IMPLEMENTASI KONSEP HUMANIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ( STUDI KASUS DI SMP MUHAMADIYAH 01 PROGRAM KHUSUS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20162017 ) SKRIPSI

IMPLEMENTASI KONSEP HUMANIS

  

DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

( STUDI KASUS DI SMP MUHAMADIYAH 01 PROGRAM KHUSUS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ) SKRIPSI

  Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Oleh:

NUR ARIFIN

  NIM : 11113260

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Dengan segenap rasa syukur kepada Allah SWT, Skripsi ini saya persembahkan kepada :

  1. Kedua orang tua (Ayahku Mahmudi dan Ibuku Basiroh) yang selama ini telah memberikan segalanya kepada ku, berupa kasih sayang, do‟a, nasihat, saran, semangat, materi, dan pengorbanan hingga aku bisa seperti sekarang ini.

  2. Adik ku tersayang Tri Mulyani yang sangat sabar dan tiada henti memberikan dukungan dan bantuan atas terselesainnya skripsi ini. Dan semua keluarga yang telah memberikan semangat dan dukungan padaku.

  3. Bapak Sutrisna, M. Pd selaku dosen pembimbing Skripsi saya, yang telah meluangkan waktu dan fikirannya untuk membimbing saya menyelesaikan karya kecil ini.

4. Kawan-kawan ku seperjuang skripsi yang di bimbing Bapak Sutrisna, M.Pd, yang telah berjuang bersama menyelesaikan skripsi masing-masing.

  Seluruh saudara, sahabat, kawan, dan teman-teman yang tidak dapat saya sebut satu persatu, yang telah memotivasi dan memberikan segenap semangat dan dukungan atas terselesaikannya karya kecil ini.

  MOTTO “ING NGARSA SUNG TULADHA

  ING MADYA MANGUN KARSA TUT WURI HANDAYANI”

  “ di depan memberi contoh, di tengah membangun prakarsa dan semangat, di belakang memberi dorongan semangat ”. ( Ki Hajar Dewantara )

KATA PENGANTAR

  

ِميِحهرلا ِنَمْحهرلا ِ هاللَّ ِمْسِب

  Segala puji dan syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini yang dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali. Skripsi ini sebagai salah satu syarat dari IAIN Salatiga Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan.

  Tidak lupa sholawat serta salam selalu penulis haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang kita nantikan syafa‟atnya di dunia maupun di akhirat kelak.

  Dalam penelitian skripsi ini penulis telah dibantu banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga 3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama

  Islam IAIN Salatiga 4. Bapak Sutrisna, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberi bimbingan, dorongan, motivasi, dan inspirasi dalam skripsi ini 5. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing

  Akademik yang selalu memberi nasehat, arahan, dan motivasi kepada penulis selama proses perkuliahan

  6. Ibu Eka Purwatiningsih, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali yang telah memberi izin untuk penelitian

  7. Ibu Widi Puji Rahayu, S.Pd.I, selaku Guru Pendidikan Agama Islam yang telah membantu proses penelitian

8. Bapak/Ibu Guru SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali 9.

  Bapak/Ibu Karyawan dan Staff SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali 10. Segenap Siswa Siswi SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus

  Boyolali 11. Teman-teman Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya

  Jurusan PAI angkatan 2013 12. Segenap Anggota Tim Futsal Rebonan Fc

  Akhirnya dengan kerendahan hati diharapkan agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Penulis menyadari bahwa penyususnan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis menharapkan kritik dan sasaran yang bersifat membangun.

  Salatiga, 15 September 2017 Nur Arifin 111-13-260

  

ABSTRAK

Arifin, Nur. 2017. Implementasi Konsep Humanis Dalam Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah

  01 Program Khusus Boyolali).

  Pembimbing: Sutrisna, M.Pd.

  Kata Kunci: Konsep Humanisme , Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

  Penelitian ini dilatarbelakangi dari banyaknya siswa yang bersekolah di lembaga pendidikan ini yang berasal dari anak-anak kurang beruntung, seperti: yatim piatu, anak dari broken home, anak yang sengaja dititipkan orangtuanya di panti asuhan dan anak-anak kurang mampu yang memang tinggal di panti asuhan. Dalam tatanan pendidikan tidak boleh membeda-bedakan siswa baik dari segi apapun. Siswa harus memperoleh haknya sebagai peserta didik dan diperlakukan sebagai manusia seutuhnya, yang terpenuhi akan hak dan kewajibannya.

  Berdasarkan hal itu penelitian ini dilaksanakan untuk menjawab rumusan masalah berikut: 1) bagaimana implementasi konsep humanisme dalam pembelajaran PAI?, 2) apa sajakah faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan konsep humanisme dalam pembelajaran PAI? Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya data yang telah dikumpulkan dianalisis menggunakan metode triangulasi.

  Implementasi konsep humanisme dalam pembelajaran agama Islam berupa diskusi, pendampingan, dan pembinaan. Masing-masing dari ketiga hasil tersebut terintegrasi dengan indikator konsep humanisme dan pendidikan agama Islam. sedangkang faktor pendukungnya adalah, kekreatifitasan dan kemajuan anak berfikir mengikuti perkembangan zaman dan perhatian serta dukungan dari komite sekolah. Adapun faktor penghambatnya ialah kurang jumlah guru pendidikan agama Islam, kurangnya pemahaman mengenai konsep humanisme, dan kurangnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... .. i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... . ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ............................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................... . v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................... vii ABSTRAK ...................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................... . x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 10 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 10 D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 11 E. Penegasan Istilah ......................................................................... 11 F. Metode Penelitian ........................................................................ 15 1. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................. 15 2. Kehadiran Peneliti ................................................................... 15 3. Lokasi Penelitian ..................................................................... 16

  4. Waktu Penelitian ..................................................................... 16 5.

  Sumber Data ............................................................................ 17 6. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 19 7. Tahap-tahap Penelitian ............................................................ 21 8. Teknik Analisis Data ............................................................... 21 G. Sistematika Penulisan .................................................................. 24

  BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Humanisme ..................................................................... 26 1. Pengertian Konsep Humanisme .............................................. 26 2. Pengertian Konsep Humanisme Religius ................................ 31 3. Ruang Lingkup Konsep Humanisme ...................................... 33 B. Konsep Pendidikan Agama Islam ................................................ 42 1. Pendidikan ............................................................................... 42 2. Pendidikan Agama Islam ........................................................ 43 3. Indikator Pendidikan Islam ..................................................... 44 4. Tujuan Pendidikan Agama Islam ............................................ 48 5. Dasar Pendidikan Agama Islam .............................................. 51 6. Komponen Pendidikan Agama Islam ..................................... 53 C. Hubungan Konsep Humnisme dan Pendidikan Islam ................. 61 D. Implementasi Konsep Humanisme Dalam Pendidikan Islam ...... 62 BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali ........................................................................................ 68

  1. Sejarah dan Perkembangan .................................................... 68 2.

  Letak Gegrafis Objek Penelitian ............................................ 71 3. Identitas Sekolahan ................................................................ 71 4. Struktur Organisasi ................................................................ 72 5. Kurikulum .............................................................................. 73 6. Keadaan Siswa ....................................................................... 73 7. Keadaan Guru dan Karyawan ................................................ 74 8. Sarana dan Prasarana ............................................................. 74 B. Temuan Data ................................................................................ 76 1.

  Implementasi Konsep Humanisme dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .....................................................76 2. Faktor Pendukung Implementasi Konsep Humanisme dalam

  Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ................................ 81 3. Faktor Penghamabat dalam Penerapan Konsep Humanisme dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ..................... 83

  BAB IV PEMBAHASAN A. Konsep Humasnisme Dalam Pembelajaran Agama Islam .................................................... ........................................ 84 B. Konsep Agama Islam dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .................................................... ........................................ 77 C. Implementasi Konsep Humanis Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali ............................................... ........................................ 77

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan........................................................... ........ ................. 143 B. Saran-saran ...................................................................................... 144 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  1.1 Daftar Identitas Responden atau Informan (Guru)

  1.2 Daftar Identitas Responden atau Informan (Siswa)

  3.1 Daftar Sarana dan Prasarana

DAFTAR LAMPIRAN

  Daftar Riwayat Hidup Surat Tugas Pembimbing Surat Izin Penelitian Surat Keterangan Penelitian Daftar Nilai SKK Pendik SMP Muhammadiyah 01 PK Boyolali Struktur Organisasi Sekolah SMP Muhammadiyah 01 PK Boyolali Dokumentasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara soal pendidikan adalah sesuatu yang tak berujung. Karena pendidikan sendiri merupakan proses tanpa akhir (never ending

  process) , ada pula ungkapan pendidikan sepanjang hidup (long life education) . Ungkapan-ungkapan di atas menunjukkan betapa pentingnya

  pendidikan bagi seseorang. Orang dapat hidup dengan layak di dunia ini manakala mempunyai pendidikan yang cukup baik, dan orang akan hidup menderita manakala tingkat pendidikannya rendah.

  Pendidikan juga merupakan suatu wadah untuk melahirkan manusia yang berpengetahuan. Pendidikan memberikan andil besar bagi kemajuan masyarakat, bangsa dan bernegara. Pendidikan terjadi dalam berbagi tempat, di antaranya di rumah, masyarakat dan lembaga pendidikan (sekolah). Di rumah yang dididik oleh orang tuanya, di masyarakat terdidik oleh lingkungan pergaulan seorang anak tersebut, kemudian pendidikan formal di sekolah (madrasah) dididik oleh guru. Pendidikan di rumah terbatas karena kesibukan dari orang tuanya yang harus bekerja untuk mencari nafkah keluarga, sedangkan pendidikan di lingkungan masyarakat sering terbatas pada pengekoran pada arus pergaulan. Sehinggga pendidikan yang paling efektif adalah pendidikan formal untuk mendidik anak hingga usianya menginjak dewasa.

  Dalam undang-undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dikatakan bahwa : Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

  Berdasarkan undang-undang sisdiknas diatas, maka salah satu tujuan di selenggarakannya sebuah pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi dalam diri anak agar menciptakan kekuatan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia dan yang lainnya. Pemerintah dalam mewujudkan hal tersebut haruslah mampu meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan. Pemerintah tidak akan bisa mewujudkan tujuan tersebut jika dalam peningkatan mutu pendidikan mengalami beberapa hambatan. Adapun salah satu hambatan itu adalah kurang seimbangnya pengembangan antara pendidikan umum dan pendidikan agama. karena pada dasarnya pendidikan umum dan pendidikan agama harus berjalan secara seimbang.

  Pendidikan umum dan pendidikan agama merupakan dua hal yang harus dikuasai oleh setiap manusia agar mampu menghadapi berbagai tantangan di era globalisasi. Dalam penyelengaraan pendidikan hendaknya mampu melaksanakan proses pembelajaran yang mampu memberikan kesadaran kepada peserta didik untuk berlajar (learning know or learning

  

to learn ). Materi pembelajaran hendaknya dapat memberikan suatu

  pelajaran alternatif kepada peserta didiknya (learning to do) dan mampu memberikan motifasi untuk hidup dalam era sekarang dan memiliki orientasi hidup ke masa depan (learning to be). Pembelajaran tidak cukup hanya diberi dalam bentuk keterampilan untuk dirinya sendiri, tetapi juga keterampilan untuk hidup bertetangga, bermasyarakat, tidak ada perbedaan diantaranya (learning to live together).

  Keempat pilar diatas harus senantiasa di kembangkan dalam pembelajaran umum maupun pembelajaran agama. Jika dapat memecahkan hambatan dalam peningkatan mutu pendidikan, maka niscaya pendidikan akan mampu menciptakan manusia yang unggul dan menguasai IPTEK dan IMTAQ.

  Berkaitan pengembangan IMTAQ dan akhlak mulia maka perlu dikaji lebih lanjut peran pendidikan agama, sebagaimana dirumuskan dalam Undang- Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 bahwa : Pendidikan Keagamaan berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan menjadi ahli agama.

  Pendidikan agama Islam di sekolah pada umumnya masih pada tataran penyampaian materi agama Islam saja. Itu semua dapat dilihat dari metode yang digunakan oleh guru yang berupa ceramah. Dimana metode ini hanyalah bermodalkan papan tulis dan spidol serta kekreatifitasan guru dalam menyampaikan materi. Tidak melibatkan peserta didik secara langsung dalam proses penyampaian materi atau saat proses belajar mengajar.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam senantiasa selalu mendapatkan kritik dan selalu diragukan efektifitas pembelajarannya oleh berbagai pihak, antara lain : orang tua, sekolah maupun masyarakat pada umumnya. Padahal Pendidikan Agama Islam merupakan suatu mata pelajaran yang diyakini oleh semua pihak sebagai salah satu mata pelajaran yang berfungsi untuk memperbaiki kondisi moral generasi masa depan. Selain itu pendidikan agam Islam merupakan mata pelajaran yang mampu mewujudkan peserta didik yang berkepribadian baik sesuai nilai-nilai ajaran Islam.

  Sesungguhnya esensi dari pendidikan agama Islam terletak pada kemampuannya untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dan dapat tampil sebagai

  

kholifatullah fi al ardh, dan esensi ini menjadi acuan terhadap metode

pembelajaran untuk mencapai tujuan yang maksimal.

  Selama ini metodologi pendidikan agama Islam yang diterapkan masih mempertahankan cara-cara lama (tradisional) seperti ceramah, menghafal, yang masih tampak kering dengan daya kritis siswa. Cara-cara seperti itu diakui telah membuat siswa menjadi bosan, jenuh, dan kurang bersemangat dalam belajar agama. Indikasinya adalah timbul rasa`tidak simpati siswa terhadap guru agama, dan lama kelamaan akan timbul sikap acuh tak acuh terhadap agamanya sendiri. Kalau kondisinya sudah demikian, sangat sulit mengharapkan siswa sadar dan mau mengamalkan ajaran agama.

  Oleh karena itu, kita harus mulai melaksanakan strategi pendidikan agama Islam dengan menggunakan metode penyampaian yang menyenangkan dan tidak mengekang serta tidak melupakan “belajar berfikir” pada peserta didik, agar materi yang disampaikan pun dapat mengenai sasaran. Selain itu, materi-materi yang disampaikan kepada peserta didik juga tidak boleh keluar dari koridor nilai-nilai agama Islam yang menjadi tujuan dari agama itu sendiri.

  Maka dari itu sudah saatnya kita harus membongkar model pendidikan agama Islam yang masih mengikuti “gaya lama” yang hanya menuntut peserta didik untuk “selalu patuh” dan tidak memberikan kebebasan untuk bersikap kritis dan rasional menuju kepada pendidikan agama Islam yang mencerdaskan, memerdekakan, dan memanusiakan, sehingga pendidikan agama Islam yang humanis akan terwujud.

  Sebenarnya tujuan akhir pendidikan dalam Islam adalah untuk mengembangkan potensi anak didik (manusia) secara optimal, sehingga dalam hal ini pendidikan mampu berfungsi sebagai proses memanusiakan manusia (humanisasi). Hal ini meniscayakan adanya kebebasan gerak bagi setiap elemen dalam dunia pendidikan terutama peserta didik untuk mengembangkan diri dan potensi yang dimilikinya secara maksimal, dengan harapan pendidikan agama Islam dapat kembali mampu menjalankan fungsinya sebagai sarana pemberdayaan dan humanisasi.

  SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali ini adalah suatu lembaga pendidikan yang sebagian besar muridnya adalah anak-anak yang tinggal di panti asuhan (yayasan). Ada yang berasal dari anak yang ditinggal orang tuanya berpisah (broken home), anak yatim piatu, dan yang lainnya. anak-anak seperti inilah yang harus mendapatkan perlakuan khusus dari pendidik yang ada di suatu lembaga pendidikan (dalam hal ini SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali), notabennya anak seperti itu cenderung untuk melawan, membrontak dan susah di atur. Di karenakan sebelum anak mengenal suatu lembaga pendidikan, anak hanya di suguhi dengan kejadian-kejadian yang seharusnnya mereka belum patut unuk mengetahuiinya. Misalnya ; anak yang berasal dari keluarga yang tidak harmonis (broken home), setiap hari anak selalu di hadapkan pada suatu pertengkaran kedua orang tuannya, yang terkadang juga melakukan adegan fisik. Itu semua adalah konsumsi anak yang seharusnya anak belum waktunya untuk mengatahuiinya. Berawal dari itulah pola pikir anak tersimpan sebuah memori yang berupa kekerasan yang terjadi keluarganya adalah suatu hal yang selalu dia ingat dalam benak pikirannya, bukan kasih sayang.

  Dari latar belakang yang berbeda-beda inilah anak panti asuhan (yayasan) yang bersekolah di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali juga meiliki sikap, watak, perilaku, dan karakter yang berbeda- beda pula. Karena sebelum mereka masuk ke panti asuhan (yayasan) hidup dijalanan. Maka pendidikan mereka pun juga masih sangat rendah dan kurang bisa menerapkan sosialisasi yang baik terhadap orang-orang di sekitarnya. Anak-anak yang seperti ini sering di jadikan sasaran orang menjulukinya sebagai orang yang nakal dan tidak baik. Dari julukan- julukan inilah yang kemudian menjadikan anak-anak ini menjadi kurang menghargai dan menghoramati orang lain di sekelilingnya, serta dari kurannya perhatian orang tua dan kurangya pendidikan anak-anak ini belum bisa memaksimalkan potensi dirinya sendiri.

  Terlepas dari itu semua anak-anak yang hidup di panti asuhan tersebut juga memerlukan sebuah pendidikan, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan. Sebab dikhawatirkan jika anak-anak itu tidak medaptkan sebuah pendidikan, maka akan menjadi anak yang lemah.

  Baik lemah dalam pendidikannya maupun lemah dalam sikap sosialnya. Seperti firman Allah SWT berikut ; QS. An

  • – Nisa‟ [4] : 9

  َهَّللا اوُقَّ تَي ْلَ ف ْمِهْيَلَع اوُفاَخ اًفاَعِض ًةَّيِّرُذ ْمِهِفْلَخ ْنِم اوُكَرَ ت ْوَل َنيِذَّلا َشْخَيْلَو اًديِدَس لاْوَ ق اوُلوُقَ يْلَو

  Artinya: Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang

seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah,

yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu

hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka

mengucapkan perkataan yang benar.

  Oleh karena itulah, pendampingan dan pemberian pendidikan kepada siswa-siswi SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali yang berasal dari panti asuhan sangatlah penting untuk menjawab persoalan ini. Terutama dalam bimbingan agama harus diberikan secara , agar menjadi pribadi yang baik.

  Sifat dan karakter anak yang berbeda-beda juga akan menghasilkan tindakan yang berbeda pula, entah itu di tingkah laku sosial maupun tingkah laku pribadinya. Tingkah laku sosial anak yang berasal dari lingkungan yang kurang baik (broken home dan jalanan ) akan berbeda dengan tingkah laku anak yang berasal dari lingkungan yang baik. Tingkah laku sosial anak, seperti saling menghormati, tolong menolong, menjunjung tinggi hak dan kewajiban seseorang, dan yang lainnya itu juga harus di kembangakan. Oleh karena itu, pendidikan yang di berikan kepada anak-anak di sekolahan ini tidak hanya pendidikan umum saja.

  Namun, juga di berikan pendidikan agama dan pendidikan humanistik.

  Dengan demikian, dengan adanya pendidikan humanistik yang dijelaskan bahwasannya konsep humanisme religius menurut Abdurrrahman Mas‟ud adalah sebuah konsep keagamaan yang menempatkan manusia sebagai manusia, serta upaya humanisasi ilmu-ilmu dengan tetap memperhatikan tanggung jawab hablum minallah dan

  

hablum minannas . Yang jika konsep ini diimplementasikan dalam praktek

  dunia pendidik Islam akan berfokus pada akal sehat (common sense),

  

individualisme (menuju kemandirian), tanggung jawab (responsible),

  pengetahuan yang tinggi (fhirst for knowledge), menghargai orang lain (pluralisme), kontektualisme (hubungan kalimat), lebih mementingkan fungsi dari simbol, serta keseimbangan antara reward dan punishment.

  Pada dasarnya guru sudah sangat berusaha untuk menanamkan konsep humanis dalam pendidikan agama Islam pada diri siswa. Namun karena perbedaan dari latar belakang dari setiap anak mungkin guru di tuntut untuk mengembangkan cara ataupun metode supaya konsep hmanis itu bisa diterapkan oleh setiap anak tanpa melihat dari mana dia berasal.

  Dengan adanya pengimplementasian mengenai konsep humanis ini guru sangat berharap peserta didiknya bisa memaknai dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Bisa menunjukan rassa tanggung jawab terhadap sesama, bisa saling menghormati dan menjunjung nilai-nilai pluralisme adalah sebuah keuntungan yang di munculkan dalam pengimplemetasian konsep humanis ini. Namun juga dapa menimbulkan kekurangan berupa kesulitan dalam upaya pengimplementasian konsep ini terhadap anak yang sulit di atur dan egois terhadap dirinya.

  Berangkat dari permasalahan itu maka penulis berkeinginan untuk mengamati lebih dekat tentang bagaimana Implementasi Konsep Humanis Dalam Pembelajran Pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali tersebut. Oleh karena itu dari hal tersebut penulis mengadakan sebuah penelitian dengan judul

  “IMPLEMNTASI

KONSEP HUMANIS DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM (STUDI KASUS DI SMP MUHAMMADIYAH 01

PROGRAM KHUSUS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN

2016/2017”

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pokok latar belakang di atas, maka penulis dapat memfokuskan penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimana implementasi konsep humanis dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017? 2. Apa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implmentasi konsep humanis dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP

  Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali tahun 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Dalam penelitian ini, penulis bertujuan untuk: 1. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Konsep Humanis Dalam

  Pembelajran Pendidikan agama Islam pada di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

  2. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat implementasi konsep humanisme dalam pembelajaran pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017.

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai kegunaan atau manfaat sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat dalam bidang pendidikan dan pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan untuk penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan masalah ini.

  2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

  Sekolah tempat penulis mengadakan penelitian dalam mengatasi permasalahan pembelajaran Pendidikan Agama Islamdan bagi guru PAI di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali, dapat memberikan bahan masukan dan sumbangan pikiran bagi guru tentang konsep pendidikan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

E. Penegasan Istilah

  Untuk mempertegas penger tian tentang judul “Implementasi Konsep Humanis Dalam Pembelajran Pendidikan agama Islam (Studi Kasus Di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali)”, dan demi terarahnya pembahasan dalam penulisan ini maka terlebih dahulu dirumuskan istilah kunci yang digunakan dalam judul tersebut.

  1. Implementasi Implementasi secara sederhana diartikan sebagai pelaksanaan atau penerapam ( Poerwadarminto, 1985:374 ). Dalam konteks kurikulum, implementasi merupakan desain yang mencakup aktifitas pengajaran dalam bentuk interaksi antara guru dan siswa dibawah naungan sekolah (Nurdin dan Usman, 2003:72).

  Implementasi merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan sikap (mulyasa, 2003: 93).

  Implementasi dalam hal ini adalah penerapan konsep humanis dalam pendidikan agama Islam.

  2. Humanis Humanis berasal dari kata “human” (Echols dan Sadly, 1992:313)

  (Inggris) yang berarti manusiawi. Menurut Budiona dalam Kamus Ilmiah Populer Internasional, menyebutkan bahwa human berarti mengenai manusia, cara manusia. Sedangkan humanis berarti seorang yang human, penganut ajaran humanisme. Humanisme adalah suatu doktrin yang menekankan kepentingan kemanusiaan (Budiona, 2005:228).

  Humanisme adalah keyakinan bahwa manusia mempunyai martabat yang sama, yang beradab dan adil, dan sebagai kesediaan untuk solider, senasib, sepenanggungan tanpa perbedaan (Shofan,

  2004:142). Kaitannya dengan hal tersebut, penulis ingin mempergunakan nilai-nilai humanisme dalam pendidikan agama Islam yang selama ini masih terkesan jarang digunakan dalam dunia pendidikan kita. Dalam pendidikan kita lebih banyak melihat bagaimana manusia hanya dijadikan sebagai seseorang yang tidak tahu apaapa, sedangkan dalam Islam sendiri diajarkan bagaimana manusia harus menghormati hak orang lain termasuk dalam pendidikan.

  3. Pembelajaran Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk pembelajaran siswa dalam belajar bagaimana memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan, dan sikap (Dimyati dan Mudjiono, 1999:157).

  Sedangkan menurut Sutikno, (2007: 50) Pembelajaran adalah segala upaya atau kegiatan yang dilakukanoleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Tujuan dari pembelajaran adalah membelajarkan siswa.

  4. Pendidikan agama Islam Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sehingga mengimani, bertaqwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran Islam dari sumber utamanya kitab suci Al Qur'an dan Al Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan pengalaman, dibarengi tuntutan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional (Majid dan Andayani, 2004:130).

  Pendidikan agama Islam adalah upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar dan tertarik untuk menerus mempelajari agama Islam baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana cara beragama yang benar, maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan (Tafsir, 2001:18). Jadi pembelajaran PAI yang dimaksud penulis dalam skripsi ini adalah usaha berupa bimbingan dan asuhan dengan sadar terhadap seseorang, baik perkembangan jasmani maupun rohani berdasarkan ajaranajaran Islam, agar kelak setelah memperoleh pembelajaran PAI, setiap peserta dapat memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam, serta terbentuknya kepribadian muslim yang memiliki sikap dan perbuatan berdasarkan nilai-nilai Islam serta sebagai way of life.

  Dalam penelitian ini Pendidikan Agama Islam sebagai mata pelajaran yang meliputi aspek al- Qur‟an, Hadits, Aqidah, Akhlaq, Fiqih/Ibadah, dan Tarikh.

5. SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali

  SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali adalah sebuah lembaga pendidikan yang dinaungi oleh yayasan Muhammadiyah yang berada di daerah Pusung, Kelurahan Banaran Kecamatan Boyolali, Kabupaten Boyolali F.

   Metode Penelitian 1.

  Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini disebut juga dengan metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting). Obyek yang alamiah adalah obyek yang berkembang apa adanya, tidak dimanipulasi oleh peneliti dan kehadirannya peneliti tidak begitu mempengaruhi dinamika pada obyek tersebut. Dalam penelitian kualitatif instrumennya adalah orang atau human instrument, yaitu peneliti sendiri. (Sugiyono, 2015:14-15)

  Pendekatan diskriptif adalah pendekatan penelitian yang berusaha mendiskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah, untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan sistematis, faktual, akurat, mengenai faktor-faktor, sifa-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki kehadiran Peneliti.

2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai pengumpul data, dan sebagai instrument penelitian dalam upaya mengumpulkan data- data di lapangan. Untuk memperoleh data yang valid yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti hadir secara langsung dilokasi peneliti. Sedangkan instrumen pengumpulan data yang lain selain manusia adalah berbagai bentuk alat-alat dan berupa dokumen-dokumen lainnya yang dapat digunakan untuk menunjang keabsahan hasil penelitian namun berfungsi sebagai instrumen pendukung. Oleh karena itu, kehadiran peneliti secara langsung di lapangan sebagai tolak ukur keberhasilan memahami kasus yang diteliti, sehingga keterlibatan peneliti secara langsung dan aktif dengan informan dan atau sumber data lainnya di sini mutlak diperlukan.

  3. Lokasi penelitian Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama

  Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali yang berada di Jalan Kemuning No. 32 Pusung, Boyolali, Jawa Tengah. Adapun peneliti memilih lokasi penelitian tersebut di karenakan di lokasi ini banyak siswanya yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda dan mempunyai tingkah laku serta sifat yang berbeda-beda pula. Sehingga sangat cocok untuk menjadi bahan penelitian. Selain itu di lokasi penelitian ini juga terdapat mata pelajaran agama Islam secara khusus, yang terbagi menjadi beberapa sub mata pelajaran, yang di antaranya Tarikh, Aqidah Akhlak, Ibadah, dan Al Qur‟an.

  4. Waktu Penelitian Adapun waktu pelaksanaan penelitian ini adalah di mulsi pada tanggal 17 April 2017 Sampai tanggal 06 Mei 2017

5. Sumber Data

  Dalam penelitian ini, sumber data dibedakan menjadi dua macam, yaitu : a.

  Data primer Menurut Sugiyono data primer adalah data yang dapat diperoleh langsung dari lapangan atau tempat penelitian dan juga sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (2006: 137). Hal ini tercermin dengan adanya kata-kata dan tindakan yang diperoleh dari lapangan dengan mengamati atau mewancarai. Data Primer Penenliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi tentang Implementasi Konsep Humanis Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali.

  Adapun data primer dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, dewan guru dan guru PAI. Adapaun daftar responden/narasumbernya adalah sebagai berikut:

  Tabel 1.1 Daftar Identitas Responden atau Informan

  No Nama Jabatan Ket

  1

  • EP Kepala Sekolah + Gurur BP/BK
  • 2 WPR Guru Mapel PAI

  3 YHD Wali kelas VII -

  4 KSJ Wali kelas VIII -

  5. SGY Wali Kelas IX - b. Data sekunder

  Adalah jenis data yang diperoleh atau berasal dari bahan-bahan kepustakaan. Data ini berupa dokumen, buku, majalah, jurnal, dan yang lainnya yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Peneliti menggunakan data sekunder ini untuk memperkuat penemuan penemuan dan melengkapi informasi yang telah dikumpulkan melalui studi pustaka dan wawancara langsung kepada siswa, yang bersinggungan dengan Implementasi Konsep Humanis Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali.

  Adapun data sekunder dalam penelitian ini adalah perwakilan siswa kelas VII, VIII, IX sebagai berikut: Tabel 1.2

  Daftar Identitas Responden atau Informan

  1 ATD Siswa Kelas VII

  2 NTR Siswa Kelas VII

  3 SA Siswa Kelas VII

  4 AYW Siswa Kelas VIII

  5 WKN Siswa Kelas VIII

  6 FS Siswa Kelas VIII

  7 MF Siswa Kelas IX

  8 AD Siswa Kelas IX

  9 FAA Siswa Kelas IX 6. Teknik Pengumpulan Data

  Yaitu membicarakan tentang bagaimana cara peneliti mengumpulkan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa metode dalam mengumpulkan data, sebagai berikut : a.

  Metode observasi Yaitu cara pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatn dengan sistematika tentang fenomena-fenomena yang diselidiki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku dan makna perilaku tersebut (Arikunto, 1998:146).

  Metode ini penulis lakukan dengan melakukan pengamatan langsung untuk mengetahui strategi pembelajaran guru dalam melakukan kegiatan yang berkaitan b. Metode wawancara (interview)

  Wawancara adalah suatu alat pengumpulan data atau informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula (Arikunto, 1998:145). Adapun instrumen yang penulis gunakan dalam teknik ini adalah berupa pedoman wawancara yang berupa kumpulan pertanyaan, yang kemudian penulis gunakan dengan cara mewawancari kepala sekolah, waka kurikulum, guru yang bersangkutan dan para siswa. Dengan penulis mewawancari beberapa komponen pendidikan tersebut, penulis berharap bisa mendapatkan data yang penulis inginkan.

  Wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara terstruktur yakni peneliti melakukan wawancara dengan membawa sederetan pertanyaan yang lengkap dan terperinci sesuai dengan informasi yang ingin didapatkan kepada para narasumber atau responden.

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui penelusuran dokumen yang dapat berupa buku, majalah, notulen rapat, kitab, undang-undang, dan lain-lainnya. Dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan (Moleong, 2011: 217). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi dan keadaan obyek peneliti serta memberikan gambaran secara umum tentang obyek penelitian tentang pengimplementasian konsep humanis dalam pembelajaran PAI di SMP Muhammadiyah

  01 Program Khusus Boyolali.

  Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik ini tidak hanya berupa tulisan-tulisan secara sistematik namun juga dengan dokumentasi foto dan yang lainnya (Arikunto, 1998:149).

  7. Tahap-tahap Penelitian a.

  Tahap pra-lapangan Dalam tahap ini, yang dilakukan peneliti adalah menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, memilih dan memanfaatkan informan, serta menyiapkan perlengkapan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Peneliti melakukan penelitian secara langsung di lokasi penelitian dan melihat secara seksama, lebih detail berbagai hal yang berkaitan dengan penelitian.

  c.

  Tahap analisis data Dalam hal ini peneliti mengatur, mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode, dan mengategorikan data yang sudah diperoleh.

  8. Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses pengorganisasian data, mengurutkan data, kedalaman pola atau kategori dan uraian satuan dasar sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan (Moelong, 2001:30). Analisis data bertujuan untuk menelaah data secara sistematik yang diperoleh dari berbagai tehnik pengumpulan data yang telah digunakan. Antara lain : observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data terkumpula barulah semua data diklasifikasikan menurut sebuah penelitian kualitatif deskriptif yang berupaya menggambarkan kondisi latar belakang penelitian secara menyeluruh dan data tersebut ditarik suatu temuan penelitian.

  Dalam penelitian kualitatif dikenal dengan dua strategi analisis data yang sering digunakan bersama-sama atau terpisah, strategi tersebut adalah analisis deskriptif kualitatif dan verifikasi kualitatif. Adapun dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif yang berupa kata-kata atu paragraf yang dinyatakan dalam bentuk narasi yang bersifat deskriptif mengenai peristiwa-peristiwa nyata yang terjadi dalam lokasi penelitian. Dalam analisis data penelitian memberikan gambaran secara menyeluruh tentang pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali.

  Adapun langkah-langkah teknik analisis deskriptif kualitatif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

  a.

  Pengumpulan data Kegiatan analisis data selama pengumpulan data dimulai setelah peneliti memahami fenomena-fenomena yang sedang diteliti dan setelah mengumpulkan data yang dapat dianalisis.

  b.

  Reduksi data Adalah kegiatan merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutmya, dan mencarinya bila diperlukan (Sugiyono, 2015:338).

  c.

  Penyajian data Rakitan kalimat yang disusun secara logis dan sistematis atau menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberikan kemungkinan ketika dibaca akan mudah dipahami tentang berbagai hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk membuat analisis atau tindakan lain berdasarkan pemahamannya tersebut.

  d.

  Verifikasi Penarikan kesimpulan atau verifikasi yaitu suatu upaya untuk berusaha mencari kesimpulan dari permasalahan yang diteliti, dari data penelitian yang sudah dianalisis dapat diambil kesimpulan serta menverifikasi data tersebut dengan cara menelusuri kembali data yang telah diperoleh (Suprayoga, 2001:192-197).

  e.

  Triangulasi data Dalam penelitian ini peneliti berusaha memperoleh keabsahan temuan. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan tersebut yaitu triangulasi. Triangulasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini antara lain :

1. Triangulasi Sumber Data

  Triangulasi dengan sumber berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama.

  Triangulasi sumber data juga membandingkan data-data yang diperoleh informan satu dengan informan yang lainnya dan mengecek kebenaran dan kepercayaan suatu informasi (Meleong, 2009 :330).

2. Triangulasi Metode

  Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dan metode yang sama (Meleong, 2009:331).

G. Sistematika Penulisan

  Untuk mrndaptakn uraian secara jelas, maka penulis menyususn skripsi ini menjadi lima bagian (bab), yang secara sistematis adalah sebagai berikut:

  BAB I : Pada bab ini penulis mendiskripsikan secara umum dan menyeluruh tentang skripsi ini, di mulai dari Latar Belakang Masalah, fokus Penelitian, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, Penengasan Istilah, Metode Penelitian (mencakup : jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, metode pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan), dan sistematika penulisan.

  BAB II : Pada bab ini penulis membahas tentang kajian teoritis yang memaparkan tentang konsep humanisme dalam pendidikan agama Islam (humanisme religius) , dan tentang pendidikan agama Islam.

  BAB III : Pada bab ini penulis akan memparkan hasil penelitian lapangan yang meliputi gambaran umum tentang objek penelitian, dan metode penelitian.

  BAB IV : Pada bab ini membahas mengenai paparan data yang diperoleh dan analisis data mengenai implementasi konsep humanis pada pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah 01 Program Khusus Boyolali.

Dokumen yang terkait

KONSEP PENDIDIKAN HUMANIS DALAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM

0 0 18

PENGARUH IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA ISLAM SUDIRMAN 2 BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20062007

0 0 85

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SLB-C YPPALB MAGELANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 122

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMP ISLAM NGADIREJO TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 116

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK NEGERI 2 MAGELANGTAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

0 5 172

IMPLEMENTASI PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI SISWA MUALLAF DI SMA N 1 TUNTANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 97

PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK SARASWATI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 1 149

IMPLEMENTASI MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMA WALISONGO KARANGMALANG SRAGEN TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 0 182

IMPLEMENTASI QUANTUM LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS VIII DI SMP WALISONGO KARANGMALANG KABUPATEN SRAGEN TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

0 4 139

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 6 AMBARAWA SATU ATAP TAHUN PELAJARAN 20162017

0 0 55