ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.
ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Nur Innayatunnisa NIM 1106041
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG 2015
(2)
ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA
NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF
BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI
BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Oleh Nur Innayatunnisa
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nur Innayatunnisa 2015 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
(4)
(5)
ABSTRAK
Nur Innayatunnisa (2015). Penelitian ini berjudul “Analisis Penggunaan Gaya
Bahasa Novel Sang Pemimpi Sebagai Alternatif Pembuatan Bahan Pembelajaran Menulis
Puisi Bagi Siswa Kelas V SD”.Menulis puisi adalah salah satu sarana bagi siswa untuk
menuangkan segala kreativitas dan imajinasi yang ada pada diri siswa. Diperlukan pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk dapat menggali kreativitas siswa tersebut. Namun pada kenyataannya, pembelajaran yang disajikan di Sekolah Dasar (SD) saat ini kurang menarik minat siswa, sehingga siswa sulit untuk menuangkan segala kreativitas dan imajinasinya. Perlu diciptakan bahan pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD khususnya menulis puisi. Oleh karena itu, penulis menganalisis penggunaan gaya bahasa pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata sebagai alternatif pembuatan bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD. Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dikenal memiliki gaya bahasa yang banyak dan beragam. Dalam penelitian ini dijelaskan gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi, kemudian bagaimana pemakaian gaya bahasa yang digunakan dalam novel sang pemimpi, dan bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD dengan memanfaatkan hasil analisis gaya bahasa novel sang pemimpi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Concept analysis, dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan kemudian data-data yang telah dikumpulkan dianalisis. Analisis dokumen dilakukan untuk menemukan data. Data temuan tersebut dikumpulkan melalui sumber berupa buku-buku, internet dan jurnal. Setelah itu dikembangkan dan data-data tersebut akan menghasilkan konsep yang baru. Hasil analisis dari penelitian ini berupa penggunaan gaya bahasa novel Sang Pemimpi. Ditemukan gaya bahasa perbandingan yaitu, perumpamaan, metafora, personifikasi, alegori, antitesis. Gaya bahasa pertentangan yaitu hiperbola, litotes,, oksimoron. Gaya bahasa pertautan yaitu metonomia, sinekdoke, alusi, eponim, epitet. Gaya bahasa perulangan yaitu aliterasi, epizeukis, anafora, simploke, mesodiplosis. Dengan memanfaatkan hasil analisis penggunaan gaya bahasa novel Sang Pemimpi dibuat bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD yang dapat meningkatkan kreativitas dan imajinasi berbahasa siswa. Bahan pembelajaran menulis puisi berupa pengertian puisi, langkah-langkah menulis puisi, dan perlatihan menulis puisi. Saran dari peneliti, diharapkan guru dapat menemukan dan mengembangkan sendiri bahan pembelajaran inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa tanpa melupakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
(6)
ABSTRACT
Writing poetry is one of the means for students to pour all your creativity and imagination. Necessary innovative learning da interesting to be able to dig the creativity of students. In fact, learning is presented in elementary school (SD) students' lack of interest, so that students are difficult to pour creativity and imagination. Necessary to create appropriate learning materials for learning Indonesian language and literature in elementary school, especially poetry. Therefore, the authors analyze the use of language style of the novel The Dreamer as an alternative of making poetry writing instructional materials for students of class V SD. The novel is known to have a style that is diverse. In this study, described the style of whatever language is used, and then how to use language style, writing poetry and teaching materials for elementary school fifth grade students with the utilization of the results of the analysis of the language style novel The Dreamer. The method used is the Concept analysis, by collecting data. Document analysis is done to find the data. The findings of data collected through sources such as books, internet and journals. After it was developed and results in a new concept. Results of analysis of this study, the use of language style. Found stylistic comparison, namely, imagery, metaphor, personification, allegory, antithesis. Contention that the language style, hyperbole, litotes, an oxymoron. Stylistic affinity is metonomia, sinekdoke, allusions, eponymous, epithet. Style looping language that is alliteration, epizeukis, anaphora, simploke, mesodiplosis. By utilizing the results of the analysis of the use of language style novel The Dreamer made poetry writing instructional materials for students of class V SD that can enhance the creativity and imagination of students' language. Learning materials in the form of understanding poetry writing poetry, steps to write poetry, and his training to write poetry.
(7)
vii
Nur Innayatunnisa, 2015
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
PERNYATAAN ... ii
ABSTRAK ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
UCAPAN TERIMAKASIH... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan ... 3
D. Manfaat ... 4
E. Definis Istilah ... 4
BAB II GAYA BAHASA, MENULIS PUISI, DAN BAHAN PEMBELAJARAN ... 5
A. Gaya Bahasa ... 5
B. Menulis Puisi ... 20
C. Bahan Pembelajaran ... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33
(8)
viii
Nur Innayatunnisa, 2015
B. Metode Penelitian ... 33
C. Teknik Penelitian ... 34
D. Latar/ Seting Penelitian ... 39
E. Subjek Penelitian ... 39
F. Instrumen Penelitian ... 39
G. Prosedur Penelitian ... 39
BAB IV DATA TEMUAN, ANALISIS DATA TEMUAN, DAN BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI... 40
A. Data Temuan ... 40
B. Analisis Data Temuan ... 44
C. Bahan Pembelajaran Menulis Puisi ... 53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 67
A. Simpulan ... 67
B. Saran ... 68
BIBLIOGRAFI ... 69
(9)
ix
Nur Innayatunnisa, 2015
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 2.1 langkah-langkah pemilihan bahan pembelajaran ... 29 3.1 Pedoman Analisis Gaya Bahasa perbandingan pada Novel Sang Pemimpi ... 34 3.2 Pedoman Analisis gaya bahasa pertentangan pada novel Sang
Pemimpi ... 35 3.3 Pedoman Analisis gaya bahasa pertautan pada novel Sang
Pemimpi ... 36 3.4 Pedoman Analisis gaya bahasa perulangan pada novel Sang
Pemimpi. ... 37 3.5 Pedoman Analisis Bahan Pembelajaran ... 38 4.1 Contoh Gaya Bahasa Perumpamaan yang Membandingkan
Sifat Manusia dengan Alam, Benda Mati dan Hewan ... 54 4.2 Contoh Gaya Bahasa Perumpaan yang Membandingkan
Sebuah Tempat dengan Tempat Lain ... 55 4.3 Contoh Gaya Bahasa Perumpamaan yang Mengumpamakan
Manusia dengan Tempat yang Berbeda ... 55 4.4 Contoh Gaya Bahasa Perumpamaan yang Mengumpamakan
Suatu Keadaan yang Dibandingkan dengan Hewan ... 55 4.5 Contoh Gaya Bahasa Metafora yang Membandingkan Perilaku
Manusia dengan Benda Mati ... 55 4.6 Contoh Gaya Bahasa Personifikasi yang Menggambarkan
Benda tidak Bernyawa ... 55 4.7 Contoh Gaya Bahasa Personifikasi yang Menggambarkan
(10)
x
Nur Innayatunnisa, 2015
4.8 Contoh Gaya Bahasa Alegori Digunakan untuk Melambangkan Keluarga dan Persahabatan ... 56 4.9 Contoh Gaya Bahasa Antitesis yang Memanfaatkan kata
Turun Naik, Siang Malam, Jiwa Raga,Pahit Manis, Timbul Tenggelam ... 56 4.10Contoh Gaya Bahasa Hiperbola yang Melebih-lebihkan
Jumlahnya ... 57 4.11Contoh Gaya Bahasa Hiperbola yang Melebih-lebihkan
Ukurannya ... 57 4.12Contoh Gaya Bahas Hiperbola yang Melebih-lebihkan
Sifatnya ... 57 4. 13 Contoh Gaya Bahasa Litotes yang Menyatakan Sesuatu yang Positif dengan Sesuatu yang Negatif ... 57 4. 14 Contoh Gaya Bahasa Oksimoron yang Memanfaatkan
Kata-kata yang Bertentangan Antara Giat Bekerja dan Malas Bekerja ... 58 4.15Contoh Gaya Bahasa Metonomia Pengganti nama diri yang
menggunakan gelar ... 58 4. 16 Contoh Gaya Bahasa Sinekdoke yang Menyebutkan Nama
Bagian Sebagai Pengganti Nama Keseluruhannya atau Sebaliknya ... 58 4. 17 Contoh Gaya Bahasa Alusi yang Menunjukkan Tokoh ... 59 4. 18 Contoh Gaya Bahasa Eponim yang Digunakan Sebagai
Pengganti Nama Tempat ... 59 4. 19 Contoh Gaya Bahasa Epitet yang Menyatakan Ciri Khusus Dari Seseorang ... 59
(11)
xi
Nur Innayatunnisa, 2015
4.20 Contoh Gaya Bahasa Aliterasi yang Menggunakan kata Aku ... 59 4.21 Contoh Gaya Bahasa Epizeukis yang Mengalami Perulangan
Kata ... 60 4. 22 Contoh Gaya Bahasa Anafora yang Pada Kata Pertama
Disetiap Barisnya Mengalami Perulangan ... 60 4. 23 Contoh Gaya Bahasa Simploke ... 60 4.24Contoh Gaya Bahasa Mesodiplosis yang Memanfaatkan
kata Tak ... 60 4. 25 Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Puisi ... 63
(12)
xii
Nur Innayatunnisa, 2015
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 4. 1 Seting kelas dalam pembelajaran ... 58
(13)
xiii
Nur Innayatunnisa, 2015
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman 01 Surat Keputusan Pengangkatan Dosen Pembimbing... 66 02 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menulis Puisi ... 67 03 Riwayat Hidup ... 72
(14)
1
Nur Innayatunnisa, 2015
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sastra merupakan wujud dari gagasan dan pemikiran seseorang, wujud dari sastra itu sendiri adalah berupa karya yang berbentuk tulisan atau karangan. Gagasan seseorang yang tercipta dalam bentuk karangan tersebut dapat terinspirasi dari pengalaman atau pandangannya terhadap lingkungan yang ada di sekitarnya. Sastra merupakan karya fiksi, sebuah karya fiksi atau rekaan diciptakan dari khayalan atau imajinasi. Oleh karena itu, diperlukan pikiran, perasaan dan kreativitas yang tinggi bagi pengarangnya supaya dapat mengelola dan mewujudkan kreativitasnya tersebut dengan baik dan dengan bahasa yang indah. Fananie (dalam Samosir 2013: 17) mengemukakan “sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan mampu mengungkapkan aspek estetis baik yang didasarkan aspek kebahasaan maupun aspek makna”.
Sastra adalah salah satu pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yang terdapat di Sekolah Dasar (SD). Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD memiliki peran yang sangat penting bagi peserta didik di SD. Karena anak-anak khususnya di Indonesia perlu memiliki bahan bacaan yang sesuai dengan usia perkembangan mereka. Sastra anak merupakan sastra yang secara khusus diperuntukkan bagi anak-anak. Sastra anak memiliki isi yang sesuai dengan imajinasi yang ada pada dunia anak-anak. Isi yang terdapat pada sastra anak biasanya berupa pengalaman, pemahaman dan imajinasi anak-anak.
Sastra anak-anak adalah sastra yang mencerminkan perasaan dan pengalaman anak-anak masa kini, yang dapat dilihat dan dipahami melalui mata anak-anak through the eyes of a child (Tarigan, 2011: 5).
(15)
2
Fungsi sastra bagi anak adalah untuk meningkatkan kemampuan berbahasa. Terdapat empat jenis kemampuan berbahasa dalam pembelajaran bahasa di SD yaitu keterampilan berbicara, menulis, membaca dan menyimak. Dari keempat keterampilan berbahasa tersebut, keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan yang sering digunakan di SD. Menulis puisi merupakan salah satu ranah dari keterampilan menulis di SD.
Puisi adalah salah satu karya sastra yang dipelajari di SD. Menulis puisi merupakan salah satu sarana bagi siswa untuk menuangkan segala kreativitas dan imajinasi yang ada pada diri siswa. Dalam puisi diperlukan unsur-unsur yang akan membentuk puisi tersebut menjadi indah dan menarik, salah satunya adalah gaya bahasa. “Puisi adalah sebuah ciptaan manusia berupa ungkapan jiwa yang ditampilkan secara ekspresif dituangkan dalam bentuk bahasa indah, kata-kata yang estetis, rangkaian bunyi yang anggun dan memiliki daya tarik bagi para pembaca” (Samosir, 2013: 18). Diperlukan pembelajaran yang inovatif dan menarik untuk dapat menggali kreativitas siswa tersebut. Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan bahwa “biasanya ketika belajar sastra, anak-anak diberikan materi buku-buku pembelajaran. Lalu diberi tugas sesuai dengan materi yang ada di buku pembelajaran. Siswa juga masih banyak mengalami kesulitan-kesulitan karena kurang tertariknya dengan
pembelajaran” (Hasani, 2015). Berdasarkan kenyataan tersebut,
pembelajaran yang disajikan di SD saat ini kurang menarik minat siswa. Kegiatan belajar-mengajar di SD terkesan membosankan, sehingga siswa sulit untuk menuangkan segala kreativitas dan imajinasinya.
Untuk dapat membuat pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan, peran seorang pendidik sangat diperlukan. Seorang pendidik perlu memperhatikan teknik, dan bahan pembelajaran yang sesuai dengan psikologi siswa. Dengan pembelajaran yang menyenangkan, maka tujuan pembelajaran akan tercapai dengan baik. Oleh karena itu, perlu diciptakan bahan pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di SD khususnya menulis puisi. Novel merupakan salah satu
(16)
3
bagian dari karya sastra. Gaya bahasa yang disajikan dalam novel sangat beragam. “Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata -kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca” (Tarigan, 2009: 4).
Novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dikenal memiliki gaya bahasa yang banyak dan beragam. Andrea Hirata adalah satu dari penulis novel terkenal yang ada di Indonesia. Salah satu contoh gaya bahasa yang digunakan Andrea Hirata dalam novel Sang Pemimpi adalah gaya bahasa perumpamaan yaitu “seperti laut, mereka diam”.
Oleh karena itu, judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah
“Analisis Penggunaan Gaya Bahasa Novel Sang Pemimpi sebagai
Alternatif Pembuatan Bahan Pembelajaran Menulis Puisi bagi Siswa Kelas V Sekolah Dasar” untuk membuat sebuah bahan pembelajaran yang menarik dan inovatif dalam pembelajaran menulis di SD khususnya menulis puisi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam novel sang pemimpi? 2. Bagaimana pemakaian gaya bahasa yang digunakan dalam novel sang
pemimpi?
3. Bagaimana bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD dengan memanfaatkan hasil analisis gaya bahasa novel sang pemimpi?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai beikut.
1. Diketahuinya gaya bahasa yang terdapat dalam novel sang pemimpi. 2. Diketahuinya pemakaian gaya bahasa yang digunakan untuk menulis
puisi.
3. Diketahuinya bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD dengan memanfaatkan hasil analisis gaya bahasa novel sang pemimpi.
(17)
4
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak berikut ini.
1. Bagi guru kelas V SD, hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran menulis khususnya menulis puisi.
2. Bagi pihak-pihak terkait, dalam pengajaran keterampilan bahasa Indonesia khususnya keterampilan menulis, dapat digunakan sebagai alternatif pengajaran untuk kelayakan pengajaran bahasa dan sastra indonesia yang akan datang.
3. Bagi peneliti lain, dapat dijadikan sebagai referensi bahan pembelajaran jika peneliti lain akan melakukan penelitian yang berkaitan dengan pembelajaran menulis puisi di SD.
E. Definisi Istilah
Agar pembaca tidak kesulitan dalam memahami istilah dalam penelitian ini, maka penulis jelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut.
1. Istilah gaya bahasa dalam penelitian ini adalah berupa majas atau kata-kata yang indah yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
2. Istilah novel dalam penelitian ini adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata yang dikenal memiliki banyak gaya bahasa di dalamnya. 3. Istilah bahan pembelajaran dalam penelitian ini adalah bahan yang
dihasilkan dari analisis gaya bahasa novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
4. Istilah menulis puisi dalam penelitian ini adalah sebuah ranah dari keterampilan menulis di Sekolah Dasar, yang di dalamnya terdapat sebuah keindahan terutama keindahan bahasa yang dituangkan melalui pikiran dan perasaan.
(18)
(19)
33
Nur Innayatunnisa, 2015
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif karena data pada penelitian ini merupakan fenomena sosial. Penelitian ini dilakukan dengan apa adanya sesuai dengan yang ada dilapangan. Pendekatan kualitatif digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna. Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti yang merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak (Sugiyono, 2013).
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode concept analysis. A conceptual analysis is a study that clarifies the meaning of concept by describing the essential or generic meaning, the different meanings, and the appropriate usage for the concept (McMillan, 2001: 506).
Concept analysis dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan kemudian data-data yang telah dikumpulkan dianalisis. Data-data yang dikumpulkan berupa data-data yang telah ada atau konsep yang telah ada. Data yang dikumpulkan berupa data temuan dan dipelajari. Analisis dokumen dilakukan untuk menemukan data. Data temuan tersebut dikumpulkan melalui sumber berupa buku-buku, internet dan jurnal yang kemudian ditemukan kerangka teoritis yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Data-data yang telah ada atau konsep yang telah ada kemudian dianalisis sesuai dengan keterkaitannya dengan konsep lain dan data yang akan diteliti. Setelah itu dikembangkan dan data-data tersebut akan menghasilkan konsep yang baru.
(20)
34
C. Teknik Penelitian
Teknik penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan analisis dokumen, yaitu dengan cara menganalisis buku-buku, jurnal, laporan hasil penelitian, yang berkaitan dengan sastra anak, novel Sang Pemimpi, bahan pembelajaran, artikel-artikel dan sumber-sumber lain yang ditemukan di internet. Data-data yang ditemukan tersebut kemudian di analisis ke dalam penelitian.
2. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Identifikasi
Pada tahap identifikasi ini dilakukan dengan cara menganalisis data. Analisis data dilakukan dengan cara membaca dan menganalisis jenis-jenis gaya bahasa yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi. Selain itu, mengidentifikasi hal-hal yang berhubungan dengan data temuan, data temuan yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah data yang berkaitan dengan gaya bahasa pada novel Sang Pemimpi. Adapun pedoman analisis yang digunakan adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Pedoman Analisis Gaya Bahasa perbandingan pada Novel Sang Pemimpi
Gaya Bahasa Perbandingan
No. Macam-macam gaya bahasa perbandingan
1. Perumpamaan 2. Metafora
(21)
35
3. Personifikasi 4. Depersonifikasi 5. Alegori
6. Antitesis
7. Pleonasme dan tautologi 8. Perifrasis
9. Antisipasi atau prolepsis 10. Koreksi atau epanortosis
Tabel 3.2 Pedoman Analisis gaya bahasa pertentangan pada novel Sang Pemimpi.
Gaya Bahasa Pertentangan
No. Macam-macam gaya bahasa pertentangan
1. Hiperbola 2. Litotes 3. Ironi 4. Oksimoron 5. Paronomasia 6. Paralipsis
7. Zeugma dan silepsis 8. Satire
9. Inuendo 10. Antifrasis 11. Paradoks 12. Klimaks
(22)
36
13. Antiklimaks 14. Apostrof
15. Anastrof atau inversi 16. Apofasis atau preterisio 17. Histeron proteron 18. Hipalase
19. Sinisme 20. Sarkasme
Tabel 3.3 Pedoman Analisis gaya bahasa pertautan pada novel Sang Pemimpi.
Gaya Bahasa Pertautan
No. Macam-macam gaya bahasa pertautan
1. Metonomia 2. Sinekdoke 3. Alusi 4. Eufemisme 5. Eponim 6. Epitet
7. Antonomasia 8. Erotesis 9. Paralelism 10. Elipsis 11. Gradasi 12. Asindenton 13. Polisindenton
(23)
37
Tabel 3.4 Pedoman Analisis gaya bahasa perulangan pada novel Sang Pemimpi.
Gaya Bahasa Perulangan
No. Macam-macam gaya bahasa perulangan
1. Aliterasi 2. Asonansi 3. Antanaklasis 4. Kiasmus 5. Epizeukis 6. Tautotes 7. Anafora 8. Epistrofa 9. Simploke 10. Mesodiplosis 11. Epanalepsis 12. Anadiplosis
Peneliti menggunakan pedoman analisis untuk menganalisis gaya bahasa apa saja yang digunakan dalam novel Sang Pemimpi. Seperti pendapat yang diungkapkan oleh Tarigan (2009: 4) Gaya bahasa merupakan bentuk retorik, yaitu penggunaan kata-kata dalam berbicara dan menulis untuk meyakinkan atau mempengaruhi penyimak dan pembaca” (Tarigan, 2009: 4).
Berikut adalah pedoman analisis bahan pembelajaran menulis puisi.
(24)
38
3.5 Pedoman Analisis Bahan Pembelajaran
No. Prinsip Pemilihan Bahan Pembelajaran 1. Prinsip Relevansi
2. Prinsip Konsistensi 3. Prinsip Kecakupan
Pedoman ini digunakan untuk menguji kelayakan gaya bahasa novel Sang Pemimpi sebagai bahan pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Darmadi (2012: 214) “prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi prinsip relevansi, konsistensi, dan kecakupan”.
b. Klasifikasi
Setelah mengidentifikasi data, selanjutnya dilakukan klasifikasi data. Cara yang dilakukan untuk mengklasifikasi data yaitu mengumpulkan data-data yang saling berkaitan antara data yang yang ditemukan dengan penelitian yang dilakukan. Pada penelitian ini klasifikasi data dilakukan pada gaya bahasa yang terdapat dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
c. Deskripsi
Hasil dari klasifikasi data kemudian di deskripsikan secara jelas dan rinci agar dapat dipahami. Mendeskripsikan data ini dituliskan secara tepat dan jelas agar dapat dipahami bagaimana hasil analisis gaya bahasa dalam novel Sang Pemimpi dapat menjadi bahan pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar.
d. Kesimpulan dan Verivikasi
Langkah terakhir yang dilakukan dalam mengolah data ini adalah membuat kesimpulan dan verivikasi data. Kesimpulan yang
(25)
39
diperoleh dalam penelitian ini harus sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan dari awal penelitian.
D. Latar/Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari Tanggal 20 Februari 2015 sampai dengan Tanggal 15 Mei 2015.
E. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat simpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013: 306).
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. 1. Menemukan masalah penelitian;
2. Menentukan subjek penelitian; 3. Menentukan judul penelitian;
4. Melakukan bimbingan dalam penelitian; 5. Menyusun proposal penelitian;
6. Seminar proposal penelitian 7. Mengurus perizinan penelitian; 8. Melakukan penelitian;
9. Melakukan bimbingan penyusunan laporan skripsi; 10.Menyusun laporan skripsi;
(26)
40
(27)
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata terdapat gaya bahasa berikut. Gaya Bahasa Perbandingan yaitu, Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Antitesis. Gaya Bahasa Pertentangan yaitu, Hiperbola, Litotes,, Oksimoron. Gaya Bahasa Pertautan yaitu, Metonomia, Sinekdoke, Alusi, Eponim, Epitet. Gaya Bahasa Perulangan yaitu, Aliterasi, Epizeukis, Anafora, Simploke, Mesodiplosis.
Gaya bahasa merupakan salah satu unsur pembentuk puisi. Dengan diketahuinya pemakaian gaya bahasa pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, maka novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dapat dikaitkan dengan pembelajaran menulis puisi, karena gaya bahasa yang ada pada novel Sang Pemimpi dapat menjadi unsur pembentuk dalam menulis puisi yang cocok untuk pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD.
Dengan memanfaatkan analisis gaya bahasa, novel Sang Pemimpi dapat dibuat menjadi bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD yang dapat membangun imajinasi siswa. Pada bahan pembelajaran menulis puisi ini guru hanyalah pemberi stimulus bagi siswa, dengan meminta siswa untuk menulis puisi bebas menggunakan bahasa mereka sendiri. Dalam pembelajaran ini menekankan pada imajinasi siswa, dari apa yang siswa bayangkan dan rasakan. Siswa mampu menuangkan imajinasinya dan mengembangkan imajinasi tersebut dengan penggunaan bahasa yang sesuai dan menarik menjadi sebuah karya sastra puisi. Selanjutnya, siswa menulis puisi bebas dengan menggunakan gaya bahasa dari novel Sang Pemimpi. Gaya bahasa dari novel Sang Pemimpi akan
(28)
68
menambah kekayaan bahasa siswa dan lebih meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa.
B. Saran
Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diberikan pada siswa, seorang guru atau pendidik memiliki peran yang sangat penting. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran akan dipengaruhi oleh kreativitas guru. Kreativitas yang dimaksud adalah kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran menulis puisi, guru dapat memanfaatkan gaya bahasa dari novel Sang Pemimpi sebagai sarana bahan pembelajaran. Hal ini dikarenakan gaya bahasa dalam novel Sang Pemimpi sangat kaya dan beragam, sehingga dapat merangsang imajinasi siswa untuk menulis puisi dengan bahasa yang menarik. Diharapkan guru dapat menemukan dan mengembangkan sendiri bahan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa tanpa melupakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian berikutnya. Perlu adanya penelitian-penelitian lain yang lebih berkembang untuk lebih mengembangkan bahan pembelajaran menulis puisi yang inovatif dan kreatif, yang bertujuan untuk kemajuan pendidikan SD khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.
(29)
65
BIBLIOGRAFI
Darmadi, Hamid. (2013) Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.(2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Esten, Mursal. (2013) Kesusasteraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.
Hirata, Andrea. (2006) Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Marwandi, Said. (2013) Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Laila
Majnun Karya Nizami. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH. E-jurnal Tersedia di: http://jurnal.umrah.ac.id.
McMillan, James H. (2001) Research in Education: A Conceptual Introduction. United States: Addison Wesley Longman, inc.
Rihi, Amalia Novita. (2010) Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Universitas Sebelas Maret. Tersedia di: http://eprints.uns.ac.id.
Samosir, Tiorida. (2013) Apresiasi Puisi. Bandung: Yrama Widya.
Siswantoro. (2010) Metode Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. (2011) Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. (2009) Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
(30)
Wardoyo, Sigit Mangun. (2013) Teknik Menulis Puisi (Panduan Menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen). Yogyakarta: Graha Ilmu.
(1)
Nur Innayatunnisa, 2015
ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
diperoleh dalam penelitian ini harus sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan dari awal penelitian.
D. Latar/Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan mulai dari Tanggal 20 Februari 2015 sampai dengan Tanggal 15 Mei 2015.
E. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, karena penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Peneliti kualitatif sebagai human instrument berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat simpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013: 306).
G. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan prosedur sebagai berikut. 1. Menemukan masalah penelitian;
2. Menentukan subjek penelitian; 3. Menentukan judul penelitian;
4. Melakukan bimbingan dalam penelitian; 5. Menyusun proposal penelitian;
6. Seminar proposal penelitian 7. Mengurus perizinan penelitian; 8. Melakukan penelitian;
9. Melakukan bimbingan penyusunan laporan skripsi; 10.Menyusun laporan skripsi;
(2)
40
(3)
67
Nur Innayatunnisa, 2015
ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dalam novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata terdapat gaya bahasa berikut. Gaya Bahasa Perbandingan yaitu, Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Antitesis. Gaya Bahasa Pertentangan yaitu, Hiperbola, Litotes,, Oksimoron. Gaya Bahasa Pertautan yaitu, Metonomia, Sinekdoke, Alusi, Eponim, Epitet. Gaya Bahasa Perulangan yaitu, Aliterasi, Epizeukis, Anafora, Simploke, Mesodiplosis.
Gaya bahasa merupakan salah satu unsur pembentuk puisi. Dengan diketahuinya pemakaian gaya bahasa pada novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata, maka novel Sang Pemimpi karya Andrea Hirata dapat dikaitkan dengan pembelajaran menulis puisi, karena gaya bahasa yang ada pada novel Sang Pemimpi dapat menjadi unsur pembentuk dalam menulis puisi yang cocok untuk pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD.
Dengan memanfaatkan analisis gaya bahasa, novel Sang Pemimpi dapat dibuat menjadi bahan pembelajaran menulis puisi bagi siswa kelas V SD yang dapat membangun imajinasi siswa. Pada bahan pembelajaran menulis puisi ini guru hanyalah pemberi stimulus bagi siswa, dengan meminta siswa untuk menulis puisi bebas menggunakan bahasa mereka sendiri. Dalam pembelajaran ini menekankan pada imajinasi siswa, dari apa yang siswa bayangkan dan rasakan. Siswa mampu menuangkan imajinasinya dan mengembangkan imajinasi tersebut dengan penggunaan bahasa yang sesuai dan menarik menjadi sebuah karya sastra puisi. Selanjutnya, siswa menulis puisi bebas dengan menggunakan gaya bahasa dari novel Sang Pemimpi. Gaya bahasa dari novel Sang Pemimpi akan
(4)
68
menambah kekayaan bahasa siswa dan lebih meningkatkan kreativitas dan imajinasi siswa.
B. Saran
Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang diberikan pada siswa, seorang guru atau pendidik memiliki peran yang sangat penting. Tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran akan dipengaruhi oleh kreativitas guru. Kreativitas yang dimaksud adalah kreatif dalam mengembangkan materi pembelajaran dan menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran menulis puisi, guru dapat memanfaatkan gaya bahasa dari novel Sang Pemimpi sebagai sarana bahan pembelajaran. Hal ini dikarenakan gaya bahasa dalam novel Sang Pemimpi sangat kaya dan beragam, sehingga dapat merangsang imajinasi siswa untuk menulis puisi dengan bahasa yang menarik. Diharapkan guru dapat menemukan dan mengembangkan sendiri bahan pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa tanpa melupakan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi penelitian berikutnya. Perlu adanya penelitian-penelitian lain yang lebih berkembang untuk lebih mengembangkan bahan pembelajaran menulis puisi yang inovatif dan kreatif, yang bertujuan untuk kemajuan pendidikan SD khususnya dalam pembelajaran menulis puisi.
(5)
65 Nur Innayatunnisa, 2015
ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BIBLIOGRAFI
Darmadi, Hamid. (2013) Kemampuan Dasar Mengajar (Landasan Konsep dan Implementasi). Bandung: Alfabeta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain.(2010) Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Esten, Mursal. (2013) Kesusasteraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.
Hirata, Andrea. (2006) Sang Pemimpi. Yogyakarta: Bentang Pustaka. Marwandi, Said. (2013) Analisis Gaya Bahasa dalam Novel Laila
Majnun Karya Nizami. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH. E-jurnal Tersedia di: http://jurnal.umrah.ac.id.
McMillan, James H. (2001) Research in Education: A Conceptual Introduction. United States: Addison Wesley Longman, inc.
Rihi, Amalia Novita. (2010) Analisis Gaya Bahasa dan Nilai Pendidikan Novel Sang Pemimpi Karya Andrea Hirata. Universitas Sebelas Maret. Tersedia di: http://eprints.uns.ac.id.
Samosir, Tiorida. (2013) Apresiasi Puisi. Bandung: Yrama Widya.
Siswantoro. (2010) Metode Penelitian Sastra. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Sugiyono. (2013) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. (2011) Dasar-Dasar Psikosastra. Bandung: Angkasa.
Tarigan, Henry Guntur. (2009) Pengajaran Gaya Bahasa. Bandung: Angkasa.
(6)
Wardoyo, Sigit Mangun. (2013) Teknik Menulis Puisi (Panduan Menulis Puisi untuk Siswa, Mahasiswa, Guru dan Dosen). Yogyakarta: Graha Ilmu.