Sistem Laporan Pendataan Food & Beverage Cost Control Di Garuda Plaza Hotel Medan

(1)

SISTEM LAPORAN PENDATAAN FOOD & BEVERAGE COST

CONTROL DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

KERTAS KARYA

OLEH

JUNUS FERNANDO

112204004

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

2015LEMBAR PERSETUJUAN

SISTEM LAPORAN PENDATAAN FOOD & BEVERAGE COST

CONTROL DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

OLEH

JUNUS FERNANDO

112204004

Dosen Pembimbing,

Dosen Pembaca

Muadi Suratmo S.E.

NIP . 19640821 199802 2 001

Arwina Sufika, S.E., M.si


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

JudulKertas

Karya:SISTEM LAPORAN PENDATAAN FOOD

&BEVERAGE COST COST CONTROL

DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

Oleh

: Junus Fernando

NIM

: 112204004

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Dekan,

NIP . 19511013 197603 1 001

Dr. Syahron Lubis, M.A.

PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA

Ketua,

NIP . 19640821 199802 2 001

Arwina Sufika, S.E., M.si


(4)

ABSTRAK

Perkembangan industri pariwisata khususnya perhotelan saat ini berjalan sangat pesat yang di tandai dan diikuti dengan perubahan teknologi yang lebih modern. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi telah menciptakan kondisi persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, teknologi informasi sudah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap hotel, terutama dalam kesejahteraan aktivitasnya. Pengelolaan bisnis hotel secara profesional di tuntut menggunakan instrumen ilmiah yang disebut Audit, yaitu Audit Keuangan, dan Audit Operasional.Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”. Cost control merupakan upaya memelihara ketentuan –ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi penyimpangan dalam operasional. Pengendalian terhadap produk makanan, bertujuan agar produk tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan manajemen baik dari segi rasa, kualitas dan kuantitas. Pengendalian atas produk, bertujuan agar F & B Cost Control yang disiapkan untuk tamu memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh manajemen, baik dari segi kebersihan, maupun kelengkapannya. Tujuan utama dari standar biaya makanan dan minuman yang ada di Garuda Plaza Hotel Medanadalah untuk menolong sebahagian besar persamaan atau perbandingan dalam mengevaluasi biaya makanan dan minuman.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini. Kertas karya ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Kertas karya ini disusun berdasarkan Praktek Kerja Lapangan yang penulis lakukan di Garuda Plaza Hotel Medan serta sumber lain yang mendukung kertas karya ini. Kertas karya ini berjudul “SISTEM LAPORAN PENDATAAN FOOD &

BEVERAGE COST CONTROL DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN”.

Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan kertas karya ini, antara lain:

1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si selaku ketua Program Studi DIII Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara

3. BapakMuadi Suratmo, S.E selaku dosen pembimbing yang turut memberikan arahan, bimbingan dan masukan sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.


(6)

4. Ibu Arwina Sufika, S.E, M.Si. selaku dosen pembaca yang turut memberikan arahan kepada penulis agar dapat menyelesaikan kertas karya ini dengan baik.

5. Bapak dan Ibu seluruh staf pengajar di Program Studi Pariwisata Universitas Sumatera Utara

6. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada kedua orang tua penulis Ayahanda dan Ibunda yang telah mendukung dan membantu penulis baik dukungan moral ataupun material

7. Kepada bg Naro,bg Leo,Dewanto dan adik-adik, yang telah mendukung penulis selama membuatkertas karya ini.

8. Kepada teman teman mahasiswa pariwisata perhotelan stambuk 2011, Widi, Heru, Fadil, Gembung, Kaider, Dedi, Riyadi, Dede, Budi, Trian dan Lili, Yukesertayang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terimakasih buat senyum, canda, dan tawanya.

9. Seluruh rekan mahasiswa angkatan 2011

10.Seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini.


(7)

Tak ada kata lain yang dapat penulis ucapkan selain ucapan terima kasih banyak kepada semuanya yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis mengharapkan keritik dan saran dari dosen pembaca agar kertas karya ini dapat terselesaikan dengan baik. akhir kata penulis berharap semoga kertas karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2015

JUNUS FERNANDO


(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ...v

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Alasan Pemilihan Judul ...1

1.2 Batasan Masalah ...2

1.3 Tujuan penulisan ...3

1.4 Metode Penulisan ...3

1.5 Sistematika Penulisan ...4

BAB II URAIAN TEORITIS ...6

2.1 Pentingnya Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control………7

2.2 Alasan Membangun Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control ...7

2.3 Pengertian Hotel ...9

2.4 Pengertian Cost Control ...12

2.5 Tujuan Pengendalian Cost Control ...14

2.5.1 Efisiensi Biaya ...15

2.5.2 Tujuan Cost Control ...16

2.6 Tugas Utama Cost Controller ...17

2.6.1Tugas dan Peranan Cost Control ...17


(9)

2.7 Organisasi Chart Accounting Department Garuda Plaza Hotel Medan...20

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN 21 3.1 Sejarah Berdirinya Garuda Plaza Hotel Medan ...21

3.2 Klasifikasi Garuda Plaza Hotel Medan ...23

3.3 Fasilitas yang Dimiliki Garuda Plaza Hotel Medan ...25

3.4 Struktur Organisasi ...29

BAB IV SISTEM LAPORAN PENDATAANFOOD & BEVERAGECOST CONTROLDI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN ... 32

4.1Sistem Laporan Pendataan F & B Cost Control……...………..…….…..32

4.1.1Formulir ... 32

4.1.2Jurnal... 34

4.1.3Laporan ... 35

4.2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Proses Pembuatan System Laporan Pendataan F & B Cost Control ...38

4.3 Komponen Utama Sistem Laporan Pendataan F & B Cost Control ...40

4.3.1Blok Model ...41

4.3.2Blok Teknologi ...41

4.3.3 Blok Basis Data……..………41

4.3.3Blok Pengendalian ...42

4.4Manfaat yang Diharapkan dari Laporan Pendataan F&BCost Control di Garuda Plaza Hotel Medan ...43


(10)

4.5Akibat Yang Timbul dari Laporan Pendataan Yang Tidak Akurat Pada

Food & Beverage Departemen di Hotel Garuda Plaza Hotel ...47

BAB V PENUTUP ...48

5.1 Kesimpulan ...48

5.2 Saran ...49

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(11)

ABSTRAK

Perkembangan industri pariwisata khususnya perhotelan saat ini berjalan sangat pesat yang di tandai dan diikuti dengan perubahan teknologi yang lebih modern. Meningkatnya perkembangan teknologi informasi telah menciptakan kondisi persaingan yang semakin ketat. Oleh karena itu, teknologi informasi sudah merupakan kebutuhan dasar bagi setiap hotel, terutama dalam kesejahteraan aktivitasnya. Pengelolaan bisnis hotel secara profesional di tuntut menggunakan instrumen ilmiah yang disebut Audit, yaitu Audit Keuangan, dan Audit Operasional.Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”. Cost control merupakan upaya memelihara ketentuan –ketentuan yang telah ditetapkan agar tidak terjadi penyimpangan dalam operasional. Pengendalian terhadap produk makanan, bertujuan agar produk tersebut sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan manajemen baik dari segi rasa, kualitas dan kuantitas. Pengendalian atas produk, bertujuan agar F & B Cost Control yang disiapkan untuk tamu memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh manajemen, baik dari segi kebersihan, maupun kelengkapannya. Tujuan utama dari standar biaya makanan dan minuman yang ada di Garuda Plaza Hotel Medanadalah untuk menolong sebahagian besar persamaan atau perbandingan dalam mengevaluasi biaya makanan dan minuman.


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Dalam upaya pengembangan dunia kepariwisataan, hotel merupakan unsur penunjang yang sangat dominan. Bisnis perhotelan cukup marak di dunia. Khususnya di Indonesia, hampir semua provinsi di negeri ini memiliki hotel berbintang. Banyak diantarannya yang dulunya merupakan tempat penginapan yang dikelola secara sederhana, tetapi setelah melewati sejarah panjang, banyak diantara penginapan itu berkembang menjadi sebuah hotel berbintang. Hal itu tentu memerlukan teknik pengelolahan yang baik sehingga dapat menimbulkan terjadinya peningkatan.

Pada dasarnya hotel merupakan salah satu bentuk perusahaan jasa yang berusaha memberikan pelayanan yang maksimal kepada tamunya. Dengan kata lain hotel akan berusaha memberikan nilai tambah yang berbeda terhadap produk dan jasa serta pelayanan yang diberikan kepada tamunya untuk menambah keuntungan bagi hotel. Hal ini yang menjadi alasan tamu akan berbeda dengan hotel lain. Perbedaan antara biaya yang dikeluarkan untuk mempersiapkan produk dan jasa dalam penghitungan hotel sehingga hotel dapat menerapkan pengendalian barang hotel setiap harinya dan juga pelayanan yang ditawarkan oleh sebuah hotel dan sekaligus merupakan pendapatan bagi sebuah hotel. Dalam upaya penghitungan pengendalian yang dilakukan hotel untuk mengetahui keseluruhan persedian barang di hotel


(13)

tersebut. Pihak hotel memerlukan penanganan pendataan dan sistem laporan yang diterapkan dari hotel untuk mengetahui hal tersebut. Data penjualan tidak bisa diterima begitu saja oleh bagian pihak manapun kecuali penanganan pendataan untuk laporan pendapatan hotel harus diperiksa atau diverifikasi terlebih dahulu sebelum dibukukan subbagian manapun yang kecuali di bagian akuntansi yang melaksanakan pekerjaan memeriksa, mencatat dan melaporkan informasi data tentang pengendalian barang ini biasa disebut dengan Cost control.

Oleh karena itu untuk mengetahui pengendalian barang hotel secara keseluruhan dan sistem pendataan untuk sistem laporan pendataan F&Bcost control penting untuk pihak hotel ketahui penanganan pendataan dan sistem laporan hotel, maka pada kertas karya ini penulis tertarik untuk mengangkat topik mengenai penanganan sistem laporan dengan judul: “SISTEM LAPORAN PENDATAAN FOOD & BEVERAGE COST CONTROL DI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN".

1.2 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dibahas dalam kertas karya ini adalah bagaimana sistem pendataan Food &Beverage cost control yang bertujuan untuk menerapkansystem laporan di hotel sehingga pihak hotel dapat menyusun data-data yang terdapat di hotel tersebut dan untuk melihat laporanFood &Beverage cost control apakah sesuai dengan pendataan yang


(14)

dapat dipertanggung jawabkan secara administratif dan akurat sebagai laporan pengendalian barang di Garuda Plaza Hotel Medan.

1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan judul yang dikemukakan diatas yaitu: “Sistem Laporan Pendataan Food & Beverage Cost Control di Garuda Plaza Hotel Medan” maka dalam penyusunan kertas karya ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana sistem pendataan yang diterapkan di hotel tersebut sehingga pihak hotel dapat menyusun data-data yang terdapat di hotel tersebut.

2. Untuk mengetahui sistem laporan yang dipakai untuk menghitung jumlah atau cost control dibagian food & beveraga di Garuda Plaza Hotel Medan sehingga jumlah pengendalian barang hotel dapat diketahui.

3. Untuk melengkapi salah satu syarat akademis dalam menyelesaikan perkuliahan Diploma III Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

1.4 Metode Penulisan

Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penulisan kertas karya ini, digunakan dua metode penelitian, yaitu:


(15)

Penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku ilmiah serta menghimpun data dari bahan-bahan tertulis lainnya yang ada hubungannya dengan permasalahan yang akan dibahas.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Penelitian yang dilakukan secara langsung dilapangan untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan secara lengkap dan akurat. Data-data itu dapat diperoleh dengan cara wawancara dengan orang-orang yang bekerja pada bagian atau departemen yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas ditempat penelitian mulai dari jabatan tertinggi hingga terendah.

1.5 Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini digambarkan secara garis besar hal-hal yang akan dijabarkan pada bab-bab berikutnya terdiri dari lima bab yang pada tiap bab mencakup hal-hal sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bab Pendahuluan ini berisikan uraian tentang:

• Alasan Pemilihan Judul

• Batasan Masalah

• Metode Penelitian

• Sistematika Penulisan Bab II : Uraian Teoritis


(16)

Pada bab ini dibahas tentang:

• Pentingnya Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control

• Alasan Membangun Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control

• Pengertian Hotel

• Pengertian Cost Control

• Tugas dan Peranan Cost Control

• Organisasi ChartAccounting Department Garuda Plaza Hotel Medan

Bab III : Gambaran Umum Garuda Plaza Hotel Medan

Merupakan tinjauan umum tentang Garuda Plaza Hotel Medan

• Sejarah Berdirinya Hotel

• Klasifikasi Hotel

• Fasilitas yang dimiliki

• Struktur organisasi Garuda Plaza Hotel Medan

Bab IV : Sistem Laporan Pendataan Cost Control Di Garuda Plaza Hotel

Sistem laporan pendataan Cost control di garuda plaza hotel medan merupakan isi dari judul kertas karya

yang menguraikan tentang:

• Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control

• Komponen Utama Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control


(17)

• Manfaat Yang Diharapkan dari Laporan Pendataan F&BCost Control di Garuda Plaza Hotel Medan

• Masalah Yang Timbul dari Laporan Pendataan Yang Tidak Akurat

• Cara Penyelesaian Masalah Yang Timbul dari Laporan Pendataan Yang Tidak Akurat

Bab V : Penutup

Merupakan kesimpulan dari bab-bab yang terdahulu dan saran-saran dari penulisan yang diambil dari perbandingan antara penulisan secara teoritis dan kenyataan yang dijumpai dilapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Terdiri dari daftar pustaka yang diperlukan penulis sewaktu menyusun kertas karya ini.


(18)

BAB II

URAIAN TEORITIS

2.1 Pentingnya Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control

Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu “Systema”, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan “system”. Menurut berbagai literatur, sistem mempunyai suatu pengertian yaitu bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan satu keseluruhan yang tidak terpisahkan. Menurut filsuf Stoa, sistem adalah gabungan keseluruhan langit dan bumi yang bekerja bersama-sama, sehingga dapat kita lihat bahwa sistem terdiri dari unsur-unsur yang bekerjasama membentuk suatu keseluruhan dan apabila salah satu unsur tersebut hilang atau tidak berfungsi, maka gabungan keseluruhan tersebut tidak dapat lagi kita sebut suatu sistem (Ikhsan Arfan, 2008: 21-22).

2.2 AlasanMembangunSistem Laporan Pendataan F&B Cost Control

Hotel sebagai suatu unit bisnis yang menawarkan jasa kamar, makanan, minuman serta berbagai jasa lain yang kesemuanya dimaksudkan untuk melayani tamu. Pendapatan jasa kamar memberikan kontribusi kurang lebih 65% dari total pendapatan hotel, dan pendapatan kedua terbesar dari makanan dan minuman yang memberikan kontribusi kurang lebih 30%, kisaran persentase harga pokok sangat tergantung pada jenis kelas hotel dan restaurant serta target laba yang ditentukan oleh pihak managemant.


(19)

Khusus makanan dan kisaran harga pokok 30 - 40% dari harga jual, sementara untuk minuman antara 25 - 30 dari harga jual, data ini berdasarkan hasil laporan keuangan beberapa hotel dikawasan wisata bali. Untuk mencapai sasaran pendapatan maka hotel dan restaurant memelukan sistem pengendalian harga pokok sebagai panduan manajemam, dari segi menu didapatkannya konsistensi cita rasa, takaran, penampilan, dan mutu bahan baku yang digunakan.

Dalam system pengendalianhargapokokF&B Cost

Controlharusselaludipantaugunamemastikanbahwasemuafungsi yang

terlibatdalampenangananhargapokokF&BCost Controlitubekerjadenganbaik. Sistem ini dapat terus dikembangkan agar harga pokok F&B Cost

Controlyang dicapai dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan

penawaran harga yang lebih bersaing.

Guna pengembangan system pengambangan ini menejemen perlu mengkaji semua fungsi atau pun bagian hotel yang terlibat dengan penanganan harga pokok F&B Cost Control, seperti bagian pembelian, penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran, pra-penyiapan dan penyimpanan, penjualan dan akuntansi penjualan, serta produser pengendalian harga pokok.

Dampak pengembangan system pengendalian untuk setiap fungsi harus dikaji secara mendalam sehingga benar-benar memberikan manfaat yang lebih baik dari pada system sebelumnya.


(20)

2.3 Pengertian Hotel

Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata HOSPITIUM (bahasa latin), artinya ruang tamu. Dalam jangka waktu yang cukup lama, kata hospitium mengalami proses perubahan pengertian, kata tersebut digunakan untuk membedakan antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan Hostel. Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat umum untuk menginap dan beristirahat sementara waktu, yang selama menginap para penginap dikoordinator oleh seorang host, dan semua tamu-tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat atau ditentukan oleh host (host hotel).

Sesuai dengan perkembangan dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel, kata hostel lambat laun mengalami perubahan. Huruf “s” pada kata hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata hostel berubah menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang.

Sebagaimana telah dijelaskan di atas, kata hotel berasal dari kata hostel, kata tersebut konon diambil dari bahasa Perancis kuno. Bangunan publik ini sudah disebut-sebut sejak akhir abad ke-17. Maknanya berarti, “tempat penampungan buat pendatang”atau bisa juga disebut dengan


(21)

“bangunan penyedia pondokan dan makanan untuk umum”. Jadi, pada mulanya hotel memang diciptakan untuk melayani masyarakat.

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman, dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus. Sedangkan pengertian hotel yang dimuat oleh Grolier Electronic Publishing Inc. (1995), menyebutkan bahwa: Hotel adalah usaha komersial yang menyediakan tempat menginap makanan, dan pelayanan-pelayanan lain untuk umum.

Dengan mengacu pada pengertian-pengertian tersebut di atas, dan untuk menertibkan perhotelan di Indonesia, Pemerintah menurunkan peraturan yang dituangkan dalam surat keputusan Menparpostel No. KM 37/PW.340/MPPT-86, tentang Peraturan Usaha dan Penggolongan Hotel. Bab I, Pasal I, Ayat (b) dalam SK tersebut menyebutkan bahwa: “Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil”.

Kata ‘akomodasi’ yang diserap ke dalam bahasa Indonesia dari kata bahasa Inggris Accomodation memiliki beberapa makna. Di dalam kamus Inggris-Indonesia karangan Echols dan Shadily tercantum tiga makna, yakni 1. pertolongan, bantuan,


(22)

3. pergunaan.

Ketiga makna itu tidak ada kaitannya dengan maksud kata ‘akomodasi’ dalam ayat di atas. Makna ‘penginapan’ menurut kamus itu ialah

accommodations (memakai –s). Penjelasan ‘akomodasi’ tercantum dalam Bab

I, Pasal I, Ayat (a) sebagai berikut: “Akomodasi adalah wahana untuk menyediakan pelayanan jasa penginapan, yang dapat dilengkapi dengan pelayanan makan dan minum serta jasa lainnya.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa, hotel adalah: 1. Suatu jenis akomodasi;

2. Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada;

3. Menyediakan jasa penginapan, makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya;

4. Disediakan bagi umum;

5. Dikelola secara komersial, yang dimaksud dengan dikelola secara komersial adalah, dikelola dengan memperhitungkan untung atau ruginya, serta yang utama adalah bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa uang sebagai tolok ukurnya.

Pengertian hotel menurut keputusan Menparpostel tersebut di atas, hendaknya dibedakan dengan penginapan atau losmen, dimana dalam keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi tersebut dijelaskan (pasal 2) bahwa penginapan atau losmen tidak termasuk dalam pengertian hotel. Pengertian penginapan atau losmen, adalah suatu komersial yang menggunakan seluruh atau sebagian dari suatu bangunan yang khusus disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan


(23)

sewa kamar untuk menginap. Dengan demikian bedanya dengan hotel adalah, bahwa penginapan tidak menyediakan pelayanan makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya.

2.4PengertianCost Control

Cost controlmerupakanupayamemeliharaketentuan –ketentuan yang

telahditetapkan agar tidakterjadipenyimpangandalamoperasional. Pengendalianterhadapprodukmakanan, bertujuan agar produktersebutsesuaidenganketentuan yang telahditetapkanmanajemenbaikdarisegi

rasa, kualitasdankuantitas.Pengendalianatasproduk, bertujuan agar F&B Cost Control yang disiapkanuntuktamumemenuhistandar yang telahditetapkanolehmanajemen, baikdarisegikebersihan, maupunkelengkapannya.

Pada bisnis hotel dan retauran yang dimaksud dengan Harga pokok makanan dan minuman adalah harga semua bahan makanan yang digunakan ujtukmmemproduksi suatu jenis makanan. Harga pokok langsung dikompensasikan pada penjualan makanan yang terjadi. Biaya - biaya lain seperti biaya tenaga kerja tidak dibebankan pada perhitungan harga pokok makanan dan minuman.

Akuntansi perhotelan pada dasarnya merupakan akuntansi departemental, karena setiap departemant membuat laporan mengenai penjuLan dan atau biaya- biaya departemen itu sendiri. Menjalankan bisnis rertauran pada sebuah hotel ada dua katagori yaitu mandiri dan terintergrasi. yang dimaksud dengan Restaurant mandiri adalah restaurant yang secara operational menawarkan


(24)

makanan dan minuman merupakan sutu entitas yang tidak menjadi bagian atau unit dari suatu hotel. Untuk restauran yang merupakan bagian (outlet) dari suatu hotel mengkompensasikan harga pokok makanan dan minuman dengan penjualan yang dicapai.

Pengendalian ini untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang mungkindisebabkan oleh kurang akuratnya sistem administrasi, tidak efisiennya prosedur inventaris, kendali revenue yang lemah, kurang baiknya sistem store room, menu kurang direncanakan, penerimaan tidak berfungsi baik, porsi dan resep standar tidak terkontrol, terjadi pencurian/ pemborosan dan tidak adanya food controller.Tujuan dari prosedur Food and Beverage cost adalah untuk menentukan

Actual Cost of Beverage Consummed dan The Actual of Food and Beverage Sold.

Dalam hal ini penting artinya untuk mengetahui kedua biaya tersebut sehingga perbandingan antara bahan makanan dan minuman yang digunakan dengan harga pokok bahan makanan dan minuman yang digunakan untuk dijual dapat dibuat. Actual cost dihitung dari hari ke hari dan dijumlahkan pada akhir bulan.

Mengetahui actual cost setiap hari adalah merupakan gambaran dari operasional Food and Beverage Department. Jika biaya menyimpang dari yang telah digariskan, maka dapat dilakukan perbaikan. Laporan pertanggungjawaban setiap ahir bulan merupakan kunci utama untuk lost and profit statemant. Jika metode yang dipakai sesuai dengan perhitungan sebelumnya berdasarkan perencanaan, maka Food

and Beverage Cost pada akhir bulan setidak-tidaknya mendekati biaya yang telah

digariskan. Beberapa terminasi yang sering digunakan pada perhitungan Food and Beverage Cost adalah :


(25)

a. Cost of Food and Beverage Consummed Merupakan sejumlah uang yang menggambarkan pemakaian bahan makanan, bahan minuman, bahan keseluruhannya, termasuk yang terjual pada tamu, pada karyawan, untuk makanan karyawan, untuk bar ,dan sebagainya. Cost of Food and Beverage Consummed Beginning Inventori Purhase Ending Inventory.

b Cost and Food Beverage Sold Merupakan sejumlah uang yang menggambarkan

pemakaian bahan makanan yang terjual kepada tamu. Cost of Food and Beverage Sold Cost of Food and Beverage ConsummedCost of Employee Meals - Food Transfer to Bar +Beverage Transfer to Kitchen.

C Month End Actual Food and Beverage Sejumlah uang yang merupakan food and

beverage cost baik sebagai actual cost of food and beverage consummed dan

actual cost of food and beverage sold. Formulasi untuk pengkalkulasian biaya

penjualan makanan per bulan

2.5 Tujuan PengendalianCost Control

1. Mengendalikan mutu produk makanan dan minuman yang ditawarkan sesuai yang ditentukan.

2. Mengendalikan harga pokok makanan dan minuman. Dapat dikendalikan jika menetukan ukuran-ukuran baku (standar portion size) Mencapai target laba yang ditentukan. Target laba dapat dicapai bila harga pokok dapat dikendalikan.

3. Melakuakn tindakan koreksi yang diperlukan. Bila terjadi penyimpangan pada target laba yang ditentukan (misalnya 5%).


(26)

4. Meningkatkan efisiensi operasional bagian makanan dan minuman.

5. Menu yang tidak populer dapat diganti dengan item menu lain demi optimalisasi laba.

Target harga pokok F &B dapat dicapai bila adanya koordinasi yang baik diantara fungsi pembelian (purchasing) penerimaan (receiving) penyimpanan dan pengeluaran (store) pra penyiapan (kitchen) dan fungsi penjualan (sales/resto).

Kualifikasi sumber daya manusia Pencapaian sasaran harga pokok memiliki pengaruh yang sangat signifikan pada fungsi kualifikasi sumber daya manusia. Pemilihan bahan pokok yang berkualitas, penyikapan yang seusai standar dan proses pengeluaran barang, proses produksi sampai pada fungsi penjualan.

Penerapan pengendalian harga pokok perlu di sosialisasikan oleh managemant secara menyeluruh, dikarenakan sebagian karyawan akan terkejut ketikapengendalian harga pokok tiba-tiba dilaksanakan. Toleransi yang lazim dalam perhitungan harga pokok per porsi adalah sebesar 1%.

2.5.1 Efisiensi Biaya

Semakin tingginya biaya yang harus dikeluarkan perusahaan Tanpa perhitungan yang matang (biaya) akan berdampak luas terhadap ketahanan dan daya saing perusahaan itu sendiri. Jika ditinjau secara sepintas dari tahun ke tahun, memang biaya selalu mengalami peningkatan, namun para pengusaha perlu lagi meninjau secara mendalam dan lebih bijak, apakah biaya tersebut masih relevan untuk dikeluarkan oleh perusahaan atau tidak, jangan sampai biaya yang seharusnya perlu malah dihapuskan dengan alasan


(27)

menghindari pemborosan yang berdampak pada peningkatan kualitas perusahaan Bahkan merugikan perusahaan itu sendiri.

Pengertian biaya yang dimaksudkan disini adalah pengorbanan nilai yang memberikan sumbangan yang berguna untuk mencapai suatu sasaran. Terdapat beberapa cara untuk mengefisiensikan biaya, antara lain dengan pengendalian (control) dan memotong biaya.

Pengendalian (control) adalah proses untuk menjamin agar kegiatan mengarah ke tujuan yang diinginkan, sedangkan cutting costs (memotong biaya) merupakan cara yang paling sederhana meningkatkan bottom line.

2.5.2 Tujuan CostControl 1. Menghitung beban biaya 2. Menyusun anggaran, dan 3. Mengendalikan biaya

Untuk mencapai tujuan tersebut, maka biaya – biaya yang terjadi dalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan secara tepat dan benar, sehingga memungkinkan untuk dilakukan :

1. Penentuan biaya secara teliti 2. Pengendalian biaya

2.6 Tugas Utama Cost Controller


(28)

2 Menerapkan semua kebijakan dan prosedur Cost control kepada semua department dan memastikan semua penghitungan inventory beserta bukti atau document pendukungnya.

3 Mengerjakan pekerjaan akuntansi dan lainnya yang berhubungan dengan keuangan sebelum terjadi transaksi

4 Meneliti, memeriksa, menyetujui Goods Request dari Department untuk persetujuan Financhial. Manager

5 Memeriksa segala tagihan atau Invoice dari supplier sebelum dibayar

6 Memeriksa permintaan maintenance atau pemeliharaan barang maupun pembuatan barang oleh ME sebelum disetujui Financhial Manager

7 Membuat atau mengubah semua tarif product hotel sebelum dipublikasi

8 Bertanggung jawab langsung kepada Financhial Manager

2.6.1 Tugas dan PerananCost Control

1. Mengawasikeluarmasuksemuabarang. Storekeepersdan Receiving.

2. Bekerjasamadengan

barang.

3. Mengecek order pembelian( PO) danMarket list. 4. MembuatlaporanDailyFlashCost.

5. Melaksanakaninventoryataupenghitungan

semuabarangsetiapbulansertamembuatlaporanbulanan ( Cost of product ).

6. Setiap perubahan selalu dicatat di dalam buku , yaitu dengan menuliskan antara lain :


(29)

• Nama makanan dan minuman yang masuk dan keluar.

• Tangal pemasukan dan pengeluaran.

• Nomor requestion.

• Nomor invoice.

• Tanda tangan yang bersangkutan.

• Harga pembelian masing-masing makanan dan minuman.

• Total harga pembelian.

• Total harga pengeluaran.

• Saldo atau sisa barang.

• Harga saldo atau sisa (total saldo).

2.6.2 Standard Control AtauPengawasan

1. Mengawasi penerimaanbarang yang

dilakukanolehreceivingdalampenghitunganquantitydankualitasbarangberdasarkanf orm orderpembelianataumarket list.

2. Mengawasidanmemastiakanbarang yang keluardaristore harus di sertaidengandocument Store Requestion yang lengkap ( Quantity Requestion item,tanggal, nama, tandatangan ).

3. Mengeceksemuadocumentpendukunguntukpembelian( Purchase Order, Purchase

Requestion, Market Listdsb) untuksemuajenispembelian.


(30)

1. Administrativ inventorydisebut juga dengan Perpetual inventory yaitu kegiatan mencatat dan melakukan record atas semua pemasukan dan pengeluaran bahan-bahan makanan dan minuman (move-in dan move-out) di dalam suatu buku khusus yang disebut dengan inventory book.

2. Physical Inventory Merupakan pengontrolan secara fisik atas barang-barang ditempat penyimpanannya, dan pemeriksaan on the spot ini pada dasarnya adalah kegiatan pencocokan sado akhir pada inventory book dengan keadaan yang sebenarnya.


(31)

2.7

Organisasi Chart Accounting Department Garuda Plaza Hotel

Medan

ASST. ACCOUNTING MANAGER BOOK KEEPER FINANCE / ACCOUNTING MANAGER COST CONTROL INCOME AUDIT

AP AR

INTERNAL SUPPLIES CONTROL FB CONTROL PROPERTY CONTROL RECEIVING CLERK STORE KEEPER INCOME AUDIT CLERK AP CONTROL AR CONTROL FINANCE COLLECTOR GENERAL CASHIER PURCHASING CREW ADMIN


(32)

BAB III

TINJAUAN UMUM TENTANG GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

3.1 Sejarah Berdirinya Garuda Plaza Hotel Medan

Sebelumnya Garuda Plaza Hotel Medan merupakan losmen yang didirikan pada tahun 1958 yang pada awalnya diberi nama “Losmen Garuda”. Pembangunan dan pendirian Losmen Garuda ini dikelola oleh Bapak Haji Muhammad Arbie, selaku direksi Fa.Maju Medan. Dari tahun ketahun losmen ini selalu diadakan pembenahan, sehingga pada tahun 1970 losmen ini telah memliki 58 kamar, kemudian nama losmen ini berangsur-angsur berubah menjadi “Hotel Garuda”.

Pada tahun 1973 kamar-kamar yang ada di hotel tersebut tampak sesak sekali oleh para tamu, baik domestik maupun asing. Melihat situasi tersebut, pendiri berinisiatif untuk membangun sebuah motel yang letaknya bersebrangan dengan hotel tersebut. Daru 15 kamar ditambah 18 kamar baru lagi, sehingga menjadi 33 kamar yang mampu menampung setiap tamu yang hendak menginap pada waktu itu. Dengan demikian kedua penginapan tersebut, berjalan serta terus meningkatkan pelayanan disetiap kegiatannya.

Karena adanya dana serta pengalaman maka pimpinan membuat gagasan baru untuk mendirikan sebuah hotel bertaraf internasional. Dan pada tahun 1976 tepatnyaPada 15 Oktober dibangun hotel ketiga dengan melalui dua tahap. Tahap pertama adalah dengan kamar yang berjumlah 84 kamar. Pada tanggal 5 Januari 1977 suatu badan resmi yaitu PT. Garuda Madju Cipta


(33)

yang ditugaskan untuk membangun hotel yang diberi nama “Garuda Plaza Hotel” karena adanya pandangan bahwa hotel ini memiliki prospek yang cerah dimasa mendatang.

Tepat pada tanggal 22 Juli 1978, pembangunan hotel ini telah selesai dan mulai beroperasi. Hotel ini lalu diresmikan oleh Gubernur Sumatera Utara yang pada masa itu dijabat oleh Bapak E.W.P. Tambunan.

Pengolahan ketiga hotel tersebut adalah dibawah PT. Garuda Madju Cipta dan karena ketiga hotel ini memiliki jenis usaha yang sama maka dibentuk sebuah group yang dinamakan “Garuda Hotel Group.”

Kemudian pada tahun 1980 mulai pembangunan tahap kedua dengan menambah bangunan sebelah kiri hotel dengan jumlah kamar sebanyak 70 kamar. Pada tanggal 1 April 1982 pembangunan tahap kedua ini selesai maka jumlah kamar adalah 154 kamar. Garuda Plaza ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas diantaranya: Swimming pool, Restaurant, Coffee bar, Coffee shop, Meeting room dengan beberapa ukuran yang berbeda, serta Ball room tempat diadakannya berbagai pesta salah satunya adalah Wedding party.

Sejak mulai didirikannya Garuda Plaza Group ini, dari mulai karyawan terendah hingga pimpinan tertinggi ditangani oleh pribumi tanpa adanya campur tangan orang asing. Demikian juga dengan dekorasi kamar serta hal terkecil hingga terbesar lainnya.

Hingga saat ini jumlah kamar keseluruhan Garuda Plaza Hotel Medan ini adalah berjumlah 247 kamar yang cukup up to date dan representatif dalam melayani pengunjung yang ada. Up to date ditinjau dari segi


(34)

kwantitatifnya, yaitu mampu menarik minat wisatawan untuk menginap dengan pengadaan kamar dan fasilitas yang memadai. Sedangkan representatif ditinjau dari segi kwalitatif, yakni pelayanan yang diberikan serta kesesuaian tarif yang telah ditetapkan.

Sesuai dengan pengklasifikasian hotel sebagai hotel berbintang dilihat dari syarat-syarat lokasi, akomodasi, makanan dan minuman, fasilitas, pelayanan, dll. Maka direktur Jenderal Pariwisata menetapkan bahwa Garuda Plaza Hotel Medan adalah merupakan hotel yang layak disebut sebagai hotel berbintang 3 (tiga).

Adapun visi misi dan Strategi sebagai berikut : 1.Visi Garuda Plaza Hotel :

• Menempatkan Garuda Plaza Hotel sebagai salah satu hotel yang diakui keberadaannya di dunia perhotelan & masyarakat

2.Misi Garuda Plaza Hotel:

• Menciptakan Image yang baik dan tertanam dihati tamu untuk kembali menggunakan fasilitas hotel

3.Strategi Garuda Plaza Hotel:

• Menciptakan suatu suasana kekurangan & kenyamanan bagi tamu yang menggunakan fasilitas hotel


(35)

Klasifikasi adalah suatu pengelompokan yang dilakukan untuk mempermudah suatu perusahaan khususnya hotel, untuk mengetahui jenisnya.

Klasifikasi yang lebih jelas mengenai hotel ini adalah: a. Berdasarkan Tipe Of Plan (Harga Jual Kamar)

Garuda Plaza Hotel Medan Menerapkan sistem “Continental Plan Hotel” yaitu harga kamar sudah termasuk “Continental Breakfast” (sarapan pagi). b. Berdasarkan Size Number Of Room (Jumlah Kamar)

Garuda Plaza Hotel Medan tergolong hotel sedang “Above Average Hotel” karena memiliki jumlah kamar diatas 175 kamar yang siap dijual.

c. Berdasarkan Length Of Stay (Lama Tamu Menginap)

Garuda Plaza Hotel Medan tergolong dalam “Transit Hotel” karena tamu yang menginap rata-rata 1-2 hari saja walaupun ada beberapa tamu hotel yang menginap lebih dari 3 hari.

d. Berdasarkan Type Of Guest (Jenis Tamu Hotel)

Tamu yang menginap dihotel ini paling banyak adalah merupakan pebisnis dan pada umumnya berbentuk sebuah group dari suatu instansi baik negeri maupun swasta yang menginap disana sekaligus untuk mengadakan pertemuan atau seminar yang dilakukan dalam beberapa hari. Oleh karena itu hotel ini lebih dapat digolongkan kedalam “Business Hotel”.

e. Berdasarkan Lenght Of Operation Period (Lamanya Hotel Dioperasikan) Hotel ini beroperasi sepanjang tahun dan tidak bergantung pada musim sehingga hotel ini termasuk “Unseasonal Hotel”.


(36)

3.3 Fasilitas yang Dimiliki Garuda Plaza Hotel Medan

Garuda Plaza Hotel Medan merupakan salah satu aset kepariwisataan Sumatera Utara yang berpredikat hotel berbintang tiga. Tata letak yang strategis di sisi kanan pusat kota Medan yang sangat menguntungkan dalam kegiatan operasionalnya.

Garuda Plaza Hotel Medan memliki 247 kamar dimana kamar-kamar tersebut memiliki type yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu: Vingcard, All Conditional-Room with private bathroom, Satelite Tv, Idd, Telephone, Coffee Maker, Mini Bar & Hair Dryer, Safe Deposit Box, dan fasilitas-fasilitas lainnya.

Adapun type-type kamar tersebut dapat dilihat pada klasifikasi hotel menurut jumlah kamar (size). Kesemua harga kamar tersebut sudah termasuk 10% service dan 11% Goverment Tax (pajak pemerintah).

Garuda Plaza Hotel Medan mempunyai type-type kamar yaitu 84 kamar superior, 42 kamar Deluxe, 8 kamar Garuda Deluxe, 4 Junior Suite dan 1 Garuda Suite.

Untuk perincian harga kamar sebagai berikut:

• Superior room Rp. 585.000

• Deluxe room Rp. 690.000

• Executive Deluxe Rp. 750.000


(37)

• Familly Deluxe (t) Rp. 1.300.000

• Familly Deluxe (q) Rp. 1.400.000

• Junior Suite Rp. 1.450.000

• Executive Suite Rp. 2.600.000

• Garuda Suite Rp. 4.000.000

• Extra Bed Rp. 200.000

Tarif harga kamar tersebut sudah termasuk tax dan service, dan waktu check out time adalah pukul 13.00 Wib. Untuk tamu menginap dalam jangka waktu yang panjang atau sudah menjadi pelanggan untuk harga group tersedia.

Adapun fasilitas-fasilitas lainnya yang ditawarkan kepada pihak tamu yang menginap di Garuda Plaza Hotel Medan yaitu:

The Gayo’s Coffee Shop

Dibuka selama 24 jam dengan sajian makanan ringan seperti europan dan Indonesian snacks.

New Plaza Restaurant

Dibuka mulai pukul 07.00 sampai pukul 23.00 dengan sajian menu indonesia, eropa, cina, dll.

• Garuda Cafe Warung Kopi

Garuda cafe warung kopi adalah fasilitas yang dimiliki hotel yang ingin santai dan berjumpa dengan client kerja dan menunggu untuk


(38)

reservasi berlangsung karna Garuda cafe warung kopi yang berada di Lobby depan Garuda Plaza Hotel Medan.

• Garuda Plaza Swimming Pool

Fasilitas kolam renang yang berada di lantai 1, untuk memanjakan tamu yang menggunakan kolam renang dan berada berdekatan dengan Coffee shop.

• Meeting Room & Ball Room

Garuda Plaza Hotel Medan memiliki fasilitas penyewaan untuk

meeting room dan untuk ball room yang berfungsi untuk tempat

Weeding party, seminar, worshop, dan untuk pertemuan lainnya.

Garuda Plaza Hotel Medan memiliki 2 Convention hall dan 9 function meeting room yaitu: Garuda Convention& Rajawali. Untuk function meeting room yaitu: Gayo, Kasuari, Executive, Nuri, Kenari, Peacock, Cendrawasih, Parkit dan Polside.

Untuk convention hall berukuran 27x80 dan dilengkapi dengan 300 round table dan 650 standing party.

Untuk function meeting room berukuran 20x6 yang dilengkapi dengan minimum 50 pax dan dilengkapi dengan fasilitas meeting room berupa: Wi-Fi ready, OH projector, screen, soundsystem, wireless mic, whiteboard + market, flip chart, pen/pencil & note, seat + table with mineral water, dan fasilitas tambahan berupa: CRT or LCD TV, DVD player, dan Laptop.


(39)

• Cherry Taxi

Fasilitas transportasi bertarif murah yang dapat digunakan untuk transportasi dalam kota, tour dan kunjungan objek wisata.

• Devy Plaza

Tempat berbelanja untuk keperluan sehari-hari maupun souvenir yang berupa kerajinan tangan khas daerah sumatera.

• Travel Agent, Siar Tour & Travel, PT Raya Utama & Mutiara Holiday Fasilitas yang terletak dilantai satu yang memberikan pelayanan bagi yang akan melakukan kunjungan wisata.

24 hour medical service

Dalam hal ini Garuda Plaza Hotel Medan bekerja sama dengan klinik spesialis bunda dengan mempersiapkan sistem paket. Paket check up termasuk: Akomodasi, Makanan dan Minuman, dan Transportasi.

Telex, Faxmile, Telephone Service

Memberikan pelayanan komunikasi yang baik dalam maupun luar negeri.

Airline Office

Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Air Asia yang merupakan kantor cabang penerbangan yang melayani pembelian tiket pesawat.

Busisness Center


(40)

Beauty Salon

Lounge

Fitness Center

Shuttle Bus.

3.4 Struktur Organisasi

Organisasi adalah sarana atau alat untuk mencapai tujuan organisasi juga merupakan wadah kegiatan daripada orang-orang yang bekerja sama dalam usahanya dalam hal ini setiap organisasi harus jelas tugas, wewenang, dan tangggung jawab hubungan kerja dan tata kerjanya.

Berdasarkan struktur organisasi dapat dilihat luasnya tanggung jawab seseorang dalam menjalankan tugasnya. Struktur organisasi menunjukkan bagaimana jalanannya aktifitas atau pekerjaan itu dilaksanakan menurut dalam jenjang didalam organisasi. Hal ini dapat berguna untuk menghindari terjadinya adanya pekerjaan yang saling tumpang tindih, karena setiap karyawan mengetahui tugas, tanggung jawab, serta wewenangnya masing-masing.

Dalam struktur organisasi yang ditetapkan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi yang memungkinkan seluruh karyawan bekerja sama secara dan seefisien mungkin. Tujuan organisasi dapat tercapai dengan adanya kerjasama yang baik diantara personalia yang ada pada organisasi atau perusahaan tersebut, yang ditandai dengan tingkat-tingkat pengawasan yang


(41)

sempurna, sehingga dapat diketahui susunan yang ada pada bagian-bagian tertentu, serta tidak didapatinya pelaksanaan satu jenis pekerjaan yang dilakukan oleh dari satu pelaksanaan, sekaligus menghindari terjadinya pemborosan, baik pemborosan waktu, tenaga serta biaya.

Struktur organisasi suatu hotel pada umumnya tidak akan sama dengan struktur organisasi hotel lain walau ada beberapa hotel yang memiliki kesamaan organisasi. Hal ini disebabkan karena dalam penyusunan suatu organisasi harus dipertimbangkan ruang lingkup operasi jumlah tenaga yang diperlukan.

Dari hasil penelitian di Garuda Plaza Hotel Medan, dijumpai bahwa baik buruknya suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh operasional sehari-hari. Dimana dari tahun ketahun pengusahanya berusaha untuk meningkatkan struktur organisasinya, agar sesuai dengan tuntutan kegiatan-kegiatan yang semakin meningkat dan beragam. Begitu pula dengan Garuda Plaza Hotel Medan, juga memiliki struktur organisasi yang telah dirancang secara baik dan benar agar dapat mencapai tujuan dengan mudah struktur organisasi Garuda Plaza Hotel Medan seperti dibawah ini:


(42)

STRUKTUR ORGANISASI H.O.D GARUDA PLAZA HOTEL

Managing Director MD Secretary

Accounting General Manager

Internal

Laundry Purchasing Staff Direction

Dir of Sales


(43)

BAB IV

SISTEM LAPORAN PENDATAANFOOD & BEVERAGECOST CONTROLDI GARUDA PLAZA HOTEL MEDAN

4.1 Sistem Laporan Pendataan F & B Cost Control

Sistem laporan pendataan F & B Cost Controlhotel dalam hal ini adalah kumpulan formulir, catatan-catatan dan prosedur-prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan mengolah data keuangan yang berfungsi sebagai media kontrol bagi management hotel untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis.

4.1.1 Formulir

Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam di atas selembar kertas. Formulir sering juga disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat pendapatan dan pengeluaran yang terjadi dalam Food & Beverage Cost Control.

Dokumen yang digunakan Meliputi : 1.Purchase requisition

(PR), formulir yang mencatat permintaan pembelian barang yang biasanya disiapkan gudang atau departemen outlet atas dasar persediaan minimum.


(44)

(PO), formulir yang mencatat pemesanan pemesanan barang untuk kebutuhan operasional hotel.

3. Memorandum invoice

(MI), pencatatan pembelian barang yang diterima dari supplier sebagai tanda bukti barang tersebut sudah diterima dengan baik.

4.Daily receiving report

(DDR), adalah rekapitulasi pencatatan penerimaan barang untuk kebutuhan operasional hotel.

5. Quotation analysis price

Merupakan daftar harga dari barang-barang yang akan dibeli yang digunakan sebagai pembanding.

6.Bincard

Merupakan kartu barang yang menyebutkan nama barang., barang masuk, barang keluar, serta sisa barang.

7. Cardex

Adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex digunakan sebagai alat kontrol oleh cost control


(45)

Jurnal merupakan catatanFood & Beverage Cost Controlpertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas data pengeluaran dan pemasukan barang dan data lainnya. Sumber informasi pencatatan dalam jurnal adalah formulir. Dalam jurnal ini data pengeluaran dam pemasukan barang untuk pertama kalinya diklasifikasikan menurut penggolongan yang sesuai dengan informasi yang akan disajikan dalam laporan. Dalam jurnal ini pula, terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya (berupa jumlah unit) kemudian dimasukkan kedalam suatu sistem informasi komputer.

Proses akuntansi dimulai dari pencatatan bukti transaksi ke dalam jurnal umum, kemudian posting ke dalam rekening buku besar. Proses tersebut berjalan terus menerus sepanjang tahun buku. Kegiatan semacam itu dapat dilakukan hanya untuk transaksi keuangan yang memiliki frekuensi tidak sering terjadi dan jumlah bukti transaksinya pun tidak banyak. Apabila transaksi yang sejenis memiliki frekuensi dalam kategori sering terjadi dan jumlah transaksinya banyak, cara posting seperti dikemukakan pada pembahasan jurnal umum tidak lagi efisien dan kurang praktis. Kondisi ini biasanya terjadi pada perusahaan besar ataupun satuan usaha yang mulai berkembang pesat.

Oleh karena itu, bertolak dari jurnal umum yang biasanya digunakan untuk mencatat transaksi sejenis dalam jumlah frekuensi yang cukup sering, dapat dibuatkan jurnal yang mempunyai bentuk khusus. Jurnal tersebut sering dinamakan jurnal khusus. Transaksi-transaksi yang dapat dicatat dalam jurnal


(46)

khusus misalnya transaksi penerimaan kas, transaksi pengeluaran kas, transaksi penjualan kredit, dan transaksi pembelian kredit. Setelah pencatatan dalam jurnal khusus tersebut selanjutnya diposting ke dalam rekening buku yang dilakukan secara periodik, biasanya setiap bulan sekali. Secara umum jurnal khusus dalam akuntansi terdiri atas:

1. Jurnal penjualan barang dagangan, untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan yang dilakukan secara kredit.

2. Jurnal pembelian barang dagangan, untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan yang dilakukan secara kredit.

3. Jurnal penerimaan kas, untuk mencatat semua transaksi penerimaan kas atau uang tunai.

4. Jurnal pengeluaran kas, untuk mencatat semua transaksi pengeluaran kas atau uang tunai

Jurnal umum, untuk mencatat semua transaksi yang tidak dapat dicatat ke dalam keempat jurnal di atas.

4.1.3 Laporan

Hasil akhir proses Food & beverage Cost Control adalah laporan pengeluaran dan pemasukan barang yang dapat berupa laporan laba rugi, laporan pembayaran cash dan credit, laporan biaya pendapatan. Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistemCost Control. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer. Prosedur Pembelian Persediaan (Penjelasan Bagan Alur Pembelian) :


(47)

1. PR dibuat oleh departemen yang memerlukan barang, jika barang yang diperlukan tidak tersedia di gudang, atau PR juga bisa dibuat oleh bagian gudang, jika barang yang tersedia di gudang sudah mencapai persediaan minimum. PR pada umumnya dibuat dalam 3 rangkap yang kemudian didistribusikan pada:

Cost control, sebagai alat control.

Purchasing , sebagai dasar untuk membuat PO .

• Gudang atau departemen yang memerlukan

2. Berdasarkan PR yang dibuat, bagian pembelian akan membuat PO di mana harus mendapatkan persetujuan dari Accounting Departement Head dan

General Manager, dan didukung dengan quotation analysis price. PO pada

umumnya dibuat dalam 5 rangkap yang didistribusikan pada:

Supplieruntuk ditunjuk -

Cost control , sebagai kontrol -

• Gudang, sebagai informasi pembelian -

Account payable, sebagai dasar untuk mencatat hutang -

Purchasing , sebagai arsip

3. Supplier menyiapkan barang yang diminta berdasarkan PO yang diterima,

setelah barang siap, dan disertai dengan invoice, dikirim ke hotel.

4. Penerimaan barang dalam hotel dilakukan oleh bagian penerimaan barang, setelah barang yang datang dicek, bagian penerimaan menyiapkan MI dan meminta persetujuan dari:


(48)

• Bagian gudang untuk persetujuan tentang jumlah dan kuantitasnya

Cost control untuk persetujuan harga

• Bagian penerimaan barang untuk tanda terima barang

ML pada umumnya dibuat dalam beberapa rangkap sesuai kebutuhan, tapi ada yang membuat dalam 5 rangkap dengan distribusi sebagai berikut:

Cost control , sebagai kontrol -

• Gudang, sebagai informasi -

Purchasing , sebagai arsip -

Account payable,sebagai dasar mencatat hutang -

Supplier , sebagai pendukung penagihan

5. Bagian gudang setelah menerima barang dari bagian penerimaan, kemudian menyimpan barang dan mencatatnya pada bincard berdasarkan MI.

6. Sedangkancost control berdasarkan salinan PR, PO, MI akan mencatat pembelian tersebut dalam cardex, dan account payable akan mencatatnya pada hutang usaha.

7. MI setiap hari dipilah per jenis barang (food, beverage, material supplies) oleh bagian penerimaan barang, untuk digunakan sebagai dasar membuat daily receiving report.

4.2 Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Proses Pembuatan System Laporan Pendataan F & B Cost Control

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan cost control : • Mengidentifikasi pusat usaha


(49)

Managing cost control • Pihak – pihak yang terlibat • Penghematan

• Identifikasi pusat biaya utama 1. Mengidentifikasi pusat usaha

Beberapa pusat biaya, seperti R&D, memang penting tetapi tidak memberikan kontribusi langsung ke bottom line, untuk itu harus ditinjau kontribusi yang dihasilkan sebelum memutuskan untuk memotong anggaran mereka.

2. Managing cost control

Dimulai dari sasaran Usaha Tetapkan biaya standar untuk mencapai tujuan, Biaya standar akan membuat kita berada dalam suatu dunia yang ideal Tetapkan biaya – biaya yang dianggarkan secara realistis(berdasarkan pengalaman). Biaya yang dianggarkan pada umumnya lebih tinggi dibanding biaya standar, namun terkadang biaya yang dianggarkan boleh lebih rendah dari biaya standar apabila sudah ada analisa diperkirakan biaya akan lebih efisien

3. Pihak – pihak yang terlibat

Dalam satu pusat biaya umumnya menjadi tanggung jawab satu orang manager.Beberapa biaya dapat lebih mudah dikendalikan jika satu orang manager bertanggungjawab untuk biaya itu dalam organisasi. Namun sebelum mengambil keputusan, harus dilakukan pendekatan “top-down” agar tidak kehilangan sesuatu yang berharga jika tidak berhati – hati dalam memotong sesuatu yang vital. Libatkan karyawan yang ada dalam pengendalian biaya. Karyawan dapat menyarankan gagasan penghematan biaya, terutama jika ada


(50)

suatu perangsang untuk melakukannya (misalkan diberi insentif). Tanyakan apa yang menjadi permasalahnnya atau hanya akan membuang – buang waktu.

4. Penghematan

Beberapa biaya dengan resiko kecil dapat dikurangi :

• Mengecek invoice dari supllier, mungkin terdapat biaya tambahan, misal : penagihan double untuk invoice yang sama, koreksi harga, atau hilangnya discount.

• Hapuskan biaya-biaya yang tidak diperlukan

• Cari alternatif supplier yang mahal dengan yang lebih murah, atau melakukan negosiasi harga dengan diperolehnya diskon Dll.

• Hindari sering melakukan order pesanan kecil

• Pertimbangkan mengalihkan tagihan bulanan tunggal untuk langsung dipotongkan via Bank dengan system auto debet (tagihan listrik, air, telepon dipotongkan di Rekening Koran).

5. Identifikasi pusat biaya utama

Pusat biayaa disini bisa meliputi : pembelian, produksi, penjualan dan pemasaran, finance,administrasi, pendapatan, fasilitas manajemen, dan riset dan pengembangan (R&D). Identifikasi biaya yang utama di dalam masing-masing pusat biaya.

Dengan melakukan sistem kendali biaya, diharapkan perusahaan dapat lebih efisien dan menghemat biaya-biaya yang seharusnya tidak perlu


(51)

dikeluarkan, sehingga perusahaan dapat bersaing secara kompetitif dimasa-masa mendatang.

4.3 Komponen Utama Sistem Laporan Pendataan F & B Cost Control

Sistem laporan pendataan Food & Beverage Cost Controladalah salah satu sistem informasi di antara berbagai sistem informasi yang digunakan oleh manajemen hotel dalam mengelolanya. Setiap informasi terdiri dari blok-blok bangunan yang membentuk sistem tersebut. Seperti halnya rumah, sistem informasi memiliki komponen utama yang membentuk struktur bangunan informasi. Berikut ini adalah komponen utama dalam sistem laporan pendataan Food & Beverage Cost Control.

4.3.1 Blok Model

Blok model terdiri dari logico-mathematical models yang mengeola masukan dan data yang disimpan, dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang dikehendaki atau keluaran. Logico-mathematical

models dapat mengkombinasi unsur-unsur data untuk menyediakan jawaban

atas pertanyaan, atau dapat meringkas atau menggabungkan data menjadi suatu laporan ringkas.


(52)

Teknologi ibarat mesin untuk menjalankan sistem laporan pendataanFood & Beverage Cost Control. Teknologi menangkap masukan, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data sebagai suatu informasi pembuat laporan pendataan Food & Beverage Cost Control yang berbasis teknologi. Dalam sistem laporan pendataan Food & Beverage Cost Control berbasis komputer, teknologi terdiri dari tiga komponen: komputer dan penyimpanan data, telekomunikasi dan perangkat lunak (software),

4.3.3 Blok Basis Data

Basis data merupakan tempat untuk menyimpan data yang digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi. Basis data dapat diperlukan dari dua sudut pandang: secara fisik dan secara logis. Basis data secara fisik berupa media untuk menyimpan data, seperti flashdisk, pita magnetik, kaset dan lain-lain. Basis data secara fisik merupakan tempat sesungguhnya suatu data disimpan, namun lebih penting bukan dalam bentuk fisik apa data disimpan, melainkan bagaimana mencari, menggabungkan, dan mengambil data yang disimpan untuk memenuhi kebutuhan khusus pemakai.

4.3.4 Blok Pengendalian

Semua sistem laporan pendataan Food & Beverage Cost Control harus dilindungi dari bencana dan ancaman. Karena sangat penting suatu data tersebut sebagai informasi untuk mengetahui laporan pendapatan hotel.


(53)

Beberapa cara yang perlu dirancang untuk menjamin perlindunganm integritas, dan kelancaran jalannya sistem laporan tersbut.

• Penggunaan sistem pengelolaan catatan.

• Penerapan pengendalian biaya di Food & Beverage Cost Control.

• Penerapan prosedut seleksi karyawan.

• Pembuatan dokumentasi lengkap tentang sistem laporan pendataan Food & Beverage Cost Control yang digunakan hotel.

• Pembuatan sistem penunjang untuk mengantisipasi kegagalan sistem laporan pendataan yang sekarang digunakan dan pembuatan tempat penyimpanan data diluar hotel sebagai cadangan (back up).

4.4 Manfaat yang Diharapkan dari Laporan Pendataan F&BCost Control di Garuda Plaza Hotel Medan

Perusahaan yang ingin mengembangkan dan menyesuaikan kondisi internal dan eksternal perusahaan, haruslah menetapkan suatu kebijakan yang jelas dan tegas. Food and Beverage Department (pengendalian harga pokok makanan dan minuman) adalah suatu kebijakan yang diambil untuk menekan suatu biaya produksi dan memperkecil biaya pengeluaran pada Food and

Beverage Department. Dalam Food and Beverage Department harus ada


(54)

yang disebut dengan cost control(pengendalian Harga)yang secara teknis bertanggung jawab kepada Accounting Department dan secara operasional bertanggung jawab kepada Food and Beverage Department.

Tujuan utama dari standar biaya makanan dan minuman yang ada di Garuda Plaza Hotel Medanadalah untuk menolong sebahagian besar persamaan atau perbandingan dalam mengevaluasi biaya makanan dan minuman. Biasanya standar suatu biaya makanan dan minuman ditetapkan dengan menganalisa pencampuran penjualan untuk suatu jangka waktu yang telah ditetapkan atau periode tertentu dalam pengkalkulasian biaya-biaya sebenarnya.

Dalam tahap dari lembaran atau laporan hasil penjualan dan hasil rekapitulasi pada tabel analisa penjualan, dimulai sejak masa percobaan biaya penjualan dan biaya-biaya porsi rasio makanan dan minuman yang standar untuk setiap jenis, dan jumlah seluruhan biaya dapur makanan dan minuman yang telah dikalkulasikan. Penjelasan daripada kertas kerja untuk pengkalkulasian standar biaya makanan yang ada di Garuda Plaza Hotel Medan, adalah sebagai berikut :

1) Jenis menu/ menu item

2) nomor penjualan/ the number of sales 3) daftar biaya/ recipes cost

4) harga penjualan/ sales cost 5) jumlah biaya/ total cost 6) jumlah penjualan/ total sales

Keseluruhan persentase standar untuk seluruh menu diperoleh melalui hasil akhir dan jumlah biaya dengan jumlah penjualan. Secara umum, setiap tahap dalam


(55)

pengkalkulasian biaya makanan yang standar harus diteliti secara cermat. Pihak manajemen hotel harus mengambil peluang dari setiap perencanaan yang akan ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan pada masa sekarang ini. Dengan mensejajarkan keuntungan yang diperoleh dapat dilihat biaya-biaya rasio penjualan atau biaya persentase yang akurat, dan biaya operasional yang telah dikalkulasikan.

Food and Beverage Inventory Control Inventory control merupakan usaha

pengawasan atau pengotrolan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang diambil, jumlah yang dipergunakan, dan jumlah yang masih tersisa. Dengan adanya inventory maka sistem dan fungsi kontrol tetap ada dan tetap terlaksana. Inventory dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Administrativ inventory disebut juga dengan Perpetual inventory yaitu kegiatan mencatat dan melakukan record atas semua pemasukan dan pengeluaran bahan-bahan makanan dan minuman (move-in dan move-out) di dalam suatu buku khusus yang disebut dengan inventory book. Setiap perubahan selalu dicatat di dalam buku tersebut, yaitu dengan menuliskan antara lain :

• Nama makanan dan minuman yang masuk dan keluar.

• Tangal pemasukan dan pengeluaran.

• Nomor requestion.

• Nomor invoice.

• Tanda tangan yang bersangkutan.


(56)

• Total harga pembelian.

• Total harga pengeluaran.

• Saldo atau sisa barang.

• Harga saldo atau sisa (total saldo).

Dengan demikian jelaslah bahwa administrativeinventory adalah merupakan pencatatan atau pembukuan daripada makanan dan minuman.

2Physical Inventori Merupakan pengontrolan secara fisik atas barang-barang

ditempat penyimpanannya, dan pemeriksaan on the spot ini pada dasarnya adalah kegiatan pencocokan sado akhir pada inventory book dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh sebab itu physicalinventory merupakan cross-check atas

administrative inventory. Kegiatan ini dilakukan secara periodik seperti

mingguan atau akhir bulan. Frekuensi inventory pada setiap perusahaan tidak selalu sama.

4.4.1 Penerimaan Kas Pada Penjualan Makanan Dan Minuman

Food & Beverage Cost Control mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan tunai makanan dan minuman dan mengkoreksi kembali kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai makanan dan minuman dalam satu hari. Dokumen untuk pendataan yang digunakan pada prosedur penerimaan kas (penjualan makanan dan minuman).

Restaurant and Bar bill


(57)

Remittance of fund

Prosedur penyusunan laporan pendataan kas hasil penjualan makanan dan minuman.

• Semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti pendukung dan pelaporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front office, yang selanjutnya akan di cek oleh F&B Cost Control.

• Kemudian semua ROF diserahkan dan akan melakukan pengecekan ulang kemudian memasukkan data-data kedalam program komputer.

4.5 Akibat Yang Timbul dari Laporan Pendataan Yang Tidak AkuratPada

Food & BeverageDepartemen di Hotel Garuda Plaza Hotel

Akibat yang ditimbulkan dari laporan pendataan yang tidak akurat :

• Naik turunnya harga bahan pokok untuk Food & Beverage di hotel garuda plaza hotel

• Rusaknya system laporan di bagian Cost Control yang berpengaruh pada pendapatan di bagian Food & Beverage di hotel garuda plaza hotel

• Kurangnya fasilitas penyimpanan bahan makanan Food & Beverage di hotel garuda plaza hotel menyebabkan rusaknya bahan makanan tersebut.

• Terjadinya keterlambatan supplier mengantar barang mengakibatkan terganggunya pesanan tamu di bagian departmentFood & Beverage.


(58)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai Food & Beverage Cost Control di Garuda Plaza Hotel Medan antara lain sebagai berikut:

1. Cost Control merupakan factor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendataan Food & Beverage di Garuda Plaza Hotel Medan.

2. Keutamaan kemampuan, pemahaman setiap stafnya merupakan factor penting yang diterapkan oleh Cost ControlDepartment Garuda Plaza Hotel Medan. 3. Hubungan kerja sama yang baik antara setiap karyawan menjadi keutamaan

dalam suksesnya operasional Cost Control Department Garuda Plaza Hotel Medan.

4. Keberhasilan operasional Food & Beverage Garuda Plaza Hotel Medan tidak lepas dari peranan Cost Control sebagaisalah satu region operasional

5. Prosedur pengadaan barang merupakan hal yang penting untuk pengendalian stock barang di Food & Beverage Cost Control Garuda Plaza Hotel Medan


(59)

5.2 Saran

Pada bagian ini penulis memaparkan saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi hotel khusus Food & Beverage Department antara lain:

1. Cost Control harus mampu menjaga eksitensinya sebagai section yang telah

mampu meningkatkan operational Food& Beverage Cost Control Garuda Plaza Hotel medan

2. Selain perhatian terhadap kemampuan kinerja stafnya, keselamatan dan kesehatan pekerja seharusnya menjadi factor penting yang selayaknya harus menjadi perhatian utama.


(1)

yang disebut dengan cost control(pengendalian Harga)yang secara teknis bertanggung jawab kepada Accounting Department dan secara operasional bertanggung jawab kepada Food and Beverage Department.

Tujuan utama dari standar biaya makanan dan minuman yang ada di Garuda Plaza Hotel Medanadalah untuk menolong sebahagian besar persamaan atau perbandingan dalam mengevaluasi biaya makanan dan minuman. Biasanya standar suatu biaya makanan dan minuman ditetapkan dengan menganalisa pencampuran penjualan untuk suatu jangka waktu yang telah ditetapkan atau periode tertentu dalam pengkalkulasian biaya-biaya sebenarnya.

Dalam tahap dari lembaran atau laporan hasil penjualan dan hasil rekapitulasi pada tabel analisa penjualan, dimulai sejak masa percobaan biaya penjualan dan biaya-biaya porsi rasio makanan dan minuman yang standar untuk setiap jenis, dan jumlah seluruhan biaya dapur makanan dan minuman yang telah dikalkulasikan. Penjelasan daripada kertas kerja untuk pengkalkulasian standar biaya makanan yang ada di Garuda Plaza Hotel Medan, adalah sebagai berikut :

1) Jenis menu/ menu item

2) nomor penjualan/ the number of sales 3) daftar biaya/ recipes cost

4) harga penjualan/ sales cost 5) jumlah biaya/ total cost 6) jumlah penjualan/ total sales


(2)

pengkalkulasian biaya makanan yang standar harus diteliti secara cermat. Pihak manajemen hotel harus mengambil peluang dari setiap perencanaan yang akan ditetapkan untuk mencapai tujuan yang telah ditargetkan pada masa sekarang ini. Dengan mensejajarkan keuntungan yang diperoleh dapat dilihat biaya-biaya rasio penjualan atau biaya persentase yang akurat, dan biaya operasional yang telah dikalkulasikan.

Food and Beverage Inventory Control Inventory control merupakan usaha pengawasan atau pengotrolan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang diambil, jumlah yang dipergunakan, dan jumlah yang masih tersisa. Dengan adanya inventory maka sistem dan fungsi kontrol tetap ada dan tetap terlaksana. Inventory dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1. Administrativ inventory disebut juga dengan Perpetual inventory yaitu kegiatan mencatat dan melakukan record atas semua pemasukan dan pengeluaran bahan-bahan makanan dan minuman (move-in dan move-out) di dalam suatu buku khusus yang disebut dengan inventory book. Setiap perubahan selalu dicatat di dalam buku tersebut, yaitu dengan menuliskan antara lain :

• Nama makanan dan minuman yang masuk dan keluar. • Tangal pemasukan dan pengeluaran.

• Nomor requestion. • Nomor invoice.

• Tanda tangan yang bersangkutan.


(3)

• Total harga pembelian. • Total harga pengeluaran. • Saldo atau sisa barang.

• Harga saldo atau sisa (total saldo).

Dengan demikian jelaslah bahwa administrativeinventory adalah merupakan pencatatan atau pembukuan daripada makanan dan minuman.

2Physical Inventori Merupakan pengontrolan secara fisik atas barang-barang ditempat penyimpanannya, dan pemeriksaan on the spot ini pada dasarnya adalah kegiatan pencocokan sado akhir pada inventory book dengan keadaan yang sebenarnya. Oleh sebab itu physicalinventory merupakan cross-check atas administrative inventory. Kegiatan ini dilakukan secara periodik seperti mingguan atau akhir bulan. Frekuensi inventory pada setiap perusahaan tidak selalu sama.

4.4.1 Penerimaan Kas Pada Penjualan Makanan Dan Minuman

Food & Beverage Cost Control mempunyai tugas untuk mencocokkan semua hasil penjualan tunai makanan dan minuman dan mengkoreksi kembali kebenaran dan ketelitian pemasukan data penjualan tunai makanan dan minuman dalam satu hari. Dokumen untuk pendataan yang digunakan pada prosedur penerimaan kas (penjualan makanan dan minuman).

Restaurant and Bar bill


(4)

Remittance of fund

Prosedur penyusunan laporan pendataan kas hasil penjualan makanan dan minuman. • Semua kasir outlet memasukkan hasil penjualan beserta bukti pendukung dan

pelaporannya ke dalam ROF, kemudian menitipkan ROF pada front office, yang selanjutnya akan di cek oleh F&B Cost Control.

• Kemudian semua ROF diserahkan dan akan melakukan pengecekan ulang kemudian memasukkan data-data kedalam program komputer.

4.5 Akibat Yang Timbul dari Laporan Pendataan Yang Tidak AkuratPada Food & BeverageDepartemen di Hotel Garuda Plaza Hotel

Akibat yang ditimbulkan dari laporan pendataan yang tidak akurat : • Naik turunnya harga bahan pokok untuk Food & Beverage di hotel garuda

plaza hotel

• Rusaknya system laporan di bagian Cost Control yang berpengaruh pada pendapatan di bagian Food & Beverage di hotel garuda plaza hotel

• Kurangnya fasilitas penyimpanan bahan makanan Food & Beverage di hotel garuda plaza hotel menyebabkan rusaknya bahan makanan tersebut.

• Terjadinya keterlambatan supplier mengantar barang mengakibatkan terganggunya pesanan tamu di bagian departmentFood & Beverage.


(5)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan mengenai Food & Beverage Cost Control di Garuda Plaza Hotel Medan antara lain sebagai berikut:

1. Cost Control merupakan factor yang sangat penting dalam keberhasilan suatu pendataan Food & Beverage di Garuda Plaza Hotel Medan.

2. Keutamaan kemampuan, pemahaman setiap stafnya merupakan factor penting yang diterapkan oleh Cost ControlDepartment Garuda Plaza Hotel Medan. 3. Hubungan kerja sama yang baik antara setiap karyawan menjadi keutamaan

dalam suksesnya operasional Cost Control Department Garuda Plaza Hotel Medan.

4. Keberhasilan operasional Food & Beverage Garuda Plaza Hotel Medan tidak lepas dari peranan Cost Control sebagaisalah satu region operasional

5. Prosedur pengadaan barang merupakan hal yang penting untuk pengendalian stock barang di Food & Beverage Cost Control Garuda Plaza Hotel Medan


(6)

5.2 Saran

Pada bagian ini penulis memaparkan saran yang dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi hotel khusus Food & Beverage Department antara lain:

1. Cost Control harus mampu menjaga eksitensinya sebagai section yang telah mampu meningkatkan operational Food& Beverage Cost Control Garuda Plaza Hotel medan

2. Selain perhatian terhadap kemampuan kinerja stafnya, keselamatan dan kesehatan pekerja seharusnya menjadi factor penting yang selayaknya harus menjadi perhatian utama.