MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI TARIMELALUI MEDIA AUDIO VISUAL (MATERI TORTOR HATASOPISIK) BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDAR KHALIPAH TAHUN PELAJARAN 2 013/2014.

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENI TARI MELALUI

MEDIA AUDIO VISUAL (MATERI TORTOR HATASOPISIK)

BAGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDAR

KHALIPAH TAHUN PELAJARAN 2 013/2014

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ELLY HASNAH SIHOMBING

209441002

JURUSAN SENI TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi ini diajukan oleh: Elly Hasnah Sihombing, NIM 209441002 Jurusan Sendratasi Program Studi Pendidikan Seni Tari/S-1

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan

Dinyatakan telah memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Panitia Ujian

Medan, April 2014 Disetujui oleh:

Ketua,

Dr. Isda Pramuniati, M.Hum NIP 19640712 199103 2 002

Sekretaris,

Dra. Tuti Rahayu M.Si NIP 19661201 199932 2 002


(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Elly Hasnah Sihombing, NIM 209441002. Meningkatkan

Hasil Belajar Seni Tari Melalui Media audio visual (Materi

Tortor Hatasopisik) Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1

Bandar Khalipah Tahun Pelajaran 2013/2014.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar seni tari (materi

tortor hatasopisik

) dengan menggunakan media

audio visual

pada siswa

Kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah.

Penelitian ini menggunakan beberapa teori dan pengertian sebagai landasan

teori, diantaranya adalah landasan teori yang terdiri dari teori hasil belajar,

pengertian seni tari, pengertian tortor dan pengertian media pembelajaran

audio visual

. Hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah dengan

menggunakan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar seni

(materi

tortor hatasopisik

) bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar

Khalipah Tahun Pelajaran 2013/2014

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada

semester ganjil, berlokasi di Kabupaten Serdang Bedagai. Subjek dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah yang

berjumlah 29 siswa dan objek dalam penelitian ini adalah meningkatkan

hasil belajar seni tari dengan media pembelajaran

audio visual

. Teknik

pengumpulan data melalui pemberian tes hasil belajar dan observasi. Teknik

analisis data menggunakan teknik persentase.

Hasil penelitian dalam siklus I pada praktek penguasaan tari yang dinilai

dari unsur wiraga, wirama, wirasa dan harmonisasi menunjukan terdapat 15

siswa (48,27%) yang tuntas belajar dan 14 siswa (51,73%) yang belum

tuntas belajar dengan nilai rata-rata 64,01. Frekwensi nilai yang sering

muncul adalah 65

80. Pada siklus II, jumlah siswa yang tuntas belajar 27

siswa (93,10%) dan yang tidak tuntas tinggal 2 siswa (6,90%) dengan nilai

rata-rata 81,00. Frekwensi nilai yang sering muncul mengalami peningkatan

yaitu menjadi 65

90. Peningkatan ini dapat dilihat bahwa dengan

menggunakan media

audio visual

siswa mampu menghapal setiap ragam

gerak

tortor hatasopisik

dengan cepat, mengkordinasikan gerakan, menari

dengan ketepatan tempo dengan musik, menari dengan ekspresi, menari

bersama kelompok dengan keselarasan wiraga, wirama, wirasa dan

harmonisasi. Dengan demikian, hasil penelitian ini menunjukan bahwa hasil

belajar siswa dapat meningkat dengan menggunakan media

audio visual

dalam pembelajaran seni tari materi

tortor hatasopisik

pada siswa kelas VII

SMP Negeri 1 Bandar Khalipah Tahun Pelajaran 2013/2014.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

Hal

HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... viiii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A.

Latar Belakang Masalah ... 1

B.

Identifikasi Masalah ... 6

C.

Pembatasan Masalah ... 6

D.

Perumusan Masalah ... 7

E.

Tujuan Penelitian ... 8

F.

Manfaat Penelitian ... 8

G.

Kegunaan Penelitian ... 9

BAB II : KERANGKA TEORITIS DAN HIPOTESIS PENELITIAN 10

A.

Landasan Teoritis ... 10

1.

Teori Media Pembelajaran

Audio Visual

... 10

2.

Teori Hasil Belajar ... 12

3.

Pengertian Meningkatkan... 16

4.

Pengertian Tari ... 17

5.

Pengertian Tortor ... 17

B.

Penelitian Yang Relevan ………. ... 22

C.

Kerangka Konseptual ... 24


(8)

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ... 26

A.

Jenis Penelitian ... 26

B.

Tempat Dan Waktu Penelitian ... 26

C.

Subjek Dan Objek Penelitian ... 26

1. Subjek Penelitian ... 26

2. Objek Penelitian ... 27

D. Mekanisme dan Rencana Penelitian ... 27

E.

Instrumen Pengumpulan Data ... 32

F.

Teknik Analisis Data ... 34

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 35

A.

Deskripsi Hasil Penelitian ... 35

1. Permasalahan Hasil Belajar Sebelum Siklus 1 ... 35

2. Siklus I…… ... 39

3. Siklus II….. ... 45

B. Temuan Penelitian ... 51

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 53

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

A.

Kesimpulan………… ... 57

B.

Saran……….. ... 58


(9)

DAFTAR TABEL

Hal

Tabel 1.1 Hasil Pernolehan Nilai Submatif 1 ... 4

Tabel 2.1 Materi

Tortor Hatasopisik

... 20

Tabel 3.1 Aspek Penilaian ... 33

Tabel 3.2 Aspek Penilaian Praktek Tari... 33

Tabel 4.1 Rata-Rata Nilai Submatif 1 ... 36

Tabel 4.2 Penilaian Submatif 1 ... 37

Tabel 4.3 Hasil Nilai Siswa Pada Siklus I... 40

Tabel 4.4 Penilaian Siklus I ... 42

Tabel 4.5 Hasil Nilai Siswa Pada Siklus II ... 47

Tabel 4.6 Penilaian Siklus II ... 48


(10)

i

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmish dan Taggarth ... 28

Gambar 4.1 Diagram Submatif 1 ... 37

Gambar 4.2 Diagram Siklus I ... 42

Gambar 4.3 Diagram Siklus II... 48


(11)

i

DAFTAR LAMPIRAN

1. Silabus Pembelajaran Siklus I Dan II

2. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus I 3. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus II 4. Dokumentasi Penelitian

5. Surat Izin Melaksanakan Penelitian FBS UNIMED 6. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian


(12)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan sejahtera. Pendidikan mempunyai dua proses yaitu mengajar yang dilakukan oleh seorang guru dan diajar yang diterima siswa sebagai anak didik, selain sebagai pengajar guru juga mempunyai peranan penting lainnya yaitu sebagai pembimbing dan fasilitator.

Pendidikan seni memiliki dua fungsi yang dirasakan secara langsung maupun tidak langsung. Fungsi yang secara langsung dapat dirasakan sebagai media untuk berekspresi diri, berkomunikasi, menyalurkan bakat yang dimiliki. Secara tidak langsung, manusia dapat memperoleh manfaat pendidikan melalui pengembangan berbagai kemampuan dasarnya untuk belajar.

Dalam dunia pendidikan di sekolah harus memiliki kurikulum, sebagai acuan bagi sekolah dalam menyusun segala rencana kegiatan belajar dan pembelajaran disekolah. Menurut Nana Syaodih (1997:5) Kurikulum adalah: “suatu rencana pendidikan atau pengajaran yang merupakan suatu rencana memberikan pedoman atau pegangan dalam proses kegiatan belajar mengajar”.

Semua bentuk kegiatan pendidikan di sekolah dari awal masuk sampai selesai masa belajarnya harus sesuai dengan peraturan bukan sembarang dilaksanakan kapan saja dan dimana saja, tetapi harus dalam waktu, tempat dan jadwal pelaksanaannya. Bahan-bahan ajaran dan kegiatan belajar mengajar juga sudah harus diprogramkan terlebih dahulu sebelum berlangsungnya proses pendidikan atau belajar mengajar. Hal tersebut dapat dilihat dalam setiap awal


(13)

2

tahun pengajaran baru, dimana setiap guru-guru mata pelajaran di sekolah akan menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari : Program Tahunan, Program Semester, Rincian Minggu Efektif, Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Semua prangkat pembelajaran tersebut disusun berdasarkan kurikulum yang sudah ditetapkan oleh Menteri Pendidikan.

Dalam pembelajaran Seni Tari sesuai dengan kurikulum yang ada pada mata pelajaran Seni Budaya kelas VII yang terdiri dari empat bagian yaitu Seni Rupa, Seni Musik, Seni Tari, dan Seni Teater. Seni tari merupakan mata pelajaran yang ada dalam kurikulum Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan alokasi waktu 2 x 40 menit yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing. Berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi sebagai pedoman untuk membantu guru terdapat kompetensi dasar dan indikator dalam kurikulum seni tari dengan standar Kompetensi mengekpresikan diri melalui karya seni tari.

Seni merupakan bagian dari kebudayaan, yang dapat diartikan sebagai gagasan manusia yang diekspresikan melalui pola kelakuan tertentu sehingga menghasilkan karya yang indah dan bermakna bagi penikmatnya, sedangkan tari adalah keindahan ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan berbentuk gerak tubuh yang diperhalus melalui estetika. Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh B.P.H. Soeryodiningrat dalam Nurwani (2009:19) “tari adalah gerakan-gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musik, serta mempunyai maksud tertentu.”


(14)

3

Standar kompetensi bertujuan untuk memperoleh acuan buku dalam pengukuran kinerja guru untuk mendapatkan jaminan kualitas guru meningkatkan kualitas pembelajaran. Depdiknas dalam Rosmala Dewi (2010:275) berpendapat kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak.

Menurut Departemen Pendidikan Nasional dalam Rosmala Dewi (2010:275) menjelaskan standar kompetensi guru adalah suatu ukuran yang ditetapkan atau dipersyaratkan dalam bentuk penguasaan pengetahuan dan prilaku perbuatan bagi seorang guru agar berkelayakan untuk menduduki jabatan fungsional sesuai bidang tugas, kualifikasi, dan jenjang pendidikan.

Berdasarkan kurikulum diatas yang terdapat penerapan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator, guru dapat memiliki targer tercapainya suatu pembelajaran dengan kurikulum yang sudah ditetapkan. Dengan kompetensi dasar memperagakan tari berpasangan daerah setempat yaitu batak toba dengan tarian hatasopisik yang memiliki arti berbisik-bisik.

Dalam pembelajaran seni tari guru sering menemukan permasalahan dalam proses pembelajaran tari daerah yaitu kurangnya kemauan siswa dalam menarikan tari daerah dengan teknik-teknik yang benar. Sehingga perolehan hasil belajar siswa masih sangat rendah dan belum mencapai secara maksimal nilai KKM (kriteria Ketuntasan Minimal) 65 (enam lima). Hal ini dapat terlihat melalui hasil ujian formatif 1 dibawah ini.


(15)

4

Tabel 1.1

Rata-Rata Nilai Submatif 1 Seni Tari Materi Tortor Hatasopisik Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah

Semester Ganjil T.A 2013/2014

No Nilai Jumlah Siswa

1 55 21

2 60 6

3 65 2

4 70 0

5 Jumlah Siswa 29

6 Rata-rata Nilai 53,06

7 KKM 65

8 % Ketuntasan 6,90%

Dari tabel diatas dapat kita lihat berapa jumlah siswa yang belum mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Dari 29 (dua pulu sembilan) siswa hanya 2 (dua) orang yang memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). dan 27 (dua pulu tujuh) siswa tidak lulus dalam mata pelajaran seni tari maka dari itu penulis ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran seni tari dengan menggunakan media Audio Visual.

Metode yang sering dipakai selama ini adalah metode ceramah dan demonstrasi, metode tersebut dibantu dengan menggunakan media Audio. Namun metode ceramah dan demonstrasi yang dipakai selama proses belajar-mengajar berlangsung tidak efisien, karena waktu yang digunakan selama proses belajar-mengejar hanya 2 x 40 menit dalam 1 (satu) kali pertemuan. Selain itu guru harus mengambil waktu buat menyediakan tempat latihan dan memberikan arahan bagi siswa dalam mengatur barisan.

Menurut penulis waktu yang digunakan dalam penyampaian materi tortor hatasopisik dengan alokasi waktu 2 x 40 menit tidak cukup. Maka dari itu penulis menggunakan media audio visual yang berupa video tortorhatasopisik agar siswa


(16)

5

dapat berlatih melalui audio visual tersebut, baik saat proses belajar mengajar dan diluar jam pelajaran, sehingga materi yang dibawakan dapat tersampaikan dengan alokasi waktu 2 x 40 menit dalam 1 (satu) kali pertemuan dengan sistem penilaian yang terdiri dari wiraga (kemampuan atau kemahiran siswa untuk membawakan gerakan tortor hatasopisik sesuai dengan kwalitas gerak yang benar), wirama (kemampuan siswa dalam mengikuti pengaturan tempo musik yang dipakai sebagai iringan tari), wirasa (suatu kemampuan atau kemahiran siswa dalam menghayati makna yang terkandung dalam tortor hatasopisik), harmonisasi (suatu unsur keselarasan atau kekompakan antara kelompok.

Dengan media audio visual ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan hasil balajarnya, sehingga kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam proses pembelajaran tortor hatasopisik dapat diatasi bersama-sama. Dari latar belakang inilah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian pada pelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik, karena penulis menganggap hal ini adalah sesuatu yang menarik untuk diteliti. Untuk itu penulis menetapkan judul sebagai berikut: Meningkatkan Hasil Belajar Seni Tari Melalui Media Audio Visual (Materi Tortor Hatasopisik) Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dengan adanya permasalahan yang dihadapi oleh guru seni tari dalam penyampaian materi ajar tari daerah,


(17)

6

maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang kemungkinan akan timbul, antara lain.

1. Hasil belajar siswa submatif 1 pada kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada mata pelajaran seni tari masih rendah.

2. Kurangnya minat belajar siswa SMP Negeri 1 Bandar Khalipah dalam pelajaran seni tari karena variasi model pembelajaran yang kurang menarik.

3. Waktu untuk proses belajar mengajar bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah dalam praktek menari tidak cukup hanya dengan waktu 2 x 40 menit.

4. Kemandirian siswa dalam proses belajar mengajar seni tari belum maksimal, perlu variasi dalam model pembelajarannya.

C. Pembatasan Masalah

Dari pertanyaan yang timbul pada identifikasi masalah maka perlu adanya pembatasan masalah untuk mempermudah atau menyederhanakan masalah yang akan diteliti agar lebih terfokus. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa submatif 1 pada kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada mata pelajaran seni tari masih rendah.


(18)

7

2. Kurangnya minat belajar siswa SMP Negeri 1 Bandar Khalipah dalam pelajaran seni tari karena variasi model pembelajaran yang kurang menarik.

3. Waktu untuk proses belajar mengajar bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah dalam praktek menari tidak cukup hanya dengan waktu 2 x 40 menit.

4. Kemandirian siswa dalam proses belajar mengajar seni tari belum maksimal, perlu variasi dalam model pembelajarannya.

5. Perumusan Masalah

Menurut pendapat Sumadi (2009:17) “setelah masalah diidentifikasi dan dipilih, maka perlu dirumuskan. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya.”

Selain dengan pendapat tersebut, maka penulis merumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa SMP Negeri 1 Bandar Khalipah sebelum diterapkan media audio visual?

2. Bagaimana proses belajar mengajar seni tari materi tortor hatasopisik

dengan penggunaan media audio visual?

3. Bagaimana hasil belajar seni tari materi tortor hatasopisik setelah menggunakan media audio visual bagi siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah?


(19)

8

6. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan ilmiah seperti penelitian harus mempunyai tujuan yang cukup jelas karena tujuan inilah yang akan menjadi sasaran, pedoman dan arah bagi pelaksanaan suatu penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari kegiatan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan proses belajar mengajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada pembelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik.

2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada pembelajaran seni tari dengan materi tortorhatasopisik. 3. Mendeskripsikan pengaruh media audio visual terhadap meningkatnya

hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah.

7. Manfaat Penelitian

Secara umum, manfaat hasil penelitian adalah untuk memperoleh informasi baru tentang kemajuan prestasi siswa pada mata pelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik melalui penguatan media audio visual, dengan tercapainya tujuan penelitian diatas akan diproleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru dimasa mendatang lebih inovatif dalam memanfaatkan media yang ada dan menumbuhkembangkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan tersedianya media hampir disetiap sekolah, guru dapat


(20)

9

memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi meningkatkan mutu pendidikan.

2. Bagi Siswa

Siswa lebih tertarik dan berminat serta lebih giat belajar khususnya pada materi tari daerah dengan dimanfaatkannya media audio visual. Dengan harapan siswa mampu meningkatkan keterampilan maupun kreatifitas dalam menarikan tarian daerah, sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual.

D. Definisi Operasional

1. SMP Negeri 1 Bandar Khalipah terletak di Jln. Besar Pagurawan Kec. Bandar Khalipah, Kab. Serdang Bedagai.

2. Siswa kurang tertarik belajar tari.

3. Jumlah siswa yang mampu menari tari hatasopisik masih rendah 4. untuk meningkatkan hasil belajar materi tortor hatasopisik digunakan


(21)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengamatan dan analisis dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:

1. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar seni tari dengan materi tortor hatasopisik

2. Nilai rata-rata siswa pada saat submatif 1 sebelum diberikan tindakan sebesar 53,06 dengan tingkat ketuntasan belajar 6,90% yang memiliki hasil nilai baik dan dinyatakan masih belum tuntas belajar. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 64,01 dengan tingkat ketuntasan belajar 51,73% yang memiliki hasil nilai baik, pada siklus II nilai rata-rata kelas juga semakin meningkat dengan tingkat ketuntasan 81,00 dengan tingkat ketuntasan 93,10% yang memiliki hasil belajar baik. Jadi dapat disimpulkan secara umum bahwa melalui media audio visual

dalam pembelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik hasil belajar siswa dapat meningkat.

3. Dengan menggunakan media audio visual siswa mampu menari dengan tehnik yang benar, siswa mampu menghapal setiap ragam gerak tortor hatasopisik dengan cepat, siswa mampu mengkoordinasikan gerakan, siswa mampu menari dengan ketepatan tempo musik, siswa mampu menari dengan ekspresi, dan siswa mampu menari bersama kelompok dengan keselarasan wiraga, wirama, wirasa dan harmonisasi.


(22)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis menyampaikan beberapa saran antara lain:

1. Bagi guru yang menerapkan pembelajaran seni tari khususnya tarian daerah seperti tortor hatasopisik, diharapkan hendaknya lebih teliti menentukan pemilihan media pembelajaran, dan mampu menggunakan cara atau strategi lain dalam menyampaikan teori maupun prektek, agar siswa lebih bersemangat dalam belajar seperti penggunaan media audio visual.

2. Bagi penulis selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan atau referensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya.

3. Pada penulisan selanjutnya disarankan untuk menggunakan media

audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa diluar tortor hatasopisik pada pelajaran seni tari.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009.

Menajemen Penelitian

. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugono, Dendy. 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta.

Dewi, Rosmala. 2010.

Penelitian Tindakan Kelas.

Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Hamalik, 2001.

Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan System.

Bandung: Bumi Aksara.

Ihromi, 1986.

Masyarakat Dan Hokum Adat Batak Toba

. Jakarta: Pustaka Azet.

Jazuli, Muhamad. 1994

. Telaah Teoritis Seni Tari

. Semarang: Ikip Semarang.

Joosten, L. 2003.

Kamus Bahasa Batak

. Kabanjahe.

Komalasari, Kokom. 2010.

Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi

.

Bandung: Refika Aditama.

Munadi,Y. 2008

. Media Pembelajaran

. Jakarta: Gaung Persada.

Nugrahaningsih. 2012.

Tari dan Identitas dan Resistansi.

Medan: Unimed Press.

Nurwani. 2009.

Pengetahuan Seni Tari.

Medan: Unimed Press.

Purwanto. 2009.

Evaluasi Hasil Belajar

. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2008.

Kurikulum Dan Pembelajaran.

Bandung: Kencana.

Sadirman. 2009

. Interaksi Dan Motifasi Belajar Mengajar

. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Sumadi, 2009.

Metodologi Penelitian.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suprijono, Agus. 2009.

Cooperative Learning.

Surabaya: Pustaka Pelajar.


(24)

(1)

8

6. Tujuan Penelitian

Suatu kegiatan ilmiah seperti penelitian harus mempunyai tujuan yang cukup jelas karena tujuan inilah yang akan menjadi sasaran, pedoman dan arah bagi pelaksanaan suatu penelitian. Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari kegiatan penelitian ini adalah:

1. Mendeskripsikan proses belajar mengajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada pembelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik.

2. Mendeskripsikan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah pada pembelajaran seni tari dengan materi tortorhatasopisik. 3. Mendeskripsikan pengaruh media audio visual terhadap meningkatnya

hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1 Bandar Khalipah.

7. Manfaat Penelitian

Secara umum, manfaat hasil penelitian adalah untuk memperoleh informasi baru tentang kemajuan prestasi siswa pada mata pelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik melalui penguatan media audio visual, dengan tercapainya tujuan penelitian diatas akan diproleh manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru dimasa mendatang lebih inovatif dalam memanfaatkan media yang ada dan menumbuhkembangkan minat dan hasil belajar siswa. Dengan tersedianya media hampir disetiap sekolah, guru dapat


(2)

9

memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi meningkatkan mutu pendidikan.

2. Bagi Siswa

Siswa lebih tertarik dan berminat serta lebih giat belajar khususnya pada materi tari daerah dengan dimanfaatkannya media audio visual. Dengan harapan siswa mampu meningkatkan keterampilan maupun kreatifitas dalam menarikan tarian daerah, sehingga hasil belajar siswapun dapat meningkat.

3. Bagi Sekolah

Sebagai bahan masukan informasi tentang salah satu alternatif cara meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan media audio visual.

D. Definisi Operasional

1. SMP Negeri 1 Bandar Khalipah terletak di Jln. Besar Pagurawan Kec. Bandar Khalipah, Kab. Serdang Bedagai.

2. Siswa kurang tertarik belajar tari.

3. Jumlah siswa yang mampu menari tari hatasopisik masih rendah 4. untuk meningkatkan hasil belajar materi tortor hatasopisik digunakan


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pengamatan dan analisis dalam penelitian ini maka diperoleh kesimpulan, sebagai berikut:

1. Penggunaan media audio visual dapat meningkatkan hasil belajar seni tari dengan materi tortor hatasopisik

2. Nilai rata-rata siswa pada saat submatif 1 sebelum diberikan tindakan sebesar 53,06 dengan tingkat ketuntasan belajar 6,90% yang memiliki hasil nilai baik dan dinyatakan masih belum tuntas belajar. Pada siklus I nilai rata-rata kelas meningkat sebesar 64,01 dengan tingkat ketuntasan belajar 51,73% yang memiliki hasil nilai baik, pada siklus II nilai rata-rata kelas juga semakin meningkat dengan tingkat ketuntasan 81,00 dengan tingkat ketuntasan 93,10% yang memiliki hasil belajar baik. Jadi dapat disimpulkan secara umum bahwa melalui media audio visual dalam pembelajaran seni tari dengan materi tortor hatasopisik hasil belajar siswa dapat meningkat.

3. Dengan menggunakan media audio visual siswa mampu menari dengan tehnik yang benar, siswa mampu menghapal setiap ragam gerak tortor hatasopisik dengan cepat, siswa mampu mengkoordinasikan gerakan, siswa mampu menari dengan ketepatan tempo musik, siswa mampu menari dengan ekspresi, dan siswa mampu menari bersama kelompok dengan keselarasan wiraga, wirama, wirasa dan harmonisasi.


(4)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka penulis menyampaikan beberapa saran antara lain:

1. Bagi guru yang menerapkan pembelajaran seni tari khususnya tarian daerah seperti tortor hatasopisik, diharapkan hendaknya lebih teliti menentukan pemilihan media pembelajaran, dan mampu menggunakan cara atau strategi lain dalam menyampaikan teori maupun prektek, agar siswa lebih bersemangat dalam belajar seperti penggunaan media audio visual.

2. Bagi penulis selanjutnya yang ingin melakukan penelitian yang serupa diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan perbandingan atau referensi yang bermanfaat untuk mendukung penelitian selanjutnya.

3. Pada penulisan selanjutnya disarankan untuk menggunakan media audio visual dalam meningkatkan hasil belajar siswa diluar tortor hatasopisik pada pelajaran seni tari.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2009.

Menajemen Penelitian

. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugono, Dendy. 2008.

Kamus Besar Bahasa Indonesia

. Jakarta.

Dewi, Rosmala. 2010.

Penelitian Tindakan Kelas.

Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Hamalik, 2001.

Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan System.

Bandung: Bumi Aksara.

Ihromi, 1986.

Masyarakat Dan Hokum Adat Batak Toba

. Jakarta: Pustaka Azet.

Jazuli, Muhamad. 1994

. Telaah Teoritis Seni Tari

. Semarang: Ikip Semarang.

Joosten, L. 2003.

Kamus Bahasa Batak

. Kabanjahe.

Komalasari, Kokom. 2010.

Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi

.

Bandung: Refika Aditama.

Munadi,Y. 2008

. Media Pembelajaran

. Jakarta: Gaung Persada.

Nugrahaningsih. 2012.

Tari dan Identitas dan Resistansi.

Medan: Unimed Press.

Nurwani. 2009.

Pengetahuan Seni Tari.

Medan: Unimed Press.

Purwanto. 2009.

Evaluasi Hasil Belajar

. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Sanjaya, Wina. 2008.

Kurikulum Dan Pembelajaran.

Bandung: Kencana.

Sadirman. 2009

. Interaksi Dan Motifasi Belajar Mengajar

. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Sumadi, 2009.

Metodologi Penelitian.

Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Suprijono, Agus. 2009.

Cooperative Learning.

Surabaya: Pustaka Pelajar.


(6)

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DENGAN MEDIA KOLASE PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMP 18 BANDA ACEH

0 7 1

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IVA SDN 2 BANJAR NEGERI TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 14 46

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 26 71

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NHT PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VII 1 SEMESTER GENAP SMP NEGERI 1 RAJABASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 70

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IV A SD NEGERI 7 KARANG ANYAR JATIAGUNG LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 19 42

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG

2 10 121

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MEMBENTUK KARAKTER BELAJAR SISWA SMP NEGERI

1 12 108

KEMAMPUAN MENULIS TEKS LAPORAN HASIL OBSERVASI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 55 67

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SH A R E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII-A SMP NEGERI 2 BANDAR TAHUN PELAJARAN 2016/2017

0 0 9

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATERI PELAJARAN ALAT MUSIK DAYAK

0 1 9