PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA DIKLAT KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA
DIKLAT KEWIRAUSAHAAN SISWA
KELAS XI SMK NEGERI 1
LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
WINDI PRASETYA
509111041
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2015
(2)
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi ini Diajukan Oleh : Windi Prasetya
- NIM.
509111041 Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan S-1Fakultas T'eknik Universitas Negeri Medan 2015
Dinyatakan telah memenuhi syarat
Memperoleh gelar sarj ana pendidikan
Mcdallρ
2知
ri1 2015(3)
(4)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bcianda tangan di ba、 vatt fiii l
Nallla hだahaslswa
NM
Jms雛
Pro『 m Sttxii
Judui Sttpsi
uFindi Prasetva
509111041
P鋤轟 d量 鑢 Tek亜kB覆 響腱an
P∞didkall Tek五k Bangunani S-1
Penttattn SttattgI Pembelttaran P需 みん幾 βttθご
ル α
“
J4g Unttt Me歯 咆睦山睡 AktlVitБ Dan Hasil Belttar Mtt Diklat Ke宙 ra鴨 由 観 Siswa Kcla・
.XI
ShttK Ncgeri l Lub」にPakttn
Dcngan ilti menyatairan bttwl sttpsi ini merupaKan h鴻 1l icaFya Saya sendiri dan
bchm p∝ 鑢 h ditttlk鑢 襲 量 盤emperoleh gcl額 賂 s可鏃 融 di Sttm p護 騨
鑢
tinggi odよ plagi→
,赫
SCpttalllg pettetthutt saya dttε m sicipsi illi idaict―
t tta attu rttnttat yttg r黎寒曇 dittlis attu diterbitktt orttg lttn,k〕cuail yang secaFa temiis diacu dttaln nasm ini tt di壺 樋 量
an ddam d山
pustaka.
E,cttnttdall pemyataan llu saya b畷 嘘dengan penull ke爾aranp dan apablla keiak
dib盤轟 ね農 嚢通 tcmフ喚,pettya競艶 ini tidtt benar oLgiaり
,山
Saya bξttediamenerlma 撤 sl pencablltan gelar kesη allaan dan / atau ttsi lain sesuai
pcratttan yang berl五 ku.
R4edan,26ふ4aret 201 5
Yttlg mettblttt pernyata〔 融
Wll101 rraScn‐a
(5)
i
ABSTRAK
Windi Prasetya, NIM : 509111041. Penerapan Strategi Pembelajaran Problem
Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2015.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan siswa dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Subjek penelitian adalah siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan berjumlah 30 orang. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes dan lembar observasi aktivitas siswa untuk melihat aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Dari data hasil penelitian terhadap aktivitas siswa menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I diperoleh 9 siswa (30%) untuk kategori tidak aktif, 5 siswa (16,67%) untuk kategori cukup, 10 siswa (33,33%) untuk kategori aktif dan 6 siswa (20%) untuk kategori sangat aktif. Sedangkan pada siklus II diperoleh 3 siswa (10%) untuk kategori tidak aktif, 6 siswa (20%) untuk kategori cukup aktif, 9 siswa untuk kategori aktif (30%), dan 12 siswa (40%) untuk kategori sangat aktif. Untuk nilai rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I yaitu 63 meningkat menjadi 69 pada siklus II.
Selanjutnya dari data nilai hasil belajar siswa pada siklus I diperoleh 9 siswa (30%) untuk kategori tidak kompeten,8 siswa (26,67%) untuk kategori cukup kompeten, 12 siswa (40%) untuk kategori kompeten dan 1 siswa (3,33%) untuk kategori sangat kompeten. Sedangkan pada siklus II diperoleh 4 siswa (13,33%) untuk kategori tidak kompeten, 6 siswa (20%) untuk kategori cukup kompeten, 15 siswa (50%) untuk kategori kompeten dan 5 siswa (16,67%). Persentase ketuntasan hasil belajar siswa 70% pada siklus I dengan perolehan nilai rata-rata 75,33 meningkat menjadi 86,67% dengan perolehan nilai rata-rata 80,57 pada siklus II.
Dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
(6)
ii
ABSTRACT
Windi Prasetya, NIM : 509111041. Application of Learning Strategies Problem
Based Learning To Improve The Activity And Learning Outcomes Entrepreneurship in Class XI Student Architecture Engineering Skills Programs SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Thesis. Faculty of Engineering State University of Medan 2015.
The problem in this study is the low activity and learning outcomes of student in the learning process. The study aims to improve the activity and learning outcomes of student Entrepreneurship.
This research is action research held at SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. The subjects were students of class XI Architecture Engineering Skills Programs totaling 30 people. Data collection techniques in this study was a test and observation of student activity sheet to see the learning activities of student during the learning process takes place.
From the data observations of student activity showed an increase in the activity of student learning from the first cycle to the second cycle. In the first cycle obtained by 9 students (30%) for the category of not active, 5 students (16,67%) for the category of quite active, 10 students (33,33%) for the category active, and 6 students (20%) for the category very active. While on the second cycle was obtained 3 students (10%) for the category of not active, 6 students (20%) for the category of quite active, 9 students (30%) for the category active and 12 students (40%) for the category very active. For the average value of student learning activities in the first cycle is 63 increased to 69 in the second cycle.
Furthermore, the data value of student learning outcomes obtained in the first cycle of 9 students (30%) for the category incompetent, 8 students (26,67%) for the category fairly competent, 12 students (40%) for the category competent, and 1 student (3,33%) for the category very competent . While on the second cycle was obtained 4 students (13,33%) for the category incompetent, 6 students (20%) for the category fairly competent, 15 students (50%) for the category competent, and 5 students (16,67%) for the category very competent . The persentage completeness of student learning outcomes 70% in the first cycle with the acquisition of the average value of 75,33 increased to 86,67% with the acquisition of the average value of 86,67% in the second cycle.
It can be concluded that by application of learning strategies Problem Based Learning can increase the activity and learning outcomes of the Entrepreneurship class XI student Architecture Engineering Skills Programs SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
(7)
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”. Shalawat dan salam selalu tercurah atas pimpinan ummat, Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat dan seluruh generasi setelahnya, semoga kelak di hari perhitungan kita mendapat pengakuan dari beliau sebagai ummatnya. Amin ya Rabbal’alamin.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapat nasehat, bimbingan, arahan, kritik dan saran serta bantuan baik dalam bentuk moril maupun materi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:
1. Bapak Drs. Asri Lubis, ST.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan juga selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan, yang mana telah memberikan waktu, tenaga, pikiran, ide serta nasehat selama membimbing penulis.
2. Bapak Drs. Nono Sebayang, S.T.,M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Akademik dan juga selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan yang selalu memberi nasehat dan bimbingan selama penulis melaksanakan perkuliahan di Universitas Negeri Medan.
(8)
iv
3. Bapak Dr. Zulkifli Matondang, M.Si, selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Juanda Sianipar, M.Pd, selaku Dosen Narasumber penulisan skripsi.
5. Bapak Drs. Edim Sinuraya, ST.,M.Pd, selaku Dosen Narasumber penulisan skripsi.
6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, K. M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah banyak memberikan Ilmu Pengetahuan selama penulis melakukan perkuliahan.
8. Bapak dan Ibu pegawai administrasi Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
9. Bapak Drs. Kiniken, M.Pd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melaksanakan penelitian
10. Ibu Enita Damanik, S.Pd selaku guru mata diklat Kewirausahaan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam atas bantuan dan kerjasamanya selama penulis melaksanakan penelitian.
11. Teristimewa kedua orangtua yang penulis hormati, cintai dan penulis sayangi Nurmanto dan Tina Purba Tambak yang telah membina, membesarkan, dan mendidik penulis sehingga dapat duduk di bangku perkuliahan serta abangnda Hariza Novianda dan adinda Muhammad
(9)
v
Fadly dan Trisna Rizky Fauziah, yang telah memberikan motivasinya dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Rekan-rekan mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan stambuk 2009, yang telah membantu memberikan saran dan kritiknya kepada penulis.
13. Rekan-rekan yang telah banyak memberikan dukungan dan motivasi, penulis khususkan kepada Miza, Sulaiman, Alfat, Melgibson, Siddik, Rizky Silaen, Raden, Pahala, Ari, Away, Ali Manurung, Dicky Ramadhan, Ahermadhani, Wenni, Safwan, Ryal dan lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik dari isi maupun tata bahasa. Untuk itu dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas keterbatasan yang ada, dengan mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan isi skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Penulis ucapkan banyak terima kasih.
Medan, April 2015 Penulis,
Windi Prasetya NIM.509111041
(10)
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 8
C. Batasan Masalah... 9
D. Rumusan Masalah ... 10
E. Tujuan Penelitian ... 10
F. Manfaat Penelitian ... 11
BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 12
A. Kerangka teoritis ... 12
1. Hakikat Strategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) 12
2. Hakikat Aktivitas Belajar ... 19
3. Hakikat Hasil Belajar Kewirausahaan ... 21
B. Kerangka Berpikir ... 25
(11)
vii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 27
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27
B. Subjek Dan Objek Penelitian ... 27
C. Defenisi Operasional ... 28
D. Prosedur Penelitian ... 29
E. Kegiatan penelitian ... 31
F. Teknik Dan Analisis Pengumpulan Data ... 36
1. Instrumen Penelitian ... 36
2. Uji Coba Instrumen ... 39
G. Analisis Data ... 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 46
A. Hasil Penelitian ... 46
1. Pelaksanaan Siklus I ... 46
2. Pelaksanaan Siklus II ... 54
B. Uji Hipotesis Penelitian ... 59
C. Pembahasan penelitian ... 62
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan ... 64
B. Implikasi ... 65
C. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN
(12)
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Perolehan Hasil Belajar Ulangan Akhir Kewirausahaan Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri
1 Lubuk Pakam ... 3
Tabel 2.1 Langkah-langkah Problem Based Learning ... 16
Tabel 3.1. Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada Siklus I ... 33
Tabel 3.2. Pelaksanaan Penelitian Tindakan pada Siklus II ... 35
Tabel 3.3. Lembar Observasi Aktivitas Siswa ... 36
Tabel 3.4. Kisi-kisi Instrumen Kewirausahaan Siklus I ... 38
Tabel 3.5. Kisi-kisi Instrumen Kewirausahaan Siklus II ... 39
Tabel 4.1. Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus I ... 50
Tabel 4.2. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ... 52
Tabel 4.3. Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa pada Siklus II ... 55
Tabel 4.4. Perolehan Nilai Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ... 56
Tabel 4.5. Perolehan Nilai Aktivitas Belajar Siswa Siklus I & Siklus II ... 59
(13)
(14)
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Skema Penelitian Tindakan Kelas ... 30
Gambar 4.1. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ... 51
Gambar 4.2. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 52
Gambar 4.3. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ... 56
Gambar 4.4. Diagram Hasil Belajar Siswa Siklus II ... 57
Gambar 4.5. Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II ... 59
(15)
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus ... 69
Lampiran 2 RPP Siklus I ... 70
Lampiran 3 RPP Siklus II ... 76
Lampiran 4 Materi Pembelajaran ... 82
Lampiran 5 Instrumen Hasil Belajar Siklus I ... 96
Lampiran 6 Instrumen Hasil Belajar Siklus II ... 101
Lampiran 7 Lembar Jawaban Instrumen Hasil Belajar ... 105
Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen Hasil Belajar ... 106
Lampiran 9 Data Hasil Uji Instrumen ... 108
Lampiran 10 Analisis Validitas pada Butir Soal Siklus I ... 110
Lampiran 11 Analisis Tingkat Kesukaran pada Butir Soal Siklus I ... 113
Lampiran 12 Analisis Daya Pembeda pada Butir Soal Siklus I ... 115
Lampiran 13 Uji Reliabilitas pada Butir Soal Siklus I ... 119
Lampiran 14 Data Hasil Uji Instrumen ... 121
Lampiran 15 Analisis Validitas pada Butir Soal Siklus II ... 123
Lampiran 16 Analisis Tingkat Kesukaran pada Butir Soal Siklus II ... 126
Lampiran 17 Analisis Daya Pembeda pada Butir Soal Siklus II ... 128
Lampiran 18 Uji Reliabilitas pada Butir Soal Siklus II ... 132
Lampiran 19 Lembar Penilaian Aktivitas Siswa ... 134
(16)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
Pendidikan merupakan tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menemukan hal-hal baru yang dapat dikembangkan dan diperoleh untuk menghadapi tantangan yang ada sesuai dengan perkembangan jaman, teknologi dan budaya. Tujuan pendidikan nasional dirumuskan dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3, yang menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang dirancang untuk menyiapkan siswa ataupun lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan, diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah, memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja dan membangun jiwa wirausaha. Hal ini dimuat dalam Garis-garis Besar Program Pendidikan dan Pelatihan (GBPP) tahun 2004 yang menyatakan bahwa tujuan SMK sebagai bagian dari
(17)
2
pendidikan nasional bertujuan untuk : (1) Menyiapkan siswa agar mampu mengembangkan diri; (2) Menyiapkan siswa untuk memenuhi lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional; (3) Menyiapkan tenaga kerja menengah untuk mengisi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri pada saat ini maupun saat yang akan datang; (4) Menyiapkan tamatan agar menjadi warga yang produktif, adaptif dan kreatif.
Guru sebagai salah satu komponen dalam proses pembelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan proses pembelajaran di sekolah. Keterlibatan guru dalam proses pembelajaran adalah sebagai fasilitator yaitu membantu siswa sehingga mengantarkan siswa ke dalam proses pembelajaran yang bermakna. Guru dalam mentransfer pengetahuannya kepada siswa harus mampu menguasai dan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien. Strategi pembelajaran yang dianggap efektif apabila guru menyampaikan pelajaran sesuai dengan kebutuhan serta materi pelajaran yang akan diajarkan kepada siswa menjadi tepat sasaran.
Kewirausahaan merupakan salah satu mata pelajaran yang penting di SMK khususnya di Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakamdan juga sangat bermanfaat buat lulusan siswa SMK untuk mengembangkan potensi berwirausaha sesuai dengan bidang dan keahlian lulusan siswa SMK nantinya. Seiring dengan visi dan misi Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan maka SMK diharapkan mampu menurunkan tingkat pengangguran dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang siap kerja dan membangun jiwa wirausaha, maka peranan SMK menjadi sangat dibutuhkan di
(18)
3
tengah masyarakat. Oleh karena itu sangat memerlukan pemahaman dan latihan di dalam mempelajari Kewirausahaan. Sehingga dalam penyampaiannya guru harus mampu merancang, mengelola dan mengevaluasi pembelajaran dengan baik yang akhirnya terlihat pada kemampuan siswa untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar.
Berdasarkan hasil observasi awal yang penulis lakukan, bahwa hasil belajar Kewirausahaan pada siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih kurang sesuai dengan yang diharapkan, hal ini dilihat dari nilai hasil belajar ulangan akhir semester Kewirausahaan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan, seperti pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 Perolehan Hasil Belajar Ulangan Akhir Semester Kewirausahaan Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1
Lubuk Pakam
Sumber: Guru Mata diklat Kewirausahaan Kelas XI SMKN 1 Lubuk Pakam
Tahun Pelajaran KKM Interval Kelas Frekuensi Absolut (Fo)
Frekuensi Relatif (Fr) 2011/2012 70 0 - 69
70 – 79 80 – 89 90 – 100
14 12 8 - 41,18% 35,29% 23,53% - 2012/2013 70 0 - 69
70 – 79 80 – 89 90 – 100
17 11 5 3 47,22% 30,55% 13,89% 8,33% 2013/2014 70 0-69
70 – 79 80 – 89 90 – 100
16 9 4 1 53,33% 30,00% 13,33% 3,33%
(19)
4
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan menunjukan bahwa hasil belajar mata pelajaran Kewirausahaan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam masih terdapat perbedaan yang sangat mencolok antara nilai siswa yang lulus KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dengan nilai siswa yang tidak lulus. Hasil ini juga belum sesuai dengan syarat nilai kelulusan yang telah ditentukan di sekolah tersebut, syarat nilai kelulusan Kewirausahaan di SMK ini adalah ≥70 untuk tiap siswa dan suatu kelas dikatakan tuntas belajarnya (ketuntasan klasikal) jika dalam kelas tersebut terdapat ≥ 85% siswa yang telah tuntas belajarnya (Depdikbud dalam Trianto, 2011 : 241). Tetapi menurut Trianto berdasarkan ketentuan KTSP penentuan ketuntasan belajar ditentukan sendiri oleh masing-masing sekolah yang dikenal dengan istilah Kriteria Ketuntasan Minimal, dengan berpedoman pada tiga pertimbangan yaitu : kemampuan setiap siswa berbeda-beda; fasilitas setiap sekolah berbeda; dan daya dukung setiap sekolah berbeda. Maka dalam penelitian ini, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal mata pelajaran Kewirausahaan di sekolah tempat penulis melakukan penelitian, maka ketuntasan individual adalah 70 dan ketuntasan secara klasikal adalah 85%.
Berdasarkan perbandingan nilai tersebut maka penulis menyatakan pencapaian nilai pada mata pelajaran Kewirausahaan masih rendah dan belum tercapai dengan sempurna. Rendahnya hasil belajar Kewirausaan bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi siswa, guru, metode atau strategi pembelajaran yang saling berhubungan satu sama lain.
Pembelajaran Kewirausahaan yang berlangsung di sekolah saat ini masih ada yang menerapkan strategi pembelajaran dengan metode ceramah, yaitu sistem
(20)
5
yang bertumpu pada aktivitas guru. Masih terdapat beberapa guru yang masih cenderung menggunakan metode ceramah dalam mengajar Kewirausahaan karena mudah dilakukan dan hanya bersifat satu arah, serta prosesnya cepat. Proses pembelajaran seperti inilah yang menimbulkan kurang berkembangnya sikap kemandirian belajar pada siswa saat belajar Kewirausahaan. Tanpa guru, siswa merasa tidak dapat belajar dan tidak perlu belajar secara teratur. Siswa akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pembelajaran kewirausahaan melalui ceramah, sehingga siswa merasa ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak belajar. Hal ini didukung oleh Slameto (2010 : 65 ) yang mengatakan bahwa “guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja, siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif, dan hanya mencatat saja. Guru yang progresif, berani mencoba metode – metode yang baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan pembelajaran. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka metode mengajar harus diusahakan yang tepat, efisien, dan efektif ” .
Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan beberapa siswa yaitu siswa mengaku kesulitan dalam memahami pembelajaran kewirausaahan. Siswa merasa belajar Kewirausahaan terlalu banyak teori-teori yang sulit mereka mengerti dibahas yang membuat mereka mengaku merasa bosan. Kondisi ini terkadang menjadikan siswa enggan untuk belajar, merasakan kejenuhan dan keinginan agar proses pembelajaran cepat selesai. Bahkan sebelum proses pembelajaran selesai siswa cenderung mencari-cari alasan agar bisa keluar dari kelas untuk menghilangkan kejenuhan.
(21)
6
Kurangnya guru melibatkan siswa dalam pembelajaran, dan sebagian besar waktu pelajaran digunakan siswa untuk mendengar dan mencatat penjelasan yang diberikan oleh guru. Guru masih cenderung menerapkan strategi pembelajaran dengan metode ceramah. Siswa hanya mencatat dan mendengarkan serta melakukan kegiatan sesuai perintah guru. Hal ini akan terasa sulit bagi siswa yang kurang memiliki kemampuan menyimak dan mencatat dengan baik. Hal seperti ini juga menyebabkan siswa tidak aktif dalam pembelajaran apalagi mengajukan pertanyaan, sehingga siswa menjadi bosan dan cenderung pasif. Keadaan seperti ini tidak merangsang siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran sehingga dapat mengakibatkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa.
Untuk mengatasi masalah di atas, maka dilakukan pemilihan strategi pembelajaran yang lebih baik dan menyenangkan yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Banyak strategi pembelajaran yang baik dan dapat diterapkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa, salah satu alternatif yang dapat digunakan yaitu menerapkan strategi pembelajaran berdasarkan Problem Based Learning (PBL) yang diharapkan dapat memberikan ruang seluas-luasnya kepada siswa untuk berpikir dan terlibat secara aktif serta kreatif dalam suatu pembelajaran.
Strategi pembelajaran Problem Based Learning atau pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu strategi pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berfikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang penting dari materi pembelajaran. Dalam strategi
(22)
7
PBL, fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tersebut tetapi juga mencari cara untuk memecahkan masalah tersebut. Bila pembelajaran dimulai dengan suatu masalah, maka rasa ingin tahu siswa akan terdorong sehingga memunculkan berbagai pertanyaan disekitar masalah yang dibahas. Dan akhirnya siswa diharapkan akan dapat menyimpulkan pemecahan masalah tersebut.
Strategi pembelajaran ini merupakan suatu perubahan yang bagus dari ceramah secara langsung. Dengan menggunakan strategi ini, poin-poin dalam belajar dapat berkembang sesuai yang diketahui oleh siswa yang kemudian dijelaskan kembali oleh guru. Sehingga proses pembelajaran tidak terfokus pada guru saja namun mengikut sertakan siswa, sehingga setiap siswa dalam kelompok akan lebih aktif untuk belajar memahami pokok materi pembelajaran.
Dengan menggunakan strategi pembelajaran Problem Based Learning akan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, bermakna dan menyeluruh. Sebab, selain memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi siswa untuk berpikir kritis dan ikut langsung mendalami permasalahan yang timbul dalam pembelajaran, siswa juga diajak untuk menyelesaikan masalah yang timbul dan mempertanggung jawabkan penyelesaiannya serta dapat menggunakan pengetahuan yang diperolehnya dalam situasi dan kondisi yang berbeda. Guru pada pembelajaran ini berperan sebagai fasilitator dan mediator dalam pembentukan pemahaman siswa. Siswa yang lebih memegang peranan dalam pembelajaran.
(23)
8
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Strategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa Kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Guru masih cenderung menggunakan strategi pembelajaran dengan metode ceramah.
2. Metode pembelajaran yang kurang efektif dan efesien menyebabkan hasil belajar Kewirausahaan di kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam rendah.
3. Strategi pembelajaran yang kurang efektif dan efesien cenderung membuat siswa menjadi pasif sehingga menyebabkan aktivitas belajar Kewirausahaan di kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam rendah.
4. Hasil belajar Kewirausahaan belum tercapai sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yaitu 70 dengan persentase ketuntasan klasikal 85%.
(24)
9
C. Batasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah serta mengingat kemampuan penulis yang terbatas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini , yaitu :
1. Penelitian ini menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning dalam upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar Kewirausahaan pada kompetensi dasar menganalisis peluang usaha dengan indikator menjelaskan peluang dan resiko usaha, menjelaskan faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan usaha, menjelaskan tentang mengembangkan ide dan peluang usaha, menjelaskan mengenai menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan usaha, menjelaskan memetakan peluang usaha dan menjelaskan pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif.
2. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dilakukan terhadap siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun pelajaran 2014/2015.
3. Aktivitas yang dinilai dan digunakan di dalam penelitian ini adalah Visual activities (memperhatikan pembelajaran), Oral activities (mengajukan pertanyaan), Listening activities (mendengarkan diskusi), Mental activities (memberikan pendapat), dan Emotional Activities (menaruh minat pada pembelajaran).
4. Kisi-kisi instrumen yang digunakan di dalam penelitian ini adalah C1 (Pengetahuan), C2 (Pemahaman dan C3 (Aplikasi).
(25)
10
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi yang telah diungkapkan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar Kewirausahaan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015 ?
2. Apakah dengan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015 ?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar Kewirausahaan siswa kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Kewirausahaan siswa kelas XI
Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam melalui penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning.
(26)
11
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif diantaranya:
1. Ditemukan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang tepat buat guru bidang studi Kewirausahaan yaitu Problem Based Learning.
2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah dalam memilih strategi pembelajaran Problem Based Learning yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
(27)
67
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Jakarta: Yrama Widya. Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah dan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fadly. 2010. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ( Studi Pada Kelas X Bisnis dan Manajemen Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ARDJUNA 1 Malang. http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/JURNAL1.pdf. (diakses 18 Juli 2014).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rosmaini, dkk. 2004. “Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas Siswa Kelas 1.7 SLTP N 20 Pekan Baru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan T.A 2002/2003”. Jurnal Biogenesis Vol.1 No1 September, Tahun 2004.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta :Rajawali Pers.
Siskandar. 2009. “Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri Tanggerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 45 Edisi 01. Halaman 179. Padang: UniversitasNegeri Padang Press.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.
(28)
68
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Trianto. 2011. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep, Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara.
(29)
64
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian, yaitu :
1. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I dengan nilai 63 masuk ke dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69 masuk ke dalam kategori penilaian aktif.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal setelah dilakukan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal 70% dengan nilai rata-rata 75,33 meningkat menjadi 86,67% dengan nilai rata-rata 80,57 pada siklus II. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015.
(30)
65
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata diklat Kewirausahaan, oleh karena itu: 1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari hasil
lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa lebih aktif dalam memperhatikan pembelajaran, bertanya, mendengarkan diskusi, memberikan pendapat dan menaruh minat pada pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil lembar observasi aktivitas siswa yaitu nilai rata-rata 63 masuk ke dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69 masuk ke dalam kategori penilaian aktif. Dengan demikian diketahui bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Pada siklus I materi yang diberikan adalah peluang dan resiko usaha, faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan peluang usaha, dan mengembangkan ide dan peluang usaha mendapat nilai rata-rata 75,33 meningkat pada siklus ke II dengan materi menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan, memetakan peluang usaha dan pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif yang mendapat nilai rata-rata 80,57. Sehingga dengan demikian diketahui bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(31)
66
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning adalah :
1. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Kewirausahaan diharapkan menjadikan strategi pembelajaran Problem Based Learning sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan agar dapat menjadikan strategi pembelajaran Problem Based Learning sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Bagi siswa hendaknya dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan.
(1)
11
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif diantaranya:
1. Ditemukan salah satu alternatif strategi pembelajaran yang tepat buat guru bidang studi Kewirausahaan yaitu Problem Based Learning.
2. Sebagai sarana informasi dan masukan bagi pihak sekolah dalam memilih strategi pembelajaran Problem Based Learning yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
(2)
67
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru. Jakarta: Yrama Widya. Arikunto, dkk. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Djamarah dan Zain. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fadly. 2010. Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model
Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ( Studi Pada Kelas X Bisnis dan Manajemen Mata Pelajaran Kewirausahaan Di SMK ARDJUNA 1 Malang. http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/08/JURNAL1.pdf. (diakses 18 Juli 2014).
Hamalik, Oemar. 2010. Proses BelajarMengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ngalimun. 2013. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Rosmaini, dkk. 2004. “Penerapan Pendekatan Struktural Think Pair Share (TPS) untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas Siswa Kelas 1.7 SLTP N 20 Pekan Baru Pada Pokok Bahasan Keanekaragaman Hewan T.A
2002/2003”. Jurnal Biogenesis Vol.1 No1 September, Tahun 2004.
Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesional Guru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sanjaya, Wina. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta :Rajawali Pers. Siskandar. 2009. “Upaya Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Melalui Model
Pembelajaran Kooperative Pada Siswa SLTP Negeri Tanggerang”. Jurnal Ilmu Pendidikan Volume 45 Edisi 01. Halaman 179. Padang: UniversitasNegeri Padang Press.
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineke Cipta.
(3)
68
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Suryana. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat
Trianto. 2011. MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif; Konsep,
Landasan dan Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta : Kencana Prenada Media Group
Uno, Hamzah B. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Wena, Made. 2011. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan
(4)
64 BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan dari penelitian, yaitu :
1. Penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran Kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata siswa pada siklus I dengan nilai 63 masuk ke dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69 masuk ke dalam kategori penilaian aktif.
2. Ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal setelah dilakukan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning mengalami peningkatan, yaitu dari siklus I dengan persentase ketuntasan klasikal 70% dengan nilai rata-rata 75,33 meningkat menjadi 86,67% dengan nilai rata-rata 80,57 pada siklus II. Oleh karena itu, penerapan strategi pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
Kewirausahaan kelas XI Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Lubuk Pakam Tahun Ajaran 2014/2015.
(5)
65
B. Implikasi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata diklat Kewirausahaan, oleh karena itu: 1. Siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran, hal ini diketahui dari hasil
lembar observasi aktivitas siswa yaitu siswa lebih aktif dalam memperhatikan pembelajaran, bertanya, mendengarkan diskusi, memberikan pendapat dan menaruh minat pada pembelajaran. Peningkatan keaktifan siswa dapat dilihat dari hasil lembar observasi aktivitas siswa yaitu nilai rata-rata 63 masuk ke dalam kategori penilaian cukup, mengalami peningkatan pada siklus II yaitu dengan nilai rata-rata siswa 69 masuk ke dalam kategori penilaian aktif. Dengan demikian diketahui bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
2. Pada siklus I materi yang diberikan adalah peluang dan resiko usaha, faktor-faktor keberhasilan dan kegagalan peluang usaha, dan mengembangkan ide dan peluang usaha mendapat nilai rata-rata 75,33 meningkat pada siklus ke II dengan materi menganalisis kemungkinan keberhasilan dan kegagalan, memetakan peluang usaha dan pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif yang mendapat nilai rata-rata 80,57. Sehingga dengan demikian diketahui bahwa strategi pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
(6)
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi di atas, saran yang dapat diberikan untuk pelaksanaan penerapan strategi pembelajaran Problem Based Learning adalah :
1. Bagi para guru khususnya guru mata pelajaran Kewirausahaan diharapkan menjadikan strategi pembelajaran Problem Based Learning sebagai suatu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.
2. Bagi sekolah dan lembaga pendidikan agar dapat menjadikan strategi pembelajaran Problem Based Learning sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melakukan proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
3. Bagi siswa hendaknya dalam kegiatan pembelajaran dengan strategi pembelajaran Problem Based Learning diharapkan siswa lebih giat dan rajin dalam mengajukan pertanyaan, memberikan pendapat dan membuat kesimpulan.