Penetapan Kadar Tramadol Secara Titrasi Semi Bebas Air Dalam Sediaan Kapsul

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Banyak obat-obat yang beredar di pasaran untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa sakit dan nyeri yang lazim disebut analgesik. Obat analgesik
mempunyai efek menghilangkan atau mengurangi nyeri tanpa disertai hilangnya
kesadaran atau fungsi sensorik lainnya. Salah satu analgesik beredar dan
dipergunakan adalah tramadol kapsul (Anonim, 2016).
Tramadol adalah salah satu tipe obat yang termasuk ke dalam obat keras
(Daftar G) dan jika menggunakan tramadol akan memerlukan resep dokter untuk
membelinya sebab obat keras memang tidak boleh dikonsumsi sembarangan
apalagi bagi orang awam yang tidak mengerti bahaya jika dikonsumsi secara
berlebihan dan tidak tepat dosis. Biasanya tramadol ini digunakan oleh pasien
yang baru operasi dimana luka bekas operasi masih menimbulkan rasa sakit yang
luar biasa dan efek obat bius yang melemah disinilah tramadol biasanya diberikan
oleh dokter dengan tujuan untuk mengurangi rasa sakit tersebut (Anonim, 2015 a).
Bentuk sediaan tramadol ada beberapa macam mulai dari injeksi, tablet
dan kapsul tetapi dalam penelitian ini dibahas dalam sediaan kapsul karena paling
banyak yang beredar dipasaran.
Dalam artikel Badan POM RI disampaikan bahwa penyalahgunaan

tramadol cukup tinggi terutama dikalangan remaja yang mengancam keselamatan
generasi muda khususnya pelajar, mereka menggunakan obat ini untuk
memanfaatkan efek sampingnya berupa euphoria dan sedasi serta meningkatkan
rasa percaya diri dengan mencampurkannya dalam minuman beralkohol agar

1
Universitas Sumatera Utara

memperoleh efek ‘fly’ yang semakin kuat. Tramadol jika dikonsumsi dalam
jumlah banyak atau tidak menurut dosis yang telah ditentukan dapat berefek
seperti morfin dan dapat berefek seperti zat adiktif atau dapat menyebabkan
ketergantungan bagi si pengguna, karena alasan itulah maka sekarang penjualan
tramadol tidak bisa sembarangan dan pemasarannya juga lebih ketat (Anonim,
2015 b).
Pada pembuatan obat, kadar zat aktif merupakan persyaratan yang harus
dipenuhi untuk menjamin kualitas sediaan obat. Sediaan obat yang berkualitas
baik akan menunjang tercapainya efek terapeutik yang diharapkan. Salah satunya
persyaratan mutu adalah kadar yang dikandung harus memenuhi persyaratan
kadar seperti yang tercantum dalam farmakope Indonesia atau buku standar
lainnya (Daris, 2010).

Tramadol HCl dapat ditentukan kadarnya secara kromatografi gas, HPLC
serta kemungkinan secara spektrofotometri ultraviolet yang diperlihatkan pada
panjang gelombang 272 nm (A11=70a) dalam larutan asam, namun metode
tersebut memerlukan alat dan biaya operasional yang relatif mahal serta waktu
analisis yang relatif lama.
Mengingat hal tersebut diatas maka diperlukan metode analisis dasar yang
memakai alat dan biaya operasional yang lebih murah serta lebih mudah dalam
pelaksanaannya namun masih dapat memberikan hasil dengan akurasi dan presisi
yang baik. Salah satu metode dasar yang dapat digunakan yaitu secara volumetri
dimana tramadol HCl kapsul ditentukan secara titrasi semi bebas air.
Tramadol HCl merupakan asam bronsted memiliki nilai pKa 8,3 dan nilai
pKb 5,7 dititrasi dengan basa kuat (NaOH) menggunakan pelarut campuran air

2
Universitas Sumatera Utara

dan etanol sama banyak karena tramadol basa sukar larut dalam air serta memiliki
titik ekivalen 10,65 dengan indikator timolftalein (8,3-10,5) akan tetapi karena
timolftalein susah didapat dan mahal, maka indikator fenolftalein (8,3-10,0)
dianggap dapat mewakili.

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah kadar tramadol HCl dalam sediaan kapsul dapat ditentukan
dengan metode titrasi semi bebas air?
b. Apakah kadar tramadol HCl yang beredar dipasaran sesuai dengan
ketentuan Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995?
1.3 Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah:
a. Metode titrasi semi bebas air dapat digunakan pada penetapan kadar
tramadol HCl dalam sediaan kapsul
b. Kadar tramadol HCl yang beredar dipasaran sesuai dengan ketentuan
Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui metode titrasi semi bebas air dapat digunakan pada
penetapan kadar tramadol HCl dalam sediaan kapsul.
b. Untuk mengetahui kadar tramadol HCl yang beredar dipasaran dengan
persyaratan kadar Farmakope Indonesia Edisi IV tahun 1995.


3
Universitas Sumatera Utara

1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar tramadol HCl
kapsul sehingga dengan kadar yang tepat dapat memberikan efek terapi yang
dikehendaki.

4
Universitas Sumatera Utara