ANALISIS PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN DI

ANALISIS PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) DI KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

Disusun oleh : TRISKA DEWI PRAMITASARI NPM 200813063 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO 2013

ANALISIS PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) DI KABUPATEN SITUBONDO SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas

Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Disusun oleh :

Triska Dewi Pramitasari

NPM 200813063

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ABDURACHMAN SALEH SITUBONDO 2013

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini merupakan hasil perjuangan panjang yang melelahkan, teriringi

oleh kesabaran, ketekunan serta do’a, dengan perasaan haru dan bangga kupersembahkan kepada :

Kekasih jiwa “Sang Khalik ” Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Uswahku Rasulullah SAW yang menjadi kekasih terdekat-Nya Serta Wahyullah yang telah membawakan keimanan terindah dalam diri ini

Ibu dan Ayahanda tercinta atas segala cinta dan kasih sayangnya serta doa dan ridhonya yang tak ternilai besarnya

Saudara-saudaraku tersayang yang selalu mendukungku dan memperhatikanku

( Eli Sunarwati, Herman Hidayat dan Tanti Riasari )

Keluarga besarku yang selalu memberikan semangat, do’a dan dukungannya

Sahabatku yang selalu menemani dan menyemangatiku untuk dapat menyelesaikan tugas akhirku ( Team Dank-Donk )

Teman – teman seperjuanganku angkatan 2008

Almamaterku

MOTTO

Tak peduli masalah apa pun yang Anda hadapi, Jika Anda berada pada tempat

yang tepat, Waktu yang tepat, dengan pesan yang tepat Anda akan mampu mengubah persepsi orang lain ( Lynne Franks, Pebisnis )

Allah tidak akan memberikan beban atau masalah bagi sesorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya

(Surat Al-Baqarah : 286)

Ilmu itu bagaikan cahaya dan cahaya Allah tidak akan menyinari orang yang bermaksiat ( Hadist Nabi )

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Triska Dewi Pramitasari NPM : 200813063

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “ Analisis Pengaruh Promosi Jabatan dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo “ adalah benar-benar hasil karya sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah diajukan pada institusi manapun dan bukan karya jiplakan. Saya bertanggung jawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapatkan sanksi akademik jika ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Situbondo, 18 Maret 2013 Yang menyatakan,

Triska Dewi Pramitasari NPM 200813063

SKRIPSI ANALISIS PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) DI KABUPATEN SITUBONDO

Oleh Triska Dewi Pramitasari NPM 200813063

Pembimbing

Dosen Pembimbing Utama : ........................ Drs. Hardjono, MM

Dosen Pembimbing Anggota : ........................ Drs. Karnadi, M.si

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Pengaruh Promosi Jabatan dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo” telah diuji dan disahkan pada : Hari, Tanggal :

Sabtu, 02 Maret 2013 Tempat

: Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Tim Penguji : Ketua,

Drs Eka Wahyudianto, M.kes NIP. 1952 0516 1998 111 001

Anggota I, Anggota II,

Drs. Hardjono, MM Ika Wahyuni, SE., M.Ak NIP. 1958 1014 1989 111 001

NIS. 361 131 114

Mengesahkan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Abdurrachman Saleh

Dra. Anik Sudarismiati, SE., MM NIP. 1955 1205 1989 102 001

RINGKASAN

Analisis Pengaruh Promosi Jabatan dan Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Pos Indonesia ( Persero ) di

Kabupaten Situbondo, Triska Dewi Pramitasari, 200813063 ; 2013: 119 Halaman; Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.

PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 131 ini adalah suatu perusahaan yang bersifat jasa dimana tujuan dari perusahaan itu sendiri adalah berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Perusahaan senantiasa berupaya untuk meningkatkan mutu layanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas dan produktivitas sumber daya manusia ( karyawan ) serta kemampuan usaha melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, maka perlu adanya peningkatan produktivitas kerja karyawan. Untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Beberapa faktor yang sangat penting untuk mencapai produktivitas kerja karyawan adalah pelaksanaan promosi jabatan dan disiplin kerja pada para karyawan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan dan kemajuan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah promosi jabatan dan disiplin kerja berpengaruh nyata secara simultan maupun secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode sensus, dimana sampel yang digunakan sama dengan jumlah populasinya yaitu seluruh karyawan tetap PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo yang berjumlah 24 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan antara lain : wawancara, penyebaran koesioner dan dokumentasi.Sedangkan teknik analisis data yang dipergunakan adalah Analisa Regresi Berganda, uji t, uji F, dan uji Dominan (Nilai Koefisien Standardized

Beta) (dengan menggunakan program SPSS 16.0 for Windows dengan tingkat signifikan 0,05).

Berdasarkan uji F yang menyatakan bahwa variabel promosi jabatan (X 1 ) dan disiplin kerja (X 2 ) berpengaruh nyata secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan (Y), hal ini ditunjukkan dengan nilai F hitung (21,317)

> F tabel (3,47). Sedangkan untuk uji t diperoleh hasil yang berbeda dimana nilai t hitung untuk variabel X 1 lebih kecil dari t tabel (1,641 < 2,08 ) sedangkan untuk variabel X 2 nilai dari t hitung lebih besar dari t tabel (3,369 > 2,08). Dan untuk uji Dominan diperoleh hasil bahwa disiplin kerja mempunyai pengaruh dominan

terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien standardized beta terbesar dalam model regresi linier berganda yaitu sebesar 0,591, dimana dapat diartikan walaupun pelaksanaan promosi jabatan baik, akan tetapi disiplin kerja lah yang sangat berperan dalam terhadap produktivitas kerja karyawan.

Implikasi dari penelitian ini, adalah upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan yang lebih tinggi, dengan cara peningkatkan kedisiplinan kerja karyawan seperti menekan tingkat absensi di dalam memberikan ijin hari libur kepada karyawan dan memberikan uang bonus terhadap karyawan yang mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Selain itu perusahaan juga harus memberikan perhatian kepada karyawan yang mempunyai kecakapan kerja yang baik dan mempunyai masa kerja yang cukup untuk dipromosikan jabatannya ke jabatan yang lebih tinggi, agar karyawan termotivasi di dalam meningkatkan produktivitas kerjanya.

Kata Kunci : Promosi Jabatan, Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja Karyawan.

PRAKATA

Puji syukur kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana Ekonomi Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo. Karya ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan, arahan dan kerjasama dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Anik Sudarismiati, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Abdurachman Saleh Situbondo.

2. Drs. Hardjono, MM selaku dosen pembimbing utama yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing penulisan skripsi ini.

3. Drs. Karnadi, M.si selaku dosen pembimbing anggota

4. Drs Eka Wahyudianto, M.kes , Drs. Hardjono, MM dan Ibu Ika Wahyuni, SE., M.Ak selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Segenap Dosen pendidik semua mata kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Abdurrachman Saleh Situbondo.

6. Kepala Kantor Pos Situbondo dan Manajer SDM yang telah memberikan ijin mengadakan penelitian serta atas kerja samanya dalam pemberian data sampai terselesaikan penulisan skripsi ini.

7. Seluruh karyawan Kantor Pos Situbondo atas waktu dan kerjasamanya dalam penelitian ini.

8. Kedua orang tua, untuk kasih sayang, semangat dan pengertiannya.

9. Saudara-saudaraku untuk do’a, semangat dan bantuannya dalam penyelesaian skripsi ini.

10. Sahabatku untuk waktunya yang selalu menemaniku dalam penyelesaian skripsi ini.

11. Teman-teman yang senantiasa memberikan inspirasi dalam penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sebagai manusia biasa yang tidak lepas dari suatu kesalahan tentunya terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Untuk itu besar harapan penulis apabila ada kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skrispi ini dapat memenuhi maksud dan tujuan sebagaimana mestinya sehingga bermanfaat.

Situbondo, 18 Maret 2013 Penulis

2.2.2.3 Pengukuran Produktivitas Kerja ...........

2.2.2.4 Manfaat dari Penilaian

Produktivitas Kerja

2.2.3 Promosi Jabatan

2.2.3.1 Pengertian Promosi Jabatan

2.2.3.2 Jenis – Jenis Promosi Jabatan .......

2.2.3.3 Tujuan Promosi Jabatan

2.2.3.4 Dasar = Dasar Promosi Jabatan .........

2.2.3.5 Indikator Promosi Jabatan

2.2.4 Disiplin Kerja

2.2.4.1 Pengertian Disiplin Kerja

2.2.4.2 Jenis – Jenis Disiplin Kerja

2.2.4.3 Prinsip – Prinsip Disiplin Kerja ..........

2.2.4.4 Faktor yang Mempengaruhi

Disiplin Kerja

2.2.4.5 Indikator Disiplin Kerja

2.2.5 Hubungan Antara Promosi Jabatan, Disiplin Kerja Dan Produktivitas

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian .............................................

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian ................................

3.3. Populasi dan Sampel ................................................

3.4. Identifikasi dan Operasional Variabel ......................

33 3.3.2.Operasional Variabel

3.3.1. Identifikasi Variabel

3.5. Teknik Pengumpulan Data ..........................

3.6. Metode Pengujian Instrumen ..............................

3.6.1. Uji Validitas

3.6.2. Uji Reliabilitas

3.7. Teknik Analisa Data ..........................................

3.7.1. Analisa Regresi Linier Berganda

3.7.2. Pengujian Hipotesis Secara Serentak ( Uji F )

3.7.3. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )

3.7.4. Uji Dominan (Nilai Koefisien Standardized Beta) ............................................

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian ...........................

4.1.1 Sejarah PT. Pos Indonesia ( Persero )

Di Kabupaten Situbondo

4.1.2 Tujuan, Visi, dan Misi PT. Pos Indonesia

4.1.3 Motto, Kredo dan Falsafah PT. Pos

Indonesia ( Persero )

4.1.4 Logo dan Arti Logo PT. Pos Indonesia ( Persero ) ........................................................

4.1.5 Kegiatan Usaha Perusahaan ............................

4.1.6 Struktur Organisasi

4.1.7 Jumlah Karyawan ...............................................

4.1.8 Jam dan Hari Kerja

4.2. Hasil Penelitian ...................................................

4.2.1. Uji Validitas

4.2.2. Uji Reliabilitas

4.2.3. Deskripsi Variabel

4.2.4. Analisis Faktor

4.2.5. Analisa Regresi Linier Berganda

4.2.6. Pengujian Hipotesis Dengan Uji Secara Serentak Atau Uji F

4.2.7. Pengujian Hipotesis Dengan Uji Parsial Atau Uji t

63

.......................................

4.2.7. Uji Dominan (Nilai Koefisien Standardized Beta)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Halaman

32

3.1 Sampel penelitian ............................................................

50

4.1 Jumlah karyawan berdasarkan jenis kelamin ....................

51

4.2 Jumlah karyawan berdasarkan tingkat pendidikan ..............

51

4.3 Jumlah karyawan berdasarkan umur ..................................

51

4.4 Jam dan hari kerja ................................................................

52

4.5 Hasil Uji Validitas ...........................................................

53

4.6 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................

55

4.7 Penilaian Responden Terhadap Variabel Promosi Jabatan .......

57

4.8 Penilaian Responden Terhadap Variabel Disiplin Kerja .........

4.9 Penilaian Responden Terhadap Variabel Produktivitas Kerja

4.10 Hasil Analisis Faktor ..........................................................

61

4.11 Hasil Regresi Linier Berganda .............................................

66

4.12 Hasil Pengujian Pengaruh Dominan ...................................

DAFTAR GAMBAR

Halaman

31

3.1 Kerangka Penelitian .........................................................

38

3.2 Grafik Distribusi Uji F .......................................................

39

3.3 Grafik Distribusi Uji t .......................................................

44

4.1 Logo PT. Pos Indonesia (Persero) .......................................

48

4.2 Struktur Organisasi ........................................................

63

4.3 Hasil Uji Statistik F-test ....................................................

4.4 Hasil Uji Statistik Parsial t-test variabel Promosi Jabatan (X 1 )

64

.......................................................................

4.5 Hasil Uji Statistik Parsial t-test variabel Disiplin Kerja (X 2 )

65

.........................................................................

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Kuesioner Penelitian Lampiran 2 : Data Primer Penelitian Lampiran 3 : Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 4 : Hasil Uji Validitas Lampiran 5 : Frekuensi Jawaban Responden Lampiran 6 : Perhitungan Jumlah Skor Jawaban Responden Lampiran 7 : Hasil Analisis Faktor Lampiran 8 : Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Lampiran 9 : Tabel F Lampiran 10 : Tabel t

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Tujuan didirikannya suatu perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh laba yang maksimal, menyediakan lapangan kerja yang mampu memeberikan sumbangan kesejahteraan sosial kepada masyarakat sekitarnya serta untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa. Tujuan tersebut akan tercapai apabila manajemen mampu mengelola, menggerakkan dan menggunakan sumber daya manusia yang dimilikinya secara efektif dan efisien.

Salah satu kebutuhan hidup yang tak kalah penting di era globalisasi ini adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduk yang saling mengirim barang dari tempat yang jauh membuat jasa ini menjadi sangat penting. Berdasarkan kenyataan tersebut banyak bermunculan jasa pengiriman barang swasta, sedangkan jasa pengiriman pemerintah dari dahulu sampai sekarang hanya satu, yaitu PT Pos Indonesia ( Persero ).

Kantor Pos mulai beroperasi ribuan tahun yang lalu dan sekarang Pos merupakan jaringan yang vital di setiap negara. Sepanjang sejarah manusia, pelayanan Pos merupakan salah satu jenis pelayanan komunikasi yang paling tua. Pada dasarnya keberadaan PT Pos Indonesia ( Persero ) merupakan bagian pembangunan nasional, yaitu mempercepat pembangunan melalui pembangunan jaringan komunikasi antar daerah. Oleh karena itu penyelenggaraan pos dijalankan oleh Negara demi kepentingan umum dan bertujuan menunjang pembangunan nasional.

PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 131 ini adalah suatu perusahaan yang bersifat jasa dimana tujuan dari perusahaan itu sendiri adalah berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Perusahaan senantiasa berupaya untuk meningkatkan PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo yang terletak di Jalan Ahmad Yani No. 131 ini adalah suatu perusahaan yang bersifat jasa dimana tujuan dari perusahaan itu sendiri adalah berorientasi kepada kepuasan pelanggan. Perusahaan senantiasa berupaya untuk meningkatkan

Dalam menghadapi arus globalisasi seperti saat ini sumber daya manusia (SDM) memegang peranan yang sangat dominan dalam aktivitas atau kegiatan perusahaan. Berhasil atau tidaknya perusahaan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusianya (karyawan) dalam menjalankan tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, setiap perusahaan perlu memikirkan bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan sumber daya manusianya agar dapat mendorong kemajuan bagi perusahaan dan meningkatkan produktivitas bagi karyawan.

Dalam usaha pencapaian tujuan perusahaan, maka perlu adanya peningkatan produktivitas kerja karyawan. Produktivitas kerja pada hakekatnya meliputi sikap yang senantiasa mempunyai pandangan bahwa metode kerja hari ini harus lebih baik dari pada metode kerja hari kemarin, dan hasil yang dapat diraih esok hari harus lebih banyak atau lebih bermutu daripada hasil yang diraih hari ini. Untuk mencapai produktivitas kerja karyawan yang tinggi bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Beberapa faktor yang sangat penting untuk mencapai produktivitas kerja karyawan adalah pelaksanaan promosi jabatan dan disiplin kerja pada para karyawan, karena hal tersebut merupakan salah satu faktor penentu bagi keberhasilan dan kemajuan dalam mencapai tujuan perusahaan.

Promosi jabatan merupakan salah satu bagian dari program penempatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penempatan karyawan dilakukan dengan membuat penyesuaian terhadap kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan perencanaan untuk memperoleh orang yang tepat pada posisi yang tepat (right man on the right place). Promosi jabatan dilakukan olah perusahaan untuk mengisi kekosongan formasi, ini disebabkan oleh beragam hal mulai dari pensiun hari tua hingga Promosi jabatan merupakan salah satu bagian dari program penempatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. Penempatan karyawan dilakukan dengan membuat penyesuaian terhadap kebutuhan perusahaan yang berhubungan dengan perencanaan untuk memperoleh orang yang tepat pada posisi yang tepat (right man on the right place). Promosi jabatan dilakukan olah perusahaan untuk mengisi kekosongan formasi, ini disebabkan oleh beragam hal mulai dari pensiun hari tua hingga

Promosi jabatan memberikan peranan penting bagi setiap karyawan bahkan menjadi sebuah idaman dan tujuan yang selalu diharapkan. Idaman dan tujuan ini berkaitan dengan apa yang akan diperoleh dan dicapai oleh karyawan setelah memperoleh promosi jabatan. Dengan adanya promosi jabatan, karyawan akan merasa dihargai, diperhatikan, dibutuhkan dan diakui kemampuan kerjanya oleh manajemen perusahaan sehingga mereka akan menghasilkan keluaran (output) yang tinggi serta akan mempertinggi loyalitas (kesetiaan) pada perusahaan.

Promosi jabatan merupakan kesempatan untuk berkembang dan maju yang dapat mendorong karyawan untuk lebih baik atau lebih bersemangat dalam melakukan suatu pekerjaan dalam lingkungan organisasi atau perusahaan.

Disiplin kerja merupakan salah satu faktor yang terpenting dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan, karena dengan adanya disiplin kerja, karyawan akan mampu mencapai produktivitas kerja yang maksimal. Tingkat disiplin dapat diukur melalui ketaatan pada peraturan yang telah ditentukan oleh perusahaan dan dari kesadaran pribadi. Karyawan akan mematuhi atau mengerjakan semua tugasnya dengan baik dan bukan mematuhi tugasnya itu dengan paksaan. Karyawan harus memiliki prinsip dan memaksimalkan potensi kerja, agar karyawan lain mengikutinya sehingga dapat menanamkan jiwa disiplin dalam bekerja.

Faktor kedisiplinan memegang peranan yang amat penting dalam pelaksanaan kerja karyawan. Seorang karyawan yang mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi akan tetap bekerja dengan baik walaupun tanpa diawasi oleh atasan. Seorang karyawan yang disiplin tidak akan mencuri waktu kerja untuk melakukan hal-hal lain yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan. Demikian juga karyawan yang mempunyai kedisiplinan akan.

mentaati peraturan yang ada dalam lingkungan kerja dengan kesadaran yang tinggi tanpa ada rasa paksaan. Pada akhirnya karyawan yang mempunyai kedisiplinan kerja yang tinggi akan mempunyai produktivitas kerja yang baik karena waktu kerja dimanfaatkannya sebaik mungkin untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.

Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan perusahaan, digunakan terutama untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun kelompok. Disiplin merupakan proses untuk menumbuhkan perasaan seseorang dalam mempertahankan dan meningkatkan tujuan organisasi secara objektif melalui kepatuhannya manjalankan peraturan organisasi. Disamping itu disiplin kerja bermanfaat mendidik karyawan untuk mematuhi dan menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat menghasilkan kinerja yang baik.

Melihat besarnya peranan pelaksanaan promosi jabatan dan disiplin kerja bagi kehidupan sekaligus kelansungan karier karyawan di perusahaan, maka para karyawan berlomba – lomba untuk dapat bersaing dalam mengisi jabatan yang akan dipromosikan serta akan selalu mematuhi segala peraturan yang berlaku di perusahaan. Selain itu perusahaan pun turut melihat manfaat lain yaitu dengan meningkatnya produktivitas kerja karyawan maka akan memberikan keuntungan yang optimal bagi perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Promosi Jabatan dan

Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Pos Indonesia ( Persero ) di Kabupaten Situbondo”.

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah :

a. Apakah terdapat pengaruh nyata secara simultan atau serentak antara komponen variabel dari promosi jabatan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan?

b. Apakah terdapat pengaruh nyata secara parsial antara komponen variabel dari promosi jabatan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan?

c. Komponen variabel manakah yang paling dominan berpengaruh nyata diantara promosi jabatan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan?

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan pokok permasalahan maka tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui pengaruh nyata secara simultan komponen variabel dari promosi jabatan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

b. Untuk mengetahui pengaruh nyata secara parsial komponen variabel dari promosi jabatan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

c. Untuk mengetahui komponen variabel paling dominan yang berpengaruh nyata diantara promosi jabatan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

a. Bagi penulis Penelitian merupakan kesempatan yang baik untuk menerapkan teori khususnya di bidang MSDM ke dalam dunia praktek yang sesungguhnya serta untuk mengembangkan pemikiran mengenai a. Bagi penulis Penelitian merupakan kesempatan yang baik untuk menerapkan teori khususnya di bidang MSDM ke dalam dunia praktek yang sesungguhnya serta untuk mengembangkan pemikiran mengenai

b. Bagi perusahaan Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi pimpinan perusahaan dalam mengambil kebijakan mengenai promosi jabatan dan disiplin kerja sehingga nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan dimasa yang akan datang.

c. Bagi pihak lain Sebagai informasi dan bahan referensi bagi peneliti lainnya khususnya yang melakukan penelitian sejenis, baik penelitian tentang produktivitas kerja karyawan ataupun mengenai perusahaan jasa.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENELITIAN TERDAHULU

Untuk memperoleh data lebih lengkap penulis mengambil beberapa penelitian sebelumnya sebagai acuan guna menambah referensi yang penulis butuhkan. Diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Agung Setyo Purnomo Judul : “Pengaruh Promosi Jabatan dan Disiplin Kerja Terhadap

Kinerja Karyawan pada Swalayan Mitra di Kartasura”. Hasil penelitian ini : Berdasarkan analisis regresi linier berganda diperoleh persamaan

regresi sebagai berikut: Y = 5,202 + 0,327X 1 + 0,390X 2 dimana interpretasi dari persamaan tersebut adalah : bahwa variabel promosi

jabatan (X 1 ) dan disiplin kerja (X 2 ) mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y). Berdasarkan analisis uji t regresi

didapatkan hasil : ada pengaruh yang signifikan antara variabel X 1

(promosi jabatan) dan variabel X 2 (disiplin kerja) terhadap variabel Y (kinerja karyawan) ditunjukkan dengan t hitung lebih besar dari t tabel

(2,963 > 2,026 ) dan (2,459 > 2,026). Sedangkan berdasarkan uji F didapatkan hasil : nilai F hitung (20,823) > F tabel (3,26), menunjukkan

adanya pengaruh yang signifikan secara bersama–sama antara variabel X 1 (promosi jabatan) dan X 2 ( disiplin kerja ) terhadap Y

(kinerja). b. Hersi Restiani Judul : “Studi Pelaksanaan Disiplin Kerja Pegawai di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos II Semarang”. Hasil penelitian ini :

Disiplin kerja di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos II Semarang sudah berjalan sangat baik. Dalam pelaksanaan kedisiplinan, PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos II Semarang menerapkan sistem keadilan yaitu dengan cara pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (punishment). Pelaksanaan kedisiplinan itu dilakukan secara langsung dengan segera melalui pendekatan preventif. Dalam hal kedisplinan, faktor-faktor yang menjadi pendukung di PT Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos II Semarang meliputi kepemimpinan, balas jasa / penghargaan, motivasi kerja dan sanksi. Dalam hal ini 91,6 % sanksilah faktor yang sangat mendukung karena menjadikan disiplin kerja berjalan dengan baik.

2.2. LANDASAN TEORI

2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:348) yaitu: “Manajemen Sumber Daya Manusia

merupakan keseluruhan penentuan dan pelaksanaan berbagai aktivitas, policy dan program yang bertujuan untuk mendapatkan tenaga kerja, pengembangan dan pemeliharaan dalam usaha meningkatkan

terhadap peningkatan efektivitas organisasi dengan cara yang etis dan sosial dapat dipertanggung jawabkan”.

dukungannya

Drs. Malayu S. P. Hasibuan (2001:16) mendefinisikan manajemen sebagai “Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Manajemen ini terdiri dari 6 unsur (6M) yaitu: men, money, methode, materials, machines, dan market. Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia atau disingkat MSDM yang merupakan terjemahan dari men power management. Manajemen yang mengatur unsur Drs. Malayu S. P. Hasibuan (2001:16) mendefinisikan manajemen sebagai “Ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”. Manajemen ini terdiri dari 6 unsur (6M) yaitu: men, money, methode, materials, machines, dan market. Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu ilmu manajemen yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia atau disingkat MSDM yang merupakan terjemahan dari men power management. Manajemen yang mengatur unsur

Berdasarkan pengertian di atas, jelas bahwa manajemen secara garis besar menitikberatkan pada aspek manusia dalam hubungan kerja dengan tidak melupakan faktor lainnya. Sedangkan, Manajemen Sumber Daya Manusia menitikberatkan pada bagaimana mengelola karyawan sebagai aset utama perusahaan karena keberhasilan perusahaan tergantung dari kinerja efektif dari karyawan itu sendiri.

2.2.2 Produktivitas Kerja

Setiap perusahaan atau organisasi dalam usaha pencapai tujuannya dipengaruhi dan ditentukan oleh produktivitas tenaga kerjanya. Dengan demikian adanya produktivitas tenaga kerja yang tinggi maka akan meningkatkan produktivitas perusahaan.

2.2.2.1. Pengertian Produktivitas Kerja

dasarnya pengertian produktivitas mencakup sikap mental yang berpandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan yang dicapai besok harus lebih baik dari hari ini. Orang yang memiliki sikap demikian akan selalu terdorong untuk menjadi dinamis, kreatif, inovatif, serta terbuka ide-ide baru dalam perubahan-perubahan.

Pada

Produktivitas adalah perbandinag antara output (hasil) dengan input (masukan). (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, 2003:126).

Sedangkan

menurut Drs. Muchdarsyah

Sinungan

produktivitas merupakan perbandingan antara keluaran dan masukan serta

Melihat pendapat-pendapat diatas maka bisa disimpulkan bahwa produktivitas kerja karyawan merupakan hasil yang dicapai persatuan waktu tertentu secara efisien dari keseluruhan sumber daya yang digunakan dengan adanya peran serta tenaga kerja atau karyawan.

2.2.2.2. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, baik yang berhubungan dengan tenaga kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan.

Adapun faktor - faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja karyawan adalah sebagai berikut (Drs. Muchdarsyah Sinungan, 2003:79) :

a. Kemampuan

adalah kecakapan yang dimiliki berdasarkan pengetahuan. Seorang karyawan yang memiliki kemampuan lebih untuk menyelesaikan segala pekerjaannya, tentunya segara pekerjaan yang dibebankan padanya dapat diselesaikan dengan baik. Hal ini tentunya sangat berpengaruh, dimana dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

b. Motivasi

Setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas. Motivasi menurut Hasibuan (2003:91) adalah dorongan yang Setiap tenaga kerja perlu diberikan motivasi dalam usaha meningkatkan produktivitas. Motivasi menurut Hasibuan (2003:91) adalah dorongan yang

usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau sekelompok orang tertentu bergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan atas perbuatannya. Motivasi yang ada pada sescorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi, motivasi bukanlah yang dapat diamati tetapi adalah hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Menurut Hasibuan (2003:92) motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti ‘dorongan atau daya penggerak’. Penghargaan serta penggunaan motivator yang tepat akan menimbulkan suasana kondutif atau berakibat kepada produktivitas yang lebih tinggi. Sebenarnya banyak pembahasan teori-teori motivasi, namun ada beberapa yang cukup menonjol yaitu : Teori Maslow, mengenai tingkatan dasar manusia yaitu: (1) Kebutuhan fisiologi dasar (2) Keselamatan dan keamanan (3) Cinta / kasih sayang (4) Penghargaan (5) Aktualisasi diri (self actualization) Menggarisbawahi pendapat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa bergabungnya seseorang dalam organisasi didorong oleh keinginan untuk memenuhi kebutuhan, berupa penghasilan yang akan digunakan untuk mencukupi kebutuhannya.

atau

Suasana batin (:psikologis) seorang karyawan sebagai individu dalam organisasi yang menjadikan lingkungan kerjanya tampak selalu semangat atau gairah kerja yang menghasilkan kegiatan kerja sebagai kontribusi bagi pencapaian tujuan organisasi tempatnya bekerja.

c. Insentif (Perangsang)

Program peningkatan produktivitas yang berhasil itu ditandai dengan adanya andil yang luas dari keuangan dan tunjangan-tunjangan lain diseluruh organisasi. Setiap pembayaran kepada perorangan harus ditentukan oleh andilnya bagi produktivitas, sedangkan

pembayaran harus dianugerahkan teruatama berdasarkan hasil produktivitas. Untuk menjadi seorang motivator yang efektif

kenaikan

pemberian bonus haruslah dihubungkan secara langsung dengan tujuan pencapaian malalui cara yang sederhana mungkin, sehingga penerima segera dapat mengetahui berapa rupiah yag dia peroleh dari upayanya. Bentuk pemberian bonus yang berorientasi pada penampilan adalah proyek pemberian bonus, dimana hasil kerja yang baik segera diberi hadiah dengan bonus yang sesuai.

d. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan

organisasi. Hal ini tercermin dalam usaha bersama antara pimpinan organisasi dan tenaga kerja untuk meningkatkan

produktivitas kerja melalui lingkaran pengawasan mutu dan kepanitiaan mengenai kerja unggul.

e. Disiplin kerja

Adapun kriteria yang dipakai dalam disiplin kerja tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga indikator disiplin kerja yaitu diantaranya : disiplin waktu ( kehadiran dan kepatuhan pegawai pada jam kerja, pegawai melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan benar ), disiplin peraturan, dan disiplin tanggung jawab ( penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya sehingga dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar serta adanya kesanggupan dalam menghadapi pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sebagai seorang pegawai ) (Guntur, 1996:34-35).

2.2.2.3 Pengukuran Produktivitas Kerja

Menurut Simamora (2004:56) faktor-faktor yang digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kuantitas kerja; kualitas kerja; dan ketepatan waktu.

a. Kuantitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standart yang ada atau ditetapkan oleh perusahaan.

b. Kualitas kerja adalah merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya secara teknis dengan perbandingan standart yang ditetapkan oleh perusahaan.

c. Ketepatan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap suatu aktivitas

yang diselesaikan diawal waktu sampai menjadi output. Menurut Sinungan (2003:23) metode dalam pengukuran produktivitas secara umum berarti perbandingan, yang dapat dibedakan dalam tiga jenis yang sangat berbeda, yaitu :

a. Perbandingan - perbandingan antara pelaksanaan sekarang dengan pelaksanaan secara historis yang tidak menunjukkan bahwa apakah pelaksanaan ini memuaskan, namun hanya mengetengahkan apakah mutu berkurang atau meningkat serta tingkatannya.

b. Perbandingan pelaksanaan antara satu unit (perorangan tugas, seksi, proses) dengan yang lainnya. Pengukuran ini menunjukkan pencapaian secara relatif.

c. Perbandingan pelaksanaan sekarang dengan targetnya, dan inilah yang terbaik, sebab memusatkan perhatian pada sasaran/ tujuan.

Dari cara pengukuran produktivitas kerja tersebut, maka dapat dicari cara paling efektif dan lebih operasional dalam mengukur tingkat produktivitas kerja karyawan, yaitu pengukuran tingkat produktivitas kerja menurut Drs. Muchdarsyah Sinungan (2003:24) :

IP = Output =

Produksi

Input

Sumber daya

Sumber daya = jumlah hari kerja x jumlah karyawan

Dimana : IP

Indeks Produktivitas kerja karyawan

Output

Hasil produksi per periode

Input

Jumlah sumber daya per periode Pengukuran produktivitas ini mempunyai peranan penting untuk mengetahui produktivitas kerja dari para karyawan sehingga dapat diketahui sejauh mana produktivitas yang dapat dicapai oleh karyawan. Selain itu pengukuran produktivitas akan juga dapat digunakan sebagai pedoman bagi para manajer untuk meningkatkan produktivitas kerja sesuai dengan apa yang diharapkan oleh perusahaan.

2.2.2.4 Manfaat Penilaian Produktivitas Kerja

Adapun manfaat dari penilaian produktivitas kerja adalah sebagai berikut (Drs. Muchdarsyah Sinungan, 2003:35) :

a. Umpan balik pelaksanaan kerja untuk memperbaiki produktivitas kerja karyawan.

b. Evaluasi produktivitas kerja digunakan untuk penyelesaian pekerjaan, misalnya : pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.

c. Untuk keputusan-keputusan penetapan, misalnya : promosi, transfer, dan demosi.

d. Untuk kebutuhan latihan dan pengembangan.

e. Untuk perencanaan dan pengembangan karier.

f. Untuk mengetahui penyimpangan-penyimpangan proses staffing.

g. Untuk mengetahui ketidak-akuratan informal.

h. Untuk memberikan kesempatan kerja yang adil.

2.2.3 Promosi Jabatan

2.2.3.1. Pengertian Promosi Jabatan

Promosi Jabatan mempunyai arti penting bagi para karyawan secara keseluruhan, dengan adanya pemberian kesempatan promosi jabatan, karyawan akan termotivasi untuk bekerja sama dan berprestasi maka akhirnya tugas-tugas yang diberikan oleh perusahaan akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:157) berpendapat bahwa :

“Promosi Jabatan adalah menaikkan jabatan seseorang ke jabatan lain yang memiliki tanggung jawab yang lebih besar, gaji yang lebih besar, dan pada level organisasi yang lebih besar ”.

Selanjutnya menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2001:175) :

“Promosi adalah peningkatan status (jabatan) seorang karyawan, seperti karyawan percobaan / calon pegawai (capeg) menjadi karyawan tetap atau karyawan operasional diangkat menjadi karyawan manajerial”.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi jabatan adalah

/ jabatan atau pekerjaaan/penugasan kembali seseorang karyawan dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat yang lebih tinggi. Adanya peningkatan jabatan, maka tugas, tanggung jawab, serta wewenang akan meningkat pula. Pada umumnya promosi jabatan juga diikuti oleh peningkatan gaji atau dan fasilitas-fasilitas lainnya. Hasil dari promosi yang dilakukan dapat membentuk

perpindahan posisi perpindahan posisi

2.2.3.2. Jenis - Jenis Promosi Jabatan

Beberapa jenis promosi jabatan (Malayu S.P. Hasibuan, 2006:128) terdiri dari :

a. Promosi sementara (Temporari Promotion) Suatu bentuk promosi yang dilaksanakan untuk jangka waktu sementara, promosi ini biasanya digunakan apabila harus mengisi suatu jabatan kosong untuk sementara waktu karena pejabat yang bersangkutan sedang sakit, cuti, atau mengikuti pendidikan. Untuk mengisi kekosongan tersebut maka salah seorang pegawai diangkat untuk sementara yang melaksanakan tugas-tugas jabatan yang bersangkutan.

b. Promosi Tetap (Permanen Promotion) Seseorang karyawan dipromosikan dari satu jabatan ke jabatan yang lain lebih tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk dipromosikan. Misalnya, seorang pegawai negeri dipromosikan menjadi kepala dinas, wewenang, tanggung jawab serta gajinya cenderung akan naik

c. Promosi Kecil (Small Promotion) Menaikan jabatan seseorang dari jabatan yang tidak sulit dipindahkan ke jabatan yang sulit yang memiliki ketrampilan tertentu tidak disertai dengan peningkatan wewenang, tanggung jawab dan juga gaji.

d. Promosi Kering (Dry Promotion ) Seseorang karyawan dinaikkan jabatannya yang lebih tinggi disertai peningkatan pangkat wewenang, tanggung jawab tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji dan upah.

2.2.3.3. Tujuan Promosi Jabatan

Memperhatikan pengertian promosi jabatan, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa tujuan secara umum dilaksanakannya program ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja organisasi. Tujuan umum tersebut dapat terwujud karena secara khusus pelaksanaan promosi jabatan akan mampu menghasilkan beberapa tujuan khusus yang merupakan sasaran.

Tujuan dari pelaksanaan promosi jabatan terdiri dari (Heidjrahman Ranupandojo, 1990:50) :

a. Memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin besar kepada karyawan yang berprestasi tinggi

b. Menambahkan atau memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja para karyawan.

c. Mempermudah penarikan pelamar-pelamar sebab dengan adanya kesempatan promosi merupakan daya pendorong serta perangsang bagi pelamar untuk memasukkan lamarannya.

d. Mengisi kekosongan jabatan yang tepat, maka semangat ketenangan dalam bekerja semakin meningkat sehingga produktivitas kerja juga meningkat.

e. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi yang lebih baik demi keuntungan optimal bagi perusahaan.

2.2.3.4 Dasar – Dasar Promosi Jabatan

Ada banyak rumusan mengenai syarat-syarat promosi jabatan diantaranya adalah, menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2001:175) yang menyatakan bahwa dasar yang digunakan untuk menentukan promosi karyawan terdiri dari :

a. Kecakapan kerja (ability).

Kecakapan adalah total dari semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa dipertanggung jawabkan. Dalam hal ini, yang dijadikan landasan oleh perusahaan untuk melakukan promosi jabatan adalah kecakapan kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan. Dengan dasar kecakapan kerja berarti promosi dilaksanakan dalam rangka melakukan penyesuaian antara kemampuan seseorang dengan standar kemampuan suatu jabatan tertentu.

b. Senioritas.

Senioritas diartikan sebagai lamanya masa kerja seseorang yang diakui organisasi, baik pada jabatan yang bersangkutan maupun dalam organisasi secara keseluruhan. Dalam senioritas tercermin pula pengertian usia serta pengalaman kerja seseorang. Sistem senioritas pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penghargaan organisasi kepada tenaga kerja atas kesetiaan dan Senioritas diartikan sebagai lamanya masa kerja seseorang yang diakui organisasi, baik pada jabatan yang bersangkutan maupun dalam organisasi secara keseluruhan. Dalam senioritas tercermin pula pengertian usia serta pengalaman kerja seseorang. Sistem senioritas pada dasarnya merupakan salah satu bentuk penghargaan organisasi kepada tenaga kerja atas kesetiaan dan

seseorang, sehingga diharapkan kecakapan kerja mereka makin baik dan mencerminkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.

pula

c. Kombinasi kecakapan dan senioritas. Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan pada lamanya pengalaman dan kecakapan. Promosi berdasarkan kombinasi ini merupakan dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena mempromosikan orang yang paling berpengalaman dan yang paling pintar sehingga kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman atau kecakapan kerja saja dapat teratasi.

2.2.3.5 Indikator Promosi Jabatan

Indikator - indikator promosi jabatan menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan (2001:193) sebagai berikut :

1. Kejujuran

Khusus pada jabatan-jabatan yang berhubungan dengan finansial, produksi, pemasaran, dan sejenisnya, kejujuran dipandang amat penting. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi malah merugikan perusahaan, karena ketidakjujuran tenaga karja yang dipromosikan.

2. Loyalitas

Tingkat loyalitas tenaga kerja terhadap perusahaan seringkali menjadi salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Loyalitas yang tinggi akan berdampak pada tanggung jawab yang lebih besar.

3. Tingkat Pendidikan

Saat ini, manajemen perusahaan umumnya mempunyai kriteria minimum tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasan yang melatarbelakanginya adalah dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja memiliki daya nalar yang tinggi terhadap prospek perkenmbangan perusahaan diwaktu mendatang.

4. Pengalaman Kerja

Pengalaman kerja seringkali digunakan sebagai salah satu standar untuk kegiatan promosi. Dengan alasan lebih senior, pengalaman yang dimilikipun dianggap lebih banyak daripada junior. Dengan demikian, diharapkan tenaga kerja yang bersangkutan memiliki kemampuan lebih tinggi, gagasan lebih banyak, dan kemampuan manajerial yang baik.

5. Inisiatif

untuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu, barangkali karsa dan daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu ditawar lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat memerlukan karsa dan daya cipta demi kelangsungan perusahaan. Dengan demikian, pelaksanaan promosi bagi tenaga kerja untuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu, barangkali karsa dan daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu ditawar lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat memerlukan karsa dan daya cipta demi kelangsungan perusahaan. Dengan demikian, pelaksanaan promosi bagi tenaga kerja

2.2.4 Disiplin Kerja

Disiplin berasal dari bahasa latin Disciplina yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta perkembangan tabiat, jadi disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan (Drs. Muchdarsyah Sinungan, 2003:145).

Disiplin dapat dilakukan melalui suatu latihan pengembangan disiplin, misalnya bekerja dengan menghargai waktu, tenaga, dan biaya. Menanamkan disiplin pada karyawan atau bawahan dapat dikembangkan dengan cara selalu membangkitkan semangat ditengah-tengah karyawan dan selalu mendorong dari belakang.

Disiplin merupakan salah satu hal penting dalam setiap kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan. Dalam suatu perusahaan disiplin sangat diperlukan agar segala aktivitas perusahaan berjalan dengan lancar sesuai dengan yang direncanakan. Dengan disiplin yang baik seorang karyawan akan lebih dipercaya atasan dalam menjalankan suatu pekerjaan dan hal ini akan berpengaruh terhadap karier karyawan pada masa berikutnya.

2.2.4.1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan yang ditetapkan baik oleh pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat Disiplin kerja adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan yang ditetapkan baik oleh pemerintah atau etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat

Pendapat lain merumuskan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan dan norma-norma sosialmyang berlaku. Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya, kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku, dan peraturan perusahaan, baik yang tertulis maupun tidak. (Drs. Malayu S.P. Hasibuan, 2001:113).

Berdasarkan dua pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja adalah sikap pada pegawai untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dimana dia bekerja.

2.2.4.2. Jenis - Jenis Disiplin Kerja

Adapun tiga jenis disiplin dalam organisasi yaitu (Marihot Tua Efendi Hariandja, 2002:300) :

a. Bersifat Preventif Merupakan tindakan yang mendorong para karyawan untuk taat kepada berbagai ketentuan yang berlaku dan mematuhi standart yang telah ditetapkan, sehingga dapat dicegah berbagai penyelewengan atau pelanggaran. Artinya melalui kejelasan dan penjelasan tentang pola sikap tindakan dan perilaku yang diinginkan dari setiap karyawan perusahaan diusahakan jangan sampai

negatif. Untuk memungkinkan iklim yang penuh disiplin tanpa paksaan tersebut perlu kiranya diterapkan

berperilaku berperilaku