PEMBELAJARAN RAMPAK BEDUG PADA EKSTRAKURIKULER DI SDN CILEGON-2 KECAMATAN JOMBANG BANTEN.

(1)

PEMBELAJARAN RAMPAK BEDUG PADA EKSTRAKURIKULER DI SDN CILEGON-2 KECAMATAN JOMBANG BANTEN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memeproleh Gelar Sarjana Pendidikan

Departemen Pendidikan Musik

Oleh SELVIA TRIANI

1003336

DEPARTEMEN PENDIDIKAN MUSIK

FAKULTAS PENDIDIKAN SENI DAN DESAIN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG


(2)

PEMBELAJARAN RAMPAK BEDUG PADA EKSTRAKURIKULER DI SDN CILEGON-2 KECAMATAN JOMBANG BANTEN

Oleh SELVIA TRIANI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Musik

© Selvia Triani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

April 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

SELVIA TRIANI

1003336

PEMBELAJARAN RAMPAK BEDUG PADA EKSTRAKURIKULER DI SDN CILEGON-2 KECAMATAN JOMBANG BANTEN

Disetujui dan Disahkan Oleh Pembimbing:

Pembimbing I

Dr. Dewi Suryati Budiwati, S.Sen., M.Pd. NIP. 196204221986092001

Pembimbimg II

Toni Setiawan Sutanto, S.Pd., M.Sn. NIP. 197405012001121002

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Musik

Drs. Agus Firmansah, M.Pd NIP. 196208301995121001


(4)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten adalah judul penelitian, bertujuan untuk mendeksripsikan masalah perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran rampak bedug. Untuk menggali data-data digunakan metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif, secara operasional data terkumpul melalui teknik observasi, wawancara, dokumentasi, dan studi literatur. Seluruh data diolah dengan teknik reduksi, display, analisis, dan verifikasi data. Temuan hasil penelitian pembelajaran rampak bedug tidak menggunakan perencanaan secara tertulis, cukup mengetahui konsep dan tema yang harus ditampilkan. Proses pembelajaran rampak bedug yang pertama pengajar mentransformasikan materi melalui strategi pembelajaran dengan model pembelajaran terpadu, pendekatan active learning, dan metode (metode ceramah, demonstrasi, imitasi (peniruan/ngabeo), latihan, penugasan, tanya jawab, dan metode kerja kelompok), kedua langkah-langkah pembelajaran rampak bedug. Hasil pembelajaran dilakukan dengan evaluasi (tindakan perbaikan langsung). Keberhasilan kegiatan proses pembelajaran rampak bedug dipandang bisa menjadi media pewarisan budaya dan memperkaya repertoire khasanah budaya Sunda khususnya Banten, dan dapat menjadi alternatif bahan ajar seni budaya berbasis lokal.

ABSTRACT

This study investigates rampak bedug learning in one of extracurriculars in SDN Cilegon-2 in Jombang district, Banten. It aims to describe the problems of planning, process, and learning outcomes of rampak bedug learning. The writer uses descriptive analysis method with qualitative approach to explore the data. Operationally, the data is collected through observation, interview, documentation, and literature studies. All of the data is processed by reduction technique, display, analysis, and data verification. The finding of the study does not use a written plan, so it is sufficient to know the concepts and themes that should be displayed. The first process of rampak

bedug learning is the teacher transforms the materials through learning strategy with

an integrated learning model, active learning approach, and method lecture, demonstration, imitation (mime/ngabeo), exercises, assignments, question and answer, group work), the second learning steps of rampak bedug. The result of the study is conducted by evaluation (direct corrective action). The success of the learning process can be seen as cultural inheritance media. Besides, it can enrich the


(5)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

repertoire of Sundanese culture, particularly in Banten, and can be seen as an alternative local-based teaching materials.


(6)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR BAGAN ... ix

DAFTAR FOTO ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR PARTITUR ... xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 6

E. Manfaat Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTKA ... 9

A. Pembelajaran Seni ... 12

B. Perencanaan Pembelajaran ... 12

1. Konsep Perencanaan Pembelajaran ... 12

2. Komponen-Komponen Pembelajaran ... 15

C. Proses Pembelajaran ... 17

1. Strategi Pembelajaran Seni ... 17

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Seni ... 22

D. Hasil Pembelajaran ... 23


(7)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Kesenian Rampak Bedug ... 29

1. Makna Kesenian Rampak Bedug ... 29

2. Simbol Budaya ... 30

3. Aspek Musikalitas ... 31

4. Faktro Pengiring Tarian Rampak Bedug ... 33

5. Kondisi Objektif Pembelajaran Rampak Bedug ... 33

G. Program Pendidikan Ekstrakurikuler ... 35

H. Penelitian Terdahulu ... 36

BAB III METODE PENELITIAN ... 37

A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

B. Desain Penelitian ... 39

C. Metode Penelitian ... 42

D. Definisi Operasional ... 43

E. Instrumen Penelitian ... 44

F. Proses Pengembangan Instrumen ... 46

G. Teknik Pengumpulan Data ... 47

H. Analisis Data ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 52

A. Hasil Penelitian 1. Perencanaan Pembelajaran Rampak Bedug ... 53

2. Proses Pembelajaran Rampak Bedug ... 56

3. Hasil Pembelajaran Rampak Bedug ... 75

B. Pembahasan Penelitian ... 79

1. Perencanaan Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 ... 79

2. Proses Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 ... 83

3. Hasil Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 ... 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94

A. Kesimpulan ... 94

B. Rekomendasi ... 95

DAFTAR PUSTAKA ... 98


(8)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

Halaman

Bagan 4.1 Model sistem pendidikan pada langkah pembelajaran ... 22

Bagan 4.1 Hubungan antar komponen dalam proses pembelajaran ... 25

Bagan 2.3 Proses evaluasi pembelajaran ... 26


(9)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR FOTO

Halaman

Foto 2.1 Bedug Besar (gubrag) ... 32

Foto 3.1 Sekolah Dasar Negeri Cilegon-2 ... 38

Foto 3.2 Pembelajaran seni SD yang sedang bermain Rampak Bedug ... 39

Foto 3.3 Peneliti sedang melakukan wawancara ... 49

Foto 4.1 Siswa sedang melakukan pemanasan posisi1 sebelum memulai latihan pembelajaran rampak bedug ... 60

Foto 4.2 Pemanasan posisi 2 yang dilakukan siswa ... 60

Foto 4.3 Siswa sedang melakukan gerakan alim sambut ... 61

Foto 4.4 Siswa sedang melakukan gerakan Catrok ... 62

Foto 4.5 Siswa sedang melakukan Gerakan Turumbu (gerakan kombinasi putra dan putri) ... 62

Foto 4.6 Siswa sedang melakukan gerakan Selup ... 63

Foto 4.7 Siswa sedang menabuh pola tabuhan Kalapa Samanggar 1 ... 64

Foto 4.8 siswa sedang menabuh pola tabuhan Kalapa Samanggar 2 ... 64

Foto 4.9 Siswa sedang melakukan pola tabuh gebrag ... 66

Foto 4.10 Siswa sedang melakukan pola tabuhan gembrung ... 67

Foto 4.11 Siswa sedang melakukan pola tabuh rurudatan 1 ... 68

Foto 4.12 Siswa sedang melakukan pola tabuhan rurudatan 2 ... 68 Foto 4.13 Pengajar sedang mencontohkan geraka menabuh Bedug(gubrag) . 74 Foto 4.14 Siswa sedang melakukan pembelajaran rampak bedug melalui

elaborasi, konfirmasi serta pengiring tarian rampak bedug (rebana) 75


(10)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 4.15 Siswa SDN Cilegon-2 sedang melakukan pembukaan pada acara

pertunjukkan rampak bedug pelepasan kelas 6 ... 76

Foto 4.16 Siswa SDN Cilegon-2 pada posisi pertunjukkan rampak bedug menjelang akhir acara pertunjukkan ... 77

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.2 Motiv bubuka pola ritmik rampak bedug ... 32

Gambar 2.3 Pola tabuhan awal pada pembelajaran rampak bedug ... 32

Gambar 4.1 Motiv pola tabuhan Kalapa Samnggar 1 sampai 4 ... 65

Gambar 4.2 Pola ritmik pada pola tabuhan Gebrag ... 66

Gambar 4.3 Motiv pola tabuhan gebrag ... 66

Gambar 4.4 Pola tabuhan gembrung ... 67

Gambar 4.5 Pola tabuhan rurudatan ... 69


(11)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PARTITUR

Halaman Partitur 4.1 Partitur dan Pola tabuhan iringan lagu Bismillah ... 70 Partitur 4.2 Partitur dan Pola tabuhan iringan lagu Shalawat ... 71


(12)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Nama-nama siswa pemain rampak bedug ... 52

Tabel 4.2 Nama-nama siswa pemain tarian rampak bedug... 52

Tabel 4.3 Tabel perencanaan pembelajaran rampak bedug ... 55


(13)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Pedoman wawancara ... 100

Lampiran 2 Data hasil wawancara ... 102

Lampiran 3 Pedoman observasi siswa ... 104

Lampiran 4 Pedoman observasi pelatih ... 105

Lampiran 5 Dokumentasi data visual ... 106

Lampiran 6 Partitur lirik lagu rampak bedug ... 112

Lampiran 7 Partitur lagu Maulaya ... 113


(14)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Provinsi Banten merupakan daerah yang cukup kaya dengan jenis kesenian yang lahir dan berkembang secara turun-temurun dalam masyarakat, diantaranya kesenian Debus, Pencaksilat, Bendrong Leusung,

Rampak Bedug. Kesenian yang lahir dan berkembang pada saat ini di sekolah

yang saya teliti yaitu kesenian Rampak Bedug. Kesenian rampak bedug dahulu digunakan oleh masyrakat Banten khususnya Pandeglang dan lebih dikenal dengan sebutan ngadu bedug atau ngadulag.

Kesenian ini sudah ada sejak lama sampai saat ini, dan kesenian rampak bedug telah menjadi tradisi atau bagian dari budaya di daerah Kabupaten Pandeglang, dan pada saat ini berkembang di Kota Cilegon. Pada awalnya kesenian rampak bedug berasal dari ngadulag (memainkan bedug besar) yang berfungsi sebagai sarana pengiring kegiatan religi yang biasa dimainkan pada acara seperti menyambut bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.

Istilah ngadulag bagi umat muslim khususnya orang Sunda di daerah Banten sudah sangat familiar yang biasa marak dilakukan pada bulan Ramadhan setelah tarawih. Ngadulag sebagai simbol budaya atau tanda memperingati saatnya shalat lima waktu bagi umat islam. Sejalan dengan perkembangannya, ngadulag adalah inspirasi masyrakat pandeglang untuk dibentuknya suatu kesenian rampak bedug yang saat ini sudah menjadi salah satu objek seni.

Seni rampak bedug dengan budayanya mampu mempengaruhi masyarakat luar Pandeglang dan berkembang di daerah Serang dan Cilegon. Hal tersebut disebabkan oleh adanya kemajuan pola pikir masyarakat dan keterbukaan masyarakat yang sudah dapat menerima pengaruh-pengaruh


(15)

2

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

budaya dari luar sehingga menunjang terhadap perkembanngan kesenian

rampak bedug.

Dari penjelasan di atas, peneliti merasa tertarik untuk mempelajari dan mengetahui secara lebih dalam tentang kesenian rampak bedug, yang ada dan berkembang di kota Cilegon. Khususnya di sekolah dasar dalam proses pembelajaran kesenian rampak bedug. Pembelajaran kesenian rampak bedug merupakan salah satu kegiatan pendidikan di sekolah. Pembelajaran adalah salah satu peranan yang sangat penting pada pendidikan untuk merangsang pola pikir siswa sehingga terjadinya proses interaksi peserta didik dengan pendidik. Sehingga pembelajaran merupakan tombak atau tahapan yang penting pada sebuah pendidikan, diantaranya adalah pembelajaran tentang pendidikan seni.

Pada pembelajaran siswa dapat memperoleh pengalaman belajar khususnya pendidikan seni. Pembelajaran merupakan proses interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu kondisi yang sengaja diciptakan agar terjadi perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang dimaksud, menyangkut perubahan yang terjadi secara sadar, kontinyu fungsional, bersifat positif dan aktif serta tidak bersifat sementara, memiliki tujuan atau terarah, dan perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku. Jazuli (2008, hlm.137).

Pendidikan memiliki tujuan yang luas. Salah satunya tujuan pembelajaran, khususnya pada pembelajaran seni yaitu untuk meningkatkan kreativitas siswa dan ekspresi yang dikembangkan melalui ekstrakurikuler (seni musik). Banyak ekstrakurikuler di sekolah, salah satunya di SD Negeri Cilegon-2 yaitu ekstrakurikuler rampak bedug. Ketertarikan peneliti untuk meneliti subjek dilihat dari keberhasilan pembelajaran yang ditunjang dari perencanaan, proses, metode yang digunakan.

Dari permasalahan di atas, untuk mengantisipasi dampak terhadap generasi muda terutama siswa SD yang pada saat ini masih lemahnya pemahaman, dan kurangnya memiliki sikap menghargai terhadap kesenian tradisional. Secara kontinuitas diperlukan upaya pembinaan sikap yang


(16)

3

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bersifat apresiatif tentang pengalaman berkesenian, karena pada pelaksanaan pendidikan seni proses pengalaman praktik lebih efektif dan penting, dari pada diberikan untuk dipahami secara teoritik.

Memperhatikan pendidikan kesenian di SD Negeri Cilegon-2 yang peneliti ketahui selama ini, pihak sekolah memberikan tambahan dan pengenalan seni tradisional yang berkembang sejak lama di Provinsi Banten dengan mengadakan pembelajaran tambahan (ekstrakurikuler) di bidang seni tradisional.

Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan pada bulan Januari 2014, kegiatan pembelajaran rampak bedug melalui kegiatan ekstrakurikuler ini sangat didukung oleh pihak sekolah dan didukung oleh keberadaan tenaga pendidik atau guru seni musik yang memiliki potensi pada bidang seni tradisional. Dukungan terhadap proses pembelajaran kesenian tradisional juga datang dari siswa yang menyukai kesenian tradisional pada bentuk penyajiannya dan keunikan pada permainannya yang membuat anak atau siswa tertarik ingin memainkan alat-alat kesenian tersebut. Kesenian tersebut diantaranya seni tari, degung, angklung, dan salah satunya kesenian rampak

bedug.

Di beberapa daerah atau wilayah tertentu kesenian rampak bedug mulai kurang diminati, karena susahnya masyarakat untuk berlatih dan belajar kesenian rampak bedug. Bahkan sulit sekali untuk menemukan pelatih yang memiliki kompetensi pada bidang seni rampak bedug, yang menyebabkan menurunnya minat masyarakat pada memainkan kesenian rampak bedug. Kesenian rampak bedug pada umumnya tidak diajarkan di sekolah-sekolah, karena kurangnya atau tidak adanya guru yang memiliki kompetensi untuk melatih kesenian rampak bedug pada anak didiknya di sekolah.

Salah satu sekolah yang mengembangkan pembelajaran Kesenian

rampak bedug bagi anak didiknya, diantaranya di SD Negeri Cilegon-2. Pada

hal ini, dilakukan untuk menggali potensi dan kompetensi siswa didik, khususnya tentang seni tradisional yaitu dibidang seni rampak bedug. Dikarenakan SD Negeri Cilegon-2 merupakan sekolah yang ditunjuk oleh


(17)

4

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemerintah kota Cilegon sebagai sekolah SD (SD IPK) yang harus mengembangkan potensi siswa dibidang kesenian dan sekolah SD Cilegon-2 memiliki prestasi yang memuaskan atau membanggakan, diantaranya mendapatkan juara 1 solo tingkat Provinsi, juara 1 tari tingkat propinsi, dan masihbanyak lagi salah satunya kesenian rampak bedug, dan ikut melestarikan kesenian tradisi khususnya di Kota Cilegon dan umumnya di Provinsi Banten.

Kemampuan siswa pada bidang seni yang dituangkan pada bentuk bermain kesenian rampak bedug, siswa yang mengikuti kegiatan rampak

bedug di SD Negeri Cilegon-2 sangat membanggakan bagi pihak sekolah dan

komunitas seni daerah setempat dengan sering ditampilkanya kesenian rampak bedug di berbagai acara yang di isi oleh siswa SD Negeri Cilegon-2.

Kompetensi pelatih yang dimiliki, dapat membawa siswa didik pada pembelajaran rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2 ke arah yang lebih fleksibel (kreatif dan inovatif) artinya pembelajaran rampak bedug tersebut menarik perhatian peneliti. Oleh karenanya di kesempatan ini dilakukan penelitian tentang proses pembelajaran, untuk mengetahui bagaimana sistem pelatihan rampak bedug yang dilakukan oleh guru, selaku pelatih rampak

bedug di SD Negeri Cilegon-2.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti berkepentingan untuk mengetahui bagaimana cara pembelajaran yang dikakukan oleh guru kepada siswanya. Untuk mewujudkan hal tersebut, penelitian dengan judul

“Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten” adalah sebuah tema untuk diteliti kemudian dikembangkan di sekolah. Dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat berkonstribusi bagi metodologi pembelajaran seni di pendidikan sekolah khususnya bagi lembaga UPI, umumnya bagi pendidikan sekolah di Provinsi Banten, serta temuannya dapat memperkarya referensi khasanah budaya masyarakat Indonesia.


(18)

5

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Identifikasi Masalah

Pada Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian Rampak Bedug di SD Negeri Cilegon-2 banyak hal yang membuat peniliti tertarik yaitu pada proses pembelajaran mulai dari awal sampai akhir mereka tampil karena dari penglihatan seorang pengajar untuk memberikan materinya menerapkan langkah-langkah dan Proses sehingga siswa dapat memahami apa yang harus dilakukan. Masalah lainnya terkait dengan pembelajaran rampak bedug mulai dari pola tabuhan yang disertai gerakan-gerakannya. Karena itu siswa bisa mengenal kesenian rampak bedug dengan segala konsep pada pembelajaran yang diberikan oleh pelatih. Selain masalah aspek-aspek musikal diberikan pula tentang tarian-tarian yang ada pada pembelajaran kesenian rampak

bedug. Secara naturalistik dan faktual keduanya pada saat pertunjukkan

menjadi satu kesatuan yang utuh. Pembelajaran rampak bedug menanamkan nilai-nilai yang dikandung di dalamnya melalui nilai agama serta nilai sosial sehingga siswa mengenal kesenian daerah itu sendiri.

C. Rumusan Masalah

Dari identifikasi masalah, pengkajiannya dirumuskan yakni bagaimana pembelajaran rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?

Secara operasional agar lebih terfokus bahasannya, maka rumusan permasalahan dapat disusun melalui bentuk pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana perencanaan pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?

2. Bagaimana proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten?

3. Bagaimana hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten yang dilakukan pelatih kepada siswa?


(19)

6

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mendeskripsikan pembelajaran rampak bedug yang dilakukan dalam kegiatan pembelajaran ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, maka tujuan yang ingin dicpai pada penelitian ini untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menjawab pertanyaan tentang:

a. Perencanaan pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten. b. Proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di

SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.

c. Hasil dari kegiatan pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.

E. Manfaat Penelitian

Dari penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan manfaat yang berguna bagi bebrapa pihak, diantaranya:

1. Peneliti

Memperoleh wawasan dan temuan sebagai konstektual pengalaman lapangan, serta mendapat informasi secara langsung melalui proses pelatihan kesenian rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2.

2. Pelatih

a. Agar memberikan tambahan kreatifitas pada mengolah materi dan memberikan pelatihan atau pengajaran kepada siswa/siswi.

b. Untuk lebih tertantang pada membuat atau mengolah materi kepada siswayang akan diberikan agar tidak terkesan monoton sehingga kesenian rampak bedug dapat menarik perhatian siswa/siswi.

3. Lembaga Pendidikan

a. UPI (Universitas Pendidikan Indonesia) b. Jurusan Pendidikan Seni Musik


(20)

7

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. SD Negeri Cilegon-2

Sebagai masukan metodologi pembelajaran dan referensi untuk ikut melestarikan kesenian tradisional dan memeberikan pengetahuan kepada siswa khususnya pembelajaran kesenian rampak bedug. serta menambah pengalaman, wawasan, dan keterampilan tentang kesenian

rampak bedug.

4. Siswa

a. Merangsang minat siswaterhadap kesenian tradisional khususnya kesenian Rampak Bedug.

b. Memberikan pengetahuan terhadap seni tradisional khususnya kesenian rampak bedug yang harus dilestarikan.

c. Mengembangkan kreatifitas siswa dibidang seni

F. Sistematika Penulisan Skripsi

Sistematika penulisan yang diterapkan dalam karya tulis skripsi ini adalah: Sebagai awal bahasan penelitian yang menyangkup masalah-masalah terdiri dari: a. Latar belakang masalah, b. Identifikasi Masalah, c. Rumusan Masalah, d. Tujuan Penelitian, e. Manfaat Penelitian, f. Sistematika penulisan.

Berdasar sebagai pembedah membatasi data penelitian yang terkait dengan pembelajaran rampak bedug ruang lingkup batasannya: a. Pembelajaran Seni, b. Prinsip Pembelajaran, c. Perencanaan Pembelajaran, d. Proses Pembelajaran, e. Kesenian Rampak Bedug, f. Penelitian Terdahulu.

Sebagai strategi dan opersional melalui kegiatan penelitia, hasil yang berhubungan dengan aktivitas penelitian ini dibahas berdasarkan karakterisitik penelitian yakni diawali dengan bahasan sebagai berikut: a. Lokasi dan Subjek, b. Desain Penelitian, c. Metode Penelitian, d. Definidi Operasional, e. Instrumen Penelitian, f. Proses Pengembangan Instrumen, g. Teknik Pengumpulan Data, h. Analisis Data.

Setelah melalui hasil penelitian, pengamatan, observasi, dokumentasi, pembedahan melalui teori-teori dan dibahas dengan membahas yang


(21)

8

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menyangkut pada rumusan masalah perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 dengan sebagai berikut: a. Hasil Penelitian, b. Pembahasan dan Bab V Simpulan dan Rekomendasi.


(22)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek

1. Lokasi

Lokasi penelitian pembelajaran rampak bedug dilakukan di SD Negeri Cilegon-2, yang berada di Jl. Dewi Sartika No.3 Jombang Cilegon Provinsi Banten kode pos 42411 Tlpn (0254)394233.

Gambar 3.1

Peta lokasi penelitian SD Negeri Cilegon-2

https://www.google.com/search?q=lokasi+peta+kota+Cilegon (Dok. Selvia Triani April 2014)


(23)

38

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Khusus untuk melakukan penelitian pembelajaran rampak bedug dan mengumpulkan data-data terkait difokuskan dengan alasan Sekolah Dasar Negeri Cilegon-2 sudah dilakukan pembelajaran seni tradisional yang menggali dari seni-seni lokal yang tumbuh dan berkembang dilingkungannya. Alasan lainnya sekolah ini sudah dijadikan Sekolah dasar Induk Pengembangan Kesenian (IPK) sejak tahun 1960, sehingga ini dianggap layak resentatif sebagai kajian penelitian seni rampak bedug yang menjadi salah satu ikon budaya daerah Banten. Berikut ini adalah tempat kondisi penelitian pembelajaran rampak bedug:

Foto 3.1

Sekolah Dasar Negeri Cilegon-2 (Dok. Selvia Triani April 2014)

2. Subjek

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah siswa SDN Cilegon-2 kelas 2 dan kelas 4. Dalam proses pembelajaran kesenian Rampak Bedug terdiri dari 12 orang khusus untuk pemegang bedug 6 orang putra dan pengiring tariannya 6 orang putri serta pelatih kesenian Rampak Bedug dalam memberikan materi kepada siswa selaku pembelajar. Siswa pembelajarnya diambil secara acak melalui seleksi sesuai aturan yang dibuat sekolah yang


(24)

39

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

disesuaikan dengan kondisi lingkungan SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten. Dibawah ini gambar siswa sedang melakukan pembelajaran rampak

bedug:

Foto 3.2

Pembelajaran seni SD yang sedang bermain Rampak Bedug (Dok. Selvia Triani April 2014)

B. Desain Penelitian

Desain penelitian memberikan prosedur untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk menyusun atau menyelesaikan masalah dalam penelitian. Desain penelitian merupakan dasar dalam melakukan penelitian. Oleh sebab itu, desain penelitian yang baik akan menghasilkan penelitian yang efektif dan efisien. Penelitian pembelajaran rampak bedug di SDN Cilegon-2 yang telah dilakukan dapat menghasilkan penelitian yang efektif dan efesien mengenai perencanaan, proses, dan hasil karena menggunakan desain penelitian. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti membuat suatu desain penelitian yakni sebagi berikut:


(25)

40

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagan 3.1

Bagan desain penelitian pembelajaran rampak bedug di SDN Cilegon-2 dalam pembuatan skripsi

(Dok.Selvia Triani April 2014)

1. Tahap Awal

Tahap Awal

Pengolahan Data Penyusunan Perencanaan, Proses,

dan Hasil

Tahap pelaksanaan penelitian

Tahap Akhir Studi Pendahuluan

Kajian Teori: pembelajaran seni, perencanaan pembelajaran, proses pembelajaran dan Hasil.

Menyusun instrumen penelitian: observasi, wawancara, dokumentasi

Identifikasi data masalah penelitian Implementasi instrumen Kajian, proses pembelajaran rampak bedug: Perencanaan, Proses dan Hasil. Reduksi Data Display Data Analisis Data Verifikasi Data Draf Temuan Hasil

Pembuatan Skripsi Pembelajaran Rampak Bedug di SD Negeri Cilegon-2


(26)

41

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tanggal 5 April 2014 peneliti melakukan observasi dengan Bapak Nurhidayat selaku pelatih rampak bedug di SDN Cilegon-2 Banten. Kemudian peneliti meminta izin kepada kepala sekolah SDN Cilegon-2 dan pelatih rampak bedug untuk melakukan penelitian. Setelah bertemu dengan kepala sekolah dan pelatih rampak bedug, peneliti mulai menyusun rumusan masalah. Selanjutnya peneliti mengkaji teori pembelajaran rampak bedug yang berkaitan perencanaan, proses, dan hasil. Setelah itu mengakji secara empirik yaitu pengalaman-pengalaman dari siswa terhadap pembeljaran rampak bedug. peneliti tidsk lupa untuk menyusun instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan yang sudah dirumuskan sebelumnya mengenai perencanaan, proses, dan hasil dari pembelajaran rampak bedug.

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Peneliti mengumpulkan data-data dilapangan dengan melakukan observasi secara langsung di lapangan, serta melakukan wawancara awal pada tanggal 12 April 2014 kepada narasumber yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Selain itu proses pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan studi literatur terkait dengan teori-teori yang mendukung dan berhubungan dengan pembelajaran rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2, serta mengumpulkan dokumnetasi pada beberapa kegiatan, baik pengambilan data secara audio maupun audio-visual. Selanjutnya data dioalah dengan mereduksi data dengan cara merangkum dari penelitian yang telah dilakukan. Sehingga terlihat mana data yang penting untuk disusun pada laporan. Setelah itu melakukan display data untuk menguraikan data-data mengenai pembelajaran rampak bedug yang terkait dengan perencanaan, proses, dan hasil yang telah ada berupa uraian singkat. Dalam pelaksanaan di lapangan peneliti berperan sebagai pengamat pada proses kegiatan pembelajaran rampak bedug.


(27)

42

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah terkumpul data-data yang diperlukan, peneliti dapat mengetahui, menjawab, dan mendeskripsikan dari mulai tahap awal yakni mengkaji teori permasalahan, penentuan metode, proses pengumpulan data, reduksi data sampai display data. Peneliti mengolah data yang ada dengan cara memaparkan secara tertulis di dalam penyusunan skripsi pembelajaran

rampak bedug di SDN Cilegon-2.

C. Metode Penelitian

Dalam suatu penelitian diperlukan metode dan pendekatan yang berguna untuk dapat memecahkan suatu masalah yang diteliti. Pemilihan metode yang tepat ikut menentukan keberhasilan dalam suatu penelitian, karena dalam metode penelitian dapat terlihat jelas mengenai tahapan-tahapan pelaksanaan serta arah dan tujuan penelitian.

Penelitian yang dilakukan ini bersifat deksriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Syaodih (2009, hlm72) Penelitian deksriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar, ditujukan untuk mendeskripsikan atau mengGambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun rekayasa manusia. Pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomen-fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok. Syaodih (2009, hlm.60)

Penelitian Pembelajaran Rampak Bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deksriptif, karena bertujuan untuk menjawab, mendeksripsikan, mengGambarkan, dan mengetahui suatu keadaan sebagaimana adanya. Dalam hal ini adalah proses pembelajaran rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengamati dan mengumpulkan data dari wawancara, observasi, dan dokumentasi artinya peneliti hanya menggambarkan apa yang terjadi dalam proses pembelajaran. Peneliti tidak terlibat langsung dalam pembelajaran


(28)

43

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rampak bedug. Hal tersebut menggambarkan adanya data-data fakta yang ada di lapangan tentang pembelajaran rampak bedug dalam kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2.

D. Definisi Operasional

Penelitian ini berjudul: Pembelajaran Kesenian Rampak Bedug Pada Kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2. Untuk menyamakan persepsi/judul yang dipergunakan, maka penulis memberi batasan pengertian sebagai berikut:

Pembelajaran seni adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan sikap dan tingkah laku sebagai hasil pengalaman berkesenian dan berinteraksi dengan budaya lingkungan untuk mencapai tujuan tertentu. (Jazuli: 2008, hlm.139).

Seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian eksternal yang berperanan terhadap rangkaian kejadian-kejadian internal yang berlangsung di dalam diri peserta didik. (Winkel: 1991, hlm.31).

Rampak adalah sama atau bersama-sama, serempak juga banyak yang dimainkan secara bersama-sama. Bedug adalah alat musik tabuh seperti gendang. Bedug merupakan alat musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu, yang memiliki fungsi sebagai tanda pemberitahuan yang berkaitan dengan peristiwa-peristiwa keagamaan, khususnya bagia masyrakat yang beragama islam. Bedug adalah drum besar lazim dipergunakan sebagai petunjuk (tanda) waktu shalat di masjid-masjid, lazimnya hanya satu head yang terbuat dari kulit sapi atau kulit kambing. (Banoe: 2003, hlm.49). Dari definisi di atas dapat diartikan bahwa rampak bedug adalah permainan menabuh bedug secara bersama-sama di depan khalayak banyak dengan tempo, ritme, dan gerakan-gerakan energik yang dipertunjukkan oleh pemainnya dalam setiap penampilannya.

Ekstrakurikuler yaitu suatu kegiatan yang ada di luar jam pelajaran. Kegiatan ekstrakurikuler adalah berada di luar program yang tertulis di dalam


(29)

44

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kurikulum, seperti latihan pembinaan siswa/siswi musik untuk mengembangkan salah satu bidang pelajaran yang diminati siswa/siswi, misalnya kesenian, olah raga, dan kepramukaan yang diselenggarakan di sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran yang bertujuan untuk lebih memperluas dan mendorong pembinaan nilai melalui penerapan pengetahuan yang telah dipelajari. Pambudi (2007, hlm.2) dalam skripsi Oktapiani (2013, hlm.22).

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen terpenting adalah peneliti itu sendiri. Peneliti menggunakan alat-alat bantu untuk mengumpulkan data seperti tape recorder, alat tulis, dan kamera. Tetapi kegunaan atau pemanfaatan alat-alat ini sangat tergantung pada peneliti itu sendiri. Sesuai yang dikemukakan oleh Sugiyono (2012, hlm.60) dalam Nasution dalam skripsi Nurfauziah (2013, hlm.37) bahwa:

Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya.

Oleh karena itu dalam penelitian kulaitatif segala sesuatu masih perlu dikembangkan selama penelitian, tidak ada piliha lain hanya peneliti sendiri sebagai alat satu-satunya untuk mendapatkan data-data dari keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas. Penelitian ini dibantu dengan beberapa pengumpulan data penelitian seperti:

1. Pedoman wawancara

Wawancara merupakan sebuah interaksi yang dilakukan untuk mengumpulkan data atau informasi yang erat kaitannya dengan objek penelitian. Wawancara dilakukan kepada narasumber atau pembina sekaligus pelatih ekstrakurikuler rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2. Kegiatan wawancara tersebut yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada


(30)

45

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

narasumber mulai dari data pribadi narasumber sampai dengan kegiatan ekstrakurikuler rampak bedug. Pertanyaan yang diajukan berhubungan dengan perencanaan yang dilakukan dalam proses pembelajaran rampak bedug dan hasil yang dicapai. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang ditanyakan seperti menanyakan perencanaan, proses, dan hasil.

2. Pedoman observasi

Observasi yang dilakukan peneliti adalah mengamati secara langsung mulai dari proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SD Negeri Cilegon-2. Observasi dilakukan pada saat latihan dilakukan untuk mengamati pelatih dalam melakukan pembelajaran yaitu mulai dari cara menjelaskan secara singkat tentang sejarah kesenian rampak bedug, memegang stik pemukul bedug, memberikan materi gerakan dasar dan pola tabuhan memukul bedug. Alat musik yang digunakan selain bedug yaitu, Biola, Rebana, Terbang gede, Tilingit (3 bedug kecil), Dog-dog, Anting kerep. Alat musik tersebut merupakan instrumen tambahan agar musik rampak bedug terdengar lebih indah.

3. Dokumentasi

Dokumetasi merupakan cara lain untuk membantu melengkapi data yang diperoleh peneliti selain melakukan wawancara dan observasi. Adapun yang dilakukan oleh peneliti ialah melakukan pengambilan Gambar berupa video, gambar, serta alat tulis yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan suatu dokumen serta dokumentasi secara nyata dalam kegiatan pembelajaran

rampak bedug di SD Negeri Cilegon-2. Dengan segala data yang diperoleh,

dipergunakan sebagai keterangan yang valid untuk diolah, demi mencapai penelitian maksimal sesuai dengan yang diharapkan.


(31)

46

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian pembelajaran ramapk bedug instrumen penelitian yang digunakan dalam sebuah penelitian mengalami perkembangan. Untuk dapat mengembangkan instrumen penelitian, maka harus melalui pengujian terlebih dahulu. Sehingga dengan menggunakan Instrumen yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data, maka diharapkan hasil penelitian mengenai pembelajaran rampak bedug yang di dalamnya membahas tentang perencanaan, proses, dan hasil akan menjadi valid dan reliabel. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.

1. Validitas

Menurut Sugiyono (2011, hlm.173) Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid (kebenaran data). Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas ini bisa di cek dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi mengenai perencanaan, proses dan hasil pembelajaran rampak bedug yang ada di SDN Cilegon-2. Dalam penelitian pembelajaran

rampak bedug pada Ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 yang dapat dinyatakan

valid apabila tidak ada perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan hasil wawancara terhadap pelatih rampak bedug, observasi, dan dokumentasi yaitu menyangkut dengan perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran. Dalam pengujian validitas diperkuat dari triangulasi yang merupakan teknik untuk menguji kepercayaan data (memeriksa keabsahan data atau verifikasi data). Triangulasi merupakan proses melakukan pengujian kebenaran data. Pada penelitian pembelajaran rampak bedug validasi yang digunakan adalah pengecekan kebenaran data dari semua data dengan mengolahnya dan menguji kredibilitas data dengan mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Cara tersebut meliputi wawancara dengan narasumber mengenai perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran rampak

bedug, melakukan observasi untuk mengetahui bagaimana suatu perencanaan,


(32)

47

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pernyataan berdasarkan data yang didapat, serta dokumentasi tiap proses pembelajaran rampak bedug.

2. Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2011, hlm.173): “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Pengujian realibilitas ini dapat dilkaukan dengan triangulasi waktu. Cara yang dilkaukan berulang-ulang agar data yang peneliti dapat mengenai perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran rampak bedug yang dihasilkan akurat dan sesuai. Pada triangulasi waktu, peneliti melakukan beberapa kali pengecekan dengan melakukan teknik wawancara yang berbeda waktu sampai ditemukan kepastian data pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 yang di dalamnya terdapat perencanaan, proses, dan hasil. Sehingga menghasilkan data yang valid sesuai data yang terkumpul. Untuk itu digunakan triangulasi waktu dengan berulang-ulang kali dengan mewawancarai dan observasi agar data yang dihasilkan benar-benar pasti datanya.

G. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data yang akurat, penelitian tentang pembelajaran rampak bedug digunakan teknik pengumpulan data di antaranya adalah:

1. Observasi

Dalam penelitian kualitatif, salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dari responden adalah observasi. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi non partisipan (pasif). Artinya, di dalam penelitian ini, peneliti tidak terlibat langsung di dalam kegiatan pembelajaran, melainkan hanya mengamati proses pembelajaran yang berlangsung di lokasi penelitian. Tindakan observasi dilakukan untuk mengamati secara langsung pertistiwa yang terjadi di lapangan sesuai


(33)

48

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

faktanya tanpa ada rekayasa. Dengan mengamati langsung mengenai proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten. Observasi awal dilakukan dengan mengamati lokasi penelitian dan situasi kegiatan ekstrakurikuler yang berlangsung pada tanggal 5 April 2014 hari sabtu pukul 13.00-15.30. Observasi selanjutnya dilakukan pada tanggal 12 April sampai 17 Juni 2014. Melalui observasi peneliti meninjau kembali proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2, sehingga diketahui bagaimana Gambaran perencanaan, proses, sampai dengan hasil akhir pembelajaran rampak bedug di SDN Cilegon-2.

2. Wawancara

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka, diantara yang bertanya dengan responden. Wawancara merupakan suatu proses pengumpulan data untuk suatu penelitian. Dengan teknik ini disiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran kesenian rampak bedug di SDN Cilegon-2 yang telah disusun untuk kemudian di rumuskan dalam pedoman wawancara. Wawancara dilakukan pada tanggal 12 April 201, 17 Mei 2014, dan 17 Juni 2014.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan kepada pelatih rampak bedug di SDN Cilegon-2 dengan Bapak Nur Hidayat yang biasa dipanggil Bapak Datuk sevagai narasumber sekaligus pelatih. Bahwa kesenian rampak bedug merupakan kesenian tradisional di Kota Cilegon-Banten yang membuat sekolah untuk ikut melestarikan dan mengenalkan kesenian tersebut kepada generasi muda yang kurang mengenal kesenian-kesenian tradisional. kesenian rampak bedug dijadikan ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2. Dengan mewawancarai Pak Datuk didapat berbagai dokumentasi dengan masalah proses pembelajaran dari awal sampai ahir proses pembelajaran rampak bedug.


(34)

49

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Foto 3.3

Peneliti sedang melakukan wawancara dengan Bapak Nurhidayat (Dok. Selvia Triani April 2014) 3. Dokumentasi

Pengumpulan data dilakukan dengan mendokumentasikan pembelajaran

rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler yang difokuskan

pada\erencanaan, proses, dan hasil. Yang diambil melalui media rekam audio visual untuk mengambil gambar dan merekam langsung kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan dari mulai 12 April sampai dengan 17 Juni 2014 di SD Negeri Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten.

4. Studi Literatur

Studi literatur yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengkaji bahan-bahan pustaka, buku-buku atau tulisan ilmiah yang relevan dengan masalah yang ada dalam penelitian seperti: buku-buku, majalah, arsip, skripsi dan hasil penelitian sebelumnya. Sumber pendukung yang digunakan untuk penelitian kesenian rampak bedug yaitu Ragam Cipta karangan Atik Soepandi, Seni Budaya Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Belajar dan Pembelajaran karangan Budiwati dan Milayrtini, dan Perencanaan Pembelajaran karangan Sanjaya Wina.


(35)

50

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

H. Analisis Data

Data-data yang diperoleh dari awal penelitian hingga menghasilkan data-data yang lengkap, kemudian diproses atau diolah secara kualitatif. Langkah-langkah yang diambil dalam teknik penelitian ini adalah sebagai berikut konsep Huberman dalam Sugiyono ( 2011, hlm. 337):

1. Reduksi Data

Proses reduksi data dalam penelitian ini terdiri dari pemilihan hal-hal yang berhubungan dengan aspek penting dalam proses pembelajaran rampak

bedug. Akhirnya peneliti mereduksi data-data yang dianggap penting dan

membuang data-data yang tidak diperlukan. Dengan demikian kegiatan ini dapat memudahkan peneliti dalam memahami data yang dikumpulkan di lapangan. Adapun aspek-aspek permasalahan yang direduksi dalam penlitian ini yaitu meliputi data-data yang sesuai dengan rumusan masalah pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 yang meliputi perencanaan, proses dan hasil pembelajaran yang dilkaukan oleh pelatih dalam ekstrakurikuler rampak bedug, yang diperoleh melalui wawancara melalui narasumber.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan langkah kedua yang dilakukan setelah mereduksi data. Penyajian data diikuti oleh proses mengumpulkan data-data yang saling berhubungan satu sama lain melalui observasi, wawancara, dan pendokumentasian yang lebih sepesifik dan mendalam tentang perencanaan, proses dan hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 yang dilakukan oleh pelatih. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hasil reduksi data untuk diolah lebih lanjut sehingga pada akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan.

3. Pengambilan Kesimpulan dan Verifikasi Data

Langkah terakhir dalam pengolahan data kualitatif yaitu penarikan kesimpulan dan verifikasi data. Setelah menarik kesimpulan dari hasil penelitian, peneliti mempelajari dan memahami kembali data-data dari hasil penelitian, meminta pertimbangan kepada berbagai pihak mengenai data-data


(36)

51

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang diperoleh di lapangan sehubungan dengan perencanaan dalam ekstrakurikuler kesenian rampak bedug yang dilakaukan oleh pelatih, proses pembelajaran kesenian rampak bedug dan hasil yang diperoleh dari perencanaan dan proses pembelajaran kesenian rampak bedug dalam ekstrakurikuler rampak bedug yang diinginkan oleh pelatih sudah tercapai atau belum. Sehingga hasil yang didapatkan sesuai dengan harapan yang diinginkan oleh pelatih dan pihak sekolah. Hasil telaah sumber pustaka dipadu dengan hasil reduksi dan display maka data yang diverifikasi terkait dengan perencanaan, proses, dan hasil dalam pembelajaran rampak bedug di SDN Cilegon-2.


(37)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, maka dalam bab ini dibuat kesimpulan sebagai berikut:

Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh pengajar meliputi tujuan pembelajaran rampak bedug untuk menanamkan rasa musikal terhadap siswa, menumbuhkan rasa kreativitas, dan mengenal seni budaya Banten yaitu seni

rampak bedug. materi atau pengajaran yang diberikan pada siswa yaitu yang

pertama materi gerakan dasar rampak bedug (alim sambut, catrok, turumbu,

dan selup) dan materi dari segi aspek musikalnya yaitu kalapa samanggar, gebrag, gembrung, dan rurudatan, media yang digunakan alat musik bedug, panakol bedug, alat instrumen pengiring rampak bedug (tilingtit, terbanng gede, anting carang/anting kerep, biola, dan rebana sebagai properti

pengiring tarian rampak bedug ).

Proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, menerapkan strategi pembelajaran melalui beberapa metode, diantaranya adalah metode ceramah, demonstrasi, imitasi, dan latihan. Metode ini juga lazim atau sering digunakan dalam proses pembelajaran kesenian tradisional oleh pengajar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah lain. Pendekatan inquiry, active learning dimana siswa lebih aktif dibandingkan pengajar. Karena pengajar hanya sebagai tutor dan fasilitator. Model yang diterpakan yaitu model pembelajaran terpadu serta metode pembelajaran rampak bedug. Metode yang digunakan antara lain: metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode latihan, metode kerja kelompok, metode imitasi (peniruan), dan metode


(38)

95

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penugasan. Evaluasi pada proses pembelajaran rampak bedug dilakukan disetiap akhir pembelajaran.

Peserta didik memiliki karakteristik, sifat, dan potensi yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran berlangsung melalui pendekatan individual. pengambilan pendekatan ini disebabkan, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rampak bedug memiliki karakter dan potensi yang berbeda-beda. Materi pembelajaran yang diberikan dalam pembelajaran kesenian

rampak bedug adalah gerak dasar ramapk bedug dan pola tabuhan rampak

bedug.

Hasil yang dilakukan dalam proses pembelajaran rampak bedug oleh pengajar di dalam setiap pembelajaran rampak bedug berlangsung, guru memberikan contoh satu pola tabuhan dan membenarkan siswa yang salah menabuhnya, sehingga mendapatkan kualitas suara yang benar atau bagus. Adanya tahapan-tahapan yang dilakukan pengajar untuk menguji kemampuan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang pertama yaitu tingkat ekstrakurikuler, kedua di sekolah menampilkan hasil karya mereka di depan siswa yang lain, yang mengikuti kegiatan tersebut dan di depan teman-teman sekolahnya pada acara pelepasan kelas 6 atau pagelaran seni, dan tahapan yang ketiga menguji kemampuan siswa tampil di dpan masyarakat umum misalnya acara penyambutan Wali kota atau hari besar Kota Cilegon. Pertunjukkan pembelajaran rampak bedug ini bertujuan untuk melatih rasa percaya diri, rasa tanggung jawab, dan mental mereka ketika tampil dan belajar menanggulangi masalah atau kejadian yang terjadi di atas pentas. Sehingga menghasilkan kemampuan anak yang berkompetensi afektif, psikomotor, dan kognitif.

B. Rekomendasi

Dalam setiap pembelajaran memiliki suatu kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Jombang Banten, tentunya ada kekurangan dan kelebihannya dalam hal-hal tertentu. Kelebihan tersebut hendaknya terus


(39)

96

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikembangkan dan digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya, sedangkan kekurangannya harus ada solusi untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik lagi. Melihat hal itulah, melalui kesempatan ini peneliti memberikan rekomendasi berikut:

1. Pengajar

Pada dasarnya pembelajaran rampak bedug ini sudah cukup berhasil, namun alangkah baiknya pengajar membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan benar, serta dalam memberikan materi hendaknya teronsep secara dokumentasi tertulis berupa partitur. Pengajar rampak bedug harus memotivasi siswanya dan menekankan untuk lebih banyak memperdalam atau memperkaya teknik tabuhan rampak bedug sehingga menghasilkan siswa yang kreatif dan pandai dalam memainkan atau menabuh rampak

bedug. 2. Siswa

Siswa yang mengikuti kegiatan kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Jombang Banten, harus banyak berapresiasi tentang kesenian atau pertunjukan rampak bedug. Besar harapan peneliti dengan adanya penelitian ini dapat berdaya guna khususnya bagi peneliti sendiri, dimana hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi metodologi pembelajaran seni di pendidikan sekolah.

3. Sekolah

Proses pembelajaran rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, tentunya ada kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan tersebut hendaknya terus dikembangkan dan digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya atau bisa saja dijadikan sebagai program intrakurikuler. Sedangkan kekurangannya harus ada solusi untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik lagi. Melengkapi alat-alat musik tradisional rampak bedug.


(40)

97

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi masyarakat diharapkan dapat mencintai kembali kesenian tradisional. Kegiatan ini dapat memberikan hiburan kepada masyarakat sekitar dan dijadikan sebagai sarana hiburan oleh masyarakt sekitar dengan dipertunjukkan dalam berbagai acara contohnya penyambutan Bapak Wali Kota, hari besar Kota Cilegon untuk memperingati hari-hari kebesaran agama, hari nasional dan hari kemerdekan Indonesia.

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga mengenal seni tradisional budaya Banten yaitu kesenian rampak bedug sehingga berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

5. Peneliti

Untuk peneliti-peneliti seterusnya, memberikan peluang untuk menggali kembali permasalahan kesenian rampak bedug, yang menyangkat pertunjukkan dari pandang yang berbeda, karena masih banyak hal yang belum tersentuh oleh peneliti sebelumnya.


(41)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Nurwinda. 2014. Kegiatan Bermain Musik Bagi Anak Autis Di Taman

Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan. Skripsi sarjana

pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Kanisius: Yogyakarta.

Budiwati, Dewi Suryati. (2011). Belajar Pembelajaran Musik. Teori konsep dan

aplikasinya. Manuskrip bahan belajar mandiri. Bandung: Pendidikan Seni

Musik FPBS UPI.

Budiwati, Dewi Suryati. (2011). Perencanaan Pembelajaran Musik. Teori konsep

dan aplikasinya. Manuskrip bahan belajar mandiri. Bandung: Pendidikan

Seni Musik FPBS UPI.

Budiwati, Dewi Suryati, dan Milyartini Rita. (2011). Belajar Pembelajaran

Musik. Bandung: Seni Musik UPI.

Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Djohan. 2005. Psikologi Musik. Cetakan Kedua. Buku Baik: Yogyakarta. Jakob. 2001. Seni Pertunjukan Indonesia. Cetakan Pertama. STSI Press:

Bandung.

Jazuli. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Cetakan Pertama. Unesa University press: Semarang.

Kristiani, Kiki. 2010. Pola Tabuhan Rampak Bedug Pada Acara “Road Show To

School Satu Tahun Bale Seni Ciwasiat”. Skripsi sarjana pada FPBS UPI

Bandung: Tidak diterbitkan.

Lesatri, YS. 2004. Fungsi Instrumen Dalam Kesenian Rampak Bedug “Group

Persada”. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Cetakan Kelima. PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Nurfauziah, Ayu. 2014. Pembelajaran Drum Band Pada Kegiatan Ektrakurikuler

Di Sekolah Dasar Negeri Sindangkasih Ciamis. Skripsi sarjana pada FPBS

UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Oemar, Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Cetakan Ketujuh. PT Bumi Aksara: Jakarta.

Soepandi, Atik, dkk. Ragam Cipta Mengenal Seni Pertunjukkan Daerah Jawa

Barat. Cetakan Pertama. CV Sampurna: Bandung.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.


(42)

99

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutikno, M.Sobry.2009. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan Kelima. Prospect: Bandung.

Sutikno, M.Sobry.2013. Belajar dan Pembelajaran. Holistica: Lombok.

Wina, Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Cetakan Ketiga. Kencana Perdana Media Group: Jakarta.

Sumber lain: https://www.google.com/search?q=lokasi+peta+kota+Cilegon

(gambar peta lokasi Penelitian di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten).

http://file.upi.edu/Direktori/ ekstrakurikuler erat


(1)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang perencanaan, proses, dan hasil pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, maka dalam bab ini dibuat kesimpulan sebagai berikut:

Perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh pengajar meliputi tujuan pembelajaran rampak bedug untuk menanamkan rasa musikal terhadap siswa, menumbuhkan rasa kreativitas, dan mengenal seni budaya Banten yaitu seni rampak bedug. materi atau pengajaran yang diberikan pada siswa yaitu yang pertama materi gerakan dasar rampak bedug (alim sambut, catrok, turumbu, dan selup) dan materi dari segi aspek musikalnya yaitu kalapa samanggar, gebrag, gembrung, dan rurudatan, media yang digunakan alat musik bedug, panakol bedug, alat instrumen pengiring rampak bedug (tilingtit, terbanng gede, anting carang/anting kerep, biola, dan rebana sebagai properti pengiring tarian rampak bedug ).

Proses pembelajaran rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, menerapkan strategi pembelajaran melalui beberapa metode, diantaranya adalah metode ceramah, demonstrasi, imitasi, dan latihan. Metode ini juga lazim atau sering digunakan dalam proses pembelajaran kesenian tradisional oleh pengajar kegiatan ekstrakurikuler di sekolah lain. Pendekatan inquiry, active learning dimana siswa lebih aktif dibandingkan pengajar. Karena pengajar hanya sebagai tutor dan fasilitator. Model yang diterpakan yaitu model pembelajaran terpadu serta metode pembelajaran rampak bedug. Metode yang digunakan antara lain: metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab, metode latihan, metode kerja kelompok, metode imitasi (peniruan), dan metode


(2)

95

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penugasan. Evaluasi pada proses pembelajaran rampak bedug dilakukan disetiap akhir pembelajaran.

Peserta didik memiliki karakteristik, sifat, dan potensi yang berbeda-beda dalam proses pembelajaran berlangsung melalui pendekatan individual. pengambilan pendekatan ini disebabkan, siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler rampak bedug memiliki karakter dan potensi yang berbeda-beda. Materi pembelajaran yang diberikan dalam pembelajaran kesenian rampak bedug adalah gerak dasar ramapk bedug dan pola tabuhan rampak bedug.

Hasil yang dilakukan dalam proses pembelajaran rampak bedug oleh pengajar di dalam setiap pembelajaran rampak bedug berlangsung, guru memberikan contoh satu pola tabuhan dan membenarkan siswa yang salah menabuhnya, sehingga mendapatkan kualitas suara yang benar atau bagus. Adanya tahapan-tahapan yang dilakukan pengajar untuk menguji kemampuan siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang pertama yaitu tingkat ekstrakurikuler, kedua di sekolah menampilkan hasil karya mereka di depan siswa yang lain, yang mengikuti kegiatan tersebut dan di depan teman-teman sekolahnya pada acara pelepasan kelas 6 atau pagelaran seni, dan tahapan yang ketiga menguji kemampuan siswa tampil di dpan masyarakat umum misalnya acara penyambutan Wali kota atau hari besar Kota Cilegon. Pertunjukkan pembelajaran rampak bedug ini bertujuan untuk melatih rasa percaya diri, rasa tanggung jawab, dan mental mereka ketika tampil dan belajar menanggulangi masalah atau kejadian yang terjadi di atas pentas. Sehingga menghasilkan kemampuan anak yang berkompetensi afektif, psikomotor, dan kognitif.

B. Rekomendasi

Dalam setiap pembelajaran memiliki suatu kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan proses pembelajaran kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Jombang Banten, tentunya ada kekurangan dan kelebihannya dalam hal-hal tertentu. Kelebihan tersebut hendaknya terus


(3)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dikembangkan dan digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya, sedangkan kekurangannya harus ada solusi untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik lagi. Melihat hal itulah, melalui kesempatan ini peneliti memberikan rekomendasi berikut:

1. Pengajar

Pada dasarnya pembelajaran rampak bedug ini sudah cukup berhasil, namun alangkah baiknya pengajar membuat perencanaan pembelajaran yang baik dan benar, serta dalam memberikan materi hendaknya teronsep secara dokumentasi tertulis berupa partitur. Pengajar rampak bedug harus memotivasi siswanya dan menekankan untuk lebih banyak memperdalam atau memperkaya teknik tabuhan rampak bedug sehingga menghasilkan siswa yang kreatif dan pandai dalam memainkan atau menabuh rampak bedug.

2. Siswa

Siswa yang mengikuti kegiatan kesenian rampak bedug pada ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Jombang Banten, harus banyak berapresiasi tentang kesenian atau pertunjukan rampak bedug. Besar harapan peneliti dengan adanya penelitian ini dapat berdaya guna khususnya bagi peneliti sendiri, dimana hasil penelitian ini dapat berkontribusi bagi metodologi pembelajaran seni di pendidikan sekolah.

3. Sekolah

Proses pembelajaran rampak bedug pada kegiatan ekstrakurikuler di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten, tentunya ada kekurangan dan kelebihannya. Kelebihan tersebut hendaknya terus dikembangkan dan digunakan pada proses pembelajaran selanjutnya atau bisa saja dijadikan sebagai program intrakurikuler. Sedangkan kekurangannya harus ada solusi untuk memperbaikinya ke arah yang lebih baik lagi. Melengkapi alat-alat musik tradisional rampak bedug.


(4)

97

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi masyarakat diharapkan dapat mencintai kembali kesenian tradisional. Kegiatan ini dapat memberikan hiburan kepada masyarakat sekitar dan dijadikan sebagai sarana hiburan oleh masyarakt sekitar dengan dipertunjukkan dalam berbagai acara contohnya penyambutan Bapak Wali Kota, hari besar Kota Cilegon untuk memperingati hari-hari kebesaran agama, hari nasional dan hari kemerdekan Indonesia.

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sehingga mengenal seni tradisional budaya Banten yaitu kesenian rampak bedug sehingga berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

5. Peneliti

Untuk peneliti-peneliti seterusnya, memberikan peluang untuk menggali kembali permasalahan kesenian rampak bedug, yang menyangkat pertunjukkan dari pandang yang berbeda, karena masih banyak hal yang belum tersentuh oleh peneliti sebelumnya.


(5)

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Nurwinda. 2014. Kegiatan Bermain Musik Bagi Anak Autis Di Taman Musik Dian Indonesia Cilandak Barat Jakarta Selatan. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Kanisius: Yogyakarta.

Budiwati, Dewi Suryati. (2011). Belajar Pembelajaran Musik. Teori konsep dan aplikasinya. Manuskrip bahan belajar mandiri. Bandung: Pendidikan Seni Musik FPBS UPI.

Budiwati, Dewi Suryati. (2011). Perencanaan Pembelajaran Musik. Teori konsep dan aplikasinya. Manuskrip bahan belajar mandiri. Bandung: Pendidikan Seni Musik FPBS UPI.

Budiwati, Dewi Suryati, dan Milyartini Rita. (2011). Belajar Pembelajaran Musik. Bandung: Seni Musik UPI.

Djamarah dan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Cetakan Kedua. PT Rineka Cipta: Jakarta.

Djohan. 2005. Psikologi Musik. Cetakan Kedua. Buku Baik: Yogyakarta. Jakob. 2001. Seni Pertunjukan Indonesia. Cetakan Pertama. STSI Press:

Bandung.

Jazuli. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Cetakan Pertama. Unesa University press: Semarang.

Kristiani, Kiki. 2010. Pola Tabuhan Rampak Bedug Pada Acara “Road Show To

School Satu Tahun Bale Seni Ciwasiat”. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Lesatri, YS. 2004. Fungsi Instrumen Dalam Kesenian Rampak Bedug “Group

Persada”. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Majid, Abdul. 2008. Perencanaan Pembelajaran. Cetakan Kelima.

PT Remaja Rosdakarya: Bandung

Nurfauziah, Ayu. 2014. Pembelajaran Drum Band Pada Kegiatan Ektrakurikuler Di Sekolah Dasar Negeri Sindangkasih Ciamis. Skripsi sarjana pada FPBS UPI Bandung: Tidak diterbitkan.

Oemar, Hamalik. 2008. Proses Belajar Mengajar. Cetakan Ketujuh. PT Bumi Aksara: Jakarta.

Soepandi, Atik, dkk. Ragam Cipta Mengenal Seni Pertunjukkan Daerah Jawa Barat. Cetakan Pertama. CV Sampurna: Bandung.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta: Bandung.


(6)

99

Selvia Triani, 2014

Pembelajaran Rampak Bedug Pada Ekstrakurikuler Di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sutikno, M.Sobry.2009. Belajar dan Pembelajaran. Cetakan Kelima. Prospect: Bandung.

Sutikno, M.Sobry.2013. Belajar dan Pembelajaran. Holistica: Lombok.

Wina, Sanjaya. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Cetakan Ketiga. Kencana Perdana Media Group: Jakarta.

Sumber lain: https://www.google.com/search?q=lokasi+peta+kota+Cilegon

(gambar peta lokasi Penelitian di SDN Cilegon-2 Kecamatan Jombang Banten).

http://file.upi.edu/Direktori/ ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa.