Deskripsi kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

   Oleh: Laurentia Dian Arvita NIM: 081114009 Oleh: Benediktus Herru Sukoco NIM: 081114039 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

  Oleh: Benediktus Herru Sukoco NIM: 081114039 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  SKRIPSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ayunkan langkah pertama. Tuhan akan membantu anda menyelesaikan langkah selanjutnya….

  Banyak rancangan dihati manusia, tetapi keputusan Tuhan-lah yang terlaksana Amsal 19:21 Rancangan-Ku yang diberikan kepadamu adalah hari depan Yang penuh harapan. Yeremia 29:11

  PERSEMBAHAN

  Karya sederhana ini kupersembahkan untuk: Kedua orangtua ku: Y.Ch. Mudadi & Kasilda Rokiah

  Adikku : Angela Sri & Stefanus Wahyu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 16 Agustus 2013 Penulis

  Benediktus Herru Sukoco

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

  Nama : Benediktus Herru Sukoco Nomor Mahasiswa : 081114039

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, karya ilmiah saya yang berjudul:

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI

  INTERPERSONAL

MAHASISWA SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN

KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN

2012/2013 beserta perangkat yang diperlukan (bila ada).

  Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 16 Agustus 2013 Yang menyatakan

  Benediktus Herru Sukoco

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

DESKRIPSI KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL

MAHASISWA SEMESTER TIGA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  TAHUN AJARAN 2012/2013 Benediktus Herru Sukoco

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2013 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 dan menyusun usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial mengenai kemampuan komunikasi interpersonal.

  Subjek penelitian ini adalah mahasiswa semesters III Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 61 orang. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal yang disusun oleh peneliti dengan jumlah 45 item. Teknik pengujian reliabilitas menggunakan Split-

  half Method dengan koefisiensi reliabilitas sebesar 0,947.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak ada mahasiswa (0%) yang sangat kurang mampu dan kurang mampu dalam melakukan komunikasi interpersonal, (2) Terdapat 3 mahasiswa (4.9%) yang cukup mampu dalam melakukan komunikasi interpersonal, (3) Terdapat 43 mahasiswa (70.5%) yang mampu dalam melakukan komunikasi interpersonal, dan (4) Terdapat 15 mahasiswa (24.6%) yang sangat mampu dalam melakukan komunikasi interpersonal. Berdasarkan hasil peneliti tersebut, peneliti menyusun usulan topik- topik bimbingan pibadi-sosial sebagai materi pendampingan untuk mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

  THE DESCRIPTION OF INTERPERSONAL COMMUNICATION SKILL OF THE THIRD SEMESTER STUDENTS OF GUIDANCE AND COUNSELING STUDY PROGRAM FACULTY OF TEACHERS TRAINING AND EDUCATION AT SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA IN 2012/2013 ACADEMIC YEAR by

  Benediktus Herru Sukoco Sanata Dharma University

  Yogyakarta 2013

  This research belongs to a descriptive study which aims at obtaining an overview of interpersonal communication skill of the third semester students of guidance and counseling study program, faculty of teachers training and education at Sanata Dharma University Yogyakarta in 2012/2013 academic year and compiling the suggested topics of personal-social guidance topics related to interpersonal communication skill.

  The subject in this study is the third semester students of guidance and counseling study program, faculty of teachers training and education at Sanata Dharma University Yogyakarta in 2012/2013 academic year consisting of 61 people. The instrument used in this research is a questionnaire of interpersonal communication skills level compiled by the researcher himself consisting of 45 items. The test of reliability is using the split-half method with reliability coefficient 0.947.

  The result of this research shows that: There were no students (0%) who are much less capable and less capable of conducting interpersonal communication; There were 3 students (4.9%) who were quite capable of conducting interpersonal communication; There were 43 students (70.5%) who were capable of conducting interpersonal communication; There were 15 students (24.6%) who were very capable of conducting interpersonal communication. Based on this result, the researcher formulates personal-social guidance topics related to interpersonal communication skills as an assistance materials to students.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus atas segala rahmat yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah mendukung dan mendampingi penulis. Oleh karena itu, secara khusus penulis mengucapkan terima kasih secara tulus kepada:

  1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi, M.A.., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi, meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan skripsi.

  3. Bapak dan Ibu dosen di program studi Bimbingan dan Konseling yang telah mendampingi penulis selama perkuliahan dan membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan yang telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu dan kesediaannya sebagai responden dalam melaksanakan penelitian.

  5. Kedua orangtuaku Bapak Yohanes Mudadi dan Ibu Kasilda Rokiah yang dengan setia memberikan kasih sayang, semangat, dana, nasehat dan doa pada penulis.

  6. Kedua Adikku Angela Sri H dan Stefanus Wahyu H yang tanpa henti selalu memberikan motivasi dan doa pada penulis.

  7. Paklik Giyanto dan Buklik Marwisah yang dengan setia memberikan kasih sayang, semangat, dana, nasehat dan doa pada penulis.

  8. Sahabat-sahabatku: Dita, Moshe, Judith, Cella, Chandra Ningtyas, Elis, Dorce, Dian, Diana, Chandra Kristanto, Moyo, Bona, Vita, dan Ocha yang selalu memberikan dukungan, perhatian, dan bantuan dalam pembuatan skripsi.

  9. Sahabat-sahabatku mahasiswa Bimbingan dan Konseling 2008 yang selalu memberikan semangat dan perhatian.

  10. Sahabat-sahabatku Keluarga Plus : Ardian, Chandra, William, Marlo, Sonny, Irin dan Mika. Terima kasih atas segala doa dan dukungan kalian semua.

  11. Sahabatku Mas Wahyu dan Mbak Indah terima kasih atas segala doa dan dukungan kalian berdua.

  12. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan bidang Bimbingan dan Konseling.

  Yogyakarta, 15 Agustus 2013 Benediktus Herru Sukoco

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................. vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

ix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ....................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah .....................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ...............................................................................

  5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................

  6

  6 D. Manfaat Penelitian ..............................................................................

  E. Definisi Operasional ...........................................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA .......................................................................

  8 A. Hakikat Komunikasi Interpersonal .....................................................

  11 1. Pengertian Komunikasi ..................................................................

  13 2. Pengertian Komunikasi Interpersonal .............................................

  13 3. Sifat-sifat Komunikasi Interpersonal ..............................................

  15 4. Kemampuan Komunikasi Interpersonal ........................................

  13

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................

  23 A. Jenis Penelitian ...................................................................................

  23 B. Subjek Penelitian ................................................................................

  23 C. Instrumen Penelitian ...........................................................................

  24 1. Alat Pengumpul Data .......................................................................

  24 2. Format Pernyataan ..........................................................................

  25 3. Penentuan Skor ...............................................................................

  25 4. Kisi-kisi ............................................................................................

  26 D. Validitas dan Reliabilitas .....................................................................

  27 1. Validitas ..........................................................................................

  27 2. Reliabilitas .....................................................................................

  30 E. Prosedur Pengumpulan Data ...............................................................

  31 1. Tahap Persiapan ..............................................................................

  31 2. Pengambilan Data Penelitian ..........................................................

  33 F. Teknik Analisis Data ...........................................................................

  34 BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI SOSIAL ..................

  40 A. Hasil Penelitian ...................................................................................

  40 1. Deskripsi Kemampuan Komunikasi Interpersonal .........................

  40

  2. Hasil Analisis Butir-butir Instrumen Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal ...................................................................................

  42 B. Pembahasan dan Usulan Topik-topik Bimbingan Pribadi-sosial .......

  45 BAB V PENUTUP ..........................................................................................

  52 A. Kesimpulan .........................................................................................

  52 B. Saran ...................................................................................................

  52 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 53

  Lampiran

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal ...................................................................................

  26 Tabel 2 Hasil Analisis Item Total Korelation Instrument Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal ..............................................................

  29 Tabel 3 Norma Katagori Kemampuan Komunikasi Interpersonal ..............

  35 Tabel 4 Norma Kategorisasi Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 .................................................................

  37 Tabel 5 Norma Katagori Skor Item Kemampuan Komunikasi Interpersonal ....................................................................................

  38 Tabel 6 Norma Kategorisasi Skor Item Skala Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 .................................................................

  39 Tabel 7 Pengolongan Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ................................................................

  41 Tabel 8 Pengolongan Skor Item Skala Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ................................................................. 43

  Tabel 9 Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial Untuk Membantu Meningkatkan Kemampuan Komunikasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Grafik 1 Penggolongan Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran ..................................................................................

  42 Grafik 2 Penggolongan Skor Item Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran ...................................................................................

  44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Lampiran 1 Kuesioner Tingkat Kemampuan Komunikasi Interpersonal Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun ajaran 2012/2013 .......................................

  56 Lampiran 2 Reliabilitas dan Perhitungan Koefisien Korelasi Uji Coba Kuesioner .................................................................

  60 Lampiran 3 : Tabulasi Data Penelitian ..........................................................

  69 Lampiran 4 : Surat Keterangan Ijin Uji Coba dan Penelitian .......................

  71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Bab ini memuat latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

  penelitian, dan definisi operasional A.

   Latar Belakang Masalah

  Manusia adalah mahluk sosial yang berkembang dan senatiasa membutuhkan orang lain. Manusia membutuhkan dan senantiasa berusaha menjalin komunikasi dengan lingkungan di sekitarnya. Selain itu, ada sejumlah kebutuhan di dalam diri manusia yang hanya dapat dipuaskan melalui komunikasi dengan sesamanya (Supratiknya, 1995: 9).

  Komunikasi adalah sebuah cara yang digunakan sehari-hari dalam menyampaikan pesan yang terbentuk melalui sebuah proses yang melibatkan dua orang atau lebih di mana satu sama lain memiliki peran dalam membuat pesan, mengubah isi dan makna, merespon pesan tersebut, serta memeliharanya di ruang publik. Salah satu bentuk komunikasi adalah komunkasi antar pribadi atau komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang melibatkan dua orang atau lebih, yang terjadi dalam interaksi tatap muka (Liliweri, 1991: 12).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2 Berkomunikasi antar pribadi atau secara ringkas komunikasi merupakan suatu keharusan bagi manusia. Dalam kehidupan sosial, individu tidak bisa lepas dari orang lain. Dalam proses interaksi sosial tersebut ia membutuhkan dan senatiasa menjalin serta membuka komunikasi atau hubungan dengan sesamanya. Kebutuhan ini tidak bisa diabaikan karena komunikasi merupakan kebutuhan yang eksistensial bagi manusia (Supratiknya, 1995: 9).

  Melalui komunikasi individu menemukan dirinya, mengembangkan konsep diri dan menetapkan hubungan dengan dunia di sekitar. Hubungan individu dengan orang lain akan menentukan kualitas hidup. Komunikasi juga ditujukan untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik dengan orang lain.

  Kemampuan komunikasi antar pribadi dapat terwujud apabila individu memperhatikan pola hubungan yang timbal balik atau dua arah. Hal ini mengandung arti bahwa dalam berkomunikasi perlu memperhatikan masing-masing individu yang melakukan komunikasi. Berusaha benar-benar mengerti orang lain merupakan dasar berkomunikasi dengan orang lain.

  Komunikasi empatik adalah komunikasi yang menunjukan adanya saling pengertian diantara perilaku komunikasi (Liliweri, 1991: 31). Komunikasi yang empatik dapat terjadi apabila seseorang terlebih dahulu mengerti orang lain, memahami karakter dan maksud/tujuan orang lain. Dengan kata lain berusaha menempatkan dirinya pada tempat orang lain, berusaha mengerti apa yang dirasakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dipikirkan oleh orang yang sedang hadapi. Ditegaskan juga oleh Supratiknya (1995:11) bahwa setiap orang memiliki sudut pandang yang berbeda satu sama lain, maka kemampuan memahami sudut pandang orang lain sangat penting agar individu dapat berkomunikasi secara baik.

  Kemampuan mengembangkan komunikasi antar pribadi merupakan salah satu keterampilan yang amat diperlukan dalam rangka pengembangan seorang diri guru bimbingan dan konseling baik secara personal maupun profesional. Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang atau seberapa hebat seseorang dalam memahami teori konseling, kesuksesan dalam konseling tidak akan pernah diperoleh tanpa penguasaan komunikasi interpersonal yang baik.

  Keterampilan berkomunikasi bukan merupakan kemapuan yang dibawa sejak lahir dan juga tidak akan muncul tiba-tiba saat individu memerlukannya. Kerampilan tersebut harus dipelajari atau dilatih. Komunikasi adalah keterampilan yang paling penting dalam proses bimbingan dan konseling. Guru bimbingan dan konseling menghabiskan sebagian besar jam layanannya dengan berkomunikasi.

  Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma secara khusus dididik untuk menjadi guru profesional bimbingan dan konseling khususnya di sekolah, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk mereka berkerja sebagai konselor diluar sekolah, seperti di rumah sakit, perusahaan, lembaga swadaya masyarakat, balai rehabilitasi dan lain-lain. Oleh karena itu keterampilan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  4 berkomunikasi yang efektif perlu dimiliki oleh mahasiswa prodi BK agar kelak mereka dapat menjadi seorang konselor yang profesional.

  Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 (Depdiknas, 2003) konselor harus memiliki beberapa kompetensi salah satu kompetensi yang harus dimiliki adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Oleh karena itu sebagai calon konselor mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 diharapkan memiliki kemampuan yang baik dalam komunikasi interpersonal.

  Penelitian ini ingin mengungkap kemampuan komunikasi interpersonal pada mahasiswa semester tiga BK dalam kegiatan pendidikan di prodi BK. Penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam mempersiapkan mahasiswa BK menjadi guru bimbingan dan konseling yang memiliki kemampuan berkomunikasi yang efektif setelah lulus dari prodi BK. Peneliti memilih mahasiswa semester tiga dengan alasan mahasiswa angkatan ini sudah hampir menempuh separuh waktu dan masih lama menjalankan studi di prodi BK sehingga masih banyak waktu untuk melatih mahasiswa agar memiliki kemampuan komunikasi yang efektif.

  5 B. Rumusan Masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Berdasarkan latar belakang di atas, masalah penelitian yang muncul dan ingin dicari tahu jawabannya melalui penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 ?

  2. Berdasarkan hasil analisis butir-butir instrumen kuesioner kemampuan komunikasi interpersonal yang tergolong rendah, topik-topik bimbingan klasikal apa saja yang implikatif diusulkan dan sesuai untuk membantu meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal.

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan:

  1. Mendeskripsikan tingkat kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Tahun Ajarn 2012/2013.

  2. Mengusulkan topik-topik bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa dalam meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal pada mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  6

D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Memberikan gambaran mengenai tingkat kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

  2. Manfaat praktis Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan informasi yang berguna dalam bidang pendampingan mahasiswa demi peningkatan kemampuan komunikasi interpersonal.

E. Definisi Operasional

  Berikut ini dijelaskan definisi operasional dari beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini

  1. Komunikasi interpersonal adalah relasi secara langsung antara satu orang dengan orang yang lain, saling memberikan informasi serta adanya umpan balik antara pemberi dan penerima pesan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Kemampuan komunikasi interpersonal adalah kesanggupan atau kecakapan seseorang dalam mengirimkan pesan-pesan sehingga mampu diterima oleh orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik yang langsung. Aspek-aspek komunikasi interpersonal dalam penelitian ini meliputi: keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesamaan sebagai mana diukur dalam penelitian ini.

  3. Mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 adalah mahasiswa aktif yang terdaftar di Program Studi Bimbingan dan Konseling , FKIP, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI Bab ini memuat pengertian komunikasi, komunikasi interpersonal, sifat-sifat

  komunikasi interpersonal, aspek-aspek kemampuan komunikasi interpersonal, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan komunikasi interpersonal.

A. Hakikat Komunikasi Interpersonal 1. Pengertian Komunikasi

  Secara etimologi, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communicatio yang berasal dari kata communis yang berarti sama makna mengenai satu hal. Jadi komunikasi itu berlangsung apabila antara orang-orang atau peserta yang terlibat dalam komunikasi terdapat persamaan makna mengenai suatu hal yang di komunikasikan (Effendi, 1992: 9).

  Komunikasi terjadi karena adanya kesamaan makna antara komunikator dan komunikan. Kesamaan dalam komunikasi tidak hanya kesamaan makna tetapi tujuan dan maksud sehingga komunikasi bisa tetap terus berlangsung. Selain itu komunikasi juga melibatkan pikiran perasaan dan tingkah laku. Rahmat (2000: 10), menyatakan bahwa komunikasi sangat erat kaitannya dengan perilaku dan pengalaman kesadaran manusia, komunikasi itu memiliki arti yang luas dan tidak hanya sebatas pada bahasa, penulisan dan lisan saja, tetapi mencakup semua prilaku manusia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Menurut Rahmat (2000: 21), komunikasi ada dua bentuk yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Dalam komunikasi verbal bahasa adalah alat yang utama, sedangkan dalam komunikasi non verbal dibutuhkan interpretasi dari ekspresi wajah, gerak tubuh dan tangan, postur tubuh, suara, dan pola bicara.

  Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi bukan hanya penyampaian pesan antara satu orang dengan orang lain tetapi mencakup makna atau isi dari komunikasi dan isyarat- isyarat yang terdapat dalam komunikasi tersebut. Komunikasi adalah penyampaian pesan antara satu orang dengan orang lain dalam situasi tatap muka, baik secara verbal maupun non verbal, dengan tujuan untuk mendapatkan informasi atau menyampaikan pesan kepada orang lain.

2. Pengertian Komunikasi Interpersonal

  Menurut De Vito (1995) Komunikasi interpersonal adalah pengiriman pesan- pesan dari seseorang dan diterima orang lain atau sekelompok orang dengan efek dan umpan balik langsung. Ditambahkan juga oleh Efendy (dalam Liliweri 1991) komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan seorang komunikan. Rogers (dalam Liliweri 1991) mengemukakan bahwa komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi dari mulut kemulut yang terjadi dalam interaksi tatap muka dengan beberapa pribadi. komunikasi interpersonal dapat mengungkap apa yang ada dalam pikiran dan perasaan seseorang sehingga maksud dan tujuan komunikator dan komunikan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  tercapai. Komunikasi interpersonal berlangsung karena antara satu orang dan orang lainnya saling memerlukan informasi sehingga terjadi umpan balik langsung.

  Komunikasi interpersonal akan efektif apabila antara kedua belah pihak ada umpan balik.

  Komunikasi interpersonal adalah kemampuan individu untuk senantiasa menjalin komunikasi dan interaksi secara mendalam terhadap individu lain, agar selalu dalam keadaan seimbang, sehingga muncul keakraban diantara kedua belah pihak dan menumbuhkan rasa pengertian serta emosional yang tepat diantara keduanya saat melakukan interaksi yang berupa komunikasi interpersonal. Komunikasi interpersonal dianggap paling efektif untuk mengubah sikap pendapat dan prilaku seseorang, karena sifatnya dialogis berupa percakapan umpan balik yang bersifat langsung.

  Menurut Rahmat (2000: 150), komunikasi interpersonal disebut efektif apabila pertemuan antara komunikator dan komunikan merupakan hal yang menyenangkan, dengan kata lain perasaan senang yang muncul akibat dari komunikasi interpersonal yang menyebabkan pelaku dari komunikasi tersebut saling terbuka, gembira, santai, dan lain sebagainya atau sebaliknya apabila komunikasi interpersonal berjalan tidak menyenangkan pelaku komunikasi akan merasa tegang, resah, tidak enak, serta menutup diri dan menghindari komunikasi interpersonal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah pengiriman pesan antar individu satu dengan individu lain untuk mendapatkan informasi dan mengungkapkan apa yang ada dalam pikiran, perasaan sehingga terjalin hubungan yang lebih baik.

3. Sifat-sifat Komunikasi Interpersonal

  Ada beberapa sifat komunikasi interpersonal (Liliweri, 1991: 31-39) diantaranya: a. Komunikasi interpersonal melibatkan perilaku verbal dan non verbal.

  Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung dengan tatap muka sehingga aksi dan reaksi verbal maupun non verbal terdengar dan terlihat, tanda-tanda verbal dapat diwakili dalam menyebut kata-kata, mengungkapkan baik lisan maupun tulisan, sedangkan tanda-tanda non verbal terlihat dalam ekspresi wajah, gerak dan lain-lain.

  b. Komunikasi interpersonal melibatkan perilaku spontan. Orang dapat mengatakan apa yang ada didalam benaknya kemudian mewujudkan melalui lisan, perilaku spontan dilakukan secara tiba-tiba, serta merta untuk menjawab suatu rangsangan dari luar tanpa berpikir terlebih dahulu.

  c. Komunikasi interpersonal sebagai suatu proses yang berkembang.

  Komunikasi interpersonal sebenarnya tidak statis tetapi bersifat dinamis, pada saat terlibat komunikasi interpersonal manusia tidak sadar bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  menukar pengalamannya, memberi suatu informasi, menukar ide-ide dan pengetahuannya.

  d. Komunikasi interpersonal harus melibatkan umpan balik dan hubungan interaksi. Komunikasi interpersonal harus ditandai dengan adanya umpan balik. Umpan balik tersebut harus bersifat pribadi menyatu pada respon verbal maupun non verbal dari seseorang komunikator maupun komunikan secara bergantian umpan balik tidak mungkin ada apa bila tidak terdapat interaksi yang menyertainya.

  e. Komunikasi interpersonal menunjukan adanya suatu tindakan yang nyata.

  Pelaku komunikasi interpersonal harus mampu, sama-sama mempunyai kegiatan aksi dan tindakan nyata, sehingga memberikan tanda bahwa mereka berkomunikasi, hal ini mengandung makna bahwa komunikasi interpersonal tidak hanya memperhatikan sebab datangnya suatu pesan keakibatnya, namun lebih dari itu harus benar-benar memperhatikan seluruh proses komunikasi interpersonal.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sifat komunikasi terdiri dari: komunikasi interpersonal melibatkan perilaku verbal dan non verbal, komunikasi interpersonal melibatkan perilaku spontan, komunikasi interpersonal sebagai proses yang berkembang, komunikasi interpersonal harus melibatkan umpan balik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  hubungan interaksi, komunikasi interpersonal menunjukan adanya suatu tindakan yang nyata.

4. Aspek-aspek Kemampuan Komunikasi Interpersonal

  Kemampuanan komunikasi interpersonal dapat diukur dari tingkat penyampaian pesan dimana secara lebih jauh mampu mempengaruhi orang lain yang diajak berkomunikasi. Kemampuan komunikasi interpersonal juga dapat dilihat, dengan tetap terjaganya hubungan yang terjalin.

  De Vito (1995) berpendapat ada beberapa aspek dalam komunikasi interpersonal agar komunikasi dapat berjalan dengan baik yaitu: a. Keterbukaan Kualitas keterbukaan dalam komunikasi interpersonal ada tiga hal.

  Pertama, kesadaran untuk membuka diri, kesediaan untuk memberikan informasi tentang diri. Membuka diri berarti juga membagikan kepada orang lain perasaan-perasaan yang dimiliki.

  Kedua, kesadaran untuk bereaksi secara jujur menanggapi pesan dari orang lain. Orang yang diam, tidak kritis, dan tidak tanggap pada umumnya merupakan peserta percakapan yang menjemukan. Dalam berkomunikasi individu diharapkan untuk bereaksi secara terbuka terhadap apa yang diucapkan dari individu lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ketiga, kesadaran untuk memiliki dan mengakui perasaan dan gagasan yang timbul. Hal ini mengacu pada keberanian seseorang untuk mau memiliki dan mengakui perasaan dan gagasan yang ditunjukan kepada individu lain, ia juga mau bertangung jawab atas pikiran dan perasaannya.

  b. Empati Komunikasi interpersonal yang baik perlu didukung oleh sikap empati dari pihak- pihak yang berkomunikasi. Empati diartikan sebagai “ikut merasakan”. Berempati dengan seseorang berarti ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain . Dalam berempati seseorang memiliki perasaan yang sama dengan kondisi yang dialami orang lain.

  Cara yang dapat digunakan untuk berempati adalah dengan menahan godaan untuk mengevaluasi, menilai, menafsirkan, dan mengkritik. Dengan makin mengenal seseorang, keinginannya, pengalamannya, kemampuannya, ketakutannya, makin mampu kita melihat apa yang di lihat orang itu, dan merasakan seperti apa yang dirasakannya

  c. Sikap mendukung Sikap mendukung dapat diperlihatkan dengan cara : 1) Bersikap deskriptif bukan evaluatif.

  Sikap deskriptif dapat dipahami sebagai sikap yang tidak mengevaluasi. Sikap yang tidak mengevaluasi menjadikan orang bebas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dalam mengungkapkan perasaannya, sehingga orang tidak malu dan tidak akan merasa dirinya menjadi bahan kritikan terus-menerus.

  2) Spontanitas Seseorang yang spontan dalam komunikasinya akan terus terang serta terbuka dalam mengutarakan pikirannya biasanya bereaksi dengan cara yang sama dan terbuka. 3) Profesionalisme

  Bersikap profesional berarti bersikap tentatif dan memiliki kemampuan untuk berfikir secara terbuka, mampu menerima pandangan yang berasal dari orang lain dan bersedia untuk mengubah dirinya kalau perubahan itu dipandang perlu.

  d. Sikap positif Sikap positif dalam komunikasi interpersonal dikomunikasikan dengan cara:

  1) Menyatakan sikap positif Komunikasi interpersonal akan terbina jika orang memiliki sikap positif terhadap diri mereka sendiri. Orang yang merasa positif dengan dirinya sendiri akan mengisyaratkan perasaan ini kepada oran lain, yang selanjutnya akan merefleksikan perasaan positif ini.

  2) Dorongan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dorongan yang diberikan dapat berupa verbal seperti pujian, atau non verbal seperti senyuman atau anggukan kepala. Dorongan positif pada umumnya berbentuk pujian atau penghargaan, dan terdiri atas perilaku yang biasanya diharapkan, dinikmati dan dibanggakan. Dorongan positif ini mendukung citra pribadi seseorang dan membuat seseorang merasa lebih baik.

  e. Kesetaraan Komunikasi Interpersonal akan lebih baik apa bila suasananya setara.

  Artinya, harus ada pengakuaan secara diam-diam bahwa kedua belah pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan bahwa masing-masing individu mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan. Dalam suatu hubungan antar pribadi ditandai oleh kesetaraan, ketidak sependapatan dan konflik lebih dilihat sebagai upaya untuk memahami perbedaan yang pasti ada ketimbang sebagai suatu kesempatan untuk menjatuhkan pihak lain.

  Kesetaraan tidak mengharuskan seseorang untuk menerima dan menyetujui begitu saja semua perilaku verbal dan non verbal pihak lain.

  Kesetaraan berarti penerimaan terhadap pihak lain atau memberikan penghargaan positif tak bersyarat kepada orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal yang baik dapat terjalin bila dalam proses komunikasi yang dilakukan terdapat keterbukaan, empati, dukungan, kepositifan, dan kesetaraan diantara pelaku komunikasi. Peneliti menggunakan aspek-aspek di atas dalam menyusun alat ukur tingkat kemampuan komunikasi interpersonal.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemampuan Komunikasi Interpersonal

  Lunandi (1989) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi antar pribadi, yaitu: a. Citra diri

  Setiap manusia memiliki gambaran tertentu mengenai dirinya sendiri, status sosial, kelebihan, dan kekurangannya. Gambaran itu menjadi penentu bagi caranya berbicara, menjadi penyaring bagi apa yang dilihatnya, penilaiannya terhadap segala yang berlangsung di sekitarnya. Citra diri menentukan persepsi dan ekspresi seseorang. Citra diri sebagai orang yang lemah akan terlihat pada komunikasinya dengan orang lain. Sukar berbicara bebas, sulit menyatakan isi hati dan pikiran.

  Manusia belajar menciptakan citra diri yang dimiliki melalui hubungan dengan orang lain, terutama manusia lain yang penting bagi dirinya.

  Melalui kata-kata atau komunikasi tanpa kata dari orang lain ia mengetahui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Sukses komunikasi interpersonal banyak tergantung pada kualitas citra diri yang kita miliki. Bila seseorang memiliki citra diri yang positif, ia akan menjadi lebih terbuka dan menghargai perbedaan dengan orang lain sehingga komunikasi akan terasa lebih menyenangkan.

  b. Citra pihak lain Citra pihak lain juga menentukan cara dan kemampuan orang untuk berkomunikasi. Umumnya orang lain memiliki gambaran tersendiri tentang diri seseorang dan dengan gambaran tersebut mereka berkomunikasi. Citra diri dan citra pihak lain memiliki perpaduan yang kuat untuk menentukan gaya dan ciri seseorang ketika berkomunikasi. Misalnya, seorang ayah yang memiliki citra anaknya sebagai manusia ingusan yang tak tahu apa-apa, maka ia akan cenderung bertingkah laku otoriter: mengatur, melarang, mengharuskan c. Lingkungan fisik Tingkah laku manusia berbeda dari satu tempat ke tempat yang lain.

  Setiap tempat memiliki norma sendiri yang harus dihormati. Lingkungan- lingkungan fisik memberikan batasan manusia untuk berperilaku. Seseorang mungkin akan lebih banyak berbisik ketika berada di tempat beribadah, lebih suka berteriak ketika berada di rumah sendiri.

  d. Lingkungan sosial Lingkungan sosial ikut berperan menentukan tingkah laku dan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  19

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  di sebuah hotel berbintang tentu akan berbeda dengan pakaian yang ia gunakan ketika menghadiri pesta pernikahan pembantu tetangganya. Untuk mencapai komunikasi yang efektif, seseorang harus memiliki kepekaan terhadap lingkungan di mana ia berada, membedakan lingkungan yang satu dengan yang lainnya.

  e. Kondisi Orang tidak selamanya berada pada kondisi puncak. Secara fisik orang kadang-kadang merasa letih, lesu. Ketika seseorang berada pada kondisi yang penuh semangat, ia akan punya kecenderungan untuk cermat dalam memilih kata-kata, peka terhadap perasaan pihak lain yang menerima komunikasi.

  Selain kondisi fisik, kondisi emosi juga menjadi faktor penentu. Orang yang sedang marah cenderung bersikap keras, ucapannya tajam, persepsinya cenderung negatif dan kurang peduli pada maksud pihak lain.

  f. Bahasa tubuh Komunikasi tidak hanya dikirimkan atau terkirim melalui medium kata-kata yang diucapkan. Badan manusia juga merupakan medium komunikasi. Melalui gerakan tubuh, gerakan mata, ekspresi wajah, kecepatan, dan volume suara orang lain menafsirkan pesan apa yang ingin dikirimkan lawan bicara. Agar komunikasi yang dijalin menjadi lebih efektif, maka harus diusahakan pesan yang dikirimkan secara verbal haruslah diikuti gerakan nonverbal yang tepat. Jika seseorang mengatakan bahwa ia senang bertemu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  yang langsung, melihat-lihat ke sekelilingnya seakan-akan mencari orang lain orang ini mengirimkan pesan yang bertentangan.

  Dari uraian di atas disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi komunikasi interpersonal adalah citra diri, citra pihak lain, lingkungan fisik, lingkungan sosial, kondisi, dan bahasa tubuh.

B. Mahasiswa Semester III Program Studi Bimbingan dan Konseling Menurut Peraturan Akademik Unversitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Universitas. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada Program Studi Bimbingan dan Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

Deskripsi masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-top

0 0 127

Studi kuantitatif deskriptif tentang sikap mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma terhadap pendidikan karakter.

0 0 166

Deskripsi kemampuan komunikasi interpersonal mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

0 0 90

Kecerdasan emosi mahasiswa baru studi deskriptif pada mahasiswa semester II kelas A angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 20132014

0 1 130

Deskripsi kecerdasan intrapersonal mahasiswa semester tiga program studi bimbingan dan konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma tahun ajaran 2006/2007 dan implikasinya terhadap usulan kegiatan bimbingan untuk meningkatkan

0 0 190

Deskripsi minat jabatan mahasiswa Prodi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2006 dengan menggunakan tes minat jabatan Lee-Thorpe - USD Repository

0 0 95

Faktor-faktor penyebab lamanya penulisan skripsi oleh mahasiswa : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntasi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 150

Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan profesi guru : studi kasus pada mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD Repository

0 1 153

Retret model shared christian praxis sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD

0 3 197

Deskripsi motivasi belajar mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma angkatan tahun 2010 - USD Repository

0 0 92