Kondisi Sosial Masyarakat Jepang Pada Masa Perang Dunia II Sebagai Dampak Kebijakan Politik Yang Tercermin Dalam Novel 'Nijyuushi No Hitomi' (二十四の瞳).

(1)

Universitas Kristen Maranatha

序論

第一次世界大戦後 1939 イ ーラン 侵入 第 次世界

大戦 始 第 次世界大戦 世界 ほ 国 巻 込 世界

的 軍 衝突 展 大戦 70万人以 人 犠牲 史

最大 戦争 言わ 人類史 最悪 紛争 国内外 い 日

人 悲劇 日 1945 8月14日米国 降状

大戦 自国 民族 誇 守 国 勝利 多

人 捧 全 人 絶え 逃 い

研究 小説 十四 瞳 場人物 通 第 次世界大戦

日 人 え 影響 い 析 い

小説 十四 瞳 主人 大石久子 児童 大石先生

い 彼女 小豆島 いう小 い島 小学校 教師 い 洋服 着

自転車 乗 い 彼女 冬眠 ダンガー い 大

石先生 優 親 前向 人 あ 生 彼女

性格 好 冬眠 う 思わ

大石先生 結婚 あ 人 子 う 前

長男 大吉 次男 並木 子 津 言う 大石先生 家族 一緒 一


(2)

Universitas Kristen Maranatha

日 政府 生 帰 保障 彼 行

人 息子 子 行

夫 五人 生 行 え 夫

生 喜 戦争 参加 国 守 い 思

い あ う 生 戦争 好 わ い 先生 生

絆 強 ほ 生 先生 竟見 あ 戦争 行

生 戦争 恐 知 う 彼女 心

奥 戦争 嫌 ! 悲 い 方 戦争

行 生 い 戦争以外 選択 彼

運 う 学校 楽 い 彼 い青

春 影 落 家族 一緒 暮 時間 え 失

大石先生 彼女 夫 人 生 戦争 兵隊 大変憎 い

原因 冬眠 強 大石先生 憎 い 彼

戦争 誇 高い 大石先生 考え 理解

以 場人物 戦争 関係 戦争 対 考え方 い

1. 大石先生 戦争 う 残虐 方 世界 和 訪

い 考え 戦争 憎 い 彼女 教育 来 繋

信 戦争 反対 姿勢 示 彼女 反戦思想 児


(3)

Universitas Kristen Maranatha

産党 一員 い 疑わ う 大石先生 自

純粋 考え 伝わ 大変悲

2. 大石先生 戦争 家族 生 失 夫 戦争 死

夫 遺体 戻 来 大石先生 長男 戦死 大

石先生 母 高齢 亡 子 一人 毒 含

い 食 物 食 死 人 生 戦死 治 い

病気 抱え病死 児童 い

3. 生 中 戦争 家族 失 者 い 戦争 目

自由 教え子 精神的 ョ ク 受 原因

彼 う生 意味 失い 死 い 思う 周

人々 対 自信 持 貧 生 残

得 ラン 働 教え子 い

結論

研究 結果 第 次世界大戦 日 人 大 影響 え 示

教育 経済 社会 側面 い あ

教育 現場 学校 方 生 多 い 徴兵制

者 強制的 戦地 送

経済面 生活 学校 い 生 多 出 働

過 病気 学校 行 生 い 病気 原因


(4)

Universitas Kristen Maranatha

社会的 彼 家族 友 愛 人 失 先生 生 関

係 涙 語 い 戦争 いう残虐 行為 多

奪わ 生 自身 徴兵制 集

子 普通 人生 え失 多 者 ダ ー

え あ う い過去 経験 ラウ ラウ

心 体 後遺症 精神的 影響 え


(5)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Kata Pengantar i

Daftar Isi iv

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Pembatasan Masalah 3

1.3 Tujuan Penelitian 4

1.4 Metode Penelitian 4

1.5 Organisasi Penulisan 6

BAB II KONDISI SOSIAL MASYARAKAT PADA MASA PERANG DUNIA II 8

2.1 Perang Dunia II 8

2.1.1 Latar Belakang terjadinya Perang Dunia II 9

2.1.2 Dampak Perang Dunia II bagi masyarakat Jepang 15

2.2 Kebijakan Politik 15

2.2.1 Militer 17

2.2.2 Ekonomi 18


(6)

Universitas Kristen Maranatha BAB III KONDISI SOSIAL MASYARAKAT JEPANG PADA MASA PERANG DUNIA II SEBAGAI DAMPAK KEBIJAKAN POLITIK YANG TERCERMIN DALAM NOVEL NIJYUUSHI

NO HITOMI (

十四

)

22

3.1 Perang di Mata Ooishi Sensei (大石先生) 24

3.1.1 Kehilangan keluarga bagi Ooishi Sensei (大石先生) 26

3.1.2 Kehilangan Salah Satu murid 30

3.1.3 Kematian di usia dini 31

3.2 Dampak Bagi Murid-Murid 34

3.2.1 Pengaruh Psikologis bagi murid-muridnya 34

3.2.2 Murid-murid yang putus sekolah 37

3.2.3 Konsentrasi mengajar 41

BAB IV KESIMPULAN 45

Daftar Pustaka 47

Lampiran vi

Sinopsis x


(7)

LAMPIRAN

Novel Nijyuushi no Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひとみ)

Pemeran :

1. 岡田磯吉 ( Okada Isokichi )

Biasa dipanggil Sonki, ia adalah anak penjual tahu. Berbadan besar dan bersuara besar. 2. 森岡正 ( Morioka Tadashi )

Biasa dipanggil Tanko, ia adalah anak seorang nelayan. 3. 相沢仁太 ( Aizawa Nita )

Bersikap suka seenaknya, polos, agak sok tahu, dan suka ikut campur. Panggilannya adalah Nikuta.

4. 竹下竹一 ( Takeshi Takeichi )

Ia adalah anak yang pintar dan cerdas, juga bercita-cita menjadi tentara. Ia lebih suka menjadi tentara daripada mewarisi kekayaan orang tuanya sebagai pedagang beras. Biasa dipanggil Takechi.

5. 徳田吉次 ( Tokuda kichiji )

Panggilannya Kicchin, ia agak pemalu dan pendiam. 6. 川本松江 ( Kawamoto Matsue )

Biasa dipanggil Macchan, anak tukang kayu yang miskin. 7. 西口 サ子 ( Nishiguchi Misako )

Ia agak lemah dalam mengikuti pelajaran dan lebih suka meneruskan sekolah menjahit yang tidak memerlukan ujian masuk. Panggilannya Mii-San.

8. 香川 スノ ( Kagawa Masuno )

Biasa dipanggil Maa-Chan, anak tunggal keluarga pemilik restoran. Pandai menyanyi dan berbakat dalam bidang musik. Cita-citanya ingin masuk sekolah musik.

9. 木下富士子 ( Kinoshita Fujiko )

Sifatnya tenang, diam, dan berwajah dingin. Ia adalah anak dari keluarga kaya yang bangkrut. Biasa dipanggil Fuu-Chan.

10.山石早苗 ( Yamaishi Sanae )


(8)

11.加部子ツル ( Kabe Kotsuru )

Ia anak seorang pesuruh, bersikap terus terang dan apa adanya. Kalau bebicara sering kali tidak memperdulikan orang lain.

12.片桐コトエ ( Katagiri Kotoe )

Dipanggil Kotoyan, sebagai anak sulung ia selalu disibukkan dengan mengasuh keempat adiknya. Meskipun belajar sendiri, bakat matematikanya menonjol sekali. Bahkan setara dengan bakat Matsuno dalam bidang musik.

Gambar Ooishi Sensei ( 大石先生 ) Bersama Kedua Belas Muridnya.

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://i31.tinypic.com/1sgrww.png&imgrefurl=http://www.noi

restyle.com/forum/viewtopic.php%3Ff%3D17%26t%3D1664&usg=__tn2rAcxl-HpKha6mrqxtlSszIYo=&h=480&w=640&sz=264&hl=id&start=34&zoom=1&tbnid=0xO4hDKnSgQ SNM:&tbnh=103&tbnw=137&ei=tzobTuOBDs70mAXQ5M0U&prev=/search%3Fq%3Dnijushi%2Bn o%2Bhitomi%26um%3D1%26hl%3Did%26sa%3DN%26biw%3D1366%26bih%3D667%26tbm%3Di sch&um=1&itbs=1


(9)

Berikut Letak PETA Dalam Novel 二十四の瞳 (に ゅう のいとみ)。

http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.jnto.go.jp/eng/map/kagawa/img/Shodo- shima_Island.png&imgrefurl=http://connect.in.com/map-japan/images-mapofjapanwithhighlight--16-215588550014.html&usg=__tv4RVKoPV7pIexiwyTFomGp_RNA=&h=650&w=665&sz=94&hl=id&start=

14&zoom=1&tbnid=gftUmh3-H6fWOM:&tbnh=135&tbnw=138&ei=Qz0bTvKTKOXFmAXd47EU&prev=/search%3Fq%3Dshodoshima %26um%3D1%26hl%3Did%26biw%3D1366%26bih%3D667%26tbm%3Disch&um=1&itbs=1


(10)

PETA JEPANG


(11)

RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Agatha Stephani

Tempat/Tanggal Lahir : Bandung, 31 Agustus 1897 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Alamat : Kopo Permai II blok 11axno.8 Kewarganegaraan : Indonesia

Nama Ayah : Susanto Sutedja, SH Nama Ibu : Lindawati Halim

Pendidikan

1991-1993 : TKK 638 BPK Penabur, Bandung 1993-1999 : SDK 6 BPK Penabur, Bandung 1999-2002 : SLTPK THI BPK Penabur, Bandung 2002-2006 : SMAK 3 BPK Penabur, Bandung

2006-2011 : Universitas Kristen Maranatha, Fakultas Sastra, Jurusan Sastra Jepang, Bandung


(12)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perang Dunia II adalah konflik militer global yang terjadi pada 1 September 1939 sampai 2 September 1945 yang melibatkan sebagian besar negara di dunia, yang dibagi menjadi dua aliansi militer, yaitu sekutu dan poros1. Perang ini merupakan perang terbesar sepanjang sejarah karena menewaskan lebih dari tujuh puluh juta orang, sehingga menjadikan Perang Dunia II ini sebagai konflik yang paling mematikan dalam sejarah manusia. Dalam keadaan perang, negara yang terlibat mengerahkan berbagai bidang terutama dalam bidang kemiliteran. Beberapa negara, seperti Jepang, Jerman, Kuba, dan China, melakukan kebijakan politik berupa wajib militer terhadap penduduknya.

Tetapi kebijakan Jepang dalam melakukan wajib militer bagi penduduknya, menimbulkan berbagai dampak yang negatif, salah satunya adalah dengan munculnya pemberontakan-pemberontakan dari kelompok muda. Seperti, beberapa dari kelompok muda tidak menyetujui adanya wajib militer. Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di

1

Kesepakatan atau aliansi antara dua atau lebih negara yang membentuk pusat untuk pengelompokan yang lebih besar.


(13)

Universitas Kristen Maranatha 2

Jepang hancur akibat perang. Pihak sekutu melakukan repatriasi2 besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang. Dengan adanya latar belakang dari Perang Dunia II tersebut, maka penulis tertarik untuk membahas novel Nijyuushi no Hitomi (二十 四の瞳 ・に ゅう のひ とみ), yang dibuat oleh Sakae Tsuboi (壺 井 栄) pada tahun 1954, dilihat dari kondisi sosial dan kebijakan politik masyarakat negara Jepang pada masa Perang Dunia II. Dimana dalam novel tersebut banyak pengaruh yang terjadi selama Perang Dunia II berlangsung, seperti kebijakan politik wajib militer negara Jepang pada masyarakatnya.

Dalam novel Nijyuushi No Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひとみ), diceritakan pada musim semi di bulan April tahun ketiga Showa, Jepang sedang bersiap-siap untuk menghadapi Perang Dunia II. Banyak sekali masyarakat Jepang yang antusias mendukung negaranya untuk menguasai dunia. Tetapi segelintir orang memiliki ideologi yang berbeda. Salah satunya adalah Hisako Ooishi (久 子 大 石), seorang guru sekolah dasar di sebuah pulau kecil yang bernama pulau Shodo (小豆島). Sebelum terjadi Perang Dunia II, pulau tersebut merupakan pulau yang damai, tetapi karena terjadi Perang Dunia II maka sebagian penduduk pulau tersebut yang masih berusia muda diwajibkan untuk mengikuti

2 Repatriasi adalah kembalinya suatu warga negara dari negara asing yang pernah menjadi tempat

tinggal menuju tanah asal kewarganegaraannya. Kata ini adalah gabungan dari awalan re- ("kembali") dan patria ("tanah asal").


(14)

Universitas Kristen Maranatha 3

wajib militer, bahkan murid-murid Ooishi-sensei (大石先生) yang telah beranjak dewasa diwajibkan mengikuti perang. Banyak penduduk yang tewas dalam medan perang, termasuk sebagian murid Ooishi-sensei (大石先生), dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai perang. Karena mereka tidak mengetahui bagaimana cara menghadapi musuh pada saat berperang. Dan bagi mereka semuanya itu terlalu mendadak serta memaksakan hak mereka. Karena itulah, Ooishi-sensei (大石先生) beranggapan perang bukanlah jalan yang tepat untuk menciptakan perdamaian dunia. Dan ia dengan berani berjuang untuk menentang perang, serta berusaha untuk melindungi murid-muridnya dari wajib militer. Karena bagi Ooishi-sensei (大石先生), perang tersebut dapat mengambil nyawa murid-muridnya kapanpun. Sebaliknya, ia mengedepankan pendidikan sebagai jalan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Penulis bermaksud untuk meneliti lebih lanjut tentang bagaimana dampak dari Perang Dunia II terhadap masyarakat Jepang, terutama masyarakat yang berada di pulau Shodo (小豆島). Serta bagaimana kondisi sosial yang terjadi pada masyarakat pulau Shodo (小 豆 島) yang tercermin dalam novel Nijyuushi No Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひとみ).

1.2Pembatasan Masalah

Penulis membatasi masalah penelitian ini pada kondisi sosial masyarakat, sekolah, dan anak-anak di Jepang, terutama yang berada di Pulau Shodo (小豆島),


(15)

Universitas Kristen Maranatha 4

terhadap kebijakan politik wajib militer pada Perang Dunia II dalam novel Nijyuushi No Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひとみ).

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulis melakukan penelitian ini adalah untuk menjelaskan dampak dari Perang Dunia II terhadap masyarakat Jepang saat itu yang tercermin dalam novel Nijyuushi No Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひとみ).

1.4Metode Penelitian

Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang bertujuan menggambarkan dan memaparkan suatu keadaan atau suatu masalah, serta data yang diambil dapat dianalisis kebenarannya.

Menurut Moh. Nazir, Ph.D (1983:63) metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Serta menurut Drs. Mardalis, penelitian deskriptif itu sendiri bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku di dalamnya terhadap upaya mendeskripsikan, mencatat, analisis, dan menginterpretasikan (pandangan sendiri tentang suatu hal), kondisi-kondisi yang


(16)

Universitas Kristen Maranatha 5

sekarang ini terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan saat ini dan melihat kaitan antara variabel-variabel yang ada. Penelitian ini tidak menguji hipotesa atau tidak menggunakan hipotesa, melainkan variabel-variabel yang diteliti. Penelitian semacam ini sering dilakukan oleh pejabat-pejabat guna mengambil kebijakan atau keputusan untuk melakukan tindakan-tindakan dalam melakukan tugasnya.

Adapun pendekatan yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sosiologi sastra. Sosiologi adalah telaah tentang lembaga dan proses sosial manusia yang objektif dan ilmiah dalam masyarakat. Sosiologi mencoba mencari tahu bagaimana masyarakat berlangsung, dan bagaimana ia tetap ada. Berdasarkan metode penelitian sastra Prof. Drs. M.Atar Semi, pendekatan sosiologis bertolak dari asumsi bahwa sastra merupakan pencerminan kehidupan masyarakat. Melalui karya sastra seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang pengarang sendiri ikut berada di dalamnya. Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri yang merupakan anggota masyarakat tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkannya dan sekaligus membentuknya. Sedangkan sastra merupakan pencerminan masyarakat. Melalui karya sastra, seorang pengarang mengungkapkan problema kehidupan yang terkadang pengarangnya sendiri ikut berada di dalamnya. Semua fakta sastra menyiratkan adanya penulis, buku, dan pembaca, atau, secara umum dikatakan: pencipta, karya, dan publik. Setiap fakta


(17)

Universitas Kristen Maranatha 6

sastra merupakan bagian seni sekaligus juga teknologi dan usaha dagang, ia mengaitkan individu-individu yang jelas definisinya (atau dikenal namanya) pada suatu kolektifitas.

Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya.

Terdapat sejumlah definisi mengenai sosiologi sastra, salah satunya adalah bahwa sosiologi sastra merupakan pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan, dan pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakanginya. Dalam hal itu, tugas sosiologi sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh fiksi dan situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal usulnya. Bentuk karya sastra tidak hanya berbentuk tulisan seperti novel, puisi, dan lain sebagainya, tetapi karya sastra juga dapat berbentuk verbal seperti film atau drama. Jadi, metode sosiologi sastra dilakukan dengan cara menelaah isi karya sastra yang kemudian disusul dengan analisi dengan membandingkan isi karya sastra dan kehidupan bermasyarakat.


(18)

Universitas Kristen Maranatha 7

1.5Organisasi Penulisan

Organisasi penulisan skripsi ini dibagi dalam empat bab yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari masalah yang dibahas. Kemudian juga pembatasan masalah, tujuan penelitian, metodologi deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini, serta organisasi penulisan. Bab II berisi tentang pembahasan mengenai latar belakang dan akibat Perang Dunia II, serta arti dari kebijakan politik wajib militer. Bab III berisi akan analisis tokoh dari novel Nijyuuyon no Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひと

み) yang digunakan sebagai bahan referensi dari penelitian ini. Bagaimana kondisi para tokoh yaitu, guru, anak-anak, dan masyarakat sekitar, saat Perang Dunia II. Bab IV berisi kesimpulan dari hasil analisis.


(19)

45 Universitas Kristen Maranatha BAB IV

KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan analisis novel Nijyuushi no Hitomi (二十四の瞳・

に ゅ う の ひ と み), yang bertujuan menjelaskan dampak dari Perang Dunia II

terhadap masyarakat Jepang saat itu, maka penulis mendapatkan beberapa kondisi sosial masyarakat, sekolah, dan anak-anak di Jepang, terutama yang berada di Pulau Shodo (小豆島), terhadap kebijakan politik wajib militer pada Perang Dunia II . Kondisi sosial pada masa Perang Dunia II mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan di antara warga sipil dari negara-negara yang terlibat. Perang Dunia II ini sebagai konflik yang paling mematikan dalam sejarah manusia. Dalam keadaan perang, negara yang terlibat mengerahkan berbagai bidang seperti militer, ekonomi, dan pendidikan yang ikut berpengaruh bagi Ooishi Sensei (大石先生), keluarga, serta kedua belas muridnya. Dalam novel Nijyuushi No Hitomi (二十四の瞳・に ゅう

のひとみ) juga, diceritakan pada musim semi di bulan April tahun ketiga Showa, Jepang sedang bersiap-siap untuk menghadapi Perang Dunia II. Banyak sekali masyarakat Jepang yang antusias mendukung negaranya untuk menguasai dunia. Tetapi segelintir orang memiliki ideologi yang berbeda, salah satunya adalah Ooishi Sensei (大石先生). Namun ketika perang tersebut berlangsung Jepang melihat bahwa kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan lawannya. Oleh karena itu Jepang memaksimalkan potensi yang ada. Salah satu yang dilakukannya adalah kebijakan wajib militer. Wajib militer mengharuskan setiap masyarakat terutama anak-anak muda Jepang (laki-laki), ikut serta dalam kebijakan ini. Wajib militer tersebut


(20)

46 Universitas Kristen Maranatha merupakan salah satu dampak dari perang, yang dapat mempengaruhi kondisi sosial di Jepang sendiri.

Akan tetapi Ooishi Sensei (大石先生) berpendapat bahwa perang bukanlah jalan yang tepat untuk menciptakan perdamaian dunia. Dan ia berani berjuang untuk menentang perang. Sebaliknya ia mengedepankan pendidikan sebagai jalan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, bagi kedua belas murid Ooishi Sensei (大石先生), program wajib belajar memang diwajibkan untuk setiap warga. Namun karena keadaan yang pada saat itu dalam kondisi perang, maka dengan sangat terpaksa sebagian dari murid-murid Ooishi Sensei (大 石先 生) melepaskan pendidikannya, lalu mengikuti perang dengan menjadi tentara.

Ekonomi pun saat itu benar-benar sangat menurun, dikarenakan banyak kerugian yang terjadi akibat dari perang tersebut. Hal ini juga merupakan pukulan yang sangat berat baik bagi salah satu contoh muridnya Matsue (松江) maupun keluarganya. Karena kematian ibunya pula, dia terpaksa harus berhenti sekolah dan pergi ke Osaka (大阪) untuk meminta bantuan keuangan dari bibinya. Perang juga membuat Ooishi Sensei (大石先生) kebingungan dan tidak dapat mencegah segala yang terjadi pada keluarga dan kedua belas muridnya. Ia hanya dapat bertahan dan melakukan apapun yang dapat ia lakukan.

Banyak sekali dampak yang terjadi saat itu, namun Perang Dunia II tidak dapat membuat segalanya kembali. Jepang membuat segala yang pernah terbenam menjadi Negara matahari yang terbit, tidak mengenal kata menyerah untuk bangsa dan negaranya sendiri meskipun nyawa sebagai taruhannya, namun hanya itu jalan satu-satunya untuk menuju pada perdamaian.


(21)

47 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Twenty-Four_Eyes http://en.wikipedia.org/wiki/World_War_II

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_yang_terlibat_dalam_Perang_Dunia_II http://www.slideshare.net/sriyandi/perang-dunia-ii-3494191

Nazir, Moh, 1988, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/ http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ http://komunitasmahasiswa.info/2009/03/definisi-penelitian/

http://www.sebuahcatatansastra.blogspot.com/2009/02/sosiologi-sastra.html Damono, Supardi Djoko, 1984 . Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Ratna, Nyoman Kutha, 2003, Paradigma Sosiologi Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ratna, Nyoman Kutha, 2004, Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

http://www.crayonpedia.org/mw/Latar_Belakang_Pihak-Pihak_Yang_Berperang_Dalam_Perang_Dunia_II_9.2 Semi M. Atar/Drs./Prof.(1990). Metode Penelitian Sastra. Mardalis/Drs.(1989). Metode Penelitian Deskriptif.

Lucien Ellington (2005-09-01). "Japan Digest: Japanese Education" Nakamura, Takafura (1941-1955). Economic History of Japan. Oodaka, Koonosuke (1941-1955). Economic History of Japan. Sejarah Institusi Politik Jepang.


(22)

48 Universitas Kristen Maranatha Poesponegoro, Marwati Djoened. Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia. hlm. 91.

国家神道、神社神道に対する政府の保証、支援、保全、監督並に弘布の廃

止に関する件 神道指令 , 連合国最高司令部日本国政府宛覚書, 15

Desember 1945, http://www.succ.soka.ac.jp/~tnakano/lib/shintoshirei.html http:// 24bit.wordpress.com/2010/01/28/blog-sejarah-perang-dunia


(1)

Universitas Kristen Maranatha

6

sastra merupakan bagian seni sekaligus juga teknologi dan usaha dagang, ia mengaitkan individu-individu yang jelas definisinya (atau dikenal namanya) pada suatu kolektifitas.

Karya sastra menerima pengaruh dari masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat. Bahkan seringkali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup di suatu zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya.

Terdapat sejumlah definisi mengenai sosiologi sastra, salah satunya adalah bahwa sosiologi sastra merupakan pemahaman terhadap karya sastra dengan mempertimbangkan aspek-aspek kemasyarakatan, dan pemahaman terhadap karya sastra sekaligus hubungannya dengan masyarakat yang melatarbelakanginya. Dalam hal itu, tugas sosiologi sastra adalah menghubungkan pengalaman tokoh-tokoh fiksi dan situasi ciptaan pengarang itu dengan keadaan sejarah yang merupakan asal usulnya. Bentuk karya sastra tidak hanya berbentuk tulisan seperti novel, puisi, dan lain sebagainya, tetapi karya sastra juga dapat berbentuk verbal seperti film atau drama. Jadi, metode sosiologi sastra dilakukan dengan cara menelaah isi karya sastra yang kemudian disusul dengan analisi dengan membandingkan isi karya sastra dan kehidupan bermasyarakat.


(2)

Universitas Kristen Maranatha

7 1.5Organisasi Penulisan

Organisasi penulisan skripsi ini dibagi dalam empat bab yang dapat diuraikan sebagai berikut.

Bab I merupakan pendahuluan yang menjelaskan latar belakang dari masalah yang dibahas. Kemudian juga pembatasan masalah, tujuan penelitian, metodologi deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini, serta organisasi penulisan. Bab II berisi tentang pembahasan mengenai latar belakang dan akibat Perang Dunia II, serta arti dari kebijakan politik wajib militer. Bab III berisi akan analisis tokoh dari novel Nijyuuyon no Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひと み) yang digunakan sebagai bahan referensi dari penelitian ini. Bagaimana kondisi para tokoh yaitu, guru, anak-anak, dan masyarakat sekitar, saat Perang Dunia II. Bab IV berisi kesimpulan dari hasil analisis.


(3)

45 Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KESIMPULAN

Setelah penulis melakukan analisis novel Nijyuushi no Hitomi (二十四の瞳・ に ゅ う の ひ と み), yang bertujuan menjelaskan dampak dari Perang Dunia II terhadap masyarakat Jepang saat itu, maka penulis mendapatkan beberapa kondisi sosial masyarakat, sekolah, dan anak-anak di Jepang, terutama yang berada di Pulau Shodo (小豆島), terhadap kebijakan politik wajib militer pada Perang Dunia II . Kondisi sosial pada masa Perang Dunia II mengakibatkan kerugian besar dan penderitaan di antara warga sipil dari negara-negara yang terlibat. Perang Dunia II ini sebagai konflik yang paling mematikan dalam sejarah manusia. Dalam keadaan perang, negara yang terlibat mengerahkan berbagai bidang seperti militer, ekonomi, dan pendidikan yang ikut berpengaruh bagi Ooishi Sensei (大石先生), keluarga, serta kedua belas muridnya. Dalam novel Nijyuushi No Hitomi (二十四の瞳・に ゅう のひとみ) juga, diceritakan pada musim semi di bulan April tahun ketiga Showa, Jepang sedang bersiap-siap untuk menghadapi Perang Dunia II. Banyak sekali masyarakat Jepang yang antusias mendukung negaranya untuk menguasai dunia. Tetapi segelintir orang memiliki ideologi yang berbeda, salah satunya adalah Ooishi Sensei (大石先生). Namun ketika perang tersebut berlangsung Jepang melihat bahwa kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan lawannya. Oleh karena itu Jepang memaksimalkan potensi yang ada. Salah satu yang dilakukannya adalah kebijakan wajib militer. Wajib militer mengharuskan setiap masyarakat terutama anak-anak muda Jepang (laki-laki), ikut serta dalam kebijakan ini. Wajib militer tersebut


(4)

46 Universitas Kristen Maranatha

merupakan salah satu dampak dari perang, yang dapat mempengaruhi kondisi sosial di Jepang sendiri.

Akan tetapi Ooishi Sensei (大石先生) berpendapat bahwa perang bukanlah jalan yang tepat untuk menciptakan perdamaian dunia. Dan ia berani berjuang untuk menentang perang. Sebaliknya ia mengedepankan pendidikan sebagai jalan untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Selain itu, bagi kedua belas murid Ooishi Sensei (大石先生), program wajib belajar memang diwajibkan untuk setiap warga. Namun karena keadaan yang pada saat itu dalam kondisi perang, maka dengan sangat terpaksa sebagian dari murid-murid Ooishi Sensei (大 石先 生) melepaskan pendidikannya, lalu mengikuti perang dengan menjadi tentara.

Ekonomi pun saat itu benar-benar sangat menurun, dikarenakan banyak kerugian yang terjadi akibat dari perang tersebut. Hal ini juga merupakan pukulan yang sangat berat baik bagi salah satu contoh muridnya Matsue (松江) maupun keluarganya. Karena kematian ibunya pula, dia terpaksa harus berhenti sekolah dan pergi ke Osaka (大阪) untuk meminta bantuan keuangan dari bibinya. Perang juga membuat Ooishi Sensei (大石先生) kebingungan dan tidak dapat mencegah segala yang terjadi pada keluarga dan kedua belas muridnya. Ia hanya dapat bertahan dan melakukan apapun yang dapat ia lakukan.

Banyak sekali dampak yang terjadi saat itu, namun Perang Dunia II tidak dapat membuat segalanya kembali. Jepang membuat segala yang pernah terbenam menjadi Negara matahari yang terbit, tidak mengenal kata menyerah untuk bangsa dan negaranya sendiri meskipun nyawa sebagai taruhannya, namun hanya itu jalan satu-satunya untuk menuju pada perdamaian.


(5)

47 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

http://en.wikipedia.org/wiki/Twenty-Four_Eyes http://en.wikipedia.org/wiki/World_War_II

http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_yang_terlibat_dalam_Perang_Dunia_II http://www.slideshare.net/sriyandi/perang-dunia-ii-3494191

Nazir, Moh, 1988, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia http://ardhana12.wordpress.com/2008/02/27/penelitian-deskriptif/ http://lubisgrafura.wordpress.com/metode-penelitian-kuantitatif/ http://komunitasmahasiswa.info/2009/03/definisi-penelitian/

http://www.sebuahcatatansastra.blogspot.com/2009/02/sosiologi-sastra.html Damono, Supardi Djoko, 1984 . Sosiologi Sastra. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Ratna, Nyoman Kutha, 2003, Paradigma Sosiologi Sastra, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Ratna, Nyoman Kutha, 2004, Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra, Yogyakarta:

Pustaka Pelajar

http://www.crayonpedia.org/mw/Latar_Belakang_Pihak-Pihak_Yang_Berperang_Dalam_Perang_Dunia_II_9.2 Semi M. Atar/Drs./Prof.(1990). Metode Penelitian Sastra. Mardalis/Drs.(1989). Metode Penelitian Deskriptif.

Lucien Ellington (2005-09-01). "Japan Digest: Japanese Education" Nakamura, Takafura (1941-1955). Economic History of Japan. Oodaka, Koonosuke (1941-1955). Economic History of Japan. Sejarah Institusi Politik Jepang.


(6)

48 Universitas Kristen Maranatha

Poesponegoro, Marwati Djoened. Sejarah Nasional Indonesia: Jaman Jepang dan Jaman Republik Indonesia. hlm. 91.

国家神道、神社神道に対する政府の保証、支援、保全、監督並に弘布の廃

止に関する件 神道指令 , 連合国最高司令部日本国政府宛覚書, 15

Desember 1945, http://www.succ.soka.ac.jp/~tnakano/lib/shintoshirei.html http:// 24bit.wordpress.com/2010/01/28/blog-sejarah-perang-dunia