S PGSD 1003366 Chapter3

(1)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

A. Metode Penelitian

Penelitian merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara terarah, sistematis dan terencana dalam mengadakan penganalisisan terhadap permasalahan penelitian. Penelitian merupakan suatu upaya yang sistematis dalam menemukan, menganalisis dan menafsirkan bukti-bukti empirik untuk memahami gejala-gejala atau untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan gejala itu.

Chamamah (Abidin, 2011:2) mengemukakan bahwa kata penelitian dapat diinterpretasi dua macam, yaitu kegiatan yang dilakukan secara ilmiah dan kegiatan yang dilakukan secara non ilmiah. Perbedaan keduanya berhubungan dengan persoalan metodologis, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teori dan metode. Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan metode bersistem, nalar, dan sesuai dengan objeknya, yaitu sifat-sifat yang ada pada ilmu. Dan penelitian ilmiah inilah yang digunakan dalam penelitian kali ini.

Dengan demikian, penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.

Penelitian kali ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah metode Pendekatan Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu bentuk kajian melalui self reflective yang bercirikan pada kegiatan partisipatif dan kolaboratif yang


(2)

dilaksanakan oleh para praktisi pendidikan untuk meningkatkan praktek, pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah suatu sekolah atau lebih khusus lagi pada pembelajaran tertentu dan di suatu kelas tertentu, dengan menggunakan metode ilmiah. Penelitian jenis ini dilakukan untuk memperbaiki suatu proses atau modifikasinya melalui suatu perbaikan praktek dengan menerapkan teori-teori yang ada.

Menurut Carl Glickman (Abidin, 2011:216) penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan oleh guru pada sebuah sekolah atas hasil aktivitas yang dilakukannya untuk meningkatkan proses pembelajaran di masa yang akan datang.

Menurut Emily Calhoun (Abidin, 2011:21) peneltian tindakan adalah sebuah cara unik untuk mengatakan mari mempelajari apa yang terjadi pada sekolah kita dan ditujukan untuk membuat semua itu menjadi lebih baik.

Menurut Stephen Corey (Abidin, 2011:216) penelitian tindakan adalah proses yang dilakukan peneliti untuk mempelajari masalah

keilmuan yang bertujuan untuk memandu, memperbaiki, dan

mengevaluasi keputusan dan tindakan yang telah dilakukannya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) pada dasarnya adalah salah satu penelitian yang mendapatkan perlakuan tertentu untuk memecahkan masalah, mengkaji langkah pemecahan masalah itu sendiri, dan atau memperbaiki proses pembelajaran secara berulang atau bersiklus. Penelitian tindakan telas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Penelitian


(3)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Guru sebagai pelaku penelitian harus mampu menjalani empat tahapan tersebut dengan kajian dan analisis yang menyeluruh sehingga diperoleh suatu penggalian data yang lengkap. Peneliti melakukan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas tersebut harus didasarkan instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya agar data

yang diperoleh memiliki relevansi dengan permasalahan yang

dimunculkan dalam penelitiannya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka/data kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian kali ini, data kuantitatif diperoleh dari hasil tes/LKS siswa. Sedangkan penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata, narasi, skema atau gambar. Dalam penelitian kali ini, data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan catatan lapangan. Penelitian pendekatan gabungan secara bersamaan ini bertujuan untuk saling melengkapi gambaran hasil studi mengenai permasalahan yang diteliti dan untuk memperkuat analisis penelitian.

B. Desain Penelitian

Model desain penelitian tindakan kelas itu banyak ragamnya, yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins.

Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Model Kemmis dan Mc. Taggart. Model Kemmis dan Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setelah suatu siklus selesai


(4)

diimplementasikan dan direfleksikan, kemudian diikuti dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus menurut model Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Setelah masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan alternatif tindakan yang akan diambil. Rencana tindakan dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait analisis materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang telah dibuat diterapkan/diujicobakan, yaitu langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran.

3. Observasi/Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang sedang dan telah dilakukan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti itu sendiri atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk meneliti.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebenarnya. Selain itu, untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang


(5)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung terhadap proses dan hasil pembelajaran. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Berdasar data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hasil dari refleksi kemudian dibuat perencanaan tindakan selanjutnya.

Langkah-langkah penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Diagram Alur PTK


(6)

Untuk lebih memahami Penelitian Tindakan Kelas, maka perlu dikemukakan karakteristik PTK yang bersifat umum, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru sendiri.

2. Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktis faktual.

3. Sisi lain yang ada pada Penelitian Tindakan Kelas adalah adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan.

4. Tindakan-tindakan yang diambil dalam rangka melakukan perubahan menuju ke perbaikan ini harus direncanakan secara cermat. Karena adanya tindakan-tindakan inilah maka penelitian ini dapat disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cibeunying, yang terletak di Jl. Maribaya Timur Kp. Cibeunying Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini ditentukan dengan alasan sangat praktis karena tempat peneliti melakukan kegiatan PLP (Pendidikan Latihan Profesi).

Pelaksanaan penelitian berkolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat sesama peneliti sebagai pengamat (observer) yang akan memberikan masukkan baik kekurangan serta kelebihan dalam pelaksanaan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dilaksanakan pada bulan Mei 2014.


(7)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV semester genap Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013-2014. Subjek yang ditetapkan adalah siswa kelas IV sebanyak 22 orang. Dengan jumlah laki-laki 10 orang dan perempuan 12 orang. Siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying memiliki latar belakang yang heterogen, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian petani, PNS, dan wiraswasta.

Adapun alasan pemilihan siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang adalah sebagai berikut.

1. Peneliti adalah seorang praktikan PLP di SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang dan sering mengajar/praktik di kelas IV. 2. Peneliti berkeinginan untuk meneliti/melakukan perbaikan pada

mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis.

3. Dari hasil pembelajaran menulis karangan yang dilakukan sebelum

siklus, hasil karangan siswa kelas IV rata-rata masih di bawah KKM.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana pelaksanaannya terdiri dari tiga siklus dan akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Penelitian akan dihentikan jika sudah sesuai dengan harapan peneliti. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dalam menulis karangan deskrispi. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan sebagai berikut.

1. Refleksi awal

Sebelum dilakukannya tidakan, peneliti mengamati proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari pengamatan, peneliti


(8)

mendiagnosa bahwa siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying memiliki kesulitan dalam menulis karangan. Hal ini dilihat dari kesulitan siswa memunculkan ide dalam karangan, kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, banyak kata-kata yang yang tidak sesuai dengan EYD, dan banyaknya tanda baca serta ejaan yang tidak tepat.

2. AnalisisAwal

Dari hasil karangan siswa sebelum siklus, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah. Penyebab utamanya adalah kurangnya ide/gagasan yang dikeluarkan oleh siswa serta kemampuan berpikir abstrak siswa yang masih terbatas. Tidak hanya itu saja, yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa yaitu proses pembelajaran yang kurang membangkitkan motivasi siswa untuk menulis serta pembelajaran yang kurang menyenangkan.

3. Perencanaan Tindakan

Atas dasar masalah dan penyebabnya, dalam pelaksanaan tindakannya akan menerapkan pendekatan kontekstual. Sebelum melakukan tidakan dengan menerapkan pendekatan kontekstual, peneliti menyususn rancangan program tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan tindakan adalah:

a. Mendiskusikan dengan guru kelas mengenai langkah-langkah, strategi dalam pembelajaran, serta media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan yang akan disampaikan.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP).

d. Mempersiapkam media yang akan digunakan dalam


(9)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu

disiapkan dan dikembangkan, yaitu lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian mengenai kemampuan menulis karangan siswa.

f. Menyusun alat observasi yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

g. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan

pembelajaran.

4. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sendiri sebagai peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, peneliti berkalaborasi dengan guru wali kelas IV SD Negeri Cibeunying serta teman sejawat sesama peneliti yang berperan sebagai observer. Oleh karena itu, peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajan menulis karangan deskripsi. Sedangkan observer mengamati proses pembelajaran

menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan

kontesktual.

Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontesktual dilakukan tiga siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Berdiskusi dengan observer mengenai tindakan yang akan dilakukan.


(10)

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan

kontekstual.

3) Melakukan observasi dan pengolahan data. Pelaksanaan

observasi dilakukan oleh tim peneliti (observer) dan waktu pelaksananaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam rangka pengumpulan data. Hal yang diobservasi yaitu kesesuaian rencana pembelajaran dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam kelas. 4) Melakukan tes pada akhir siklus.

5) Bersama-sama dengan observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hal ini

dilakukan pula untuk mengevaluasi kelebihan dan

kekurangan proses pembelajaran pada siklus I. Sehingga hasil yang didapat akan dijadikan acuan untuk membuat perencanaan dalam siklus selanjutnya.

b. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan sesuai dengan perencanaan perbaikan dari hasil analisis siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diantaranya:

1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan

menekankan kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan


(11)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi

dilakukan oleh observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan.

4) Bersama-sama dengan observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus II. Pelaksanaan analisis terhadap siklus II dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dan kuantitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hasil analisis dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.

c. Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilakukan sesuai dengan perencanaan perbaikan dari hasil analisis siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III, diantaranya:

1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan

menekankan kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis

karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan

kontekstual.

3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi

dilakukan oleh observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan.

4) Hasil observasi data dianalisis, sehingga dapat diketahui secara optimal penerapan pendekatan kontekstual yangdapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide/gagasannya serta meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan ejaan yang tepat sesuai EYD.


(12)

5. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi merupakan kegiatan peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengkaji dan menganalisis data di lapangan sesuai permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian ini. Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer untuk menelaah langsung kegiatan belajar mengajar sehingga diperoleh hasil penelaahan yang berfungsi untuk bisa menentukan rencana tindakan selanjutnya. Observasi lebih ditekankan kepada pengukuran aspek-aspek KBM yang terjadi di lapangan. Untuk memudahkan kegiatan pengobservasian maka peneliti membuat dan menetapkan lembaran pedoman observasi yang berguna untuk mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Mengacu dari pengertian di atas, observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar serta mengetahui seberapa jauh proses yang telah dilakukan menuju sasaran yang diharapkan.

6. Refleksi

Menurut Sanjaya (2010: 80), refleksi adalah melihat berbagai kekurangan yang dilakukan guru selama tindakan.

Dari pengertian di atas, maka refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dalam proses belajar dan mengajar pada setiap siklus. Sehingga kekurangan pada siklus sebelumnya dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif.


(13)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kerja Siswa (LKS), sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran serta sikap dan respon siswa dalam kegiatan belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta instrumen tes dan instrumen nontes. Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan hal pokok yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Instrumen penilaian untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

LEMBAR OBSERVASI GURU (RPP) N

o.

Aspek Yang Dinilai NILAI

1 Rumusan Tujuan Pembelajaran (Umum)

a. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian standar

kompetensi/kompetensi dasar

b.Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek kognitif

c. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek afektif

d.Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek psikomotor

2 Penjabaran Indikator (Kriteria Kinerja)

a. Indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

b.Indikator dirumuskan menggunakan kata operasional (dapat diukur berupa hasil)

c. Indikator dirumuskan menggambarkan pencapaian sasaran aspek

kompetensi

d.Indikator dirumuskan relevan dengan sasaran standar kompetensi 3 Materi Pembelajaran

a. Materi ajar disusun mengacu kepada indikator b.Materi ajar disusun secara sistematis

c. Materi ajar disusun sesuai dengan pencapaian standar kompetensi

d.Materi ajar dirancang proporsional untuk satu standar


(14)

4 Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario) a. Skenario disusun untuk setiap indikator

b.Skenario disusun mencerminkan komunikasi guru-siswa yang

berorientasi berpusat pada siswa

c. Skenario disusun menyiratkan dan/atau menyuratkan penerapan

metode dan media pembelajaran

d.Skenario disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional 5 Media Pembelajaran

a. Media disesuaikan dengan tuntutan standar kompetensi b.Media disesuaikan relevan dengan sasaran indikator c. Media disesuaikan dengan kondisi kelas

d.Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi siswa

6 Evaluasi

a. Mencantumkan bentuk dan jenis evaluasi b.Butir soal relevan dengan indikator

c. Butir soal menggambarkan tuntutan standar kompetensi d.Butir soal sesuai dengan tuntutan waktu secara proporsional

Jumlah Nilai Aspek Nilai RPP (R)

2. Instrumen Tes

Menurut Arikunto (2008: 53), tes merupakan “alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat dan kepribadian seseorang dengan memperhatikan aturan-aturan yang telah ditentukan.

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) digunakan sebagai alat evaluasi


(15)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menilai hasil kemampuan menulis karangan siswa yang dilakukan pada setiap siklus. Oleh karena itu, LKS berguna untuk memperoleh data mengenai pemahaman dan keterampilan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

3. Instrumen Nontes

Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2010: 86).

Mengacu dari pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Instrumen penilaian untuk aktifitas guru dapat dilihat pada tabel 3.2 dan untuk aktifitas/respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.

1) Aktititas Guru

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru Terhadap Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

No. Kegiatan Pembelajaran Keterlaksanaan

Ya Tidak

1. Kegiatan Pendahuluan

 Memberikan apersepsi.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran.

 Menyiapkan media dan alat peraga.

2. Kegiatan Inti

 Mengembangkan materi sesuai dengan apa yang

dipelajari.

 Menampilkan media pembelajaran

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk


(16)

 Membimbinga siswa pada saat membuat karangan deskripsi.

3. Kegiatan Akhir

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memberikan kesan/komentarnya mengenai

pengalaman menulis yang baru dilaksanakannya.

 Memberikan apresiasi kepada siswa atas hasil

karangan yang telah dibuat. Jumlah Persentase

2) Aktifitas/respon Siswa Tabel 3.3

Lembar Observasi Respon Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

No. Penampilan Siswa Respon Siswa

Ya Tidak

1. Siswa menunjukkan rasa senang

2. Siswa antusias memperhatikan

penjelasan guru

3. Siswa aktif mengemukakan pendapat

4. Siswa mengaitkan pengalamannya

dengan materi pembelajaran

5. Siswa dan guru melakukan tanya

jawab dengan baik

6. Siswa mampu membuat karangan

sendiri dan serius Jumlah Persentase


(17)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sanjaya (2010: 96), wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung maupun dengan menggunakan media tertentu.

Dalam penelitian ini, wawancara terdiri dari dua tahap. Pada tahap awal penelitian, wawancara digunakan untuk memperoleh data awal mengenai hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian. Sedangkan dalam tahap selanjutnya, wawancara digunakan untuk melengkapi data observasi.

Wawancara yang dilakukan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, peneliti mewawancarai langsung guru kelas IV SD Negeri Cibeunying, serta mengadakan wawancara dengan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Wawancara dibagi ke dalam dua bagian, yaitu wawancara sebelum siklus dan wawancara setelah siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, serta dapat melihat bagaimana aktivitas guru dan respon siswa terhadap pembelajaran menulis, sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual.


(18)

1) Sebelum pelaksaan siklus

Tabel 3.4

Lembar Wawancara Untuk Siswa Nama Siswa : ...

Tempat wawancara : ...

No. Pertanyaan

Jumlah Jawaban

Ya Tidak Menentukan

Judul

Menemukan Ide/gagasan

Mengembangkan Kallimat

Bertanya Kepada

Guru

Bertanya Kepada

Teman

Diam Saja

1. Apakah kamu senang menulis

karangan?

2. Apakah kamu merasa malas

mengerjakan tugas mengarang?

3. Apakah kamu senang jika PR

mengarang diperiksa?

4. Apakah kamu mengalami kesulitan

dalam membuat karangan?

5. Kesulitan apa yang biasa kamu

hadapi?


(19)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang akan kamu lakukan?

2) Setelah pelaksanaan siklus

Tabel 3.5

Lembar Wawancara Untuk Siswa Nama Siswa : ...

Tempat Wawancara : ...

No. Pertanyaan

Jumlah Jawaban

Ya Tidak Deskrip

si

Selain Deskripsi

Melihat Objek

Langsung Tanpa Melihat Objek

1. Apakah kamu suka menulis karangan?

2. Karangan yang seperti apa yang kamu sukai?

3. Apakah kamu merasa mudah ketika menulis

karangan deskripsi dengan melihat langsung objek yang harus dideskripsikan?

4. Manakah yang kamu pilih, menulis karangan

deskripsi dengan melihat objek yang


(20)

karangan deskripsi dengan tanpa melihat objek yang harus dideskripsikan?


(21)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Catatan lapangan

Catatan lapangan pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan tentang aktivitas pembelajaran. Catatan lapangan merupakan catatan temuan penelitian selama proses belajar mengajar.

Tabel 3.6

Lembar Catatan Lapangan

Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Saran

G. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau triangulasi. (Sugiyono, 2010: 293).

Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Data untuk dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil karangan deskripsi siswa.

Untuk data kualitatif, setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan deskripsi siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai


(22)

rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

Dalam pelaksanaan analisis data disusun rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan

penerapan pendekatan kontekstual. Rambu-rambu analisis tersebut

berguna untuk mengarahkan kegiatan analisis yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran menulis dengan memperhatikan faktor-faktor kebahasaan siswa.

Untuk lebih jelasnya rambu-rambu tersebut dapat dilihat pada tebel berikut ini.

Tabel 3.7

Format Penilaian Hasil Karangan Siswa

No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian objek 5

2. Keterperincian objek 5

3. Kesesuaian tema dengan

judul 4

4. Struktur karangan 3

5. Penggunaan Diksi 3

6. Ejaan dan tanda baca 5


(23)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.

Tabel 3.8 Arti Skala

1 K Kurang

2 C Cukup

3 B Baik

4 SB Sangat Baik

Tabel 3.9

Ketentuan Skala Penilaian Karangan Deskripsi No Kemampuan

Yang Dinilai

Skala Nilai

4 3 2 1

1. Kesesuaian objek

Objek yang digambarkan sesuai dengan objek yang sebenarnya dan jelas

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang

sebenarnya namun kurang jelas

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang

sebenarnya, namun tidak jelas

Objek yang digambarkan tidak jelas dan tidak sesuai dengan yang sebenarnya 2. Keterperincian

objek

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas dan sangat

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas namun kurang

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas namun tidak

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan kurang jelas dan tidak terperinci 3. Kesesuaian

tema dengan judul

Judul dan isi karangan sesuai dengan tema dan objek

sebenarnya

Judul sesuai dengan tema, namun masih ada bagian isi yang kurang sesuai dengan judul

Judul sesuai dengan tema namun isi karangan tidak sesuai dengan judul

Judul dan isi tidak sesuai dengan tema

4. Struktur karangan

Terdapat pembukaan, isi, penutup yang sangat

Terdapat pembukaan, isi, penutup yang cukup

Terdapat pembukaan, isi dan penutup.

Tidak terdapat pembukaan, isi dan penutup


(24)

baik dan jelas jelas namun ada sedikit kesalahan

Namun kurang menarik dan terjadi

kesalahan 5. Diksi Penempatan

diksi sangat tepat, dapat dipahami dan tidak terjadi kesalahan

Penempatan diksi sangat tepat, dapat dipahami tetapi terdapat sedikit

kesalahan

Penempatan diksi kurang tepat, namun maknanya dapat dipahami

Penempatan diksi tidak tepat, dan maknanya tidak dapat dipahami 6. Ejaan dan

tanda baca

Tidak terjadi kesalahan penggunaan ejaan dan penmepatan tanda baca

Penggunaan tanda baca baik, menguasai aturan penulisan, sedikit kesalahan Penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca cukup baik, namun ada yang kurang tepat

Banyak sekali kesalahan dalam penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca Hani (Sutedi 2013:146)

Tabel 3.10

Kategori Nilai Karangan Deskripsi

Rentang Nilai Kategori Keterangan

81-100 SB Sangat Baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

< 40 K Kurang

Arikunto (2010:3)

Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005: 57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:

P =

Keterangan:

P = persentase,

F = jumlah siswa yang memenuhi kategori,

N = jumlah keseluruhan siswa,


(25)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014


(1)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

karangan deskripsi dengan tanpa melihat objek yang harus dideskripsikan?


(2)

4. Catatan lapangan

Catatan lapangan pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan tentang aktivitas pembelajaran. Catatan lapangan merupakan catatan temuan penelitian selama proses belajar mengajar.

Tabel 3.6

Lembar Catatan Lapangan

Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Saran

G. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau triangulasi. (Sugiyono, 2010: 293).

Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Data untuk dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil karangan deskripsi siswa.

Untuk data kualitatif, setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan deskripsi siswa, dianalisis


(3)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

Dalam pelaksanaan analisis data disusun rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual. Rambu-rambu analisis tersebut berguna untuk mengarahkan kegiatan analisis yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran menulis dengan memperhatikan faktor-faktor kebahasaan siswa.

Untuk lebih jelasnya rambu-rambu tersebut dapat dilihat pada tebel berikut ini.

Tabel 3.7

Format Penilaian Hasil Karangan Siswa

No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor

1 2 3 4

1. Kesesuaian objek 5

2. Keterperincian objek 5

3. Kesesuaian tema dengan

judul 4

4. Struktur karangan 3

5. Penggunaan Diksi 3

6. Ejaan dan tanda baca 5


(4)

Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.

Tabel 3.8 Arti Skala

1 K Kurang

2 C Cukup

3 B Baik

4 SB Sangat Baik

Tabel 3.9

Ketentuan Skala Penilaian Karangan Deskripsi

No Kemampuan Yang Dinilai

Skala Nilai

4 3 2 1

1. Kesesuaian objek

Objek yang digambarkan sesuai dengan objek yang sebenarnya dan jelas

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang

sebenarnya namun kurang jelas

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang

sebenarnya, namun tidak jelas

Objek yang digambarkan tidak jelas dan tidak sesuai dengan yang sebenarnya 2. Keterperincian

objek

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas dan sangat

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas namun kurang

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas namun tidak

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan kurang jelas dan tidak terperinci 3. Kesesuaian

tema dengan judul

Judul dan isi karangan sesuai dengan tema dan objek

sebenarnya

Judul sesuai dengan tema, namun masih ada bagian isi yang kurang sesuai dengan judul

Judul sesuai dengan tema namun isi karangan tidak sesuai dengan judul

Judul dan isi tidak sesuai dengan tema

4. Struktur karangan

Terdapat pembukaan, isi, penutup

Terdapat pembukaan, isi, penutup

Terdapat pembukaan, isi dan

Tidak terdapat pembukaan, isi dan


(5)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

baik dan jelas jelas namun ada sedikit kesalahan

Namun kurang menarik dan terjadi

kesalahan 5. Diksi Penempatan

diksi sangat tepat, dapat dipahami dan tidak terjadi kesalahan

Penempatan diksi sangat tepat, dapat dipahami tetapi terdapat sedikit

kesalahan

Penempatan diksi kurang tepat, namun maknanya dapat dipahami

Penempatan diksi tidak tepat, dan maknanya tidak dapat dipahami 6. Ejaan dan

tanda baca

Tidak terjadi kesalahan penggunaan ejaan dan penmepatan tanda baca

Penggunaan tanda baca baik, menguasai aturan penulisan, sedikit kesalahan Penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca cukup baik, namun ada yang kurang tepat

Banyak sekali kesalahan dalam penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca Hani (Sutedi 2013:146)

Tabel 3.10

Kategori Nilai Karangan Deskripsi

Rentang Nilai Kategori Keterangan

81-100 SB Sangat Baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

< 40 K Kurang

Arikunto (2010:3)

Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005: 57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:

P =

Keterangan: P = persentase,

F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N = jumlah keseluruhan siswa,


(6)