PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL HUDA KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana P
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE
PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL HUDA
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ROISUL IMAM
NIM 11113191
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK
MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE
PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION
PADA SISWA KELAS VIII MTs NURUL HUDA
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ROISUL IMAM
NIM 11113191
JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
MOTTO
“ Hendaklah jangan malu salah seorang diantara kalian untuk belajar jika ia tidak
mengetahui sesuatu. Janganlah orang bodoh merasa malu untuk bertanya atas apa
yang tidak ia ketahui.” ( Ali Bin Abi Tholib)PERSEMBAHAN 1.
Kepada kedua orang tuaku (Bapak Khoirudin dan Ibu Miyatun) terimakasih telah menjadi orang tua yang baik yang telah mendidiku, merawatku dengan penuh kasih sayang dan penuh kesabaran yang tak ternilai harganya 2. Terimakasih banyak untuk saudara-saudaraku yang selama ini telah setia mendukungku, dan memberi semangat untuk mengerjakan skripsi ini sehingga skripsi ini selesai.
3. Institut Agama Islam Negeri Salatiga, dimana tempat yang telah penulis pilih untuk menuntut ilmu. Semoga ilmu yang di peroleh penulis dapat bermanfaat bagi orang lain dan diri sendiri.
4. Adik-adikku tercinta yang telah mewarnai hari-hari indah dalam kebersamaannya dan yang selalu ada serta menemani hari-hariku dan menghiburku setiap saat.
5. Keluarga Besar Jurusan PAI IAIN Salatiga Angkatan Tahun 2013, yang selalu memberikan dukungan dalam perjalanan menimba ilmu pengetahuan.
6. Sahabat-sahabat seperjuangan yang selalu ada di saat suka maupun duka.
7. Keluarga besar MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali.
8. Segenap Civitas Akademika IAIN Salatiga.
9. Kepada Pembaca yang Budiman.
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat, karunia, dan berkah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak materi Akhlak Tercela dengan Metode Pembelajaran Group Investigation pada Siswa Kelas
VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 ”.
Di dalam penulisan skripsi ini peneliti banyak mendapatkan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1.
Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd., Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memberikan izin penelitian.
3. Hj.Siti Rukhayati, M.Ag. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Sekaligus selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan izin, bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
4. Segenap Dosen IAIN Salatiga yang telah membimbing, mendidik dan memberikan pencerahan untuk selalu berpikir kritis, edukatif, dan inovatif selama berada di lingkungan Kampus IAIN Salatiga.
5. Sumadi, S.Pd.I, Kepala MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
6. Ibu Istiqomah, S.Ag. Guru mata pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
7. Seluruh guru dan karyawan MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
8. Seluruh siswa kelas VIII A MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali, yang telah membantu peneliti melaksanakan penelitian.
9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Akhirnya, semoga segala bantuannya yang tidak ternilai ini mendapatkan balasan dari Allah SWT dengan balasan yang sepantasnya, dan semoga penelitian ini bermanfaat bagi peneliti sendiri pada khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
Salatiga,27 Februari 2018 Roisul Imam
ABSTRAK
Imam Roisul, 2018.“Peningkatan Hasil Belajar Aqidah Akhlak materi Akhlak Tercela dengan Metode Group Investigation pada Siswa Kelas VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018”.. Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Hj.Siti Rukhayati, M.Ag.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Pembelajaran Group Investigation, dan Aqidah
Akhlak.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode pembelajaran Group
Investigation dapat Meningkatkan hasil belajar materi Akhlak Tercela siswa kelas VIII
MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pelajaran 2017/2018 ? Penelitian ini merupakan Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik pengamatan dan tes.
Hasil penelitian ini Metode pembelajaran Group Investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai ketuntasan pada pra siklus 34,61% siklus I sebesar 61,53%, siklus II 100%, dan rata-rata nilai hasil belajar pada pra siklus 58,8 siklus I sebesar 69,6, pada siklus II menjadi 87,1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penelitian ini pada penerapan metode pembelajaran Group Investigation bahwasanya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII A pada mata pelajaran Aqidah Akhlak materi Akhlak Tercela di MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Pejaran 2017/2018 telah mendapatkan peningkatan keaktifan dan hasil belajarnya.
DAFTAR ISI
Sampul..................................................................................................... i Gambar Berlogo ...................................................................................... ii Judul ........................................................................................................ iii Halaman Persetujuan Pembimbing ......................................................... iv Halaman Pengesahan Kelulusan ............................................................. v Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan.................................................... vi Motto...................................................................................................... . vii Persembahan ........................................................................................... viii Kata Pengantar ........................................................................................ ix Abstrak .................................................................................................... xi Daftar Isi.................................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah ............................................
B.
6 Rumusan Masalah .....................................................
C.
6 Tujuan Penelitian ......................................................
D.
6 Hipotesis Tindakan ...................................................
E.
7 Indikator Keberhasilan .............................................
F.
7 Manfaat Penelitian ....................................................
G.
8 Definisi Operasional .................................................
H.
10 Metode Penelitian .....................................................
I.
17 Sistematika Penelitian ..............................................
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar.......................................................... 19 B.
21 Hasil Belajar ..............................................................
C.
28 Metode Group Investigation ....................................
D.
33 Pembelajaran Aqidah Akhlak di MTs ......................
E.
53 Penelitian yang Relevan ............................................
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.
58 Gambaran Umum MTs Nurul Huda .........................
B.
63 Subject, Tempat dan Waktu Penelitian ....................
C.
65 Deskripsi Pelaksanaan Penelitian............................. .
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
75 Analisis Hasil Penelitian ..........................................
B.
91 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................
BAB V PENUTUP A.
96 Kesimpulan ...............................................................
B.
96 Saran .......................................................................... DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Profil MTs Nurul Huda ..........................................................
58 Tabel 3.2 Keadaan Siswa MTs Nurul Huda............................................
60 Tabel 3.3 Strruktur Organisasi MTs Nurul Huda ...................................
60 Tabel 3.4 Datar Guru MTs Nurul Huda .................................................
61 Tabel 3.5 Daftar Sarana Prasarana MTs Nurul Huda ............................
62 Tabel 3.6 Datar Siswa Kls VIII A MTs Nurul Huda ..............................
63 Tabel 4.1 Hasil Penilaian Pra Siklus .......................................................
75 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru Siklus I .............................................
77 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa Siklus I ...........................................
79 Tabel 4.4 Hasil Penilaian Siklus I ...........................................................
81 Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru Siklus II ............................................
84 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Siswa Siklus II ..........................................
86 Tabel 4.7 Hasil Penilaian Siklus II ..........................................................
88 Tabel 4.8 Kinerja Guru dan Pembelajaran Siklus I dan II ......................
92 Tabel 4.9 Hasil Penilaian Siswa Siklus I dan II ......................................
94
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Model Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK .......................
12 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Lampiran 1.2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Lampiran 2.1 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus I Lampiran 2.2 Lembar Hasil Pengamatan Guru Siklus II Lampiran 3.1 Lembar Hasil Pengamatan secara Klasikal untuk Siswa Siklus I Lampiran 3.2 Lembar Hasil Pengamatan secara Klasikal untuk Siswa Siklus II Lampiran 4.1 Hasil Ulangan Siklus I Lampiran 4.2 Hasil Ulangan Siklus II Lampiran 5.1 Soal Siklus I Lampiran 5.2 Soal Siklus II Lampiran 6 Foto Kegiatan Lampiran 7 Satuan Kredit Kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada prinsipnya pendidikan adalah usaha memanusiakan manusia. Sebab hanya dengan pendidikanlah manusia itu dapat menemukan jati diri kemanusiaanya.
ََن ََ هاللَََّشَكَرَََٔشِخ ْلْاََوَْٕيْنأَََ هاللََُّٕجْشَيٌََبَكَ ًٍَِْنٌَتََُسَحٌَةَْٕسُأَِ هاللََِّلُٕسَسَيِفَْىُكَنَ ٌَبَكَْذَق
(Q.S Al-Ahzab : 21)
اًشيِثَك
Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari ki amat dan dia banyak menyebut nama Allah” (Q.S Al-Ahzab : 21)
Nabi Muhammad Saw adalah suri tauladan yang baik bagi manusia, Ayat di atas menjelaskan bahwa sebagai manusia harus memiliki akhlak yang baik untuk dicontoh, agar selamat dan bahagia hidup dinunia dan di akhirat.
Pendidikan diberikan dalam bentuk pembiasaan dan latihan. Adapun pendidikan anak usia sekolah adalah pendidikan yang diberikan kepada anak usia 6-12 tahun. Pada usia tersebut dapat dikatakan sebagai usia matang di sekolah. Pendidikan ini berusaha membina dan melatih kognisi, afektif, dan psikomotorik. Pendidikan usia dewasa 12-18 tahun adalah pendidikan yang disampaikan kepada mereka yang sudah memasuki usia kemantapan atau ketenangan. Pendidikan ini dimaksutkan untuk memperkuat jiwa mereka agar lebih memantapkan peranan hidup mereka (Uhbiyati, 2009: 2-3).
Mengajar bukanlah pekerjaan yang mudah, sebab terdapat berbagai persoalan yang harus kita ketauhi seperti faktor pendidik, peserta didik, metode, materi pendidikan dan lain-lain. Semua permasalahan itu perlu dipahami dan dipelajari secara tepat.
Dalam dunia pendidikan tentu ada permasalahan-permasalahan di sekolah baik itu permasalahan dari guru, siswa, materi, metode, sarana prasarana dan lain sebagainya. Kemudian dari hasil survey pada bulan November 2017 di MTs Nurul Huda terdapat permasalahan tentang strategi pembelajaran dan metode yang digunakan kurang maksimal. Fakta di lapangan menunjukan bahwa banyak siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali bersikap pasif ketika berlangsung pembelajaran di kelas. Selama pembelajaran di kelas siswa menjadi pendengar, ketika guru menjelaskan meteri pelajaran kebanyakan para siswa tertidur dan main sendiri. Ketika guru memberikan pertanyaan, sebagian siswa kebanyakan hanya diam dan tidak berkomentar. Ketika guru memberikan kesempatan untuk bertanya mereka hanya diam saja,dan nilai siswa masih kurang. Sesuai dengan hasil pre tes pra siklus dihasilkan rata-rata nilai siswa yaitu 58,8 dan hasil belajar masih di bawah KKM yaitu 70 .
Fakta ini dilatarbelakangi karena siswa kurang tertarik dengan metode pembelajaran guru dan siswa kurang diberikan strategi pembelajaran yang memadai. Faktor lain Guru hanya menjelaskan sampai kemana mana mencakup materi yang diajarkan dan siswa diminta mencocokkan sendiri terhadap materi yang tertera didalam buku LKS. Oleh sebab itu dalam proses pembelajaran di sekolah dibutuhkan kreativitas dan keaktifan seorang pengajar dalam membuat strategi belajar mengajar semenarik mungkin, sehingga menimbulkan Motivasi belajar siswa khususnya materi pelajaran Aqidah akhlak.
Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa proses belajar yang aktif dan menarik merupakan keinginan setiap pendidik. Demi meningkatkan prestasi belajar yang baik dan demi menciptakan proses belajar mengajar yang kondusif seorang guru dituntut untuk menggunakan berbagai metode yang menarik. Salah satu metode yang menarik dalam proses belajar mengajar adalah metode pembelajaran Group Investigation.
Menurut shohimin dalam bukunya, Group investigation membantu siswa untuk melakukan investigation terhadap suatu topik secara sistematis dan analitik (Shoimin, 2014: 81). Hal ini mempunyai implikasi yang positif terhadap pengembangan keterampilan penemuan dan membantu mencapai tujuan pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar.
Metode pembelajaran ini menuntut siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Hasil dari kelompok adalah sumbangan ide dari tiap anggota kelompok. Dimana dalam prosesnya lebih mengedepankan keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar sedangkan guru hanya mengawasi dan mengarahkan jalanya pembelajaran, sehingga diharapkan mampu meningkatkan minat dan Motivasi belajar yang pada ahirnya juga diikuti dengan hasil yang baik sesuai dengan tujuan pendidikan (Shoimin, 2014: 80)
Model pembelajaran Group Investigation telah mampu meningkatkan hasil belajar, hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh Andika Tri Pamungkas dalam skripsinya yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Group Investigation Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IV SDI An Nuur Kauman Tulungagung Tahun Ajaran 2010/2011”, dari hasil penerapan model pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa: Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IV SDI An Nuur Kauman Tulungagung telah meningkat, hal ini dapat ditunjukkan dari hasil kenaikan tes akhir tindakan pada setiap siklus. (Pamungkas, 2010: 124).
Penelitian yang serupa yang dilakukan oleh Khariroh (2016) yang berjudul ”Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Alat Pencernaan pada Manusia Melalu Strategi Group Investigation pada Siswa Kelas 5 Semester 1 MI Ma’arif Sidomulyo Kecamatan Salaman Kabupaten Magelang Tahun Pelajaran 2016- 2017” dari hasil penerapan model pembelajaran tersebut dapat disimpulkan bahwa: Ada pengaruh yang signifikan dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group
Investigation terhadap hasil belajar IPA Materi Alat Pencernaan siswa
kelas 5 Semester 1 MI Ma’arif Sidomulyo Kecamatan Salaman Kabupaten
Magelang Tahun Pelajaran 2016- 2017”(Khoiruroh, 2016: 61).
Berdasarkan uraian di atas,perlu dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah pencermatan dalam bentuk tindakan terhadap kegiatan belajar yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama (Suyadi, 2012: 18).
Kusuma (2012: 9) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipasif dengan tujuan memperbaiki kinerja guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Setelah peneliti melihat hal yang terjadi di MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali peneliti mempunyai alternatif yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan menerapkan metode Group Investigation. Dengan cara ini siswa diharapkan terangsang motivasinya dan tertarik berperan aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian di atas,peneliti termotivasi untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR AQIDAH AKHLAK MATERI AKHLAK TERCELA DENGAN METODE PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS
VIII MTS NURUL HUDA KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2017- 2018”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah metode pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran aqidah akhlak materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun Pelajaran 2017/2018 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada rumusan masalah tersebut, maka penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi akhlak tercela, melalui metode pembelajaran group investigation pada siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam penelitian ini adalah penggunaan metode pembelajaran group investigation dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran aqidah akhlak materi akhlak tercela pada siswa kelas VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018.
E. Indikator Keberhasilan
Indikator yang dirumuskan penulis sebagai berikut, peningkatan hasil belajar aqidah akhlak materi akhlak tercela setelah menggunakan metode pembelajaran Group Investigation mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 70, dan banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 70 keatas minimal 85%.
F. Manfaat penelitian
Dari penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat bagi khazanah keilmuan:
1. Manfaat teoretis
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan temuan- temuan mengenai strategi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran 2. Manfaat praksis, penelitian tindakan kelas ini bisa bermanfaat bagi: a.
Guru Madrasah Tsanawiyah Menambahkan wawasan dan pengetahuan dalam meningkatkan kualitas pendidikan pada mata pelajaran aqidah akhlak pada siswa kls VIII MTs Nurul Huda melalui implementasi metode pembelajaran Group Investigation. b.
Siswa Madrasah Tsanawiyah Untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode Group Investigation khususnya pada pelajaran aqidah akhlak.
c.
Lembaga Madrasah Tsanawiyah Sebagai suatu masukan atau solusi untuk mengetahui hambatan dan kelemahan penyelenggaraan pembelajaran, serta sebagai sarana untuk memperbaiki dan mengatasi masalah- masalah pembelajaran yang ada dalam kelas, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang optimal demi kemajuan lembaga.
G. Definisi Operasional
Untuk memperjelas judul di atas penulis memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada.
1. Hasil Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”.
Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktifitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya. Dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti serta dapat melaksanakan dan mengerti sesuatu (Rahyubi, 2012: 2).
Menurut Nasution (1988: 39) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
2. Metode Group Investigation
Group Investigation adalah suatu model pembelajaran yang
lebih menekankan pada pilihan dan kontrol siswa dari pada menerapkan teknik-teknik pengajaran di ruang kelas. Selain itu juga memadukan prinsip belajar demokratis dimana siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran, baik dari tahap awal sampai akhir pembelajaran termasuk di dalamnya siswa mempunyai kebebasan memilih materi yang akan dipelajari sesuai dengan topik yang sedang dibahas (Shoimin, 2014: 80).
Menurut Suprijono dalam bukunya Shoimin (2014), mengemukakan bahwa dalam penggunaan model Group Investigation, setiap kelompok akan bekerja melakukan investigasi sesuai dengan masalah yang mereka pilih. Sesuai dengan pengertian-pengertian tersebut, diketahui bahwa metode Group Investigation adalah model pembelajaran yang melibatkan aktifitas siswa sehingga tentu akan membangkitkan semangat serta motivasi mereka untuk belajar.
Group Investigation merupakan salah satu model pembelajaran
yang bersifat demokratif karena siswa menjadi aktif belajar dan melatih kemandirian dalam belajar (Shoimin, 2014: 80).
Berdasarkan beberapa teori di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation membantu siswa untuk melakukan investigasi terhadap suatu topik dengan belajar penemuan, belajar isi dan belajar untuk bekerja secara kooperatif sehingga tercapainya tujuan pembelajaran.
H. Metode Penelitian 1.
Rencana Penelitian Peneliitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa dalam pelajaran aqidah akhlak. Proses pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan secara bertahap sampai penelitian ini berhasil.prosedur tindakan dimulai dari (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi (Muslich, 2009: 40).
Penelitian tindakan kelas ini dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini untuk menimbulkan rasa puas bagi guru karena sudah melakukan tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya. dengan PTK guru dapat berkembang secara profesional dalam memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya. Dengan perkataan lain guru dapat menunjukkan otonominya sebagai pekerja yang profesional (Wardani, 2007: 119).
Menurut Suyadi ( Suyadi, 2010: 29), esensi PTK adalah untuk memperbaiki proses pembelajaran sukses terus menerus, tiada henti.
Siklus demi siklus didalamnya harus mencerminkan perbaikan demi perbaikan yang dicapai. Siklus sebelumnya adalah dasar bagi siklus selanjutnya, tentu hasil dari siklus berikutnya haruslah jauh lebih baik dari siklus sebelumnya.
Jadi jika PTK di lakukan secara berkelanjutan dari siklus satu ke siklus yang lain maka akan di temukan model pembelajaran yang terbaik. Demikian seterusnya, sehingga PTK dapat dilakukan secara terus menerus tiada henti sebagai bukti guru dapat menunjukkan sebagai pendidik profesional, dengan kata lain guru dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolanya.
2. Subjek Penelitian.
Subjek penelitian yang akan dikenai tindakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah peserta didik kelas VIII MTs Nurul Huda Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2017/2018. Dengan jumlah peserta didik 26 dengan rincian 12 siswa putra dan 14 siswi putri.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas memiliki tahapan kegiatan yang terdiri dari dua siklus atau lebih, tergantung pada kebutuhanya.
Gambar 1. Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK Perencanaan
Pelaksanaan Refleksi
Refleksi EFL SIKLUS II SIKLUS 1
Perencanaan Pelaksanaan
Pengamaan Pengamatan a.
Perencanaan Penentuan perencanaan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perencanaan umum dan perencanaan khusus.
Perencanaan umum dimaksudkan untuk menyusun rancangan yang meliputi seluruh aspek yang terkait dengan PTK.
Sementara itu perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari siklus ke siklus (Kusumah, 2010: 39).
Dalam tahap ini, peneliti mempersiapkan silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode Group Investigation, dan pedoman wawancara yang kemudian dikonsultasikan kepada pembimbing.
b.
Pelaksanaan tindakan Pelaksanaan tindakan adalah menetapkan apa yang telah direncanakan pada tahap perencanaan, yaitu tindakan di kelas.
Implementasi tindakan pada prinsipnya merupakan realisasi dari tindakan yang sudah direncanakan sebelumnya (Kusumah, 2010: 39).
Tahap tindakan dilakukan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran Group Investigation dalam proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan jadwal pelajaran aqidah akhlak kelas VIII. Materi yang akan diberikan adalah materi akhlak tercela.
c.
Pengamatan Dilakukan selama proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan, dan mencatat kejadian-kejadian yang tidak terdapat dalam lembar observasi dengan membuat lembar catatan lapangan. Hal-hal yang diamati selama proses pembelajaran adalah kegiatan pembelajaran dan aktivitas guru maupun siswa selama pelaksanaan pembelajaran.
d.
Refleksi Refleksi adalah kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang telah dilakukan. Refleksi biasa juga disebut dengan istilah
“memantul” (Suyadi, 2010: 64).
Menurut Suhardjono, tahap refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah di kumpulkan kemudian di adakan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya (Suhardjono, 2014: 80).
Pada tahap ini, peneliti bersama guru melakukan evaluasi dari pelaksanaan kegiatan pada siklus I yang digunakan sebagai bahan pertimbangan perencanaan pembelajaran siklus berikutnya. Jika hasil yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus berikutnya.
4. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian adalah : a.
Lembar pengamatan Digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran aqidah akhlak materi akhlak tercela dengan metode pembelajaran Group .
Investigation b.
Lembar Soal Tes Soal Tes, tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah di sampaikan.
c.
Dokumentasi Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu. Dokumen-dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai dengan tujuan dan fokus masalah (Sukmadinanta, 2012: 222).
Digunakan untuk penguat data misalnya gambaran umum MTs Nurul Huda, sejarah berdirinya, struktur organisasi, kegiatan-kegiatan yang diadakan disekolah, sarana maupun fasilitas yang dimiliki, dan lain-lain.
5. Analisis Data Analisis data adalah usaha (proses) memilih, memilah, membuang dan menggolongkan data untuk menjawab permasalahan pokok (Basrowi, 2008: 131).
Penulis menganalisis data dengan menyusun dan mengolah data yang terkumpul dari catatan observasi dengan melakukan analisis peningkatan hasil belajar dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dimana dalam ranah kognitif peningkatan diukur dahulu dengan persentase antara pre test dan post test kondisi awal, kemudian dibandingkan dengan presentase peningkatan pada siklus I dan siklus
II. Pada ranah afektif dan psikomotor juga dihitung peningkatannya dari awal sampai akhir dan disesuaikan dengan KKM.
Pelaksanaan analisis dilakukan secara terus menerus pada saat penelitian sehingga pembuatan laporan penelitian akan menghasilkan suatu kesimpulan.
6. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Pengamatan
Dengan menggunakan lembar pengamatan observasi yang digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dan guru dalam proses pembelajaran melalui model Group Investigation.
b.
Tes tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, digunakan untuk mengukur kemampuan siswa terhadap materi yang telah di sampaikan.
I. Sistematika Penelitian
Untuk mempermudah pembahasan penulisan ini maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN bab ini menjelaskan tentang pokok permasalahan yang menjadi landasan awal penelitian yaitu membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, serta sistematika penulisan. Pada bagian ini merupakan kerangka dasar dan mengarah aktivitas penelitian.
BAB II KAJIAN PUSTAKA, pada bab ini menyajikan landasan teoritis dalam menunjang permasalahan tentang hasil belajar,metode pembelajaran group investigation, bidang studi aqidah akhlak, materi akhlak tercela.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN pada bab ini berisi tentang Gambaran Umum MTs Nurul Huda, Visi dan Misi MTs Nurul Huda, deskripsi pelaksanaan pra siklus, dan deskripsi pelaksanaan siklus I.
BAB IV ANALISIS DATA pada bab ini peneliti akan menjelaskan tentang analisis data yang terkumpul dalam klasifikasi data. Selain itu untuk menjawab rumusan masalah tentang peningkatan hasil belajar,dengan menggunakan metode pembelajaran Group
Investigation mata pelajaran Aqidah Akhlak materi akhlak tercela pada
siswa kelas VIII MTs Nurul Huda tahun 2017-2018.BAB V PENUTUP penulis menjabarkan pada bab ini dengan mengurutkan kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran. BAB II
KAJIAN PUSTAKA A.
Hakikat Belajar 1. Pengertian Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, secara etimologis belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah suatu aktivitas seseorang untuk mencapai kepandaian atau ilmu yang tidak dimiliki sebelumnya. Dengan belajar manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, serta dapat melaksanakan dan memiliki “sesuatu” (Rahyubi, 2012: 2).
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelengaraan jenis dan jenjang pendidikan.Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri (Muhibbin, 1995: 88).
Sedangkan belajar menurut Suyono dalam buku belajar dan pembelajaran mengemukakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono, 2014 : 9).
Sedangkan menurut Drs.Slameto dalam buku Psikologi Belajar oleh Syaiful Bahri Djamarah mengemukakan belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagi hasil pengalaman individu itu sendir dalam interkasi dengan lingkungannya ( Djamarah, 2011: 13).
Belajar adalah perubahan relatif permanen dalam tingkah laku atau potensi perilaku yang diperoleh dari pengalaman dan tidak berhubungan dengan kondisi tubuh pada saat tertentru semacam penyakit, kelelahan atau obat-obatan (Sriyanti, 2009: 18).
Belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian (Suyono dkk, 2014: 9).
Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami oleh sebagian besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dia anggap properti sekolah. Kegiatan belajar selalu di kaitkan dengan tugas-tugas sekolah.
Sebagian masyarakat menganggap belajar disekolah adalah usaha menguasai materi ilmu pengetahuan, anggapan tersebut tidak seluruhnya salah, sebab seperti dikatakan rober, belajar adalah the process of yaitu belajar adalah proses mendapatkan
acquiring knoladge pengetahuan (Suprijono, 2009: 3).
Dari beberapa definisi di atas, dapat penulis simpulkan bahwa belajar merupakan suatu aktivitas yang dilakukan sesorang untuk memperoleh pengetahuan baru, pemahaman, keterampilan sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir,merasa, maupun bertindak.
2. Ciri-ciri Belajar
Menurut Baharuddin dan Esa N.W dalam Sriyanti (2009: 18) ciri- ciri belajar meliputi : a.
Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku.
b.
Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen.
c.
Perubahan perilaku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar, tetapi perubahan tingkah laku tersebut bisa jadi bersifat potensial.
d.
Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman.
e.
Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
B. Hasil belajar 1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan kemampuan yang dimiiki siswa setelah mengikuti pembelajaran. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. (Sudjana, 2016: 22) Menurut Woordworth dalam Abdul Majid (2015: 28), hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai akibat dari proses balajar. Hasil belajar adalah kemampuan aktual yang diukur secara langsung, hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai.
Aunurrahman dalam bukunya hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah laku walaupun tidak semua perubahan tingkah laku merupakan hasil belajar,akan tetapi aktifitas belajar umumnya disertai perubahan tingkahlaku, perubahan tingkah laku pada kebanyakan hal merupakan suatu perubahan yang dapat diamati ( Obserfeble), akan tetapi juga tidak selalu perubahan tingkah laku yang dimaksutkan sebagai hasil belajar tersebut dapat di amati. Perubahan yang bisa di amati kebanyaan berkenaan dengan perubahan aspek-aspek motorik.
Menurut Nasution (1988: 39) menyatakan bahwa hasil belajar adalah perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Jadi dalam hal ini belajar membawa sesuatu perubahan pada individu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan melainkan juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat, penyesuaian yang pada intinya mengenai segala aspek pribadi seseorang.
Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.
Hasil belajar dalam penelitian ini ditunjukkan dengan nilai tes ulangan tiap siklus pembelajaran yang terdiri dari dua siklus. Hasil belajar dalam penelitian ini berupa nilai/prestasi belajar aqidah akhlak, yaitu nilai hasil tes pada materi akhlak tercela.
Hasil belajar merupakan cerminan dari apa yang diperoleh siswa dalam belajar. Meskipun demikian, namun hasil belajar menekankan belajar siswa agar keberhasilan dalam belajar dapat tercapai dengan baik.
Hasil belajar adalah pola-pola perubahan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap,apresiasi dan keterampilan.Merujuk pemikiran gagne, hasil berupa :
1) Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik bahasa, baik lisan maupun tertulis.
Kemampuan merespon secara spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun penerapan aturan. 2)
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan mengategorisasi, kemampuan analisis-sintetis fakta- konsep dan mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.
Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktifitas kognitif bersifat khas.
3) Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.
4) Keteramplan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan kordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5) Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan menginternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai setandar perilaku (Suprijono, 2009: 6).
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar a.
Faktor Intern Belajar Faktor intern Belajar adalah masalah yang terjadi sebelum atau bawaan yang terdapat dalam diri siswa yang dialami dan dihayati oleh siswa yang berpengaruh pada proses belajar siswa. Adapun faktor internal belajar diantaranya adalah sebagai berikut :
1) Sikap terhadap belajar
Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu,yang membawa diri sesuai dengan penilaian.
2) Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.
3) Konsentrasi belajar
Konsentrasi belajar merupakan kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 239). 4)
Mengolah bahan belajar Mengolah bahan belajar merupakan kemampuan siswa untuk menerima isi dan cara memperoleh ajaran sehingga menjadi bermakna bagi siswa
5) Menyimpan perolehan hasil belajar
Menyimpan perolehan hasil belajar merupakan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 241). 6)
Menggali hasil belajar yang tersimpan Menggali hasil belajar yang tersimpan merupakan proses mengaktifkan pesan yang telah terterima.
7) Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
Kemampuan berprestasi merupakan puncak dari proses belajar (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 243).
8) Rasa percaya diri siswa
Rasa percaya diri timbul dari keinginan mewujudkan diri bertindak dan berhasil.
9) Intelegensi dan keberhasilan belajar (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 248).
10) Kebiyasaan belajar
Kebiyasaan belajar dapat diperbaiki dengan carapembinaan disiplin pembelajaran diri (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 246). 11)
Cita-cita siswa Cita-cita merupakan wujud explorasi dan emansipasi diri siswa (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 248).
b.
Faktor- faktor eksternal belajar.
Keberhasilan belajar siswa di samping ditentukan oleh faktor- faktor internal juga turut dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal.
Faktor eksternal adalah segala faktor yang ada diluar diri siswa yang memberikan pengaruh terhadap aktivitas dan hasil belajar yang dicapai siswa (Aunurrahman, 2014: 187).
Faktor-faktor ekternal yang mempengaruhi hasil belajar siswa antara lain adalah: 1)
Faktor guru
Dalam proses belajar kehadiran guru masih menempati posisi penting, karena guru adalah sumber informasi untuk membimbing siswa. 2)
Lingkungan sosial Lingkungan sosial dapat memberikan pengaruh negatif maupun positif terhadap siswa, salah satunya yaitu pergaulan dengan teman sebayanya yang mempengaruhi terhadap kebiyasaan siswa (Aunurrahman, 2014: 193).
3) Kurikulum sekolah
Perubahan kurikulum sekolah tidak hanya menimbulkan masalah bagi guru dan siswa, tetapi juga petugas pendidikan dan orang tua siswa (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 254).
4) Kebijakan penilaian
Hasil belajar dinilai dengan ukuran-ukuran guru, tingkat sekolah dan tingkat nasional. Dengan ukuran-ukuran tersebut maka guru dapat memberikan nilai kepada siswa sebagai hasil dari proses pembelajaran (Dimyati dan Mudjiyono, 2002: 251). 5)