Evaluasi Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Benang Pada Pt Kusumahadi Santosa Binder28
TUGAS AKHIR
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi
Oleh :
FAUZI BASNENDAR F3308147
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
(2)
(3)
(4)
Hari kemarinmu telah berlalu Ia menjadi saksi yang jujur Menyusul kemudian hari baru
Mengisi kehidupanmu yang telah mundur Jika engkau pergunakan harimu itu
Manf aat yang engkau peroleh akan kembali padamu Sedang hari yang telah berlalu
Tidak akan pernah menghampirimu Jika engkau kemarin berbuat kekejian Maka padukanlah dengan sebuah kebaikan Kala itu engkau berhak mendapat kemuliaan
Janganlah engkau berharap besok melakukan kebaikan Jangan-jangan ketika hari esok datang
Engkau telah menghilang
(Memetik Mutiara Hikmah Ibnu Rajab Al-Hambali)
“ Ja ng a nla h me nung g u o ra ng la in b e rb ua t b a ik ke p a d a mu, te ta p i ja d ila h o ra ng p e rta ma ya ng b e rb ua t ke b a ika n ke p a d a o ra ng la in, d a n liha t a p a ya ng a ka n te rja d i” (Ma rio Te g uh)
Karya sederhana ini adalah karunia Allah SWT.
Dan kupersembahkan kepada:
Bapak dan Ibu tercinta
Kakak-kakakku tersayang
Almh. Mbak Pipit, istirahatlah disana dengan tenang
Keluarga Besar Muh. Adnan
Keluarga Besar H. Soekamto
Almamaterku
(5)
Segala puji syukur kehadirat Allah Subbhanahu Wa Ta’alla, Rabb semesta alam yang tidak pernah menyia-nyiakan siapapun yang mengharapkan keridhaan-Nya, dan tidak pernah menampikkan siapapun yang memanjatkan doa kepada-Nya. Segala puji bagi-Nya, yang dengan segala taufiq dan pertolongan-Nya semata, apapun wujud kepentingan, pasti dapat dilaksanakan dengan sempurna. Dengan itu Penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU BENANG PADA PT
KUSUMAHADI SANTOSA” dengan baik.
Penyusunan tugas akhir dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi. Penulis mengucapkan terimakasih yang tulus, sehubungan dengan selesainya penyusunan tugas akhir ini kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Bapak Drs. Wisnu Untoro, M.S. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Bapak Drs. Santosa T H, Msi, Ak selaku Ketua Program Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
(6)
Surakarta.
6. Bapak Anas Wibawa, SE, M.Si, Ak., selaku Pembimbing Tugas Akhir yang dengan sabar dan ikhlas memberikan pengarahan, bimbingan, dan saran dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
7. Bapak maupun Ibu Dosen yang dengan rendah hati berkenan memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
8. Seluruh tenaga administrasi (kepala bagian tata usaha, bagian pendidikan, bagian kemahasiswaan, bagian keuangan dan kepegawaian serta bagian umum dan perlengkapan) Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
9. Terima kasih yang tidak terhingga untuk Ayah dan Bunda tercinta yang telah merawatku dari kecil hingga dewasa, yang selalu sabar, dan memberikan dukungan serta do’a dan semangat, baik moril maupun materiil, serta seluruh keluarga besar yang selalu membimbing ke arah yang lebih baik.
10. Terima kasih untuk Kakak-kakakku tersayang yang telah memberikan pengarahan menuju ke arah yang lebih baik, yang selalu sabar, yang selalu memberikan dukungan.
11. Teman-teman senasib seperjuangan Akuntansi 08, terutama Yoyo’, Beny, Ihsan, Diyan, Citra, Aris, Friya, Agung, terima kasih atas sikap kekeluargaannya dan semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih atas kebersamaannya.
(7)
13. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.
Penulis menyadari meskipun telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan dan menyusun Tugas Akhir ini, akan tetapi karya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi akademi, perusahaan serta para pembaca yang budiman.
Surakarta, 23 Mei 2011
(8)
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
ABSTRAK ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... iii
HALAMAN PENGESAHAN . ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan... ... 1
1. Nama dan Lokasi Perusahaan.. ... 1
2. Struktur Organisasi ... 8
3. Deskripsi Jabatan... ... 11
4. Detail Perusahaan ... . ... 17
B. Latar Belakang Masalah ... 32
C. Perumusan Masalah ... 36
(9)
A. Tinjauan Pustaka... ... 39
1. Pengertian Sistem dan Prosedur... .. 39
2. Pengertian Sistem Akuntansi... 40
3. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian... .. 42
4. Pengertian Sistem Pengendalian Intern... ... 48
B. Analisis Data dan Pembahasan... ... 49
C. Evaluasi Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Benang pada PT Kusumahadi Santosa………...……… ... 57
BAB III TEMUAN A. Kelebihan... ... 67
B. Kelemahan…... 68
BAB IV PENUTUP A. Simpulan... ... 69
B. Rekomendasi... ... 71 DAFTAR PUSTAKA
(10)
TABEL Halaman I.1 Daftar Jumlah Karyawan PT Kusumahadi Santosa... 27
(11)
GAMBAR Halaman
I.1 Denah PT Kusumahadi Santosa... 5
I.2 Struktur Organisasi PT Kusumahadi Santosa... 17
II.3 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bagian Produksi ... 62
II.4 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bagian Logistik ... 63
II.5 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bagian Gudang ... 64
II.6 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bagian Administrasi ... 65
II.7 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bagian Akuntansi ... 66
(12)
1. Surat Pernyataan Tugas Akhir
2. Surat Keterangan Telah Melakukan Kegiatan Magang 3. Tanda Terima Barang
4. Laporan Penerimaan Barang 5. Surat Jalan
(13)
A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Nama dan Lokasi Perusahaan
PT Kusumahadi Santosa merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri, secara spesifik yaitu industri tekstil. Perusahaan ini berlokasi di Jalan Raya Jaten Km 9.4 Jaten, Karanganyar. Industri tekstil ini mulai berdiri pada tanggal 14 Mei 1980 dan didirikan oleh R.H. Santosa, Dra. Mariam S, dan Suhendro Bsc dan disahkan dengan akta notaries Maria Theresia Budi Santosa, SH. dengan Akte No.141 yang tertanggal 25 Maret 1982.
Dalam rangka pelaksanaan UU No. 12 Tahun 1970, PT Kusumahadi Santosa telah mendapatkan surat persetujuan tetap untuk mendapatkan fasilitas Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di bidang industri tekstil yang berlokasi di Karanganyar, Surakarta, sesuai dengan surat BKM Pusat No.105/I/PMDN/1983 tanggal 26 Juni 1983 dengan nomor kode 3211-03-03219. Surat tersebut telah diperpanjang dengan BKM Pusat No.840/A.I/1985 tanggal 13 November 1985 dan No.575/III/PMDN/1987 pada tanggal 16 November 1987. Akte pendiriannya telah telah mendapatkan pengesahan dari Departemen Kehakiman Republik Indonesia pada tanggal 31 Agustus 1987 dengan No.C2-55555.HT.01.01 dan Akte perubahan No.19
(14)
perpustakaan.uns.ac.id tanggal 7 Juli 1987 yang mendapatkan pengesahan pada tanggal 4 November digilib.uns.ac.id 1989 dengan No.C2-10182.HT.01.04. Kemudian berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No.1189/PKD/WJD.08/KJ.1812/1989 pada tanggal 25 Oktober 1989, PT Kusumahadi Santosa telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak mulai tanggal 25 Juli 1989.
PT Kusumahadi Santosa adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang dimiliki dan dikelola oleh pemilik dan tenaga-tenaga pribumi sepenuhnya. Selain itu, saham-saham yang dimilikinya hanya beredar di lingkup keluarga saja, dengna anggota persero sebagai berikut :
1. R.H. Santosa 2. Danarsih Santosa 3. Dra. Mariam Sampurno 4. Soehendro Bsc.
Hasil produksi PT Kusumahadi Santosa berupa kain Grey, kain cambrics (kain putih), kain printing (kain cetak), dan kain celup (dying). PT Kusumahadi Santosa dapat diterima masyarakat, karena mutu kain yang dihasilkan bagus, halus, dan penyusutan kainnya sedikit. Selain itu PT Kusumahadi Santosa juga memiliki produk kain terbaik yang terus diproduksi atas pesanan, baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Dengan semakin banyaknya permintaan atas pesanan tersebut, pada tahun 1990 PT Kusumahadi Santosa mengadakan perluasan usaha dengan mendirikan anak perusahaan, yaitu PT Kusumaputra Santosa. Produk yang dihasilkan oleh PT Kusumaputra Santosa adalah benang yang merupakan
(15)
perpustakaan.uns.ac.id bahan baku dalam pembuatan kain di PT Kusumahadi Santosa. Walaupun digilib.uns.ac.id demikian PT Kusumahadi Santosa masih membeli bahan baku benang dari perusahaan benang lainnya dikarenakan produksi yang cukup banyak sehingga membutuhkan bahan baku benang yang cukup banyak pula yang tidak mampu dicukupi oleh PT Kusumaputra Santosa. Bahan baku yang biasa digunakan dalam proses produksi benang itu sendiri berasal dari cotton,. Rayon, polyester, dan serat lainnya sesuai dengan pesanan.
a. Tujuan Perusahaan
Industri tekstil merupakan industri yang selalu berkembang. Selain itu, industri ini selalu mengikuti perkembangan keadaan dunia, baik dari segi fashion sampai dengan perkembangan keuangan dunia. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan ekonomi, permintaan akan tekstil juga akan meningkat. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, persaingan industri tekstil juga semakin ketat dengan munculnya industri-industri sejenis. Dengan berbagai perkembangna tersebut, PT Kusumahadi Santosa selalu berusaha meningkatkan mutu, pelayanan, dan daya saingnya agar tidak termakan arus perkembangan dunia usaha tersebut.
Secara umum, PT Kusumahadi Santosa didirikan dengan tujuan sebagai berikut :
1). Memperoleh keuntungan dari hasil kegiatan/operasi yang dilakukan perusahaan;
(16)
perpustakaan.uns.ac.id 2). Membantu pemerintah dalam menunjang kebutuhan sandang digilib.uns.ac.id masyarakat dalam peningkatan pembangunan;
3). Mendukung program pemerintah dalam hal penciptaa lapangan pekerjaan, agar dapat meningkatkan mutu dan taraf hidup masyarakat;
4). Membantu menambah hasil pendapatan daerah setempat;
5). Dalam menunjang kebutuhan sandang masyarakat, PT Kusumahadi Santosa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksinya; dan 6). Dengan mutu hasil produksi yang selalu dijaga baik, diharapkan
mampu menjadi salah satu competitor dalam usaha perdagangan yang lebih luas, sehingga dapat diterima oleh semua kalangan masyarakat baik dalam negeri maupun luar negeri.
b. Lokasi Perusahaan
Penentuan letak dan lokasi suatu perusahaan merupakan factor terpenting dalam pendirian perusahaan tersebut, guna tercapainya tujuan yang diinginkan perusahaan. PT Kusumahadi Santosa terletak di bagian Timur Kota Surakarta, kurang lebih 10 km dari pusat kta, tepatnya di Jalan Raya Solo-Tawangmangu Km 9,4 Jaten Karanganyar, Surakarta dengan luas areal tanah dan bangunan sebagai berikut:
Luas tanah bangunan : 70.986 m2 Luas bangunan kantor : 12.245 m2 Luas tanah : 47.140 m2 Luas perumahan : 41.140 m2
(17)
perpustakaan.uns.ac.id Pemilihan lokasi PT Kusumahadi Santosa dapat dikatakan digilib.uns.ac.id strategis, hal ini dapat dilihat dari bebarapa faktor berikut ini:
1). Faktor Primer a). Tenaga Kerja
Dikarenakan letaknya yang cukup strategis, yaitu dekat dengan daerah pemukiman penduduk, maka dalam hal pemenuhan tenaga kerja sangat mudah untuk dipenuhi.
b). Transportasi
PT Kusumahadi Santosa letaknya dekat dengan jalan raya, yaitu Jalan Raya Solo-Tawngmangu Km 9,4. Selain itu, akses angkutan umum sangat mudah di dapat di daerah ini. Kondisi jalan yang baik juga turut mendukung lancarnya proses angkut pengiriman dan penerimaan barang.
c). Bahan Baku
Sebagian besar bahan baku biasanya dipasok langsung dari supplier dari dalam dan sekitar Surakarta, baik itu bahan baku kapas untuk PT Kusumaputra Santosa dan benang untuk PT Kusumahadi Santosa. Namun untuk beberapa jenis barang seperti serat (cotton) dan sparepart didatangkan dari luar negeri. d). Sumber Energi
Sumber energi yang dimaksud adalah air dan aliran listrik yang cukup mudah mudah didapatkan. Hal ini dikarenakan PT
(18)
perpustakaan.uns.ac.id Kusumahadi Santosa mempunyai pengelola air sendiri untuk digilib.uns.ac.id proses produksi dan cukup dekat dengan gardu listrik.
2). Faktor Sekunder
a). Lokasi PT Kusumahadi Santosa dekat dengan lokasi industri sehingga memudahkan dalam hal pemasaran dan pemenuhan produksi.
b). Dikarenakan letaknya dekat dengan lokasi pemukiman, PT Kusumahadi Santosa dapat memberikan kesempatan kerja pada masyarakat dan meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik.
(19)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar I.1
(20)
perpustakaan.uns.ac.id 2. Struktur Organisasi digilib.uns.ac.id Dalam suatu instansi maupun organisasi diperlukan suatu kerangka ataupun susunan jabatan dalam instansi atau organisasi tersebut. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi.
Struktur organisasi PT Kusumahadi Santosa mengalir dari kedudukan tertinggi pemegang saham sampai dengan pada kedudukan terakhir/terendah. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dikuatkan dengan akte Notaris Maria Theresia Budi Santosa No.141 yang tertanggal 25 Maret 1982, maka susunan pengurus PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris : Tn. R.H. Santosa Daellah Ny. Hj. Danarsih Santosa Ny. Hj. Diana Hariadi, SE Tn. H. Dian Santosa Tn. Ir. Soemarmo, Msc. Direktur Utama : Dewanto Kusumo Wibowo, SE Wakil Direktur Utama : Ir. Sofian MBA
Direktur Pemasaran : Ir. Etty Soebandrio, MM Kepala Divisi Produksi : Ir. Budiharjo
(21)
perpustakaan.uns.ac.id Kepala Divisi Pemasaran II : Fairu Zabadi digilib.uns.ac.id Manajer Logistik : Widyo Mugiyanto, SE
Manajer Umum & Personalia : Wahyu Cahyo Wibowo, SE, SH Manajer Keuangan : Murdjono, SE
Manajer Spinning : Sumantoro Manajer Weaving 1 dan 2 : Ndondon Hartono Manajer Pretreatment : Rizal MK
Manajer Persiapan Printing : Yusuf Wijayanto Manajer Produksi Printing : Agus Wuryanto Manajer Desainer : Brodjol Poerwanto Manajer EDP : Deddy Setia Budi Manajer Pemasaran :Ir. Didik Sulartono
(22)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar I.2
Struktur Organisasi PT. Kusumahadi Santosa
Dewan Komisaris
Direktur Utama
Internal Audit
Staff Ahli Profesional :Keuangan, Pemasaran,
Produksi, Staff ahli
Direktur Umum & Keuangan
Direktur Pemasaran
Direktur Produksi
KaDiv Umum & Keuangan
KaDiv Pemasaran 1&2
KaDiv Produksi Manager Utility
Manager : 1.Akutansi&Keuangan 2.Umum&Personalia 3.Logistik 4.EDP Manager : 1Pemasaran 2.Penjualan Manager : 1.Weaving 1&2 2.Finishing 3.Printing 4.Spinning 5.Desainer Ka. Seksi
Ka. Sub Seksi
Ka. Urusan
Ka. Regu
(23)
perpustakaan.uns.ac.id 3. Deskripsi Jabatan digilib.uns.ac.id Berdasarkan struktur organisasi ataupun pembagian jabatan, dapat dijelaskan deskripsi dari masing-masing jabatan. Deskripsi jabatan merupakan pernyataan tertulis dari apa yang dilakukan oleh seorang pemangku jabatan, bagaimana pekerjaan tersebut dilakukan, dan tujuan dilakukannya pekerjaan tersebut. Berikut dijelaskan deskripsi masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT Kusumahadi Santosa:
a. Pemegang Saham
Pemegang saham adalah orang-orang yang mempunyai hak dalam kepemilikan perusahaan. Dalam kegiatan operasional, pemegang saham memiliki hak penuh dalam pemilihan pemberhentian anggota komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang diadakan minimal sekali dalam setahun.
b. Dewan Komisaris
Dalam suatu perusahaan besar, biasanya memiliki badan tertinggi dalam organisasinya yang anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), badan ini disebut Dewan Komisaris. Adapun tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1). Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan tujuan perusahaan seperti yang tercantum dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta sesuai dengan kebijakan umum yang telah ditetapkan.
(24)
perpustakaan.uns.ac.id 2). Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas digilib.uns.ac.id pengesahan neraca dan perhitungan rugi laba tahunan serta laporan-laporan yang disampaikan oleh direksi.
3). Mempertimbangkan dan menyetujui rancangan anggaran perusahaan dan rencana kerja untuk tahun buku baru yang diusulkan oleh Dewan Direksi.
4). Menandatangani surat-surat penting sesuai dengan wewenang yang telah ditetapkan dalam anggaran dasar perusahaan.
5). Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dalam ahal pembebanan tugas dan kewajiban direksi.
6). Berdasarkan perkembangan yang terjadi, Dewan Komisaris bertugas menyempurnakan kembali kebijakan-kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan.
c. Direktur Utama
Direktur Utama merupakan pejabat tertinggi yang memiliki tugas untuk memimpin, mengawasi, serta menilai hasil sasaran perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Direktur Utama antara lain adalah sebagai berikut:
1). Merumuskan arah dan tujuan perusahaan melalui kebijakan dan ketetapan pokok perusahaan meliputi kebijaksanaan dalam hal perencanaan, penyusunan, pengendalian, dan pengembangan perusahaan.
(25)
perpustakaan.uns.ac.id 2). Memimpin rapat direksi dan mengkoordinasikan rencana yang digilib.uns.ac.id diusulkan para direktur dengan memperhatikan kebijkan umum perusahaan yang telah ditetapkan.
3). Mempunyai wewenang untuk mengangkat dan memberhentikan para pejabat perusahaan bersama dengan direksi yang lain.
4). Mempertanggungjawabkan seluruh hasil kegiatan perusahaan yang telah terlaksana kepada Dewan Komisaris.
5). Melakukan pembinaan kegiatan dan menilai hasil dari tujuan perusahaan yang dibantu oleh staff ahli pengawasan dan internal audit, staff operasional, keuangan, dan pemasaran.
d. Wakil Direktur Utama
Wakil Direktur Utama memiliki tugas untuk membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas hariannya.
e. Direktur Pemasaran
Memiliki tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama dan membawahi Kepala Divisi Pemasaran I dan II. Tugas dan tanggung jawab dari Direktur Peamasaran antara lain sebagai berikut:
1). Membuat kontrak penjualan dengan pembeli dari dalam negeri maupun luar negeri.
2). Menetapkan rencana penjualan jangka pendek dan jangka panjang. 3). Melaporkan realisasi penjualan bulanan kepada Direktur Utama pada
(26)
perpustakaan.uns.ac.id 4). Mengembangkan pangsa pasar baik di dalam negeri maupun luar digilib.uns.ac.id negeri.
f. Kepala Divisi Produksi
Tanggung jawab Kepala Divisi Produksi antara lain adalah: 1). Merencanakan, mengatur, dan mengawasi pengadaan bahan produksi
serta barang-barang lain untuk menjamin kelancaran proses produksi sesuai pesanan dari bagian pemasaran.
2). Mengikuti perkembangan produksi dan mengusahakan agar diadakan peningkatan baik dalam hal kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan.
Selain itu, Kepala Divisi Produksi juga berkewajiban untuk mengkoordinasikan dan mengawasi bawahannya, yaitu:
1). Manajer Spinning, bertanggung jawab atas kualitas dan proses produksi pemintalan secara keseluruhan, merencanakan besarnya volume produksi, dan mengawasi pelaksanaan produksi menurut standar.
2). Manajer Weaving 1 dan 2, bertanggung jawab atas proses produksi penenunan secara keseluruhan.
3). Manajer Pretreatment (finishing), bertanggung jawab menyempurnakan kain yang telah selesai diproduksi oleh bagian tenun atau weaving.
4). Manajer Persiapan Printing, bertanggung jawab mempersiapakan segala proses persiapan di departemen printing.
(27)
perpustakaan.uns.ac.id 5). Manajer Produksi printing, bertanggung jawab atas berlangsungnya digilib.uns.ac.id proses produksi printing.
6). Manajer Desainer, bertanggung jawab mendesain atau merancang motif kain yang akan diproduksi.
g. Kepala Divisi Pemasaran
Bagian ini, memiliki tanggung jawab langsung kepada Direktur Pemasaran dan membawahi langsung Manajer Pemasaran. Tugas dan tanggung jawab dari Kepala Divisi Pemasaran antara lain:
1). Membawahi langsung Manajer Pemasaran yang bertanggung jawab mengelola dan memasarkan barang-barang hasil produksi untuk dipasarkan baik untuk pangsa pasar dalam negeri maupun luar negeri. 2). Mencari costumer, membuat kontrak penjualan, dan membuat
rencana penjualan baik jangka pendek maupun jangka panjang. 3). Menentukan strategi pemasaran yang menyangkut pendistribusian,
packaging, promosi, dan penentuan potongan harga. h. Bagian Umum dan Keuangan
1). Manajer Logistik
Manajer Logistik merupakan bagian dari Bagian Umum dan Keuangan. Memiliki tanggung jawab dalam hal pengadaan barang, mengawasi kelancaran pengadaan barang, dan memenuhi perbekalan untuk kebutuhan perusahaan secara umum.
(28)
perpustakaan.uns.ac.id Bertanggung jawab langsung kepada Kepala Divisi Umum dan digilib.uns.ac.id Keuangan. Memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a). Memperlancar perkembangan perusahaan dan kesejahteraan pegawai serta menentukan urusan kepegawaian.
b). Mencari dan menyeleksi tenaga kerja yang sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan.
c). Melakukan administrasi kepegawaian. d). Melakukan pembayaran gaji pegawai.
e). Mengadakan hubungan dengan pihak luar untuk hal-hal tertentu, misalnya PKL, penelitian, dan lainnya.
3). Manajer Keuangan dan Akuntansi
Memiliki tanggung jawab sebagai berikut:
a). Mengurusi bidang keuangan (sirkulasi dalam perusahaan). b). Melakukan pembayaran gaji kepada karyawan.
c). Menyalin laporan keuangan bagi pihak yang bersangkutan dalam perusahaan.
4). Manajer EDP
Bertanggung jawab dalam memproses berbagai data yang ada dalam perusahaan.
5). Manajer Utility
Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Produksi dan betugas memelihara mesin dan pengadaan diesel serta listrik yang akan digunakan untuk kelangsungan proses produksi.
(29)
perpustakaan.uns.ac.id 6). Kepala Seksi (Kasie) digilib.uns.ac.id Bertanggung jawab kepada Manajer yang membawahi atas pekerjaan yang dilaksanakan dan membawahi langsung karyawan. 7). Kepala Sub Seksi (Kasubsie)
Bertugas membantu kepala seksi dalam bidang tertentu sesuai dengan tugas yang diberikan.
8). Kepala Urusan (Kaur)
Bertanggung jawab untuk memberikan laporan kepada Kepala Seksi dan mangurusi semua masalah yang ditemui di lapangan serta turun tangan langsung ke lapangan.
9). Kepala Regu (Karu) atau Group Leader
Bertanggung jawab kepada Kepala Urusan dan mengurusi masalah di lapangan serta turun tangan langsung di lapangan.
10). Pekerja/Operator
Merupakan jabatan terendah dan bertugas sebagai pelaksana setiap pekerjaan pada setiap departemen yang ada.
4. Detail Perusahaan a. Proses Produksi
PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri tekstil. Proses produksinya meliputi weaving, finishing (pretreatment), dying, dan printing. Produk-produk yang dihasilkan antara lain adalah:
(30)
perpustakaan.uns.ac.id 1). Benang, meliputi produksi benang Ne 24 RSHT, 30 RSHT, 20 digilib.uns.ac.id RSHT, 30 RS, 30 RSP, 40 CD atau sesuai dengan pesanan permintaan;
2). Kain rayon 3). Kain katun 4). Kain grey 5). Kain cambrics 6). Kain dying 7). Kain printing
Dalam melakukan proses produksi, PT Kusumahadi Santosa memiliki beberapa jenis mesin, yaitu:
1). Mesin Weaving sebanyak 1492 buah, yang berkapasitas 5.000.000 m/ bulan, dengan kualitas 100% cotton dan 100% rayon.
2). Mesin Finishing yang berkapasitas 2.100.000 m/bulan. 3). Mesin Dying dengan kapasitas 400.000 m/bulan.
4). Mesin Printing yaitu 1 buah mesin chiroist, 12 warna, dan stork yang berkapasitas 1.200.000 m /bulan.
Pada Departemen Weaving I, 70% hasil produksinya dipasarkan ke pasar lokal, sedangkan hasil produksi Departemen Weaving II 100% di ekspor. Hasil produksi lokal PT Kusumahadi Santosa digunakan untuk pemenuhan kebutuhan produksi kain di Danar Hadi.
(31)
perpustakaan.uns.ac.id b. Permodalan Perusahaan digilib.uns.ac.id PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sesuai dengan perpanjangan dari BMKM Pusat yaitu No.575/III.PMDN/1987 pada tanggal 16 November 1985. Modal pendiriannya dipegang oleh keluarga H. Santosa Doellah, yang kemudian modal tersebut digunakan untuk menyediakan sarana-sarana perusahaan, seperti mesin-mesin produksi dan peralatan pengujian laboratorium yang didatangkan dari Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. Selain untuk menunjang proses produksi, modal tersebut juga digunakan untuk mendirikan sarana penunjang perusahaan seperti penyediaan lahan, pembangunan gedung-gedung perkantoran, ruang produksi, dan sarana-sarana lainnya.
c. Pembelian dan Pemasaran 1). Pembelian
Pembelian yang dilakukan PT Kusumahadi Santosa meliputi pembelian bahan baku, pembelian bahan pembantu, dan pembelian suku cadang.
a). Pembelian Bahan Baku
Pembelian bahan baku PT Kusumahadi Santosa dilakukan untuk memenuhi kebutuhan produksi. Bahan baku yang dibutuhkan untuk PT Kusumaputra Santosa, misalnya berupa serat impor maupun serat lokal.. Sedangkan untuk PT
(32)
perpustakaan.uns.ac.id b). Pembelian Bahan Pembantu digilib.uns.ac.id Bahan pembantu adalah bahan yang dibutuhkan dalam proses produks selain bahan baku. Pengadaan bahan pembantu dilakukan oleh Departemen Logistik bagian Pembelian setelah mendapatkan surat kebutuhan dari departemen pengguna. Bahan pembantu yang dibutuhkan antara lain adalah:
i) Chemical ii) Paper cone iii) Layer box iv) Box packing
v) Klem black seng dan tali raffia vi) Strapping band
c). Pembelian Suku Cadang
Suku cadang mesin yang digunakan PT Kusumahadi Santosa pengadaannya dilakukan oleh PT Kusumahadi Santosa. Terdapat beberapa suku cadang yang tidak dapat ditemukan di Indonesia, sehingga PT Kusumahadi Santosa mengimpor langsung dari supplier di luar negeri.
2). Pemasaran
Dalam melakukan pemasaran produk, PT Kusumahadi Santosa perlu menentukan luas pasar, tidak hanya sekarang ini, tetapi juga untuk pasar-pasar potensial.
(33)
perpustakaan.uns.ac.id Terdapat beberapa kebijakan yang menjadi acuan dari sistem digilib.uns.ac.id pemasaran yang dilakukan di PT Kusumahadi Santosa, yaitu:
a). Kebijakan Harga
Dalam menentukan kebijakan harga produk yang dihasilkan, PT Kusumahadi Santosa mempertimbangkan jenis dan kualitas serta persaingan produk sejenis yang tengah terjadi di pasaran. b). Kebijakan Distribusi dan Daerah Pemasaran
Pangsa pasar maupun konsumen potensial merupakan obyek pendistribuian produk PT Kusumahadi Santosa. Peluang untuk meraih pangsa pasar tersebut dilakukan dengan pemilihan daerah potensial bagi pemakai produk. Secara garis besar, obyek pendistribusian barang tersebut meliputi Jakarta, Semarang, Surabaya, Solo, dan Bali. Selain itu juga dipasarkan pada pasar internasional di antaranya adalah Jerman, Amerika Serikat, dan Brazil juga terdapat beberapa Negara di Jazirah Arab meliputi Arab Saudi, Turki dan Qatar. Selain itu juga negara tetangga macam Malaysia dan Singapura.
c). Kebijakan Promosi
Promosi adalah kegiatan untuk memperkenalkan produk pada konsumen yang ada maupun konsumen potensial. Dalam hal ini, PT Kusumahadi Santosa menempuh beberapa cara yang dirasa efektif dalam melakukan pemasaran produknya. Promosi yang
(34)
perpustakaan.uns.ac.id i) Mengikuti pameran dagang yang biasa dilakukan setiap digilib.uns.ac.id setengah tahun sekali atau dalam satu tahun sekali.
ii) Menyediakan katalog produk untuk para pembeli. d. Personalia dan Penggajian
1). Perekrutan
Terdapat dua metode yang digunakan PT Kusumahadi Santosa dalam melakukan perekrutan tenaga kerja, yaitu dengan metode internal dan metode eksternal. Metode-metode tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:
a). Perekrutan Internal i) Promosi
Perekrutan dengan cara promosi ini dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang akan menduduki posisi atas, misalnya manajer atau kepala bagian. Langkah ini ditempuh dan diharapkan dapat menjadi cambuk motivasi bagi karyawan agar bekerja lebih optimal. ii) Kenalan Tenaga Kerja Lama
Sumber yang handal untuk mengisi lowongan pekerjaan tediri dari teman-teman dan atau anggota keluarga dari tenaga kerja lama. Para tenaga kerja dapat memberitahukan pelamar-pelamar potensial tentang adanya lowongan kerja di dalam perusahaan, memberikan surat pengenalan, dan mendorong mereka untuk melamar. Perusahaan memakai
(35)
perpustakaan.uns.ac.id cara ini untuk mendapatkan pelamar-pelamar eksternal yang digilib.uns.ac.id direkrut dengan menggunakan sumber informasi internal. b). Perekrutan Eksternal (merekrut dari luar)
Jika jumlah calon yang didapat dari sumber-sumber internal belum cukup, maka akan dilakukan perekrutan secara eksternal untuk mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia. Biasanya perusahaan menggunakan media cetak untuk mengumumkan adanya lowongan tersebut. Penggunaan media massa ini diharapkan dapat menjadi sumber yang baik dan cepat dalam hal perekrutan tenaga kerja.
Perekrutan karyawan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dari tiap departemen untuk mengisi kekosongan jabatan atau untuk perluasan proses produksi. Tahapan-tahapan pengajuan jumlah kebutuhan karyawan setiap departemen adalah sebagai berikut:
i) Adanya permintaan dari setiap departemen.
ii) Permintaan kemudian diajukan kepada Kepala Divisi. iii) Kepala Divisi akan membawa masalah tersebut ke bagian
Umum dan Personalia.
iv) Pengadaan seleksi bsgi calon karyawan.
v) Disesuaikan dengan tingkat pendidikan calon karyawan yang dibutuhkan setiap departemen yang bersangkutan.
(36)
perpustakaan.uns.ac.id 2). Seleksi digilib.uns.ac.id Seleksi merupakan proses pemilihan individu-individu yang memiliki kualifikasi yang relevan untuk mengisi posisi dalam suatu organisasi. Jika perusahaan tidak memiliki karyawan yang memenuhi persyaratan, maka perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih buruk untuk berhasil. Beberapa tes seleksi yang diterapkan oleh PT Kusumahadi Santosa antara lain:
a). Tes kepribadian (test psychology)
Tes kepribadian (psikologi) yang dipilih secara hati-hati yang secara logis berhubungan dengan persyaratan kerja, dapat membantu memperkirakan aspek-aspek interpersonal dari keberhasilan kerja.
b). Tes Kesehatan
Tes kesehatan dilaksanakan karena dapat memutuskan apakah kesehatan pelamar tersebut memenuhi syarat kualifikasi kesehatan atau tidak.
c). Tes ketrampilan
Tes ketrampilan dilakukan untuk mengukur kemampuan para pelamar untuk melaksanakan beberapa bagian pekerjaan yang akan dipegang.
d). Tes wawancara
Tes wawancara merupakan tahap terakhir yang dilakukan oleh perusahaan. Pada tahap terakhir ini, hasilnya akan
(37)
perpustakaan.uns.ac.id mempengaruhi keputusan untuk dapat tidaknya pelamar tersebut digilib.uns.ac.id diterima.
Setelah melalui serangkaian tes seleksi, calon karyawan masih harus mengikuti beberapa prosedur, yaitu sebagai berikut:
a). Calon karyawan harus menjalani masa percobaan selama 3 bulan sebelum dinyatakan sebagai karyawan tetap.
b). Selama masa percobaan, calon karyawan dan perusahaan memiliki hak untuk memutuskan hubungan kerja apabila masing pihak tidak dapat memenuhi harapan masing-masing.
c). Apabila masa percobaan telah selesai dan masing-masing pihak dapat menerima, maka calon karyawan itu dinyatakan sebagai karyawan tetap dan mendapat hak sesuai dengan kesepakatan kerja sebelum masa percobaan.
d). Sebelum diangkat sebagai karyawan tetap, calon karyawan melakukan pemeriksaan kesehatan dan akan diberi penyuluhan oleh Serikat Pekerja Nasional (SNP) unit PT. Kusumahadi Santosa.
e). Adapun penerimaan tenaga kerja dilakukan dengan syarat-syarat sebagai berikut:
i. Warga Negara Indonesia;
(38)
perpustakaan.uns.ac.id iii. Umur minimal 16 tahun; digilib.uns.ac.id iv. Memiliki Surat Kuning dari Departemen Tenaga Kerja;
v. Sehat jasmani dan rohani atau surat keterangan sehat dari dokter;
vi. Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian; dan vii. Pas foto.
3). Pelatihan dan Pengembangan
PT Kusumahadi Santosa menyelenggarakan pelatihan bagi karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan pada saat itu. Perusahaan biasanya menerapkan metode pelatihan campuran antara internal dan eksternal. Hal ini dilakukan dengan cara mengirimkan beberapa karyawan untuk mengikuti pelatihan di luar (eksternal). Karyawan yang ditunjuk tersebut kemudian mempresentasikan ilmu yang diperoleh dari pelatihan kepada direksi maupun bagian yang terkait. Perusahaan kemudian mengadakan pelatihan internal untuk karyawan yang lain berdasarakan ilmu yang diperoleh karyawan yang telah menjalani pelatihan di luar. PT Kusumahadi Santosa tidak hanya menyelenggarakan pelatihan ketrampilan saja, tetapi juga program pengembangan karyawan, misalnya pelatihan kepemimpinan. Dengan diadakannya program pelatihan dan pengembangan, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan motivasi karyawan bagi perusahaan.
(39)
perpustakaan.uns.ac.id Karyawan sangat menentukan jalannya proses produksi. digilib.uns.ac.id Secanggih apapun sebuah usaha, pasti juga membutuhkan karyawan. Ketenagakerjaan pada PT Kusumahadi Santosa telah memenuhi syarat dan ketentuan ketenagakerjaan yang ditentukan oleh Departemen Tenaga Kerja. Jumlah tenaga kerja PT Kusumahadi Santosa sebanyak 1267 orang dengan jumlah pria 866 orang dan jumlah wanita 401 orang, secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel. II.1
Daftar Jumlah Karyawan PT Kusumahadi Santosa Periode Januari 2011
No. Departemen Pria Wanita Jumlah
1. Weaving I 189 164 353
2. Weaving II 149 146 295
3. PPC 1 1 2
4. Finishing 79 20 99
5. Utility 63 1 64
6. Pemasaran 59 8 67
7. Logistik 12 5 17
8. Akuntansi 8 5 13
9. Umum dll 59 6 65
10 Printing 247 45 292
Total 866 401 1267
Sumber : Personalia PT Kusumahadi Santosa (2011)
5). Pengaturan Waktu Jam Kerja
Sistem kerja pada PT Kusumahadi Santosa, menetapkan jam kerja sebanyak 8 jam kerja per hari atau 40 jam per minggu. Hal
(40)
perpustakaan.uns.ac.id tersebut sesuai dengan UU No.1 Tahun 1951 Jo. UU No.12/1978. digilib.uns.ac.id Berikut adalah pembagian jam kerja karyawan:
a). Shift Produksi
i. Shift pagi : 06.00 - 14.00 ii. Shift siang : 14.00 – 22.00 iii. Shift malam : 22.00 – 06.00 iv. Waktu istirahat : 60 menit b). Shift Keamanan
i. Shift pagi : 07.00 – 15.00 ii. Shift siang : 15.00 – 23.00 iii. Shift malam : 23.00 – 07.00 iv. Waktu istirahat : 60 menit : c). Normal Shift dan Sopir : 08.00 – 16.30
Waktu istirahat : 60 menit d). Pekerja non Shift
i. Senin s/d Jum’at : 08.00 – 16.30 ii. Waktu istirahat : 60 menit iii. Sabtu : 08.00 – 11.00
e). Pada hari jum’at seluruh karyawan mendapatkan 90 menit waktu istirahat dari pukul 11.30 s/d 13.00.
6). Kerja lembur
Kerja lembur merupakan kerja yang dilakukan oleh karyawan di luar jam kerja mereka. Perusahaan meminta karyawan untuk
(41)
perpustakaan.uns.ac.id melakukan kerja lembur dengan pertimbangan dan ketentuan digilib.uns.ac.id sebagai berikut:
a). Setiap karyawan yang bekerja lembur lebih dari 7 jam per hari atau 40 jam dalam seminggu, maka kelebihan jam kerja dari batas tersebut diperhitungkan sebagai kerja lembur.
b). Kerja lembur hanya dibenarkan atas perintah atau persetujuan perusahaan atau pimpinan yang berwenang. Bagi karyawan yang bekerja lembur tanpa perintah atau persetujuan pihak yang berwenang, tidak akan mendapat upah lembur.
c). Kerja lembur dilakukan jika terdapat pekerjaan yang tidak mungkin diselesaikan dalam jam kerja normal dan memerlukan penyelesaian segera untuk kepentingan kelancaran produksi. 7). Pengupahan
a). Dasar Pengupahan
Upah yang diberikan pada seluruh karyawan PT Kusumahadi Santosa telah disesuaikan dengan standar kerja 7 jam sehari atau 40 jam seminggu dengan upah sebesar Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku.
b). Sistem Pengupahan
Sistem yang diterapkan dalam pengupahan karyawan PT Kusumahadi Santosa adalah menggunakan upah harian yang didasarkan pada perhitungan jumlah hari dan jam kerja dalam
(42)
perpustakaan.uns.ac.id satu bulan, dan upah bulanan yang dibayarkan kepada staf digilib.uns.ac.id setelah bekerja satu bulan dan dibayarkan setiap akhir bulan. 8). Kesejahteraan Karyawan
Selain sistem pengupahan menggunakan UMR, PT Kusumahadi Santosa juga menyediakan fasilitas dan jaminan untuk para karyawan, staf, dan pimpinan perusahaan. Antara lain sebagai berikut:
a). Perusahaan menyediakan poliklinik dan dokter di perusahaan. b). Karyawan beserta keluarga dapat berobat ke dokter perusahaan
secara gratis.
c). Perusahaan memberikan servis makanan gratis waktu jam istirahat.
d). Perusahaan menyediakan koperasi karyawan.
e). Perusahaan membantu biaya sakit, kelahiran, dan pernikahan. f). Perusahaan memberikan pakaian seragam 2 stel setiap tahun,
astek, dan jamsostek bagi karyawan. 9). Tata Tertib Perusahaan
Pada PT Kusumahadi Santosa terdapat beberapa tata tertib yang berlaku bagi seluruh karyawan, jika terdapat pelanggaran maka akan dikenakan sanksi berupa skorsing. Tata tertib tersebut antara lain sebagai berikut:
(43)
perpustakaan.uns.ac.id a). Karyawan harus melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya digilib.uns.ac.id dan mematuhi semua perintah yang diberikan sepanjang tugas tesebut berhubungan dengan aktivitas perusahaan.
b). Tanpa persetujuan dari perusahaan, karyawan dilarang bekerja sambilan atau bekerja paruh waktu pada perusahaan lain.
c). Karyawan wajib melapor pada atasan setiap kali tidak masuk kerja dengan memperlihatkan keterangan yang sah dan benar. Surat keterangan harus diserahkan kepada atasan paling lambat satu hari setelah yang bersangkutan tidak masuk kerja.
d). Karyawan wajib menjaga dan memelihara semua peralatan kerja serta melaporkan apabila ada kerusakan atau inventaris perusahaan yang hilang.
e). Karyawan dilarang membawa keluar barang milik perusahaan tanpa izin langsung dari atasan langsung.
f). Semua barang inventaris harus dikembalikan pada perusahaan apabila terjadi pemutusan hubungan kerja.
g). Karyawan dilarang bermain judi atau segala permainan yang berbau judi di lingkungan kerja.
h). Karyawan dilarang merokok di tempat kerja kecuali di tempat-tempat yang telah ditentukan.
i). Karyawan yang akan meninggalkan pekerjaannya untuk suatu keperluan harus mendapatakan izin terlebih dahulu dari
(44)
perpustakaan.uns.ac.id j). Karyawan dilarang menyalahgunakan kepercayaan perusahaan digilib.uns.ac.id dengan menerima uang, barang maupun jasa yang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
k). Karyawan diharuskan memekai seragam, topi, sepatu, tanda pengenal, dan lain-lain yang diterapkan oleh perusahaan secara sempurna pada jam-jam kerja.
l). Setiap karyawan wajib menjaga kebersihan, kerapian, dan ketertiban tempat kerja dengan sebaik-baiknya.
m). Setiap karyawan yang mengetahui adanya kemungkinan yang dapat menyebabkan kecelakaan manusia, kerusakan harta benda milik perusahaan atau kebakaran harus melaporkan kepada atasannya.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Perekonomian pada era globalisasi dalam perkembangannya sangat menuntut perusahaan-perusahaan di Indonesia. Perusahaan dituntut untuk menawarkan berbagai jenis produk usaha dalam memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dalam usaha memperoleh keuntungan tersebut, hal penting yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan adalah kemampuan untuk memproduksi secara tepat waktu.
Kemampuan perusahaan dalam memproduksi secara tepat waktu, didukung oleh perencanaan dan pengendalian yang dilakukan secara efektif dan efisien. Manajemen yang handal dan profesional sangat diperlukan perusahaan
(45)
perpustakaan.uns.ac.id untuk bersaing dengan pasar luas, seperti halnya manajemen pembelian. digilib.uns.ac.id Pembelian merupakan salah satu kegiatan penting di dalam suatu perusahaan karena kegiatan ini merupakan kegiatan awal dari kegiatan produksi perusahaan dan guna menjamin kelancaran proses produksi. Disamping itu dalam pelaksanaannya kegiatan pembelian melibatkan beberapa bagian dan personil serta pelaksanaannya berkaitan dengan pengeluaran uang yang cukup besar sehingga manajemen pembelian dianggap sangat penting dalam penghematan biaya dan penentuan kualitas produk yang dihasilkan.
Untuk mempertahankan eksistensi dan mencapai tujuan diperlukan manajemen yang handal yang didukung dengan adanya sistem akuntansi yang baik sehingga menghasilkan output informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan. Sistem akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dirancang mengolah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, kemudian informasi tersebut disampaikan kepada pembuat keputusan perusahaan atau manajemen untuk membuat kebijakan (H. Bodnar dan William S. Hopwood, 1998:13). Dalam memperoleh sistem informasi akuntansi yang akurat, maka diperlukan suatu sistem.
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:2). Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh menejemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan
(46)
perpustakaan.uns.ac.id (Mulyadi, 2001:3). Selanjutnya Mulyadi (2001:19) mengemukakan tujuan digilib.uns.ac.id pengembangan sistem akuntansi pada perusahaan antara lain:
1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya. 3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu
untuk memperbaiki tingkat keandalan (reliability) informasi akuntansi, dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Pembelian bahan baku dilaksanakan oleh setiap perusahaan manufaktur. Bahan baku merupakan unsur penting dalam suatu perusahaan manufaktur karena berkaitan langsung dengan kegiatan produksi dan jumlahnya yang lebih besar dibandingkan dengan bahan lainnya. Persediaan bahan baku sebaiknya harus tepat jumlahnya sehingga tidak terjadi kelebihan ataupun kekurangan. Apabila terjadi kelebihan maka akan menambah biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang serta dapat rugi karena kerusakan dan turunnya kualitas bahan baku. Apabila kekurangan bahan baku maka perusahaan tidak dapat bekerja secara maksimal, artinya modal dan tenaga kerja tidak dapat digunakan secara sepenuhnya sehingga memperbesar biaya produksi.
Didalam sistem akuntansi pembelian yang baik seharusnya ada unsur pengendalian intern yang dirancang untuk menjaga kekayaan dan kewajiban perusahaan serta menjamin ketelitian dan keandalan data akuntansi. Unsur-unsur
(47)
perpustakaan.uns.ac.id pokok pengendalian intern tersebut terdiri dari pemisahan fungsional struktur digilib.uns.ac.id organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pecatatan, praktik yang sehat dan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi mengolah data keuangan suatu perusahaan menjadi output informasi keuangan yang diperlukan pengelola perusahaan sebagai pertanggungjawaban kepada pemilik serta pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi akuntansi yang dihasilkan haruslah tidak menyesatkan, bias ataupun error sehingga dibutuhkan unsur pengendalian intern untuk mencegah terjadinya penyelewengan. Dengan demikian, dapat dihasilkan informasi akuntansi yang handal dan relevan untuk pihak internal dan eksternal perusahaan.
PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam industri tekstil. Proses produksi perusahaan menitikberatkan pada pesanan pembelian dari customer. Untuk memenuhi pesanan tersebut perusahaan harus melakukan pembelian bahan baku dan bahan pembantu terlebih dahulu untuk memenuhi order pesanan. Pembelian bahan baku dan bahan pembantu pada PT Kusumahadi Santosa dilakukan oleh Bagian Logistik. Bahan baku yang diperlukan oleh PT Kusumahadi Santosa berupa benang, sedangkan bahan pembantu berupa bahan chemical atau bahan kimia. Oleh karena itu, diperlukan sistem akuntansi pembelian yang baik untuk kelancaran proses produksi dan menentukan kualitas produk yang dihasilkan serta dapat menekan jumlah biaya yang digunakan dalam produksi.
(48)
perpustakaan.uns.ac.id Dalam aktivitas pembelian yang dilakukan PT Kusumahadi Santosa, baik digilib.uns.ac.id fungsi penerimaan maupun penyimpanan barang dilakukan langsung oleh bagian gudang. Keadaan ini cukup rentan terjadinya tindakan penyelewengan terhadap persediaan barang yang telah dibeli. Akibatnya, informasi akuntansi yang dihasilkan tidak relevan dan timbul resiko kerugian bagi perusahaan. Untuk itu, sistem akuntansi yang efektif dapat diterapkan.
Dari latar belakang masalah diatas Penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berhubungan dengan sistem akuntansi pembelian bahan baku pada PT Kusumahadi Santosa sebagai penyusunan Tugas Akhir dengan judul:
“EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU
BENANG PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA”.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka Penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada PT Kusumahadi Santosa sudah baik?
2. Apakah kelebihan dan kelemahan dari sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada PT Kusumahadi Santosa?
D. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai Penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(49)
perpustakaan.uns.ac.id 1. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada PT digilib.uns.ac.id Kusumahadi Santosa.
2. Untuk mengevaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada PT Kusumahadi Santosa.
E. MANFAAT PENELITIAN
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan masukan atau informasi:
1. Bagi Penulis
Hasil penelitian dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai bahan perbandingan, untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan sistem akuntansi pembelian bahan baku pada perusahaan lainnya. Hasil Penelitian ini juga sebagai syarat kelulusan dari Program Diploma Akuntansi Keuangan.
2. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam perbaikan prosedur dan sistem akuntansi pembelian bahan baku yang dilakukan oleh perusahaan, dan perbaikan sistem akuntansi pembelian bahan baku. Dengan hal tersebut diharapkan dapat berkembang dan menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
(50)
perpustakaan.uns.ac.id 3. Bagi Pembaca digilib.uns.ac.id Dapat digunakan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang sistem akuntansi pembelian bahan baku, serta dapat digunakan sebagai bahan referensi penyusunan tugas akhir dimasa yang akan datang.
(51)
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
digilib.uns.ac.idANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Sistem dan Prosedur
Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama untuk mencapai tujuan tertentu (Mulyadi, 2001:2). Dari definisi tersebut menurut Mulyadi (2001:2-3) sistem dapat dirinci lebih lanjut, pengertian umum mengenai sistem antara lain :
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
b. Unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. c. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
Menurut James (2007:6) sistem adalah sekelompok dari dua/ lebih komponen atau subsistem saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama. Secara garis besar pengertian sistem adalah suatu kerangka prosedur atau susunan yang saling berhubungan antara bagian yang satu dengan yang lain dan antara komponen yang satu dengan yang lain yang telah
(52)
perpustakaan.uns.ac.id dikoordinasikan sedemikian rupa untuk melaksanakan suatu fungsi untuk digilib.uns.ac.id mencapai tujuan yang sama.
Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa suatu sistem terdiri dari beberapa prosedur yang menyusunnya. Prosedur itu sendiri merupakan urutan proses yang dilakukan beberapa orang dalam satu bagian yang dibuat untuk melakukan transaksi intern perusahaan yang terjadi secara rutin.
Sistem dan prosedur saling memiliki keterkaitan. Sistem yang baik berakar dari baiknya prosedur yang membentuk sistem tersebut. Jika prosedur yang membentuk sistem tersebut lemah maka akan membentuk sistem yang lemah juga. Sebaliknya prosedur yang baik akan menciptakan sistem yang baik pula, keduanya saling berhubungan. Dengan demikian manfaat dari sistem adalah memudahkan dalam pencapaian tujuan.
2. Pengertian Sistem Akuntansi
Menurut Mulyadi (2001:3) sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Dari definisi sistem akuntansi
(53)
perpustakaan.uns.ac.id tersebut, Mulyadi (2001:3-5) membagi unsur sistem akuntansi menjadi lima digilib.uns.ac.id yaitu formulir, jurnal, buku besar, buku pembantu, dan laporan. Adapun penjelasan mengenai unsur sistem akuntansi adalah sebagai berikut:
a. Formulir
Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi, formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas. Formulir sering pula disebut dengan istilah media, karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi ke dalam catatan. b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya.
c. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. d. Buku Pembantu
Buku pembantu diperlukan jika data keuangan yang digolongkan dalam buku besar diperlukan rinciannya lebih lanjut. Buku pembantu terdiri dari rekening pembantu yang merinci data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
(54)
perpustakaan.uns.ac.id e. Laporan digilib.uns.ac.id Laporan dapat berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berupa neraca, laporan rugi laba, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok penjualan, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar, daftar saldo sediaan yang lambat penjualan. Laporan dapat berbentuk hasil cetak komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.
3. Pengertian Sistem Akuntansi Pembelian
Sistem akuntansi pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh perusahaan. Transaksi pembelian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu Pembelian lokal dan impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan pembelian impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri (Mulyadi, 2001:299).
Dari pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pembelian merupakan jaringan prosedur-prosedur pembelian yang mengatur cara-cara dalam melakukan semua pengadaan barang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan.
Menurut Mulyadi (2001:299-310) unsur yang membentuk sistem akuntansi pembelian terdiri dari:
(55)
perpustakaan.uns.ac.id a. Fungsi yang Terkait digilib.uns.ac.id 1). Fungsi Gudang
Fungsi gudang bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. Untuk barang-barang yang langsung dipakai (tidak diselenggarakan persediaan barang di gudang), permintaan pembelian diajukan oleh pemakai barang.
2). Fungsi Pembelian
Fungsi pembelian bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang, dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang telah dipilih.
3). Fungsi Penerimaan
Fungsi penerimaan bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan.
4). Fungsi Akuntansi
Fungsi akuntansi yang terkait dalam transaksi pembelian adalah fungsi pencatat utang dan persediaan. Dalam sistem akuntansi pembelian, fungsi pencatat utang bertanggung jawab ke dalam
(56)
perpustakaan.uns.ac.id dokumen sumber (bukti kas keluar) yang berfunsi sebagai catatan digilib.uns.ac.id utang atau menyelenggarakan kartu utang sebagai buku pembantu utang. Dalam sistem akuntansi pembelian, funsi pencatat persediaan bertanggung jawab untuk mencatat harga pokok persediaan barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.
b. Dokumen yang Digunakan 1). Surat Permintaan Pembelian
Dokumen ini merupakan formulir yang diisi oleh fungsi gudang atau fungsi pemakai barang untuk meminta fungsi pembelian melakukan pembelian barang sesuai dengan yang dibutuhkan.
2). Surat Permintaan Penawaran harga
Dokumen ini digunakan untuk meminta penawaran harga bagi barang yang pengadaannya tidak bersifat berulang kali terjadi yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar.
3). Surat Order Pembelian
Dokumen ini digunakan untuk memesan barang kepada pemasok yang telah dipilih. Dokumen ini terdiri dari berbagai tembusan dengan fungsi sebagai berikut:
a). Surat Order Pembelian, dokumen ini merupaka lembar pertama surat order pembelian yang dikirimkan kepada pemasok sebagai order resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan.
b). Tembusan Pengakuan Oleh Pemasok, tembusan surat order pembelian sebagai bukti telah diterima dan disetujuinya order
(57)
perpustakaan.uns.ac.id pembelian, serta kesanggupan pemasok memenuhi janji digilib.uns.ac.id pengiriman barang.
c). Tembusan bagi Unit Peminta barang, tembusan ini dikirimkan kepada fungsi yang meminta pembelian bahwa barang yang telah dimintanya telah dipesan.
d). Arsip Tanggal Penerimaan, tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut tanggal penerimaan barang sesuai wakti yang telah ditetapkan.
e). Arsip Pemasok, tembusan surat order pembelian ini disimpan oleh fungsi pembelian menurut nama pemasok, sebagai dasar untuk mencari informasi mengenai pemasok.
f). Tembusan Fungsi Penerimaan, tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi penerimaan sebagai otorisasi barang sesuai dengan pesanan.
g). Tembusan Fungsi Akuntansi, tembusan surat order pembelian ini dikirim ke fungsi akuntansi sebagai salah satu dasar untuk mencatat kewajiban yang timbul dari transaksi pembelian.
4). Laporan Penerimaan Barang
Dokumen ini dibuat oleh fungsi penerimaan untuk menunjukkan bahwa barang yang diterima dari pemasok telah sesuai dengan pesanan yang tercantum dalam surat order pembelian.
(58)
perpustakaan.uns.ac.id 5). Surat Perubahan Order Pembelian digilib.uns.ac.id Dokumen yang diterbitkan jika terdapat perubahan isi surat order pembelian yang sebelumnya telah ditertibkan.
6). Bukti Kas Keluar
Dokumen ini dibuat oleh fungsi akuntansi untuk dasar pencatatan transaksi pembelian, juga sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang kepada pemasok.
c. Catatan Akuntansi yang Digunakan 1). Register Bukti Kas Keluar
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan voucher payable procedure, maka jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah register bukti kas keluar.
2). Jurnal Pembelian
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedure, maka jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi pembelian adalah jurnal pembelian.
3). Kartu Utang
Jika dalam pencatatan utang perusahaan menggunakan account payable procedur, buku pembantu yang yang digunakan untuk mencatat utang kepada pemasok adalah kartu utang.
4). Kartu Persediaan
Dalam sistem akuntansi pembelian, kartu ini digunakan untuk mencatat harga pokok persediaan yang dibeli.
(59)
perpustakaan.uns.ac.id d. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Akuntansi Pembelian digilib.uns.ac.id 1). Prosedur Permintaan Pembelian
Dalam prosedur ini fungsi gudang mengajukan permintaan pembelian dalam formulir surat permintaan pembelian kepada fungsi pembelian.
2). Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirimkan surat permintaan penawaran harga kepada para pemasok untuk memperoleh informasi mengenai harga barang dan berbagai syarat pembelian yang lain.
3). Prosedur Order Pembelian
Dalam prosedur ini fungsi pembelian mengirim surat order pembelian kepada pemasok yang dipilih dan memberitahukan kepada unit-unit organisasi lain dalam perusahaan (misalnya fungsi penerimaan, fungsi yang meminta barang, dan fungsi pencatat utang) mengenai order pembelian yang sudah dikeluarkan oleh perusahaan.
4). Prosedur Penerimaan Barang
Dalam prosedur ini fungsi penerimaan melakukan pemeriksaan mengenai jenis, kuantitas, dan mutu barang yang diterima dari pemasok, dan kemudian membuat laporan penerimaan barang untuk menyatakan penerimaan barang dari pemasok tersebut.
(60)
perpustakaan.uns.ac.id 5). Prosedur Pencatatan Utang digilib.uns.ac.id Dalam prosedur ini fungsi akuntansi memeriksa dokumen-dokumen yang berhubungan dengan pembelian (surat order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur dari pemasok) dan menyelenggarakan pencatatan utang atau mengarsipkan dokumen sumber sebagai catatan utang.
4. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
a. Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001:163) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Sistem pengendalian intern sangat diperlukan dalam perusahaan agar tidak terjadi kesalahan maupun penyelewengan dari masing-masing bagian karena dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
b. Tujuan Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001:163) tujuan sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:
1). Menjaga kekayaan organisasi;
2). Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi; 3). Mendorong efisiensi; dan
(61)
perpustakaan.uns.ac.id 4). Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. digilib.uns.ac.id c. Unsur Sistem Pengendalian Intern
Menurut Mulyadi (2001:164) unsur pokok sistem pengendalian intern adalah sebagai berikut:
1). Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
2). Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3). Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
4). Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam kegiatan operasi perusahaan diperlukan sistem akuntansi yang baik untuk kelancaran proses produksi dan untuk menjaga kekayaan perusahaan. Pembahasan sistem akuntansi pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang terkait dalam sistem pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
(62)
perpustakaan.uns.ac.id Fungsi ini bertugas membuat rencana kebutuhan bahan baku yang digilib.uns.ac.id dibutuhkan untuk proses produksi yang akan datang. Fungsi ini dijalankan oleh bagian produksi.
b. Fungsi Pembelian
Fungsi Pembelian bertugas untuk membuat dan mengadakan kontrak pembelian dengan supplier, melakukan transaksi pembelian dan menyerahkan rekapan dokumen pesanan pembelian yang akan dibeli ke bagian gudang. Fungsi ini dijalankan oleh bagian logistik.
c. Fungsi Penerimaan
Pelaksana fungsi penerimaan adalah bagian gudang. Fungsi ini bertanggung jawab menerima barang dari supplier dan menyiapkan tempat untuk penyimpanan barang.
d. Fungsi Pembuatan Tanda Terima Barang
Fungsi ini bertugas mengecek kecocokan barang yang dikirim oleh supplier beserta dokumen yang menyertainya dengan rekapan dokumen pesanan pembelian dan membuatkan Tanda Terima Barang. Pelaksana fungsi ini dijalankan oleh bagian gudang.
e. Fungsi Pembuatan Laporan Penerimaan Barang
Pelaksana fungsi ini adalah bagian administrasi yang bertugas membuat Laporan Penerimaan Barang dengan dasar Tanda Terima Barang, surat jalan, faktur dari supplier, dan laporan dari gudang.
(63)
perpustakaan.uns.ac.id f. Fungsi Akuntansi dan Keuangan digilib.uns.ac.id Fungsi yang bertanggung jawab setelah dilakukan proses pembelian yang dicatat sebagai utang, utang dibayar, dan pembelian tunai. Selain itu, fungsi ini juga membuat kartu utang dan kartu persediaan, serta membuat bukti pengeluaran pembayaran utang dan melakukan pencatatan.
2. Dokumen yang digunakan dalam pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa antara lain:
a. Surat Kebutuhan Bulanan
Dokumen yang berisi kuantitas dan spesifikasi kebutuhan bulanan bahan baku benang guna kelancaran proses produksi periode berikutnya.
b. Surat Permintaan Penawaran Harga
Dokumen ini merupakan surat yang digunakan untuk meminta penawaran harga barang yang menyangkut jumlah rupiah pembelian yang besar. c. Surat Penawaran Harga
Dokumen yang merupakan balasan dari Surat Permintaan Penawaran Harga, yang berisi penawaran harga yang diberikan oleh supplier mengenai jenis barang yang diminta.
d. Surat Pesanan Pembelian
Dokumen yang digunakan untuk melakukan pemesanan pembelian barang kepada supplier yang telah dipilih perusahaan.
e. Surat Kontrak Pembelian
(64)
perpustakaan.uns.ac.id f. Faktur (Nota) digilib.uns.ac.id Dokumen ini merupakan tagihan dari pemasok yang berisi jenis, kuantitas, dan harga barang yang menjadi kewajiban perusahaan kepada supplier.
g. Surat Jalan
Dokumen yang berisi nomor polisi kendaraan yang mengangkut persediaan berdasarkan persetujuan pembelian.
h. Tanda Terima Barang
Dokumen yang berisi keterangan bahwa barang telah diterima oleh bagian gudang untuk dilaporkan kepada bagian administrasi.
i. Laporan Penerimaan Barang
Dokumen yang berisi tentang laporan barang yang diterima sebagai tindak lanjut dalam tanda terima barang untuk dilaporkan ke bagian akuntansi.
j. Bukti Pengeluaran
Dokumen yang dibuat oleh bagian keuangan untuk dasar pencatatan transaksi pembelian, juga berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas untuk pembayaran utang atau pembayaran atas pembelian tunai kepada supplier.
3. Catatan Akuntansi yang digunakan a. Kartu Persediaan
Catatan ini berisi saldo persediaan sebagai dasar pembuatan kartu buku besar buku persediaan bahan baku.
(65)
perpustakaan.uns.ac.id b. Kartu Utang digilib.uns.ac.id Catatan ini berisi jumlah saldo utang sebagai dasar pembuatan kartu buku besar buku utang.
c. Kartu Buku Besar Buku Utang
Catatan ini merupakan kontrol akun utang yang berisi tentang rincian atas saldo utang.
d. Kartu Buku Besar Buku Persediaan Bahan Baku
Catatan ini merupakan kontrol akun persediaan bahan baku yang berisi tentang rincian atas saldo persediaan bahan baku.
e. Buku Jurnal (Bukti Pengeluaran)
Catatan akuntansi sebagai kontrol akun pengeluaran kas, berisi tentang total pengeluaran kas yang terjadi selama periode berjalan.
f. Kartu Stock bahan
Catatan ini berisi saldo stock persediaan dan ditempel pada persediaan tersebut.
4. Jaringan Prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
a. Prosedur Permintaan Barang
Dalam prosedur ini Bagian Produksi membuat Surat Kebutuhan Bulanan (SKB) rangkap 3 dan selanjutnya diotorisasi oleh Kepala Divisi Produksi. Lembar ke-1 dan ke-2 dikrimkan ke Bagian Logistik, sedangkan lembar ke-3 diarsipkan di Bagian Produksi.
(66)
perpustakaan.uns.ac.id b. Prosedur Permintaan Penawaran Harga dan Pemilihan Pemasok digilib.uns.ac.id Dalam Prosedur ini fungsi pembelian dilakukan oleh Bagian Logistik setelah menerima SKB lembar ke-2 dan ke-3 dari Bagian Produksi sebagai dasar pembuatan Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH). SPPH dikirim ke supplier terpilih sebagai negosiasi harga dan jumlah bahan baku yang akan dipesan. SKB lembar ke-2 dan ke-3 diarsipkan. Dari pihak supplier selanjutnya mengirimkan Surat Penawaran Harga (SPH).
c. Prosedur Pesanan Pembelian
Prosedur ini terjadi setelah adanya kesepakatan harga dengan pihak supplier, selanjutnya Bagian Logistik membuat Surat Pesanan Pembelian (SPP) rangkap 4 dan selanjutnya diotorisasi oleh Manajer Logistik. SPP lembar ke-1 dikirim ke supplier, lembar ke-2 dikirim ke Bagian Administrasi, lembar ke-3 dikirim ke Bagian Gudang, sedangkan lembar k-4 beserta SPH diarsipkan di Bagian Logistik.
d. Prosedur Penerimaan Barang dan Pembuatan Tanda Terima Barang Prosedur ini dijalankan Bagian Gudang. Pada saat hari kedatangan barang dari supplier Bagian Gudang menerima dan melakukan pengeceken spesifikasi barang berdasarkan SPP lembar ke-3 dari Bagian Logistik dengan Surat Jalan dan Nota barang. Setelah barang diperiksa dan distempel kemudian dibuatkan Tanda Terima Barang (TTB) rangkap 4. Lembar ke-1, dan ke-2 beserta Surat Jalan dan Nota barang diserahkan ke
(67)
perpustakaan.uns.ac.id Bagian Administrasi sedangkan lembar ke-3 diarsipkan di Bagian Gudang digilib.uns.ac.id dan lembar ke-4 dikirim ke Bagian Produksi untuk diarsipkan.
e. Prosedur Pembuatan Laporan Penerimaan Barang
Dalam Prosedur ini setelah Bagian Administrasi menerima SPP lembar ke-2 dari Bagian Logistik dan TTB lembar ke-1 dan ke-2 beserta Nota barang dan Surat Jalan dari Bagian Gudang. Untuk kemudian dibuatkan Laporan Penerimaan Barang (LPB) rangkap 3. LPB lembar 1 dan ke-3, TTB lembar ke-1, SPP lembar ke-2 dan ke-3 beserta Surat Jalan dan Nota barang diserahkan ke Bagian Akuntansi dan Keuangan sebagai pangajuan rencana bayar, sedangkan LPB dan TTB masing-masing lembar ke-2 diarsipkan di Bagian Administrasi.
f. Prosedur Akuntansi
Dalam prosedur ini Bagian Akuntansi dan Keuangan menerima LPB lembar ke-1 dan ke-3, TTB lembar ke-1, SPP lembar ke-2 dan ke-3 beserta Surat Jalan dan Nota barang dari Bagian Admininstrasi. Dalam proses input data akan terlihat pembelian yang telah jatuh tempo dan yang belum jatuh tempo. Pembelian kredit yang telah jatuh tempo akan dilakukan pembayaran dan dibuatkan bukti pengeluaran sebagai dasar pembuatan jurnal pengeluaran kas, untuk selanjutnya dimasukkan ke dalam kartu buku besar buku persediaan bahan baku dan kartu persediaan. Untuk Pembelian kredit yang belum jatuh tempo dimasukkan ke dalam kartu buku besar buku utang dan kartu utang. LPB lembar ke-1
(68)
perpustakaan.uns.ac.id dan Nota barang disimpan Bagian Akuntansi dan Keuangan sebagai arsip digilib.uns.ac.id perusahaan.
5. Unsur Pengendalian Intern dalam Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Benang pada PT.Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut :
a. Struktur organisasi
Sudah dibentuknya struktur organisasi yang memisahkan fungsi masing-masing bagian dan masing-masing-masing-masing jabatan telah memiliki deskripsi jabatan tersendiri sehingga tidak ada transaksi pembelian yang dilaksanakan lengkap oleh hanya satu fungsi.
b. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Penggunaan dokumen dalam jaringan prosedur sistem pembelian bahan baku telah sesuai dengan kebutuhan dan telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang.
c. Praktik yang Sehat
Pelaksanaan praktik yang sehat terlihat pada penggunaan formulir bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang serta transaksi telah dilakukan oleh beberapa bagian.
d. Karyawan yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya
PT Kusumahadi Santosa telah menetapkan beberapa persyaratan sesuai dengan tuntutan pekerjaan pada saat seleksi calon karyawan, sehingga karyawan diharapkan mempunyai kompetensi seperti yang dituntut oleh jabatan yang akan didudukinya. Perusahaan juga melakukan
(69)
perpustakaan.uns.ac.id pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan digilib.uns.ac.id perusahaan.
C. EVALUASI SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN BAHAN BAKU
BENANG PADA PT KUSUMAHADI SANTOSA
Setelah mengetahui mengenai sistem akuntansi pembelian bahan baku yang baik menurut teori, sistem akuntansi pembelian bahan baku benang yang ada di PT Kusumahadi Santosa. Selanjutnya akan dibahas evaluasi sistem akuntansi pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang Terkait
Menurut Mulyadi fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian paling tidak terdapat fungsi gudang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, dan fungsi akuntansi. Sedangkan pada PT Kusumahadi Santosa fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku benang yaitu sebagai berikut: fungsi peminta barang, fungsi pembelian, fungsi penerimaan, fungsi pembuatan Tanda Terima Barang, fungsi pembuatan Laporan Penerimaan Barang, dan fungsi akuntansi & keuangan.
Fungsi yang terkait pada PT Kusumahadi Santosa kurang baik dikarenakan bagian gudang melakukan fungsi ganda yaitu sebagai fungsi penerimaan dan penyimpanan. Menurut Mulyadi (2001:166) fungsi penerimaan mempunyai tugas menerima atau menolak barang yang diterima
(70)
perpustakaan.uns.ac.id mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang dari fungsi digilib.uns.ac.id penerimaan. Perangkapan tersebut dimungkinkan akan menyebabkan lemahnya keandalan informasi akuntansi dan akan menimbulkan penyelewengan ataupun kecurangan dalam persediaan bahan baku.
Pada PT Kusumahadi Santosa pembagian tugas antar fungsi juga kurang tepat yaitu pada bagian fungsi peminta barang dilakukan oleh bagian produksi. Fungsi peminta barang seharusnya dilakukan oleh bagian gudang karena yang mengetahui jumlah stock persediaan bahan baku secara pasti adalah bagian gudang. Menurut Mulyadi (2001:166) fungsi gudang yang merupakan fungsi penyimpanan mempunyai dua tugas yaitu: mengajukan permintaan pembelian dan menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan.
2. Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan PT Kusumahadi Santosa dalam sistem akuntansi pembelian bahan baku yaitu: Surat Kebutuhan Bulanan, Surat Permintaan Penawaran Harga, Surat Permintaan Harga, Surat Pesanan Pembelian, Surat Kontrak Pembelian, Faktur (Nota), Surat Jalan, Tanda Terima Barang, Laporan Penerimaan Barang, Bukti Pengeluaran.
Pada kasus sistem pembelian bahan baku PT Kusumahadi Santosa tentang dokumen yang digunakan sudah baik dikarenakan dokumen yang di otorisasi oleh pihak yang berwenang dan bernomor urut tercetak, sehingga akan mempermudah untuk pertanggungjawaban dan dapat mewujudkan praktik yang sehat. Dengan adanya dokumen bernomor urut tercetak, maka
(71)
perpustakaan.uns.ac.id akan dapat menetapkan pertanggungjawaban terlaksananya transaksi untuk digilib.uns.ac.id menciptakan praktik yang sehat (Mulyadi, 2001:167).
3. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan pada sistem akuntansi pembelian bahan baku benang PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut: kartu persediaan, kartu utang, kartu buku besar buku utang, kartu buku besar buku persediaan bahan baku, buku jurnal (bukti pengeluaran), dan kartu stock bahan.
Catatan akuntansi yang digunakan oleh PT Kusumahadi Santosa sudah baik karena terdapat catatan persediaan bahan baku berupa kartu poersediaan yang mencantumkan daftar penerimaan atau pengeluaran bahan baku setiap harinya. Hal ini mempermudah perusahaan dalam mengontrol penggunaan bahan baku. Menurut Mulyadi (2001:166) catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan keandalan yang tinggi akan menghasilkan dokumen pembukuan yang dapat dipercaya, sehingga dapat menjadi masukan bagi proses akuntansi.
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
Pada PT Kusumahadi jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pembelian bahan baku benang sebagai berikut: prosedur permintaan barang, prosedur penawaran harga & pemilihan pemasok, prosedur pesanan pembelian, prosedur penerimaan barang, prosedur pembuatan Laporan Penerimaan Barang, dan prosedur akuntansi.
(72)
perpustakaan.uns.ac.id Jaringan prosedur yang membentuk sistem telah sesuai dengan digilib.uns.ac.id Standart Operating Procedure (SOP) yang ditetapkan oleh perusahaan. Dalam jaringan prosedur yang membentuk sistem, masing-masing bagian telah melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan adanya tanggung jawab pada masing-masing bagian pada setiap pencatatan transaksi persediaan bahan baku, maka akan tercipta pengendalian intern yang baik. Pengendalian intern yang baik (Mulyadi, 2001:164) akan menjamin keamanan kekayaan para investor dan kreditur yang ditanamkan dalam perusahaan dan menghasilkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. 5. Unsur Pengendalian Intern
Unsur Pengendalian Intern yang terdapat pada PT Kusumahadi Santosa secara keseluruhan sudah baik. Meskipun demikian masih terdapat beberapa kekurangan yang harus mendapat perhatian dari manajemen. Evaluasi unsur pengendalian intern sistem akuntansi pembelian adalah sebagai berikut:
a. Pemisahan tanggung jawab fungsional struktur organisasi secara tegas. Adanya pemisahan fungsi antara fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan. Hal ini dapat mempermudah pengecekan intern dalam pelaksanaan transaksi pembelian, sehingga dapat menjamin keamanan kekayaaan perusahaan dari tindak penyelewengan yang mungkin terjadi serta menjamin ketelitian dan keandalan data atas catatan akuntansi.
(73)
perpustakaan.uns.ac.id b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang baik dan tepat. digilib.uns.ac.id Setiap transaksi pembelian yang terjadi diotorisasi oleh fungsi yang berwenang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan manajemen. Otorisasi terjadinya transaksi dilakukan dengan pembubuhan tanda tangan pihak yang terkait yang memiliki wewenang atas dokumen yang berkaitan dengannya.
c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi.
Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang yang memberikan otorisasi atas terlaksananya transaksi. Terlaksananya pemeriksaan barang pada bagian gudang pada saat kedatangan barang dengan menghitung kuantitas dan melihat secara langsung serta membandingkannya dengan faktur pembelian.
d. Karyawan yang cakap.
Rekruitmen karyawan disesuaikan dengan standar pendidikan dan bidang pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Terdapat pengembangan pendidikan karyawan baik di dalam internal perusahaan antara atasan dengan bawahan ataupun pengembangan di luar perusahaan.
(74)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Diotorisasi Kepala Divisi
BAGIAN PRODUKSI
Keterangan:
SKB = Surat Kebutuhan Bulanan TTB = Tanda Terima Barang
Gambar 2.1 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Bagian Produksi
3
Mulai
2 Membuat
SKB
1 SKB
1 T
5
4 TTB
(75)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Supplier
Ya Tidak Diotorisasi Manajer Logistik BAGIAN LOGISTIK
Ke Supplier
Ke Supplier
Keterangan:
SKB = Surat Kebutuhan Bulanan
SPPH = Surat Permintaan Penawaran Harga
SPH = Surat Penawaran Harga
SPP = Surat Pesanan Pembelian 1 2 1 SKB Membuat SPPH 2 SKB 1
SPPH SPH Keputusan dilakukan pembelian 2 Membuat SPP SPH 4 3 2 1 SPP 4
(76)
perpustakaan.uns.ac.id BAGIAN GUDANG digilib.uns.ac.id
Keterangan:
SPP = Surat Pesanan Pembelian
SJ = Surat Jalan
TTB = Tanda Terima Barang
Gambar 2.3 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Bagian Gudang 3
Menerima barang dari Supplier
beserta dokumen pendukung Membuat TTB 3 SPP Barang diperiksa dan distempel Nota SJ 3 SPP Nota SJ SPP 3 4 3 2 1 TTB 6 5 T
(77)
perpustakaan.uns.ac.id BAGIAN ADMINISTRASI digilib.uns.ac.id
Keterangan:
SPP = Surat Pesanan Pembelian TTB = Tanda Terima Barang
SJ = Surat Jalan
LPB = Laporan Penerimaan Barang
Gambar 2.4 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Bagian
4 7 6 2 SPP Nota SJ SPP 3 2 1 TTB Membuat LPB Nota SJ 3 SPP 2 2 TTB 1
3 2 1
LPB
(78)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sebelum Jatuh Tempo
Setelah Jatuh Tempo
BAGIAN AKUNTANSI Dan KEUANGAN
Keterangan:
SJ = Surat Jalan
SPP = Surat Pesanan Pembelian
TTB = Tanda Terima Barang
LPB = Laporan Penerimaan Barang
BP = Bukti Pengeluaran
KBBBU = Kartu Buku Besar Buku Utang KBBBP = Kartu Buku Besar Buku Persediaan
Gambar 2.5 Bagan Alir Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Bagian Akuntansi
7 Nota SJ 3 SPP 2 TTB 1 3 1 LPB
Input Data KBBBU
Input pada kartu utang Kartu utang Melakukan pembayaran Nota SJ 3 SPP 2 TTB 1 3 LPB 1 BP Kartu utang KBBBP Jurnal Pengeluaran Kas
Input pada buku besar
Input pada buku besar
(1)
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
digilib.uns.ac.idTEMUAN
Berdasarkan evaluasi mengenai sistem akuntansi pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa, Penulis menemukan temuan berupa kelebihan dan kelemahan pada sistem akuntansi pembelian bahan baku pada PT Kusumahadi Santosa.
A. KELEBIHAN
Sistem akuntansi pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Adanya pemisahan fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi pembelian,
yaitu fungsi operasional, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan telah dipisahkan secara jelas sesuai dengan tanggung jawabnya.
2. Penggunaan dokumen yang bernomor urut tercetak dan diotorisasi oleh pihak yang berwenang Hal ini dapat mempermudah dalam pertanggungjawaban dan mewujudkan praktik yang sehat.
B. KELEMAHAN
Sistem akuntansi pembelian bahan baku benang pada PT Kusumahadi Santosa memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1. Bagian gudang yang melakukan perangkapan fungsi atau fungsi ganda yaitu
(2)
perpustakaan.uns.ac.id kedua fungsi ini dipisahkan agar tidak terjadi penyelewengan dalam proses digilib.uns.ac.id penerimaan dan penyimpanan. Dalam praktiknya kegiatan penerimaan dan penyimpanan sama-sama melakukan pencatatan, sehingga pencocokan catatan kedua fungsi dapat dijamin keakuratannya.
2. Fungsi peminta barang dilakukan oleh bagian produksi. Hal ini kurang baik karena yang melakukan penyimpanan persediaan bahan baku adalah bagian gudang. Sebaiknya fungsi peminta barang dilakukan oleh bagian gudang karena bagian gudang yang mengetahui secara pasti jumlah persediaan bahan baku apakah masih tersedia ataupun sudah mencapai titik pesanan kembali.
(3)
perpustakaan.uns.ac.id
BAB
IV
digilib.uns.ac.idPENUTUP
A. SIMPULAN
PT Kusumahadi Santosa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri tekstil. Perusahaan ini menitikberatkan pada pesanan
dari customer, sehingga untuk melakukan produksi pembuatan kain diperlukan
sebuah perencanaan pembelian yang baik. Pembelian tersebut meliputi pembelian bahan baku dan pembelian bahan pembantu. Pembelian bahan baku dan bahan pembantu di PT Kusumahadi Santosa dijalankan oleh Bagian Logistik. Untuk membantu kelancaran proses produksi PT Kusumahadi Santosa membuat sistem akuntansi pembelian, baik itu pembelian bahan baku maupun bahan pembantu. Sistem Akuntansi Pembelian Bahan Baku Benang pada PT Kusumahadi Santosa sudah baik, tetapi masih terdapat beberapa kelemahan yang diharapkan menjadi perhatian bagi manajemen di masa yang akan datang. Adapun sistem akuntansi pembelian PT Kusumahadi Santosa adalah sebagai berikut:
1. Fungsi yang Terkait
a. Fungsi Peminta Barang
b. Fungsi Pembelian
c. Fungsi Penerimaan
(4)
perpustakaan.uns.ac.id e. Fungsi Pembuatan Laporan Penerimaan Barang digilib.uns.ac.id
f. Fungsi Akuntansi dan Keuangan
2. Dokumen yang Digunakan
a. Surat Kebutuhan Bulanan
b. Surat Permintaan Penawaran Harga
c. Surat Penawaran Harga
d. Surat Pesanan Pembelian
e. Surat Kontrak Pembelian
f. Faktur (Nota) g. Surat Jalan
h. Tanda Terima Barang
i. Laporan Penerimaan Barang
j. Bukti Pengeluaran
3. Catatan Auntansi yang Digunakan
a. Kartu Persediaan
b. Kartu Utang
c. Kartu Buku Besar Buku Utang
d. Kartu Buku Besar Buku Persediaan Bahan Baku
e. Buku Jurnal (Bukti Pengeluaran)
f. Kartu Stock Bahan
4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem
a. Prosedur Permintaan Barang
(5)
perpustakaan.uns.ac.id c. Prosedur Pesanan Pembelian digilib.uns.ac.id
d. Prosedur Penerimaan Barang dan Pembuatan Tanda Terima Barang
e. Prosedur Pembuatan Laporan Penerimaan Barang
f. Prosedur Akuntansi
B. REKOMENDASI
Berdasarkan kelemahan dalam pembahasan pada bab sebelumnya, Penulis mengajukan beberapa saran ataupun rekomendasi yang berhubungan dengan kelemahan dalam pelaksanaan sistem akuntansi pembelian bahan baku pada PT Kusumahadi Santosa. Beberapa saran yang dapat Penulis berikan untuk memperbaiki sistem akuntansi pembelian bahan baku adalah sebagai berikut:
1. PT Kusumahadi Santosa hendaknya melakukan pemisahan fungsi penerimaan
dan fungsi penyimpanan. Perangkapan fungsi ini dilakukan oleh bagian gudang. Pemisahan kedua fungsi ini diharapkan agar tidak terjadi penyelewengan dalam proses penerimaan dan penyimpanan. Dalam praktiknya kegiatan penerimaan dan penyimpanan sama-sama melakukan pencatatan, sehingga pencocokan catatan kedua fungsi dapat dijamin keakuratannya dan dapat meminimalkan manipulasi data.
2. PT Kusumahadi Santosa hendaknya mengganti wewenang dan tanggung
jawab fungsi peminta barang dari bagian produksi kepada bagian gudang. Hal ini dikarenakan yang melakukan penyimpanan persediaan bahan baku adalah bagian gudang dan juga bagian gudang yang mengetahui secara pasti jumlah persediaan bahan baku apakah masih tersedia ataupun sudah mencapai titik pesanan kembali.
(6)
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
digilib.uns.ac.idBodnar, George H. dan Williams S. Hopwood. 1998. “Accounting Information Systems”. Edisi 7. New Jersy: Prentice-Hall of Phipe.
Hall, James A. 2007. “Sistem Informasi Akuntansi”. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat.
Mulyadi. 2001. “Sistem Akuntansi”. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat. Nora, Dwi Madona. 2007. ”Evaluasi Sistem Pembelian Bahan Baku Rayon
Pada PT Kusumaputra Santosa Kabupaten Karanganyar”. Tugas Akhir Diploma III Fakultas Ekonomi. Tidak dipublikaikan.
Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi UNS. 2011. “Pedoman Penulisan Tugas Akhir”.
Ratih, Alvia Fitriani. 2007. “Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pembelian Impor PT Kusumahadi Santosa”. Tugas Akhir Diploma III Fakultas Ekonomi. Tidak dipublikasikan.