SKRIPSI DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA REMEDIASI BAGI SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20182019 PADA MATERI KOORDINAT KARTESIUS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA REMEDIASI BAGI
SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2018/2019 PADA MATERI KOORDINAT KARTESIUS

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :
Antonia Handhita Puspitarini
141414046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA REMEDIASI BAGI
SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2018/2019 PADA MATERI KOORDINAT KARTESIUS

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Disusun oleh :
Antonia Handhita Puspitarini
141414046

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA
2019

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA REMEDIASI BAGI
SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2018/2019 PADA MATERI KOORDINAT KARTESIUS

Disusun oleh:
Antonia Handhita Puspitarini
141414046

Telah disetujui oleh:

tanggal, 15 Januari 2019


ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Serahkanlah

perbuatanmu

kepada

Tuhan,

maka

terlaksanalah segala rencanamu.” ~ Amsal 16 : 3


Puji

syukur

kepada

Tuhan,

dengan

ini

skripsi

saya

persembahkan untuk :
Tuhan Yesus Kristus, kedua orangtuaku Bapak Yohanes
Sujihandana dan Ibu Linda Diah Pitaloka yang selalu
mendukung


dan

memberikan

motivasi,

serta

sahabat-

sahabatku yang telah berjuang dalam suka maupun duka.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 18 Januari 2019
Penulis

Antonia Handhita Puspitarini

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama

: Antonia Handhita Puspitarini

NIM


: 141414046

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR DAN UPAYA REMEDIASI BAGI
SISWA KELAS VIII C SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN
AJARAN 2018/2019 PADA MATERI KOORDINAT KARTESIUS.
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola
di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin
dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta,
Pada tanggal 18 Januari 2019
Yang menyatakan

Antonia Handhita Puspitarini


vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
Antonia Handhita Puspitarini, 2019. Diagnosis Kesulitan Belajar dan Upaya
Remediasi Bagi Siswa Kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun
Ajaran 2018/2019 Pada Materi Koordinat Kartesius. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui kesalahan-kasalahan yang
dilakukan siswa ketika mengerjakan soal koordinat kartesius, (2) mengetahui
faktor penyebab kesulitan belajar pada siswa, dan (3) mengetahui bagaimana
pengaruh pembelajaran remedial yang dilaksanakan dalam membantu mengatasi
kesulitan belajar siswa ketika mengerjakan soal koordinat kartesius.
Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes awal yang berfungsi
juga sebagai tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan belajar siswa dalam
mengerjakan soal koordinat kartesius, wawancara siswa dan guru untuk
mengetahui faktor penyebab kesulitan belajar, lalu tes remedial yang digunakan

untuk mengetahui pengaruh pembelajaran remedial yang dilaksanakan dalam
mengatasi kesulitan belajar siswa.
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa (1) kesalahan yang dialami
siswa terletak pada kesalahan dalam memahami materi koordinat kartesius, karena
kurangnya pemahaman konsep pada materi koordinat kartesius, (2) faktor-faktor
penyebab kesulitan siswa antara lain faktor internal yaitu kurangnya persiapan
belajar, kurangnya motivasi belajar, kurangnya penguasaan terhadap materi.
Faktor eksternal yaitu suasana belajar di sekolah maupun di rumah yang kurang
mendukung, dan (3) Pembelajaran remedial yang dilakukan dengan metode tanya
jawab dapat membantu mengatasi kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa,
ditandai dengan adanya penurunan kesalahan siswa serta adanya peningkatan hasil
belajar pada materi koordinat kartesius setelah diadakannya pembelajaran
remedial. Hal ini dapat terlihat dari perbandingan hasil tes awal dan hasil tes
remedial.

Kata kunci: diagnosis kesulitan belajar, koordinat kartesius, remedial.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


ABSTRACT
Antonia Handhita Puspitarini. 2019. Diagnosis on Learning Difficulties and
Remediation Efforts for Students of Class VIII C BOPKRI 3 Yogyakarta Junior
High School Academic Year 2018/2019 in The Topic of Cartesian Coordinate.
Thesis. Mathematics Education Study Program, Department of Mathematics
and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
The research aimed (1) to know students mistakes in doing test about
Cartesian coordinate, (2) to know the factors of students difficulties in learning,
and (3) to know how remedial learning helps the students to overcome the
learning difficulties in doing test about Cartesian coordinate.
This research was conducted by giving a preliminary test that also
functions as a diagnostic test to determine student learning difficulties in working
on the Cartesian coordinate questions, interviewing students and teachers to find
out the factors of students difficulties learning, then remedial tests used to
determine the effect of remedial learning carried out in overcoming student
learning difficulties.
Based on the results of the study, it was found that (1) the errors
experienced by students lay in errors in understanding the Cartesian coordinate

material, due to a lack of conceptual understanding of the Cartesian coordinate
material, (2) the factors causing student difficulties include internal factors, lack
of preparation, lack of motivation learning, lack of mastery of material. External
factors, namely the learning atmosphere at school and at home that is not
supportive, and (3) Remedial learning conducted by the question and answer
method can help overcome the difficulties experienced by students, marked by a
decrease in student errors and an increase in learning outcomes in the material
Cartesian coordinate after the holding of remedial learning. This can be seen
from the comparison of the results of the initial tests and remedial test results.

Keywords: diagnosis of learning difficulties, Cartesian coordinate, remedial.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Diagnosis Kesulitan Belajar dan Upaya
Remediasi Bagi Siswa Kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran
2018/2019 Pada Materi Koordinat Kartesius.” Pembuatan skripsi ini bertujuan
untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Selama penulisan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis
alami. Namun, tentunya banyak pihak yang telah membantu dan membimbing
penulis. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1.

Bapak Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan.

2.

Bapak Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

3.

Bapak Beni Utomo, M.Sc. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika dan juga selaku dosen pembimbing yang telah menyediakan
waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulisan skripsi ini.

4.

Ibu Atun Pratiwi, M.PdK selaku Kepala SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang
telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5.

Ibu Dra. Adjeng Prihatanti Siwi selaku Guru Bidang Studi Matematika SMP
BOPKRI 3 Yogyakarta yang telah membantu dalam melaksanakan
penelitian.

6.

Siswa – siswa SMP BOPKRI 3 Yogyakarta tahun pelajaran 2018/2019 yang
telah membantu dalam pelaksanaan penelitian.

7.

Kedua orang tuaku, Yohanes Sujihandana dan Linda Diah Pitaloka serta
seluruh keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan, kasih sayang, dan
dorongan kepada penulis.

8.

Sahabat – sahabatku Nadia, Elen, Siwi, Ambar, Raras, dan Geima yang sudah
memberikan makna persahabatan serta semangat dan kebersamaannya selama
ini.

9.

Seluruh teman – teman Pendidikan Matematika angkatan 2014 yang telah
berjuang bersama selama ini. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan yang
telah berperan dalam penulisan skripsi ini.
Penulis mengucapkan terima kasih dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat.

Yogyakarta, 18 Januari 2019

Penulis

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................... v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................ vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 4
D. Pembatasan Masalah ............................................................................... 4
E. Batasan Istilah ......................................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 7
A. Belajar ..................................................................................................... 7
B. Belajar Tuntas .......................................................................................... 8
C. Kesulitan Belajar ..................................................................................... 9
1.

Pengertian Kesulitan Belajar ........................................................... 9

2.

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ............................................... 10

D. Diagnosis Kesulitan Belajar .................................................................. 11
E. Koordinat Kartesius ............................................................................... 17

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

F. Pembelajaran Remedial ......................................................................... 20
G. Kategori Jenis Kesalahan ...................................................................... 22
H. Kerangka Berpikir ................................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 25
A. Jenis Penelitian ...................................................................................... 25
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan ............................................................ 25
C. Objek dan Subjek Penelitian ................................................................. 25
D. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 26
1.

Metode Tes .................................................................................... 26

2.

Metode Wawancara ....................................................................... 26

E. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 27
1.

Tes Awal ....................................................................................... 27

2.

Tes Remedial ................................................................................. 28

3.

Wawancara .................................................................................... 28

F. Validitas dan Reliabilitas....................................................................... 29
G. Teknik Analisis Data ............................................................................. 32
H. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................. 33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................... 35
A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 35
B. Hasil Analisis Data ................................................................................ 37
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan .......................................................... 39
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 66
A. Kesimpulan ............................................................................................ 66
B. Saran ...................................................................................................... 67
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69
LAMPIRAN ......................................................................................................... 71

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Soal Uji Coba ....................................................................................72
Lampiran 2. Kunci Jawaban Soal Uji Coba ...........................................................74
Lampiran 3. Rekap Jawaban Siswa Kelas VIII B Dalam Soal Uji Coba...............77
Lampiran 4. Perhitungan Validitas Soal Uji Coba .................................................78
Lampiran 5. Perhitungan Reliabilitas Uji Coba Tes Hasil Belajar ........................86
Lampiran 6. Validitas dan Reliabilitas Soal Uji Coba Menggunakan SPSS ........92
Lampiran 7. Soal Tes Diagnostik ...........................................................................94
Lampiran 8. Lembar Jawaban Tes Diagnostik.......................................................96
Lampiran 9. Soal Tes Remedial ...........................................................................115
Lampiran 10.Kunci Jawaban Soal Tes Remedial ................................................117
Lampiran 11.Lembar Jawaban Tes Remedial ......................................................122
Lampiran 12.Pedoman Wawancara .....................................................................136
Lampiran 13.Transkrip Wawancara Guru ...........................................................137
Lampiran 14.Transkrip Wawancara Siswa ..........................................................138
Lampiran 15.Lembar validasi dosen ....................................................................147
Lampiran 16.Lembar validasi guru ......................................................................151
Lampiran 17.Dokumentasi kegiatan ....................................................................155

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Jarak Titik Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y....................................... 18
Tabel 3.1 Kisi-kisi Soal Tes Awal ........................................................................ 27
Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Remedial .................................................................. 28
Tabel 3.3 Tabel Tingkat Korelasi.......................................................................... 30
Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas ......................................................................... 32
Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian .............................................................. 35
Tabel 4.2 Validitas Uji Coba Soal......................................................................... 36
Tabel 4.3 Nilai Tes Awal Kelas VIII C ................................................................ 38
Tabel 4.4 Nilai Tes Remedial Kelas VIII C .......................................................... 39
Tabel 4.5 Ketuntasan Tes Awal Kelas VIII C....................................................... 40
Tabel 4.6 Daftar Nilai Siswa yang Mengalami Kesulitan Belajar ........................ 41
Tabel 4.7 Analisis Kesalahan Belajar Siswa pada Materi Koordinat Kartesius ... 42
Tabel 4.8 Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal.......................................... 56
Tabel 4.9 Rekapitulasi Kesalahan Yang Dilakukan Siswa ................................... 57
Tabel 4.10 Skor dan Nilai Tes Remedial Siswa Kelas VIII C .............................. 61
Tabel 4.11 Kesulitan Siswa Pada Tes Diagnostik dan Tes Remedial ................... 62
Tabel 4.12 Nilai Tes Diagnostik dan Tes Remedial Kelas VIII C ........................ 64
Tabel 4. 13 Perbandingan Rata-rata Tes Diagnostik dan Tes Remedial ............... 65

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Koordinat Kartesius........................................................................... 17
Gambar 2.2 Koordinat Titik-Titik pada Koordinat Kartesius ............................... 18
Gambar 2.3 Absis dan Ordinat .............................................................................. 19
Gambar 2.4 Empat Kuadran Bidang Koordinat .................................................... 20

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
mengandung banyak konsep-konsep abstrak dan menggunakan pola pikir
deduktif dalam mempelajarinya artinya suatu teori matematika dapat diterima
kebenarannya apabila telah dibuktikan secara umum, sehingga matematika
dinilai sebagai mata pelajaran yang tidak mudah untuk dipelajari oleh peserta
didik di sekolah. Pelajaran matematika merupakan pelajaran yang pokok dan
wajib dipelajari di setiap jenjang pendidikan mulai dari SD hingga perguruan
tinggi karena ilmu dasar matematika penting digunakan di dalam semua aspek
kehidupan. Materi matematika yang dipelajari sifatnya berkesinambungan,
dalam artian materi-materi dasar yang sudah dipelajari di sekolah dasar akan
digunakan di jenjang pendidikan menengah pertama dan menengah atas.
Unsur matematika yang abstrak dan membutuhkan pengetahuan matematis
yang kuat mengharuskan siswa untuk dapat menguasai setiap pokok materi
pembelajaran matematika dengan baik, supaya jenjang-jenjang selanjutnya
siswa tidak mengalami kesulitan.
Namun dalam proses pembelajaran, khususnya mata pelajaran
matematika tidak jarang terdapat siswa yang mengalami kesulitan dalam
menguasai materi, meskipun begitu ada juga siswa yang bisa menguasai
materi. Menurut Entang (1984 : 13) kesulitan belajar bisa dipengaruhi oleh

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

banyak hal, baik dari dalam maupun dari luar diri siswa sendiri. Faktor
dari dalam diri siswa misalnya, intelegensi, kelemahan fisik, gangguan yang
bersifat emosional, sifat dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan
pelajaran-pelajaran tertentu. Sedangkan faktor dari luar antara lain, proses
belajar mengajar yang tidak merangsang murid untuk aktif antisipatif, beban
belajar yang terlalu berat, metode mengajar yang kurang memadai, kurangnya
alat dan sumber belajar, serta situasi rumah yang kurang mendorong untuk
melakukan aktivitas belajar. Untuk mengetahui kesulitan-kesulitan siswa, guru
perlu mendiagnosa kesulitan yang dialami oleh siswa.
Beberapa materi pada pelajaran matematika yang dianggap sulit salah
satunya adalah materi mengenai sistem koordinat kartesius. Sistem koordinat
kartesius adalah suatu sistem untuk menentukan posisi titik atau benda dalam
bidang koordinat menggunakan dua bilangan yang dinyatakan sebagai
pasangan terurut (𝑥, 𝑦). Kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa dalam

materi ini adalah menjelaskan kedudukan titik dalam bidang koordinat
kartesius

yang

dihubungkan

dengan

masalah

kontekstual.

Dengan

diberikannya materi ini, diharapkan siswa mampu untuk dapat menguasainya,
antara lain memahami konsep dan dapat dimanfaatkan untuk menyelesaikan
masalah yang ada pada materi koordinat kartesius.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII yang
mengajar di SMP BOPKRI 3 Yogyakarta yang dilakukan dalam rangka untuk
mengetahui

kesalahan-kesalahan

yang

dilakukan

oleh

siswa

ketika

menyelesaikan soal-soal terkait materi koordinat kartesius yang menyebabkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

siswa mengalami kesulitan, guru mengungkapkan bahwa kesalahan siswa
dalam menyelesaikan soal-soal tersebut disebabkan karena siswa belum
memahami konsep. Dengan minimnya pemahaman siswa terhadap konsep
matematika menimbulkan kesulitan. Siswa yang mengalami kesulitan dapat
melakukan kesalahan dalam menjawab soal-soal yang diberikan. Kesalahankesalahan yang ditimbulkan dapat berbeda-beda sesuai dengan kemampuan
siswa dalam menyelesaikan masalah. Misalnya siswa diminta untuk
menentukan jarak terhadap sumbu-sumbu koordinat, seringkali siswa terbalik
dalam menentukan jarak terhadap sumbu-x dan sumbu-y, kemudian siswa
juga melakukan kesalahan dalam menentukan titik pada sumbu-x dan sumbuy. Permasalahan lain yang ditemukan oleh guru adalah kurangnya keaktifan
siswa dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Ada beberapa siswa yang
belum memahami materi tetapi tidak mau bertanya ke guru maupun ke teman
sehingga siswa mengalami kesulitan.
Berdasarkan paparan tersebut, maka penulis hendak melakukan
penelitian dan menerapkan pembelajaran remedial kepada siswa-siswa sekolah
menengah pertama yang mengalami kesulitan belajar matematika khususnya
pada materi koordinat kartesius yang kemudian ditindak lanjuti dengan upaya
remedial. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “ Diagnosis Kesulitan Belajar dan Upaya Remediasi Bagi Siswa Kelas
VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta Tahun Ajaran 2018/2019 Pada Materi
Koordinat Kartesius”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dalam penelitian ini, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Kesalahan apa saja yang dilakukan oleh siswa ketika mengerjakan soal
koordinat kartesius?
2. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar matematika
materi koordinat kartesius?
3. Apakah pengajaran remedial dapat membantu mengatasi kesulitan
belajar matematika pada materi koordinat kartesius yang dialami
subjek?

C.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan oleh siswa ketika
mengerjakan soal koordinat kartesius.

2.

Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar
matematika materi koordinat kartesius.

3.

Mengetahui apakah pengajaran remedial dapat membantu mengatasi
kesulitan belajar matematika pada materi koordinat kartesius yang
dialami subjek.

D.

Pembatasan Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini dibatasi pada upaya menemukan kesulitan
belajar matematika dalam mengerjakan soal mengenai materi koordinat
kartesius, menemukan faktor-faktor yang menjadi penyebab terjadinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

kesulitan belajar tersebut. Setelah kesulitan belajar diidentifikasi, peneliti
menyusun

upaya-upaya

untuk

mengatasi

kesulitan

tersebut

dengan

melaksanakan pembelajaran remedial.
E.

Batasan Istilah
Pada penelitian ini, peneliti membatasi istilah-istilah sebagai berikut:
1.

Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang menimbulkan hambatan
dalam proses belajar seseorang. Hambatan itu menyebabkan orang
tersebut mengalami kegagalan atau setidaknya kurang berhasil dalam
mencapai tujuan belajar.

2.

Diagnosis Kesulitan Belajar
Diagnosis kesulitan belajar adalah upaya untuk menemukan kelemahan
yang dialami oleh siswa dalam belajar dan menemukan faktor-faktor
penyebabnya baik dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa
(Entang, 1984 : 10)

3.

Pembelajaran Remedial
Pembelajaran remedial adalah upaya pendidik dalam membantu siswa
yang mendapat kesulitan dalam belajar dan mengerjakan soal-soal
yang kemudian diarahkan pada pencapaian hasil yang optimal sesuai
dengan kemampuan masing-masing siswa (Entang, 1984 : 11).
Berdasarkan istilah-istilah yang dijelaskan di atas, dapat disimpulkan

bahwa maksud dari judul penelitian ini adalah mendiagnosis siswa untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

menentukan kesulitan belajar siswa, mencari faktor-faktor penyebabnya, serta
meremediasi kesulitan belajar siswa kelas VIII C SMP BOPKRI 3 Yogyakarta
tahun ajaran 2018/2019 pada materi koordinat kartesius.
F.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagi Siswa
Penelitian ini dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar
terutama pada materi koordinat kartesius.

2.

Bagi Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai wawasan untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa dan dapat digunakan juga ketika mengadakan
diagnosis dan remediasi.

3.

Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi peneliti ketika
kelak menjadi guru dalam mengatasi kesulitan belajar yang dialami
siswanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
LANDASAN TEORI

A.

Belajar
Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku manusia
yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan proses kognitif (Syah, 2003), dengan kata lain belajar merupakan
kegiatan berproses yang terdiri dari beberapa tahap. Tahapan dalam belajar
tergantung pada fase-fase belajar, salah satu tahapannya adalah yang
dikemukakan oleh Witing, yaitu: (a) tahap acquisition, yaitu tahapan
perolehan informasi; (b) tahap storage, yaitu tahapan penyimpanan informasi.
Menurut James O. Whittaker dalam Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono (2013 : 126) belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana
tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
Menurut Burton dalam Evelin Siregar dan Hartini Nara (2010 : 4) belajar
adalah proses perubahan tingkah laku pada diri individu karena adanya
interaksi antara individu dengan individu dan individu dengan lingkungannya
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannnya.
Dari ketiga definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan.

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

B.

Belajar Tuntas
Belajar tuntas merupakan salah satu inovasi pendidikan yang bertujuan
untuk meningkatkan motivasi serta usaha belajar siswa guna mencapai
ketuntasan dalam belajar (Ischak dan Warji, 1987 : 6). Biasanya tiap jenis
mata pelajaran menetapkan tingkat ketuntasan yang berbeda sesuai dengan
persepsi terhadap tingkat kesukaran mata pelajaran tersebut. dalam konsep
KTSP kriteria ini disebut sebagai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Prinsip-prinsip belajar tuntas yang harus dilaksanakan guru, antara lain
(Suyono dan Hariyanto, 2011 : 133) :
1.

Sebagian besar siswa dalam situasi dan kondisi belajar yang
normal dapat menguasai sebagian besar bahan yang diajarkan.

2.

Guru menyusun strategi pembelajaran tuntas dimulai dengan
menetapkan tujuan-tujuan khusus (dalam KTSP adalah indikatorindikator dan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan SK dan
KD) yang hendaknya dikuasai oleh siswa. Guru juga harus
menetapkan KKM yang harus dicapai siswa.

3.

Guru memperinci bahan ajar menjadi satuan-satuan pembelajaran
yang mendukung tujuan khusus tersebut.

4.

Selain bahan ajar untuk kegiatan belajar utama, juga disusun
bahan ajar untuk kegiatan perbaikan dan pengayaan.
Tujuan ditetapkannya prinsip belajar tuntas adalah agar standar

kompetensi, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran yang hendak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

dicapai dapat tercapai secara optimal. Dengan prinsip belajar tuntas ini,
maka (1) nilai rata-rata seluruh siswa dalam satuan kelas dapat
ditingkatkan; (2) jarak antara siswa yang cepat belajar dan lambat belajar
semakin pendek.
C.

Kesulitan Belajar
1.

Pengertian Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor
inteligensi yang rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga
disebabkan oleh faktor-faktor non inteligensi (Abu Ahmadi dan Widodo
Supriyono, 2013 : 77).
Tidak hanya anak-anak yang hasil belajarnya jelas di bawah
teman seusia-sekelasnya dianggap mempunyai kesukaran belajar, tetapi
juga anak-anak yang dianggap mempunyai kemampuan tinggi (misalnya
intelegensinya tinggi) sering dianggap juga sudah mempunyai kesukaran
belajar kalau mereka hanya mencapai sama dengan rata-rata kelasnya dan
tidak dapat mencapai taraf kemampuannya sendiri yang telah didugakan
kepadanya (Koestoer Partodisastro dan Hadisuparto, 1984 : 48).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana siswa tidak dapat
belajar sebagaimana mestinya sehingga tidak mencapai hasil belajar
dengan baik, yang disebabkan karena adanya gangguan baik berasal dari
faktor internal siswa maupun faktor eksternal siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

2.

Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Menurut Entang (1984 : 28), penyebab kesulitan belajar dapat
timbul dari dua hal, yaitu:
a.

Faktor internal, yaitu faktor yang berada dan terletak pada diri siswa
itu sendiri. Hal ini mungkin disebabkan oleh:
1) Kelemahan

mental,

faktor

kecerdasan,

intelegensi

atau

kecakapan/bakat khusus yang dapat diktahui melalui tes tertentu.
2) Kelemahan fisik, pancaindra, syaraf, kecacatan atau karena sakit.
3) Gangguan yang bersift emosional.
4) Sikap dan kebiasaan yang salah dalam mempelajari bahan
pelajaran-pelajaran tertentu.
5) Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang
dibutuhkan untuk memahami bahan lebih lanjut.
b.

Faktor eksternal, yaitu faktor yang datang dari luar yang
menyebabkan timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor ini
meliputi:
1) Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak merangsang
siswa untuk aktif antisipatif.
2) Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.
3) Ketidakseragaman pola dan standar administrasi.
4) Beban belajar yang terlalu berat.
5) Metode mengajar yang kurang memadai.
6) Sering pindah sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

7) Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar mengajar.
8) Situasi rumah yang kurang mendorong untuk melakukan
aktivitas belajar.
D.

Diagnosis Kesulitan Belajar
Sebelum menetapkan alternatif pemecahan masalah kesulitan belajar
siswa, guru sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi
(upaya

mengenali

gejala dengan

cermat)

terhadap

fenomena

yang

menunjukkan kemungkinan adanya kesulitan belajar yang melanda siswa
tersebut (Muhibbin Syah, 2003 : 186). Upaya seperti ini disebut diagnosis
yang bertujuan menetapkan “jenis penyakit” yakni jenis kesulitan belajar
siswa.
Menurut Entang (1984 : 10), diagnosis kesulitan belajar adalah upaya
untuk menemukan kelemahan yang dialami oleh siswa dalam belajar dengan
cara yang sistematis yang berdasarkan gejala yang nampak yang kemudian
diarahkan dalam menemukan letak kesulitan siswa dan berusaha untuk
menemukan faktor penyebabnya baik yang mungkin terletak pada diri siswa
itu sendiri atau yang berasal dari luar diri siswa yang bersangkutan.
Langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosis kesulitan
belajar menurut Entang (1984 : 19-30) adalah sebagai berikut:
1.

Identifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar
Beberapa langkah yang dapat ditempuh dalam mengidentifikasi
siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan yaitu dengan menandai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan
mengalami kesulitan dalam belajar baik yang sifatnya umum maupun
yang sifatnya khusus dalam mata pelajaran tertentu, atau dengan teknik
meneliti nilai ujian yang tercantum dalam catatan akademik,
menganalisis hasil ujian dengan melihat tipe kesalahan yang dibuatnya,
memeriksa buku catatan pribadi, observasi pada saat proses belajar
mengajar, dan melaksanakan sosiometris untuk melihat hubungan sosial
psikologis yang terdapat pada para siswa.
2.

Melokalisasikan letaknya kesulitan (permasalahan)
Setelah menemukan kelas atau individu siswa yang diduga
mengalami kesulitan belajar, maka persoalan selanjutnya yang perlu
ditelaah adalah :
a.

Dalam mata pelajaran (bidang studi) manakah letak kesulitan
terjadi.
Dengan membandingkan angka nilai prestasi individu yang
bersangkutan dari bidang studi tertentu, sehingga akan ditemukan
pada bidang studi mana individu mengalami kesulitan.

b.

Pada kawasan tujuan belajar (aspek perilaku) yang manakan
kesulitan itu terjadi.
Seperti dikatakan oleh Burton, bahwa pada langkah ini pendekatan
yang paling tepat (jika ada) adalah menggunakan tes diagnostik.
Seperti telah dijelaskan bahwa tes diagnostik itu pada hakekatnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

adalah tes prestasi belajar. Dengan demikian dalam keadaan belum
tersedia tes diagnostik yang khusus dipersiapkan untuk keperluan
ini, maka analisa masih tetap dapat dilangsungkan dengan
menggunakan naskah jawaban ujian tengah semester atau akhir
semester.
c.

Pada bagian (ruang lingkup bahan) yang manakah kesulitan itu
terjadi.

d.

Dalam segi-segi proses belajar manakah kesulitan itu terjadi.
Dalam pelaksanaannya dapat ditempuh dengan beberapa strategi
pendekatan, yaitu pelaksanaan pengumpulan informasi dalam
rangka mengidentifikasi kasus dan permasalahan ini dapat
dilakukan dengan cara evaluasi reflektif, formatif, dan sumatif,
atau dengan desain pre-post-test dan dilakukan dengan tes
diagnostik.

3.

Lokalisasi jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mereka mengalami
berbagai kesulitan.
Pada garis besarnya penyebab kesulitan dapat timbul dari dua hal
yaitu :
a.

Faktor internal yaitu faktor yang berada dan terletak pada diri
siswa itu sendiri. Hal ini antara lain mungkin disebabkan oleh :
1) Kelemahan mental, faktor kecerdasan, intelogensi, atau
kecakapan/bakat khusus tertentu yang dapat diketahui
melalui tes tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

2) Kelemahan fisik, pancaindra, syaraf, kecacatan, karena
sakit dan sebagainya.
3) Gangguan yang bersifat emosional.
4) Sikap dan kebiasaan yang slaah dlaam mempelajari bahan
pelajaran-pelajaran tertentu.
5) Belum memiliki pengetahuan dan kecakapan dasar yang
dibutuhkan untuk memahami bahan lebih lanjut.
b.

Faktor ekstrenal yaitu faktor yang datang dari luar yang
menyebabkan timbulnya hambatan atau kesulitan. Faktor eksternal
antara lain meliputi :
1) Situasi atau proses belajar mengajar yang tidak merangsang
siswa untuk aktif antisifatif (kurang kemungkinannya siswa
belajar secara aktif “student active learning”).
2) Sifat kurikulum yang kurang fleksibel.
3) Ketidakseragaman pola dan standar administrasi.
4) Beban studi yang terlampau berat.
5) Metode mengajar yang kurang memadai.
6) Sering pindah sekolah.
7) Kurangnya alat dan sumber untuk kegiatan belajar
mengajar.
8) Situasi rumah yang kurang mendorong untuk melakukan
aktivitas belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

Untuk mengenal semua faktor di atas dapat dipergunakan
berbagai cara dan alat, baik yang dapat oleh guru maupun yang telah
dikerjakan oleh orang lain yang tersedia di sekolah. Mungkin juga data
di atas dapat diperoleh dengan bantuan orang atau lembaga yang
mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sekolah. Cara dan alat
tersebut antara lain: tes kecerdasan, tes bakat khusus, skala sikap baik
yang sudah standar maupun yang secara sederhana bisa dibuat oleh guru,
inventory, wawancara dengan siswa yang bersangkutan, mengadakan
observasi yang intensif baik di dalam maupun di luar kelas, wawancara
dengan guru dan wali kelas, dan dengan orang tua atau teman-temannya
bila dipandang perlu.
4.

Perkiraan kemungkinan bantuan
Setelah menelaah mengenai letak kesulitan yang dialami siswa,
jenis dan sifat kesulitan dengan latar belakangnya, faktor-faktor yang
menyebabkannya, maka dapat diperkirakan :
a.

Siswa tersebut masih mungkin ditolong untuk mengatasi
kesulitannya atau tidak.

b.

Waktu yang dibutuhkan untuk mengatasi kesulitan yang dialami
siswa tertentu.

c.

Waktu dan tempat pertolongan tersebut dapat diberikan.

d.

Orang yang memberikan pertolongan.

e.

Cara untuk menolong siswa agar dapat dilaksanakan secara efektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

f.
5.

Yang harus diikut sertakan dalam menolong siswa tersebut.

Penetapan kemungkinan cara mengatasinya
Setelah memperkirakan bantuan yang akan diberikan langkah
selanjutnya adalah langkah menyusun satu rencana atau beberapa
alternatif rencana yang dapat dilaksanakan untuk membantu mengatasi
kesulitan yang dialami siswa tertentu. Rencana ini hendaknya berisi:
a.

Cara-cara yang harus ditempuh untuk menyembuhkan kesulitan
yang dialami siswa tersebut.

b.

Menjaga agar kesulitan yang serupa tidak terulang.
Ada

baiknya

jika

rencana

ini

dapat

didiskusikan

dan

dikomunikasikan dengan pihak-pihak yang dipandang berkepentingan
yang kelak diperkirakan akan terlibat dalam pemberian bantuan kepada
yang bersangkutan seperti penasehat akademis, guru, orangtua,
pembimbing penyuluh dan ahli lain.
6.

Tindak lanjut (pelaksanaan kegiatan pemberian bantuan)
Kegiatan tindak lanjut adalah kegiatan melakukan pengajaran
remedial yang diperkirakan paling tepat dalam membantu siswa yang
mengalami kesulitan dalam belajar. Kegiatan tindak lanjut ini dapat
berupa:
a.

Melaksanakan bantuan berupa melaksanakan pengajaran remedial
untuk mata pelajaran tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

b.

Membagi tugas dan peranan orang-orang tertentu (guru/dosen)
dalam

memberikan

bantuan

kepada

siswa

yang

sedang

melaksanakan kegiatan remedial.
c.

Senantiasa mencek kemajuan siswa baik pemahaman mereka
terhadap bantuan yang diberikan berupa bahan, maupun mencek
tepat guna program remedial yang dilakukan untuk setiap saat
diadakan revisi dan improvisasi.

d.

Mentransfer atau mengirim (referal case) siswa yang menurut
perkiraan tidak mungkin lagi ditolong karena di luar kemampuan
dan wewenang guru maupun guru pembimbing atau guru BK di
sekolah. Transfer khusus semacam itu bisa dilakukan kepada orang
atau lembaga lain (psikolog, psikiater, lembaga bimbingan, dan
sebagainya) yang diperkirakan akan lebih dapat dan lebih tepat
membantu siswa yang dihadapi.

E.

Koordinat Kartesius
Koordinat Kartesius digunakan untuk menentukan posisi atau letak
titik pada suatu bidang datar, posisi tersebut ditentukan oleh dua buah garis
yang ditarik secara horizontal dan vertikal, dimana titik pusatnya berada pada
titik O (0,0) atau yang disebut sebagai titik asal.
𝑦

𝑥

𝐴(𝑥, 𝑦)
𝑦

O

Gambar 2.1 Koordinat Kartesius

𝑥

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

Suatu titik A dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut 𝐴(𝑥, 𝑦), jika

jarak 𝑥 merupakan jarak titik 𝐴 terhadap sumbu-𝑌 dan jarak 𝑦 merupakan

jarak titik 𝐴 terhadap sumbu-𝑋.

Gambar 2.2 Koordinat Titik-Titik pada Koordinat Kartesius
Dari gambar di atas dapat ditulis posisi titik – titik, sebagai berikut
No

Koordinat titik

Jarak ke sumbu-x

Jarak ke sumbu-y

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

A(2, 6)
B(5, 5)
C(−4, 3)
D(−5, 6)
E(−3, −3)
F(−5, −6)
G(5, −4)
H(3, −6)

6 satuan
5 satuan
3 satuan
6 satuan
3 satuan
6 satuan
4 satuan
6 satuan

2 satuan
5 satuan
4 satuan
5 satuan
3 satuan
5 satuan
5 satuan
3 satuan

Tabel 2.1 Jarak Titik Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

Absis adalah jarak tegak lurus suatu titik dari sumbu-y. Absis
merupakan unsur pertama dari pasangan terurut dari dua suku (𝑥. 𝑦) untuk

menunjukkan suatu titik pada sistem koordinat kartesius. Absis juga dikenal
sebagai koordinat "𝑥" suatu titik, yang ditunjukkan pada garis horizontal.

Ordinat adalah jarak tegak lurus suatu titik dari sumbu-x. Ordinat

merupakan unsur kedua dari pasangan terurut dua suku (𝑥. 𝑦) untuk

menunjukkan suatu titik pada sistem koordinat kartesius. Ordinat juga dikenal
sebagai koordinat "𝑦" suatu titik, yang ditunjukkan pada garis vertikal.
𝑦
2
1
-2

-1

-1

absis
𝐴(1,1)
0 1

2

ordinat
𝑥

-2

Gambar 2.3 Absis dan Ordinat
Pada gambar 2.3 menunjukkan letak sumbu-x dan sumbu-y serta
menunjukkan absis dan ordinat pada titik 𝐴(1,1). Pada gambar 2.3 juga dapat

dilihat titik potong kedua garis yang digunakan sebagai titik pusat 𝑂(0,0).
Bilangan positif ditempatkan pada sebelah kanan titik 𝑂 di atas titik 𝑂.

Sedangkan bilangan negatif ditempatkan pada sebelah kiri titik 𝑂 dan di
bawah titik 𝑂. Dua garis yang bersilangan itu disebut sumbu koordinat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20

Karena kedua sumbu tegak lurus maka bidang 𝑥𝑦 terbagi menjadi

empat bagian yang disebut dengan kuadran.
𝑦

Kuadran II
(−𝑥, 𝑦)

Kuadran III
(−𝑥, −𝑦)

Kuadran I
(𝑥, 𝑦)

Kuadran IV

𝑥

(𝑥, −𝑦)

Gambar 2.4 Empat Kuadran Bidang Koordinat
Kuadran I kedua koordinat bernilai positif (𝑥, 𝑦), kuadran II koordinat

x bernilai negatif dan koordinat y bernilai positif (−𝑥, 𝑦), kuadran III kedua

koordinat bernilai negatif (−𝑥, −𝑦), kuadran IV koordinat x bernilai positif
dan koordinat y bernilai negatif (𝑥, −𝑦).

F.

Pembelajaran Remedial
Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2013 : 152-153)
pembelajaran remedial adalah suatu bentuk pembelajaran yang bersifat
menyembuhkan atau membetulkan atau dengan singkat pembelajaran yang
membuat menjadi baik. Menurut Entang (1984 : 11) pembelajaran remedial
adalah upaya pendidik dalam membantu siswa yang mendapat kesulitan dalam
belajar dengan jalan mengulang atau mencari alternatif kegiatan lain sehingga
siswa yang bersangkutan dapat mengembangkan dirinya seoptimal mungkin
dan dapat memenuhi kriteria tingkat keberhasilan minimal yang diharapkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21

Dengan demikian remedial diarahkan kepada pencapaian hasil yang optimal
sesuai dengan kemampuan masing-masing siswa melalui keseluruhan proses
belajar mengajar dan keseluruhan pribadi siswa.
Pengajaran remedial merupakan langkah lanjutan dari kegiatan
diagnosis kesulitan belajar dan memang kegiatan ini harus dilandasi dengan
kegiatan diagnosis. Untuk itu, dalam melaksanakan kegiatan pengajaran
remedial, seorang guru dituntut untuk:
1.

Menelaah kembali siswa yang akan diberi bantuan.
Kegiatan ini dimaksudkan agar kita memperoleh gambaran yang lebh
definitif tentang seorang siswa dengan permasalahan yang dihadapinya,
kelemahan yang dideritanya, letak kelemahannya, faktor utama penyebab
kelemahan tersebut apakah masih bisa ditolong guru atau memerlukan
bantuan orang lain, berapa lama bantuan harus diberikan, kapan, oleh
siapa, dan sebagainya.

2.

Alternatif tindakan
Jika telah mendapatkan gambaran yang lengkap tentang siswa yang
memerlukan bantuan, barulah direncanakan alternatif tindakan sesuai
dengan karakteristik kesulitan yang dihadapinya. Alternatif tindakan ini
bisa berupa:
a.

Mengulangi bahan yang telah diberikan.

b.

Mencoba alternatif kegiatan lain yang setara dengan kegiatan
belajar mengajar yang sudah ditempuhnya dan mempunyai tujuan
yang sama baik yang sifatnya instruksional maupun efek pengiring.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22

c.

Bila kesulitan belajar siswa yang bersangkutan bukan semata-mata
kesulitan dalam belajar akan tetapi disebabkan juga karena hal lain
seperti kesulitan belajar karena berlatar belakang sikap negatif
terhadap guru, pelajaran dan situasi belajar, kebiasaan belajar yang
salah atau masalah lain dalam hubungan dengan orang tua, teman
sebaya, dan sebagainya.

3.

Evaluasi pengajaran remedial
Pada akhir pengajaran remedial hendaknya dilakukan evaluasi kembali
sampai sejauh mana pengajaran remedial tersebut dapat meningkatkan
prestasi mereka.

G.

Kategori Jenis Kesalahan
Hadar dkk (1987) mengklasifikasikan jenis kesalahan sebagai berikut:
1.

Kesalahan data
Kategori ini meliputi kesalahan-kesalahan yang dapat dihubungkan
dengan ketidaksesuaian antara data yang diketahui dengan data yang
dikutip, seperti menambah data yang tidak ada hubungannya dengan soal,
mengabaikan data penting yang diberikan, salah menyalin soal.

2.

Kesalahan menggunakan teorema, definisi, dan konsep
Jenis kesalahan ini merupakan penyimpangan dari prinsip, aturan,
teorema atau definisi yang pokok, seperti tidak teliti atau tidak tepat dalam
penulisan definisi, rumus, atau teorema.

3.

Penyelesaian tidak diperiksa kembali

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23

Jenis kesalahan ini berkaitan dengan kesalahan yang terjadi ketika
langkah yang ditempuh siswa benar namun hasil akhir yang diberikan
bukan penyelesaian dari soal tersebut.
4.

Kesalahan menginterpretasikan bahasa
Jenis kesalahan ini dikarenakan siswa tidak memahami soal dan
mengartikan soal tersebut lain, sehingga tidak sesuai dengan soal.

H.

Kerangka Berpikir
Banyak orang yang memandang matematika sebagai bidang studi yang
paling sulit. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena
merupakan sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Seperti
halnya bahasa, membaca, dan menulis, kesulitan belajar matematika harus
diatasi sedini mungkin. Jika tidak, maka anak akan menghadapi banyak
masalah kaena hampir semua bidang studi memerlukan matematika. Terdapat
siswa yang mampu belajar matematika dengan baik, namun adapula siswa
yang mengalami kesulitan dalam mempelajari dan memahami matematika.
Siswa dikatakan mengalami kesulitan belajar matematika dapat dilihat dari
nilai akademis yang diperolehnya jauh dibawah nilai standar atau kriteria yang
ditetapkan oleh sekolah, serta sulitnya siswa menguasai suatu materi
pembelajaran tersebut, sehingga gur perlu memberikan remedial untuk dapat
mengatasi kesulitan belajar tersebut dan diharapkan kesulitan belajar tersebut
dapat dicegah dan tidak akan muncul kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24

Oleh karena itu, untuk membantu mengatasi kesulitan belajar yang
dialami siswa, guru perlu melakukan kegiatan diagnosis, yaitu menemukan
letak dan penyebab kesulitan belajar kemudian merancang dan menentukan
langkah kegiatan remediasi yang sesuai yaitu upaya untuk mengatasi kesulitan
belajar yang dialami siswa. Dengan demikian, hasil yang diharapkan dalam
penelitian ini adalah kegiatan diagnosis dan remedial yang dilakukan peneliti
dapat membantu siswa dalam mengatasi kesulitan belajar matematika pada
materi koordinat kartesius melalui proses pengajaran remedial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A.

Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan peneliti lakukan adalah penelitian kualitatif
dan kuantitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2009 : 4),
penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan orang-orang dan perilaku yang
dapat diamati.
Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif yang digunakan untuk
mendeskripsikan kesulitan belajar siswa dari kesalahan yang dilakukan oleh
siswa dalam mengerjakan soal koordinat kartesius, serta dapat mengetahui
faktor penyebab kesulitan belajar dari hasil wawancara, sedangkan penelitian
kuantitatif digunakan dalam proses analisis data hasil belajar siswa.

B.

Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Pengambilan data ini dilaksanakan pada semester gasal tahun ajaran
2018/2019 pada bulan Juli-September. Tempat penelitian dilaksanakan di
SMP BOPKRI 3 Yogyakarta.

C.

Objek dan Subjek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah kesulitan-ke

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN REMEDIAL BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEMBELAJARAN REMEDIAL BERDASARKAN DIAGNOSIS KESULITAN BELAJAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA SISWA KELAS VIII SMP N 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 201

0 0 15

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MURDER PADA MATERI KOORDINAT KARTESIUS KELAS VIII DI SMP DARUL MUTA’ALLIMIN TAMAN SIDOARJO.

1 2 78

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IBADAH MATERI PUASA MELALUI METODE MIND MAPPING PADA SISWA KELAS VIII SEMESTER I SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20182019 SKRIPSI

2 10 146

TINGKAT KESULITAN KEGIATAN BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BERDASARKAN JENIS KELAMIN SISWA KELAS II SMU BOPKRI II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20032004 SKRIPSI

0 0 54

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI

0 1 96

TINGKAT KEPERCAYAAN DIRI SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 113

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

0 0 86

DESKRIPSI KONSEP DIRI SISWA KELAS VII DAN VIII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013 DAN IMPLIKASINYA PADA USULAN PROGRAM BIMBINGAN KLASIKAL UNTUK PENGEMBANGAN KONSEP DIRI SISWA SKRIPSI

0 0 98

PERSEPSI SISWA-SISWI KELAS VII DAN VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 TERHADAP MANFAAT LAYANAN BIMBINGAN DI KELAS

0 2 123