Evaluasi Penyusunan Dan Realisasi Anggaran Pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar Tahun Anggaran 2008-2010 Binder26

(1)

EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR

TAHUN ANGGARAN 2008-2010

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan

mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

ITA DEWI RATNAWATI NIM F3308006

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

(3)

(4)

commit to user

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

♣ Sumber kekuatan baru bukanlah uang yang berada dalam genggaman

tangan beberapa orang, namun informasi ditangan orang banyak.

♣ Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka; namun terkadang kita tidak melihat dan menyesali pintu tertutup tersebut terlalu lama hingga

kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka.

♣ Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi

ketika kesempatan bertenu dengan kesiapan.

♣ Kita tidak bisa bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan dengan pengetahuan orang lain.

♣ Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan–kesalahan

yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda.

♣ Orang – orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan

apa yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak.

♣ Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai berpikir


(5)

commit to user

♣ Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai

sekarang tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda

menunggu–nunggu.

p e n u lis p e rs e m b a h ka n ke p a d a :

U nt uk kedua orang t uaku

A dik-adikku t ersayang

Semua sahabat dan t eman-t emanku

A lmamat er

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengah judul ”EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI ANGGARAN TAHUN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2008-2010 yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(6)

commit to user

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak hambatan yang disebabkan karena terbatasnya pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun berkat bimbingan dan bantuan serta pengarahan dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Kuntoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Santoso Tri H, M.Si., Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus sebagai Dosen pembimbing yang telah memberikan waktu dan pengarahan.

3. Ibu Sri Murni, S.E., M.Si., Ak selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

4. Bapak Agus Widodo, M.Si., Ak selaku dosen Pembimbing Akademik dari awal hingga akhir perkuliahan penulis.

5. Seluruh dosen pengajar dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi yang telah menularkan ilmunya dan setia membantu penulis dalam perkuliahan.

6. dr. Mariyadi selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir Ini.


(7)

commit to user

7. Ibu Hera selaku Ka. Seksi Perencanaan dan Anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar yang membantu penulis dalam penelitian. 8. Segenap karyawan di bagian keuangan dan perencanaan yang telah

memberikan bimbingan dan petunjuk selama kegiatan magang di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

9. Ayah dan Ibu tercinta yang telah memberikan dorongan dan doa bagi penulis sampai selesainya Tugas Akhir ini.

10.Adek – adekku yang terkadang suka usil.

11.Intan, Dyah, Dhiah, Naomi, Mbak Erna, Fadila, kalian adalah sahabat terbaik dari masa anak – anak sampai sekarang.

12.Kawan – kawan SMANSAKRA (WW, Cinte, Dinda, Meiri, Riski) yang selalu memberi semangat.

13.Dwi, teman seperjuangan saat kuliah maupun magang dan juga buat tumpangan kostnya saat jeda kuliah.

14.Seluruh teman-teman Akuntansi 2008 atas bantuannya selama ini. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca.


(8)

commit to user

Surakarta , 20 Mei 2011

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi


(9)

commit to user

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan ... 1

B. Latar Belakang masalah ... 31

C. Perumusan Masalah ... 35

D. Tujuan Penelitian ... 36

E. Manfaat Penelitian ... 36

II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 38

1. Pengertian Anggaran Sektor Publik ... 38

a. Pengertian Anggaran ... 38

b. Konsep Anggaran sektor Publik... 39

c. Fungsi Anggaran Sektor Publik ... 40

d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik ... 43

e. Prinsip Anggaran Sektor Publik ... 44

f. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik ... 46

g. Prinsip-Prinsip Pokok dalam Siklus Anggaran ... 47

2. Laporan Realisasi Anggaran ... 48


(10)

commit to user

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah

Kabupaten Karanganyar ... 51

2. Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar ... 64

3. Evaluasi atas Penyusunan dan Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ... 74

III. TEMUAN A. KELEBIHAN ... 79

B. KELEMAHAN ... 79

IV. PENUTUP A. SIMPULAN ... 81

B. REKOMENDASI ... 82

DAFTAR PUSTAKA ... 84

LAMPIRAN DAFTAR TABEL TABEL Halaman II.1. Target Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008-2010 ... 65

II.2. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008 ... 66

II.3. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2009 ... 69

II.4. Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2010 ... 71 II.5. Pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar Tahun Anggaran


(11)

commit to user

2008-2010 ... 75 II.6. Belanja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

Tahun Anggaran 2008-2011 ... 75 II.7. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2008-2010... 77

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1.1 Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar ... 7 2.2 Alur Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah


(12)

commit to user

LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan. 2. Surat Keterangan.

3. Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2010 dan 2009.

4. Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2009.


(13)

commit to user

5. Laporan Realisasi Anggaran untuk Tahun yang Berakhir Sampai dengan 31 Desember 2008.

6. Laporan Pertanggungjawaban Bendahara Penerimaan (SPJ Pendapatan Fungsional).


(14)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KABUPATEN KARANGANYAR

1. Sejarah dan Perkembangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar merupakan rumah sakit milik Pemerintah Daerah Karanganyar. Rumah sakit ini bermula rumah sakit bersalin “Kartini” yang didirikan pada tanggal 21 April 1960 oleh tokoh masyarakat dipimpin oleh Bapak Naryo Adirejo, Bupati Kabupaten Karanganyar. Pada tahun 1969 mulai diperluas dan dibangun oleh Pemerintah Daerah menjadi Rumah Sakit Umum Karanganyar seluas 1,13 Ha. Dengan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan kuantitas dan kualitas pelayanan, Pemerintah Daerah Karanganyar merencanakan pemindahan Rumah Sakit Umum dilokasi dukuh Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar. Pada tanggal 11 Maret 1995 seluruh fasilitas pelayanan dipindahkan kecuali poliklinik gigi dipindahkan pada tanggal 6 Januari 1997.

Berdasarkan analisis organisasi, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar memenuhi syarat menjadi Rumah Sakit Umum kelas C dikukuhkan dengan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 009-1/Menkes/I/1993, sehingga


(15)

pada tahun 1995 Pemerintah Daerah menetapkan Perda No. 10 tahun 1995 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.

Guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat agar lebih berdaya guna dan berhasil guna pada tahun 2001 Pemerintah Daerah menetapkan Perda Nomor 15 tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Karanganyar.

Pada bulan Mei 2009 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar oleh pemerintah ditransformasikan dari rumah sakit yang disubsidi pemerintah menjadi Badan Layanan Umum yang kegiatan operasinya dibiayai secara swadana sendiri. Hal ini diharapkan oleh manajemen rumah sakit agar menjadikan rumah sakit yang mandiri tanpa harus mengurangi kualitas pelayanan terhadap pasien.

2. Lokasi

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berlokasi di jalan Laksda Yos Sudarso Jengglong, Bejen, Karanganyar. Lokasi tersebut sangat strategis, karena berada di pusat Kabupaten Karanganyar, sehingga akan mudah dijangkau oleh masyarakat.


(16)

3. Tugas dan Fungsi

Tugas Utama:

Membantu bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di pelayanan kesehatan.

Fungsi:

a. Pelayanan medis.

b. Pelayanan penunjang medis dan non medis. c. Pelayanan keperawatan.

d. Pelayanan rujukan.

e. Pendidikan dan pelatihan. f. Penelitian dan pengembangan.

4. Visi, Misi, Filosofi, Motto, Janji Layanan, dan Tujuan a. Visi:

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki visi yaitu: rumah sakit pilihan masyarakat dan berstandar nasional.

b. Misi:

1) Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional.

2) Meningkatkan kompetensi dan komitmen Sumber Daya Manusia. 3) Meningkatkan kemandirian pengelolaan keuangan yang


(17)

4) Mengembangkan pelayanan unggulan melalui pendidikan, pelatihan dan penelitian serta pemenuhan sarana prasarana sesuai kebutuhan masyarakat.

c. Filosofi:

Memberi Pelayanan Kesehatan yang Profesional dan Menjujung Tinggi Rasa Kemanusiaan.

d. Motto:

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar memiliki motto yaitu: Sehat adalah keutamaan kami.

e. Janji Layanan:

1) Memberi pelayanan secara profesional. 2) Mengutamakan kesembuhan pasien. 3) Melayani dengan senyum dan ramah.

f. Tujuan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar Tujuan Umum:

Terwujudnya derajat kesehatan pelanggan Rumah Sakit Umum Daerah (pelayanan spesialistik, profesional dan terjangkau dan memuaskan).

Tujuan Khusus:

1) Terselenggaranya pelayanan medik spesialistik lengkap dan terjangkau.


(18)

3) Pelayanan kesehatan tepat waktu, tepat sarana dan penuh empati sehingga memuaskan pasien.

4) Penurunan angka kematian di Rumah Sakit Umum Daerah.

5. Kegiatan

a. Peningkatan jenis pelayanan.

b. Peningkatan Sumber Daya Manusia.

c. Pemahaman mengenai hukum dengan mengikuti seminar dan membentuk Hospital By Law.

d. Menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai Rumah Sakit Rujukan.

6. Bidang usaha

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan penyedia tenaga medis dengan memberikan jasa pelayanan kepada para pelanggan melalui penyelenggaraan di bidang penjualan jasa medis. Secara garis besar bidang usaha Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut:

a. Usaha penyediaan tenaga medik, yang meliputi: 1) pengobatan tenaga medik.

2) konsultasi dengan tenaga medik. 3) pemberian obat berdasar resep dokter.


(19)

b. Usaha penunjang tenaga medis, yang meliputi: 1) penyediaan kamar untuk rawat inap.

2) penyediaan alat-alat medik.

3) penyediaan makanan sehat untuk pasien rawat inap.

7. Struktur Organisasi

Susunan organisasi rumah sakit umum daerah karanganyar, terdiri dari: a. Direktur

b. Bagian Tata Usaha, membawahkan:

1) Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga. 2) Sub Bagian Kepegawaian.

3) Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan. c. Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan, membawahkan

kelompok jabatan fungsional.

d. Bidang Penunjang Medik dan Non Medik, membawahkan kelompok jabatan fungsional.

e. Bidang Pengelola Keuangan, membawahkan: 1) Seksi Perencanaan dan Anggaran.


(20)

Ka. Bid. Pelayanan Medik, Keperawatan Dr. RETNO TRI SIAWANTI NIP. 19700801.200501.2.015

DIREKTUR

dr. MARYADI NIP. 140 253 635

Gambar 1.1

Struktur Organisasi pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

Ka. Bid. Penunjang Medik Non Medik Dr. KASYFI HARTATI NIP. 198010.199903.2.007

Ka. Seksi Perbendaharaan dan Akuntansi SUWARDI ARIS I, SE.MM NIP. 19660102.199803.1.003 Ka. Seksi Perencanaan

Anggaran THERESIA HERAWATI, S. Sos

NIP. 19701128.199703.2.003 Ka. Bid. Pengelolaan

Keuangan Dra. SUMINI NIP. 19571017.198503.2.006 Ka. Bag Tata Usaha Drs. M. IFAN EFENDI, M. Pd

NIP. 19610215.199103.1.006

Ka. Sub. Bag Umum dan Rumah Tangga

SUTARTO, SE NIP. 19620516.198607.1.001

Ka. Sub. Bag Kepegawaian SUTARTO, S.Sos.Msi NIP. 1950611.198703.1.004

Ka. Sub. Bag Hukum, Informasi SURANTO NIP. 19610515198201.0.009 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL 7 KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL


(21)

8. Deskripsi Jabatan

Tugas dan fungsi masing–masing bagian organisasi: a. Direktur

1) Direktur mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dibidang pelayanan kesehatan.

2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, direktur mempunyai fungsi:

a) perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan kesehatan. b) pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan

daerah dibidang pelayanan kesehatan, yang meliputi pelayanan medik dan keperawatan,penunjang medik dan non medik,pengelolaan keuangan dan ketatausahaan.

c) pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang kesehatan yang meliputi pelayanan medik dan keperawatan, penunjang medik dan non medik, pengelolaan keuangan serta ketatausahaan.

d) pelaksanaan tugas lain yang diberikan kepada bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut: a) merumuskan program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah


(22)

dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b) mengarahkan tugas bawahan sesuai dengan tugasnya baik secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas.

c) melaksanakan koordinasi dengan instalasi terkait baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

d) merumuskan kebijakan Bupati dibidang pelayanan kesehatan berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai bahan arahan operasioanal Rumah Sakit Umum Daerah.

e) mengkoordinasikan dan memfasilitasi kegiatan dibidang pelayanan kesehatan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

f) membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g) menjalin dan membina kemitraan dengan pihak ketiga.

h) menyelenggarakan program pemagangan dari lembaga pendidikan kesehatan.


(23)

i) menetapkan rencana strategi bisnis Rumah Sakit Umum Daerah.

j) menyiapkan Rencana Belanja dan Anggaran tahunan.

k) mewakili Rumah Sakit Umum Daerah didalam dan diluar pengadilan.

l) menyampaikan dan mempertanggunjawabkan kinerja operasional serta kinerja keuangan Rumah Sakit Umum Daerah kepada bupati.

m) mengevaluasi pelaksanaan kegiatan operasional dibidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah. n) menetapkan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan. o) melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi

kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

p) menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

q) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

r) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya.


(24)

b. Kepala Bagian Tata Usaha

1) Kepala bagian tata usaha mempunyai tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, dan mengendalikan urusan ketatausahaan yang meliputi kepegawaian, umum dan rumah tangga, serta hukum, informasi dan penanganan pengaduan dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut: a) merumuskan program kegiatan bagian tata usaha

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang dilingkup Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk medapatkan masukan informasi serta


(25)

untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

e) merumuskan program kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah berdasarkan hasil rangkuman rencana kegiatan bidang-bidang.

f) mengkoordinasikan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, kearsipan, perpustakaan, perlengkapan rumah tangga, hukum, informasi dan penanganan pengaduan sesuai peraturan yang berlaku.

g) mengkoordinasikan penyelenggaraan rapat-rapat kedinasan. h) mengkoordinasikan pelaksanaan pengadaan barang untuk

keperluan rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

i) menyusun pedoman dan petunjuk pelayanan administrasi perkantoran sesuai pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar kegiatan ketatausahaan dilaksanakan secara efektif dan efisien.

j) menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.

k) mengendalikan pemanfaatan aset Rumah Sakit Umum Daerah.


(26)

l) mengkoordinasikan pemasaran sosial dan penyampaian informasi Rumah Sakit Umum Daerah.

m) mengkoordinasikan penyusunan laporan Rumah Sakit Umum Daerah.

n) Mengkoordinasikan penanganan pengaduan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.

o) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan dibagian tata usaha.

p) melaksanakan monitoring, evaluasi dan penilaian prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.

q) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

r) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

s) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1) Kepala Sub Bagian Umum dan Rumah Tangga

a) Kepala sub bagian umum dan rumah tangga mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam


(27)

melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan sub bagian umum rumah tangga.

b) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1, sebagai berikut:

(1) menyusun program kegiatan sub bagian umum dan rumah tangga berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tertulis guna memperlancar pelaksanaan tugas.

(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


(28)

(5) memberikan pelayanan urusan administrasi umum, pengurus rumah tangga, perlengkapan/pembekalan, dokumentasi, perpustakaan, dan kearsipan.

(6) merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(7) menyiapkan kegiatan rapat-rapat kedinasan.

(8) mengatur penggunaan/ pemanfaatan kendaraan dinas. (9) melaksanakan inventarisasi dan pemeliharaan barang

karyawan/ inventaris Rumah Sakit Umum Daerah demi terciptanya tertib administrasi.

(10) Menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di sub bagian umum dan rumah tangga.

(11) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.

(12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.


(29)

(13) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian

a) Kepala sub bagian mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan dibidang kepegawaian.

b) Uraian tugas sebagimana dimaksud ayat 1 sebagai berikut: (1) menyusun program kegiatan sub bagian

kepegawaian berdasarkan peraturan perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.


(30)

(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(5) melaksanakan kegiatan dibidang kepegawaian meliputi kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, cuti, pensiun, kesejahteraan pegawai serta administrasi kepegawaian lainnya.

(6) membuat laporan rutin tentang kepegawaian, daftar urut pangkat, nominative pegawai, dan laporan kepegawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi kepegawaian.

(7) memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan kepegawaian lainnya.

(8) menyiapkan melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah.

(9) menyiapkan bahan pembinaan disiplin pegawai.

(10) menyiapkan bahan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan sub bagian kepegawaian.


(31)

(11) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.

(12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

(13) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3) Kepala Sub Bagian Hukum, Informasi dan Penanganan Pengaduan. a) Kepala sub bagian hukum, informasi dan penanganan

pengaduan mempunyai tugas membantu kepala bagian tata usaha dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian kegiatan sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan.

b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

(1) menyusun program kegiatan sub bagian hukum, informasi dan penanganan pengaduan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan


(32)

sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(5) menyiapkan bahan perumusan kebijakan dalam bidang pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.

(6) mengelola dan mengkaji peraturan perundang-undangan dalam bidang pelayanan kesehatan.


(33)

(7) melaksanakan monitoring penerapan peraturan perundang-undangan dibidang kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah

(8) mengelola data dan informasi Rumah Sakit Umum Daerah.

(9) melaksanakan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Rumah Sakit Umum Daerah, laporan keterangan pertanggungjawaban bupati dan laporan sejenisnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(10) mengelola pelaksanaan penyuluhan kesehatan masyarakat pada Rumah Sakit Umum Daerah.

(11) melaksanakan pemasaran sosial dan penyampaian informasi Rumah Sakit Umum Daerah.

(12) menerima, menganalisis, menyimpulkan dan melakukan tindak lanjut terhadap pengaduan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah.

(13) menangani permasalahan berkenaan dengan pengaduan atas pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah.

(14) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara


(34)

berkala melalui sistem penilaian. Penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja.

(15) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

(16) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

(17) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

c. Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan.

1) Kepala bidang pelayanan medik dan keperawatan mempunyai tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang pelayanan medik dan keperawatan.

2) Uraian tugas sebagaiman dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang

pelayanan medik dan keperawatan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(35)

c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bagian tata usaha dan kepala bidang dilingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

e) mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bidang pelayanan medik dan keperawatan meliputi: instalasi rawat jalan, instalasi rawat inap, instalasi gawat darurat, instalasi bedah central, dan instalasi lain sesuai perkembangan.

f) menyusun pedoman dan petunjuk bidang pelayanan medik dan keperawatan sesuai dengan pedoaman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

g) mengelola data dan informasi yang terkait dengan bidang pelayanan medik dan keperawatan.

h) mengevaluasi pelaksanaan pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah sebagai bahan perbaikan tahun berikutnya.


(36)

i) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cerminan penampilan kerja. j) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

sebagai dasar pengambilan kebijakan.

k) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

l) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

d. Kepala bidang penunjang medik dan non medik.

1) Kepala bidang penunjang medik dan non medik mempunyai tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang pelayanan penunjang medik dan non medik.

2) Uraian tugas sebagimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang

penunjang medik dan non medik berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang


(37)

berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang tata usaha dan kepala bidang di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

e) mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bidang penunjang medik dan non medik meliputi: instalasi radiologi, labolatorium, farmasi, gizi, rehabilitasi medik, elektromedik, kesehatan lingkungan, rekam medik, pemulangan jenazah dan instalasi lain sesuai perkembangan. f) melaksanakan bimbingan teknis fungsi-fungsi pelayanan

bidang penunjang medik dan non medik sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. g) mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan


(38)

h) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja. i) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

sebagai dasar pengambilan kebijakan.

j) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

k) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

e. Kepala Bidang Pengelolaan Keuangan.

1) Kepala bidang pengelola keuangan mempunyai tugas membantu direktur dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan dibidang pengelolaan keuangan yang meliputi perencanaan, anggaran, perbendaharaan, akuntansi.

2) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut: a) merumuskan dan menyusun program kegiatan bidang

pengelolaan keuangan meliputi: perencanaan, anggaran, perbendaharaan, akuntansi dan verifikasi berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagi pedoman pelaksanaan kegiatan.


(39)

b) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c) membagi tugas pada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberikan arahan dan petunjuk secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas.

d) melaksanakan koordinasi dengan kepala bidang tata usaha dan kepala bidang di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

e) mengelola pendapatan dan belanja.

f) menyelenggarakan intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan.

g) menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

h) menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(40)

i) merumuskan perencanaan pendapatan dan belanja Rumah Sakit Umum Daerah.

j) mengkoordinasikan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan kegiatan anggaran dan belanja sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

k) merumuskan rencana bisnis anggaran.

l) menyusun laporan pengelolaan keuangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

m) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja. n) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan

sebagai dasar pengambilan kebijakan.

o) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas.

p) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

1) Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran

a) Kepala seksi peerencanaan dan anggaran mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan,


(41)

koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi perencanaan dan anggaran.

b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

(1) menyusun program kegiatan seksi perencanaan dan anggaran berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.


(42)

(5) menyusun pedoman dan petunjuk pengelolaan keuangan pada Rumah Sakit Umum Daerah sesuai dengan pedoman dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

(6) menyusun rencana bisnis anggaran.

(7) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagai cermin penampilan kerja.

(8) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tulisan sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (10) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

2) Kepala Seksi Perbendaharaan dan Seksi Akuntansi.

a) Kepala seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi mempunyai tugas membantu kepala bidang pengelola keuangan dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan dan pengendalian kegiatan seksi pembendaharaan dan seksi akuntansi.


(43)

b) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat 1 sebagai berikut:

(1) menyusun program kegiatan perbendaharaan dan akuntansi berdasarkan peraturan perundang-undanggan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan.

(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan yang berlaku agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

(3) membagi tugas bawahan sesuai dengan bidang tugasnya, memberi petunjuk dan arahan baik secara lisan maupun tulisan guna meningkatkan kelancaran tugas.

(4) melaksanakan koordinasi dengan kepala sub bagian dan kepala seksi di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah (5) baik secara langsung maupun tidak langsung untuk

mendapatkan masukan, informasi serta untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.

(6) meleksanakan penata usahaan keuangan.

(7) melaksanakan verifikasi pendapatan, belanja kegiatan dan gaji.


(44)

(8) meneliti kebenaran data yang berhubungan dengan pendapatan, pengeluaran, gaji pegawai, dan insentif. (9) melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi

pendapatan.

(10) menyusun laporan keuangan Rumah Sakit Umum Daerah.

(11) melaksanakan monitoring evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia sebagi cermin penampilan kerja.

(12) membuat laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar pengambilan kebijakan.

(13) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan tugas. (14) melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap perusahaan seharusnya menyusun budget atau anggaran sebagai acuan dalam melaksanakan setiap kegiatan usahanya. Anggaran merupakan bagian penting dari sistem pengendalian manajemen yang disusun perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi. Di dunia bisnis maupun


(45)

organisasi sektor publik, termasuk pemerintah, anggaran merupakan bagian dari aktivitas penting yang dilakukan secara rutin. Rumah sakit selalu berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, sehingga biaya operasionalnya pun semakin berkembang pula. Rumah sakit yang bersifat padat karya, pada umumnya membutuhkan biaya operasional yang besar, antara lain untuk obat dan bahan-bahan.

Mengacu kepada hal di atas, yaitu adanya keterbatasan dana. Sedangkan dana yang dibutuhkan besar, rumah sakit memerlukan manajemen keuangan yang betul-betul dikelola secara profesional. Hal ini berarti bagaimana merencanakan dan memperoleh dana atau biaya dan kemudian mempergunakan dengan efisien. Pentingnya manajemen keuangan terletak pada usaha untuk mencegah meningkatnya pembiayaan dan kebocoran.

Perkembangan dunia rumah sakit di Indonesia cukup pesat. Perkembangan ini terjadi karena para pengelola rumah sakit sadar maupun tidak sadar mengikuti kecenderungan pelayanan kesehatan di Indonesia menjelang tahun 2011. Kecenderungan tersebut pada umumnya mengakibatkan kenaikan biaya dalam penanganan masalah kesehatan baik secara kasus per kasus maupun secara umum di bidang keuangan. Kecenderungan ini mengarah kepada makin banyaknya biaya yang digunakan dalam upaya kesehatan. Jumlah rumah sakit akan meningkat dengan cepat, juga cakupan pelayanannya.


(46)

Sebagai konsekuensi dari masalah ini ialah keharusan bagi para pengelola rumah sakit untuk lebih memahami masalah keuangan, agar tercapai efisiensi yang maksimal dalam penggunaan sumber daya rumah sakit guna meningkatkan daya saing. Untuk mencapai efisiensi tersebut pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dibutuhkan penerapan manajemen yang lebih baik, antara lain bidang perencanaan dan pengendalian penggunaan sumber daya yang tersedia. Salah satu alat yang dibutuhkan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar guna mewujudkan perencanaan dan pengendalian yang optimal ialah adanya anggaran (budget) yang tersusun dengan baik dari tahun ketahun.

Manajemen rumah sakit sebagai suatu lembaga yang "nirlaba/non profit" harus dikembangkan dengan perencanaan yang sebaik-baiknya untuk menyediakan pelayanan yang bermutu, tetapi dengan biaya yang seoptimal mungkin dan didapatkan suatu sisa hasil usaha. Proses perencanaan ini terdiri dari dua kegiatan pokok, yaitu penyusunan rencana oleh pimpinan dan penyusunan anggaran oleh pihak yang terkait. Jadi penganggaran merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan pada perencanaan keuangan rumah sakit.

Penganggaran adalah suatu proses di mana biaya dialokasikan pada kegiatan tertentu yang telah direncanakan untuk jangka waktu yang telah ditetapkan, biasanya 12 bulan. Demikian pula penganggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sebagai pedoman kerja, anggaran memberikan arah serta sekaligus memberikan target yang


(47)

harus dicapai oleh kegiatan rumah sakit pada waktu yang akan datang. Sebagai alat koordinasi, anggaran mengkoordinasikan semua bagian yang ada di rumah sakit sehingga saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan.

Demikian juga anggaran sebagai tolok ukur maupun pembanding untuk menilai realisasi kegiatan rumah sakit, kelemahan maupun kekuatan yang dimiliki oleh rumah sakit. Hal ini menunjukkan bahwa anggaran dapat pula berfungsi sebagai alat pengawasan kerja. Jadi penganggaran merupakan salah satu mekanisme yang dapat digunakan pada perencanaan keuangan rumah sakit.

Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap penyusunan serta pelaksanaan anggaran adalah pimpinan tertinggi organisasi, karena pimpinan organisasilah yang paling berwenang dan bertanggung jawab atas kegiatan organisasi secara keseluruhan. Demikian juga yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yaitu Direktur tetapi melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran. Suatu anggaran dapat berfungsi baik bilamana taksiran yang termuat didalamnya cukup akurat sehingga tidak jauh berbeda dengan realisasinya nanti. Untuk itu diperlukan data atau informasi, pengalaman dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan yang mempengaruhi Rumah sakit.

Dalam penyusunan laporan tugas akhir ini penulis akan memberikan infomasi bagaimana penyusunan anggaran dan juga realisasi anggaran


(48)

untuk tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sehingga dapat diketahui apa saja yang menjadi anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun 2008-2010 dan juga bagaimana laporan realisasinya. Sehingga nanti dapat dievaluasi apakah realisasi anggaran sudah sesuai dengan anggaran yang telah disusun dan dapat diketahui apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan dalam penyusunan dan realisasi anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik membuat Tugas Akhir

mengenai ”

EVALUASI PENYUSUNAN DAN REALISASI

ANGGARAN PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KARANGANYAR TAHUN ANGGARAN 2008-2010”.

C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut ini.

1. Bagaimanakah proses penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar?

2. Bagaimanakah realisasi anggaran tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar?

3. Bagaimanakah evaluasi atas penyusunan dan realisasi anggaran untuk tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar?


(49)

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan dari penelitian pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah sebagai berikut ini.

1. Mengetahui bagaimana proses penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

2. Mengetahui bagaimana realisasi anggaran tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

3. Mengevaluasi bagaimana penyusunan dan relisasi anggaran tahun 2008-2010 Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

E. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Bagi Peneliti

a. Penulis dapat mengetahui konsep penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

c. Mengetahui relevansi antara teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan praktek sebenarnya di dunia kerja.

2. Bagi Instansi

a. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan khususnya mengenai penyusunan anggaran untuk tahun yang akan datang.


(50)

b. Dapat memberikan informasi yang dapat digunakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan penganggaran.

3. Bagi Pembaca

Memberikan beberapa manfaat, seperti tambahan pengetahuan, wawasan, informasi dan sebagai referensi bacaan dalam pembuatan tugas akhir di masa yang akan datang.


(51)

commit to user

BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Anggaran Sektor Publik a. Pengertian Anggaran

Anggaran adalah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang (Munandar, 2001: 3).

Anggaran adalah merupakan titik fokus dari keseluruhan proses perencanaan dan pengendalian. Anggaran membantu manajer dalam merencanakan kegiatan dan memonitor kinerja operasi laba yang dihasilkan oleh pusat pertanggungjawaban (responsibility center) (Shiem, 2001: 3).

Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial (Mardiasmo, 2004: 61).

Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran merupakan artikulasi dari hasil perumusan strategi dan perencanaan strategik yang telah dibuat. Anggaran merupakan managerial plan


(52)

b. Konsep Anggaran Sektor Publik

Aspek–aspek yang harus tercantum dalam anggaran sektor publik meliputi: aspek perencanaan, aspek pengendalian, dan aspek akuntabilitas publik. Oleh karena itu, penganggaran harus diawasi mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan.

Anggaran sektor publik berisi rencana kegiatan yang dipresentasikan dalam bentuk rencana perolehan pendapatan dan belanja dalam satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas. Anggaran berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan datang.

Secara singkat dapat dinyatakan bahwa anggaran publik merupakan suatu rencana financial yang menyatakan: berapa biaya atas rencana–rencana yang dibuat (pengeluaran/ belanja) dan berapa banyak dan bagaimana caranya memperoleh uang untuk mendanai rencana tersebut (pendapatan) (Mardiasmo, 2004: 62). Anggaran sektor publik harus dapat memenuhi kriteria: merefleksikan perubahan prioritas kebutuhan dan keinginan masyarakat, dan menentukan penerimaan dan pengeluaran departemen–departemen pemerintah, pemerintah propinsi, atau pemerintah daerah.


(53)

Anggaran sektor publik penting karena beberapa alasan, yaitu: 1) Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan

pembangunan sosial, ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

2) Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.

3) Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung jawab terhadap rakyat.

c. Fungsi Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik mempunyai beberapa fungsi utama (Mardiasmo, 2004: 63), yaitu:

1) Anggaran sebagai alat perencanaan (Planning Tool).

Anggaran merupakan alat perencanaan manajemen untuk mencapai tujuan organisasi. Anggaran sektor publik dibuat untuk merencanakan tindakan apa yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah tersebut.

Anggaran sebagai alat perencanaan digunakan untuk:

a) Merumuskan tujuan serta sasaran kebijakan agar sesuai dengan visi dan misi yang ditetapkan.


(54)

b) Merencanakan berbagai program dan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi serta merencanakan alternatif sumber pembiayaannya.

c) Mengalokasikan dana pada berbagai program dan kegiatan yang telah disusun.

d) Menentukan indikator kinerja dan tingkat pencapaian strategi.

2) Anggaran sebagai alat pengendalian (Control Tool).

Sebagai alat pengendalian anggaran memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran pemerintah agar pembelanjaan yang dilakukan dapat dipertanggungjawabkan kepada publik. Pengendalian anggaran publik dapat dilakukan melalui empat cara, yaitu:

a) Membandingkan kinerja aktual dengan kinerja yang dianggarkan.

b) Menghitung selisih anggaran.

c) Menemukan penyebab yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan atas suatu varians.

d) Merevisi standar biaya atau target anggaran untuk tahun berikutnya.

3) Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal (Fiscal Tool).

Anggaran sebagai alat kebijakan fiskal pemerintah digunakan untuk menstabilkan ekonomi dan mendorong pertumbuhan


(55)

ekonomi. Melalui anggaran publik tersebut dapat diketaui arah kebijakan fiskal pemerintah, sehingga dapat dilakukan prediksi-prediksi dan estimasi ekonomi. Anggaran dapat digunakan untuk mendorong, memfasilitasi, dan mengkoordinasikan kegiatan ekonomi masyarakat sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.

4) Anggaran sebagai alat politik (Political Tool).

Anggaran digunakan untuk memutuskan prioritas–prioritas dan kebutuhan keuangan terhadap prioritas tersebut. Pada sektor publik, anggaran merupakan dokumen politik sebagai bentuk komitmen eksekutif dan kesepakatan legislatif atas penggunaan dana publik untuk kepentingan tertentu.

5) Anggaran sebagai alat koordinasi dan komunikasi (Coordination

and Communication Tool).

Setiap unit kerja pemerintahan terlibat dalam proses penyusunan anggaran. Anggaran publik merupakan alat koordinasi antar bagian dalam pemerintahan. Anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar unit kerja dalam lingkungan eksekutif.

6) Anggaran sebagai alat penilaian kinerja (Performance

Measurement Tool).

Anggaran merupakan wujud komitmen dari budget holder (eksekutif) kepada pemberi wewenang (legislatif). Kinerja


(56)

eksekutif akan dinilai berdasarkan pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan anggaran. Kinerja manajer dinilai berdasarkan berapa yang berhasil ia capai dikaitkan dengan anggaran yang telah ditetapkan.

7) Anggaran sebagai alat motivasi (Motivation Tool).

Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

8) Anggaran sebagai alat menciptakan ruang publik (Public

Sphere).

Anggaran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokrat, dan Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik.

d. Jenis-Jenis Anggaran Sektor Publik.

Anggaran sektor publik dibagi menjadi dua, yaitu: 1) Anggaran Operasional

Anggaran operasional digunakan untuk merencanakan kebutuhan sehari–hari dalam menjalankan pemerintahan. Pengeluaran pemerintah yang dapat dikategorikan dalam anggaran operasional adalah ”Belanja Rutin”. Belanja Rutin


(57)

(recurrent expenditure) adalah pengeluaran yang manfaatnya hanya untuk satu tahun anggaran dan tidak dapat menambah aset atau kekayaan bagi pemerintah. Secara umum pengeluaran yang masuk kategori anggaran operasional antara lain: belanja administrasi umum dan belanja operasi dan pemeliharaan. 2) Anggaran Modal/ Investasi

Anggaran modal menunjukkan rencana jangka panjang dan pembelanjaan atas aktiva tetap seperti: gedung, peralatan, kendaraan, perabot, dan sebagainya. Belanja Investasi/ Modal adalah pengeluaran yang manfaatnya cenderung melebihi satu tahun anggaran dan akan menambah aset atau kekayaan pemerintah, dan selanjutnya akan menambah anggaran rutin untuk biaya operasional dan pemeliharaanya.

e. Prinsip-Prinsip Anggaran Sektor Publik.

Prinsip-prinsip anggaran sektor publik meliputi: 1) Otorisasi oleh legislatif

Angggaran publik harus mendapatkan otorisasi dari legislatif terlebih dahulu sebelum eksekutif dapat membelanjakan anggaran tersebut.

2) Komprehensif

Anggaran harus menunjukkan semua penerimaan dan pengeluaran pemerintah.


(58)

3) Keutuhan anggaran

Semua penerimaan dan belanja pemerintah harus terhimpun dalam dana umum (general fund).

4) Nondiscretionary Appropriation

Jumlah yang disetujui oleh dewan legislatif harus termanfaatkan secara ekonomis, efisien, dan efektif.

5) Periodik

Anggaran merupakan suatu proses yang periodik, dapat bersifat tahunan maupun multitahunan.

6) Akurat

Estimasi anggaran hendaknya tidak memasukkan cadangan yang tersembunyi (hidden reserve) yang dapat dijadikan sebagai kantong-kantong pemborosan dan infesiensi anggaran serta dapat mengakibatkan munculnya under estimate pendapatan dan over estimate pengeluaran.

7) Jelas

Anggaran hendaknya sederhana, dapat dipahami masyarakat, dan tidak membingungkan.

8) Diketahui publik


(59)

f. Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik.

Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan, yaitu:

1) Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah.

2) Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dan menyediakan barang dan jasa publik melalui proses pemprioritasan.

3) Meningkatkan transparasi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat/ Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan masyarakat luas.

Faktor dominan yang terdapat dalam proses penganggaran adalah: 1) Tujuan dan target yang hendak dicapai.

2) Ketersediaan sumber daya (faktor-faktor produksi yang dimiliki pemerintah).

3) Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan dan target. 4) Faktor–faktor lain yang mempengaruhi anggaran, seperti:

munculnya peraturan pemerintah yang baru, fluktuasi pasar, perubahan sosial dan politik, bencana alam, dan sebagainya. Pengelolaan keuangan publik melibatkan beberapa aspek, yaitu: aspek akuntansi, aspek pengendalian, dan aspek auditing. Aspek penganggaran mengantisipasi pendapatan dan belanja (revenues and axpenditures), sedangkan aspek akuntansi terkait


(60)

dengan proses mencatat, mengolah, dan melaporkan segala aktivitas penerimaan dan pengeluaran (receipts and disbursments) atas dana pada saat anggaran dilaksanakan.

g. Prinsip-Prinsip Pokok Dalam Siklus Anggaran.

Prinsip-prinsip pokok siklus anggaran perlu diketahui dan dikuasai dengan baik oleh penyelenggara pemerintahan. Siklus penganggaran meliputi empat tahap yang terdiri atas:

1) Tahap persiapan anggaran (Budget Preparation).

Pada tahap persiapan anggaran dilakukan taksiran pengeluaran atas dasar taksiran pendapatan yang tersedia.

2) Tahap ratifikasi (Approval/ Ratification).

Tahap ini merupakan tahap yang melibatkan proses politik yang cukup rumit dan cukup berat. Pimpinan eksekutif tidak hanya dituntut memiliki “managerial skill” namun juga harus mempunyai “political skill”, “salesmanship” dan “coalition

building” yang memadai.

3) Tahap implementasi (Budget Implementation).

Setelah anggaran disetujui oleh legislatif, tahap berikutnya adalah pelaksanaan anggaran. Dalam hal pelaksanaan anggaran, hal penting yang harus diperhatikan oleh manajer keuangan publik adalah dimilikinya sistem atau informasi akuntansi dan pengendalian manajemen.


(61)

4) Tahap pelaporan dan evaluasi (reporting & evaluation).

Tahap terakhir dari siklus anggaran adalah pelaporan dan evaluasi angaran. Tahap persiapan, ratifikasi, dan implementasi anggaran terkait dengan aspek operasional anggaran, sedangkan tahap pelaporan dan evaluasi terkait dengan aspek akuntabilitas. 2. Laporan Realisasi Anggaran

Laporan realisasi anggaran menggambarkan perbandingan antara anggaran dengan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Laporan realisasi anggaran mengungkapkan kegiatan keuangan pemerintah pusat/ daerah yang menunjukkan ketaatan terhadap Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/ Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Laporan realisasi anggaran menyajikan ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya ekonomi yang dikelola oleh pemerintah pusat/ daerah dalam satu periode pelaporan. Laporan Realisasi Anggaran menyajikan sekurang-kurangnya unsur-unsur sebagai berikut:

a. pendapatan b. belanja c. transfer d. surplus/ defisit e. pembiayaan


(62)

Laporan realisasi anggaran sangatlah penting agar bisa mengetahui hal-hal yang mempengaruhi pelaksanaan anggaran, antara lain: kebijakan fiskal dan moneter, sebab-sebab terjadinya perbedaan yang material antara anggaran dan realisasinya, dan daftar yang memuat rincian lebih lanjut mengenai angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

Menurut Barata (2004:114) pengertian Laporan Realisasi Anggaran yaitu: “Laporan realisasi anggaran pemerintah pusat atau daerah mengungkapkan berbagai kegiatan keuangan pemerintah pusat atau daerah untuk satu periode, yang menunjukan ketaatan terhadap ketentuan perundang-undangan melalui penyajian ikhtisar sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya yang dikelolanya”.

Sedangkan menurut Munandar (2001: 20) menyatakan bahwa: ”Laporan realisasi anggaran adalah laporan tentang realisasi pelaksanaan anggaran, yang dilengkapi dengan berbagai analisa perbandingan antara anggaran dengan realisasinya itu, sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang tejadi, baik penyimpangan yang menguntungkan maupun yang merugikan, dapat diketahui sebab-sebab terjadinya penyimpangan tersebut, sehingga dapat ditarik beberapa kesimpulan dan tindak lanjut (follow up) yang segera perlu dilakukan”. Maka laporan realisasi anggaran merupakan laporan yang sistematis dan terperinci tentang realisasi pelaksanaan anggaran (budget), yang dapat mengetahui penyimpangan-penyimpangan yang tejadi beserta


(63)

analisis dan evaluasinya, dari waktu kewaktu selama periode yang akan datang. Laporan ini menyangkut hal yang penting dalam pelaksanaan-pelaksanaan anggaran yang menghasilkan keseimbangan antara anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan anggaran lain yang telah direalisasikan dan akan dirinci oleh pemerintah pada setiap tahunnya. Laporan realisasi anggaran disajikan sekurang-kurangnya sekali dalam setahun. Dalam situasi tertentu tanggal laporan suatu entitas berubah dan laporan realisasi anggaran tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih panjang atau pendek dari satu tahun, entitas mengungkapkan informasi sebagai berikut:

a. alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun.

b. fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam laporan realisasi anggaran dan catatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan. Dengan demikian dapat disimpulkan dari laporan realisasi anggaran ini, akan diperoleh gambaran mengenai keseimbangan antara anggaran-anggaran dan pembiayaan dengan realisasi yang telah diberikan. Dari laporan realisasi kita dapat mengetahui informasi mengenai perbandingannya, yang nantinya akan dirinci dalam laporan keuangan. 3. Evaluasi Penyusunan dan Realisasi Anggaran

Evaluasi adalah proses yang mengukur dan memberi nilai secara obyektif dan valid, seberapa besar manfaat pelayanan yang telah dicapai berdasarkan dari objek yang seharusnya diberikan dan nyata apakah hasil-hasil dalam pelaksanaan telah efektif dan efisien.


(64)

Realisasi anggaran merupakan suatu realisasi (aktual) yang akan di bandingkan dengan anggaran (rencana). Menurut Barata (2004: 115) dari laporan realisasi anggaran ini akan diperoleh gambaran mengenai keseimbangan antara anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan pembiayaan dengan realisasinya. Dari laporan realisasi kita dapat mengetahui informasi mengenai perbandingan antara pos-pos pendapatan, belanja, dan pembiayaan lainya yang nantinya akan dituangkan dalam laporan keuangan.

Dari uraian di atas menunjukan bahwa anggaran belanja dan laporan realisasinya sangat berhubungan pada setiap perusahaan atau instansi pemerintah dalam melaksanakan kegiatan keuangannya untuk tercapainya tujuan.

B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

1. Proses Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

Anggaran (budget) rumah sakit ialah rencana kegiatan yang disusun secara sistematis dan meliputi seluruh kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk uang serta berlaku untuk jangka waktu tertentu yang akan datang. Setiap tahunnya Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar pasti melakukan penyusunan anggaran untuk merencanakan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam tahun tersebut. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar didasarkan


(65)

pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2009 tentang Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2010.

Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar telah dijadwalkan sesuai dengan peraturan Pemerintah Daerah. Tetapi dalam pembahasan ini penulis hanya akan menjelaskan tentang penyusunan anggaran yang ada diinternal Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar saja.

Anggaran biaya kegiatan rumah sakit disusun untuk mendukung semua kegiatan di rumah sakit guna mencapai sasaran penjualan yang telah ditentukan. Oleh karena itu dalam menyusun anggaran biaya kegiatan rumah sakit harus ditentukan terlebih dahulu besarnya produksi jasa kesehatan yang akan terjual selama tahun anggaran tersebut, sebagai dasar penentuan angka-angka dalam anggaran.

Anggaran tahunan yang disusun oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar adalah berupa anggaran pendapatan, anggaran belanja langsung, dan belanja tidak langsung.

a. Anggaran pendapatan

Perkiraan pendapatan tersebut dapat disusun berdasarkan estimasi kegiatan yang diajukan setiap unit rumah sakit dalam menyusun anggaran periode yang bersangkutan.


(66)

Anggaran pendapatan bersumber dari: 1) Pendapatan operasional

Pendapatan operasional berasal dari retribusi pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum:

a) Administrasi karcis b) Kamar

c) Tindakan medis d) Laboratorium e) Radiologi

f) Ultra Sonographi, Dopler

g) Fisioterapi h) Kamar jenazah i) Ambulance j) Obat-obatan k) Visite

l) Rawat jalan poliklinik

m) Rawat jalan Instalasi Gawat Darurat n) Visum

o) Asuhan keperawatan p) Kir kesehatan q) Imbalage


(67)

2) Pendapatan dari hasil kerjasama pihak lain: a) Pendapatan kerjasama operasi.

b) Sewa kios Rumah Sakit Umum Daerah c) Retribusi tempat khusus parkir.

d) Sumbangan pihak ketiga Praktek Kerja Lapangan.

e) Klaim Perawatan Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri Sipil f) Klaim Perawatan Asuransi Kesehatan Miskin.

g) Klaim obat Asuransi Kesehatan Pegawai Negeri Sipil h) Klaim obat Asuransi Kesehatan Miskin.

i) Klaim obat Askes Swasta. j) Pembakaran sampah klinis. k) Sewa aula/ laptop.

l) Kerjasama dengan pihak ketiga. 3) Pendapatan non operasional:

a) Hasil penjualan kekayaan yang tidak dipisahkan. b) Hasil pemanfaatan kekayaan.

c) Pendapatan jasa giro pemegang kas. d) Pendapatan bunga.

e) Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

f) Komisi, potongan dan bentuk lain. g) Hasil investasi.


(68)

b. Belanja Langsung, yaitu belanja yang dipengaruhi secara langsung adanya program atau kegiatan yang direncanakan oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terdiri dari:

1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. a) Penyediaan jasa surat menyurat.

b) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik. c) Penyediaan jasa kebersihan kantor.

d) Penyediaan alat tulis kantor.

e) Penyediaan komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor.

f) Penyediaan barang bacaan dan peraturan perundang-undangan.

g) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah.

h) Pembayaran pajak bumi dan bangunan dan kendaraan bermotor.

i) Penyediaan barang cetakan dan pengadaan. 2) Program Peningkatan sarana dan Prasarana Aparatur.

a) Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor. b) Pemeliharaan rutin/ berkala mobil jabatan.

c) Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional. d) Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan kantor.

e) Pemeliharaan rutin/ berkala mebelair.


(69)

g) Pengadaan komputer administrasi. h) Pengadaan Air Conditioner.

3) Program Peningkatan Disiplin Aparatur. a) Pengadaan pakaian kerja lapangan.

b) Jasa/ Insentif pegawai non Pegawai Negeri Sipil. c) Jasa pelayanan Rumah Sakit Umum.

d) Pemberdayaan lembaga fungsional.

4) Program peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yaitu: peningkatan pelatihan medis, para medis, non medis.

5) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.

a) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah.

b) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran.

c) Intensifikasi pendapatan dan penagihan piutang retribusi daerah.

d) Penyusunan laporan barang inventaris. 6) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

a) Pengadaan bahan laboratorium dan radiologi. b) Pengadaan bahan habis pakai pasien.


(70)

7) Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, yaitu: pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat.

8) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan, yaitu: akreditasi rumah sakit.

9) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin. a) pemberian konseling rohaniawan bagi pasien. b) pemakaman pasien terlantar.

c) pemberian bantuan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin.

10) Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru–Paru/ Rumah Sakit. a) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit.

b) Pengadaan obat-obatan rumah sakit pasien.

c) Pengadaan perlengkapan rumah tangga rumah sakit. d) Pengadaan bahan-bahan logistik rumah sakit. e) Pemeliharaan taman dan parkir.

f) Peningkatan kelas Rumah Sakit Umum (pengembangan gedung Instalasi Gawat Darurat dan pengadaan alat kesehatan Instalasi Gawat Darurat.

g) Rehab bangunan bangsal baru untuk kelas I. h) Pengadaan kelengkapan bangsal baru.


(71)

j) Perbaikan dan peningkatan jaringan listrik di seluruh bangunan Rumah Sakit Umum Daerah.

11)Program Pemahaman Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa/ Rumah Sakit Paru – paru/ Rumah Sakit, yaitu: pemeliharaan rutin/ berkala alat kesehatan dan kalibrasi alat kesehatan.

c. Belanja Tidak Langsung, yaitu belanja yang tidak dipengaruhi secara langsung oleh adanya program atau kegiatan. Belanja tidak langsung digunakan secara periodik (umumnya bulanan) dan pada dasarnya merupakan belanja yang digunakan secara bersama–sama untuk melaksanakan seluruh program atau kegiatan dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Belanja tidak langsung ini berhubungan dengan belanja pegawai yaitu untuk urusan gaji dan tunjangan.

Penyusunan anggaran dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar bersifat bottom up, yaitu melibatkan:

a. Kepala Bidang Penunjang unit-unit Rumah Sakit Umum Daerah. Berfungsi membuat laporan perencanaan program penunjang untuk kegiatan yang ada di unit-unit yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Bidang penunjang medik dan non medik meliputi: Instalasi Radiologi, Laboratorium, Farmasi, Gizi,


(72)

Rehabilitasi Medik, Elektromedik, Kesehatan Lingkungan, Rekam Medik.

b. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.

Berfungsi menerima Rencana Kerja Anggaran dari bidang penunjang yang kemudian menyeleksi Rencana Kerja Anggaran dari masing-masing unit rumah sakit tersebut untuk disusun menjadi draf Rencana Kerja Anggaran dan Rencana Kerja untuk Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

c. Direktur.

Berfungsi mengawasi dan memimpin penyusunan dan realisasi anggaran yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar melalui Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.

Dokumen yang diperlukan dalam penyusunan anggaran di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar, yaitu:

a. Formulir perencanaan.

Formulir yang diberikan oleh Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran kepada kepala bidang penunjang tiap-tiap unit untuk memuat tentang kegiatan perencanaan.

b. Rencana Kerja Anggaran masing-masing unit Rumah Sakit Umum Daerah.

Dokumen Rencana Kerja dan Anggaran yang dibuat oleh Kepala Bidang Penunjang masing-masing unit Rumah Sakit Umum Daerah


(73)

yang berisi kegiatan dan program untuk unit-unit yang ada dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

c. Draf Rencana Kerja Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah.

laporan atau daftar Rencana Kerja dan Anggaran Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang merupakan hasil penggabungan dari Rencana Kerja dan Anggaran tiap unit.

d. Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah

Dokumen Rencana Kerja tahunan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar yang berisi tentang anggaran pendapatan dan belanja untuk tahun berjalan. Yang berfungsi sebagai alat perencanaan seluruh kegiatan dan program yang ada dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

Adapun prosedur penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebagai berikut ini.

a. Direktur membentuk panitia pembentukan anggaran yang beranggotakan perwakilan dari setiap unit rumah sakit.

b. Berdasarkan dari tugas pokok dan fungsi deskripsi jabatan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar maka pelaksanaan dalam penyusunan anggaran dibawah Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.


(74)

c. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran kemudian membagikan formulir perencanaan yang berisi perencanaan kegiatan kepada Kepala Bidang Penunjang masing-masing unit rumah sakit.

d. Untuk menetapkan besarnya jumlah anggaran, Kepala Bidang Penunjang unit-unit Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar kemudian membuat perencanaan, program, dan kegiatan yang berupa Rencana Kerja Anggaran tiap-tiap unit yang sudah didiskusikan dengan unit-unit terkait.

e. Kepala Bagian Penunjang juga harus mengisi formulir perencanaan kegiatan dari Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.

f. Rencana Kerja Anggaran tiap unit dan formulir perencanaan tersebut dilaporkan kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran untuk dibahas.

g. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran menilai setiap ajuan kebutuhan biaya tersebut apakah dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan rencana produksi jasa kesehatan masing-masing unit. Biasanya perlu dilakukan negosiasi dengan setiap unit yang mengajukan rencana biaya tersebut. Dalam hal ini dibutuhkan ketelitian dan kecermatan Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran dalam menentukan biaya yang benar-benar menjadi prioritas di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar.

h. Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran kemudian membuat Daftar Skala Prioritas anggaran yang berupa draf Rencana Kerja Anggaran


(75)

Rumah Sakit Umum Daerah. Oleh karena itu Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran harus meneliti dengan cermat semua kebutuhan biaya.

i. Setelah draf Rencana Kerja Anggaran Rumah sakit Umum Daerah selesai dibuat, kemudian Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran atas persetujuan Direktur mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh perwakilan dari tiap-tiap unit rumah sakit. Dalam rapat tersebut membahas tentang perencanaan atau program mana yang dimasukkan ke dalam Rencana kerja Rumah Sakit Umum Daerah tahun berjalan.

j. Hasil rapat kemudian disusun menjadi anggaran yang baik berupa Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah, kemudian diserahkan kepada Direktur untuk ditandatangani yang nantinya dilaporkan kepada Kabupaten/ Pemerintah Daerah. Hasil inilah yang kemudian menjadi Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang akan digunakan sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah oleh Pemerintah Daerah.


(76)

Alur penyusunan anggaran di atas dapat dibuat gambar sebagai berikut ini.

Gambar 2.2

Alur Penyusunan Anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

Kepala Bidang Penunjang Kepala Seksi Direktur

Unit–unit Rumah Sakit Perencanaan dan Anggaran

Membuat perencanaan, program, kegiatan Formulir perencanaan RKA tiap unit 1 Formulir Membuat Daftar Skala Prioritas (DSP) anggaran Draf RKA RSUD Mengadakan rapat koordinasi Renja RSUD Renja RSUD Melaporkan kepada Pemda/ kabupaten Selanjutnya diolah oleh Pemerintah Daerah 2 1 2 RKA tiap unit


(77)

2. Realisasi Anggaran Tahun 2008-2010 pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

Pelaksanaan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar menggunakan dari atas ke bawah (top down). Setelah pelaksanaan anggaran maka setiap unit rumah sakit harus membuat laporan mengenai biaya-biaya yang digunakan dalam proses operasional rumah sakit juga penerimaan-penerimaan yang masuk yang menjadi pendapatan Rumah Sakit Umum Daerah. Untuk setiap pengeluaran atau kegiatan belanja maka harus melaporkan Surat Pertanggungjawaban atas penggunaan anggaran untuk kegiatan belanja. Dalam Surat Pertanggungjawaban tersebut berisi nota/ bukti pembelian barang. Bendahara peneriman juga membuat laporan tentang pendapatan yang masuk setiap harinya.

Laporan tiap unit tersebut yang kemudian disampaikan kepada Bagian akuntansi keuangan. Bagian keuangan membuat laporan realisasi anggaran Rumah Sakit Umum Daerah. Laporan realisasi anggaran tersebut menjadi realisasi anggaran perbulan, pertriwulan, dan persatu tahun. Berdasarkan laporan realisasi anggaran tersebut yang nantinya dapat dijadikan dasar untuk menentukan tindak lanjut periode berikutnya.

Belanja langsung terdiri dari: belanja barang dan jasa, belanja modal, dan belanja pegawai. Belanja pegawai berupa: honorarium Pegawai Negeri Sipil, honorarium non Pegawai Negeri Sipil, uang lembur.


(78)

Belanja tidak langsung terdiri dari: gaji dan tunjangan pegawai juga tambahan penghasilan Pegawai Negeri Sipil.

Pada laporan realisasi anggaran yang dibuat oleh bagian keuangan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintahan, untuk belanja dibagi menjadi belanja operasi dan belanja modal. Belanja operasi terdiri dari: belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Sedangkan untuk belanja modal terdiri dari: belanja peralatan dan mesin, belanja gedung dan bangunan, dan belanja jalan, irigasi, dan jaringan.

Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar untuk tahun anggaran 2008-2010 ditargetkan seperti dalam tabel berikut ini.

Tabel II.1

Target Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2008-2010 (dalam rupiah)

Uraian Tahun

2008 2009 2010 Pendapatan 13,980,446,700.00 13,915,161,000.00 24,019,300,000.00 Belanja langsung 16,438,731,857.00 19,915,161,000.00 27,741,867,000.00

Belanja tidak langsung 11,450,565,186.00 11,682,553,000.00 13,651,798,000.00

Total Anggaran 41,869,743,743.00 45,512,875,000.00 65,412,965,000.00

Sumber: data sekunder

Untuk realisasinya baik anggaran pendapatan maupun anggaran belanja tidak selalu sesuai dengan yang dianggarkan. Hal ini disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dan tersedianya sumber daya yang dimiliki oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar. Sesuai dengan perkembangan rumah sakit, anggaran selalu mengalami peningkatan.


(1)

BAB III TEMUAN

Dari hasil pembahasan pada bab II, terlihat ada beberapa temuan kelebihan dan kelemahan kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar dalam penyusunan dan realisasi anggaran antara lain:

A. KELEBIHAN

1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar selalu berhasil

meningkatkan realisasi pendapatan dari tahun ketahun. Realisasi untuk anggaran pendapatan juga selalu melebihi dari target yang dianggarkan atau diatas 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan sebesar 101,96%, untuk 2009 sebesar 113,55%, dan untuk tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 101,85% dari yang ditargetkan.

2. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar mampu

memperhitungkan realisasi belanja agar tidak melebihi anggaran yang disusun. Hal ini dapat dilihat dari realisasi anggaran belanja yang dibawah 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi belanja mencapai 93,13%, tahun 2009 mencapai 90,99%, dan untuk tahun 2010 mencapai 91,86% dari yang dianggarkan.

B. KELEMAHAN

1. Proses bottom up masih berjalan lambat dan belum terkoordinasi dengan baik pelaksanaannya seperti formulir yang diberikan oleh Kepala Seksi


(2)

commit to user

Perencanaan dan Anggaran yang tidak berjalan karena masih saja ada bagian unit yang tidak mengumpulkan formulir perencanaan tersebut. 2. Pemahaman fungsi manajerial oleh Kepala Bagian Penunjang unit-unit

rumah sakit masih kurang hal ini ditunjukkan dengan adanya bagian penunjang unit yang tidak membuat Rencana Kerja Anggaran secara lengkap. Terkadang perencanaan kegiatan dan program hanya berupa catatan atau usulan-usulan Rencana Kerja Anggaran saja, sehingga menyebabkan rawannya tingkat kebocoran biaya.

3. Anggaran dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar

masih berjalan kurang efisien dan efektif. Dalam realisasinya banyak penekanan biaya, sehingga selisih antara anggaran belanja dan realisasinya cukup banyak.

4. Dalam pencapaian target kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar anggaran pendapatan masih di bawah anggaran belanja, sehingga diperlukan peningkatan kinerja untuk pencapaian target anggaran pendapatan.


(3)

BAB IV PENUTUP

A. SIMPULAN

Dari hasil penelitian evaluasi penyusunan dan realisasi anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar (tahun anggaran 2008-2010) dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Dalam melaksanakan kegiatan operasional maupun non operasional

Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebelumnya dilakukan penyusunan anggaran terlebih dahulu. Anggaran yang disusun berupa anggaran pendapatan, belanja langsung, dan belanja tidak langsung. Penyusunan anggaran pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar terkoordinasi secara bottom up (dari bawah ke atas). Anggaran yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang dimiliki.

2. Selama ini realisasi untuk anggaran pendapatan selalu melebihi target dari penyusunan. Realisasi untuk anggaran pendapatan melebihi dari target yang dianggarkan atau diatas 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi pendapatan sebesar 101,96%, untuk 2009 sebesar 113,55%, dan untuk tahun 2010 dapat terealisasi sebesar 101,85% dari yang ditargetkan.


(4)

commit to user

3. Untuk realisasi anggaran belanja selalu di bawah dari penyusunan

anggaran belanja. Realisasi anggaran belanja di bawah 100% dari tahun 2008-2010. Untuk tahun 2008 realisasi belanja mencapai 93,13%, tahun 2009 mencapai 90,99%, dan untuk tahun 2010 mencapai 91,86% dari yang dianggarkan. Hal ini berarti Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar mampu meminimalkan penggunaaan anggaran belanja, sehingga baik anggaran pendapatan maupun belanja mengalami surplus pada tahun 2008-2010.

B. REKOMENDASI

Adapun rekomendasi yang bisa penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar harus lebih

mentertipkan proses bottom up dalam penyusunan anggaran agar tidak berjalan lambat dan harus sesuai dengan prosedur yang ditetapkan seperti pengumpulan formulir perencanaan kepada Kepala Seksi Perencanaan dan Anggaran.

2. Kepala Bidang Penunjang harus lebih memahami tentang fungsi

manajerial, sehingga dalam proses penganggaran bisa terkoordinasi dengan baik. Misalnya dengan membuat Rencana Kerja dan Anggaran secara lengkap perencanaan program dan kegiatan supaya dapat diketahui dengan jelas apa yang dibutuhkan untuk masing-masing unit rumah sakit, sehingga bisa dimasukkan dalam Rencana Kerja Rumah


(5)

Sakit Umum Daerah dan untuk menghindari rawannya tingkat kebocoran biaya.

3. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar sebaiknya

melakukan review terhadap kegiatan belanja yang sekiranya tidak begitu efektif dan efisien, sehingga dapat dikurangi/ dihilangkan dan mengalokasikan dana anggaran belanja tersebut untuk belanja yang sekiranya lebih penting untuk menekan laju pertumbuhan belanja yang terus meningkat.

4. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Karanganyar perlu

meningkatkan kinerja pelayanan dalam bidang medis khususnya, meliputi: rawat jalan Instalasi Gawat Darurat, rawat inap pasien, bidang penunjang seperti: laboratorium, fisioterapi, radiologi, dan farmasi. Karena untuk tahun 2008-2010 penerimaan pendapatan dari rawat jalan jalan Instalasi Gawat Darurat, rawat inap dan bidang penunjang (laboratorium, radiologi, dan farmasi) belum mencapai target yang dianggarkan, sehingga target pendapatan dapat terealisasi lebih baik lagi untuk menutup anggaran belanja.


(6)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Barata, Atep Adya. 2004. Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Negara/ Daerah Berdasarkan Undang-undang No.17 th.2002 Tentang Keuangan Negara. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi.

Munandar, M. 2001. Budgeting. Yogyakarta: BPFE.

Nordiawan, Deddy. 2006. Akuntansi Sektor Publik. Jakarta: Salemba Empat. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010. Standar Akuntansi Pemerintahan

Pernyataan Nomor 2 Laporan Realisasi Anggaran.


Dokumen yang terkait

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

10 82 122

Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Dan Penggunaan Instrumen Manajemen Terhadap Kinerja Pengelolaan Dana Bantuan Global Fund Komponen AIDS Pada Kementerian Kesehatan RI

2 53 119

Pengaruh Partisipasi Dalam Penyusunan Anggaran, Kejelasan Sasaran Anggaran Dan Struktur Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial Skpd Dengan Pengawasan Internal Sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang)

5 81 111

EVALUASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN ALOKASI ANGGARAN BELANJA DAERAH STUDI KASUS PADA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

0 6 80

EVALUASI KINERJA KEUANGAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2010-2014 Evaluasi Kinerja Keuangan Daerah Kota Bandung Tahun Anggaran 2010-2014.

0 1 19

Evaluasi penyusunan Anggaran Dan Realisasi Anggaran Belanja pada Pemerintah Daerah (studi kasus pada Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta periode 2012-2014).

5 23 125

EVALUASI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH BERDASARKAN ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH TAHUN 2010-2014 :STUDI KOMPARATIF KABUPATEN KARANGANYAR DAN KABUPATEN SRAGEN.

0 0 13

ANALISIS EFEKTIVITAS ANGGARAN BLUD PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010-2011.

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Penyusunan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Proses Penyusunan Realisasi Anggaran Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Rumah Sakit Umum Daerah Salatiga

0 0 20