Strategi Komunikasi Pemasaran The Body Shop dalam Meraih Kepercayaan Pelanggan (Studi Deskriptif Kuantitatif Pada Pelanggan The Body Shop Medan) Chapter III V

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah analisis teori atau ilmu yang membahas
mengenai metode dalam melakukan penelitian. Metode penelitian komunikasi
adalah prosedur atau secara ilmiah dalam melakukan penelitian bidang
komunikasi untuk menemukan hal-hal baru, membuktikan atau menguji temuan
penelitian sebelumnya atau untuk pengembangan ilmu komunikasi (Pujileksono,
2015: 4).
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, yaitu
prosedur

pemecahan

masalah

yang

diselidiki

dengan


menggambarkan,

menuliskan, memaparkan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga
masyarakat dan lain-lain berdasarkan fakta-fakta yang tampak tanpa menambah
atau mengurangi sebagaimana adanya (Arikunto, 2006: 63).
Menurut Nasution (dalam Seojono: 19) metode penelitian deskriptif dalam
kajian metodologi penelitian selalu dikaitkan dengan persoalan tujuan penelitian.
Akan tetapi tidak semua ahli metodologi penelitian menyatakan demikian.
Menurut Surakhmad, penyelidikan deskriptif tertuju pada pemecahan masalah
yang ada pada masa sekarang. Mely G. Tan (dalam Soejono: 22) mengatakan
bahwa penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat
suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu. Sedangkan menurut
Nawawi (1983: 64), metode penelitian deskriptif mempunyai dua ciri pokok: (1)
memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang ada pada saat penelitian
dilakukan (saat sekarang) atau masalah yang bersifat aktual. (2) menggambarkan
fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki sebagaimana adanya diiringi dengan
interpretasi rasional.
Penelitian ini nantinya akan menggunakan metode survei. Survei adalah
metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen pengumpulan

datanya (Kriyantono, 2010: 59).
Berdasarkan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana “Studi Deskriptif Kuantitatif Pada PelangganThe Body Shopdi
Medan”.

46

Universitas Sumatera Utara

47

3.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
3.1.1

Sejarah The Body Shop

Perusahaan The Body ShopInternational plc adalah sebuah perusahaan
kosmetik dan kecantikan global yang mendapatkan inspirasi dari alam dan
menghasilkan produk – produk yang bersandar pada nilai-nilai etika. Pertama kali
didirikan pada tahun 1976 oleh Dame Anita Roddick di Inggris, saat ini toko The

Body Shop memiliki lebih dari 2,400 toko yang tersebar di 61 negara, dengan
lebih dari 1,200 jenis produk yang menggunakan bahan-bahan alami dan bebas
dari uji coba pada binatang.
The Body Shop juga merupakan pioneer perusahaan kosmetik internasional
yang menghimbau terhadap Standar Kosmetik untuk Manusia dengan
memberantas uji coba terhadap binatang. Pentingnya arti lingkungan yang
disadari oleh masyarakat Eropa merupakan alasan utama kehadiran The Body
Shop. Sejak awal berdirinya toko pertama mereka, The Body Shop selalu
berkomitmen untuk mendukung perubahan lingkungan dan sosial menuju keadaan
yang lebih baik melalui berbagai kegiatan kampanye didasari oleh semangat dan
nilai-nilai (values) yang dianut dan mendarah daging dalam setiap aktivitas
bisnisnya. Kedua hal inilah yang membuat The Body Shop berbeda dengan para
pesaingnya. Semangat The Body Shop dalam menjalankan bisnisnya adalah we
believe business can be both profitable and responsible (The Body Shop
International-Our Values and Campaigns, 2007:1). Sementara itu, nilai-nilai
(values) inti dari The Body Shop terdiri dari:
1. Against Animal Testing
Awal prinsip ini bermula dari Save The Whale tahun 1986 ketika Anita
meluncurkan kampanye toko pertamanya. Saat itu The Body Shop dan Anita
mendukung perjuangan Greenpeace dalam mengakhiri pembantaian ikan paus

untuk produk komersial seperti minyak ikan paus yang digunakan dalam beberapa
produk kosmetik. The Body Shop tidak pernah dan tidak akan pernah
mengujicobakan bahan dasar maupun produk kepada binatang. Ia percaya bahwa
binatang tidak perlu dikorbankan untuk kecantikan. Untuk itu The Body

Universitas Sumatera Utara

48

Shopmenggunakan percobaan alternatif yang telah dikembangkan dalam
melakukan penelitiannya. Salah satunya adalah eyetex irritection dengan
menggunakan protein tumbuhan pengganti mata kelinci untuk menganalisa kadar
iritasi mata manusia, mengembangkan metode uji coba (skin patch) pada para
relawan dengan cara yang aman dibawah pengawasan ketat University Hospital of
Wales dan setiap pemasok bahan baku untuk kebutuhan kosmetika tidak
dipekenankan mengujicobakannya pada binatang sejak 31 Desember 1990.
2. Support Community Trade
The Body Shop membangun hubungan perdagangan yang saling
menguntungkan dengan masyarakat melalui program Community Trade yang
berawal dari Teddy Exports India tahun 1983. Dengan Community Trade,The

Body Shop melakukan perdagangan yang adil dan setara dengan berbagai
komunitas di dunia. The Body Shop memperoleh bahan baku bermutu, mereka
memperoleh kemandirian sosial ekonomi. Nilai ini dilaksanakan dengan peduli
terhadap siapa dan cara apa saat melakukan perdagangan, memastikan para
pekerja tidak dieksploitasi dan bukan anak-anak di bawah umur, menjamin
pekerjaan tidak membahayakan jiwa, pekerja mendapat tambahan keterampilan
dan pengetahuan, dan menggunakan sumber daya alam yang berkelanjutan. Salah
satu contoh kegiatan yang pernah dilakukan adalah pada Januari 2001 Anita
mengunjungi 130 petani minyak wijen di Nicaragua yang menerima harga adil
dan stabil untuk biji wijen yang mereka jual agar petani mampu membangun
bisnis mereka yang berkelanjutan.
3. Active Self-Esteem
The Body Shop mendorong setiap perempuan untuk menerima,
menghargai dan menggali potensi diri. “Feel good about yourself, respect
yourself, look after your body and soul, and be proud of who and what you are”
merupakan pernyataan yang dilontarkan oleh Anita Roddick mengenai bagaimana
setiap perempuan harus menghargai dirinya. Nilai ini didasarkan atas tanggung
jawabnya terhadap para perempuan yang telah menjadi objek penderita dari
berbagai ilusi dan impian yang ditawarkan oleh berbagai produk untuk tubuh dan


Universitas Sumatera Utara

49

wajah seperti supermodels. Pada kenyataannya dari 3 juta wanita hanya 8 wanita
saja yang memiliki tubuh seperti supermodels.
4. Defend Human Rights
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak dasar setiap manusia yang hidup di
dunia yang masih dianggap sebagai isu yang terkait dengan politik. Padahal hakhak itu juga terdiri dari isu-isu yang sering dijumpai seperti hak terhadap
pendidikan, kesehatan, tempat tinggal yang layak, pekerjaan, dan lain-lain. The
Body Shop senantiasa selalu mendukung untuk ditegakkannya HAM tersebut
melalui usaha-usaha perbaikan hidup masyarakat. Di Indonesia hal ini difokuskan
pada kampanye Stop Violence In The Home dan hak pendidikan bagi anak-anak
usia sekolah melalui program anak asuh yang tersebar di Indonesia dimana para
staff The Body Shop lah yang menjadi penanggungjawabnya.
5. Protect Our Planet
The Body Shop menjalankan kebijaksanaan untuk selalu menggunakan
bahan yang dapat didaur ulang dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui.
Hingga kini prinsip itu masih terus diterapkan dengan membuat sistem daur ulang
sampah, kertas dan kemasan. Melalui hal itu The Body Shop dapat menghemat 70

ton plastik murni setiap tahunnya. Serta adanya pelarangan penggunaan bahan
tidak ramah lingkungan, meminimalkan dampak negatif setiap proses bisnisnya
bagi lingkungan dari proses pemilihan bahan baku, produksi, pengemasan,
distribusi hingga ke tangan pelanggan.
Kelima prinsip atau nilai inilah yang menjadi dasar dilakukannya segala
macam kegiatan kampanye yang ada dan kerja Marketing CommunicationThe
Body Shop untuk mengkomunikasikan keunggulan produknya yang tidak pernah
dan tidak boleh terlepas dari kelima prinsip tersebut di atas.

Universitas Sumatera Utara

50

3.1.2 The Body Shop di Indonesia
The Body Shop menggunakan sistem franchise dalam rangka memperluas
jaringan usahanya, termasuk di Indonesia. The Body Shop untuk wilayah
Indonesia beralamat di Jl. Profesor Dr. Satrio Blok A3 No. 5, Tangerang. The
Body Shop Indonesia pertama kali membuka tokonya di Pondok Indah Mall pada
tanggal 12 Desember 1992 dan sampai saat ini terus memperbanyak gerainya di
wilayah Indonesia.

Berdirinya The Body Shop di Indonesia berawal dari kebiasaan
berpetualang Toha Azhary (Operation DirectorThe Body Shop Indonesia) dan
Suzy Hutomo (CEO The Body Shop Indonesia) untuk benchmarking dan
menjajaki peluang bisnis yang dapat dimanfaatkan. Mereka melihat bahwa The
Body Shop sangat menarik dengan produk yang bagus, lengkap, natural, dan
sangat nyaman untuk dipakai. Selain itu, hal yang paling unik adalah nilai-nilai
(values) yang dipegang teguh oleh merek The Body Shop dalam menjalankan
usahanya yang diwujudkan melalui kepedulian dan tanggung jawab terhadap
perubahan sosial dan lingkungan.
Nilai-nilai (values) The Body Shop ini akhirnya dipandang sebagai value
added yang sangat signifikan dalam meningkatkan gaya hidup konsumennya.
Kesemuanya ini ditambah dengan pengalaman yang menyenangkan selama
menjadi konsumen, membuat keduanya yakin bahwa The Body Shop akan
diterima dengan baik oleh konsumen di Indonesia dan memiliki peluang besar
untuk mengembangkannya. Sebesar 95% produk The Body Shop yang dijual di
Indonesia didatangkan langsung dari Inggris dan untuk produk skin care dari
Jepang. Sedangkan beberapa produk aksesorisnya merupakan produk lokal yang
berasal dari para pengusaha kecil dan pengrajin perorangan di Bandung, Salatiga,
dan Baduy.
Produk The Body Shop dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu Wellbeing,

Makeup, Bath and Body, Skin Care, Men’s, Home Fragrance, Fragrance, Hair,
Accessories, dan Gifts. Produk-produk The Body Shop ini umumnya ditujukan
untuk perempuan sehingga sebagaian besar konsumen The Body Shop adalah

Universitas Sumatera Utara

51

perempuan. Namun ada juga rangkaian produk yang ditujukan untuk konsumen
pria sehingga target konsumennya tidak hanya terbatas pada kaum wanita saja.
Untuk program komunikasi pemasaran di dalam gerai, The Body Shop
menggunakan poster, leaflet, visual merchandising serta penawaran khusus
kepada konsumen. Sedangkan untuk komunikasi pemasaran di luar toko, The
Body Shop melakukannya melalui public relations, iklan layanan masyarakat, dan
pengiriman informasi ke pelanggan. The Body Shop sebagai salah satu perusahaan
kosmetik paling berpengaruh di dunia selalu berpegang teguh pada filosofi serta
misi mereka yang salah satunya adalah berusaha untuk melakukan perubahan
sosial yang lebih baik (www.thebodyshop.co.id).

3.1.3 Visi Misi The Body Shop Indonesia

VISI
Menjadi brand kecantikan yang dikenal sebagai brand yang ramah
lingkungan dan etis, serta menyediakan beragam pilihan produk alami yang
efektif dengan pelayanan yang baik.
MISI
1. Kepada Pelanggan
Merebut dan memenangkan hati serta pikiran pelanggan dengan
menyediakan produk yang menunjang gaya hidup terkini dan menciptakan
kesan yang mendalam, di setiap gerai The Body Shop Indonesia.
2. Kepada Lingkungan
Menjadi contoh sebagai warga negara yang baik dalam mematuhi
peraturan pemerintah dan mengambil peran dalam masyarakat.
3. Kepada Pemegang Saham
Meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham dengan kinerja
keuangan yang kokoh dan berkelanjutan.

Universitas Sumatera Utara

52


4. Kepada Karyawan
Membangun

lingkungan

kerja

yang

menyenangkan

dan

penuh

penghargaan bagi karyawan yang mampu bekerja dengan sepenuh hati
dan pikiran, dapat diandalkan serta bertanggung jawab.
5. Kepada Mitra Kerja
Membangun dan mengembangkan hubungan berdasarkan kemitraan
strategis (www.thebodyshop.co.id).

3.1.4

Struktur Organisasi The Body Shop

Head of Strategic
Communication

Strategic
Communication
Coordinator

S&E Values &
Internal Comm.
Manager

PR & Social
Media Manger

PR Officer

Social Media
Officer

S&E Values
Officer (In-store)

S&E Values
Officer

Internal
Communication
Officer

Gambar 3.1: Struktur Organisasi The Body Shop Indonesia
Sumber: Fatimah, 2012: 61

Universitas Sumatera Utara

53

3.1.5

Produk The Body Shop

Produk The Body Shop
Kategori Produk

Jenis Produk

Make Up

Bronzer, BB Cream, Blush on, Brow Liner, Concealer,
Eyeliner, Eyeshadow Foundation
Lipstick, Lipbalm, Lip Treatment, Lip&Cheek Stain, Lip
Liner, Lip Gloss, Make-up Base,
Mascara, Powder, Shimmer dan akesesoris make up dll

Body Care

Body Lotion, Body Scrub, Body Butter, Body Mist, Body
Polish, Beautifying Oil, Foot
Spray, Foot Lotion, Foot Rescue, Leg Fel, Foot Scrub,
Hand Cream, Hand Butter, Hand
Cleanse Gel, Lip Balm, , Lip Butter, Lip Care Stick

Bath and Body

Deodorant, Soap, Shower Cream, Shower Gel

Fragrance

Body Spray, Eau de Parfume, Eau de Toillete

Skin Care

Cleansing Powder, Cleansing Wipes, Eye Serum, Facial
Wash, Make up Remover,
Whitening Moisture Milk, Treatment Mask, Whitening
Serum, Vitamin C, Vitamin E Skin
Care

Men’s Care

Eau De Toillete, Eye Serum, Facial Wash, Hair and
Body Wash, Deodorant, Face Scrub,
Razor Relief, Shave Cream

Hair

Volumising Mousse, Shampoo, Conditioner, Hair Butter,
Hair Spray, Hair Serum

Home Fragrance

Body, Room and Linen Spritz, Fragrance Oil

Accessories

Beauty Buds, Cactus Brush, Eye Mask, Facial Buffer
Gloves, Hair Brush, Mirror, Mini
Manicure Nail Clipper, Shaving Brush, Shower Cup,
Shower Puff, Sponge, Twizzer
Tabel 3.1: Produk The Body Shop
Sumber: www.thebodyshop.co.id

Universitas Sumatera Utara

54

3.2

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala, nilai test peristiwaperistiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu
penelitian. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 80).
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pelanggan The Body
Shop Medan yang menjadi member tetap The Body Shop. Berdasarkan informasi
yang didapatkan peneliti dari pihak The Body Shop Medan, rata-rata selama
sebulan ada 680 transaksi di enam outlet The Body Shop Medan, yaitu di Plaza
Medan Fair, Sun Plaza, Center Point, Ringroad City Walk, Thamrin Plaza,
Cambridge Mall. Berikut daftar transaksi pelanggan The Body Shop yang ada di
enam outlet Medan:

No.

Tempat

Jumlah

1

Plaza Medan Fair

117

2

Sun Plaza

130

3

Center Point

115

4

Ringroad City Walk

103

5

Thamrin Plaza

105

6

Cambridge Mall

110

Total

680

Tabel 3.2: Transaksi Pelanggan
Sumber: www.thebodyshop.co.id

Universitas Sumatera Utara

55

Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Sampel ini yang nantinya akan menjadi objek penelitian yang
akan diberikan kuesioner. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus
Arikunto dengan presisi 10% yaitu:
n= 10% × N
Keterangan:
n : Besar Sample
N

: Besar Populasi
n= 10% × N
n= 10% × 680
n= 68

Maka sampel yang akan diteliti adalah sebanyak 68 responden, dengan
rumus pengambilan sampelnya adalah:

Keterangan:

�1 =

�1 × �


n1 : Jumlah Sampel di Tiap Strata
n : Jumlah Sampel
N1 : Populasi di Tiap Strata
N : Populasi

Universitas Sumatera Utara

56

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung sampel yang nantinya
akan dipilih dari setiap outlet yaitu:
Jumlah Sampel
No.

Tempat

Populasi

Penarikan Sampel

Sampel

117�68
680
130�68
680
115�68
680
103�68
680
105�68
680
110�68
680

12

1

Plaza Medan Fair

117

2

Sun Plaza

130

3

Center Point

115

4

Ringroad City Walk

103

5

Thamrin Plaza

105

6

Cambridge Mall

110

13
12
10
10
11

Total

68

Tabel 3.3: Jumlah Sampel

3.3

Teknik Penarikan Sampel
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk melakukan penarikan

sample adalah:
a. Purposive sampling
Sampling purposive dilakukan dengan mengambil orang-orang yang
terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri spesifik yang dimiliki sampel
itu (Taher, 2009: 67).
b. Accidental sampling/ sampling insidental
Sampling incidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2007: 85).

Universitas Sumatera Utara

57

3.4

Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat

digunakan periset untuk mengumpulkan data (Kriyantono, 2010: 95). Metode
yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data adalah metode untuk
mendapatkan data primer. Data primer adalah yang langsung diperoleh dari
sumber data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2011:
132). Teknik untuk memperoleh data primer tersebut adalah dengan cara:
a. Studi kepustakaan
Penelitian kepustakaan merupakan suatu teknik pengumpulan data yang
dilakukan oleh peneliti dengan menelaah teori-teori, pendapat-pendapat,
serta pokok-pokok pikiran yang terdapat dalam media cetak, khususnya
buku-buku yang menunjang dan relevan dengan masalah yang dibahas
dalam penelitian.
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian lapangan ini diperoleh dengan cara terjun langsung ke lapangan
terhadap objek yang telah dipilih yaitu dengan cara mengedarkan
kuesioner. Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 142).
Dalam penelitian ini untuk menghimpun data hasil penelitian, peneliti
menggunakan kuesioner. Pertanyaan melalui kuesioner disusun secara lebih
sistematis. Adapun jumlah pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 32 pertanyaan.
Tahap penelitian di lapangan adalah:
1. Penyebaran kuesioner penelitian dimulai pada tanggal 18 Januari 2017
s.d selesai.
2. Pemilihan sample dilihat dari pelanggan yang menjadi member dari
produk The Body Shop.
3. Peneliti memberikan keterangan sepenuhnya tentang kuesioner
penelitian.

Universitas Sumatera Utara

58

3.5

Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 2011: 263). Data yang
diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dengan menggunakan analisis tabel
tunggal.
a. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal adalah suatu analisis yang dilakukan dengan
membagi-bagi variabel penelitian kedalam kategori-kategori

yang

dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal
dalam menganalisis data yang terdiri dari tiga kolom yaitu kolom sejumlah
frekuensi, kolom presentase, dan kolom presentase kumulatif untuk setiap
kategori. Disini yang akan dilakukan penelitian ialah melakukan analisis
dan mendeskripsikan tabel sesuai dengan kategori-kategori yang ada pada
tabel tersebut (Singarimbun, 2011: 263).

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Proses Penelitian Lapangan
Peneliti melakukan pengumpulan data dimulai dari tanggal 18 Januari – 02
Februari 2017. Ketika peneliti melakukan penelitian di tanggal tersebut, peneliti
mendapatkan respon yang baik dari semua responden yang sudah bersedia
meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner. Responden juga cukup antusias
mengisi kuesioner tersebut mengingat topik yang dipilih peneliti cukup menarik
dan cukup familiar di kalangan responden.
Berdasarkan proses penarikan sample, maka jumlah kesioner yang disebar
sebanyak jumlah responden yaitu 68 kuesioner. Kuesioner tersebut berisi 32
pertanyaan yang terdiri dari 7 pertanyaan mengenai karakteristik responden, 18
pertanyaan mengenai komunikasi pemasaran produk The Body Shop, 6 pertanyaan
mengenai kepercayaan pelanggan terhadap produk The Body Shop serta 1 saran
dan tanggapan. Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, peneliti juga
membantu responden untuk menjelaskan beberapa pertanyaan yang kurang
dimengerti responden, sehingga memudahkan responden serta tidak ada
pertanyaan yang terlewatkan.

4.2 Pengumpulan Data
Tahapan pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Yaitu penelitian yang digunakan dengan menggumpulkan data-data dan
literatur serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian ini. Dapat juga
diperoleh dari buku-buku, internet dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
masalah yang dibahas.

59

Universitas Sumatera Utara

60

2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Dalam penelitian ini untuk menghimpun data hasil penelitian, peneliti
menggunakan kuesioner. Pertanyaan melalui kuesioner disusun secara lebih
sistematis. Adapun jumlah keseluruhan pertanyaan dalam kuesioner berjumlah 32
pertanyaan. Dengan 31 pertanyaan tertutup dan 1 pertanyaan terbuka berupa saran
dan tanggapan. Tahapan penelitian di lapangan adalah:
a. Penyebaran kuesioner penelitian dimulai pada tanggal 18 Januari 2017
dan berakhir pada tanggal 02 Februari 2017.
b. Pemilihan sampel dilihat dari konsumen yang merupakan member dan
mengonsumsi produk dari The Body Shop.
c. Penelitian memberikan keterangan sepenuhnya tentang kuesioner
penelitian. Hampir keseluruhan responden tidak mengalami kesulitan
yang berarti dalam mengisi kuesioner penelitian.

4.3 Teknik Pengolahan Data
Setelah data dikumpulkan dari 68 responden, maka tahap selanjutnya
adalah pengolahan data hasil jawaban responden dalam kuesioner penelitian.
Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Penomoran kuesioner, kuesioner yang telah dikumpulkan diberi nomor
urut sebagai pengenal (01-68).
2. Editing, tahap ini dilakukan untuk memperbaiki apabila ada kesalahan
dalam pengisian kuesioner dan menghindari kesilapan pengisian data
dalam kode yang disediakan.
3. Coding, proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak
kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalam bentuk angka
(skor).

Universitas Sumatera Utara

61

4. Inventarisasi, data mentah yang diperoleh dimasukan ke dalam lembar
FC (Fotron Cobol) sehingga membentuk satu kesatuan.
5. Tabulasi data, tahap ini dilakukan dengan memasukan data kuesioner
penelitian ke dalam tabel frekuensi, persentase, dan selanjutnya
dianalisis kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang
menunjukkan keadaan pada umumnya.
4.4 Analisa Tabel Tunggal
Analisa tabel tunggal dimaksudkan untuk melihat distribusi jawaban
responden dari setiap variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini, penyajian data
tabel tunggal berisi keterangan jumlah dan persentase dari setiap variabel.
1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden perlu disajikan untuk mengetahui latar belakang
responden. Karakteristik yang dipakai adalah Jenis Kelamin, Usia, Status,
Pekerjaan, Tingkat Penghasilan, Terdaftar Sebagai Member, dan Kunjungan ke
Gerai The Body Shopdalam 6 Bulan Terakhir, seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 4.1
Jenis Kelamin Responden
No.

Jenis Kelamin

F

%

1

Laki-Laki

6

8.8

2

Perempuan

62

91.2

68

100.0

Total
Sumber: P.1/FC.3

Tabel 4.1 menunjukkan jumlah responden yang dijadikan sampel
ditentukan berdasarkan jenis kelaminnya. Tabel di atas menunjukkan jumlah

Universitas Sumatera Utara

62

responden yaitu sebanyak 68 responden, dimana respondennya adalah laki-laki
dan perempuan. Responden laki-laki yaitu sebanyak 6 orang dengan persentase
8.8% dari jumlah sampel secara keseluruhan. Sedangkan responden dengan jenis
kelamin perempuan berjumlah 62 orang dengan persentase 91.2% dari jumlah
sampel keseluruhan.
Hal ini menunjukkan bahwa responden yang mengonsumsi produk The
Body Shopjauh berbeda antara responden laki-laki dan responden perempuan. Hal
ini berarti bahwa responden yang mengonsumsi produk The Body Shop paling
banyak adalah yang berjenis kelamin perempuan. Beragam macam pilihan
kosmetik yang ditawarkan produk The Body Shop menjadi alasan mengapa
responden dalam penelitian ini lebih banyak perempuan.
Tabel 4.2
Usia Responden
No.

Usia

F

%

-

-

68

100.0

1

25 tahun

-

-

Total

68

100.0

Sumber: P.2/FC.4

Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
dengan usia 25 tahun tidak ada. Uraian diatas
menunjukkan bahwa responden yang berusia 17–25 tahun merupakan total

Universitas Sumatera Utara

63

keseluruhan responden peneliti dan ini menunjukkan pelanggan produk The Body
Shopadalah kalangan muda terlihat dari jumlah persentasenya 100%.
Hal diatas menunjukkan bahwa usia responden dalam penelitian ini adalah
17-25 tahun dengan persentase 100%. Hal tersebut dikarena responden berasal
dari kalangan remaja hingga dewasa muda yang menyukai dan tertarik dengan
produk-produk keluaran The Body Shop.
Tabel 4.3
Status Responden
No.

Status

F

%

1

Sudah Menikah

3

4.4

2

Belum Menikah

65

95.6

68

100.0

Total
Sumber: P.3/FC.5

Data mengenai status responden perlu diketahui untuk melihat bagaimana
status pelanggan The Body Shopyang dijadikan responden. Dari data pada tabel
4.3 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden yang sudah
menikah adalah sebanyak 3 orang dengan persentase 4.4% dan responden yang
belum menikah adalah sebanyak 65 orang dengan persentase 95.6%.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diketahui bahwa persentase jumlah
responden yang paling banyak mengonsumsi produk The Body Shopadalah
responden yang belum menikah dengan persentase 95.6%. Hal tersebut
dikarenakan bahwa responden yang belum menikah memperhatikan penampilan
serta percaya dengan menggunakan produk The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

64

Tabel 4.4
Pekerjaan Responden
No.

Pekerjaan

F

%

1

Pelajar/Mahasiswa

59

86.8

2

Pegawai Swasta

6

8.8

3

Pegawai Negeri

-

-

4

Wiraswasta

-

-

5

Lain-lain

3

4.4

Total

68

100.0

Sumber: P.4/FC.6

Data mengenai pekerjaan responden perlu diketahui untuk melihat jenis
pekerjaan pelanggan The Body Shop yang dijadikan responden. Dari data pada
tabel 4.4 di atas menunjukkan pelanggan sebagai pelajar/mahasiswa adalah
sebanyak 59 orang dengan persentase 86.8%, jumlah responden yang bekerja
sebagai pegawai swasta adalah sebanyak 6 orang dengan persentase 8.8%, jumlah
responden yang bekerja sebagai pegawai negeri tidak ada, jumlah responden yang
bekerja sebagai wiraswasta tidak ada, dan jumlah responden yang milih lain-lain
adalah sebanyak 3 orang dengan persentase 4.4%.
Berdasarkan penelitian ini dapat diketahui jumlah persentase responden
yang paling banyak adalah responden sebagai pelajar/mahasiswa dengan jumlah
59 responden dari 68 orang, dimana pelajar/mahasiswa mengonsumsi produk The
Body Shoppaling banyak. Pelajar/ mahasiswa saat ini membutuhkan produk yang
sesuai dengan usia serta kebutuhan mereka saat ini. Hal tersebut menjadi alasan
mengapa pelajar/ mahasiswa lebih banyak menggunakan produk The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

65

Tabel 4.5
Tingkat Penghasilan/Uang Saku Responden
No.

Penghasilan/

F

%

Uang saku
1

Rp. 3.000.000
Total

Sumber: P.5/FC.7

Data mengenai tingkat penghasilan responden perlu diketahui untuk
melihat seberapa besar penghasilan pelanggan The Body Shop yang dijadikan
responden. Dari data pada tabel 4.5 di atas menunjukkan pelanggan yang menjadi
responden dengan penghasilan/uang saku< Rp. 1.000.000 sejumlah 41 orang
dengan persentase 60.3%, responden dengan penghasilan/uang saku Rp.
1.000.000– Rp. 3.000.000 sejumlah 18 orang dengan persentase 26.5% dan
responden dengan penghasilan/uang saku> Rp. 3.000.000 sebanyak 9 orang
dengan persentase 13.2%.
Uraian di atas menunjukkan bahwa mayoritas pelanggan The Body Shop
dengan penghasilan/uang saku< Rp. 1.000.000, ini terlihat dari jumlahnya yang
signifikan yaitu 60.3%. Dengan demikian pelanggan yang mengonsumsi produk
The Body Shop adalah pelanggan dengan uang saku rendah, itu sesuai dengan
pekerjaan pelanggan yang kebanyakan masih pelajar/mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara

66

Tabel 4.6
Terdaftar Sebagai Member Responden
No.

Terdaftar Sebagai

F

%

Member
1

3 tahun

14

20.6

68

100.0

Total
Sumber: P.6/FC.8

Tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang terdaftar sebagai member The Body Shop3 tahun
sebanyak 14 orang dengan persentase 20.6%. Uraian di atas menunjukkan bahwa
mayoritas pelanggan The Body Shopterdaftar sebagai member 5 kali dalam enam
bulan terakhir adalah sebanyak 8 orang dengan persentase 11.8%.
Dari penjelasan di atas berarti bahwa frekuensi pelanggan membeli 1–2
kali dalam enam bulan terakhir adalah yang terbesar dengan persentase 63.2%.
Hal tersebut dikarenakan produk The Body Shop yang memiliki jangka waktu
konsumsi yang lama. Dengan demikian, pelanggan memilih untuk menghabiskan
satu produk The Body Shop kemudian setelah habis akan dibeli kembali.

Universitas Sumatera Utara

68

2. Komunikasi Pemasaran The Body Shop
Tabel 4.8 sampai dengan Tabel 4.49 menampilkan data tanggapan
pelanggan dari komunikasi pemasaran The Body Shop dan penganalisaannya,
seperti pada tabel-tabel berikut ini:
Tabel 4.8
Mengetahui Produk The Body Shop
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

22

32.4

2

Mengetahui

42

61.8

3

Tidak Mengetahui

4

5.9

68

100.0

Total
Sumber: P.8/FC.10

Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui produk The Body Shopsebanyak 22 orang dengan
persentase 32.4%, pelanggan yang menjadi responden yang mengetahui produk
The Body Shopsebanyak 42 orang dengan persentase 61.8% dan pelanggan yang
menjadi responden yang tidak mengetahui produk The Body Shop adalah
sebanyak 4 orang dengan persentase 5.9%.
Dari penjelasan di atas berarti bahwa mayoritas pelanggan yang menjadi
responden adalah mengetahui produk The Body Shop, ini terlihat dari jumlahnya
yang signifikan yaitu 61.8%. Hal ini dikarenakan pelanggan The Body
Shopmengetahui produk dari sekitarnya baik dari media maupun dari orang ke
orang dengan menggunakan perkembangan teknologi saat ini.

Universitas Sumatera Utara

69

Tabel 4.9
Mengetahui Promosi Produk The Body Shop
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

10

14.7

2

Mengetahui

44

64.7

3

Tidak Mengetahui

14

20.6

68

100.0

Total
Sumber: P.9/FC.11

Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui promosi produk The Body Shopsebanyak 10 orang
dengan persentase 14.7%, pelanggan yang mengetahui promosi produk The Body
Shopsebanyak 44 orang dengan persentase 64.7% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak mengetahui promosi produk The Body Shopsebanyak 14
orang dengan persentase 20.6%.
Dari penjelasan di atas berarti bahwa pelanggan yang menjadi responden
mengetahui promosi produk The Body Shop dengan persentase 64.7%. Hal ini
dikarenakan pelanggan The Body Shopdapat mengakses informasi dengan
teknologi yang maju sekarang ini. Informasi mengenai produk The Body Shop
dapat diakses oleh siapa saja melalui apa saja dengan mudah.

Universitas Sumatera Utara

70

Tabel 4.10
Tertarik dengan Promosi Diskon
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

27

39.7

2

Tertarik

37

54.4

3

Tidak Tertarik

4

5.9

68

100.0

Total
Sumber: P.10/FC.12

Tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat tertarik dengan promosi diskon produk The Body Shopsebanyak 27
orang dengan persentase 39.7%, pelanggan yang menjadi responden yang tertarik
dengan promosi diskon produk The Body Shop sebanyak 37 orang dengan
persentase 54.4% dan pelanggan yang menjadi responden yang tidak tertarik
dengan promosi diskon produk The Body Shopsebanyak 4 orang dengan
persentase 5.9%.
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi
responden tertarik dengan promosi diskon produk The Body Shopdengan
persentase 54.4%. Hal ini dikarenakan pelanggan tertarik dengan adanya potongan
harga produk yang menguntungkan bagi pelanggan. Jarangnya promosi diskon
pada produk The Body Shop membuat pelanggan berlomba-lomba untuk ikut serta
dalam membeli produk.

Universitas Sumatera Utara

71

Tabel 4.11
Mengetahui Iklan Produk di Media Catalogue
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

1

1.5

2

Mengetahui

33

48.5

3

Tidak Mengetahui

34

50.0

68

100.0

Total
Sumber: P.11a/FC.13

Tabel 4.11 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Catalogue
sebanyak 1 orang dengan persentase 1.5%, pelanggan yang menjadi responden
yang mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Cataloguesebanyak
33 orang dengan persentase 48.5% dan pelanggan yang tidak mengetahui iklan
produk The Body Shopdi media cetak Cataloguesebanyak 34 orang dengan
persentase 50.0%.
Dari uraian di atas berarti bahwa pelanggan dengan responden yang tidak
mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Cataloguemendominasi
sebanyak 50.0% dibandingkan dengan yang mengetahui iklan sebanyak 48.5%.
Hal tersebut dikarenakan perusahaan kurang dalam hal membagikan informasi
produk melalui media cetak Catalogue, serta pelanggan yang ingin mendapatkan
informasi dengan cepat dan mudah melalu media elektronik.

Universitas Sumatera Utara

72

Tabel 4.12
Mengetahui Iklan Produk di Media Flyer
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

2

2.9

2

Mengetahui

19

27.9

3

Tidak Mengetahui

47

69.1

68

100.0

Total
Sumber: P.11b/FC.14

Tabel 4.12 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak
Flyersebanyak 2 orang dengan persentase 2.9%, pelanggan yang menjadi
responden yang mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Flyer
sebanyak 19 orang dengan persentase 27.9% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak
Flyersebanyak 47 orang dengan persentase 69.1%.
Dari uraian di atas berarti bahwa pelanggan dengan responden yang tidak
mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Flyermendominasi dengan
persentase 69.1%. Pelanggan The Body Shop jarang menemukan Flyer produk di
luar mall yang tersedia outletThe Body Shop. Pelanggan menjumpai ketika mereka
memasuki outlet produk tersebut.

Universitas Sumatera Utara

73

Tabel 4.13
Mengetahui Iklan Produk di Media Poster
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

2

2.9

2

Mengetahui

31

45.6

3

Tidak Mengetahui

35

51.5

68

100.0

Total
Sumber: P.11c/FC.15

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Poster
sebanyak 2 orang dengan persentase 2.9%, pelanggan yang menjadi responden
yang mengetahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Poster sebanyak 31
orang dengan persentase 45.6% dan pelanggan yang menjadi responden yang
tidak mengatahui iklan produk The Body Shopdi media cetak Poster sebanyak 35
orang dengan persentase 51.5%.
Dari uraian di atas berarti bahwa pelanggan produk The Body
Shopmayoritas tidak mengetahui iklan di media cetak Poster dengan persentase
51.5%. Ketidaktahuan pelanggan terhadap media cetak poster sama halnya dengan
media cetak catalogue dan flyer, pelanggan hanya dapat melihat info produk dari
media cetak poster pada gerai atau outlet produk The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

74

Tabel 4.14
Mengetahui Iklan Produk di Media Website
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

21

30.9

2

Mengetahui

31

45.6

3

Tidak Mengetahui

16

23.5

68

100.0

Total
Sumber: P.11d/FC.16

Tabel 4.14 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui iklan produk The Body Shop di media elektronik Website
sebanyak 21 orang dengan persentase 30.9%, pelanggan yang menjadi responden
yang mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik Website
sebanyak 31 orang dengan persentase 45.6% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik
Website sebanyak 16 orang dengan presentase 23.5%.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan The Body
Shopmayoritas mengetahui iklan produk yang ada di media elektronik Website
dengan persentase 45.6%. Perkembangan teknologi serta mudahnya mengakses
informasi melalui media elektronik menjadi alasan bagi pelanggan untuk
memanfaatkan hal tersebut untuk memenuhi informasi mengenai produk.

Universitas Sumatera Utara

75

Tabel 4.15
Mengetahui Iklan Produk di Media Youtube
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

3

4.4

2

Mengetahui

23

33.8

3

Tidak Mengetahui

42

61.8

68

100.0

Total
Sumber: P.11e/FC.17

Tabel 4.15 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik Youtube
sebanyak 3 orang dengan persentase 4.4%, pelanggan yang menjadi responden
yang mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik Youtube
sebanyak 23 orang dengan persentase 33.4% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak mengetahui iklan produk The Body Shop di media
elektronik Youtube sebanyak 42 orang dengan persentase 61.8%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan tidak
mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik Youtubedengan
persentase 61.8%. Pelanggan jarang menemui iklan produk pada media elektronik
Youtube dikarenakan pelanggan kurang mengakses media Youtube apabila tidak
ada hal yang harus dilihat di Youtube.

Universitas Sumatera Utara

76

Tabel 4.16
Mengetahui Iklan Produk di Media Sosial
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

17

25.0

2

Mengetahui

34

50.0

3

Tidak Mengetahui

17

25.0

68

100.0

Total
Sumber: P.11f/FC.18

Tabel 4.16 di atas menunjukkan pelanggan yang menjadi responden yang
sangat mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik Media Sosial
sebanyak 17 orang dengan persentase 25%, pelanggan yang menjadi responden
yang mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik Media Sosial
sebanyak 34 orang dengan persentase 50% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak mengetahui iklan produk The Body Shopdi media elektronik
Media Sosial sebanyak 17 orang dengan persentase 25%.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa pelanggan The Body
Shopmengetahui iklan yang terdapat pada media elektronik Media Sosial yaitu
sebanyak 50%. Media sosial menjadi media yang diakses oleh siapa saja dan
mudah untuk di gunakan. Hal tersebut di manfaatkan oleh pelanggan The Body
Shop untuk melihat informasi terbaru produk kapan saja dan dimana saja.

Universitas Sumatera Utara

77

Tabel 4.17
Tertarik dengan Iklan Produk di Media Catalogue
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

4

5.9

2

Tertarik

51

75.0

3

Tidak Tertarik

13

19.1

Total

68

100.0

Sumber: P.12a/FC.19

Tabel 4.17 di atas merupakan pelanggan yang menjadi responden yang
sangat tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Catalogue
sebanyak 4 orang dengan persentase 5.9%, pelanggan yang menjadi responden
yang tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Catalogue
sebanyak 51 orang dengan persentase 75% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak
Caralogue sebanyak 13 orang dengan persentase 19.1%.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dalam penelitian ini tertarik dengan produk The Body Shop setelah
melihat iklan yang ada di media cetak Catalogue sebesar 75%. Keterangan produk
yang dijelaskan pada media cetak Catalogue membuat pelanggan untuk tertarik
mengonsumsi serta mencari lebih tau kelebihan dari produk yang di tawarkan.

Universitas Sumatera Utara

78

Tabel 4.18
Tertarik dengan Iklan Produk di Media Flyer
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

2

2.9

2

Tertarik

44

64.7

3

Tidak Tertarik

22

32.4

Total

68

100.0

Sumber: P.12b/FC.20

Tabel 4.18 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Flyer
sebanyak 2 orang dengan persentase 2.9%, pelanggan yang menjadi responden
yang tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Flyer sebanyak
44 orang dengan persentase 64.7% dan pelanggan yang menjadi responden yang
tidak tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Flyer sebanyak
22 orang dengan persentase 32.4%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan The Body
Shopdominan tertarik dengan produk setelah melihat iklan pada media cetak Flyer
sebesar 64.7%. Gambar serta penjelasan tentang produk yang sangat jelas pada
media cetak Flyer menjadi alasan pelanggan untuk tertarik mengonsumsi produk
The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

79

Tabel 4.19
Tertarik dengan Iklan Produk di Media Poster
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

3

4.4

2

Tertarik

47

69.1

3

Tidak Tertarik

18

26.5

Total

68

100.0

Sumber: P.12c/FC.21

Tabel 4.19 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Poster
sebanyak 3 orang dengan persentase 4.4%, pelanggan yang menjadi responden
yang tertarik dengan iklan produk The Body Shop di media cetak Poster sebanyak
47 orang dengan persentase 69.1% dan pelanggan yang menjadi responden yang
tidak tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media cetak Poster sebanyak
18 orang dengan persentase 26.5%.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan tertarik dengan produk
The Body Shopsetelah mengetahui iklan yang ada di media cetak Poster sebanyak
47 orang dengan persentase 69.1%. Sama halnya dengan dua media diatas, iklan
produk The Body Shop di media cetak poster juga menarik perhatian pelanggan
sehingga pelanggan tertarik untuk membeli produk yang ditawarkan melalui
media poster.

Universitas Sumatera Utara

80

Tabel 4.20
Tertarik dengan Iklan Produk di Media Website
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

11

16.2

2

Tertarik

49

72.1

3

Tidak Tertarik

8

11.8

Total

68

100.0

Sumber: P.12d/FC.22

Tabel 4.20 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
yang sangat tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media elektronik
Websitesebanyak 11 orang dengan persentase 16.2%, pelanggan yang menjadi
responden yang tertarik dengan iklan produk The Body Shop di media elektronik
Website sebanyak 49 orang dengan persentase 72.1% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi media
elektronik Website sebanyak 8 orang dengan persentase 11.8%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dari 68 responden memilih tertarik dengan iklan produk The Body
Shopdi media elektronik Website sebanyak 49 responden dengan persentase
72.1%. Gampang di akses dan informasi yang mudah untuk dipahami oleh
pelanggan menjadi alasan mengapa pelanggan tertarik untuk mengonsumsi
produk The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

81

Tabel 4.21
Tertarik dengan Iklan Produk di Media Youtube
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

7

10.3

2

Tertarik

43

63.2

3

Tidak Tertarik

18

26.5

Total

68

100.0

Sumber: P.12e/FC.23

Tabel 4.21 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
dalam penelitian ini yang sangat tertarik dengan iklan produk The Body Shopdi
media elektronik Youtube sebanyak 7 orang dengan persentase 10.3%, pelanggan
yang menjadi responden yang tertarik dengan iklan produk The Body Shop di
media elektronik Youtube sebanyak 43 orang dengan persentase 63.2% dan
pelanggan yang menjadi responden yang tidak tertarik dengan iklan produk The
Body Shop di media elektronik Youtube sebanyak 18 orang dengan persentase
26.5%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dalam penelitian ini memilih tertarik dengan iklan produk The Body
Shop yang ada di media elektronik Youtube dengan banyak 43 responden dengan
persentase 63.2%. Ketertarikan pelanggan terhadap iklan pada media Youtube
dikarenakan banyaknya review pengguna produk yang menjelaskan kelebihan
serta manfaat The Body Shop sehingga pelanggan tertarik untuk mengonsumsi
produk The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

82

Tabel 4.22
Tertarik dengan Iklan Produk di Media Sosial
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Tertarik

13

19.1

2

Tertarik

46

67.6

3

Tidak Tertarik

9

13.2

Total

68

100.0

Sumber: P.12f/FC.24

Tabel 4.22 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
dalam penelitian ini yang sangat tertarik dengan iklan produk The Body Shop di
media elektronik Media Sosial sebanyak 13 orang dengan persentase 19.1%,
pelanggan yang menjadi responden yang tertarik dengan iklan produk The Body
Shop di media elektronik Media Sosial sebanyak 46 orang dengan persentase
67.1% dan pelanggan yang menjadi responden yang tidak tertarik dengan iklan
produk The Body Shopdi media elektronik Media Sosial sebanyak 9 orang dengan
persentase 13.2%.
Berdasarkan uraian di atas membuktikan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dalam penelitian ini mayoritas tertarik dengan iklan produk yang ada
pada Media elektronik yaitu Media Sosial dengan banyak 46 responden dari 68
dengan persentase 67.6%. Media sosial menjadi media yang gampang diakses
oleh pelanggan kapan saja dan dimana saja. Pelanggan lebih mudah mengetahui
promosi dari produk The Body Shop melalui media sosial tanpa mendatangi
langsung toko atau outlet produk The Body Shop.

Universitas Sumatera Utara

83

Tabel 4.23
Mengetahui Program Public Relations (Kampanye)
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

5

7.4

2

Mengetahui

43

63.2

3

Tidak Mengetahui

20

29.4

68

100.0

Total
Sumber: P.13/FC.25

Tabel 4.23 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
dalam penelitian ini yang sangat mengetahui bahwa perusahaan The Body Shop
menggunakan program Public Relations (Kampanye) yang lebih eksklusif
disbanding dengan bentuk promosi yang lain sebanyak 5 orang dengan persentase
7.4%, pelanggan yang menjadi responden yang mengetahui program Public
Relations (Kampanye) sebanyak 43 orang dengan persentase 63.2% dan
pelanggan yang menjadi responden yang tidak mengetahui program Public
Relations (Kampanye) sebanyak 20 orang dengan persentase 29.4%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dalam penelitian ini mengetahui program Public Relations(Kampanye)
sebanyak 43 orang dari 68 responden dengan persentase 63.2%. Kelebihan
perusahaan The Body Shop adalah kampanye yang mendukung komunikasi
pemasaran mereka. Bahkan perusahaan The Body Shop mendapatkan penghargaan
atas kampanye-kampanye yang dilaksanakan sesuai dengan identitas perusahaan
yang memperkenalkan produk berdasarkan 5 nilai kampanye.

Universitas Sumatera Utara

84

Tabel 4.24
Mengetahui Kampanye Against Animal Testing
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

19

27.9

2

Mengetahui

21

30.9

3

Tidak Mengetahui

28

41.2

68

100.0

Total
Sumber: P.14a/FC.26

Tabel 4.24 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
dalam penelitian ini yang sangat mengetahui kegiatan kampanye perusahaan The
Body ShopAgainst Animal Testing sebanyak 19 orang dengan persentase 27.9%,
pelanggan yang menjadi responden yang mengetahui kegiatan kampanye
perusahaan The Body ShopAgainst Animal Testing sebanyak 21 orang dengan
persentase 30.9% dan pelanggan yang menjadi responden yang tidak mengetahui
kegiatan kampanye perusahan The Body ShopAgainst Animal Testing sebanyak 28
orang dengan persentase 41.2%.
Berdasarkan uraian di atas menjelaskan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dalam penelitian ini tidak mengetahui kegitan kampanye dari
perusahan The Body ShopAgainst Animal Testing sebanyak 28 orang dari 68
responden dengan persentase 41.2%. Tidak jauh berbeda dengan pelanggan yang
mengetahui kegiatan kampanye yaitu sebanyak 30.9%. Kurangnya informasi
mengenai kampanye Against Animal Testing menjadi alasan pelanggan tidak
mengetahui kampanye.

Universitas Sumatera Utara

85

Tabel 4.25
Mengetahui Kampanye Support Community Trade
No.

Kategori

F

%

1

Sangat Mengetahui

8

11.8

2

Mengetahui

20

29.4

3

Tidak Mengetahui

40

58.8

68

100.0

Total
Sumber: P.14b/FC.27

Tabel 4.25 di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi responden
dalam penelitian ini yang sangat mengetahui kegiatan kampanye perusahaan The
Body ShopSupport Community Tradesebanyak 8 orang dengan persentase 11.8%,
pelanggan yang menjadi responden dalam penelitian ini yang menjawab
mengetahui kegiatan kampanye perusahan The Body ShopSupport Community
Trade sebanyak 20 orang dengan persentase 29.4% dan pelanggan yang menjadi
responden yang tidak mengetahui kegiatan kampanye perusahaan The Body
ShopSupport Community Trade sebanyak 40 orang dengan persentase 58.8%.
Berdasarkan uraian di atas menunjukkan bahwa pelanggan yang menjadi
responden dalam penelitian ini memilih tidak mengetahui kegiatan kampanye
perusahaan The Body ShopSupport Community Trade dengan persentase 58.8%.
Sama halnya dengan kampanye sebelumnya, perusahaan The Body Shop kurang
dalam