Judul Skripsi :PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH TUKANGAN, CANDI, AMPEL, BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN

  

STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT

PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH TUKANGAN

CANDI, AMPEL, BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

OLEH:

ENI SUGIARTI

NIM : 11513084

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2017

  

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI

DAN PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN

STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT

PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH TUKANGAN,

CANDI, AMPEL, BOYOLALI

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

OLEH:

ENI SUGIARTI

NIM : 11513084

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO

  Jangan menyia-nyiakan kesempatan yang ada, karena kesempatan tidak datang dua kali,,,

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada: 1.

  Kedua orang tuaku Bapak Sunardi dan Ibu Kami 2. Kakak-kakakku (Suryanto, Sugiarto dan Tri Sudarmi) 3. Kedua keponakanku (Febrian Wahyu A dan Muhammad Alfarizy) 4. Temanku Anik Rahmawati, Aini Wahyuningsih dan Khumairoh yang selalu memberi semangat dan berjuang bersama dari awal perkuliahan sampai akhir perkuliahan 5. Teman-teman PGMI C angkatan 2013 6. Anita Retno, Desy Kurniawati dan Era Istikhomah yang selalu memotivasi agar dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya

7. Teman-teman KKN Posko 70 8.

  Guru dan siswa MI Salafiyah Tukangan yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur kehadirat allah SWT atas berkat rahmat, hidayah dan inayah- Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Sholawat serta salam selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, nabi yang menjadi suri tauladan bagi seluruh umat Islam.

  Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini, khusunya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Peni Susapti, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dengan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sejak awal hingga selesai.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan.

  

ABSTRAK

  Sugiarti, Eni. 11513084. 2017. Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Energi dan

  Penggunaanya dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Learning Tournament pada Siswa Kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Candi, Ampel, Boyolali Tahun Pelajaran 2016/2017 . Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

  Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Budiyono Saputro, M.Pd.

  Kata Kunci: Hasil Belajar IPA dan Strategi Learning Tournament

  Banyak permasalahan yang terkait dengan proses pembelajaran IPA. Salah satunya adalah rendahnya interaksi antara guru dengan murid, rendahnya hasil belajar siswa serta kurangnya kemampuan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Penyampaian pelajaran hanya melalui metode ceramah sehingga tidak ada kelompok kerja siswa. Hal ini membuat siswa menjadi bosan dan berujung banyak nilai yang kurang dari KKM. Peneliti memberikan alternatif permasalahan tersebut dengan meningkatkan hasil belajar menggunakan strategi pembelajaran

  

learning tournament. Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui

  peningkatan hasil belajar IPA dengan menggunakan strategi pembelajaran learning tournament.

  Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan melalui dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Pada tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan dengan jumlah 14 siswa yang terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan. Data yang diperoleh berupa hasil tes dan lembar observasi kegiatan pembelajaran.

  Berdasarkan hasil penelitian dikatakan bahwa penggunaan strategi pembelajaran learning tournament dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Candi, Ampel, Boyolali tahun pelajaran 2016/2017. Bukti adanya peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata dan presentase ketuntasan dari setiap siklusnya. Pada pra siklus nilai rata-rata yang didapat sebesar 52,14 meningkat 11,43 menjadi 63,57 pada siklus I.Selanjutnya pada siklus II meningkat sebesar 15,72 menjadi 79,29. Presentase ketuntasan pada pra siklus sebesar 21,42% meningkat 35,72% menjadi 57,14% pada siklus I selanjutnya pada siklus II presentase ketuntasan meningkat sebesar 35,72% menjadi 92,86%, dikarenakan presentase ketuntasan sebesar 92,86% ≥ 85% maka PTK yang dilakukan dinyatakan berhasil.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL…………………………………………………….. i PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………….. ii PENGESAHAN KELULUSAN…………………………………………. iii

  PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN KESEDIAAN PUBLIKASI... i v

  MOTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………………. v KATA PENGANTAR……………………………………………………. vi ABSTR

  AK……………………………………………………………….. viii DAFT

  AR ISI……………………………………………………………... ix DAFTAR

  TABEL………………………………………………………... x DAFTAR GA

  MBAR……………………………………………………... xiii DAFTAR

  LAMPIRAN…………………………………………………… xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……………………………………………….. 1 B. Rumusan Masalah…………………………………………… 5 C. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 5 D.

  6 Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan…………… E. Manfaat penelitian…………………………………………… 7 F.

  Definisi Operasional………………………………………….. 8 G.

  Metodologi Penelitian………………………………………... 11 1.

  Rancangan Penelitian……………………………………. 11

4. Instrumen Penelitian……………………………………. 15 5.

  Teknik Pengumpulan Data……………………………… 16 6. Analisis Data……………………….…………………… 17 H. Sistematika Penulisan ………………………………………. 18

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar……………………………………………….. 19 B. Mata Pelajaran IPA………………………………………... 26 C. Materi Energi dan Penggunaanya…………………………. 28 D. Strategi Pembelajaran……………………………………… 35 E.

  39 Strategi Pembelajaran Learning Tournament……………..

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A.

  42 Gambaran Umum MI Salafiyah Tukangn………………..

  B.

  Pelaksanaan Penelitian…………………………………….. 45 1.

  Deskripsi Pra Siklus……………………………………... 45 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I…………………………. 45 3. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II………………………… 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian…………………………………… 59 1. Deskripsi Pra Siklus……………………………………… 59 2. Deskripsi Siklus I………………………………………… 60 3. Deskripsi Siklus II……………………………………….. 65

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………………….. 73 B. Saran………………………………………………………….. 74 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 75 LAMPIRAN Riwayat Hidup Penulis

  

DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

Tabel 3.1 Indikator pencapaian Visi dan Misi

  ……………………........ 42

Tabel 3.2 Daftar Tenaga Pendidik MI Salafiyah Tukangan …………...

  43 Tabel 3.3 Daftar Jumlah Siswa MI Salafiyah Tukangan ………………

  43 Tabel 3.4 Daftar Nama Siswa MI Salafiyah Tukangan ………………..

  44 Tabel 3.5 Daftar Ruang MI Salafiyah Tukangan ………………………

  44 Tabel 4.1 Nilai Ulangan Harian (Pra-Siklus) ………………………….

  59 Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I …………………………………

  60 Tabel 4.3 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I …………………..

  61 Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa Siklus II ………………………………..

  64 Tabel 4.5 Hasil pengamatan guru dan siswa siklus II …………………

  66 Tabel 4.6 Hasil Rekapitulasi Ketuntasan Siswa ……………………….

  68

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

  ………………………………………… 13

Gambar 4.1 Peningkatan Rata-

  Rata Hasil Belajar Siswa……………….. 69

Gambar 4.2 Peningkatan Hasil Belajar yang Tuntas KKM

  ……………. 70

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. RPP Siklus 1 Lampiran 2. Hasil pengamatan guru dan siswa siklus I Lampiran 3. Soal dan jawaban siklus 1 Lampiran 4. Hasil belajar siswa siklus 1 Lampiran5. RPP Siklus 2 Lampiran 6.Hasil pengamatan guru dan siswa siklus 2 Lampiran 7. Soal dan jawaban siklus 2 Lampiran 8. Hasil belajar siswa siklus 2 Lampiran 9. Dokumentasi Lampiran 10. Lembar konsultasi Lampiran 11. Surat keterangan penelitian Lampiran 12. Satuan Kredit Kegiatan Lampiran13. Daftar riwayat hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mengapa manusia harus belajar? Karena belajar sebagai karakteristik

  yang membedakan manusia dengan makhluk yang lainnya. Belajar mempunyai keuntungan baik bagi individu maupun bagi masyarakat. Belajar merupakan aktivitas yang sangat penting bagi perkembangan individu. Belajar akan terjadi saat dalam diri seseorang, dimanapun dan kapanpun proses belajar dapat terjadi. Belajar tidak hanya terjadi dibangku sekolah, tidak hanya ketika siswa berinteraksi dengan guru, tidak hanya ketika seseorang belajar membaca, menulis dan berhitung. Belajar bisa terjadi dalam semua aspek kehidupan. Belajar sudah terjadi sejak lahir bahkan sebelum lahir atau dikenal dengan pendidikan prenatal, dan akan terus berlanjut hingga ajal tiba (Sriyanti, 2011: 16). Belajar merupakan tindakan dan perilaku yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa itu sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidaknya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar (Dimyani dan Mudjiono, 2002: 7).

  Belajar dan pembelajaran pada dasarnya merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Menurut Darsono dalam Hamdani (2011: 23) menjelaskan bahwa pembelajaran adalah usaha guru membentuk tingkah laku yang kepada siswa untuk berfikir mengenal dan memahami suatu yang sedang dipelajari.

  Ketika proses pembelajaran sedang berlangsung hendaknya guru harus selalu memperhatikan setiap kondisi siswa serta tidak memaksakan siswa untuk mengikuti pembelajaran seperti yang diinginkan oleh guru, tetapi guru lah yang harus bisa menyesuaikan pembelajaran seperti apa yang diinginkan oleh siswa. Sebab setiap siswa mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga seorang guru harus mampu menciptakan proses belajar yang dapat merangsang siswa untuk aktif dan mengembangkan potensi yang dimilkinya melalui berbagai sumber dan media yang ada. Oleh karena itu, setiap guru diharapkan dapat mempunyai cara strategi tersendiri dalam melaksanakan pembelajaran supaya kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan efektif dan efisien. Sebab ditangan gurulah letak keberhasilan pembelajaran tersebut.

  Hasil belajar yang dicapai oleh siswa tidak terlepas dari peran guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. Dalam mencapai hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi faktor fisiologis yaitu yang berhubungan dengan kondisi fisik individu dan faktor psikologis meliputi kecerdasan, motivasi, sikap, bakat, minat dll. Sedangkan faktor ekstern meliputi lingkungan sosial yaitu lingkungan sekolah, masyarakat, dan keluarga sedangkan lingkungan

  Keberhasilan guru dalam menyampaikan pelajaran tidak terlepas dari strategi dan media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran. Maka sebelum guru melaksanakan proses pembelajaran hendaknya seorang guru harus menentukan strategi dan media apa yang sesuai dengan materi tersebut, supaya pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Dengan pemilihan strategi dan media yang tepat diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mendapatkan hasil belajar yang maksimal.

  Belajar IPA merupakan belajar tentang fenomena-fenomena alam. Seorang peserta didik yang belajar IPA diharap mampu memahami alam dan mampu memecahkan masalah yang mereka jumpai di alam sekitar (Asih dan Sulistyowati, 2004: 31). Melihat pentingnya IPA dalam kehidupan siswa, maka seorang guru mempunyai tugas untuk menyampaikan materi IPA dengan sejelas mungkin. Salah satu cara penyampaian materi IPA supaya siswa antusias dan memahami apa yang disampaiakan dapat dilakukan dengan menggunakan media dan strategi pembelajaran agar siswa tidak bosan dalam menerima materi tersebut. Dalam pembelajaran IPA seharusnya siswa dapat menerima pelajaran dengan mudah, sebab materi IPA sangat berhubungan dengan kehidupan sehari-hari.

  Berdasarkan hasil observasi proses belajar mengajar pada kelas IV MI Salafiyah Tukangan, kegiatan pembelajaran IPA dilaksanakan berdasarkan kurikulum yang berlaku yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pembelajaran yang tepat. Hal ini ditunjukkan oleh tindakan guru pada saat mengajar. Guru hanya menggunakan buku pegangan pada saat mengajar dan hanya mengandalkan metode ceramah.

  Ketika guru tersebut menjelaskan hanya dengan menggunakan ceramah banyak sekali siswa yang mengantuk bahkan ketika diadakan evaluasi banyak siswa yang kurang bisa memahami maksud soal, sehingga hasil yang didapat pun masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Saat pembelajaran berlangsung tidak ada kelompok kerja siswa, siswa hanya mendengarkan penjelasan dari guru. Guru dalam menilai hanya mengandalkan penilaian akhir tanpa memperhatikan penilaian proses yang seharusnya menuntun siswa untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap.

  Karakteristik yang dimiliki peserta didik di sekolahan tersebut juga berbeda-beda, begitu juga dengan kemampuan yang dimilikinya ada siswa yang mudah menerima pembelajaran dan ada siswa yang sulit menerima pembelajaran. Oleh sebab itu diperlukan strategi pembelajaran baru untuk mengatasi hal tersebut. Bila dibiarkan berlarut-larut dikhawatirkan hasil belajar siswa semakin menurun. Oleh karena itu perlu diadakan tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa khususnya dalam pembelajaran IPA di MI Salafiyah, supaya hasil yang didapat bisa mencapai KKM di MI tersebut yaitu 65.

  Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis materi bentuk energi dan penggunaannya pada siswa kelas IV di MI Salafiyah Tukangan. Oleh karena itu, penulis mengambil judul penelitian

  “PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI ENERGI DAN PENGGUNAANYA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING TOURNAMENT PADA SISWA KELAS

  IV MI SALAFIYAH TUKANGAN DESA CANDI KECAMATAN AMPEL BOYOLALI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017”.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah apakah strategi learning tournament dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan pada tahun 2016/2017?

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengatasi kesulitan siswa serta membantu siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan dalam memahami mata pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya. Secara lebih rinci tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dengan menggunakan strategi learning tournament dalam

  pelajaran IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

  1. Hipotesis Tindakan

  Strategi pembelajaran learning tournament dapat meningkatkan hasil belajar IPA materi energi dan penggunaanya pada siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan Desa Candi, Kecamatan Ampel, Boyolali tahun pelajaran 2016/2017.

  2. Indikator Keberhasilan

  Penerapan strategi pembelajaran learning tournament ini dikatakan berhasil apabila indikator yang diharapkan tercapai. Indikator pencapaian hasil belajar dibuat untuk mengukur pencapaian hasil belajar siswa. Indikator pencapaian hasil belajar merupakan acuan yang digunakan dalam melakukan penelitian. Adapun indikator yang dapat dirumuskan penulis sebagai berikut: a.

  Secara individu Siswa dapat mencapai nilai

  ≥ 65 sesuai dengan KKM yang telah ditentukan dari pihak sekolah pada materi energi dan penggunaanya.

  b.

  Secara klasikal Menurut Depdikbud dalam Daryanto (2010: 191-192) Kriteria Ketuntasan Klasikal/kelas dikatakan tuntas apabila dalam kelas tersebut terdapat

  ≥85% siswa yang telah tuntas belajarnya.

E. Manfaat Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dapat diambil manfaat antara lain: 1.

  Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan pendidikan pada umumnya serta menambah wawasan pengetahuan bagi guru mengenai penggunaan berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran.

2. Manfaat Praktis a.

  Bagi Siswa 1)

  Meningkatkan kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran yang disampaikan oleh guru.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA.

  b.

  Bagi Guru 1)

  Dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan masukan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran IPA dengan menggunakan strategi learning tournament

  2) Meningkatkan kreatifitas guru dalam mengajar sebagai wujud inovasi dalam dunia pendidikan.

  c.

  Bagi Sekolah 1)

  Memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran.

  3) Sebagai masukan pengambilan kebijakan pembinaan guru IPA dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa.

  d.

  Bagi Pengembangan Ilmu Mengembangkan hasanah keilmuan terutama dalam penggunaan stategi pembelajaran pada mata pelajaran IPA.

F. DEFINISI OPERASIONAL 1.

  Peningkatan Peningkatkan dapat diartikan sebagai menaikkan (derajat, taraf, dan sebagainya); mempertinggi ; memperhebat (produksi dan sebagainya) (Tim Pusat Bahasa Depdiknas, 2008: 1385).

2. Hasil belajar

  Hasil belajar yaitu perubahan-perubahan yang tejadi pada diri siswa , baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013:5) hasil belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah yang dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu. Secara sederhana hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa dari hasil belajar. Karena belajar itu merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan instruksional, belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran (Susanto, 2013: 5).

  3. Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan rumpun ilmu, yang memiliki karakteristik khusus yaitu mempelajari fenomena alam yang faktual

  (factual) , baik berupa kenyataan (reality), atau kejadian (events) dan

  hubungan sebab akibatnya (Asih dan Sulistyowati, 2014: 22). IPA atau Sains juga diartikan sebagai usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapat kesimpulan (Susanto, 2013: 167).

  4. Energi Energi adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu aktivitas atau kegiatan (Melati, 2014: 138). Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali macam-macam bentuk energi yang sering dijumpai diantaranya: energi panas, energi bunyi, dan energi alternatif.

  Energi panas adalah energi dalam bentuk panas. Sumber energi panas adalah sesuatu yang dapat menghasilkan panas yang diperoleh dari matahari, listrik, api juga gesekan. Panas dapat berpindah. Akibatnya, benda yang semula panas dapat menjadi dingin. Perpindahan panas terdiri dari tiga macam yaitu: konduksi, konveksi dan radiasi. bernada yaitu bunyi yang frekuensinya teratur sedangkan yang tidak bernada yaitu bunyi yang frekuensinya tidak teratur. Frekuensi yaitu getaran yang terjadi dalam satu detik. Satuan frekuensi disebut hertz (Hz). Energi alternatif yang ada dibumi dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara lain matahari, angin, air dan panas bumi. Dalam penggunaan energi alternatif terdapat keuntungan dan kerugian, tetapi keuntungan yang diperoleh jauh lebih besar dibandingkan dengan kesulitan pemanfaatannya (Haryanto, 2012: 175) 5. Strategi pembelajaran learning tournament

  Menurut Silberman (2009: 159) Strategi pembelajaran learning

  tournament

  merupakan bentuk yang disederhanakan dari “Teams Games Tournaments” yang dikembangkan oleh Robert Slavin dan kawannya.

  Turnamen belajar ini menggabungkan satu kelompok belajar dan kompetisi tim dan dapat digunakan untuk mengembangkan pelajaran atas macam-macam fakta, konsep dan keahlian yang luas.

  Implementasi dari strategi ini yaitu peserta didik dalam satu tim yang terdiri dari 2-8 orang anggota. Masing-masing tim mempunyai jumlah yang sama. Setiap tim diberi materi untuk dibahas bersama. Berikan serangkaian pertanyaan kepada peserta didik dan setiap peserta didik harus menjawab pertanyaan secara pribadi. Setelah pertanyaan- pertanyaan diberikan, sediakan jawaban dan mintalah peserta didik peserta didik diminta untuk menyatakan jumlah skor yang mereka dapat kepada kelompok lain.

G. METODOLOGI PENELITIAN 1.

  Rancangan Penelitian Dalam hal ini peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

  PTK merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan menggunakan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara lebih professional.

  Menurut Ebbut (1985), menjelaskan bahwa PTK merupakan studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan menggunakan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut. Sedangkan menurut Kemmis dan Mc Taggart Penelitian tindakan kelas juga digambarkan sebagai suatu proses dinamis dimana keempat aspek yaitu perencaan, tindakan, observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang statis, terselesaikan dengan sendirinya, tapi lebih merupakan momen-momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan , tindakan, pengamatan dan refleksi. Dari pengertian tersebut, dapat dirumuskan bahwa PTK merupakan penelitian tindakan dalam bidang pendidikan yang dilaksanakan dalam kawasan kelas dengan tujuan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan

  Peneliti menggunakan PTK karena beberapa alasan sebagai berikut: Pertama, PTK dilaksanakan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran disekolah. Peningkatan atau perbaikan praktik pembelajaran ini perlu dilakukan secara terus menerus mengingat pemahaman masyarakat tentang pendidikan berkembang dengan cepat.

  Kedua, karena PTK dapat digunakan meningkatkan relevansi pendidikan. Hal ini dicapai melalui peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran. Dinyatakan demikian karena suatu proses pembelajaran dapat dinyatakan meningkatkan kualitas antara lain, apabila unsur-unsur yang terdapat didalamnya menjadi sesuai dengan karakteristik pribadi siswa, tuntutan masyarakat, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Basrowi . 2008: 52-54).

2. Subjek, Lokasi, dan Waktu Penelitian a.

  Subjek Penelitian Peneliti memfokuskan subjek penelitiannya pada siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan. Subjek penelitian berjumlah 14 siswa. Pada umumnya mereka merupakan siswa-siswa yang ceria dan bersemangat ketika berlajar.

  b.

  Lokasi Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Mata

  Pengetahuan Alam dengan materi pokok energi dan penggunaanya, dengan menggunakan strategi learning tournament .

  c.

  Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada 20 Maret sampai 12 Juni 2017.

  Penelitian dilaksanakan dengan beberapa siklus, setiap siklusnya 1 pertemuan dan setiap pertemuan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit).

3. Prosedur Penelitian

  Langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip yang berlaku dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Model penelitian secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dan dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi yang diikuti dengan perencanaan ulang.

  Berikut skema dari prosedur penelitian

  Perencanaan

  Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan Pengamatan

  Perencanaan Refleksi

  II Pelaksanaan

  Siklus Pengamatan

  ?

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian (Suyadi, 2010: 50)

  Langkah-langkah penelitian: a. Perencanaan

  Dalam perencanaan, terdapat 3 kegiatan dasar, indentifikasi masalah, merumuskan masalah dan pemecahan masalah dengan tindakan yang berlandaskan teori.

  b.

  Pelaksanaan Tahap pelaksanaan adalah menerapkan sesuatu yang telah direncanakan pada tahap pertama yaitu, bertindak dikelas. Tindakan c.

  Pengamatan Tahap pengamatan ini merupakan tahapan yang digunakan untuk mempotret tinggi atau besarnya efek tindakan dalam mencapai sasaran. Pada langkah ini akan diuraikan jenis data yang dikumpulkan, cara mengumpulkannya, dan alat atau instrument pengumpulan data.

  d.

  Refleksi Tahap terakhir ini merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali data ataupun informasi yang telah diperoleh pada tahap sebelumnya.

  Hasil refleksi inilah yang menjadi landasan untuk menentukan perencanaan tindakan pembelajaran pada siklus berikutnya. Dengan demikian pelaksanaan tindakan siklus II merupakan perbaikan dari siklus I, dan pelaksanaan siklus III merupakan perbaikan siklus II (Suyadi, 2011: 54-56) 4. Instrumen Penelitian a.

  Lembar observasi, digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran IPA materi energi dan penggunaanya.

  b.

  Pedoman dokumentasi, digunakan untuk memperoleh gambaran umum sekolah dan keadaan proses pembelajaran.

  c.

  Tes tertulis, digunakan untuk mendapatkan nilai. Jenis tes yang

5. Teknik Pengumpulan Data

  Dalam melakukan pengumpulan data, peneliti nantinya akan dibantu oleh guru kelas. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan tes. Lebih jelas akan diuraikan sebagai berikut: a.

  Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek penelitian (Nawawi, 1990: 100). Dengan observasi, peneliti dapat mendokumentasikan dan merefleksi secara sistematis terhadap kegiatan dan interaksi didalam kelas. Observasi dilaksanakan untuk mengetahui seberapa pelaksanaan tindakan sesuai dengan dengan rencana yang telah disusun, seberapa proses yang terjadi dapat diharapkan menuju sasaran yang diharapkan. dengan observasi diharapkan, gejala ketidakberhasilan atau kekeliruan dalam rencana tindakan dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat dilakukan modivikasi rencana tindakan sebelum berjalan lebih lanjut (Basrowi, 2008: 127). Observasi dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar observasi.

  b.

  Tes Teknik ini bertujuan untuk mengukur efektivitas strategi learning yaitu tes pilihan lisan dan tertulis (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 258).

  c.

  Dokumentasi Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berbentuk tulisan. Dalam hal ini dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar guru dan siswa kelas IV MI Salafiyah Tukangan, Desa Candi, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali tahun pelajaran 2016/2017.

6. Analisis Data

  Tahapan sesudah pengumpulan data adalah analisis data. Analisis data dilakukan sesuai pembahasan sebelumnya yaitu dengan membandingkan antara nilai pada setiap siklus dengan KKM yang telah ditentukan oleh MI Sa;afiyah Tukangan yaitu 65 oleh karena itu setiap siswa kelas IV dikatakan tuntas belajar pada mata pelajaran IPA jika nilainya mencapai atau lebih dari KKM. Sebaliknya siswa dikatakan tidak tuntas apabila nilai yang diperoleh kurang dari KKM yang ditentukan.

  Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar klasikal dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: P =

  × 100% Keterangan: P : Jumlah nilai dalam presentase F : Jumlah siswa yang telah tuntas belajar

  Adapun untuk mencari nilai rata-rata dapat menggunakan rumus sebagai berikut: M =

  ∑

  Keterangan: M : Mean (rata-rata) ∑ : nilai total yang diperoleh dari hasil penjumlahan nilai setiap individu N : Banyaknya individu (Djamarah, 2005: 264).

H. Sistematika Penulisan

  Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi maupun uraian penyajian data penelitian ini, maka penulis memaparkan sistematika penulisan sebagai berikut:

  Bab I pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

  Bab II Kajian Pustaka, dalam bab II ini peneliti mengemukakan landasan teori dari tiap-tiap variabel penelitia. Bab III Pelaksanaan Penelitian, dalam bab ini berisi tentang gambaran umum MI Salafiyah Tukangan dan pelaksanaan penelitian. Bab IV Hasil penelitian dan Pembahasan, dalam bab ini berisi hasil penelitian meliputi deskripsi per siklus dan pembahasan. Bab V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian belajar Menurut W.S. Wingkel yang dimaksud belajar adalah suatu

  aktivitas mental yang belangsung dalam interaksi aktif antara seseorang dengan lingkungan, dan menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap yang bersifat konstan dan berbekas (Susanto, 2013: 4). Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman dan kemampuan pada individu yang belajar (Trianto, 2009: 9).

  Sedangkan menurut Mogan dan kawan-kawannya menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatife tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 14).

  Seorang anak dapat dikatakan telah belajar apabila ia memiliki ciri- ciri sebagai berikut: a.

  Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change

  behavior) . Ini berarti, bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari b.

  Perubahan perilaku relative permanent. Ini berarti, bahwa perubahan tingkah laku yang terjadi karena belajar untuk waktu tertentu akan tetap atau tidak berubah-rubah. Tetapi perubahan tersebut tidak akan terpancang seumur hidup.

  c.

  Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebut bersifat potensial.

  d.

  Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman.

  e.

  Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. Sesuatu yang memperkuat itu akan memberikan semangat atau dorongan untuk mengubah tingkah laku (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 14). Seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir dari aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pemilikan pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Tetapi, perlu diingat bahwa perubahan yang terjadi akibat belajar adalah perubahan yang bersentuhan dengan aspek kejiwaan dan mempengaruhi tingkah laku (Djamarah, 2011: 14).

  Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam interaksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, tingkah laku, cara berfikir dan perubahan sikap sebagai hasil

2. Hasil belajar

  Hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar. Menurut Nawawi dalam Susanto (2013: 5) hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran disekolah dinyatakan dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi pelajaran tertentu.

  Singkatnya yang dimaksud dengan hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan perilaku yang relative menetap. Dalam kegiatan pembelajaran, biasanya guru menetapkan suatu tujuan belajar. Anak yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran.

  Untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa tersebut sudah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.

  Sebagaimana dikemukakan Sunal dalam Susanto (2013: 5) bahwa evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Selain itu, dengan dilakukannya evaluasi atau penilaian dapat dijadikan feedback atau tindak lanjut.

3. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar

  Menurut Wasliman dalam Susanto (2013: 12) hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Secara terperinci uraian mengenai faktor internal dan eksternal sebagai berikut: a.

  Faktor internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam individu dan dapat mempengaruhi hasil belajar individu. Faktor-faktor internal meliputi faktor fisiologis dan psikologis. 1)

  Faktor fisiologis Faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu. Faktor fisiologis dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:

  a) Keadaan jasmani

  Keadaan fisik yang sehat dan bugar akan memberikan pengaruh positif terhadap kegiatan individu. Sebaliknya keadaan fisik yang lemah atau sakit akan menghambat tercapainya hasil belajar yang maksimal. Cara menjaga kesehatan jasmani: (1)

  Menjaga pola makan yang sehat dengan memperhatikan nutrisi yang masuk kedalam tubuh, karena apabila lesu dan mengantuk, sehingga tidak ada gairah untuk belajar.

  (2) Rajin berolahraga agar tubuh sehat selalu bugar dan sehat. (3) Istirahat yang cukup (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 19).

  b) Keadaan fungsi jasmani tertentu

  Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah yang berkaitan dengan fungsi pancaindra yang ada didalam diri individu.

  Dalam proses belajar, pancaindra merupakan pintu masuk bagi segala informasi yang diterima dan ditangkap oleh manusia, sehingga manusia dapat mengenal dunia luar (Sriyanti, 2011: 24).

  2) Faktor psikologis Faktor psikologis adalah faktor psikis yang ada dalam diri individu.

  Faktor-faktor psikis tersebut antara lain:

  a) Kecerdasan / inteligensi siswa

  Kecerdasan dapat diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang tepat (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 20).

  b) Motivasi Belajar

  Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong c) Minat

  Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

  d) Sikap

  Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relatif tetap terhadap obyek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

  e) Bakat

  Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Baharuddin dan Wahyuni, 2008: 24) b. Faktor eksternal Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat diluar individu.

  Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan sosial. 1)

  Faktor nonsosial yaitu faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada dalam lingkungan belajar. Faktor

  • –faktor yang termasuk lingkungan nonsosial adalah:

  a) Lingkungan alamiah, seperti kondisi udara yang segar, tidak panas dan tidak dingin, sinar yang tidak terlalu silau/kuat, suasana yang sejuk dan tenang. alat-alat belajar, fasilitas belajar. Kedua software seperti kurikulum sekolah, peraturan-peraturan, buku panduan, silabi dll.

  c) Faktor materi pelajaran. 2)

  Faktor sosial Faktor sosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa manusia, yang termasuk faktor sosial yaitu: a)

  Lingkungan sosial sekolah

  b) Lingkungan sosial masyarakat.

  c) Lingkungan sosial keluarga (Baharuddin dan Wahyuni: 2008:

  26) Pengenalan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa sangat penting untuk diketahui. Semua faktor-faktor tersebut sangat berkaitan satu dengan lainnya, sehingga akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, seperti ada siswa yang mendapat hasil belajar tinggi bahkan ada yang mendapat hasil belajar rendah. Dalam hal ini seorang guru diharapkan dapat mengantisipasi hal-hal yang yang tidak diinginkan dalam mencapai tujuan pembelajaran, salah satunya dengan berusaha mengetahui faktor yang menghambat proses belajar serta dapat mencari solusi yang terbaik untuk mengatasi hal tersebut.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN METODE COLLABORATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS III SDN 006 SAMARINDA ULU TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 14

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI GAYA MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS V DI MI AL-HIDAYAH NGADIROJO KEC. AMPEL, KAB. BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 139

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN DATAR DENGAN STRATEGI CARD SORT DI MI ISLAMIYAH TANJUNG KLEGO BOYOLALI TAHUN 2014 - Test Repository

0 0 140

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN (SATUAN PANJANG) MELALUI METODE PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS IV MI KEPUTON KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 3 162

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPA MATERI INDRA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV MI KLUMPIT KECAMATAN KARANGGEDE KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARAN 20132014 PTK (KOLABORATIF)

0 0 134

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI HUBUNGAN ANTARA CIRI-CIRI MAHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPRATIF TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) PADA SISWA KELAS V MI SALAFIYAH KENDAL KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI TAHUN AJARA

0 0 164

PENERAPAN METODE SUKU KATA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA POKOK BAHASAN MEMBACA SISWA KELAS I MI NURUL HUDA KLANGON, KEC AMPEL, KAB BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016 - Test Repository

0 0 134

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI TUMBUHAN HIJAU DENGAN MEDIA FILM PADA SISWA KELAS V MI DUKUH, SIDOMUKTI,SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 69

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS V MIN GUBUG KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 0 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA TULANG NAPIER PADA SISWA KELAS IV MI MA’ARIF DUKUH KECAMATAN SIDOMUKTI KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Test Repository

0 2 170