PENDAHULUAN Peningkatan Hasil Belajar Ips Melalui Pembelajaran Aktif Numbered Head Together Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 02 Dawung Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013.

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keagamaan,
pengenalan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara Sedangkan belajar sebagai
proses manusiawi memiliki kedudukan dan peran penting, baik dalam kehidupan
masyarakat maupun modern. Belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia
untuk mendapatkan aneka ragam competencies, skills,dan attitudes ( Udin S
Winataputra, 2007 : 1.5 ).
Seiring dengan perubahan kurikulum dari tahun ke tahun mulai dari
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) sampai Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigma lama yaitu
guru merupakan pusat kegiatan belajar di kelas (teacher center). Tetapi hal ini
nampaknya masih banyak diterapkan di ruang-ruang kelas dengan alasan
pembelajaran seperti ini adalah praktis dan tidak banyak menyita waktu. Untuk

mengubah keadaan tersebut dapat dimulai dengan peningkatan kompetensi para
guru, baik dalam menyampaikan materi, menggunakan metode dan teknik
mengajar yang tepat, serta menggunakan media pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan peserta didik. Guru yang profesional pada hakekatnya adalah mampu
1 1

2

menyampaikan materi pembelajaran secara tepat sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik. Namun demikian untuk mencapai tujuan tersebut perlu berbagai
latihan, penguasaan dan wawasan dalam pembelajaran, termasuk salah satunya
menggunakan model dan metode pembelajaran yang tepat.
Guru sebagai ujung tombak terhadap perubahan pendidikan yang
berkarakter, berkepribadian serta peka terhadap perkembangan zaman, harus peka
terhadap situasi dan kondisi yang ada dewasa ini dengan lingkungan sekitar. Guru
harus berani mengoptimalkan diri dengan melakukan inovasi / perubahanperubahan terhadap pembelajaran yang dilakukan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa, baik segi kuantitatif yang berupa nilai maupun segi kualitatif yang
berupa sikap atau karakter perilaku siswa dalam kehidupan bermasyarakat. Selain
itu, seorang guru juga harus mampu untuk memadukan perkembangan ilmu
teknologi dengan materi pembelajaran yang ada dalam mata ajar yang diajarkan

pada kegiatan Belajar mengajar di dalam kelas khususnya Ilmu Pengetahuan
Sosial.
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu cabang ilmu yang
dipelajari sejak kita mengenal dunia dan tidak akan pernah berakhir untuk
dipelajari, karena Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan ilmu yang sangat dekat
dengan keseharian kita sehingga baik secara formal maupun informal kita akan
tetap mempelajarinya. Social Science Education Council (SSEC) dan National
Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science
Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang
yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi,

3

ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan
sebagainya.
Hakikat Ilmu Pengetahuan Sosial adalah telaah tentang manusia dan
dunianya. Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama dengan
sesamanya. Tak lepas dari kehidupan manusia, ternyata kehidupan itu banyak
aspeknya. Antara lain aspek hubungan sosial, ekonomi, psikologi, budaya,
sejarah, dsb, Tiap aspek kehidupan social mencakup lingkup yang luas. Ilmu

Pengetahuan Sosial sebagai bidang pendidikan, tidak hanya membekali siswa
dengan

pengetahuan

social

saja

melainkan

berupaya

membina

dan

mengembangkan mereka menjadi SDM Indonesia yang berketerampilan social
dan intelektual serta kepedulian social yang bertanggung jawab merealisasikan
tujuan nasional.

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan di SDN 02 Dawung pada
proses pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial masih dijumpai siswa yang kurang
aktif dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Tetapi ketika guru menanyakan
bagian mana yang belum mereka mengerti seringkali siswa hanya diam dan
setelah guru memberikan soal latihan tertulis barulah guru mengerti bahwa
sebenarnya ada bagian dari materi yang belum di mengerti, siswa belum mampu
menunjukkan pemanfaatan Sumber Daya Alam (SDA) di lingkungan setempat.
Pada Kompetensi Dasar 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan
sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Pada Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator tersebut, Nilai
Ketuntasan Minimal (KKM) siswa yang ditetapkan oleh sekolah sebagai acuan

4

untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah nilai 70. Kondisi siswa kelas IV dengan
perolehan hasil belajar sebagai berikut: siswa kelas empat yang berjumlah 12
siswa, hasil tugas menunjukkan sebanyak 7 siswa diantaranya belum mencapai
target Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) atau sekitar 58 % belum memenuhi
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal. Sisanya sebanyak 5 atau sekitar 42 % siswa

sudah mencapai nilai ketuntasan minimal yang ditargetkan. Dengan indikator
Kriteria Ketuntasan Minimal yang sudah ditetapkan tersebut, menunjukan bahwa
ada sebagaian siswa SD Negeri

Dawung 02 masih rendah pada materi

pemanfaatan Sumber Daya Alam dan potensi lain di daerahnya.
Pada dasarnya kegiatan belajar mengajar dalam pendidikan yang
khususnya berlangsung di sekolah adalah adanya interaksi aktif antara siswa dan
guru. Guru bukan hanya menjadi pusat dari kegiatan belajar mengajar, namun
keterlibatan siswa aktif dan penggunaan sumber belajar menjadi hal yang tidak
kalah pentingnya. Agar dapat memancing siswa untuk terlibat aktif dalam
kegiatan

belajar-mengajar,

guru

dituntut


untuk

lebih

kreatif

dalam

menyelenggarakan kegiatan pembelajaran, di antaranya adalah dengan menguasai
dan dapat menerapkan berbagai metode pembelajaran dan menggunakan berbagai
sumber belajar yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan, sehingga dapat
tercipta kondisi pembelajaran yang baik di kelas dan tujuan pembelajaran yang
telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Hal ini dapat mempengaruhi hasil
belajar siswa yang baik pula.

5

Menurut Bahri dan Zain (2006: 55) dalam kegaiatan belajar mengajar
seorang


guru

bisa

menggunakan

berbagai

pendekatan

dalam

kegiatan

pembelajaran diantaranya yaitu (1) pendekatan kelompok, dengan tujuan
pendekatan kelompok, diharapkan dapat ditumbuhkembangkan rasa sosial yang
tinggi pada diri setiap siswa; (2) pendekatan Fungsional dengan tujuan bahwa
Ilmu Pengetahuan Sosial yang dipelajari di sekolah bukanlah sekedar pengisi otak
namun diharapkan berguna bagi bagi kehidupan siswa sebagai makluk individu
dan makluk sosial. Siswa dapat menyebutkan memahami serta mengaplikasi

materi pelajaran yang disajikan dalam kehidupan sehari-hari, pada Kompetensi
Dasar 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam
dan potensi lain di daerahnya.
Dalam melaksanakan proses belajar mengajar diperlukan langkah langkah sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal yang harus
dilakukan salah satunya dengan menggunakan metode yang cocok dan dapat
diterapkan dengan kondisi siswa agar siswa dapat berpikir kritis, logis, dan dapat
memecahkan masalah dengan sikap terbuka, kreatif, dan inovatif. Dalam
pembelajaran dikenal berbagai model pembelajaran salah satunya adalah
pembelajaran aktif (active learning). Sebagian guru berpikir bahwa mereka sudah
menerapkan active learning tiap kali menyuruh siswa bekerja di dalam kelompokkelompok kecil. Tetapi guru belum memperhatikan adanya aktivitas kelas yang
terstruktur sehingga peran setiap anggota kelompok belum terlihat.
Dengan kondisi permasalahan yang ada dalam kegiatan belajar mengajar
Kelas IV SD Negeri Dawung 02 Kecamatan Matesih Kabupaten Karanganyar

6

tersebut, maka perlu dilakukan sebuah inovasi pembelajaran dengan melakukan
Pembelajaran aktif Numbered Head Together (NHT) di dalam kelas dengan
tujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS kelas IV pada materi pemanfaatan
Sumber Daya Alam di lingkungan setempat. NHT (Numbered Heads Together)

merupakan pendekatan struktural pembelajaran aktif yang telah dikembangkan
oleh Spencer Kagan, dkk (Suprijono, 2009:25).. Numbered Heads Together
(NHT) adalah suatu pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih
banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan
mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut sebagai gantinya
mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas. Sehubungan dengan permasalahan
di atas, penulis memandang perlu untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas
(PTK),
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan dalam latar belakang
masalah, maka dalam Penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan yaitu:
”Apakah Pembelajaran Aktif Numbered Head Together dapat meningkatkan
Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SDN 02 Dawung Kecamatan Matesih
Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013?”
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka Penelitian
Tindakan Kelas ini bertujuan secara spesifik sebagai berikut : Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Siswa kelas IV dengan menggunakan Pembelajaran Aktif Numbered
Head Together di SDN Dawung 02 Tahun Pelajaran 2012/2013.


7

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Bagi guru.
a. Mengetahui tingkat keberhasilan penggunaan model Pembelajaran
Aktif Numbered Head Together dalam menjawab permasalahan yang
dihadapi di kelas khususnya mengenai peningkatan Hasil belajar siswa
pada mata pelajaran IPS dalam menunjukkan manfaat SDA di
lingkungan setempat.
b. Meningkatkan kemampuan guru dalam proses pembelajaran untuk
menggali segala potensi dan kreativitas siswa untuk memahami dan
menguasai materi pelajaran.
c. Merangsang

kreatifitas

pembelajaran

yang


guru

menarik

dalam
bagi

menemukan
siswa

guna

model-model
mempermudah

pemahaman materi pelajaran yang disampaikan.
2. Manfaat bagi siswa
a. Dapat meningkatkan pemahaman materi IPS yang pada akhirnya dapat
meningkatkan pula Hasil belajar siswa.
b. Dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar, sehingga siswa
lebih kreatif, lebih semangat dan lebih menguasai materi pelajaran IPS.
3. Manfaat bagi Sekolah
a. Sekolah mampu mengevaluasi model dan metode pembelajaran yang
tepat untuk penguasaan materi pelajaran IPS kelas IV.

8

b. Dapat digunakan sebagai alternatif dalam menentukan strategi dalam
memberikan pembelajaran tentang pemanfaatan SDA di lingkungan
setempat.
E. Definisi Operasional
Agar konsep-konsep dapat dipergunakan dalam penelitian ini maka perlu
dibahas kata-kata kunci yang terdapat dalam judul penelitian sebagai berikut :
1. Hasil Belajar artinya kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya.
2. Pembelajaran Aktif (Active learning)
pembelajaran

yang

berdasarkan

pada

adalah salah satu bentuk
pendekatan

konstruktivis,

merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota
kelompok

kecil

yang

tingkat

kemampuannya

berbeda.

Dalam

menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus
saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi
pelajaran.
Berdasarkan makna kata dan pengertian yang terkandung dalam kata-kata
kunci dalam judul tersebut, yang dimaksud dengan Peningkatan Hasil Belajar IPS
melalui pembelajaran aktif Numbered Head Together pada Siswa kelas IV SDN
02 Dawung Kecamatan Matesih Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah daya guna
dari active learning Numbered Head Together sebagai model pembelajaran untuk
meningkatkan Hasil belajar IPS dalam menunjukkan manfaat SDA untuk kegiatan
ekonomi di lingkungan setempat pada siswa kelas IV SDN 02 Dawung
Kecamatan Matesih Tahun Pelajaran 2012/2013.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Terbalik (Reciprocal Teaching) Pada Mata Pelajaran Ips

0 7 107

Model Pembelajaran Numbered Head Together untuk Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kelas IV SD

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together Siswa Kelas 4 SD Negeri Ledok 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

0 0 73

BAB III METODE PENELITAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SD Negeri

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sedadi Penawangan Grobogan Semester II Tahun 2013/2014 "

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sedadi Penawangan Grobogan Semester II Tahun 2013/2014 "

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: "Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Sedadi Penawangan Grobogan Semester II Tahun 2013/2014 "

0 0 42

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Minat Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Siswa Kelas V SD Negeri 1 Ampel Kabupaten Boyolali Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 66