Bab 1,II DAN IIIdan kajian Paas 6 manca 3

(1)

LAPORAN ON THE JOB LEARNING

( OJL

)

Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On Job Learning pada pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah

Kabupaten Garut,Provinsi Jawa Barat Periode : mei s/d juni

Nama : ASEP KOSASIH,S.PdSD Unit Kerja : SD Negeri Paas 06 Nip :

196001011982011011

PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT PROVINSI

JAWA BARAT

2015


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBUATAN ALAT PERAGA IPA MELALUI PENDAMPINGAN.

Disusun Oleh :

Nama : ASEP KOSASIH,S.Pd

Unit Kerja : SD Negeri Paas 06

NIP : 196001011982011011 Disusun Sebagai Laporan Akhir Kegiatan On Job Learning

Pendidikan dan Pelatihan calon Kepala sekolah Kabupaten Garut

Periode Mei - juli 2015 Garut, juli 2015

Kepala SD N Paas 06 Kepala SDN Mancagahar 02

Pahrudin,S.Pd Dedi Supriadi,S.Pd

NIP. 195803061978021004 NIP. 196001011982011011

Mengetahui, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk

Drs.R.Wachjudi,MM

NIP. 196502151988031004


(3)

Kata Pengantar

Dengan memanjatkan Puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, Alhamdulillah,lapporan akhir kegiatan On The Job Learning (OJL) pada pendidikan dan pelatihan sekolah yang berjudul “ Upaya Meningkatkan kemampuan guiru dalam pembuatan Alat Peraga IPA melalui pendampingan di Sekolah Dasar Negeri Paas 06 “ ini diselesaikan dengan baik.

laporan in Laporan ini berisikan tentan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan peserta diklat Cakep, supervisi guru junior dan bagaimana guru menyusun perangkat

pembelajaran.Dalam laporan ini juga dijelaskan kondisi nyata di SDN Paas 06 dan di SDN Mancagahar 02 dalam menerapkan delapan standar pendidikan. Penulisan banyak

menjumpai kesenjangan dalam pelaksanaannya, namun penulis memberikan sedikit

sumbangan pemikiran bagaimana alternatif pemecahannya. Dalam meningkatkan AKPK di SDN 06 Paas penulis melakukan tindakan supervisi akademik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi calon peserta diklat tentang supervisi akademik.

Dalam proses penyususnan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walaupun terasa sangat melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya Bapak dan Ibu pendamping Diklat, Alhamdulillah akhirnya laporan OJL ini penulis selesaikan. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada Pembimbing :

1. Bapak Drs.SUTARMAN.M.Pd. Selaku Pembimbing dari LPPKS Indonesia, Jawa Tengah.

2. Bapak Drs.Gatot Dwi Atmaja, ST.M.Pd. selaku pembimbing dari LPPKS Indonesia Jawa Tengah.

3. Bapak Suharto Sisar.S.Pd. selaku Pembimbing dari LPPKS Indonesia Jawa Tengah. 4. Bapak Drs. H.Machmud ,M.Si.M.MMPd. selaku Kepala Dinas Kabupaten Garut.Jawa

Barat.

5. Bapak Drs.R.Wachjudi, MM. Selaku kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Jawa Barat

6. Bapak Pahrudin, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Paas 06 dan Dedi Supriadi, S.Pd. sebagai Kepala SD Negeri Mancagahar 02 yang telah banyak membantu,

memberikan masukan dan bimbingan selama pelaksanaan magang pada kegiatan OJL.


(4)

7. Teristimewa, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Hesti Kurniasih, S.Pd. sebagai Guru yunior SD Negeri Paas 06 yang bersedia diobservasi pada kegiatan supervisi akademik peserta diklat calon Kepala Sekolah.

8. Tak terlupakan, ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada Bapak/Ibu dan PTT / guru sukwan SD Negeri Paas 06 dan SD Negeri Mancagahar 02 Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut yang telah banyak membantu memberikan data dan informasi kepada penulis dalam melakukan kajian-kajian dan pelaksaan rencana tindak kepemimpinan calon Kepala Sekolah.

9. Terakhir, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada semua teman diklat calon Kepala Sekolah Kabupaten Garut tahun 2015 atas kerja sama yang terbangun selama ini mulai dari awal seleksi sampai kegiatan OJL berakhir.

Kiranya laporan kegiatan OJL ini dapat bermanfaat, dan semoga segala bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak, mendapat balasan dari Allah SWT, Amin.

Penulis,

Bab. I .Pendahuluan A. Latar Belakang. (OJL )


(5)

Kepala Sekolah memiliki peran strategis sebagai manajer di sekolah, ketika perencanaan pendidikan dikerjakan dan struktur organisasi persekolahannyapun disusun guna memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para anggota organisasi, pegawai atau karyawan dipimpin dan dimotivasi untuk mensukseskan pencapaian tujuan, tidak dijamin selamanya bahwa semua kegiatan akan berlangsung sebagaimana yang direncanakan, dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah menetapkan 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2) manajerial, (3) kewirausahaan, (4) supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program pendidikan.

Kompetensi manajerial merupakan kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen.

Dengan kemampuan dalam mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer. Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Sebagai salah satu cara bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya ini maka kepala sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha. Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi


(6)

dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.

Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah/madrasah, pemerintah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini memuat sistem penyiapan calon kepala sekolah/ madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas, Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah, mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah.

Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) mengadakan pendidikan dan latihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi administrasi dan seleksi akademik. Diklat tersebut dilaksanakan oleh LPPKS melalui kegiatan in service 1, On the Job Training (OJL), dan in service 2.

Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk mempraktikkan kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service 1. Dalam OJL dipraktikkan bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan kurikulum sekolah, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru yunior, menyusun perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan AKPK. Kegiatan OJL dilaksanakan pada 2 sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala sekolah bertugas dan sekolah lain.

Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Garut, penulis melaksanakan OJL pada SDN Paas 06 (sekolah tempat penulis bertugas) dan SDN Macagahar 02 (sekolah


(7)

magang lain). Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan OJL pada SDN Paas 02 dan pada SDN Mancagahar 02 .

Berdasarkan hasil pelaksanaan OJL pada SDN Paas 06 dan SDN Mancagahar02 , penulis menyusun laporan akhir OJL. Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta Diklat calon kepala sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah.

B. Tujuan ( OJL )

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan ini adalah untuk mengetahui dan dapat meningkatkan:

Menghasilkan kepala sekolah yang mampu mengembangkan dan meningkatkan 5 kompetensi berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, Kompetensi yang dimaksud berupa kompetensi,1. kepribadian, 2.manajerial,3. sosial, 4.kewirausahaan, dan 5. supervisi.

Menghasilkan kepala sekolah yang dapat mengarahkan dan menggerakkan guru untuk meningkatkan kuwalitas pembelajaran di sekolah.

Menghasilkan kepala sekolah yang mampu mengidentifikasi masalah yang terkait dengan standar nasional pendidikan (SNP).

Menghasilkan kompetensi manajerial melalui pengkajian RKS, pengelolaan kurikulum, pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, dan sistem monitoring dan evaluasi pada SDN Paas 06 .

Menghasilkan kepala sekoalah yang mampu melakukan supervisi akademik kepada guru dengan teknik yang benar.

C. Hasil yang Diharapkan (OJL)


(8)

Setelah kegiatan On The Job Learning ini dilakukan maka sebagai calon kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk :

Mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada pelaksanaan RTK.

Mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada pelaksanaan RTK.

Mengintegrasikan nilai-nilai kepemimpinan yang selalu menempatkan pembelajaran pada prioritas utama dalam pengambilan keputusan.

Meningkatkan kemampuan guru kelas dan mata pelajaran dalam membuat media pembelajaran (power point).

Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar dan evaluasi) sesuai standar.

Memetakan kesenjangan sekolah sendiri dan sekolah magang lain dan menyusun alternatif solusi untuk mengatasi kesenjangan.

Melaksanakan pra-observasi, observasi dan post-observasi dalam supervisi guru junior.

Bab II


(9)

A.Kondisi Nyata Sekolah Sendiri 1.Profi

SDN Paas 06 berlokasi di Kampung Cibarani Desa Paas Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1982 di atas lahan seluas 2.000 m2 dan mulai beroperasi tahun 1982 pada saat mulai dibangun Sekolaha Dasar Negeri Paas 06 adalah dengan nama SDN Nryalindung ,berubah menjadi SDN Paas 06.karena perubahan nama Desa sampai sekarang namanya SDN Paas 06 UPTD Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut’

2. VISI MISI DAN TUJUAN a.Visi

“Unggul Dalam Prestasi, Beriman Dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta Sesama, Beramal, Dan Kepedulian Serta Berbudi Luhur”.

b.Misi

Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Berprestasi dalam segala lomba, baik ilmu pengeyahuan, olahraga, maupun kesenian. Menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif, kreatif, dan bermutu.

Membimbing siswa dalam kegiatan keagamaan, agar bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Suka membantu teman dalam hal kebaikan.

Membimbing siswa dalam kegiatan peduli terhadap keindahan lingkungan. Meningkatkan potensi fisik, menanamkan sportivitas dan selalu hidup sehat.


(10)

Sopan dan bertindak santun dalam berbicara.

Tahun pelajaran 2014/2015 ini SDN Paas 06 membina sebanyak 245 siswa yang terbagi ke dalam 9 rombongan belajar dengan kelas yang paralel, setiap ruang kelas menampung rata-rata sebanyak 30 siswa.

SDN Paas 06 memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah yang cukup, sebanyak 9 orang PNS dan 4 orang non PNS. Sekolah SDN Paas 06 memiliki sarana dan prasana yaitu memiliki 8 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 gedung perpustakaan, 1 ruang UKS, 2 kamar WC/jamban guru dan siswa, 1 kantin didalam lingkungan sekolah. Prestasi siswa yang diraih SDN Paas 06 empat tahun terakhir yaitu juara I lomba Tematik dalam rangka SPKS/O2SN tahun 2014.

Kinerja SDN Paas 06 dilihat dari pencapaian delapan standar pendidikan (SNP) dapat diuraikan.

Pemetaan Delapan Standar Pendidikan Nasional. a. Standar Isi

SDN Paas 06 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan kurikulum KTSP menggunakan panduan yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yaitu :

Kurikulum SDN Paas 06 Pembelajaran pada kelas I, II,III,tematik IV ,V dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.

Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.

Kurikulum KTSP disekolah SDN Paas 06 memiliki struktur sebagai berikut : terdiri mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan mulok..


(11)

b. Standar Proses

RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum KTSP bagi guru guru kelas I, II, III,IV ,V dan VI penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

c. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing mata pelajaran ujian nasional Bahasa Indonesia ,950, Matematika 9,75, Ilmu Pengetahuan Alam 8,20 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di SDN 06 Paas Jumlah guru 9 orang dan dibantu sebanyak 4 orang tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sekol

e. Standar Sarana dan Prasarana

SDN Paas 06 memiliki luas lahan 2.000 m2 dengan jumlah gedung sebanyak 2 unit, Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 7 ruang kelas dengan ukuran masing-masing 7 x 8 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki


(12)

satu white board sebagai papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.

Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 18 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan meja tamu, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 TV, 1 set sound system dan 1 buah jam dinding, 2 komputer PC 1 leptop.

Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran (10×15) m2, meja baca berjumlah 8 dengan tempat duduk secara resehan dilantai yang diberi tikar, 2 pasang meja kursi untuk petugas perpustakaan, 5 rak buku untuk meletakan buku-buku bacaan, judul buku lebih dari 1000 judul.

Ruang kepala sekolah berukuran (7 × 9 )m2 terdapat 2 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala, 2 set komputer PC

Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC) Kepala sekolah/Guru, tamu dan siswa.

f. Standar Pengelolaan

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.


(13)

Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa

g. Standar Pembiayaan

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa Barat. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.

h. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.

Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum KTSP. Hasil penilaian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi guru sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.


(14)

Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan 3 standar nasional yang terpenuhi secara maksimal.

B. Kondisi Nyata Sekolah Lain (Magang) 1.Profil

Berdasarkan Surat penunjukan dari kepala sekolah SDN Mancagahar 02 peserta OJL dapat melakukan pemetaan 8 standar nasional pendidikan (SNP) di SDN Mancagahar 02 berlokasi di Kampung Mancagahar Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1950 di atas lahan seluas 980 m2 dan mulai beroperasi tahun 1950.

2. Visi Misi dan Tujuan a. Visi

“Unggul Dalam Pelayanan Meningkatkan Prestasi, Terampil, Bertakwa, Bermoral Serta Mengembangkan Lingkungan Belajar Yang Sehat Dan Indah”.

b. Misi

Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.


(15)

Berprestasi dalam segala lomba, baik ilmu pengetahuan, olahraga maupun Kesenian. Menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif, kreatif dan bermutu.

Membimbing siswa dalam kegiatan keagamaan,agar bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Menanamkan kebiasaan berpikir positif dan menyayangi sesama. Suka membantu teman dalam hal kebaikan.

Membimbing siswa dalam kegiatan peduli terhadap keindahan lingkungan, Meningkatkan potensi fisik, menanamkan sportivitas dan selalu hidup sehat. Sopan dalam bertindak serta santun dalam berbicara.

Tahun pelajaran 2014/2015 ini SDN Mancagahar 02 membina sebanyak 178 siswa yang terbagi ke dalam 6 rombongan belajar dari kelas I sampai VI, setiap ruang kelas menampung rata-rata sebanyak 30 siswa. SDN Mancagahar 02 memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah yang cukup, sebanyak 9 orang PNS dan 2 orang non PNS. Sekolah SDN Mancagahar 02 memiliki sarana dan prasana yaitu memiliki 6 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 2 kamar WC/jamban guru dan siswa Kinerja SDN Mancagahar 02 dilihat dari pencapaian delapan standar pendidikan (SNP) dapat diuraikan sebagai berikut :

Pemetaan 8 Standar Pendidkan a. Standar Isi

SDN Mancagahar 02 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan berdasarkan pada Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yaitu :

Kurikulum SDN Mancagahar 02 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.

Pembelajaran pada kelas I, II, III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas IV ,V dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.


(16)

Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit. b. Standar Proses

RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum KTSP bagi guru kelas III dan VI, bagi guru kelas I, II, IV dan V penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

c. Standar Kompetensi Lulusan

Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk masing-masing mata pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing mata pelajaran ujian nasional Bahasa Indonesia 7,25, Matematika 6,50, Ilmu Pengetahuan Alam 6,75 Untuk setiap mata pelajaran dapat dikatakan bahwa siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan melanjutkan tingkat sekolah berikutnya.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jumlah guru 9 orang dan dibantu sebanyak 2 orang tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sekolah. Standar kompetensi pendidik dan tenaga


(17)

kependidikan SDN Mancagahar 02 belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang mengukur berapa tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.

e. Standar Sarana dan Prasarana

SDN Mancagahar 02 memiliki luas lahan 980 m2 dengan jumlah gedung sebanyak 2 unit, Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas dengan ukuran masing-masing 7 x 8 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki satu black board sebagai papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa, memiliki prasarana lainnya seperti sapu, pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.

Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 10 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan meja tamu, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 TV, 1 set sound system dan 1 buah jam dinding, komputer PC memiliki jaringan internet Wireless Network yang terkoneksi dengan modem prabayar.

Ruang perpustakaan ukuran (5 x 6) m2 dibangun secara swadaya sekolah bersebelahan dengan ruang kepala sekolah yang pembangunannya menyekat ruang kepala sekolah dengan koaki lima/teras

bangunan sekolah yang dijadikan ruang perpustakaan, bangunan perpustakaan yang dari pemerintah belum ada, meja baca 2 pasang beralaskan tikar sebagai tempat duduk, 2 lemari rak buku.

Ruang kepala sekolah berukuran (4 × 5)m2 terdapat 2 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala.

Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC) Kepala sekolah/Guru, tamu dan siswa.

f. Standar Pengelolaan


(18)

Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.

Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga masih sulit untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam peningkatan hasil belajar siswa.

g. Standar Pembiayaan

Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa Barat Barat. Sekolah belum mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.


(19)

h. Standar Penilaian Pendidikan

Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana yang telah dibuat oleh guru.

Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum KTSP . Hasil penilaian guru pada pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi guru sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.

Dari ke 8 standar nasional diatas, 6 standar sudah terpenuhi dan 2 standar nasional yang terpenuhi secara maksimal. ( Data Dokumen Surat penunjukan terlampir di halaman ).

Bab III Rencana Tindak Kepemimpinan


(20)

A. Pelaksanaan Rencana Tndak Kepemimpinan (RTK) 1.Siklus Pertama

Indikator keberhasilan RTK Mampu menyusun program inovasi untuk meningkatkan kinerja sekolah.

a. Persiapan

Mengintegrasikan program pengolahan barang bekas ke dalam proses

pembelajaran.Menetapkan tema dan sub tema dalam menyusun program inovasi untuk meningkatkan kinerja sekolah yang diintergerasikan dalam proses pembelajaran.

Membuat jadwal kegiatan. Membuat materi.

Menetapkan bahan pembuatan alat peraga IP. Membuat lembar observasi.

Membagi kelompok kerja siswa.

Mensosialisasikan kegiatan pengolahan bahan bekas. b. Pelaksanaan

Dilaksanakan pada satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 1 x 35 menit dengan urutan pelaksanaan yang di tetapkan. Dari kegiatan ini berhasil di observasi ternyata aktivitas fisik dalam mengumpulkan bahan baku mencapai 18 orang, yang membawa peralatan lengkap 18 orang, Aktivitas mental siswa melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk 22 orang, tepat waktu dalam bekerja 14 orang. Aktivitas emosional siswa bergembira melaksanakan kegiatan 20 orang, semangat dalam bekerja 16 orang dan menghargai hasil karya teman 12 orang dengan jumlah siswa 24 orang.

c. Monev


(21)

Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa yang baru mencapai 47,5 % disebabkan karena siswa belum terbiasa pembuatan alat peraga IPA, peralatan yang tersedia kurang lengkap.

d. Refleksi

Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembuatan alat peraga IPA yang telah diketahui kendala dan hambatannya selama proses pelaksanaan yang kemudian akan diperbaiki pada kegiatan siklus II.

2. Siklus Kedua

Indikator keberhasilan RTK Mampu menyusun program inovasi untuk meningkatkan kinerja sekolah

a. Persiapan

Mengintegrasikan program pembuatan alat peraga IPA Pesawat sederhana ke dalam proses pembelajaran.

Menetapkan tema dan sub tema dalam menyusun program inovasi untuk meningkatkan kinerja sekolah yang diintergerasikan dalam proses pembelajaran.

Membuat jadwal kegiatan. Membuat materi.

Menetapkan bahan ajar Membuat lembar observasi. Membagi kelompok kerja siswa.

Mensosialisasikan kegiatan pembuatan alat. Peraga ipa

b. Pelaksanaan


(22)

Dilaksanakan pada satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 2 x 35 menit dengan urutan pelaksanaan yang di tetapkan. Dari kegiatan ini berhasil di observasi ternyata aktivitas fisik dalam mengumpulkan bahan baku mencapai 23 orang, yang membawa peralatan lengkap 23 orang, Aktivitas mental siswa melaksanakan kegiatan sesuai petunjuk 20 orang, tepat waktu dalam bekerja 18 orang. Aktivitas emosional siswa bergembira melaksanakan kegiatan 22 orang, semangat dalam bekerja 20 orang dan menghargai hasil karya teman 19 orang dengan jumlah siswa 24 orang.

c. Monev

Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa terjadi peningkatan dari semua aspek aktivitas siswa, siklus I berjumlah 47,5 % menjadi 60,1 % pada siklus II.

d.Refleksi

Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan telah diperbaiki dalam siklus II

B. Supervisi Guru Junior

Observasi guru junior merupakan serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Siklus I

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan colon terlebih dahulu melapor kepada kepala sekolah tentang rencana dan tujuan observasi guru junior, kemudian kepala sekolah menetapkan guru junior berdasarkan pertimbangan dan penilaian kepala sekolah terhadap guru junior, bersama kepala sekolah calon menetapkan jadwal pelaksanaan observasi, berdasarkan surat penunjukan kepala sekolah calon kemudian menyampaikan jadwal dan maksud dari supervisi terhadap guru junior.

2. Pelaksanaan


(23)

a. Pra-Observasi

Pra-Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta OJL sebelum melakukan observasi kelas. Tugas pengawasan pembelajaran oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan sebagaimana dinyatakan dalam Kurikulum KTSP, memperkuat Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, tentang standar kepala sekolah bahwa supervisi adalah salah satu dimensi kepala sekolah. Berdasarkan hal tersebut maka ditetapkan bahwa guru junior yang ditunjuk untuk disupervisi dengan alasan bahwa guru tersebut sudah dilatih kurikulum KTSP guru junior tersebut adalah:

Nama guru : HESTI KURNIASIH,S.Pd NIP : 196902271993012001 Pangkat/Golongan : Pembina / IV.a Mengajar di kelas : V (Lima)

Hari / tanggal : Sabtu /30 Mei 2015

Langkah-langkah yang dilakukan menyiapkan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran (RPP), peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk merencanakan waktu observasi, meminta RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi, mengisi instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah diatas dapat diketahui RPP sudah memuat komponen kurikulum KTSP.


(24)

b. Observasi

Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati instrumen yang digunakan berupa instrumen penilaian proses rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penilaian melalui instrumen hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran masih perlu diperbaiki karena dalam pelaksanaan belum terpenuhi sesuai dengan tuntutan Permendiknas Kurikulum KTSP..

c. Pasca Observasi

Post observasi dilaksanakan setelah selesai jam pembelajaran instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian proses pelaksanaan rencana persiapan pembelajaran, terdapat temuan-temuan yang belum terpenuhi secara maksimal seperti penilaian, kunci jawaban lembar kerja dan skor penilaian.

3 .Tindak Lanjut

Proses tindak lanjut hasil siklus I dari RPP dan proses pembelajaran yang masih kurang maksimal dapat di tindak lanjuti pada siklus II guna perbaikan.

4. Hasil

Berdasarkan hasil pada siklus I maka hasil tersebut menjadi acuan pada perencanaan siklus II, dari hasil diskusi supervisor dengan guru junior memberikan solusi untuk perbaikan, kendala tersebut diutarakan kembali agar dapat diperbaiki pada siklus II.

Tabel 1. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 1 Kompetensi

awal (%)

Kompetensi setelah tindakan siklus 1 (%)

Peningkatan kompetensi (%)

52 62 10

Siklus II (kedua) Perencanaan


(25)

Tahapan siklus ke II dengan guru yang sama pada siklus I disepakati jadwal pelaksanaan supervisi.

Pelaksanaan Pra-Observasi

Peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk merencanakan waktu observasi, meminta RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi, mengisi instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan instrumen RPP kurikulum KTSP

Observasi

Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati instrumen yang digunakan berupa instrumen penilaian proses rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penilaian melalui instrumen hasil observasi proses Siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah ada peningkatan dibanding siklus I.

Pasca Observasi

Pasca observasi dilaksanakan setelah selesai jam pembelajaran instrumen yang digunakan adalah instrumen penilaian proses pelaksanaan rencana persiapan pembelajaran pada siklus II sudah terpenuhi dilihat dari poin siklus I yang belum tercapai.

Tindak Lanjut

RPP dan proses pembelajaran yang masih kurang pada siklus I ternyata sudah terpenuhi pada siklus II

Tabel 2. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 2 Kompetensi setelah tindakan

siklus 1

Kompetensi setelah tindakan siklus 2

Peningkatan kompetensi


(26)

(%) (%) (%)

62 92 30

Hasil

Meningkatnya kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses pembelajaran di sekolah, guru mampu menyusun RPP berstandar, dan mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik.

Tabel 3. Rata-rata peningkatan kompetensi Peningkatan kompetensi siklus

1 (%)

Peningkatan kompetensi siklus 2

(%)

Peningkatan kompetensi (%)

10 30 40

C. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP) 1.RPP

Pembuatan perangkat pembelajaran mengacu pada , KTSP Penyusunan RPP disusun secara rinci dari tema yang mengacu pada buku guru, buku siswa dan silabus. Bahan ajar yang terdapat di buku siswa dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa. Kemudian penilaian yang dilakukan sebagai untuk perbaikan, suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

2.Bahan Ajar

Bahan ajar di ambil dari buku siswa dan buku guru Media / alat bantu dan sumber belajar yang digunakan berupa benda- benda di kelas, lingkungan sekolah, Media /alat bantu ini mengarah pada benda konkret .


(27)

3.Instrumen Penilaian

Evaluasi yaitu berupa tes lisan dan tulis yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan proses dan ketercapaian indikator. Evaluasi berupa penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penilaian sikap melalui observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Penilaian pengetahuan berupa tes lisan maupun tulis menggunakan lembar kerja siswa. Penilaian keterampilan menggunakan rubric sebagai acuan dalam penilaian.

D. Pengkajian Aspek Managerial

Berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala sekolah, Permendiknas nomor 28 tahun 2010, tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah peserta OJL melakukan kajian di SDN Paas 06 dan SDN Mancagahar02berikut :

1.Rencana Kerja Sekolah / Madrasah

Setelah mempelajari bahan pembelajaran penyusunan rencana kerja sekolah (RKS) kemudian mengkaji RKS dan RKJM SDN Paas 06 dan SDN Mancagahar 02 penulis mengerti dan memahami beberapa cara penyusunan RKS dan RKJM diantaranya model RKS/RKJM yang disusun dikembangkan berdasarkan rekomendasi EDS mengelompokkan kegiatan-kegiatan sekolah ke dalam 8 standar : 1) standar isi, 2) Standar proses, 3) standar kompetensi lulusan, 4) PTK, 5) sarana dan prasarana, 6) pengelolaan, 7) pembiayaan, dan 8) penilaian.

Pengelompokan ini sejalan dengan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang standar pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus memuat kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) PTK serta pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan lingkungan sekolah, 7) peran serta masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.


(28)

Pemahaman penulis tentang penyusunan RKS/RKJM sekolah belum utuh dan sempurna karena belum pernah menyusun RKS/RKJM sekolah secara lengkap. Untuk memaksimalkan penguasaan kompetensi penulis tentang penyusunan RKS/RKJM, penulis berharap agar dalam penyusunan RKS/RKJM sekolah pada tahun berikutnya dapat dilibatkan secara langsung guna mempraktekkan ilmu yang telah dimiliki.

2.Pengelolaan Keuangan Sekolah.

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan keuangan sekolah kemudian mengkaji pengelolaan keuangan sekolah tempat magang, penulis dapat mengetahui sumber-sumber keuangan sekolah serta dapat memahami penentuan alokasi pembiayaan sekolah. Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas publik. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional pendidikan dalam pembiayaan meliputi biaya personal, investasi, penyedia sarana prasarana, pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Kompetensi yang belum penulis kuasai adalah pengetahuan tentang bentuk laporan pertanggung-jawaban penggunaan keuangan sekolah. Untuk memaksimalkan penguasaan tentang pengelolaan keuangan sekolah secara keseluruhan, penulis berharap dapat mempelajari contoh laporan pertanggungjawaban keuangan suatu sekolah.

3.Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan kemudian mengkaji pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah tempat magang, penulis mengetahui keadaan guru dan pegawai, kualifikasi pendidikan, serta memahami


(29)

pengaturan pembagian tugasnya masing-masing. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun 2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru mengajar 24 jam tatap muka kualifikasi pendidikan guru memperlihatkan bahwa guru-guru sudah memenuhi standar kualifikasi pendidikan. Untuk mengembangkan kompetensi guru-guru, kepala sekolah mengarahkan guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan KKG atau ikut dalam pelatihan-pelatihan tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Penulis juga memahami kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan setelah mempelajari permendiknas terkait. Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sekolah magang sebaiknya dapat diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk menjadi pertimbangan dalam pembagian tugas dan pembinaannya secara berkelanjutan. Untuk itu sebagai calon kepala sekolah, penulis berharap ada penilaian atau uji kompetensi bagi guru-guru untuk mengetahui tingkat kompetensinya.

4.Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah (TAS)

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pembinaan tenaga administrasi sekolah, permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang tenaga administrasi sekolah yang dimiliki dimensi kompetensi, yaitu: (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi sosial, (3) kompetensi teknis administrasi sekolah, dan (4) kompetensi manajerial ketatausahaan sekolah.

Kemudian mengkaji pembinaan TAS tempat magang, penulis mendapat pengetahuan tentang kompetensi TAS yang harus dibina oleh kepala sekolah. Penulis juga memperoleh pengetahuan tentang model-model pembinaan TAS.

5.Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah (Sarpras)

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana sekolah kemudian mengkaji pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tempat magang, penulis mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah magang. Penulis juga


(30)

mendapat pemahaman tentang perencanaan pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan penghapusan sarana prasarana sekolah. Standar sarana dan prasarana sekolah menurut permendiknas nomor 24 tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana sekolah.

5. Pengelolaan Kurikulum

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan kurikulum kemudian mengkaji pengelolaan kurikulum sekolah tempat magang, penulis lebih mengerti tentang pengelolaan kurikulum sekolah, proses penyusunan kurikulum, bentuk-bentuk RPP yang memuat nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan KI dan KD yang dikembangkan. RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan Kurikulum. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkompok dalam pertemuan Kelompok Kerja Guru ( KKG ) sekolah ataupun KKG mata pelajaran. Untuk memaksimalkan kompetensi pengelolaan kurikulum sekolah, termasuk penyusunan RPP yang memuat nilai-nilai karakter, penulis akan lebih banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara langsung dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah.

6. Pengelolaan Peserta Didik

Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan peserta didik kemudian mengkaji pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang, penulis memiliki pemahaman tentang perencanaan dan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan pembinaan peserta didik sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan dimaksud adalah : 1) Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia; 2) Melaksanakan tata tertib sekolah; 3) Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial); 4) Melaksanakan norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan; 5) Menumbuhkembangkan kesadaran untuk rela berkorban terhadap sesama; 6) Menumbuhkembangkan sikap hormat dan


(31)

menghargai warga sekolah; 7) Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan, ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kedamaian ). Penulis juga mendapat informasi dan pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan pengembangan diri siswa yang dikembangkan berdasarkan bakat, minat, kreativitas dan kemampuan siswa. Untuk mengembangkan penguasaan kompetensi dalam pengelolaan peserta didik, penulis akan lebih banyak membaca bahan-bahan pembelajaran terkait pengelolaan peserta didik dari berbagai sumber.

7. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran

Setelah mempelajari bahan pembelajaran TIK dalam pembelajaran kemudian mengkaji pemanfaatn TIK dalam pembelajaran sekolah tempat magang, berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007 kompetensi manajerial memiliki kemampuan mengoperasikan hardware dan software dalam presentasi multimedia pembelajaran dan pengaplikasian media pembelajaran TIK, penulis mendapat informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah yang masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran kompetensi pendidik (guru) dalam penguasaan TIK terutama komputer.

8. Monitoring dan Evaluasi (Monev)

Setelah mempelajari bahan pembelajaran monitoring dan evaluasi program sekolah kemudian mengkaji monitoring dan evaluasi sekolah tempat magang, berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007 kompetensi manajerial mencapai terget kompetensi “Melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat, serta merencanakan tindak lanjutnya” Penulis belum mendapatkan hasil monitoring dan evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah magang berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan evaluasi sehingga belum memperoleh pengetahuan yang utuh yaitu paham secara teori dan praktek. Untuk meningkatkan penguasaan kompetensi penulis dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi program sekolah, maka penulis berharap agar dapat dilibatkan secara langsung dalam pelaksanaan monev program-program sekolah dimasa yang akan datang.


(32)

E. Peningkatan Kopetensi Berdasarkan AKPK Sekolah Kedua ( lain ). 1. Persiapan

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang standar kepala sekolah dan dimensi kompetensi kewirausahaan yang dimaksud dalam Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.

Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang efektif.

Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah.

Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang dihadapi sekolah.

Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai sumber belajar peserta didik.

2. Pelaksanaan

Nilai dan semangat kewirausahaan untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan untuk kepentingan komersial, yang diambil adalah karakteristik seperti inovatif, bekerja keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah dan salalu mencari solusi dan memiliki naluri kewirausahaan. Seorang kepala sekolah hendaknya mampu menciptakan visi sekolah yang jelas, menjadi inspirator bagi warga sekolah, mampu memperdayakan tim untuk bekerja cepat dan cerdas untuk mencapai visi dalam kondisi lingkungan yang tak menentu. Memiliki karakteristik : proaktif, inovasi, berani mengambil resiko.

3. Hasil

Pembelajaran kewirausahaan yang efektif untuk mengembangkan karakteristik yang mampu bersikap dan bertindak proaktif, inovatif, mengambil resiko dalam merancang program


(33)

kewirausahaan yang mampu membentuk kompetensi siswa berkarakter pemimpin kewirausahaan.

Bab IV. Penutup A. Kesimpulan

Kegiatan on the job learning meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dalam bidang RKS, pengelolaan kurikulum, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,


(34)

pengelolaan peserta didik, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pemanfaatan TIK, dan system monitoring dan evaluasi.

Kegiatan on the job learning merupakan solusi efektif dalam penyiapan calon kepala sekolah yang berkualitas.

B. Saran – saran

Mengingat banyaknya bahan kajian yang harus dipersiapkan oleh calon kepala sekolah, maka waktu pelaksanaan on the job learning perlu waktu yang panjang. Masalah lainnya adalah pelaksanaan OJL di sekolah lain yang kadang mengganggu proses belajar mengajar di sekolah sendiri karena meninggalkan tugas mengajar di sekolah. Keadaan ini sulit dihindari karena tidak adanya guru pengganti di sekolah sendiri.

Diperlukan kejelasan format dalam penyusunan laporan, sehingga tidak menimbulkan keraguan dalam penyususnan.

Saran dan keritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan dalam laporan on the job learning (OJL).

Semua pihak yang membantu penulis membuat laporan akhir on the job learning tak lupa diucapkan terima kasih. Amin.

LAMPIRAN

Profil SDN Paas 06

Tabel : Data Siswa SDN Paas 06

N

O. KELAS

JENIS KELAMIN

JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN


(35)

1. Kelas 1.A 19 16 35

2. Kelas 2.A 10 10 20

3. Kelas 2.B 12 10 22

4. Kelas 3.A 12 13 25

5. Kelas 3.B 13 12 25

6. Kelas 4.A 10 12 22

7. Kelas 4.B 12 12 24

8. Kelas 5 18 16 34

9. Kelas 6 20 18 38

J U M L A H 126 119 245

Tabel : data Siswa Menurut Kelas SDN 0 Paas 06

NO. KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1. Kelas 1 19 16 35

2. Kelas 2 22 18 40

3. Kelas 3 25 25 50

4. Kelas 4 22 24 46

5. Kelas 5 18 16 34

6. Kelas 6 20 18 28

J U M L A H 126 119 245

Tabel : DATA SISWA MENURUT AGAMA SDN Paas 06

N o

. AGAMA

DATA JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA Kelas

1

Kelas 2

Kelas 3

Kelas 4

Kelas 5

Kelas

6 Jumlah Total

L P L P L P L P L P L P L P

1

. ISLAM 19 16 22 18 25 25 22 24 18 16 20

1

8 126 119 245

2

. KATOLIK 3

. KRISTEN 5

. BUDHA

JUMLAH 19 16 22 18 25 25 22 24 19 18 20 18 126 119 245

Tabel : Data SiswaMenurut JenisKelamin SDN Paas 06

No. Jenis kelamin

DATA JUMLAH SISWA

MENURUT JENIS KELAMIN Jumlah Kelas

1 2 3 4 5 6

1. LAKI-LAKI 19 22 25 22 18 20 127

2. PEREMPUAN 16 18 25 24 16 18 121


(36)

J U M L A H 35 40 50 46 34 38 245

Tabel : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Paas 06

No Nama JenisKelamin NIP Gol STATUSGURU

1. PAHRUDIN,S.Pd L 195803061978031004 VIA Kepala Sekolah 2. AAP SANTOSO,S.Pd L 19580308197912100

2

IV

A Guru Kelas IV a 3. ASEP KOSASIH,S.Pd L 196001011982011011 IVA Guru KelasIIII.B

4. JUARIAH,S.Pd I P 19591005198206200

3

IV A

Guru Kelas III.A

5. WAWANGSRIWANGSIH,S.Pd P 196606071986102003 IVA Guru Kelas I

6. NUNUNG

KANIAWATI,S.Pd P

19671005199193200 9

IV

A Guru Kelas II.A 7. HESTIKURNIASIH,S.Pd P 196902271993012001 IVA Guru Kelas V 8. DEDEH HODIJAH,S.Pd P 197008211992122002 IV

A Guru Kelas VI 9. RISMA HIHAJAP.S.Pd L 198409292014091001 IIIA Guru KelasIV.B

10. DEWI ULPAH W,S.Pd I P - Guru PAI

11. YAYUK RAHAYU,S,Pd P -- GURU KELASII B

12. OMA HUSULUDIN,S.Pd L - Guru Penjas

13. ICEU KUSUMAH P - Perpustakaan

14. IKLIMA PUSPITA DEWI P -- Perpustakaan

15. WAHIDIN L - Penjaga

Sekolah Tabel : Kegiatan Ektra kurikuler KTSP

SDN Paas 06

Kegiatan Ekstrakurikuler ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU

I II III IV V VI

1. Kegiatan Kepramukaan (Wajib) 2 2 2 2 2 2

2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2 2 2 2 2 2

3. Dokter kecil 2 2 2 2 2 2

Jumlah Alokasi Perminggu 6 6 6 6 6 6

Tabel : Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal ( KKBM )


(37)

SDN Paas 06

MATA PELAJARAN

KELAS

I II III IV V VI Kelompok A

1 .

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70 2

. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 70 70 70 70 70 3

.

Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70

4

. Matematika 70 70 70 70 70 70

5 .

Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70

6

. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70

Kelompok B 1

.

Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70

2

. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 70 70 70 70 70 70 Tabel : STRUKTUR KURIKULUM KTSP

SDN Paas 06

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PERMINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A WAKTU BELAJAR PERMINGGU

1 .

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 3 3 3 3

2 .

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 5 5 6 3 3 3

3 .

Bahasa Indonesia 8 9 9 5 5 5

4

. Matematika 5 6 6 5 5 5

5 .

Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4

6

. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B WAKTU BELAJAR PERMINGGU

1 .

Seni Budaya Dan Prakarya 4 4 4 2 2 2

2

. Pendidikan Jasmani, Olah Raga danKesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Perminggu 30 32 32 34 34 34


(38)

Tabel : Data Tabel Menurut Rombel SDN Mancagahar 02

NO. KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH

LAKI-LAKI PEREMPUAN

1. Kelas I 10 11 21

2. Kelas II 15 9 24

3. Kelas III 15 12 27

4. Kelas IV 26 20 36

5. Kelas V 18 20 38

6. Kelas VI 17 20 27

J U M L A H 99 84 183

Tabel : Dataa Siswa Menurut Agama SDN Mancaghahar 02

No

. AGAMA

DATA JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA Kelas

1 Kelas2 Kelas3 Kelas4 Kelas5 Kelas6 Jumlah Total

L P L P L P L P L P L P L P

1. ISLAM 10 11 15 9 15 12 26 20 18 20 17 20 99 84 183

2. KATOLIK 3. KRISTEN 4. HINDU

5. BUDHA

6. KONG

HUCHU

J U M L A H 10 11 15 9 15 12 26 20 18 20 17 20 99 84 183 Tabel : DATA SISWA MENURUT JENIS KELAMIN

SDN Macagahar 02

No

. Jenis kelamin

DATA JUMLAH SISWA MENURUT JENIS KELAMIN

Jumlah Kelas

1 2 3 4 5 6

1. LAKI-LAKI 10 15 15 26 18 17 99

2. PEREMPUAN 11 9 12 20 20 20 84

J U M L A H 21 24 27 46 38 27 183


(39)

Tabel : KEGIATAN E2KSTRAKURIKULER KTSP SDN Mancagahar 02

Kegiatan Ekstrakurikuler

ALOKASI WAKTU

BELAJAR PERMINGGU

I II III IV V VI

1 .

Kegiatan Kepramukaan

(Wajib) 2 2 2 2 2 2

2 .

Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS) 2 2 2 2 2 2

3 .

Palang Merah Remaja

(PMR) 2 2 2 2 2 2

Jumlah Alokasi Perminggu 2 2 2 2 2 2

Tabel : KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( KKBM ) SDN 02 Mancagahar

MATA PELAJARAN

KELAS

I II III IV V VI Kelompok A

1 .

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70 2

.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

70 70 70 70 70 70 3

.

Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70

4 .

Matematika

65 65 65 65 65 65 5

.

Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70

6 .

Ilmu Pengetahuan Sosial

- - - 70 70 70

Kelompok B 1

. Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70

2 .

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

70 70 70 70 70 70

Tabel : STRUKTUR KTSP SDN Mancagahar 02

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PERMINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A WAKTU BELAJAR PERMINGGU

1

. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 3 3 3 3

2 Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 3 3 3


(40)

. Kewarganegaraan 3

. Bahasa Indonesia 8 9 9 5 5 5

4

. Matematika 5 6 6 5 5 5

5

. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4

6

. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B WAKTU BELAJAR PERMINGGU

1

. Seni Budaya Dan Prakarya 4 4 4 2 2 2

2 .

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan

Kesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Perminggu 30 30 32 34 34 34

Tabel : DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SDN Mancagahar 02

No Nama

Jenis Kelami

n NIP Gol

STATUS GURU 1. DEDI SUPRIADI ,S,Pd L IV/ a KEPALA

SEKOLAH

2. JUMAENAH P IV/ a GURU

3. AGUS OHAN L IV/ a GURU

4. ATEP NURJANA,S.Pd L IV/ a GURU

5. TETI HENDRAWATI P IV/ a GURU

6. NIRA ISMIA M,S.Pd P III / C GURU

7. IRA RAHMAWATI,S.Pd P GURU

8. 9. 10. 11.

Tabel : KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KTSP SDN Mancagahar 02

Kegiatan Ekstrakurikuler ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU

I II III IV V VI


(41)

1. Kegiatan Kepramukaan (Wajib) 2 2 2 2 2 2

2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2 2 2 2 2 2

3. Palang Merah Remaja (PMR) 2 2 2 2 2 2

Jumlah Alokasi Perminggu 2 2 2 2 2 2

Tabel : KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( KKBM ) SDN 02 Mancagahar

MATA PELAJARAN

KELAS

I II III IV V VI Kelompok A

1 .

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70 2

.

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

70 70 70 70 70 70 3

.

Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70

4

. Matematika 65 65 65 65 65 65

5 .

Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70

6

. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70

Kelompok B 1

.

Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70

2 .

Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan

70 70 70 70 70 70

Tabel : STRUKTUR KTSP SDN Mancagahar 02

MATA PELAJARAN

ALOKASI WAKTU BELAJAR

PERMINGGU

I II III IV V VI

Kelompok A WAKTU BELAJAR PERMINGGU

1

. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 3 3 3 3

2 .

Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 5 5 6 3 3 3

3

. Bahasa Indonesia 8 9 9 5 5 5

4

. Matematika 5 6 6 5 5 5


(42)

5

. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4

6

. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B WAKTU BELAJAR PERMINGGU

1

. Seni Budaya Dan Prakarya 4 4 4 2 2 2

2

. Pendidikan Jasmani, Olah Raga danKesehatan 4 4 4 4 4 4

Jumlah Alokasi Perminggu 30 30 32 34 34 34

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :

RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) DI SDN PAAS 06

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)

Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS )

Tidak Dilaksanakan setiap setahun

sekali

Dilaksanakan tiap tahun

Tidak 2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar

dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS

Tidak

3 Mekanisme

penyusunan RKS RKJM dan RKS disusun olehtim penyusun RKJM/RKS RKJM dan RKS disusun olehtim penyusun RKJM/RKS Tidak Mengutamakan

program-program prioritas

Mengutamakan

program-program prioritas Tidak RKJM dan RKS disetujui

rapat dewan pendidik setelah memperhatikan

pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas

RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan

pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas

Tidak


(43)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

pendidikan kabupaten pendidikan kabupaten Disosialisasikan kepada

warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.

Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan

Tidak 4 Kelengkapan

dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)

RKS memuat kegiatan-kegiatan:

a. kesiswaan,

b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta

pengembangannya, d. sarana dan prasarana, e. keuangan dan

pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

RKS memuat kegiatan-kegiatan:

a. kesiswaan,

b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran,

c. PTK serta

pengembangannya, d. sarana dan prasarana, e. keuangan dan

pembiayaan,

f. budaya dan lingkungan sekolah,

g. peran serta masyarakat dan kemitraan,

rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu

Tidak

5 Implementasi RKS a. RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder b. RKS digunakan sebagai

acuan kegiatan sekolah c. Pelaksanaan kegiatan

sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder

a. RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder

b.RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah c.Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder

Ya

6 Evaluasi dan Pelaporan

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali dalam setahun

Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali dalam setahun

Tidak

Garut, Mei 2015 Kepala Sekolah,

Pahrudin,S.Pd NIP : 19580306 197803 1 004

Peserta OJL,

Asep Kosasih, S.Pd., NIP : 19600101 198201 1 011


(44)

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :

PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SDN PAAS 06 No Aspek/Kompone

n Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan 1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana

Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Sekolah menyusun Rencana Kerja

Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)

Tidak

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan

pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan

Kabupaten/Kota

RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah

memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota

Tidak

2. Sumber Keuangan Sekolah

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari : 1. Anggaran rutin

2. Dana BOS

3. Dana masyarakat (Komite Sekolah, donatur, sponsor)

Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :

1.Anggaran rutin 2.Dana BOS 3.Dana masyarakat

Ya Tidak

Ya

SDN Paas 06 selain menerima dana BOS juga menerima,anggaran rutin,dana

masyarakat,dana swadaya dan sumber lain.tetapi tidak membebani peserta


(45)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan 4. Dana swadaya

5. Sumber lain (block grant atau matching

grant/imbal swadaya)

(Komite Sekolah, donatur, sponsor) 4.Dana swadaya 5.Sumber lain (block grant atau matching

Ya Ya

didik

3. Mekanisme dan proses

pengelolaan (siapa, bagaimana)

Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Melaporkan

perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota

Tidak

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah

Tidak

Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah

Tidak

Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya

Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan

peruntukannya

Tidak

Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara

Tidak

Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kabupaten

Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kabupaten Tidak 4. Kelengkapan dokumen keuangan (pembukuan, dan dokumen lain yang relevan)

Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga

Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga

Tidak

Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan

ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Tidak

Memiliki buku pembantu

bank untuk mencatat Memiliki buku kas pembantu untuk Tidak


(46)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan transaksi melalui bank dan

ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

menulis transaksi tunai dan

ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah

Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus

dipungut pajak

Memiliki buku pembantu pajak untuk mencatat semua transaksi yang harus dipungut pajak

Tidak

Memiliki buku bank Memiliki buku bank Tidak 5. Akuntabilitas dan

Pertanggungjawa ban (oleh siapa, bagaimana, dan kepada siapa)

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah

Mengumumkan besar dana yang diterima dan dikelola oleh sekolah dan rencana penggunaan dana dipapan pengumuman sekolah

Tidak

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Mengumumkan penggunaan dana di papan pengumuman

Tidak

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran

disampaikan kepada dinas pendidikan kabupaten

Laporan kegiatan dan pertanggungjawaban selama satu tahun anggaran disampaikan kepada dinas

pendidikan kabupaten

Tidak

6. Evaluasi dan Pelaporan

Laporan disusun

berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Tidak

Laporan dibuat per triwulan dan ditandatangani oleh bendahara, kepala sekolah dan komite sekolah

Laporan disusun berdasarkan buku kas umum dari semua sumber dana yang dikelola oleh sekolah pada periode yang sama

Tidak

Laporan dilengkapi dengan surat pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai BOS

Laporan dilengkapi dengan surat

pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai

Tidak


(47)

No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan BOS

Rekapitulasi penggunaan dana harus dilaporkan oleh sekolah tiap triwulan

Laporan dilengkapi dengan surat

pernyataan tanggung jawab bahwa dana BOS yang diterima digunakan sesuai BOS

Tidak

Garut, Mei 2015 Kepala Sekolah,

Pahrudin,S.Pd NIP : 19580306 197803 1 004

Peserta OJL,

Asep Kosasih, S.Pd., NIP : 19600101 197803 1 004

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :

PENGELOLAAN KURIKULUM DI SDN PAAS 06

A. Dokumen I Kondisi Ideal Kondisi Saat Ini Kesenjangan 1. Proses

penyusunan Dokumen I

1. Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah

1.Kurikulum sekolah disusun oleh tim pengembang kurikulum (TPK) sekolah

Tidak

2. Disetujui dalam rapat dewan guru.

2.Disetujui dalam rapat dewan guru.

Tidak

3. Diketahui oleh Komite Sekolah

3.Diketahui oleh Komite Sekolah

Tidak

4. Disahkan

pemberlakuannya oleh Kepala Dinas

Pendidikan Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat

4.Disahkan

pemberlakuannya oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat

Ya Tidak disahkan oleh provinsi Jawa BArat

2. Kelengkapan isi dokumen I

1. Memiliki visi yang berisi gambaran masa

1.Memiliki visi yang berisi gambaran masa

Tidak


(48)

depan yang diinginkan sekolah

depan yang diinginkan sekolah

2. Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

2.Memiliki misi yang menggambarkan aksi/tindakan sekolah untuk mencapai visi sekolah

Tidak

3. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

4. Terdapat tujuan sekolah yang menggambarkan tahapan/langkah untuk mencapai visi dan misi sekolah

Tidak

5. Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi

5.Terdapat struktur kurikulum yang disusun berdasarkan kebutuhan sekolah (visi,misi,tujuan) yang disusun ber dasarkan Standar Isi

Tidak

6. Tidak melebihi 42 jam pelajaran perminggu

Tidak melebihi 42 jam pelajaran perminggu

Tidak 7. Memiliki muatan lokal

yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.

7.Memiliki muatan lokal yang sesuai dengan karakter dan potensi daerah.

Tidak

8. Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

8.Membina kegiatan pengembangan diri siswa sesuai dengan

karakteristik, potensi, minat dan bakat serta kondisi sekolah.

Tidak

9. Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

9.Mempunyai tabel ketuntasan belajar untuk setiap mata pelajaran

Tidak

10. Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

10.Merumuskan kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kriteria yang diatur direktorat pembinaan terkait

Tidak

11. Merumuskan kriteria kelulusan sesuai

11.Merumuskan kriteria kelulusan sesuai dengan

Tidak


(49)

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

peraturan perundang-undangan yang berlaku 12. Terdapat kalender

pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

12.Terdapat kalender pendidikan yang disusun berdasarkan kalender pendidikan yang dikeluarkan oleh dinas pendidikan dan

memperhatikan kalender pendidikan yang ada di Standar Isi

Tidak

B Dokumen II

1. Silabus : Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Memuat identitas : Nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, SK, dan alokasi waktu

Tidak

-2. Komponen Silabus

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter.

Komponen silabus memuat KD, Materi Pembelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Indikator pencapaian kompetensi, Penilaian, alokasi waktu, sumber belajar, nilai karakter

Ya Memasukkan nilai karakter

3. Pengembanga n silabus

1. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan

penyusunan KTSP.

1.Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan SI, SKL, dan Panduan penyusunan KTSP.

Tidak

-2. Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (KKG)

Pengembangan silabus dilakukan oleh guru secara mandiri atau bekelompok (KKG)

Tidak

3. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi Dinas kabupaten

3.Pengembangan silabus disusun di bawah

supervisi Dinas kabupaten

Tidak

1. RPP Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Tidak

2. Komponen RPP

Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

Komponen RPP: identitas matapelajaran, SK, KD, indikator pencapaian kompetensi, tujuan

Tidak


(50)

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran (penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar

pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembejaran

(penduhuluan, inti, penutup), penilaian hasil belajar dan sumber belajar 3. Identitas RPP Identitas memuat nama

satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan.

Identitas memuat nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, jumlah pertemuan

Tidak

4. Rumusan SK dan KD

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Rumusan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan standar Isi

Tidak

5. Indikator Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Indikator sesuai dengan indikator pada silabus

Tidak

6. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang

diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar

Tidak

7. Materi Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Cakupan materi sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai

Tidak

8. Metode Metode pembelajaran sesuai dengan karakteristik dari indikator dan

kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Metode pembelajaran sesuai dengan

karakteristik dari

indikator dan kompetensi yang akan dicapai pada setiap mata pelajaran

Tidak

9. Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

Kegiatan pembelajaran terbagi kedalam kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup

Tidak

10. Penilaian Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian

Penilaian hasil belajar mengacu kepada standar penilaian

Tidak

11. Sumber belajar Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Penentuan sumber belajar didasarkan pada SK, KD, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi

Tidak


(51)

Garut, Mei 2015 Kepala Sekolah,

Pahrudin,S.Pd NIP : 19580306 197803 1 004

Peserta OJL,

Asep Kosasih, S.Pd., NIP : 19600101 198201 1 011

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :

PENGELOLAAN SARANA DAN PRASARANA DI SDN PAAS 06

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

1. Perencanaan Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SNP:

1. Bangunan dan perabot sekolah

2. Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan laboratorium

3. Media pembelajaran

Ada dokumen perencanaan sarana dan prasarana sesuai SNP:

1.Bangunan dan perabot sekolah 2.Alat pelajaran yang terdiri dari buku, alat peraga dan

laboratorium

3.Media pembelajaran

Tidak

Perencanaan jelas dilihat dari: 1. Tujuan dan sasaran atau

target

2. Jenis dan bentuk tindakan 3. Petugas pelaksana

4. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan

5. Waktu pelaksanaan

Perencanaan jelas dilihat dari:

1.Tujuan dan sasaran atau target

2.Jenis dan bentuk tindakan

Tidak


(52)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

6. Realistisitas 3.Petugas pelaksana 4Bahan dan peralatan yang dibutuhkan 5.Waktu pelaksanaan 6.Realistisitas

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Berdasarkan kesepakatan dan keputusan bersama

Tidak Mengikuti pedoman (standar)

jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Mengikuti pedoman (standar) jenis, kuantitas dan kualitas sesuai dengan skala prioritas

Tidak

yang Sesuai dengan plafond anggaran disediakan

yang Sesuai dengan plafond anggaran disediakan

Tidak

Mengikuti prosedur yang berlaku :

1. identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah

2. inventarisasi sarana dan prasarana yang ada 3. mengadakan seleksi 4. pendanaan (sumber dana)

Mengikuti prosedur yang berlaku :

1.identifikasi dan menganalisis kebutuhan sekolah 2.inventarisasi sarana dan prasarana yang ada 3.mengadakan seleksi 4.pendanaan (sumber dana)

Tidak

2. Pengadaan Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai

perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan :

1. pembelian 2. pembuatan sendiri 3. penerimaan hibah atau

bantuan 4. penyewaan 5. pinjaman 6. pendaurulangan 7. penukaran

8. perbaikan atau rekondisi

Melakukan pengadaan sarana dan prasarana sesuai perencanaan dengan beberapa alternatif pengadaan 1.Pembelian

2.Pembuatan sendiri 3.Penerimaan bantuan/hibah

Tidak Tidak Ya


(53)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

4.Penyewaan

5.Pinjaman

6.Pendaurulang 7.Penukaran 8.Perbaikan atau rekondisi

Ya

Ya

Tidak Tidak Tidak

Untuk pengadaan sarana dan prasaran yang belum bisa dibeli oleh

sekolah,sedangkan barang tersebut diperlukan tidak ada salahnya SDN PAAS 06 melakukan

penyewaan.

Untuk pengadaan sarana dan prasaran yang belum bisa dibeli oleh

sekolah,sedangkan barang tersebut diperlukan tidak ada salahnya SDN Paas 06 melakukan

pinjamann.

3. Perbaikan Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali

Perbaikan ringan dilakukan setiap waktu/ skala

prioritas, dan perbaikan berat setiap 3 tahun sekali

Tidak

4. Perawatan Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.

Melakukan perawatan secara terus menerus, berkala, darurat dan preventif.

Tidak

5. Pemberdayaan Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Semua warga sekolah dapat memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada secara optimal

Tidak

6. Penghapusan Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan

Melakukan penghapusan barang-barang inventaris yang sudah memenuhi persyaratan penghapusan

Tidak

Dilakukan oleh panitia khusus Dilakukan oleh panitia khusus

Ya Yaitu melalui rapat dewan guru dan komite sekolah


(54)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

7. Inventarisasi Melakukan pengadministrasian barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang

Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

Melakukan pengadministrasian

barang inventaris ke dalam Buku Induk Barang Inventaris, Buku Golongan Barang Inventaris, Buku Catatan Barang Non Inventaris, Daftar Laporan Triwulan, Mutasi Barang Inventaris, dan Daftar Rekap Barang Inventaris.

Tidak

Tidak

8. Pelaporan Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Melakukan pelaporan triwulan mutasi barang inventaris

Tidak

Melakukan laporan tahunan inventaris

Melakukan laporan tahunan inventaris

Tidak

Garut, Mei 2015 Kepala Sekolah,

Pahrudin,S.Pd NIP : 19580306 197803 1 004

Peserta OJL,

Asep kosasih, S.Pd., NIP : 19600101 198201 1 011


(55)

MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :

5. PENGELOLAAN PESERTA DIDIK DI SDN PAAS 06

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

1. Penerimaan Peserta Didik

1. Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

Terdapat perencanaan penerimaan peserta didik dengan mempertimbangkan daya tampung sekolah

Ya Kepala Sekolah merencanakan

penerimaan peserta didik dengan

mempertimbangkan daya tampung sekolah karena seekolah masih

kekurangan siswa. 2. Terdapat proses

penerimaan peserta didik yang meliputi:

a. Pembentukan panitia PPDB

b. Rapat kerja dan pembagian tugas c. Proses pendaftaran d. Proses Seleksi e. Proses penentuan

calon terpilih f. Proses daftar ulang

2.Terdapat proses penerimaan peserta didik yang meliputi:

a.Pembentukan panitia PPDB

b.Rapat kerja dan pembagian tugas c.Proses pendaftaran d.Proses Seleksi e.Proses penentuan calon terpilih

f.Proses daftar ulang

Tidak Tidak Tidak YA Ya Ya

Di SDN Paas 06 tidak melakukan proses seleksi,menentukan calon terpilih dan proses daftar ulang peserta didik.karena jumlah terdaftarmasih kurang.

3. Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

3.Penerimaan peserta didik sekolah dilakukan:

Tidak


(56)

No Aspek/ Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan

a. secara obyektif, transparan,dan

akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturansekolah;

b. tanpa diskriminasi atas dasar

pertimbangangender, agama, etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atauPemerintah Daerah

c. Sesuai dengan daya tampung sekolah

a.secara obyektif, transparan,dan

akuntabelsebagaimana tertuang dalam aturan sekolah;

b.tanpa diskriminasi atas dasar pertimbangan agama, etnis, status sosial, ke-mampuan ekonomi bagi penerima subsidi dari Pemerintah dan/atauPemerintah Daerah

c.Sesuai dengan daya tampung sekolah 2. Orientasi Peserta

Didik Baru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

Melakukan orientasi peserta didik yang bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan dengan pengawasan guru

Tidak

3. Administrasi peserta didik

Sekolah melakukan

administrasi peserta didik yang meliputi :

1. Buku penerimaan peserta didik baru

2. Buku klaper 3. Buku induk siswa 4. Buku mutasi siswa 5. Buku absensi siswa 6. Buku alumni

Sekolah melakukan administrasi peserta didik yang meliputi :

1.Buku penerimaan peserta didik.

2.Buku klaper. 3.Buku induk siswa. 4.Buku mutasi siswa 5.Buku absensi siswa 6.Buku alumni

Tidak

Tidak

4. Kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Terdapat kriteria yang jelas terhadap kenaikan kelas dan kelulusan peserta didik

Tidak

5. Peraturan dan kode etik

1. Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

1.Terdapat tata tertib untuk siswa yang petunjuk, larangan dan sanksi bagi siswa yang melanggar tata tertib

Tidak

2. Terdapat kode etik yang memuat norma tentang :

a. Hubungan sesama peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat

2.Terdapat kode etik yang memuat norma tentang : a.Hubungan sesama peserta didik, peserta didik dengan semua warga sekolah, dan peserta didik dengan masyarakat.

Tidak Tidak


(1)

• Melaporkan hasil kegiatan monev

2. Melaporkan hasil kegiatan monev Tidak

5 Tindak lanjut • Melakukan kegiatan tindak

lanjut terhadap hasil monev • Berbagi hasil Monev dengan

warga sekolah terkait dan mendapatkan

masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.

• Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang relevan.

1. Melakukan kegiatan tindak lanjut terhadap hasil monev

2. Berbagi hasil Monev dengan warga sekolah terkait dan mendapatkan masukan/umpan balik lebih lanjut dari mereka.

3. Mendiskusikan bagaimana warga sekolah dapat menerapkan rekomendasi yang relevan

Tidak Tidak

Tidak

Garut, Mei 2015 Kepala Sekolah,

Dedi Supriadi,S.Pd NIP : 195904111979121002

Peserta OJL, Asep Kosasih, S.Pd., NIP : 19600101 198201 1 011

LAMPIRAN


(2)


(3)


(4)


(5)


(6)