KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

  

KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG

KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

S K R I P S I

  

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun Oleh :

UFA NASHIROH AZZI

111 10 022

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2014

  

KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN

KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG

KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

S K R I P S I

  

Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I (S.Pd.I)

Dalam Ilmu Tarbiyah

  

Disusun Oleh :

UFA NASHIROH AZZI

111 10 022

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

  

2014

  KEM ENTERIA N A G A M A SEKO LA H TIN G G I A G A M A ISLA M NEG ERI (STA IN) SA LA TIG A Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id

  

DEKLARASI

ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﻦﲪﺮﻟﺍ ﺍ ﻢﺴﺑ

  Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

  Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan kembali keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqosah skripsi.

  Demikian deklarasi ini dibuat oleh penulis untuk dapat dimaklumi.

  Salatiga, …. ……………… …… Penulis,

  Ufa Nashiroh Azzi

  NIM. 111 10 022

  

MOTTO

“ Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya, hidup di tepi

jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan

buah”.

  • - Abu Bakar Sibli

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

  1. Orang tuaku tersayang Bapak Rozin dan Ibu Ibtidaiyatun yang sudah banyak pengorbanan tanpa letih maupun pamrih demi kesuksesan putrinya.

  Terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini, juga setiap dukungan moral maupun spiritual serta restu yang tulus diberikan, semoga selalu dalam limpahan kasih sayang Allah SWT dunia dan akhirat.

  2. Adikku tersayang Aqib Nasirudin yang selalu memberi semangat dan dukungan, serta Kakekku Muh Umar dan Nenekku Siti Khasanah yang selalu memberiku semangat beserta do’a.

  3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M.Pd. yang selalu sabar membimbing hingga terselesaikannya skripsi ini.

  4. Bapak Drs. H. Nasafi, M. Pd.I dan Ibu Asfiyah beserta Putra-Putrinya selaku Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Asna Pulutan, Salatiga yang selalu memberikan ilmu agama dan mengarahkan dalam kebaikan.

  5. Teman-teman di Nurul Asna yang selalu menemani hari-hariku.

  6. Teman-teman PAI angkatan 2010 terutama PAI A yang selalu menemani dan memberi semangat tanpa kenal lelah.

  7. Sahabat-sahabatku yang telah mengisi hari-hariku dengan penuh kasih sayang dan motivasi khususnya Susi, Tari, Desi, Likah, Iroh, Ela, Eri, dan Rika.

KATA PENGANTAR

  

ﻢﻴﺣﺮﻟﺍ ﻦﲪﺮﻟﺍ ﺍ ﻢﺴﺑ

  Alhamdulillahi rabbil'alamin penulis ucapkan sebagai rasa syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat yang tak terhitung dan rahmat-Nya yang tiada henti. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Korelasi Supervisi Klinis Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru Di Sd

  Negeri Banyusari Kec.Grabag Kab.Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

  Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat dan tugas untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (SPd.I) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Skripsi ini berjudul “Korelasi Supervisi Klinis

  

Kepala Sekolah Dengan Kinerja Guru di SD Negeri Banyusari Kec.Grabag

Kab.Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015”.

  Penulis skripsi ini pun tidak akan dapat terselesaikan tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah berkenan membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

  2. Bapak Rasimin, S. Pd.I., M.Pd. selaku Ketua Progdi PAI STAIN Salatiga.

  3. Ibu Dra. Siti Farikhah, M. Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bantuan dan bimbingan dengan penuh kesabaran sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  4. Kepada Kepala Sekolah beserta rekan-rekan guru di SD Negeri Banyusari yang telah memberi ijin dan membantu dalam penelitian ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen STAIN Salatiga yang telah membekali berbagai ilmu pengetahuan, sehingga penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  6. Ayah dan Ibu tercinta yang telah mengasuh, mendidik, membimbing serta memotivasi kepada penulis, baik moral maupun spiritual.

  7. Keluarga dan teman-teman yang banyak membantu dalam kesulitan yang di hadapi penulis.

  8. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yang tidak dapat penulis sebutkan, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dan ridlo dari Allah SWT serta tercatat dalam bentuk amalan ibadah. Amin

  Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dan semoga hasil penelitian ini dapat berguna bagi penulis khususnya serta para pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 08 Desember 2014 Penulis.

  

ABSTRAK

  Azzi, Ufa Nashiroh. 2014. “Korelasi Supervisi Klinis Kepala Sekolah Dengan

  Kinerja Guru Di SD Negeri Banyusari Kec.Grabag Kab.Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015 .” Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program

  studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing Dra. Siti Farikhah, M. Pd.

  Kata kunci : Supervisi Klinis Kepala Sekolah. Kinerja Guru.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag, Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015. Penelitian tersebut menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian kepala sekolah dan guru di SD Negeri Banyusari. Analisis ini menggunakan metode angket dan dokumentasi. Subyek penelitian ini sebanyak 10 responden menggunakan teknik populasi. Pengumpulan data menggunakan kuesioner untuk menjaring data supervisi klinis kepala sekolah dan kinerja guru.

  Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis product moment. Pengujian hipotesis penelitian, terdapat pengaruh positif supervisi klinis kepala sekolah dan kinerja guru di SD Negeri Banyusari. Hal ini disimpulkan dari hasil angket yang memperoleh nilai 75% ada 3 responden dari 10 responden bahwa supervisi klinis kepala sekolah dalam kategori Baik yaitu pada kuartil mulai dari 38 keatas. Untuk kinerja guru yang memperoleh nilai 75% ada 4 responden dari 10 responden dengan kategori Baik yaitu pada kuartil mulai dari 34 keatas.

  Pengolahan data dan dibahas berhasil dikonsultasikan dengan tabel, nilai- nilai (product moment) diperoleh pada tabel, nilai-nilai r product moment signifikansi 1% = 0.765 apabila ditunjukkan dengan hasil r hitung 0.804 > r tabel 0.765. Maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “ Ada pengaruh positif antara supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru SD Negeri Banyusari” hipotesis yang penulis ajukan diterima.

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL.................................................................................... i LEMBAR LOGO......................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING.............................................................. iii PENGESAHAN........................................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................. v MOTTO........................................................................................................ vi PERSEMBAHAN....................................................................................... vii KATA PENGANTAR................................................................................ viii ABSTRAK................................................................................................... x DAFTAR ISI................................................................................................ xi DAFTAR TABEL....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….. xv

  BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1 B. Rumusan Masalah................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian.................................................................... 6 D. Hipotesis Penelitian................................................................ 7 E. Manfaat Penelitian.................................................................. 8 F. Definisi Operasional............................................................... 9 G. Metode Penelitian................................................................... 12 H. Sistematika Penulisan............................................................. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA………………………….............. 20

A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan…………………… 20

  1. Pengertian Supervisi Pendidikan…………………... 20

  2. Tujuan Supervisi Pendidikan………………………. 22

  3. Fungsi-Fungsi Supervisi Pendidikan………………. 24

  4. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan……………… 24

  5. Teknik-Teknik Supervisi Pendidikan……………… 27

  B. Supervisi Klinis………………………………………… 32

  1. Tinjauan Histori SD Negeri Banyusari………………… 53

  2. Variabel 2 Kierja Guru………………………………….. 75

  1. Variabel 1 Supervisi Klinis Kepala Sekolah……………. 71

  

BAB IV ANALISIS DATA……………………………………………... 69

A. Analisis Pendahuluan……………………………………….. 70

  B. Data Hasil Penelitian………………………………………... 65

  8. Fasilitas SD Negeri Banyusari………………………….. 62

  7. Keadaan Guru dan Karyawan SD Negeri Banyusari…… 60

  6. Data Siswa SD Negeri Banyusari………………………. 59

  5. Data Sekolah SD Negeri Banyusari…………………….. 58

  4. Visi, Misi, dan Tujuan SD Negeri Banyusari…………... 56

  3. Struktur Organisasi SD Negeri Banyusari…………….... 54

  2. Keadaan Geografis SD Negeri Banyusari……………… 53

  

BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN......................................... 53

A. Gambaran Umum Daerah Penelitian…….………………… 53

  1. Pengertian Supervisi Klinis………………………… 32

  D. Kaitan Supervisi Klinis Dengan Kinerja Guru…………. 51

  6. Membangun Kinerja Guru Yang Positif……………. 49

  5. Standar Kompetensi Guru…………………………... 46

  4. Model-Model Kinerja………………………………. 45

  3. Macam-Macam Kinerja Guru………………………. 44

  2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Guru…. 42

  1. Pengertian Kinerja Guru……………………………. 41

  C. Kinerja Guru……………………………………………. 41

  5. Langkah-Langkah Supervisi Klinis………………… 38

  4. Manfaat Supervisi Klinis…………………………... 37

  3. Ciri-Ciri Supervisi Klinis………………………….. 35

  2. Tujuan Supervisi Klinis……………………………. 34

  B. Analisis Hipotesis…………………………………………… 80

  

BAB V PENUTUP................................................................................... 85

A. Kesimpulan............................................................................. 85 B. Saran-saran.............................................................................. 86

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………. 87

LAMPIRAN – LAMPIRAN…….……………………………………………. 89

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Daftar Siswa SD N Banyusari............................................................. 59Tabel 3.2 Daftar Keadaan Guru dan Karyawan SD N Banyusari……………... 61Tabel 3.3 Daftar Sarana dan Prasarana SD N Banyusari……………………… 63Tabel 3.4 Daftar Keadaan Sarana dan Prasarana SD N Banyusari……………. 64Tabel 3.5 Daftar Responden…………………………………………………… 65Tabel 3.6 Daftar Jawaban Angket Supervisi Klinis Kepala Sekolah………….. 66Tabel 3.7 Daftar Jawaban Angket Kinerja Guru………………………………. 68Tabel 4.1 Daftar Distribusi Angket Supervisi Klinis Kepala Sekolah………… 71Tabel 4.2 Daftar Diagram Tempat Kedudukan Kuartil Dalam Distribusi Supervisi

  Klinis Kepala Sekolah……………………………………………… 74

Tabel 4.3 Daftar Distribusi Angket Kinerja Guru…………………………….. 76Tabel 4.4 Daftar Diagram Tempat Kedudukan Kuartil Dalam Distribusi Kinerja

  Guru………………………………………………………………… 79

Tabel 4.5 Daftar Koefisien Korelasi Antara Supervisi Klinis Kepala Sekolah

  Dengan Kinerja Guru………………………………………………. 82

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1 Daftar Riwayat Hidup .....................................................

  89 Lampiran 2 Nota Pembimbing Skripsi ...............................................

  90 Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian.........................................................

  91 Lampiran 4 Angket ............................................................................. 92 Lampiran 5 Lembar Konsultasi .......................................................... 98 Lampiran 6 Surat Keterangan Kegiatan .............................................

  99

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepemimpinan kepala sekolah tidak terkecuali peninjauan

  (supervisi pembelajaran) kepala sekolah terhadap kinerja guru juga harus diperhatikan. Yang bertujuan agar tercipta situasi belajar mengajar yang menyenangkan untuk mencapai hasil yang maksimal (Soekarto, 2006: 87).

  Banyak orang berbicara tentang merosotnya mutu pendidikan. Dilain pihak banyak pula yang menandaskan perlu dan pentingnya pembaharuan pembelajaran. Tetapi sedikit sekali yang berbicara tentang konsep-konsep pemecahan masalah perbaikan pendidikan dan pengajaran.malah guru yang sering disalahkan,

  Sebagaimana semua orang mempunyai banyak masalah baik pribadi maupun jabatan. Mereka perlu pemecahannya. Guru-guru membutuhkan bantuan orang lain yang mempunyai cukup perlengkapan jabatan professional equipment. Mereka membutuhkan bantuan dalam mencoba mengerti tujuan-tujuan pendidikan, tujuan-tujuan kurikulum, tujuan-tujuan intruksional secara operasional. Mereka mengharapkan apa dan bagaimana cara memberi pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak dan masyarakat yang sedang berkembang. Mereka membutuhkan bantuan dalam menggali bahan-bahan pengalaman belajar dari sumber-sumber masyarakat dan metode-metode mengajar yang modern. Mereka membutuhkan pengalaman mengenal dan menilai hasil belajar anak-anak dan mereka mengharapkan bantuan dalam hal memecahkan persoalan-persoalan pribadi dan jabatan mereka.

  Semuanya membutuhkan bantuan dari seseorang yang mempunyai kelebihan. Orang yang berfungsi memberi bantuan kepada guru-guru dalam menstimulir guru-guru ke arah usaha mempertahankan suasana belajar dan mengajar yang lebih baik, orang tersebut kita sebut “supervisor” (Imron, 2011: 8). Dunia pendidikan perlu adanya pemimpin. Seorang pemimpin bertugas untuk mengatur, mengawasi, dan memberi contoh pada anggotanya. Sebagaimana firman Allah dalam surat As- Sajdah ayat 24 :

  ∩⊄⊆∪ tβθãΖÏ%θム$uΖÏG≈tƒ$t↔Î/ (#θçΡ%Ÿ2uρ ( (#ρçy9|¹ $£ϑs9 $tΡÍöΔr'Î/ šχρ߉öκu‰ Zπ£ϑÍ←r& öΝåκ÷]ÏΒ $oΨù=yèy_uρ ( ٢٤ : ) ةﺪﺠﺴﻟا ةرﻮﺳ

  Artinya : “Dan kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin

  yang memberi petunjuk dengan perintah kami ketika mereka sabar dan ”. (QS. As-Sajdah :24). adalah mereka meyakini ayat-ayat kami

  Dalam surat tersebut menyebutkan bahwa menjadikan seseorang menjadi pemimpin agar kita diberi petunjuk yang benar, dan juga pemimpin yang bersabar artinya yang bisa mengatur dan mampu menuntun anak buahnya menjadi lebih baik dengan cara berkala dan berkelanjutan.

  Berdasarkan kenyataan itulah, maka seorang guru memerlukan pembinaan (supervisi) secara berkala dan berkelanjutan. Fungsi dari adanya pengawasan pada semua jenjang pendidikan itu selalu dioptimalkan untuk memacu mutu pendidikan. Karena guru adalah salah satu unsur penentu keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Tidak semua guru memahami seluk beluk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan baik dan benar. Hal ini dapat terjadi disebabkan adanya perkembangan dan kemajuan dunia pembelajaran yang belum di ketahui oleh guru tersebut. Guru yang demikian memerlukan bimbingan atau pelayanan dari supervisor.

  Kegiatan utama pendidikan di sekolah yakni bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran. Seluruh aktifitas organisasi bermuara pada pencapaian efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu tugas kepala sekolah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan (Mulyasa, 2007: 111). Dunia pendidikan perlu adanya seorang pemimpin. Seorang pemimpin bertugas untuk mengatur, mengawasi dan memberikan contoh pada anggotanya (guru atau para staf-stafnya).

  Orang-orang yang khususnya guru-guru dan para personalia lainnya di sekolah yang berhubungan langsung dengan belajar mengajar para siswa, adalah merupakan individu yang tidak sempurna. Masih banyak yang tidak mereka ketahui tentang dirinya dan lingkungannya.

  Itulah sebabnya mereka membutuhkan belajar banyak hal dalam menjalani kewajibannya sebagai seorang guru, terutama dalam hal belajar mengajar, terutama yang kronis, secara aspek demi aspek dengan intensif, sehingga mereka dapat mengajar dengan baik. Dan mereka membutuhkan petunjuk- petunjuk orang lain yang lebih tahu. Serta melalui proses yang dapat membina guru untuk memperkecil jurang tersebut dengan cara mendekatkan diri kepada orang tersebut yang bernama “supervisi klinis”.

  Dalam menjalankan tugas kesehariannya guru tidak selalu dapat mengerjakan tugasnya dengan lancar. Adakalanya pada waktu-waktu tertentu mengalami hambatan. Hambatan-hambatan itu dapat berasal dari pekerjaan itu sendiri, dari lingkungan pekerjaan atau dari guru yang mengerjakannya.

  Ketidaksempurnaan individu nampak jelas dalam pengamatan kita sehari-hari. Guru kadangkala keliru menjelaskan sesuatu kepada siswa- siswanya sebab ia kurang bersiap sebelumnya. Atau contoh yang lain yaitu, petugas laboratorium dapat keliru menyiapkan bahan-bahan praktikum karena kondisi basan kurang sehat. Petugas konseling bisa keliru menganalisis pribadi siswa karena catatan hilang tidak diketahui tempatnya. Ketidaksempurnaan pribadi, kemampuan, maupun cara kerja membutuhkan supervisi untuk meningkatkannya.

  Maka dari itu sebagai kepala sekolah harus tanggap terhadap bawahannya (guru) ketika mengalami hambatan tersebut, dengan cara melaksanakan supervisi klinis yang diharapkan dapat membantu dan mendorong kinerja guru, dan bertujuan memperbaiki perilaku guru-guru dalam proses belajar mengajar. Dengan cara lebih dekat, yaitu relasi “face

  

to face” antara supervisor dengan guru yang disupervisi, membahas tentang hal mengajar didalam kelas guna perbaikan pembelajaran dan pengembangan profesi ( Imron, 2011: 59).

  Setelah terlaksana proses supervisi klinis kepala sekolah dengan baik, maka dapat mempersiapkan lembaga pendidikan yang berkualitas yang akan melahirkan cara berfikir, bersikap dan berperilaku dengan hasil yang maksimum dari potensi yang ada. Serta sanggup memecahkan persoalan-persoalan yang berhubungan dengan tugas mengajarnya, sehingga dengan demikian akan memudahkan pencapaian tujuan pendidikan. Serta dapat membentuk pribadi anak secara maksimal dan secara langsung mengadakan perbaikan terhadap proses belajar mengajar ( Daryanto, 2008: 177).

  Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengetahui seberapa jauh korelasi positif supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru.

  Maka judul yang peneliti ambil adalah “ KORELASI SUPERVISI KLINIS KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU DI SD NEGERI BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN

  PELAJARAN 2014 / 2015 ” B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis paparkan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah supervisi klinis kepala sekolah di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015?

  2. Bagaimanakah kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015?

  3. Adakah korelasi antara supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan penulis capai sesuai dengan rumusan masalah diatas adalah sebagai berikut :

  1. Mengetahui bagaimana supervisi klinis kepala sekolah di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

  2. Mengetahui bagaimana kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec.

  Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

  3. Mengetahui adakah korelasi antara supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab.

  Magelang Tahun Pelajaran 2014 / 2015.

D. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis penelitian adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul, atau tebakan pemecahan atau jawaban yang diusulkan (Arikunto, 1996: 67). Jadi hipotesis adalah jawaban sementara dari persoalan atau masalah penelitian, dan masih harus diuji kebenarannya.

  Dari pendapat di atas penulis menyimpulkan bahwa hipotesis adalah dugaan atau kesimpulan sementara mengenai jawaban atas rumusan masalah yang masih perlu dibuktikan dilapangan atau masih perlu diuji melalui penelitian.

  Dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis, “ada korelasi yang signifikan antara supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.”, artinya semakin tinggi supervisi klinis kepala sekolah maka semakin meningkat pula kinerja guru di sekolah tersebut.

E. Manfaat penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat secara teoritis dan praktis.

  1) Manfaat teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan dan sumbangan bagi pengembangan pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah pendidikan agama Islam (tarbiyah) yang diperoleh dari hasil penelitian 2) Manfaat praktis

  a) Bagi supervisor: sebagai masukan bagi supervisor agar lebih banyak memberi dorongan kepada para guru agar para guru tetap bekerja dengan baik sehingga kinerjanya semakin meningkat. Dan mampu membina guru dalam mengembangkan profesi termasuk kepribadian mereka sebagai guru. b) Bagi guru : dapat membangkitkan inisiatif bagi para guru agar kreatif mencari cara-cara baru yang lebih baik dalam membimbing proses belajar mengajar siswa. Dan lebih semangat bekerja menjadi satu kesatuan kekuatan yang dinamis dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari di sekolah.

F. Definisi Operasional

  Agar tidak menimbulkan kesalah pahaman terhadap pokok masalah yang dimaksud, maka sebelumnya penulis menguraikan tentang batasan pengertian yang dimaksud dalam judul ini adalah:

  1. Supervisi klinis kepala sekolah

  a. Supervisi berasal dari bahasa Inggris “supervision” yang terdiri dari dua perkataan “super” dan “vision”. Super berarti atas atau lebih sedangkan Vision berarti melihat atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervisi berarti melihat atau meninjau dari atas (orang yang memiliki kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil kerja bawahan. Pengertian seperti itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi daripada yan dilihat ( Subari, 1994: 1) b. Klinis berasal dari kata Clinical artinya berkenaan dengan menangani orang sakit. Sama halnya dengan mendiagnosis orang sakit , maka guru pun dapat didiagnosis dalam proses pembelajaran, untuk menemukan aspek-aspek mana yang membuat guru itu tidak dapat mengajar dengan baik. Kemudian aspek-aspek itu satu-persatu diperintahkan secara intensif. Jadi supervisi klinis itu merupakan salah satu model atau proses supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis yang intensif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran (Waliman, 2011: 10).

  Jadi supervisi klinis kepala sekolah adalah proses supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran melalui siklus yang sistematis mulai dari tahap perencanaan, pengamatan, dan analisis yang intensif terhadap penampilan pembelajarannya dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan oleh pimpinan suatu lembaga pendidikan.

  2. Kinerja Guru

  a. Kinerja merupakan sikap terhadap kerja, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki oleh seseorang atau segolongan (Buchori, 1994: 73).

  b. Guru berarti orang yang kerjanya mengajar di sekolah ( Samana, 1994: 13).

  Jadi yang dimaksud dengan kinerja guru merupakan sikap mengajar guru atau keprofesionalan guru. Dengan demikian penulis membagi dua variabel yang memerlukan pembahasan, yaitu :

  1. Variabel bebas adalah supervisi klinis kepala sekolah.

  Indikatornya :

  a. Meningkatkan pembelajaran guru di dalam kelas (Membantu guru mengembangkan ketrampilan-ketrampilan analisis kelas) b. Memotivasi guru

  c. Melakukan pengawasan dan mengontrol kwalitas guru dalam proses pembelajaran d. Memberi nasehat atau pengarahan kepada guru ketika menghadapi kesulitan e. Melakukan komunikasi secara intensif

  f. Mengecek presensi kehadiran guru 2. Variabel terikat adalah peningkatan kinerja guru.

  Indikatornya :

  a. Keprofesionalan (disiplin) yang tinggi

  b. Rasa tanggung jawab tinggi dalam pelaksanaan tugas

  c. Menyelesaikan tugas dengan baik sesuai dengan rumusan tujuan pembelajaran secara operasional d. Terampil dalam pengelolaan kelas

  e. Kemampuan pelaksanaan, perencanaan, evaluasi pembelajaran

  f. Pandai bergaul dengan kawan kerja

G. Metode Penelitian

  Metode penelitian merupakan ilmu yang membahas metode ilmiah dalam proses penelitian (Suprayogo dan Tobroni, 2003: 7). Adapun pada penelitian ini, penulis mengambil beberapa metode. Diantaranya sebagai berikut:

  1. Pendekatan dan rancangan penelitian Dalam pelaksaan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan rancangan penelitian ini adalah penelitian korelasi.

  Penelitian korelasi adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variable (Arikunto, 1997: 247). Peneliti hanya mencari korelasi dari variabel X, yaitu supervisi klinis kepala sekolah terhadap variabel Y, yaitu kinerja guru.

  Dalam penelitian ini, peneliti bermaksud meneliti korelasi supervisi klinis kepala sekolah dengan kinerja guru. Dengan kata lain apakah supervisi klinis kepala sekolah berkorelasi dengan kinerja guru. Penelitian ini mengarah pada studi korelasi, dengan tehnik angket.

  Penelitian ini meliputi dua variabel yaitu supervisi klinis kepala sekolah sebagai variabel X dan sikap kinerja guru sebagai variabel Y.

  Asumsi dasar penelitian ini adalah bahwa variabel X yaitu supervisi klinis kepala sekolah berkorelasi dengan variabel Y yaitu kinerja guru.

  2. Populasi penelitian

  a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang memepunyai kwalitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono, 2010: 117). Populasi yaitu keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2005: 115).

  Populasi penelitian ini mencakup semua guru SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015.

  3. Metode pengumpulan data Langkah-langkah yang digunakan penulis dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode observasi, metode angket atau kuesioner, dan metode dokumentasi.

  a. Metode Angket (kuesioner) Angket (kuesioner) merupakan suatu cara atau metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang harus dijawab oleh orang-orang yang dikenal, atau disebut responden. Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 151) kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.

  Dalam penelitian ini angket digunakan untuk mengetahui proses supervisi beserta kinerja guru. Angket yang digunakan adalah angket tertutup, dimana responden hanya memilih jawaban yang sudah ditentukan oleh peneliti.

  b. Metode Wawancara Suprayogo dan Tobrono (2003: 167) menyatakan metode wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to

  face) dengan maksud tertentu.

  Sedangkan menurut Esterberg dalam Sugiyono (2011: 231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik. Metode ini digunakan oleh penulis sebagai cross cheking atas metode angket.

  c. Metode Observasi Metode observasi merupakan metode dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena- fenomena yang diselidiki (Sukandar dan Rumidi, 2004: 67).

  Sedangkan menurut Sugiyono, (2011: 144) Observasi adalah sebagai bentuk pengumpulan data yang mempunyai ciri spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain yaitu wawancara dan kuesioner karena observasi tidak terbatas pada orang, tapi juga objek-objek alam lain. Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang lokasi penelitian.

  Metode ini diharapkan dapat membantu dalam melengkapi data yang diperlukan dengan jalan mengamati proses supervisi klinis kepala sekolah terhadap peningkatan kinerja para guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2013/2014.

  d. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan menelusuri berbagai macam dokumen (Sandjaya, 2006:

  144). Metode ini digunakan untuk melengkapi data tentang kondisi dan keadaan objek penelitian serta memberikan gambaran umum tentang obyek penelitian.

  4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2006: 160).

  Penelitian ini menggunakan instrument penelitian yang berupa angket yang terdiri dari dua, yaitu yang pertama angket tentang proses supervisi klinis kepala sekolah angket kedua tentang kinerja guru.

  5. Analisis Data Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola kategori dan suatu uraian dasar (Iqbal, 2004: 15). Analisis data ini bertujuan untuk memperlihatkan hubungan antara fenomena yang terdapat dalam penelitian (Iqbal, 2004: 30). Fenomena tersebut yaitu kondisi yang terjadi pada kinerja guru di SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, berkaitan dengan supervisi klinis kepala sekolah.

  a. Analisis Pendahuluan Dalam analisis pendahuluan ini digunakan rumus kuartil.

  Kuartil ialah titik atau skor atau nilai yang membagi seluruh distribusi frekuensi ke dalam empat bagian yang sama besar, yaitu masing masing sebesar ¼ N. Jadi akan dijumpai tiga buah kuartil, yaitu kuartil pertama (Q1), kuartil kedua (Q2), dan kuartil ketiga (Q3).

  Ketiga kuartil inilah yang membagi seluruh distribusi frekuensi dari data yang penulis selidiki menjadi empat bagian yang sama besar, masing-masing sebesar ¼ N.

  Karena penulis hanya menggunakan sampel 10 maka Rumus kuartil data tunggal untuk jumlah data (n) genap dan tidak habis dibagi empat, maka Rumus kuartil yang penulis gunakan Yaitu:

  Kuartil 1 : Kuartil 2 :

  Kuartil 3 : Keterangan :

  : Kuartil ke-1 : Kuartil ke-2 : Kuartil ke-3 n : Banyak data b. Analisis Uji Hipotesis

  Digunakan analisis data Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan:

  : Koefisien korelasi : Kuadrat Y

  : Kuadrat X : Jumlah skor total variabel X

  : Jumlah skor total variabel Y : Jumlah sampel yang diteliti H.

   Sistematika penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN

  A. Latar belakang masalah

  B. Rumusan masalah

  C. Tujuan penelitian

  D. Hipotesis penelitian

  E. Manfaat penelitian

  F. Definisi operasional

  G. Metode penelitian

  1. Pendekatan dan rancangan penelitian

  2. Tempat dan waktu penelitian

  3. Populasi dan sampel

  4. Metode pengumpulan data

  5. Instrument penelitian

  6. Analisis data H. Sistematika penulisan.

  BAB II: KAJIAN PUSTAKA A. Kajian tentang supervisi klinis kepala sekolah B. Kajian tentang kinerja guru C. Pengaruh supervisi klinis kepala sekolah terhadap kinerja guru

  BAB III: LAPORAN HASIL PENELITIAN Gambaran umum SD Negeri Banyusari Kec. Grabag Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2014/2015, keadaan supervisi, keadaan guru, dan sarana prasarana. Data tentang supervisi klinis kepala sekolah dan kinerja guru.

  BAB IV: ANALISIS DATA A. Analisis pendahuluan B. Analisis uji hipotesis C. Analisis lanjut BAB V: PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Supervisi Pendidikan 1. Pengertian Supervisi Pendidikan Supervisi berasal dari bahasa inggris “supervision” yang terdiri

  dari dua perkataan “super” dan “vision”. Super berarti atas atau lebih sedangkan Vision berarti penglihatan atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervisi itu merupakan arti kiasan yang menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi daripada yang dilihat (Subari, 1994 : 1).

  Supervisi kaitannya dengan proses belajar mengajar yang dikutip oleh Mulyasa (2004: 155) dalam Carter Goods Dictionary Of

  Education , adalah segala usaha pejabat sekolah dalam memimpin

  guru-guru dan tenaga kependidikan lainnya, untuk memperbaiki pengajaran termasuk menstimulasi, menyeleksi pertumbuhan dan perkembangan jabatan guru-guru, menyeleksi dan merevisi tujuan pendidikan, bahan pengajaran dan metode-metode mengajar serta evaluasi.

  Ada juga yang menjelaskan supervisi sebagai berikut:

  a. Mc. Nemey

  Supervision is the procedures of giving direction to and

providing critical evaluations of the instructional process (Subari,

  1994: 5).

  Dari kutipan diatas penulis mengartikan bahwa supervisi adalah prosedur memberikan arah serta mengadakan penilaian secara kritis terhadap proses pengajaran.

  b. Boardman et al Supervisi adalah suatu usaha menstimulir, mengkoordinir, dan membimbing secara berlanjut pertumbuhan guru-guru baik secara pribadi maupun kelompok agar lebih memahami dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran (Soekarno, 2006: 88).

  c. P. Adams dan Frank G. Dickey

  Supervision is a planned program for the improvement of instruction (Daryanto, 2008: 170).

  Dari kutipan di atas penulis mengartikan bahwa supervisi adalah suatu program yang berencana untuk memperbaiki pengajaran.

  Dari beberapa definisi diatas, supervisi dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, dan juga membantu guru dalam memecahkan masalah yang di hadapinya sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya dikelas, dan mampu memberi arahan kepada guru-guru, dapat juga diartikan sebagai suatu bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh administrasi pendidikan yang ditujukan terutama untuk mengembangkan efektifitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan.

2. Tujuan Supervisi Pendidikan

  Tujuan supervisi pendidikan adalah untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dalam meningkatkan proses hasil belajar melalui pemberian bantuan yang terutama bercorak layanan professional kepada guru. Jika proses belajar meningkat, maka hasil belajar diharapkan juga meningkat. Dengan demikian, rangkaian usaha supervisi akan memperlancar pencapaian tujuan kegiatan belajar mengajar.

  Secara umum, supervisi pembelajaran bertujuan untuk memberikan bantuan dalam mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik, melalui usaha peningkatan professional mengajar, menilai kemampuan guru sebagai pendidik dan pengajar dalam bidang masing-masing guna membantu mereka melakukan perbaikan dan bilamana diperlukan dengan menunjukkan kekurangan-kekurangan untuk diperbaiki sendiri (Imron, 2011:11)

  Dalam rumusan yang lebih rinci, Fachrudi (1993: 71) mengemukakan tujuan supervisi pendidikan adalah sebagai berikut:

  1. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan yang sebenarnya dan peranan khusus sekolah dalam usaha mencapai tujuan.

  2. Membantu guru melihat dengan jelas persoalan dan kebutuhan murid dan membantu mereka sedapat mungkin agar dapat memenuhi kebutuhan itu.

  3. Membantu guru mengembangkan kecakapan mengajar yang lebih besar

  4. Membantu guru melihat kasukaran murid belajar dan membantu merencanakan pelajaran yang efektif.

  5. Membentuk moral kelompok yang kuat dan mempersatukan guru dalam suatu tim yang efektif, bekerja sama dan saling menghargai untuk mencapai tujuan yang sama.

  6. Membantu memberi peringatan kepada masyarakat mengenai program sekolah agar umum dapat mengerti dan membantu usaha sekolah.

  Jadi, supervisi hendaknya dapat menciptakan suatu proses yang lebih baik, sehingga dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dengan meningkatkan mutu para pendidik, meningkatkan pengelolaan sarana dan prasarana, dan semua hal yang menunjang kegiatan pembelajaran.

  3. Fungsi-Fungsi Supervisi

  Fungsi utama supervisi adalah membina program pengajaran yang ada sebaik-baiknya sehingga selalu ada usaha perbaikan (Sahertian, 2008: 21).

  Supervisi juga berfungsi untuk mengoordinasi, menstimulasi, dan mengarahkan pertumbuhan guru-guru, mengoordinasi semua usaha sekolah, memperlengkapi kepemimpinan sekolah, memperluas pengalaman guru-guru, menstimulasi usaha-usaha yang kreatif, memberi fasilitas dan penilaian yang terus menerus, menganalisis situasi belajar mengajar, memberikan pengetahuan dan ketrampilan guru serta staf, mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan guru (Imron, 2011: 12).

  Supervisor dapat membantu guru dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan untuk mencapai hasil yang maksimal dan juga meningkatkan mutu pendidikan.

  4. Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan

  Tidak sedikit masalah yang dihadapi oleh seorang supervisor dalam melaksanakan tugasnya. Dalam usahanya memecahkan masalah hendaklah ia berpegang teguh pada Pancasila yang merupakan prinsip asasi, yang merupakan landasan utama pelaksanaan tugas dan kewajibannya sebagai supervisor.

  Di samping prinsip asasi itu Fachrudi (1993: 73) dalam bukunya membedakan juga dua prinsip, yaitu prinsip positif dan prinsip negatif. Yang dimaksudkan dengan prinsip positif ialah prinsip-prinsip yang patut kita ikuti. Sedangkan yang dimaksud dengan prinsip negatif ialah prinsip yang sebaiknya kita hindari.

  a. Prinsip positif a) Supervisi dilaksanakan secara demokratis dan kooperatif.

  Maksudnya demokratis ialah seorang supervisor harus menghargai kepribadian, pikiran, perasaan, dan pendapat guru.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KOMPETENSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SUKOHARJO RAYON TIMUR TAHUN 2014/2015

0 4 61

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI GURU TERHADAP KINERJA GURU DI SDN

0 2 10

STUDI KORELASI ANTARA AKTIVITAS DI LUAR SEKOLAH DENGAN PRODUKTIVITAS MENGAJAR GURU MI KECAMATAN GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2005/2006 - Test Repository

0 1 99

PENGARUH PENGAWASAN KEPALA SEKOLAH TERHADA KINERJA GURU MTS NEGERI MRANGGEN DEMAK TAHUN 2006/2007 - Test Repository

0 0 150

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU DI MTs SALAFIYAH MRISI KECAMATAN TANGGUNG HARJO KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2009 - Test Repository

0 0 127

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AL-QUR'AN HADIS MATERI TAJWID MELALUI METODE CERAMAH, TANYA JAWAB DAN LEARNING TOURNAMENT SISWA KELAS IV MI MA'ARIF JANTUR BANYUSARI KEC. GRABAG KAB. MAGELANG TAHUN 2010 - Test Repository

0 1 98

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MATERI AKHLAK TERPUJI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN READING GUIDE PADA SISWA KELAS 4 DI SD NEGERI BALEAGUNG KEC. GRABAG KAB. MAGELANGTAHUN AJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 102

MODEL PELAKSANAAN SUPERVISI KLINIS PADA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP SE-KECAMATAN KEDU KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 - Test Repository

0 0 166

HUBUNGAN KEHARMONISAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA MTs. NEGERI GRABAG KABUPATEN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 0 76

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR PAI PADA SISWA SMP NEGERI 1 TEMPURAN KAB. MAGELANG - Test Repository

0 0 90