Proses Rekrutmen Karyawan Food And Beverage Departemen Pada Hotel Inna Dharma Deli Medan

(1)

PROSES REKRUTMEN KARYAWAN

FOOD AND BEVERAGE DEPARTEMEN

PADA HOTEL INNA DHARMA DELI

MEDAN

KERTAS KARYA

Oleh :

CINTA SIHOMBING 082204001

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2 0 1 1


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kertas Karya : PROSES REKRUTMEN KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTEMEN PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN

Oleh : Cinta Sihombing

NIM : 082204001

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

Dr. Syahron Lubis, MA NIP. 19511013 197603 1 001

PROGRAM STUDI D3 PARIWISATA Ketua,

Arwina Sufika, SE., M.Si NIP. 19640821 199802 2 001


(3)

LEMBAR PERSETUJUAN

PROSES REKRUTMEN KARYAWAN

FOOD AND BEVERAGE DEPARTEMEN

PADA HOTEL INNA DHARMA DELI

MEDAN

OLEH

CINTA SIHOMBING 082204001

Dosen Pembimbing,

Drs. Naimuddin Deli Putra

Dosen Pembaca,

Drs. Gustanto, M.Hum NIP. 196308051989031004


(4)

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan dunia pariwisata yang saat ini sangat berkembang dengan pesat maka indusrti perhotelan pun perkembangannya sangat pesat. Industri perhotelan merupakan salah satu komponen terpenting dalam realitas komponen produk kepariwisataan secara keseluruhan. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi, industri perhotelan akan terus berkembang dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu. Pelayanan yang baik mulai dari Front Office, Housekeeping, dan Food and Beverange Department.

Bagian Food and Beverage merupakan salah satu departemen yang sangat penting dalam hal pembelian bahan makanan, penerimaan, penyimpanan, pengelolaan, penjualan, pelayanan dan penanganan peralatan. Untuk itu dalam pemilihan karyawan baru hotel harus melakukan rekrutmen yang tepat, agar menghasilkan karyawan yang professional.

Hal inilah yang akan diuraikan mengenai cara-cara yang digunakan oleh bagian Food and Beverage Department Hotel Inna Dharma Deli Medan dalam merekrut karyawan baru agar menghasilkan karyawan yang profesionl sehingga dalam mengerjakan tugasnya sesuai standar operasional hotel.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya yang begitu besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini yang berjudul “Proses Rekrutmen Karyawan Food and Beverage

Departemen Pada Hotel Inna Dharma Deli”. Kertas karya ini merupakan salah

satu syarat akademis untuk menyelesaikan studi dari Program Ahli Madya Pariwisata Bidang Keahlian Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

Penulisan Kertas Karya ini diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengalaman penulis selama masa perkuliahan dan PKL di Hotel Inna Dharma Deli Medan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan dan penyelesaian kertas karya ini. Penulis banyak menemui kesulitan, namun dengan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan doa, dorongan/semangat, saran maupun bantuan-bantuan yang lain yang berguna bagi penulis karena tanpa bantuannya kertas karya ini tidak akan pernah terwujud.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :


(6)

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

3. Bapak Drs. Na’immudin Deli Putra selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dan masukan dalam menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.

4. Bapak Alm T, Djohan Monel, SE yang semasa hidupnya telah menjadi panutan saya selama kuliah.

5. Staf pengajar pada Program Studi Pariwisata Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Medan.

6. Pimpinan, Staf, Karyawan Hotel Inna Dharma Deli Medan yang telah membantu penulis selama PKL.

7. Teristimewa buat kedua orang tuaku B. Sihombing dan R. br Situmorang (+), Kakakku Onlan, Artanta, Mentari, abangku Lambinarma dan adekku Hasnita yang menjadi motivasi terbesar penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini yang telah banyak memberikan dukungan moril maupun materil hingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

8. Buat “seseorang“ yang telah memberikan penulis dukungan moral dalam menyelesaikan kertas karya ini.

9. Tidak lupa juga kepada seluruh keluarga penulis yang tidak disebutkan satu persatu yang memotivasi dan mendoakan penulis.


(7)

10.Buat sahabat seperjuanganku yang paling istimewa Yenica Rajagukguk, Mariva Simamora dan Nurwelis Samosir, terima kasih buat senyum, dan canda tawa. Buat Pinta, Marta, Tere, Ifani, Johannes, Fredi, Muin dan semua teman-teman Perhotelan dan Usaha Wisata yang tidak dapat disebut satu persatu terima kasih buat dukungannya.

11.Teman-teman casual di Sari Catering, Pak Muadi, Bang Roni, Mogi, Erwin, Rome dan semua teman seperjuangan casualku.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini. Untuk itu penyusun mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan kertas karya ini. Besar harapan penulis, kertas karya ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membaca.

Medan, Mei 2011 Penulis


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

I.1 Alasan Pemilihan Judul ... 1

I.2 Batasan Masalah ... 4

I.3 Tujuan Penelitian ... 5

I.3.1 Tujuan Khusus ... 5

I.3.2 Tujuan Umum... 5

I.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 5

I.4.1 Metode Penelitian ... 5

I.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 6

I.5 Sistematika Penulisan ... 7

BAB II : URAIAN TEORITIS ... 9

II.1 Pengertian Food and Beverage Departemen ... 9

II.2 Fungsi Food and Beverage Departemen ... 9

II.3 Tujuan Food and Beverage Departemen ... 10

II.4 Pengertian Pelayanan ... 10

II.5 Pengertian dan Tugas Pramusaji ... 11


(9)

II.7 Maksud dan Tujuan dari Rekrutmen Karyawan ... 16

II.8 Metode Rekrutmen Karyawan ... 17

II.9 Proses Rekrutmen Karyawan ... 22

II.10 Penempatan Karyawan ... 26

BAB III : TINJAUAN UMUM MENGENAI HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN ... 28

III.1 Sejarah Berdirinya Hotel ... 28

III.2 Klasifikasi Hotel ... 30

III.3 Fasilitas Hotel ... 32

BAB IV : PROSES REKRUTMEN KARYAWAN FOOD AND BAVERAGE DEPARTMENT PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN ... 39

IV.1 Proses Rekrutmen yang Dilaksanakan oleh Hotel Inna Dharma Deli ... 39

IV.2 Metode Rekrutmen Karyawan yang Digunakan ... 43

IV.3 Sumber Tenaga Kerja... 44


(10)

BAB V : PENUTUP ... 46

V.1 Kesimpulan ... 46

V.2 Saran... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48 DAFTAR LAMPIRAN

1. Struktur Organisasi Food and Beverage Service

2. Struktur Organisasi Food and Beverage (Kitchen and Stewarding) Departemen

3. Foto Depan Hotel


(11)

ABSTRAK

Sejalan dengan perkembangan dunia pariwisata yang saat ini sangat berkembang dengan pesat maka indusrti perhotelan pun perkembangannya sangat pesat. Industri perhotelan merupakan salah satu komponen terpenting dalam realitas komponen produk kepariwisataan secara keseluruhan. Sebagai badan usaha yang bergerak di bidang jasa akomodasi, industri perhotelan akan terus berkembang dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada tamu. Pelayanan yang baik mulai dari Front Office, Housekeeping, dan Food and Beverange Department.

Bagian Food and Beverage merupakan salah satu departemen yang sangat penting dalam hal pembelian bahan makanan, penerimaan, penyimpanan, pengelolaan, penjualan, pelayanan dan penanganan peralatan. Untuk itu dalam pemilihan karyawan baru hotel harus melakukan rekrutmen yang tepat, agar menghasilkan karyawan yang professional.

Hal inilah yang akan diuraikan mengenai cara-cara yang digunakan oleh bagian Food and Beverage Department Hotel Inna Dharma Deli Medan dalam merekrut karyawan baru agar menghasilkan karyawan yang profesionl sehingga dalam mengerjakan tugasnya sesuai standar operasional hotel.


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Bidang usaha hotel merupakan bagian dari usaha kepariwisataan yang menyediakan akomodasi, makanan dan minuman serta pelayanan pendukung lainnya yang dikelola secara komersial.

Hotel memiliki beberapa departemen yang berbeda fungsi dan tugas serta tanggung jawabnya tetapi mempunyai tujuan yang sama diantara departemen tersebut ada Departemen Kantor Depan Hotel, Tata Graha dan Food and Beverage Departemen. Food and Beverage Departemen adalah kesatuan dari bagian-bagian yang mengurusi makanan dan minuman dalam suatu hotel. Industri Food and Beverage Service bersifat labour intensive, yang berarti lebih banyak memerlukan tenaga manusia daripada tenaga mesin.

Bentuk organisasi Food and Beverage Departemen tidak sama antara hotel yang satu dengan hotel yang lain. Hal ini ditentukan oleh kelas/bintang yang dimiliki hotel dan tipe dari hotel itu sendiri, misalnya business hotel, resort hotel, convention, dan sebagainya.

Kegiatan menyelenggarakan jasa pelayanan makan minum oleh Food and Beverage Departemen dapat di tinjau melalui ruang lingkup sempit dan ruang lingkup yang luas. Di dalam ruang lingkup yang sempit, penyelenggaraan kegiatan penanganan makan dan minum meliputi :


(13)

a. Food and Beverage Service Operation b. Food Production

c. Bar Service Operation

Sedangkan dalam ruang lingkup yang luas, penyelenggaraan kegiatan penanganan makan minum meliputi :

a. Purchasing (membeli/mengadakan bahan-bahan baik yang bersifat perishable

maupun groceries)

b. Receiving (menerima segala macam bahan yang dibeli)

c. Storing/Storeging (menyimpan segala macam bahan atau barang

persediaan)

d. Producing /Issuing (pengelolaan)

e. Serving & Selling (pelayanan dan penjualan)

f. Stewarding (penanganan peralatan)

Di dalam organisasi hotel, Food and Beverage Departemen merupakan unit, yaitu unit pengelolaan makan minum. Sebagai unit yang menyelenggarakan kegiatan rumit dan kompleks tersebut, Food and Beverage Division harus dibagi lagi menjadi beberapa bagian, namun demikian, antara satu bagian dengan bagian lainnya harus bekerjasama secara sinergis sehingga tetap merupakan suatu kesatuan, kendati pun letaknya terpisah. Antara satu unit dengan unit lainnya harus saling mendukung sekalipun berbeda areanya.

Unit-unit ataupun bagian-bagian yang terdapat Departemen Food and Beverage adalah :


(14)

- Restoran - Room Service

- Banquet & Convention - Bar

- Stewarding - Kitchen

Food and Beverage Departemen selain menjual makanan dan minuman (produk) juga termasuk pemberi jasa pelayanan. Di dalam proses penjualan tidak mungkin produk dijual begitu saja, walaupun dalam pengertian yang sempit pelayanan makanan dan minuman adalah kegiatan menyajikan makanan dan minuman yang dipesan oleh pihak yang memerlukan makanan dan minuman tersebut. Akan tetapi pelanggan yang datang ke sebuah hotel pada umumnya datang tidak hanya untuk menikmati produk yang dijual hotel saja, tapi juga ingin memperoleh kepuasan dari pelayanan yang diberikan karyawan hotel tersebut.

Kualitas pelayanan yang diberikan Food and Beverage Departemen, selain harus sesuai dengan standar yang diterapkan oleh pihak manajemen hotel juga harus tetap mempertimbangkan unsur kepuasan dan pengabdian dalam melayani tamu.

Pramusaji merupakan ujung tombak di bidang tata hidang yang merupakan sub-unit Food and Beverage Departemen dan memiliki kegiatan khusus yamg sifatnya lebih luas dari sekedar menyajikan hidangan, yakni :

- Pramusaji itu adalah duta perusahaan - Pramusaji itu adalah penyaji hidangan - Pramusaji itu adalah pemandu selera - Pramusaji itu adalah seorang wiraniaga


(15)

Dengan kegiatan yang bersifat khusus tersebut, maka Food and Beverage Departemen hotel perlu selektif dalam merekrut karyawan bagian tata hidang ini.

Proses seleksi dimulai dari penentuan syarat-syarat meliputi : - Syarat-syarat penampilan dan sikap perilaku

(Performance and behaviour) - Syarat pendidikan

- Syarat minat dan bakat

- Syarat kemauan dan kemampuan

Departemen tata hidang sebagai salah satu unit Food and Beverage Departemen perlu memiliki karyawan yang terampil, berpendidikan, relevan, dan memahami tujuan pekerjaannya.

- Hotel menentukan syarat yang harus dipenuhi calon karyawan

- Seleksi dilakukan berdasarkan syarat-syarat yang telah ditentukan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis tertarik untuk membahas masalah ini kedalam karya tulis dengan judul ”PROSES REKRUTMEN

KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTEMEN PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN”.

1.2 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis kemukakan di atas maka penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut, yaitu :

a. Bagaimana metode Rekrutmen karyawan? b. Bagaimana proses Rekrutmen karyawan?


(16)

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus yang hendak dicapai penulis dalam penyusunan kertas karya ini yaitu :

- Untuk memberikan penjelasan mengenai bagaimana proses rekrutmen karyawan, metode yang digunakan dalam merekrut karyawan, serta proses penempatan karyawan pada food and beverage departemen.

- Untuk memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan Program Diploma III pada Jurusan Perhotelan Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara

- Mengembangkan kreativitas mahasiswa melalui pengalaman-pengalaman yang di dapat selama praktek kerja lapangan dalam bentuk tulisan.

1.3.2 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum yang hendak dicapai penulis dalam penyusunan kertas karya yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa yaitu :

- Untuk menerapkan ilmu dan teori yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan.

- Memberikan sumbangan saran kepada pihak manajemen sehubungan dengan penelitian yang dilaksanakan penulis.

- Melatih penulis agar mampu menganalisis persoalan yang ada.

1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu metode dengan memilih masalah yang ada pada saat sekarang,


(17)

mengumpulkan data yang objektif yang akan diteliti dan menganalisis permasalahan serta disajikan dalam bentuk kertas karya.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

a. Penelitian Lapangan (Field Research)

yaitu penelitian dan pengumpulan data-data dan informasi langsung dari lapangan melalui dua cara, yaitu :

- Praktek Kerja Lapangan (PKL)

Merupakan penelitian yang langsung dilakukan penulis dengan berperan serta dalam operasional hotel, khususnya bagian restoran, sehingga penulis dapat mengetahui secara jelas bagaimana metode dalam penerimaan karyawan baru.

- Wawancara (Interview)

Penulis melakukan wawancara secara langsung dengan bagian personalia, Food and Beverage Manajer dan Supervisior untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam penulisan kertas karya ini.

b. Studi Kepustakaan

Penulis mengumpulkan data-data dengan membaca buku-buku yang berkaitan dengan masalah yang diteliti sebagai perbandingan bagi penulis antara kenyataan dan teori.


(18)

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini penulis menguraikan secara garis besar hal-hal yang akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya terdiri dari lima bab yang setiap bab mencakup hal-hal sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini merupakan uraian mengenai Alasan Pemilihan Judul, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Metode dan Teknik Pengumpulan Data.

BAB II : URAIAN TEORITIS

Pada bab ini membahas tentang pengertian Food and Beverage Departemen, Fungsi dan Eksistensi Food and Beverage Departemen, Tujuan Food and Beverage Departemen, Pengertian Pelayanan, Pengertian dan Tugas Pramusaji, Pengertian Rekrutmen Karyawan, Maksud dan Tujuan Rekrutmen, Metode Rekrutmen Karyawan, Proses Rekrutmen Karyawan, Penempatan Karyawan.

BAB III : TINJAUAN UMUM TENTANG HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN

Merupakan tinjauan umum mengenai Hotel Inna Dharma Deli Medan meliputi sejarah berdirinya hotel, klasifikasi hotel, fasilitas yang dimiliki hotel.


(19)

BAB IV : PROSES REKRUTMEN KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE DEPARTEMEN PADA HOTEL INNA DHARMA DELI MEDAN

Pada bab ini dijelaskan mengenai bagaimana proses rekrutmen karyawan yang dijalankan oleh Hotel Inna Dharma Deli dan bagaimana proses penempatan karyawan pada departemen tata hidang

BAB V : PENUTUP

Merupakan kesimpulan dari bab-bab yang terdahulu dan saran-saran dari penulis yang diambil dari perbandingan antara penulis secara teoritis dan kenyataan yang dijumpai di lapangan.


(20)

BAB II

URAIAN TEORITIS

II.1 Pengertian Food and Beverage Departemen

Food and Beverage Departemen diartikan sebagai bagian yang mengurus

makanan dan minuman, sedang defenisi Food and Beverage secara khusus (dilihat dari ruang lingkup usaha perhotelan) adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makan dan minum serta kebutuhan lain yang terkait, dari para tamu yang tinggal maupun tidak di hotel tersebut, dan dikelola secara komersial serta profesional.

II.2 Fungsi Food and Beverage Departemen

Disebabkan rumitnya penanganan dan pengelolaan makanan serta minuman tersebut, maka hotel membentuk suatu bagian khusus menangani bidang ini. Bagian khusus tersebut adalah Food and Beverage Departemen.

Sebagai bagian khusus yang menangani makanan dan minuman, maka fungsi dan eksistensi Food and Baverage Departemen di dalam usaha perhotelan antara lain sebagai berikut :

a. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari organisasi hotel.

b. Sebagai pengelola dan penyelenggara jasa pelayanan makanan dan minuman, yang meliputi penjualan, pelayanan, dan pengolahan makanan dan minuman.

c. Mendatangkan pemasukan bagi hotel. d. Membangun citra, pretise dan prestasi hotel.


(21)

II.3 Tujuan Food and Beverage Departemen

1. Menjual makanan dan minuman sebanyak-banyaknya dengan harga yang sesuai.

2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin kepada tamu hingga tamu merasa puas. Hal ini menyangkut mutu pelayanan, mutu makanan dan minuman, sikap karyawan, dekorasi ruangan serta suasana sekitar, peralatan yang dipakai dan sanitasinya (kebersihannya).

3. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dan kesinambungan usaha.

II.4 Pengertian Pelayanan

Menurut pendapat Na’imuddin dkk, (2003:9-10) sebelum mengetahui pengertian dari pelayanan, terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri atau karakteristik dari pelayanan itu.

Karakteristik yang dimaksud adalah : 1. Pelayanan tidak dapat diukur.

Pelayanan memiliki sifat-sifat intangible (tidak dapat diukur), oleh karena itu pelayanan tidak dapat diraba, melainkan hanya dapat dirasakan oleh orang yang mendapat layanan.

2. Pelayanan bersifat emosional.

Pelayanan hanya dapat dirasakan dan tidak diraba, karena lebih bersifat emosional daripada rasional. Pelayanan biasanya tidak dinyatakan secara realistis melainkan cenderung dilebih-lebihkan atau dikurangi, tergantung suasana perasaan ketika memberikan penilaian.


(22)

3. Pelayanan bergantung pada harapan tamu.

Jika pelayanan tidak memenuhi harapan tamu maka layanan itu kurang memiliki bobot, tetapi jika pelayanan itu dilakukan melebihi harapan tamu maka layanan itu telah memiliki bobot.

4. Pelayanan dapat dijual tetapi tidak dapat dimiliki.

Tamu dapat membeli layanan dan memilikinya selama di restoran tetapi tidak dapat membawanya pulang.

Sesuai dengan ciri-ciri atau karakteristik pelayanan tersebut maka dapat diperoleh pengertian pelayanan dalam dua sisi atau segi yang berbeda, yaitu segi dari pemberi layanan dan dari segi penerima layanan. Dari segi pemberi layanan, yang dimaksud dengan pelayanan adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seseorang, sedangkan dari segi penerima layanan, pelayanan diartikan sebagai rasa puas (menyenangkan) atau rasa kecewa (mengecewakan) yang dialami tamu pada saat menerima layanan.

II.5 Pengertian dan Tugas Pramusaji

Menurut pendapat Na’imuddin dkk, (2003a:15) yang dimaksud dengan pramusaji adalah orang yang bertugas atau bekerja di bidang penyajian makanan dan minuman. Istilah pramusaji dimaksudkan sebagai pengganti kata dari waiter/waitress dalam bahasa Inggris.

Seorang pramusaji harus memiliki kemampuan dan keterampilan dalam menjual produk makanan dan minuman yang dimiliki oleh hotel di tempat kerjanya. Di samping itu pramusaji juga harus mampu mempengaruhi tamu dalam memilih makanan dan minuman sehingga tamu dapat menentukan makanan dan minuman sesuai dengan yang diinginkannya.


(23)

Adapun yang menjadi fungsi seorang pramusaji dalam penyelenggaraan usaha hotel adalah sebagai berikut :

- Sebagai duta perusahaan.

Pramusaji dikatakan sebagai duta perusahaan karena pramusaji bekerja mewakili hotelnya.

- Sebagai penyaji hidangan (makanan dan minuman).

Pramusaji bertugas menyajikan atau menghidangkan makanan dan minuman yang telah dipesan oleh tamu.

- Sebagai pemandu selera.

Pramusaji dikatakan sebagai pemandu selera karena pramusaji juga bertugas dalam menawarkan menu-menu yang sesuai dengan selera/keinginan tamu.

- Sebagai seorang wiraniaga.

Pramusaji dikatakan sebagai seorang wiraniaga karena pramusaji melakukan penjualan barang secara langsung kepada pelanggan.

Disamping itu, agar pramusaji dapat melakukan dan melaksanakan fungsi-fungsinya dalam operasional Food and Beverage Service, maka seorang

pramusaji perlu dan harus memiliki sifat dan sikap dasar yang dikembangkan setiap saat, yakni :

- Clean charakter yakni karakter yang bersih

- Be responsible adalah sifat bertanggung jawab atas pekerjaan

- Be respectable yaitu adanya minat kerja yang tinggi


(24)

- Be alert yaitu sikap selalu waspada

- Be sober adalah sikap sabar dalam menjalankan tugasnya

- Be honest yaitu sifat sabat melayani tamu

- Expert

Menjadi seorang pramusaji harus memenuhi beberapa persyaratan demi kelancaran operasional, persyaratan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Syarat fisik yang meliputi : 1. Sehat jasmani

• Pendengaran yang normal • Gigi dan kuku terawat baik

• Tidak mengidap penyakit menular • Tidak cacat fisik

2. Berpenampilan rapi

• Badan tegap dan energik

Berpakaian rapi dan selalu memakai uniform (seragam) kerja • Selalu menggunakan atribut yang telah ditentukan oleh hotel • Tidak memakai perhiasan yang berlebihan

• Bebas bau badan dan mulut

• Menggunakan sepatu hitam yang terawat bersih

• Khusus untuk wanita rambut diikat ke belakang dengan rapi dan menggunakan hair net

• Tidak memelihara kumis dan jenggot • Untuk pria rambut tidak boleh panjang


(25)

b. Syarat non-fisik yaitu :

- Sehat rohani, tidak mengalami gangguan fisik - Mampu berkomunikasi dengan baik

- Mudah senyum dan ceria - Sabar, jujur dan berdisiplin

- Tanggap, terampil dan cermat dalam bertindak - Berpengetahuan luas

- Memiliki sifat suka menolong - Percaya diri dan tidak sombong

Disamping fungsi-fungsi tersebut, pramusaji juga memiliki tugas dalam operasional yaitu sebagai memberi layanan kepada tamu dalam hal ini adalah layanan makan dan minum.

10 langkah pelayanan makanan dan minuman di restoran : 1. Menyambut tamu dengan mengucapkan greeting

2. Mengantar tamu ke meja dan mempersilahkan tamu untuk duduk 3. Menawarkan makanan dan minuman

4. Memberikan daftar makanan dan minuman 5. Menawarkan (suggestion)

6. Mencatat pesanan tamu 7. Mengambil pesanan tamu

8. Menyajikan makanan dan minuman kepada tamu 9. Memberikan bill kepada tamu


(26)

II.6 Pengertian Rekrutmen Karyawan

Karyawan merupakan sumber daya yang paling penting dalam hotel. Karyawan yang baik dan memenuhi standar kualifikasi, hanya akan dapat diperoleh melalui upaya rekrutmen yang efektif. Supaya dapat melakukan proses rekrutmen secara efektif, harus tersedia informasi akurat dan berkelanjutan mengenai jumlah dan kualifikasi individu yang diperlukan untuk melaksanakan berbagai tugas pokok dan fungsi dalam hotel.

Pada prinsipnya yang disebut dengan rekrutmen adalah proses mencari menemukan dan menarik para pelamar untuk menjadi karyawan di hotel atau sebuah perusahaan tertentu. Selanjutnya rekrutmen karyawan juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasikan dalam perencanaan kepegawaian.

Beberapa definisi rekrutmen yang telah diutarakan para ahli : a. Menurut Bernadin dan Russel rekrutmen karyawan adalah :

Rekrutmen merupakan proses penemuan dan penarikan para pelamar dan yang tertarik dan memiliki kualifikasi terhadap lowongan yang dimiliki. b. Menurut Henry Simamora(1997:212) rekrutmen karyawan adalah :

Serangkaian aktifitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.


(27)

c. Menurut Schermerhorn, 1997 rekrutmen karyawan adalah :

Proses penarikan sekelompok kandidat untuk mengisi posisi yang lowong. Perekrutan yang efektif akan membawa peluang pekerjaan kepada perhatian dari orang-orang yang berkemampuan dan keterampilannya memenuhi spesifikasi pekerjaan.

d. Menurut Faustino Cardoso Gomes (1995:105) rekrutmen karyawan adalah :

Proses mencari, menemukan , dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi.

II.7 Maksud dan Tujuan dari Rekrutmen Karyawan

Diselenggarakannya rekrutmen mengemban keinginan-keinginan tertentu yang harus dipenuhi, supaya organisasi dapat eksis. Menurut SP. Siagian diadakannya rekrutmen karyawan adalah untuk mendapatkan persediaan sebanyak mungkin calon-calon pelamar sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pilihan terhadap calon pegawai yang dianggap memenuhi standard kualifikasi organisasi.

Program rekrutmen yang ideal adalah sebuah program dimana sejumlah pelamar yang berkualitas ditarik dan menerima posisi jabatan tertentu yang dilakukan dengan cara yang sangat efisien. Kebijakan rekrutmen di masa lampau lebih memfokuskan pada penempatan posisi-posisi diisi dengan mempertimbangkan biaya serta pengisian lebih cepat, namun pada dewasa ini lebih menekankan pada dimensi kualitas pegawai.


(28)

Program rekrutmen yang baik perlu melayani banyak tujuan. Tujuan rekrutmen yang sering disebutkan adalah memikat sekumpulan besar pelamar kerja, namun kumpulan-kumpulan pelamar tersebut sedemikian besarnya sehingga sangat mahal biaya untuk pemprosesan. Untuk itu aktivitas rekrutmen perlu memantapkan tujuan-tujuannya. Adapun tujuan rekrutmen adalah meliputi :

1. Sebagai teknik untuk memaksimumkan efisiensi 2. Sebagai strategi responsivitas politik

3. Sebagai alat keadilan sosial

4. Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah menghasilkan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal. 5. Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects)

yakni citra umum hotel haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal, haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.

II.8 Metode Rekrutmen Karyawan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2000 : 740), pengertian metode yaitu “cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuatu yang dikehendaki”. Maka arti metode rekrutmen adalah cara teratur yung digunakan untuk menarik/merekrut karyawan baru sehingga tercapai sesuai dengan tujuan dari rekrutmen tersebut. Perusahaan dan pelamar biasanya memanfaatkan sejumlah saluran/sumber yang tersedia yang dapat digunakan untuk penarikan karyawan baru.


(29)

Saluran-saluran yang dapat digunakan untuk penarikan karyawan adalah :

a. Walk-Ins

Pelamar atau pencari pekerjaan datang langsung ke departemen SDM untuk mencari kerja. Mereka diminta mengisi blangko lamaran guna menentukan minat dan kemampuan mereka. Lamaran yang terpakai dimasukkan dalam arsip sampai ada lowongan posisi yang sesuai atau sampai lamaran dianggap cukup lama untuk dianggap sah.

b. Write in

Adalah surat-surat lamaran yang dikirim langsung pada lembaga. Organisasi yang menerima banyak surat lamaran langsung haruslah mengembangkan cara efisien untuk menyeleksi lamaran-lamaran tersebut dan menyimpan arsip lamaran yang memenuhi syarat.

c. Job posting (Maklumat pegawai)

Yaitu organisasi mengumumkan kepada para pegawainya tentang adanya lowongan-lowongan pegawai melalui buletin, publikasi perusahaan, atau surat edaran. Metode ini adalah memberikan kesempatan yang sama (adil) kepada seluruh pegawai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pegawai yang lebih baik. Metode ini juga mengurangi kemungkinan adanya favoritisme dan perlakuan khusus dalam mengikuti proses seleksi.


(30)

d. Skills inventory (Persediaan keahlian)

Yaitu organisasi mencari arsip-arsip calon potensial yang berbobot untuk posisi yang kosong. Calon yang diidentifikasi dihubungi, selanjutnya ditanya apakah mereka ingin melamar posisi yang ditawarkan.

Persediaan keahlian ini juga dapat digunakan untuk melengkapi

job posting guna memastikan bahwa lowongan diketahui oleh semua

pelamar yang memenuhi syarat, dan tidak satupun terlewati. e. Referrals (rekomendasi pegawai)

Kalangan pengawai yang memahami kegiatan-kegiatan, standard-standard dan sasaran-sasaran organisasi mereka, dapat mengenali pegawai lain yang bakal berkarya dengan baik di dalam organisasi atau mereka dapat merekomendasikan teman atau rekan sejawat professional untuk sebuah lowongan. Pegawai yang ada secara intituisi menilai kecocokan antara antara individu tersebut baik dalam organisasi maupun pegawai. Ketika pelamar yang direkomendasikan diangkat, pegawai lainnya menunjukkan minat dan aktif dalam membantu pegawai baru tersebut agar sukses dalam pekerjaan mereka.

f. Advertising (pengiklanan)

Pengiklanan adalah suatu metode efektif lainnya untuk penarikan akhir-akhir ini kecenderungan terhadap penarikan yang lebih selektif melalui pengiklanan. Ada dua jenis iklan penarikan : want ad and blind ad.


(31)

perusahaan dan memberitahukan bagaimana cara untuk melamar. Jenis ini adalah bentuk penarikan yang paling umum, baik dipasang pada majalah-majalah profesional ataupun Koran-koran lokal dan nasional. Bentuk iklan lainnya adalah blind ad. Suatu blind ad adalah want ad yang tidak menyebutkan perusahaan. Para pelamar yang berminat diminta untuk mengirimkan lamaran mereka ke P.O. Box dengan nomor tertentu pada kantor pos atau pada perusahaan surat kabar. Pengiklanan untuk penarikan melalui media-media lain seperti papan pengumuman televisi dan radio jarang digunakan karena hasil-hasinya kurang memuaskan dibandingkan dengan pengeluaran-pengeluaran.

g. Agen-agen Penempatan Tenaga Kerja

Penarikan tenaga kerja juga dapat dilakukan melalui agen-agen penempatan tenaga kerja, baik pemerintah maupun swasta. Setiap pemerintahan biasanya mempunyai kantor penempatan tenaga kerja. Di Indonesia, kantor-kantor penempatan ada diseluruh daerah dan dikelola oleh masing-masing Kantor Wilayah Departemen Tenaga Kerja. Kantor-kantor ini berfungsi sebagai penyalur kebutuhan lowongan pekerjaan dan pencari kerja.

h. Lembaga-lembaga pendidikan

Pekerjaan-pekerjaan dalam perusahaan menjadi semakin teknis dan kompleks, sehingga perusahaan semakin membutuhkan para sarjana lulusan pendidikan tinggi.


(32)

i. Leasing

Untuk menyesuaikan dengan fluktuasi kebutuhan personalia jangka pendek, perusahaan bisa menarik karyawan honorer yang dibayar secara harian atau per jam. Dengan cara leasing perusahaan tidak hanya mendapatkan personalia terlatih baik dan terpilih tetapi juga menghindarkan perusahaan dari kewajiban-kewajiban dalam pensiun, asuransi dan konpensasi tambahan lainnya.

j. Nepotisme

Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program-program penarikan yang tak dapat dielakkan dalam perusahaan-perusahaan perseorangan atau keluarga. Kebijaksanaan seperti ini tidak berkaitan dengan penarikan atau dasar kecakapan, tetapi berdasarkan kepentingan dan kesetiaan kepada perusahaan.

k. Open house

Suatu teknik penarikan yang relative baru adalah penyelenggaraan

open house. Orang-orang disekitar perusahaan diundang untuk

mengunjungi dan melihat fasilitas-fasilitas perusahaan. Memperoleh penjelasan-penjelasan dan mungkin menonton pemutaran film mengenai perusahaan. Metode ini terutama berguna untuk menarik para karyawan dengan keterampilan yang langka, atau dengan kata lain sumber suplainya terbatas.


(33)

II.9 Proses Rekrutmen Karyawan

Pengertian proses dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2000:899) yaitu “rangkaian tindakan, perbuatan atau pengolahan yang menghadirkan produk”. Sedangkan penarikan (Recruitment) menurut T.Hani Handoko dalam bukunya Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (1987:69) yaitu : penarikan, proses pencarian dan pemikat para calon karyawan/pelamar yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Dapat dinyatakan bahwa proses rekrutmen merupakan rangkaian, tindakan yang di lakukan dalam penarikan/pemikat calon karyawan baru agar menghasilkan tenaga kerja berkualitas.

Proses rekrutmen karyawan dan seleksi biasanya terdiri dari beberapa langkah atau tahapan. Di bawah ini adalah langkah-langkah yang biasanya dilakukan dalam pelaksanaan rekrutmen dan seleksi.

1. Mengidentifikasi jabatan yang lowongan dan berapa jumlah tenaga yang diperlukan

Proses rekrutmen dimulai saat adanya bidang pekerjaan baru di perusahaan, karyawan dipindahkan atau dipromosikan ke posisi lain, mengajukan permintaan pengunduran diri, adanya PHK, atau karena pensiun yang direncanakan. Dengan melihat dinamika dari beberapa hal tersebut dan mencocokkannya dengan perencanaan sumber daya manusia yang sudah tersusun maka akan diketahui jabatan apa saja yang sedang lowong dan berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk mengisi jabatan tersebut.


(34)

2. Mencari informasi jabatan melalui analisi jabatan

Untuk memperoleh uraian jabatan (job description) dan spesifikasi jabatan

(job specification) sebagai landasan dalam membuat persyaratan jabatan.

Persyaratan jabatan harus dibuat secara hati-hati dan sejelas mungkin agar dalam penerapannya nanti tidak ditemui kekaburan-kekaburan yang mengganggu proses selanjutnya.

3. Jika persyaratan jabatan telah tersusun, maka langkah berikutnya adalah menentukan dimana kandidat yang tepat harus dicari

Dua alternatif untuk mencari kandidat yakni dari dalam perusahaan atau dari luar perusahaan. Jika diambil dari dalam, apabila kebutuhan staf untuk masa yang akan datang telah direncanakan, maka perlu juga diketahui siapa kira-kira karyawan yang ada saat ini yang dapat dipindahkan atau dipromosikan. Jika kandidat harus dicari di luar perusahaan maka perlu dipertimbangkan dengan cermat metode rekrutmen yang tepat untuk mendapatkan kandidat tersebut.

4. Memilih metode-metode rekrutmen yang paling tepat untuk jabatan

Ada banyak metode rekrutmen yang dapat dipilih oleh perusahaan dalam melakukan rekrutmen seperti iklan, employee referrals, walk-ins dan

write-ins, Depnakertrans, perusahaan pencari tenaga kerja, lembaga


(35)

5. Memanggil kandidat-kandidat yang dianggap memenuhi persyaratan jabatan Mengumpulkan berkas-berkas lamaran mereka, dan meminta mereka mengisi formulir lamaran pekerjaan yang telah disediakan untuk selanjutnya di proses dalam tahap seleksi.

6. Menyaring/menyeleksi kandidat Prosedur seleksi perlu dilakukan jika :

- pelaksanaan tugas pada jabatan yang akan diisi memerlukan ciri-ciri fisik dan psikis tertentu yang tidak dimiliki oleh setiap orang

- ada lebih banyak kandidat yang tersedia dibandingkan jumlah jabatan yang akan diisi.

Ada banyak teknik atau metode seleksi yang dapat digunakan oleh perusahaan. Hal terpenting untuk diperhatikan adalah bahwa masing-masing teknik seleksi mengukur karakteristik tertentu, sehingga akan memberikan informasi yang berbeda-beda mengenai kandidat. Pemilihan suatu teknik/metode sebagai predictor dalam prosedur seleksi sangat tergantung pada ciri-ciri pekerjaan, validitas dan reliabilitas metode, persentase calon yang terseleksi, dan biaya penggunaan teknik tertentu. Beberapa teknik seleksi yang sering digunakan adalah formulir lamaran, data biografi, referensi dan rekomendasi, wawancara, test kemampuan dan kepribadian, test fisik/fisiologis, test simulasi pekerjaan dan


(36)

7. Membuat penawaran kerja

Setelah proses seleksi dianggap cukup dan petugas rekrutmen sudah dapat menentukan kandidat terbaik untuk jabatantertentu, maka selanjutnya perlu dipersiapkan penawaran kerja. Termasuk disini adalah mempersiapkan perjanjian kerja (KBB), memperkenalkan secara lebih mendalam tentang peraturan dan kondisi kerja diperusahaan, dan memastikan kapan kandidat akan mulai bekerja. Hal terpenting dalam tahap ini adalah petugas rekrutmen harus menyiapkan kandidat cadangan untuk berjaga-jaga kalau kandidat pertama menolak tawaran kerja atau terjadi hal-hal tak terduga.

8. Mulai bekerja

Proses rekrutmen tidak berhenti begitu saja setelah kandidat menerima penawaran kerja. Pada saat sudah menjadi pegawai maka yang bersangkutan masih perlu deibantu agar dia dapat bekerja secara optimal dan bertahan untuk waktu yang lama. Pegawai yang bersangkutan harus dimonitor dan dinilai kinerjanya secara teratur, serta diberikan pelatihan dan pengembangan. Pada tahap ini petugas rekrutmen perlu mengkaji ulang cara-cara yang dipakai dalam merekrut dan menyeleksi pegawai, hal ini sangat penting demi mencegah masalah-masalah yang mungkin timbul setelah pegawai diterima bekerja.


(37)

II.10 Penempatan Karyawan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi ketiga (2000 : 814), pengertian penempatan yaitu “proses, cara, perbuatan menempati/menempatkan”.

Untuk menempatkan karyawan baru dengan sebaik-baiknya maka terlebih dahulu harus diketahui informasi lengkap tentang jabatan yang hendak diisi. Adapun informasi dimaksud antara lain menyangkut basis pendidikan, keahian, pengalaman dan keadaan fisik yang diperlukan untuk tiap-tiap jabatan yang diperlukan. Sebagaimana dijelaskan pada buku the restaurant from concept to

operation (1993:64), yaitu “placement : penempatan dilakukan setelah mengetahui

jumlah karyawan yang diterima dan sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan”. Penempatan karyawan dapat dilaksanakan setelah jumlah karyawan yang diinginkan pihak hotel sudah ada melalui persyaratan yang ditetapkan.

Proses penempatan merupakan salah satu fungsi terpenting dalam manajemen sumber daya manusia, karena tersedia/tidaknya pekerjaan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, diterima/tidaknya penempatan seseorang bekerja pada posisi tertentu, sangat ditentukan oleh fungsi penempatan ini. Seperti yang dikatakan Drs. Faustino Cardoso Gomes dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia (1995:117) yaitu :

“informasi-informasi yang diperoleh melalui syarat-syarat tersebut akan dijadikan masukan bagi para manajer dalam mengambil keputusan penerimaan dan penempatan seorang pekerja. Syarat-syarat yang dimaksud adalah :

- Informasi analisis jabatan, yang memberikan deskripsi jabatan, spesifikasi dan standar-standar prestasi yang di syaratkan setiap jabatan.


(38)

- Rencana-rencana sumber daya manusia, yang memberikan informasi kepada manajer tentang tersedia/tidaknya lowongan pekerjaan dalam organisasi.

Keberhasilan fungsi rekrutmen yang akan menjamin manajer bahwa tersedia sekelompok orang yang akan dipilih.

Sebagaimana diutarakan mengenai job analysis terdahulu dimaksudkan sebagai suatu usaha untuk menerapkan prinsip the right man in the right place, segala petunjuk yang diperoleh melalui job analysis pada hakekatnya merupakan bahan penilaian dalam penempatan karyawan baru. Setelah dilaksanakan penempatan karyawan yang selektif dan tepat diharapkan hasil kerja karyawan memuaskan.


(39)

BAB III

TINJAUAN UMUM MENGENAI HOTEL INNA DHARMA DELI

MEDAN

III.1 Sejarah Berdirinya Hotel

Hotel Inna Dharma Deli Medan merupakan salah satu jenis hotel city karena letaknya sangat strategis, karena berada dipusat kota tepatnya di Jalan Balai Kota No. 2 Medan, dekat dengan Kantor Pos, Bank, Stasiun Kereta Api dan juga pusat perbelanjaan. Hotel Inna Dharma Deli Medan adalah salah satu unit usaha persero pemerintahan di bawah Departemen Kebudayaan dan Pariwisata yang bergerak di dalam jasa perhotelan dan restoran yakni PT. Natour (National Hotel and Tourism

Corp. Ltd).

Hotel Inna Dharma Deli Medan ini awal pengelolaannya terpisah karena

mempunyai gabungan dari dua unit usaha yakni Ex Hotel Dharma Bakti dan Ex Hotel Wisma Deli. Sebelumnya Hotel Inna Dharma Deli adalah milik perusahaan

Belanda dimana pada saat itu bernama N.V.Hotel De Boer. Pada tahun 1878 Hotel Dharma Bakti didirikan sekaligus dioperasikan. Tetapi kemudian pada tanggal

14 Desember 1957 Hotel Dharma Bakti diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia.

Pada tahun 1973 di bawah kepemimpinan Muhammad Zein, Hotel Dharma Bakti dijadikan modal Negara pada PT. Natour oleh Menteri Perhubungan melalui Direktorat Jendral Pariwisatan berdasarkan Peraturan Pemerintahan (PP) No.4.


(40)

Wisma Deli adalah hotel yang mulanya dijadikan penginapan yang hanya mampu berfungsi sebagai guest house dilengkapi dengan fasilitas seperti restaurant dan bar, dan pada saat itu memiliki kapasitas kamar sebanyak 12 kamar. Seiring perkembangan perekonomian dan besarnya keinginan tamu, secara bertahap jumlah kamar bertambah kapasitasnya menjadi 49 kamar dan juga ditambah dengan fasilitas baru seperti laundry dan banquet service. Tidak hanya itu, fasilitas di dalam kamar juga diperbaharui seperti private bathroom, hot and cool water, air conditioning dan

telephone.

Di bawah kepemimpinan Zein Badrun yang pada saat itu menjabat sebagai

General Manager, berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT. Natour No. 2272/SK/76

yang diberlakukan sejak tanggal 1 April 1976 maka, Hotel Dharma Bakti dan Hotel Wisma Deli dijadikan dalam satu unit usaha dan diberi nama menjadi Hotel Dharma Deli.

Pada bulan Juli 1981 dilaksanakan pembangunan untuk gedung baru yang peletakkan batu pertamanya dilakukan oleh E.W.P. Tambunan selaku Gubernur Sumatera Utara yang menjabat pada waktu itu. Bangunan gedung baru itu disediakan tempat untuk perkantoran dan restoran, tetapi dalam sistem kontrak atau penyewaan. Keseluruhan pembangunan dilakukan hingga pada bulan Juli 1983. Pada saat itu Hotel Dharma Deli beroperasi dengan kapasitas sebanyak 176 kamar. Pada tanggal 1 Juli 1989, hotel Dharma Deli beroperasi dengan kapasitas sebanyak 184 kamar. Tetapi kemudian berkurang menjadi 180 kamar setelah melalui beberapa perubahan. Namun kamar yang siap dijual sebanyak 176 kamar, karena sisanya digunakan untuk kantor.


(41)

Pada tanggal 23 Desember 1993, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 975/KKM/016/1993, PT. Natour bergabung dengan PT. Hotel Indonesia Internasional. Pada tanggal 13 Oktober 1999, sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 89/1989 direksi diberi tugas untuk menggabungkan PT. Hotel Indonesia Internasional menjadi sebuah perusahaan dengan nama identitas No. C-2642 TH 2000. Dan akhirnya pada tanggal 19 Maret 2001 PT. Hotel Indonesia

Natour secara resmi berganti nama menjadi “Inna Dharma Deli Hotel Medan” yang pada saat ini dibawah kepemimpinan General Manager H. Irfan. M.SE. MBA.

III.2 Klasifikasi Hotel

1. Lokasi

Hotel Inna Dharma Deli terletak di Jalan Balai kota No. 2 Medan. Dibangun di atas areal tanah seluas 5 hektar. Berjarak 300 M dari stasiun kereta api, 20 km dari Pelabuhan Laut Belawan dan 5 KM dari Bandara Udara Polonia.

Hotel Inna Dharma Deli merupakan hotel peninggalan Belanda yang saat ini menjadi milik pemerintahan Indonesia. Letaknya yang sangat strategis di pusat kota, sangat menguntungkan bagi para tamu yang menginap di hotel tersebut.

Hotel Inna Dharma Deli merupakan salah satu lokasi yang cukup ramai dan padat di Medan. Dikelilingi oleh gedung-gedung perkantoran dan pusat

perbelanjaan. Maka berdasarkan letaknya, hotel ini digolongkan ke dalam kelompok


(42)

1. Jumlah Kamar

Hotel Inna Dharma Deli memiliki 180 kamar dengan room available sebanyak 180, termasuk didalamnya kamar royal suite, luxury suite, deluxe executive, deluxe, superior, standard, extra bed. Berdasarkan jumlah kamar tersebut maka hotel ini digolongkan kedalam above average

hotel.

2. Plan

Dikarenaka room rate yang telah ditetapkan oleh manajemen Hotel Inna Dharma Deli termasuk breakfast, maka hotel ini dapat diklasifikasikan ke dalam continental plan hotel.

3. Jenis Tamu

Sebagian besar tamu yang menginap di Hotel Inna Dharma Deli adalah businessman. Oleh sebab itu hotel ini diklasifikasikan sebagai

business hotel.

4. Lama Tinggal Tamu

Dilihat dari tamunya menginap hanya 1 atau 2 malam saja, maka hotel ini digolongkan kedalam transient hotel.

5. Bintang

Berdasarkan ketetapan dari Departemen Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi, maka Hotel Inna Dharma Deli dikategorikan sebagai hotel berbintang 3 (***) mulai tanggal 6 Juli 1987. Dengan Peraturan Pemerintah No. 89/1989 tanggal 13 Oktober 1999 direksi diberikan tugas untuk menggabungkan PT. Natour dengan PT. Hotel Indonesia


(43)

Internasional menjadi sebuah perusahaan dengan nama dan identitas baru. Dengan keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Azasi Manusia RI, tanggal 19 Maret 2001 PT. Hotel Indonesia Natour secara legalitas telah terwujud dan langsung di pimpin oleh direktur utama yakni Bapak Ir.A.M. Suseto maka dengan demikian telah terjadi perubahan nama Natour Dharma Deli menjadi INNA DHARMA DELI.

III.3 Fasilitas Hotel

1. Room

Hotel Inna Dharma Deli merupakan Badan Usaha Milik Negara yang berkapasitas 179 kamar dengan penggunaan lokasi bangunan secara terpisah-pisah. Klasifikasi bangunan yang terpisah-pisah tersebut akan diuraikan sebagai berikut :

a. 81 kamar : terletak dibangunan baru (new wing) berlantai 8.

b. 50 kamar : bangunan lama Ex. Belanda yang sudah di renovasi, terletak di tengah-tengah lokasi kompleks.

c. 14 kamar : berbentuk bungalow yang terletak pada bangunan Wisma Deli.

d. 10 kamar : terletak pada bangunan Wisma Deli bertingkat 2. e. 24 kamar : terletak pada bangunan Wisma Deli bertingkat 3.


(44)

Selain itu terdapat juga berbagai macam jenis kamar sebagai berikut :

Jenis Kamar Tarif Kamar

Royal Suite Rp. 5.500.000,- / malam Luxury Suite Rp. 3.500.000,- / malam Deluxe Executive Rp. 990.000,- / malam

Deluxe Rp. 850.000,- / malam

Superior Rp. 700.000,- / malam

Standard Rp. 550.000,- / malam

Extra Bed Rp. 200.000,- / malam

2. Meeting Room

Function Room

Dimension (m)

Capacities Room

rental (Rupiah)

U-Shape Class

room Theatre

Round table

Tasik madu hall 24,30 x 13 120 Seats 230 Seats 400 Seats 162 Seats 6.000.000

Sri banang 18,30 x 9 80 Seats 120 Seats 200 Seats 90 Seats 5.000.000

Sri deli 13,20 x 10,80 60 Seats 120 Seats 200 Seats 70 Seats 4.000.000

Sri langkat 17,60 x 7,45 50 Seats 80 Seats 180 Seats 72 Seats 4.000.000

Sri bilah 15,50 x 7,40 78 Seats 108 Seats 170 Seats 90 Seats 4.000.000

Hang tuah 15,80 x 7,40 78 Seats 108 Seats 170 Seats 90 Seats 4.000.000

Hang jebat 15,80 x 7,40 78 Seats 108 Seats 170 Seats 90 Seats 4.000.000

Hang kesturi 15,80 x 7,40 78 Seats 108 Seats 170 Seats 90 Seats 4.000.000

Hang lekiu 11,90 x 5,15 24 Seats 30 Seats 60 Seats 36 Seats 3.500.000

Tudung saji 11,15 x 8,20 40 Seats 60 Seats 120 Seats 54 Seats 3.000.000

Kuala deli 13,75 x 6,45 45 Seats 48 Seats 75 Seats 42 Seats 2.500.000

Kuala de'boer 10,50 x 5,10 25 Seats 24 Seats 50 Seats 20 Seats 2.000.000

Lancang kuning 10,50 x 5,10 25 Seats 24 Seats 50 Seats 20 Seats 2.000.000

Kuala dharma 11,30 x 4,25 20 Seats 24 Seats 40 Seats 15 Seats 1.500.000

3. Restaurant and Bar - Deli Coffee Shop

Outlet ini berada didepan pintu masuk utama yang menyediakan buffe untuk breakfast setiap paginya pukul 06.00 WIB s/d 10.00 WIB.


(45)

Sedangkan untuk siang dan malam menyediakan menu ala carte dan buka 24 jam.

- Warung Pojok

Warung pojok berada di depan front office yang dibuka mulai pukul 10.00 WIB s/d pukul 18.00 WIB, sedangkan malamnya pukul 18.00 WIB s/d 02.00 WIB digunakan untuk bar yang menyediakan menu spesial cepat saji dan minuman beralkohol dan soft drink.

4. Room Service

Melayani pemesanan makanan dan minuman bagi tamu yang ingin makan di dalam kamar, melakukan pemesanan dari kamar dan diantarkan langsung ke kamar oleh petugas room service yang melayani selama 24 jam.

5. Food Stall

Food stall berada diarea kolam renang (swimming pool) yang menjual makanan dan minuman untuk tamu dengan harga yang ekonomis.

6. Garden Restaurant

Dulunya outlet ini dekat dengan cafe sri mersing, namun ke depan dilakukan perombakan design interior dan dapat digunakan untuk acara wedding party, meeting, seminar dengan latar belakang


(46)

natural garden. Untuk menu yang disajikan lebih spesifik yaitu menu-menu sea food dan aneka juice.

7. Swimming Pool

Kolam renang ini disediakan untuk tamu-tamu yang menyukai renang, tetapi kolam renang ini juga diperbolehkan dipakai oleh pengujung umum dengan tarif Rp. 15.000,-/pax sudah termasuk satu porsi nasi goreng/mie sop/mie goreng plus mineral water untuk satu kali kunjungan. Sedangkan untuk rombongan anak sekolah dikenakan tarif khusus Rp. 7.500,-/pax hanya untuk satu kali kunjungan.

8. Laundry

Outlet ini melakukan pengoperasi untuk pencucian pakaian tamu yang dilakukan setiap hari mulai pukul 07.00 WIB s/d 11.00 WIB, sedangkan pada pukul 11.00 WIB s/d 06.00 WIB laundry akan

mencuci linen, handuk dari perlengkapan kamar lainnya, juga perlengkapan serbet, taplak meja restoran dan lain-lain.

Selain itu laundry juga melayani valet service untuk pelayanan pakaian tamu seperti pencucian atau penyetrikaan.

9. Drug Store

Drug store merupakan outlet yang diadakan dalam rangka memenuhi kebutuhan yang bersifat khusus atau untuk cendramata


(47)

seperti : sabun, pasta gigi, sandal, berbagai jenis pakaian, sarung, snack, obat-obatan, buku-buku bacaan, dan oleh-oleh seperti bika ambon, bolu gulung tart dan lain-lain.

10. Telephone/Faxilime

Fasilitas ini disediakan disemua kamar dan public area dimana para tamu dapat menggunakannya untuk menelephone ke luar (lokal/interlokal) dengan nomor awal 9 sedangkan untuk meminta lewat operator harus menekan 0. Atas segala transaksi yang

digunakan tamu semua tercatat langsung ke mater bill di front office cashier karena sudah link.

11. Taxi Service

Taxi service yang ada merupakan satu bentuk pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel dalam rangka membantu transportasi tamu khususnya untuk transfer ke airport, shoping, dan lain-lain. 12. Healt SPA Centre

Outlet ini merupakan fasilitas pendukung yang dikelola oleh pihak III dengan menyediakan massage, fitness, karaoke, sauna dan outlet ini buka 24 jam.

13. Car Rental

Car rental yang ada di Inna Dharma Deli dikelola pihak III sebanyak 2 perusahaan yaitu CV.Atraco dan CV. National Car.


(48)

Fasilitas ini sanggup melayani permintaan penyewaan kendaraan jenis sedan (Marcedez, Jaguar, BMW dan lainnya), jenis mini bus (Toyota Kijang dan Tourist Bus).

14. Travel & Money Changer

Travel atau money changer yang ada terdiri dari 2 perusahaan yaitu Waikiki dan Citra Bestari, unit usaha ini tidak memfokuskan pada usaha perjalanan wisata (tour) tapi lebih difokuskan pada tiketing dan money changer, sehingga tamu tidak kesulitan untuk memesan tiket pesawat, bus atau pun kapal laut.

15. Salon

Usaha salon ini juga dikelola oleh pihak III untuk membantu kebutuhan tamu khususnya para istri pejabat yang akan ikut sertijab, serta kebutuhan tamu lainnya.

16. Accessories Shop

Usaha ini dikelola oleh pihak III yang berlokasi di dalam lobby depan receptionist, usaha ini menyediakan berbagai macam cincin, bebatuan sampai permata, dan juga berbagai parfum import dengan kualitas prima.

17. Airliner

Airliner yang berkantor di hotel dharma deli adalah Garuda Airways dan Thai Air. Khusus untuk garuda merupakan kantor


(49)

penjualan (Ticketing Office) sedangkan Thai Air tersebut merupakan kantor pembantu sedangkan operasionalnya berada di Jakarta.

18. Flexi Shop

Flexi shop adalah fasilitas yang dikelola pihak III yang melakukan penjualan dan perbaikan pesawat komunikasi jenis CDMA khususnya untuk provider flexi-telkom.

19. Wi-Fi/Hot Spot

Fasilitas ini disediakan di warung pojok, bar dan restoran untuk tamu-tamu yang menggunakan internet melalui waireless (note book/laptop). Untuk penggunaannya tidak dipungut biaya atau free of charge.


(50)

BAB IV

PROSES REKRUTMEN KARYAWAN FOOD AND BEVERAGE

DEPARTEMEN PADA HOTEL INNA DHARMA DELI

MEDAN

IV.1 Proses Rekrutmen yang Dilaksanakan oleh Hotel Inna Dharma Deli

Hotel Inna Dharma Deli merupakan salah satu hotel internasional yang

bertaraf bintang tiga (***), yang memiliki saingan yang sangat banyak. Sehingga hotel ini harus mempunyai strategi tersendiri dalam menarik minat tamu.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanannya. Baik buruknya kualitas pelayanan tergantung proses penarikan sumber daya manusianya.

Proses rekrutmen sangatlah penting, apalagi proses rekrutmen untuk Food and Beverage Department. Karena kualitas sumber daya manusia pada department ini tergantung pada kualitas rekrutmennya. Memilih tenaga kerja bukanlah pekerjaan yang mudah, meskipun menilai seseorang merupakan pekerjaan yang sukar, akan tetapi keberhasilan pemilihan karyawan akan sangat membantu kemajuan hotel.

Untuk itu sebelum melakukan perekrutan karyawan di Hotel Inna Dharma Deli, departemen personalia sebelumnya melakukan analisis jabatan-jabatan apa saja yang kurang. Setelah mengetahui jabatan apa yang dibutuhkan, maka bagian personalia menentukan kriteria-kriteria pelamar sesuai jabatan. Selanjutnya penyusunan data calon pelamar :


(51)

Data-data calon pelamar yang masuk ke bagian personalia di file berdasarkan :

- Kualifikasi (pendidikan dan pengalaman) - Jenis kelamin

- Usia

- Tanggal diterima surat

Pada saat diperlukan, bagian personalia cukup mengambil beberapa berkas dokumen sesuai dengan kebutuhan. Dokumen dikeluarkan dari file untuk selanjutnya melakukan pemanggilan kepada calon tenaga kerja.

Pemilihan atau seleksi terhadap dokumen lamaran yang ada dalam file

document of application harus didasari dengan :

- Kebutuhan dan kriteria yang ditentukan – sesuai permintaan

- Dilihat masa daluwarsanya atau urutan – berdasarkan prioritas tanggal masuknya surat

- Pertimbangan lain yang obyektif Surat panggilan :

Setelah dipenuhi persyaratan untuk pemanggilan yakni meliputi : - Kualifikasi calon

- Persyaratan yang ditentukan


(52)

Maka pemanggilan dapat dilakukan dengan senantiasa memperhatikan : a. Perhitungan perjalanan pos

b. Penentuan waktu dan hari H, tempat yang jelas dan tujuan pemanggilan yang jelas.

c. Persyaratan yang harus dilengkapi oleh para calon yang dipanggil.

Dalam proses seleksi dipersiapkan bahan-bahan seleksi yang disesuikan menurut kebutuhan dan klasifikasi pada bagian yang bersangkutan. Proses seleksi dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Seleksi tertulis :

Dalam seleksi tertulis diberikan bahan dan materi yang berkaitan dengan : - Test pengetahuan umum

- Test keahlian (skill) - Tes Bahasa Inggris

- Tes bakat dan motivasi (psychiater) 2. Medical test :

- Harus dinyatakan sehat berdasarkan sertifikat dokter yang ditunjuk perusahaan.

- Biaya medical test menjadi tanggungan pelamar dan yang dinyatakan lulus menjadi pegawai, ditanggung oleh perusahaan.

3. Interview

Interview dilakukan oleh 2 orang atau lebih secara terpisah, minimal dilakukan oleh personalia dan kepala bagian terkait. Oleh personalia menyangkut minat, motivasi dan sikap serta informasi

tentang yang bersangkutan secara luas dan mendalam. Disamping itu ditawarkan pula salary bagi calon sesuai dengan standard hotel tersebut.


(53)

Sedangkan test interview oleh Departemen terkait perlu dilakukan : - Subjectivitas (kecocokan)

- Objectivitas

Apakah kemampuan calon dinilai tepat untuk menjabat atau memegang posisi yang tersedia

Departemen personalia dalam melakukan test tidak selalu melakukan test psikotes pada pelamar. Test psikotes hanya dilakukan pada jabatan-jabatan tertentu saja. Seperti bagian keuangan, marketing dan front office.

Dalam perekrutan karyawan pada Food and Beverage Departemen akan dilakukan test ulang oleh manajer Food and Beverage Departemen. Hal ini bertujuan agar mengetahui kemampuan si pelamar, dan dimana dia harus ditempatkan. Apakah di Food and Beverage Service atau di Food and Beverage Product.

Akan tetapi proses seperti ini dilakukan kalau hotel tidak mempunyai rekomendasi dari orang dalam (karyawan). Jika personalia mempunyai rekomendasi dari orang dalam (karyawan) maka personalia akan lebih memilih untuk mengangkat calon karyawan atas rekomendasi dari pada harus memilih karyawan dari surat lamaran yang masuk. Selain itu dalam tahap berikutnya departemen personalia tidak melakukan tes kepada calon karyawan yang direkomendasikan.

Departemen personalia dalam merekrut karyawan tidak menentukan jangka waktu tertentu. Personalia hanya akan melakukan rekrutmen jika ada karyawan yang telah pensiun (umur 56 tahun) maupun karyawan yang meninggal dunia. Sedangkan jika hotel memerlukan tenaga kerja dalam jumlah besar, maka departemen personalia akan memanggil beberapa orang tenaga casual dari lembaga-lembaga pendidikan atau memanfaatkan tenaga PKL yang ada.


(54)

IV.2 Metode Rekrutmen Karyawan yang Digunakan

Departemen Personalia dalam merekrut karyawan baru menggunakan beberapa metode rekrutmen yaitu :

1. Job posting (Maklumat pegawai)

Yaitu organisasi mengumumkan kepada para pegawainya tentang adanya lowongan-lowongan pegawai melalui buletin, publikasi perusahaan, atau surat edaran. Metode ini adalah memberikan kesempatan yang sama (adil) kepada seluruh pegawai yang memenuhi syarat untuk mendapatkan pegawai yang lebih baik. Metode ini juga mengurangi kemungkinan adanya favoritisme dan perlakuan khusus dalam mengikuti proses seleksi 2. Skills inventory (Persediaan keahlian)

Yaitu organisasi mencari arsip-arsip calon potensial yang berbobot untuk posisi yang kosong. Calon yang diidentifikasi dihubungi, selanjutnya ditanya apakah mereka ingin melamar posisi yang ditawarkan. Persediaan

keahlian ini juga dapat dingunakan untuk melengkapi job posting guna memastikan bahwa lowongan diketahui oleh semua pelamar yang

memenuhi syarat, dan tidak satupun terlewati. 3. Referrals (rekomendasi pegawai)

Kalangan pengawai yang memahami kegiatan-kegiatan, standard-standard dan sasaran-sasaran organisasi mereka, dapat mengenali pegawai lain yang bakal berkarya dengan baik di dalam organisasi atau mereka dapat merekomendasikan teman atau rekan sejawat professional untuk sebuah lowongan. Pegawai yang ada secara intituisi menilai kecocokan antara


(55)

antara individu tersebut baik dalam organisasi maupun pegawai. Ketika pelamar yang direkomendasikan diangkat, pegawai lainnya menunjukkan minat dan aktif dalam membantu pegawai baru tersebut agar sukses dalam pekerjaan mereka.

4. Nepotisme

Penarikan anggota keluarga merupakan komponen program-program penarikan yang tak dapat dielakkan dalam perusahaan-perusahaan perseorangan atau keluarga. Kebijaksanaan seperti ini tidak berkaitan dengan penarikan atau dasar kecakapan, tetapi berdasarkan kepentingan dan kesetiaan kepada perusahaan.

Akan tetapi departemen personalia lebih mengutamakan merekrut karyawan baru dengan cara referrals (rekomendasi karyawan) dan nepotisme.

IV.3 Sumber Tenaga Kerja

Dalam upaya memenuhi kebutuhan tenaga kerja, maka departemen personalia memperoleh tenaga kerja tersebut dari dua sumber yaitu :

a. Sumber tenaga kerja dari dalam : - dengan cara mutasi

- dengan cara promosi b. Sumber tenaga kerja dari luar :

- dari relasi

- dari rekomendasi karyawan


(56)

IV.4 Prosedur Penempatan Karyawan

Setiap karyawan yang telah diterima bekerja tidak boleh secara langsung dikirimkan kebagian yang membutuhkan tenaga kerja tersebut melainkan harus memasuki masa orientasi yang diselenggarakan oleh personalia dan juga dari bagian/departemen yang bersangkutan.

Setelah menyelesaikan masa orientasi yang telah ditentukan oleh departemen personalia/departemen lain yang bersangkutan, maka karyawan yang telah diterima bekerja akan ditempatkan langsung pada departemen yang membutuhkan.

Hotel Inna Dharma Deli dalam penempatan karyawan sering melakukan mutasi. Mutasi bisa terjadi antara Food and Beverage Departemen dengan Housekeeping Departemen atau Housekeeping Departemen dengan Front Office Departemen. Hal ini dilakukan bertujuan untuk :

1. Rotasi refreshing

Mutasi dilakukan bertujuan agar karyawan yang sudah terlalu lama bekerja di departemen tertentu sehingga menimbulkan kejenuhan memperoleh suasana baru dan dimaksudkan dapat meningkatkan semangat kerjanya kembali.

2. Pemantapan/promosi

Program mutasi dilakukann kepada karyawan yang akan dipromosikan ke jenjang yang lebih tinggi dari jabatan semula. Tujuan dari mutasi ini adalah untuk pemantapan kemampuan di bagian atau bidan lain yang nantinya akan ditempati.


(57)

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab VI maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu :

a. Metode rekrutmen yang dijalankan oleh pihak personalia cenderung lebih mengutamakan rekomendasi orang dalam (karyawan) dan kurang memperhatikan latar belakang pendidikan yang harus dipenuhi pelamar. Selain itu pihak departemen personalia lebih cenderung merekrut karyawan baru melalui nepotisme dan tidak terlalu bergantung pada lembaga-lembaga pendidikan khususnya perhotelan.

b. Proses rekrutmen yang dilaksanakan oleh pihak manajemen cenderung kurang selektif, ada beberapa proses rekrutmen yang tidak diterapkan seperti pemeriksaan referensi. Selain itu psikotes hanya dilaksanankan untuk jabatan tertentu, misalnya kasir.

c. Dalam penempatan karyawan sering dilakukan mutasi tanpa memperhatikan keahlian. Misalnya karyawan yang biasany bekerja di restoran dapat dipindahkan ke bagian laundry, hal ini sangat mempengaruhi efisiensi kerja. Karena bagaimana pun pekerjaan yang ada dilaundry tidak akan sama seperti pekerjaan di restoran atau sebaliknya.


(58)

d. Dalam proses rekutmen hotel tidak terlalu memprioritaskan jangka waktu tertentu. Karena hotel lebih memilih memakai tenaga PKL dan tenaga casual jika hotel membutuhkan tenaga karyawan yang besar, sehingga pada saat bekerja kurang telaten. Selain itu karyawan hotel juga sudah tergolong tua.

V.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan dengan berbagai permasalahannya, maka penulis memberi masukan berupa saran sebagai berikut :

a. Metode rekrutmen karyawan sebaiknya dengan menerapakan metode pemasangan iklan, memperhatikan latar belakang pendidikan yang harus dipenuhi pelamar dan juga akan lebih baik apabila departemen personalia merekrut melalui lembaga-lembaga pendidikan khususnya perhotelan. b. Sebaiknya dalam merekrut karyawan, departemen personalia melakukan

psikotes kepada semua pelamar, tidak hanya untuk bagian tertentu saja dilakukan psikotes.

c. Pihak manajemen sebaiknya menentukan jangka waktu dalam merekrut dan memindahkan karyawan, hal ini dimaksudkan agar karyawan yang bekerja di hotel dapat bekerja dengan baik, tidak terganggu dengan umur yang sudah tua.


(59)

DAFTAR PUSTAKA

Asri, Marwan SW dan Awig Dwi Sulistyobudi. 1986. Pengelolaan Karyawan. Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Handoko, T. Hani. 1987. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Mangkuwerdoyo, Sudiarto. 1999. Pengantar Industri Akomodasi & Restoran.

Jakarta : LP FE-UI.

Manullang, M dan Marihot Manullang. 2001. Manajemen Personalia. Edisi ke-3. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Naimuddin, D.P., Mhd. Yunus., dkk. 2003a. Tata Hidang Food and Beverage Service

Operation. BPPIP Universitas Sumatera Utara (USU) : Medan.

Naimuddin, D.P., Mhd. Yunus., dkk. 2003b. Tata Hidang Food and Beverage Service

Operation. BPPIP Universitas Sumatera Utara (USU) : Medan.

Naimuddin, D.P, Basri.2007. Manajemen Hotel III. Diktat : Medan.

Pendit INR, Sukrisno. 1996. Petunjuk Praktek Pramusaji Food & Beverage Service. Jakarta : PT. Gramedia.

Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan. 1990. .Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE.

Siagian, Sondang. P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Aksara. Sofyandi, Herman. 2008.. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sulartiningrum, Sri dan Endar Sugiarto. 1996. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


(60)

Sumber : Hotel Manajemen Inna Dharma Deli 1. Struktur Organisasi Food and Baverage Service


(61)

Sumber : Hotel Manajemen Inna Dharma Deli


(62)

(1)

BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian pada bab VI maka penulis dapat mengambil beberapa kesimpulan yaitu :

a. Metode rekrutmen yang dijalankan oleh pihak personalia cenderung lebih mengutamakan rekomendasi orang dalam (karyawan) dan kurang memperhatikan latar belakang pendidikan yang harus dipenuhi pelamar. Selain itu pihak departemen personalia lebih cenderung merekrut karyawan baru melalui nepotisme dan tidak terlalu bergantung pada lembaga-lembaga pendidikan khususnya perhotelan.

b. Proses rekrutmen yang dilaksanakan oleh pihak manajemen cenderung kurang selektif, ada beberapa proses rekrutmen yang tidak diterapkan seperti pemeriksaan referensi. Selain itu psikotes hanya dilaksanankan untuk jabatan tertentu, misalnya kasir.

c. Dalam penempatan karyawan sering dilakukan mutasi tanpa memperhatikan keahlian. Misalnya karyawan yang biasany bekerja di restoran dapat dipindahkan ke bagian laundry, hal ini sangat mempengaruhi efisiensi kerja. Karena bagaimana pun pekerjaan yang ada dilaundry tidak akan sama seperti pekerjaan di restoran atau sebaliknya.


(2)

d. Dalam proses rekutmen hotel tidak terlalu memprioritaskan jangka waktu tertentu. Karena hotel lebih memilih memakai tenaga PKL dan tenaga casual jika hotel membutuhkan tenaga karyawan yang besar, sehingga pada saat bekerja kurang telaten. Selain itu karyawan hotel juga sudah tergolong tua.

V.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah penulis uraikan dengan berbagai permasalahannya, maka penulis memberi masukan berupa saran sebagai berikut :

a. Metode rekrutmen karyawan sebaiknya dengan menerapakan metode pemasangan iklan, memperhatikan latar belakang pendidikan yang harus dipenuhi pelamar dan juga akan lebih baik apabila departemen personalia merekrut melalui lembaga-lembaga pendidikan khususnya perhotelan. b. Sebaiknya dalam merekrut karyawan, departemen personalia melakukan

psikotes kepada semua pelamar, tidak hanya untuk bagian tertentu saja dilakukan psikotes.

c. Pihak manajemen sebaiknya menentukan jangka waktu dalam merekrut dan memindahkan karyawan, hal ini dimaksudkan agar karyawan yang bekerja di hotel dapat bekerja dengan baik, tidak terganggu dengan umur yang sudah tua.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Asri, Marwan SW dan Awig Dwi Sulistyobudi. 1986. Pengelolaan Karyawan. Edisi Pertama.Yogyakarta : BPFE.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka.

Handoko, T. Hani. 1987. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : BPFE.

Mangkuwerdoyo, Sudiarto. 1999. Pengantar Industri Akomodasi & Restoran.

Jakarta : LP FE-UI.

Manullang, M dan Marihot Manullang. 2001. Manajemen Personalia. Edisi ke-3. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Naimuddin, D.P., Mhd. Yunus., dkk. 2003a. Tata Hidang Food and Beverage Service

Operation. BPPIP Universitas Sumatera Utara (USU) : Medan.

Naimuddin, D.P., Mhd. Yunus., dkk. 2003b. Tata Hidang Food and Beverage Service

Operation. BPPIP Universitas Sumatera Utara (USU) : Medan.

Naimuddin, D.P, Basri.2007. Manajemen Hotel III. Diktat : Medan.

Pendit INR, Sukrisno. 1996. Petunjuk Praktek Pramusaji Food & Beverage Service. Jakarta : PT. Gramedia.

Ranupandojo, Heidjrachman dan Suad Husnan. 1990. .Manajemen Personalia. Yogyakarta : BPFE.

Siagian, Sondang. P. 1994. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bina Aksara. Sofyandi, Herman. 2008.. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama.

Yogyakarta : Graha Ilmu.

Sulartiningrum, Sri dan Endar Sugiarto. 1996. Pengantar Akomodasi dan Restoran. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.


(4)

Sumber : Hotel Manajemen Inna Dharma Deli 1. Struktur Organisasi Food and Baverage Service


(5)

Sumber : Hotel Manajemen Inna Dharma Deli


(6)