UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 064028 TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 064028 TAHUN AJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

CUT AMANDA KUMALA SARI

NIM:8116182003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(2)

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN

KONTEKSTUAL (CTL) DI KELAS V SD NEGERI 064028 TAHUN AJARAN 2013/2014

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh:

CUT AMANDA KUMALA SARI

NIM:8116182003

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2014


(3)

(4)

(5)

(6)

i ABSTRAK

Cut Amanda Kumala Sari. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL) Di Kelas V SD Negeri 064028 Medan Tahun Ajaran 2013/1014. Tesis. Medan: Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Maret 2014. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan aktivitas belajar matematika melalui penggunaan pendekatan kontekstual (CTL), (2) Meningkatkan hasil belajar melalui penggunaan pendekatan kontekstual (CTL). Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan di kelas V SD N 064028 dengan jumlah siswa sebanyak 34 orang. Teknik pengumpulan data terhadap hasil belajar, dan pengamatan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan: (1). Penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) dapat meningkatan aktivitas belajar siswa antara siklus I dan siklus II, rata-rata pada masing-masing siklus adalah siklus I sebesar 78% dalam kategori “Cukup” dan pada siklus II sebesar 83% dalam kategori “Baik”. (2). Penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan juga mengalami peningkatan antara siklus I dan siklus II sebesar 23,52%, pada masing-masing persentasi siklus adalah, pada siklus I siswa diperoleh sebanyak 23 orang (67,65%) memperoleh nilai minimal 65 dari 34 siswa. Sedangkan siswa pada siklus I yang kurang dari 65 sebanyak 11 orang siswa (32,35%). Selanjutnya pada siklus II siswa diperoleh sebanyak 31 orang (91,17%) memperoleh nilai minimal 65 dari 34 siswa, Sedangkan siswa pada siklus II yang kurang dari 65 sebanyak 3 orang siswa (8,83%) dari 34 orang. Berdasarkan penelitian ini, maka disarankan guru matematika SD Negeri 064028 mengajarkan pecahan menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL). Hal ini dapat dipahami karena terbukti dalam penelitian ini, pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar matematika siswa pada materi pecahan.

Kata Kunci : Pendekatan Pembelajaran Kontekstual (CTL), Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa.


(7)

ii ABSTRACT

Cut Amanda Kumala Sari. An effort for improving activity and students result study on mathematics’ subject by contextual approach (CTL) on grade V SD N 064028 Medan T. A. 2013/2014. Thesis. Medan : Post Graduate Program, State University of Medan, March 2014.

This research is in to : (1). To improve mathematics study activity by employing contextual approach (CTL), (2). To improve result study by using contextual approach (CTL). This Research is class action research (PTK) that doing in grade V SD N 064028 in amount ot the students about 34 persons . technique of collection the data to the result study, and students active learning observation. Based on the data analusis then go t the conclusions : (1). Employing contextual approach (CTL). Able to improved students active learning between cycle 1 and cycle I, The average on each cydes are cycle I about 78% in Quite category and on cycle II about 83% in Good category. (2). Employing contextual leraning approch (CTL) fractions matery on adding and decreasing sub topics in which some of fraction forms also got improving between cycle I and cycle II about 23,52%, on each cycle percentages are, on cycle I the students got 23 persons (67,65%) got minimal score 65 from 34 students. The while students on cycle I in which less that 65 about II students (32,35%). Then on cycle II students got about 31 persons (91,17%) got minimal score 65 from 34 persons, while students on cycle II less than 65 about 3 persons (8,83%) from 34 persons. Based on this reseach, so suggest for mathematics teacher of SD N 064028 have to teach the fractions by using Contextual Leraning Approach (CTL). This is able to understand because approve in this research. Contextual learning Approach (CTL) able to improving the activity and students mathematics’ Learning on fractions matery.

Key Words : Contextual Leraning Approach (CTL), Activity, and Students’ Result Study.


(8)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang

telah memberikan nikmat kesehatan dan kekuatan sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan tesis ini dengan baik. Shalawat berangkaikan salam kita

hadiahkan kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga dan

para sahabatnya, semoga dikemudian kelak kita mendapat syafaat dari beliau.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang tulus ikhlas

penulis sampaikan kepada Ayah T. Mukhlis Oe Harny dan ibunda Sumiaty yang

telah membesarkan dan memberikan kesempatan penulis untuk mengecam

pendidikan sampai saat ini.

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga yang tulus ikhlas penulis

sampaikan kepada Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd.,M.Sc.,Ph.D. selaku dosen

pembimbing I, dan Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si. selaku dosen

pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan ilmu pengetahuan,

bimbingan, motivasi, arahan dan saran.

Dalam hal ini penulis mengambil Tesis yang berjudul: “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL) Di Kelas V SD Negeri 064028 Medan Tahun Ajaran 2013/1014”.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini antara


(9)

iv

1. Bapak Prof. Dr. H. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua Staf yang telah

memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

2. Bapak Dr. Deny Setiawan,M.Si selaku Ketua Program Studi, Ibu Dr. Anita

Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi, dan Saudara Hizrah Saputra

Harahap, S.Pd sebagai staf Administrasi Program Studi Pendidikan Dasar.

Dan bapak dan Ibu Dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Dasar.

3. Bapak Prof. Dr. Hasratuddin,M.Pd., Bapak Dr. Kms. Muhammad Amin

Fauzi,M.Pd., dan Ibu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku penguji yang telah banyak

memberikan bimbingan, arahan dan saran di dalam pembuatan tesisi ini.

4. Ibu Dra. Hj. Murnihati selaku Kepala Sekolah Dasar Negeri 064028 Medan,

Ibu Raimah Sitorus selaku Guru Matematika di Kelas VB.

5. Ayah T. Mukhlis Oe Harny dan ibunda Sumiaty yang telah membesarkan dan

memberikan kesempatan penulis untuk mengecam pendidikan sampai saat ini

untuk mencapai kebahagian dan kesejahteraan agama, bangsa dan Negara.

6. Buat Amanku Armada,S.Pd. dan Adik saya Cut Amanda Wulan Dari, S.Kep.,

Cut Amanda Trina Dara, dan adik laki-laki T. M. Farhan Moehar, Kakek

Wagiran dan Nenek Tumini Parsan yang telah banyak memberikan saya

motivasi dan dorongan buat saya dalam mengahadapi segala sesuatunya.

7. Teman-teman Pascasarjana Program Studi Pendidikan Dasar angkatan 2011


(10)

v

Semoga budi baik dan jasa mereka mendapat balasan, imbalan berlipat

ganda dan tetap dalam lindungan Allah SWT dan dalam keadaan sehat. Akhir kata

penulis mengharapkan semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi penulis

sendiri dan para pembaca pada umumnya sembari mengharapkan kritik dan saran.

Medan , Maret 2014 Penulis

CUT AMANDA KUMALA SARI NIM.8116182003


(11)

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

G. Defenisi Operasional ... 9

BAB II Kajian Pustaka ... 11

A. Kerangka Teoritis ... 11

1. Pengertian Belajar ... 11

a. Ciri-ciri Belajar ... 12

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar ... 13

2. Aktivitas Belajar... 14

3. Hasil Belajar Matematika ... 16

4. Pembelajaran Matematika ... 19

5. Pendekatan Kontekstual (CTL) ... 20

a. Lima unsur belajar yang diperhatikan dalam CTL ... 22

b. Penerapan pendekatan CTL di kelas ... 24

c. Prinsip Pembelajaran Kontekstual (CTL) ... 25

d. Karakteristik Pembelajaran CTL... 29

e. Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual ... 30

B. Teori Belajar Yang Relevan Dengan Pembelajaran Kontekstual 31 C. Penelitian yang Relevan ... 34


(12)

vii

D. Kerangka Konseptual ... 35

E. Hipotesis Tindakan... 37

BAB III Metodologi Penelitian ... 38

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

B. Subjek Penelitian ... 38

C. Objek Penelitian ... 38

D. Pihak yang terkait dalam Penelitian ... 38

E. Prosedur Penelitian... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ... 44

G. Teknik Analisis Data ... 46

H. Indikator Keberhasilan Tindakan ... 49

BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan ... 50

A. Hasil Penelitian ... 50

1. Pelaksanaan dan Hasil Siklus I ... 50

2. Pelaksanaan dan Hasil Siklus II ... 60

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

C. Keterbatasan Penelitian ... 73

D. Temuan ... 75

BAB V Simpulan Dan Saran ... 76

A. Simpulan ... 76

B. Saran ... 77


(13)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Aspek Kategori aktivitas siswa yang dalam pembelajaran ... 16

Tabel 2.2. SK dan KD SD Kelas V Semester II ... 20

Tabel 2.3 Perbedaaan Pendekatan Kontekstual dengan Tradisional ... 23

Table 2.4 Penelitian yang Relevan ... 34

Tabel 3.1 Observasi Aktivitas Siswa... 45

Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 56

Tabel 4.2 Hasil Rekapitulasi Tes Evaluasi Siklus I ... 58

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ... 66


(14)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. Model Penelitian Tindakan ... 41 Gambar 4.1 Diagram Batang Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus I ... 57 Gambar 4.2 Diagram Batang Pengamatan Aktivitas Siklus II ... 67


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 81

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 88

Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa (LKS-1) Siklus I ... 94

Lembar Kerja Siswa (LKS-2) Siklus I ... 97

Lembar Kerja Siswa (LKS-1) Siklus II ... 100

Lembar Kerja Siswa (LKS-2) Siklus II ... 102

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa... 104

Lampiran 4 Tes Evaluasi Siklus I ... 106

Tes Evaluasi Siklus II... 108

Lampiran 5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 1 Siklus I ... 110

Hasil Observasi Aktivitas Siswa 2 Siklus I ... 112

Hasil Observasi Aktivitas Siswa 1 Siklus II ... 114

Hasil Observasi Aktivitas Siswa 2 Siklus II ... 116

Lampiran 6 Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS-1) Siklus I ... 118

Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS-2) Siklus I... 121

Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS-1) Siklus II ... 124

Hasil Lembar Kerja Siswa (LKS-2) Siklus II ... 127

Lampiran 7 Hasil Tes Evaluasi Siklus I ... 130

Hasil Tes Evaluasi Siklus II ... 133

Lampiran 8 Nama-nama Subjek Penelitian... 136


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia

dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga manusia mampu menghadapi

setiap perubahan yang terjadi. Melalui pendidikan, diharapkan manusia dapat

meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan kreatifitas terhadap perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi. Fungsi lain dari pendidikan adalah mengurangi

kebodohan, keterbelakangan dan kemiskinan. Karena dengan ilmu pengetahuan

dan keterampilan yang diperoleh dapat menjadikan seseorang mampu mengatasi

masalah atau problematika yang dihadapinya.

Berdasarkan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab I, bahwa pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa dan negara.

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan merupakan

upaya yang terorganisir, bahwa pendidikan itu dilakukan oleh usaha sadar

manusia dengan dasar dan tujuan yang jelas, adanya tahapan dan komitmen

bersama didalam proses pendidikan itu sehingga tercapailah tujuan.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, setiap lapisan dari dunia

pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting, misalnya dalam mencapai


(17)

2

hasil belajar. Di dunia pendidikan hasil belajar merupakan tolok ukur yang paling

mendasar yaitu semakin baiknya hasil belajar yang dicapai dalam dunia

pendidikan maka semakin besar kemungkinan tercapainya tujuan pendidikan,

misalnya saja dalam pembelajaran matematika.

Pembelajaran matematika merupakan ilmu yang berfungsi untuk

mengembangkan kemampuan menghitung dan mengukur dengan menggunakan

rumus matematika dan turunannya. Proses belajar mengajar matematika

merupakan suatu kegiatan yang mengandung serangkaian persiapan guru dan

siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam proses belajar mengajar terdapat adanya

satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan antara guru yang mengajar dengan

siswa yang belajar.

Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat berguna dalam

menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari. Tujuan pendidikan

matematika pada jenjang pendidikan dasar adalah menekankan pada nalar dan

pembentukan kepribadian (sikap) siswa agar dapat menggunakan atau

menerapkan matematika dalam kehidupannya sehari-hari. Dengan begitu

pelajaran matematika menjadi mata pelajaran yang sangat penting bagi jenjang

pendidikan dan kehidupan sehari-hari siswa.

Menurut Piaget, siswa Sekolah Dasar (SD) dalam proses pembelajaran

matematika, mereka berada pada fase operasional kongkrit. Kemampuan yang

tampak pada fase ini adalah kemampuan dalam proses berpikir untuk

mengoperasikan kaidah-kaidah yang logika, meskipun masih terikat dengan objek


(18)

3

Dari usia perkembangan kognitif, siswa SD masih terikat dengan objek

kongkrit yang dapat ditangkap oleh panca indra. Dalam pembelajaran matematika

yang abstrak, siswa memerlukan alat bantu berupa media dan alat peraga yang

dapat memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sehingga lebih cepat

dipahami dan dimengerti oleh siswa. Proses pembelajaran pada fase kongkrit

dapat melalui tahapan kongkrit, semi kongkrit, semi abstrak dan selanjutnya

abstrak.

Dalam matematika, setiap konsep yang abstrak yang baru dipahami siswa

perlu segera diberi penguatan, agar mengendap dan bertahan lama dalam memori

siswa, sehingga akan melekat dalam pola pikir dan pola tindakannya. Untuk

keperluan inilah, maka diperlukan adanya pembelajaran melalui perbuatan dan

pengertian, tidak hanya sekedar hafalan atau mengingat fakta saja, karena hal ini

akan mudah dilupakan siswa.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan matematika yaitu:

faktor tujuan, pendidik, peserta didik, isi/materi pendidikan, metode dan situasi

lingkungan. Oleh karena itu, agar proses pendidikan berlangsung secara edukatif

dan efisien dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan selain materi/bahan

pendidikan yang tepat, juga perlu dipilih pendekatan yang tepat pula sesuai

dengan materi yang diajarkan.

Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL)) merupakan konsep belajar yang menghendaki agar guru mengaitkan antara materi

yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa

membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapanya


(19)

4

lebih bermakna bagi siswa. Sebab pada dasarnya pendidikan merupakan proses

untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi dirinya sehingga

mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

Dalam kegiatan pembelajaran CTL, ciri pokok kegiatannya adalah peserta

didik perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa mereka

dan bagaimana mencapainya. Mereka harus diberi kesadaran bahwa apa-apa yang

mereka pelajari akan berguna bagi kehidupannya kelak. Dengan cara ini,

diharapkan mereka dapat memposisikan dirinya bahwa mereka memerlukan suatu

bekal bagi kehidupannya nanti. Karena itu, mereka harus mempelajari apa yang

bermanfaat bagi dirinya dan berupaya mencapainya. Tidak seperti kenyataan,

bahwa dari observasi peneliti menunjukkan bahwa tingkat penguasaan peserta

didik dalam matematika di sekolah masih kurang. Hal ini sangat memprihatinkan

banyak pihak, terutama yang menaruh perhatian dan minat khusus pada bidang

ini. Anggapan masyarakat khususnya dikalangan pelajar, matematika masih

merupakan mata pelajaran sulit, membinggungkan dan bahkan sangat ditakuti

oleh sebagian besar yang mempelajarinya.

Hal tersebut membuktikan masih rendahnya hasil belajar siswa khususnya

pada pelajaran matematika. Rendahnya hasil belajar matematika siswa tersebut

disebabkan oleh banyaknya kendala dan masalah yang dihadapi oleh siswa dalam

proses pembelajaran di sekolah. Diantaranya kendala tersebut adalah pendekatan

penyajian pelajaran matematika khususnya yang digunakan oleh guru kurang

sesuai dengan materi yang diajarkan, kedisiplinan guru dalam mengajar juga


(20)

5

Selain itu, pendekatan yang digunakan dalam peroses pembelajaran masih

kurang, kendala yang lain adalah lingkungan, sarana dan perasarana yang kurang

mendukung berjalannya proses pembelajaran dan rendahnya minat siswa dalam

menerima pelajaran yang diberikan guru, khususnya bidang studi matematika.

Karena pelajaran itu dianggap sebagai bidang studi yang sulit.

Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di SD 064028 dapat

diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal masih rendah

terutama dalam menyelesaikan soal-soal dengan bentuk soal essay test dan dari

seluruh siswa kelas V hanya sekitar 50% saja yang dapat menyelesaikan soal

dengan baik dan benar.

Salah satu upaya meningkatkan pemahaman siswa terhadap pelajaran

matematika adalah guru harus menguasai materi yang diajarkan dan

menyesuaikan dengan pendekatan pembelajaran agar aktivitas dan hasil belajar

siswa dapat meningkat dan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam

mempelajari konsep matematika.

Dengan pendekatan kontekstual siswa diajak untuk aktif bergerak dan

mengerjakan soal-soal maupun tugas-tugas yang diberikan oleh guru dan untuk

membuat siswa dapat memahami dan mengerti materi yang telah diajarkan.

Pendekatan kontekstual mendasarkan diri pada kecenderungan pemikiran tentang

belajar bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi siswa harus

mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka sendiri. Siswa belajar dengan

mengalami, karenanya mereka dituntut untuk bisa mencatat sendiri pola-pola


(21)

6

perlu dibiasakan memecahkan masalah, menemukan sesuatu yang berguna bagi

dirinya, dan bergelut dengan ide-ide.

Proses belajar dapat mengubah struktur otak, dimana perubahan struktur

otak itu berjalan terus seiring dengan perkembangan organisasi pengetahuan dan

keterampilan seseorang. Untuk itu perlu dipahami, pendekatan belajar yang salah

dan terus-menerus dipanjangkan akan mempengaruhi struktur otak, yang pada

akhirnya mempengaruhi cara seseorang berprilaku.

Berdasarkan seluruh uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul: “ Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Dengan Pendekatan Kontekstual (CTL) Di Kelas V SD Negeri 064028 Tahun Ajaran 2013/2014.”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat

diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Belajar matematika merupakan belajar konsep, yaitu dengan memperhatikan

urutan konsep mulai yang dari paling sederhana.

2. Banyak guru matematika yang cenderung menggunakan pendekatan

konvensional dalam menyampaikan pelajaran matematika

3. Guru kurang mampu menciptakan model-model pembelajaran dan kurang

menggunakan alat peraga pada pembelajaran matematika.

4. Masih rendahnya pemahaman konsep belajar siswa pada pelajaran

matematika.


(22)

7

6. Masih rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

C. Batasan Masalah

Untuk mempermudah pemahaman dalam penelitian ini, maka penulis

perlu membatasi masalah : “Upaya Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar

Siswa Pada Mata Pelajaran Matematik Materi Pecahan Dengan Pendekatan

Kontekstual (CTL) Di Kelas V SD Negeri 064028Tahun Ajaran 2013/2014”.

D. Rumusan Masalah

Penelitian pada hakikatnya adalah mencari jawaban atas permasalahan

yang dilatar belakangi dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan dicari

jawabannya pada kegiatan penelitian. Berdasarkan masalah di atas maka rumusan

masalah yang akan dicari jawabannya dalam kegiatan penelitian adalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa dalam penyajian materi pecahan

melalui penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) di kelas V SD Negeri

064028 ?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Pendekatan

Kontekstual (CTL) pada Mata pelajaran Matematika Materi Pecahan di kelas

V SD Negeri 064028 ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan sesuai dengan perumusan masalah yang telah dirumuskan


(23)

8

1. Meningkatkan aktivitas siswa dalam penyajian materi pecahan melalui

penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) di kelas V SD Negeri 064028.

2. Peningkatan hasil belajar siswa setelah menggunakan Pendekatan Kontekstual

(CTL) pada Mata pelajaran Matematika materi Pecahan di kelas V SD Negeri 064028.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian yang dilakukan terhadap Pendekatan Kontekstual (CTL) pada

mata pelajaran matematika sangat penting sekali, disamping untuk peningkatan

aktivitas dan hasil belajar siswa, siswa juga akan lebih termotivasi dan mendorong

siswa membuat hubungan antar pengetahuan yang dimilikinya dengan

penerapannya dalam kehidupan mereka, juga untuk mengoptimalkan kegiatan

belajar mengajar dengan memilih pendekatan-pendekatan yang dapat

mengembangkan kegiatan belajar siswa secara lebih aktif.

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini ditinjau dari dua aspek, yaitu :

1. Manfaat penelitian secara teoritis

a. Menambah wawasan keilmuan bagi penulis dalam mengembangkan

Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam bidang studi matematika.

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam menggunakan Pendekatan Kontekstual

(CTL) guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Manfaat penelitian secara praktis

a. Bagi guru dalam mengajar terlebih dahulu guru harus memperhatikan


(24)

9

b. Sebagai bahan masukan kepada guru untuk mengoptimalkan kegiatan

belajar mengajar dengan memilih pendekatan-pendekatan yang dapat

mengembangkan kegiatan belajar siswa secara lebih aktif.

c. Bagi siswa dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan

penerapan Pendekatan Kontekstual (CTL) dalam pembelajaran

matematika.

d. Bagi sekolah bisa mengembangkan serta meningkatkan kreativitas dalam

mengajar.

e. Sumbangan pemikiran bagi para penulis lainnya yang akan mengkaji

tentang Pendekatan Kontekstual (CTL).

f. Untuk memaksimalkan pengetahuan peneliti dalam penyusunan penelitian

ilmiah.

G. Definisi Operasional

Berdasarkan judul penelitian di atas, ada beberapa istilah yang perlu untuk

dijelaskan secara operasional agar tidak terjadi penafsiran yang salah. Beberapa

istilah tersebut adalah Pendekatan Kontekstual (CTL), aktivitas, dan hasil belajar.

1. Pendekatan Kontekstual (CTL) adalah Pembelajaran kontekstual (Contextual

Teaching and Learning) adalah konsep belajar yang membantu guru

mengaitkan antara materi dengan yang diajarkannya dengan situasi dunia

nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antar pengetahuan

yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari,

dengan melibatkan tujuh komponen utama pembelajran efektif, yakni:


(25)

10

(Inquiry), masyarakat belajar (learning Community), pemodelan

(Modelling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

2. Aktivitas adalah sejenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam belajar

dengan tujuan perubahan tingkah laku, baik menyangkut pengetahuan,

keterampilan maupun sikap, baik meliputi segenap aspek organism

ataupun pribadi. Jadi prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah

tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas

(Sardiman.2008:91). Itu sebab nya aktivitas merupakan prinsip atau asas

yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar.

3. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa,

yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap

dan ketrampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya,

misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi


(26)

75

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilaksanakan pada Bab IV, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan penelitian

yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VB SD Negeri 064028 Medan

melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada

materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan pengurangan

berbagai bentuk pecahan mengalami peningkatan aktivitas antara siklus I

dan siklus II, rata-rata pada masing-masing siklus adalah pada siklus I

sebesar 78 dalam kategori “Cukup” dan pada siklus II sebesar 83 dalam kategori “Baik”.

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri 064028 Medan

melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada

materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan pengurangan

berbagai bentuk pecahan juga mengalami peningkatan antara siklus I dan

siklus II sebesar 23,52%, persentasi pada masing-masing siklus adalah,

pada siklus I siswa diperoleh sebanyak 23 orang (67,65%) memperoleh

nilai ≥ 65 dari 34 siswa dengan nilai minimal 50 dan nilai maksimum sebesar 100. Sedangkan siswa pada siklus I yang <65 sebanyak 11 orang

siswa (32,35%). Selanjutnya pada siklus II siswa diperoleh sebanyak 31

orang (91,17%) memperoleh nilai ≥ 65 dari 34 siswa dengan nilai 75


(27)

76

minimal 50 dan nilai maksimum sebesar 100. Sedangkan siswa pada

siklus II yang < 65 sebanyak 3 orang siswa (8,83%) dari 34 orang siswa

yang dibawah KKM. Sedangkan Ketuntasan belajar siswa kelas VB SD

Negeri 064028 Medan melalui penggunaan pendekatan kontekstual (CTL)

pada materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan

pengurangan berbagai bentuk pecahan memperoleh rata-rata 76,10 dan

ketuntasan kelas sebesar 67,65% pada siklus I. Sedangkan pada siklus II

rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 83,45 dengan ketuntasan kelas

sebesar 91,17%. Ketuntasan kelas mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II yaitu sebesar 23.52%.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dilaksanakan, maka dapat diperoleh beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual

(CTL) sebagai pendekatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan

aktivitas dan hasil belajar pada pembelajaran matematika materi pecahan

di kelas V, dengan langkah-langkah pembelajaran pendekatan

kontekstual.

2. Pihak sekolah hendaknya mendukung pengembangan inovasi

pembelajaran CTL dengan cara menyiapkan sarana dan prasarana

pembelajaran yang mendukung di dalam pembelajaran guna perbaikan


(28)

77

3. Peneliti hendaknya sebelum menggunakan pendekatan kontekstual (CTL)

dalam penelitian, harus memastikan prasarat pembelajaran seperti

memastikan siswa telah menghapal kali-kali karena itu sangat mendukung

di dalam proses pembelajaran, dan menggunakan alat peraga yang lebih

kongkit lagi sehingga apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran dengan


(29)

78

DAFTAR PUSTAKA

Anita, Sri, W.dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka karya.

Bahri, Djamarah, Syaiful.2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, Syaiful, Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:

Rineka Cipta

Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembelajaran.Bandung: Citapustaka media perintis.

Hamalik. 1993. Metode dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mudjiono, Dimyanti. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhsetyo, Gatot. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Panen, Paulina,dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta: Universitas

terbuka.

Rusman. 2009. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorentasikan Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: kencana.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum


(30)

79

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Slamento. 2010 Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

S. Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Subarinah. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta:

Depdiknas.

\Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Winansih, Varia. 2008 Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: Citapustaka


(1)

(Inquiry), masyarakat belajar (learning Community), pemodelan (Modelling), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

2. Aktivitas adalah sejenis kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam belajar dengan tujuan perubahan tingkah laku, baik menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, baik meliputi segenap aspek organism ataupun pribadi. Jadi prinsipnya belajar adalah berbuat untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas (Sardiman.2008:91). Itu sebab nya aktivitas merupakan prinsip atau asas yang sangat penting didalam interaksi belajar mengajar.

3. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan ketrampilan. Perubahan tersebut diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari yang tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan pada Bab IV, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa kelas VB SD Negeri 064028 Medan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan mengalami peningkatan aktivitas antara siklus I dan siklus II, rata-rata pada masing-masing siklus adalah pada siklus I sebesar 78 dalam kategori “Cukup” dan pada siklus II sebesar 83 dalam kategori “Baik”.

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VB SD Negeri 064028 Medan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) pada materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan juga mengalami peningkatan antara siklus I dan siklus II sebesar 23,52%, persentasi pada masing-masing siklus adalah, pada siklus I siswa diperoleh sebanyak 23 orang (67,65%) memperoleh nilai ≥ 65 dari 34 siswa dengan nilai minimal 50 dan nilai maksimum sebesar 100. Sedangkan siswa pada siklus I yang <65 sebanyak 11 orang siswa (32,35%). Selanjutnya pada siklus II siswa diperoleh sebanyak 31 orang (91,17%) memperoleh nilai ≥ 65 dari 34 siswa dengan nilai


(3)

minimal 50 dan nilai maksimum sebesar 100. Sedangkan siswa pada siklus II yang < 65 sebanyak 3 orang siswa (8,83%) dari 34 orang siswa yang dibawah KKM. Sedangkan Ketuntasan belajar siswa kelas VB SD Negeri 064028 Medan melalui penggunaan pendekatan kontekstual (CTL) pada materi pecahan pecahan pada sub topik penjumlahan dan pengurangan berbagai bentuk pecahan memperoleh rata-rata 76,10 dan ketuntasan kelas sebesar 67,65% pada siklus I. Sedangkan pada siklus II rata-rata yang diperoleh adalah sebesar 83,45 dengan ketuntasan kelas sebesar 91,17%. Ketuntasan kelas mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II yaitu sebesar 23.52%.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan, maka dapat diperoleh beberapa saran sebagai berikut:

1. Guru hendaknya menggunakan pendekatan pembelajaran kontekstual (CTL) sebagai pendekatan pembelajaran dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada pembelajaran matematika materi pecahan di kelas V, dengan langkah-langkah pembelajaran pendekatan kontekstual.

2. Pihak sekolah hendaknya mendukung pengembangan inovasi pembelajaran CTL dengan cara menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung di dalam pembelajaran guna perbaikan mutu pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas sekolah.


(4)

3. Peneliti hendaknya sebelum menggunakan pendekatan kontekstual (CTL) dalam penelitian, harus memastikan prasarat pembelajaran seperti memastikan siswa telah menghapal kali-kali karena itu sangat mendukung di dalam proses pembelajaran, dan menggunakan alat peraga yang lebih kongkit lagi sehingga apa yang ingin dicapai dalam pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual tercapai.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Anita, Sri, W.dkk. 2008. Strategi Pembelajaran di SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineka karya.

Bahri, Djamarah, Syaiful.2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Bahri, Djamarah, Syaiful, Zain, Aswan. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Halimah, Siti. 2008. Strategi Pembelajaran.Bandung: Citapustaka media perintis. Hamalik. 1993. Metode dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.

Hamalik, Oemar. 2007. Kurikulum Dan Pembelajaran. Bandung: Bumi Aksara.

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematika. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Mudjiono, Dimyanti. 2006. Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Muhsetyo, Gatot. 2009. Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Panen, Paulina,dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran 1. Jakarta: Universitas

terbuka.

Rusman. 2009. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Sagala, Syaiful. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Sardiman. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorentasikan Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: kencana.

Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum


(6)

Sanjaya, Wina. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

Slamento. 2010 Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta.

S. Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Subarinah. 2006. Inovasi Pembelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

\Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar . Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Winansih, Varia. 2008 Pengantar Psikologi Pendidikan. Bandung: Citapustaka


Dokumen yang terkait

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11

0 11 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL SISWA KELAS V SD NEGERI 3 ADILUWIH TAHUN PELAJARAN 20112012

0 13 30

PENGGUNAAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN 2 PURWODADI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 44

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 5 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 15 50

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 SINAR SEMENDO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 8 48

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE PRAKTIKUM MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI BANJAR AGUNG UDIK TAHUN PELAJARAN 2011/2012

9 79 56

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS V SD NEGERI 3 BOJONG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 55

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK KELAS III SD NEGERI 08 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

0 3 5

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BAGI SISWA KELAS IV SDN 2 TANJUNG SARI TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 50