PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MERK, PROMOSI DAN SIKAP TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN RINGAN PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

  

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MERK, PROMOSI

DAN SIKAP TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

MAKANAN RINGAN PADA INDUSTRI

KECIL DAN MENENGAH (IKM) KABUPATEN

  

PESISIR SELATAN

ARTIKEL

HASRUL SANI

NPM : 1010018212070

  

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2015

  

PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI PRODUK, MERK, PROMOSI DAN

SIKAP TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN RINGAN

PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH (IKM) KABUPATEN

PESISIR SELATAN

  1

  2

  3 Hasrul Sani, Yulia Hendri Yeni, Yuhelmi

  1 Mahasiswa Magister Sains Manajemen, Program Pascasarjana, Universitas Bung Hatta 2 &3 Dosen Program Pascasarjana, Universitas Bung Hatta

  Email : hasrulsani@yahoo.co.id

  

ABSTRACT

Marketing and environmental stimuli enter the consumer consciousness. A group of

psychological processes combined with certain consumer characteristics result in the

decision-making process and final purchase decision. In the era of global markets that can

be done many ways, to include business development through product differentiation

strategy, brand and implementation of marketing and promotional mix. The purpose of this

study was to determine the effect of product differentiation, branding, promotion, and

attitudes towards consumer buying decision process on snacks small and medium industries

(SMEs) South Coastal District. The study population was all consumers who have shopped

and purchased products especially snacks SMEs in the South Coastal District. The number

of samples is set as 150 people with a sampling method that is incidental sampling. The type

of data used is primary data research using questionnaires with instruments. Before the data

was tested further test the research instruments that test the validity and reliability testing,

and classical assumption. The method of analysis used in this study is multiple linear

regression analysis. Based on the results of the analysis shows that the strategy of product

differentiation, branding, promotion, attitude positive and significant impact on the buying

decision process snacks at IKM South Coastal District.

  Keywords : Purchase decision making, product differentiation, merk, promotion, attitude

1. PENDAHULUAN Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

  Perkembangan IKM di Kabupaten Kabupaten Pesisir Selatan bahwa Pesisir Selatan dari tahun ke tahun terus peningkatan jumlah IKM tersebut akhir- bertambah dengan pesat terutama IKM yang akhir ini disebabkan oleh meningkatnya bergerak di bidang makanan ringan dan potensi pembelian konsumen hasil industri, makanan khas daerah. Berdasarkan hasil hal ini dapat dilihat pada dibawah ini: survei dari Dinas Koperasi, UMKM,

  Tabel 1 Data Industri Kecil dan Menengah berdasarkan Kelompok Industri di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2007 s/d. 2011.

  No Kelompok Industri Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Total Unit 2007 2008 2009 2010 2011 Usaha

  1. Pangan (makanan ringan) 80 162 444 562 683 683

  No Kelompok Industri Tahun 2007

  12 39 106 163 231 231

  2.1 Proses Keputusan Pembelian Konsumen

  2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

  Dalam menghadapi era pasar global banyak cara yang dapat dilakukan, untuk pengembangan bisnis antara lain melalui strategi diferensiasi produk, merek dan pelaksanaan bauran pemasaran dan promosi. Diferensiasi produk yang dilakukan harus menciptakan Distinctive Capability bagi perusahaan yang sulit ditiru pesaing dan bermanfaat atau memiliki nilai tambah bagi konsumen.

  IKM itu sangat lambat dan sulit bersaing dengan perusahaan lainnya. IKM pada umumnya memiliki keterbatasan permodalan, masih rendahnya sumber daya manusia sehingga belum dapat menguasai teknologi, terbatasnya pemasaran termasuk promosi tentang keunggulan produk. Dengan keterbatasan tersebut maka IKM yang ada dari segi produk baik kualitas maupun kuantitas sangat rendah. Kondisi yang ada dilapangan untuk mendorong kinerja IKM sangat dibutuhkan dorongan dari Pemerintah Daerah baik dari segi permodalan, maupun dari segi meningkatkan sumber daya manusia serta membantu terciptanya sarana dan prasarana pemasaran dan promosi dengan demikian IKM yang ada dapat berkompetisi dalam melangsungkan usahanya.

  Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, dapat kita simpulkan bahwa pertumbuhan IKM yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan antara Tahun 2007 sampai dengan 2011 berfluktuatif, hal ini disebabkan IKM yang tumbuh tidak memperhatikan seberapa besar tingkat keputusan pembelian konsumen terhadap produk yang diproduksinya. Setelah sebuah IKM tumbuh dan menghasilnya produk yang umumnya bergerak di bidang pangan (makanan ringan), untuk kelanjutan perkembangan

  37 76 108 138 180 180 Jumlah 1.498 Sumber : Dinas Kopperindag & Pasar Kab. Pesisir Selatan (2011 ).

  5. Kerajinan

  4. Logam & Elektronik

  Tahun 2008 Tahun 2009

  31 66 151 233 279 279

  3. Kimia & Bhn Bangunan

  57 82 104 125 125

  25

  2. Sandang dan Kulit

  Total Unit Usaha

  Tahun 2010 Tahun 2011

  Pengertian Pengambilan Keputusan Konsumen Menurut Setiadi (2003) Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintergrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih salah satu diantaranya”. Dari pengertian di atas menjelaskan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah yang dikumpulkan oleh seorang konsumen, dan mewujudkanya dengan tindak lanjut yang nyata. Setelah proses tersebut, barulah konsumen itu dapat mengevaluasi pilihanya dan menentukan sikap yang akan di ambil selanjutnya.

  Keputusan pembelian seorang pelanggan timbul karena adanya dorongan emosi sehingga dapat menentukan untuk melakukan pembelian. Kotler (2000:204) menunjukkan bahwa pelanggan harus melalui lima urutan tahap–tahap dalam proses pembelian suatu produk. Walaupun hal ini tidak selalu terjadi dan pelanggan bisa melewati tahap atau urutannya, namun model ini muncul pada saat seorang pelanggan melakukan pembelian. Adapun lima tahap proses pembelian adalah sebagai berikut (Kotler 2000:204): 1. Pengenalan masalah, 2. Pencarian informasi, 3. Evaluasi Alternatif, 4. Keputusan Pembelian, 5. Perilaku setelah pembelian.

  Diferensiasi adalah kegiatan merancang serangkaian keunikan yang berarti untuk membedakan apa yang ditawarkan oleh perusahaan dengan apa yang ditawarkan oleh pesaing (Kotler, 2000). Diferensiasi produk yang bersifat inovasional biasanya ditanggapi positif oleh pihak pembeli karena dianggap mempunyai mutu lebih baik dan lebih memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang.

  Penelitian yang dilakukan Yudhiarina (2009) tentang pengaruh Strategi Diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian konsumen pada Perusahaan Rokok PT. HM. Soempoerna diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara diferensiasi produk terhadap proses keputusan pembelian.

  Ibrahim (2007) studi tentang analisa pengaruh media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan merek aqua pada masyarakat Kota Palembang. Pada PT Aqua Golden Mississippi di Sumatera Selatan, hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan media iklan terhadap pengambilan keputusan pembelian air minum Aqua.

  Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah : Hipotesis 1: Strategi Diferensiasi Produk berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian makanan ringan pada IKM

2.2 Strategi Diferensiasi dan Proses Keputusan Pembelian Konsumen

  2.3 Merek dan Proses Keputusan Pembelian Konsumen

  Merek adalah suatu tanda atau simbol yang memberikan identitas suatu barang atau jasa tertentu yang dapat berupa kata-kata , gambar atau kombinasi keduanya. Merek sebaiknya dipilih bila mana dipakai untuk promosi sangat baik, merek-merek yang mudah diingat dan dapat menimbulkan kesan positif.

  Yudhiarina (2009) studi tentang pengaruh merek terhadap keputusan pembelian konsumen produk rokok Marlboro mix 9 pada perusahaan rokok PT. HM. Sampoerna Surabaya-Indonesia, dimana hasil penelitiannya terdapat pengaruh yang signifikan positif antara merek dengan keputusan pembelian.

  Yazrumal (2011) didapatkan hasil penelitian bahwa kondisi kesadaran merek pada masyarakat sungai penuh sudah cukup baik

  Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah :

  Hipotesis 2 : Merek berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian makanan ringan pada IKM

  Promosi adalah usaha-usaha yang dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar membeli produk atau jasa yang dihasilkan, ataupun untuk menyampaikan berita-berita tentang produk atau jasa. Unsur promosi memiliki peranan yang sangat penting karena dengan promosi inilah produk yang dijual oleh perusahaan lebih dikenal oleh pembeli.

  Penelitian Abubakar (2005) tentang pengaruh pelaksanaan bauran pemasaran terhadap proses keputusan pembelian pada jamu di banda Aceh, memberikan hasil bahwa bauran promosi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian konsumen (Y).

  Yudhiarina (2009) studi tentang pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen produk rokok Marlboro mix 9 pada perusahaan rokok PT. HM. Sampoerna Surabaya-Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa promosi berpengaruh signifikan dan positif terhadap Keputusan Pembelian konsumen (Y).

  Ibrahim (2007) studi tentang analisa pengaruh media iklan terhadap pengambilan keputusan membeli air minum dalam kemasan merek aqua pada masyarakat Kota Palembeng. Pada PT Aqua Golden Mississippi di Sumatera Selatan. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan media iklan terhadap pengambilan keputusan pembelian air minum Aqua.

2.4 Promosi dan Proses Keputusan Pembelian Konsumen

  Berdasarkan uraian diatas, maka hipotesis yang dapat dikembangkan dalam penelitian ini adalah : Hipotesis 3 : Promosi berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian makanan ringan pada IKM.

2.5 Sikap dan Proses Keputusan Pembelian Konsumen

  Walgito (2003: 127) menyatakan bahwa “sikap itu merupakan organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat respons atau berperilaku dalam cara yang tertentu yang dipilihnya”. Kristianto (2011: 48) menyatakan bahwa ada dua unsur pokok dalam difinisi mengenai sikap yaitu: (1) sikap itu bisa dipelajari atau dibentuk, jadi bukan pembawaan, (2) sikap itu bisa berubah kalau situasi berubah.

  Abdullah (2005) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Program Bauran Pemasaran Jasa Tabungan Terhadap Kepuasan Nasabah Penabung Pada PT. Bank Riau di Provinsi Riau dan Kepri”. Dari hasil penelitian ini ternyata pelaksanaan bauran pemasaran pada umumnya belum mendapatkan penilaian yang baik dari nasabah.

  Wahyuni (2008) melakukan penelitian tentang Sikap Konsumen Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Merek “Honda” di Kawasan Surabaya Barat”. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa sikap konsumen berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda motor merek Honda. Model analisis yang dipergunakan adalah Model Analisis Regresi Linear Berganda. Hipotesis 4 : Sikap berpengaruh secara signifikan terhadap proses keputusan pembelian makanan ringan pada IKM

  3. Metode Penelitian

  IKM -

  IKM makanan ringan Kabupaten Pesisir Selatan sebagai objek penelitian yang berlokasi di 3 Kecamatan yaitu Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Bayang dan Kecamatan Koto XI Tarusan dalam wilayah Kabupaten Pesisir selatan yang berdekatan dengan ibukota Kabupaten sebagai objek lokasi penelitian Adapun metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah metode incidental

  sampling . Menurut Sugiyono (2012) melalui

  metode ini peneliti menarik anggota populasi berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data

  Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2012) ukuran sampel yang layak adalah berkisar antara 30 s/d 500, jumlah yang direkomendasikan untuk analisis multivariat adalah sampel minimal 10 (sepuluh) kali dari jumlah variabel yang diteliti. Variabel pada penelitian ini ada 5 variabel (variabel bebas ditambah dengan variabel terikat), maka jumlah sampel minimal = 50, dimana penyebaran kuesioner pada 3 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan (Kecamatan IV Jurai, Kecamatan Bayang dan Kecamatan Koto XI Tarusan) sehingga ukuran sampel yang layak pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 3 kecamatan dikali jumlah sampel minimal (50 orang), maka berjumlah sebanyak 150 orang

  Model penelitian dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

  Dalam penelitian ini peneliti melakukan pengolahan data dengan bantuan SPSS. Menurut Santoso (2002) menyatakan bahwa dasar pengambilan keputusan untuk pengujian hipotesis adalah (i) Jika nilai sig. atau signifikansi atau nilai probalitas (p) < 0,05 (taraf kepercayaan 95 %), maka terdapat pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat, (ii) Jika nilai sig. Atau signifikansi atau nilai probalitas (p) > 0,05 (taraf kepercayaan 95 %), maka tidak terdapat pengaruh yang berarti dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

  Penelitian ini menggunakan metode analisa regresi berganda. Sebelum regresi data, uji intrumen berupa uji validitas dan reliabilitas data dilakukan. Selanjutnya uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedastisitas. Hasil uji-uji diatas menunjukan bahwa data valid, reliabel dan normal, ini bisa di lihat dari hasil uji validitas dan reliabilitas, serta uji kolmorov-smirnov untuk uji normalitas data. Sedangkan uji multikolinearitas menggunakan VIF dan hasilnya menunjukan bahwa variabel independen terbebas dari masalah multikolinearitas. Sedangkan uji heteroskedastisitas menggunakan uji Gletser

  Proses Keputusan Pembelian (Y)

  ( Y )

  Strategi Diferensiasi Produk (X

  1 )

  ( Merek

  (X

  2 )

  Sikap (X

  4 )

  Promosi (X

  3 )

4. Hasil Dan Pembahasan

  dan hasil juga menyimpulkan bebas dari permasalahan heteroskedastisitas.

  Koefisien Korelasi (R) Koefisien Determinan (R

  Hasil uji hipotesis variabel Merek (X

  ) berpengaruh positif (0,027) dan signifikan. Hipotesis 1 yaitu diferensiasi produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima. Hal ini terlihat bahwa nilai probalitasnya (sig) kecil dari 0,05. Berarti diferensiasi produk yang dilakukan oleh IKM Kabupaten Pesisir berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen itu sendiri. Hasil penelitian ini konsisten dengan Yudhiarina (2009)

  1

  Berdasarkan hasil uji hipotesis variabel diferensiasi produk (X

  Pengujian tentang kelayakan model menunjukan bahwa nilai signifikansi F- statistik kecil dari 0,05 hal menunjukan bahwa model layak. Sedangkan, kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen juga cukup tinggi.

  0,487 0,237 11,257 0,000 0,012

  : : : : :

  Standard error of estimate

  ) Nilai F Signifikan F

  2

  4 ) 0,068 0,745 0,035 Signifikan

  Deskritif statistik variabel penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: Keputusan Pembelian konsumen memiliki skor rata-rata 3,42, total capaian responden 68,44%, dengan demikian tingkat pencapaian responden termasuk kategori cukup baik. Selanjutnya, diferensiasi produk memiliki skor rata-rata 3,33, total capaian responden 66,63%, dengan demikian tingkat pencapaian responden termasuk kategori cukup baik. Sedangkan merek memiliki skor rata-rata 3,49, total capaian responden

  Sikap (X

  3 ) 0,272 4,270 0,000 Signifikan

  Promosi (X

  2 ) 0,068 2,528 0,013 Signifikan

  Merek (X

  1 ) 0,066 1,845 0,027 Signifikan

  Konstanta 0,785 0,514 0,038 - Diferensiasi Produk (X

  Koefisien t hitung Sig Keterangan

  Ringkasan Hasil Analisis Regresi Berganda

  Hasil penelitian dapat di lihat dari tabel 2, Tabel 2

  69,73%, dengan demikian tingkat pencapaian responden termasuk kategori cukup baik. Promosi memiliki skor rata-rata 3,75, total capaian responden 74,98%, dengan demikian tingkat pencapaian responden termasuk kategori cukup baik. Dan Sikap memiliki skor rata-rata 3,91, total capaian responden 78,18%, dengan demikian tingkat pencapaian responden termasuk kategori cukup baik.

  2 ) dengan nilai sig 0,013 < 0,05. Hipotesis

  2 yaitu Merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima. Bila merek yang dirasakan pelanggan baik, maka akan meningkatkan keputusan pembelian konsumen itu sendiri. Sebaliknya, merek yang dirasakan konsumen tidak baik maka keputusan pembelian juga akan menurun. Hasil penelitian ini konsisten dengan Yudhiarina (2009).

  dengan nilai sig 0,035 < 0,05. Hipotesis 4 yaitu variabel sikap berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian diterima. Bila sikap konsumen baik produk

  Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya keterbatasan sampel (hanya 150 responden), objek penelitian hanya pada konsumen produk-produk

  Penelitian ini berimplikasi terhadap teori dan praktik. Temuan ini memperkuat teori dalam menjelaskan kenapa diferensiasi produk, merek, promosi, dan sikap penting untuk meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Sedangkan, penelitian ini mempunyai kontribusi pada praktik dalam hal peningkatan diferensiasi produk, merek, promosi, dan sikap guna meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian antara lain diferensiasi produk, merek, promosi, dan sikap.

  Dari hasil penelitian ditemukan bahwa diferensiasi produk, merek, promosi, dan Sikap memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk IKM di Kabupaten Pesisir Selatan.

  5. Kesimpulan dan saran

  IKM Kabupaten Pesisir Selatan, maka keputusan pembelian konsumen pun semakin tinggi, demikian pula sebaliknya. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni (2008).

  4 )

  Hipotesis 3 yang menyatakan Promosi (X

  Hasil uji hipotesis variabel Sikap (X

  (Y). Dalam hal ini, bila variabel promosi yang dimiliki oleh IKM Kabupaten Pesisir Selatan sesuai dengan harapan konsumen maka konsumen akan melakukan keputusan pembelian produk IKM Kabupaten Pesisir Selatan, demikian pula sebaliknya. Penelitian ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Abubakar (2005),

  3 ) terhadap keputusan pembelian

  ) diperoleh nilai sig 0,000 < 0,05, memberikan makna tentang pengaruh promosi (X

  3

  ) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian terbukti dan diterima. Hal ini terlihat dari uji hipotesis promosi (X

  3

  IKM di Kabupaten Pesisir Selatan, keterbatasan variabel dan perspektif (teori) yang digunakan, serta metode analisa. Keterbatasan di atas menjadi saran untuk peneliti selanjutnya dengan cara menambah sampel penelitian, menambah variabel dan menggunakan perspektif lain dalam menjelaskan variasi keputusan pembelian konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

  Akimova, Irina. 1999. “Development of Market Orientation and Competitiveness of Ukrainian Firm”. European Journal of Marketing. p.1128-1146. Amabile, Teresa M. (1996). “Assesing The Work Environment For Creativity” Academy of Management Journal . p.1154-1184. Bharadwaj, Sundar G, P.R.Varadarajan, & Fahly, Jihn. 1993. “Sustainable Competitive Advantage in Service Industries: A Conceptual Model and Research Propositions“.

  Journal of Marketing . Vol.57,Oktober,p.83-99.

  Burden, Rebecca & Proctor, Tony. 2000. “Creating Sustainable Competitive Advantage Through Training”. Team Performance Management An International Journal. p.90-96. Cooper, Donald R.C., William Emory. 1998. Metode Penelitian Bisnis. Erlangga,Jakarta. Cooper, Robert G. 2000. “Product Inovation and Technology Strategy”. Journal Research Technology Management. p.38-41. Droge, Cornelia & Shownee Vickrey. 1994. “ Source and Outcomes of Competitive

  Advantage: An Explanory Study in The Furniture Industry”. Decision Sciences. p.669- 689. Ferdinand, Augusty. 2000. “Manajemen Pemasaran: Sebuah Pendekatan Strategy”. Research Paper Series . No.01 Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Ferdinand, Augusty. 2005. “Structural Equation Modelling Dalam Penelitian Manajemen”.

  Seri Pustaka Kunci No.06 Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Gatignon, Hubert & Jean – Marc Xuerob. 1997. “Strategic Orientation of The Firm and new Product Performance”. Journal of Marketing Research. p.77-79.

  Ghozali, Imam. 2007. “Konsep dan Aplikasi Dengan Program AMOS 16.0”. Model Persamaan Struktural . Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro. Hair, J.F., Anderson, R.E., Black, W.C. 1995. Multivariate Data Analysis With Reading.

  Fourth edition. Prentice Hall International. Hamel, Gary & CK Prahalad. 1991. Competing For The Future. Boston: Harvard Business School Press.

  Han, Jin K, Narwoon Kim & Srivastava, Rajendra K. 1998. “Market Orientation an Organization Performance: Is Innovation Missing Link?”. Journal of Marketing. p.42- 54.

  Indriantoro, Nur & Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen . BPFE. Yogyakarta.

  Kadampully, Jay & Duddy, Ria. 1999. “Competitive Advantage Through Anticipation, Innovation and Relationship”.Management Decision. p.51-56. Kartajaya, Hermawan. 2004. On Brand. Seri 9 Elemen Marketing. Penerbit Mizan dan Mark Plus& Co. Bandung. Koh, Hian Chye. 1997. “Testing Hypothesis of Entrepreneurial Characteristics: A Study of Hongkong MBA Students”. Journal of Managerial Psychology. p.1-11. Kohli, A.K., & Jaworski, B.J. 1990. “Market Orientation: The Construct, Research Proposition, and Managerial Implication”. Journal of Marketing. p.1-18. Kottler, Philip. 2000. Marketing Management. Edisi 10. Prentice Hall International. Kurnia, Kafi. 2004. Anti Marketing. Penerbit Akur dan Gatra Pustaka. Indonesia Li, Ling X. 2000. “An Analysis of Sources of Competitiveness and Performance of Chinese Manufacturers”. International Journal of Operation and Production Management.

  Vol.20,No.3. Li, Tiger & Roger J. Calantone. 1998. “The Impact of Market Knowledge Competence on

  New Product Advantage: Conceptualization and Empirical Exam”. Journal of Marketing . Vol.62,Oktober,p.13-29. Malhotra, N.K., 1993. Marketing Research. 4th ed. Prentice Hall. New Jersey. Masran, 1979, Reliabilitas dan Cara-Cara Mengukurnya, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Narver, J.C., & Slater, S.F. 1990. “The Effect of Market Orietation on Product Innovation”.

  Journal of Marketing . p.20-35.

  Narver, J.C., & Slater, S.F. 1995. “Market Orientation and The Learning Organization”.

  Journal of Marketing . p.63-74.

  Nasir, Mohamad & Agus Handoyo. 2003. “Pengaruh Orientasi Wirausaha Terhadap Kinerja Perusahaan Kecil Dengan Lingkungan dan Strategi Sebagai Variabel Moderat”. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia . Vol.12,p.89-104.

  Payne, Adrian. 2002. The Essence Of Service Marketing. Yogyakarta: Andi. Porter, Michael, E. (1990). “Competitive Strategy”. The Free Press. New York,p.20. Rosha, Zeshasina., 2011, Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Dan Faktor Psikologis Terhadap

  Keputusan Pemilihan Program Studi Magister Sains Manajemen Universitas Bung Hatta Padang, Tesis, Pascasarjana Universitas Bung Hatta, Padang

  Saladin, Djaslim. 2003. Manajemen Strategi & Kebijakan Perusahaan. Penerbit Linda Karya. Bandung.

  Satyagraha, Hadi. 1994. “Keunggulan Bersaing dan Aliansi Strategis: Resefinisi SWOT”.

  Usahawan. No.4,Th.XXIII.

  Susanto, A.B. dan Wijanarko, Himawan. Power Branding, Membangun Merek Unggul dan

  Organisasi Pendukungnya . Penerbit Linda Karya. Bandung Uncles, Mark. 2000. “Market Orientation”. Australian Journal of Management. Vol.25,No.2.

  Vorhies, Douglas W & Morgan, Neil D. 2005. “Benchmarking Marketing Capabilities for Sustainable Competitive Advantage”. Journal of Marketing. Vol.69,p.80-94. Wahyono. 2002. “Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pemasaran”.

  Jurnal Sains Pemasaran Indonesia . Vol.1,No.1,Mei.

  Weerawardena, Jay. 2003. “Exploring The Role of Market Learning Capability in Competitive Strategy”. European Journal of Marketing. Vol.37,p.407-429. Widiyanto, Ibnu. 2008. Pointers Metodologi Penelitian. Program Magister Manajemen Universitas Diponegoro.

Dokumen yang terkait

UPAYA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DALAM RANGKA PENGHAPUSAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA DI SUMATERA BARAT ARTIKEL

0 0 20

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KARAKTERISTIK PEKERJAAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SOLOK SELATAN ARTIKEL

0 0 14

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN DISTRIBUSI TERHADAP LOYALITAS PETANI DALAM MENGGUNAKAN PUPUK UREA BERSUBSIDI DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING ARTIKEL

0 4 16

ANALISIS ARUS KAS OPERASI, KEBIJAKAN LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DAN INVESTMEN OPPORTUNITY SET (IOS) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2009-2013)

0 5 15

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEUNGGULAN PRODUK DAN CITRA TERHADAP LOYALITAS PENGUNJUNG DENGAN KEPUASAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KANTOR PERPUSTAKAAN, ARSIP DAN DOKUMENTASI KABUPATEN KERINCI

0 0 15

PENGARUH JOB CHARACTERISTICS DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI ARTIKEL

0 0 16

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN TUNTUTAN TUGAS TERHADAP KINERJA PEGAWAI DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

0 2 19

PENGARUH KOMPETENSI INDIVIDU, MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KERINCI

0 3 11

PENGARUH NILAI PELANGGAN, PENANGANAN KELUHAN, DAN DIMENSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PLTMH DI KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL

0 0 15

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPETENSI PEGAWAI TERHADAP OCB DENGAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Pada Puskesmas Non Keperawatan di Kabupaten Kerinci)

0 1 12