Analisis Daya Saing Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ekspor Kayu Lapis Indonesia Ke Jepang Periode 1992-2011.

ANALISIS DAYA SAING DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI EKSPOR KAYU LAPIS INDONESIA KE JEPANG
PERIODE 1992-2011
I Ketut Bagus Martawan Adi Putra1
Luh Putu Aswitari2
1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia
e-mail: Martalucu@gmail.com/ telp: 081936275323

2

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

ABSTRAK
Indonesia adalah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sejak adanya
peraturan larangan ekspor kayu bulat, pemanfaatan sumber daya alam terus dilakukan oleh
pemerintah guna meningkatkan nilai tambah untuk mendorong ekspor berupa produk kayu
olahan terutama kayu lapis, dilatarbelakangi berbagai keunggulan dan kontribusi ekspor
kehutanan Indonesia, maka peningkatan daya saing ekspor sektor ini sangat
diperlukan.Penelitianini dilakukanuntuk mengetahui perkembangan daya saing ekspor kayu

lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011 dengan menggunakan Indeks RCA (Revealed
Comparative Advantage) dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahuipengaruh baik
secara serempak maupun parsial antara kurs Dollar Amerika Serikat, Jumlah Produksi dan
Produk Domestik Bruto Jepang terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang dengan
menggunakan program analisisdengan menggunakan data sekunder.Hasil analisis data
menunjukkan secara serempak kurs Dollar Amerika Serikat, Jumlah Produksi dan Produk
Domestik Bruto Jepang signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang periode
1992-2011. Secara parsial variabel Kurs Dollar Amerika Serikat, jumlah produksi, dan Produk
Domestik Bruto Jepang berpengaruh positif dan signifikanterhadap ekspor kayu lapis Indonesia
ke Jepang periode 1992-2011. Perhitungan daya saing dengan menggunakan indeks RCA
menunjukkan daya saing ekspor kayu lapis Indonesia yang tinggi karena indeks RCA > 1,
namun Negara Malaysia tidak memiliki daya saing karena indeks RCA < 1. Indonesia perlu
meningkatkan dan mempertahankan daya saingnya agar dapat meningkatkan kontribusi
terhadap devisa negara.
Kata kunci:Daya Saing, Kurs Dollar Amerika Serikat, Jumlah Produksi, Produk
DomestikBruto Jepang
ABSTRACT
Indonesia is a country with abundant natural resources. Since the log export ban regulations, the
utilization of natural resources is continued to be done by the government in order to increase
added value to boost exports in the form of processed wood products, especially plywood, as it

motivated the various advantages and Indonesian forestry exports, thus the export
competitiveness of the sector are needed to be improved. This study was conducted to
determine the development of the competitiveness of Indonesia's plywood exports to Japan in
the period of 1992-2011 by using the RCA index (Revealed Comparative Advantage) and
multiple linear regression analysis to determine the good effect of it either simultaneously or
partially between the US Dollar exchange rate, Total Production and Products Gross Domestic
in Japan against Indonesia's plywood exports to Japan by using program analysis of secondary
data. The results of data analysis showed the simultaneous US Dollar exchange rate, Total
Production and Gross Domestic Product of Japan significantly to Indonesia's plywood exports

to Japan in the period of 1992-2011. In partial US Dollar exchange rate, the amount of
production, and Japan's gross domestic product and a significant positive impact on Indonesia's
plywood exports to Japan period 1992-2011. The calculation of the competitiveness using RCA
index indicates the competitiveness of Indonesian plywood exports were high because the index
RCA> 1, but Malaysia does not has competitive because the RCA index 1
menunjukkan bahwa daya saing komoditas dari negara tesebut memiliki daya saing
yang tinggi, jika nilai indeks RCA komoditas kayu lapis menunjukan nilai < 1 maka
komoditas dari negara tersebut tidak memiliki daya saing.
Penelitian ini juga menggunakan analisis regresi linear berganda, uji asumsi
klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas, autokolerasi, dan


heteroskedastisitas, setelah uji asumsi klasik dilanjutkan dengan uji signfikansi terdiri
dari uji secara simultan (uji F) dan uji secara parsial (uji t).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis RCA (Revealed Comparative Advantage)
Hasil perhitungan RCA (Revealed Comparative Advantage) pada Tabel
3Hasil perhitungan RCA Indonesia dan Malaysia periode 1992-2011 menunjukkan
hasil indeks RCA Indonesia dan Malaysia. Rata-rata nilai indeks RCA Indonesia
sebesar 2.42 > 1 yang berarti negara Indonesia memiliki tingkat daya saing yang
tinggi dalam ekspor kayu lapis dipasar Internasional. Negara Malaysia memiliki nilai
rata-rata RCA sebesar 0.69 < 1 yang berarti negara Malaysia tidak memiliki daya
saing dalam ekspor kayu lapis dipasar Internasional. Hasil perhitungan tersebut
menunjukkan bahwa ekspor kayu lapis Indonesia memiliki daya saing yang tinggi,
maka dari itu Indonesia perlu mempertahankan daya saingnya agar dapat terus
bersaing dipasar Internasional.
Tabel 3. Hasil Penghitungan RCA (Revealed Comparative Advantage) Indonesia
dan Malaysia Periode 1992-2011
Tahun
1992
1993

1994
1995
1996
1997
1998
1999
2000
2001

Indeks RCA
Indonesia
2.19
2.30
2.53
2.27
2.39
2.74
3.16
2.37
2.29

2.26

Indeks RCA
Malaysia
1.37
1.41
0.79
0.92
1.31
1.27
0.77
0.59
0.59
0.36

Tahun
2002
2003
2004
2005

2006
2007
2008
2009
2010
2011

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014 (Data diolah)

Indeks RCA
Indonesia
2.15
2.24
1.78
1.99
2.41
2.04
2.52
2.97
2.91

2.91

Indeks RCA
Malaysia
0.40
0.81
0.52
0.46
0.49
0.39
0.34
0.36
0.44
0.31

Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh kurs dollar Amerika Serikat,
jumlah produksi, dan Produk Domestik Bruto Jepang terhadap tingkat daya saing
ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011.Hasil regresi linier
berganda dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Variable
C
X1
X2
X3
2
R = 0,82

Coefficient
6.250349
1.504430
0.171685
0.108130

Std. Error
5.269441
0.471366
0.051118
0.034131

Fhitung = 25,84

t-Statistic
1.186150
3.191640
3.358589
1.992574

Prob.
0.2529
0.0057
0.0040
0.0037
Sig = 0,000

Hasil yang diperoleh pada Tabel 4bila dimasukkan ke persamaan regresi berganda
maka diperoleh persamaan regresi linier berganda, yaitu :
Ŷ = 6,250349 + 1,504430X1 + 0,171685X2 + 0,108130X3
Uji Signifikansi
Pengaruh Simultan Variabel Bebas Terhadap Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke

Jepang Periode 1992-2011 (dengan Uji F)
Hasil uji simultan diperoleh Fhitung (25,84) > Ftabel (3,24) Ho ditolak dan Hi diterima
dengan tingkat signifikansi 0,000. Ini berarti kurs Kurs Dollar Amerika,Jumlah
produksi, Produk Domestik Bruto Jepang secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011.
Pengaruh Parsial Variabel Bebas Terhadap Ekspor Kayu Lapis Indonesia ke
Jepang periode 1992-2011 (dengan Uji t)
Uji regresi parsial (t-test) menguji secara parsial antara kurs Dollar Amerika,
Jumlah Produksi, Produk Domestik Bruto Jepang terhadap ekspor kayu lapis

Indonesia ke Jepang periode 1992-2011. Uji t digunakan untuk mengetahui
bagaimanakah pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Pengujian Pengaruh Kurs Dollar Amerika (X1) Terhadap Ekspor Kayu Lapis
Indonesia ke Jepang Periode 1992-2011. Hasil uji parsial diperoleh thitung (3,191) >
ttabel (1,746) Ho ditolak, artinya bahwa kurs Dollar Amerika Serikat berpengaruh
positif signifikan secara parsial terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang
Periode 1992-2011. Apabila nilai kurs Dollar Amerika meningkat 1US$
mengakibatkan ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011 meningkat
sebesar 1,504430 US$. Hasil penelitian ini didukung Penelitian yang dilakukan oleh
Nainggolan (2001)membuktikan nilai tukar rupiah berpengaruh positif ke ekspor

minyak kelapa sawit PTPN I s/d VII, dimana setiap kenaikan nilai tukar rupiah akan
menaikkan volume ekspor CPO. Junaedy (2013) juga membuktikan bahwa Nilai
Tukar Rupiah (Kurs) berpengaruh positif signifikan ke Ekspor Minyak Kelapa Kasar
(CCO) dengan judul penelitiannya Perubahan Nilai Tukar Rupiah Pengaruhnya ke
Ekspor Minyak Kelapa Kasar (CCO) Di Sulawesi Utara.
Pengujian Pengaruh Jumlah Produksi (X2) Terhadap Ekspor Kayu Lapis
Indonesia ke Jepang Periode 1992-2011. Hasil uji parsial diperoleh thitung (3,358)
>ttabel (1,746) Ho ditolak, artinya bahwa jumlah produksi berpengaruh positif
signifikan secara parsial terhadap ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang Periode
1992-2011.Apabila nilai jumlah produksi meningkat 1 Ton mengakibatkan ekspor
kayu lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011 meningkat sebesar 0,171685
US$.Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Budi Wirawan (2012) diperoleh hasil uji t jumlah produksi secara parsial berpengaruh

positif signifikan terhadap perkembangan volume ekspor karet Indonesia tahun 19962010. PenelitianSugiarsana (2013) dengan hasil uji t-hitung = 4,755 > t-tabel = 1,782
Ho ditolak, artinya jumlah produksi tembaga secara parsial berpengaruh
positifsignifikan terhadap volume ekspor tembaga Indonesia tahun 1995-2010.
Pengujian Pengaruh Produk Domestik Bruto Jepang (X3) Terhadap Ekspor
Kayu Lapis Indonesia ke Jepang Periode 1992-2011. Hasil uji parsial diperoleh thitung
(1,992) >ttabel (1,746) Ho ditolak, artinya bahwa Produk Domestik Bruto Jepang
berpengaruh positifsignifikan secara parsial ke ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang
periode 1992-2011. Apabila nilai Produk Domestik Bruto Jepang meningkat
1US$mengakibatkan ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011
meningkat sebesar 0,108130 US$. Hasil ini didukung oleh penelitian Nyoman Widhi
Ari (2014) diperoleh hasil uji t dalam penelitian diperoleh thitung 5,844 > ttabel 1,782
artinya PDB Amerika Serikat berpengaruh positif signifikan ke ekspor kerajinan
ukiran kayu Indonesia ke Amerika tahun 1996-2012.
Uji Asumsi Klasik
Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model regresi residuals
mempunyai distribusi normal atau tidak ( Suyana Utama, 2009: 89).Terpenuhi atau
tidaknya uji normalitas dapat diuji dengan melakukan uji statistik Jarque-Bera yang
dapat dilihat pada Gambar 1

6
S eries: Residuals
S ample 1992 2011
Observations 20

5

Mean
Median
Maximum
Minimum
S td. D ev.
S kewness
K urtosis

4
3
2
1

3.69E -15
-0.892883
8.353068
-6.217464
4.225556
0.326106
2.118676

Jarque-B era
P robability

1.001760
0.605997

0
-7.5

-5.0

-2.5

0.0

2.5

5.0

7.5

10.0

Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
Besarnya nilai Jarque-Bera adalah 1,001 dengan nilai probability sebesar 0,605997
Nilai tersebut menyatakan bahwa residual terdistribusi normal, karena nilai lebih
besar dari pada α=5 persen.
Uji Multikolinearitas
Hasil pengujian dengan auxiliary yaitu menguji korelasi parsial antara variabel
independen. Hasil pengujian menunjukkan variabel ekspor kayu lapis R-square model
awal sebesar 0,828918 dan hasil pengujian variabel bebas ditunjukkan pada Tabel 4.3
berikut :
Tabel 5. Nilai R2 Auxiliary Regression
Variabel terikat

Variabel bebas

R2 auxiliary regression

X1

X2X3

0,516463

X2
X3

X1X3
X1X2

0,523433
0,085133

Tabel 5menunjukkan bahwa dari hasil dari auxiliary regression masing-masing
variabel, di peroleh nilai R2 masing-masing antara variabel bebas lebih kecil dari

R 2estimasi awal sebesar 0,828918. Hasil ini menunjukan tidak terdapat masalah
multikolinearitas dalam model.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi yaitu korelasi antara variabel gangguan satu dengan variabel
gangguan lainnya. Melihat ada tidaknya autokorelasi, digunakan uji Durbin Watson
Statistik.Dari hasil perhitungan diperoleh du (1,68) < d (1,79) < 4-du (2,32), ini
berarti d-hitung berada di daerah tidak ada autokorelasi, berarti disimpulkan tidak
terdapat autokorelasi pada model ini.
Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah nilai model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Penelitian ini menggunakan uji White Heteroskedastisitas.
Tabel 6. Hasil Uji Heteroskedastisitas
White Heteroskedastisitas Test:
F-statistic

0.578627

Probability

0.741309

Obs*R-squared

4.215408

Probability

0.647552

Berdasarkan Tabel 6 nilaix2hitung (chi-square) sebesar 4,215408 yang diperoleh dari
Obs*R-squared, dan nilai x2tabel pada α = 5 persen dengan (df) sebesar 16 adalah 26,30
oleh karena nilai x2hitung (4,215408) 1, sedangkan Malaysia tidak memiliki
daya saing berdasarkan perhitungan menunjukkan indeks RCA < 1, daya saing
Indonesia perlu dipertahankan agar daya saingnya dapat memberikan kontribusi yang
lebih terhadap devisa negara.Secara simultan variabel kurs dollar amerika (X1),
jumlah produksi (X2), dan produk domestik bruto Jepang (X3) berpengaruh signifikan
ke ekspor kayu lapis Indonesia ke Jepang periode 1992-2011 (Y). Secara parsial
variabel kurs dollar Amerika(X1), jumlah produksi (X2) dan produk domestik bruto
Jepang (X3)berpengaruh positif dan signifikan terhadap ekspor kayu lapis Indonesia
ke Jepang periode 1992-2011.
Berdasarkan hasil analisis dan simpulan di atas maka dapat diajukan beberapa saran
sebagai berikut ini: Industri Kayu lapis Indonesia mempunyai prospek yang
menjanjikan untuk terus dikembangkan kedepannya namun untuk mewujudkan hal
itu diperlukan kerja sama dengan pemerintah dalam memfasilitasi pengembangan
sektor industri khususnya industri kayu lapis dan terus memantau perkembangan
industri kayu lapis Indonesia agar industri kayu lapis Indonesia dapat memberikan
manfaat dalam pembangunan ekonomi negara. Pentingnya kerjasama antara
masyarakat dan perusahaan industri kayu lapis didalam peningkatan pengawasan
proses produksi maupun penyediaan bahan baku utama industri kayu lapis. Hal ini
bertujuan agar bahan baku utama industri kayu lapis tetap terjaga pasokannya serta
menjaga kelestarian hutan Indonesia agar proses produksi tidak merusak lingkungan.
REFRENSI
Aimon, Hasdi. 2013. Prospek Perdagangan Luar Negeri Indonesia-Amerika Serikat
dan Kurs. Jurnal Kajian Ekonomi Universitas Negeri Padang Vol.I No. 02.

Amir, M.S. 1992. Ekspor Impor. Jakarta: PT. Kerta Mandiri Abadi.
Budi Wirawan, I Wayan. 2012. Pengaruh Jumlah Produksi Karet, Harga, Dan
Investasi Terhadap Volume Ekspor Karet Indonesia 1996-2010. OJS, 1(2), pp:
93-99.
Dona, Elva, Hasdi Aimon, dan Zul Azhar. 2010. Analisis Ekonomi Sektor Riil dan
Sektor Moneter Di Indonesia. Jurnal Kajian Ekonomi, 1(2): h:1-22.
Galih, Ambar PuspaSetiawina. 2012. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Luas
Lahan, dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Volume Ekspor Kopi Indonesia
Periode Tahun 2001-2011. E-Journal Ekonomi Pembangunan Universitas
Udayana. [ jurnal ]. Vol.3, No.2, h: 48-55.
Hagi, Syaiful Hadi, dan Ermi Tety. 2012. Analisis Daya Saing Ekspor Minyak Sawit
Indonesia Dan Malaysia Di Pasar Internasional. Pekbis Jurnal, 4(3),pp: 180191.
Joesron, Tati Suhartati dan Fathorozzi. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Penerbit
Salemba Empat.
Junaedy Angkouw. 2013. Perubahan Nilai Tukar Rupiah Pengaruhnya Terhadap
Ekspor Minyak Kelapa Kasar (CCO) Di Sulawesi Utara. Jurnal EMBA, 1(3),
pp: 981-990.
Khan, Muhammad Arshad and Abdul Qayyum. 2008. Long-Run and Short-Run
Dynamics of the Exchange Rate in Pakistan: Evidence From Unrestricted
Purchasing Power Parity Theory. The Lahore Journal of Economics.Vol. 13.
No. 1, pp. 29-56.
Khan, Tanvir. 2011. Identifying an Appropriate Forecasting Model for Forecasting
Total Import of Bangladesh. International Journal of Trade, Economics and
Finance.Vol .2.No. 3, pp.242-246.
Nainggolan, Romauli. 2001. Analisis Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Rupiah
Terhadap Ekspor Minyak Kelapa Sawit (CPO) (Study Kasus PTP. Nusantara I
s/d VII Wilayah I Sumatera). Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Sugiarsana,Made.2013. Analisis Pengaruh Jumlah Produksi, Harga, dan Investasi
terhadap Volume Ekspor Tembaga Indonesia Tahun 1995-2010. E-Journal
Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. [ jurnal]. Vol.2,No.1, h:10-19.
Suprihatin, Iryant Eka. 1998. Quality Control Of Gc Performance For Steroit
Analisis
Suyana Utama, Made. 2009. Buku Ajar Aplikasi Analisis Kuantitatif. Denpasar:Sastra
Utama.

Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca Pembayaran.
Cetakan I, Jakarta : LP-FEUI.
Widhi Ari, Ni Nyoman. 2014. Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Ekspor
Kerajinan Ukiran Kayu Indonesia ke Amerika Serikat Tahun 1996-2012. EJournal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana. [jurnal]. Vol.3, No.6,
pp.227-281.