EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI.
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO
INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN
KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Pendidikan Ilmu Komputer
Oleh
Anna Himmatul Ulya NIM. 0907482
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU KOMPUTER
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN
INVITATION INTO INQUIRY
BERBANTU
MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA
PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN
KOMPUTER DAN PENGELOLAAN
INFORMASI
Oleh
Anna Himmatul Ulya
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
© Anna Himmatul Ulya 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Efektivitas Metode Pembelajaran Invitation Into Inquiry Berbantu Multimedia untuk Meningkatkan Kemampuan Interpretasi Siswa Pada Mata Pelajaran
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
Oleh
Anna Himmatul Ulya NIM. 0907482
Disetujui dan disahkan oleh : Pembimbing I,
Harsa Wara Prabawa S.Si, M.Pd NIP. 198008102009121003
Pembimbing II,
Drs. H. Heri Sutarno, M.T NIP. 195607141984031002
Mengetahui
Ketua Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer
Dr. H. Enjang Ali Nurdin, M.Kom NIP. 196711211991011001
(4)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
(5)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii
Efektivitas Metode Invitation Into Inquiry Berbantu Multimedia
Untuk Meningkatkan Kemampuan Interpretasi Siswa Pada Mata
Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi
Anna Himmatul Ulya, 0907482, Anna.himmatul@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana efektivitas dari metode
Invitation Into Inquiry dalam pembelajaran KKPI, peningkatan kemampuan
interpretasi siswa dan juga respon siswa dengan adanya penerapan metode
Invitation Into Inquiry berbantu multimedia pada pembelajaran KKPI dikelas
mereka. Objek pada penelitian ini adalah siswa kelas X Akuntansi SMK PGRI 2 Cimahi. Pada data hasil penelitian, peneliti dapat menyimpulkan terdapat perbedaan peningkatan kemampuan interpretasi siswa antar siswa kelompok atas, tengah dan bawah pada data posttest. Peningkatan yang terjadi pada data posttest merupakan peningkatan yang tidak signifikan, hal ini dibuktikan dengan hasil uji lanjut Tukey-Kramer. Efektivitas dari penerapan metode
Invitation Into Inquiry juga masuk dalam klasifikasi rendah pada hasil
pengukuran Effect Size. Siswa pada kelompok bawah memiliki peningkatan yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok atas dan tengah. Nilai peningkatan dapat dilihat dari nilai gain yang diperoleh oleh masing-masing kelompok. Gain kelas bawah yang lebih tinggi dipengaruhi oleh tingkat ketertarikan siswa terhadap komponen pembelajaran. Secara umum siswa memberikan respon yang baik pada penerapan metode Invitation Into Inquiry berbantu multimedia. Hal ini dapat peneliti simpulkan dari perhitungan hasil angket yang diberikan setelah penelitian dan posttest dilakukan oleh peneliti.
(6)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii
Kata Kunci : Efektivitas, Invitation Into Inquiry, Multimedia, Kemampuan
(7)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
Effectiveness Of Invitation Into Inquiry Method With Multimedia
To Improve
Student’s
Interpretation Ability on The Teaching of
Computer Skills And Information Management
Anna Himmatul Ulya, 0907482, Anna.himmatul@gmail.com
ABSTRACT
This research purpose to explore the effectiveness of Invitation Into Inquiry Method on the teaching of computer skill and information management,
improvement of student’s Interpretation ability and also to explore the student’s respons of implementation Invitation Into Inquiry method with multimedia on their teaching of computer skill and information management. The object that used on this research was the student from the class X of acounting on SMK PGRI 2 Cimahi. Based on result from this research researcher concluded that there is a different improvement on interpretation ability at top group, middle group and bottom group in post-test. The improvement that was occured in this research was not a significant. This was proved by the result of Tukey-Kramer further test. The effectiveness of aplication of Invitation Into Inquiry Method also entered on lower clasification based on the result of Effect Size calculation. Student in lower groups has a higher improvement than student from top and middle group. The improvement value can be viewed from the value of the gain obtained each group. Higher gain value of the bottom class was influenced by the students interest to learning components. It can be concluded from the result of questionnaire calculation that had been gived to the student after the end of research and post-test.
(8)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix
DAFTAR ISI
PERNGESAHAN.. ... ii
PERNYATAAN. ... .iii
KATA PENGANTAR.. ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH.. ... v
ABSTRAK.. ... vii
ABSTRACT.. ... viii
DAFTAR ISI.. ... ix
DAFTAR TABEL... xi
DAFTAR GAMBAR.. ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN.. ... xiv
BAB I PENDAHULUAN.. ... 1
A. Latar Belakang Masalah.. ... 1
B. Rumusan Masalah.. ... 5
C. Batasan Masalah.. ... 5
D. Tujuan Penelitian... 6
E. Manfaat Penelitian.. ... 6
F. Hipotesis .. ... 7
G. Definisi Operasional.. ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.. ... 10
A. Efektivitas Pembelajaran.. ... 10
B. Metode Pembelajaran.. ... 11
C. Metode Pembelajaran Inquiry.. ... 12
(9)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x
E. Kemampuan Pemahaman.. ... 17
F. Kemampuan Interpretasi.. ... 18
G. Multimedia Pembelajaran.. ... 20
BAB III METODOLOGI PENELITIAN.. ... 23
A. Metode dan Desain Penelitian... 23
B. Populasi dan Sampel... 24
C. Instrumen Penelitian.. ... 25
D. Perangkat Pembelajaran. ... 33
E. Prosedur Penelitian ... 35
F. Teknik Pengolahan Data. ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ... 44
A. Tahap Persiapan Penelitian. ... 44
B. Tahap Pelaksanaan Penelitian. ... 56
C. Tahap Analisa Data. ... 60
D. Pembahasan Hasil Penelitian. ... 76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 91
DAFTAR PUSTAKA. ... 93
(10)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Menurut undang-undang republik Indonesia No. 2 tahun 1989 yang dikutip dari Mukhidin (2012:2). Pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang bertujuan mempersiapkan lulusan untuk bekerja pada bidang tertentu tanpa mengesampingkan potensi anak. Ruang lingkup pelaksanaan kurikulum yang diterapkan di sekolah kejuruan terdiri atas:
1. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. 2. Pendekatan pembelajaran.
3. Dukungan mutu pendidikan dan pelatihan.
Dalam pendekatan pembelajaran pada Sekolah Menengah Kejuruan, kita mengenal pembelajaran berbasis normatif dan adaptif. Pembelajaran berbasis adaptif normatif ini merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memandang siswa sebagai pribadi utuh, yang memiliki norma-norma dan memiliki berbagai potensi untuk berkembang secara mandiri. Salah satu mata pelajaran yang masuk dalam mata pelajaran adaptif adalah mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi (KKPI).
Dalam Prakoso dan Januardy (2005:10) Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi adalah mata diklat baru pada kurikulum SMK edisi 2000 yang merupakan penyempurnaan dari mata diklat “Komputer” pada kurikulum SMK edisi 1999. Dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional telah berusaha untuk mewujudkan perpaduan Teknologi Informasi dan Komunikasi pada kurikulum sekolah menengah kejuruan sesuai dengan perkembangan Teknologi Informasi dan
(11)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2
Komunikasi yang ada di Indonesia saat ini. Substansi kurikulum KKPI disusun agar peserta didik dapat mengikuti pergerakan inovasi perangkat keras, sistem operasi, dan
(12)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
aplikasi komputer yang mengacu pada standar kompetensi seperti tertuang pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran Teknologi informasi dan Komunikasi yang telah dinyatakan Surat Keputusan Kurikulum 2004 dalam Susanti (2013:1) menyatakan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi bertujuan agar siswa memiliki kemampuan memahami Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengembangkan keterampilan untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi, mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi, dan menghargai karya cipta di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi. Dengan memiliki kemampuan-kemampuan berikut siswa diharapkan memiliki bekal untuk menyesuaikan diri dalam kehidupan global serta dapat beradaptasi dengan dunia perkerjaan dan perkembangan dunia.
Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada proses pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi yang ada di kelas sampel yaitu kelas X (Sepuluh) Akutansi SMK PGRI 2 Cimahi, guru biasanya menggunakan metode ceramah dalam proses pembelajaran kepada siswanya. Guru mentransfer informasi dan materi pembelajaran secara langsung kepada siswa. Pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran yang terpusat kepada guru, dan siswa menjadi objek pasif yang hanya dapat menerima materi dan informasi yang telah disampaikan oleh guru. Dan dampak dari hal tersebut adalah siswa menjadi terkesan kurang tertarik pada pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi. Saat guru mengajukan pertanyaan tentang materi yang telah diajarkan pada pembelajaranpun siswa kurang merespon pertanyaan tersebut, siswa juga enggan untuk mengajukan pertanyaan kepada guru seputar materi yang telah guru sampaikan. Padahal menurut A.C Wrag dalam Rukmana (2010:107) respon yang setimpal dari siswa serta siswa yang bekerja rajin dan penuh konsentrasi merupakan suatu kriteria tercapainya sebuah pengelolaan kelas.
Pembelajaran dengan pola mentransfer informasi dan materi pembelajaran secara langsung kepada siswa juga dapat dikatakan dengan pembelajaran pasif. Memang dengan menggunakan pembelajaran pasif, guru dapat menyampaikan materi dalam jumlah yang banyak dalam waktu yang singkat. Dan memang pada
(13)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kenyataannya pembelajaran pasif masih banyak sekali digunakan dalam berbagai pembelajaran yang dilakukan. Seperti penelitian awal yang telah di lakukan oleh Reni Susanti di SMK N 8 Bandung dan juga helena Irmanda di SMK N 1 Majalengka yang menunjukkan hasil bahwa pembelajaran pasif ini masih menjadi metode pembelajaran utama yang sering digunakan oleh para guru dalam proses pembelajarannya. Dengan hal tersebut diatas terdapat dampak yang kurang baik terhadap siswa. Seperti yang telah dinyatakan oleh Michel et al. (2009), beberapa penelitian yang telah dilakukan pada proses pembelajaran pasif menunjukkan bahwa banyak siswa yang gagal untuk menguasai sebagian besar materi setelah pembelajaran selesai jika dibandingkan dengan pembelajaran aktif. Hal ini memang sangat disayangkan, karena untuk sekolah-sekolah kejuruan, mata pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi merupakan sarana penting yang akan menunjang pendidikan yang memiliki tujuan agar siswa menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan dasar-dasar keahlian sebagai bekal pengembangan dirinya sesuai dengan jurusan yang mereka pilih. Karena tidak bisa dipungkiri bahwa Komputer telah menjadi alat bantu diberbagai bidang kehidupan.
Menurut Arikunto (2012:294) dalam kelompoknya siswa memiliki kedudukan yang merupakan letak siswa dalam urutan tingkatan. Siswa ini akan dibagi kedalam tiga kelas atau tingkatan, yaitu siswa dengan kelas atas, siswa kelas tengah dan siswa kelas bawah. Tingkatan tersebut dibuat berdasarkan nilai siswa yang telah diurutkan, dimana nilai ini merepresentasikan kemampuan siswa tersebut. Sebagai salah satu bentuk kegiatan pendidikan, proses belajar mengajar merupakan salah satu kegiatan penting yang akan mempengaruhi kemampuan siswa. Proses belajar mengajar didukung oleh beberapa faktor, yang dibedakan menjadi faktor internal dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang muncul dan bersumber pada diri individu siswa, sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang hadir dan bersumber pada diri lingkungan individu. Beberapa faktor eksternal yang mendukung terlaksananya pendidikan yang baik menurut Slameto (2010) diantaranya adalah Metode mengajar,
(14)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kurikulum, penerapan disiplin, hubungan siswa dengan guru maupun teman, media dan sarana/prasarana.
Salah satu faktor eksternal yang disebutkan diatas adalah metode pembelajaran dan media, tidak dapat dipungkiri pemilihan metode dan media yang baik dalam kegiatan pembelajaran akan menentukan keberhasilan dari kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan usaha sadar siswa untuk mendapatkan pengetahuan juga dipengaruhi oleh ketertarikan siswa akan pembelajaran yang salah satunya ditopang oleh penggunaan metode pembelajaran yang baik. Besarnya pengaruh metode pembelajaran dan media pembelajaran sebagai bentuk dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi didalam proses pembelajaran, membuat kedua hal tersbut menjadi bagian dari kriteria kompetensi kepribadian dan kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. (Dharma, 2008). Munir (2012:6) menyebutkan bahwa dalam menjadi alat bantu pembelajaran multimedia memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah multimedia bersifat multisensorik karena banyak merangsang indera, sehingga mengarah ke perhatian dan tingkat retensi yang tinggi. Penjelasan lebih lanjut lagi diberikan oleh National Training
Laboratories dalam Nugroho (2010) yang menjelaskan bahwa dalam piramida
pembelajaran aktif, siswa akan bertambah aktif dan tertantang dengan pengalaman yang meningkat secara praktis berdasarkan multi-sensor.
Menurut Mulyasa (2002:238), Pembentukan pengetahuan melibatkan interpretasi kita atas materi yang kita lihat atau dengar. Sebelum hal tersebut menjadi suatu pengetahuan kita, materi tersebut harus melewati proses yang disebut interpretasi. Interpretasi berada di antara materi yang kita lihat dan dengar dan pemahaman kita tentang hal tersebut. pengetahuan dikonstruksi dari hasil interpretasi atas suatu materi atau peristiwa. Siswa dikatakan telah belajar tentang suatu materi ketika materi tersebut adalah masuk akal bagi siswa. Pembelajaran yang baik adalah proses aktif mengkonstruksi atau merangkum suatu kerangka konsep. Dengan model konstruktif maka materi-materi yang disampaikan menjadi masuk akal bagi diri siswa. Metode pembelajaran konstruktivisme melibatkan pertukaran pikiran dan
(15)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interpretasi. Kegiatan penyesuaian tersebut dapat dilaksanakan antara siswa dengan guru atau antar siswa.
Michael (2006) menyatakan bahwa pembelajaran aktif merupakan pembelajaran dimana siswa terlibat dalam beberapa aktivitas yang memaksa mereka untuk merenungkan ide-ide dan menggunakan ide-ide tersebut. Pembelajaran yang membuat siswa secara teratur menilai sendiri tingkat pemahaman dan keterampilannya dalam menangani konsep atau masalah dalam disiplin tertentu. Pembelajaran aktif juga merupakan kegiatan yang mengukur pencapaian pengetahuan melalui partisipasi atau kontribusi, proses menjaga mental siswa dan juga fisik siswa. Aktif dalam konteks ini adalah aktif dalam pembelajaran melalui kegiatan-kegiatan yang melibatkan siswa dalam mengumpulkan informasi, berfikir dan memecahan masalah. Metode pembelajaran Invitation Into Inquiry merupakan salah satu metode pembelajaran yang masuk kedalam kelompok metode pembelajaran konstruktivistik. Metode ini memiliki beberapa tahapan sebagai berikut: Merancang eksperimen, Merumuskan hipotesis, Memetapkan kontrol, Menentukan sebab akibat, Menginterpretasikan data, Membuat grafik, Menentukan peranan diskusi dan kesimpulan dalam merencanakan percobaan/penelitian dan Mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi atau diperkecil. Menurut dahar dalam Rustaman yang telah melakukan penelitian pembelajaran berbasis inkuiri, penggunaan pendekatan inkuiri menghasilkan berbagai hasil yang baik. Yaitu Pembelajaran ini akan meningkatkan potensi intelektual siswa, siswa memperoleh keputusan intelektual karena berhasil dalam penelitian yang mereka lakukan, siswa dapat belajar bagaimana melakukan proses penemuan dan belajar melalui inkuiri mempengaruhi siswa mengingat lebih lama.
Berdasarkan paparan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian yang berjudul “Efektivitas Metode Pembelajaran Invitation
into inquiry Berbantuan Multimedia Untuk Meningkatkan Kemampuan Interpretasi
(16)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah pembelajaran menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia efektif dalam meningkatan kemampuan interpretasi antara siswa kelompok atas, tengah dan bawah?
2. Bagaimana Peningkatan kemampuan interpretasi siswa antara kelompok atas, kelompok tengah dan bawah?
3. Bagaimana tanggapan siswa dengan pembelajaran dengan menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia?
1.3 Batasan Masalah
1. Penggunaan multimedia dalam penelitian ini hanya sebagai alat bantu pembelajaran.
2. Hasil pembelajaran dari penelitian ini merupakan hasil pembelajaran pada aspek kognitif yaitu kemapuan Interpretasi yang merupakan turunan dari kemampuan pemahaman.
3. Penelitian dilakukan di kelas X Akutansi SMK PGRI 2 Cimahi.
4. Standar komputensi yang digunakan pada penelitian adalah Menggunakan formula dan mengolah data dengan menggunakan aplikasi pengolah angka.
5. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan empat kriteria efktivitas. Adapun besarnya tingkat efektivitas itu sendiri ditunjukan oleh ukuran
Effect Size. 1.4 Tujuan Penelitian
Sebagaimana yang telah disebutkan dalam rumusan masalah, tujuan utama dari penelitian yang akan dilakukan adalah menguji efektivitas metode pembelajaran
(17)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi). Tujuan penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui efektivitas metode Invitation into inquiry berbantu multimedia dalam meningkatkan kemampuan interpretasi antara siswa kelompok atas, tengah dan bawah.
2. Untuk mengetahui peningkatan kemampuan interpretasi siswa antara kelompok atas, tengah dan bawah.
3. Untuk mengetahui tanggapan siswa mengenai pembelajaran yang menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia.
1.5 Manfaat Penelitian
1.5.1 Manfaat Teoritis
Sebagai sumber informasi yang dapat digunakan untuk penelitian-penelitian berikutnya.
1.5.2 Manfaat praktis
1. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan peneliti tentang pembelajaran menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia, dan agar peneliti lebih mengetahui seberapa besar efektivitas metode
Invitation into inquiry berbantu multimedia dalam meningkatkan
kemampuan interpretasi siswa. 2. Bagi Guru
Dapat membantu guru dalam meningkatkan kemampuan interpretasi siswa-siswanya.Serta menambah referensi model dan metode sehingga pembelajaran yang guru lakukan dikelas dapat lebih inovatif. 3. Untuk Siswa
Dengan menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia siswa dapat tenbantu dalam meningkatkan kemampuan
(18)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
interpretasi, sehingga siswa dapat mencapai target sesuai dengan SKM (Standar Ketuntasan Minimal) yang ada atau lebih.
1.6 Hipotesis penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
Ho :Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan interpretasi antara siswa kelompok atas, tengah dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia. H1 :Terdapat perbedaan peningkatan kemampuan interpretasi antara siswa
kelompok atas, tengah dan bawah yang dalam pembelajarannya menggunakan metode Invitation into inquiry berbantu multimedia.
1.7 Definisi Operasional
1. Kriteria efektivitas dalam penelitian ini mengacu pada:
a. Ketuntasan belajar, pembelajaran dikatakan tuntas apabila sekurang-kurangnya 75% dari jumlah siswa telah memperoleh nilai >70 dalam peningkatan hasil belajar.
b. Model pembelajaran dikatakan efektif meningkatkan hasil belajar siswa apabila secara statistik hasil belajar siswa menunjukan perbedaan yang signifikan antara pemahaman awal dengan pemahaman setelah pembelajaran (gain yang signifikan).
c. Tingkat efektivitas yang ditunjukan oleh hasil perhitungan effect Size yang didapat dalam satuan tertentu yang kemudian di interpretasikan ke dalam skala Cohen.
d. Model pembelajaran dikatakan efektif jika dapat mengungkapkan minat dan motivasi apabila setelah pembelajaran siswa menjadi lebih
(19)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
termotivasi untuk belajar lebih giat dan memperoleh hasil yang lebih baik. Serta siswa belajar dalam keadaan yang menyenangkan.
2. Metode Invitation Into Inquiry: Model pembelajaran Invitation into
inquiry adalah model pembelajaran yang dalam kegiatannya mengundang
siswa untuk melakukan penyelidikan dengan cara-cara yang umum dilakukan oleh para ilmuwan. Metode Invitation into inquiry ini memiliki beberapa tahapan sebagai berikut: Merancang eksperimen, Merumuskan hipotesis, Menetapkan kontrol, Menentukan sebab akibat, Menginterpretasi data, Membuat grafik, Menentukan peranan diskusi dan kesimpulan dalam merencanakan percobaan/penelitian dan Mengenal bagaimana kesalahan eksperimental mungkin dapat dikurangi/diperkecil. 3. Berbantu Multimedia: Multimedia pembelajaran merupakan alat bantu
yang digunakan oleh peneliti dalam proses belajar mengajar. Multimedia dalam penelitian ini berupa perangkat materi yang disajikan dalam slide berisi teks dan media gambar.
4. Interpretasi: Kemampuan siswa untuk menafsirkan maksud dari informasi, tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga mencakup pemahaman suatu informasi dari sebuah ide. kemampuan menghubungkan hasil pengamatan, menemukan pola dan menyimpulkan informasi yang telah didapat.
(20)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu papers.sttn-batan.ac.id/prosiding/2010/14.pdf
Dafpus:
Menurut Sudirman dalam kaniawati metode ini memiliki beberapa kelebihan antara lain: strategi pembelajaran menjadi pembelajaran yang menekankan pada proses pengolahan informasi, siswa lebih mengerti konsep dasar, membantu siswa dalam menggunakan ingatan dalam rangka transfer kepada suasana pembelajaran yagn baru, menumbuhkan inisiatif dan motivasi siswa, memungkinkan siswa memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar selain guru dan metode ini dapt memperkaya dan memperdalam materi yang siswa pelajari.
Mukhidin. 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kejuruan berbasis kompetensi. Bandung: Rizqi Press.
Sudarmawan & Ariyus Doni. 2007.Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta: Andi
Michel et al.2009. Active Versuss Passive Teaching Styles: An Empirical Study of
Student Learning Outcomes,(Online). Vol 20, No 04,
(http://www.google.co.id/url? sa=t&rct= j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2 Fwww.units.miamioh.edu%2Fcelt%2Fevents%2Fdocs%2FCFLING%2Factiv e%2520vs%2520passive.pdf&ei=Juo7Uqd4jqtB74gagJ&usg=AFQjCNEstRa kt8_6bT1WjjxRGHCxISSzHQ&sig2= 9uIqu_4e vMibTXZAMn5K3g&cad=rja
Januardy, rakhmat dan Prakoso, Bondan S. 2005. Cetak Biru Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
(21)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mulyasa, Enco. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung. Rosda Karya.
Rustaman, Nuryani Y. 2005. “Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains”.Makalah pada Seminar Nasionel II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati IPA Indonesia, Bandung.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka Cipta
Dharma, Surya. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Rukmana, Ade, et al.2010. Pengelolaan Pendidikan. Jurusan Administrasi Pendidikan UPI: Bandung.
(22)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 23
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif Pre-Experimental Design.Pre-Experimental design merupakan desain penelitian dimana eksperimen belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh, masih terdapt beberapa variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel dependen. Jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel dependen. Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya variable kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. (Sugiyono, 2011: 74).
Sedangkan desain yang digunakan dalam penelitian adalah One-group
Pretest-Posttest, maksud dari desain One-group Pretest-Posttest adalah
terdapat pretest sebelum perlakuan diberikan. Dengan demikian hasil penelitian dapat dibandingkan antara keadaan sebelum diberi perlakuan dengan keadaan setelah diberi perlakuan. (Sugiyono, 2011: 75).
Tabel 3.1 Desain Penelitian dan Rancangan Anova Satu Jalur
Model Kelompok Pretes Perlakuan Postes
Model Invitation Into Inquiry berbantu Multimedia
Atas
O1 X O2
Tengah
Bawah
(23)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 23
Kelompok atas : kelompok siswa dalam kelas yang memiliki nilai diatas skor rata-rata ditambah satu standar deviasi keatas (Arikunto, 2012:299)
(24)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelompok tengah: kelompok siswa dalam kelas yang memiliki nilai diantara -1 SD dan +1 SD. (Arikunto, 2012:299)
Kelompok bawah: kelompok siswa dalam kelas yang memiliki nilai -1 SD dan yang kurang dari itu. (Arikunto, 2012:299)
O1 : Pretest
X : Perlakuan (penggunaan metode Invitation Into Inquiry berbantu Multimedia)
O1 : Posttest
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi
Menurut Riduwan (2011:54) “Populasi merupakan objek atau
subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat
tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.” Populasi dalam
penelitian yang peneliti lakukan ini adalah seluruh siswa kelas X SMK PGRI 2 Cimahi.
3.2.2 Sampel
Sampel menurut Riduwan (2011:56) adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karen tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti maka cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Dalam hal ini sampel harus representatif.
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
Purposive Sampling. Peneliti memakai teknik ini karena pada
pelaksanaan penelitian ini sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang diajukan oleh guru mata pelajaran KKPI di SMK PGRI 2 Cimahi. Jumlah kelas yang digunakan adalah 1 kelas, yaitu kelas X Akuntansi. Hal ini dikarenakan menurut guru yang
(25)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bersangkutan kelas ini memiliki jumlah siswa yang cukup banyak dan kemampuan yang dimiliki siswa cukup beragam.
3.3 Instrumen Penelitian
Menurut Riduwan (2011:78) “instrumen penelitian adalah alat yang
digunakan untuk mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.” Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan non-tes
3.3.1 Tes
“Tes sebagai instrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.” (Riduwan, 2011:76). Untuk penelitian yang dilakukan oleh peneliti, bentuk soal tes yang digunakan adalah soal pilihan ganda. Sebelum digunakan dalam penelitian, soal harus melalui tahap uji soal. Tahap-tahap uji soal ini akan menghasilkan beberpa kriteria, yaitu validitas soal, reliabilitas soal, daya pembeda dan indeks kesukaran.
1. Validitas Soal
Menurut Arikunto (2012:79) sebuah instrumen evaluasi dituntut untuk valid karena pada setiap pelaksanaan evaluasi pasti diharapkan didapatkannya data yang valid pula. Sebuah tes yang dilaksanakan dapat dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur. Untuk mencari koefisien validitas, dapat kita gunakan rumus Korelasi product Moment dengan angka kasar. Berikut rumus validitas tersebut menurut arikunto (2012:87):
(26)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 2
2
2
) )( ( ) ( Y Y N X X N Y X XY N rxy Dimana:: Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y � : Banyak subjek penelitian
: Nilai yang diperoleh dari tes : Rata-rata nilai harian
Jika hasil yang koefisien negatif, maka hal itu menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan jika koefisien yang didapat positif, maka menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi. Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi dapat dilihat melalui tabel berikut (Arikunto, 2012:89):
Tabel 3.2 Klasifikasi Interpretasi Validitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,80≤rxy ≤1,00 Sangat tinggi
0,60≤rxy < 0,80 Tinggi 0,40≤rxy < 0,60 Cukup 0,20≤rxy < 0,40 Rendah
0,00≤rxy < 0,20 Sangat rendah 2. Reliabilitas Soal
Suatu tes membutuhkan taraf kepercayaan. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Tetap disini merupakan tetapnya kedudukan siswa diantara anggota kelompok yang lain. Taraf kepercayaan itulah yang disebut
(27)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan reliabilitas. (Arikunto, 2012:100). Rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas dalam penelitian ini adalah rumus K-R 20. Berikut ini adalah rumus K-R 20 menurut Arikunto (2012:115):
11 = −1
2 −
2
r11 : reliabilitas tes keseluruhan
p : proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q : proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q=1-p)
n : banyak butir soal (item) S : Standar deviasi dari tes
Setelah menghitung reliabilitas, lihat tabel reliabilitas untuk mengetahui kereliabilitasan instrumen penelitian kita. Berikut ini tabel reliabilitas menurut Guilford dalam Jihad dan Haris (2008:181):
Tabel 3.3 Klasifikasi Interpretasi Reliabilitas
Koefisien reliabilitas Interpretasi 0,80 < r11≤1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11≤0,80 Tinggi 0,40 < r11≤0,60 Cukup 0,20 < r11≤0,40 Rendah
r11≤0,20 Sangat rendah
3. Daya Pembeda
Daya pembeda adalah penentu dapat tidaknya suatu soal membedakan kelompok dalam aspek yang diukur sesuai dengan perbedaan yang ada dalam kelompok itu. Menurut Arikunto
(28)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(2012:228) penghitungan daya pembeda dapat menggunakan rumus:
D = −Bb
Jb = � − �
D : Daya Pembeda
BA: Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok atas
BB : Jumlah peserta tes yang menjawab benar pada kelompok bawah
JA : Jumlah peserta tes kelompok atas jB : Jumlah peserta tes kelompok bawah
Pa: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar Pb: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
setelah menghitung nilai daya pembeda, maka kita bandingkan dengan tabel interpretasi daya pembeda. Berikut tabel klasifikasi daya pembeda menurut Arikunto (2012:232).
Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Koefisien Daya Pembeda Interpretasi 0.70 < D≤1,00 Baik Sekali 0.40 < D≤0,70 Baik 0.20 < D≤0,40 Cukup
0.0 < D≤0,20 Jelek
4. Indeks Kesukaran
Indeks kesukaran merupakan kriteria penentu dari tingkat kesukaran suatu instrumen tes. Dari indeks kesukaran, kita dapat melihat kesesuaian antara instrumen tes dengan kemampuan siswa. Menurut Arikunto (2012:223) untuk mengetahui indeks kesukaran, kita dapat menggunakan rumus:
(29)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu p=
JS B
p = indeks kesukaran
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = Jumlah peserta tes
Setelah menghitung nilai dari p, kita dapt menginterpretasinya dengan melihat tabel kategori indeks kesukaran. Berikut ini merupakan tabel kategori indeks kesukaran menurut Arikunto (2012:225)
Tabel 3.5 Kategori tingkat kesukaran
Nilai p Kategori
0,00 ≤ P ≤ 0,30 Sukar
0,31 ≤ P≤ 0,70 Sedang
0,71 ≤ P ≤ 1,00 Mudah
3.3.2 Non-tes
Instrumen non-tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Menurut Riduwan (2011:71) angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai dengan permintaan pengguna. Tujuan penyebaran angketadalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah dan responden tanpa merasa khawatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.di samping itu, responden mengetahui informasi tertentu yang diminta.
Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan model skala yang digunakan adalah skala Likert. Jenis angket tertutup adalah jenis angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehinga responden hany cukup memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya. Dalam skala likert ini, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi suatu dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub
(30)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Alasan keduanya digunakan adalah karena tidak memerlukan waktu yang banyak untuk mendapatkan data. Dalam angket yang disusun oleh peneliti, terdapat 22 perntanyaan yang disusun berdasarkan indikator yang telah ditentukan sebelumnya pada kisi-kisi angket siswa. Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam angket yang dikelompokkan berdasarkan indikator:
- Mengetahui ketertarikan siswa terhadap peralatan KKPI. Pernyataan positif:
1. Saya menggunakan komputer lebih dari 4 jam dalam sehari.
2. Saya lebih sering menggunakan komputer dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah karena lebih efektif. 7. Saya mengetahui bagian-bagian dari komputer seperti input
device, output device dan process device.
Pernyataan negatif:
3. Saya menggunakan komputer untuk keperluan menonton film, bermain game atau mendengarkan lagu.
4. Saya jarang sekali mengerjakan tugas menggunakan komputer, karena saya lebih senang mengerjakan tugas secara manual.
6. Mengerjakan tugas menggunakan komputer sangat tidak efektif, karena merepotkan harus mengetikkan hasil pengerjaan tugas yang sudah saya selesaikan secara manual.
- Mengetahui ketertarikan siswa dalam mempelajari KKPI. Pernyataan positif:
(31)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Pelajaran KKPI di sekolah adalah pelajaran yang menyenangkan karena memberikan pengetahuan dan keterampilan baru bagi saya.
8. Pelajaran KKPI membuat saya tertarik mengikuti perkembangan teknologi.
Pernyataan negatif:
10.Pelajaran KKPI membosankan, karena materi yang diajarkan hanya itu-itu saja.
12.Pelajaran KKPI membuat saya menjadi ragu untuk mengikuti perkembangan teknologi
- Mengetahui pengaruh Invitation Into Inquiry dalam pelajaran KKPI.
Pernyataan positif:
9. Belajar dengan metode invitation into inquiry membuat pelajaran KKPI menjadi aktif.
17.Belajar KKPI menggunakan metode invitation into inquiry dalam pembelajarannya membuat materi lebih mudah dipelajari.
Pernyataan negatif:
14.Lebih menyenangkan jika belajar KKPI dengan guru yang menggunakan metode ceramah.
15.Penggunaan eksperimen dalam pembelajaran KKPI menyebabkan pelajaran KKPI menjadi semakin sulit. - Mengetahui pengaruh Invitation Into Inquiry dalam mempelajari
microsoft excel. Pernyataan positif:
16.Mempelajari microsoft excel dengan metode invitation into
inquiry di dalam pembelajaran KKPI membuat saya lebih
(32)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
18.Saya lebih termotivasi belajar Microsoft excel apabila menggunakan metode invitation into inquiry dalam pembelajarannya.
Pernyataan negatif:
13.Pembelajaran yang mengunakan metode invitation into
inquiry membuat saya bosan dan jenuh.
21.Saya lebih sulit memahami materi tentang microsoft excel apabila menggunakan metode invitation into inquiry dalam pembelajarannya.
- Mengetahui pengaruh Invitation Into Inquiry berbantuan multimedia terhadap kemampuan Interpretasi siswa.
Pernyataan positif:
19.Multimedia dalam pelajaran KKPI yang menggunakan metode invitation into inquiry seperti sekarang ini membantu saya dalam memahami materi.
20.Saya senang belajar KKPI dengan menggunakan metode
invitation into inquiry serta dibantu multimedia pembelajaran yang interaktif.
Pernyataan negatif:
11.Pembelajaran KKPI yang sekarang dengan menggunakan multimedia membuat pelajaran KKPI menjadi sangat membosankan.
22.Penggunaan metode invitation into inquiry dalam belajar dan menggunakan multimedia interaktif dalam pelajaran KKPI membuat saya sangat sulit dalam memahami materi.
(33)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Perangkat Pembelajaran
3.4.1 RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan salah satu kelengkapan perangkat pembelajaran yang penting dan harus dipersiapkan sebelum melaksanakan proses belajar mengajar. RPP akan menjadi kerangka acuan untuk melakukan kegiatan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dengan ini peneliti dan observer dapat menilai apakah seluruh langkah pembelajaran sudah terlaksana atau belum.
3.4.2 Soal Pretest dan Posttest
Soal merupakan perangkat pembelajaran yang akan memberikan hasil akhir berupa nilai siswa. Nilai ini sebagai representasi dari ketercapaian tujuan dan target pembelajaran. Soal ini akan diberikan pada awal dan akhir pembelajaran. Berikut adalah teknik penilaian soal pretest maupun posttest:
Nilai Siswa = Jumlah benar
Jumlah Soal 100
3.4.3 Multimedia pembelajaran
Dalam penelitian ini, selain menggunakan metode pembelajaran
Invitation Into Inquiry peneliti juga menggunakan multimedia
pembelajaran dalam perlakuan terhadapt siswa. Menurut Munir (2010: 240) dalam pengembangan multimedia, terdapat lima tahap yang harus dilalui.yaitu tahap analisis, desain, pengembangan, implementasi dan penilaian. Berikut ini proses pengembangan multimedia yang digunakan dalam penelitian ini:
1. Tahap Analisis
Pada tahap awal dari pengembangan multimedia ini, peneliti melakukan peninjauan sarana komputer yang ada pada laboratorium
(34)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SMK PGRI 2 Cimahi, studi literatur mengenai metode pembelajaran
Invitation Into Inquiry yang akan diimplementasikan dalam
multimedia pembelajaran, penentuan tujuan dan analisis kebutuhan dari multimedia, melakukan alokasi penerapan multimedia dalam metode pembelajaran dan menentukan materi yang akan dimasukkan dalam multimedia pembelajaran.
2. Tahap Desain
Pada tahap desain, peneliti melakukan perancangan sistem dari multimedia, mendesain gambaran kasar multimedia, membuat karakter dan model button dalam multimedia, penyusunan bahan materi pembelajaran dan soal evaluasi yang akan dimuat dalam multimedia pembelajaran.
3. Tahap Pengembangan
Tahap pengembangan adalah tahapan dimana peneliti membuat
flowchart dan Storyboard dari multimedia yang akan digunakan dalam
penelitian. Peneliti menentukan warna dan tata letak dari multimedia pembelajaran. Peneliti juga memperhatikan pengembangan multimedia ini dengan menyesuaikan dengan kebutuhan angket penilaian multimedia. Peneliti sudah mulai membuat multimedia pembelajaran.
4. Tahap Implementasi
Pada tahap ini pembuatan multimedia sudah pada tahap akhir. Peneliti meminta beberapa siswa dan guru KKPI yang ada di SMK PGRI 2 Cimahi untuk mencoba menggunakan multimedia ini lalu meminta masukan untuk tahap penyempurnaan multimedia pembelajaran ini. 5. Tahap Penilaian
Pada tahap ini, peneliti memvalidasi multimedia pembelajaran yang telah selesai kepada beberapa ahli. Pada tahap ini pula perbaikan berdasarkan saran dari para ahli dilaksanakan.
(35)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan. Berikut ini adalah tahapan-tahapan yang telah dilakukan oleh peneliti dalam melakaukan penelitian:
1. Perencanaan Penelitian
Dalam tahapan perencanaan penelitian, peneliti melakukan beberapa kegiatan, diantaranya adalah: Studi literatur tentang metode pembelajaran
Invitation Into Inquiry, Menentukan populasi dan sampel termasuk
peninjauan ke sekolah tempat penelitian, Membuat instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran seperti Rencana pelaksanaan pembelajaran dan lembar kerja siswa, Melakukan validasi soal dan multimedia kepada para ahli (judgement), Melakukan uji coba instrumen, analisis hasil uji instrumen, membuat kelengkapan izin penelitian dan menentukan jadwal penelitian dengan berkoordinasi dengan guru KKPI disekolah.
2. Pelaksanaan Penelitian
Pada tahap awal kegiatan pelaksanaan penelitian peneliti memberikan soal pretest yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan awal siswa, memberikan perlakuan yaitu pembelajaran menggunakan metode
invitation into inquiry berbantu multimedia kepada siswa kelompok
tengah, atas dan bawah, pemberian soal posttest kepada siswa untuk mengetahui nilai akhir siswa setelah pemberian perlakuan dan yang terakhir adalah pemberian angket kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran menggunakan metode invitation into inquiry berbantu multimedia.
3. Tahap Akhir
Dalam tahap akhir penelitian, peneliti melakukan pengolahan data hasil penelitian, pengujian hipotesis dan menarik kesimpulan daridata yang telah dioleh.
(36)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.6 Teknik Pengolahan Data
Data yang akan diolah dalam penelitian ini adalah data hasil pretest dan posttest yang telah diberikan kepada siswa diawal dan akhir pembelajaran. Langkah dari uji statistik yang dilakukan oleh peneliti adalah:
1. Uji Normalitas
Menurut Purwanto (2011:156) Untuk melihat data apakah data terdistribusi normal maka perlu dilakukan uji normalitas data. Pengujian dilakukan untuk memeriksa apakah sampel yang diambil mempunyai kesesuaian dengan populasi. Jika data yang kita dapatkan terdistribusi normal, maka pengolahan data akan dilanjutkan dengan uji Homogenitas, jika data yang didapatkan tidak terdistribusi tidak normal, maka harus mengggunakan uji statistika noparametrik.
Rumus uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus rumus Uji normalitas Liloefors. Uji liliefors digunakan untuk menghitung normalitas data yang kecil dan tidak perlu dikelompokkan. Uji dilakukan dengan menggunakan koefisien T. Uji ini mirip dengan uji Chi kuadrat. Berikut ini rumus normalitas Liliefors menurut Purwanto (2011:160):
= |�∗ −s | Keterangan:
F*(X) = Fungsi distribusi kumulatif normal standar S(X) = Fungsi distribusi kumulatif empirik
T hitung akan dikonfirmasikan dengan tabel pada T(N)(1-α). Data dinyatakan berdistribusi normal apabila T hitung < T tabel pada taraf α = 0.05
2. Uji Homogenitas
Setelah uji normalitas, maka uji selanjutnya yang harus dilakukan adalah uji Homogenitas. Menurut Purwanto (2011:176) pengujian
(37)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
homogenitas dilakukan untuk memastikan bahwa kelompok-kelompok yang dibandingkan merupakan kelompok-kelompok yang mempunyai varians homogen. Perbandingan harus melibatkan kelompok-kelompok yang homogen sehingga dapat diklaim bahwa perubahan yang terjadi yang menyebabkan perbedaan kelompok setelah perlakuan hanya disebabkan oleh pemberian perlakuan. Bila varians tidak homogen maka perbedaan hasil setelah perlakuan tidak dapat dikatakan merupakan akibat dari perlakuan, karena sebagian perbedaan adalah perbedaan dalam kelompok yang dibandingkan sebelum perlakuan.
Uji yang digunakan untuk menghitung homogenitas dalam penelitian ini adalah uji Bartlet, karena kelompok-kelompok yang dibandignkan mempunyai jumlah sampel yang tidak sama besar.
χ2
= (ln 10) − − 1 log 2 Di mana ln 10 = 2,303
Kelompok kelompok yang dibandingkan dinyatakan mempunyai variansi homogen apabila χ2 hitung < χ2 tabel pada taraf kesalahan tertentu (Purwanto, 2011:180)
3. Uji Statistik Parametrik
Menurut purwanto (2011:156) “jika data sampel terdistribusi normal, maka pengolahan datanya dapat menggunakan statistika parametik dan pengolahan hasil data atas sampel dapat digeneralisasikan kepada populasi.”
a. Anava satu jalur
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima atau tidak. Pengujian hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Anava Satu Jalur. “Anava satu jalur adalah anava untuk perbandingan beberapa kelompok yang
mempunyai satu jalur.” (Purwanto, 2011:206). Pengujian ini digunakan karena kelompok yang akan dibandingkan lebih dari dua dan kelompok-kelompok tersebut dibandingkan dalam satu
(38)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
variabel. Berikut rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011:204) :
� = ( )
(� )
Keterangan :
RJK(AK) = Rata-rata jumlah kuadrat antar kelompok RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok
Setelah dilakukan uji Anava, apabila nilai dari Fhitung > Ftabel, berarti terdapat perbedaan yang signifikan pada data tersebut.
4. Uji Statistik Non Parametrik
Uji statistik ini dilakukan apabila syarat-syarat pengujian statistik parametrik uji yang dilakukan adalah dengan metode Kruskall – Wallis. Metode Kruskall – Wallis adalah pengembangan alternatif dari metode anava satu arah untuk kondisi dimana beberapa persyaratan seperti penyebaran data secara normal, nilai variansi populasi yang sama dan data yang dijadikan sampel pada beberapa kelompok terpilih dari proses pemilihan independen secara acak tidak terpenuhi. (Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).
�= 12
×( +1)×
2
−1 −3 × ( + 1)
Keterangan : 12 = konstanta n = Jumlah sampel
(39)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 = Kuadrat jumlah jenjang secara keseluruhan
tiap sampel
= Jumlah sampel pada tiap jenjang
Kesimpulan akhir dapat dirumuskan setelah kita membandingkan nilai H dengan nilai Khai-kuadrat dalam tabel kemudian diselaraskan dengan kriteria pengujian yang berlaku pada suatu ilustrasi kasus. (Lukiastuti, Hamdani. 2012:196).
5. Uji Tukey-Kramer
Uji selanjutnya yang dilakukan apabila pada data terdapat perbedaan yang signifikan adalah uji Tukey-Kramer. Pengujian ini digunakan dengan alasan jumlah sampel setiap kelompok berbeda. Berikut rumus yang digunakan menurut Purwanto (2011:210) :
= � ( 1
2 +
1
2 )
Keterangan : BK = Beda kritik
SR = Harga Studentized Range
RJK(DK) = Rata-rata jumlah kuadrat dalam kelompok nj = Jumlah sampel kelompok I
nk = Jumlah sampel kelompok II 6. Analisis Indeks Gain
Tujuan dari uji gain adalah untuk mengetahui bagaimana peningkatan hasil belajara dari siswa. Berikut rumus yang digunakan dalam uji gain menurut Hake (1999:1):
(40)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
< > = −
−
Setelah didapatkan nilai gain dari setiap siswa, selanjutnya hitung nilai gain dari kelas tersebut. Caranya adalah dengan mencarai rata-rata dari nilai gain dikelas tersebut. Setelah nilai gain dari kelas diketahui, interpretasikan dengan menggunakan tabel klasifikasi indeks gain. Berikut tabel klasifikasi indeks gain menurut Hake (1999:1) :
Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Gain Nilai g Interpretasi 0.7 < g < 1 Tinggi 0.3 ≤ g ≤ 0.7 Sedang
0 ≤ g < 0.3 Rendah 7. Analisis Effect Size
Menurut Becker (2000) Effect Size merupakan indikator yang mengukur besarnya efek dari suatu perlakuan. Perhitungan Effect Size ini merupakan perhitungan tingkat keefektivan suatu perlakuan yang menjadi salah satu kriteria acuan untuk menentukan apakah metode
Invitation Into Inquiry dikatakan efektif untuk digunakan dalam
pembelajaran. Becker juga menjelaskan bahwa:
Ukuran dari effect size dalam anova adalah ukuran tingkat dasar gabungan antara efek (misalnya, efek utama, interaksi, kontras linear) dan variabel dependen. effect size ini dapat dianggap sebagai korelasi antara efek dan variabel dependen. Jika nilai ukuran gabungan dikuadratkan, maka dapat ditafsirkan sebagai proporsi varian dalam variabel dependen yang berkaitan dengan setiap efek. Pada umumnya terdapat empat ukuran effect size dalam anova, keempat ukuran tersebut adalah :
Eta squared,2
(41)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
omega squared, 2
Korelasi antar kelas, I
Eta squared dan partial Eta squared adalah perkiraan
untuk menghitung tingkat gabungan untuk sampel. Omega
squared dan korelasi antar kelas adalah perkiraan untuk
menghitung tingkat asosiasi dalam suatu populasi.
Dalam Handout perkuliahan episode 625 Northern Arizona University “kemungkinan lain untuk uji Kruskall-Waliss adalah untuk menghitung indeks yang biasanya berhubungan dengan anova satu arah seperti eta square (2) dalam hal ini akan dihitung pada data peringkat.”
Dengan beberapa penjelasan di atas tentang perhitungan effect
size, dapat kita ketahui bahwa untuk berbagai uji statistik yang
berkaitan dengan anova, effect size dapat dihitung menggunakan rumus eta squared (2) di mana eta squared digunakan untuk pengukuran yang dilakukan terhadap sampel. Hal itu juga dinyatakan oleh de Gil (2013) yang menjelaskan bahwa Ukuran dari Effect Size direkomendasikan untuk mengkomunikasikan informasi dari kekuatan hubungan antar variabel.
. Berikut Rumus eta square (2) yang dikemukakan oleh
Olejnik dan Agina (2000:260): ɳ 2 =
= Jumlah Kuadrat Antar Kelompok = Jumlah Kuadrat Total
Selanjutnya hasil dari perhitungan effect size akan diinterpretasikan ke dalam skala Cohen dalam Becker(2000):
(42)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.7 Klasifikasi Indeks Gain
Effect size Cohen’s Standard
Effect size ≤ 2 Small Effect size ≤ 5 Medium
Effect size ≤ 8 Large 8. Analisis Data Angket
Untuk menghitung presentase angket kita dapat menggunakan rumus:
= 100%
Keterangan :
p = presentase jawaban f = frekuensi jawaban n = banyaknya jawaban
Karena skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, maka terdapat 5 pilihan jawaban yaitu SS (sangat setuju), S (setuju), R (Ragu), TS (tidak setuju) dan STS (sangat tidak setuju). (Riduwan, 2011:87). Menurut Sugiyono (2011:137) Angket dapat dipresentasikan dengan cara berikut:
a. Menghitung jumlah skor kriterium
Skor kriterium merupakan skor jika setiap butir pertanyaan yang diajukan kepada siswa mendapatkan skor tertinggi
Skor tertinggi x jumlah responden x jumlah butir soal
(43)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Skor-skor yang diperoleh dari siswa, ditabulasikan dalam tabel dan dihitung jumlah keseluruhan skor data kuantitatif dari yang dipilih seluruh responden.
c. Menentukan kategori/interprestasi data
Setelah diketahui skor kriterium dan jumlah skor hasil pengumpulan data, dihitung skor kualitas dengan cara :
Jumlah skor hasil pengumpulan data
skor kriterium x 100%
Sehingga diketahui presentase dari kriteria yang ditetapkan. Secara kontinu dapat dibuat kategori dengan interval sebagai berikut :
Gambar 3.1
(44)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah peneliti melakukan penelitian dan pengolahan data maka peneliti mendapatkan beberapa kesimpulan. Berikut ini adalah kesimpulan dari penelitian yang telah peneliti lakukan :
1. Metode pembelajaran Invitation Into Inquiry berbantu multimedia tidak mencapai level keefektivan yang ideal dalam meningkatkan kemampuan interpretasi siswa baik pada siswa kelompok atas, tengah maupun bawah. Hal ini dikarenakan tiga kriteria dari empat kriteria efektivitas yang telah peneliti jadikan acuan pada penelitian ini tidak terpenuhi serta hasil dari nilai interpretasi Effect Size yang rendah.
2. Kelompok bawah memiliki peningkatan kemampuan yang paling baik jika dibandingkan dengan kelompok atas dan tengah. Hal ini didukung karena respon positif mereka yang memiliki prosentase tertinggi terhadap pembelajaran dengan menggunakan metode Invitation Into Inquiry berbantu multimedia.
3. Tanggapan siswa terhadap pembelajaran KKPI menggunakan Invitation
Into Inquiry berbantu multimedia adalah baik. Hal ini dapat dilihat dari
hasil perhitungan angket yang menghasilkan skor baik dalam deret kontinuitas.
5.2 Saran
Saran yang dapat peneliti sampaikan dalam penelitian ini berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan adalah :
(45)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk mempunyai kemampuan adaptasi yang cepat dengan keadaan siswa sehingga penelitian yang hanya berlangsung waktu cukup singkat dapat berjalan dengan baik.
2. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengimplementasikan multimedia kedalam pembelajaran agar konten multimedia yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta pengajaran. Hal-hal tersebut adalah cara dan kebiasaan belajar siswa dan sarana belajar yang menunjang.
3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan Inquiry tidak hanya sebagai metode akan tetapi sebagai kemampuan yang harus diukur.
(46)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 94
Daftar Pustaka
Adri, Muhammad. 2007. Strategi Pengembangan Multimedia Instructional Design. (Online). Vol. VIII, No. 1 (www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/01/adri-strategi-multimedia-instr-desig.pdf) [5 Desember 2013]
Amien, moh. 1987. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan
metode “Discovery dan Inquiry”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi.2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Becker, Lee A. (2000). Effect Size (ES)-University of Colorado Colorado Springs.
[Online]. Tersedia: http://www.uccs.edu/lbecker/effect-size.html. [1 Desember 2013].
Bloch, S.C. 2005. Excel Untuk Insinyur dan Ilmuwan.Jakarta : Erlangga. Bruce, William C. 1992. Teaching With Inquiry. Maryland : Alpha.
De Gil, dkk. (2013). GEN_ETA2: A SAS. Macro for Computing the Generalized
Eta-Squared Effect Size Associated with Analysis of Variance Models. [online].
Tersedia: http://support.sas.com/resources/papers/proceedings13/223-2013.pdf. [1 Desember 2013].
Dharma, Surya. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora
Hake, Richard R . 1999 . Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A
Six-Thousand-Student Survey Of Mechamics Test Data For Introductory Physics Courses . [Online] . Tersedia : http://www.google.com/url?
(47)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sa=t&rct=j&q=&source=web&cd=1&ved=0CC8QFjAA&url=http%3A%2F %2Fweb.mit.edu%2Frsi%2Fwww%2F2005%2Fmisc%2Fminipaper%2Fpape rs%2FHake.pdf&ei=iX-zUZ3hKcrRrQf00YHADg&usg=AFQjCNGT .[3 Oktober 2013]
Jacobsen et al.2009. Methods For Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta.Multi Presindo
Januardy, rakhmat dan Prakoso, Bondan S. 2005. Cetak Biru Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Joyce, Bruce et al.2009. Model-model Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kaniawati. Lesson Study dan Model Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/BAYONG_TJA SYONO/Lesson_Study_dan_MODEL_PEMBELAJARAN_IPA.pdf [10 Septermber 2013]
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya Lukiantuti, Fitri & Hamdani, Muliawan. 2012. Statistika Non Parametris Aplikasinya
Dalam Bidang Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Caps.
Michel et al.2009. Active Versuss Passive Teaching Styles: An Empirical Study of
Student Learning Outcomes,[Online]. Vol 20, No 04,
(http://www.google.co.id/url? sa=t&rct= j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2 Fwww.units.miamioh.edu%2Fcelt%2Fevents%2Fdocs%2FCFLING%2Factiv e%2520vs%2520passive.pdf&ei=Juo7Uqd4jqtB74gagJ&usg=AFQjCNEstRa kt8_6bT1WjjxRGHCxISSzHQ&sig2= 9uIqu_4e vMibTXZAMn5K3g&cad=rja) [10 Septermber 2013]
(48)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Michael, Joel. (2006). Where’s the evidence that active learning works? : Journal of
Advances In Physiology Education. [Online]. Vol 30, 9 pages. Tersedia :
http://advan.physiology.org/content/30/4/159.full.pdf+html [5 Januari 2014] Mukhidin. 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kejuruan berbasis kompetensi.
Bandung: Rizqi Press.
Mulyasa, Enco. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung. Rosda Karya.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Munir. 2010. Kurikulum Berbasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung: Alfabeta
Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Nortern Arizona University. Eps 625 – Intermediate Statistics Kruskal-Wallis Test.
[online]. Tersedia:
http://oak.ucc.nau.edu/rh232/courses/EPS625/Handouts/Nonparametric/The% 20Kruskal-Wallis%20Test.pdf. [1 Desember 2013].
Nugroho, Djoko Hari. 2010. Studi Tentang Implementasi Metode Pembelajaran Aktif
Berdasarkan Konstruktivisme Untuk Prodi Elektronika-Instrumentasi STTN.
[online]. Tersedia : papers.sttn-batan.ac.id/prosiding/2010/14.pdf [6 Desember 2013]
Olejnik, Stephen and James Algina. (2000). Measures of Effect Size for Comparative
Studies:Applications, Interpretations, and Limitations. University of Georgia.
[online]. Tersedia:
http://www.personal.psu.edu/jxb14/M554/articles/Olejnik%26Algina2000.pdf . [1 Desember 2013].
Prata & Lopes.2005. Online Multimedia Education Apllication for Teaching
(1)
93
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk mempunyai kemampuan adaptasi yang cepat dengan keadaan siswa sehingga penelitian yang hanya berlangsung waktu cukup singkat dapat berjalan dengan baik.
2. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum mengimplementasikan multimedia kedalam pembelajaran agar konten multimedia yang telah dikembangkan dapat dimanfaatkan oleh seluruh peserta pengajaran. Hal-hal tersebut adalah cara dan kebiasaan belajar siswa dan sarana belajar yang menunjang.
3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat menggunakan Inquiry tidak hanya sebagai metode akan tetapi sebagai kemampuan yang harus diukur.
(2)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
94
Daftar Pustaka
Adri, Muhammad. 2007. Strategi Pengembangan Multimedia Instructional Design. (Online). Vol. VIII, No. 1 (www.ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2008/01/adri-strategi-multimedia-instr-desig.pdf) [5 Desember 2013]
Amien, moh. 1987. Mengajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan menggunakan
metode “Discovery dan Inquiry”. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi.2012.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Becker, Lee A. (2000). Effect Size (ES)-University of Colorado Colorado Springs.
[Online]. Tersedia: http://www.uccs.edu/lbecker/effect-size.html. [1 Desember 2013].
Bloch, S.C. 2005. Excel Untuk Insinyur dan Ilmuwan.Jakarta : Erlangga. Bruce, William C. 1992. Teaching With Inquiry. Maryland : Alpha.
De Gil, dkk. (2013). GEN_ETA2: A SAS. Macro for Computing the Generalized Eta-Squared Effect Size Associated with Analysis of Variance Models. [online]. Tersedia: http://support.sas.com/resources/papers/proceedings13/223-2013.pdf. [1 Desember 2013].
Dharma, Surya. 2008. Penilaian Kinerja Guru. Direktorat Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional.
Gintings, Abdorrakhman. 2008. Esensi Praktis Belajar & Pembelajaran. Bandung: Humaniora
Hake, Richard R . 1999 . Interactive-Engagement Vs Traditional Methods: A Six-Thousand-Student Survey Of Mechamics Test Data For Introductory Physics Courses . [Online] . Tersedia : http://www.google.com/url?
(3)
95
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sa=t&rct=j&q=&source=web&cd=1&ved=0CC8QFjAA&url=http%3A%2F %2Fweb.mit.edu%2Frsi%2Fwww%2F2005%2Fmisc%2Fminipaper%2Fpape rs%2FHake.pdf&ei=iX-zUZ3hKcrRrQf00YHADg&usg=AFQjCNGT .[3 Oktober 2013]
Jacobsen et al.2009. Methods For Teaching. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2008. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta.Multi Presindo
Januardy, rakhmat dan Prakoso, Bondan S. 2005. Cetak Biru Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Joyce, Bruce et al.2009. Model-model Pembelajaran.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kaniawati. Lesson Study dan Model Pembelajaran IPA. [Online]. Tersedia:
http://file.upi.edu/direktori/SPS/PRODI.PENDIDIKAN_IPA/BAYONG_TJA SYONO/Lesson_Study_dan_MODEL_PEMBELAJARAN_IPA.pdf [10 Septermber 2013]
Kuswana, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi Kognitif. Bandung: Remaja Rosdakarya Lukiantuti, Fitri & Hamdani, Muliawan. 2012. Statistika Non Parametris Aplikasinya
Dalam Bidang Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Caps.
Michel et al.2009. Active Versuss Passive Teaching Styles: An Empirical Study of Student Learning Outcomes,[Online]. Vol 20, No 04,
(http://www.google.co.id/url? sa=t&rct=
j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0CCoQFjAA&url=http%3A%2F%2 Fwww.units.miamioh.edu%2Fcelt%2Fevents%2Fdocs%2FCFLING%2Factiv e%2520vs%2520passive.pdf&ei=Juo7Uqd4jqtB74gagJ&usg=AFQjCNEstRa
kt8_6bT1WjjxRGHCxISSzHQ&sig2= 9uIqu_4e
(4)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Michael, Joel. (2006). Where’s the evidence that active learning works? : Journal of Advances In Physiology Education. [Online]. Vol 30, 9 pages. Tersedia : http://advan.physiology.org/content/30/4/159.full.pdf+html [5 Januari 2014] Mukhidin. 2012. Kurikulum & Pembelajaran Kejuruan berbasis kompetensi.
Bandung: Rizqi Press.
Mulyasa, Enco. 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi (Konsep, Karakteristik dan Implementasi). Bandung. Rosda Karya.
Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada
Munir. 2010. Kurikulum Berbasi Teknologi Informasi dan Komunikasi.Bandung: Alfabeta
Munir. 2012. Multimedia Konsep & Aplikasi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta Nortern Arizona University. Eps 625 – Intermediate Statistics Kruskal-Wallis Test.
[online]. Tersedia:
http://oak.ucc.nau.edu/rh232/courses/EPS625/Handouts/Nonparametric/The% 20Kruskal-Wallis%20Test.pdf. [1 Desember 2013].
Nugroho, Djoko Hari. 2010. Studi Tentang Implementasi Metode Pembelajaran Aktif Berdasarkan Konstruktivisme Untuk Prodi Elektronika-Instrumentasi STTN. [online]. Tersedia : papers.sttn-batan.ac.id/prosiding/2010/14.pdf [6 Desember 2013]
Olejnik, Stephen and James Algina. (2000). Measures of Effect Size for Comparative Studies:Applications, Interpretations, and Limitations. University of Georgia.
[online]. Tersedia:
http://www.personal.psu.edu/jxb14/M554/articles/Olejnik%26Algina2000.pdf . [1 Desember 2013].
Prata & Lopes.2005. Online Multimedia Education Apllication for Teaching Multimedia Contents : An experiment with student in Higher Education
(5)
97
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instructional Technologies : Cognitive Aspect of Online Programs, Editor by Darbyshire, Paul. Harshey, USA : IRM Press, Idea Group.
Purwanto. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2011. Belajar Mudah Penelitian untuk guru dan karyawan. Bandung: Alfabeta.
Rukmana, Ade, et al.2010. Pengelolaan Pendidikan. Bandung: Jurusan Administrasi Pendidikan UPI.
Russell, Terry. 1990. Practical Task. London: Paul Chapman Publishing
Rustaman, Nuryani Y. 2005. “Perkembangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Inkuiri Dalam Pendidikan Sains”. Makalah pada Seminar Nasionel II Himpunan Ikatan Sarjana dan Pemerhati IPA Indonesia, Bandung.
Santoso, Agung. (2010). Studi Deskriptif Effect Size Penelitian-PenelitianDi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma . [online]. Tersedia:http://www.usd.ac.id/lembaga/lppm/f1l3/Jurnal%20Penelitian/vol14 no1nov2010/2010%20November_01%20Agung%20Santoso.pdf. [1 Desember 2013].
Shadiq, Fadjar. 2008. Bagaimana Cara Mencapai Tujuan Pembelajaran Matematika di SMK. [Online]. Tersedia : sites.google.com/site/kkgmgmpmatematika/40-mencapai-tujuan-pembelajaran-matematika-SMK.pdf [8 Desember 2014] Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.Jakarta: Rineka
Cipta
Sudarmawan & Ariyus Doni. 2007.Interaksi Manusia dan Komputer. Yogyakarta: Andi
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Administrasi Dilengkapi dengan Metode R & D. Bandung. Alfabeta.
(6)
Anna Himmatul Ulya,2014
EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN INVITATION INTO INQUIRY BERBANTU MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERPRETASI SISWA PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN KOMPUTER DAN PENGELOLAAN INFORMASI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Surapranata, Sumarna. 2006. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes. Bandung: Remaja Rosdakarya
Trianto.2007.Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Prestasi Jakarta. Pustaka Publisher.
UPI. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Departemen Pendidikan Nasional UPI.