pertumbuhan (secara teratur atau secara massal)

3. Produk

a) Produk yang ditawarkan, kedalaman dan luasnya lini produk, dan neraca portofolio produk.

b) Produk baru yang dikembangkan, tingkat keberhasilan produk baru, dan kekuatan R&D (Research and Development)

c) Merek, kekuatan portofolio merek, loyalitas merek dan brand awareness (kesadaran merek)

d) Hak cipta dan lisensi

e) Kesesuaian pengendalian mutu e) Kesesuaian pengendalian mutu

4. Pemasaran

a) Segmen disajikan, pangsa pasar, basis pelanggan, tingkat pertumbuhan, dan loyalitas pelanggan

b) Bauran promosi, anggaran promosi, tema iklan, biro iklan yang digunakan, tingkat keberhasilan tenaga penjualan, strategi online promosi

c) Saluran distribusi yang digunakan (langsung & tidak langsung), perjanjian eksklusivitas, aliansi, dan cakupan geografis

d) Harga, diskon, dan tunjangan

5. Fasilitas

a) Kapasitas bangunan, tingkat pemanfaatan kapasitas, usia bangunan, efisiensi bangunan, penanaman modal

b) Lokasi, pengiriman logistik, dan bauran produk oleh

bangunan

6. Personel

a) Jumlah karyawan, karyawan kunci, dan keahlian

b) Kekuatan manajemen, dan gaya manajemen

c) Kompensasi, manfaat, dan semangat kerja karyawan dan tingkat daya ingat

7. Strategi Perusahaan dan Pemasaran 7. Strategi Perusahaan dan Pemasaran

b) Strategi pemasaran.

B. Media Scanning /Pemindaian Media

Memindai iklan pesaing dapat mengungkapkan banyak tentang apa yang pesaing percaya tentang pemasaran dan target pasar mereka. Perubahan dalam sebuah pesan iklan pesaing dapat mengungkap penawaran-penawaran produk baru, proses-proses produksi baru, sebuah strategi branding , sebuah strategi penempatan, sebuah strategi segmentasi baru, line extension dan kontraksi, permasalahan dengan penempatan-penempatan sebelumnya, wawasan dari pemasaran terbaru atau produk penelitian, sebuah arah strategis baru, sebuah sumber baru dari keuntungan kompetitif berkelanjutan, atau nilai migrasi dalam industri.

Hal tersebut juga bisa saja menandakan sebuah strategi harga baru seperti penerobosan, perbedaan harga, peluncuran harga, penggabungan produk, harga produk bersama, diskon, atau penglaris. Hal itu mungkin juga menandakan sebuah strategi promosi seperti mendorong, menarik, keseimbangan, generasi penjualan jangka pendek, penciptaan kesan jangka panjang, informasi, perbandingan, pengaruh, pengingat, tujuan kreatif baru, rencana penjualan khas yang Hal tersebut juga bisa saja menandakan sebuah strategi harga baru seperti penerobosan, perbedaan harga, peluncuran harga, penggabungan produk, harga produk bersama, diskon, atau penglaris. Hal itu mungkin juga menandakan sebuah strategi promosi seperti mendorong, menarik, keseimbangan, generasi penjualan jangka pendek, penciptaan kesan jangka panjang, informasi, perbandingan, pengaruh, pengingat, tujuan kreatif baru, rencana penjualan khas yang

Itu juga bisa saja menandakan strategi distribusi baru, distribusi yang lebih luas, distribusi yang lebih intensif, sebuah perubahan dalam fokus geografis, atau sebuah distribusi eksklusif. Teknik serupa bisa digunakan dengan mengamati target dan praktik optimasi mesin pencari pesaing. Sebagai contohnya, dengan melakukan Creative Research kata kunci, salah satunya mungkin dapat untuk menentukan target pasar dari sebuah pesaing, kata kunci, atau produk-produk. The importance of competitive analysis and Market research when it comes to SEO (2013) menjelaskan bahwa metrik lain memungkinkan untuk mendeteksi keberhasilan dari pesaing. Sedikit intelijensi ini bersifat definitif: Informasi tambahan dibutuhkan sebelum kesimpulan ditarik.

Strategi media sebuah pesaing mengungkapkan alokasi anggaran, segmentasi, dan strategi penargetan, dan pemilihan fokus (Wheeler, 2014). Dari pandangan taktis, hal tersebut bisa digunakan untuk membantu seorang manager melaksanakan rencana media miliknya. Dengan mengetahui media pesaing pembeli, pemilihan media, frekuensi, jangkauan, keberlanjutan, jadwal dan penerbangan, sang manajer dapat mengatuh rencana medianya sehingga mereka tidak terjadi bersamaan.

Sumber lain dari intelijensi perusahaan termasuk pameran dagang, pengajuan hak paten, timbal balik pelanggan, laporan tahunan dan asosiasi perniagaan.

Beberapa perusahaan menggaji para ahli dalam bidang inteligensi kompetitif untuk mendapatkan informasi ini. Masyarakat Ahli Intelijensi Kompetitif mempertahankan daftar individu yang menyediakan layanan ini.

2.1.4 Biro Iklan

Produksi iklan yang baik tidak dibuat secara sembarangan, melainkan ada beberapa tahapan-tahapan yang harus dilalui, dalam kampanye iklan yang baik, tentunya dibuat oleh orang-orang yang sudah terlatih dan terbiasa memproduksi iklan secara profesional. Orang-orang yang dimaksud adalah orang-orang yang tergabung dalam Advertising Agency atau Biro Iklan.

Biro Iklan memiliki beberapa pengertian seperti yang penulis kutip dalam buku Advertising & Integrated Brand Promotion, O'Guinn, Allen, Semenik, & Scheinbaum. (2009, h. 55), dijelaskan bahwa “An advertising agency is an organization of professionals who provide creative and business services to clients in planning, preparing, and placing advertisements ” (Sebuah agen periklanan adalah sebuah organisasi para professional yang menyediakan layanan bisnis dan kreatif kepada klien dalam merencanakan, mempersiapkan, dan menempatkan iklan).

Sedangkan dalam buku What Advertising Agencies Are – What They Do and How They Do It , Seventh Edition, Gamble (1970, h.4) dijelaskan bahwa Asosiasi Agen Periklanan Amerika) mendefinisikan agen periklanan sebagai sebuah organisasi independen terdiri dari orang-orang kreatif dan pebisnis yang memiliki spesialisasi dalam mengembangkan dan menyiapkan rencana-rencana periklanan, iklan, dan piranti promosi lain. Agen memesan ruang dan waktu periklanan berbagai media atas nama klien-kliennya - berbagai pengiklan atau penjual- guna mendapatkan konsumen pembeli barang atau jasa para klien.

Biro iklan ( advertising agency ) juga kerap diartikan sebagai suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa.

Mackay (2004, h.70) menjelaskan bahwa, Biro Iklan yang pertama kali diakui adalah William Taylor pada tahun 1786. Biro iklan awal yang lainnya, dimulai oleh James ‘Jem’ White pada tahun 1800 di Fleet Street, London. Pada akhirnya berkembang menjadi White Bull Holmes, sebuah perekrutan biro iklan, yang terpaksa harus menutup bisnisnya pada akhir 1980. Pada 1812 George Rynell, seorang petugas di London Gazette, mendirikan biro iklan awal yang lain, juga di London. Perusahaan ini tetap bertahan sebagai bisnis keluarga hingga 1993, dengan nama ‘Reynell & Son,’ dan saat ini Mackay (2004, h.70) menjelaskan bahwa, Biro Iklan yang pertama kali diakui adalah William Taylor pada tahun 1786. Biro iklan awal yang lainnya, dimulai oleh James ‘Jem’ White pada tahun 1800 di Fleet Street, London. Pada akhirnya berkembang menjadi White Bull Holmes, sebuah perekrutan biro iklan, yang terpaksa harus menutup bisnisnya pada akhir 1980. Pada 1812 George Rynell, seorang petugas di London Gazette, mendirikan biro iklan awal yang lain, juga di London. Perusahaan ini tetap bertahan sebagai bisnis keluarga hingga 1993, dengan nama ‘Reynell & Son,’ dan saat ini

2.2. Fokus Kegiatan Praktik Kerja Nyata

2.2.1 Peran Competitive Review Fokus dalam kegiatan Praktik Kerja Nyata ini adalah sebagai kegiatan

yang berhubungan dengan apa yang penulis pelajari dari aktivitas strategi kreatif periklanan dan manajemen periklanan, dan merupakan kajian dari konsentrasi penulis pada Manajemen Komunikasi, Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Brawijaya Malang. Pada kegiatan Praktik Kerja Nyata ini penulis ditempatkan pada posisi Strategic Planner .

Fokus utama penulis pada saat melakukan Praktik Kerja Nyata sebagai Strategic Planning adalah melakukan competitive review , selain karena hal tersebut merupakan tugas utama dari Strategic Planning Department , competitive review memiliki peran krusial dalam mengetahui peta persaingan suatu brand dan juga memiliki peran penting dalam melakukan evaluasi keberhasilan.

Riset Pasar juga merupakan kegiatan yang menjadi bagian dari job description dari Strategic Planning Department , namun penulis tidak menjadikan riset pasar sebagai fokus dalam Laporan Praktik Kerja Nyata ini. Banyak hal-hal yang belum pernah penulis dapatkan di bangku perkuliahan, Riset Pasar juga merupakan kegiatan yang menjadi bagian dari job description dari Strategic Planning Department , namun penulis tidak menjadikan riset pasar sebagai fokus dalam Laporan Praktik Kerja Nyata ini. Banyak hal-hal yang belum pernah penulis dapatkan di bangku perkuliahan,

2.2.2 Alasan Memilih Fokus Kegiatan

Alasan penulis memilih fokus kegiatan ini adalah untuk mengetahui peran dan pengalaman kerja dari seorang Strategic Planner serta memahami dengan baik job description yang diberikan di lokasi Praktik Kerja Nyata, yaitu di agency BBDO Indonesia, dengan cara menerapkan ilmu yang dimiliki oleh penulis selama 6 semester di bangku perkuliahan konsentrasi Manajemen Komunikasi, Jurusan Ilmu Komunikasi dengan mata kuliah yang menunjang seperti Komunikasi Pemasaran, Manajemen Periklanan, Strategic Branding, Social Marketing, Perencanaan Program Komunikasi, Strategi Kreatif Periklanan serta beberapa mata kuliah lain yang kiranya turut membantu penulis selama mengikuti kegiatan Praktik Kerja Nyata di BBDO Indonesia. Sehingga penulis mampu melaksanakan tugas yang diberikan oleh penanggung jawab PKN tiap harinya di lapangan, menerapkan ilmu yang dikuasai penulis dalam dunia kerja, sekaligus mempelajari hal-hal baru yag penulis belum dapatkan di bangku perkuliahan.

2.2.3 Target yang Ingin Dicapai

Target dari penulis adalah mengetahui peran dari Strategic Planner terutama peran dari competitor review sebagai bahan pembanding terhadap para pesaing dan sebagai bahan evaluasi terhadap kampanye iklan yang telah dipublikasikan.

2.3. Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Nyata

Metode pelaksanaan PKN yang digunakan penulis adalah studi observatoris, di mana penulis melakukan pengamatan, riset dan terlibat langsung dalam kegiatan kerja Strategic Planner . Penulis membantu pekerjaan Strategic Planner serta mengetahui langsung persaingan dan perkembangan industri kreatif dalam Advertising Agency di Indonesia.

Penulis ditempatkan pada bagian Strategic Planner , yang menjadi fokus utama dari job description tersebut adalah bagaimana mengamati fenomena yang pada saat ini sedang populer dan menjadi suatu tren bagi masyarakat dari segi politik, ekonomi, social, dan teknologi. Di samping itu penulis juga diarahkan untuk mengkaji tren yang sedang terjadi di masyarakat dan memperkirakan budaya populer serta tren yang akan marak terjadi dalam beberapa waktu ke depan, tentunya dengan tujuan untuk menyusun strategi yang akurat dalam mengangkat nilai jual brand yang telah dipercayakan oleh klien pada masa mendatang.

BAB III DESKRIPSI KEGIATAN

3.1. Gambaran Umum

3.1.1 Profil Agency BBDO merupakan jaringan kerja terbesar dari tiga jaringan kerja yang

ada pada portofolio Omnicom. Grup ini telah lama berada dalam posisi kuat sebagai satu dari sekian banyak jaringan kerja paling bergengsi di dunia, ada sekitar 290 kantor di lebih dari 80 negara. Dalam beberapa tahun memiliki pangkat sebagai dua besar agen periklanan di Amerika Serikat, beserta anak perusahaan internasionalnya - sebagai contoh AMV BBDO di Britania, BBDO Gruppe di Jerman dan Clemenger BBDO di Australia - juga merupakan pemegang kendali pasar dari pasar lokal mereka masing-masing.

Gambar 2 Logo BBDO Agency Sumber: Dokumentasi Penulis

Agensi ini sendiri dikagumi secara luas atas kualitas dari karya kreatifnya, dan menonjol secara teratur diantara para pemenang dalam festival periklanan di seluruh dunia. Jaringan kerjanya secara keseluruhan telah menjadi yang paling berharga di seluruh dunia setiap tahunnya dalam tujuh tahun terakhir secara berturut-turut. Antara tahun 1920 dan akhir 1940, merupakan cahaya penuntun untuk apa yang dikenal dengan Batten Barton Durstine & Osborn (BBDO), adalah Bruce Barton, yang secara luas dianggap sebagai salah satu Admen (Orang yang bekerja di bidang periklanan) terhebat pada masanya.

BBDO Proximity Indonesia sendiri terletak di Synthesis Tower atau lebih dikenal dengan Gedung Hero II Lantai 7, Jl. Jend. Gatot Subroto 177A Kav. 64 Jakarta 12870 Indonesia dan akan merelokasi tempat kerja mereka sekitar bulan Oktober di pusat perbelanjaan dan perkantoran Kota Kasablanka yang beralamat di Jl. Casablanca Raya Kav. 88, Jakarta Pusat, DKI Jakarta 12870 (021) 29465000.

3.1.2 Profil Client Fonterra adalah perusahaan global yang dimiliki bersama dengan akar-

akarnya secara kuat tertanam di tanah kaya Selandia Baru, bekerja untuk membuka tiap tetes kebaikan dari 22 miliar liter susu kami kumpulkan tiap tahun dan berbagi dengan dunia. Bisnis ini didasarkan pada sumber yang aman, kualitas tinggi dan membuka kebaikan alam dengan cara menambahkan nilai nyata kepada pelanggan dan konsumen di seluruh dunia.

Perusahaan susu ini menetapkan standar emas untuk gizi dan melihat pertumbuhan populasi global menginginkan yang terbaik dari yang bisa ditawarkan perusahaan ini.

Perusahaan ini dimulai dengan para peternak yang telah lebih dari 140 tahun membuat perusahan bersama untuk menjadi pemimpin dunia dalam keunggulan produk olahan susu. Para peternak yang kuat dan bebas ini merupakan jantung dari Fonterra. Mereka berdiri bersama sebagai satu kesatuan, berserikat dalam fokus mereka pada keunggulan dan kualitas.

Gambar 3 Fonterra Logo Sumber: Dokumentasi Penulis

Fonterra memiliki 16.000 orang yang bergairah di Selandia baru serta di seluruh dunia bekerja untuk membuat olahan susu tersedia ke jutaan konsumen di lebih dari 140 negara tiap harinya, Dalam mendukung produktivitas para peternak. Bersama dengan para pemegang saham. Fonterra Fonterra memiliki 16.000 orang yang bergairah di Selandia baru serta di seluruh dunia bekerja untuk membuat olahan susu tersedia ke jutaan konsumen di lebih dari 140 negara tiap harinya, Dalam mendukung produktivitas para peternak. Bersama dengan para pemegang saham. Fonterra

- Anchor - Tip Top ( ice cream ) - Anlene - Anmum - Mainland (keju)

3.2. Waktu Pelaksanaan, Lokasi, dan Konsentrasi