PENINGKATAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK (VAK) PADA SISWA KELAS V MI KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRI
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK (VAK)
PADA SISWA KELAS V
MI KLERO KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ZERA FEBRI ANORIA
NIM 11513063
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK (VAK)
PADA SISWA KELAS V
MI KLERO KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ZERA FEBRI ANORIA
NIM 11513063
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
POKOK BAHASAN CAHAYA DAN SIFAT-SIFATNYA
DENGAN MODEL PEMBELAJARAN
VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK (VAK)
PADA SISWA KELAS V
MI KLERO KECAMATAN TENGARAN
KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ZERA FEBRI ANORIA
NIM 11513063
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
MOTTO
Orang yang kuat bukanlah orang yang pandai berkelahi, tetapi orang yang mampu menguasai dirinya ketika marah.
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan skripsi ini untuk: 1.
Bapak Ibu tercinta yang telah membimbing, mendidik dan memotivasi untuk terus maju dalam belajar, terimakasih atas doa restu dan kasih sayangnya.
2. Keluargaku yang senantiasa mendukung dan membantu dengan keiklasannya.
3. Calon pendamping hidupku yang tidak pernah letih membantu dan memotivasiku sehingga skripsi ini selesai.
4. Muthia Ulfah, Eka Putri, Chintaro Bariy dan Surat Chulhuda, yang telah meluangkan waktu menemani penulis menyusun skripsi ini.
5. Teman-teman seperjuangan PGMI yang telah banyak membantu.
6. Bapak ibu guru dan karyawan MI Klero atas bantuan dan ijinnya untuk menggunakan fasilitas sekolah dalam menyelesaikan skripsi ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada Uswah Khasanah Rasulullah SAW.
Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Penulis menulis skripsi dengan judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA) POKOK BAHASAN CAHAYA
DAN SIFAT-SIFATNYA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN VISUAL,
AUDITORIAL DAN KINESTETIK (VAK) PADA SISWA KELAS V MI
KLERO KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN PELAJARAN 2016/2017.
Dalam penyusunan dan penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si, selaku ketua jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah sekaligus selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan yang sangat berharga, sehingga terwujudnya skripsi ini.
4. Bapak dan Ibu dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku kuliah.
5. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah rela berkorban baik material
6. Ibu Aynun Mardliyah, selaku kepala Madrasah Ibtidaiyah Klero serta para guru dan karyawan yang telah membantu memberikan informasi atau data penelitian tentang MI Klero.
7. Seluruh siswa kelas V Mi Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang yang telah mendukung dan membantu peneliti dalam penelitian.
8. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan yang senantiasa menginspirasi, berjuang bersama-sama dan saling memberikan dukungan.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semuanya. Tidak lupa penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi penyempurnaan skripsi ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis.
Salatiga, 24 Mei 2017 Penulis Zera Febri Anoria NIM. 115-13-063
ABSTRAK
Anoria, Zera, Febri. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam
(IPA) Pokok Bahasan Cahaya dan Sifat-Sifatnya dengan Model Pembelajaran Visual, Auditorial, dan Kinestetik (VAK) pada Siswa Kelas
V MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Peni Susapti, M.Si.
Kata Kunci: Hasil Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam, Model Pembelajaran Visual
Auditorial dan Kinestetik Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatan hasil belajar IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya melalui model pembelajaran VAK yang diterapkan pada siswa kelas V MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalah, yaitu apakah penggunakan model pembelajaran VAK dapat meningkatkan hasil belajar untuk mata pelajaran IPA pada siswa kelas V MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?
Berdasarkan permasalahan diatas, maka peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut dilaksanakan dalam dua siklus penelitian dimana tiap siklus difokuskan pada materi cahaya dan sifat-sifatnya dengan model pembelajaran VAK.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran VAK dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V MI Klero Kecamatan Tengaran. Hal ini terbukti dari perolehan hasil belajar siswa yang terus meningkat. Dari 28 siswa hasil tes pendahuluan hanya mencapai 39,3% sedangkan yang diharapkan adalah 85% dari seluruh siswa mencapai KKM (nilai 70). Pada siklus ke I hasil belajar meningkat menjadi 67,86% siswa yang tuntas dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 96,4% siswa yang tuntas.
DAFTAR ISI SAMPUL .................................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .............................................................................. ii
JUDUL ....................................................................................................... iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ iv
PENGESAHAN KELULUSAN ............................................................... vPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................ vii
KATA PENGANTAR ............................................................................... viii
ABSTRAK ................................................................................................. xDAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ..................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ....................... 4 1. Hipotesis Tindakan.............................................................. 4 2. Indikator Keberhasilan ........................................................ 5
F.
Definisi Operasional.................................................................. 7 1.
Hasil Belajar ........................................................................ 7 2. Ilmu Pengetahuan Alam ...................................................... 8 3. Kajian Materi Cahaya dan Sifat-sifatnya ............................ 8 4. Model Pembelajaran VAK .................................................. 10 G. Metode Penelitian...................................................................... 13 1.
Rancangan Penelitian .......................................................... 13 2. Subjek Penelitian ................................................................. 13 3. Langkah-Langkah Penelitian .............................................. 14 4. Instrumen Penelitian............................................................ 16 5. Teknik Pengumpulan Data .................................................. 17 6. Analisis Data ....................................................................... 18 H. Sistematika Penulisan................................................................ 19
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ............................................................................. 21 1. Pengertian Belajar .............................................................. 21 2. Prinsip-prinsip Belajar........................................................ 22 3. Tujuan Belajar .................................................................... 23 4. Pengertian Hasil Belajar ..................................................... 25 5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar .............. 27 B. Model Pembelajaran VAK ....................................................... 28 1. Pengertian Model Pembelajaran......................................... 28
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran VAK .................... 36 4.
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran VAK .... 37 C.
IPA ........................................................................................... 38 1.
Pengertian IPA ................................................................... 38 2. Hakikat Pembelajaran IPA ................................................. 40 3. Tujuan Pembelajaran IPA .................................................. 41 D. Materi Cahaya dan Sifat-sifat ................................................... 42 E. Hubungan Model Pembelajaran VAK dengan IPA ................. 48
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Klero ..................................................... 50 1. Letak Geografis MI Klero .................................................. 50 2. Sejarah Singkat Berdirinya MI Klero................................. 50 3. Identitas Sekolah ................................................................ 51 4. Keadaan Gedung MI Klero ................................................ 51 5. Keadaan Guru MI Klero ..................................................... 52 6. Keadaan Siswa MI Klero ................................................... 52 7. Visi, dan Misi MI Klero ..................................................... 54 8. Kurikulum MI Klero .......................................................... 54 B. Subjek Penelitian ...................................................................... 55 C. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 56 1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I .......................................... 56 2. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ......................................... 65
A.
Deskripsi Hasil Penelitian Per-Siklus ...................................... 75 1.
Deskripsi Hasil Kondisi Awal (Pra-Siklus) ....................... 75 2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ..................................... 77 3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II ................................... 86 B. Pembahasan ............................................................................. 92 1.
Hasil Sebelum PTK ............................................................ 93 2. Hasil Penelitian Siklus I ..................................................... 94 3. Hasil Penelitian Siklus II .................................................... 95 4. Performa Guru Saat Pembelajaran ..................................... 98 5. Keaktifan Siswa Pada Proses Pembelajaran....................... 100 6. Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan ................................... 101
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................... 102 B. Saran ......................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 104
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 106
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Data Guru MI Klero Tahun Pelajaran 2016/2017 ....................... 52Tabel 3.2 Data Keadaan Siswa MI KleroTahun Pelajaran 2016/2017 ........................................................ 52
Tabel 3.3 Data Keadaan Siswa Kelas V MI Klero...................................... 53Tabel 3.4 Program Pengajaran Madrasah Ibtidaiyah .................................. 54Tabel 4.1 Nilai Siswa Pra Siklus ................................................................. 75Tabel 4.2 Hasil Prosentase Nilai Siswa Pra Siklus ..................................... 76Tabel 4.3 Lembar Pengamatan Guru Siklus I ............................................. 78Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siswa Siklus I ............................................ 80Tabel 4.5 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I ............................................... 82Tabel 4.6 Lembar Pengamatan Guru Siklus II ............................................ 86Tabel 4.7 Lembar Pengamatan Siswa Siklus II .......................................... 89Tabel 4.8 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................. 90Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Pra Siklus ............................................ 93Tabel 4.9 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus I ................................................ 95Tabel 4.10 Rekapitulasi Ketuntasan Siklus II ............................................. 95Tabel 4.11 Rekapitulasi Gabungan Nilai Hasil Belajar .............................. 96Tabel 4.12 Performa Guru Saat Pembelajaran Antar Siklus ....................... 99Tabel 4.13 Keaktifan Siswa Pada Proses Pembelajaran ............................. 100Tabel 4.14 Rekapitulasi Ketuntasan Gabungan .......................................... 101DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas ............................................ 16Gambar 2.1 Cahaya Dapat Merambat Lurus............................................... 43Gambar 2.2 Cahaya Dapat Menembus Benda Bening ................................ 44Gambar 2.3 Cahaya Dapat Dipantulkan...................................................... 45Gambar 2.4 Cahaya Dapat Dibiaskan ......................................................... 47Gambar 4.1 Hasil Presentase Nilai Siswa Pra Siklus .................................. 76Gambar 4.2 Hasil Belajar Pra Siklus, Siklus I, Siklus II............................. 98Gambar 4.3 Rekapitulasi Rata-rata Hasil Belajar ....................................... 98Gambar 4.4 Performa Guru Saat Pelajaran ................................................. 99Gambar 4.5 Keaktifan Siswa....................................................................... 100DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I RPP Siklus I ............................................................................. 106 Lampiran II RPP Siklus II ........................................................................... 118 Lampiran III Lembar Observasi Siswa Siklus I .......................................... 131 Lampiran IV Lembar Observasi Siswa Siklus II ........................................ 132 Lampiran V Pedoman Lembar Observasi Siswa ........................................ 133 Lampiran VI Lembar Observasi Guru Siklus I ........................................... 136 Lampiran VII Lembar Observasi Guru Siklus II ........................................ 138 Lampiran VIII Foto Kegiatan...................................................................... 140 Lampiran IX Daftar Nilai Pra Siklus .......................................................... 143 Lampiran X Daftar Nilai Siklus I ................................................................ 144 Lampiran XI Daftar Nilai Siklus II ............................................................. 145 Lampiran XII Analisis Butir Soal ............................................................... 146 Lampiran XIII Biograffi Penulis ................................................................. 150 Lampiran XIV Daftar Satuan Kredit Kegiatan ........................................... 151 Lampiran XV Surat Tugas Pembimbing Skripsi ........................................ 154 Lampiran XVI Surat Permohonan Izin Penelitian ...................................... 155 Lampiran XVII Surat Ijin Penelitian ........................................................... 156 Lampiran XVIII Surat Keterangan Lulus Ujian Komprehensif .................. 157 Lampiran XIX Lembar Konsultasi Skripsi ................................................. 158
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu ilmu yang mempelajari
tentang gejala alam. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari- hari. IPA diajarkan kepada siswa, agar siswa mampu memahami gejala alam secara mendalam. Pengalaman langsung sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA, dikarenakan agar siswa dapat menjelajahi dan memahami lingkungan alam secara ilmiah. Pada pembelajaran IPA siswa harus mampu memahami pelajaran IPA secara keseluruhan bukan hanya sebatas hafalan- hafalan teori saja. Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPA sangat diperlukan sehingga seorang guru harus mampu memberikan kesempatan bagi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran seperti mencari, menemukan, menyimpulkan, mengkomunikasikan pengetahuan, sehingga pembelajaran yang bermakna sangat diperlukan dalam pembelajaran IPA.
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan di MI Klero khususnya kelas V, proses pembelajaran IPA masih berpusat pada guru. Pada proses pembelajaran kurang adanya keterlibatan siswa secara penuh, karena pada saat pembelajaran guru lebih banyak menerangkan sedangkan siswa pada kemampuan siswa untuk mengahafal informasi yang diperolehnya tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diperoleh dan menghubungkannya dengan realitas kehidupan sehari-hari. Walaupun ada yang menerapkan model pembelajaran tetapi masih jarang dilakukan. Guru juga kurang menyadari bahwa gaya belajar siswa yang dihadapinya berbeda- beda. Seorang guru lebih cenderung mengajar dengan gaya belajar yang disukainya tanpa memperhatikan gaya belajar siswa yang berbeda. Hal ini menyebabkan kurangnya keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
Permasalahan yang muncul karena hal tersebut adalah kurangnya ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA. Ketika guru sedang menerangkan ada siswa yang asyik sendiri, bercanda, dan ada juga yang mengobrol dengan temannya. Berdasarkan hasil diskusi dengan siswa, banyak siswa yang mengeluh karena proses pembelajaran yang hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas sehingga siswa merasa bosan. Model pembelajaran yang masih konvensional membuat siswa mengalami kesulitan untuk memahami pelajaran, selain itu juga kurang memperhatikan karakteristik siswa dan materi pelajaran yang diajarkan, sehingga sebagian siswa kurang memahami mata pelajaran IPA. Hal ini dibuktikan dengan nilai
IPA yang masih di bawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu dibawah nilai 70. Pada data pra siklus diketahui bahwa siswa yang dapat mencapai KKM hanya ada 11 siswa dari 28 siswa dan terdapat 17 siswa yang belum mencapai KKM.
Berdasarkan permasalahan diatas dapat disimpulkan bahwa rendahnya hasil belajar IPA dikarenakan pembelajaran yang kurang bermakna, model, teknik dan sumber belajar yang digunakan oleh guru selama proses pembelajaran kurang cocok digunakan dalam pembelajaran IPA sebetulnya tidak hanya menekankan hafalan saja melainkan menekankan pada pemahaman informasi yang diperolehnya. Seorang guru harus lebih kreatif dalam memilih model pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa dan mata pelajaran yang akan diajarkan agar tercipta suasana belajar yang kondusif dan dapat tercapai tujuan pembelajaran.
Model pembelajaran itu penting dalam proses pembelajaran. Menurut Fathurrohman (2015:30) model pembelajaran adalah suatu rencana yang berpijak dari teori psikologi yang digunakan sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Model pembelajaran akan membantu guru dalam merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Untuk memecahkan masalah yang terjadi salah satu solusi yang dapat diambil adalah dengan menerapkan model pembelajaran VAK (Visual,
Auditory, dan Kinestetik ). Model pembelajaran ini dapat diterapkan pada
siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Model pembelajaran
VAK dapat memenuhi semua gaya belajar siswa yang dimilikinya dalam proses pembelajaran. Hal ini akan memudahkan dalam memahami pelajaran
Menyadari kenyataan di atas mendorong penulis untuk melakukan penelitian tindakan kelas guna mengkaji peningkatan hasil belajar, dengan judul: “Peningkatan hasil belajar ilmu pengetahuan alam (IPA) pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dengan model pembelajaran visual,
auditorial dan kinestetik (VAK) pada siswa kelas V di MI klero Kecamatan
Tengaran Kabupaten Semarang tahun ajaran 2016/2 017.” B.
Rumusan Masalah
Apakah penerapan model pembelajaran VAK dapat meningkatkan hasil belajar IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya pada siswa kelas V di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017? C.
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya melalui penerapan model pembelajaran VAK pada siswa kelas V di MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka berfikir serta pembelajaran VAK dalam pembelajaran IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dapat meningkatkan hasil belajar ”.
2. Indikator Keberhasilan
Penerapan model pembelajaran VAK dapat dikatakan efektif apabila hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai. Adapun indikatornya dapat dirumuskan sebagai berikut: a.
Secara individu Adanya peningkatan hasil belajar IPA materi cahaya dan sifat-sifatnya mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal)
≥70.
b.
Secara klasikal Ketuntasan siswa secara klasikal dalam materi cahaya dan sifat-sifatnya mencapai presentase nilai 85% siswa mencapai KKM
(Depdikbud dalam Daryanto, 2011: 191-192).
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat di petik dari penelitian ini adalah: 1.
Manfaat Teoretis a.
Menambah ilmu pengetahuan tentang model pembelajaran VAK di bidang keguruan, terutama mengenai pengelolaan proses pembelajaran yang bermakna.
b.
Menambah wacana pengetahuan di bidang penelitian tindakan kelas.
2. Manfaat Praktis a.
Bagi siswa.
1) Tumbuhnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA, bahwa pembelajaran
IPA terasa mudah dan sangat menyenangkan.
2) Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada siswa.
3) Mengingkatkan penguasaan belajar siswa dalam pembelajaran IPA.
4) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA. 5) Meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar IPA. 6)
Mengembangkan potensi siswa yang telah dimiliki oleh pribadi masing-masing.
b.
Bagi guru.
1) Meningkatkan kemampuan guru dalam berkreasi dan berinovasi dalam pembelajaran IPA.
2) Guru dapat memahami tentang pentingnya penguasaan materi yang akan di berikan kepada siswa.
3) Guru lebih efisien dalam menerangkan. 4)
Memberikan alternatif pada guru tentang penggunaan model pembelajaran yang tepat.
5) Guru dapat lebih teliti dalam menerapkan model pembelajaran c.
Bagi sekolah.
1) Meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran IPA.
2) Menambah wawasan dan informasi yang terkait dengan peningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran
VAK.
d.
Bagi peneliti 1)
Menambah pengamalan dalam melaksanakan tugas yang akan datang.
2) Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan model pembelajaran yang praktis dan menyenangkan bagi siswa.
e.
Bagi pengambil kebijakan Mengembangkan peningkatan mutu guru lewat pembelajaran dengan model pembelajaran VAK.
F. Definisi Operasional 1. Hasil Belajar
Menurut Suprijono (2011:5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Menurut Rahman & Sofan (2014:31) tujuan penampilan hasil adalah untuk memastikan bahwa pelajaran tetap melekat dan berhasil diterapkan dan membantu peserta dan memperluas pengetahuan atau keterampilan baru mereka. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan keseluruhan baik yang meliputi segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
2. Ilmu Pengetahuan Alam
Menurut Ahmadi (2000:2) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah suatu pengetahuan teori yang diperoleh/disusun dengan cara yang khas- khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi, dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain. (Depdiknas 2006) bahwa “ IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan”. IPA adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang gejala alam. Dapat disimpulkan bahwa pembalajaran IPA adalah proses menuangkan pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui obeservasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, mengaitkan antara cara yang satu dengan cara yang lain.
3. Kajian Materi Cahaya dan Sifat-Sifatnya
Menurut Kusnin (2007:125) Cahaya merupakan bentuk gelombang elektromagnetik yang dapat ditangkap dengan mata manusia.
Menurut Suroto (2010:94) terdapat dua macam cahaya yaitu cahaya tampak dan cahaya tak tampak. Cahaya tampak adalah cahaya putih yang yang tidak dapat ditangkap oleh mata, misalnya sinar X, sinar ultraviole, sinar gamma dan sinar inframerah. Cahaya memiliki sifat-sifat sebagai berikut: a.
Cahaya merambat lurus Cahaya dapat merambat lurus jika tidak ada rintangan yang menghalanginya. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah lampu mobil atau motor pada malam hari, cahaya senter yang diarahkan ke tembok.
b.
Cahaya menembus benda bening Cahaya dapat menembus benda bening seperti air jernih, gelas bening. Contohnya senter yang dinyalakan dan diarahkan ke gelas bening maka cahaya akan menembus gelas bening.
c.
Cahaya dapat dipantulkan Contoh dalam kehidupan sehari-hari bahwa cahaya dapat dipantulkan adalah kita bisa melihat wajah kita sendiri di cermin.
Jika cermin disinari oleh senter dan pantulan lampu mengenai mata maka akan merasakan cahaya yang menyilaukan.
d.
Cahaya dapat dibiaskan Cahaya akan mengalami pembiasan jika merambat melalui dua media yang kerapatannya berbeda. Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Contoh cahaya dapat dibiaskan adalah pensil yang dimasukkan di dalam gelas berisi air akan terlihat e.
Dispersi Cahaya Menurut Suroto (2010:112) dispersi cahaya adalah peristiwa penguraian cahaya putih menjadi cahaya berwarna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu. Contoh dispersi dalam kehidupan sehari-hari adalah munculnya pelangi.
4. Model Pembelajaran VAK
Menurut Shoimin (2014:226) Model Pembelajaran Visual, Auditori dan Kinestetik (VAK) adalah model pembelajaran yang mengoptimalkan ketiga modalitas belajar untuk menjadikan si belajar merasa nyaman. Model pembelajaran VAK adalah model pembelajaran yang menggabungkan unsur visual, auditori, dan kinestetik. Menurut Ghufron (2012: 42) gaya belajar merupakan sebuah pendekatan yang menjelaskan mengenai bagaimana individu belajar atau cara yang ditempuh oleh masing-masing orang untuk berkonsentrasi pada proses, dan menguasai informasi yang sulit dan baru melalui persepsi yang berbeda. Tiga modalitas yang dimiliki oleh siswa dalam proses belajarnya yakni visual, auditorial ,dan kinestetik (VAK). Semua siswa memiliki ketiga modalitas, ketika seseorang mampu mengkombinasikan modalitas satu dengan yang lain maka kemampuan belajarnya akan meningkat tetapi terdapat juga siswa yang cenderung pada salah satu modalitas yang dimilikinya. Modalitas banyak digunakan dalam proses pembelajaran dan komunikasi. Adapun macam-macam modalitas adalah a.
Visual Siswa yang memiliki modalitas visual akan cenderung lebih suka membaca dari pada dibacakan, mereka akan lebih mudah memahami sesuatu dengan melihat dan mengalami kesulitan dalam merangkai kata ketika berbicara.
b.
Auditorial Modalitas ini mengakses segala jenis bunyi dan kata yang diciptakan maupun diingat, seperti musik, nada, irama, rima, dialog internal dan suara. Siswa akan lebih mudah belajar atau mengingat sesuatu dengan mendengarkan.
c.
Kinestetik Modalitas ini mengakses segala jenis gerak dan emosi yang diciptakan maupun diingat, seperti gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. Siswa akan lebih mudah belajar dengan melakukan atau bergerak.
Model pembelajaran VAK mencakup tiga kategori utama pembelajaran antara lain: a.
Pembelajaran visual Pembelajaran yang di dalamnya ide-ide, konsep- konsep, dan informasi lain diasosiasikan dengan gambar-gambar dan teknik- teknik. Mereka yang memiliki pola belajar visual biasanya mampu memahami informasi dengan menggambarkannya secara nyata. b.
Pembelajaran auditorial Pembelajaran yang di dalamnya seseorang sangat bergantung pada pendengaran dan pembicaraan orang lain selama proses belajarnya. Pembelajaran auditorial harus mendengar apa yang dikatakan agar bisa memahami, dan sebaliknya mereka sering kali kesulitan menghadapi instruksi-instruksi tertulis.
c.
Pembelajaran kinestetik Pembelajaran yang di dalamnya proses belajar dilakukan oleh siswa yang melaksanakan aktivitas fisik, daripada mendengar ceramah atau melihat pertunjukan. Mereka yang memiliki kemampuan kinestetik biasanya belajar dengan cara mempraktikkannya. Belajar kinestetik adalah cara belajar yang melibatkan aktivitas fisik dan menggerakkan/ menggunakan tubuh pada saat belajar. Menurut Deporter & Mike (2016:113) Kinestetik adalah belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh. Untuk merangsang hubungan pikiran dan tubuh, maka harus diciptakan suasana belajar yang dapat membuat siswa bangkit dan berdiri dari tempat duduk dan aktif secara fisik dari waktu ke waktu. Belajar kinestetik adalah pembelajaran yang melibatkan siswa aktif selama proses pembelajaran.
G. METODELOGI PENELITIAN 1. Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas atau dikenal dengan sebutan PTK. Menurut Susilo (2010:16) PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran. Menurut Supardi (2008:102) penelitian PTK mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar di kelas dengan melihat kondisi siswa. Penelitian menggunakan PTK karena penelitian ini memiliki manfaat yang banyak diantaranya sebagai inovasi pembelajaran, peningkatan profesionalisme guru atau pendidik, memperbaiki dan peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.
2. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah kelas V MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, yang berjumlah 28 siswa yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 16 siswa laki-laki. Mereka berasal dari keluarga yang berekonomi menengah ke bawah. Siswa kelas V MI Klero dipilih sebagai subjek penelitan karena dinilai perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran agar siswa lebih termotivasi dan hasil belajar mereka dapat meningkat. Situasi kelas yang digunakan untuk penelitian sangat memadai. Penelitian ini dikhususkan untuk pembelajaran IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya dengan menggunakan model pembelajaran VAK (Visual, Auditorial, dan Kinestetik).
3. Langkah-langkah Penelitian
Peneliti menggunakan PTK guna mencari pemecahan masalah yang ditemui di dalam kelas. Terdapat empat tahapan dalam PTK antara lain sebagai berikut: a.
Perencanaan Tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut: 1)
Mengidentifikasi dan menganalisis masalah yaitu secara jelas dapat dimengerti masalah yang akan diteliti.
2) Menetapkan alasan mengapa penelitan tersebut dilakukan, yang akan melatar belakangi PTK.
3) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya maupun kalimat pernyataan.
4) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menemukan jawaban, berupa rumusan hipotesis tindakan.
5) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis indikator keberhasilan.
6) Membuat secara rinci rancangan tindakan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah: a) Mengadakan pertemuan guru kelas dan guru pengamat untuk berdiskusi tentang persiapan penelitian.
b) Menyiapkan materi
c) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
d) Membuat lembar soal
e) Memberi instrumen penilaian berupa lembar observasi kegiatan guru.
b.
Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan yang dilakukan adalah menerapkan rancangan atau skenario pembelajaran yang sudah direncanakan pada tahap satu. kegiatan pembelajaran terdiri dari tiga kegiatan yaitu pendahuluan, inti (eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi) dan penutup.
c.
Pengamatan Pengamatan merupakan tahap pengumpulan data yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Data yang dikumpulkan dapat berupa data kuantitatif (hasil tes, kuis, presentasi, nilai tugas) dan data kualitatif yang menggambarkan keaktifan siswa, antusias siswa selama proses pembelajaran d. Refleksi
Reflesi merupakan tahap untuk mengkaji secara menyeluruh dan dievaluasi. Hal ini dilakukan untuk menyempurna tindakan berikutnya. Menurut Suyadi (2011:50) gambaran tahap penelitian adalah sebagai berikut:
Perencanaan Pelaksanaan
Refleksi Siklus I Pengamatan
Perencanaan Refleksi Siklus II Pelaksanaan
Pengamatan ?
Gambar 1.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas 4.Instrumen Penelitian
Instumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: a.
Pedoman observasi Pedoman observasi ini digunakan untuk mengamati secara langsung kegiatan siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran b.
Soal tes Soal tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA pokok bahasan cahaya dan sifat- sifatnya dengan model pembelajaran VAK (Visual, Auditori dan Kinestetik). Soal tes berisi pertanyaan-pertanyaan berupa lisan maupun tulisan yang berhubungan dengan materi yang diajarkan.
c.
Dokumentasi Menurut Mulyasa (2011:69) dokumentasi merupakan instrumen untuk mengumpulkan data tentang peristiwa atau kejadian- kejadian masa lalu yang telah didokumentasikan. Pedoman ini berupa silabus, RPP, dan juga nilai siswa sebelum dilakukan tindakan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah a.
Observasi Dalam setiap siklus peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa untuk mengetahui hasil belajar dan kegiatan siswa terhadap mata pelajaran IPA pokok bahasan cahaya dan sifat-sifatnya.
b.
Tes Tes digunakan untuk mengamati tingkat hasil belajar siswa terhadap materi pelajaran IPA. Pada setiap siklus pendidik memberikan tes tertulis untuk mengukur kemampuan dan pemahaman c.
Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran umum sekolah, keadaan guru, keadaan sarana prasarana dan keadaan siswa.
6. Analisis Data
Tahap penelitian yang dilakukan selanjutnya adalah menganalisis tindakan keberhasilan atau keberhasilan siswa dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap siswa setiap akhir pertemuan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan antara skor nilai setiap siklus dengan KKM yang telah ditetapkan yaitu 70 (sesuai dengan KKM yang diberikan di MI Klero. Peserta didik dikatakan tuntas belajar apabila memperoleh nilai ≥ 70, dan sebaliknya siswa di katakan belum tuntas belajar dan memerlukan apabila memperoleh nilai < 70. Penentuan akhir perbaikan diamati melalui siklus-siklus menggunakan tolok ukur kriteria ketuntasan klasikal. Menurut Depdikbud dalam Daryanto (2011: 191-192) ketuntasan klasikal dikatakan tuntas belajar apabila dalam kelas terdapat 85% siswa tuntas belajar. Hasil penelitian akan dianalisis untuk membuktikan hipotesis dengan cara sebagai berikut : a.
Untuk menilai rata-rata ulangan tes formatif digunakan penghitungan dengan rumus: X= Keterangan: X = Nilai rata-rata
= Jumlah siswa (Daryanto, 2011: 191) ∑N b.
Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar siswa, digunakan rumus sebagai berikut: P = × 100 (Daryanto, 2011: 191) H.
Sistematikan Penulisan
Untuk mempermudah dalam pembahasan penelitian ini, penulis menyusun dengan sistematika sebagai berikut:
1. Bagian awal meliputi: Halaman sampul, lembar logo, halaman judul, persetujuan pembimbing, pengesahan, deklarasi, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar dan daftar lampiran.
2. Bagian inti meliputi:
BAB I PENDAHULUAN Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, manfaat penelitian, penjelasan dan definisi operasional, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi pengertian belajar, hasil belajar, ilmu pengetahuan alam, materi cahaya dan sifat-sifatnya, model pembelajaran
VAK, hubungan model pembelajaran VAK dengan IPA. BAB III PELAKSANAAN DAN PENELITIAN Berisi gambaran situasi umum MI Klero Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang, subyek penelitian dan karakteristik obyek penelitian, serta deskripsi per siklus. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berisikan deskripsi kondisi awal, hasil penelitian tiap siklus, analisis data, dan pembahasan. BAB V PENUTUP Berisi kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar 1. Pengertian Belajar Dalam prespektif agama islam, belajar merupakan kewajiban bagi
setiap orang agar memperoleh ilmu pengetahuan dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan mereka. Hal ini dinyatakan dalam surat Mujadalah ayat 11 yang berbunyi: ...
ٍت اَجَر َد َمْلِعْلا اوُتْوُأ َنْي ِذَّلاَو ْمُكْنِم وُنَمَا َنْي ِذَّلا ُالله ِعَف ْزَي
“ ...Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang- orang beriman dan berilmu”.
Menurut Ghufron (2012:7) belajar adalah suatu proses perubahan yang cenderung menetap dan merupakan hasil dari pengalaman, serta tidak termasuk perubahan fisiologis, namun perubahan psikologis yang berupa perilaku dan representasi atau asosiasi mental. Menurut Susanto (2013:4) belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berpikir, merasa, maupun dalam bertindak. Belajar menurut teori behavioristik diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku, perubahan disebabkan behavioristik menjelaskan mengenai cara belajar organisme yang terkait erat dengan faktor eksternal di luar diri individu. Menurut teori kognitif belajar adalah proses untuk membangun persepsi seseorang dari sebuah obyek yang dilihat. Menurut teori konstruktivisme belajar adalah upaya untuk membangun pemahaman atau persepsi atas dasar pengalaman yang dialami siswa. Belajar adalah suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku dan kemampuan diri yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.