DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DALAM BELAJAR SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR INTRINSIK DALAM BELAJAR SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun oleh : Ligan Budi Kurniadi NIM : 061114040

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

“Setiap ada kesungguhan di situlah terdapat

keberhasilan

  

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menyertai setiap langkahku dalam kehidupan ini Kepada Ayah dan Ibuku yang tercinta Bapakku Carl Benjamin

Budimin dan Ibu Antonia Suharlilik yang senantiasamemberiku

dukungan untuk menyelesaikan sripsi ini Dosen pembimbingku Bu Setyandari yang selalu dengan penuh semangat dan sabar membimbingku dalam skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ABSTRAK DESKRIPSI MOTIVASI INTRINSIK DALAM BELAJAR SISWA KELAS VII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2011/2012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP

  

Oleh :

Ligan Budi Kurniadi

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta,

  

2012

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk

(1) Mendeskripsikan tingkat motivasi belajar intrinsik para siswa kelas

  

VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012, (2) mengetahui

topik- topik yang layak untuk diusulkan berdasarkan hasil analisis butir

yang terindikasi masuk kategori sedang ataupun rendah.

  Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner Motivasi Belajar

Intrinsik pada siswa yang berjumlah 45 item. Penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah para

siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 tahun pelajaran 2011/2012. Populasi

penelitian ini adalah 118 siswa dan yang dijadikan sampel adalah 30 siswa..

Kuesioner disusun berdasarkan aspek-aspek motivasi belajar intrinsik yaitu

menyadari akan kebutuhan dalam belajar, belajar dengan gigih untuk

meraih tujuan yang ingin di capai, menunjukkan minat yang kuat dan emosi

yang stabil, keyakinan tentang kemampuan yang dimiliki.

  Hasil Penelitian adalah (1) motivasi belajar intrinsik para siswa kelas

  

VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 masuk pada

kategori sangat tinggi sebesar 27%, pada kategori tinggi 53% , pada

kategori sedang 19%, pada kategori rendah 1%, dan 0% pada kategori

sangat rendah. (2) pada butir item 0% pada kategori sangat rendah, 0%

pada kategori rendah, pada kategori sedang 18%, pada kategori tinggi 22%

dan pada kategori sangat tinggi 60%,.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

THE DESCRIPTION OF INTRINSIC LEARNING MOTIVATION

OF THE SEVENTH GRADE STUDENTS AT STELLA DUCE 2

JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN 2011/2012

ACADEMIC YEAR AND ITS IMPLICATIONS

TOWARDS THE SUGGESTED TOPICS OF STUDY GUIDANCE.

  

By:

Ligan Budi Kurniadi

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta,

2012

This study belongs to a descriptive research which aimed (1) to

describe the level of intrinsic learning motivation of the seventh grade

students at Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta in 2011/2012

academic year and (2) to acknowledge the appropriate topics suggested

based on the analysis results in learning difficulties item.

  The instrument used of this research is a questionnaire about

intrinsic learning motivation which consists of 45 items. As a descriptive

study, this research employs a survey method. The subject is all seventh

grade students at Stella Duce 2 Junior High School Yogyakarta in

2011/2012 academic year. The population was 118 students and 30 students

were sampled. The questionnaire is based on the aspects of intrinsic

learning motivation,i.e. awareness of the need to learn,

learningperseveringlyto achieve the objectives, showing a strong interest as

well as being stable in emotions, beliefs about capabilities owned.

  The results show that: (1) The intrinsic learning motivation of the

seventh grade students at Stella Duce 2 Junior High SchoolYogyakarta in

2011/2012 academic year belongs to very high (27%), high (53%), medium

(19%), low (1%), and very low (0%). (2) On the point of 0% (which

belongs to very low category), 0% is on low sub category, 18% is in

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji dan syukur yang tak terhingga penulis haturkan kepada kepada

Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis menyadari bahwa

seluruh pengalaman saat mengerjakan sksipsi ini merupakan penyertaan

dan pertolongan yang terindah dari Tuhan. Skripsi ini disusun sebagai tugas

akhir memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Penulis banyak mendapatkan pengalaman selama proses

penyelesaian skripsi ini. Baik pengalaman menyenangkan mupun kurang

menyenangkan, namun semua pengalaman itu merupakan pelajaran yang

berharga bagi perkembangan diri penulis

  Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat

bantuan, perhatian, dukungan, dan banyak pihak yang telah membantu demi

kelancaran dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu, penulis mengucapkan

terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., sebagai Ketua Program Studi Bimbingan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memberi masukan, dan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

  

3. Pak Moko sebagai pegawai administrasi Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah bersedia memberikan waktunya dalam proses penelitian maupun selama kuliah.

  

4. Dra. Anna Harsanti sebagai kepala Sekolah SMP Stella Duce 2

Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

  

5. Fansisca Romana Pipiet, S.Pd dan Suster Bibi S.Pd sebagai guru BK

SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang telah meluangkan waktunya untuk mencari kelas yang bersedia menjadi subjek penelitian dan dukungan kepada peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

6. Siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta yang dengan tulus memberikan waktu dan pikirannya dalam pengisian kuesioner.

  

7. Ayahku Carolus Budimin dan ibuku Antonia Suharlilik yang tercinta

yang selalu memberikan dorongan dan dukungan, serta perhatian untuk menyelesaikan skripsi ini, serta doa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah

memberi perhatian, bantuan dan dukungan yang baik secara tidak langsung maupun langsung selama penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari akan kekurangan dan kelemahan penulis dalam

mengerjakan skripsi ini. Penulis mohon maaf apabila dalam skripsi ini

terdapat banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini.

Terima Kasih.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ............................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................... v LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS................................... vi ABSTRAK .............................................................................................. vii

  

ABSTRACT .............................................................................................. viii

  KATA PENGANTAR ............................................................................. ix DAFTAR ISI ........................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................... xv

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan Penelitian .........................................................................

  5 D. Manfaat Penelitian .......................................................................

  5 E. Definisi Operasional .....................................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ...................................................................

  8 A. Pengertian Motivasi ......................................................................

  8 B. Macam-macam Motivasi ..............................................................

  1. Motivasi Ekstrinsik .................................................................

  15 2. Motivasi Intrinsik ...................................................................

  17 3. Aspek-aspek Motivasi Intrinsik ..............................................

  20 C. Motivasi Belajar ...........................................................................

  30 1. Pengertian Motivasi Belajar ....................................................

  30 D. Pengertian Belajar ........................................................................

  33 E. Bimbingan ....................................................................................

  34 1. Pengertian Bimbingan ............................................................

  33 2. Peranan Bimbingan ................................................................

  36 BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................

  35 A. Jenis Penelitian .............................................................................

  39

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  A. Validitas Kuesioner ..........................................................

  44 B. Realibilitas Kuesioner .......................................................

  45 4. Pengembangan Instrumen .......................................................

  46 A. Telaah Ahli……… ...........................................................

  46 D. Pengumpulan Data .......................................................................

  47 1. Persiapan ................................................................................

  47 2. Pelaksanaan ............................................................................

  48 E. Teknik Analisis Data ....................................................................

  44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................

  49 A. Hasil Penelitian ............................................................................

  53

  1. Motivasi Belajar Intrinsik Para Siswa SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ....................................................

  53 2. Pembahasan ..............................................................................

  54 B. Usulan Topik-topik Bimbingan dan Konseling Belajar .................

  64 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................

  66 A. Kesimpulan ..................................................................................

  66 B. Saran ............................................................................................

  66

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Rincian Jumlah Siswa Kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Pelajaran 2011/2012 ........................................................

  40 Tabel 2 : Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar ........................................

  42 Tabel 3 : Pengelompokan Kualifikasi Koefisien Realibilitas ....................

  46 Tabel 4 : Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ........................................

  48 Tabel 5 : Kategori Tingkat Motivasi Belajar Intrinsik Kelas VII ..............

  51 Tabel 6 : Kategorisasi Skor Butir Skala Motivasi Belajar Intrinsik ...........

  52 Tabel 7 : Penggolongan Subyek Dalam 5 Kategori ..................................

  53 Tabel 8 : Penggolongan Item Dalam 5 Kategori ......................................

  63 Tabel 9 : Usulan topik-topik bimbingan ...................................................

  65 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Tabulasi Skor Uji Coba .......................................................

  71 Lampiran 2 : Hasil uji Analisis Validitas dan Realibilitas .........................

  72 Lampiran 3 : Rekapitulasi Item Valid dan Tidak Valid .............................

  75 Lampiran 4 : Kuesioner............................................................................

  76 Lampiran 5 : Tabulasi Penelitian ..............................................................

  80 Lampiran 6 : Data Hasil Motivasi Belajar Intrinsik ..................................

  98 Lampiran 7 : Tabulasi Data Hasil Capaian Skor Motivasi Belajar Intrinsik

  99 Lampiran 8 : Surat Pengantar Uji Coba instrument / Penelitian ................ 100

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

  penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional

A. Latar Belakang Masalah

  Belajar merupakan kegiatan sehari-hari bagi siswa sekolah, kegiatan tersebut sebagian besar dilakukan di sekolah, dan sisanya di rumah. Dalam belajar siswa membutuhkan motivasi. Motivasi dapat mendorong siswa untuk belajar lebih giat sehingga akan berdampak ke prestasi siswa tersebut. Namun banyak penurunan motivasi belajar siswa di sekolah belakangan ini, hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak sekolah yang membolos sekolah, tidak mengerjakan tugas sekolah, terlalu sering terlambat sekolah, dan lain sebagainya. Penurunan motivasi belajar siswa akan berdampak pada keseriusan siswa dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  bersemangat untuk menyelesaikan tugas dan kegiatan belajarnya karena ada motivasi yang kuat dalam dirinya. Keinginan untuk mendapatkan nilai yang tinggi merupakan faktor penting untuk mendukung siswa giat belajar dan hal ini akan berpengaruh terhadap prestasi siswa itu sendiri.

  Keinginan siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya dan motivasi dari dalam diri siswa. Hal ini sangat penting bagi siswa untuk mencapai prestasi yang maksimal.

  Siswa yang mengalami penurunan motivasi belajar cenderung tidak sungguh-sungguh dalam belajar. Gejala yang tampak antara lain: kurangnya perhatian siswa terhadap pelajaran, kelalaian dalam mengerjakan pekerjaaan rumah, rendahnya persiapan saat menghadapi ulangan, adanya pandangan asal lulus, kurangnya minat bertanya pada saat mata pelajaran berlangsung, tidak menggunakan waktu untuk berdiskusi dengan semestinya, tidak ada semangat bersekolah (membolos), sering terlambat sekolah serta kurangnya minat membaca

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar yang efektif sehingga malas untuk belajar, kurangnya menggali kemampuan diri dan lain sebagainya. Motivasi belajar intrinsik sangat baik dalam mencapai prestasi belajar siswa karena motivasi ini tumbuh dari dalam diri dan tidak mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan, sebab ada motivasi yang kuat untuk memiliki kemampuan dan mencapai tujuan, namun sayangnya kebanyakan siswa kurang mempunyai motivasi dari dalam diri mereka cenderung mudah terpengaruh oleh teman ataupun lingkungan sekitarnya.

  Melihat adanya kenyataan di atas, di perlukan dukungan serta perhatian yang sangat besar dari orang tua siswa serta dukungan dari orang sekitarnya. Dukungan dan perhatian tersebut akan memunculkan motivasi pada diri siswa. Kerjasama antara guru bimbingan konseling dengan orang tua sangat diperlukan untuk memantau perkembangan anak, sehingga guru bimbingan konseling dapat mengetahui anak-anak yang motivasi belajarnya agak menurun, dan segera ditangani. Salah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan hal-hal diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai motivasi intrinsik dalam belajar.. Peneliti meneliti kelas VII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta karena ingin melihat s tingkat motivasi intrinsik yang dimiliki para siswa.

  Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. Melalui penelitian ini, akan diperoleh gambaran mengenai motivasi belajar siswa kelas VII yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai

B. Rumusan Masalah

  Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012. Permasalahan pokok dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  C. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk :

  1. Memperoleh gambaran tentang motivasi intrinsik dalam belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012.

  2. Menyusun Topik - topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan motivasi belajar siwa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012 .

  D. Manfaat Penelitian

  1. Siswa Siswa kelas VII Stella Duce 2 Yogyakarta dapat menyadari bahwa motivasi intrinsik dalam belajar itu sangat penting untuk meningkatkan prestasi belajar.

2. Guru pembimbing

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Bagi peneliti Dapat mengetahui gambaran motivasi belajar siswa kelas VII SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

E. Definisi Operasional

  1. Siswa dalam Penelitian ini adalah Siswa kelas VII di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012

  2. SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah salah satu SMP dibawah yayasan Tarakanita, milik suster-suster tarekat Carolus Boromeus, yang beralamat di Jalan Suryodiningratan 33 yogyakarta

  3. Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu (Sardiman, 1986: 88)

  4. Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  5. Bimbingan adalah suatu proses bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan (Winkel, 1997: 78)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang pengertian motivasi, motivasi belajar, pengertian belajar, dan bimbingan belajar. A. Pengertian Motivasi Kata “motif” diartikan sebagai daya upaya yang mendorong

  seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas- aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Berawal dari kata “motif” maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu , terutama bila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan mendesak (Sardiman, 2005: 73) Thomas L Good dan Jere B. Brophy (1986) mendefinisikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Motivasi adalah proses yang memberi semangat , arah, dan kegigihan perilaku artinya perilaku yang termotivasi adalah perilaku

yang penuh energi,terarah dan bertahan lama (Santrock, 2007: 510)

Menurut Mc.Donald (dalam Sardiman, 1986: 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mc.Donald, motivasi mengandung 3 elemen penting yaitu a. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energy pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam system “neurophysiological” yang ada pada organism manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi, yakni tujuan.

  Motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena terangsang/ terdorong oleh adanya unsure lain dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

  Dari ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energy yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu. Semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.

  Motivasi hendaklah dianggap sebagai sesuatu yang terkait dengan kebutuhan. Maksudnya bahwa individu termotivasi untuk melakukan suatu aktivitas kalau hasil aktifitas itu memenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  keinginan untuk selalu unggul atau menjadi yang terbaik. Siswa yang memiliki kebutuhan berprestasi yang baik berkata : saya dalam menyelesaikan tugas harus mendapatkan nilai baik. Sedangkan kebutuhan untuk berafiliasi adalah kebutuhan sosial yang meliputi kebutuhan untuk diakrabi, bekerjasama dan diakui secara sosial. Siswa yang memiliki kebutuhan berhubungan sosial yang tinggi berkata : “saya ingin bekerjasama dengan teman, dan teman saya menyayangi dan menghargai.

  Anderson dan Faust pada tahun1979 (dalam Prayitno, 1989:10) mengemukakan bahwa motivasi dalam belajar dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku siswa yang menyangkut minat, ketajaman perhatian, kosentrasi dan ketekunan. Siswa yang memiliki motivasi tinggi dalam belajar menampakkan minat yang besar dan perhatian yang penuh terhadap tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan sebanyak mungkin energi fisik maupun psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Thornburgh (dalam Prayitno, 1989: 26) terdapat lima Karakteristik Umum Motivasi yaitu a. Tingkah laku yang bermotivasi adalah digerakkan Pendorongnya mungkin kebutuhan dasar dan mungkin juga kebutuhan yang dipelajari. Kebutuhan dasar misalnya makan dan minum. Kebutuhan yang dipelajari misalnya pujian guru. Oleh karena itu jika siswa bertingkah laku berarti ia sedang memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini tampak bahwa tingkah laku itu penuh arti.

  b. Tingkah laku yang bermotivasi memberi arah Siswa-siswa menyalurkan energinya untuk menyelesaikan tugas- tugas akademis, mengembangkan hubungan sosial, memperoleh penghargaan dan persetujuaan (penerimaan) dari guru dan meningkatkan perasaan mampu. Apabila siswa memilih sumber yang dapat menimbulkan motivasi, maka berarti ia sedang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  akademis atau terkenal dalam bidang atletik maka ia akan termotivasi untuk membuktikan hal itu semuanya. Hal ini akan menimbulkan semangat bekerja yang memungkinkan ia berhasil.

  d. Motivasi itu adalah efektif Karena tingkah laku mempunyai arah kepada tujuan, maka siswa memilih tingkah laku yang tepat untuk mencapai tujuan atau memuskan kebutuhannya. Jadi tidaklah selalu siswa akan memiliki motivasi untuk melakukan aktivitas tertentu. Siswa tertentu mungkin tidak menyukai olahraga renang, tetapi ia menyenangi olahraga senam. Siswa ini akan membaca segala sesuatu yang menyangkut senam di perpustakaan sekolah, atau mengikuti les senam dan sebagainya. Jadi jelas bahwa motivasi itu selektif. Karena itu siswa hanya bergairah untuk beraktifitas yang memenuhi kebutuhannya.

  e. Motivasi merupakan kunci untuk pemuasan kebutuhan Untuk termotivasi secara fisik maupun psikis siswa harus merasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Sardiman (1986: 84) motivasi mempunyai beberapa fungsi yang utama yaitu Pertama, adalah mendorong manusia untuk berbuat, motivasi berpern sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi.

  Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.

  Kedua, yaitu menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah

dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya

Ketiga, yaitu menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan menghadapi tujuan dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B. Macam-macam motivasi

  Motivasi belajar dibahas dalam dua bentuk yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.

1. Motivasi ekstrinsik

  Motivasi ekstrinsik adalah aktivitas belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar sendiri. Misalnya, siswa rajin karena ingin memperoleh hadiah yang telah dijanjikan kepdanya kalau berhasil baik; Siswa yang tekun belajar untuk menghindari ancaman dan hukuman; dan siswa yang belajar demi memperoleh pujian ( Winkel 1996: 173) Winkel (2004: 195) mengemukakan, perilaku yang tergolong motivasi belajar ekstrinsik sebagai berikut: 1. Belajar demi memenuhi kewajiban.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6. Belajar demi tuntutan jabatan yang ingin dipegang atau demi memenuhi persyaratan kenaikan jenjang/ golongan administratif.

  Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar (Sardiman 1986: 90) . Sebagai contoh, seseorang akan belajar karena tahu besoknya akan ujian dengan harapan mendapatkan nilai baik, sehingga akan dipuji oleh guru atau temannya. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu, tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik atau agar mendapat hadiah / pujian. Jadi, kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya, tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktifitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktifitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  proses belajar-mengajar ada yang kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

  (Prayitno, 1989: 14) Motivasi ekstrinsik bukan merupakan perasaan atau keinginan yang sebenarnya yang ada di dalam diri siswa untuk belajar. Thornburgh mengatakan bahwa rumusan yang lebih baru menegaskan bahwa motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu melakukan kegiatan adalah mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlihat di dalam aktifitas belajar. Sebagai contoh seseorang siswa belajar Bahasa Inggris dengan tujuan mendapat ijazah atau untuk mematuhi perintah guru. Di dalam belajar siswa yang didorong oleh motivasi ekstrinsik selalu mengharapkan persetujuan guru untuk meyakinkan dirinya bahwa apa yang sedang atau yang telah dikerjakannya itu benar.

2. Motivasi Intrinsik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Kemudian kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukan (misalnya kegiatan belajar), maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh konkrit seorang siswa melakukan belajar karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau ketrampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, bukan karena tujuan yang lain.

  Menurut Sardiman (1986: 83) motivasi yang ada pada diri setiap orang atau disebut juga motivasi intrinsik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai) 2) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya)”.

  4) Lebih senang bekerja mandiri. 5) Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).

  6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

  7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

  Siswa yang memiliki motivasi intrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu. Satu-satunya jalan untuk menuju ke tujuan yang ingin dicapai adalah belajar, tanpa belajar tidak mungkin mendapat pengetahuan, tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakan itu bersumber pada suatu kebutuhan yang berisikan keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar itu. Misalnya, siswa belajar karena ingin mengetahui seluk beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya, ingin menjadi orang yang terdidik, atau ingin menjadi ahli di bidang ilmu tertentu (Winkel, 1996: 174)

  Menurut Winkel (1996: 174) keinginan untuk menjadi ahli dan orang yang terdidik, berpangkal pada penghayatan akan kebutuhan dan daya upaya siswa dalam melakukan kegiatan belajar, untuk memenuhi kebutuhan itu. keinginan siswa tersebut hanya dapat dipenuhi dengan belajat giat, karena tidak ada cara lain untuk menjadi orang terdidik atau ahli, selain belajar.

  Thornburgh (Prayitno, 1989: 10) berpendapat bahwa motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Individu bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengarah tingkah laku yang tidak dapat kita lihat sumbernya dari luar. Atau dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dalam proses belajar siswa yang bermotivasi secara intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya yang tekun dalam mengerjakan tugas- tugas belajar karena merasa butuh dan ingin mencapai tujuan belajar yang sebenarnya. Tujuan belajar yang sebenarnya adalah menguasi apa yang sedang dipelajari , bukan karena ingin mendapatkan pujian dari guru. Grage dan Berline (dalam Prayitno, 1989: 11) mengemukakan bahwa siswa yang termotivasi secara intrinsic, aktivitasnya lebih baik dalam belajar daripada siswa yang termotivasi secara ekstrinsik. Siswa yang memiliki motivasi intrinsik menunjukkan keterlibatan dan aktivitas yang tinggi dalam belajar.

  Siswa seperti ini baru akan mencapai kepuasan kalau ia adapat memecahkan masalah pelajaran dengan benar atau kalau mengerjakan tugas dengan baik. Mempelajari atau mengerjakan tugas-tugas dalam belajar membentuk tantangan baginya dan ia

terpaut tanpa terpaksa terhadap tugas-tugas belajar tersebut.

  Menurut John W . Santrock (2007 : 515) Terdapat dua jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  karena kesuksesan atau imbalan eksternal. Minat intrinsik siswa akan meningkat jika mereka mempunyai pilihan dan peluang untuk mengambil tanggung jawab personal atas pembelajaran mereka.

  b. Motivasi intrinsik berdasarkan pengalaman optimal. Pengalaman optimal kebanyakan terjadi ketika orang merasa mampu dan berkosentrasi penuh saat melakukan suatu aktivitas serta terlibat dalam tantangan yang mereka anggap tidak terlalu sulit tetapi juga tidak terlalu mudah Menurut Phil Louther (Prayitno, 1989: 12) untuk meningkatkan motivasi dalam diri siswa ada beberapa strategi yang perlu dilakukan oleh para guru. Berikut adalah Beberapa strategi dalam mengajar agar para siswa termotivasi secara intrinsik, yaitu :

1. Mengaitkan tujuan belajar dengan tujuan siswa, sehingga tujuan belajar menjadi tujuan siswa atau sama dengan tujuan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3. Memberikan waktu ekstra yang cukup banyak bagi siswa-siswa untuk mengembangkan tugas-tugas mereka dan memanfaatkan sumber-sumber belajar yang ada di sekolah.

4. Kadang kala memberikan penghargaan atas pekerjaan para siswa.

  Meminta para siswa untuk menjelaskan atau membacakan tugas-tugas yang mereka buat, kalau mereka ingin melakukannya.

  Hal ini perlu dilakukan terutama sekali terhadap tugas yang bukan merupakan tugas pokok yang harus dikerjakan oleh siswa, agar memperlihatkan bahwa tugas itu dikerjakan dengan baik Berdasarkan keterangan motivasi intrinsik di atas, Motivasi Belajar Intrinsik adalah Motivasi untuk belajar yang berasal dari dalam diri, motivasi ini tidak mudah terpengaruh oleh keadaan lingkungan luar karena adanya keinginan yang kuat dari dalam diri untuk belajar agar dapat meraih cita-cita yang diinginkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  a) Kebutuhan Setiap aktivitas yang dilakukan siswa karena adanya dorongan dan kebutuhan tertentu. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi kebutuhan (Dimyati & Mudjiono, 1999: 81). Kebutuhan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk memenuhinya (Uno, 2007: 5). Adanya suatu proses yang dilalui siswa agar kebutuhan tersebut tercapai. Motivasi intrinsik yang muncul yaitu dengan mengerahkan segala kekuatan-kekuatan yang ada pada diri.

  Menurut Pintrich (Woolfolk, 2009: 196) terdapat tiga kebutuhan utama yang dapat dikaji secara intensif adalah kebutuhan akan prestasi, kekuasaan, dan afiliasi/hubungan. Kebutuhan akan prestasi menjadi sangat penting bagi siswa untuk belajar lebih giat lagi agar memperoleh prestasi yang baik.

  Kebutuhan akan kekuasaan seperti siswa memiliki kebutuhan untuk menguasai setiap mata pelajaran yang ada. Kebutuhan akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  seperti siswa dapat belajar bersama dengan siswa lainnya, berani bertanya kepada guru mengenai materi yang belum dimengerti.

  b) Tujuan Menurut Locke dan Latham tujuan adalah hasil atau pencapaian yang pemenuhannya diperjuangkan oleh seseorang. Dalam mengejar tujuan, siswa pada umumnya menyadari tentang kondisi tertentu saat ini (saya belum membuka buku), kondisi ideal tertentu (saya sudah memahami setiap halaman), dan ketidaksesuaian antara situasi saat ini dan situasi ideal (Woolfolk, 2009: 198).

  Menurut Locke dan Latham (Woolfolk, 2009 : 198) ada empat alasan mengapa menetapkan tujuan dapat memperbaiki kinerja. Tujuan: (1) Mengarahkan perhatian kita ke tugas yang ada di tangan dan menghindari distraksi. Tiap kali pikiran saya berkelana,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (3) Meningkatkan persistensi. Bila kita memiliki tujuan yang jelas, kecil kemungkinan kita untuk menyerah sampai kita meraih tujuan itu: tujuan yang sulit menuntut usaha dan tenggat waktu yang ketat menghasilkan kerja yang lebih cepat. (4) Mendukung perkembangan pengetahuan dan strategi lama tidak berhasil. Sebagai contoh, bila tujuan anda adalah mendapat nilai A dan anda tidak mencapai tujuan itu di kuis yang pertama, anda mungkin mencoba pendekatan belajar baru untuk kuis berikutnya, seperti menjelaskan poin-poin kuncinya kepada seorang teman.

  c) Interes/minat dan emosi Interes/minat dan emosi merupakan dua hal yang saling berkaitan dalam berbagai kegiatan seperti belajar. Siswa lebih cenderung memperhatikan, mempelajari, dan mengingat berbagai kejadian, gambaran, dan bacaan yang membangkitkan respons emosional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Schiefele; Wigfield dkk (Santrock, 2008: 206) yaitu riset pada minat terutama telah berfokus pada hubungan antara minat dengan pembelajaran. Minat dihubungkan terutama dengan tindakan pelajaran mendalam, seperti ingatan atas gagasan pokok dan respon terhadap pertanyaan pemahaman yang lebih sulit, dibanding pembelajaran yang hanya pada permukaan, seperti respon terhadap pertanyaan yang sederhana dan ingatan kata-demi-kata atas teks.

  Ada dua macam interes/minat yaitu personal (individual) dan situasional. Personal interes/minat atau individual interes adalah aspek yang lebih enduring (tahan lama) pada diri seseorang, misalnya kecenderungan enduring untuk tertarik atau menikmati subjek-subjek seperti bahasa, sejarah, atau matematika, aktivitas-aktivitas seperti olah raga, musik, atau film. Siswa dengan minat individual pada belajar secara umum berusaha mencari informasi baru dan memiliki sikap yang lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kompeten, jadi bahkan bila siswa pada awalnya tidak tertarik dengan suatu objek atau kegiatan, siswa dapat mengembangkan minat bila siswa mengalami kesuksesan.

  d) Keyakinan dan skema-diri (1) Keyakinan tentang kemampuan Sebagian keyakinan paling kuat yang memengaruhi motivasi di sekolah adalah keyakinan tentang kemampuan. Dengan kerja keras, belajar atau latihan, pengetahuan dapat ditingkatkan dan oleh sebab itu kemampuan dapat ditingkatkan (Woolfolk, 2009: 215) (2) Keyakinan tentang penyebab dan kontrol : teori atribusi Teori atribusi menyatakan bahwa individu termotivasi untuk mengungkapkan penyebab yang mendasari kinerja dan perilaku mereka sendiri. Atribusi adalah penyebab-penyebab

yang menentukan hasil (Santrock, 2009: 211).

  Weiner mengidentifikasikan tiga dimensi dari penyebab

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengendalikan penyebab tersebut. Sebagai contoh, seorang siswa dapat merasakan bahwa kecerdasannya berlokasi secara internal, stabil, tidak dapat dikendalikan (Santrock, 2009: 212).

  (3) Keyakinan tentang self-efficacy dan learned-helplessness Self-efficacy adalah keyakinan siswa tentang kompetensi atau efektivitas siswa di bidang tertentu (Woolfolk, 2009: 219).

  Self-efficacy dan atribusi saling memengaruhi. Bila kesuksesan diatribusikan pada penyebab-penyebab internal atau dapat dikontrol seperti kemampuan atau usaha, maka Self-efficacy meningkat. Akan tetapi, bila kesuksesan diatribusikan pada nasib atau intervensi orang lain, maka Self-efficacy mungkin tidak diperkuat (Woolfolk, 2009: 219).

  Learned helplessness adalah ekspektasi seseorang, berdasarkan pengalaman sebelumnya bahwa dirinya kurang/tidak memiliki kontrol, bahwa semua usahanya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  (4) Keyakinan tentang harga diri Keyakinan tentang harga diri yaitu perasaan seseorang bahwa dirinya berharga. Siswa yang memfokuskan pada tujuan belajar karena mereka menghargai prestasi dan melihat bahwa kemampuan dapat ditingkatkan. Siswa tidak takut gagal, karena kegagalan tidak mengancam kompentensi dan harga-dirinya (Woolfolk, 2009: 221).

C. Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi belajar

  (Sardiman, 1986: 75) Motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat, akan mempunyai banyak energy untuk melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  semangat dan kegiatan siswa untuk berbuat/belajar. Jadi guru tugas guru bagaimana mendorong para siswa agar pada dirinya tumbuh motivasi.

  Persoalan motivasi ini, dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat, minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat cirri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingan sendiri. Hal ini menunjukkam bahwa minat merupakkan kecenderungan jiwa seseorang kepada seseorang (biasanya disertai dengan perasaan

senang), karena itu merasa ada kepentingan dengan sesuatu itu.

  Menurut Sardiman (1986: 90) terdapat beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar dalam kegiatan di sekolah, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dikejar adalah nilai ulangan atau nilai-nilai pada raport angkanya baik-baik

  2. Hadiah Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut.

  3. Saingan/ kompetisi Saingan atau kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok akan meningkatkan prestasi belajar siswa.

  4. Ego-involvement Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugas dan menerimanya sebagai tantangan sehingga

Dokumen yang terkait

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT BELAJAR SISWI -SISWI KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009 DAN USULAN TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 0 120

PERSEPSI SISWA KELAS VII DAN KELAS VIII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL KONSELORNYA TAHUN AJARAN 20072008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseli

0 0 135

DESKRIPSI TINGKAT PENERIMAAN DIRI SISWA-SISWI KELAS X DAN XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93

DESKRIPSI PERMASALAHAN-PERMASALAHAN YANG DIHADAPI PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ge

0 0 122

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbinga

0 0 146

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA ANTARA SISWA DENGAN SISWI KELAS VII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mempe

0 0 121

DESKRIPSI KECERDASAAN EMOSIONAL REMAJA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK

0 0 108

DESKRIPSI KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP JOANNES BOSCO YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20112012 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

0 1 150

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DAN SUASANA BELAJAR DALAM KELUARGA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Progr

0 7 233