PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK SUB TEMA MANUSIA DAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GEDANGAN,KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG,TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK SUB TEMA MANUSIA DAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

  PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GEDANGAN, KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG, TAHUN PELAJARAN 2018/2019 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidkan Oleh: ANIS ULFATUN NIKMAH NIM. 11514113

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH

  

IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

MOTTO HIDUP

  اًعَمَطَو اًفْوَخ ُهْوُعْداَو اَهِحَلاْصِا َدْعَ ب ِضْرَْلْا ِْفِ اْوُدِسْفُ تَلاَو ج

  َنِم ٌبْيِرَق ِوَّللا َتَْحَْر َّنِا

َْيِنِسْحُمْلا

  “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdo‟alah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan” (Al-a‟raf: 56)

  

)للهادبع نب رباج نع يذمترلا هاور( ُوَل َيِهَف ًةَتْيَم اًضْرَا اَيْحَا ْنَم

  “Barang siapa yang menghidupkan tanah (lahan) mati maka ia akan menjadi miliknya”

  

PERSEMBAHAN

  Sembah sujud syukur kehadirat Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-Mu telah memberikan kekuatan, membekali dengan ilmu serta memperkenalkan dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau berikan, akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah Saw.

  Penulis persembahkan karya sederhana ini kepada orang-orang yang penulis kasihi dan sayangi:

  1. Ibunda dan Ayahanda tercinta,Bapak Suko dan Ibu Ngatini sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada tara karena telah memberikan kasih sayang, dukungan, serta cinta kasih yang mungkin tidak dapat penulisbalas hanya dengan karya ini.

  2. Adik tersayang, Anas Ulin Nuha yang selalu menyemangati penulis.

  3. Keluarga besar pondok pesantren Edi Mancoro, terutama Ibu Rosyidah yang telah banyak membimbing penulis.

  4. Santriwan santriwati pondok pesantren Edi Mancoro yang banyak memberikan warna dalam hari-hari penulis.

  5. Teman-teman kamar sahabat surga dan kamar 16 Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah banyak membantu dan memotivasi.

  6. Keluarga besar Ya Bismillah IAIN Salatiga, terutama teman-teman Bidikmisi angkatan 2014 yang banyak memberi motivasi.

  7. Keluarga Besar PGMI angkatan 2014 yang banyak memberi semangat kepada penulis.

  

KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

  Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar Tematik Sub Tema Manusia dan Lingkungan Menggunakan Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Card Sort pada Siswa Kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019” dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Beliau Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafa‟atnya kelak di yaumil qiyamah. Amin.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di IAIN Salatiga. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, MPd. Selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan PGMI IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar dan rela meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

  5. Bapak Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Keluarga besar Pondok Pesantren Edi Mancoro, terutama Ibu Rosyidah yang telah banyak memberikan bimbingan kepada penulis.

  7. Keluarga besar Ya Bismillah Bidikmisi IAIN Salatiga, teriutama angkatan 2014.

  8. Kedua orang tua, adik, dan saudara-saudaraku yang telah memberikan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

  9. Santriwan santriwati Pondok Pesantren Edi Mancoro yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  10. Teman-teman Jurusan PGMI angkatan 2014 yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

  11. Bapak Ridha Rahman, S.Pd.I. selaku Kepala Sekolah MI Ma‟arif Gedangan yang telah memberi kesempatan penulis untuk meneliti di Madrasah tersebut.

  12. Bapak Jumrowi, S.Pd.I. selaku guru kelas V MI Ma‟arif yang telah banyak membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  13. Siswa-siswi kelas V MI Ma‟arif Gedangan yang telah antusias mengikuti pembelajaran dengan menggunakan strategi active learning tipe card sort. Demikian ucapan terimakasih penulis sampaikan. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu penulis.

  

ABSTRAK

  Nikmah, Anis Ulfatun. 2018. Peningkatan Hasil Belajar Tematik Sub Tema

  Manusia dan Lingkungan Menggunakan Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Card Sort Pada Siswa Kelas V MI Ma’arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019. Skripsi.

  Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Dr. Budiyono Saputro, S.Pd., M.Pd.

  Kata Kunci: active Learning, card sort, hasil belajar tematik.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tematik sub tema manusia dan lingkungan dengan menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card sort pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MI Ma‟arif yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari dua siklus. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan pencapaian nilai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan ditandai dengan peningkatan Kriteria Ketuntasan Klasikal pada setiap siklusnya.

  Berdasarkan hasil penelitian pada pra siklus, siklus I, dan siklus II diperoleh data sebagai berikut: Standart KKM pembelajaran tematik adalah 70. Hasil Pra siklus siswa yang tuntas adalah 13 siswa (34,20%) dan yang belum tuntas adalah 25 siswa (65,70%) dengan rata-rata 59,73. Hasil belajar siswa dalam

  

pre test siklus I yang tuntas adalah 16 siswa (42,10%) dan yang belum tuntas

  adalah 22 siswa (57,80%) dengan rata-rata 61,84. Adapun dalam post test siswa yang tuntas adalah 26 siswa (68,40%) dan yang belum tuntas adalah 12 siswa (31,50%) dengan rata-rata 69,73. Hasil belajar siswa yang tuntas dalam pre test siklus II adalah 29 siswa (76,30%) dan yang belum tuntas adalah 9 siswa (23,60%) dengan rata-rata 70. Adapun dalam post test siswa yang tuntas adalah 34 siswa (89,40%) dan yang belum tuntas adalah 4 siswa (10,50%) dengan rata-rata 78,15. Strategi pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar tematik siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan. Hasil pra siklus ke siklus I terjadi peningkatan hasil belajar sebesar 34,20%, sedangkan dari siklus I ke siklus II terjadi peningkatan sebesar 21%.

  

DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................ iv MOTTO.................................................................................................................... v PERSEMBAHAN .................................................................................................. vi KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii ABSTRAK ............................................................................................................... x DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .................................................................................................. xv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 7 C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7 D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7 E. Definisi Operasional..................................................................................... 8 F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ........................................ 11 G. Metode Penelitian....................................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan................................................................................. 18 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar ......................................................................................... 19

  a.

  Pengertian Belajar .......................................................................... 19 b. Teori-teori Belajar .......................................................................... 21 c. Tujuan Belajar ................................................................................ 25 d. Prinsip-prinsip Belajar ................................................................... 26 e. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 27 f. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .......................... 28 g.

  Penilaian Belajar ............................................................................ 35 2. Pembelajaran Tematik a.

  Pengertian Pembelajaran Tematik.................................................. 37 b. Manfaat Pembelajaran Tematik ..................................................... 39 c. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik ...................................................... 39 d. Kelebihan Pembelajaran Tematik .................................................. 40 e. Kekurangan Pembelajaran Tematik ............................................... 41 3. Kajian Materi Penelitian a.

  Manusia dan Lingkungan ............................................................... 41 b. Sistem Gerak pada Manusia ........................................................... 42 c. Kenampakan Alam pada Bentang Alam Indonesia ....................... 44 4. Strategi Pembelajaran Active Learning Tipe Card Sort a.

  Pengertian Strategi Pembelajaran Active Learning ........................ 46 b. Pengertian Card Sort ...................................................................... 48 c. Langkah-langkah Pembelajaran Card Sort .................................... 49 B. Kajian Pustaka ........................................................................................... 51

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Awal ........................................................................................... 54 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ............................................................... 61 C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .................................................................. 63 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ................................................................. 67

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus ................................................................................... 72 B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 102 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .............................................................................................. 105 B. Saran ......................................................................................................... 106 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas ......................................................... 13Gambar 2.1 Skema Hubungan Langsung Stimulus (S) dan Respon (R) ............... 21Gambar 2.2 Rangka Tubuh Manusia ..................................................................... 43Gambar 2.3 Organ Anggota Gerak ........................................................................ 44

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Bangu nan/Ruang MI Ma‟arif Gedangan .................................... 56Tabel 3.2 Daftar I nventaris MI Ma‟arif Gedangan ................................................ 57

  Tabel 3.3 Data Guru MI Ma‟arif Gedangan........................................................... 58

Tabel 3.4 D ata Siswa MI Ma‟arif Gedangan ......................................................... 59Tabel 3.5 Data Sisw a Kelas V MI Ma‟arif Gedangan ........................................... 60Tabel 4.1 Hasil Pra Siklus ...................................................................................... 72Tabel 4.2 Hasil Pre Test Siklus I ............................................................................ 75Tabel 4.3 Hasil Post Test Siklus I .......................................................................... 79Tabel 4.4 Data Penilaian Sikap Siklus I ................................................................. 81Tabel 4.5 Data Penilaian Keterampilan Siklus I .................................................... 83Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru Siklus I ............................................................ 87Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................................... 88Tabel 4.8 Hasil Pre Test Siklus II .......................................................................... 89Tabel 4.9 Hasil Post Test Siklus II ......................................................................... 92Tabel 4.10 Data Penilaian Sikap Siklus II ............................................................. 94Tabel 4.11 Data Penilaian Keterampilan Siklus II ................................................. 96Tabel 4.12 Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................................ 98Tabel 4.13 Lembar Observasi Siswa Siklus II ..................................................... 101Tabel 4.14 Data Peningkatan Siswa Per Siklus ................................................... 102

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran I Daftar Riwayat Hidup Lampiran 2 Surat Pembimbing Skripsi Lampiran 3 Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Lampiran 5 Daftar Nilai SKK Lampiran 6 Lembar Konsultasi Lampiran 7 RPP Siklus I Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus I Lampiran 10 RPP Siklus II Lampiran 11 Lembar Observasi Guru Siklus II Lampiran 12 Lembar Observasi Siswa Siklus II Lampiran 13 Soal Pre Test Siklus I Lampiran 14 Hasil Pre Test Siklus I Lampiran 15 Soal Post Test Siklus I Lampiran 16 Hasil Post Test Siklus I Lampiran 17 Soal Pre Test Siklus II Lampiran 18 Hasil Pre Test Siklus II Lampiran 19 Soal Post Test Siklus II Lampiran 20 Hasil Post Test Siklus II Lampiran 21 Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses budaya untuk meningkatkan harkat dan

  martabat manusia, melalui proses yang panjang dan berlangsung sepanjang hayat. Pendidikan mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama dengan sebaik-baiknya (Husien, 2017:53).

  Pendidikan merupakan suatu model rekayasa sosial yang paling efektif untuk menyiapkan suatu bentuk masayarakat masa depan (Mansur, 2004: 3).

  Jadi, pendidikan bukan saja dimaksudkan untuk mewariskan kebudayaan kepada anak-anak generasi bangsa penerus mereka, tetapi juga merupakan suatu cara untuk mentransformasikan kebudayaan masyarakat. Pendidikan juga memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.

  Sub tema yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai aktifvitas dan interaksi manusia dengan lingkungannya. Manusia harus bisa menjaga kelestarian lingkungan hidupnya, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Ar-Rum ayat 41-42.

  ْمُهَّلَعَل اْوُلِمَعْ يِذَّلا َضْعَ ب ْمُهَقْ يِذُيِل ِساَّنلا ىِدْيَا ْتَبَسَك اَِبِ ِرْحَبْلاَو ِّرَ بْلا ِفِ ُداَسَف ْلاَرَهَظ ىلق

  14 ( َناَك

  َنْوُعِجْرَ ي

ُلْبَ ق ْنِم َنْيِذَّلا ُةَبِقاَع َناَك َفْيَك اْوُرُظْناَف ِضْرَْلاا ِفِ اْوُرْ يِس ْلُق )

  14 ) ( َْيِكِرْشُّم ْمُىُرَ ثْكَا

  Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah (Muhammad), “bepergianlah di bumi, lalu lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang men yekutukan (Allah)” (Sudrajat, dkk, 2007: 408).

  Kandungan ayat tersebut adalah penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan mansia sendiri. Oleh karena itu, hendaklah manusia menghentikannya dan mau kembali ke jalan yang benar, yaitu menggantinya dengan perbuatan-perbuatan baik.

  Allah SWT menyeru manusia supaya mempelajari umat-umat tedahulu (sejarah), banyak bencana yang menimpa mereka karena mereka tidak menghiraukan seruan Allah, bahkan kebanyakan mereka ingkar dan musyrik kepada-Nya. Upaya perbaikan kualitas pendidikan terus menerus dilakukan baik secara umum maupun dengan cara-cara yang baru. Hal tersebut lebih berfokus kembali setelah diamanatkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah meningkatkan mutu pendidikan nasional pada setiap jenjang pendidikan (Husien, 2017:62). Meningkatkan kualitas pendidikan bisa dilakukan dengan memperbaiki kurikulum, menerapkan alat peraga, model pembelajaran, dan metode pembelajaran yang sesuai.

  Pemahaman manusia akan selalu bertambah apabila manusia itu melatih diri dan mempelajari berbagai macam ilmu secara tekun dan teratur. Semua ilmu akan membawa manusia ke taraf nilai yang lebih baik. keadaan yang demikian diperlukan adanya suatu bimbingan yang harus dilakukan secara sadar dan sistematis dalam usaha membentuk pribadi manusia secara multidimensional sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan manusia (Rosyadi, 2004: 124). Dengan demikian, perlu adanya proses pembelajaran yang baik sehingga dapat mengantarkan manusia menuju taraf nilai yang diharapkan.

  Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan. Dalam konsep ini, pengetahuan dilaksanakan dengan metode imposisi, dengan cara mentransfer pengetahuan kepada siswa. Umumnya guru menggunakan metode

  

formal step dari J. Herbart berdasarkan asosiasi dan reproduksi atas

  tanggungan/kesan. Cara penyampaian pengetahuan ini berdasarkan ajaran dalam psikologi asosiasi (Putra, 2013:19).

  Pembelajaran terjadi karena adanya interaksi antara pendidik dan peserta didik selama proses belajar mengajar berlangsung. Dalam hal ini, pendidik tidak semata-semata bertindak sebagai pemimpin atau pembimbing yang memiliki otoritas penuh (menempatkan siswa secara pasif), melainkan sebagai fasilitator, sehingga peserta didik dapat belajar dengan aktif dan kreatif.

  Untuk mencapai pembelajaran yang efektif, suasana kelas perlu direncanakan dan dibangun sedemikian rupa, sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi satu sama lain. Dalam interaksi ini, peserta didik akan membentuk komunitas yang memungkinkan mereka untuk menikmati proses belajar dan saling mendukung satu sama lain. Suasana belajar yang penuh dengan persaingan dan pengisolasian peserta didk, sikap dan hubungan yang negatif akan terbentuk dan mematikan semangat siswa. suasana seperti ini akan menghambat pembentukan pengetahuan secara aktif (Hamruni, 2012: 29).

  Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan secara menyeluruh, baik dari aspek moral, akhlak, budi pekerti, perilaku, pengetahuan, kesehatan, keterampilan, dan seni. Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaian diri, dan berhasil di masa datang. Oleh karena itu, diperlukan penyempurnaan kurikulum sekolah yang berbasis pada kompetensi peserta didik.

  Menurut Soedjaji, kurikulum adalah sekumpulan pokok-pokok materi ajar yang direncanakan untuk memberi pengalaman tertentu kepada peserta didik agar mampu tujuan yang ditetapkan (Trianto, 2015: 14). Pada saat ini, kurikulum di Indonesia telah mengalami perubahan dari kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) menjadi kurikulum 2013 (tematik), khususnya di sekolah dasar. Kurikulum 2013 (tematik) berorientasi pada penguasaan kompetensi atau biasa disebut dengan pembelajaran tematik integratif.

  Pembelajaran tematik lebih menekankan keterlibatan peserta didik secara aktif. Peserta didik tidak hanya dijadikan sebagai objek, tetapi dituntut aktif untuk terlibat langsung di lapangan. Keterlibatan aktif akan membuat siswa memperoleh pengalaman yang luas. Pengalaman inilah yang akan membawa siswa mampu menghubungkan antara satu konsep dengan konsep yang lain.

  Wawancara yang peneliti lakukan dengan bapak Jumrowi pada hari Senin 16 Juli 2018 selaku guru kelas V MI Ma‟arif Gedangan, beliau mengatakan bahwa KKM yang harus dicapai siswa dalam pembelajaran tematik adalah 70, berarti nilai yang masih di bawah 70 dinyatakan belum tuntas.

  Berdasarkan data pra siklus yang diperoleh dari guru kelas V MI Gedangan, dari 38 siswa terdapat 13 siswa yang tuntas dan 25 siswa lainnya belum tuntas. Hal itu dikarenakan beberapa faktor, seperti kurangnya minat belajar siswa dan pembelajaran yang monoton. Beliau sendiri mengaku belum pernah mencoba menerapkan model-model pembelajaran dalam pembelajaranya. Apalagi menggunakan media permainan-permainan. Hal tersebut dikarenakan jumlah siswa cukup banyak dan ruang kelas kurang luas.

  Setelah peneliti melihat permasalahan yang terjadi di kelas V MI Ma‟arif Gedangan, maka peneliti mempunyai solusi untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan mencoba suatu strategi pembelajaran yang efektif digunakan di kelas, menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card sort .

  Peneliti memilih menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe

  

card sort karena strategi ini mudah digunakan, dan bagus untuk mengetahui

  daya ingat siswa dalam memahami materi yang sudah diajarkan. Dengan cara pengajaran ini, siswa diharapkan dapat terangsang motivasinya, tertarik, serta aktif dalam pembelajaran, serta dapat menambah pemahaman siswa mengenai pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan. Strategi pembelajaran

  

active learning tipe card sort sangat bagus untuk diterapkan di kelas V MI

  Ma‟arif Gedangan. Strategi pembelajaran ini mengajak siswa untuk belajar aktif dan bertujuan supaya siswa mempunyai kemandirian dalam belajar serta dapat menumbuhkan daya kreativitas.

  Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis ingin meneliti tentang:

  

“PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK SUB TEMA MANUSIA

DAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN

ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI

MA’ARIF GEDANGAN, KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG, TAHUN

PELAJARAN 2018/2019”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah strategi pembelajaran active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar tematik sub tema manusia dan lingkungan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, kab. Semarang, Tahun

  Pelajaran 2018/2019? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar tematik sub tema manusia dan lingkungan menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card

  sort

  pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan Kec. Tuntang, kab. Semarang, Tahun Pelajaran 2018/2019.

  D. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis.

  1. Manfaat Teoritis a.

  Mampu menjadi salah satu sumbangan pemikiran dalam mengoptimalisasikan proses belajar mengajar.

  b.

  Sebagai pertimbangan penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.

  2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa

  1) Siswa akan lebih aktif, kreatif, dan kemampuannya dalam pembelajaran tematik akan meningkat.

  2) Memotivasi belajar siswa supaya prestasinya dapat lebih meningkat.

  b.

  Bagi Guru 1)

  Sebagai bahan pertimbangan tentang pentingnya mengupayakan metode mengajar yang baik agar tercapai ketuntasan belajar pada peserta didik secara optimal. 2)

  Dapat memberikan pengalaman langsung untuk memecahkan masalah secara terencana dan sistematis.

  c.

  Bagi Sekolah 1)

  Memberikan sumbangan baik bagi sekolah dalam memperbaiki proses pembelajaran.

  2) Meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. 3)

  Meningkatkan prestasi sekolah dengan peningkatan hasil belajar siswa dan kinerja guru.

E. Definisi Operasional 1.

  Hasil Belajar Hasil belajar menurut Gagne dan Briggs adalah kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa sebagai akibat perbuatan belajar dan dapat diamati melalui penamapilan siswa (

  learner’s performance). Sudirman (2009:

  94) menyatakan bahwa dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu harapan hasilnya terus meningkat (Suprihatiningrum, 2017: 37).

  Jadi, hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang di peroleh siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan setelah melakukan pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan dengan menggunakan strategi pembelajaran active learning tipe card sort.

2. Pembelajaran Tematik Sub Tema Manusia dan Lingkungan a.

  Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah salah satu strategi pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran satu dengan yang lainnya sehingga dapat memberikan pengalaman terhadap siswa. Tema menjadi pembicaraan atau gagasan yang mudah memusatkan siswa pada satu tema tertentu. Dengan strategi pembelajaran tematik ini, siswa akan lebih fokus dan konsentrasi sehingga pemahaman terhadap satu materi pelajaran akan lebih mendalam (Hartono, 2013: 165).

  Pembelajaran tematik dengan sub tema manusia dan lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa mengaitkan sub tema tersebut ke dalam beberapa mata pelajaran, seperti mengaitkan mata pelajaran IPA dengan Bahasa Indonesia.

  b.

  Manusia dan Lingkungan Manusia adalah makhluk hidup ciptaan Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam, mengalami kelahiran, pertumbuhan, perkembangan, mati, serta terkait dan berinteraksi dengan alam dan lingkungannya dalam sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.

  Lingkungan adalah suatu media di mana makhluk hidup tinggal, mencari penghidupannya, dan memiliki karakter serta fungsi yang khas yang mana terkait secara timbal balik dengan keberadaan makhluk hidup yang menempatinya, terutama manusia yang memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil (Hasan, 2012).

  c.

  Strategi Pembelajaran Card Sort Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu (Hamruni, 2012: 3).

  Card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa digunakan

  untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta tentang obyek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan dalam strategi ini dapat membantu mendinamisir kelas yang jenuh atau bosan (Zaini, 2002: 50).

  Penggunaan pembelajaran active learning tipe card sort dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan daya ingat siswa mengenai pembelajaran tematik yang telah dipelajari.

F. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1.

  Hipotesis Penelitian Sesuai dengan kajian teori di atas, penulis dapat mengajukan hipotesis dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu penerapan strategi pembelajaran

  active learning tipe card sort dapat meningkatkan hasil belajar tematik sub

  tema manusia dan lingkungan pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang,Tahun Pelajaran 2018/2019.

2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan strategi pembelajaran active learning tipe card sort pada pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan dikatakan berhasil jika indikator yangtelah ditetapkan dapat tercapai. Adapun indikator ketuntasan siswa menurut Depdikbud dalam buku Trianto (2009: 241) adalah sebagai berikut: a.

  Secara Individu Siswa mendapat nilai lebih dari atausama dengan KKM yang telah ditetapkan oleh sekolah yaitu

  ≥ 70 pada pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan.

  b.

  Secara Klasikal Adanya peningkatan hasil belajar pada tes siswa secara berkelanjutan dari siklus I ke siklus II dan berhenti apabila 85% dari total siswa dalam satu kelas memperoleh nilai ≥ 70.

G. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

  Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, dkk, 2014: 3).

  Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (Action

  Researc) yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik

  pembelajaran di kelasnya. PTK berfokus pada kelas atau pada proses belajar mengajaryang terjad di kelas, bukan pada input kelas (silabus, materi, dan lain-lain) ataupun output (hasil belajar). PTK harus tertuju atau mengenai hal-hal yang terjadi di dalam kelas (Arikunto, dkk, 2014: 58).

  Penelitian ini dilakukan dengan tiga siklus. Siklus akan dihentikan apabila keadaan kelas sudah stabil. Dalam hal ini guru sudah mampu menguasai keterampilan belajar yang baru dan ada peningkatan keaktifan sekaligus prestasi belajar siswa.

2. Subjek Penelitian

  Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas

  V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang dengan jumlah 38 siswa yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan pada semester I Tahun Pelajaran 2018/2019.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Langkah-langkah penelitian tindakan kelas dapat dimulai dari perencanaan berdasarkan analisis awal, kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan, pengamatan terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung, dan diakhiri dengan refleksi. Dari kegiatan refleksi tersebut dapat diketahui apakah sudah mencapai ketuntasan atau belum. adapun siklus spiral dari beberapa tahapan adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1 Alur Peneliian Tindakan Kelas (Arikunto: 2014: 16)

  Penjelasan tahapan darialur di atas adalah: a. Menyusun rancangan tindakan, dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. b.

  Pelaksanaan tindakan, dalam tahap ini penelitian tindakan adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

  c.

  Pengamatan, dalam tahap ini kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan pada tahap kedua, karena guru yang sebagai pelaksana tindakan juga berstatus sebagai pengamat, supaya melakukan pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung.

  d.

  Refleksi, tahap ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan. Kegiatan ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.

4. Teknik Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data dalam PTK dalam penelitian ini meliputi: a. Observasi

  Obervasi yaitu pengamatan langsung proses belajar mengajar yang terjadi di kelas. Pengamat dapat mengobservasi guru dan siswa terkait proses belajar mengajar, aktivitas, dan interaksinya (Sani dan Sudiran, 2017: 63).

  Penelitian ini menggunakan dua pedoman observasi, yaitu observasi keaktifan peserta didik dan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe card sort pada siswa kelas V MI Ma‟arif Gedangan, Kec. Tuntang, Kab. Semarang. Observasi keaktifan siswa difokuskan pada pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan.

  Sedangkan observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe card sort difokuskan pada keaktifan guru maupun siswa selama proses pembelajaran.

  b.

  Tes Tes yang digunakan berupa pre test dan post test yang fungsinya untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa setelah belajar tematik sub tema manusia dan lingkungan dengan menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe card sort.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi diperoleh darilembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, hasil tes peserta didik, dan foto-foto selama proses pembelajaran berlangsung.

5. Instrumen Penelitian

  Instrumen penelitian (alat bantu) yang digunakan untuk penelitian adalah: a.

  Lembar Observasi Penelitian ini menggunakan dua lembar observasi. Pertama, lembar observasi mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan strategi pembelajaran active learning tipe card sort. Kedua, lembar observasi mengenai keaktifan siswa.

  b.

  Soal Proses pembelajaran active learning tipe card sort pada pembelajaran tematik sub tema manusia dan lingkungan menggunakan soal pre test dan post tes. Dalam tes ini terdapat soal-soal yang dikerjakan oleh peserta didik.

6. Analisis Data

  Analisis data merupakan suatu kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk membuktikan kebenaran hipotesis.

  Adapun penilaian untuk ranah kognitif adalah sebagai berikut: a. Penilaian rata-rata

  Penilaian rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai yang diperoleh oleh siswa kemudian membaginya dengan jumlah siswa tersebut, rumus yang digunakan sebagai berikut:

  X =

  ∑ ∑

  Keterangan:

  ∑ jumlah nilai keseluruhan siswa ∑

  = jumlah siswa = nilai rata-rata b.

  Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:

  ∑

  P = 100%

  x ∑

  Keterangan: P = ketuntasan belajar dalam persen F = frekuensi N = jumlah siswa (Aqib, 2010: 41)

H. Sistematika Penulisan

   Pembahasan dalam skripsi ini terdiri dari V bab yang dapat diuraikan sebagai

  berikut:

  BAB I Pendahuluan,berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfa‟at penelitian, definisi operasional, hipotesis tindakan dan indikator keberhasilan, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori, membahas tentang belajar, hasil belajar, pembelajaran tematik,strategi pembelajaran active learning tipe

  card sort.

  BAB III Pelaksanaan Penelitian, berisi tentang deskripsi pelaksanaan siklus. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, berisi tentang deskripsi per siklus (data hasil penelitian, refleksi) dan pembahasan. BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar merupakan usaha seseorang dengan sengaja dalam keadaan

  sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir, merasa, maupun bertindak (Susanto, 2013: 4).

  Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, dkk, 2014: 9).

  Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu secara sadar untuk memperoleh perubahan tingkah laku tertentu, baik yang dapat diamatisecara langsung sebagai pengalaman (latihan) dalam interaksinya dengan lingkungan. Dapat dikatakan juga bahwa belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan dan menghasilkan perubahan dalam pengetahuan dan pemahaman, keterampilan serta nilai-nilai, dan sikap (Suprihatin, 2017: 15).

  Menurut Winkel dalam buku Suprihatin (2015: 15) belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampian, nilai, dan sikap. Belajar boleh juga dikatakan sebagai suatu interaksi antara diri manusia dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta, konsep ataupun teori. Dalam hal ini terkandung suatu maksud bahwa proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang bealajar, dan dilakukan secara aktif, dengan segenap panca indera ikut berperan.

  Menurut R. Gagne dalam buku Susanto (2013 : 1), belajar dapat didefisinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. Belajar dan mengajar merupakan dua konsep yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu kegiatan dimana terjadi interaksi antara guru dengan siswa, serta siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

  Jadi dapat disimpulkan bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan manusia dengan keadaan sadar untuk memperoleh perubahan, dan perubahan itu terjadi karena adanya interaksi dengan lingkungan.

b. Teori-Teori Belajar

  Teori belajar secara umum dapat dikelompokkan menjadi empat aliran, yaitu aliran behavioristik, kognitivistik, humanistik, dan sibernetik. 1)

  Teori Belajar Behavioristik Teori belajar behavioristik atau tingkah laku menjelaskan bahwa perubahan tingkah laku sebagai interaksi antara stimulus dan respon.

  Menurut penganut teori ini, belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dinilai secara konkret. Teori behavioristik hanya menganalisis perilaku yang tampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan teori kaum behavioris lebih dikenal dengan nama teori belajar karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Kaum behavioristik tidak mau mempersoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional, behavioristik hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalikan oleh faktor- faktor lingkungan.

  Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat, dan kecenderungan perilaku S-R (stimulus-respon) seperti gambar berikut:

  Hubungan Langsung S R

  Rrrrrrrrrr (koneksi)

Gambar 2.1 Skema hubungan langsung stimulus (S) dan respon (R) Syarat terjadinya proses belajar dalam pola hubungan S-R ini adalah adanya unsur dorongan (drive), rangsangan (stimulus), respn, dan penguatan (reinforcement). Dengan demikian, dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpendapat bahwa tingah laku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan hasil belajar. 2)

  Teori Belajar Kontruktivisme Teori-teori baru dalam psikologi pendidikan dikelompokkan dalam teori pembelajaran kontruktivisme (contructivist theories of

  learning ). Teori ini menyatakan bahwa siswa harus menemukan

  sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturanitu tidak lagi sesuai. Bagi siswa supaya benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, berusaha dengan susah payah dengan ide-ide.

  Menurut teori belajar kontruktivisme, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah guru tidak hanya sekedar membeikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberikan kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberi siswa anak tangga yang membawa siswa ke pemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjat anak tangga tersebut. 3)

  Teori Belajar Humanistik Teori humanistik lebih mengedepankan sisi huanis manusia dan tidak menuntut jangka waktu pembelajar mencapai pemahaman yang diinginkan. Teori ini lebih menekankan pada isi/materi yang harus dipelajari agar membentuk manusia seutuhnya. Proses belajar dilakukan agar pembelajar mendapatkan makna yang sesungguhnya dari belajar atau yang disebut sebagai meaningful learning.

  Meaningful learning memiliki makna bahwa belajar adalah

  mengasosiasikanpengetahuan baru dengan prior knowledge (pengetahuan awal) pembelajar. Setiap pembelajar memiliki kecepatan belajar yang berbeda-beda sehingga menurut teori ini keberhasilan belajar akan tercapai jika pembelajar dapat memahami diri an lingkungannya. Hal ini karena setiap manusia adalah unik.

  Tugas pendidik adalah membantu mengenali sisi unik tersebut serta mewujudkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

  4) Teori Belajar Sibernetik Menurut teori sibernetik, belajar adalah pengolahan informasi.

  Teori ini lebih menekankan pada “sistem informasi” yang diproses. Informasi inilah yang menentukan proses. Asumsi lain dri teori ini adalah tidak ada satu proses belajar yang ideal untuk segala situasi, yang cocok untuk semua siswa. Oleh karena itu, sebuah informasi mungkin akan dipelajari seorang siswa dengan satu macam proses belajar, dan informasi yang sama itu mungkin akan dipelajari siswa yang lain melalui proses belajar yang lain.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CARD SORT PADA SISWA KELAS IV MI MIFTAHUL HUDA TEGALDLIMO BANYUWANGI

2 11 26

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE INDEX CARD MATCH PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD NEGERI 07 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 25 71

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 4 67

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN CARD SORT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID

0 0 8

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN STRATEGI CARD SORT DI MI ISLAMIYAH TANJUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 140

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ORGAN PERNAFASAN MANUSIA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF CANDIREJO, KECAMATAN TUNTANG, KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 (KOLABORATIF) - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI ALAT UKUR (BERAT, PANJANG, DAN WAKTU) MELALUI STRATEGI CARD SORT PADA SISWA KELAS III MI TAMRINUL ULUM JETIS GENTAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017 - Test Repository

0 0 181

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN MELALUI METODE TIME TOKEN PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KANIGORO DESA KANIGORO KEC. NGABLAK KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 1 167

PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DENGAN MENGGUNAKAN MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF KUMPULREJO 02 SALATIGATAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMATIK SUB TEMA MANUSIA DAN LINGKUNGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE CARD SORT PADA SISWA KELAS V MI MA’ARIF GEDANGAN,KEC. TUNTANG, KAB. SEMARANG,TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Test Repository

3 7 180