EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP : Studi Kuasi Eksperimen dalam Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pasar Modal pada Siswa Kelas XI-3
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen dalam Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pasar Modal pada Siswa Kelas XI-3 IIS (Peminatan) & XI-1&4 MIA (Lintas
minat) SMA Negeri 6 Bandung Tahun Pembelajaran 2014/2015)
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Sidang Tahap I Magister Pendidiikan Pada Program Studi Pendidikan Ekonomi
Oleh
VERANINGSIH SITANGGANG NIM 1303104
PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH PASCASARJANA
(2)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2015
LEMBAR HAK CIPTA
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM
ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen dalam Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pasar Modal pada Siswa Kelas XI-3 IIS (Peminatan) & XI-1&4 MIA (Lintas
minat) SMA Negeri 6 Bandung Tahun Pembelajaran 2014/2015)
Oleh
Veraningsih Sitanggang S.E UMI Medan, 2011
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Ekonomi
Veraningsih Sitanggang 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
(3)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
LEMBAR PENGESAHAN
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP
(Studi Kuasi Eksperimen dalam Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pasar Modal pada Siswa Kelas XI-3 IIS (Peminatan) & XI-1&4 MIA (Lintas
Minat) SMA Negeri 6 Bandung Tahun Pembelajaran 2014/2015) Bandung, Juni 2015
(4)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
(5)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
VERANINGSIH SITANGGANG (2015), Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Terhadap Pemahaman Konsep (Studi Kuasi Eksperimen dalam Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pasar Modal pada Siswa Kelas XI-3 IIS (Peminatan) & kelas XI-1&4 MIA (LintasMinat) SMA Negeri 6 Bandung Tahun Pembelajaran 2014/2015. Pembimbing: Dr. H. Nugraha, SE., Ak., Msi.,CA.
Penelitian ini merupakan studi kuasi eksperimen yang difokuskan pada efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) pada kemampuan pemahaman konsep siswa setelah mendapatkan perlakuan pada mata pelajaran ekonomi. Subjek penelitian terdiri dari dua kelas yaitu kelas XI-3 IIS (Peminatan) dan kelas XI-1&4 MIA (Lintas Minat). Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) digunakan pada materi pasar modal dengan kompetensi dasar (KD) I yaitu mendeskripsikan pasar modal dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division(STAD) pada kompetensi dasar (KD) II yaitu Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal. Setelah dilakukan analisis data menggunakan uji statistika dengan bantuan aplikasi SPSS 21 hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Terdapat perbedaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dibanding dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)dalampeningkatan tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas XI-3 IIS (Peminatan) SMAN 6 Bandung. (2) Terdapat perbedaan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dibanding dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD)dalam peningkatan tingkat kemampuan pemahaman konsep siswa pada kelas XI-1&4 MIA (Lintas minat) SMAN 6 Bandung. (3) Terdapat perbedaan peningkatan tingkat kemampuan pemahaman konsep dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI)antara kelas XI-3 IIS (Peminatan) dengan kelas XI-1&4 MIA (Lintas minat) SMAN 6 Bandung. (4) Terdapat perbedaan peningkatan tingkat kemampuan pemahaman konsep dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) antara kelas XI-3 IIS (Peminatan) dengan kelas XI-1&4 MIA (Lintas minat) SMAN 6 Bandung.
Kata kunci: Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI), TipeStudent Team Achievement Division (STAD), Pemahaman Konsep.
(6)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
VERANINGSIH SITANGGANG (2015), The effectiveness of cooperative learning technique type Team Assisted Individualization (TAI) and Student Team Achievement Division (STAD) towards the concept comprehension (Quasi-Experimental study in the Economic class: Capital Market Material for XI-3 IIS(Specialisation) & XI-1&4 MIA (Cross Interests) students SMAN 6 Bandung Academic Year 2014/2015. Supervisor: Dr. H. Nugraha, SE.,Ak., Msi.,CA.
This research is a quasi-experimental study which focused on the effectiveness of cooperative learning technique: Team Assisted Individualization (TAI) and Student Team Achievement Division (STAD) in the concept comprehensionafter the treatment in the economic class. The subject of this research consisted of two classes which were XI-IIS (Specialisation) and XI-1&4 MIA (Cross Interests). Cooperative learning technique type Team Assisted Individualization is applied in the capital market material with the basic competence (BC) I which is describing the capital market and cooperative learning technique type student team achievement division (STAD) with the basic competence (BC) II which is simulating the mechanism of stock trading and the investment in the capital market.
After applying the data analysis using statistic test using SPSS 21 the result showed that: (1) There is a difference using the cooperative learning style type team assisted Individualization (TAI) with type Student Team Achievement Division (STAD) in the improving of the concept comprehension in the XI-13 IIS (specialisation)SMAN 6 Bandung. (2) There is a difference using the cooperative learning technique type Team Assisted Individualization (TAI) with type Student Team Achievement Division (STAD) in the improving of the concept comprehension in the XI-1&4 MIA (Cross Interests)students of SMAN 6 Bandung. (3) There is a difference improving of the concept comprehension in the use of cooperative learning technique type Team Assisted Individualization (TAI) between XI-3 IIS(specialisation) students with XI-1&4 MIA (Cross Interests)students of SMAN 6 Bandung. (4) There is a difference improving of the concept comprehension in the use of cooperative learning technique type and Student Team Achievement Division (STAD) between 3 IIS (specialisation)students with XI-1&4 MIA (cross interests)students of SMAN 6 Bandung.
(7)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keywords: Cooperative Learning Technique type Team Assisted Individualization (TAI), Cooperative Learning Technique type Student Team Achievement Division (STAD), Concept Understanding.
(8)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ………..…… i
ABSTRAK ……….. ii
KATA PENGANTAR ………. iv
UCAPAN TERIMA KASIH ……… v
DAFTAR ISI ……… vii
DAFTAR TABEL ……… x
DAFTAR GAMBAR ……… xii
DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah ………. 1
B. Rumusan Masalah ……… 8
C. Tujuan Penelitian ………. 9
D. Manfaat Penelitian ………..………. 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS ………. 11
A. Filsafat Pendidikan Perenialisme………. 11
B. Teori Belajar……….. 12
1. Teori Belajar Kognitifisme ………... 15
2. Teori Belajar Behaviorisme ………. 19
3. Teori Belajar Humanistik ……… 20
C. Pembelajaran Kooperatif ………. 21
1. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif ………. 21
2. Manfaat dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif …….. 22
3. Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif ………... 22
D. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI……….…………. 23
E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD………. 25
(9)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G. Penelitian Yang Relevan……….. 36
H. Kerangka Berfikir………..……….. 38
I. Hipotesis………..……… 41
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …….……… 43
A. Objek Penelitian ……..……… 43
B. Metode Penelitian ……… 43
C. Desain Penelitian ………. 44
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian……….... 45
1. Variabel Independen ……… 45
2. Variabel Dependen ……….. 45
E. Prosedur Penelitian ………. 46
1. Bagan Prosedur Penelitian………. 48
F. Alat Tes………..………. 49
1. Tes ……… 49
2. Lembar Observasi ……… 50
3. Dokumentasi ……… 50
G. Pengujian Instrumen ………. 51
1. Pengujian Validitas………... 51
2. Pengujian Reliabilitas ……… 53
3. Uji Daya Pembeda ………. 55
4. Uji Tingkat Kesukaran Soal ……… 57
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ………. 60
1. Teknik Pengolahan Data ……….. 60
2. Teknik Analisis Data ……… 61
2.1Uji Normalitas ……… 62
2.2 Uji Homogenitas ………. 62
2.3 Uji Hipotesis………. 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ……… 65
A. Objek Penelitian ……… 65
(10)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Pelaksanaan Eksperimen Dengan Model
Pembelajaran Kooperatif TAI………. 68
1.I Kelas Eksperimen I adalahKelas XI-3 IIS (Peminatan) ……….. 68
1.II Kelas Eksperimen II adalah Kelas XI-1&4 MIA (LintasMinat) ……… 75
2. Pelaksanaan Eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……….. 82
2.1 Kelas Eksperimen I adalah Kelas XI-3 IIS (Peminatan) ……… 83
2.2 Kelas Eksperimen II adalah Kelas XI-1&4 MIA (LintasMinat) ……….. 88
C. Deskripsi Hasil Penelitian ……… 94
D. Pengujian Asumsi Statistik ……….. 96
E. Pengujian Hipotesis ………. 99
F. Pembahasan Hasil Penelitian………... 105
BAB V KESIMPULAN, DAN SARAN ……… 114
A. Kesimpulan ………..……… 114
B. Saran ……… 115
DAFTAR PUSTAKA ………..……… 116
(11)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan manusia. Penyelenggaraan pendidikan formal maupun informal harus disesuaikan dengan perkembangan dan tuntutan pembangunan yang memerlukan jenisketerampilan dan keahlian serta peningkatan mutunya sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam usaha meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang mempunyai unsur penting dalam pembangunan suatu bangsa.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia (RI) No.20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1 tentang Sistem Pendidikan Nasional mendefinisikan:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk pemberdayaan seluruh Warga Negara Indonesia, sehingga dapat berkembang menjadi manusia yang berkualitas dan mampu serta proaktif dalam menjawab tantangan jaman. Sedangkan misi Pendidikan Nasional menurut penjelasan Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 dinyatakan sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak dini sampai akhir rakyat dalam rangka mewujudkan masyarakat yang berkeadilan dan bermartabat.
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas dalam proses pendidikan untuk mengoptimalkan pembentukan kependidikan yang bermoral.
(12)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Meningkatkan profesionalitas dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman,sikap dan nilai berdasarkan standar nasional dan global.
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks kesatuankesatuan Republik Indonesia.
Namun dalam kenyataannya, realisasi dari konsep yang sudah direncanakan diatas masih banyak menghadapi kendala. Sehingga kualitas pendidikan nasional masih jauh dari harapan, dan belum mampu bersaing dalam tataran global. Diperoleh data dari Indeks Pembangunan Pendidikan Untuk Semua atau Education For All (EFA) dalam Setianingsing, A (2013:201) bahwa kondisi pendidikan di Indonesia menurun tiap tahunnya. Tahun 2011, Indonesia berada diperingkat 69 dari 127 negara dan menurun dibandingkan tahun 2010 yang berada pada posisi 65, ini lebih rendah dibandingkan Brunei Darussalam (34), serta terpaut empat peringkat dari Malasyia (65).
Berdasarkan uraian diatas untuk sementara dapat diduga hal-hal diatas terjadi karena pemahaman suatu konsep yang rendah. Maka pemahaman konsep sangat diperlukan dalam pembelajaran karena siswa selalu dihadapkan pada permasalahan yang memerlukan pemecahan dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa sangat memerlukan pemahaman konsep dalam menghubungkan pemecahan masalah tersebut dengan konsep materi yang sudah dipelajarinya. Oleh sebab itu, pemahaman konsep merupakan salah satu aspek penting yang harus diterapkan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa.
Rendahnya pemahaman konsep ini disebabkan oleh penggunaan pola pikir yang rendah pada proses perubahan konseptual. Menurut Dahar (2006: 155)
perubahan konseptual melibatkan dua komponen, yaitu “kondisi yang harus
dipenuhi agar terjadi perubahan konseptual dan ekologi konseptual yang
menyediakan konteks yang berlangsungnya perubahan konseptual”. Aspek
kognitif tingkat rendah berupa hapalan hanya merupakan proses input 1
(13)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengetahuan dan kurang memiliki makna bagi peserta didik. Pada proses menghapal peserta didik hanya belajar mengingat, tidak menuntut aktivitas berfikir yang berimplikasi pada tidak terbiasanya peserta didik untuk berfikir kritis dan menggunakan nalar logis. Kondisi konseptual dan ekologi konseptual yang mendukung perubahan konseptual tidak efektif jika proses pembelajaran berupa hapalan, bersifat verbal, tidak melibatkan fakta aktual, dan tidak menggunakan media konkrit serta tidak aplikabel dalam memecahkan masalah.
Rahayu (2013:5) mengatakan bahwa dalam aktivitas pembelajaran yang saat ini dilaksanakan pada pembelajaran ekonomi hanya bertujuan untuk menyampaikan materi kurikulum, lebih mengutamakan hapalan, bukan pada pemahaman konsep dan tujuan pendidikan. Dalam penyampaian materi masih banyak guru yang hanya menggunakan model pembelajaran langsung, dimana peserta didik hanya duduk, mendengarkan dan mencatat apa yang disampaikan atau ditulis oleh guru di papan tulis. Dalam kondisi ini, g uru menjadi pusatdalam pembelajaran, dan peserta didik menjadi peserta yang pa sif.
Menurut Wahyudi, I. (2012:4) mengatakan bahwa rendahnya pemahaman terhadap konsep-konsep dalam materi pelajaran IPS salah satunya dapat terbentuk oleh proses pembelajaran yang kurang memiliki makna dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, sehingga berakibat tidak memberikan tambahan daya dan tidak pula mengandung kekuatan bagi siwa.
Kemudian dalam penelitian Hartati (2014:2) menemukan bahwa pemahaman dan keterampilan peserta didik untuk dapat memecahkan berbagai masalah kehidupan akan sulit untuk diwujudkan karena anggapan guru bahwa dengan metode pembelajaran ekspositori seperti kebiasaan ceramah dan mencatat lebih menghemat waktu sehingga walaupun materi pembelajaran IPS cukup padat namun target pencapaian kurikulum tetap dapat tercapai.
(14)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sedangkan pada SMAN 6 Bandung berdasarkan hasil test yang dilakukan pada siswa kelas XI-3 IIS (Peminatan) sebanyak 32 orang tanggal 20 agustus 2014, 27 agustus 2014, dan 3 september 2014 sedangkan pada kelas XI -1&4 MIA (Lintas Minat) sebanyak 36 orang tanggal 22 agustus 2014, 29 agustus 2014 dan 5 september 2014 ternyata pemahaman konsep dengan materi ketenagakerjaan yang ditunjukan siswa sangat rendah. Hal ini dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Tabel 1.1
Nilai Kemampuan Pemahaman Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI-3 IIS (Peminatan) SMA Negeri 6 Bandung
No Skor
Kelas XI-3 IIS (Peminatan)
20-08-2014
%
27-08-2014
% 03-09-2014 %
1 0-10 0 3,1 0 3,2 0 0
2 11-20 0 0 0 3,2 0 6,4
3 21-30 9 28,1 7 22,5 10 32,3
4 31-40 10 37,5 16 51,6 14 45,2
5 41-50 9 21,9 6 19,4 4 12,9
6 51-60 3 6,3 2 0 3 3,2
7 61-70 1 3,1 0 0 0 0
Jumlah
Seluruhnya 32 31 31
∑rata-rata 36.77
Sumber : Rekapitulasi Hasil Tes Ujian Pra Penelitian
Tabel 1.2
Nilai Kemampuan Pemahaman Pelajaran Ekonomi
Siswa Kelas XI- 1&4 MIA (Lintas Minat) SMA Negeri 6 Bandung No Skor
Kelas XI-1&4 (Lintas Minat)
(15)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 0-10 1 3,0 0 0 0 0
2 11-20 0 0 1 3,2 2 6,3
3 21-30 10 30,3 7 22,6 6 18,7
4 31-40 15 45,5 14 45,2 15 46,8
5 41-50 4 12,1 9 29,0 6 18,8
6 51-60 2 6,1 0 0 3 9,4
7 61-70 1 3,0 0 0 0 0
Jumlah Seluruhnya
33 31 32
∑rata-rata 35.49
Sumber : Rekapitulasi Hasil Tes Ujian Pra Penelitian
Dengan melihat hal di atas jelas bahwa siswa kelas XI-3 IIS dan siswa kelas XI-1&4 MIA (Lintas Minat) SMA Negeri 6 Bandung mencapai nilai yang masih jauh dari standar Kriteria Kelulusan Minimal (KKM) yang ditentukan oleh sekolah tersebut untuk mata pelajaran Ekonomi adalah 75. Tabel 1.1 menjelaskan tentang hasil tes ulangan yang dicapai oleh kelas XI-3 IIS (Peminatan) pada tanggal 20 agustus 2014, tanggal 27 agustus 2014 dan tanggal 3 september 2014, persentase tertinggi dengan skor 31-40 dimana persentasenya: 37,5%, 51,6% dan 45,2%) dan rata-ratanya sebesar 36,77. Sedangkan kelas XI-1&4 MIA (Lintas minat) pada tanggal 22 agustus 2014, tanggal 29 agustus 2014 dan tanggal 5 september 2014, persentase tertinggi dengan skor 31-40 dimana persentasenya: 45,5%, 45,2% dan 46,8%) dan rata-ratanya sebesar 35,49. Dari uraian diatas dapat dikatakan para siswa kelas XI-3 IIS (Peminatan) dan siswa kelas XI-1&4 MIA (Lintas minat), memahami pembelajaran ekonomi dengan materi ketenagakerjaan
(16)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masih kurang baik, ini dapat terlihat dari jumlah siswa terbanyak memperoleh skor hasil test pada rentang nilai dari 31 sampai 40.
Siswa kelas 3 IIS berjumlah 32 orang (Peminatan) dan siswa kelas XI-1&4 MIA (Lintas Minat) berjumlah 36 orang, maka keseluruhan berjumlah 68 orang siswa. Hasil tes ini berupa tes pilihan ganda dan tes uraian dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami konsep pembelajaran ekonomi dengan materi ketenagakerjaan.
Berdasarkan hasil pengamatan langsung dilapangan (kelas) selama pembelajaran ekonomi dengan materi ketenagakerjaan, ditentukan beberapa permasalahan utama yang menyebabkan pembelajaran ekonomi pada sebagian peserta didik belum dapat mencapai standar keberhasilan seperti yang diharapkan khususnya dari segi pemahaman konsep peserta didik. Permasalahan tersebut dapat dilihat dari fenomena yang terdapat dilapangan diantaranya:
1. guru hanya berfokus pada materi yang ada pada buku paket, 2. menjelaskan materi secara abstrak,
3. guru menggunakan satu media saja,
4. peserta didik hanya mendengarkan penjelasan dari guru, 5. peserta didik hanya mencatat materi dari guru;
Akibatnya hasil belajar kurang baik, karena sebagian peserta didik belum mendapatkan nilai diatas nilai standar keberhasilan yang ditentukan guru (KKM). Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru bidang studi mata pelajaran ekonomi bahwa sebagian siswa menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak sesuai konsep yang diajarkan guru, contohnya dalam pertanyaan yang diajukan guru : bagaimana seorang sarjana bisa menganggur?, menurut mereka karena memilih-milih pekerjaan. Sesuatu pernyataan yang menurut peneliti tidak mendasar. Hal ini disebabkan karena perubahan konsep yang sebagian siswa tersebut tidak memahami konsep terlebih dahulu, sehingga konsep selanjutnya mereka tidak memiliki dasar yang kuat, sedangkan pemahaman konsep siswa yang tidak terarah tersebut karena ekologi konsep yang tidak sistematis dan
(17)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menyeluruh untuk dipahami para siswa. Hal ini jika dibiarkan terus akan membuat aspek kognitif siswa tidak tercapai dengan baik.
Didalam membangun pengetahuannya sendiri para siswa seharusnya difasilitasi, agar dapat belajar memahami suatu konsep materi dengan benar dan mampu belajar mandiri. Hal ini sejalan dengan munculnya teori pembelajaran kontruktivisme dan semakin dibutuhkannya kemampuan memahami konsep terhadap suatu materi pelajaran. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dengan aliran kontruktivisme adalah model pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin (2007) dalam Rusman, (2012:201) pembelajaran kooperatif menggalakan siswa secara aktif dan positif dalam kelompok. Selain itu pembelajaran kooperatif juga dapat melatih siswa untuk saling membantu, dan saling memberikan motivasi sehingga ada interaksi promotif (Trianto, 2007:43). Artinya, dalam model pembelajaran kooperatif ini siswa dapat berbagi pengetahuan dan pengalamannya, bersama anggota kelompok atau kelompok lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Abdulhak dalam (Rusman, 2012:203) yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan melalui proses saling berbagi antar siswa, sehingga dapat mewujudkan pemahaman bersama diantara siswa itu sendiri. Tujuan dari model pembelajaran ini menurut Arends (2008:6) adalah untuk mencapai paling sedikit tiga tujuan penting, yaitu: prestasi akademis, toleransi dan penerimaan terhadap keanekaragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Dua tipe dalam model pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan adalah tipe pembelajaran Team assisted Individualization (TAI) dan tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Kedua tipe pembelajaran ini dapat meningkatkan pemahaman konsep. Dasar pemikiran pembelajaran tipe TAI, menurut Slavin (2005:187) adalah untuk mengadaftasi pembelajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Selain itu masih menurut Slavin (2005:190), tipe TAI dirancang salah satunya untuk meminimalisir keterlibatan guru dalam pemeriksaan latihan soal dan pengelolaan rutin. Hal ini mengisyaratkan bahwa pada tipe ini, anggota kelompok haruslah terdiri dari siswa yang kemampuannya heterogen. Disamping
(18)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
itu, setiap kelompok harus memiliki leader yang merupakan siswa dengan kemampuan yang menonjol dibandingkan dengan anggota lainnya. Sehingga proses pembelajaran dalam kelompok lebih efektif, karena didalamnya akan terjadi proses saling bertukar pikiran, beradu argument, dan menghargai perbedaan individual demi mengupayakan peserta didik mengkonstruksi konsep, membangun konsep dan mencapai prestasi optimal. Sedangkan pada tipe pembelajaran STAD, siswa diprogramkan agar selalu aktif secara mental maupun fisik. Materi yang disajikan guru diberikan dan diterima oleh siswa, tetapi siswa diusahakan sedemikian rupa sehingga mereka memperoleh berbagai pengalaman dalam rangka memahami konsep-konsep yang direncanakan oleh guru. Artinya, siswa terlibat aktif dalam pembelajaran tentang konsep atau suatu gejala melalui pengamatan, pengukuran, pengumpulan data untuk ditarik kesimpulan.
Peneliti mengharapkan ketika pembelajaran dengan menggunakan kedua tipe dalam model pembelajaran kooperatif ini dapat meminimalisir permasalahan-permasalahan yang terjadi pada siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung dan diharapkan kedua tipe dalam model pembelajaaran kooperatif tersebut dapat membantu para siswa dalam menghadapi permasalahan-permasalahan diatas, sehingga pemahaman konsep siswa dapat meningkat dan mengetahui peningkatan manakah yang lebih tinggi dari kedua tipe dalam model pembelajaran kooperatif tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis bermaksud untuk melakukan suatu
penelitian dengan menggunakan “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) dan Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) Terhadap Pemahaman Konsep (Studi Quasi Eksperimen Dalam Mata Pelajaran Ekonomi Materi Pasar Modal pada Siswa Kelas XI-3 IIS (Peminatan) & XI-1&4 MIA (Lintas Minat) SMA Negeri 6 Bandung Tahun Pembelajaran 2014/2015)” .
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
(19)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih efektif dibanding dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas XI-3 IIS (peminatan)?
2. Apakah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) lebih efektif dibanding model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas XI- 1&4 MIA (lintas minat)?
3. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) antara kelas XI-3 IIS (peminatan) dengan kelas XI-1&4 MIA (lintas minat)?
4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman konsep siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) antara kelas XI-3 IIS (Peminatan) dengan kelas XI-1&4 MIA (lintas minat)?
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui keefektifan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dibanding dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas XI-3 IIS (peminatan).
2. Untuk mengetahui keefektifan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dibanding dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
(20)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Student Team Achievement Division (STAD) dalam meningkatkan pemahaman konsep siswa pada kelas XI-1&4 MIA (lintas minat). 3. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan tingkat pemahaman konsep
siswa dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) antara kelas XI-3 IIS (peminatan) dengan kelas XI-1&4 MIA (lintas minat).
4. Untuk mengetahui perbedaan peningkatan tingkat pemahaman konsep siswa dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) antara kelas XI-3 IIS (peminatan) dengan kelas XI-1&4 MIA (lintas minat).
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis dilaksanakan dan diharapkan dapat menjadi sumbangan pada dunia pendidikan khususnya pengembangan model pembelajaran dalam pengajaran ekonomi serta sebagai landasan awal bagi pengembangan penelitian-penelitian sejenis yang terkait.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dilaksanakan dan diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain :
1. Untuk siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.
2. Untuk guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagi salah satu alternatif model pembelajaran terhadap siswa yang bervariatif sehingga dapat menciptakan proses pembelajaran yang menarik bagi siwa.
3. Untuk sekolah, dapat dijadikan salah satu bahan masukan dalam rangka peningkatan pemahaman konsep siswa.
(21)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Untuk peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat menjadi landasan berpijak dalam rangka menindaklanjuti penelitian ini dengan ruang lingkup yang lebih luas.
(22)
43
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. OBJEK PENELITIAN
Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari suatu penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung yang berlokasi di jalan pasirkaliki No.51. Adapun yang menjadi kelas eksperimen adalah dua kelas yakni kelas XI-3 IIS (Peminatan) dimana jumlah siswa sebanyak 32 siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization (TAI) pada materi pasar modal dengan Kompetensi Dasar (KD) I yaitu mendeskripsikan pasar modal dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada Kompetensi Dasar (KD) II yaitu Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal. Sedangkan kelas eksperimen lainnya adalah kelas XI-1&4 MIA (Lintas Minat) dimana jumlah siswa sebanyak 36 siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization (TAI) pada materi pasar modal dengan Kompetensi Dasar (KD) I yaitu mendeskripsikan pasar modal dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada Kompetensi Dasar (KD) II yaitu Menyimulasikan mekanisme perdagangan saham dan investasi di pasar modal.
B. METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuasi eksperimen, yaitu suatu bentuk eksperimen yang ciri utamanya dengan tidak dilakukan penugasaan random, melainkan menggunakan kelompok yang sudah ada yang dalam hal ini adalah kelas biasa. Hal ini senada dengan pendapat (Sugiyono, 2013:2) dikatakan bahwa metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Pada metode kuasi eksperimen ini terdapat dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen pertama yang proses pembelajarannya menggunakan
(23)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization (TAI) pada Kompetensi Dasar (KD) I dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada Kompetensi Dasar (KD) II dengan materi pasar modal. Kelas lainnya sebagai kelompok eksperimen kedua dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization (TAI) pada Kompetensi Dasar (KD) I dan model pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division (STAD) pada Kompetensi Dasar (KD) II dengan materi pasar modal.
C. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah desain factorial 2 X 2 yaitu: model pembelajaran Kooperatif dengan 2 tipe (model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization (TAI), model pembelajaran kooperatif student tipe teams achievement division (STAD) dan 2 Kelas eksperimen yaitu kelas eksperimen 1 adalah kelas XI-3 IIS (Peminatan) adalah kelas murni Ilmu-Ilmu Sosial, kelas eksperimen 2 (kelas XI MIA 1&4 (Lintas Minat), yaitu kelas campuran antara anak-anak dari kelas XI-1 MIA (Matematika dan Ilmu Alam) dan kelas XI -4 MIA (Matematika dan Ilmu Alam).
Relevansi penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan 2 tipe (Model Pembelajaran Kooperatif tipe Tim Assisted Individualization (TAI), Model Pembelajaran Kooperatif Student tipe Teams Achievement Division (STAD) dan 2 kelas yang berbeda yaitu (kelas XI-3 IIS dan kelas XI-1&4 MIA) akan memberikan dampak yang berbeda terhadap pemahaman konsep siswa setelah para siswa mendapat perlakuan dalam pembelajaran ekonomi. Desain tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 3.1
Desain Faktorial Variabel Penelitian
NAMA KELAS
JENIS PEMBELAJARAN Model Pembelajaran
Kooperatif Tim Assisted
Individualization (TAI)
(X1)
Model Pembelajaran
Kooperatif Student Teams
Achievement Division
(24)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Study (X2)
Kelas XI-3 IIS Kelas_Eksperimen I Kelas_Eksperimen II Kelas XI (MIA 1&4) Kelas_Eksperimen I Kelas_Eksperimen II Sumber: Champbell, T.D&Stanley ,C.J (2002)
A.OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN
Pengertian operasional variabel menurut Sugiyono (2010:58) adalah: “Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.”
1. Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini adalah :
1.I Model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization. Metode yang diprakarsai oleh Robert Slavin ini merupakan perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Dasar pemikiran Slavin dalam Huda, M (2014:124) merancang metode ini adalah untuk mengadaptasikan pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Individualisasi dipandang perlu karena siswa memasuki kelas dengan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Hal yang senada juga disampaikan oleh Huda, M (2014:126) bahwa selama menjalani tes individu ini, guru harus memerhatikan setiap siswa. Dalam penilaian, guru tidak memberikan skor kepada siswa yang hanya mampu menjalani tes saja, tetapi juga sejauh mana mereka mampu bekerja secara mandiri (tidak mencontek).
1.II Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Metode ini melibatkan “kompetisi” antar kelompok. Siswa dikelompokkan secara beragam berdasarkan kemampuan, gender, ras dan etnis (Slavin dalam Huda, M. 2013:116). Menurut slavin dalam Huda, M (2013:116) menyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dapat diterapkan untuk beragam materi pelajaran,
(25)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
termasuk sains yang didalamnya terdapat unit tugas yang hanya memiliki satu jawaban yang benar.
2. Variabel Dependen
variabel dependen dari penelitian ini adalah pemahaman konsep. Menurut Bloom dan Anderson (2010:106) menyatakan bahwa Pemahaman konsep adalah kemampuan menangkap pengertian-pengertian-pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang disajikan kedalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu mengaplikasikannya. Pemahaman konsep sangat penting dimiliki oleh siswa yang telah mengalami proses belajar. Pemahaman konsep yang dimiliki oleh siswa dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang ada kaitannya dengan konsep yang dimiliki. Dalam pemahaman konsep siswa tidak sebatas hanya mengenal tetapi siswa harus dapat menghubungkan antara satu konsep dengan konsep lainnya.
E.PROSEDUR PENELITIAN
Adapun prosedur dan tahap-tahap penelitian yang ditempuh dijabarkan dalam langkah-langkah sebagai berikut:
1. Melakukan persiapan penelitian, terdiri dari: observasi ke lapangan,dan wawancara kepada guru bidang studi ekonomi kelas XI-3 IIS dan kelas XI-1&4 MIA (Peminatan) agar mendapatkan gambaran terhadap kemampuan para siswa dalam belajar. Kemudian melakukan studi kepustakaan sebagai dasar dalam memahami perumusan masalah yang terjadi ketika pra penelitian berlangsung.
2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
3. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian dalam soal pemahaman konsep bentuk soal pilihan ganda.
4. Melakukan test awal pra penelitian dalam uji coba instrument yang diberikan kepada subjek diluar sampel penelitian untuk mengetahui perhitungan validitas dan reliabilitas.
(26)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Merevisi item soal yang tidak valid dalam perhitungan validitas dan reliabilitasnya.
6. Melakukan pretest selama 60 menit kepada masing-masing kelas eksperimen.
7. Melakukan proses penelitian (treatment) mengenai materi yang sesuai dengan para siswa kelas XI-3 IIS dan kelas XI-1&4 MIA (Peminatan) menggunakan kedua tipe dari model pembelajaran kooperatif.
8. Mengadakan posttest terhadap kedua kelas eksperimen.
9. Mengolah data hasil pretest dan posttest untuk selanjutnya dilakukan pengujian statistik untuk menguji hipotesis.
10.Menarik kesimpulan hasil penelitian
(27)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. BAGAN PROSEDUR PENELITIAN
Secara garis besar, prosedur dalam penelitian ini digambarkan pada bagian di bawah ini.
GAMBAR 3.1
PROSEDUR PENELITIAN
Persiapan Penelitian
Studi Lapangan Studi Kepustakaaan
KnnnKKepustakaa Perumusan Masalah
Penyusunan Alat Tes Penentuan Subjek Penelitian
Uji Coba Alat Tes
Butir Soal Hasil Revisi
Kelas Eksperimen
(X2) Kelas
Eksperimen (X1)
(28)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
F. Alat Tes
Tes merupakan suatu teknik atau cara yang digunakan dalam rangka melaksanakan kegiatan pengukuran yang harus dikerjakan atau dijawab oleh peserta didik untuk mengukur aspek perilaku peserta didik. Dalam penelitian ini tes yang akan digunakan adalah tes bentuk pilihan berganda, baik pretest maupun postest. Teknik tes ini bertujuan untuk mengetahui siswa dalam memahami konsep-konsep pada mata pelajaran ekonomi di kelas eksperimen. Hasil tersebut akan dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang telah ada. Dari hasil tes tersebut, akan tergambar bagaimana efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization dan tipe student teams achievement division terhadap pemahaman konsep mata pelajaran ekonomi.
Alat test ini dikembangkan melalui beberapa tahap, yaitu: tahap pembuatan tes pilihan berganda, tahap penyaringan dan tahap uji coba alat test (tes kemampuan pemahaman konsep). Uji coba instrumen dilakukan untuk melihat validitas butir soal, realibilitas tes, daya pembeda butir tes, dan tingkat kesukaran tes.
1. Tes
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tim Assisted Individualization dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
Teams Achievement Division (X1)
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tim Assisted Individualization dan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams
Achievement Division (X2)
Analisis Data Interpretasi Hasil
Kesimpulan Treatment
(29)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (2009:53) “tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”. Data tes yang dihasilkan berupa rata-rata gain skor pretest dan postest kemampuan pemahaman konsep siswa. Berikut kisi-kisi soal tes.
Tabel 3.2
Kisi-kisi Soal Tes Pemahaman Konsep Materi Pasar Modal
Aspek Yang Diukur Indikator
Pemahaman (C2) Siswa dapat menginterpretasi konsep pasar modal
Siswa dapat mencontohkan konsep pasar modal
Siswa dapat mengklasifikasikan konsep pasar modal
Siswa dapat mengeneralisasikan konsep pasar modal
Siswa dapat menarik inferensi konsep pasar modal
Siswa dapat membandingkan konsep pasar modal
Siswa dapat menjelaskan konsep pasar modal
2. Lembar Observasi
Observasi ini dilaksanakan pada saat proses belajar pembelajaran berlangsung dan bersifat sistematis karena menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan dan observasi ini bersifat terstruktur. Sugiono (2009:205), mengatakan bahwa” observasi bersifat terstruktur adalah observasi yang dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana
(30)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tempatnya”. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan diamati. Observasi dibuat dalam bentuk checklist. Jadi dalam pengisiannya, observer memberikan tanda checklist pada kolom, dan membuat saran-saran observer atau kekurangan-kekurangan aktivitas guru selama proses pembelajaran. Lembar observer dibuat untuk mengetahui apakah adanya perkembangan pemahaman konsep para siswa dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe tim assisted individualization dan tipe student teams achievement division.
3. Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2009:329) bahwa : “Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang”. Dokumen dalam penelitian ini berbentuk foto atau video mengenai proses pembelajaran para siswa. Hasil observasi atau pengamatan akan lebih dipercaya apabila didukung dengan adanya dokumentasi.
G. Pengujian Instrumen 1. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Suatu instrumen dapat dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikunto 2010:211). Pengujian validitas soal ini bertujuan untuk melihat apakah semua item soal yang diujikan dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Pearson Product Moment (Riduwan, 2013:110), adalah:
rxy = √{ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
}{ ∑ ∑ }
(31)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu r hitung = Koefisien Korelasi
n = Jumlah responden
∑Y = Jumlah skor total (seluruh item) ∑X = Jumlah skor tiap item
Tabel 3.3
Kategori Validitas Butir Soal
Koefisien Korelasi Interpretasi
0, 80 < ≤ 1, 00 Validitas sangat tinggi 0, 60 < ≤ 0, 80 Validitas tinggi
0, 40 < ≤ 0, 60 Validitas sedang 0, 20 < ≤ 0, 40 Validitas rendah 0, 00 < ≤ 0, 20 Validitas kurang
< 0, 00 Tidak Valid
Arikunto, (2009:75)
Pada penelitian ini, uji coba soal tes kemampuan pemahaman konsep ini terdiri dari dua puluh Sembilan (29) soal pilihan berganda. Hasil uji validitas, terdapat dua puluh lima (25) soal pilihan ganda yang valid dan empat (4) soal pilihan ganda yang tidak valid. Berdasarkan diskusi antara peneliti dan pembimbing maka soal-soal yang memiliki nilai validitas yang tidak memadai dibuang yaitu soal pilihan berganda nomor 5, 11, 14 dan 25. Maka soal tes kemampuan pemahaman konsep yang digunakan berjumlah 25 soal pilihan berganda. Berikut rincian hasil uji validitas tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 dibawah ini.
Tabel 3.4
Rekapitulasi Validitas Item Alat Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
No.Soal Koefisien Interpretasi
(32)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2 0,412 Valid cukup
3 0,398 Valid rendah
4 0,431 Valid sedang
5 0,017 Tidak Valid
6 0,511 Valid sedang
7 0,578 Valid sedang
8 0,366 Valid rendah
9 0,460 Valid sedang
10 0,478 Valid sedang
11 -0,118 Tidak Valid
12 0,454 Valid sedang
13 0,593 Valid sedang
14 -0,185 Tidak Valid
15 0,470 Valid sedang
16 0,316 Valid rendah
17 0,444 Valid sedang
18 0,554 Valid sedang
19 0,443 Valid sedang
20 0,305 Valid rendah
21 0,449 Valid sedang
22 0,502 Valid sedang
23 0,597 Valid sedsng
(33)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
25 -0,223 Tidak Valid
26 0,375 Valid rendah
27 0,493 Valid sedang
28 0,392 Valid rendah
29 0,538 Valid sedang
2. Pengujian Reliabilitas
Arikunto (2010:221) mengungkapkan bahwa reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Suatu instrumen dikatakan reliable jika cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik, tidak bersifat tendensius, dan dapat dipercaya, datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya hingga berapa kali pun diujicobakan, hasilnya tetap sama.
r11 = ∑
(Arikunto, 2009:109) keterangan :
r11 = koefisien reliabilitas yang dicari
n = jumlah butir soal = varians butir soal = varians skor test
Kriteria Reliabilitas Cronbach’s Alpha: Jika > , maka reliable Jika , maka tidak reliable
Dalam penelitian ini, untuk menghitung reliabitas tes kemampuan ditentukan melalui perhitungan koefisien korelasi dengan menggunakan
(34)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cronbach-Alpha. Data diolah dengan menggunakan SPSS 21 dan diperoleh nilai r. interpretasi dari nilai reliabilitas tersebut dapat dilihat pada table 3.5.
Table 3.5
Interpretasi Koefisien Korelasi Reliabilitas
Koefisien Korelasi Interpretasi
0,90 < r11 < 1,00 Sangat tinggi
0,60 < r11 < 0,90 Tinggi
0,40 < r11 < 0,60 Sedang
0,20 < r11 < 0,40 Rendah
r11 < 0,20 Sangat rendah
Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan, diperoleh nilai koefisien r sebesar 0,830. Artinya soal-soal yang diujicobakan memiliki reliabiltas tinggi. Perhitungan reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6
Reliabilitas Item Alat Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
3. Uji Daya
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on
Standardized Items
N of Items
(35)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembeda
Menurut Arikunto (2009:211), “Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dengan siswa yang bodoh (berkemampuan rendah).” Untuk mengetahui perbedaan kemampuan siswa tersebut dapat menggunakan rumus sebagai berikut:
DP = D = - = -
(Arikunto, 2009:213) Keterangan :
D = Daya pembeda
= Banyaknya siswa kelompok atas = Banyaknya siswa kelompok bawah
= Banyaknya siswa kelompok atas menjawab soal dengan benar = Banyaknya siswa kelompok bawah menjawab soal dengan benar
= Proporsi siswa kelompok atas menjawab soal dengan benar = Proporsi siswa kelompok bawah menjawab soal dengan benar Untuk mengklasifikasikan daya pembeda soal, digunakan interpretasi daya pembeda yang dapat dilihat pada tabel 3.7.
Table 3.7
Interpretasi Daya Pembeda
Rentang Interpretasi
DP < 0,00 Tidak Baik
0,00 < DP < 0,20 Jelek 0,20 < DP <0,40 Cukup 0,40 < DP < 0,70 Baik 0,70 < DP < 1,00 Sangat Baik Sumber: Arikunto (2009:218)
(36)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan hasil perhitungan daya pembeda, dari 29 soal yang diujicobakan, terdapat 3 soal berkategori tidak baik dan 1 soal berkategori jelek. 3 soal berkategori cukup, 18 soal berkategori baik, dan 4 soal berkategori baik sekali. Hasil perhitungan daya pembeda tersebut dapat dilihat pada tabel 3.8.
Table 3.8
Interpretasi Daya Pembeda Soal Tes Pemahaman Konsep
No. Butir Soal Indeks DP (%) Interpretasi
1 0,750 Baik Sekali
2 0,416 Baik
3 0,416 Baik
4 0,416 Baik
5 0,000 Jelek
6 0,583 Baik
7 0,75 Baik Sekali
8 0,50 Baik
9 0,416 Baik
10 0,416 Baik
11 -0,833 Tidak Baik
12 0,500 Baik
13 0,500 Baik
14 -0,833 Tidak Baik
15 0,416 Baik
16 0,416 Baik
17 0,500 Baik
18 0,666 Baik
19 0,333 Cukup
20 0,416 Baik
21 0,666 Baik
(37)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23 0,833 Baik Sekali
24 0,333 Cukup
25 -1,666 Tidak Baik
26 0,333 Cukup
27 0,750 Baik Sekali
28 0,416 Baik
29 0,666 Baik
4. Uji Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran suatu item menunjukkan apakah butir soal termasuk sukar, sedang ataupun mudah.Tingkat kesukaran soal inipun dihitung dengan menggunakan bantuan Anatest. Adapun kriteria untuk tingkat kemudahan soal dapat dilihat pada tabe 3.9.
Table 3.9
Kriteria Tingkat Kesukaran Soal
Rentang Interpretasi
0,00 < TK < 0,30 Sukar
0,31< TK < 0,70 Sedang
0,70 < TK <1,00 Mudah
Sumber: Arikunto (2009:210) Berdasarkan perhitungan tingkat kesukaran soal kemampuan pemahaman konsep pada soal pilihan berganda, terdapat 4 soal kategori sukar, 13 soal interpretasi sedang, dan 12 soal kategori mudah.
Table 3.10
Interpretasi Tingkat Kesukaran Soal Tes Kemampuan Pemahaman Konsep
(38)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 0,52 Sedang
2 0,72 Mudah
3 0,84 Mudah
4 0,65 Sedang
5 0,11 Sukar
6 0,81 Mudah
7 0,68 Sedang
8 0,77 Mudah
9 0,72 Mudah
10 0,63 Sedang
11 0,06 Sukar
12 0,61 Sedang
13 0,77 Mudah
14 0,04 Sukar
15 0,72 Mudah
16 0,72 Mudah
17 0,75 Mudah
18 0,75 Mudah
19 0,54 Sedang
20 0,79 Mudah
21 0,65 Sedang
22 0,45 Sedang
23 0,47 Sedang
24 0,79 Mudah
25 0,09 Sukar
26 0,36 Sedang
27 0,52 Sedang
28 0,70 Sedang
(39)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan 29 soal pilihan berganda yang diujicobakan, terdapat 25 soal pihan ganda yang dapat digunakan dalam tes kemampuan pemahaman konsep. Rincian hasil uji coba tersebut dapat dilihat pada tabel 3.11.
Tabel 3.11
Rincian Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman Konsep Butir
Soal Validitas
Reliabilitas Tingkat Daya
Pembeda
Keterangan Nilai Kriteria Kesukaran
1 Valid 0,830 Tinggi Sedang Baik Sekali Dipakai
2 Valid Mudah Baik Dipakai
3 Valid Mudah Baik Dipakai
4 Valid Sedang Baik Dipakai
5 Tidak Valid Sukar Jelek Tidak Dipakai
6 Valid Mudah Baik Dipakai
7 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai
8 Valid Mudah Baik Dipakai
9 Valid Mudah Baik Dipakai
10 Valid Sedang Baik Dipakai
11 Tidak Valid Sukar Tidak Baik Tidak Pakai
12 Valid Sedang Baik Dipakai
(40)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
14 Tidak Valid Sukar Tidak Baik Tidak Dipakai
15 Valid Mudah Baik Dipakai
16 Valid Mudah Baik Dipakai
17 Valid Mudah Baik Dipakai
18 Valid Mudah Baik Dipakai
19 Valid Sedang Cukup Dipakai
20 Valid Mudah Baik Dipakai
21 Valid Sedang Baik Dipakai
22 Valid Sedang Baik Dipakai
23 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai
24 Valid Mudah Cukup Dipakai
25 Tidak Valid Sukar Tidak Baik Tidak Dipakai
26 Valid Sedang Cukup Dipakai
27 Valid Sedang Baik Sekali Dipakai
28 Valid Sedang Baik Dipakai
29 Valid Sedang Baik Dipakai
H.Teknik Pengolahan dan Analisis Data 1. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh berupa hasil pretest, dan posttest penguasaan konsep. Setelah diperoleh data dari kedua kelas tersebut maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
(41)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Penskoran
Skor untuk soal pilihan ganda ditentukan berdasarkan metode Rights Only, yaitu jawaban benar diberi skor satu (1) dan jawaban salah atau butir soal yang tidak dijawab diberi skor nol (0). Skor setiap siswa ditentukan dengan menghitung jumlah jawaban yang benar. Menurut Arikunto (2009:229-230) pemberian skor dihitung dengan menggunakan rumus:
S = ∑ Keterangan:
S = Skor mentah siswa
Rn = Skor untuk soal n (0 atau 1)
2. Menghitung nilai Normalisasi Gain (N-Gain) dengan menggunakan rumus Hake (1991), sebagai berikut:
Normalisasi Gain = Keterangan :
= Skor posttest
= Skor pretest
= Skor maksimal ideal
Gain yang dinormalisasi ( ) ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan pemahaman konsep pada konsep materi pasar modal mata pelajaran ekonomi dan untuk menguji hipotesis penelitian berdasarkan desian factorial sebagai berikut :
Tabel 3.12 Kategori Tingkat
Batasan Interpretasi
> 0,7 Tinggi
(42)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
< 0,3 Rendah
Hake (1991) Dalam penelitian ini melibatkan variabel faktor kelas yaitu kelas XI-3 IIS (Peminatan) dan Kelas XI-1&4 MIA (Lintas minat) dan variabel dependen yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Tim Assisted Individualization (TAI) dan model Pembelajaran Kooperatif Student tipe Teams Achievement Division (STAD). Penelitian ini diawali dengan menguji persyaratan statistic yang diperlukan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis.
2. Teknik Analisis Data
Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu.
2.1. Uji Normalitas.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui kondisi data apakah berdistribusi normal atau tidak. Apabila hasil pengujian menunjukkan bahwa sebaran data berdistribusi normal, maka pengujian dilanjutkan dengan uji homogenitas dan sebaliknya apabila sebaran data berdistribusi tidak normal maka tidak dilanjutkan dengan uji homogenitas.
Kondisi data berdistribusi normal menjadi syarat untuk menguji hipotesis menggunakan statistik parametrik. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan Kolmogrov-smirnov, dengan aplikasi SPSS 21, untuk menguji apakah sampel yang diselidiki berdistribusi normal atau tidak dilakukan dengan kaidah Asymp Sig atau nilai p. Sedangkan jika hasil pengujian menunjukan bahwa sebaran dari salah satu atau semua data tidak berdistribusi normal, maka untuk menguji perbedaan dua rata-rata digunakan analisis statistika non-parametrik yaitu uji Two Related Samples menggunakan uji Wilcoxon (Trihendradi, 2013:132-133), uji Two Independent Samples menggunakan uji Mann-Whitney, (Trihendradi, 2013:123-126). Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan terhadap skor pretest, postest, dan n-gain dari dua kelas eksperimen.
(43)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perumusan hipotesisnya sebagai berikut :
1. Ho : Data sampel berdistribusi normal 2. H1 : Data sampel tidak berdistribusi normal
Adapun interpretasi dari uji normalitasnya dengan melihat nilai sig sebagai berikut.
a. Jika nilai sig lebih besar dari tingkat alpha 5% (sig > 0,05), dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang sebarannya berdistribusi normal.
b. Jika nilai sig lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig < 0,05), dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau sebarannya berdistribusi tidak normal.
2.2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel, sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji homogenitas menggunakan uji kesamaan varian (Uji Levene’s). Apabila sebaran data tidak normal, maka uji homogenitas varian ini tidak dilakukan dan langsung menguji kesamaan dua rata-rata independen secara non-parametrik.
Perumusan hipotesisnya sebagai berikut :
Ho : Kedua kelas penelitian mempunyai varian populasi sama H1 : Kedua kelas penelitian mempunyai varian populasi berbeda
Kriteria penilaian yang digunakan yaitu Signifikansi < 0,05 maka disimpulkan bahwa varian kelompok data berbeda atau Ho ditolak, dan jika Signifikansi > 0,05 maka disimpulkan bahwa varian kelompok data adalah sama atau Ho diterima.
(44)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Setelah menguji normalitas dan homogenitas data, selanjutnya dilakukan uji hipotesis. Uji hipotesis ini menggunakan uji statistik uji wilcoxon, uji Mann-Whitney dan uji T (T-Test), diolah menggunakan SPSS 21. Dimana uraian dari pengujian yang telah disebutkan diatas sebagai berikut :
1. Uji Wilcoxon
Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan nilai variabel/ sampel berpasangan atau berhubungan (Trihendradi, 2013:132), dan dapat digunakan untuk pengujian tidak normalitas.
Perumusan hipotesisnya sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai median H1 : Terdapat perbedaan nilai median
Dengan menggunakan taraf siginifikansi £ = 0,05 atau 5%, maka kriteria pengujiannya sebagai berikut :
a. Jika P-value sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak
b. Jika P-value sig (2-tailed) lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima.
2. Uji Mann-Whitney
Uji ini digunakan untuk menguji perbedaan nilai variabel/ sampel tidak berpasangan atau tidak berhubungan (Trihendradi, 2013:123-126), dan dapat digunakan untuk pengujian tidak normalitas.
Perumusan hipotesisnya sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai median H1 : Terdapat perbedaan nilai median
Dengan menggunakan taraf siginifikansi £ = 0,05 atau 5%, maka kriteria pengujiannya sebagai berikut :
a. Jika P-value sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak
b. Jika P-value sig (2-tailed) lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima 3. Uji-T
(45)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji-t digunakan jika data yang dianalisis berdistribusi normal dan mempunyai varian homogen. Ukuran data pada uji-t ini memakai mean (rata-rata) sebagai nilai tengah (trihendradi, 2013:88).
Perumusan hipotesisnya sebagai berikut : Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai median H1 : Terdapat perbedaan nilai median
Dengan menggunakan taraf siginifikansi £ = 0,05 atau 5%, maka kriteria pengujiannya sebagai berikut :
c. Jika P-value sig. (2-tailed) kurang dari 0,05, maka Ho ditolak
(1)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA Sumber dari buku dan Jurnal:
Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anderson, Lorin W & David R. Krathwol. (2010). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta:Pustaka Belajar.
. (2001). Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen (Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom). Yogyakarta:Pustaka Belajar.
Awofala, A. O. A, A. Aboyami, Arigbabu. A.A, Awofala,A.A. Volume 6, Number 1, (2013). Effects Of Framing And Team Assisted Individualised Instructional Strategies On Senior Secondary School Student’s Attitudes Toward Mathematics. Jurnal.
Andayani, Sudirman, Askury. Penerapan Pembelajaran Team Assisted Individualization (TAI) Dalam Pembelajaran Matematika Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Kelas VIII SMP Ardjuna Malang. Universitas Negeri Malang. Jurnal.
Abidin, Zainul , Saputro, Suprihad. (2005). Strategi Pembelajaran. Malang: FIP UM Press.
Arikunto, S.(2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Asri, Budiningsih, C., 2005. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Baharuddin dan Wahyuni.(2010) Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Ar-ruzz Media.
, 2008. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, Baharuddin dan Wahyuni.(2010) Teori Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta : Ar-ruzz Media.
Cahyo, Agus N (2013). Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar Teraktual dan Terpopuler.Yogyakarta : Diva Press
Creswell, J.W., 2003. Research Design. Qualitative, Quantitative, and Mixed approach. 2nd ed., Sage Publications, London.
(2)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dahar, R.W. (2006). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:Erlangga. Djaali. (2012). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Gazali, M, Riyadi, Roswitha, M, Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Asssited Individualization Guide Note Taking (TAI GNT) Ditinjau Dari Kemandirian Belajar Siswa. Jurnal.
Gredler, Margaret, E. Edisi 6, (2011), Learning and Instruction, Teori dan Aplikasi. Jakarta, Kencana Prenada Media Group.
Gunawan, R, dkk. (2013). Pengaruh Minat dan Cara Belajar Terhadap Belajar Akuntansi Siswa. Pendidikan Ekonomi Fakultas Ilmu Pendidikan Sosial. Universitas Lampung. Bandar Lampung. Jurnal.
Hamalik, O. (2001). Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hartati. (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) dan Structured Numbered Head (SNH) Terhadap Pemahaman Konsep Pada Pembelajaran IPS (Studi Kuasi Eksperimen di SMPN Sukatani Bekasi). Tesis.
Huda, M. (2013). Cooperative Learning “Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan”. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
(2014). Cooperative Learning “Metode, Teknik, Struktur dan Model
Penerapan”. Yogyakarta, Pustaka Pelajar.
Isa, dkk. (2011). Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif STAD pada Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP N 1 Darul Kamal. Jurnal.
Hudoyo, H., 1988. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta : DepDikbud. Isjoni, H. (2010). Cooperative Learning: Efektivitas Pembelajaran Kelompok.
Bandung: Alfabeta.
(2011). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(2013). Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
(3)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kemendikbud. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurniawan, dkk. (2013). Pengaruh Lingkungan Belajar, Minat Belajar dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran TIK Kelas X SMAN I Mungkid. Magelang. Jurnal.
Lie, A. (2008). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
. (2014). Cooperative Learning: Mempraktekkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo). Muhaimin, 2002. Paradigma Pendidikan Islam, Bandung Remaja Rosdakarya. Nana Sudjana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.
Pambudi, P.A, Volume 2, Nomor. 3. (2014). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Dan TGT (Team Games Tournament) Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas XI IPS SMA XXX Tahun 2014). Jurnal.
Paryono, dkk. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tim Assisted Individualization (TAI) Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Kebebasan Berorganisasi. Jurusan PGSD. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.Jurnal.
Rahayu, T. (2013). Pengaruh Model Cooperative Learning Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Pemahaman Konsep Ekonomi (Studi Eksperimen Pada Pelajaran Ekonomi Materi Tahap Pencatatan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa Kelas XI IPS SMAIT As Syifa Boarding School Subang Tahun Ajaran 2012/2013). Tesis. Rahman, Agus. (2000). Menyoal Pendidikan Budi Pekerti/Moral. Buletin Pelangi Pendidikan.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: Raja Grafindo.
Ruseffendi. 1998. Dasar-Dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang-bidang N on eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.
(4)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sagala, Syaiful. 2009. Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan.
Bandung: Alfabeta.
Sardini. (2013). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XI IPS MAN Pontianak. Jurusan Pendidikan IPS. Universitas Tanjung Pura.Pontianak. Artikel Penelitian.
Setianingsih, A. (2013). Kajian Teoritis Hubungan Kompetensi Dan Motivasi Berprestasi Guru Dengan Kinerja Guru.Prosiding Seminar Nasional & Call For Papers. Jurnal.
Sudjana, N. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. 2013. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press
Sugiono, (2009). Metode Penelitian Kuantitatif &Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta.
Sugiono, (2013). Metode Penelitian Kuantitatif &Kualitatif dan R&D, Bandung, Alfabeta.
Suparlan, (2008). Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta:Hidayat Publishing.
Suherman, E. dkk. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Universitas Pendidikan Indonesia: Jurusan Pendidikan Matematika.
Sumadi, Suryabrata. (1998). Psikologi Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada .
Slavin, R.E. (1994). Cooperative Lear Learning, Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Penerbit Nusa Media.
(2005). Coperative Learning, Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.
(2005). Cooperative Learning, Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Penerbit Nusa Media.
(2009). Cooperative Lear Learning, Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Penerbit Nusa Media.
(2010). Cooperative Lear Learning, Teori, Riset dan Praktik, Bandung: Penerbit Nusa Media.
(5)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Slameto.( 2010 ). Belajar dan Faktor – faktor yang mempengaruhi. Jakarta. Rineka Cipta
Suyono dan Hariyanto, 2011.Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, (Konsep Landasan, dan Implementasinya pada KTSP). Jakarta : Kencana.
Trianto. (2007).Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Jakarta :Prestasi Pustaka.
Trihendradi, C. 2013. Langkah Mudah Menguasai SPSS 21. Yogyakarta: C.V Andi.
Wahyudi, I. (2012). Pengaruh Pembelajaran Collaborative MURDER (Mood, Understanding, Recall, Detect, Elaborate, Review) Terhadap Motivasi Belajar dan Pemahaman Konsep IPS (Studi Kuasi Eksperimen dalam Pembelajaran IPS di kelas VII SMP Negeri 1 Pangalengan). Tesis.
Wina, Sanjaya. (2008). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Winkel, WS (1997). Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia.
Wulandari, E, Volume X, No.1, (2012). Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievements Division (STAD) Berbantu Media Monopoli Dalam Peningkatan Aktivitas Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Godean. Jurnal.
Warawudhi, R, Volume 10, No.1. (2012). English Reading Achievement: Student Teams-Achievement Division (STAD) vs Lecture Method for EFL Learners.
Jurnal.
Zaini, H. (2008). Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:Pustaka Insan Madani. Sumber dari Internet :
Budiyono. (2008). Desain Eksperimen. Hand out. Di akses pada tanggal 5 Pebruari 2015 Pukul 08.00 Wib.
Maimunah, Sharif. (2001).Pembelajaran Secara Konstruktivisme / Pusat Per kembangan Kurikulum, Kementerian Pendidikan Malaysia. Bibliografi: ms. ISBN 983-2340-32-2.
(6)
Veraningsih Sitanggang, 2015
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED
INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam (http://web.moe.gov.my/bpk/bsk/bpanduan/konstruktivisme.pdf) (diakses pada tanggal 16 januari 2015 pukul 16.00 wib).
Santyasa, W.(2007). Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA Dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Pendidikan Ganesha. Tersedia di http://www.freewebs.com/santyasa/pdf2/Pengembangan Pemahamanan Konsep. Desember 2015 pukul 09.00 wib).