ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR.

(1)

ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Siska Desi Widiya NIM 1106389


(2)

2015

ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Oleh Siska Desi Widiya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Siska Desi Widiya 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lain tanpa ijin dari penulis


(3)

LEMBAR PENGESAHAN SISKA DESI WIDIYA

ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN

SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

disetujui dan disyahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

Drs. Ajo Sutarjo, M. Pd. NIP 196201101988031003

Pembimbing II

Deni Wardana, M. Pd. NIP 198105132005011003

Mengetahui


(4)

ABSTRAK

Siska Desi Widiya (2015). Analisis Relasi Makna Pada Dongeng Nusantara Sebagai Alternatif Bahan Pembelajaran Menulis Karangan Sederhana Bagi Siswa Kelas III Sekolah Dasar

Menulis adalah keterampilan produktif dengan merangkai kata-kata hingga jadi sebuah tulisan. Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa yang rumit diantara keterampilan berbahasa lainnya. Untuk membuat sebuah karangan sederhana harus mempunyai daftar kosa kata yang banyak. Untuk menulis karangan sederhana tidak hanya dengan menggunakan kartu bergambar apabila daftar kosa kata masih lemah maka akan menyulitkan dalam menulis. Oleh karena itu diperlukan bahan pembelajaran yang tepat. Dalam membuat bahan pembelajaran salah satu yang dilakukan guru adalah dengan menganalisis relasi makna. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis relasi makna pada dongeng Nusantara. Penelitian ini membahas tentang (1) macam-macam relasi makna, (2) pemakaian relasi makna, (3) penggunaan relasi makna pada bahan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan konsepan alisis. Peneliti mencoba menganalisis relasi makna pada dongeng Nusantara. Data yang dihasilkan dalam penelitian inidiperoleh dengan cara (1) analisis dokumen terhadap dongeng Nusantara. Hasil penelitian ini ditemukan relas imakna yang berbeda-beda (1)sinonim, (2) antonim, (3), hominim, (4) hiponim, (5) redundansi. Tidak semua cerita didalamnya terdapat macam-macam relasi makna tersebut. Relasi makna yang tidak ditemukan dalam dongeng tersebut seperti polisemi dan ambiguitas. Hasil dari analisis relasi makna tersebut digunakan sebagai bahan pembelajaran menulis karangan sederhana. Relasi makna terdiri dari kata sifat ataupun kata kerja dengan mengetahui kata-kata tersebut dapat menambah kosa kata bagi siswa. Membuat karangan sederhana secara masing-masing agar dapat menggali kreatifitas siswa dalam menulis juga dapat menambah daftar kosa kata anak. Menulis karangan sederhana ini dikerjakan siswa secara individu. Sebelum menuliskan karangan siswa diberikan kartu kata yang sudah berisi kata baik kata yang berantonim ataupun kata yang bersinonim. Hal tersebut tinggal dikembangkan sendiri oleh siswa agar menjadi sebuah karangan sederhana.


(5)

Relationship Analysis Of Meaning In Fairy Archipelago Learning As An Alternative Making Materials For Simple Essay Writing Class Iii Primary

Abstract

Writing is a skill productive by stringing words to be an article. Writing can be regarded as a complex language skills language skills among others. To create a narrative essay must have a list of vocabulary that much. To write a simple essay not only by using picture cards that list is still weak vocabulary meal will make it difficult to write. Therefore we need appropriate learning materials. In creating learning materials that teachers do one is to analyze the relation of meaning. In this study, researchers analyzed relais meaning to the fabled archipelago. This study discusses about (1) kinds of relationships of meaning, (2) the use of the relation of meaning, (3) the use of the relation of meaning in learning materials. This study uses the concept of analysis. Researchers tried to analyze the relation of meaning to the fabled archipelago. The data generated in the development of this empirically obtained by (1) the analysis of documents to the fabled archipelago. Results of this study found a relation different meanings (1) synonym, (2) antonym, (3), hominim, (4) hyponymy and hypernymy, (5) redundancy. Not all the stories in which there are all kinds of relationships that meaning. Relation meaning that swordfish is found in these tales such as polysemy and ambiguity. Results of the analysis of the relation of meaning are used as learning materials write a simple essay. Meaning relation consists of the adjective or verb to know these words can add vocabulary for students. Make simple bouquets respectively in order to explore the creativity of the students in writing can also be both increased vocabulary list children. This simple essay writing student worked individually. Before writing essays students are given a card that already contains the word good word antonyms words or synonyms. That stay is developed by the students in order to become a simple bouquet. Keywords: relation of meaning, learning materials, simple bouquet.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………..i

PERNYATAAN………ii

ABSTRAK………iii

KATA PENGANTAR………...iv

UCAPAN TERIMA KASIH………v

DAFTRA ISI……….vii DAFTAR TABEL……….ix

DAFTAR GAMBAR……….x

DAFTAR BAGAN………xi

DAFTAR LAMPIRAN ………...xii

BAB I PENDAHULUAN………..1

A. Latar Belakang………...1

B. Rumusan Masalah………..3

C. Tujuan Penelitian………..3

D. Manfaat Penelitian ………3

E. Definisi Istilah………...3

BAB II RELASI MAKNA, MENULIS KARANGAN SEDERHANA, DAN BAHAN PEMBELAJARAN A. Relasi Makna………..5

1. Pengertian Relasi Makna………..5

2. Macam-macam Relasi Makna………..…6

B. Menulis Karangan Sederhana………..….17

1. Pengertian Menulis……….……17

2. Karangan Sederhana……….……..17

C. Bahan Pembelajaran……….……....18

1. Pengertian Bahan Pembelajaran….…….…...18 2. Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan


(7)

Pembelajaran………...19

3. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Pembelajaran………..20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Pendekatan Penelitian……….…21

B.Metode Penelitian………...21

C.Teknik Penelitian………...……….21

1.Teknik Pengumpulan Data..………..21

2.Teknik Analisis Data…..………...22

D. Latar Penelitian…..……….……..24

E.Subjek Penelitia.……….24

F. Instrument Penelitian………..24

G.Langkah-langkah penelitian………....24

BAB IV DATA TEMUAN DAN ANALISIS DATA TEMUAN A. Data Temuan……….………..25

B. Analisis Data Temuan……….………....27

1. Analisis Relasi Makna.………..…27

2. Bahan Pembelajaran karangan sederhanana..43

3. Langkah-langkah Pembe;ajaran Menulis Karangan Sederhana……….…..48

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan………..………..53

B. Saran ………..………54

BIBLIOGRAFI...55


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Kata serapan dalam sinonim,……….…...9

Tabel 4.1 Pedoman Analisis Relasi Makna pada Dongeng Tujuh Anak laki-laki ………41 Tabel 4.2 Pedoman Analisis Relasi Makna pada Dongeng

Asal Mula Danau Toba dan Pulau Samosir………42 Tabel 4.3 Pedoman Analisis Relasi Makna pada Dongeng

Malin Kundang………...43 Tabel 4.4 Contoh kata dalam persamaaan makna……..…….44 Tabel 4.5 Contoh lawan makna………...………45 Tabel 4.6 Langkah-langkah menulis karangan sederhana.…..51


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.3 Contoh antonim……….12

Gambar 2.4 contoh hiponim………..13

Gambar 4.1 Gambar hiponim………16

Gambar 4.2 Gambar hiponim………39


(10)

DAFTAR BAGAN

Bagan Halaman

Bagan 2.1 Contoh sinonim……….….6 Bagan 2.2 Contoh antonim……….12


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

01 Surat Keputusan Dosen Pembimbing

02 Surat Pelaksanaan Pembelajaran………57


(12)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran sastra adalah salah satu dari pembelajaran berbahasa. Sastra sudah mulai dikenalkan kepada anak Sekolah Dasar (SD). Sastra biasanya dapat diartikan sebagai sebuah karangan dengan bahasa yang mempunyai nilai keindahan dan mengandung isi yang indah di dalamnya. Sebuah penyajian bahasa yang indah artinya bisa menimbulkan sebuah kesan yang menghibur bagi para pembacanya terutama anak-anak. Sastra tersebut mempunyai isi yang baik dan berguna, mengandung nilai-nilai pendidikan. Sebuah bentuk fisik dari sebuah sastra berupa sebuah buku cerita disebut dengan sebuah karya sastra dalam hal ini salah satu karya sastra yang sering digunakan dalam pembelajaran yaitu dongeng. Karya sastra selain untuk menanamkan nilai-nilai dasar dan karakter, juga dapat merangsang imajinasi kreatif anak dan berpikir kritis melalui rasa penasaran tentang kelanjutan jalan cerita yang terdapat di dalamnya. Dalam sebuah sastra yang memadai untuk anak tentunya akan menciptakan sebuah masukan pendidikan yang lebih baik lagi. Masukan atau informansi tersebut akan lebih arif dan bijak. Dalam hal ini sastra menjadi sangat penting sekali, sebab sastra tidak hanya semata berperan dalam penanaman sebuah pondasi keluhuran budi pekerti, tapi juga sastra yang disajikan dalam dongeng tersebut juga akan memiliki andil dalam pembentukan karakter yang baik sejak dini.

Dengan menulis sebuah karangan siswa dapat menuangkan segala kreativitas yang terpendam dalam dirinya. Dengan membaca sebuah sastra berupa dongeng siswa dapat menambah daftar kosa kata, dengan membaca dongeng dapat meningkatkan pengetahuan siswa, setelah hal itu terjadi, maka siswa dapat lebih berekspresi dalam menuangkan segala hal dalam


(13)

2

bentuk tulisan. Salah satu dari empat ranah keterampilan berbahasa adalah menulis. Menulis adalah keterampilan produktif dengan menggunakan tulisan. Menulis dapat dikatakan sebagai suatu keterampilan berbahasa yang rumit diantara keterampilan berbahasa yang lainnya. Dalam hal menulis bukan hanya menyalin sebuah kata-kata dan kalimat-kalimat saja, melainkan mengembangkan dan menuangkan pikiran-pikiran dalam suatu struktur tulisan yang teratur. Menurut Dalman (2014: 3), “menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya.”

Pembelajaran yang baik dan bermanfaat bagi siswa adalah sebuah pembelajaran yang mengacu kepada kurikulum dan menggunakan metode yang baik, sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan semangat. Sehingga siswa dapat berhasil dalam pembelajaran. Dalam menulis sebuah karangan siswa harus mempunyai daftar kosa kata yang banyak, selain itu juga harus mengetahui makna dari sebuah kata. Selain mengetahui makna dari sebuah kata, harus mengetahui juga relasi makna dalam sebuah kata, sehingga dapat paham betul tentang apa yang telah ditulis sehingga tulisannya bisa menjadi lebih bermakna. Menulis karangan sederhana tidak hanya dengan cara menggunakan gambar seri atau pun dengan gambar tunggal. Bisa juga dengan jenis-jenis relasi makna yang dipahami oleh siswa. Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia, sering kali ditemukan adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antar sebuah kata atau satuan bahasa lainnya. Dalam dongeng Nusantara juga memiliki relasi makna, relasi makna juga penting diketahui oleh siswa. Banyak jenis-jenis relasi makna yang harus diketahui agar dalam menulis sebuah


(14)

3

menyangkut hal kesamaan makna, kebalikan makna, kegandaan makna, kelainan makna, kelebihan makna.”

Dengan demikian berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka peneliti melakukan penelitian dengan judul “Analisis Relasi Makna pada Dongeng Nusantara sebagai Alternatif Pembuatan Bahan Pembelajaran Menulis Karangan Sederhana bagi Siswa Kelas III Sekolah Dasar” untuk membuat sebuah bahan pembelajaran yang menarik dan bermanfaat untuk siswa, sehingga dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam menulis karangan sederhana.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Relasi makna apa saja yang terdapat pada Dongeng Nusantara? 2. Bagaimanakah pemakaian relasi makna pada Dongeng Nusantara? 3. Bagaimanakah bahan pembelajaran menulis karangan sederhana hasil

dari analisis relasi makna pada Dongeng Nusantara?

C.Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Diketahuinya relasi makna yang terdapat pada Dongeng Nusantara. 2. Diketahuinya pemakaian relasi makna pada Dongeng Nusantara. 3. Diperolehnya bahan pembelajaran menulis karangan sederhana

berdasarkan analisis relasi makna pada Dongeng Nusantara.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk pihak-pihak berikut ini.

1. Penelitian ini bermanfaat bagi guru sebagai alternatif pembelajaran dalam menulis karangan sederahana.


(15)

4

E. Definisi Istilah

Ada 4 istilah dalam penelitian ini yang akan didefinisikan agar tidak ada kesalah pahaman.

1. Istilah relasi makna dalam penelitian ini adalah hubungan kata dengan kata yang lain yang mempunyai makna yang hampir sama namun tidak sama seutuhnya.

2. Istilah dongeng Nusantara dalam penelitian ini adalah sebuah cerita rakyat pada zaman dahulu yang kejadiannya dari berbagai provinsi di Indonesia.

3. Istilah bahan pembelajaran dalam penelitan ini adalah bahan pembelajaran yang dibuat dari hasil analisis relasi makna pada dongeng Nusantara.

4. Istilah karangan sederhana dalam penelitian ini adalah karangan yang dibuat oleh siswa kelas III SD dengan panjang karangan hanya satu paragraf.


(16)

BAB III

METODOLIGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Sebab penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi (baca Sugiyono, 2013).

B. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode concept analisys. A conceptual analysis is a study that clarifies the meaning of concept by describing the essential or generic meaning, the different meanings, and the appropriate usage for the concept (McMillan, 2001: 506).

Dalam concept analisys menganalisis data-data atau konsep yang sudah ada sebelumnya. Data-data temuan tersebut ada yang dipelajari dari dokumen berupa buku, jurnal dan website internet untuk mencari kerangka-kerangka teori dalam penelitian ini, hingga menjadi landasan atau dasar dalam penelitian ini. Konsep yang dianalisis tersebut mempunyai keterkaitan dengan subjek yang diteliti, hingga dapat dikembangkan menjadi konsep yang baru. Dan menjadi konsep yang dapat diterima dan mudah untuk dipahami.

C. Teknik Penelitian


(17)

22

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui analisis dokumen, yaitu dengan menganalisis buku-buku, jurnal dan laporan penelitian yang berkaitan tentang menulis karangan sederhana, sastra anak dan bahan pembelajaran. Data-data hasil temuan tersebut akan dianalisis dalam penelitian.

2. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah. a. Identifikasi Data

Pada tahap identifikasi data ini peneliti melakukan pemeriksaaan atau memeriksa data yang terkumpul, hingga kemudian data tersebut diklasifikasikan. Identifikasi yang dilakukan adalah dengan cara mengidentifikasi unsur-unsur dongeng Nusantara, bagaimana menulis karangan sederhana pada kelas III, dongeng sebagai media dan bagaimana penerapan tersebut sebagai bahan pembelajaran. Dalam identifikasi data untuk mempermudah peneliti dalam memeriksa data yang terkumpul. Data yang di identifikasi tersebut adalah relasi makna yang terdapat dongeng asli dari Nusantara. Relasi makna apa saja yang dipakai dalam dongeng-dongeng tersebut. Terdapat tiga buah dongeng yang di identifikasi yang sebelumnya akan diklasifikasi. Ada pun lembar analisis yang digunakan peneliti dalam penelitian tersebut, sebagai berikut.

Tabel 3.1

Pedoman Analisis Relasi Makna Judul Dongeng


(18)

23

2. Antonim 3. Hiponim 4. Homonim 5. Poliemi 6. Ambiguitas 7. Redundensi

Berilah tanda √ apabila terdapat relasi makna yang ada di dalam dongeng tersebut.

Peneliti menggunakan pedoman analisis untuk menganalisis relasi makna yang terdapat dalam dongeng Nusantara tersebut. Terdapatnya macam-macam relasi makan

b. Klasifikasi Data

Setelah akhirnya data tersebut diklasifikasikan, lalu data tersebut dikelompokan atau memilih data. Yaitu dengan cara memilih jenis-jenis relasi makna, dan bagaimana jenis relasi makna yang dapat dijadikan bahan pembelajaran menulis karangan sederhana.

c. Mendeskripsikan Data

Setelah klasifikasi data, lalu dideskripsikan dengan menjelaskan jenis-jenis relasi makna yang terdapat dalam dongeng Nusantara yang akhirnya dapat dijadikan bahan pembelajaran membuat karangan sederhana. Apakah pemaknaan tersebut sudah sesuai atau belum.


(19)

24

Setelah data tersebut diidentifikasi, diklasifikasi, dan dideskripsikan, maka data tersebut disimpulkan. Sehingga data hasil penelitian tersebut dapat bermanfaat dan dapat menjawab rumusan masalah yang telah peneliti rumuskan pada awalnya.

D.Latar/ Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 23 pada bulan Februari sampai tanggal 22 pada bulan Mei.

E.Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti pada penelitian ini yaitu relasi makna yang terdapat dalam dongeng Nusantara yang ditulis oleh seorang penulis bernama Imam Khoiri.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument, yaitu berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulann data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat simpulan atas temuannya (baca Sugiyono, 2013: 306).

G. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1.Menemukan masalah penelitian.

2.Menentukan subjek penelitian. 3.Menemukan judul penelitian


(20)

25

7.Mengurus perizinan penelitian. 8.Melakukan penelitian.

9.Melakukan bimbingan penyusunan laporan skripsi. 10. Menyusun laporan skripsi.

11. Mengumpulkan skripsi. 12. Sidang skripsi.


(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini , dapat disimpulkan pada dongeng Nusantara terdapat relasi makna. Disamping relasi makna yang terdapat dalam dongeng Nusantara bahwa ada berbagai macam relasi makna dalam bahasa Indonesia seperti (1) sinonim ( persamaan makna), (2) antonim (lawan makna), (3) polisemi dan ambiguitas (kegandaan makna), (4) hiponim (ketercakupan makna), (5) homonim (kelainan makna), dan (6) redundansi (kelebihan makna).

Dalam dongeng Nusantara yang telah dianalisis oleh peneliti ditemukan relasi makna yang ada di dalam kata-kata yang terdapat pada dongeng Nusantara. Banyak kata yang termasuk ke dalam relasi makna pada setiap cerita dongeng Nusantara tersebut. Baik itu yang beraal dari kata kerja ataupun dari kata sifat pada setiap kalimatnya. Relasi makna yang lebih banyak ditemukan dalam dalam dongeng tersebut seperti sinonim, antonim, hiponim, homonim dan redundansi. Tidak semua relasi makna terdapat dalam dongeng tersebut. Adapula relasi makna tidak masuk kedalam dongeng Nusantara tersebut.

Bahan pembelajaran ini hasil dari analisi relasi makna pada dongeng Nusantara. Pada pembelajran tersebut di awali dengan menugaskan siswa menulis kata-kata yang mereka ketahui yang bersal dari kata kerja dan kata sifar. Hal tersebut untuk menggali kosa kata pada siswa itu sendiri agar dapat menambah kosa kata bagi mereka. Setelah menulis kata-kata tersebut guru menjelaskan mana saja kata yang termasuk sinonim dan antonim. Dalam bahan pembelajaran relasi makna yang


(22)

54

kepada masing-masing siswa atau secara individu. Pembelajaran ini kan berjalan maksimal apabila dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, sebab guru dapat memantau dan membimbing siswa dengan lebih mudah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru agar lebih memperhatikan penguasaan daftar kosa kata bagi siswa. Dalam menulis karangan sederhana sebaiknya siswa sudah memiliki daftar kosa kata yang lebih luas agar siswa tidak kesulitan dalam mengembangkan karangan sederhana. Pembelajaran tentang relasi makna seperti sinonim dan antonim dengan menggunakan kartu kata dapat menambah daftar kosa kata anak dan pemahaman tentang makna dengan diaplikasikan kedalam membuat karangan sederhana. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk hasil analisis dalam penelitian ini sebagai bahan pembelajaran menulis karangan sederhana bagi siswa kelas III SD.

Untuk guru diharapakan dapat memberikan pembelajaram yang menarik minat siswa dengan metode atau tehnik yang menarik pula. Dalam pembelajaran menulis karangan sederhana. Pembelajaran dapat dikemas dengan semenarik mungkin agar siswa dapat lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran yang lebih bermakna.

Untuk peneliti selanjutnya hasil dari analisis tersebut dapat dibuat senmenarik mungkin agar hasil analisis tidak mononton dan lebih menarik perhatian, dan yang paling utama dapat memberikan hasil yang baik pula terhadap semua pihak. Dengan pembelajaran yang menarik maka akan merik minat siswa juga hingga lebih giat dalam mengikuti pembelajaran. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.


(23)

(24)

BIBLIOGRAFI

Djajasudarma, F. (2013). Semantik 2 Relasi Makna Paradigmatik, Sintagmatik, dan Derivasional. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Khoiri, I. (2012). 30 Dongeng Terbaik Sebelum Tidur Asli Nusantara. Jakarta: Visi Media.

Djamarah, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Sematik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. (2014). Keterampilan Menulis . Jakarta: Rajawali Pers.

Parera, J. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Darmadi, H. (2012). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta. E Yusnandar, N. (2014). Metode Penelitian Di SD. Serang: Ikhwan Mandiri

Press.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

McMillan, James H. (2001) Research in Education: A Conceptual Introduction. United States: Addison Wesley Longman, inc.


(1)

Siska Desi Widiya, 2015

ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah data tersebut diidentifikasi, diklasifikasi, dan dideskripsikan, maka data tersebut disimpulkan. Sehingga data hasil penelitian tersebut dapat bermanfaat dan dapat menjawab rumusan masalah yang telah peneliti rumuskan pada awalnya.

D.Latar/ Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan mulai dari tanggal 23 pada bulan Februari sampai tanggal 22 pada bulan Mei.

E.Subjek Penelitian

Subjek yang diteliti pada penelitian ini yaitu relasi makna yang terdapat dalam dongeng Nusantara yang ditulis oleh seorang penulis bernama Imam Khoiri.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Peneliti dalam penelitian kualitatif sebagai human instrument, yaitu berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih informasi sebagai sumber data, melakukan pengumpulann data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat simpulan atas temuannya (baca Sugiyono, 2013: 306).

G. Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. 1.Menemukan masalah penelitian.

2.Menentukan subjek penelitian. 3.Menemukan judul penelitian

4.Melakukan bimbingan dan penelitian. 5.Menyusun proposal penelitian. 6.Seminar proposal penelitian.


(2)

Siska Desi Widiya, 2015

8.Melakukan penelitian.

9.Melakukan bimbingan penyusunan laporan skripsi. 10. Menyusun laporan skripsi.

11. Mengumpulkan skripsi. 12. Sidang skripsi.


(3)

Siska Desi Widiya, 2015

ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini , dapat disimpulkan pada dongeng Nusantara terdapat relasi makna. Disamping relasi makna yang terdapat dalam dongeng Nusantara bahwa ada berbagai macam relasi makna dalam bahasa Indonesia seperti (1) sinonim ( persamaan makna), (2) antonim (lawan makna), (3) polisemi dan ambiguitas (kegandaan makna), (4) hiponim (ketercakupan makna), (5) homonim (kelainan makna), dan (6) redundansi (kelebihan makna).

Dalam dongeng Nusantara yang telah dianalisis oleh peneliti ditemukan relasi makna yang ada di dalam kata-kata yang terdapat pada dongeng Nusantara. Banyak kata yang termasuk ke dalam relasi makna pada setiap cerita dongeng Nusantara tersebut. Baik itu yang beraal dari kata kerja ataupun dari kata sifat pada setiap kalimatnya. Relasi makna yang lebih banyak ditemukan dalam dalam dongeng tersebut seperti sinonim, antonim, hiponim, homonim dan redundansi. Tidak semua relasi makna terdapat dalam dongeng tersebut. Adapula relasi makna tidak masuk kedalam dongeng Nusantara tersebut.

Bahan pembelajaran ini hasil dari analisi relasi makna pada dongeng Nusantara. Pada pembelajran tersebut di awali dengan menugaskan siswa menulis kata-kata yang mereka ketahui yang bersal dari kata kerja dan kata sifar. Hal tersebut untuk menggali kosa kata pada siswa itu sendiri agar dapat menambah kosa kata bagi mereka. Setelah menulis kata-kata tersebut guru menjelaskan mana saja kata yang termasuk sinonim dan antonim. Dalam bahan pembelajaran relasi makna yang digunakan hanya sinonim dan antonim saja, disebabkan agar siswa dapat mudah memahami, tidak langsung mengetahui relasi makna secara lebih luas lagi. Hal tersebut dapat di ajarkan pada tingkat pendidikan siswa selanjutnya. Dalam pembelajaan menulis karangan sederhana ini tigaskan


(4)

Siska Desi Widiya, 2015

berjalan maksimal apabila dengan jumlah siswa yang tidak terlalu banyak, sebab guru dapat memantau dan membimbing siswa dengan lebih mudah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian ini, peneliti menyarankan kepada guru agar lebih memperhatikan penguasaan daftar kosa kata bagi siswa. Dalam menulis karangan sederhana sebaiknya siswa sudah memiliki daftar kosa kata yang lebih luas agar siswa tidak kesulitan dalam mengembangkan karangan sederhana. Pembelajaran tentang relasi makna seperti sinonim dan antonim dengan menggunakan kartu kata dapat menambah daftar kosa kata anak dan pemahaman tentang makna dengan diaplikasikan kedalam membuat karangan sederhana. Selain itu, peneliti juga menyarankan untuk hasil analisis dalam penelitian ini sebagai bahan pembelajaran menulis karangan sederhana bagi siswa kelas III SD.

Untuk guru diharapakan dapat memberikan pembelajaram yang menarik minat siswa dengan metode atau tehnik yang menarik pula. Dalam pembelajaran menulis karangan sederhana. Pembelajaran dapat dikemas dengan semenarik mungkin agar siswa dapat lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan pembelajaran yang lebih bermakna.

Untuk peneliti selanjutnya hasil dari analisis tersebut dapat dibuat senmenarik mungkin agar hasil analisis tidak mononton dan lebih menarik perhatian, dan yang paling utama dapat memberikan hasil yang baik pula terhadap semua pihak. Dengan pembelajaran yang menarik maka akan merik minat siswa juga hingga lebih giat dalam mengikuti pembelajaran. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua pihak.


(5)

Siska Desi Widiya, 2015

ANALISIS RELASI MAKNA PADA DONGENG NUSANTARA SEBAGAI ALTERNATIF SEDERHANA BAGI SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR


(6)

Siska Desi Widiya, 2015

Djajasudarma, F. (2013). Semantik 2 Relasi Makna Paradigmatik, Sintagmatik, dan Derivasional. Bandung: Refika Aditama.

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Khoiri, I. (2012). 30 Dongeng Terbaik Sebelum Tidur Asli Nusantara. Jakarta: Visi Media.

Djamarah, S. B. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2007). Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Chaer, A. (2009). Pengantar Sematik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Dalman. (2014). Keterampilan Menulis . Jakarta: Rajawali Pers.

Parera, J. (2004). Teori Semantik. Jakarta: Erlangga.

Darmadi, H. (2012). Kemampuan Dasar Mengajar. Bandung: Alfabeta. E Yusnandar, N. (2014). Metode Penelitian Di SD. Serang: Ikhwan Mandiri

Press.

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.

McMillan, James H. (2001) Research in Education: A Conceptual Introduction. United States: Addison Wesley Longman, inc.


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGGUNAAN AFIKSASI PADA BUKU CERITA BUKIT MIMPI GITYA DAN IMPLEMENTASINYA TERHADAP MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA DI KELAS III SEKOLAH DASAR.

0 1 27

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA LAGU ANAK CIPTAAN IBU SUD SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 1 26

ANALISIS PENGGUNAAN GAYA BAHASA NOVEL SANG PEMIMPI SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

1 4 30

ANALISIS PENOKOHAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 1 23

ANALISIS AFIKS TUTURAN SI UNYIL PADA PROGRAM LAPTOP SI UNYIL TRANS 7 SEBAGAI ALTERNATIF PEMBUATAN MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 23

ANALISIS STRUKTUR KALIMAT PADA LAGU ANAK-ANAK INDONESIA SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DASAR BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

6 35 25

ANALISIS PRAGMATIK NOVEL KECIL-KECIL PUNYA KARYA (KKPK) SINGER WANNA BE SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN BAGI SISWA KELAS VI SEKOLAH DASAR.

1 8 24

ANALISIS KATA SAPAAN PADA ANTOLOGI CERPEN ANAK BALON KEINGINAN SEBAGAI ALTERNATIF BAHAN PEMBELAJARAN MENULIS DIALOG SEDERHANA DI KELAS V SEKOLAH DASAR.

1 4 28

ANALISIS LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN A.T. MAHMUD SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 10 16

PEMANFAATAN MEDIA LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEBAGAI ALTERNATIF PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR.

0 0 23