Penyisipan Permainan Kata dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa China Di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar Binder1

(1)

commit to user i

PENYISIPAN PERMAINAN KATA

DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA

BAHASA CHINA

DI SD NEGERI 03 JATEN KARANGANYAR

LAPORAN TUGAS AKHIR

Diajukan untuk Memenuhi sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Ahli Madya pada Diploma III Bahasa China FSSR

Universitas Sebelas Maret

Oleh:

WARSIANA PURWATI C 9608036

PROGRAM DIPLOMA III BAHASA CHINA

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user ii


(3)

commit to user iii


(4)

commit to user iv

PERSEMBAHAN Karya tulis ini penulis persembahkan untuk :

Kedua orang tua yang sudah memberikan semangat, doa dan dukungan material pada penulis.


(5)

commit to user v MOTTO

Teruslah berlayar, jangan menunggu keajaiban itu datang.

Teruslah berusaha jika melakukan sesuatu, jangan menunggu sesuatu itu datang tetapi hampirilah sesuatu itu


(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “PENYISIPAN PERMAINAN KATA DALAM PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA CHINA DI SD NEGERI 03 JATEN KARANGANYAR” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai sebutan Ahli Madya Bahasa China pada program III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima setiap masukan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang yang telah membantu selesainya Tugas Akhir ini:

1. Drs. Riyadi Santoso, M.Ed., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

2. Dra. Endang Tri Winarni, M.Hum., selaku Ketua Program D3 Bahasa China. 3. Drs. Yohanes Suwanto, M.Hum., selaku Sekretaris Program D3 Bahasa

China.

4. M. Bagus Sekar Alam, S.S., Msi., selaku Pembimbing Akademik.

5. Christina, S.E., selaku Pembimbing pertama atas pengarahan dan masukkannya.


(7)

commit to user vii

6. Iwan Kusmartono, S.H., selaku Pembimbing kedua atas pengarahan dan masukkannya.

7. Hj.Endang Widowati, S.Pd., selaku Kepala Sekolah SD Negeri 03 Jaten Karanganyar yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengajar dan mengambil data sekolah.

8. Reni Asyaroh NS, S.E., S.Pd., selaku Ketua Program RSBI yang telah membantu penulis sehingga bisa mengajar dan mengambil data sekolah yang diperlukan.

9. Sri Handayani, Ama.Pd., dan Christiana Wijayanti, S.Pd., selaku Guru Kelas 1A yang telah banyak membantu penulis dalam pengajaran.

10.Orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungan pada penulis.

11.Semua teman dari D3 Bahasa China angkatan 2008, terutama Fenti, Anggun, Andri dan Pipit yang selalu membantu dalam semua hal.

12.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu,

Akhirnya penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan informasi tentang pembelajaran bahasa China.

Surakarta, Juli 2011


(8)

commit to user viii ABSTRAK

Warsiana Purwati, 2011. Penyisipan Permainan Kata dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa China di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar. Program Diploma III Bahasa China Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Bahasa yang mulai dipelajari saat ini adalah bahasa China. Di SD Negeri 03 Jaten sendiri, bahasa China belum masuk ke kurikulum sekolah. Untuk mengajarkan bahasa China kepada anak kecil, penulis menggunakan beberapa penyisipan permainan kata. Masalah yang penulis temui dalam pembelajaran, misalnya: Apakah penyisipan permainan kata mampu mempermudah pembelajaran bahasa China, hambatan apa sajakah yang ditemui dan bagaimana penanganan hambatannya. Tujuan dari penyisipan permainan kata ini untuk mengetahui manfaat penyisipan permainan kata dalam pembelajaran kosakata bahasa China, hambatan yang dihadapi siswa dan penanganan hambatan dalam pembelajaran.

Dalam pengumpulan data, penulis menggunakan metode observasi, wawancara dengan guru dan siswa SD Negeri 03 Jaten dan studi pustaka.

Hasil penelitian dengan menggunakan penyisipan permainan kata dalam pembelajaran kosakata mengalami peningkatan dibandingkan dengan menggunakan metode ceramah. Peningkatan nilai siswa dengan metode ceramah dibandingkan dengan menggunakan metode penyisipan permainan kata sebanyak 55,2%. Dalam kegiatan belajar mengajar terdapat hambatan-hambatan seperti, siswa-siswi yang sering ramai, kurangnya waktu belajar dan yang paling penting pelajaran bahasa China hanya sebagai ekstrakulikuler di sekolah. Hambatan tersebut dapat diatasi dengan beberapa penanganan yaitu: adanya pengulangan materi dalam pembelajaran, menggunakan peringatan/penghukuman jika ada siswa yang ramai saat pembelajaran.

Kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah proses belajar mengajar dengan menyisipkan permainan kata dalam pembelajaran kosakata bahasa China ternyata efektif dan dapat diterima siswa dengan baik. Prestasi belajar siswa pun menjadi lebih baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan presentasi nilai siswa yang mengalami peningkatan


(9)

commit to user ix

摘要

使用插入文字游 以教学中文词汇。

在 立小学三 Jaten ,汉语课还 不属于学校的课程项目。教汉语给小

孩,作者用很多教学媒体比如: 片,影片或 PPT 以教汉语词汇。此外作者

用文字游 教学。目的是利用文字游 是否能提高教学汉语词汇。

作者实 教中文词汇用插入一些文字游 。利用的文字游 其中是玩猜

谜语和乱文字。用文字游 之前,老师用 片和 PPT 媒体来解释词汇,学生一

边听一边模仿老师的话。其次的中文课老师给学生测验,让他们回答问题。考 题用文字游 。

教学的过程利用插入文字游 以教学中文词汇,果然是相当 功的。


(10)

commit to user x DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN UJIAN... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN... iv

MOTTO... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... viii

提要………... ix

DAFTAR ISI... x

DAFTAR TABEL... xii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Pembelajaran Kosakata Bahasa China... 6


(11)

commit to user xi

2. Pengertian Kosakata... 7

3. Pengertian Bahasa Mandarin... 10

B. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran... 12

1. Pengertian Permainan... 12

2. Pembelajaran Kosakata dengan Teknik Permainan... 14

3. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran... 21

BAB III PEMBAHASAN... 22

A. Gambaran Umum Sekolah... 22

1. Sejarah Sekolah... 22

2. Visi dan Misi Sekolah... 23

3. Kegiatan Ekstrakurikuler... 24

4. Keadaan Sekolah... 24

B. Kegiatan Praktik Kerja... 25

1. Observasi Kelas... 25

2. Pembuatan Satuan Pembelajaran... 27

3. Proses Belajar Mengajar... 41

C. Masalah Pembelajaran... 46

D. Upaya Penanganan... 47

BAB IV PENUTUP... 49

A. Simpulan... 49


(12)

commit to user xii

DAFTAR PUSTAKA... 51 DAFTAR WEBSITE... 52 LAMPIRAN... 53


(13)

commit to user xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel Jadwal Praktek Mengajar 26


(14)

commit to user


(15)

commit to user BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Memasuki jaman globalisasi seperti sekarang ini peranan bahasa sangat penting. Sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan yang mencari karyawan yang bisa berbahasa China. Hal ini dapat dilihat pada lowongan pekerjaan yang mensyaratkan kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa China sebagai salah satu bahan pertimbangan.

Di Indonesia bahasa China semakin berkembang. Bahasa China menjadi bahasa yang diminati oleh masyarakat Indonesia. Sekarang ini bahasa China sudah masuk ke kurikulum sekolah. Selain di sekolah-sekolah banyak lembaga-lembaga pendidikan yang mengajarkan bahasa China, baik lembaga formal maupun non formal. Bahasa China dianggap mampu membentuk siswa ideal yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, sehingga diharapkan dapat menghadapi pasar global dimasa depan.

Di Karanganyar sendiri bahasa China masih dianggap sangat baru, tetapi dengan adanya sekolah RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) bahasa China sudah mulai dilirik untuk masuk kurikulum. Penulis memilih untuk mengajar di SD Negeri 03 Jaten yang sudah RSBI.


(16)

commit to user

Sekolah ini terletak di Jalan Solo-Tawangmangu km 09. Walaupun sudah bertaraf Internasional SD Negeri 03 Jaten masih belum memasukkan bahasa China ke kurikulum mereka. Mereka masih mengutamakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing yang wajib dipelajari.

Penulis mengajar di kelas 1A, siswa-siswa kelas 1A sebagian besar belum pernah belajar bahasa China. Tetapi siswa-siswi kelas 1A menerima dengan senang pelajaran bahasa China, karena akan bisa menambah wawasan buat mereka. Penulis berpikir bagaimana caranya memberikan pelajaran bahasa China yang masih baru buat siswa-siswa kelas 1A?

Selama kurang lebih 2 bulan penulis memberikan pelajaran bahasa China, penulis bisa merasakan pengalaman mengajar bahasa China kepada pemula seperti siswa-siswi kelas 1A. Penulis menemukan hambatan-hambatan dalam mengajar bahasa China. Sifat siswa-siswi yang masih anak-anak membuat penulis harus banyak berpikir dalam mengajar, agar mereka bisa menerima pelajaran baru yaitu bahasa China. Penerapan model pembelajaran aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan merupakan salah satu upaya guru dalam pembelajaran. Penggunaan media-media pembelajaran yang menarik memberikan dampak positif dalam kegiatan belajar-mengajar di kelas. Jika pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran yang tepat dan juga menggunakan media yang menarik akan dapat membantu guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.


(17)

commit to user

Pembelajaran bahasa China diharapkan lebih banyak melatih siswa untuk melakukan latihan-latihan tertulis dan menghafalkan kata atau tata bahasa Mandarin, bahkan ada siswa yang takut ketika ada pelajaran bahasa China karena merasa tidak bisa, ada juga yang malas karena hanya disuruh membaca dan menterjemahkan, jadi siswa menjadi kurang aktif di dalam pembelajaran. Oleh karena itu seorang pengajar harus bisa memilih metode pembelajaran yang tepat supaya siswa bisa berperan aktif dalam pembelajaran.

Untuk mendapatkan hal tersebut, maka perlu strategi pembelajaran bahasa China yang mendorong siswa aktif dalam pembelajaran bahasa China yaitu salah satunya dengan media permainan kata. Permainan kata sangat banyak sekali jenisnya, tetapi di sini penulis hanya mengunakan beberapa permainan kata, misalnya TTS (Teka Teki Silang), acak kata, dan tebak kata. Dengan menggunakan permainan kata ini diharapkan siswa akan lebih tertarik belajar bahasa China tanpa dibebani rasa takut, dan menjadi lebih aktif dalam pembelajaran bahasa China terutama pada taraf penguasaan kosakata. Di sini penulis mengutamakan pembelajaran kosakata dengan pinyin, karena anak-anak masih belum bisa untuk menulis hanzi(huruf China). Dengan latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul penulisan tugas akhir: Penyisipan Permainan Kata dalam Pembelajaran Kosakata Bahasa China di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar.


(18)

commit to user B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat ditemukan beberapa rumusan masalah, yaitu :

1. Bagaimanakah penyisipan permainan kata mampu mempermudah pembelajaran kosakata bahasa China kelas 1A SD Negeri 03 Jaten? 2. Hambatan apa sajakah yang ditemui dalam pembelajaran kosakata

bahasa China dengan penggunaan permainan kata?

3. Bagaimanakah penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan menggunakan permainan kata di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui manfaat penyisipan permainan kata dalam pembelajaran bahasa China di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten. 2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi siswa dalam

mempelajari kosakata bahasa China dengan permainan kata.

3. Untuk mengetahui penanganan hambatan pengenalan kosakata dengan permainan kata di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten.


(19)

commit to user D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoretis

Menambah teori pengajaran terhadap penyisipan permainan kata dalam upaya mempermudah pembelajaran kosakata bahasa China di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten.

2. Manfaat Praktis a. Bagi Peserta Didik

Diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pengenalan kosakata bahasa China setelah mengikuti proses belajar yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan dengan menggunakan beberapa permainan kata.

b. Bagi Guru

Diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, karena dengan memanfaatkan permainan kata di kelas 1A dapat mempermudah pembelajaran kosakata bahasa China.


(20)

commit to user BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Kosakata Bahasa China

1. Pengertian Belajar

Definisi belajar sangat luas sekali, banyak pakar yang mendefinisikan pengertian belajar. Menurut Thursan Hakim, belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan. Sedangkan menurut Slameto, belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Menurut R. Gagne seperti yang dikutip oleh Slameto dalam bukunya Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, memberikan dua definisi belajar, yaitu:

1. Belajar ialah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku.

2. Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari instruksi.


(21)

commit to user

Definisi belajar menurut Hilgard dan Bower dalam bukunya Theories of Learning yang dikutip oleh Ngalim Purwanto, belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam suatu situasi.

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan serta peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seseorang diberbagai bidang yang terjadi akibat melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungannya. Jika di dalam proses belajar tidak mendapatkan peningkatan kualitas dan kuantitas kemampuan, dapat dikatakan bahwa orang tersebut mengalami kegagalan di dalam proses belajar.

2. Pengertian Kosakata

Istilah kosakata sering kita dengar, namun kita perhatikan masih banyak para ahli yang masih berbeda dalam menafsirkan maknanya. Untuk itu, diperlukan lebih banyak lagi pendapat untuk mendapatkan kesimpulan mengenai pengertian kosakata. Soedjito dalam Tarigan (1994:447) memaparkan bahwa kosakata merupakan: (1) semua kata yang terdapat dalam satu bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki oleh seorang pembicara; (3) kata yang dipakai dalam satu bidang ilmu pengetahuan; dan (4) daftar kata yang disusun seperti kamus disertai penjelasan secara singkat dan praktis.


(22)

commit to user

Selanjutnya, istilah kosakata dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1988:462) kosakata berarti pembendaharaan kata atau

vocabuler. Kemudian Keraf (1991:24) dalam bukunya mengemukakan bahwa kosakata atau pembendaharaan kata suatu bahasa adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

Dalam KBBI (Depdiknas, 2001:513) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan fikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Hocket mengemukakan pendapatnya mengenai istilah kata. Pendapatnya tersebut menyebutkan bahwa kata itu didasarkan pada „kesenyapan‟ dan „isolabilitas‟. Kemudian pendapat Hocket tersebut dipertegas dalam Parera (1992:3) bahwa kata adalah tiap segmen dari sebuah kalimat yang diapit oleh sendi-sendi yang berturut-turut memungkinkan adanya kesenyapan.

Untuk lebih memahami pengertian kosakata, maka penulis mengutip salah satu tulisan Kridalaksana dalam Tarigan (1994:446) yang menyatakan bahwa kosakata adalah (1) komponen bahasa yang memuat secara informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam bahasa; (2) kekayaan kata yang dimiliki seorang pembicara, penulis atau suatu bahasa; dan (3) daftar kata yang disusun seperti kamus, tetapi dengan penjelasan yang singkat dan praktis.

Dengan paparan para ahli di atas, penulis menyimpulkan bahwa kosakata adalah keseluruhan kata yang dimiliki suatu bahasa yang


(23)

commit to user

dimiliki seseorang penulis atau pun juga dimiliki seseorang pembicara. Kosakata ini memiliki peranan yang sangat penting dalam pengajaran bahasa, sebab penguasaan kosakata sangat berpengaruh terhadap keterampilan berbahasa. Semakin banyak kosakata yang dimiliki, semakin terampil pula seseorang dalam berbahasa. Dengan penguasaan kosakata ini memungkinkan seseorang lebih terampil dalam menulis, seperti menulis narasi. Menulis ini membutuhkan kosakata yang banyak untuk menyampaikan informasi atau pesan kepada pembacanya.

Kosakata bahasa mandarin dapat terbentuk dari satu atau gabungan dua sampai tiga aksara China ( Hanzi ). Penulisan hanzi berbeda dari penulisan huruf abjad. Hanzi diperoleh dari gambaran yang memiliki maksud, sehingga setiap hanzi memiliki arti berbeda. Oleh sebab, itu untuk menuliskan kosakata tertentu perlu menggabungkan Hanzi.

3. Pengertian Bahasa Mandarin

Bahasa Mandarin (Tradisional: 北方話, Sederhana: 北方话, Hanyu

Pinyin: Běifānghuà, harafiah: "bahasa percakapan Utara" atau 北方方言 Hanyu Pinyin: Běifāng Fāngyán, harafiah: "dialek Utara")


(24)

commit to user

daya Republik Rakyat China. Kata "Mandarin", dalam bahasa Inggris (dan mungkin juga Indonesia), digunakan untuk menerjemahkan beberapa istilah China yang berbeda yang merujuk kepada kategori-kategori bahasa China lisan.

Dalam pengertian yang sempit, Mandarin berarti Putonghua 普通话 dan Guoyu 國語 yang merupakan dua bahasa standar yang

hampir sama yang didasarkan pada bahasa lisan Beifanghua. Putonghua adalah bahasa resmi China dan Guoyu adalah bahasa resmi Taiwan. Putonghua yang biasanya dipanggil Huayu juga adalah salah satu dari empat bahasa resmi Singapura.

Dalam pengertian yang luas, Mandarin berarti Beifanghua (secara harafiah berarti "bahasa percakapan Utara"), yang merupakan sebuah kategori yang luas yang mencakup beragam jenis dialek percakapan yang digunakan sebagai bahasa lokal di sebagian besar bagian utara dan barat daya Cina, dan menjadi dasar bagi Putonghua dan Guoyu. Beifanghua mempunyai lebih banyak penutur daripada bahasa apapun yang lainnya dan terdiri dari banyak jenis termasuk versi-versi yang sama sekali tidak dapat dimengerti. Seperti ragam-ragam bahasa China lainnya, ada banyak orang yang berpendapat bahwa bahasa Mandarin itu merupakan semacam dialek, bukan bahasa.

Kata Mandarin dalam bahasa Indonesia sendiri sepertinya diserap dari bahasa Inggris yang mendeskripsikan bahasa China juga sebagai bahasa Mandarin. Namun sebenarnya, kata Mandarin ini diserap


(25)

commit to user

bahasa Inggris dari bahasa China sendiri. Mandarin secara harfiah berasal dari sebutan orang asing kepada pembesar-pembesar Dinasti Qing di zaman dulu. Dinasti Qing adalah dinasti yang didirikan oleh suku Manchu, sehingga pembesar-pembesar kekaisaran biasanya disebut sebagai Mandaren (Hanzi: 滿大人) yang berarti Yang Mulia

Manchu. Dari sini, bahasa yang digunakan oleh para pejabat Manchu waktu itu juga disebut sebagai bahasa Mandaren. Penulisannya berevolusi menjadi Mandarin di kemudian hari.

* Guoyu (Hanzi: 國語) adalah sebutan lain bagi dialek Utara

bahasa Han yang kita kenal sebagai bahasa Mandarin. Guoyu berarti harfiah "bahasa nasional", sesuai dengan kenyataan bahasa Mandarin ditetapkan sebagai bahasa resmi pemerintahan dan nasional di beberapa negara seperti Republik Rakyat China dan Republik China di Taiwan.

* Huayu (Hanzi: 華語) adalah nama lain dari dialek Utara bahasa

Han yang kita kenal sebagai bahasa Mandarin sekarang ini. Huayu berarti harfiah "bahasa Hua", merupakan bahasa yang umum digunakan oleh orang China dalam hal ini menunjuk kepada bahasa Mandarin yang luas dituturkan.

Bahasa Mandarin sendiri merupakan bahasa kedua yang masuk ke Indonesia setelah bahasa Inggris pada tahun 1900an. Sekarang ini bahasa Mandarin dilirik oleh orang-orang di seluruh dunia tak


(26)

commit to user

terkecuali Indonesia. Banyak masayarakat Indonesia yang ingin mempelajari bahasa Mandarin, ini terbukti dari banyaknya instansi-instansi seperti sekolah dan tempat-tempat les yang banyak membuka kelas bahasa Mandarin.

B. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran

1. Pengertian Permainan

Sesuatu yang digunakan untuk bermain barang atau sesuatu yang dipermainkan. Dari kata dasar main melakukan permainan untuk menyenangkan hati dengan menggunakan alat atau tidak (KBBI,1995:614-615)

Jenis jenis permainan terdapat empat macam, yaitu : a. Teka teki

b. Permainan untuk melatih struktur kalimat c. Permainan untuk melatih kosakata

d. Permainan untuk melatih membaca dan menjawab pertanyaan secara tertulis.

(utama, 1995: 614-615)

Permainan adalah setiap kontes antara para pemain yang berinteraksi satu sama lain dengan mengikuti aturan-aturan tertentu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (sadiman,1996:7)


(27)

commit to user

Untuk melatih ketrampilan dalam bidang kebahasaan dapat kita lakukan dengan menggunakan berbagai permainan bahasa. Permainan bahasa mempunyai tujuan ganda, yakni: untuk memperoleh kegembiraan, dan untuk melatih ketrampilan tertentu dalam bidang kebahasaan.

Ketrampilan bahasa yang dilatihkan, tetapi tidak menimbulkan kegembiraan maka aktivitas tidak dapat juga dinamakan permainan bahasa. Jenis permainan bahasa yang dipilih dan disajikan sudah seharusnya sesuai dengan ketrampilan yang dilatihkan (Soeparno, 1980:58). Secara tidak langsung permainan bahasa juga dapat memupuk rasa solidaritas , sportivitas, kreativitas dan rasa percaya diri.

Permainan bahasa itu sendiri dapat dikelompokkan sesuai dengan kemampuan berbahasa yang akan dicapai dalam proses belajar mengajar yaitu, permainan mendengarkan, berbicara dan menulis dan sebagainya. Tetapi ada pula yang mengelompokkan permainan menurut bagian bahasa mana yang akan dilatihkan dalam permainan itu, misalnya permainan untuk melatih tata bahasa ,kosakata,struktur dan sebagainya.

2. Pembelajaran kosakata dengan teknik permainan

Harus disadari benar-benar bahwa tujuan pembelajaran kosakata adalah untuk mengembangkan minat para siswa pada


(28)

kata-commit to user

kata. Para siswa yang ingin tahu membaca besar, tentu akan mudah memperkaya kosakata dan menjadi lebih mudah membedakan dan berpikir secara logis. Menurut soeparno (1980:64-65) ada beberapa kelebihan dari permainan bahasa sebagai media pembelajaran. Kelebihan itu antara lain :

a. Permainan bahasa merupakan media pembelajaran bahasa yang dapat dipakai untuk meningkatkan kadar keaktifan pembelajar dalam proses belajar mengajar.

b. Permainan bahasa dapat dipakai untuk membangkitkan kembali kegairahan pembelajar dalam belajar yang sudah mulai lesu.

c. Sifat kompetitif yang ada dalam permainan dapat mendorong pembelajaran untuk berlomba-lomba maju.

d. Selain untuk menimbulkan kegairahan dan melatih ketrampilan berbahasa tertentu, permainan bahasa memupuk berbagai sikap yang positif seperti solidaritas, kreatifitas dan rasa percaya diri.

e. Materi yang dikomunikasikan lewat permainan bahasa biasnya mengesankan hingga sulit dilupakan.

Permainan bahasa juga banyak memiliki kekurangan diantara lain :

a. Pada umumnya jumlah siswa di dalam kelas terlalu besar. Hal tersebut akan menimbulkan kesulitan untuk melibatkan


(29)

commit to user

seluruh siswa dalam permainan. Siswa yang tidak terlibat itu justru mengganggu permainan yang sedang berlangsung. b. Tidak semua materi pelajaran dapat dikomunikasikan lewat

media permainan.

c. Permainan bahasa biasanya menimbulkan suara gaduh. Hal tersebut jelas akan mengganggu kelas yang berdekatan. d. Banyak yang memperlakukan permainan bahasa hanya untuk

mengisi waktu kosong saja.

e. Permainan bahasa banyak mengandung spekulasi. Siswa yang menang dalam suatu permainan belum dapat dijadikan ukuran bahwa siswa tersebut lebih pandai daripada siswa lain.(Suparno,1988:64-65)

Dalam alat atau media mengajar dimasukkan juga segala permainan yang dapat dimainkan oleh pelajar berkelompok, sekelas atau berdua.contohnya ialah: a) permainan teka-teki, permainan untuk melatih struktur kata, permainan untuk melatih membaca dan menjawab pertanyaan secara tertulis, permainan untuk melatih pendengaran untuk membedakan dan mengidentifikasi kata-kata(utama,1993:211).

Dalam penelitian ini jenis permainan yang akan digunakan adalah tentang permainan kata. Permainan kata dan huruf dapat memberikan suatu situasi belajar yang santai dan menyenangkan. Siswa dengan aktif dilibatkan dan dituntut untuk memberikan


(30)

commit to user

tanggapan dan keputusan. Dalam memainkan suatu permainan, siswa dapat melihat sejumlah kata berkali-kali, namun tidak dengan cara yang membosankan. Guru perlu banyak memberikan sanjungan dan semangat. Hindari kesan bahwa siswa melakukan kegagalan. Jika permainan sukar dilakukan oleh siswa, maka guru perlu membantu agar siswa merasa senang dan berhasil dalam belajar. Permainan kata yang digunakan, yang berupa teka teki silang, acak kata, dan tebak kata.

a) TTS (Teka Teki Silang)

Teka teki silang atau TTS adalah suatu permainan dimana kita harus mengisi ruang-ruang kosong (berbentuk kotak putih) dengan huruf-huruf yang membentuk sebuah kata berdasarkan petunjuk yang diberikan. Permainan ini dapat digunakan sebagai teknik untuk melatihkan penguasaan kosakata dan ketrampilan membaca. Media yang diperlukan untuk permainan ini adalah gambar yang di dalamnya terdapat rangkaian kotak bujur sangkar atau persegi empat sama sisi. Kotak-kotak tersebut sebagian berwarna putih dan yang lain berwarna hitam. Pada sebagian kotak berwarna putih diberi nomor yang mengindikasikan nomor jawaban. Dalam permainan, kotak berwarna putih itu harus diisi dengan huruf-huruf. Susunan huruf-huruf tersebut baik secara horisontal maupun vertikal akan membentuk kata yang merupakan jawaban dari pertanyaan yang ada. Pertanyaan terdiri dari dua macam, yaitu pertanyaan untuk jawaban yang harus ditulis secara


(31)

commit to user

horisontal (mendatar) dan pertanyaan untuk jawaban yang harus ditulis secara vertikal (menurun). Pertanyaan biasanya ditulis di bawah atau di samping gambar.

Sebuah teka-teki bisa membuat kita berpikir, mencari dan menemukan jawaban. Kehidupan penuh dengan teka-teki yang kadangkala menyenangkan, membingungkan dan menyulitkan langkah untuk memecahkannya. Teka-teki silang seperti sebuah misteri yang menggelitik perasaan dan pikiran untuk menguliknya, sekedar hobi atau kebutuhan. Sebuah teka-teki bisa menutrisi kesegaran pikiran dari kepenatan sekaligus menambah wawasan dan mengasah kemampuan otak.

Cara Pembuatan TTS Cara pembuatan

Sebelum membuat media teka-teki silang, terlebih dahulu guru harus menyiapkan sejumlah kosakata yang akan dilatihkan. Kosakata tersebut dapat diambil dari kamus bahasa China sesuai dengan materi yang diajarkan. Sesudah itu, guru menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan yaitu:

1. Kertas HVS 2. Penggaris

3. Pensil, ball point, spidol warna hitam 4. Karet penghapus


(32)

commit to user

Proses pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Gambarlah bujur sangkar ukuran 10 cm x 10 cm atau sesuai selera. 2. Bagilah menjadi bujur sangkar-bujur sangkar kecil ukuran 1 cm x 1

cm.

3. Hitamilah sejumlah bujur sangkar kecil tersebut.

4. Isilah blok-blok kecil (yang tidak dihitami) dengan huruf-huruf dari kosakata yang telah disiapkan (gunakan pensil).

5. Tulislah soal di sisi kanan atau di bawah bujur sangkar besar sesuai dengan kelompoknya, mendatar atau menurun berdasarkan kosakata tersebut.

6. Salinlah kosakata tersebut pada kertas lain sebagai kunci jawaban. 7. Hapuslah kosakata pada bujur sangkar-bujur sangkar kecil tersebut. 8. Fotokopilah lembar teka-teki silang tersebut sesuai dengan jumlah

siswa.

Prosedur Permainan

1. Setiap siswa diberi selembar soal teka-teki silang yang sama. 2. Setiap siswa mengisi teka-teki itu dalam tempo yang telah

disepakati bersama.

3. Setelah selesai, setiap siswa membacakan hasil kerjanya. 4. Guru mengoreksi hasil kerja siswa.


(33)

commit to user

5. Kalau belum selesai dikerjakan di dalam kelas, teka-teki silang dapat dikerjakan di rumah sebagai PR.

6. Guru juga dapat membuat teka-teki silang “raksasa” dari triplek melamin yang ditempatkan di depan kelas atau kalau tidak ada, guru bisa membuatnya dengan kertas HVS biasa.

b) Acak kata

Acak kata adalah kata-kata acak yang sengaja diacak untuk kemudian digabungkan, agar tahu jawabannya. Acak kata ini bisa disebut juga skrambel kata yang artinya sebuah permainan yang menyusun kata-kata dari huruf-huruf yang telah dikacaukan letak huruf-hurufnya sehingga membentuk suatu kata tertentu yang bermakna. Misalnya dari huruf-huruf :

Lewerkala : kelelawar Opmketru : komputer Cara pembuatannya:

Membuat huruf kecil-kecil dengan cara menggunting kertas HVS/karton. Setelah itu di belakangnya diberi solasi/perekat, agar dapat menempel di papan tulis. Kalau guru tidak bisa, guru bisa menulis tulisan acak kata di papan tulis.

Prosedur permainan:

Siswa diberi soal yang telah dibuat oleh guru. Soal tersebut berisi huruf-huruf yang diacak untuk digabungkan menjadi 1 kata.


(34)

commit to user

Guru menyiapkan huruf-huruf dari kertas di papan tulis, kemudian memanggil salah satu siswa untuk maju dan menjawab pertanyaan.

c) Tebak kata/tebak gambar

Permainan ini adalah permainan menebak kata/menebak nama gambar. Siswa disuruh menebak kata yang diberikan oleh guru.

Cara permainan :

Menyediakan alat-alat berupa : Kertas, pensil, dan penghapus. Siswa menyiapkan alat-alat tersebut. Guru membacakan soal. Siswa menjawab dengan menulis jawaban di kertas, lalu kalau sudah selesai jawaban diacungkan ke atas.

Permainan ini sangat menarik siswa, guru juga bisa tahu siapa yang aktif mengerjakan dan siapa yang tidak aktif mengerjakan.

3. Manfaat Permainan Kata dalam Pembelajaran

Permainan dalam suatu pembelajaran itu banyak sekali manfaatnya, apalagi pembelajaran untuk anak-anak. Manfaat permainan kata dalam pembelajaran antara lain :

a. Proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Permainan dapat membangkitkan keingintahuan siswa, merangsang reaksi mereka terhadap penjelasan guru, memungkinkan siswa menyentuh objek kajian


(35)

commit to user

pelajaran, membantu mereka mengkonkretkan sesuatu yang abstrak dan sebagainya.

b. Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan

Permainan dapat membantu siswa menyerap materi pelajaran secara lebih mendalam dan utuh. Hal ini disebabkan permainan lebih menarik yang dapat membuat siswa bisa berinteraksi dengan permainan tentang suatu mata pelajaran.

c. Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses belajar itu sendiri dapat ditingkatkan.

Dengan permainan, proses belajar mengajar menjadi lebih menarik. Hal ini dapat meningkatkan kecintaan dan apresiasi siswa terhadap ilmu pengetahuan dan proses pencarian ilmu itu sendiri.


(36)

commit to user BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Sekolah 1. Sejarah Sekolah SD Negeri 03 Jaten

SD Negeri 03 Jaten berdiri tahun 1974 dengan nama SD INPRES. Dulu sebelum SD Negeri 03 Jaten terbentuk, awalnya adalah tanah milik penduduk yang memiliki luas 4375 m2. Pertama-tama perkembangannya, SD Negeri 03 Jaten memiliki jumlah murid yang sedikit yang dibagi atas bagian A dan bagian B dengan tenaga pengajar yang terbatas pula. Pada permulaannya SD Negeri 03 Jaten masih berstatus swasta penuh, kemudian dengan seiring waktu disahkan oleh pemerintah menjadi sekolah yang berstatus negeri.

Dengan berjalannya waktu SD Negeri 03 Jaten berkembang menjadi salah satu Sekolah Dasar Negeri favorit di Karanganyar. Pada tahun 2009 SD Negeri 03 Jaten melakukan sebuah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI). Dengan adanya RSBI, SD Negeri 03 Jaten menjadi Sekolah Dasar yang paling dituju oleh masyarakat.

Sejak awal berdirinya SD Negeri 03 Jaten telah beberapa kali mengalami pergantian kepemimpinan, yakni antara lain:

1. H. Soepadmi Umar S 2. Dra. Hj Sri Hartinah


(37)

commit to user 3. Hj. Purwanti BA

4. Drs. Agus Saptomo

5. Hj. Endang Widowati S.pd. 2. Visi dan Misi SDN 03 Jaten

Visi

“Terwujudnya sumber daya manusia yang berkualitas, berwawasan

perspektif global dan menjadi insan yang cerdas, berprestasi dan bermartabat”.

Misi

1) Menjadi sarana pengembangan bakat dan minat bagi siswa. 2) Membentuk siswa menjadi manusia cerdas yang dapat

berkompetensi di dunia pendidikan.

3) Memberikan bekal untuk dapat survive dan menghadapi tantangan hidup.

4) Mewujudkan pendidikan yang mampu menghasilkan insan yang bermoral.

Tujuan

1) Memberi fasilitas bagi siswa yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan khusus.


(38)

commit to user

2) Mengembangkan potensi bakat dan minat siswa untuk lebih maksimal.

3) Untuk mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dimasyarakat dan mampu menjawab tantangan perubahan zaman yang sangat cepat di era globalisasi.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler SD Negeri 03 Jaten a. Drumband

b. Tari

c. Taekwondo d. Rebana e. Seni Rupa f. Pramuka

g. Musik dan Vokal h. Mading

i. Kelompok Ilmiah 4. Keadaan Sekolah

1. SD Negeri 03 Jaten beralamat di :

Jalan : Jl. Raya Solo-Tawangmangu km 09 Telp/fax : 0271 821234 / 0271 821234

Kelurahan : Jaten Kecamatan : Jaten


(39)

commit to user Kode Pos : 57771 Provinsi : Jawa Tengah

Website / e-mail : www.sdn3jaten-kra.sch.id / rsdbi jaten3@yahoo.co.id

Letak sekolah berada di tepi jalan raya, maka lokasi SD Negeri 03 Jaten mudah dijangkau oleh kendaraan umum dan mempunyai letak yang sangat strategis. Dengan demikian akan mendukung kelancaran proses belajar mengajar.

B. Kegiatan Praktik Kerja 1. Observasi Kelas

Penulis melakukan praktik mengajar bahasa Mandarin di kelas 1A sejak Rabu, 2 Februari 2010. Kelas 1A mempunyai ruang kelas yang cukup luas, yang ditempati oleh siswa-siswi sebanyak 29 orang dengan perincian 16 siswa putra dan 13 siswa putri. Penulis diberi ijin mengajar bahasa Mandarin selama 2 bulan dengan jadwal 1 minggu 1 kali. Berikut jadwal praktik mengajar bahasa Mandarin di kelas 1A :


(40)

commit to user Pertemuan

ke Hari dan Tanggal Jam

Materi

1 Rabu, 2 Februari 2011

08.10 – 08.45 Kosakata Pekerjaan

2 Rabu, 9 Februari 2011

08.10 – 08.45 Kosakata Pekerjaan&Tes 3 Rabu, 16 Februari

2011

08.10 – 08.45 Kosakata Tempat Umum

4 Rabu, 23 Februari 2011

08.10 – 08.45 Kosakata Tempat Umum&Tes 5 Rabu, 2 Maret

2011

08.10 – 08.45 Kosakata Alat Sekolah 6 Jumat, 11 Maret

2011

09.00 – 09.35 Kosakata Alat Sekolah&Tes 7 Jumat, 18 Maret

2011

09.00 – 09.35 Kosakata Warna

8 Jumat, 25 Maret 2011

09.00 – 09.35 Pengulangan Kosakata Warna Tabel 3.1: Jadwal Praktek Mengajar

2. Pembuatan Satuan Pelajaran

Satuan pelajaran dibuat untuk rencana pelaksanaan pembelajaran 4 kali. Dalam 1 pertemuan berlangsung selama 35 menit. Di sini penulis


(41)

commit to user

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan penyisipan permainan kata 3 kali. Secara terperinci dijelaskan sebagai berikut :

1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I

Nama Sekolah : SD Negeri 03 Jaten

Mata Pelajaran : Bahasa China

Tema : Pekerjaan/profesi

Kelas/Semester : 1A/II

Alokasi Waktu :1x 35 Menit

Pertemuan Ke : 1 dan 2

Tanggal : 2 Februari dan 9 Februari 2011

A. Standar Kompetensi

Siswa dapat mengetahui tentang nama-nama pekerjaan, tempat umum, dan alat tulis, dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu mengenali nama-nama pekerjaan dalam bahasa Mandarin.


(42)

commit to user C. Indikator Penyampaian Kompetensi

Mengetahui nama-nama pekerjaan dalam bahasa Mandarin. Mampu menyebutkan nama-nama pekerjaan dalam bahasa Mandarin.

Mampu membaca nama-nama pekerjaan dalam bahasa Mandarin.

Mampu menirukan nama-nama pekerjaan dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Ajar

1. Pengenalan nama-nama pekerjaan dengan menggunakan media power point.

2. Lampiran nama-nama pekerjaan a. Kepala Sekolah:

校长Xiàozhǎng

b. Guru :

老师Lǎoshī

c. Satpam :

保安人员bǎo ān


(43)

commit to user d. Tukang Kebun :

园丁 Yuándīng

e. Polisi :

警察Jǐngchá

f. Dokter :

大夫dàifū

g. Perawat : 护士Hùshì

h. Sopir : 司机Sījī

i. Pilot : 飞行员 Fēixíngyuán

j. Petani : 农民 Nóngmín

E. Pola Pembelajaran


(44)

commit to user 1. Kegiatan Pendahuluan

Membaca kosakata tentang pekerjaan bersama-sama

Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti

Siswa menyiapkan alat berupa kertas, pensil, dan penghapus

Siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru

Guru memberikan evaluasi

25 menit

3. Kegiatan Penutup

Memberikan tugas yang belum selesai untuk di kerjakan di rumah

Menanyakan kesulitan yang di alami oleh siswa.

Memberikan tema pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

5 menit

F. Sumber Belajar

www.google.com, download gambar tentang pekerjaan.

G. Media

Buku, power point

H. Soal

1. Tebak kata yang laoshi ucapkan dan jawab dengan bahasa Mandarin, kalau sudah jawaban ditulis di kertas dan letakkan di depan meja kalian.


(45)

commit to user

a) Pekerjaan ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah berumur. Di sekolah ini yang menjabat sekolah ini namanya ibu Endang.Siapakah dia?Jawab dengan bahasa Mandarin

b) Pekerjaan ini kalian pasti sudah pada tahu. Dalam bahasa Inggris namanya teacher, apa bahasa Mandarinnya

c) Pekerjaan ini biasanya banyak orang suka. Kerjanya di rumah sakit, dia suka memeriksa orang sakit. Gambarnya seperti ini

d) Apa bahasa Mandarin gambar di bawah ini

2. Jawab nama gambar di bawah ini dengan bahasa Mandarin a)

b)


(46)

commit to user c)

d)

e)

2) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III

Nama Sekolah : SD Negeri 3 Jaten

Mata Pelajaran : Bahasa China

Tema : Tempat umum

Kelas/Semester : 1A/II

Alokasi Waktu :1x 35 Menit

Pertemuan Ke : 3 dan 4

Tanggal : 16 Februari dan 23 Februari 2011


(47)

commit to user

Siswa dapat mengetahui tentang nama-nama pekerjaan, tempat umum, dan alat tulis, dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu mengenali nama-nama tempat umum dalam bahasa Mandarin.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengetahui nama-nama tempat umum dalam bahasa Mandarin.

Mampu menyebutkan nama-nama tempat umum dalam bahasa Mandarin.

Mampu membaca nama-nama tempat umum dalam bahasa Mandarin.

Mampu menirukan nama-nama tempat umum dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Ajar

1. Pengenalan nama-nama tempat umum dengan menggunakan media power point, dan media gambar.

2. Lampiran nama-nama tempat umum a. Sekolah :


(48)

commit to user

b. Bank :

银行Yínháng

c. Kantor Pos : 邮局Yóujú

d. Pasar :

市场Shìchǎng

e. Mall :

货大楼Bái

huò dà lóu

f. Rumah : 家Jiā

g. Rumah Sakit: 医院Yīyuàn

h. Terminal : 车站Chē zhàn

i. Bandara : 飞机场Fèi jī chāng

j. Stasiun : 火车站Huò chē zhàn


(49)

commit to user E. Pola Pembelajaran

No Kegiatan Belajar Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Membaca kosakata tentang tempat umum bersama-sama

Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti

Siswa menyiapkan alat berupa kertas, pensil, dan penghapus

Siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru

Guru memberikan evaluasi

25 menit

3. Kegiatan Penutup

Memberikan tugas yang belum selesai untuk di kerjakan di rumah

Menanyakan kesulitan yang di alami oleh siswa.

Memberikan tema pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

5 menit

F. Sumber Belajar

www.google.com , download gambar

G. Media

Buku, power point H. Soal

1. Susun huruf-huruf di bawah ini menjadi kata yang benar


(50)

commit to user

 uan-y-y-i :Y……….

 j-u-ou-y :Y……….

 ue-iao-x-x :X……….

 sh-i-ang-ch :S………..

2. Tempel gambar sesuai dengan soal a) Chē zhàn (车站)

b) Yínháng 银行

c) Huò chē zhàn 火车站

d) Bái huò dà lóu 货大楼

e) Fèi jī chāng 飞机场

3) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran V

Nama Sekolah : SD Negeri 3 Jaten

Mata Pelajaran : Bahasa China

Tema : Alat Sekolah

Kelas/Semester : 1A/II

Alokasi Waktu :1x 35 Menit


(51)

commit to user

Tanggal : 2 Maret dan 11 Maret 2011

A. Standar Kompetensi

Siswa dapat mengetahui tentang nama-nama pekerjaan, tempat umum, dan alat sekolah dalam bahasa Mandarin.

B. Kompetensi Dasar

Siswa mampu mengenali nama-nama alat sekolah dalam bahasa Mandarin.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi

Mengetahui nama-nama alat sekolah dalam bahasa Mandarin. Mampu menyebutkan nama-nama alat sekolah dalam bahasa Mandarin.

Mampu membaca nama-nama alat sekolah dalam bahasa Mandarin.

Mampu menirukan nama-nama alat sekolah dalam bahasa Mandarin.

D. Materi Ajar

1. Pengenalan nama-nama pekerjaan dengan menggunakan media power point, dan media realia/nyata.


(52)

commit to user a. Buku : 书Shū

b. Texs book :

课本Kèběn

c. Pensil :

铅笔Qiānbǐ

d. Bolpoint :

圆珠笔Yuánzhūbǐ

e. Penggaris :

尺子Chǐzi

f. Penghapus: 橡皮Xiàngpí

g. Tas Sekolah: 书包Shūbāo

h. Meja : 桌子Zhuōzi

i. Kursi : 椅子Yǐzi


(53)

commit to user E. Pola Pembelajaran

No Kegiatan Belajar Waktu

1. Kegiatan Pendahuluan

Membaca kosakata tentang alat-alat sekolah bersama-sama

Menyampaikan tujuan pembelajaran

5 menit

2. Kegiatan Inti

Siswa menyiapkan alat berupa kertas, pensil, dan penghapus

Siswa menjawab soal yang diberikan oleh guru Guru memberikan evaluasi

25 menit

3. Kegiatan Penutup

Memberikan tugas yang belum selesai untuk di kerjakan di rumah

Menanyakan kesulitan yang di alami oleh siswa.

Memberikan tema pembelajaran untuk pertemuan selanjutnya.

5 menit

F. Sumber Belajar

Dengan menggunakan media power point , media realia, dan kertas kerja

G. Media

www.Google.com ,download gambar angka

H. Soal


(54)

commit to user 3.

2. 1.

5.

4.

7.

6.

Mendatar Menurun

1. Bahasa Mandarinnya Penghapus 2. 铅笔 ini bacanya 4. Bahasa mandarinnya gambar di bawah ini 3. Penggaris

5. Papan tulis berwarna putih

6. Temannya kursi 7. 书 artinya apa


(55)

commit to user a) Pertemuan 1 dan 2

Dalam pertemuan pertama siswa akan diajari materi yang pertama, yaitu pekerjaan. Tema tentang pekerjaan sangat luas sekali, tapi guru hanya mengajarkan tentang pekerjaan yang sering diketahui oleh siswa-siswi.

Sebelum pelajaran dimulai guru mengucapkan “大家好Dàjiā hǎo”,

karena siswa-siswi tidak tahu maksudnya mereka hanya diam. Lalu guru menjelaskan bahwa itu adalah salam guru kepada siswa. Setiap salam yang guru ucapkan siswa-siswi harus menjawab 老师好lǎoshī hǎo”. Setelah guru menjelaskan maksud katanya, guru mengucapkan salam 1 kali lagi. 大家好Dàjiā hǎo” Siswa-siswi menjawab 老师好lǎoshi

hǎo”.

Guru menyampaikan materi tentang pekerjaan, kemudian siswa mengeluarkan buku tulis bahasa Mandarin. Guru mengajarkan materi dengan menggunakan media power point. Setelah media sudah disiapkan, guru menjelaskan materi, siswa mencatat materinya. Karena siswa-siswi belum bisa menulis hanzi, mereka hanya menulis pinyin dan cara membacanya. Tapi walaupun hanya belajar pinyin, mereka juga harus tahu tulisannya (hanzi). Jadi jika suatu saat mereka menemui tulisan hanzi


(56)

commit to user

seperti di atas, mereka akan bisa membacanya. Setelah siswa-siswi selesai menulis, penulis membaca kosakata kemudian siswa-siswi menirukan kosakata tersebut dengan nada yang benar.

Untuk pertemuan kedua, guru mengulang mengajar materi pertemuan yang pertama yaitu tentang pekerjaan. Ini tujuannya untuk mengetahui apakah sebelum pelajaran siswa-siswi sudah mempelajari materi yang diberikan oleh guru. Guru membaca, kemudian siswa menirukan. Setelah mengulang pelajaran penulis langsung membagikan soal yang sudah penulis buat. Soal terdiri dari soal tebak kata dan soal menyebut gambar.

Penulis menggunakan tebak kata untuk menjawab pertanyaan. Tebak kata ini dibuat seperti permainan ranking satu seperti acara di televisi. Guru memberikan pertanyaan, siswa menjawab dengan menulis jawaban di kertas kerja mereka. Setelah guru membacakan soal, siswa menulis jawaban mereka di kertas kerja yang sudah disiapkan, mereka tidak boleh menoleh kiri atau kanan. Setelah waktu habis mereka meletakkan jawaban di depan meja mereka. Kalau jawaban benar mereka lanjut menjawab pertanyaan dari guru, tetapi kalau jawaban mereka salah mereka tidak boleh ikut menjawab pertanyaan lagi. Karena waktu pelajaran tidak cukup, permainan disudahhi dan tugas dilanjutkan dikerjakan dirumah. Sebelum pelajaran selesai penulis memberikan tema pelajaran untuk minggu depan. Salam untuk selesai pelajaran 再见Zàijiàn”.


(57)

commit to user b) Pertemuan 3 dan 4

Dalam pertemuan ketiga penulis memberikan materi kosakata tempat umum. Guru menggunakan media power point dalam materi ini. Seperti biasa sebelum pelajaran mengucapkan salam. Siswa-siswi menulis materi, setelah itu guru membaca kemudian siswa-siswi menirukan. Setelah selesai kemudian guru melakukan tanya jawab dengan siswa. Guru membacakan soal misalnya apa bahasa mandarinnya sekolah? Kemudian siswa yang mengangkat tangan maju ke depan menjawab pertanyaan dari guru. Siswa-siswi sangat antusias untuk menjawab pertanyaan dari guru, mereka rebutan bilang aku,aku,aku laoshi!!. Guru menunjuk salah satu dan menyuruh siswa yang maju untuk menjawab pertanyaan.

Untuk pertemuan ke empat, penulis mengulang materi tentang tempat umum kemudian membagikan soal yang harus dikerjakan. Soal terdiri dari acak kata dan menempel gambar. Guru menyediakan beberapa kata yang telah diacak untuk disusun menjadi kata yang benar. Guru menulis kata-kata yang sudah diacak di papan tulis, siswa-siswi diberi waktu untuk berpikir jawabannya, kemudian siswa dipanggil namanya salah satu, terus maju untuk menyusun kata yang telah diacak. Seperti biasa karena waktu pelajaran sudah habis, maka tugas yang diberikan oleh guru diselesaikan di rumah.


(58)

commit to user

Dalam pertemuan ini guru mengajarkan materi tentang alat sekolah. Materi ini sangat bagus untuk siswa-siswi, karena materi ini berhubungan dengan alat-alat yang mereka bawa saat sekolah. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media power point dan media realia (nyata).

Sebelum mulai pelajaran guru sudah membagikan fotokopi materi kepada siswa-siswi, tujuannya agar memudahkan belajar dan menghemat waktu. Guru menggunakan media power point dan media realia ( benda nyata). Misalnya: guru berbicara Qiānbǐ铅笔,Kemudian siswa

memegang pensil mereka sendiri sambil mengacungkan pensil mereka ke atas. Contoh lain Zhuōzi 桌子, siswa menunjuk meja yang ada di depan

mereka. Guru juga menggunakan metode tanya jawab. misalnya, guru memegang buku, lalu guru menanyakan ke salah satu murid, buku ini bahasa Mandarinnya apa?. Karena siswa belum hafal kosakatanya, siswa membuka buku dan menjawab 书Shū.

Untuk pertemuan ke 6, seperti biasa guru mengulang materi. Lalu guru memberikan tugas kepada siswa. Tugasnya berupa TTS yang harus mereka kerjakan. Sebelum mengerjakan guru bertanya pada siswa, siapa yang suka mengisi TTS? . Ternyata banyak siswa yang mengacungkan jarinya. TTS itu dibuat di papan tulis seperti soal, lalu siswa disuruh maju untuk mengerjakannya. Sebelum maju siswa dipanggil namanya, sebelum


(59)

commit to user

mengerjakan soal siswa itu diberi waktu berpikir untuk menemukan jawabannya. Setelah menemukan jawabannya siswa maju ke depan untuk menjawab soal TTS.

d) Pertemuan 7 dan 8

Dalam pertemuan ini guru mengajarkan materi tentang warna. Guru menjelaskan materi dengan media power point. Berikut materi pelajarannya:

a. Merah :红色hóng sè

b. Hijau :绿色lǜ sè

c. Kuning: 黄色huáng sè

d. Biru :蓝色lán sè

e. Putih : 色bái sè

f. Hitam :黑色hēi sè

g. Ungu :紫色zǐ sè

h. Orange: 橙色chéng sè

Guru menjelaskan materi, kemudian siswa menirukan materi yang diucapkan oleh guru.

Pertemuan ke 8 guru mengulang materi warna. Setelah itu guru memutarkan video lagu warna. Guru menyanyikan lagu tentang warna, kemudian siswa dan guru bernyanyi bersama-sama. Pertemuan ke 8 adalah pertemuan terakhir belajar bahasa China. Guru mengucapkan salam perpisahan 再见Zàijiàn kepada siswa-siswi.


(60)

(61)

commit to user

C. Masalah Pembelajaran

Dari pertemuan 1 sampai 8 dapat ditemukan beberapa hambatan dalam mengajar, yaitu :

1. Kurangnya daya ingat siswa untuk menghafal kosakata bahasa China. Siswa-siswi yang baru belajar bahasa China masih sulit untuk menghafal kosakata bahasa China yang diajarkan. Jadi saat tes dengan menggunakan permainan kata kadang siswa-siswi membuka buku untuk mengerjakan. Selain itu dalam pembelajaran hanya diupayakan menggunakan sedikit materi pelajaran agar siswa-siwi dapat menghafal sedikit materi yang diajarkan.

2. Saat proses belajar mengajar berlangsung siswa sering ramai, apalagi bila menggunakan permainan kata. Salah satu siswa ada yang maju mengerjakan soal, tetapi siswa lain yang tidak mengerjakan soal selalu gaduh di kelas.

3. Sedikitnya waktu untuk belajar, karena waktu pelajaran bahasa China hanya seminggu sekali, 1 kali pertemuan hanya 35 menit dan dengan waktu yang terbatas tersebut tidak dapat leluasa menggunakan permainan kata dalam pembelajaran.


(62)

commit to user

Di dalam proses belajar mengajar bahasa China di SD Negeri 03 Jaten khususnya kelas 1A pengajar harus selalu aktif dalam proses belajar mengajar, Untuk itu pengajar mengupayakan beberapa hal dalam masalah penanganan belajar.

Pengulangan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran bahasa China khususnya untuk anak-anak. Pada setiap pertemuan selalu diadakan sesi pengulangan membaca kosakata bahasa China. Hal ini dilakukan karena terbatasnya waktu belajar dan dilakukan agar siswa mudah menghafal kosakata bahasa China. Materi pembelajaran kosakatapun juga dibatasi, agar siswa-siswi mampu menghafal kosakata

Untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran, disini guru menggunakan media visual yang ada di dalam kelas 1A, antara lain: Laptop, LCD, media gambar, dan media realia. Di dalam pembelajaran disisipkan beberapa permainan kata. Tujuan dari permainan kata ini supaya siswa lebih senang dalam belajar dan ada peningkatan prestasi dalam belajar bahasa China.

Untuk mengatasi kondisi kelas yang sering gaduh karena menggunakan permainan kata di kelas, guru selalu memberikan peringatan kepada siswa. Jika ada yang mengganggu temannya maju guru bilang: nanti anak yang gaduh akan disuruh maju ke depan, jika siswa diam maka dia akan mendapatkan nilai tambah.


(63)

commit to user

Berikut perbandingan nilai siswa-siswi SD Negeri 03 Jaten kelas 1A antara tes dengan metode ceramah dengan metode penyisipan permainan kata :

No

Nama

Nilai Rata-rata Total

Rata-rata nilai Tes 1 Tes 2 Tes 3

1. Tes dengan metode ceramah 70 65 75 70

2. Tes permainan kata 75 78 80 77

Tabel 3.2 : Perbandingan Nilai

Peningkatan nilai siswa dengan menggunakan metode ceramah dengan metode penyisipan permainan kata sebanyak 55,2%. Hal ini terbukti dari nilai siswa dengan menggunakan metode permainan kata yang tuntas, sedangkan dengan metode ceramah sebesar 44,8%.


(64)

commit to user BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melakukan praktik kerja lapangan di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten selama kurang lebih 2 bulan mengenai kegiatan belajar mengajar bahasa China, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyisipan permainan kata dalam pembelajaran bahasa China kelas 1A mampu membuat siswa lebih senang belajar dan tidak bosan dalam belajar bahasa China. Permainan kata ini hanya sebagai media bantu dalam pembelajaran bahasa China. Diharapkan dengan menggunakan sedikit permainan kata di dalam suatu pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik, apalagi untuk anak-anak yang baru belajar bahasa China. Permainan kata juga dapat meningkatkan nilai siswa, nilai rata-rata kelas yang sebelumnya 70 dengan menggunakan metode ceramah menjadi 77 dengan menggunakan permainan kata. Presentase nilai meningkat 55,2%.

2. Masalah yang ditemui selama proses belajar mengajar adalah daya ingat siswa yang masih kurang dalam menghafal kosakata bahasa China, kurangnya waktu untuk melakukan permainan kata di kelas, dan seringnya ramai dalam permainan kata.

3. Untuk menangani permasalahan di atas, penulis melakukan upaya penanganan melalui pengulangan materi pelajaran, membatasi


(65)

commit to user

kosakata pelajaran, memberikan tes lisan dengan permainan kata, dan

jika ada siswa yang gaduh guru akan memberikanperingatan/peng hukuman kepada siswa.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian , penulis ingin memberikan saran, diantaranya sebagai berikut :

1. Guru SD Negeri 03 Jaten

Diharapkan tugas akhir ini dapat menjadi acuan atau panduan guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

2. Sekolah SD Negeri 03 Jaten

Diharapkan agar dapat memasukkan bahasa China ke dalam kurikulum sekolah. Jadi selain belajar bahasa Inggris, siswa juga bisa belajar bahasa China.

3. Pengelola program D3 bahasa China

Diharapkan dapat lebih menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan magang mahasiswa, agar memudahkan mahasiswa dalam menentukan tempat magang.


(1)

(2)

commit to user

C. Masalah Pembelajaran

Dari pertemuan 1 sampai 8 dapat ditemukan beberapa hambatan dalam mengajar, yaitu :

1. Kurangnya daya ingat siswa untuk menghafal kosakata bahasa China. Siswa-siswi yang baru belajar bahasa China masih sulit untuk menghafal kosakata bahasa China yang diajarkan. Jadi saat tes dengan menggunakan permainan kata kadang siswa-siswi membuka buku untuk mengerjakan. Selain itu dalam pembelajaran hanya diupayakan menggunakan sedikit materi pelajaran agar siswa-siwi dapat menghafal sedikit materi yang diajarkan.

2. Saat proses belajar mengajar berlangsung siswa sering ramai, apalagi bila menggunakan permainan kata. Salah satu siswa ada yang maju mengerjakan soal, tetapi siswa lain yang tidak mengerjakan soal selalu gaduh di kelas.

3. Sedikitnya waktu untuk belajar, karena waktu pelajaran bahasa China hanya seminggu sekali, 1 kali pertemuan hanya 35 menit dan dengan waktu yang terbatas tersebut tidak dapat leluasa menggunakan permainan kata dalam pembelajaran.


(3)

commit to user

Di dalam proses belajar mengajar bahasa China di SD Negeri 03 Jaten khususnya kelas 1A pengajar harus selalu aktif dalam proses belajar mengajar, Untuk itu pengajar mengupayakan beberapa hal dalam masalah penanganan belajar.

Pengulangan sangat diperlukan dalam proses pembelajaran bahasa China khususnya untuk anak-anak. Pada setiap pertemuan selalu diadakan sesi pengulangan membaca kosakata bahasa China. Hal ini dilakukan karena terbatasnya waktu belajar dan dilakukan agar siswa mudah menghafal kosakata bahasa China. Materi pembelajaran kosakatapun juga dibatasi, agar siswa-siswi mampu menghafal kosakata

Untuk mempermudah penyampaian materi pelajaran, disini guru menggunakan media visual yang ada di dalam kelas 1A, antara lain: Laptop, LCD, media gambar, dan media realia. Di dalam pembelajaran disisipkan beberapa permainan kata. Tujuan dari permainan kata ini supaya siswa lebih senang dalam belajar dan ada peningkatan prestasi dalam belajar bahasa China.

Untuk mengatasi kondisi kelas yang sering gaduh karena menggunakan permainan kata di kelas, guru selalu memberikan peringatan kepada siswa. Jika ada yang mengganggu temannya maju guru bilang: nanti anak yang gaduh akan disuruh maju ke depan, jika siswa diam maka dia akan mendapatkan nilai tambah.


(4)

commit to user

Berikut perbandingan nilai siswa-siswi SD Negeri 03 Jaten kelas 1A antara tes dengan metode ceramah dengan metode penyisipan permainan kata :

No

Nama

Nilai Rata-rata Total

Rata-rata nilai Tes 1 Tes 2 Tes 3

1. Tes dengan metode ceramah 70 65 75 70

2. Tes permainan kata 75 78 80 77

Tabel 3.2 : Perbandingan Nilai

Peningkatan nilai siswa dengan menggunakan metode ceramah dengan metode penyisipan permainan kata sebanyak 55,2%. Hal ini terbukti dari nilai siswa dengan menggunakan metode permainan kata yang tuntas, sedangkan dengan metode ceramah sebesar 44,8%.


(5)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Setelah melakukan praktik kerja lapangan di kelas 1A SD Negeri 03 Jaten selama kurang lebih 2 bulan mengenai kegiatan belajar mengajar bahasa China, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penyisipan permainan kata dalam pembelajaran bahasa China kelas 1A mampu membuat siswa lebih senang belajar dan tidak bosan dalam belajar bahasa China. Permainan kata ini hanya sebagai media bantu dalam pembelajaran bahasa China. Diharapkan dengan menggunakan sedikit permainan kata di dalam suatu pembelajaran dapat membuat pembelajaran lebih menarik, apalagi untuk anak-anak yang baru belajar bahasa China. Permainan kata juga dapat meningkatkan nilai siswa, nilai rata-rata kelas yang sebelumnya 70 dengan menggunakan metode ceramah menjadi 77 dengan menggunakan permainan kata. Presentase nilai meningkat 55,2%.

2. Masalah yang ditemui selama proses belajar mengajar adalah daya ingat siswa yang masih kurang dalam menghafal kosakata bahasa China, kurangnya waktu untuk melakukan permainan kata di kelas, dan seringnya ramai dalam permainan kata.

3. Untuk menangani permasalahan di atas, penulis melakukan upaya penanganan melalui pengulangan materi pelajaran, membatasi


(6)

commit to user

kosakata pelajaran, memberikan tes lisan dengan permainan kata, dan

jika ada siswa yang gaduh guru akan memberikanperingatan/peng hukuman kepada siswa.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian , penulis ingin memberikan saran, diantaranya sebagai berikut :

1. Guru SD Negeri 03 Jaten

Diharapkan tugas akhir ini dapat menjadi acuan atau panduan guru dalam proses belajar mengajar di kelas.

2. Sekolah SD Negeri 03 Jaten

Diharapkan agar dapat memasukkan bahasa China ke dalam kurikulum sekolah. Jadi selain belajar bahasa Inggris, siswa juga bisa belajar bahasa China.

3. Pengelola program D3 bahasa China

Diharapkan dapat lebih menjalin kerjasama dengan lembaga-lembaga yang terkait dengan magang mahasiswa, agar memudahkan mahasiswa dalam menentukan tempat magang.