PENGARUH TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE HOTEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI.
PENGARUH TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE HOTEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND
BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure
Oleh: Mirza Priyanka
1001725
PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT DAN LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
PENGARUH TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE HOTEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND
BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI
Oleh
Mirza Priyanka
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
© Mirza Priyanka 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
MIRZA PRIYANKA
PENGARUH TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE HOTEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND
BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Sri Marhanah, S.S., MM. NIP: 198110142006012001
Pembimbing II
Rosita, S.S., MA. NIP: 197810192006042001
Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure
Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP: 197410182008122001
(4)
SKRIPSI INI TELAH DIUJI PADA :
Hari, tanggal : Rabu, 25 Juni 2014 Waktu : Pukul 09.00 sd. selesai
Tempat : Gedung FPIPS Lantai III, Laboraturium MRL Universitas Pendidikan Indonesia
Penguji Ujian Sidang terdiri dari :
Penguji : 1. Agus Sudono, SE., MM. NIP 19820508 200812 1 002 2. Erry Sukriah, S.E., M.S.E. NIP 19791215 200812 2 002
(5)
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan skripsi yang berjudul
“PENGARUH TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE HOTEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND
BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI”. Sepenuhnya merupakan hasil karya saya sendiri, tidak ada bagian didalamnya yang merupakan plagiat dan karya orang lain. Saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara – cara yang tidak sesuai dengan etika yang berlaku dalam masyarakat dan bidang keilmuan.
Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko ataupun sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila kemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2014 Pembuat Pernyataan
Mirza Priyanka NIM 1001725
(6)
vi Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I - PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Rumusan Masalah ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
F. Sistematika Penulisan ... 8
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA ... 10
A. Wisatawan, Pariwisata,dan Kepariwisataan ... 10
1. Pengertian Wisatawan ... 10
2. Pengertian Pariwisata ... 11
3. Pengertian Kepariwisataan ... 13
B. Hotel ... 15
1. Pengertian Hotel ... 15
2. Ciri – ciri Hotel ... 16
3. Macam – macam Departemen Hotel ... 16
(7)
vii Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Pengertian Food and Beverage Department ... 17
2. Macam – macam Food and Beverage Department ... 18
D. Manajemen Sumber Daya Manusia ... 19
1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia ... 19
2. Fungsi – fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia ... 20
E. Kompensasi ... 21
1. Pengertian Kompensasi ... 21
2. Bentuk – bentuk Kompensasi ... 23
3. Tujuan Pemberian Kompensasi ... 24
F. Insentif ... 24
1. Pengertian Insentif ... 24
2. Sifat Dasar Insentif ... 25
3. Tujuan Pemberian Insentif ... 26
G. Kinerja ... 27
1. Pengertian Kinerja ... 27
2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kinerja ... 28
3. Karakteristik/Kriteria Kinerja ... 29
H. Penelitian Terdahulu ... 30
I. Kerangka Pemikiran ... 30
J. Hipotesis ... 33
BAB III - METODE PENELITIAN ... 34
A. Lokasi Penelitian dan Ruang Lingkup Penelitian ... 34
B. Populasi ... 35
C. Sampel ... 36
D. Operasionalisasi Variabel... 36
1. Variabel Bebas (Independent Variables) ... 36
2. Variabel Terikat (Dependent Variables) ... 37
E. Skala Pengukuran ... 38
F. Instrument Penelitian ... 39
(8)
viii Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas ... 41
G. Jenis dan Sumber Data ... 42
1. Jenis Penelitian ... 42
2. Sumber Data ... 43
H. Teknik Analisis Data ... 44
1. Garis Kontinum ... 44
2. Uji Normalitas ... 45
3. Uji Linieritas ... 46
4. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 46
5. Uji Hipotesis ... 47
6. Analisis Korelasi ... 48
7. Koefesien Determinasi ... 48
BAB IV- HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 50
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 50
1. Sejarah Hard Rock ... 50
2. Fasilitas Hard Rock Hotel Bali ... 55
B. Profil Responden ... 61
C. Sistem Pemberian Top Sales Staff Performance Incentive di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali .... 62
1. Sistem Pembayaran Sederhana (Mudan)... 65
2. Insentif yang diterima Menaikan Efisiensi Kerja ... 67
3. Pembayaran Insentif Cepat ... 69
4. Standar Kerja Sesuai ... 71
5. Besaran Insentif Menstimulus Kinerja ... 72
6. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Pemberian Insentif ... 74
D. Tingkat Kinerja Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali ... 75
1. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Kerja ... 75
(9)
ix Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Waktu Kerja ... 78
4. Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Kinerja ... 80
E. Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive terhadap Kinerja Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali ... 81
1. Analisis Regresi Linier Sederhana ... 81
2. Uji Hipotesis ... 82
3. Analisis Kolerasi ... 84
4. Koefesien Determinasi ... 85
BAB V KESIMPULAN ... 87
A. Kesimpulan ... 87
B. Rekomendasi ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 90
LAMPIRAN ... 92 RIWAYAT HIDUP
(10)
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE HOTEL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI DEPARTEMEN FOOD AND
BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI
ABSTRAK Oleh : Mirza Priyanka
1001725
Penelitian ini menganalisis kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, kaitannya dengan pemberian insentif. Bagaimana karyawan dapat bekerja sebaik mungkin dan mempunyai motivasi yang tinggi dalam menyelesaikan pekerjaan dengan adanya pemberian insentif. Maka penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan. Dalam menganalisa data digunakan analisis deskriptif yang berisi distribusi item dari masing-masing variabel, kemudian analisis regresi linier sederhana dan pengujian hipotesis. Sementara itu untuk mencari data primer mengenai variabel insentif (X) dan kinerja karyawan (Y) digunakanlah kuisioner. Data yang terkumpul kemudian diolah menggunakan teknik analisis data regresi linier sederhana, sehingga diperoleh besaran pengaruh variabel insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y). Sedangkan analisis data untuk menghitung tingkat kinerja karyawan (Y) menggunakan analisis garis kontinum. Berdasarkan temuan penelitian, diketahui tingkat kinerja karyawan (Y) berapa pada kategori tinggi tetapi belum optimal karena skor nilai masih jauh dengan skor nilai ideal. Sedangkan diketahui pula bahwa variabel insentif (X) berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan kata lain semakin baik pemberian insentif (X), maka semakin naik pula kinerja karyawan (Y).
(11)
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IMPACT OF HOTEL TOP SALES STAFF PERFORMANCE INCENTIVE TOWARDS PERFORMANCE OF EMPLOYEES IN THE DEPARTMENT
OF FOOD AND BEVERAGE SERVICE HARD ROCK HOTEL BALI ABSTRACT
By: Mirza Priyanka
1001725
This study to analyze the performance of employees in the Department of Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, its relation to incentivies giving. How employees can work as best as possible have high motivation to finish the job with incentives giving. So this study aims to shows the impact of incentives towards employee performance. Data analyzing is using descriptive analysis which contains of the items distribution of each variable, then a simple linear regression analysis and hypothesis testing. Meanwhile, to search for primary data on incentives variable (X) and employee performance (Y) is used the questionnaire. The collected data is then processed using simple linear regression analysis technique, to obtain the amount of the incentive variable impact (X) towards the performance of the employee (Y). Data analysis to counting the level of employee performance (Y) is using a continuum line analysis. Based on the research findings, known the level of employee performance (Y) is on the high category but not optimal because the score is far below to the ideal score. Meanwhile, the incentive variable (X) has a positive impact to employee performance (Y). In other words, the better the of incentives giving (X), then employee performance (Y) is getting better too.
(12)
1
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PENELITIAN
Seperti kita ketahui, dewasa ini pariwisata telah menjadi sektor yang sangat menjanjikan dalam mendatangkan keuntungan bagi Negara Indonesia. Hutan yang terhampar luas, ribuan pulau yang belum terjamah, hamparan laut yang begitu luas, gunung-gunung untuk para pecinta alam, serta kekayaan alam lainnya yang belum tentu di miliki oleh negara lain. Dengan ribuan pulau yang Negara Indonesia miliki, salah satu pulau yang menjadi tujuan utama berlibur para wisatawan, baik itu wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara, yaitu Pulau Bali. Bali adalah salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Wilayah provinsi Bali terdiri dari beberapa pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan yang tidak kalah indah wisata bahari nya dengan pantai di Pulau Bali. Ketenangan dan keasrian alam dapat dirasakan di pulau-pulau kecil tersebut, sehingga memberikan keistimewaan tersendiri bagi para wisatawan yang ingin merasakan suasana yang lebih tenang dan damai, jauh dari kebisingan dan hingar bingar.
Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya. Bahkan Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura, dikarenakan keindahan tempatnya dan ribuan pura yang dibangun untuk beribadah para umat Hindu Bali. Dari berbagai macam keindahan Pulau Bali, maka wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara menjadikan Pulau Bali sebagai destinasi utama yang mereka datangi untuk berlibur baik bersama keluarga dekat, sanak saudara, pasangan dan teman-teman. Dapat dilihat dari data kunjungan wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Bali periode tahun 2009 sampai tahun 2013 pada gambar 1.1.
(13)
2
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 1.1
Data Kunjungan Wisatawan Nusantara dan Mancanegara yang Datang ke Pulau Bali
Periode Tahun 2009 - 2013
Sumber: Bali Dalam Angka 2014
Dari gambar 1.1 dapat dilihat bahwa kenaikan jumlah wisatawan pada tahun 2009 sebesar 2.085.084 dan pada tahun 2010 sebesar 2.385.122, sehingga jumlah wisatawan naik sebesar 14.39%, pada tahun 2010 sebesar 2.385.122 dan pada tahun 2011 sebesar 2.576.142, sehingga jumlah wisatawan naik sebesar 8.01%, pada tahun 2011 sebesar 2.576.142 dan pada tahun 2012 sebesar 2.826.709, sehingga jumlah wisatawan naik sebesar 9.73%, pada tahun 2012 sebesar 2.826.709 dan pada tahun 2013 sebesar 3.278.598, sehingga jumlah wisatawan naik sebesar 15.99%, dapat penulis simpulkan bahwa dari tahun ke tahun jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Bali terus meningkat. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa Pulau Bali menjadi salah satu tempat favorit untuk dijadikan destinasi berlibur wisatawan nusantara dan wisatawan mancanegara.
Bali memiliki banyak pantai yang sangat indah, salah satunya adalah Pantai Kuta. Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak di sebelah selatan Denpasar. Pantai Kuta telah menjadi objek wisata andalan karena letaknya yang mudah dituju dan lokasinya pun dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.
Pantai Kuta letaknya stategis dan dekat dengan Bandara Internasional Ngurah Rai Denpasar Bali, maka dibangunlah akomodasi contohnya seperti hotel dengan berbagai fasilitas, mulai dari hotel bintang 1 sampai bintang 5. Salah satunya dibangun hotel megah dengan bintang 4 Brand International yang
2.085.084
2.385.1222.576.142 2.826.709
3.278.598
0 500,000 1,000,000 1,500,000 2,000,000 2,500,000 3,000,000 3,500,000
2009 2010 2011 2012 2013
Jumlah Wisatawan
(14)
3
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bernama Hard Rock Hotel Bali beralamatkan Jalan Pantai Kuta, Banjar Pande Mas, Kuta-Bali, Indonesia. Dapat dilihat dari tabel 1.1 ini, data banyaknya hotel yang dibangun di Pulau Bali menurut Kabupatennya.
Tabel 1.1
Data Banyaknya Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasi dan Kelas Hotel Periode Tahun 2013
Kabupaten / Kota
Kelas Hotel
Jumlah Bintang 5 Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 1
Jembrana 0 0 2 0 0 2
Tabanan 2 0 0 0 0 2
Badung 40 46 37 12 11 146
Gianyar 6 7 3 1 `1 18
Klungkung 0 0 4 1 2 7
Bangli 0 0 0 0 0 0
Karangasem 1 2 2 1 1 7
Buleleng 1 2 8 2 1 14
Denpasar 4 5 7 7 8 31
Sumber: Bali Dalam Angka 2014
Dari tabel 1.1, penulis menyimpulkan bahwa pembangunan di Kuta, Kabupaten Badung itu memiliki pembangunan hotel yang paling banyak di Pulau Bali. Mulai dari hotel bintang 1 yang berjumlah 11 hotel, hotel bintang 2 yang berjumlah 12 hotel, hotel bintang 3 yang berjumlah 37 hotel, hotel bintang 4 yang berjumlah 46 hotel, dan hotel bintang 5 yang berjumlah 40 hotel pada tahun 2013 sehingga jumlah dari keseluruhan kelas hotelnya di Kuta, Kabupaten Badung yaitu 146 hotel.
Tingkat pembangunan hotel di Bali periode tahun 2009 – 2013 mulai dari hotel bintang 1 sampai bintang 5, data dapat dilihat di tabel 1.2.
Tabel 1.2
Data Pertumbuhan Hotel di Pulau Bali Periode 2009 - 2013
Tahun Kelas Hotel Jumlah
Bintang 5 Bintang 4 Bintang 3 Bintang 2 Bintang 1
2013 54 62 63 24 24 227
2012 52 59 59 25 23 218
2011 51 53 52 23 19 198
2010 37 48 35 26 9 155
2009 37 41 35 27 9 149
(15)
4
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari tabel 1.2 dapat diketahui dari tahun 2009 sampai 2013 terjadi peningkatan terus dari jumlah pertumbuhan hotel dari hotel bintang 1 sampai dengan hotel bintang 5. Maka dapat penulis simpulkan bahwa memang benar terjadi peningkatan pertumbuhan hotel setiap tahunnya di Pulau Bali.
Dari pertumbuhan hotel dari setiap tahunnya menurut kelas hotelnya di Pulau Bali, maka hotel harus memiliki sumber daya manusia yang dapat melaksanakan kegiatannya untuk dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan berusaha meningkatkan daya saing untuk mempertahankan kelangsungan eksistensinya.
Dalam rangka menghadapi era globalisasi saat ini, seringkali ditemukan beberapa masalah yang menyebabkan banyak hotel mengalami kegagalan khususnya kurang baiknya hasil kerja dari sumber daya manusia yang ada pada hotel tersebut, padahal harus diakui manusia adalah faktor penting yang turut menentukan keberhasilan suatu hotel, walaupun aktivitas hotel itu telah mempunyai modal yang cukup besar dan teknologi modern, tanpa adanya kerja tangan manusia, teknologi modern itu pun tidak akan bekerja dengan maksimal. Faktor sumber daya manusia merupakan faktor produksi yang berbeda dengan faktor-faktor lainnya, karena manusia merupakan faktor yang unik, dinamis, mempunyai akal dan hati nurani, keinginan dan kepribadian yang berbeda-beda sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda-beda untuk masing-masing individu. Oleh karena itu, keberhasilan suatu hotel sangat ditentukan oleh kegiatan sumber daya manusia yaitu orang-orang yang menyediakan tenaga, bakat kreativitas dan semangat bekerja bagi hotel.
Untuk dapat mengikuti segala perkembangan yang ada dan tercapainya tujuan suatu hotel maka perlu adanya suatu motivasi agar karyawan mampu bekerja dengan baik. Salah satu bentuk motivasi itu adalah dengan memberikan insentif pada karyawan. Pemberian insentif yang tepat akan berpengaruh terhadap produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya insentif diharapkan dapat mendorong, merangsang, dan menggerakkan semangat dan gairah kerja karyawan sehingga produktivitas kerja karyawan akan meningkat, dan besarnya insentif yang akan diperoleh karyawan tergantung pada besarnya prestasi yang diberikan
(16)
5
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
karyawan tersebut kepada hotel. Kinerja hotel dicerminkan oleh kinerja karyawan. Kinerja merupakan hasil kerja yang konkret yang dapat diamati dan diukur.
Pihak manajemen hotel perlu memperhatikan kesejahteraan karyawan khususnya berkaitan dengan pemberian insentif agar motivasi kerja dan loyalitas karyawan tetap terjaga. Banyak berbagai macam insentif yang diberikan Hard Rock Hotel Bali kepada karyawan khususnya di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali. Salah satu bentuk insentif yang diberikan kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali yaitu,
Top Sales Staff Performance Incentive. Top Sales Staff Performance Incentive ini yang penulis ambil untuk penelitian ini.
Untuk menggambarkan kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, penulis menyajikan data absensi karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali periode tahun 2013 sebagai berikut :
Tabel 1.3
Data Absensi Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Periode Januari – Desember 2013
Bulan Sakit
(orang) Persentase
Izin
(orang) Persentase
Tanpa Keterangan
(orang)
Persentase
Januari 11 15.49 9 12.67 0 0,00
Februari 9 12.67 14 19.71 0 0,00
Maret 13 18.30 8 11.26 0 0,00
April 10 14.08 10 14.08 0 0,00
Mei 9 12.67 9 12.67 0 0,00
Juni 12 16.90 10 14.08 0 0,00
Juli 13 18.30 15 21.12 0 0,00
Agustus 11 15.49 14 19.71 0 0,00
September 17 23.94 15 21.12 0 0,00
Oktober 13 18.30 15 21.12 0 0,00
November 11 15.49 9 12.67 0 0,00
Desember 14 19.71 11 15.49 0 0,00
TOTAL 143 201.34 139 195.7 0 0,00
Rata - Rata 11.91 16,77 11.58 16.30 0 0,00 Sumber : Human Resources Department Hard Rock Hotel Bali
Dari tabel 1.3 diketahui bahwa tingkat absensi karyawan di Departemen
(17)
6
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terlihat dari jumlah rata – rata tiap bulannya absensi sakit sebesar 16,77% dan izin sekitar 16,30% sedangkan standar absensi yang diberikan dari pihak manajemen hotel yaitu maksimal 15% sehingga melebihi standar yang telah ditetapkan oleh pihak manajemen hotel. Pemaparan Department Head Food and Beverage Service
Hard Rock Hotel Bali memperkuat gambaran kinerja karyawan diatas. Menurut beliau karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali kinerjanya kurang optimal. Kurang optimalnya kinerja karyawan dapat diketahui dari produktivitas kerja yang menurun. Hal itu ditandai dengan prestasi kerja yang menurun, artinya karyawan tidak bekerja lebih giat.
Penelitian kali ini berusaha mengidentifikasi sebesar apa peranan Top Sales Staff Performance Incentive kepada karyawan mempengaruhi kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul, “Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan di
Departemen Food and BeverageService Hard Rock Hotel Bali.”
B. IDENTIFIKASI MASALAH
Menurunnya produktivitas dan semangat kerja karyawan di Departemen
Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali pada tahun 2013 dapat dilihat dari daftar kehadirannya. Pemberian insentif sangat penting untuk menunjang kinerja karyawan dalam meningkatkan hasil produksi. Salah satu hal yang dapat mempengaruhi peningkatan kinerja adalah pemberian insentif. Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem pemberian Top Sales Staff Performance Incentive kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali. Kemudian, bagaimana tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali dan pengaruh pemberian Top Sales Staff Performance Incentive terhadap kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali. Pemberian kuisioner langsung kepada karyawan, dapat menjawab tingkat kinerja karyawan dan sebesar apa pengaruh pemberian insentif yang diberikan hotel kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
(18)
7
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sistem pemberian Top Sales Staff Performance Incentive yang diberikan kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali ?
2. Bagaimana tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali ?
3. Seberapa besar pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive terhadap peningkatan kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service
Hard Rock Hotel Bali ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian di Departemen
Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali adalah sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan sistem pemberian Top Sales Staff Performance Incentive
yang diberikan kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service
Hard Rock Hotel Bali.
2. Menganalisis tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
3. Menganalisis pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive terhadap peningkatan kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service
Hard Rock Hotel Bali.
E. MANFAAT PENELITIAN
Sedangkan manfaat yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali adalah sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperkaya bahan referensi di perpustakaan Program Studi Manajemen Resort & Leisure Universitas Pendidikan Indonesia dan perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia serta bisa dijadikan sebagai pedoman bagi para adik - adik kelas di Program Studi Manajemen Resort & Leisure atau bahkan di program studi lainnya yang akan penelitian yang
(19)
8
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyangkut tentang pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan di suatu hotel atau perusahaan dan penelitian lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan saran atau masukan yang positif kepada manajemen Hard Rock Hotel Bali khususnya pada Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali dalam menentukan kebijakan pemberikan insentif yang lebih tepat terhadap kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali karena hasil kinerja karyawan dapat dipengaruhi dari kinerja karyawan tersebut. Serta dapat pula memberikan penulis pengalaman melakukan penyebaran kuisioner dan analisis secara langsung untuk mengetahui peranan dari kebijaksanaan pemberian insentif, tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali dan pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali. Tentunya dapat menambah wawasan atau pengetahuan juga dalam bidang sumber daya manusia, di bidang kompensasi yaitu insentif, dan kinerja karyawan dalam suatu hotel, khususnya di Hard Rock Hotel Bali.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Penulisan skripsi mahasiswa Managemen Resort and Leisure dengan menginduk pada sistematika penulisan skripsi pada buku Pedoman Akademik terbitan Universitas Pendidikan Indonesia. Berikut sistematika penulisan yang digunakan penulis:
1. BAB I : Pendahulian
Berisi mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
2. BAB II : Kajian Pustaka
(20)
9
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. BAB III : Metode Penelitian
Penjabaran mengenai metode yang digunakan seperti: lokasi dan ruang lingkup penelitian, populasi, sampel, definisi operasional, variabel, instrument penelitian dan tehnik pengumpulan data.
4. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Penjelasan mengenai pengolahan data untuk menghasilkan penelitian dan pembahasan dari hasil penelitian tersebut.
5. BAB V : Kesimpulan dan Rekomendasi
Ringkasan dari hasil penelitian dan rekomendasi hasil penelitian dari penulis. 6. DAFTAR PUSTAKA
(21)
34 Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. LOKASI PENELITIAN DAN RUANG LINGKUP PENELITIAN
Pada penelitian ini, penulis mengambil lokasi penelitian di Pulau Bali dan salah satu hotel ternama yang memiliki bintang 4 International yaitu Hard Rock Hotel Bali, yang beralamatkan Jalan Pantai Kuta, Banjar Pande Mas, Kuta-Bali, Indonesia.
Sumber: www.google.com/maps
Gambar 3.1
Lokasi Hard Rock Hotel Bali
Hard Rock Hotel Bali merupakan hotel bintang 4 International yang bangunannya begitu luas serta terbaginya banyak Department dan Outlet dari setiap Department nya, seperti Front Office Department, House Keeping Department, VIBE Department, Accounting Department, Sales Department dan masih banyak lagi. Maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi dalam lingkup salah satu Department yaitu, Department Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
(22)
35
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. POPULASI
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001, hlm. 55). Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka penulis mengambil populasi pada penelitian ini adalah seluruh karyawan outlet yang bekerja di Food and Beverage ServiceDepartment Hard Rock Hotel Bali.
Tabel 3.1
Data Karyawan Per Outlet di Food and Beverage Service Department Hard Rock Hotel Bali
Periode 2014
Karyawan Food and Beverage Service Department Hard Rock Hotel Bali
Outlet Position Jumlah Orang
Starz Diner Outlet Manager 1
Crew Leader 3
Host/Cashier 3
Server 15
Splash Bistro Outlet Manager 1
Asst. Outlet 1
Crew Leader 2
Cashier 2
Bartender 3
Server 10
Room Service Outlet Manager 1
Asst. Outlet 1
Crew Leader 1
Server 10
Beverage/Bar Asst. Outlet 1
Crew Leader 1
Cashier 1
Bartender 3
Bartendress 3
Server 3
Banquet Crew Leader 2
Crew 1
Senior Artist 1
Artist 1
Jumlah 71
Sumber: Food and Beverage Service Department Hard Rock Hotel Bali
Pada tabel 3.1 tertulis 5 outlet di Department Food and Beverage Service
(23)
36
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. SAMPEL
Sukadarrumidi (2006) dalam buku Metode Penelitian Pariwisata & Perhotelan (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 68) menyatakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi yang memiliki sifat-sifat yang sama dari objek yang merupakan sumber data. Sampel diambil dalam penelitian sebagai pertimbangan efesiensi dan mengarah pada sentralisasi permasalahan dengan memfokuskan pada sebagian dari populasi.
Karena populasi di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali hanya ada 71 orang, maka sampel jenuh yang digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini. Sampel jenuh adalah tehnik pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, istilah lainnya dimana semua anggota populasi dijadikan sampel, semua populasi akan dibawa.
D.
OPERASIONALISASI VARIABELVariabel atau faktor penelitian memiliki peranan sangat penting dalam suatu penelitian. Variabel adalah unsure dari objek yang diteliti, merupakan ciri yang melekat pada objek penelitian tersebut (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 34).
Variabel penelitian adalah kondisi-kondisi yang oleh peneliti dimanipulasi, dikontrol, atau diobservasi dalam suatu penelitian. Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritis nya dan kejelasannya ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Menurut (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 35) variabel penelitian dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Variabel Bebas (Independent Variables)
Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak berubah karena variabel lain, mempengaruhi atau menjadi penyebab berubahnya nilai variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah insentif (X). Dimana insentif merupakan dorongan pada karyawan agar mau bekerja dengan baik dan dapat mencapai tingkat kinerja yang lebih tinggi sehingga dapat menambah kemauan kerja dan motivasi seorang karyawan agar terciptanya suatu kinerja yang berkualitas sesuai dengan tujuan perusahaan.
(24)
37
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sehingga dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive terhadap Kinerja Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, penulis mengambil dimensi atau sub variabel dari variabel insentif adalah sebagai berikut:
a. Bonus b. Komisi
2. Variabel Terikat (Dependent Variables)
Variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung atau terpengaruhi oleh variabel lain. Variabel terkait dalam penelitian ini adalah kinerja (Y). Kinerja yaitu hasil kerja secara kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu yang dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab.
Sehingga dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive terhadap Kinerja Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, penulis mengambil dimensi atau sub variabel dari variabel kinerja adalah sebagai berikut:
a. Kualitas b. Kuantitas
c. KetepatanWaktu
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Dimensi Indikator No Item Skala
Insentif (X)
Insentif, merupakan
penghargaan dalam
bentuk uang yang
diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standar yang telah ditentukan.
Bonus 1. Balas jasa hasil
pekerjaan
2. Presentasi laba yang lebih 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Likert
Komisi 1. Bayaran atas hasil
penjualan yang baik 2. Presentasi harga jual
Sumber: Garry Dessler (terjemahan Agus Dharma, 1992, hlm. 411)
(25)
38
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kinerja (Y)
Kinerja adalah hasil kerja yang dicapai seorang
karyawan dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya dipertahankan
Kualitas 1. Proses kerjasesuai SOP
2. Hasil kerja mendekati sempurna
16 17 18
Likert
Kuantitas 1. Jumlah penjualan
yang di hasilkan 2. Jumlah pekerjaan
yang dapat di selesaikan
19 20 21 22 Ketepatan Waktu 1. Pekerjaan dapat
dikerjakan tepat waktu 2. Memaksimumkan waktu bekerja 23 24 25
Sumber: Bernardin dan Russel (dalam Kaswan, 2012, hlm. 187)
Sumber: Diolah Peneliti 2014
E. SKALA PENGUKURAN
Dalam penelitian ini, untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan insentif dan kinerja digunakan instrument berupa kuisioner yang diberikan langsung kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, dengan pengukuran mengunakan skala likert.
Karena pembuatannya relatif mudah dan tingkat reliabilitasnya tinggi. Dengan menggunakan dua instrument insentif dan kinerja yang kemudian dikembangkan menjadi beberapa pertanyaan yang akan diukur secara skala likert adalah:
1. Bentuk standar skala likert adalah 1-5 2. Jumlah item dibuat 25 sampai 30 pertanyaan
3. Buat item dalam bentuk positif dan negatif dalam proporsi yang seimbang serta ditempatkan secara acak.
Contoh petunjuk:
Sangat Setuju (SS) = skor 5 Setuju (S) = skor 4 Ragu-ragu (R) = skor 3 Tidak Setuju (TS) = skor 2 Sangat Tidak Setuju (STS) = skor 1
(26)
39
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. INSTRUMEN PENELITIAN
Penelitian yang dilakanakan adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian Top Sales Staff Performance Incentive terhadap kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, maka instrumen yang digunakan adalah kuisioner.
Kuisioner adalah proses pengumpulan data yang dikumpulkan dengan cara memberikan pertanyaan tertulis kepada karyawan tetap di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive terhadap kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, terlebih dahulu dilaksanakan beberapa pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Variabel yang akan diuji tersebut adalah variabel bebas yaitu insentif (X) sedangkan variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y).
Maka berikut adalah uji validitas dan uji reliabilitas dalam pengembangan instrumen penelitian ini :
1. Uji Validitas
Pengujian validitas dimaksudkan untuk mengetahui tingkat valid tidaknya kuesioner yang digunakan dalam pengumpulan data. Uji validitas adalah suatu skala pengukuran dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Santoso (2001) dasar pengambilan keputusan untuk mengatakan sebuah angket (instrument) dikatakan
valid adalah jika nilai significant test butir pertanyaan lebih kecil dari nilai
significancy yang telah ditetapkan yaitu 0,05 (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 140)
a. Hasil Uji Validitas Pemberian Insentif
Dalam penelitian ini variabel insentif (X) yang terdiri dari bonus dan komisi. Proses perhitungan analisis untuk uji validitas digunakan bantuan program SPSS. Hasil analisis pada variabel insentif sebagai berikut :
(27)
40
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Pemberian Insentif
No Pernyataan rhitung rtabel Ket
1 Saya dapat dengan mudah mencapai target pemberian
Group Incentive 0,449 0,389 Valid
2 Saya dapat dengan mudah mencapai target pemberian An
Individual Incentive 0,637 0,389 Valid
3 Target pemberian Group Incentive yang ditetapkan dapat
saya terima dengan wajar 0,692 0,389 Valid
4 Target pemberian An Individual Incentive yang ditetapkan
dapat saya terima dengan wajar 0,741 0,389 Valid
5 Saya mendapatkan Group Incentive hampir setiap bulan 0,572 0,389 Valid 6 Saya mendapatkan An Individual Incentive hampir setiap
bulan 0,775 0,389 Valid
7 Saya tidak pernah mendapatkan Group Incentive 0,609 0,389 Valid 8 Saya tidak pernah mendapatkan An Individual Incentive 0,609 0,389 Valid 9 Besaran nominal Group Incentive yang diberikan dapat
memuaskan 0,811 0,389 Valid
10 Besaran nominal An IndividualIncentive yang diberikan
dapat memuaskan 0,624 0,389 Valid
11 Sistem pembayaran Group Incentive cukup mudah
diterima 0,407 0,389 Valid
12 Sistem pembayaran An Individual Incentive cukup mudah
diterima 0,527 0,389 Valid
13 Sistem pembayaran Group Incentive diberikan tepat waktu 0,543 0,389 Valid 14 Sistem pembayaran An Individual Incentive diberikan
tepat waktu 0,632 0,389 Valid
15 Kualifikasi yang diajukan tidak memberatkan saya 0,431 0,389 Valid Sumber : Diolah Penulis 2014
Berdasarkan hasil pengujian validitas pemberian insentif pada tabel 3.3 diketahui seluruh butir pernyataan variabel insentif menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,389) dengan nilai terendah 0,407 dan tertinggi 0,811. Dengan demikian dapat penulis katakan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel insentif dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel insentif.
b. Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
Dalam penelitian ini variabel kinerja (Y) yang terdiri dari kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu. Proses perhitungan analisis untuk uji validitas digunakan bantuan program SPSS. Hasil analisis pada variabel kinerja sebagai berikut :
(28)
41
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan
No Pernyataan rhitung rtabel Ket
16 Pekerjaan yang saya kerjakan sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan perusahaan 0,532 0,389 Valid
17 Hasil kerja saya memuaskan tamu 0,558 0,389 Valid
18 Hasil kerja saya memuaskan perusahaan 0,605 0,389 Valid
19 Saya dapat menjual produk melebihi harga 0,473 0,389 Valid
20 Saya dapat menjual produk sesuai target 0,518 0,389 Valid
21 Saya selalu mengerjakan semua pekerjaan saya 0,483 0,389 Valid
22 Saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target 0,418 0,389 Valid
23 Saya dapat mengerjakan pekerjaan tepat waktu 0,421 0,389 Valid
24 Saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih dari yang
ditetapkan 0,441 0,389 Valid
25 Saya memaksimumkan waktu kerja dengan
sebaik-baiknya 0,441 0,389 Valid
Sumber : Diolah Penulis 2014
Berdasarkan hasil pengujian validitas kinerja karyawan pada tabel 3.4 diketahui seluruh butir pernyataan variabel kinerja karyawan menunjukan nilai r hitung lebih besar dari r tabel (0,389) dengan nilai terendah 0,418dan tertinggi 0,605. Dengan demikian dapat penulis katakan bahwa keseluruhan butir pernyataan variabel kinerja dinyatakan valid dan memenuhi syarat sebagai alat ukur variabel kinerja.
2. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah suatu cara untuk melihat apakah alat ukur, dalam hal ini adalah daftar pertanyaan, konsisten atau tidak. Menurut Santoso (2001) dasar pengambilan keputusan apakah angket (instrument) handal jika hasil pengujian terhadap reliabilitas dengan menggunakan teknik uji product moment serta teknik
alpha cronbach dinyatakan reliable pada tingkat signifikan 0,6 (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 141)
Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu. Pengujian reliabilitas instrument setiap variabel dilakukan dengan cronbach alpha coefficient, harga koefisien ini berkisar antara 0 sampai 1, semakin besar koefisien ini maka semakin besar keandalan alat ukur yang digunakan. Nilai yang mendekati 1 menunjukan tingkat konsistensi yang tinggi.
(29)
42
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabitas
No Variabel Cσ hitung Cσ minimal Keterangan
1 Insentif 0.751 0.6 Reliabel
2 Kinerja 0.707 0.6 Reliabel
Sumber : Diolah Penulis 2014
Berdasarkan hasil uji reliabilitas pada tabel 3.5, variabel insentif dan variabel kinerja, seluruhnya menunjukan nilai cronbach alpha berada di atas 0,60. Variabel insentif bernilai 0,751 dan variabel kinerja bernilai 0,707. Pada uji reliabilitas yang telah dilakukan, hasil ini berarti alat ukur yang digunakan memenuhi syarat dan dapat dianggap andal. Setelah instrument dikatakan valid
dan reliable maka instrument tersebut dapat dipakai untuk pengumpulan data.
G. JENIS DAN SUMBER DATA
1. Jenis Penelitian
Dalam setiap penelitian hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu ditentukan jenis penelitian yang akan digunakan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena-fenomena alamiah maupun fenomena-fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006, hlm. 72).
Menurut Dajan (1995) dalam buku (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 131), jika serangkaian observasi atau pengukuran dapat dinyatakan dalam angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi atau pengukuran yang demikian itu dinamakan data kuantitatif.
Jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu dengan memperoleh informasi yang akurat mengenai Top Sales Staff Performance Incentive yang diberikan Hard Rock Hotel Bali kepada karyawan di Departemen Food and Beverage Service
(30)
43
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperoleh data yang akurat setelah itu mendeskripsikan olahan data tersebut menjadi hasil penelitian.
2. Sumber Data
Sumber data adalah sumber subjek dari manadatadapat diperoleh baik itu secara langsung ataupun data yang sudah ada. Maka data penelitian terbagi menjadi dua jenis data, yaitu:
a. Data primer yaitu data penelitian yang didapatkan dari sumber aslinya atau tanpa perantara. Peneliti menggunakan kuisioner langsung kepada karyawan Food and Beverage Service Department Hard Rock Hotel Bali, maka sumber data disebut responden, yaitu orang yang merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan.
b. Data sekunder yaitu data penelitian yang didapatkan dengan tidak segera atau tidak langsung, dengan melewati media perantara atau didapatkan serta dicatat oleh pihak lain. Data sekunder bisa berupa data-data perusahaan, data kehadiran, dan juga data lainnya yang sudah ada di perusahaan tersebut. Berikut data sekunder dalam penelitian ini :
Tabel 3.6
Jenis Data dan Sumber Data
No Data Jenis Data Sumber Data
1 Data Jumlah Wisatawan yang Datang ke Pulau Bali
Data Sekunder Badan Pusat Statistik Provinsi Bali - bali.bps.go.id
2 Data
Banyaknya Hotel Berbintang di Bali Menurut Lokasi dan Kelas Hotel
Data Sekunder
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali - bali.bps.go.id
3 Data Absensi Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Data Sekunder
Human Resources Department
Hard Rock Hotel Bali – HRD 4 SOP Top Sales Staff
Performance Incetive
Data Sekunder Food and Beverage Department
Hard Rock Hotel Bali – F&B 5 SOP Kinerja Karyawan di
Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Data Sekunder
Food and Beverage Department
Hard Rock Hotel Bali – F&B Sumber: Data diolah penulis 2014
(31)
44
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
H. TEKNIK ANALISIS DATA
Menurut Ardhana dalam (Lexy J Moleong 2007, hlm: 103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya kedalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
1. Garis Kontinum
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan analisis data garis kontinum untuk mendapatkan hasil tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
Untuk menetapkan peringkat dalam setiap indikator yang diteliti pada garis kontinum, dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal menggunakan rumus sebagai berikut:
% skor aktual =Skor aktual
Skor ideal X100% Dimana:
a. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah diajukan.
b. Skor ideal adalah skor atau bobot tertinggi atau semua responden diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi.
Dan berikut adalah rumus untuk pengukuran garis kontinum yang pengukurannnya ditentukan dengan cara:
Nilai indeks maksimum = skala tertinggi X jumlah pertanyaan X responden Nilai Indeks Minimum = skala terendah X jumlah pertanyaan X responden Jarak Interval = (nilai maksimum - nilai minimum) : 5
Setelah mendapatkan nilai indeks maksimum, nilai indeks minimum, serta jarak interval untuk garis kontinum, hasil nilai tersebut dimasukan kedalam gambar garis kontimun. Dan berikut penulis berikan contoh gambar garis kontimun :
Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi
a b c d e f
Gambar 3.2 Garis Kontinum
(32)
45
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Dimana:
a = Nilai indeks minimun b,c, d, e = Jarak interval
f = Nilai indeks maksimum
Pada gambar 3.1 dapat dilihat hasil nilai dari garis kontimun tersebut, apakah hasil nilai ada pada tingkat sangat rendah, rendah, sedang, tinggi atau sangat tinggi.
2. Uji Normalitas
Salah satu yang harus terpenuhi dalam analisis regresi adalah datanya mengikuti distribusi normal, sehingga sebelum dilakukan analisis data regresi perlu dilakukan uji normalitas data pada variabel insenif ( X ) dan variabel kinerja karyawan ( Y ). Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data (Purbayu Budi Santosa dan Ashari, 2005, hlm. 231). Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Uji Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov berdasar pada kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Jika Asymp Sig. (p-value) > α 0,05 maka dapat dinyatakan data berdistribusi normal
b. Jika Asymp sig. (p-value) < α 0,05 maka dapat dinyatakan data tidak berdistribusi normal
Hasil uji Komogorov Smirnov, dihitung dengan bantuan program SPSS dan diperoleh nilai sebagai berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardize d Residual
N 71
Normal Parameters(a,b) Mean .0000000
Std. Deviation 3.93194825
Most Extreme Differences
Absolute .105
Positive .076
Negative -.105
Kolmogorov-Smirnov Z .886
(33)
46
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil pengujian normalitas seperti pada tabel 3.7 dapat dijelaskan, nilai Kolmogorov Smirnov untuk variabel insentif ( X ) dan variabel kinerja karyawan ( Y ) dengan p-value (asymp. Sig) sebesar 0,412, karena p-value lebih besar dari 0,05, maka dapat dinyatakan dan berdistribusi normal dan memenuhi persyaratan untuk dilakukan pengujian regresi linier sederhana. 3. Uji Linieritas
Asumsi terakhir dari analisis regresi yang peneliti bahas adalah asumsi linieritas. Asumsi ini menyatakan bahwa untuk setiap persamaan regresi linear, hubungan antara variabel independen dan dependen harus linear (Purbayu Budi Santosa dan Ashari, 2005, hlm. 244). Dasar pengambilan keputusan dalam uji linearitas adalah:
a. Jika nilai probabilitas > 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah linear.
b. Jika nilai probabilitas < 0,05, maka hubungan antara variabel X dengan Y adalah tidak linear.
Hasil uji linieritas, dihitung dengan bantuan program SPSS dan diperoleh nilai sebagai berikut :
Tabel 3.8 Hasil Uji Linieritas
Sum of Squares df
Mean
Square F Sig.
Kinerja * Insentif Between Groups (Combined) 984.147 18 54.675 4.619 .000
Linearity 517.447 1 517.447 43.715 .023
Deviation from
Linearity 466.700 17 27.453 2.319 .323
Within Groups 615.515 52 11.837
Total 1599.662 70
Dari output pada tabel 3.8 diperoleh nilai f hitung = 2.319 < f tabel = 3,980. Probabilitas = 0,323 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa antara insentif dengan kinerja karyawan mempunyai hubungan yang linear.
4. Analisis Regresi Linier Sederhana
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui
(34)
47
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
besarnya pengaruh satu variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel tidak bebas. Sedangkan data yang dianalisis dengan regresi merupakan data kuantitatif, bentuk umum dari persamaan regresi adalah:
Y = a + bX Dimana:
Y = Variabel Kinerja X = Variabel Insentif
a = Nilai Y bila X = 0 (harga konstanta)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka pada peningkatan atau pun penurunan variabel dependen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan
Dengan persamaan regresi linier tersebut kita bisa memprediksi nilai Y jika nilai X diketahui.
5. Uji Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan yang mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya. (I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, 2012, hlm. 27-28) Berdasarkan pengertian hipotesis yang telah diuraikan oleh I Gede Bagus Rai Utama dan Ni Made Eka, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut:
Ho : b < 0 ini berarti secara parsial variabel insentif (X) tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja (Y).
Ha : b > 0 secara parsial variabel intensif (X) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja (Y).
Selanjutnya dalam rumusan hipotesis harus melakukan uji statistik. Uji statistik dalam penelitian ini terdapat dua uji statistik yaitu uji t dan uji f sebagai berikut :
a. Uji t
Pada uji hipotesis, untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis. Analisis data yang digunakan adalah uji t, maka hasil t hitung akan dibandingkan dengan t tabel. Jika suatu hipotesis pada rumusan
(35)
48
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hipotesis alternatifnya terdapat tanda tidak sama dengan, maka uji tersebut disebut uji dua sisi. Untuk uji dua sisi, kita harus membagi alpha dengan dua untuk mencari nilai pada tabel. Misalkan alpha 5%, maka alpha akan menjadi 2,5%.
b. Uji F
Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dengan kondisi dimana nilai f hitung lebih besar daripada f tabel dan nilai Sig lebih kecil daripada alpha 5% atau 0,05.
6. Analisis Korelasi
Untuk mengetahui hubungan antara insentif dengan kinerja, digunakan analisis korelasi pearson menggunakan software SPSS. Untuk melihat signifikansi koefisien kolerasi dapat melihat nilai Sig, dimana nilai Sig lebih kecil daripada alpha 5% atau 0,05. Dan untuk mengetahui tinggi rendahnya derajat hubungan antara variabel insentif (X) dan variabel kinerja (Y), maka bandingkanlah nilai koefisien Rank Spearman yang telah diperoleh (rs) dengan batas-batas nilai kolerasi (r).
Tabel 3.9
Pedoman Untuk Memberikan Interprestasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiono, 2011
7. Koefesien Determinasi
Uji koefesien determinasi untuk mengetahui besarnya presentase kontribusi variabel insentif (X) terhadap variabel kinerja (Y) dengan rumus koefisien determinasi (kd) yaitu :
Dimana: KD = koefesien determinasi r = koefesien kolerasi
2
100%
(36)
49
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Simbol r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel insentif (X) dan variabel kinerja (Y). Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel insentif (X) terhadap variabel kinerja (Y), mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai r2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dimana peneliti mengamati hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis perusahaan maka r2 akan cenderunng besar.
(37)
87 Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diteliti di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali serta data-data perusahaan pada bab sebelumnya dan juga pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel terhadap Kinerja Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat pemberian Top Sales Staff Performance Incentive
di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali dihitung pada garis kontinum yang diolah dari hasil kuisioner untuk mengetahui tingkat pemberian insentif. Pada perhitungan garis kontimun indikator sistem pembayaran sederhana (mudah) berada pada kategori baik, artinya sistem pembayaran Top Sales Staff Performance Incentive dapat diterima dengan sesuai oleh karyawan, karena cukup mudah mendapatkannya. Pada indikator insentif yang diterima menaikan efisiensi kerja berada pada kategori kurang baik, artinya Top Sales Staff Performance Incentive kurang menaikan efesiensi kerja karyawan, karena karyawan tidak setiap bulan mendapatkan Top Sales Staff Performance Incentive. Pada indikator pembayaran insentif cepat berada pada kategori baik, artinya karyawan mendapatkan pembayaran Top Sales Staff Performance Incentive tepat waktu. Pada indikator standar kerja sesuai berada pada kategori baik, artinya karyawan setuju dengan penetapan standar kerja yang diberikan pihak manajemen hotel. Dan pada indikator besaran insentif menstimulus kinerja berada pada kategori baik, artinya nominal insentif yang diterima oleh karyawan dapat diterima sesuai dengan yang kebutuhan karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat terstimulus. Sehingga dengan demikian rekapitulasi pemberian insentif berada pada kategori sangat baik, artinya karyawan setuju serta menerima sistem pemberian Top Sales
(38)
88
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Staff Performance Incentive yang ditetapkan, nominal yang diterima sesuai kebutuhan dan pemberian Top Sales Staff Performance Incentive yang diberikan manajemen hotel dapat diterima karyawan tepat waktu.
2. Tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali yang dihitung pada garis kontinum yang diolah dari hasil kuisioner untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan. Pada perhitungan garis kontinum indikator kualitas kerja berada pada kategori tinggi, artinya kualitas kerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kualitas yang bagus, dalam kualitas penjualan dan kualitas mengerjakan pekerjaan sesuai standar yang ditentukan manajemen hotel. Pada indikator kuantitas kerja berada pada kategori tinggi, artinya kuantitas kerja karyawan baik, karena dapat menjual produk makanan dan minuman serta menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Dan pada indikator ketepatan waktu kerja berada pada kategori tinggi, artinya karyawan dapat bekerja dengan baik dalam hal ketepatan waktu. Baik dalam memaksimalkan waktu bekerja dan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan. Sehingga dengan demikian kinerja berada pada kategori tinggi, artinya karyawan di Departemen
Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kinerja yang baik, dalam hal kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dalam bekerja.
3. Untuk mengetahui pengaruh insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y). Masih banyak kontribusi lain yang meningkatkan kinerja karyawan yang tidak diteliti oleh peneliti. Dan pada koefesien regresi terdapat pengaruh yang positif, yang artinya jika insentif (X) naik sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat. Sehingga insentif (X) memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) dengan kata lain semakin baik pemberian insentif yang diterapkan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, maka semakin meningkat pula kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
(39)
89
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. REKOMENDASI
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, penulis mengajukan beberapa rekomedasi, diantaranya adalah:
1. Hasil penelitian kinerja menunjukan pada kategori tinggi, artinya karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kinerja yang baik. Akan tetapi, apabila dibagi kedalam beberapa indikator yang terdiri dari kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu kerja bekerja, maka pada indikator ketepatan waktu bekerja dalam pertanyaan kuisioner “saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih dari yang ditetapkan” memiliki skor paling rendah diantara skor pertanyaan lainnya. Oleh karena itu, pihak Hard Rock Hotel Bali bagian Food and Beverage Service sebaiknya memberikan
incentive atau privilege kepada staff yang dapat mengerjakan pekerjaan diluar pekerjaan intinya. Tentunya jika staff diberikan incentive atau privilege untuk mengerjakan pekerjaan diluar pekerjaan intinya, para staff akan termotivasi. 2. Dilihat dari hasil absensi karyawan di Departemen Food and Beverage Service
Hard Rock Hotel Bali banyak karyawan yang sakit dan izin tidak bekerja, hal tersebut bukan kinerja karyawan yang kurang optimal, karena dilihat dari hasil kuisioner, tingkat kinerja karyawan berada pada kategori tinggi, artinya karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kinerja yang baik, sehingga ada faktor lain yang mempengaruhi karyawan menjadi sakit dan izin tidak bekerja. Faktor lain tersebut bisa karena karyawan kelelahan dalam bekerja atau jam kerja yang melebihi batas waktu yang ditentukan, sehingga karyawan membutuhkan waktu istirahat yang lebih. 3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat dilakukan penelitian mengenai variabel lain yang mempengaruhi tingkat kinerja karyawan yang tidak diteliti oleh peneliti seperti, lingkungan pekerjaan, hubungan antara atasan dengan karyawan, pengaruh kepemimpinan terhadap karyawan, motivasi karyawan, dan kemampuan karyawan. Dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya agar penelitian tentang meningkatkan kinerja karyawan dapat lebih maksimal lagi, khususnya di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
(40)
90 Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Agus Mertayasa, I Gede. (2012). Food and Beverage Service Operational. Yogyakarta: Andi.
Aminuddin. (2013). Ensiklopedia Mini Hotel. Bandung: CV Angkasa.
Anwar Prabu Mangkunegara, A.A. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Armstrong, Michael. and Baron, Angela. (1998). Performance Management: The New Realities. London: Institute of Personnel and Development.
Badan Pusat Statistik. (2014). Banyaknya Hotel Berbintang di Bali Menurut
Lokasi dan Kelas Hotel Tahun 2013.
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=611003&od=11&id=11. 8 Juni 2014
Badan Pusat Statistik. (2014). Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang
Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2009 – 2013.
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=611001&od=11&id=11. 8 Juni 2014
Bambang, A. (2008). Hotel Courtesy. Yogyakarta: Andi.
Cascio, W. F. (2003). Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits. New York: McGraw-Hill.
Dessler, Garry terjemahan Dharma, Agus. (1992). Manajemen Personalia. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta.
Google Maps. (2014). Hard Rock Hotel Bali.
https://www.google.co.id/maps/place/Hard+Rock+Hotel+Bali/@-8.722429,115.170204,17z/data=!3m1!4b1!4m2!3m1!1s0x2dd246bc66cd2 8e3:0x10eac9bcd8e70ad7. 8 Juni 2014
Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Kania, Athea. (2013). Ensiklopedia Mini Manajemen Kepariwisataan. Bandung: CV Angkasa.
(41)
91
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusiauntuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rai Utama, I Gede Bagus & Mahadewi, Ni Made Eka. (2012). Metode Penelitian Pariwisata & Perhotelan. Yogyakarta: Andi.
Republik Indonesia. (2009). Undang - Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Bandung: Citra Umbara.
Riyadi, Heru. dkk. (2011). Pengetahuan Layanan Makanan dan Minuman. Bandung: CV Dewa Ruchi.
Samsudin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Santosa, Purbayu Budi & Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi.
Sinaga, Supriono. (2010). Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Suarthana. (2006). Manajemen Perhotelan Edisi Kantor Depan. Kuta Utara: Mapindo.
Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitain. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Edisi 12. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih (2006). Metode Penelitian Tindakan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Werther, William B & Davis, Keith. (1993). Human Resources and Personnel Management. Singapore: McGraw-Hill.
(1)
49
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Simbol r2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel insentif (X) dan variabel kinerja (Y). Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel insentif (X) terhadap variabel kinerja (Y), mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Semakin besar n (ukuran sampel) maka nilai r2 cenderung makin kecil. Sebaliknya dimana peneliti mengamati hubungan dari beberapa variabel pada satu unit analisis perusahaan maka r2 akan cenderunng besar.
(2)
87 Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diteliti di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali serta data-data perusahaan pada bab sebelumnya dan juga pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel terhadap Kinerja Karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tingkat pemberian Top Sales Staff Performance Incentive
di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali dihitung pada garis kontinum yang diolah dari hasil kuisioner untuk mengetahui tingkat pemberian insentif. Pada perhitungan garis kontimun indikator sistem pembayaran sederhana (mudah) berada pada kategori baik, artinya sistem pembayaran Top Sales Staff Performance Incentive dapat diterima dengan sesuai oleh karyawan, karena cukup mudah mendapatkannya. Pada indikator insentif yang diterima menaikan efisiensi kerja berada pada kategori kurang baik, artinya Top Sales Staff Performance Incentive kurang menaikan efesiensi kerja karyawan, karena karyawan tidak setiap bulan mendapatkan Top Sales Staff Performance Incentive. Pada indikator pembayaran insentif cepat berada pada kategori baik, artinya karyawan mendapatkan pembayaran Top Sales Staff Performance Incentive tepat waktu. Pada indikator standar kerja sesuai berada pada kategori baik, artinya karyawan setuju dengan penetapan standar kerja yang diberikan pihak manajemen hotel. Dan pada indikator besaran insentif menstimulus kinerja berada pada kategori baik, artinya nominal insentif yang diterima oleh karyawan dapat diterima sesuai dengan yang kebutuhan karyawan, sehingga kinerja karyawan dapat terstimulus. Sehingga dengan demikian rekapitulasi pemberian insentif berada pada kategori sangat baik, artinya karyawan setuju serta menerima sistem pemberian Top Sales
(3)
88
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Staff Performance Incentive yang ditetapkan, nominal yang diterima sesuai kebutuhan dan pemberian Top Sales Staff Performance Incentive yang diberikan manajemen hotel dapat diterima karyawan tepat waktu.
2. Tingkat kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali yang dihitung pada garis kontinum yang diolah dari hasil kuisioner untuk mengetahui tingkat kinerja karyawan. Pada perhitungan garis kontinum indikator kualitas kerja berada pada kategori tinggi, artinya kualitas kerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kualitas yang bagus, dalam kualitas penjualan dan kualitas mengerjakan pekerjaan sesuai standar yang ditentukan manajemen hotel. Pada indikator kuantitas kerja berada pada kategori tinggi, artinya kuantitas kerja karyawan baik, karena dapat menjual produk makanan dan minuman serta menyelesaikan pekerjaan sesuai target. Dan pada indikator ketepatan waktu kerja berada pada kategori tinggi, artinya karyawan dapat bekerja dengan baik dalam hal ketepatan waktu. Baik dalam memaksimalkan waktu bekerja dan mengerjakan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan. Sehingga dengan demikian kinerja berada pada kategori tinggi, artinya karyawan di Departemen
Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kinerja yang baik, dalam hal kualitas, kuantitas dan ketepatan waktu dalam bekerja.
3. Untuk mengetahui pengaruh insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y) dapat dilihat dari hasil pengujian hipotesis yang menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian insentif (X) terhadap kinerja karyawan (Y). Masih banyak kontribusi lain yang meningkatkan kinerja karyawan yang tidak diteliti oleh peneliti. Dan pada koefesien regresi terdapat pengaruh yang positif, yang artinya jika insentif (X) naik sebesar satu satuan, maka kinerja karyawan (Y) akan meningkat. Sehingga insentif (X) memberikan pengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) dengan kata lain semakin baik pemberian insentif yang diterapkan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali, maka semakin meningkat pula kinerja karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
(4)
89
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
B. REKOMENDASI
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah diuraikan, penulis mengajukan beberapa rekomedasi, diantaranya adalah:
1. Hasil penelitian kinerja menunjukan pada kategori tinggi, artinya karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kinerja yang baik. Akan tetapi, apabila dibagi kedalam beberapa indikator yang terdiri dari kualitas, kuantitas, dan ketepatan waktu kerja bekerja, maka pada indikator ketepatan waktu bekerja dalam pertanyaan kuisioner “saya dapat mengerjakan pekerjaan lebih dari yang ditetapkan” memiliki skor paling rendah diantara skor pertanyaan lainnya. Oleh karena itu, pihak Hard Rock Hotel Bali bagian Food and Beverage Service sebaiknya memberikan
incentive atau privilege kepada staff yang dapat mengerjakan pekerjaan diluar pekerjaan intinya. Tentunya jika staff diberikan incentive atau privilege untuk mengerjakan pekerjaan diluar pekerjaan intinya, para staff akan termotivasi. 2. Dilihat dari hasil absensi karyawan di Departemen Food and Beverage Service
Hard Rock Hotel Bali banyak karyawan yang sakit dan izin tidak bekerja, hal tersebut bukan kinerja karyawan yang kurang optimal, karena dilihat dari hasil kuisioner, tingkat kinerja karyawan berada pada kategori tinggi, artinya karyawan di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali memiliki kinerja yang baik, sehingga ada faktor lain yang mempengaruhi karyawan menjadi sakit dan izin tidak bekerja. Faktor lain tersebut bisa karena karyawan kelelahan dalam bekerja atau jam kerja yang melebihi batas waktu yang ditentukan, sehingga karyawan membutuhkan waktu istirahat yang lebih. 3. Untuk peneliti selanjutnya, dapat dilakukan penelitian mengenai variabel lain yang mempengaruhi tingkat kinerja karyawan yang tidak diteliti oleh peneliti seperti, lingkungan pekerjaan, hubungan antara atasan dengan karyawan, pengaruh kepemimpinan terhadap karyawan, motivasi karyawan, dan kemampuan karyawan. Dapat dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya agar penelitian tentang meningkatkan kinerja karyawan dapat lebih maksimal lagi, khususnya di Departemen Food and Beverage Service Hard Rock Hotel Bali.
(5)
90 Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Agus Mertayasa, I Gede. (2012). Food and Beverage Service Operational. Yogyakarta: Andi.
Aminuddin. (2013). Ensiklopedia Mini Hotel. Bandung: CV Angkasa.
Anwar Prabu Mangkunegara, A.A. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Armstrong, Michael. and Baron, Angela. (1998). Performance Management: The New Realities. London: Institute of Personnel and Development.
Badan Pusat Statistik. (2014). Banyaknya Hotel Berbintang di Bali Menurut
Lokasi dan Kelas Hotel Tahun 2013.
http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=611003&od=11&id=11. 8 Juni 2014
Badan Pusat Statistik. (2014). Banyaknya Wisatawan Mancanegara yang Datang Langsung ke Bali per Bulan Tahun 2009 – 2013. http://bali.bps.go.id/tabel_detail.php?ed=611001&od=11&id=11. 8 Juni 2014
Bambang, A. (2008). Hotel Courtesy. Yogyakarta: Andi.
Cascio, W. F. (2003). Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits. New York: McGraw-Hill.
Dessler, Garry terjemahan Dharma, Agus. (1992). Manajemen Personalia. Edisi 3. Jakarta: Erlangga.
Fahmi, Irham. (2011). Manajemen Kinerja. Bandung: Alfabeta.
Google Maps. (2014). Hard Rock Hotel Bali.
https://www.google.co.id/maps/place/Hard+Rock+Hotel+Bali/@-8.722429,115.170204,17z/data=!3m1!4b1!4m2!3m1!1s0x2dd246bc66cd2 8e3:0x10eac9bcd8e70ad7. 8 Juni 2014
Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya. Program Pendidikan Non Gelar Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Kania, Athea. (2013). Ensiklopedia Mini Manajemen Kepariwisataan. Bandung: CV Angkasa.
(6)
91
Mirza Priyanka, 2014
Pengaruh Top Sales Staff Performance Incentive Hotel Terhadap Kinerja Karyawan Di Departemen Food And Beverage Service Hard Rock Hotel Bali
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kaswan. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusiauntuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rai Utama, I Gede Bagus & Mahadewi, Ni Made Eka. (2012). Metode Penelitian Pariwisata & Perhotelan. Yogyakarta: Andi.
Republik Indonesia. (2009). Undang - Undang RI No 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan. Bandung: Citra Umbara.
Riyadi, Heru. dkk. (2011). Pengetahuan Layanan Makanan dan Minuman. Bandung: CV Dewa Ruchi.
Samsudin, Sadili. (2006). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: CV Pustaka Setia.
Santosa, Purbayu Budi & Ashari. (2005). Analisis Statistik dengan Microsoft Excel & SPSS. Yogyakarta: Andi.
Sinaga, Supriono. (2010). Potensi dan Pengembangan Objek Wisata Di Kabupaten Tapanuli Tengah. Kertas Karya. Program DIII Pariwisata. Universitas Sumatera Utara.
Suarthana. (2006). Manajemen Perhotelan Edisi Kantor Depan. Kuta Utara: Mapindo.
Sugiyono. (2001). Statistika untuk Penelitain. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. (2007). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Edisi 12. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana Syaodih (2006). Metode Penelitian Tindakan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Sutrisno, Edy. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Werther, William B & Davis, Keith. (1993). Human Resources and Personnel Management. Singapore: McGraw-Hill.