PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Kelas Iv Sd Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun 2012 / 20

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 02 BRUJUL KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Oleh:

DYAH NUR IDA CHIKMAWATI A.54A100037

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos I-Pabelan Kartasura Telp. (0271) 717417, Fax:715448Surakarta 57102 Website:http://WWW.UMS.ac.id Email:ums@ums.ac.id

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbibg skripsi / tugas akhir : Nama : Drs. Rubino Rubiyanto, M. Pd

NIP/ NIK : 19480302 198012 1 001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi / tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : DYAH NUR IDA CHIKMAWATI NIM : A54A100037

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

Judul skripsi : PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN

KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES

TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 02

BRUJUL KECAMATAN JATEN KABUPATEN

KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta, 28 Januari 2013

Pembimbing

Drs. Rubino Rubiyanto, M. Pd NIP:19480302 198012 1 001


(3)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 02 BRUJUL KECAMATAN JATEN

KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2012 / 2013

Dyah Nur Ida Chikmawati, A 54A100037, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012, 75

halaman.

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun 2012/2013 melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi.

Hasil penelitian sebelum pelaksanaan siklus I diperoleh hasil bahwa sebesar 48,14% (10

siswa) mendapat nilai ≥ 65 (KKM) dari 22 siswa. Dalam pelaksanaan siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi 66,66% (14 siswa) dari 22 siswa. Pada pelaksanaan siklus II hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 18,52% dari siklus I menjadi 85,18%, jadi peningkatannya darfi 14 siswa menjai 17 siswa yang mencapai ≥ 65 (KKM) dari 22 siswa. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun 2012/2013

Kata kunci : Model TGT, Hasil belajar.


(4)

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat (1): Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (dalam Samino, 2009:23). Pendidikan berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, pasal 3).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka pendidikan memiliki peranan yang sangat penting terhadap kehidupan manusia. Oleh karena itu, cara yang dapat dilakukan untuk memajukan pendidikan yaitu dengan menumbuhkan semangat belajar. Namun dewasa ini banyak kalangan pelajar yang menganggap bahwa belajar merupakan suatu kegiatan atau aktivitas yang membosankan, mereka hanya duduk diam mendengarkan guru menjelaskan materi pelajaran, tanpa adanya suatu tindakan atau kegiatan sebagai pengalaman dalam belajar. Menurunya semangat dan keinginan siswa dalam belajar akan sangat berdampak buruk terhadap hasil belajar yang dicapai.

Menurut Soli Abimanyu, 1995:8-9 dalam Sukidin, dkk, 2010:153 setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan rendahnya hasil belajar, sehingga hasil belajar yang dicapai pun kurang optimal dan memuaskan. Faktor-faktor tersebut antara lain: (1) siswa kurang memiliki kemampuan untuk merumuskan gagasan sendiri, (2) siswa kurang memiliki keberanian untuk menyampaikan pendapat kepada orang lain, (3) siswa belum terbiasa bersaing menyampaikan pendapat dengan teman yang lain

Dalam penelitian ini solusi yang diharapkan peneliti mencoba mengetengahkan salah satu solusi dalam bentuk pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas mengenai Penerapan Model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Time Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV SDN 02 Brujul Kec. Jaten kab. Karanganyar .


(5)

B. Identitas Masalah

Berdasarkan analisis latar belakang di atas, kondisi yang ada saat ini adalah:

1. Metode yang digunakan dalam pembelajaran Matematika masih bersifat konvensional dan kurang bervariasi, yaitu metode ceramah sehingga hasil belajar siswa rendah.

2. Proses pembelajaran Matematika yang masih berjalan satu arah atau monoton, yaitu pembelajaran hanya bersumber dari guru tanpa adanya umpan balik dari siswa.

3. Siswa kurang berani dalam menyampaikan ide, gagasan, pendapat, dan pertanyaan. 4. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran Matematika belum bervariasi dan

menarik.

5. Proses pembelajaran masih didominasi guru, sehingga pembelajaran yang tercipta kurang menyenangkan dan menarik.

6. Siswa mengalami kejenuhan dalam proses pembelajaran. C. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya perluasan masalah yang diteliti, maka peneliti memberi batasan masalah sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament). 2. Hasil belajar Matematika siswa kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten

Kabupaten Karanganyar. D. Perumusan Masalah

Bertolak dari permasalahan diatas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : Apakah penerapan metode TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV SDN 02 Brujul Kec. Jaten

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum : - Meningkatkan kualitas pembelajaran

- Menambah ketrampilan guru tentang penggunaan metode TGT (Time Games Tournament)

2. Tujuan Khusus : - Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 02 Brujul F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk mendapatkan pengalaman dan wawasan baru dalam meningkatkan hasil belajar Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).


(6)

2. Manfaat Praktis a. Bagi siswa

1) Untuk menjadikan keberanian siswa dalam menyampaikan pendapat, ide, gagasan, dan pertanyaan.

2) Untuk meningkatkan hasil belajar Matematika agar dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal.

b. Bagi guru

1) Untuk meningkatkan ketrampilan guru alam menggunakan model TGT.

2) Untuk menambah pengalaman guru dalam mengaplikasikan model pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament).

3) Menjadi bahan pertimbangan guru dalam menentukan model pembelajaran yang tepat bagi proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat dicapai secara optimal.

c. Bagi sekolah

1) Meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika.

2) Proses pembelajaran tidak lagi berjalan satu arah, melainkan dua arah yaitu adanya timbal balik antara siswa dan guru.

3) Dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga secara keseluruhan hasil belajar siswa dapat meningkat.

G. KAJIAN TEORI

1. Pengertian Matematika

“Matematika menurut (Reyt.,et al, 1998: 4) adalah (1) studi pola dan hubungan (study of patterns and relationships) dengan demikian masing-masing topik itu akan saling berjalinan satu dengan yang lain yang membentuknya, (2). Cara berpikir (way of thinking) yaitu memberikan strategi untuk mengatur, menganalisis dan mensintesa data atau semua yang ditemui dalam masalah sehari-hari, (3). Suatu seni (an art) yaitu ditandai dengan adanya urutan dan konsistensi internal, dan (4) sebagai bahasa (a language) dipergunakan secara hati-hati dan didefinisikan dalam term dan symbol yang akan meningkatkan kemampuan untuk berkomunikasi akan sains, keadaan kehidupan riil, dan matematika itu sendiri, serta (5) sebagai alat (a tool) yang dipergunakan oleh setiap orang dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Sedangkan mengenai pengertian matematika sekolah.”


(7)

“Matematika sekolah menurut Soedjadi(199 : 1). adalah bagian atau unsur dari matematika yang dipilih antara lain dengan pertimbangan atau berorentasi pada pendidikan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para siswa.”.

Berdasarkan paparan tersebut di atas jelas terlihat bahwa konsep pembelajaran matematika harus diberikan sesuai dengan tingkat intelektual siswa. Hal ini didasarkan pada pemberian konsep harus tahap demi tahap guna untuk menyesuaikan taraf kemampuan intelektual siswa. Maka dari itu guru dituntut untuk menciptakan suasana pembelajaran yang sesuai dengan acuan yang berlaku sehingga proses pembelajaran khususnya pemblajaram matematika dijadikan suatu mata pelajaran yang tidak dianggap sulit oleh siswa. Dengan kata lain guru harus membangun konsep yang dapat menggugah siswa agar bisa menguatkan metode penerapan pembelajaran guna untuk menciptakan bahwa pelajaran matematika adalah pelajaran yang menyenangkan dan tidak sulit untuk dipelajari.

2. Hasil Belajar Pengertian Hasil Belajar

Menurut Sumiati, dkk (2009) hasil belajar adalah perubahan perilaku. Artinya seseorang telah dikatakan belajar, jika ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya. Jadi hasil belajar adalah perubahan perilaku seseorang yang belajar dan ia dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang melalui kegiatan belajar baik berupa angka, huruf, maupun tindakan sebagai keluaran (out put).

3. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

a. Pengertian Model Kooperatif

Slavin (dalam Isjoni, 2009 dalam Taniredja, dkk, 2011) mengatakan, “In cooperative learning methods, students work together in four member teams to master material initially presented by the teacher.” Dari uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana dalam sistem belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat merangsang siswa lebih bergairah dalam belajar.


(8)

Menurut Sugiyanto (2008) ada banyak nilai pembelajaran kooperatif diantaranya adalah:

1) Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.

2) Memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, ketrampilan, informasi, dan perilaku sosial.

3) Memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial.

4) Memungkinkan terbentuk dan berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen. 5) Menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois.

c. Jenis – jenis Metode Pembelajaran Kooperatif

Menurut Sugiyanto (2008), dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa metode yang dapat diterapkan, yaitu:

1) Metode STAD (Student Achievment Divisions) 2) Metode Jigsaw

1) Metode GI (Group Investigation)

2) Metode TGT (Teams Games Tournaments) 3) Metode TAI (Team Accelerated Instruction)

4. Hakikat Pembelajaran TGT a. Pengertian TGT

Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan (reinforcement).

Menurut Robert E. Slavin (2008), pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : presentasi di kelas, tim (kelompok), game (permainan), turnamen (pertandingan), dan rekognisi tim (perhargaan kelompok).

b. Langkah – langkah TGT

Pembelajaran kooperatif tipe TGT terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : presentasi di kelas, tim (kelompok), game (permainan), turnamen (pertandingan), dan rekognisi tim (perhargaan kelompok). Prosedur pelaksanaan TGT dimulai dari aktivitas guru dalam menyampaikan pelajaran, kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran. Selanjutnya diadakan turnamen, di mana siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya.


(9)

H. PENELITIAN YANG RELEVAN

Adanya dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, diharapkan siswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan situasi yang menyenangkan dan termotivasi untuk belajar dengan giat yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran sehingga hasil belajar mencapai optimal.

I. KERANGKA PEMIKIRAN Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

J. HEPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini

dapat dirumuskan “Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team

Games Tournament) dapat meningkatakan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar”.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

1. Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) 2. Guru masih menerapkan

model pembelajaran konvensional

Penerapan TGT Hasil belajar Matematika meningkat dan optimal Melaui PTK

Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

Hasil Belajar

Matematika rendah

hasil belajar Matematika

meningkat

hasil belajar Matematika

meningkat dan optimal


(10)

METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian : SDN 02 Brujul kelas IV

2. Waktu Penelitian : bulan Nopember s/d Desember 2012 B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupeten Karanganyar sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah pembelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

C. Prosedur Penelitian

penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan kajian konseptual-teoritis tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas, berikut ini merupakan langkah-langkah atau prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru. Adapun langkah-langkah tindakan praktis tersebut meliputi (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau pengamatan, (4) refleksi. Untuk memberikan gambaran secara lebih jelas Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan “Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatakan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar”.

D. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat dikumpulkan dan dianalisa sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan. Sumber data primer dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah siswa, guru, dan kepala sekolah. Sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari pihak yang masih ada kaitannya dengan siswa, akan tetapi tidak secara langsung mengetahui keberadaan siswa atau hubungan langsung dengan siswa.


(11)

E. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara b. Observasi c. Dokumentasi F. Validasi Data

Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Strategi yang digunakan dalam menguji validitas data adalah Trianggulasi. G. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dimulai sejak awal sampai akhir pengumpulan data. Baik data kuantitatif dari tes hasil belajar, maupun data kualitatif dari hasil wawancara, keduanya harus dianalisis.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) yang dapat meningkatkan hasil belajar Matematika, yaitu siswa tampak aktif dalam proses pembelajaran untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memcahkan masalah individu maupun kelompok, dengan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar secara optimal dan pencapaian kriteria ketuntasan minimal yang ditargetkan. Pada siklus I proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa yang memperoleh nilai Matematika ≥ 65 telah memenuhi target 70%. Sedangkan pada siklus II proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa yang memperoleh nilai Matematika ≥ 65 memenuhi target 80%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 02 Brujul. Lokasi SD Negeri 02 Brujul terletak di dusun Sobayan RT 01 RW 12 desa Brujul kecamatan Jaten. SD Negeri 02 Brujul berada di daerah pedesaan yang asri bukan di pinggir jalan raya sehingga aman dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

B. Deskripsi Observasi Awal

Sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan observasi awal terlebih dahulu dengan tujuan untuk memperoleh fakta di lapangan sekaligus menentukan fokus penelitian atau indikator pencapaian dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi awal


(12)

dilaksanakan melalui kegiatan wawancara dan pengamatan terhadap proses pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 02 Brujul. Observasi awal tersebut dilaksanakan oleh peneliti bekerjasama dengan guru lain dan siswa kelas IV.

C. Deskripsi Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali tatap muka atau pertemuan. Penilitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 – 11 – 2012 dan 24 – 11 – 2012. Setiap siklus yang dilakukan terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, serta analisis dan refleksi.

Simpulan

Simpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

 Hasil belajar siswa kaitannya dengan ketuntasan belajar siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal atau siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 dalam proses pembelajaran, yaitu hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 48,14% atau sebanyak 8 siswa, pada pelaksanaan siklus I sebesar 66,66% atau sebanyak 14 siswa, dan pada pelaksanaan siklus II sebesar 85,18% atau sebanyak 19 siswa.

 Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika materi bilangan bulat baik dipandang dari segi keaktifan siswa maupun ketuntasan belajar siswa.


(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar.

Prasaja, Arya, Sigit. 2011. Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individually) Dilengkapi Media Komputer Program Macromedia Flash Dengan Media Komik Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Skripsi S-I Progdi Biologi). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta: Fairuz Media.

Samino. 2009. Pengantar Manajemen Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sugiyanto. 2008. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.


(14)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukidin, dkk. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Percetakan Insan Cendekia. Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Taniredja, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2010/08/pengaruh-penerapanpembelajaran

http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/07/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams.html

http://www.scribd.com/doc/78923077/Metode-Team-Games-Tournament-dan-Contoh-Penerapannya


(1)

H. PENELITIAN YANG RELEVAN

Adanya dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT, diharapkan siswa dapat menikmati proses pembelajaran dengan situasi yang menyenangkan dan termotivasi untuk belajar dengan giat yang pada akhirnya akan mempengaruhi tingkat konsentrasi, kecepatan menyerap materi pelajaran, dan kematangan pemahaman terhadap sejumlah materi pelajaran sehingga hasil belajar mencapai optimal.

I. KERANGKA PEMIKIRAN Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

J. HEPOTESIS TINDAKAN

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan “Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatakan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar”.

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi Akhir

1. Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) 2. Guru masih menerapkan

model pembelajaran konvensional

Penerapan TGT Hasil belajar Matematika meningkat dan optimal Melaui PTK

Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament)

Hasil Belajar

Matematika rendah

hasil belajar Matematika

meningkat

hasil belajar Matematika

meningkat dan optimal


(2)

METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian : SDN 02 Brujul kelas IV

2. Waktu Penelitian : bulan Nopember s/d Desember 2012 B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupeten Karanganyar sebanyak 22 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah pembelajaran Matematika melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

C. Prosedur Penelitian

penelitian ini merupakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) yang memfokuskan pada penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan kajian konseptual-teoritis tentang langkah-langkah penelitian tindakan kelas, berikut ini merupakan langkah-langkah atau prosedur penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh guru. Adapun langkah-langkah tindakan praktis tersebut meliputi (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi atau pengamatan, (4) refleksi. Untuk memberikan gambaran secara lebih jelas Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan “Melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) dapat meningkatakan hasil belajar Matematika kelas IV SD Negeri 02 Brujul Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar”.

D. Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat dikumpulkan dan dianalisa sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan tindakan. Sumber data primer dalam PTK (Penelitian Tindakan Kelas) adalah siswa, guru, dan kepala sekolah. Sumber data sekunder adalah sumber data yang berasal dari pihak yang masih ada kaitannya dengan siswa, akan tetapi tidak secara langsung mengetahui keberadaan siswa atau hubungan langsung dengan siswa.


(3)

E. Metode Pengumpulan Data a. Wawancara b. Observasi c. Dokumentasi F. Validasi Data

Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Strategi yang digunakan dalam menguji validitas data adalah Trianggulasi. G. Analisis Data

Dalam penelitian ini, analisis data dimulai sejak awal sampai akhir pengumpulan data. Baik data kuantitatif dari tes hasil belajar, maupun data kualitatif dari hasil wawancara, keduanya harus dianalisis.

H. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah apabila guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) yang dapat meningkatkan hasil belajar Matematika, yaitu siswa tampak aktif dalam proses pembelajaran untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memcahkan masalah individu maupun kelompok, dengan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar secara optimal dan pencapaian kriteria ketuntasan minimal yang ditargetkan. Pada siklus I proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa yang memperoleh nilai Matematika ≥ 65 telah memenuhi target 70%. Sedangkan pada siklus II proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila siswa yang memperoleh nilai Matematika ≥ 65 memenuhi target 80%.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tempat Penelitian

Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SD Negeri 02 Brujul. Lokasi SD Negeri 02 Brujul terletak di dusun Sobayan RT 01 RW 12 desa Brujul kecamatan Jaten. SD Negeri 02 Brujul berada di daerah pedesaan yang asri bukan di pinggir jalan raya sehingga aman dan mudah dijangkau oleh masyarakat.

B. Deskripsi Observasi Awal

Sebelum melaksanakan penelitian, dilakukan observasi awal terlebih dahulu dengan tujuan untuk memperoleh fakta di lapangan sekaligus menentukan fokus penelitian atau indikator pencapaian dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi awal


(4)

dilaksanakan melalui kegiatan wawancara dan pengamatan terhadap proses pembelajaran Matematika Kelas IV SD Negeri 02 Brujul. Observasi awal tersebut dilaksanakan oleh peneliti bekerjasama dengan guru lain dan siswa kelas IV.

C. Deskripsi Siklus

Penelitian ini dilaksanakan dalam dua (2) siklus. Setiap siklus dilaksanakan dalam dua kali tatap muka atau pertemuan. Penilitian dilaksanakan pada hari Senin tanggal 19 – 11 – 2012 dan 24 – 11 – 2012. Setiap siklus yang dilakukan terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan, serta analisis dan refleksi.

Simpulan

Simpulan hasil penelitian adalah sebagai berikut:

 Hasil belajar siswa kaitannya dengan ketuntasan belajar siswa dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal atau siswa yang memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan 65 dalam proses pembelajaran, yaitu hasil belajar siswa sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 48,14% atau sebanyak 8 siswa, pada pelaksanaan siklus I sebesar 66,66% atau sebanyak 14 siswa, dan pada pelaksanaan siklus II sebesar 85,18% atau sebanyak 19 siswa.

 Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran Matematika materi bilangan bulat baik dipandang dari segi keaktifan siswa maupun ketuntasan belajar siswa.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi Aksara.

Asrori, Mohammad. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana Prima.

Depdiknas. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Mustaqim. 2008. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah IAIN Semarang bekerja sama dengan Pustaka Pelajar.

Prasaja, Arya, Sigit. 2011. Studi Komparasi Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individually) Dilengkapi Media Komputer Program Macromedia Flash Dengan Media Komik Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Skripsi S-I Progdi Biologi). Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Samino dan Saring Marsudi. 2011. Layanan Bimbingan Belajar Pedoman Bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Surakarta: Fairuz Media.

Samino. 2009. Pengantar Manajemen Pendidikan. Surakarta: Fairuz Media.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: PT Rhineka Cipta.

Slavin, E. Robert. 2005. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Sugiyanto. 2008. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13.


(6)

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukidin, dkk. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Percetakan Insan Cendekia.

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Taniredja, dkk. 2011. Model-model Pembelajaran Inovatif. Bandung: Penerbit Alfabeta.

http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2010/08/pengaruh-penerapanpembelajaran

http://rudy-unesa.blogspot.com/2011/07/pembelajaran-kooperatif-tipe-teams.html

http://www.scribd.com/doc/78923077/Metode-Team-Games-Tournament-dan-Contoh-Penerapannya


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Aktif Metode Turnamen Belajar (Learning Tournament) Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Iv Min Parung

1 9 200

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas 5 Sd Negeri Jatiasih X Bekasi

0 8 137

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 25

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SD Negeri 2 Wonoroto Kabupaten Wonosobo Semester II Tahun Ajaran 2014 / 2015

0 0 97

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 28