Sistem Antrian Poliklinik dengan Simulasi Estimasi Waktu Layanan terhadap Pasien.
v
ABSTRAK
Pada dasarnya manusia selalu mengharapkan untuk mendapatkan suatu fasilitas pelayanan yang sebaik-baiknya dan tidak menyita waktu lama dalam hidup mereka. Begitu juga dengan suatu sistem pelayanan, setiap sistem berusaha memberikan suatu fasilitas pelayanan yang sebaiknya demi keefisienan waktu pelanggan. Tetapi untuk memperbaiki sistem atau menentukan jumlah pelayanan yang diperlukan merupakan masalah yang cukup sulit untuk dipahami dan diterapkan. Persoalan yang selalu timbul adalah apakah cukup memadai (ekonomis) antara perubahan sistem baru dibandingkan dengan keadaan pada sistem sebelumnya. Biaya yang dikeluarkan akibat memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan atau pasien dan pada akhirnya memperkecil keuntungan.
Antrian yang ada di loket menandakan adanya suatu permasalahan pelayanan dalam sistem tersebut. Salah satu cara untuk mencari solusi dari permasalahan antrian tersebut dapat direncanakan dengan suatu metode analisa. Metode Analisa yang digunakan adalah Analisa Teori Antrian. Dengan analisa teori antrian, kita dapat mengetahui apakah sistem pelayanan di loket sudah mencapai suatu keadaan yang optimal atau belum. Model antrian yang dibahas merupakan suatu metode yang penting untuk sistem pengelolaan yang mengoptimalkan pelayanan dengan mengurangi antrian.
(2)
vi
ABSTRACT
Basically, people are always expecting to get a service facility as good as possible and do not take a long time in their daily lives. Service systems as well, every system strive to provide an efficient service facility well suited to the customer's time. But to improve the system or determine the amount of necessary services is an issue that is quite difficult to understand and apply. The issue that always arises is whether sufficient enough (economically) between changes in the new system compared to the previous system state. Costs incurred due to providing additional services, will lead to a reduction in profits may be up to below acceptable levels. The opposite is often the onset of long queues will result in loss of customers or patients and ultimately reduce profits.
Queues that exist in the counter indicate a problem in the system services. One way to find solutions to the problems of the queue can be planned with an analysis method. The analysis method used is the analysis of Queueing Theory. With analysis of queuing theory, we can find out whether the service system in the counter has reached a state of optimal or not. Queuing model discussed is a method that is essential to optimize the service management system to reduce queues.
(3)
vii
DAFTAR ISI
Prakata ... i
Pernyataan publikasi laporan penelitian... iii
PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iv
ABSTRAK ... v
ABSTRACT ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ...x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SIMBOL... xii
DAFTAR SINGKATAN ... xiv
DAFTAR ISTILAH ...xv
BAB I ... 1
PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 3
1.3 Tujuan ... 3
1.4 Batasan Masalah... 4
1.5 Sistematika Pembahasan ... 5
BAB II ... 6
LANDASAN TEORI ... 6
2.1 Bahasa Pemrograman PHP (Personal Home Page)... 6
2.2 MySQL... 6
2.3 XAMPP ... 6
2.4 Internet ... 7
2.5 Black Box Testing ... 7
2.6 UML (Unified Modeling Language) ... 8
2.7 Teori Antrian ... 9
(4)
viii
2.8.2 Karakteristik Sistem Antrian ... 12
2.8.3 Model Sistem Antrian ... 17
2.8.4 Uji t (Independent Sample t Test)... 22
2.8.5 Uji Satu-Sampel Kolmogorov-Smirnov (Sidney Siegel, 1988, pp. 59)23 2.9 SPSS (Statistical Product and Service Solution) ... 24
BAB III... 26
ANALISIS DAN DISAIN ... 26
3.1 Analisis... 26
3.1.1 Antrian... 26
3.1.2 Laporan ... 27
3.2 Gambaran Keseluruhan ... 29
3.2.1 Persyaratan Antarmuka Esternal ... 29
3.2.2 Antarmuka dengan Pengguna ... 29
3.2.3 Antarmuka Perangkat Keras... 29
3.2.4 Antarmuka Perangkat Lunak... 30
3.2.5 Fitur-Fitur Produk Perangkat Lunak ... 30
3.3 Desain Penelitian ... 33
3.3.1 Metode Penelitian... 33
3.3.2 Metode Pengumpulan Data ... 34
3.3.3 Teknik Pengolahan dan Uji Data ... 35
3.4 Desain Perangkat Lunak ... 37
3.4.1 Pemodelan Perangkat Lunak ... 37
3.4.2 Disain Penyimpanan Data ... 39
BAB IV ... 41
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK ... 41
4.1 Bottom-up Implementasi ... 41
4.2 Implementasi Antarmuka ... 51
BAB V... 56
TESTING DAN EVALUASI SISTEM ... 56
5.1 Data Hasil Penelitian ... 56
5.1.1 Data Kedatangan ... 56
(5)
ix
5.1.3 Keadaan Sistem di Loket Poli ... 60
BAB VI ... 77
KESIMPULAN DAN SARAN ... 77
6.1 Kesimpulan ... 77
6.2 Saran... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
(6)
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Banyak Saluran-Satu Tahap (Heizer dan Render, 2005) ... 10
Gambar 2.2 Satu Saluran – Satu Tahap (Heizer dan Render, 2005) ... 10
Gambar 2.3 Satu Saluran – Banyak Tahap (Heizer dan Render, 2005) ... 11
Gambar 2.4 Banyak Saluran – Banyak Tahap (Heizer dan Render, 2005)... 11
Gambar 3.5 Flowchart Sistem Antrian... 27
Gambar 3.6 Flowchart Pencetakan Laporan ... 28
Gambar 3.7 DFD Level 0 ... 38
Gambar 3.8 DFD Level 1 ... 39
Gambar 3.9 Entitity Relationship Diagram ... 40
Gambar 4.10 Halaman Input Simulasi ... 51
Gambar 4.11 Halaman Simulasi Antrian ... 52
Gambar 4.12 Halaman Riwayat Sistem ... 53
Gambar 4.13 Halaman Input Laporan ... 54
(7)
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Data Kedatangan ... 56
Tabel 5.2 Output Independent Sampel T-Test ... 57
Tabel 5.3 Waktu Pelayanan per-pasien ... 59
Tabel 5.4 Output Uji Distribusi Kedatangan Kolmogorov-Smirnov ... 62
(8)
xii
DAFTAR SIMBOL
Jenis SIMBOL Nama Arti
Flowchart Start/End Terminator
Menunjukan langkah awal atau langkah akhir yang mengakhiri proses
Flowchart Process
Menunjuka proses terkomputerisasi yang
dilakukan system.
Flowchart Document
Menunjukan dokumen fisik yang bisa
diarsipkan.
Flowchart Display
Menunjukan data terkomputerisasi yang
ditampilkan di layar monitor.
Flowchart Manual Operation
Menunjukan aktivitas yang dilakukan secara
manual
Flowchart Stored Data / Database
Menunjukan tempat penyimpanan data/ database dari sistem
Flowchart Manual Input
Menunjukan pemasukan data yang
dilakukan secara manual dengan menggunakan alat
masukan. Flowchart Decision Menunjukkan pilihan
(9)
xiii
dalam pengambilan keputusan.
Flowchart Arsip Menunjukkan
pengarsipan dokumen.
Flowchart Flow
Menunjukan alur dari setiap simbol-simbol di
flowchart.
Flowchart Input/Output
Data Proses input/output
ERD Entity
Menunjukan sesuatu yang unik dan dapat dibedakan dari sesuatu
yang lain.
ERD Attribute
Menunjukan karakteristik/ sifat-sifat
dari entitas.
ERD Relation
Menunjukan hubungan antar entitas yang berasal dari himpunan
(10)
xiv
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan-singkatan berikut yang akan digunakan di dalam laporan ini, antara lain:
DFD : Data Flow Diagram
ERD : Entity Relationship Diagram
KD : Kamus Data
PSPEC : Process Specification PHP : Hypertext Processor
SQL : Structured Query Language
UI : User Interface
URL : Universal Resource Locator FIFO : First In First Out
(11)
xv
DAFTAR ISTILAH
Istilah-istilah yang digunakan di dalam penyusunan laporan ini, antara lain: Email Gateway : suatu platform yang menyediakan mekanisme untuk mengirim dan menerima email dari internet.
ERD : bagan yang menunjukan entitas-entitas terkait dalam sebuah sistem dan relasi antar entitas-entitas tersebut.
Flowchart : bagan yang menunjukan alir dari proses atau aliran system secara logika.
Kedatangan(arrival) : datangnya pelanggan (orang/barang) untuk dilayani. Mengikuti distribusi Poisson dan bebas terhadap kedatangan sebelum/ sesudahnya. Waktu pelayanan : lama pelayanan sampai selesai.
Waktu menunggu : waktu menunggu untuk dilayani atau waktu menunggu selama dalam sistem.
Satuan penerima pelayanan (spp) : pelanggan / kostumer.
Rata-rata kedatangan (rrk) : banyaknya kedatangan spp per satuan waktu. Rata-rata pelayanan (rrp) : banyaknya pelayanan yang dapat diberikan dalam waktu tertentu.
(lamda) : rata-rata kedatangan, banyaknya kedatangan pelanggan (spp) per satuan waktu.
(mu) rata-rata pelayanan, banyaknya pelanggan (spp) yang dilayani per satuan waktu. (1/= rata-rata waktu pelayanan untuk 1 pelanggan (spp))
(12)
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup penelitian untuk membangun ‘Sistem Antrian Poliklinik dengan Estimasi Waktu Layanan Terhadap Pasien’
1.1 Latar Belakang
Permasalahan utama yang sering dilihat pada sebuah sistem adalah masalah permintaan. Sering kali terlihat pemandangan banyak orang menunggu di suatu tempat fasilitas pelayanan umum misalnya, pada loket pengambilan obat di suatu rumah sakit. Umumnya, setiap orang pernah mengalami kejadian seperti ini dalam hidupnya baik itu untuk keperluan primer/utama seperti masalah kesehatan maupun keperluan sekunder/kedua seperti fast food. Oleh karena itu, bisa dikatakan bahwa antrian sudah menjadi bagian dari kehidupan setiap orang.
Pada rumah sakit, salah satu tanggung jawab dari suatu loket yang tersedia adalah menyediakan dan mengeluarkan obat-obatan menurut resep dokter. Seorang petugas/penjaga loket pengambilan obat (apoteker) bertanggung jawab dalam pelaksaan suatu unit loket tersebut. Apoteker biasanya dibantu oleh beberapa orang asisten yang bertugas membuat dan menyediakan obat menurut resep-resep tersebut.
Apabila dilihat secara sepintas, sering terjadi antrian orang yang cukup banyak di loket pengambilan obat terutama pada saat jam-jam sibuk. Pertanyaan yang muncul adalah apakah permasalahan antrian tersebut diakibatkan oleh daya tampung (kapasitas) yang terlampaui, atau oleh kurangnya jumlah pelayanan atau akibat kurang efektifnya sistem pelayanan di loket tersebut. Hal ini harus diselidiki lebih lanjut dan tidak bisa dibuat kesimpulan berdasarkan penglihatan fisik semata. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hendarsyah (1997) yang meneliti dua persimpangan jalan dengan sistem pengendali lalu lintas (Studi Kasus di Kotamadya Bandung) menunjukkan bahwa durasi lampu hijau memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tundaan dan panjang antrian untuk masing-masing lajur. Adanya perbedaan durasi lampu hijau membuat para
(13)
2
pengemudi lebih cenderung untuk memilih simpangan yang durasi lampu hijaunya lebih lama. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih menginginkan suatu fasilitas pelayanan umum yang dapat memberikan pelayanan lebih cepat tanpa adanya waktu antrian yang terlalu lama.
Setiap orang selalu mengharapkan untuk mendapatkan suatu fasilitas pelayanan yang sebaik-baiknya dan tidak terganggu oleh waktu antrian yang terlalu lama, begitu juga dengan suatu sistem pelayanan. Mereka juga berusaha memberikan suatu fasilitas pelayanan yang sebaik-baiknya. Tetapi untuk memperbaiki sistem atau menentukan jumlah pelayanan yang diperlukan merupakan masalah yang cukup sulit untuk dipelajari. Dalam banyak hal, tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian. Persoalan yang selalu timbul adalah apakah cukup untuk memadai (ekonomis) antara perbaikan sistem baru (misalnya, penambahan pelayanan; memperbarui alat-alat dan sebagainya) dibandingkan dengan keadaan pada sistem sebelumnya. Biaya yang dikeluarkan akibat memberikan pelayanan tambahan, akan menimbulkan pengurangan keuntungan mungkin sampai di bawah tingkat yang dapat diterima. Sebaliknya sering timbulnya antrian yang panjang akan mengakibatkan hilangnya pelanggan atau pasien.
Berdasarkan dari permasalahan yang dihadapi, maka muncullah pertanyaan mengenai bagaimana mengusahakan keseimbangan antara biaya tunggu (antrian) terhadap biaya mencegah antrian itu sendiri guna memberikan pelayanan yang optimal dan mendapatkan pendapatan yang maksimal. (Siagian P., 1987, pp. 390)
Menurut Subagyo, salah satu cara untuk memperbaiki fasilitas pelayanan dapat direncanakan dengan suatu metode analisa. Metode Analisa yang digunakan adalah Analisa Teori Antrian, dengan analisa teori antrian penyedia jasa dapat mengetahui apakah sistem pelayanan yang ada sudah mencapai suatu keadaan yang optimal atau belum. Model antrian yang akan dibahas merupakan suatu metode yang penting untuk sistem pengelolaan yang mengoptimalkan pelayanan dengan menghilangkan antrian. (Subagyo P., 1995, pp. 264)
Tentu saja dari semua itu penulis harus melihat dari dua sisi yang berbeda untuk mencapai hasil yang maksimal dan optimal, karena dari berbagai data dan rancangan yang didesain untuk mengoptimalkan suatu sistem antrian. Semua itu
(14)
3
tidaklah cukup jika pelanggan/pasien merasa jenuh atau resah selama masa antrian, hal ini seharusnya sudah menjadi satu kesatuan yang diperhitungkan dalam sistem antrian. Sebagai langkah awal penyedia jasa dapat memberikan ketenangan dalam bentuk estimasi waktu antrian, sehingga dengan memberikan tujuan dalam bentuk yang pasti para pelanggan/pasien akan lebih tenang sesuai dengan dasar psikologis manusia.
Dalam hal ini peranan permodelan sebuah sistem sangatlah penting, apalagi bila kegiatan tersebut didukung dengan sebuah aplikasi komputer. Aplikasi ini akan membantu untuk memodelkan sebuah kegiatan, dengan kata lain penulis membuat kondisi yang sebenarnya dalam sebuah sistem berbasis komputer. Begitu pula di poli, antrian yang banyak di loket pendaftaran perlu dimodelkan terlebih dahulu, agar mendapatkan waktu pelayanan yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan untuk mencari sistem permodelan antrian yang optimal dan efisien bagi pengguna adalah:
- Bagaimana cara membangun model simulasi antrian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan guna membangun sistem antrian yang efisien?
- Apakah yang akan dihasilkan dari teori antrian dan analisis data pada simulasi antrian?
- Bagaimana cara memaksimalkan simulasi antrian berdasarkan hasil yang tersedia?
- Bagaimana cara memberikan laporan untuk antrian harian, periode, pengguna jasa, dan data loket?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan dan perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: - Membuat sebuah model simulasi antrian yang akan mengumpulkan data
mengenai poliklinik dan meneliti dari sampel dan penelitian yang ada.
- Memberikan hasil-hasil olahan data yang akan dibutuhkan oleh pengguna untuk melihat/membandingkan dan merancang model antrian yang efisien.
(15)
4
- Menyediakan estimasi untuk tiap pasien yang masuk dalam sistem, memberikan saran pada pengguna mengenai kekurangan pada sistem, dan melakukan analisis secara periodik.
- Menyediakan penyimpanan data-data yang diperlukan untuk laporan pada database sistem secara otomatis.
1.4 Batasan Masalah
Pembatasan program dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Perangkat keras
Processor Intel Dual Core 2.4 GHZ 2 GB DDR2 Memory/RAM
320 GB Harddisk Keyboard dan mouse Printer
Perangkat lunak
Microsoft Windows 7 SP1 mySql database system
HTML 5, PHP, Sql, JavaScript NetBean, Notepad++
Batasan Aplikasi
Aplikasi berupa simulasi, jadi setiap simulasi dapat memiliki data yang berbeda seseuai dengan input.
Aplikasi tidak dapat menghentikan, merubah, atau menginput data ketika simulasi sedang berjalan.
Antrian pada loket diasumsikan masuk terus-menerus sebanyak input dari pengguna.
Laporan secara periodik ditentukan oleh pengguna mengenai jenis dan periodenya.
Uji sampel dilakukan secara manual, analisis dan anjuran dilakukan oleh sistem.
(16)
5
Struktur antrian yang digunakan adalah Multiple Channel-Single Phase atau Banyak saluran-Satu Tahap.
Aturan antrian yang digunakan adalah Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO).
Moden antrian yang digunakan adalah Model Antrian Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Terbatas dan Model Antrian Pelayanan Tunggal dengan Populasi Tidak Terbatas tergantung kebutuhan.
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika penyajian yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 Pendahuluan
Membahas mengenai uraian mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Batasan Masalah, dan Sistematika Penyajian.
BAB 2 Landasan Teori
Membahas teori-teori yang digunakan dan penelitian-penelitian sampel yang menunjang perancangan laporan dan sistem.
BAB 3 Analisis dan Disain
Berisi hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat antara lain: Flowchart, Activity Diagram, Topologi Jaringan, Web layout, User Interface.
BAB 4 Pengembangan Perangkat Lunak
Berisi tentang hasil produk yaitu hasil akhir dari proses sistem antrian untuk pembuatan website antrian online dan juga pembahasan tugas akhir yang berisi analisa dari hasil yang telah dicapai selama pembuatan.
BAB 5 Testing dan Evaluasi Sistem
Membahas mengenai pengujian yang telah di lakukan pada aplikasi berikut serta dengan contoh hasilnya.
BAB 6 Kesimpulan dan Saran
Bab ini digunakan untuk memberikan kesimpulan dan saran pada pembuatan aplikasi yang dibuat.
(17)
77
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa:
Program yang dibuat dapat mengumpulkan data simulasi poliklinik melalui model antrian yang dimasukkan oleh pengguna dan kevalidan data telah diuji pada penelitian ini.
Simulasi yang telah dilakukan terhadap data hasil penelitian dengan Model Antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞), berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Rata-rata laju kedatangan pasien (λ) adalah 11 pasien per jam dengan kedatangan mengikuti distribusi Poisson.
2. Rata-rata laju pelayanan loket poli ( ) dengan c = 2 dan = 3 adalah 6 pasien per jam dengan pelayanan mengikuti distribusi poisson.
3. Rata-rata waktu pelayanan untuk setiap pasien ( adalah 18 menit.
4. Rata-rata banyaknya pasien yang diharapkan berada dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 13 pasien.
5. Rata-rata banyaknya pasien yang diharapkan berada dalam antrian untuk mendapat pelayanan (Lq) adalah sebanyak 9 pasien.
6. Rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap pasien untuk menunggu dalam sistem (Ws) adalah 54,714 menit.
7. Rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap pasien untuk menunggu dalam antrian (Wq) adalah 49,28 menit.
Pada sistem simulasi program telah diimplementasi fitur estimasi untuk pasien sehingga pasien memiliki gambaran untuk giliran layanan para pasien. Program telah menyediakan laporan-laporan untuk pengguna berupa laporan
(18)
78
Pada kesimpulannya sitem pelayanan di simulasi poli sudah baik namun pada saat-saat tertentu diperkiraan akan sering terjadi penungguan pasien di poli terutama pada saat jam padat kedatangan yaitu dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Dengan menerapkan model antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞), maka dapat diketahui bahwa penyediaan jumlah pelayanan yang ada di poli sekarang adalah kurang tepat karena dengan jumlah 2 orang dokter, rata-rata tingkat kedatangan pasien ( ) masih melebihi potensi maksimum pelayanan loket poli ( ) sehingga sistem antrian tidak berada dalam kondisi tetap (steady state).
6.2 Saran
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang bisa dipertimbangkan dalam upaya untuk mengoptimalkan pelayanan, yaitu:
1. Kepada sistem simulasi ini disarankan untuk menghitung nilai maksimum daya tampung pasien yang mampu ditangani oleh 2 orang dokter pada poli tersebut pada jam padat kedatangan pasien yaitu dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
2. Saat kondisi maksimum tercapai, untuk mengatasi masalah antrian pasien di loket poli bisa dipilih 2 alternatif :
Menutup pendaftaran pasien pada loket agar tidak terjadi penumpukan pasien di loket poli. Namun cara ini mungkin menyalahi aturan yang sudah berlaku di poli, jadi perlu dipertimbangkan lagi.
Menambah dokter di poli layanan tersebut untuk menghindari adanya antrian pasien.
Menambah/merubah jam praktek dokter pada poli layanan tersebut. 3. Penulis memiliki saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh
pembaca yang berminat dalam penelitian yang serupa, yaitu untuk melakukan perhitungan rata-rata waktu pelayanan per pelanggan dalam setiap kali melakukan pengamatan.
(19)
79
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M. A. 2005. Transact-SQL pada SQL Server.
Ardhana, K. 2013. Menyelesaikan Website 30 Juta. Jakarta: Jasakom.
Bronson, R. 1983. Theory and Problems of Operations Research. Singapore: Mc Graw Hill.
Edhy, S. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartono, J. 2005. Analisis & Disain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Husen, A. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Ibid, L, Richard. 2002. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindi Persada.
Jay, H dan Barry, R. 2005. Operations Management. Jakarta: Salemba Empat. Moh, N. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugroho, A. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
Nugroho, B. 2004. Cara Mudah Membuat Website dengan PHP-MYSQL. Oetomo. 2001. Perkembangan Multimedia dan CD Interaktif.
P, Siagian. 1987. Penelitian Operasional Teori dan Praktek. UI Pers.
Pangestu, Subagyo. 1995. Dasar-dasar Operations Reseacrh. Yogyakarta: BPPT. Prasetyo, Harmi. 2006. Pengantar Unified Modelling Language (UML).
http://harmi.jogjamedia.net/2006/09/pengantar-uniifiied-modelliing-language-uml/
diakses tanggal 6 Maret 2015, 12:51 WIB
Richard, L. 2002. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Riyanto. 2010. Membuat Sendiri Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL. Gava Media.
(1)
tidaklah cukup jika pelanggan/pasien merasa jenuh atau resah selama masa antrian, hal ini seharusnya sudah menjadi satu kesatuan yang diperhitungkan dalam sistem antrian. Sebagai langkah awal penyedia jasa dapat memberikan ketenangan dalam bentuk estimasi waktu antrian, sehingga dengan memberikan tujuan dalam bentuk yang pasti para pelanggan/pasien akan lebih tenang sesuai dengan dasar psikologis manusia.
Dalam hal ini peranan permodelan sebuah sistem sangatlah penting, apalagi bila kegiatan tersebut didukung dengan sebuah aplikasi komputer. Aplikasi ini akan membantu untuk memodelkan sebuah kegiatan, dengan kata lain penulis membuat kondisi yang sebenarnya dalam sebuah sistem berbasis komputer. Begitu pula di poli, antrian yang banyak di loket pendaftaran perlu dimodelkan terlebih dahulu, agar mendapatkan waktu pelayanan yang optimal.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, permasalahan untuk mencari sistem permodelan antrian yang optimal dan efisien bagi pengguna adalah:
- Bagaimana cara membangun model simulasi antrian untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan guna membangun sistem antrian yang efisien?
- Apakah yang akan dihasilkan dari teori antrian dan analisis data pada simulasi antrian?
- Bagaimana cara memaksimalkan simulasi antrian berdasarkan hasil yang tersedia?
- Bagaimana cara memberikan laporan untuk antrian harian, periode, pengguna jasa, dan data loket?
1.3 Tujuan
Tujuan pembuatan dan perancangan sistem ini adalah sebagai berikut: - Membuat sebuah model simulasi antrian yang akan mengumpulkan data
mengenai poliklinik dan meneliti dari sampel dan penelitian yang ada.
- Memberikan hasil-hasil olahan data yang akan dibutuhkan oleh pengguna untuk melihat/membandingkan dan merancang model antrian yang efisien.
(2)
- Menyediakan estimasi untuk tiap pasien yang masuk dalam sistem, memberikan saran pada pengguna mengenai kekurangan pada sistem, dan melakukan analisis secara periodik.
- Menyediakan penyimpanan data-data yang diperlukan untuk laporan pada database sistem secara otomatis.
1.4 Batasan Masalah
Pembatasan program dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: Perangkat keras
Processor Intel Dual Core 2.4 GHZ 2 GB DDR2 Memory/RAM
320 GB Harddisk Keyboard dan mouse Printer
Perangkat lunak
Microsoft Windows 7 SP1 mySql database system
HTML 5, PHP, Sql, JavaScript NetBean, Notepad++
Batasan Aplikasi
Aplikasi berupa simulasi, jadi setiap simulasi dapat memiliki data yang berbeda seseuai dengan input.
Aplikasi tidak dapat menghentikan, merubah, atau menginput data ketika simulasi sedang berjalan.
Antrian pada loket diasumsikan masuk terus-menerus sebanyak input dari pengguna.
Laporan secara periodik ditentukan oleh pengguna mengenai jenis dan periodenya.
Uji sampel dilakukan secara manual, analisis dan anjuran dilakukan oleh sistem.
(3)
Struktur antrian yang digunakan adalah Multiple Channel-Single Phase atau Banyak saluran-Satu Tahap.
Aturan antrian yang digunakan adalah Pertama Masuk Pertama Keluar (FIFO).
Moden antrian yang digunakan adalah Model Antrian Pelayanan Ganda dengan Populasi Tidak Terbatas dan Model Antrian Pelayanan Tunggal dengan Populasi Tidak Terbatas tergantung kebutuhan.
1.5 Sistematika Pembahasan
Sistematika penyajian yang digunakan dalam laporan penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB 1 Pendahuluan
Membahas mengenai uraian mengenai Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan, Batasan Masalah, dan Sistematika Penyajian.
BAB 2 Landasan Teori
Membahas teori-teori yang digunakan dan penelitian-penelitian sampel yang menunjang perancangan laporan dan sistem.
BAB 3 Analisis dan Disain
Berisi hasil analisis dan perancangan sistem yang dibuat antara lain: Flowchart, Activity Diagram, Topologi Jaringan, Web layout, User Interface.
BAB 4 Pengembangan Perangkat Lunak
Berisi tentang hasil produk yaitu hasil akhir dari proses sistem antrian untuk pembuatan website antrian online dan juga pembahasan tugas akhir yang berisi analisa dari hasil yang telah dicapai selama pembuatan.
BAB 5 Testing dan Evaluasi Sistem
Membahas mengenai pengujian yang telah di lakukan pada aplikasi berikut serta dengan contoh hasilnya.
BAB 6 Kesimpulan dan Saran
Bab ini digunakan untuk memberikan kesimpulan dan saran pada pembuatan aplikasi yang dibuat.
(4)
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang didapatkan, dapat disimpulkan bahwa:
Program yang dibuat dapat mengumpulkan data simulasi poliklinik melalui model antrian yang dimasukkan oleh pengguna dan kevalidan data telah diuji pada penelitian ini.
Simulasi yang telah dilakukan terhadap data hasil penelitian dengan Model Antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞), berkaitan dengan tujuan dari penelitian ini diperoleh informasi sebagai berikut:
1. Rata-rata laju kedatangan pasien (λ) adalah 11 pasien per jam dengan kedatangan mengikuti distribusi Poisson.
2. Rata-rata laju pelayanan loket poli ( ) dengan c = 2 dan = 3 adalah 6 pasien per jam dengan pelayanan mengikuti distribusi poisson.
3. Rata-rata waktu pelayanan untuk setiap pasien ( adalah 18 menit.
4. Rata-rata banyaknya pasien yang diharapkan berada dalam sistem (Ls) adalah sebanyak 13 pasien.
5. Rata-rata banyaknya pasien yang diharapkan berada dalam antrian untuk mendapat pelayanan (Lq) adalah sebanyak 9 pasien.
6. Rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap pasien untuk menunggu dalam sistem (Ws) adalah 54,714 menit.
7. Rata-rata waktu yang digunakan oleh setiap pasien untuk menunggu dalam antrian (Wq) adalah 49,28 menit.
Pada sistem simulasi program telah diimplementasi fitur estimasi untuk pasien sehingga pasien memiliki gambaran untuk giliran layanan para pasien. Program telah menyediakan laporan-laporan untuk pengguna berupa laporan
(5)
Pada kesimpulannya sitem pelayanan di simulasi poli sudah baik namun pada saat-saat tertentu diperkiraan akan sering terjadi penungguan pasien di poli terutama pada saat jam padat kedatangan yaitu dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Dengan menerapkan model antrian (M/M/c) : (GD/∞/∞), maka dapat diketahui bahwa penyediaan jumlah pelayanan yang ada di poli sekarang adalah kurang tepat karena dengan jumlah 2 orang dokter, rata-rata tingkat kedatangan pasien ( ) masih melebihi potensi maksimum pelayanan loket poli ( ) sehingga sistem antrian tidak berada dalam kondisi tetap (steady state).
6.2 Saran
Dari hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan, terdapat beberapa saran yang bisa dipertimbangkan dalam upaya untuk mengoptimalkan pelayanan, yaitu:
1. Kepada sistem simulasi ini disarankan untuk menghitung nilai maksimum daya tampung pasien yang mampu ditangani oleh 2 orang dokter pada poli tersebut pada jam padat kedatangan pasien yaitu dari pukul 11.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB.
2. Saat kondisi maksimum tercapai, untuk mengatasi masalah antrian pasien di loket poli bisa dipilih 2 alternatif :
Menutup pendaftaran pasien pada loket agar tidak terjadi penumpukan pasien di loket poli. Namun cara ini mungkin menyalahi aturan yang sudah berlaku di poli, jadi perlu dipertimbangkan lagi.
Menambah dokter di poli layanan tersebut untuk menghindari adanya antrian pasien.
Menambah/merubah jam praktek dokter pada poli layanan tersebut. 3. Penulis memiliki saran yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh
pembaca yang berminat dalam penelitian yang serupa, yaitu untuk melakukan perhitungan rata-rata waktu pelayanan per pelanggan dalam setiap kali melakukan pengamatan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M. A. 2005. Transact-SQL pada SQL Server.
Ardhana, K. 2013. Menyelesaikan Website 30 Juta. Jakarta: Jasakom.
Bronson, R. 1983. Theory and Problems of Operations Research. Singapore: Mc Graw Hill.
Edhy, S. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hartono, J. 2005. Analisis & Disain Sistem Informasi : pendekatan terstruktur teori dan praktek aplikasi bisnis. Yogyakarta: ANDI.
Husen, A. 2009. Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi Offset.
Ibid, L, Richard. 2002. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindi Persada.
Jay, H dan Barry, R. 2005. Operations Management. Jakarta: Salemba Empat. Moh, N. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Nugroho, A. 2005. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan Metodologi Berorientasi Objek. Bandung: Informatika Bandung.
Nugroho, B. 2004. Cara Mudah Membuat Website dengan PHP-MYSQL. Oetomo. 2001. Perkembangan Multimedia dan CD Interaktif.
P, Siagian. 1987. Penelitian Operasional Teori dan Praktek. UI Pers.
Pangestu, Subagyo. 1995. Dasar-dasar Operations Reseacrh. Yogyakarta: BPPT. Prasetyo, Harmi. 2006. Pengantar Unified Modelling Language (UML).
http://harmi.jogjamedia.net/2006/09/pengantar-uniifiied-modelliing-language-uml/
diakses tanggal 6 Maret 2015, 12:51 WIB
Richard, L. 2002. Pengambilan Keputusan Secara Kuantitatif. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Riyanto. 2010. Membuat Sendiri Sistem Informasi Penjualan dengan PHP dan MySQL. Gava Media.