Deskripsi masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan implikasinya terhadap usulan topik-top

(1)

viii ABSTRAK

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH MAHASISWA SEMESTER TIGA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Kandida Valeria Hubung

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah 70 mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling tahun ajaran 2014/2015. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mendapat inspirasi dari Alat Ungkap Masalah yang disusun oleh Prayitno, dkk dan dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari 43 pernyataan yang mencakup ketiga aspek yaitu: (1) aspek belajar (2) aspek sosial (3) aspek pribadi. Data dianalisis dengan menggunakan kriteria Penilaian Azwar dan digolongkan menjadi 3 yaitu dialami, cukup dialami, dan kurang dialami.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) terdapat (53,4%) masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 antara lain sulit membagi waktu dan merasa rendah diri atau kurang percaya diri. (b) terdapat (46,6%) masalah-masalah yang cukup intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 antara lain kurang mampu mengatasi pengaruh negatif dari kelompok atau teman sebaya dan sering merasa murung dan tidak bahagia. (c) tidak ada (0%) masalah-masalah yang kurang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian disusunlah usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk membantu mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk mengatasi masalahnya.


(2)

ix ABSTRACT

DESCRIPTION OF PROBLEMS THAT INTENSE EXPERIENCED BY STUDENTS OF THE THIRD SEMESTER STUDY PROGRAM GUIDANCE AND COUNSELLING, FACULTY OF TEACHERSHIP AND

SCIENCE EDUCATION, UNIVERSITY OF SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014/2015 ACADEMIC YEAR AND THE IMPLICATIONS OF PROPOSED TOPICS CLASSICAL GUIDANCE

Kandida Valeria Hubung Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

This study attempts to describe intense problems experienced by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year and make proposals guidance klasikal topics appropriate.

This study is a descriptive survey method. The subjects were 70 students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year. The research instrument was a questionnaire that takes inspiration from the Reveral Tool Issues compiled by Prayitno, et al modified by researchers. The questionnaire consists of 43 statements that cover all three aspects of the problems experienced intense namely: (1) aspects of learning (2) social aspects (3) The personal aspect. Data were analyzed using Azwar Assessment criteria and classified into 3 experienced, quite experienced, and less experienced.

The results showedthat(a) there is (53.4%) intenseproblemsexperienced by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year, among others, is difficult to divide time and feel inferior or lacking in confidence. (b) there is a ( 46,6%) problems are quite intense experienced by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year, among others, are less able to overcome the negative effects of groups or peers and often feel moody an unhappy. (c) no (0%) problems experienced by less intense by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year. Based on the research proposal drafted guidance classical topics to help students of third semester Study Program Guidance and Counseling to copy with the problem.


(3)

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH MAHASISWA SEMESTER TIGA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Kandida Valeria Hubung 091114063

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(4)

i

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH MAHASISWA SEMESTER TIGA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Kandida Valeria Hubung 091114063

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2015


(5)

(6)

(7)

iv MOTTO

Saya bukannya pintar, hanya saja, saya bergelut dengan masalah lebih lama” -Albert Einstein-

Segala sesuatu terletak pada keberanian untuk menghadapi apapun yang

datang dalam hidup” -St. Teresa dari Avila-

“Jangan takut untuk berjalan pelan:takutlah jika Anda hanya berdiam diri” -Pribahasa China-


(8)

v

PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada:

1. Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Orangtuaku tercinta Bapak Artawil dan Ibu Serenia 3. Adikku tercinta Gregorius Magnus Luhat

4. Anakku tercinta Melania Grecce Ho’ong 5. Oma-oma tersayang di Panti Wreda 6. Teman-teman BK 2009


(9)

(10)

(11)

viii ABSTRAK

DESKRIPSI MASALAH-MASALAH YANG INTENS DIALAMI OLEH MAHASISWA SEMESTER TIGA

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 DAN IMPLIKASINYA

TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL Kandida Valeria Hubung

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 dan membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian adalah 70 mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling tahun ajaran 2014/2015. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mendapat inspirasi dari Alat Ungkap Masalah yang disusun oleh Prayitno, dkk dan dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari 43 pernyataan yang mencakup ketiga aspek yaitu: (1) aspek belajar (2) aspek sosial (3) aspek pribadi. Data dianalisis dengan menggunakan kriteria Penilaian Azwar dan digolongkan menjadi 3 yaitu dialami, cukup dialami, dan kurang dialami.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (a) terdapat (53,4%) masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 antara lain sulit membagi waktu dan merasa rendah diri atau kurang percaya diri. (b) terdapat (46,6%) masalah-masalah yang cukup intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015 antara lain kurang mampu mengatasi pengaruh negatif dari kelompok atau teman sebaya dan sering merasa murung dan tidak bahagia. (c) tidak ada (0%) masalah-masalah yang kurang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan hasil penelitian disusunlah usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk membantu mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk mengatasi masalahnya.


(12)

ix ABSTRACT

DESCRIPTION OF PROBLEMS THAT INTENSE EXPERIENCED BY STUDENTS OF THE THIRD SEMESTER STUDY PROGRAM GUIDANCE AND COUNSELLING, FACULTY OF TEACHERSHIP AND

SCIENCE EDUCATION, UNIVERSITY OF SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014/2015 ACADEMIC YEAR AND THE IMPLICATIONS OF PROPOSED TOPICS CLASSICAL GUIDANCE

Kandida Valeria Hubung Sanata Dharma University

Yogyakarta 2015

This study attempts to describe intense problems experienced by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year and make proposals guidance klasikal topics appropriate.

This study is a descriptive survey method. The subjects were 70 students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year. The research instrument was a questionnaire that takes inspiration from the Reveral Tool Issues compiled by Prayitno, et al modified by researchers. The questionnaire consists of 43 statements that cover all three aspects of the problems experienced intense namely: (1) aspects of learning (2) social aspects (3) The personal aspect. Data were analyzed using Azwar Assessment criteria and classified into 3 experienced, quite experienced, and less experienced.

The results showedthat(a) there is (53.4%) intenseproblemsexperienced by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year, among others, is difficult to divide time and feel inferior or lacking in confidence. (b) there is a ( 46,6%) problems are quite intense experienced by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year, among others, are less able to overcome the negative effects of groups or peers and often feel moody an unhappy. (c) no (0%) problems experienced by less intense by students of third semester Study Program Guidance and Counseling, Faculty Of Teachership And Science Education, University of Sanata Dharma Yogyakarta 2014/2015 academic year. Based on the research proposal drafted guidance classical topics to help students of third semester Study Program Guidance and Counseling to copy with the problem.


(13)

x

Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha baik atas segala rahmat dan kesetiaan-Nya

sehingga penulis memperoleh kekuatan dan semangat untuk tetap setia menyusun skripsi.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

berkat bantuan, perhatian, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

secara khusus penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2. Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., selaku dosen pembimbing yang dengan penuh

kesabaran meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan

kepada peneliti dalam proses menyelesaikan skripsi ini.

3. Para dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

atas kebersamaan dan ilmu yang telah diberikan kepada peneliti.

4. Pemerintah kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.

5. Para karyawan perpustakaan, sekretariat Program Studi Bimbingan dan

Konseling, yang dengan ramah, sabar, setia membantu peneliti dalam hal

peminjaman buku, dan pengurusan administrasi

6. Seluruh mahasiswa Bimbingan dan Konseling angkatan 2013 yang bersedia

meluangkan waktunya untuk menjadi subjek penelitian ini.

7. Kedua orangtua terkasih, Bapak Artawil dan Ibu Serenia yang tiada henti-hentinya

memberikan motivasi, doa, dan kasih sayangnya sehingga skripsi ini dapat


(14)

(15)

xii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTTO... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vii

ABSTRAK... viii

ABSTRACT... ix

KATA PENGANTAR... x

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL... xvi

DAFTAR GRAFIK... xviii


(16)

xiii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian... 6

E. Definisi Operasional... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Arti dan Jenis-Jenis Masalah... 8

1. Pengertian Masalah... 8

2. Jenis-Jenis Masalah... 9

B. Mahasiswa Sebagai Individu Pada Masa Remaja Akhir.... 13

1. Pengetian Masa Remaja... 13

2. Ciri Khas Remaja Akhir... 14

3. Tugas Perkembangan Remaja... 18

C. Bimbingan Klasikal Di Perguruan Tinggi... 19

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling... 20

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling... 20

3. Bidang Bimbingan dan Konseling... 21

4. Bimbingan Klasikal... 22

5. Bimbingan Klasikal Untuk Membantu Mengatasi Masalah... 23


(17)

xiv BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... 24

B. Subjek Penelitian... 24

C. Instrumen Penelitian... 25

1. Alat Pengumpulan Data... 25

2. Skoring... 26

3. Kisi-Kisi Kuesioner... 26

4. Validitas... 28

5. Reliabilitas... 29

D. Prosedur Pengumpulan Data... 31

1. Tahap Persiapan... 31

2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data... 31

E. Teknik Analisis Data... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 35

B. Pembahasan... 40

C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Klasikal Untuk Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling... 56


(18)

xv BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan... 73

B. Saran... 74

DAFTAR PUSTAKA... 76


(19)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kisi-Kisi Kuesioner Masalah-Masalah Mahasiswa... 27

Tabel 2. Rincian Item Valid dan Gugur... 29

Tabel 3. Kriteria Guilford... 30

Tabel 4. Norma Kategorisasi Tingkat Masalah-Masalah

Yang Intens Dialami Oleh Mahasiswa... 32

Tabel 5. Norma Kategorisasi Masalah-Masalah Yang Intens

Dialami Oleh Mahasiswa Semester Tiga Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015... 34

Tabel 6. Kategori Masalah-Masalah Yang Intens Dialami

Oleh Mahasiswa Semester Tiga Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan ,Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015... 36

Tabel 7. Masalah-Masalah Yang Masuk Kategori

Dialami Mahasiswa... ... 38


(20)

xvii

Cukup Dialami Mahasiswa... 39


(21)

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Kategorisasi Masalah-Masalah Yang Intens


(22)

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuesioner Masalah Mahasiswa... 78

Lampiran 2. Hasil Uji Reliabilitas... 86

Lampiran 3. Hasil Uji Validitas... 87

Lampiran 4. Data Masalah-Masalah Mahasiswa Semester Tiga


(23)

1

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan definisi operasional.

A.Latar Belakang Masalah

Sebagian besar mahasiswa yang hidup di lingkungan kampus mempunyai

satu tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu, menjadi pribadi yang baik,

mendapat gelar sarjana, mempunyai keahlian di bidang pendidikan yang

digeluti dan bisa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada perguruan

tinggi. Mahasiswa dapat digolongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal,

yaitu usia 17-21 tahun dan 22-24 tahun. Pada usia ini mahasiswa mengalami

masa transisi dari remaja akhir kedewasa awal.

Masa mahasiswa meliputi rentang umur dari 18/19 tahun sampai 24/25

tahun. Rentang umur itu masih dapat dibagi-bagi atas periode 18/19 tahun

sampai 20/21 tahun, yaitu mahasiswa dari semester I sampai semester IV; dan

periode waktu 21/22 tahun sampai 24/25 tahun, yaitu mahasiswa dari semester

V sampai dengan semester VIII. Pada rentang umur yang pertama pada

umumnya tampak ciri-ciri sebagai berikut: stabilitas dalam kepribadian mulai

meningkat; pandangan yang lebih realistis tentang diri sendiri dan lingkungan

hidupnya; kemampuan untuk menghadapi segala macam permasalahan secara

lebih matang; gejolak-gejolak dalam alam perasaan mulai berkurang.


(24)

tergantung dari laju perkembangan masing-masing mahasiswa (Winkel dan

Hastuti 2006: 157)

Masa transisi yang dialami mahasiswa, mendorong mahasiswa untuk

menghadapi berbagai tuntutan dan tugas perkembangan yang baru. Tuntutan

dan tugas perkembangan mahasiswa tersebut muncul dikarenakan adanya

perubahan yang terjadi pada beberapa aspek fungsional individu, yaitu fisik,

psikologis, dan sosial. Perubahan tersebut menuntut mahasiswa untuk dapat

menyesuaikan diri.

Belajar di perguruan tinggi memiliki beberapa karakteristik yang berbeda

dengan belajar di sekolah lanjutan. Karateristik utama dari studi pada tingkat

ini adalah kemandirian, baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar dan pemilihan

program studi, maupun dalam pengelolaan diri sebagai mahasiswa. Mahasiswa

juga dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri, tanpa banyak diatur, dan

diawasi. Dalam mengelola hidupnya, mahasiswa dipandang telah cukup

dewasa dalam mengatur hidupnya sendiri.

Kenyataan menunjukkan bahwa tidak jarang ditemukan adanya sebagian

mahasiswa yang belum mampu memenuhi tuntutan dan tugas

perkembangannya sehingga belum bisa secara maksimal menyesuaikan diri

dengan tuntutan yang ada. Hal-hal seperti ini yang dapat memicu munculnya

masalah yang dialami mahasiswa, masalah-masalah yang dialami mahasiswa

juga beragam-ragam namun dapat dikelompokkan kedalam bidang pribadi,


(25)

Permasalahan merupakan sesuatu yang menghambat, menghalangi,

mempersulit, seseorang dalam mencapai sesuatu. Masalah bisa saja berupa

tidak tercapainya tujuan tertentu, belum terpenuhinya kebutuhan tertentu, atau

belum terselesaikan tugas perkembangan tertentu. Setiap mahasiswa

mempunyai masalah yang beraneka ragam di dalam hidupnya. Masalah yang

muncul didalam kehidupan sehari-hari harus dicari penyelesaiannya agar hidup

dapat dijalani dengan perasaan tenang dan semua aktivitas dapat berjalan

dengan baik.

Achmad (2006:27) mengelompokan masalah mahasiswa atas dua kategori,

yaitu masalah studi dan sosial-pribadi, adapun masalah-masalahnya antara lain

sebagai berikut: 1) kesulitan dalam memilih program studi/konsentrasi/pilihan

mata kuliah yang sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia; 2)

kesulitan dalam mengatur waktu belajar disesuaikan dengan banyaknya

tuntutan dan aktivitas perkuliahan, serta kegiatan kemahasiswaan lainnya; 3)

kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar dan buku-buku sumber; 4)

kesulitan dalam menyusun makalah, laporan, dan tugas akhir; 5) kesulitan

dalam mempelajari buku-buku yang berbahasa asing, khususnya bahasa

Inggris; 6) kurangnya motivasi atau semangat belajar; 7) adanya kebiasaan

belajar yang salah; 8) rendahnya rasa ingin tahu dan ingin mendalami ilmu

serta rekayasa; 9) kurangnya minat terhadap profesi; 10) kesulitan

ekonomi/biaya kuliah; 11) kesulitan berkenaan dengan masalah pemondokan;

12) kesulitan menyesuikan diri dengan teman sesama mahasiswa, baik di


(26)

dengan masyarakat sekitar tempat tinggal mahasiswa, khususnya mahasiswa

pendatang; 14) kesulitan karena masalah-masalah keluarga; dan 15) kesulitan

karena masalah-masalah pribadi.

Penyelesaian masalah-masalah yang dialami oleh mahasiswa dapat

berjalan dengan baik apabila mahasiswa mendapat bantuan dari orang lain.

Agar mahasiswa terbantu dalam menyelesaikan masalahnya yang dialami maka

mahasiswa perlu mendapat bimbingan dari dosen atau orang lain yang

dilakukan secara sistematik untuk mendampingi mahasiswa menghadapi

masalahnya dan mahasiswa mendapat perubahan-perubahan positif dalam

dirinya yang sedang berkembang menuju kedewasaan. Menurut Winkel &

Hastuti (2006: 44) bimbingan merupakan proses membantu orang perorangan

dalam memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Secara umum

dapat dikatakan bahwa tujuan dari bimbingan adalah agar individu dapat

mengatur kehidupannya sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri

seoptimal mungkin, memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya

sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan

berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik

padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan

(Winkel dan Hastuti 2006: 65).

Beranjak dari permasalahan di atas terdorong penulis untuk membuat

penelitian kepada mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan

Konseling Universitas Sanata Dharma. Mahasiswa semester tiga dipilih atas


(27)

hampir menempuh separuh waktu dan masih lama menjalankan studi. Harapan

penulis dengan adanya penelitian ini para mahasiswa terbantu dalam

mengembangkan diri secara optimal dan memahami permasalahan yang

dialami serta dapat menyelesaikannya dengan baik. Ini menunjukan bahwa

perlu ada bimbingan dari para dosen atau orang lain yang dilakukan secara

sistematik untuk mendampingi mahasiswa menghadapi masalahnya. Apa bila

masalah-masalah yang dialami mahasiswa kurang mendapat perhatian, maka

tidak tertutup kemungkinan bahwa masalah-masalah ini akan menghambat

perkembangan mahasiswa secara optimal. Oleh karena itu ,penulis tertarik

untuk mengungkap masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa

semester tiga Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Sanata Dharma

tahun ajaran 2014/2015. Dengan mengetahui masalah-masalah yang intens

dialami mahasiswa, maka dapat diusulkan topik-topik bimbingan klasikal yang

sesuai untuk membantu mahasiswa mengatasi masalahnya.

B.Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh jawaban atas

pertanyaan-pertanyaan berikut ini:

1. Masalah-masalah apa sajakah yang intens dialami mahasiswa Program

Studi Bimbingan dan Konseling semester tiga tahun ajaran 2014/2015?

2. Topik-topik bimbingan klasikal apakah yang sesuai untu membantu

mahasiswa Bimbingan dan Konseling semester tiga mengatasi


(28)

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mendeskripsikan masalah-masalah yang intens dialami mahasiswa

Bimbingan dan Konseling semester tiga tahun ajaran 2014/2015

2. Mengusulkan topik-topik bimbingan klasikal yang sesuai untuk membantu

mahasiswa Bimbingan dan Konseling semester tiga mengatasi

masalah-masalah yang intens dialaminya

D.Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Memberikan gambaran mengenai masalah-masalah yang intens dialami

mahasiswa BK semester tiga dan implikasinya pada topik-topik bimbingan

klasikal

2. Manfaat praktis

a. Bagi Program Studi Bimbingan dan Konseling

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan berupa

informasi mengenai masalah-masalah yang intens dialami mahasiswa

Program Studi Bimbingan dan Konseling semester tiga sehingga dapat

disusun program bimbingan guna membantu mahasiswa mengatasi

masalahnya dan mengembangkan diri secara optimal.

b. Bagi dosen Prodi BK

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan berupa

informasi mengenai masalah-masalah yang dialami mahasiswa


(29)

mahasiswa dalam mengembangkan diri dan menghindari, serta

mengatasi hambatan dan masalah yang dihadapi.

c. Bagi mahasiswa Bimbingan dan Konseling semester tiga

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih

mendalam tentang masalah-masalah yang bisa dialami mahasiswa dan

cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut.

d. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan referensi penulis lain jika akan

melakukan penelitian yang sama.

E.Definisi Operasional

1. Masalah merupakan sesuatu yang menghambat, merintangi, atau

mempersulit seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, karena adanya

kebutuhan yang belum terpenuhi, dan masalah adalah sesuatu yang harus

diselesaikan.

2. Usulan topik-topik bimbingan klasikal adalah serangkaian bimbingan yang

dimaksud untuk diberikan kepada mahasiswa secara klasikal dalam waktu


(30)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian tentang arti dan jenis-jenis masalah, mahasiswa sebagai

individu pada masa remaja akhir, dan bimbingan klasikal di perguruan tinggi.

A.Arti dan Jenis-Jenis Masalah 1. Pengertian Masalah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Sugono dkk., 2008: 883)

masalah didefinisikan sebagai sesuatu hal yang harus dipecahkan.

Menurut Sudrajad (2011: 3) masalah dapat diartikan sebagai suatu

kesulitan yang harus dipecahkan atau dicarikan jalan keluarnya.

Ciri-ciri masalah menurut Sudrajad (2011: 4) adalah sebagai

berikut:

a. Masalah muncul karena adanya kesenjangan antara harapan (das sollen)

dan kenyataannya (das sein)

b. Semakin besar kesenjangan, maka masalah semakin berat

c. Tiap kesenjangan yang terjadi dapat menimbulkan persepsi yang

berbeda-beda

d. Masalah timbul akibat proses belajar yang keliru

e. Masalah memerlukan berbagai pertanyaan dasar yang perlu dijawab

f. Masalah dapat bersifat individual atau kelompok

Dari pemaparan tentang definisi dan ciri-ciri masalah di atas dapat


(31)

mempersulit seseorang untuk melakukan tindakan tertentu, karena ada

kebutuhan yang belum terpenuhi atau tugas perkembangan yang belum

terselesaikan. Masalah-masalah yang dialami antara orang yang satu

dengan orang yang lainnya juga berbeda-beda intensitasnya

2. Jenis-jenis Masalah

Prayitno (2004: 238) mengelompokkan masalah ke dalam sebelas

kelompok masalah, yaitu kelompok masalah yang berkenaan dengan:

a. Perkembangan jasmani dan kesehatan

b. Keuangan, keadaan lingkungan, dan pekerjaan

c. Kegiatan sosial dan reaksi

d. Hubungan muda-mudi, pacaran, dan perkawinan

e. Hubungan sosial kejiwaan

f. Keadaan pribadi kejiwaan

g. Moral dan agama

h. Keadaan rumah dan keluarga

i. Masa depan pendidikan dan pekerjaan

j. Penyesuaian terhadap tugas-tugas sekolah

k. Kurikulum sekolah dan prosedur pengajaran

Masalah-masalah yang dikemukan diatas dapat dikelompokan menjadi

empat jenis masalah yaitu: masalah pribadi, masalah sosial, masalah


(32)

Menurut Achmad (2006: 28) mengelompokan masalah yang

mungkin dialami mahasiswa ke dalam lima belas kelompok masalah, yaitu

kelompok masalah yang berkenaan dengan:

a. Kesulitan dalam memilih program studi/konsentrasi/pilihan mata kuliah

yang sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia

b. Kesulitan dalam mengatur waktu belajar disesuaikan dengan banyaknya

tuntutan dan aktivitas perkuliahan, serta kegiatan kemahasiswaan lainya

c. Kesulitan dalam mendapatkan sumber belajar dan buku-buku sumber.

d. Kesulitan dalam menyusun makalah, laporan, dan tugas akhir

e. Kesulitan dalam mempelajari buku-buku yang berbahasa asing,

khususnya bahasa Inggris

f. Kurang motivasi atau semangat belajar

g. Adanya kebiasaan belajar yang salah

h. Rendahnya rasa ingin tahu dan ingin mendalami ilmu serta rekayasa

i. Kurangnya minat terhadap profesi

j. Kesulitan ekonomi/biaya kuliah

k. Kesulitan berkenaan dengan masalah pemondokan

l. Kesulitan menyesuikan diri dangan teman sesama mahasiswa, baik di

kampus maupun di lingkungan tempat tinggal

m. Kesulitan menyesuiakan diri dengan masyarakat sekitar tempat tinggal

mahasiswa, khususnya mahasiswa pendatang

n. Kesulitan karena masalah-masalah keluarga


(33)

Masalah-masalah yang dikemukan di atas dapat digolongkan menjadi dua

jenis masalah yaitu: masalah akademik, dan masalah sosial pribadi.

Menurut Winkel & Hastuti, (2006: 47) masalah-masalah yang dialami

mahasiswa dapat digolongkan menjadi beberapa bidang masalah yaitu:

a. Masalah belajar (bidang belajar)

Kesulitan yang dihadapi mahasiswa berkaitan dengan belajar antara

lain: motivasi dan semangat belajar yang kurang, ketidaksukaan

dengan mata kuliah, pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan

bidangnya atau tuntutan dari orang tua, hubungan dengan teman dan

dosen tidak akrab, banyaknya tugas-tugas kuliah, banyaknya

kesibukan kegiatan kemahasiswaan di kampus, sehingga

mengakibatkan kesempatan belajar kurang.

b. Keluarga (bidang sosial)

Ada hal-hal yang menyebabkan para mahasiswa mengalami kesulitan

dalam belajar karena situasi keluarga antara lain: suasana rumah

kurang nyaman, keadaan ekonomi kurang memadai, perceraian kedua

orang tua, banyaknya tugas rumah yang diberikan orang tua, perhatian

dari orang tua kurang, orang tua terlalu banyak menuntut dan

menekan.

c. Masalah pengisian waktu luang (bidang belajar)

Kesulitan yang timbul pada pengisian waktu luang misalnya,


(34)

cara mengisi waktu luang yang baik dan bagaimana menggunakan

waktu tersebut lebih bermanfaat.

d. Masalah pergaulan dengan teman sebaya (bidang sosial)

Masalah pergaulan sering terjadi antar teman sebaya, sehingga dapat

menyebabkan hambatan dalam belajar. Misalnya antara lain:

perbedaan latar belakang atau status keluarga, selisih paham dan

pendapat dengan teman, sulitnya menerima kelebihan dan kekurangan

teman.

e. Masalah pergulatan dalam diri sendiri (bidang pribadi)

Pergulatan diri dapat menganggu konsentrasi belajar, seperti: iri

terhadap teman yang sukses, rendah diri dengan segala kekurangan

yang dimiliki, cemburu dengan teman, emosi dan marah melihat

keberhasilan teman, dan gelisah memikirkan masa depan.

Dari penjelasan keempat teori di atas dapat disimpulkan bahwa antara teori

yang satu dengan yang lainnya memiliki persamaan dan juga perbedaan.

Persamaan tampak pada hal yang di kemukakan yaitu mengenai masalah-masalah,

dan perbedaaan juga tampak pada hal yang dibahas secara lebih detail, ada yang

membahas hanya secara garis besar seperti yang dikemukakan oleh Sudrajad dan

Prayitno, dan ada juga yang membahas secara terperinci seperti Achmad yaitu:

mengelompokkan kelima belas masalah ke dalam dua bidang masalah yaitu

masalah akademik dan masalah sosial – pribadi, dan hal yang senada juga dikemukakan oleh Winkel dan Hastuti mereka menggolongkan masalah-masalah


(35)

yang dialami mahasiswa kedalam tiga bidang masalah yaitu yang berkenaan

dengan bidang belajar, sosial, dan pribadi.

Atas beberapa pertimbangan penulis memutuskan menggunakan teori dari

Winkel dan Hastuti dalam penyusunan kisi-kisi kuesioner, namun menggunakan

Alat Ungkap Masalah Umum (AUM-U) Format 1 yang telah di susun oleh

Prayitno (Gantina dan Eka 2011: 131-132), dan dimodifikasi oleh penulis,

menggunakan kuesioner yang telah di susun Prayitno dikarenakan kuesioner ini

mengungkap masalah-masalah umum yang dialami mahasiswa, dengan

menggunakan teori dari Winkel dan Hastuti penulis sudah mendapatkan tiga

aspek dan beberapa indikator, ini yang menjadi landasan penulis dalam memilih

item-item yang ada pada kuesioner yang di susun Prayitno dan memodifikasinya.

B.Mahasiswa Sebagai Individu Pada Masa Remaja Akhir 1. Pengertian Masa Remaja

Masa remaja merupakan sebuah tahapan dalam kehidupan

seseorang yang berada di antara tahap kanak-kanak dengan tahap dewasa.

Pada periode ini ini adalah ketika seorang anak muda harus beranjak dari

ketergantungan menuju kemandirian, otonomi, dan kematangan.

Hurlock (Hartinah, 2008: 58) juga mengatakan bahwa adolesensi

(masa remaja) berasal dari kata Latin adolensence berarti “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”. Adolesensi memiliki arti yang luas, mencangkup kematangan mental, sosial, dan fisik. Istilah adolesensi juga

dapat diartikan sebagai “masa remaja” dalam arti yang luas, meliputi


(36)

karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa

atau tua.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai 21 tahun

bagi wanita dan 13 tahun sampai 22 tahun bagi pria. Dalam masa ini anak

mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun

perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan

ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang

telah matang.

Hal senada di ungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa

adolensence diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa

anak dan masa dewasa yang mencangkup perubahan biologis, kognitif,

dan sosial-emosional. Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh

para ahli adalah antara 12 tahun hingga 21 tahun. Rentang waktu usia

remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun= masa remaja

awal, 15-18= masa remaja pertengahan, dan 18-21 tahun= masa remaja

akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja

menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10-12 tahun, masa remaja

awal 12-15 tahun, masa remaja pertengahan 15-18 tahun, dan masa remaja

akhir 18-21 tahun.

2. Ciri Khas Remaja Akhir

Ciri menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Sugono dkk., 2008:

269) adalah tanda-tanda yang khas yang membedakan satu dari yang lain.


(37)

a. Kestabilan bertambah

Dibandingkan pada masa remaja awal, periode ini kesetabilan semakin

bertambah. Hal ini nampak pada minatnya, pemilihan jabatan, pakaian,

rekreasi, persahabatan dengan lawan jenis maupun dengan jenis yang

sama menjadi semakin stabil. Demikian pula dengan tingkah laku yang

berhubungan dengan emosinya. Mengenai kapan remaja berganti

keadaan dari tidak stabil kekeadaan stabil tergantung dari lingkungan

sekitarnya baik keluarga, sekolah, masyarakat, maupun teman sebaya.

b. Lebih matang dalam cara menghadapi masalah

Pada periode ini cara-cara remaja dalam menghadapi setiap

permasalahan lebih matang dibanding sebelumnya. Tentunya hal ini

tidak terlepas dari bimbingan dan motivasi serta pemberian kesempatan

dari lingkungan sekitar di mana remaja tumbuh dan berkembang.

c. Campur tangan dari orang dewasa berkurang

Karena telah stabil keadaannya, lebih matang tingkah lakunya, maka

orang dewasa tidak terlalu mengkhawatirkan keadaannya lagi dan tidak

banyak ikut campur tangan.

d. Ketenangan emosional bertambah

Karena campur tangan orang dewasa berkurang, maka remaja lebih

mendapatkan kebebasan sehingga merasa tenang secara emosional.

Meskipun begitu, letupan-letupan emosi yang pernah dialami pada

masa remaja awal tidak lenyap sekaligus.


(38)

Hal ini dikarenakan bertambahnya pengalaman dan kemampuan untuk

berpikir secara realistis, maka remaja dalam periode ini dapat melihat

keadaan dirinya, keluarganya, dan teman-temannya dengan lebih

realistis.

f. Lebih banyak perhatian terhadap lambang-lambang kematangan

Remaja akhir merupakan gerbang atau ambang memasuki kedewasaan.

Maka remaja alam masa ini ingin menunjukan bahwa mereka kini telah

dewasa dan untuk mencapai hal tersebut, mereka cenderung meniru

tingkah laku orang dewasa.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja yang

berada pada periode remaja akhir sudah dianggap sebagai individu yang

sudah matang baik dalam hal sikap, emosi, cara berpikir karena sudah

menunjukkan kesetabilannya, namun ciri khas pada periode ini juga

dapat menjadi sebuah masalah bagi remaja, remaja yang belum mampu

mencapai perkembangan pada periode ini akan mengalami masalah

karena keterlambatan perkembangannya pada periode ini.

Masalah-masalah yang bisa muncul karena adanya perkembangan

yang belum terpenuhi seperti belum mampu mengatasi letupan-letupan

emosi, belum tahu cara menghadapi masalah, tingkah lakunya masih

kekanak-kanakkan, belum mampu berpikir realistis terhadap diri sendiri

maupun orang lain, dll.

Melengkapi ciri-ciri remaja akhir, Suleaman (1995: 35) memberi


(39)

1) Pemilihan kehidupan mulai mendapat perhatian yang tegas

2) Telah ada spesialisasi berdasarkan bakat-bakat yang

diselidiknya

3) Kecenderungan untuk menetapkan jenis pekerjaan yang akan

pilihnya sebagai bekal mencari nafkah

4) Memilih teman hidup dan memikirkan masalah keluarga

5) Berhati-hati dalam memilih pakaian dan cara berdandan

6) Kalau pada usia remaja awal sikap dan tindakan-tindakannya

serba kaku, maka kekakuan pada masa remaja mulai hilang

menjelang masa remaja akhir.

7) Keamanan dan kebebesan ekonomis. Mereka secara ekonomis

tidak tergantung lagi pada orang tua, tetapi ia sendiri telah

dapat mencari uang untuk membiayai keperluan hidupnya.

8) Mereka mulai berpikir tentang tanggung jawab sosial, moral,

ekonomi, dan keagamaan

9) Perspektif kehidupan semakin meluas, nilai-nilai kehidupan

mulai muncul, pengertian-pengertian lebih diperluas dan

dalam.

10)Mereka benar-benar telah mengambil tanggung jawab sebagai


(40)

3. Tugas perkembangan remaja

Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau

sekitar satu periode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan

menimbulkan kebahagiaan dan membawa keberhasilan dalam

melaksanakan tugas-tugas berikutnya. Akan tetapi kalau gagal akan

menimbulkan rasa tidak bahagia dan kesulitan dalam menghadapi

tugas-tugas berikutnya.

Adapun tugas-tugas perkembangan remaja menurut Hurlock

(1991) adalah:

a. Mampu menerima keadaan fisiknya

b. Mampu menerima dan memahami peran seks usia dewasa

c. Mampu membina hubungan baik dengan anggota kelompok

yang berlainan jenis

d. Mencapai kemandirian emosional

e. Mencapai kemandirian ekonomi

f. Mengembangkan konsep dan keterampilan intelektual yang

sangat diperlukan untuk melakukan peran sebagai anggota

masyarakat

g. Memahami dan menginternalisasikan nilai-nilai orang dewasa

dan orang tua

h. Mengembangkan perilaku tanggung jawab sosial yang

diperlukan untuk memasuki dunia dewasa


(41)

j. Memilih pasangan dan mempersiapkan diri untuk berkeluarga

k. Memahami dan mempersiapkan berbagai tanggung jawab

kehidupan keluarga

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa

tugas-tugas perkembangan remaja adalah sikap dan perilaku diri sendiri dalam

menyikapi lingkungan di sekitarnya. Perubahan yang terjadi pada fisik

maupun psikologisnya menuntut anak untuk dapat menyesuaikan diri

dalam lingkungan dan tantangan yang ada dihadapannya.

Remaja yang belum mampu memenuhi tugas perkembangannya

akan menunjukkan keterlambatan dalam hal perkembangannya yang mana

akan tampak pada masalah-masalah yang akan muncul dan dialami remaja

itu sendiri, masalah-masalah yang dialami remaja terkaitan dengan belum

tercapainya tugas perkembangannya akan mempengaruhi perkembangan

remaja untuk memenuhi tugas perkembangannya pada periode selanjutnya

yang mana akan berdampak cukup besar terhadap kebahagiaan di masa

dewasa kelak.

C.Bimbingan Klasikal di Perguruan Tinggi

Berikut ini diuraikan pengertian bimbingan dan konseling, tujuan

bimbingan dan konseling, bidang bimbingan dan konseling, dan layanan


(42)

1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan yang dilakukan

melalui kegiatan perorangan atau secara kelompok, dengan tujuan untuk

membantu peserta didik semakin mandiri dan berkembang secara optimal.

Ada empat bidang bimbingan (pribadi, sosial, belajar, karier), yang

dilaksanakan melalui layanan-layanan bimbingan dan sejumlah kegiatan

pendukung, dengan mengikuti norma-norma yang belaku (Depdiknas

2003:4).

2. Tujuan Bimbingan dan Konseling

Winkel & Hastuti (2006: 155) mengungkapkan bahwa tujuan

bimbingan dan konseling di perguruan tinggi yaitu supaya manusia muda

mampu mengatur hidupnya sendiri, mengembangkan kepribadiannya

sesuai dengan potensi-potensi yang dimiliki, mengintegrasikan studinya

dalam pola kehidupan sehari-hari, dan merencanakan masa depannya

dengan mengingat situasi hidupnya yang konkret.

Tujuan umum dari bimbingan dan konseling adalah memandirikan

peserta didik serta mengembangkan potensi-potensinya secara optimal.

Tujuan tersebut dijabarkan ke dalam tujuan yang mengarahkan ke hidup

sehari-hari yang lebih efektif dengan memperhatikan potensi peserta didik


(43)

3. Bidang Bimbingan dan Konseling

Ada tiga bidang bimbingan, yaitu: bidang karier, bidang akademik,

dan bidang pribadi-sosial. Winkel & Hastutui (2006: 114) memberikan

penjelasan mengenai ketiga bidang tersebut, sebagai berikut:

a. Bimbingan karier

Bimbingan karier bertujuan untuk membantu peserta didik untuk

memahami jenis-jenis pekerjaan di masyarakat, memahami bakat,

minat dan kemampuannya serta kemungkinan-kemungkinan

pengembangan karier yang sesuai baginya.

b. Bimbingan akademik

Tujuan bimbingan akademik adalah membantu peserta didik dalam hal

menemukan cara belajar yang tepat, memilih program studi yang

sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan

tuntutan-tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan.

c. Bimbingan pribadi-sosial

Bimbingan pribadi-sosial bertujuan untuk membantu peserta didik

dalam menghadapi keadaan batinya sendiri dan mengatasi berbagai

pergumulan dalam batinnya sendiri; dalam mengatur diri sendiri di

bidang kerohanian, perewatan jasmani, pengisian waktu luang,

penyaluran nafsu seksual dan sebagainya; serta bimbingan dalam

membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai


(44)

4. Bimbingan Klasikal

Dalam Pedoman Khusus Bimbingan dan Konseling (Depdiknas

2003: 26), bimbingan klasikal diartikan sebagai berikut:

Layanan bimbingan klasikal merupakan layanan yang memungkinkan sejumlah siswa secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui dinamika kelompok.

Dengan demikian, bimbingan klasikal yang merupakan bimbingan

kelompok dapat diartikan sebagai bimbingan yang diberikan kepada

sejumlah/sekelompok peserta didik dalam waktu yang bersamaan. Tujuan

bimbingan klasikal adalah untuk mengembangkan kemampuan sosial

peserta didik, kemampuan untuk mengenali dirinya sendiri serta

mengembangkan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam

mengatasi masalah-masalah yang dialaminya.

Salah satu hal penting yang dapat digunakan dalam melaksanakan

bimbingan klasikal adalah layanan pemberian informasi. Pemberian

informasi dalam bimbingan klasikal dapat dilakukan dengan cara

melibatkan peserta didik dalam diskusi kelompok kecil, mengisi lembar

kerja, dan membuat refleksi, sehingga peserta didik dapat memperoleh


(45)

5. Bimbingan Klasikal untuk Membantu Mengatasi Masalah

Bimbingan klasikal atau kelompok dijenjang perguruan tinggi

mempunyai beberapa manfaat bagi mahasiswa yaitu: menjadi lebih sadar

akan situasi yang dihadapinya, mau menerima dirinya sendiri, berani

mengemukakan pandangannya sendiri bila berada di dalam kelompok, dan

diberi kesempatan untuk mendiskusikan sesuatu bersama.

Mahasiswa juga mengetahui cara-cara untuk mengatasi

masalahnya, karena topik-topik yang digunakan dalam bimbingan klasikal

bersumber dari kebutuhan atau masalah yang dialami mahasiswa sehingga

mahasiswa terbantu dalam hal mengatasi masalahnya, mendapat

pemahaman apa yang menimbulkan masalah itu bisa dialaminya,

bagaimana cara-cara yang tepat dalam mengatasinya, dan usaha-usaha apa

yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah-masalah yang dialaminya,

dan jika masalah itu sangat barat maka dapat dilakukan upaya lain dalam


(46)

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data.

A.Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode

survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran atau

uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan khusus

terhadap objek yang diteliti (Kountur, 2003: 53). Sifat deskriptif dalam

penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran masalah-masalah

yang dialami oleh mahasiswa, sehingga dengan hasil penelitian yang diperoleh

dapat disusun usulan topik bimbingan klasikal yang sesuai dengan kebutuhan.

B.Subjek Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian populasi. Menurut Sugiyono (2011: 117)

populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri dari manusia,

benda-benda, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber

data yang memiliki karekteristik tertentu di dalam suatu penelitian.

Jadi dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek

penelitian yang berada di ruang lingkup yang sama. Penelitian ini termasuk

penelitian populasi karena melibatkan seluruh mahasiswa angkatan 2013 Prodi


(47)

C.Instrumen Penelitian 1. Alat Pengumpulan Data

Pada penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian berupa kuesioner yang disusun berpedoman pada teknik

penyusunan skala model Likert. Kuesioner adalah sekumpulan daftar

pernyataan tertulis yang diberikan kepada subjek penelitian (Sugiyono,

2011: 199).

Penelitian ini terinspirasi oleh Alat Ungkap Masalah Umum

(AUM-U) Format 1 yang disusun oleh Prayitno (Gantina dan Eka 2011:

131-132), dan dimodifikasi oleh peneliti. Kuesioner terdiri dari tiga aspek

yaitu: aspek belajar, aspek sosial, dan aspek pribadi. Jawaban subjek

menggunakan empat alternatif jawaban yang terdiri dari sangat

mengalami, mengalami, kurang mengalami, dan tidak mengalami.

Kuesioner ini terbagi menjadi dua bagian yaitu bagian pertama memuat

tentang pengantar, tujuan kuesioner, petunjuk kuesioner, dan

pernyataan-pernyataan yang memuat masalah-masalah yang dialami mahasiswa

angkatan 2013 Program Studi Bimbingan dan Konseling, bagian kedua

memuat tentang identitas subjek, dan lembar jawaban. Kuesioner


(48)

2. Skoring

Penentuan skoring untuk masing-masing alternatif jawaban adalah

sebagai berikut:

Semua pernyataan dalam angket bersifat negatif, kuesioner terdiri

dari item yang menjelaskan masalah yang boleh jadi dialami. Untuk

mengungkap intensitas masalah masing-masing item disediakan empat

alternatif jawaban, yaitu Tidak Mengalami (TM) diberi skor 1, Kurang

Mengalami (KM) diberi skor 2, Mengalami (M) diberi skor 3, dan Sangat

Mengalami (SM) diberi skor 4.

3. Kisi-kisi Kuesioner

Kuesioner ini terdiri dari 80 item pernyataan yang mengungkap

masalah-masalah yang dialami oleh mahasiswa, dan dalam kuesioner ini

menyediakan empat alternatif jawaban sehingga responden tinggal

memilih salah satu di antara alternatif yang ada sesuai dengan keadaan


(49)

Tabel 1

Kisi-kisi Kuesioner Masalah-Masalah Mahasiswa

No Aspek Indikator Item

1 Belajar a. Motivasi dan semangat belajar yang kurang

1,2,31,32,60

b. Ketidaksukaan dengan mata kuliah

3,4,33

c. Pemilihan jurusan yang tidak sesuai dengan bidang atau tuntutan dari orang tua

5,6,34

d. Banyaknya kesibukan kemahasiswaan dikampus

7,8,35,36

e. Banyaknya tugas-tugas kuliah

9,10,37,38

f. Kesulitan belajar 11,12,39,40,61,62 g. Pengaturan waktu luang 13,14,41,42,63 2 Sosial a. Hubungan dengan

keluarga

15,16,43,44,80

b. Hubungan dengan dosen 17,18,45,78,79

c. Hubungan dengan teman 19,20,46,47,48,64,65,66 d. Hubungan dengan lawan

jenis

21,22,49,50

e. Keadaan ekonomi 23,24,76 f. Aktif kegiatan sosial 25,26,51,52,53

3 Pribadi a. Identitas diri 27,28,54,55,56,57,67,68,69,73,74,75 b. Perkembangan fisik 29,30,58,59,70,71,72,77


(50)

4. Validitas

Menurut Azwar ( 2008: 5) validitas berasal dari kata validity yang

mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur

dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur

dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut

menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur, yang sesuai

dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Sedangkan teknik statistik yang digunakan untuk menguji tingkat

validitas dari kuesioner menggunakan teknik korelasi Spearman’s rho (Tulus, 2006: 72). Rumus korelasi Spearman’s rho adalah sebagai berikut :

Keterangan :

Pada penelitian ini proses penghitungan taraf validitas dilakukan dengan

cara memberi skor terlebih dahulu pada setiap item dan mentabulasikan kedalam

penelitian. Untuk mengukur keofisien korelasi validitas item, peneliti

menggunakan program SPSS (Statistic Programme For Social Science) versi 16.

Kriteria uji validitas pada instrument penelitian ini berdasarkan korelasi item total,


(51)

dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila skor ≤ 0,30 maka item tersebut

dinyatakan tidak valid. Jika jumlah item yang valid ternyata masih tidak

mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat diturunkan sedikit batas kriteria ≥ 0,30 menjadi ≥ 0,25 (Azwar, 2011: 65).. Dari hasil perhitungan uji coba yang telah dilakukan menunjukkan bahwa dari 80 item, ada 37 item yang koefisien

validitasnya ≤ 0,25. Sedangkan sisanya 43 item termasuk kedalam item yang valid karena koefisien validitasnya ≥ 0,25. Adapun hasil analisis dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2

Rincian Item Valid dan Gugur No

Aspek-Aspek Masalah Mahasisw a Item

Valid Tidak valid

1 Belajar 2,5,6,7,11,12,13,31, 34,36,37,38,39,42,62

1,3,4,8,9,10,14,32, 33,35,40,41,60,61,63

30

2 Sosial 15,16,17,18,23,64,65, 76,79,80

19,20,21,22,24,25,26,43,44 45,46,47,48,49,50,51,52,53 ,66,78

30

3 Pribadi 27,28,29,30,54,55,

57,59,67,68,69,70,71,72,73,7 4,75,77

56,58 20

Jumlah 43 37 80

5. Reliabilitas

Reliabilitas artinya tingkat kepercayaan hasil pengukuran.

Pengukuran yang tinggi yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang

terpercaya, disebut sebagai reliabilitas (Azwar 2008 :4). Perhitungan


(52)

koefisien Alpha Cronbach (a). Berikut ini rumusan koefisien reliabilitas

Alpha Cronbach (a) (Azwar 2011: 87).

α =

2[1-

2

S 2 S + 2 S

x i x

]

Keterangan rumus:

S12 dan S22 : varians skor belahan 1 dan varians skor belahan 2

Sx2 : varians skor skala

Hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan kriteria

Guilford (Masidjo, 1995).

Tabel 3 Kriteria Guilford

No Koefisien Korelasi Kualifikasi

1 0,91 – 1,00 Sangat tinggi 2 0,71 – 0,90 Tinggi 3 0,41 – 0,70 Cukup 4 0,21 – 0,40 Rendah 5 Negatif – 0,20 Sangat rendah

Dari hasil uji coba terpakai kepada mahasiswa semester tiga

Program Studi Bimbingan dan Konseling pada tanggal 13-14 November

2014 dengan jumlah subjek (N) 70 mahasiswa, diperoleh perhitungan

koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,875. Berdasarkan


(53)

Guilford, dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas intrumen masuk

dalam kriteria tinggi.

D.Prosedur Pengumpulan Data 1. Tahap persiapan

Dalam tahap ini peneliti melakukan beberapa usaha sebagai

persiapan sebelum pengisian kuesioner, yaitu:

a. Menyusun kuesioner masalah-masalah yang dialami mahasiswa pada

penelitian ini disusun berdasarkan aspek-aspek masalah-masalah yang

dialami mahasiswa menurut Winkel dan Hastuti.

b. Mengkonsultasikan kuesioner kepada dosen pembimbing

c. Setelah mendapatkan persetujuan dari dosen pembimbing, kemudian

dilakukan pengumpulan data yang sekaligus uji coba terpakai.

2. Tahap pelaksanaan pengumpulan data

Pengisian kuesioner dilaksanakan di Kampus III Universitas

Sanata Dharma pada hari Kamis dan Jumat, 13-14 November 2014, lama

waktu setiap pengisian kuesioner berlangsung selam 30 menit di setiap

kelasnya.

Pada saat melaksanakan penelitian, hal yang peneliti lakukan

adalah memperkenal diri kepada para responden dan menjelaskan maksud

dan tujuan dari pengisian kuesioner serta menjelaskan cara pengisian

kuesioner. Dan memberikan kesempatan kepada responden untuk mengisi

kuesioner dan mempersilakan responden untuk bertanya jika ada hal yang


(54)

E.Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk mengetahui masalah-masalah

yang dialami mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan

Konseling tahun ajaran 2014/2015 sebagai berikut:

Mengkategorisasi masalah-masalah yang intens dialami mahasiswa

semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling ke dalam tiga kategori:

tinggi, sedang, dan rendah seperti tampak pada tabel 4 berikut ini (Azwar,

2011 : 109).

Tabel 4

Norma Kategorisasi Tingkat

Masalah-Masalah Yang Intens Dialami Mahasisa

Norma/Kriteria Skor Kategori Makna Kategori

(µ+ 1,5σ) ≤ X Tinggi Masalah Yang Intens Dialami

(µ- 1,5 σ) ≤ X < (µ+ 1,5σ) Sedang Masalah Yang Cukup Intens Dialami

X < (µ- 1,5 σ) Rendah Masalah Yang Kurang Intens Dialami

Keterangan:

X maksimum teoritik :

skor tertinggi yang dapat diperoleh subjek penelitian

X minimum teoritik : skor terendah yang dapat diperoleh subjek penelitian


(55)

satuan deviasi sebaran.

µ (mean teoritik) : rata-rata teoritis dari skor maksimum dan minimum.

Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokan masalah

yang intens dialami mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan

Konseling dengan jumlah item = 43, diperoleh unsur perhitungan capaian skor

subjek sebagai berikut:

X maksimum teoritik : 4 x 43 = 172

X minumun teoritik : 1 x 43 = 43

Luas jarak : 172 – 43 = 129

σ (stadar deviasi) : 129 : 6 = 21,5 dibulatkan 22 µ (mean teoritik) : (172+43) : 2 = 108

Hasil perhitungan analisis data skor item disajikan dalam norma kategorisasi

masalah-masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga Program


(56)

Tabel 5

Norma Karegorisasi Masalah-Masalah Yang Intens Dialami Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2014/2015

Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori

(µ+ 1,5σ) ≤ X 141 ≤ X Tinggi (µ- 1,5 σ) ≤ X < (µ+ 1,5

σ)

75 ≤ X < 141 Sedang


(57)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN, DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL

Bab ini berisikan hasil penelitian, pembahasan, dan usulan topik-topik

bimbingan klasikal. Hasil penelitian ini merupakan jawaban atas “Masalah -masalah apa sajakah yang dialami para mahasiswa semester tiga Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015?” A.Hasil Penelitian

1. Masalah-Masalah yang Intens dialami oleh Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling , Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Tahun ajaran 2014/2015.

Masalah-masalah yang intens dialami mahasiswa adalah

masalah-masalah seperti yang dimaksudkan dalam item-item kuesioner dalam

penelitian ini. Berdasarkan data penelitian yang telah terkumpul dan

dianalisis diketahuilah masalah-masalah yang intens dialami oleh

mahasiswa semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling seperti


(58)

Tabel 6

Kategori Masalah –Masalah Yang Intens Dialami

Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015

No Rentang Skor Kategori Jumlah Masalah yang Dialami

Persentase

1 ≥ 141 Tinggi 23 53,4%

2 75-141 Sedang 20 46,6%

3 ≤ 75 Rendah 0 0%

Jumlah Total 43 100%

Berdasarkan tabel di atas, dan sesuai dengan kategorisasi yang

berpedoman pada Azwar (2011: 108-109), terlihat bahwa terdapat 23 (53,4%)

masalah yang intens dialami oleh mahasiswa semester tiga, terdapat 20 (46,6%)

masalah yang cukup intens dialami oleh mahasiswa semester tiga, dan tidak

terdapat 0 (0%) masalah yang kurang intens dialami oleh mahasiswa semester

tiga.

Berikut ini disajikan grafik untuk memperoleh gambaran lebih jelas

mengenai masalah-masalah yang intens dialami mahasiswa semester tiga Program

Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,


(59)

Grafik 1. Masalah-Masalah Yang Intens Dialami Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

Pengamatan pada tabel maupun grafik menunjukkan:

a. Terdapat 23 (53,4%) masalah yang intens dialami oleh mahasiswa

semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

tahun ajaran 2014/2015

b. Terdapat 20 (46,6%) masalah yang cukup intens dialami oleh mahasiswa

semester tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan , Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

tahun ajaran 2014/2015

c. Tidak ada (0%) masalah yang kurang dialami oleh mahasiswa semester

tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan

0 5 10 15 20 25

tinggi sedang rendah

Kategorisasi Masalah-Masalah Yang

Intens Dialami Mahasiswa

tinggi sedang rendah


(60)

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran

2014/2015.

Dari hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa ada berbagai

masalah yang dialami oleh mahasiswa semester tiga Program Studi

Bimbingan dan Konseling, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta tahun ajaran 2014/2015.

Masalah-masalah tersebut dapat dilihat pada tabel 7 di bawah ini.

Tabel 7

Masalah-Masalah Yang Intens Dialami Mahasiswa

No No Item

Masalah-Masalah Mahasiswa

A. Masalah Belajar

Skor Peringkat

1 2 Saya kurang memahami cara-cara meningkatkan semangat belajar

167 4

2 7 Sulit membagi waktu 181 2 3 11 Saya kurang mengetahui cara-cara belajar yang tepat 162 7 4 12 Saya kurang menyadari kebiasaan belajar yang baik

dan tidak baik

160 9

5 13 Saya sering tidak siap dalam menghadapi ujian 156 11 6 31 Saya merasa malas membaca catatan materi

perkuliahan saat berada dirumah

181 2

7 39 Saya kurang konsentrasi saat perkuliahan sedang berlangsung

164 5

8 42 Kegemaran/hobi sering menganggu waktu belajar 153 14 9 62 Saya sukar memahami penjelasan dosen saat

perkuliahan

155 12

B. Masalah Sosial

10 17 Saya merasa kurang akrab dengan dosen tertentu 161 8 11 18 Saya merasa takut dengan dosen tertentu 161 8 12 23 Saya merasa kurang mampu berhemat atau

kemampuan keuangan sangat tidak mencukupi, baik untuk keperluan sehari-hari, maupun keperluan kuliah

186 1

13 79 Cara dosen menyampaikan materi perkuliahan terlalu kaku atau membosankan

151 16

C.Masalah Pribadi

14 27 Saya mudah marah atau tidak mampu mengendalikan diri

152 15


(61)

Tabel 7

Masalah-Masalah Yang Intens Dialami Mahasiswa

No No Item

Masalah-Masalah Mahasiswa

A. Masalah Pribadi

Skor Peringkat

16 54 Mudah patah semangat 154 13 17 57 Saya merasa takut mencoba sesuatu yang baru 147 17 18 59 Saya mengalami susah tidur 163 6 19 67 Penakut,pemalu,dan/atau mudah menjadi bingung 156 11 20 68 Saya merasa sulit mengambil keputusan 168 3 21 69 Saya sulit mengungkapkan perasaan dengan tepat dan

jujur

162 7

22 73 Saya merasa ucapan dan perbuatan sering tidak sesuai 145 18 23 75 Saya merasa takut berbicara didapan umum 163 6

Jumlah Item 23

Tabel 8

Masalah-Masalah Yang Cukup Intens Dialami Mahasiswa

No No Item

Masalah-Masalah Mahasiswa

A. Masalah Belajar

Skor Peringkat

1 5 Saya merasa terpaksa atau ragu-ragu kuliah di program studi saat ini

115 29

2 6 Saya merasa kurang yakin akan kemampuan saya kuliah di program studi saat ini

105 33

3 34 Saya kuliah di program studi saat ini karena tuntutan dari orang tua

103 34

4 36 Saya terlibat di kepengurusan inti di beberapa kegiatan mahasiswa

124 25

5 37 Saya tidak memiliki target dalam menyelesaikan tugas kuliah

132 22

6 38 Saya cenderung menyepelekan tugas mata kuliah tertentu

130 23

B. Masalah Sosial

7 15 Hubungan saya dengan kedua orang tua kuranmg harmonis

98 36

8 16 Saya merasa diperlakukan tidak adil oleh oramng tua dan anggota keluarga yang lain

93 37


(62)

kelompok atau teman sebaya

10 65 Saya cenderung pilih-pilih dalam berteman 106 32

Tabel 8

Masalah-Masalah Yang Cukup Intens Dialami Mahasiswa

No No Item

Masalah-Masalah Mahasiswa

B. Masalah Sosial

Skor Peringkat

11 76 Sarana belajar dirumah kurang memadai 123 26 12 80 Kurang mendapat perhatian dan pengertian dari orang

tua atau anggota keluarga

101 35

C.Masalah Pribadi

13 29 Badan saya terlalu pendek atau terlalu tinggi 141 21 14 30 Saya merasa kurang nyaman dengan warna kulit yang

saya miliki

112 30

15 55 Saya sering merasa murung dan tidak bahagia 142 20 16 70 Saya gagap dalam berbicara 122 27 17 71 Saya sering merasa pusing dan mudah sakit 144 19 18 72 Saya mengalami gangguan akibat rokok atau minuman

atau obat-obatan

89 38

19 74 Merasa hidup ini kurang berarti 110 31 20 77 Secara umum tidak sehat 119 28

Jumlah 20 item

Berdasarkan tabel-tabel di atas item-item yang masuk dalam kategori

dialami dan cukup dialami adalah item-item yang digunakan sebagai penyusunan

usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk membantu mahasiswa mengatasi

masalah-masalahnya.

B.Pembahasan

Untuk membatasi pemabahasan dan menghindari pengulangan yang tidak

perlu dalam pembahasan ini, masalah yang dialami mahasiswa disatukan


(63)

Masalah – masalah yang cukup intens dialami mahasiswa dikelompokkan menjadi tiga bidang masalah – masalah yaitu masalah belajar, masalah sosial, dan maslaah pribadi.

1. Masalah belajar

a. Saya kurang memahami cara-cara meningkatkan semangat belajar (item

nomor 2)

b. Saya merasa terpaksa atau ragu-ragu kuliah di program studi saat ini

(item nomor 5)

c. Saya merasa malas membaca catatan materi perkuliahan saat berada di

rumah (item nomor 31)

d. Saya kuliah di program studi saat ini karena tuntutan dari orang tua

(item nomor 34)

e. Saya cenderung menyepelekan tugas mata kuliah tertentu (item nomor

38)

Masalah kurang mampu memahami cara-cara meningkatkan

semangat belajar, merasa terpaksa atau ragu-ragu kuliah di program

studi saat ini, merasa malas membaca catatan materi perkuliahan saat

berada di rumah, kuliah di program studi saat ini karena tuntutan dari

orang tua dan cenderung menyepelekan tugas mata kuliah tertentu

dapat disebabkan oleh beberapa hal yaitu kurang memahami apa yang

dipelajari, untuk apa mempelajari materi perkuliahan yang hendak

dipelajari, apa hubungan materi perkuliahan dengan kehidupan


(64)

pengetahuan tersebut), kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik,

dan rendahnya dorongan kebutuhan akan belajar.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

mahasiswa, antara lain: pertama, usaha yang dapat dilakukan oleh

dosen atau pembimbing dapat membantu mahasiswa melalui layanan

bimbingan klasikal atau kelompok dengan topik bimbingan motivasi

dalam belajar dosen atau pembimbing dapat menunjukkan kepada siswa

cara-cara meningkatkan motivasi dalam belajar serta keuntungan yang

didapat jika memiliki motivasi dalam belajar. Kedua, mahasiswa

sendiri dapat melatih diri dengan membiasakan diri dengan menemukan

cara-cara yang efektif dalam belajar seperti membuat ringkasan materi

kuliah, membuat mind map, tekun dan serius dalam belajar,

menghindari kebiasaan mengerjakan tugas dengan Sistem Kebut

Semalam (SKS), meningkatkan kebutuhan akan belajar,dan memberi

perhargaan kepada diri sendiri atas hasil yang diperoleh dengan begitu

akan termotivasi dalam belajar.

f. Sulit membagi waktu (item nomor 7)

g. Saya terlibat di kepengurusan inti di beberapa kegiatan mahasiswa

(item nomor 36)

h. Saya tidak memiliki target dalam menyelesaikan tugas kuliah (item

nomor 37)

i. Kegemaran/hobi sering menganggu waktu belajar (item no 42)


(65)

Masalah sulit membagi waktu, terlibat di kepengurusan inti di

beberapa mahasiswa, tidak memiliki target dalam menyelesaikan tugas

kuliah, kegemaran/hobi sering menganggu waktu belajar, dan sering

tidak siap dalam menghadapi ujian dapat disebabkan oleh beberapa hal

yaitu mahasiswa masih belum mampu menyesuaikan diri dengan

tuntutan belajar di perguruan tinggi di mana pada taraf ini mahasiswa di

tuntut mandiri dalam hal belajar, dan mahasiswa belum mampu

membuat prioritas dalam hal belajar sehingga belum mampu

membedakan kegiatan-kegiatan berdasarkan kepentingan dan

kemendesakannya dan menyusun jadwal kegiatan harian berdasarkan

prioritas yang sudah dipilih. Hal-hal tersebut sebetulnya sangat baik

bagi mahasiswa dengan catatan semua nya dapat berjalan seimbang

dengan porsi yang sama tanpa ada yang harus diutamakan kecuali

kuliah.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

mahasiswa, antara lain: pertama, usaha yang dapat dilakukan oleh

dosen atau pembimbing dapat membantu mahasiswa melalui layanan

bimbingan klasikal atau kelompok dengan topik cerdas putuskan

prioritas atau cara manajemen waktu. Kedua, mahasiswa sendiri dapat

melatih diri dengan membuat matriks manajemen waktu mana kegiatan

yang penting dan mendesak dan tidak mendesak dan tidak penting,

menyusun jadwal harian, mingguan, dan bulanan, serta fokus dan


(66)

k. Saya merasa kurang yakin akan kemampuan saya kuliah di program

studi saat ini (item nomor 6)

l. Saya kurang mengetahui cara-cara belajar yang tepat (item nomor 11)

m. Saya kurang menyadari kebiasaan belajar yang baik dan tidak baik

(item nomor 12)

n. Saya sukar memahami penjelasan dosen saat perkuliahan (item nomor

62)

o. Saya kurang konsentrasi saat perkuliahan sedang berlangsung (item

nomor 39)

Masalah kurang yakin akan kemampuan kuliah di program studi

saat ini, kurang mengetahui cara-cara belajar yang tepat, kurang

menyedari kebiasaan belajar yang baik dan tidak baik, sukar memahami

penjelasan dosen saat perkuliahan, dan kurang konsentrasi saat

perkuliahan sedang berlangsung dapat disebabkan oleh beberapa hal

yaitu mahasiswa kurang mengetahui cara belajar yang efektif, dan

belum mampu mengenali gaya belajar yang dimilikinya sehingga pada

proses belajar mengalami kesulitan dan sulit berkonsentrasi.

Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah

mahasiswa, yaitu: pertama, usaha yang dapat dilakukan oleh dosen atau

pembimbing dapat membantu mahasiswa melalui layanan bimbingan

klasikal atau kelompok dengan topik gaya belajar, dosen atau

pembimbing dapat menunjukan keuntungan yang didapat jika


(1)

100

Lampiran 4

Data Masalah-Masalah Mahasiswa Semester Tiga Program Studi Bimbingan dan Konseling,

FKIP, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta TA. 2014/2015

NO/ITEM 2 5 6 7 11 12 13 31 34 36 37 38 39 42 62 15 16 17 18 23 64

1 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 2

2 2 1 1 3 3 1 3 3 1 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 2 2

3 2 1 2 4 2 2 2 3 1 1 1 3 2 2 3 1 1 2 2 2 2

4 2 1 1 4 3 3 3 3 1 2 2 3 2 4 2 1 1 3 3 1 2

5 3 2 1 2 2 1 1 2 3 3 1 1 1 2 1 2 2 3 3 3 2

6 2 2 1 3 2 2 3 3 1 4 3 3 2 4 2 1 2 3 1 4 1

7 2 1 1 2 2 2 3 3 3 3 4 1 3 1 2 1 1 1 1 1 2

8 3 1 2 2 3 3 1 4 1 1 3 2 4 4 3 1 2 2 2 4 1

9 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 1 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1

10 2 2 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 2 2 2

11 2 1 1 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 3 2 1 1 1 1 3 2

12 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 1 1 3 3 3 1

13 2 1 1 2 3 2 3 2 3 1 1 2 2 1 2 1 1 3 2 4 1

14 2 1 1 2 1 2 1 3 1 3 1 1 2 3 2 1 1 2 1 2 2

15 2 1 1 4 3 3 4 4 1 1 3 2 4 2 2 1 1 3 3 4 1

16 2 1 1 3 2 2 3 3 1 1 1 2 3 1 3 1 1 3 3 2 2

17 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1

18 2 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 2 1 2 1 1 2 1 3 2 2

19 2 3 3 3 2 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 4 4 3 2

20 3 1 1 3 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 1 4 1

21 2 1 1 2 3 2 3 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2


(2)

101

23 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 1 1 3 2 3 1 1 2 2 2 2

24 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 1 2 2 1 1

25 2 1 1 3 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2

26 2 2 2 3 2 2 2 2 1 1 3 1 3 1 2 1 2 2 1 4 4

27 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2

28 3 2 1 3 3 3 3 4 1 2 2 1 4 4 3 1 1 3 3 3 2

29 2 4 4 4 2 3 3 4 1 1 2 3 4 4 2 1 1 2 4 4 3

30 3 1 2 4 2 3 2 3 1 1 1 3 3 4 3 1 1 3 2 2 2

31 3 1 2 3 2 2 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 1 2 2 3 3

32 3 1 2 3 3 4 2 3 1 1 3 3 3 3 3 1 1 3 2 3 3

33 2 1 1 2 2 2 2 3 1 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1

34 2 4 3 3 2 3 3 3 4 3 1 1 3 3 3 4 3 3 3 3 3

35 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 1 1

36 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1

37 3 1 1 3 3 3 1 4 2 3 1 2 2 2 3 1 1 1 4 2 2

38 2 1 2 3 2 2 2 2 2 3 3 1 2 1 2 1 2 2 2 3 2

39 2 1 2 3 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 3 1 2 3 2 3 1

40 2 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 1 3 1 3 4 1 3 3 3 1

41 2 1 1 2 2 3 1 3 1 2 1 1 2 4 2 1 1 2 3 3 1

42 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1 1 2 1 2 2 1 2 1 3 1

43 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2

44 3 1 2 2 3 3 2 3 1 2 1 1 1 2 1 1 2 2 2 1

45 2 1 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 1 1 2 2 2 2

46 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2

47 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 3 2

48 3 1 3 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 2 2 1 1 4 4 4 1

49 2 1 1 3 3 3 1 3 1 4 1 1 3 3 2 2 1 3 3 2 1

50 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2

51 3 2 3 4 3 3 3 3 3 1 2 2 3 3 2 1 2 3 3 4 2


(3)

102

53 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 2 1 1 2 3 3 3

54 4 2 3 3 2 1 3 2 1 1 3 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3

55 3 2 1 3 2 2 2 2 1 1 2 2 3 1 2 1 1 2 2 3 2

56 3 1 1 4 3 3 3 2 2 1 2 2 2 1 2 1 1 2 3 3 1

57 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 1 1 2 2 3 2 2 3 3 3 1

58 3 1 1 3 3 3 2 3 1 1 1 1 2 3 2 1 1 2 3 2 1

59 3 2 1 3 3 1 4 3 3 4 3 3 3 3 4 1 1 3 4 3 2

60 3 1 2 3 3 3 4 3 1 1 4 2 3 4 3 1 1 3 3 3 3

61 2 1 1 4 4 3 1 2 1 3 2 3 4 1 2 3 1 1 3 4 2

62 3 2 2 3 3 3 3 3 2 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2

63 3 1 2 2 3 3 3 2 1 1 1 1 2 1 2 2 1 2 3 3 1

64 2 1 1 2 2 2 3 3 1 1 2 3 3 2 2 1 1 3 3 2 1

65 3 1 2 3 3 3 3 4 1 3 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3

66 3 1 2 3 2 2 2 4 4 2 3 2 2 4 3 1 1 2 2 2 2

67 2 1 2 3 3 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2

68 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 3 1 1 1 1 4 2

69 3 2 1 3 3 3 2 4 2 2 3 3 2 4 2 2 1 2 1 1 3

70 2 3 1 1 3 3 3 2 1 3 1 3 3 3 3 1 1 3 3 3 3


(4)

103

65 76 79 80 27 28 29 30 54 55 57 59 67 68 69 70 71 72 73 74 75 77 jumlah

2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 1 2 2 2 2 2 1 93

2 2 3 3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 2 3 1 3 1 1 1 2 1 88

1 1 3 1 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 81

1 1 3 2 2 2 1 2 3 2 1 3 2 4 4 1 1 1 2 1 2 1 89

1 1 3 3 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 3 1 1 1 2 3 1 1 77

2 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 87

1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1 3 2 73

1 1 3 2 1 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 3 1 3 1 98

1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 53

1 2 2 1 2 2 2 1 1 2 4 4 4 4 4 1 4 1 2 2 4 1 87

1 2 1 1 1 2 3 1 1 1 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 2 2 68

1 3 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 62

1 1 1 1 2 1 1 4 1 1 1 4 3 2 1 1 1 2 1 1 2 2 75

1 3 3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 67

1 3 3 1 2 1 2 1 2 1 3 4 3 2 4 1 4 1 3 1 2 1 96

1 1 2 1 2 1 2 1 1 2 3 3 1 2 3 1 2 2 2 1 3 1 79

2 1 3 1 3 1 1 1 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 56

2 3 2 3 1 2 3 1 2 2 1 4 1 4 2 3 1 2 2 1 3 2 85

1 3 1 1 2 2 2 3 1 2 3 1 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 87

1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 1 2 3 4 4 87

3 1 2 1 3 2 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 2 1 2 1 76

2 2 2 1 2 3 4 2 3 3 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 103

1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 1 2 2 3 3 90

3 1 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 3 1 1 1 1 1 2 1 61

2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 87

1 2 1 1 3 3 3 1 3 3 2 2 4 3 2 3 4 1 2 2 1 1 91


(5)

104

1 2 2 2 1 4 4 1 3 1 2 3 4 2 3 4 2 1 2 1 4 4 105

1 2 2 1 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 1 3 2 3 1 3 1 110

2 2 2 1 2 2 1 1 2 2 1 4 1 1 2 2 3 3 3 1 2 2 89

1 2 2 1 3 2 3 3 3 3 3 2 1 3 3 2 1 1 2 2 2 2 90

2 2 3 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 1 3 2 3 3 114

2 1 1 1 2 3 1 1 2 1 2 1 3 3 2 1 1 1 2 1 2 1 70

1 1 4 2 4 3 4 1 3 3 3 4 4 1 2 1 4 1 4 2 3 1 116

1 1 2 1 2 1 3 1 2 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 58

1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1 1 1 58

1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 4 3 3 1 1 1 1 3 1 4 1 83

1 1 2 1 3 3 2 1 1 2 3 3 3 3 3 3 1 1 2 2 3 2 88

1 2 2 1 3 3 1 1 3 3 3 3 3 2 2 1 4 1 2 3 4 1 92

3 1 3 1 3 3 3 1 3 3 2 3 3 3 2 3 4 1 3 3 4 3 102

1 1 3 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 1 3 1 1 2 72

2 4 3 3 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1 1 69

2 2 2 1 2 1 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 78

2 1 2 1 3 2 1 1 3 3 2 1 2 3 2 1 2 1 4 2 3 1 79

2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 3 2 1 2 1 2 3 2 1 2 1 77

1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 2 1 61

1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 66

3 3 3 1 2 4 2 2 4 4 3 4 4 3 3 2 4 1 2 2 3 2 111

1 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 2 1 3 2 3 2 96

2 1 1 2 2 1 1 1 2 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1 1 1 61

2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 1 1 3 1 3 2 105

1 3 2 1 3 2 2 1 2 3 1 1 1 3 1 2 2 1 1 1 2 1 84

1 1 2 1 3 3 1 2 3 3 1 3 3 1 3 2 1 1 2 2 2 2 94

1 2 3 3 1 3 2 2 4 4 2 2 1 2 1 1 2 1 3 2 1 1 101

1 1 2 1 2 3 3 1 2 2 1 3 2 2 3 1 2 1 3 2 3 1 82

1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 4 2 1 1 1 2 1 2 1 75


(6)

105

1 1 1 1 3 3 3 2 2 1 4 2 2 3 3 3 2 1 2 1 3 3 87

1 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 116

2 1 2 1 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 1 4 3 1 1 4 4 4 109

3 3 2 2 2 1 2 3 3 1 4 3 1 4 4 4 2 3 2 4 4 4 109

1 2 3 1 3 3 1 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 2 1 3 2 101

1 1 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 1 3 3 1 1 1 1 3 3 1 86

1 1 3 1 1 2 1 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 1 2 1 2 77

1 1 2 2 3 2 4 1 3 2 1 2 3 3 2 1 2 2 4 1 1 1 102

4 2 2 1 4 3 2 1 2 2 1 1 4 3 4 1 2 1 2 1 4 1 97

2 1 2 2 2 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 2 1 1 2 1 2 2 88

1 1 3 1 1 4 2 1 2 2 3 1 4 2 3 3 1 1 2 3 4 4 113

2 2 1 1 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 1 4 1 3 1 2 1 96

3 3 1 1 3 3 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 1 2 100


Dokumen yang terkait

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

19 111 67

EFEKTIVITAS METODE ADAMS BASHFORTH-MOULTON ORDER DUA BELAS DALAM MENGANALISIS MODEL DINAMIKA PENULARAN VIRUS RABIES. Program Studi Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Jember.

8 393 19

Respon mahasiswa Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulllah terhadap proses jual beli busana Muslimah melalui Facebook

0 6 72

faktor-faktor yang berhubungan dengan pola makanan mahasiswa kesehatan masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2011

1 10 136

Pengaruh konsep diri terhadap minat menjadi guru pada mahasiswa jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

5 23 165

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

0 11 193

Ilmu Bimbingan dan Konseling, Nilai dan Kesejahteraan Individu: Studi Literatur

0 1 6

1. Menyetujui registrasi dan konsultasi akademik semester genap tahun ajaran 2014/2015 dilakukan secara online penuh untuk mahasiswa angkatan 2014/205 dan secara online dan offline bagi mahasiswa angkatan sebelumnya dengan menggunakan Fakultas Peternakan

0 1 7

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 20

Prevalensi rinitis alergi pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara pada tahun ajaran 2014/2015

0 0 9