MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TARI BAMBU PADA OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS IV SEMESTER II SDN. 020270 BINJAI TIMUR T.A 2011/2012.

(1)

vi

LEMBAR PERSETUJUAN Skripsi ini diajukan oleh:

NAMA : Elma Riva Tarigan S NIM : 108313084

JURUSAN : PPSD

JUDUL : MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TARI BAMBU PADA OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS IV SEMESTER II SDN 020270 BINJAI TIMUR

Telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam ujian mempertahankan skripsi

Medan, Mei 2012

Diketahui Oleh Dosen Pembimbing Skripsi

Drs. Daitin Tarigan, MPd NIP. 195901021983031001

Disetujui Oleh Ketua Jurusan

Drs. Khairul Anwar, MPd NIP. 195807091985011001


(2)

vii

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh ELMA RIVA TARIGAN S

NIM : 108313084

Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar Jurusan Pendidikan Pra Sekolah Dan sekolah Dasar

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 26 Juni 2012 dan Dinyatakan Telah Memenuhi syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, 26 Juni 2012 Panitia Ujian

Ketua Sekretaris

Drs. Nasrun Nasution MS Drs. Khairul Anwar MPd


(3)

v

LEMBAR PENGESAHAN

NAMA : Elma Riva Tarigan S NIM : 108313084

JURUSAN : PPSD

JUDUL : MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TIPE TARI BAMBU PADA OPERASI HITUNG PERKALIAN KELAS IV SEMESTER II SDN 020270 BINJAI TIMUR

Mahasiswa diatas benar telah melakukan perbaikan skripsi sesuai dengan saran-saran yang telah diberikan pada waktu pelaksanaan siding.

No. Nama dosen Keterangan Tanda Tangan

1 Drs. Daitin Tarigan, MPd Nip. 195901021983031001

Dosen Pembimbing Skripsi

2 Drs. A. Simanihuruk, MPd Nip. 195612311988031008

Dosen Penguji I

3 Dra. Risma, MPd

Nip. 195907161984032001

Dosen Penguji II

4 Kamtini, MPd

Nip. 197012011997022001


(4)

ii

KATA PENGANTAR

Bismilahiromanirohim

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan PGSD S1 Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun semua itu dapat diatasi karena bantuan yang tulus dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing Bapak Drs. Daitin Tarigan, MPd yang penuh perhatian dan kesabaran atas kekurangan penulis mengenai masalah penelitian.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan banyak terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.si Selaku Rektor Universitas Negeri Medan (UNIMED) yang telah memberikan kesempatan penulis melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, MS Selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Pembantu Dekan I dan Bapak Pembantu Dekan II, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Daitin Tarigan, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan yang penuh kesabaran dan


(5)

iii

perhatian memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi terselesainya skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Dosen Penguji Skripsi yang telah memberikan saran, bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi perbaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPSD yang telah banyak memberikan pengajaran, bimbingan, dan petunjuk selama penulis kuliah di Universitas Negeri Medan.

7. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan Informasi dan Layanan.

8. Ibu Rahmadani A. Ma. Pd, selaku kepala sekolah dan seluruh Bapak/Ibu Guru, Staf pengajar SD Negeri 020270 Binjai Timur yang telah banyak memberikan bantuan dan kerjasama selama penulis melakukan penelitian di sekolah tersebut.

9. Kedua Orang Tuaku yang telah banyak memberikan dorongan baik secara materi maupun dukungan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Teristimewa kepada Hemri Ginting, S.Pd. yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

11.Teman terbaik Lena Sari Sitepu, Yunistria Cici Utami, Nurlia Ginting S.Pd. dan seluruh Kelas E (ekstensi) yang telah banyak memberikan dukungan dalam penyelesaian skripsi ini.

Atas segala bantuan dan bimbingan yang penulis terima dari berbagai pihak, penulis mengucapkan banyak terima kasih, semoga Allah Yang Maha Esa


(6)

iv

membalasnya dengan kebaikan. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta dapat dijadikan sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan khususnya bagi calon guru dapat diterima dengan baik oleh para pembaca semua.

Medan, 2012 Penulis

Elma Riva Tarigan NIM : 108313084


(7)

i ABSTRAK

Elma Riva Tarigan S NIM : 108313084” Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu Pada Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012”.

Masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika yaitu dari hasi pembelajaran yang diterapkan oleh guru kelas IV SDN 020270 Binjai Timur bahwa jumlah siswa ada 20 orang siswa.Dengan itu nilai siswa yang tuntas hanya 8 orang siswa, sedangkan nilai siswa yang belum tuntas adalah 12 orang siswa. Karena dalam pembelajaran guru tidak menggunakan model yang menarik perhatian siswa guru hanya menggunakan metode yang pasif dan kurangnya melibatkan siswa dalam pembelajaran serta kurang adanya respon positif dari siswa dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar operasi hitung perkalian dengan menggunakan model pembelajaran cooperatif learning tipe tari bambu di kelas IV Semester II SDN 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012. Jenis penelitian yang dilaukan adalah penelitian tindakan kelas, adapun subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV berjumlah 20 orang siswa, yang terdiri dari 10 orang laki-laki, dan 10 orang perempuan. Objek penelitian ini adalah tindakan sebagai upaya meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya dalam pelajaran matematika.Penelitian ini dilaksanakan dengan 2 siklus.

Berdasarkan analisis data menunjukan bahwa terjadi perubahan/peningkatan motivasi belajar siswa berdasarkan dari hasil observasi dari kondisi awal (pra siklus), dan siklus I pertemuan 1 dan 2, siklus ke II pertemuan 1 dan 2. Pada kondisi awal di peroleh data bahwa 36,75% yang termasuk dalam kategori motivasi belajar yang kurang, Pada siklus I pertemuan 1 meningkat menjadi 43,75% yang motivasi belajar tergolong dalam kategori kurang, pada siklus I pertemuan ke 2 meningkat menjadi 67,65% yang motivasi belajarnya masuk ke kategori baik, pada siklus II pertemuan ke 1 diperoleh data 76,75% motivasi belajarnya termasuk kategori baik, dan pada siklus II pertemuan ke 2 lebih meningkat yaitu 87,25% yang motivasi belajarnya termasuk ke dalam kategori sangat baik.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan motivasi belajar siswa setelah pembelajaran cooperatif tipe tari bambu diterapkan pada materi operasi hitung perkalian di kelas IV SDN 020270 Binjai Timur.


(8)

ix DAFTAR ISI

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

2.1 Identifikasi Masalah ... 6

3.1 Pembatasan Masalah ... 7

4.1 Rumusan Masalah ... 7

5.1 Tujuan Penelitian ... 7

6.1 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KERANGKA TEORITIS 2.1 Motivasi ... 9

2.1.1 Pengertian Motivasi ... 9

2.1.2 Sifat dan Jenis Motivasi ... 9

2.1.3 Pengertian Motivasi Belajar ... 15

2.1.4 Model Pembelajaran ... 17

2.1.5 Hakekat Cooperatif Learning ... 19


(9)

x

2.1.7 Perkalian ... 32

2.2 Kerangka Konseptual ... 33

2.3 Hipotesis Tindakan ... 35

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 36

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 36

3.4 Definisi Variabel ... 37

3.5 Desain Penelitian ... 37

3.6 Prosedur Penelitian... 39

3.7 Alat Pengumpulan Data ... 44

3.8 Tehnik Analisis Data ... 47

3.9 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ... 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2.1 Hasil dan Pembahasan Siklus I ... 51

4.2.2 Hasil Pembahasan Siklus II ... 73

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 96

5.2 Saran ... 97 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(10)

xii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gambar 1 : Siklus Pada Penelitian Tindakan Kelas ...38

Gambar 2 : Grafik Persentase skor motivasi secara individual ...56

Gambar 3 : Grafik Persentase skor motivasi secara klasikal ...60

Gambar 4 : Grafik Persentase Skor Motivasi Secara Individual ...64

Gambar 5 : Grafik Persentase Skor Motivasi Secara Klasikal ...69

Gambar 6 : Grafik Persentase Skor Motivasi siklus II pert 1 ...76

Gambar 7 : Grafik Persentase Skor Motivasi siklus Klasikal siklus II ...81

Gambar 8 : Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Individual siklus II ...84

Gambar 9 : Grafik Persentase Skor Motivasi Belajar Klasikal Siklus II ...88


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu indikator dalam menentukan derajat perkembangan suatu bangsa. Banyak pihak sangat berharap bahwa pendidikan akan mampu memosisikan seseorang, bahkan suatu bangsa untuk memiliki daya saing dalam percaturan dunia tanpa batas. Di dalam era dunia tanpa batas, berbagai perubahan terjadi sangat signifikan, maka sangat mustahil pendidikan dapat mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang handal dan mampu bersaing jika dunia pendidikan tidak mengalami perubahan. Oleh karena itu, berbagai perubahan dalam dunia pendidikan merupakan suatu keharusan.

Perubahan dalam dunia pendidikan harus didukung oleh beberapa kebijakan lembaga pemerintah. Di era globalisasi ini tujuan-tujuan dan program-program pendidikan dituntut untuk secara dinamik menyesuaikan diri dengan perubahan -perubahan yang sangat cepat untuk diikuti. Oleh karena itu, diperlukan perubahan kebijakan yang memosisikan pendidikan bukan sebagai masukan (input) melainkan sebagai dampak (outcome) dari pembangunan. Peningkatan mutu SDM melalui pembangunan pendidikan dipandang sebagai upaya peningkatan kemampuan daya saing bangsa dalam era globalisasi, sehingga Bangsa Indonesia mampu berkompetensi dengan bangsa-bangsa maju lainnya di dunia.


(12)

Kebijakan pendidikan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dengan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun merupakan salah satu bentuk pembangunan pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dalam konteks pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan. Melakukan pemerataan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi (setelah tamat SD 6 tahun), diasumsikan memberikan basis yang lebih kuat bagi pembangunan nasional terutama dalam meningkatkan kualitas SDM yang lebih berpendidikan.

Banyak orang memandang Matematika sebagai bidang studi yang paling sulit, contohnya di Sekolah Dasar pelajaran Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa. Meskipun demikian, semua orang harus mempelajarinya karena merupakan sarana untuk memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.

Matematika juga salah satu pelajaran yang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya. Salah satu karakteristik matematika adalah objek yang bersifat abstrak. Yang terdapat pentahapan, pengembangan konsep, pelatihan, pemecahan permasalahan, dan penerapan, dalam hal yang telah ditentukan. Karena mata pelajaran matematika sangat penting dalam dunia pendidikan dalam setiap jenjang. Oleh sebab itu, siswa harus dapat mempunyai pemahaman, penguasaan yang baik tentang pelajaran matematika. Sebagaimana yang dituntut dalam KTSP, yang di gunakan pada saat ini. Kemampuan dalam pembelajaran matematika harus dimiliki setiap siswa.

Untuk menumbuhkan motivasi siswa dalam mempelajari matematika, peneliti harus mengenalkan manfaat nyata apa yang telah disumbangkan


(13)

matematika bagi kehidupan manusia. Mungkin selama ini siswa tidak menyadari bahwa matematika telah banyak menyumbangkan banyak hal untuk manusia. Dengan mengenalkan manfaat mempelajari matematika pada siswa dalam hal yang paling sederhana akan menumbuhkan motivasi siswa dalam mempelajari matematika.

Salah satu materi yang diajarkan di sekolah dasar adalah Operasi Hitung Perkalian yang merupakan salah satu dari cabang ilmu matematika, tetapi siswa Sekolah Dasar pada umumnya kesulitan dalam pemahaman pada pelajaran perkalian karena kurangnya dalam pembelajaran guru hanya menggunakan metode ceramah dan menjelaskan pembelajaran di papan tulis sehingga siswa merasa bosan dan jenuh sehingga motivasi siswa dalam belajar matematika sangat rendah sehingga siswa tidak dapat memahami atau menguasai perkalian dalam kehidupan sehari-hari. Jika siswa tidak dapat menguasai perkalian maka siswa tidak akan dapat melakukan pembagian padahal perlu diketahui bahwa perkalian sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena perkalian juga merupakan dasar materi dalam pembelajaran matematika.

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di SDN. 020270 Binjai Timur dengan guru kelas bahwa ada beberapa faktor penyebab rendahnya motivasi siswa dalam belajar matematika yaitu dari hasil pembelajaran yang di terapkan oleh guru kelas IV SD Negeri 020270 Binjai Timur bahwa jumlah siswa ada 2 orang siswa. Dengan itu nilai siswa yang tuntas 8 orang siswa mendapatkan nilai 70, sedangkan nilai siswa yang belum tuntas ada 12 orang siswa mendapatkan nilai 50 berarti belum mencapai standart ketuntasan belajar yang diharapkan. karena


(14)

dalam pembelajaran guru tidak menggunakan model pembelajaran yang menarik perhatian siswa guru hanya menggunakan metode yang pasif dan kurangnya melibatkan siswa dalam pembelajaran serta kurang adanya respon positif dari siswa dalam mengerjakan soal-soal. Kesulitan ini dapat diartikan sebagai suatu kondisi bahwa dalam proses mempelajari, atau memahami matematika terdapat hambatan-hambatan tertentu. Walaupun demikian kesulitan tersebut pasti dapat diatasi dengan baik. Misalnya dengan teknik-teknik dalam pembelajaran. Karena sebagai seorang guru harus mampu memilih cara yang tepat dalam pembelajaran khususnya matematika. Selain itu juga dapat mempengaruhi dan meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika. Secara umum, tujuan diberikannya matematika di sekolah adalah untuk membantu siswa mempersiapkan diri agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, serta mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan. Tujuan pendidikan di sekolah lebih ditekankan pada penataan nalar dasar dan pembentukan sikap serta keterampilan dalam penerapan matematika.

Untuk mencapai keberhasilan dalam proses pembelajaran guru dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu dengan menggunakan Model Cooperative Learning Tipe Tari Bambu atau siswa saling berbagi informasi pada saat yang bersamaan dan memungkinkan siswa untuk berbagi dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.


(15)

Faktor lain yang menyebabkan rendahnya motivasi belajar matematika yang terlihat dilapangan adalah siswa merasa kurang penguasaan, dan pemahaman konsep. Selain itu kurang bervariasinya metode pembelajaran yang dilakukan oleh guru sehingga kurang bermakna bagi siswa itu sendiri. Sehingga timbul persepsi pada masyarakat khususnya orang tua siswa, bahwa matematika adalah ilmu hitung. Yang menggunakan otak dan kecerdasan yang sangat tinggi. Sehingga jika yang merasa kecerdasannya rendah mereka kurang termotivasi untuk mempelajari matematika. Karena matematika sebagai komponen dari serangkaian mata pelajaran di sekolah yang peranannya sangat penting. Yang dalam mempelajarinya harus kontinu, rajin, latihan dan disiplin. Sehingga siswa tidak mengalami kesulitan dalam mempelajarinya, dan dapat menunjang keberhasilannya dalam belajar matematika dengan baik.

Maka salah satu cara dalam mencapai tujuan tersebut adalah, model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari bambu dalam materi Operasi Hitung Perkalian akan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar karena model ini adalah model yang baik dan menyenangkan sehingga siswa tidak bosan dan siswa dapat berinteraksi dengan teman-teman kelompok belajarnya, namun kenyataannya yang diamati disekolah masih banyak guru yang belum menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Maka diharapkan pada guru untuk selalu menggunakan model Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu karena mampu membangkitkan motivasi dan keantusiasan dalam belajar, sehingga siswa dapat menjadi lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan berani mengemukakan


(16)

pendapatnya. Maka peneliti perlu mengambil tindakan untuk memperbaharui hasil belajar yang dicapai oleh siswa agar sesuai dengan yang diharapkan, meningkatnya motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai kelulusan yaitu mencapai 5,6 dan jika nilai kelulusan siswa tidak mencapai 5,6 maka motivasi siswa dalam belajar matematika belum meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah ini perlu untuk diteliti melalui penelitian tindakan kelas. Maka peneliti mengangkat judul “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Tari Bambu Pada Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu :

1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika karena kurangnya pengetahuan guru dalam memilih model pembelajaran co-operatif tipe tari bambu di Sekolah Dasar.

2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika.

3. Model yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika kurang efektif dan menyenangkan.

4. Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan ( 5,6 ) dalam pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian.


(17)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah, perlu dibatasi agar penelitian lebih terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah “dengan menggunakan model pembelajaran tipe tari bambu dapat meningkatkan motivasi belajar Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada materi Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T/A 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Operasi Hitung Perkalian di kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar operasi hitung perkalian dengan menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu di kelas IV semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A. 2011/ 2012.


(18)

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain adalah : 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan operasi hitung perkalian. 2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya

meningkatkan aktivitas, dan motivasi belajar dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung perkalian dikelas IV SD.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan perbaikan dalam pembelajaran bagi pihak sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah dasar.

4. Bagi peneliti, sebagai ilmu pengetahuan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang model-model pembelajaran matematika, dan sebagai masukan bagi peneliti yang lain.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya serta analisis yang telah ada, maka penelitian peroleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat meningkatkan minat,

motivasi serta rangsangan belajar siswa khususnya pada materi operasi hitung perkalian sehingga memberikan hal positif bagi aspek kognitif dan afektif serta psikomotor siswa dalam belajar.

2. Melalui penerapan co-operatif learning tipe tari bambu, siswa menjadi lebih percaya diri, lebih berani serta siswa mampu berkomunikasi secara kelompok, membangun jiwa sosial siswa, dan siswa lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun memberikan pendapat kepada teman atau guru.

3. Melalui penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat membantu siswa bekerja sama dengan teman-temannya dan membentuk rasa tanggung jawab dalam pekerjaannya.

4. Melalui penerapan co-operatif learning tie tari bambu siswa dapat lebih menghargai pendapat temannya, dan dapat berkomunikasi dengan bahasa yang baik.

5. Penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat membantu meringankan tugas guru dalam proses pembelajaran.

6. Dari hasil persentase motivasi belajar siswa yang berjumlah 20 orang, pada saat kondisi awal jumlah persentase motivasi siswa hanya sekitar 36,75%,


(20)

siklus I pertemuan 1 persentase motivasi belajar siswa meningkat menjadi43,75%, pada pertemuan ke 2 persentase motivasi belajar siswa meningkat menjadi 67,65%, pada siklus ke II pertemuan ke 1 jauh lebih meningkat lagi yaitu persentase motivasi belajar siswa mencapai 76,75% dan di pertemuan ke 2 motivasi belajar siswa meningkat menjadi 87,25% dan termasuk kedalam kategori sangat baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi guru, disarankan untuk menggunakan hal-hal yang baru dalam kegiatan belajar mengajar, baik metode, strategi ataupun tehnik mengajar. Agar siswa termotivasi dalam belajar sehingga mereka tidak jenuh dalam proses pembelajaran.

2. Kepada kepala sekolah, sebaiknya diadakan kegiatan pelatihan bagi guru untuk mengembangkan atau melatih para guru agar memiliki kreativitas dalam menggunakan model-model pembelajaran serta menyediakan alat peraga yang sesuai dengan proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis pada materi operasi hitung perkalian sehingga penelitian ini bermanfaat sebagi riset teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses pembelajaran di kelas.


(21)

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno,Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie Anita. 2010. Cooperatif Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo .

Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Sanjaya. 2006. Cooperatif Learning. Jakarta: Grafindo

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanti. 2010. Matematika Dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: PT. Multi Kreasi Satu Delapan

Soedjadi. 1999. Pembelajaran Matematika. Jakarta: Grafindo


(1)

pendapatnya. Maka peneliti perlu mengambil tindakan untuk memperbaharui hasil belajar yang dicapai oleh siswa agar sesuai dengan yang diharapkan, meningkatnya motivasi belajar siswa dapat dilihat dari nilai kelulusan yaitu mencapai 5,6 dan jika nilai kelulusan siswa tidak mencapai 5,6 maka motivasi siswa dalam belajar matematika belum meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, maka masalah ini perlu untuk diteliti melalui penelitian tindakan kelas. Maka peneliti mengangkat judul “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe Tari Bambu Pada Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yaitu :

1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran matematika karena kurangnya pengetahuan guru dalam memilih model pembelajaran co-operatif tipe tari bambu di Sekolah Dasar.

2. Rendahnya hasil belajar siswa dalam belajar matematika.

3. Model yang digunakan oleh guru dalam pembelajaran matematika kurang efektif dan menyenangkan.

4. Hasil belajar siswa belum mencapai ketuntasan ( 5,6 ) dalam pembelajaran matematika pada materi operasi hitung perkalian.


(2)

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang dan identifikasi masalah, perlu dibatasi agar penelitian lebih terarah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah “dengan menggunakan model pembelajaran tipe tari bambu dapat meningkatkan motivasi belajar Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada materi Operasi Hitung Perkalian Kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T/A 2011/2012.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa pada materi Operasi Hitung Perkalian di kelas IV Semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A 2011/2012.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar operasi hitung perkalian dengan menggunakan Model Pembelajaran Cooperatif Learning Tipe Tari Bambu di kelas IV semester II SDN. 020270 Binjai Timur T.A. 2011/ 2012.


(3)

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diharapkan dari hasil penelitian ini antara lain adalah : 1. Bagi siswa, untuk meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya pada mata

pelajaran matematika khususnya pada pokok bahasan operasi hitung perkalian. 2. Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam upaya

meningkatkan aktivitas, dan motivasi belajar dalam mata pelajaran matematika pada pokok bahasan operasi hitung perkalian dikelas IV SD.

3. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dan perbaikan dalam pembelajaran bagi pihak sekolah untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di sekolah dasar.

4. Bagi peneliti, sebagai ilmu pengetahuan dan menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang model-model pembelajaran matematika, dan sebagai masukan bagi peneliti yang lain.


(4)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya serta analisis yang telah ada, maka penelitian peroleh kesimpulan sebagai berikut : 1. Penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat meningkatkan minat,

motivasi serta rangsangan belajar siswa khususnya pada materi operasi hitung perkalian sehingga memberikan hal positif bagi aspek kognitif dan afektif serta psikomotor siswa dalam belajar.

2. Melalui penerapan co-operatif learning tipe tari bambu, siswa menjadi lebih percaya diri, lebih berani serta siswa mampu berkomunikasi secara kelompok, membangun jiwa sosial siswa, dan siswa lebih berani dalam mengemukakan pendapat ataupun memberikan pendapat kepada teman atau guru.

3. Melalui penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat membantu siswa bekerja sama dengan teman-temannya dan membentuk rasa tanggung jawab dalam pekerjaannya.

4. Melalui penerapan co-operatif learning tie tari bambu siswa dapat lebih menghargai pendapat temannya, dan dapat berkomunikasi dengan bahasa yang baik.

5. Penerapan co-operatif learning tipe tari bambu dapat membantu meringankan tugas guru dalam proses pembelajaran.

6. Dari hasil persentase motivasi belajar siswa yang berjumlah 20 orang, pada saat kondisi awal jumlah persentase motivasi siswa hanya sekitar 36,75%,


(5)

siklus I pertemuan 1 persentase motivasi belajar siswa meningkat menjadi43,75%, pada pertemuan ke 2 persentase motivasi belajar siswa meningkat menjadi 67,65%, pada siklus ke II pertemuan ke 1 jauh lebih meningkat lagi yaitu persentase motivasi belajar siswa mencapai 76,75% dan di pertemuan ke 2 motivasi belajar siswa meningkat menjadi 87,25% dan termasuk kedalam kategori sangat baik.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka disarankan hal-hal sebagai berikut :

1. Bagi guru, disarankan untuk menggunakan hal-hal yang baru dalam kegiatan belajar mengajar, baik metode, strategi ataupun tehnik mengajar. Agar siswa termotivasi dalam belajar sehingga mereka tidak jenuh dalam proses pembelajaran.

2. Kepada kepala sekolah, sebaiknya diadakan kegiatan pelatihan bagi guru untuk mengembangkan atau melatih para guru agar memiliki kreativitas dalam menggunakan model-model pembelajaran serta menyediakan alat peraga yang sesuai dengan proses pembelajaran.

3. Bagi peneliti lanjut, disarankan untuk melakukan penelitian sejenis pada materi operasi hitung perkalian sehingga penelitian ini bermanfaat sebagi riset teori maupun sebagai reformasi terhadap dunia pendidikan khususnya proses pembelajaran di kelas.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

B.Uno,Hamzah. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Isjoni. 2010. Pembelajaran Kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Lie Anita. 2010. Cooperatif Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: Grasindo .

Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press. Sanjaya. 2006. Cooperatif Learning. Jakarta: Grafindo

Sardiman. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Suprijono. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Susanti. 2010. Matematika Dalam Kehidupan Sehari-hari. Jakarta: PT. Multi Kreasi Satu Delapan

Soedjadi. 1999. Pembelajaran Matematika. Jakarta: Grafindo


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 272

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PERKALIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU BILANGAN PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS III SDN 01 KEMBANG TANJUNG LAMPUNG UTARA

0 9 47

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE SCRAMBLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS KELAS IVB SD NEGERI 8 METRO BARAT TP. 2012/2013

0 7 62

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SD NEGERI 4 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

1 27 83

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 4 PENENGAHAN BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 40

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVB SD N 8 METRO TIMUR TP. 2013/2014

1 16 238

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV SDN 04 METRO TIMUR T.P. 2013/2014

1 6 79

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 NOTOHARJO

0 15 79

PENGARUH MODEL COOPERATIF LEARNING TIPE ARTIKULASI TERHADAP HASIL BELAJAR IPS MATERI KENAMPAKAN ALAM DAN SOSIAL BUDAYA PADA SISWA KELAS IV SD

2 23 302

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS IV SDN NGAMPIN 01 AMBARAWA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20142015

0 2 15