PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI, PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER PADA PT.PUTRAMATARAM COATING INTERNATIONAL.

(1)

SKRIPSI

Diajukan oleh : TETY INDAH APRIANTI

1013010052/FEB/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(2)

PT. PUTRAMATARAM COATING INTERNATIONAL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana EKONOMI DAN BISNIS

Progdi Akuntansi

Diajukan oleh : TETY INDAH APRIANTI

1013010052/FEB/EA

Kepada

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


(3)

BERBASIS KOMPUTER PADA PT.PUTRAMATARAM COATING INTERNATIONAL Disusun oleh :

Tety Indah Aprianti 1013010052/FEB/EA telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Progdi Akuntansi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur

pada tanggal 28 Maret 2014

Pembimbing : Tim Penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Dra. Ec. Sri Hastuti, Msi Dra. Ec. Sri Hastuti, Msi Sekertaris

Dra. Ec. Siti Sundari, Msi Anggota

Rina Moestika, SE, MM

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


(4)

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas segala Rahmat dan hidayahNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan saya untuk menyelesaikan usulan penelitian dengan judul

“PENGARUH KUALITAS SISTEM, KUALITAS INFORMASI,

PERCEIVED EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN KERJA

PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS

KOMPUTER PADA PT. PUTRAMATARAM COATING

INTERNATIONAL”.

Usulan penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). Walapun dalam penulisan usulan penelitian ini penulis telah mencurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka usulan penelitian ini tidak mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya,

Dalam penyusunan usulan penelitian ini, penulis menyampaikan ucapan terina kasih sebanyak – banyaknya kepada :

1. Bapak Prof Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(5)

3. Bapak Drs. Ec. H. R.A. Suwaidi, MS selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. DR. Hero Priono, SE, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

5. Ibu Sri Hastuti, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang dengan kesabaran dan kerelaan telah membimbing dan memberi petunjuk yang sangat berguna sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

6. Bapak L. Andrianta selaku Direktur yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

7. Bapak Richard B. selaku General Manager yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

8. Bapak Sugiatno selaku Manager Personalia yang telah membantu penulis dalam melakukan penelitian.

9. Seluruh karyawan PT. Putramataram Coating International yang telah banyak memberikan informasi yang dibutuhkan penulis dalam penyusunan laporan penelitian.

10. Kedua orang tua yang telah memberikan doa, kasih sayang, dukungan dan bantuannya secara moril maupun materiil yang telah diberikan selama ini sehingga mampu menghantarkan penulis menyelesaikan studinya.


(6)

selama ini.

12. Sahabat seangkatan dan seperjuangan yang selalu ada di setiap suka dan duka. Ratna, Ovi, Dewi, Lala, Yunita, Arief, dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

13. Sahabat Kelompok KKN 21 yang selalu memberikan dukungan dan bantuan secara moril, dan materiil.

14. Para dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjadi Mahasiswa di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

15. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi terselesainya skripsi ini dan tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan usulan penelitian ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya, penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak. Besar harapan penulis semoga usulan penelitian ini memberikan manfaat bagi pembaca di kemudian hari.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, Maret 2014


(7)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

LEMBAR HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

ABSTRAK ... xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Perumusan Masalah ... 5

1.3. Tujuan Penelitian ... 5

1.4. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu ... 7

2.2. Landasan Teori ... 12

2.2.1. Definisi Sistem ... 13

2.2.2. Definisi Informasi ... 14

2.2.3. Karakteristik Informasi ... 15

2.2.4 Pengguna Informasi ... 15


(8)

2.2.6. Sistem Informasi Akuntansi ... 20

2.2.6.1. Penggunaan Komputer dalam Sistem Informasi Akuntansi ... 23

2.2.7. Kualitas Sistem ... 25

2.2.8. Kualitas Informasi ... 28

2.2.9. Persepsi ... 32

2.2.10. Perceived Ease of Use ... 33

2.2.11. Kepuasan Kerja ... 34

2.2.11.1. Pentingnya mengukur kepuasan kerja pengguna SIA ... 35

2.2.12.1. Pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis computer ... 36

2.2.12.2. Pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer ... 37

2.2.12.3. Pengaruh perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer ... 37

2.3. Kerangka Pikir ... 38

2.4. Hipotesis ... 39

BAB III METODE PENELITAN 3.1. Objek Penelitian ... 40

3.2. Operasionalisasi dan Pengukuran Variabel ... 40

3.2.1. Definisi Operasionalisasi ... 40


(9)

3.3. Teknik Pengumpulan Sampel ... 48

3.3.1. Populasi ... 48

3.3.2. Sampel ... 48

3.4. Teknik Pengumpulan Data ... 49

3.4.1. Jenis Data ... 49

3.4.2. Sumber Data ... 50

3.4.3. Pengumpulan Data ... 50

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 51

3.5.1. Teknik Analisis ... 51

3.4.2. Uji Hipotesis ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data Penelitian ... 58

4.1.1. Karakteristik Responden ... 58

4.1.2. Deskripsi Variabel ... 60

4.2. Hasil Penelitian ... 67

4.2.1. Goodness Of Fit Outer Model ... 68

4.2.1.1. Uji Convergent Validity ... 68

4.2.1.2. Uji Composite Reliability ... 70

4.2.1.3. Uji Discriminant Validity ... 71

4.2.2. Pengujian Hipotesis ... 72

4.2.2.1. Goodness Of Fit Inner Model ... 72


(10)

4.3. Pembahasan ... 74

4.3.1. Pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer ... 74

4.3.2. Pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer ... 76

4.3.3. Pengaruh perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 80

5.2. Saran ... 80

5.3. Keterbatasan dan Implikasi ... 79

5.3.1. Keterbatasan ... 82

5.3.2. Implikasi ... 82 DAFTAR PUSTAKA


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 11

Tabel 4.1. Prosentae Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 58

Tabel 4.2 Prosentase Responden Berdasarkan Jabatan ... 59

Tabel 4.3. Prosentase Responden Berdasarkan Lama Bekerja ... 60

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Kualitas Sistem ... 61

Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Kualitas Informasi ... 62

Tabel 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Perceived Ease Of Use .... 64

Tabel 4.7. Karakteristik Responden Berdasarkan Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis Komputer ... 66

Tabel 4.8. Outer Loading I ... 69

Tabel 4.9. Composite Reliability ... 70

Tabel 4.10. Average Variance Extracted ... 71

Tabel 4.11. Goodness Of Fit ... 72


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Siklus Pengolahan Data Secara Manual ... 24

Gambar 2.2. Siklus Pengolahan Data Secara Komputer ... 24

Gambar 2.3. Kerangka Pikir... 38


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Kuisioner Penelitian

Lampiran 2. Data Tabulasi Jawaban Responden Lampiran 3. Koefisien Model Putaran I

Lampiran 4. Outer Loading I Lampiran 5A. Composite Realibility

Lampiran 5B. Average Variance Extracted (AVE) Lampiran 5C. R Square


(14)

Tety Indah Aprianti

Abstrak

Sistem informasi akuntansi terkomputerisasi merupakan salah satu sistem yang diperlukan dalam dunia bisnis. Pengolahan data secara elektronik dengan menggunakan komputer diharapkan mampu mengurangi kesalahan dalam pengolahan data dan data dapat disajikan dengan cepat dan sehingga dapat digunakan setiap saat oleh pihak manajemen dalam pengambilan keputusan. Kepuasan pengguna sistem dikatakan telah tercapai jika sistem informasi tersebut dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna dan mampu meningkatkan kinerja pengguna secara optimal. Atas dasar pemikiran tersebut penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, dan perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer.

Penilitian ini menggunakan data primer yang di peroleh dari penyebaran kuesioner dan dokumentasi. Untuk memenuhi tujuan penelitian, hipotesis diuji dengan Partial Least Square (PLS).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem dan kualitas informasi berpengaruh terhadap prestasi belajar, sedangkan perceieved ease of use tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer.

Keyword : Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, Perceived Ease of Use, Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis Komputer


(15)

1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat, hampir seluruh pengelola bisnis dituntut melakukan perubahan guna menghadapi setiap masalah yang timbul sehingga dapat bertahan dan berkembang di tengah persaingan pasar yang semakin ketat. Teknologi informasi kini telah mampu merubah cara pemasaran, proses produksi, dan pengelolaan data – data informasi dalam suatu perusahaan. Sistem informasi yang baik di dalam perusahaan juga berguna bagi pihak manajemen atau pimpinan serta pihak eksternal untuk melakukan perencanaan, pengawasan, dan memudahkan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan informasi yang diperlukan perusahaan.

Dengan memanfaatkan penggunaan komputer dalam bidang bisnis maka diperlukan pula sebuah sistem yang dapat menghasilkan informasi yang handal. Perkembangan suatu sistem berkaitan erat dengan kemampuan dan ketersediaan fasilitas yang dimiliki untuk menghasilkan informasi tersebut. Untuk setiap organisasi, infomasi mengenai pelaporan keuangan sangatlah penting karena dengan informasi tersebut dapat dilihat kinerja organisasi tersebut. Kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data


(16)

keuangan dan data lainnya ke dalam informasi disebut sebagai sistem informasi akuntansi (Bodnar dan Hopwood,2006:3).

Keterlibatan komputer dalam roda kehidupan perusahaan memang bermacam, tergantung pada tingkat kebutuhan dan kemampuan perusahaan. Bagi perusahaan besar yang memiliki sistem yang rumit dan kompleks, komputer akan dipergunakan secara maksimal dengan cara membangun suatu jaringan yang integral dan rumit dengan mengoperasikan komputer dalam jumlah banyak. Tetapi tidak sedikit juga perusahaan yang menggunakan jaringan komputer yang sederhana dengan beberapa unit saja, tanpa menggunakan teknologi komunikasi yang terlalu rumit. Dewasa ini perkembangan teknologi di bidang komputer sudah semakin berkembang dengan semakin banyak inovasi yang terjadi baik dalam hal pengembangan perangkat keras maupun lunak. Oleh karena itu perkembangan teknologi di bidang komputer ini akan membawa dampak yang cukup berarti dalam perkembangan sistem informasi akuntansi.

Pada dasarnya perusahaan dapat mengoperasikan sistem informasi akuntansi tanpa menggunakan komputer, akan tetapi kemampuan komputer untuk menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan oleh pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu. Gagasan sebuah sistem informasi akuntansi yang berdasarkan komputer tidak berarti otomatisasi total. Konsep sistem dan mesin mengisyaratkan bahwa


(17)

sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia dan tugas lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin.

Persepsi kemudahaan penggunaan (perceived ease of use) merupakan persepsi dimana seseorang mempunyai anggapan bahwa suatu sistem informasi atau teknologi informasi itu mudah digunakan dan cenderung akan terus menggunakan sistem tersebut. Hal tersebut berlaku pula pada PT. Putramataram Coating International yang bergerak dalam bidang industri manufaktur cat dan coating. Dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan, PT. Putramataram Coating International mengolah berbagai transaksi yang sebagian besar menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer, dengan menggunakan sistem tersebut diharapkan dapat membantu karyawan dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas – tugas yang diberikan. Dengan penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer maka mau tidak mau karyawan harus membiasakan diri bekerja di depan komputer. Pengalaman pengguna selama memakai sistem informasi akuntansi membuat persepsi kemudahan akan sistem tersebut menjadi tidak sama antara satu karyawan dengan yang lain. Sebagian karyawan berpikir sistem informasi akuntansi terkomputerisasi sangat sulit untuk dipelajari tetapi sebagian karyawan lainnya beranggapan bahwa sistem tersebut mudah untuk dipelajari. Dari pengamatan yang dilakukan diketahui sebanyak 5 karyawan dari 30 karyawan yang menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer merasa belum puas dengan sistem informasi akuntansi yang ada di perusahaan. Hal ini disebabkan


(18)

karena perbedaan persepsi kemudahan yang diberikan oleh sistem informasi akuntansi antara satu karyawan dengan yang lainnya serta kurangnya pemahaman dan pengarahan mengenai sistem informasi akuntansi yang diterapkan oleh perusahaan.

Kualitas sistem, kualitas informasi, persepsi kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dapat menjadi suatu faktor yang mempengaruhi kepuasan pengguna sistem informasi akuntansi PT. Putramataram Coating International dalam mengolah data keuangan. Kepuasan pengguna sistem dapat dikatakan telah tercapai jika sistem informasi tersebut dapat memenuhi harapan dan kebutuhan pengguna sistem informasi serta mampu meningkatkan kinerja mereka secara optimal. Dengan kondisi kemampuan penggunaan komputer yang berbeda antara satu karyawan dengan yang lain maka persepsi kemudahan penggunaan sistem informasi akuntansi juga berbeda. Dan apabila sistem dan informasi yang dihasilkan dapat mudah untuk dipelajari dan digunakan maka harapan mereka akan terpenuhi. Namun jika pengguna sistem beranggapan sistem dan informasi yang dihadapkan kepada mereka sulit untuk digunakan maka kepuasan yang mereka rasakan juga akan berkurang.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas Sistem, Kualitas Informasi, dan Perceived ease of use Terhadap Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Putramataram Coating International.


(19)

1.2. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan sebelumnya dapat dirumuskan suatu permasalahan sebagai berikut :

“Apakah terdapat pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer?”

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah untuk menguji secara empiris pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan perceived ease of use (persepsi kemudahan penggunaan) terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Dari penelitian ini diharapkan agar pihak – pihak yang berkepentingan dapat mengambil manfaat manfaat antara lain:

a. Bagi peneliti

Penulis dapat mengembangkan pengetahuan serta wawasan sebagai sarana untuk untuk mengetahui secara lebih luas tentang teori dan kenyataan yang ada di lapangan, serta dapat menambah pengetahuan tentang kondisi perusahaan yang dihadapinya, sehingga dapat menarik kesimpulan.


(20)

b. Bagi Praktisi

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan pedoman untuk perusahaan untuk melakukan evaluasi kepuasan kerja pengguna Sistem Informasi Akuntansi yang telah diterapkan saat ini dan digunakan untuk meningkatkan kepuasan kerja pengguna Sistem Informasi Akuntansi di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan perusahaan.

c. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah perbendaharaan kepustakaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian yang lain.


(21)

2.1. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Leanda Annisa (2012) Judul :

“Pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja pengguna pada Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer PT. Cahaya Departement Store – BG Junction Surabaya”

Rumusan Masalah :

“Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas sistem, kualitas informasi, dan ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer?”

Hipotesis :

Terdapat pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, dan ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja pengguna Sistem Informasi Akuntansi.

Alat uji :


(22)

Hasil Penelitian :

1. Dilihat dari uji F yaitu model regresi yang dihasilkan adalah cocok atau sesuai untuk mengetahui pengaruh variabel kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2), dan ambiguitas peran (X3) terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer (Y) 2. Dilihat dari hasil uji t yaitu kualitas sistem (X1) dan ambiguitas

(X3) terbukti tidak berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer (Y), sedangkan variabel kualitas informasi (X2) terbukti berpengaruh terhadap kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer (Y)

2. Risalatun Nisa (2012) Judul :

“Pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosialiasi terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya”

Rumusan Masalah :

“Apakah terdapat pengaruh positif signifikan dari manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosial terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya?”


(23)

Hipotesis :

1) Diduga ada pengaruh positif signifikan dari manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna dan faktor sosial terhadap penggunaan teknologi informasi

Alat uji :

Regresi Linier Berganda (Multiple Regression) Hasil Penelitian :

Berdasarkan uraian dan analisa data yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa ada 2 (dua) variabel dalam penelitian ini yang teruji kebenarannya berpengaruh positif signifikan yaitu manfaat persepsian dan kemudahan persepsian terhadap penggunaan teknologi informasi. Sedangkan variabel kondisi yang memfasilitasi, kepuasaan pengguna, dan faktor sosial yang tidak berpengaruh terhadap penggunaan teknologi informasi.

3. Dewi Hamnah (2013) Judul :

“Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Alamanda Delta Surya Sidoarjo”


(24)

“Apakah dukungan manajemen puncak dan partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Alamanda Delta Surya Sidoarjo?”

Hipotesis :

Diduga bahwa dukungan manajemen puncak dan partisipasi pemakai berpengaruh terhadap kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Alamanda Delta Surya di Sidoarjo.

Alat uji :

Regresi Linier Berganda (Multiple Regression) Hasil Penelitian :

1. Hipotesis menyatakan “Diduga bahwa Dukungan Manajemen Puncak dan Partisipasi Pemakai berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Alamanda Delta Surya di Sidoarjo.” adalah terbukti kebenarannya.

2. Berdasarkan pengujian secara parsial, variabel Dukungan Manajemen Puncak dan Partisipasi Pemakai berpengaruh terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.


(25)

Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu dan Penelitian Sekarang

No Nama Judul Variabel

1. Leanda Annisa (2012)

Pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja pengguna pada Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer PT. Cahaya Departement Store – BG Junction Surabaya

Kualitas Informasi (X1) Kualitas Sistem (X2) Ambiguitas Peran (X3) Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis Komputer (Y)

2. Risalatun Nisa (2012) Pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian, kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosialiasi terhadap penggunaan teknologi inforasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA surabaya

Manfaat persepsian (X1) Kemudahan persepsian (X2)

Kondisi yang

memfasilitasi (X3) Kepuasan pengguna (X4) Faktor sosialiasi (X5) Penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya (Y)

3. Dewi Hamnah (2013)

Faktor – faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Alamanda Delta Surya Sidoarjo

Dukungan Manajemen Puncak (X1)

Partisipasi Pemakai (X2) Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Alamanda Delta Surya Sidoarjo (Y)

4. Tety Indah Aprianti Pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi, dan perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer

Kualitas Sistem(X1) Kualitas Informasi (X2)

Perceived Ease of Use (X3) Kepuasan Pengguna SIA Berbasis Komputer (Y)


(26)

2.2. LANDASAN TEORI 2.2.1. Definisi Sistem

Sutabri (2004:18) mendefinisikan sistem sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang (Sutabri,2004:18)

Widjajanto (2001:2) berpendapat bahwa sistem suatu sistem yang memiliki bagian – bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu mulai tiga tahapan yaitu input, proses, dan output. Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen – komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem – subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (Hall, 2001:5). Romney dan Stienbart (2004:2) mengemukakan bahwa sistem adalah komponen – komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.

Wahana komputer (2003:31-32) menjelaskan dari berbagai sudut pandang, sistem diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik (physical system) Sistem abstrak merupakan sistem yang hanya berupa ide – ide atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Contohnya adalah sistem yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, yang tidak dapat kita amati secara fisik. Sedangkan sistem fisik adalah sistem yang


(27)

dapat dilihat secara fisik, seperti sistem penilaian, sistem pengawasan, sistem akuntansi, dan lain – lain.

2. Sistem Alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system)

Sistem alamiah merupakan sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak terdapat campur tangan manusia. Misalnya adalah sistem rotasi bumi, sistem tata surya, dan lain – lain. Sistem buatan manusia dirancang dan diciptakan oleh manusia, seperti sistem pengendalian banjir, sistem tata kota, dan lain – lain. Sistem buatan manusia ini sering melibatkan interaksi manusia dengan media yang disebut dengan human machine system.

3. Sistem tertentu (determinate system) dan sistem tak tentu (probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi sehingga hasil output sistem sudah dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari ini. Setiap melakukan pemrosesan data di dalam komputer dengan program – program yang dijalankan, kita sudah bisa memprediksi apakah hasil dari pemrosesan itu. Sistem tak tentu, merupakan sistem yang hasil pemrosesannya mengandung unsur probabilitas sehingga hasil keluarnya tidak dapat diprediksi secara pasti.


(28)

4. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (opened system) Sistem tertutup adalah sistem yang bekerja secara otomatiis dan tidak berhubungan dengan lingkungan luarnya. Secara teoritis sistem ini ada, tetapi kenyataannya tidak pernah ada sistem yang benar – benar tertutup tanpa campur tangan pihak luar, yang ada hanyalah relatively closed system yaitu sistem yang secara relatif tertutup. Sistem terbuka adalah sistem yang selalu berhubungan dengan lingkungan luarnya untuk melakukan proses dalam mendapat output. Sistem ini bersifat terbuka dan dipengaruhi oleh lingkungan luarnya, maka sistem ini harus mempunyai pengendalian yang baik agar tidak tergeser dari tujuan utama sistem.

2.2.2. Definisi informasi

Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses untuk memberi arti (Romney dan Stienbart, 2004:11). Data adalah fakta – fakta yang dikumpulkan, disimpan, dan diproses dengan sistem informasi (Romney dan Stienbart, 2004:11).

Susanto dan Pradikto (2008:18) berpendapat bahwa informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam mengambil keputusan saat itu atau mendatang. Dasar dari informasi adalah data, kesalahan dalam mengambil atau memasukkan data, kesalahan dalam mengolah data akan menyebabkan kesalahan dalam memberikan informasi. Data adalah fakta


(29)

yang dimasukkan kedalam, disimpan, dan diproses oleh sebuah sistem informasi akuntansi (Krismiaji, 2005:15). Krismiaji (2005:15) menambahkan bahwa informasi adalah data yang telah diorganisasi yang bermanfaat bagi para pembuat keputusan untuk menghasilkan keputusan yang baik.

2.2.3. Karakter informasi

Widjajanto (2001:14-16) berpendapat bahwa tiap – tiap tingkatan manajemen dengan kegiatannya yang berbeda, diperlukan informasi dengan karakteristik yang berbeda pula. Berikut mengenai karakteristik yang ada di setiap informasi yang diperlukan:

1. Jenjang manajerial terendah, informasi yang diperlukan lebih banyak bersifat pengendalian, cenderung memerlukan informasi yang bersifat ikhtisar, serta cenderung memerlukan informasi yang lebih banyak menyangkut situasi dan kondisi eksternal.

2. Jenjang manajerial yang lebih tinggi akan lebih banyak waktu yang dibutuhkan untuk perencanaan, cenderung memerlukan informasi yang bersifat ikhtisar, serta cenderung memerlukan informasi yang lebih banyak menyangkut situasi dan kondisi eksternal.

2.2.4. Pengguna Informasi

Informasi yang dihasilkan dari penerapan sistem informasi akan dipengaruhi oleh berbagai kelompok pemakai dengan tujuan berbeda.


(30)

Pemakai informasi dapat dikelompokkan menjadi dua golongan (Wahana Komputer,2003:49-51)

Golongan pertama adalah pengguna informasi yang memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan, antara lain:

1. Pemilik perusahaan yang mengetahui apakah sumber daya perusahaan yang dipercayakan kepada pihak manajemen dapat dikelola dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan.

2. Pihak manajemen perusahaan yang ingin mendapatkan data – data akurat tentang hasil kegiatan yang telah dilakukan di masa lampau. Mengevaluasi keputusan – keputusan yang telah diambil serta memproyeksikan posisi keuangan untuk masa yang akan datang 3. Pihak investor termasuk kreditur dan supplier untuk melakukan

evaluasi terhadap investasi yang telah diberikan. Apakah perlu memperbesar kredit, menetapkan syarat – syarat kredit, dan lain – lain.

4. Karyawan perusahaan yang ingin mendapatkan informasi kondisi perusahaan sehingga dapat menegosiasikan upah, perpanjangan kontrak kerja, pemutusan hubungan kerja, dan lain – lain.

Golongan kedua adalah pengguna yang tidak memiliki kepentingan langsung misalnya:

1. Pemerintah. Dalam hal ini instansi perpajakan yang ingin mempunyai dasar untuk menaksir pajak atau denda yang dikenakan terhadap


(31)

perusahaan, dan jika perlu melakukan investigasi atau pemeriksaan secara langsung.

2. Serikat buruh. Untuk menentukan berbagai kebijakan bagi karyawan – karyawan anggotanya seperti menentukan kontrak kerja dan sebagainya.

3. Akuntan publik. Yang bertugas untuk memeriksa pembukuan dan administrasi perusahaan dengan tujuan untuk memberikan pernyataan tentang kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh pimpinan perusahaan yang bersangkutan

4. Bursa saham. Untuk menerima atau menolak permohonan pendaftaran, memberikan saran – saran tentang perubahan dalam praktik akuntansi, dan lain – lain.

5. Analisis keuangan. Yang ditugasi untuk memberikan nasihat kepada kreditur untuk menahan, menambah atau mengurangi investasi dalam perusahaan yang bersangkutan.

6. Costumer dan supplier. Untuk mengevaluasi hubungannya dengan perusahaan di masa lalu serta menentukan kebijaksanaan untuk hubungan di masa datang.

7. Badan – badan pengatur dan registrasi untuk menaksir kelayakan.

2.2.5. Sistem Informasi

Sistem merupakan seperangkat komponen yang saling berhubungan yang berfungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan,


(32)

dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organisasi (Laudon dan laudon dalam Pradikto 2008:7). Romney dalam Krismiaji (2005:16) mendefinisikan sistem informasi sebagai cara – cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hall (2001:7) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu rangkaian prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada pengguna.

Perkembangan teknologi informasi direspon oleh organisasi dengan mendesain sistem informasi berbasis teknologi komputer. Sistem informasi berbasis komputer merupakan suatu rangkaian perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentrasformasi data menjadi informasi yang berguna. (Bodnar dan Hopwood,2004:6).

Dibutuhkan suatu sistem informasi yang memiliki kualitas sehingga informasi yang dihasilkan bisa relevan, tepat waktu, dan akurat, sehingga proses pencapaian tujuan perusahaan dapat berjalan lancar. Bentuk sistem informasi yang ideal adalah suatu lingkungan kerja dimana mesin dan pengolah informasi yang berteknologi tinggi mampu mengerjakan tugas – tugas rutin yang menyediakan data yang dapat diakses untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan sehingga perusahaan dalam melaksanakan operasionalnya mampu menggali ide – ide kreatif serta menghasilkan keputusan yang tepat.


(33)

Krismiaji (2005:16-17) menjelaskan bahwa sebuah sistem informasi memiliki delapan komponen yaitu:

1. Tujuan. Setiap sistem dirancang untuk mencapai satu atau lebih tujuan yang memberikan arah bagi sistem tersebut secara keseluruhan.

2. Input. Data harus dikumpulkan dan dimasukkan sebagai input ke dalam sistem. Sebagian besar input berupa data transaksi, namun perlu diingat bahwa dalam perkembangannya, sebuah sistem informasi akuntansi tidak hanya mengolah data dan menghasilkan informasi keuangan saja, namun juga mengolah data dan menghasilkan informasi non keuangan. Oleh karena itu, sebagai input adalah berupa data non keuangan.

3. Output. Informasi yang dihasilkan sebuah sistem disebut output. Output dari sebuah sistem yang dimasukkan kembali ke dalam sebuah sistem sebagai input disebut dengan umpan balik (feedback). Output sebuah sistem informasi akuntansi biasanya berupa laporan keuangan dan laporan internal seperti daftar unsur piutang, anggaran, dan proyeksi arus kas.

4. Penyimpan data. Data sering disimpan untuk dipakai lagi di masa mendatang. Data yang tersimpan ini harus dipebarui (update) untuk menjaga keterkinian data.

5. Pemrosesan. Data harus diproses untuk menghasilkan informasi dengan menggunakan komponen pemroses. Data ini sebagian besar


(34)

perusahaan mengolah datanya dengan menggunakan komputer agar dapat dihasilkan informasi secara tepat dan akurat.

6. Instruksi dan prosedur. Sistem informasi tidak dapat memproses data untuk dapat menghasilkan informasi tanpa instruksi dan prosedur yang rinci. Perangkat lunak komputer dibuat untuk menginstruksikan komputer melakukan pengolahan data. Instruksi dan prosedur untuk para pemakai komputer biasanya dirangkum dalam sebuah buku yang disebut buku pedoman prosedur.

7. Pemakai. Orang yang berinteraksi dengan sistem dan menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem disebut dengan pemakai. Dalam perusahaan pengertian pemakai adalah karyawan yang melaksanakan dan mencatat transaksi dan karyawan yang mengelola serta mengendalikan sistem.

8. Pengumuman dan pengawasan. Informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem informasi harus akurat, bebas dari berbagai kesalahan, dan terlindung dari akses secara tidak sah. Untuk mencapai kualitas informasi semacam itu, maka sistem pengamanan dan pengamanan harus dibuat dan melekat pada sistem.

2.2.6. Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

Sistem Informasi Akuntansi adalah susunan berbagai formulir catatan, peralatan, termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksananya, dan laporan yang terkoordinasi secara


(35)

erat yang didesain untuk mentrasformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan oleh manajemen (Widjajanto, 2001:4).

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi (Sutabri,2004:6). Hall (2001:10) menambahkan bahwa sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga subsistem utama yaitu :

1. Sistem pemrosesan transaksi – SPT (transaction processing system), mendukung operasi bisnis setiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan – pesan untuk para pemakai seluruh organisasi.

2. Sistem pelaporan buku besar / keuangan - SPBB/K (general ledger / financial reporting system), yang menghasilkan laporan keuangan.

3. Sistem pelaporan manajemen - SPM (Management Reporting System), yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan, dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan.

Romney dan Stienbart (2005:3) berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen yaitu:

1. Orang – orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi,

2. Prosedur – prosedur, baik manual maupun terotomatisasi yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas organisasi,


(36)

4. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi

5. Infrastruktur teknologi informasi termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan.

Kelima komponen tersebut secara bersama – sama memungkinkan suatu sistem informasi akuntansi memenuhi fungsi pentingnya dalam organisasi, yaitu:

1. Tentang aktivitas – aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, sumber daya yang dipengaruhi oleh aktivitas tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai, dan pihak – pihak luar yang berkepentingan dapat meninjau ulang hal – hal yang telah terjadi

2. Mengubah data menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.

3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset – aset organisasi, termasuk data organisasi, untuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat dibutuhkan, akurat, dan handal.

Wahyono (2004:29) mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi berbasis komputer merupakan sistem yang melakukan fungsi – fungsi untuk memberikan informasi bagi semua tingkat manajemen, baik itu manajemen atas atau top level management (seperti direktur dan eksekutif), manajemen menengah atau middle level management


(37)

(seperti kepala cabang atau divisi), maupun manajemen bahwah atau lower level (seperti mandor, supervisor, tenaga klerikal, dan lain – lain).

Wahyono (2004:30) berpendapat bahwa sistem informasi akuntansi berbasis komputer memiliki beberapa keunggulan yaitu : 1. Proses pengolahan yang cepat

2. Tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi 3. Efisiensi sumber daya manusia

4. Kemudahan Akses Informasi

2.2.6.1. Penggunaan Komputer Dalam Sistem Informasi Akuntansi

Karena informasi merupakan hasil proses dari data, maka sistem informasi akuntansi merupakan pemrosesan data yang berupa transaksi di dalam suatu sistem. Untuk mengolah data supaya menjadi informasi yang berguna dapat dilakukan dengan cara manual, mesin mekanisme, atau dengan bantuan komputer (Baridwan, 1994:127).

Digunakannya komputer sebagai alat bantu memproses atau mengolah data tidak dapat mengubah hakikat sistem informasi akuntansi, tetapi prosedur dan cara pengolahan datanya menjadi berbeda dengan sistem manual. Penggunaan komputer akan lebih kompleks dan rumit serta memerlukan pengetahuan khusus tentang komputer (Baridwan,1994:127).


(38)

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data Secara Manual

Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa mengumpulkan bukti informasi dan menganalisa transaksi – transaksi dari dokumen, sumber, pencatatan transaksi dalam bentuk jurnal kemudian diposting ke dalam buku besar (pencatatan ditempatkan pada buku besar) dicocokkan dengan buku pembantu pada akhir periode membuat laporan keuangan.

Gambar 2.2 Siklus Pengolahan Data dengan Komputer Bukti Transaksi

File Transaksi

Laporan Keuangan dan Laporan Lain yaitu Laporan Keuangan Fiskal Buku Besar

Jurnal Bukti

Transaksi

Jurnal

Buku Pembantu

Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Buku Besar


(39)

Dari gambar diatas dapat diterangkan bahwa dari bukti – bukti transaksi yang ada diberi kode – kode perkiraan yang kemudian di jurnal yang selanjutnya untuk buku besar, neraca saldo. Laporan laba rugi dan neraca akhir akan diolah secara otomatis oleh komputer. Hasil dari proses akuntansi tersebut akan menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan yang berupa laporan keuangan lainnya, seperti yang diinginkan dan berguna bagi perusahaan pengguna informasi.

2.2.7. Kualitas Sistem

2.2.7.1. Pengertian Kualitas Sistem

Sistem yang berkualitas merupakan sistem yang memiliki unsur – unsur kelayakan untuk dapat diterapkan dalam lingkungan organisasi, dengan mempertimbangkan keterbatasan – keterbatasan yang dimiliki organisasi tersebut. Wahana komputer (2003:153-157) berpendapat bahwa ada empat unsur kelayakan untuk menilai kualitas sistem:

1. Kelayakan teknik

Kelayakan ini mencakup dua hal penting yaitu ketersediaan teknologi di pasaran dan ketersediaan tenaga ahli yang mengoperasikan.

2. Kelayakan operasional

Setidaknya terdapat lima permasalahan yang harus dipertimbangkan untuk menentukan layak dan tidaknya sistem dioperasikan, lima hal tersebut antara lain:


(40)

a. Kemungkinan bahwa sistem tidak praktis, terlalu rumit sehingga sulit untuk dioperasikan oleh operator

b. Hal ini jelas akan menghambat pengoperasian sistem dalam praktek kesehariannya. Kesulitan operator menggunakan program, akan memperbesar resiko kesalahan yang terjadi.

c. Kemungkinan adanya keengganan pemakai untuk meninggalkan sistem lama yang telah ditekuni selama bertahun – tahun

d. Kualitas informasi yang dihasilkan sistem apakah sudah cukup memuaskan pemakainya

e. Kemungkinan terjadinya kesulitan pihak manajemen untuk melakukan pengendalian terhadap sistem

3. Kelayakan ekonomi

Sistem ini akan dikatakan menguntungkan atau layak secara ekonomi jika manfaat yang diberikan oleh sistem lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk menerapkan sistem. Ada dua jenis manfaat yang dapat diterapkan kualitasnya yaitu penghematan biaya karena menurunnya biaya operasi dan kenaikan pendapatan karena beberapa faktor seperti kemudahan pelanggan mendapatkan barang yang dibutuhkan dibandingkan dengan pesaing, kecepatan manajemen dalam pengambilan keputusan – keputusan strategis, dan lain sebagainya.

4. Kelayakan hukum

Kelayakan hukum adalah peninjauan kembali hal – hal yang menyangkut penerapan sistem dan dampak yang ditimbulkan. Misalnya, perlu


(41)

dipertimbangkan apakah penerapan sistem dengan menggunakan teknologi akan berakibat pada pengurangan tenaga kerja yang berujung pada PHK, pemakaian software yang asli atau bajakan.

Romney dan Stienbart (2004:267) menggunakan empat prinsip untuk menetapkan apakah suatu sistem andal atau tidak:

1. Ketersediaan (Availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantumkan pada pernyataan atau perjanjian tingkat pelayanan

2. Keamanan (Security). Sistem dilindungi dari akses fisik maupun logis yang tidak memilii otorisasi. Hal ini membantu mencegah penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran atau pengungkapan informasi dna software, serta pencurian sumber daya sistem.

3. Dapat dipelihara (Maintainability). Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas sistem. Hanya perubahan dokumen yang memiliki otorisasi dan teruji sajalah yang termasuk dalam sistem dan data terkait. Bagi seluruh perubahan yang telah direncanakan dan dilaksanakan, harus tersedia sumber daya untuk mengolah, menjadwalkan, mendokumentasikan, dan mengkomunikasikan perubahan ke pihak manajemen dan para pemakai yang memiliki otorisasi.

4. Integritas (Intregrity). Pemrosesan sistem bersifat lengkap, akurat, tepat waktu, dan diotorisasi. Sebuah sistem dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi


(42)

sistem tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi sistem, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.

Bagi setiap prinsip keandalan diatas, tiga kriteria ini dikembangkan untuk mengevaluasi pencapaian prinsip – prinsip tersebut (Romney dan Stienbart, 2004:267-268):

1. Entitas memiliki tujuan kinerja, kebijakan, dan standart yang telah ditetapkan, dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap prinsip keandalan. Tujuan kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang ingin dicapai entitas; kebijakan adalah peraturan – peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja; standar sebagai prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi agar sesuai dengan kebijakan.

2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakan dan standar yang telah ditetapkan. 3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai

kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.

2.2.8. Kualitas Informasi

2.2.8.1. Pengertian Kualitas Informasi

Informasi akan dikatakan berkualitas, jika infomasi tersebut datang tepat waktu, tepat nilainya yang relevan,. Informasi yang tepat waktu


(43)

tergantung dari dua hal yaitu pemakai dapat menjalankan sistem dengan baik dan tepat, di samping sistemnya sendiri harus mampu melakukan proses pengolahan data dengan cepat pula.

Semakin tinggi kualitas informasi yang tersedia bagi para pembuat keputusan, maka semakin baik pula keputusan yang dihasilkan. Widjajanto (2001:25-26) menjelaskan agar bermanfaat, informasi harus memiliki kualitas sebagai berikut:

1. Kecermatan (Accuracy)

Kecermatan dapat didefinisikan sebagai perbandingan antara informasi yang besar terhadap total informasi yang dihasilkan dalam suatu periode. Ukuran kecermatan ini bervariasi, dan sangat tergantung pada sifat informasi. Semakin kritis sifat suatu informasi, akan semakin tinggi kecermatan yang diperlukan.

2. Penyajian yang tepat waktu (Timeliness)

Informasi yang terlambat diterima, nilai kegunaannya akan lebih rendah, karena keputusan bisnis yang cepat dianggap lebih baik daripada keputusan yang lambat. Timeliness diartikan kegiatan menyajikan informasi pada saat transaksi terjadi atas pada saat informasi tersebut dibutuhkan yaitu mampu menutup peluang bagi pesaing untuk mengambil keputusan yang lebih cepat.

3. Kelengkapan

Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan karena bagian informasi yang hilang bisa jadi merupakan unsur yang


(44)

kritis. Dengan demikian informasi yang sudah tepat waktu dan cermat mungkin belum dapat dianggap sebagai informasi yang berkualitas. Atribut kelengkapan dalam beberapa hal disebut sebagai atribut relevansi. Artinya, informasi yang lengkap adalah informasi yang relevan dengan kebutuhan penggunanya. Dalam hal lain, pengertian lengkap tidak harus diartikan sebagai informasi yang menyeluruh baik yang berguna ataupun tidak, melainkan harus dikaji sesuai dengan kebutuhan penggunanya.

4. Ringkas

Ringkas adalah informasi yang disajikan telah diikhtisarkan sesuai kebutuhan penggunaannya dan bidang – bidang yang menjadi fokus utama. Informasi harus diringkas agar sesuai dengan kebutuhan pemakai. Manajer tingkat lebih rendah cenderung memerlukan informasi yang sangat rinci. Semakin informasi mengalir keatas melalui organisasike manajemen atas, semakin ia dirangkum atau diringkas.

Romney dan Stienbart (2005:12), serta Krismiaji (2005:15) menambahkan karakteristik informasi yang berkualitas dengan atribut dapat diverifikasi atau dapat diuji kebenarannya. Artinya, informasi dapat diverifikasi jika dua orang dengan pengetahuan yang baik, bekerja secara independen dan masing – masing akan menghasilkan informasi yang sama.


(45)

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa informasi yang bernilai penting tinggi adalah informasi yang mengandung ketidakpastian paling rendah, akan tetapi informasi tidak dapat terbatas sama sekali dari unsur ketidakpastian. Oleh karena itu, diperlukan perbandingan biaya untuk memperoleh informasi dengan manfaat yang diperoleh dengan adanya informasi itu sendiri. Pengolahan data menjadi suatu informasi dengan bantuan komputer, jelas akan lebih meningkatkan nilai dari informasi yang dihasilkan. Wahana komputer (2003:81-82) menambahkan bahwa peningkatan nilai informasi tersebut bisa diamati dari hal – hal sebagai berikut :

1. Hubungan antara informasi , biaya dan waktu pengolahan data menjadi informasi. Informasi yang disajikan dalam waktu yang cepat dan tepat, sedangkan untuk pemrosesan data manual biasanya berlaku bahwa semakin cepat waktu yang diinginkan untuk pemrosesan data, maka biaya yang dibutuhkan akan semakin besar. Dengan bantuan komputer kita dapat mengatur sedemikian rupa sehingga informasi dapat disajikan dengan tepat waktu dan dengan biaya yang masih berada di bawah manfaat informasi itu sendiri. Dengan kata lain, kita dapat mengatur pengelolaan data sehingga manfaat ekonomis sebuah informasi dapat diperoleh secara maksimal.

2. Hubungan antara biaya dengan volume pemrosesan data menjadi informasi. Dengan tingginya biaya tenaga kerja manusia diperlukan dalam pemrosesan data secara manual ternyata kurang efektif jika


(46)

ditinjau dari sisi volume dan biaya pemrosesan. Pemrosesan secara manual memiliki biaya yang stabil pada angka yang cukup tinggi, sementara dengan menggunakan mesin. Meski investasi awal lebih besar biayanya, namun pada perkembangannya akan dapat mengurangi biaya pemrosesan dengan tetap menjaga tingkat volume pemrosesan. Proses pengolahan data dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu akan dapat terus mengurangi biaya – biaya pada posisi yang paling rendah dibandingkan dengan metode pengolahan yang lain.

2.2.9. Persepsi

Persepsi adalah bagaimana orang – orang melihat atau menginterpretasikan peristiwa, objek, atau manusia. Orang bertindak atas dasar persepsi mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya. Persepsi merupakan proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya rangsang, sampai rangsang itu bisa dimengerti oleh individu, sehingga individu dapat mengenali dirinya sendiri dan keadaaan di sekitarnya.

Persepsi adalah suatu proses pengenalan atau identifikasi sesuatu dengan menggunakan panca indera (Drever dalam Sasanti,2003). Kesan yang diterima individu sangat bergantung pada seluruh pengalaman yang telah diperoleh melalui proses berpikir, belajar, serta dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari dalam diri individu.


(47)

2.2.10. Perceived ease of use (kemudahan persepsian)

2.2.10.1. Pengertian Perceived ease of use (kemudahan persepsian)

Kemudahan persepsian didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi akan bebas dari usaha (Jogiyanto dalam skripsi Noorman Ananta, 2001:114).

Menurut Davis, F.D. dalam Fahmi Natigor (2004:5), persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi informsi didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami.

Kemudahan persepsian memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan TI bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja tanpa menggunakan TI (secara manual). Pengguna TI mempercayai bahwa TI yang lebih fleksibel, mudah dipahami, dan mudah pengoperasiannya sebagai karakteristik kemudahan penggunaan.

Davis, F.D dalam Fahmi Natigor (2004:5) memberikan beberapa indikator kemudahan penggunaan TI antara lain :

1. Komputer sangat mudah dipelajari

2. Komputer mengejakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna

3. Komputer sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna 4. Komputer sangat mudah untuk dioperasikan

Nasution dalam penelitian Eko Riadi dan Rida Perwita (2011:1) menyatakan bahwa teori psikologis mempengaruhi penggunaan teknologi


(48)

informasi, dimana banyak pengguna PC yang dapat dengan mudah menerima TI jika memiliki karakteristik sesuai dengan apa yang diinginkan.

Berdasarkan definisi dan literatur diatas dapat disimpulkan bahwa kemudahan penggunaan akan mengurangi usaha seseorang dalam mempelajari komputer.

2.2.11 Kepuasan kerja

Kepuasan kerja adalah suatu efektivitas atau respon emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Definisi ini berarti bahwa kepuasan kerja bukanlah suatu konsep tunggal. Sebaliknya, seseorang dapat relatif puas dnegan suatu aspek dari pekerjaannya dan tidak puas dengan salah satu atau lebih aspek yang lainnya. (Kreitner dan Kinickil,2005:72)

Kepuasan kerja mengacu pada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi memiliki sikap positif terhadap pekerjaannya sedangkan seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut (Robbins:2002-36).

Harus diingat pekerjaan seseorang yang lebih dari sekedar kegiatan menata kertas, menulis kode pemrograman atau menunggu konsumen. Pekerjaan membutuhkan interaksi dengan rekan kerja dan para atasan, mematuhi peraturan dan kebijakan organisasi termasuk didalamnya


(49)

melakukan pekerjaannya menggunakan sistem yang ada, memenuhi standar kerja, dan sebagainya.

2.2.11.1. Pentingnya mengukur kepuasan kerja pengguna SIA

Investasi sistem informasi akuntansi yang menyedot anggaran yang cukup besar, sudah sepatuhnya dibarengi dengan penghargaan terhadap penerapannya. Beragam metode bisa digunakan untuk mengukur hasil penerapan tersebut. Salah satu cara pengukuran kinerja dalam penerapan sistem informasi akuntansi adalah dengan cara menggunakan kepuasan kerja penggunannya. Ini merupakan cara terbaik untuk mengkomunikasikan penilaian manajer tentang penerapan sistem informasi akuntansi kepada pimpinannya.

Salah satu gejala yang paling meyakinkan dari rusaknya kondisi dalam suatu organisasi adalah rendahnya kepuasan kerja. Gejala itu mungkin juga merupakan bagian dari keluhan terhadap ketidakpastian suatu sistem yang diterapkan oleh organisasi tempat ia bekerja. Ketidakandalan sistem mengakibatkan infornasi yang dihasilkan menjadi tidak akurat. Informasi yang tidak dapat menunjang kesuksesan kerja karyawan, berdampak pada munculnya perasaan tidak puas. Hal itulah yang harus diantisipasi oleh manajemen agar investasi sistem informasi akuntansi bermanfaat untuk pencapaian tujuan perusahaan melalui peningkatan kinerja karyawan.


(50)

Faktor – faktor yang dipertimbangkan untuk mengukur keberhasilan penerapan suatu sistem menurut Husein dan Wibowo dalam Sari (2008:1) adalah:

1. Tingkat penggunaan sistem yang relatif tinggi

2. Kepuasan para pengguna terhadap sistem yang diterapkan

3. Sikap yang menguntungkan para pengguna terhadap sistem informasi 4. Tujuan yang dicapai. Pada tingkat seberapa sistem dapat memenuhi

tujuan – tujuan yang spesifik, sebagaimana dicerminkan oleh peningkatan kinerja organisasi dan pengambilan keputusan dari pengguna sistem.

5. Imbal balik keuangan untuk organisasi, baik melalui pengurangan biaya atau peningkatan penjualan profit.

2.2.12.1. Pengaruh kualitas sistem terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer

Menurut DeLone dan McLean dalam Istianingsih (2007) bahwa :“Kualitas sistem merupakan karakteristik dari informasi yangmelekat mengenai sistem itu sendiri”. Untuk meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan pihak – pihak yang berinteraksi dengan perusahaan seperti konsumen, vendor, mitra bisnis, pemegang saham, dan lembaga pemerintah, sebuah sistem harus dipastikan keandalannya.

Keandalan tidak hanya dinilai dari segi keamanan sebuah sistem itu sendiri, melainkan juga harus mempertimbangkan sejauh mana sistem


(51)

untuk kemudahan untuk mengakses sistem sehingga pengguna mampu meningkatkan kinerjanya.

2.2.12.2. Pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer

Menurut Rai, et al,. dalam Istianingsih (2007) bahwa :“Kualitas informasi merupakan kualitas output yang berupa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi yang digunakan”. Apabila kualitas informasi yang dihasilkan lebih rendah, tidak relevan, dan terdapat konflik data, dan tidak tepat waktu maka akan memerlukan kerja tambahan bagi penggunanya untuk mengolah informasi tersebut hingga sesuai dengan kebutuhan proses kerja. Hal ini dapat mengurangi kepuasan pengguna dan akhirnya menimbulkan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.

2.2.12.3. Pengaruh perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer

Menurut David, F.D dalam Fahmi Natigor (2004:5), persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah sistem informasi didefinisikan sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami.

Persepsi kemudahan penggunaan memberikan indikasi bahwa orang yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer dapat bekerja lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bekerja secara


(52)

manual. Pengguna sistem informasi berbasis komputer percaya bahwa sistem informasi yang digunakan lebih fleksibel, mudah dipahami, dan mudah pengoperasiannya sebagai karakter kemudahan penggunaan.

2.3. KERANGKA PEMIKIRAN

Uji Partial Least Square (PLS) Kualitas

Informasi (X2)

Perceived Ease of Use (X3)

Kepuasan Kerja Pengguna SIA

Berbasis Komputer(Y) Kualitas Sistem


(53)

2.4. HIPOTESIS

Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah dijelaskan dapat disimpulkan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Diduga bahwa kualitas sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Putramataram Coating International.

H2 : Diduga bahwa kualitas informasi berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Putramataram Coating International.

H3 : Diduga bahwa perceived ease of use (persepsi kemudahaan penggunaan) berpengaruh terhadap kepuasan pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Putramataram Coating International.


(54)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. OBJEK PENELITIAN

Penelitian ini terdiri atas tiga variabel yang menjadi variabel independen yaitu kualitas sistem (X1), kualitas informasi (X2), dan perceived ease of use (X3). Sedangkan variabel dependen adalah Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer (Y).

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah PT. Putramataram Coating International, yang berlokasi di Jl. Surowongso No. 399, Gedangan, Sidoarjo.

3.2. OPERASIONALISASI DAN PENGUKURAN VARIABEL 3.2.1. Definisi Operasional

Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ada maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kualitas Sistem (X1), Kualitas Informasi (X2), Perceived Ease of use (X3). Sedangkan variabel independen adalah Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Putramataram Coating International.


(55)

Definisi operasional dari variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

A. Variabel terikat atau dependent variable

Kepuasan Kerja Pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer

Kepuasan kerja yang dimaksud adalah suatu tingkatan dimana para pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer telah merasakan kenyamanan, senang dan cocok dengan pekerjaan yang dikerjakan. Kepuasan kerja muncul sebagai akibat penerapan sistem informasi yang tepat, berkualitas, dan efektif.

B. Variabel bebas atau independent variable 1. Kualitas Sistem (X1)

Kualitas sistem merupakan karakteristik dari sistem yang melekat terhadap sistem itu sendiri. Kesuksesan sistem informasi di dalam suatu perusahaan diharapkan dapat mampu mengatasi hambatan – hambatan yang dapat terjadi di dalam perusahaan. Hal ini disebabkan karena sistem yang ada di dalam perusahaan akan berpengaruh terhadap keputusan yang diambil oleh top management. Tidak mudah untuk mendefenisikan keberhasilan suatu sistem informasi. Namun kesuksesan sistem informasi sangat dipengaruhi oleh kualitas sistem.


(56)

2. Kualitas Informasi (X2)

Kualitas informasi menunjukkan output dari suatu sistem yang berhubungan dengan nilai, manfaat, relevansi, dari informasi yang dihasilkan oleh pengguna sistem. Apabila kualitas informasi baik diharapkan para pengguna sistem dapat memperoleh manfaat lebih dari sistem tersebut sehingga dapat berdampak pada kepuasan pengguna sistem informasi.

3. Perceived Ease of use (X3)

Persepsi kemudahan penggunaan adalah persepsi pengguna sistem informasi akuntansi sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.

3.2.2. PENGUKURAN VARIABEL

Skala pengukuran untuk variabel independen (X) yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala interval (interval scale), sedangkan teknik pengukurannya menggunakan skala Likert dalam bentuk checklist. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. (Sugiyono,2006:107)


(57)

Skala Likert (Likert Scale) didesain untuk seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut (Sekaran,2007:31):

Skala pengukuran likert didesain untuk menelaah seberapa kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pertanyaan pada skala 5 titik dengan susunan sebagai berikut :

1 2 3 4 5

STS TS N S SS Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Netral (N) 3

Tidak Setuju (TS) 2 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sedangkan skala pengukuran untuk variabel dependen (Y) juga menggunakan skala interval (interval scale), dengan teknik pengukurannya menggunakan skala likert. Polanya adalah sebagai berikut.

1 2 3 4 5

SP TP R P SP Sangat Puas (SP) 5

Puas (P) 4


(58)

Tidak Puas (TP) 2 Sangat Tidak Puas (STP) 1

Beberapa indikator yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengukur variabel Independen (X) dan Variabel Dependen (Y) adalah sebagai berikut:

Variabel Independen (X) yang terdiri dari tiga variabel yaitu : a. Kualitas Sistem (X1)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah skala likert. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini diadaptasi dari Sari (2008) :

1. Pentingnya sistem dalam kesuksesan kinerja departemen 2. Pentingnya sistem meningkatkan kepuasan kerja

3. Sistem yang tersedia mampu mengerjakan tugas lebih mudah dan efisien 4. Sistem memberikan kontribusi dalam pencapaian visi dan misi perusahaan 5. Sistem mudah melakukan penyesuaian pada kondisi baru sesuai dengan

perkembangan kebutuhan informasi

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lima item pertanyaan dengan pola sebagai berikut

1 2 3 4 5


(59)

Jawaban dengan nilai 1 dan 2 yang dipilih oleh responden menunjukkan kualitas sistem memiliki kualitas sistem yang kurang berkualitas . Jika memberikan nilai 3 maka responden bersifat netral. Dan jawaban dengan nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa kualitas sistem yang berkualitas.

b. Kualitas informasi (X2)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah skala likert. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini diadaptasi dari Pradikto (2008) :

1. Informasi diperoleh tepat waktu pada saat dibutuhkan 2. Kelengkapan informasi yang dihasilkan oleh sistem 3. Pembaruan (update) informasi yang diperoleh

4. Informasi selalu dapat menunjang penyesuaian pekerjaan

5. Kesesuaian volume informasi yang tersedia dengan kebutuhan informasi departemen

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lima item pertanyaan dengan pola sebagai berikut

1 2 3 4 5


(60)

Jawaban dengan nilai 1 dan 2 yang dipilih oleh responden menunjukkan kualitas sistem memiliki kualitas informasi yang kurang berkualitas . Jika memberikan nilai 3 maka responden bersifat netral. Dan jawaban dengan nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa kualitas informasi yang berkualitas.

c. Perceived Ease of use (X3)

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah skala likert. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini diadaptasi dari Risalatun (2008) :

1. Kemudahan mempelajari sistem informasi 2. Kemudahan memahami sistem informasi

3. Keterampilan dalam penggunaan sistem informasi

4. Sistem informasi dapat menyelesaikan pekerjaan dengan mudah 5. Kemudahan mengoperasikan sistem informasi

6. Interaksi dengan sistem informasi

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan enam item pertanyaan dengan pola sebagai berikut

1 2 3 4 5


(61)

Jawaban dengan nilai 1 dan 2 yang dipilih oleh responden menunjukkan kualitas sistem memiliki sistem susah untuk digunakan. Jika memberikan nilai 3 maka responden bersifat netral. Dan jawaban dengan nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa sistem mudah untuk digunakan.

d. Kepuasan Kerja Pengguna SIA Berbasis Komputer

Variabel ini diukur dengan menggunakan skala interval dan teknik pengukuran skala yang digunakan adalah skala likert. Terdapat lima pertanyaan di dalam kuisioner yang merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel ini sebagai berikut:

1. Kepuasan pengguna terhadap pekerjaan

2. Kepuasan seluruh pengguna terhadap pekerjaan yang dilakukan

3. Sistem menyediakan informasi – informasi sesuai dengan keinginan pengguna 4. Sistem informasi membantu dalam membantu mengerjakan dan

menyelesaikan pekerjaan dengan baik

5. Kepuasan pengguna dengan lingkungan sistem informasi yang digunakan perusahaan.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan lima item pertanyaan dengan pola sebagai berikut

1 2 3 4 5


(62)

Jawaban dengan nilai 1 dan 2 yang dipilih oleh responden menunjukkan kepuasan kerja pengguna SIA yang rendah . Jika memberikan nilai 3 maka responden bersifat netral. Dan jawaban dengan nilai 4 dan 5 menunjukkan bahwa kepuasan pengguna SIA yang tinggi.

3.3. TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL 3.3.1. Populasi

Unit populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Putramataram Coating International yang berjumlah 132 orang.

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang mempunyai karakteristik yang sama dengan populasi tersebut (Sumarsono,2002:45). Teknik pengumpulan sampel merupakan bagian dalam melaksanakan suatu penelitian. Di dalam penelitian penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik penentuan sampel yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel berdasarkan atas tujuan tertentu (Sugiyono, 2005:61). Dalam penelitian ini sebanyak 30 karyawan pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer pada PT. Putramataram Coating International akan dijadikan sampel.


(63)

Karakteristik responden yang dipilih untuk diminta mengisi kuisioner berdasarkan beberapa kriteria, antara lain:

1. Karyawan yang hanya menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer PT. Putramataram Coating International.

2. Karyawan yang berada di bagian manajemen, keuangan, akuntansi, pemasaran, R&D, PE, personalia yang dalam menjalankan tugasnya menggunakan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer.

3.4. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Jenis Data

Data yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini antara lain : a. Data Primer

Data primer merupakan sumber suatu riset yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau pihak pertama secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan riset. Sumber data secara langsung diperoleh dari hasil kuisioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data riset yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder biasanya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip baik dan rapi. Data yang diperoleh penulis terdiri dari data – data bagian personalia


(64)

meliputi jumlah karyawan, struktur organisasi perusahaan, laporan penjualan, dan lain sebagainya yang terkait dengan variabel penelitian.

Sumber Data

Sumber data merupakan asal mula pengambilan data, dimana sumber data dalam penelitian ini adalah responden yaitu karyawan pengguna Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer PT. Putramataram Coating International yang menggunakan komputer.

Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi : 1. Kuesioner

Teknik pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan yang sudah tersusun rapi dan terstruktur, tertulis kepada responden untuk diisi sehubungan dengan masalah yang diteliti dan kemampuan untuk tiap jawaban diberikan nilai (skor). Responden diberi daftar pertanyaan yang terdiri dari 4 indikator. Indikator pertama mengenai kualitas sistem, indikator kedua mengenai kualitas informasi, data ketiga mengenai perceived ease of use, dan yang terakhir mengenai kepuasan kerja pengguna sistem informasi berbasis komputer.


(65)

2. Dokumentasi

Di dalam penelitian juga dilakukan pengumpulan dokumen – dokumen perusahaan yang dibutuhkan dalam penelitian dengan cara mencatat dan mengopy data perusahaan.

3.5. TEKNIK ANALISIS DAN UJI HIPOTESIS 3.5.1. TEKNIK ANALISIS

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Partial Least Square (PLS), metode Partial Least Square (PLS) merupakan factor indeterminacy metode analisis yang powerful oleh karena tidak mengasumsikan data harus dengan pengukuran skala ukuran variable tertentu dan dengan jumlah sampel dapat kecil. PLS dapat juga digunakan untuk konfirmasi teori. Model persamaan struktural untuk menguji teori dengan tujuan prediksi, pendekatan PLS lebih cocok. Terdapat kelebihan dalam penggunaan teknik ini salah satunya adalah ukuran sampel yang digunakan tidak harus dibandingkan dengan metode analisis SPSS yang minimal 30 sampel. Kelebihan lain dari penggunaan PLS adalah data yang diolah tidak harus berdistribusi normal multivariative (indikator dengan skala kategori, ordinal, interval sampai rasio yang dapat digunakan pada model yang sama.)

Dengan pendekatan PLS dapat membantu peneliti untuk mendapatkan nilai variable laten untuk tujuan prediksi, dan PLS dimaksudkan untuk causal


(66)

perdictive analysis dalam situasi kompleksitas yang tinggi dan dukungan teori yang rendah (Ghozali,2011:18-19).

1. Inner model

Inner model yang kadang disebut juga dengan (inner relation, structural model dan substantive theory). Merupakan model yang menggambarkan hubungan antar variable laten berdasarkan pada substantive theory (Ghozal,2011:23). Perancangan Model Struktural hubungan antar variabel laten didasarkan pada rumusan masalah atau hipotesis penelitian.

Persamaan model struktural : η1= γ11 ξ1+ γ12 ξ2+ γ13 ξ3 + ζ Keterangan:

 = Variabel Laten Endogen (Variabel Terikat)  ξ = Variabel Laten Eksogen (Variabel Bebas)

 γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen  = Galat model structural

( Sofyan Yamin, 2011: 38)

2. Outer model

Outer Model sering juga disebut (outer relation atau measurement model). Merupakan model yang mendefinisikan bagaimana setiap blok indikator berhubungan dengan variable latennya. (Ghozali, 2011:23). Hubungan


(67)

perubahan pada variable laten akan mempengaruhi indikator sebaliknya perubahan pada indikator tidak akan mempengaruhi variable laten (Sofyan Yamin,2011:10).

Persamaan Model Pengukuran Variabel Eksogen (Bebas): X1 = X11 + 1

X2 = X21+ 2 X3 = X31 + 3 X4 = X41 + 4 X5 = X51 + 5 X6 = X61 + 6 X7 = X71 + 7

dan seterusnya sampai X18 = X181 + 18 Keterangan:

 X adalah varibel indikator yang dipengaruhi variabel eksogen   adalah variabel laten eksogen

 X adalah loading faktor variabel eksogen   adalah galat pengukuran pada variabel eksogen

(Sofyan Yamin, 2011: 37)

Persamaan Model Pengukuran Variabel Endogen (Terikat) Y1 = Y11 + 1


(68)

Y3 = Y31 + 3 Y4 = Y41 + 4 Y5 = Y51 + 5 Keterangan:

 Y adalah variabel indikator yang dipengaruhi variabel endogen   adalah variabel laten endogen

 Y adalah loading faktor variabel endogen   adalah galat pengukuran pada variabel endogen (Sofyan Yamin, 2011:38)

Evaluasi Goodness of Fit Outer Model a. Convergent Validity

Convergent Validity dari model pengukuran dengan refleksif indikator dinilai berdasarkan korelasi antara item score / component score dengan costruct score yag dihitung dengan PLS. Ukuran reflektif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,7 dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian unuk penelitian pada tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai loading 0,5 sampai 0,6 dianggap cukup (Ghozali,2011:25).


(69)

b. Discriminant Validity

Discriminant Validity dari model pengukuran refleksif indicator dinilai dengan konstruk. Jika korelasi konstruk dengan item pengukuran lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka hal ini menunjukan bahwa konstruk laten meprediksi ukuran pada blok mereka lebih baik. Metode lain yang dapat digunakan adalah membandingkan nilai square roof of average variance extracted (AVE) setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya dalam model. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap konstruk lebih besar daripada nilai korelasi konstruk lainnya dalam model, maka dikatakan memiliki nilai discriminant validity yang baik. Dimana nilai AVE atau cross loading lebih besar dari 0,05 (Ghozali,2011:25).

c. Composite Reliability

Composity Reliability blok indicator yang mengukur suatu konstruk dapat dievaluasi dengan dua macam yaitu internal concistency dan cronbach alpha. Nilai batas yang diterima untuk tingkat realibilitas composite adalah lebih besar dari 0,7. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan Cronbanch Alpha, nilai yang diharapkan lebih besar dari 0,6 untuk semua konstruk (Ghozali,2011:25-26).


(1)

5.1. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa : 1. Model PLS yang dihasilkan cocok untuk menguji pengaruh kualitas

sistem, kualitas informasi, dan perceived ease of use terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer PT. Putramataram Coating International.

2. Kualitas Sistem mempunyai kontribusi terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer PT. Putramataram Coating International.

3. Kualitas Informasi mempunyai kontribusi terhadap kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer PT. Putramataram Coating International.

4. Perceived Ease of Use tidak mempunyai kontribusi terhadap kepuasan

kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputer PT. Putramataram Coating International.

5.2. SARAN


(2)

81

1. Bagi Perusahaan

a. Diharapkan perusahaan melakukan penilaian terhadap sistem

informasi yang digunakan secara berkala dengan

mempertimbangkan unsur – unsur kepuasan kerja pengguna sistem informasi. Dimana kepuasan kerja pengguna sistem merupakan indikator keberhasilan penerapan sistem dan akan berdampak terhadap benefit yang diterima oleh perusahaan.

b. Diharapkan perusahaan dapat mempertahankan dan meningkatkan sistem informasi akuntansi dengan melakukan pengembangan sistem informasi yang telah diterapkan.

c. Diharapkan perusahaan dapat memberikan pelatihan – pelatihan mengenai penggunaan komputer guna meningkatkan pemahaman karyawan atau pengguna sistem terhadap sistem informasi akuntansi berbasis komputer

2. Bagi peneliti selanjutnya

a. Diharapkan dapat menambah atau menggunakan variabel lain yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja pengguna SIA berbasis komputer selain kualitas sistem, kualitas informasi, dan perceived

ease of use.

b. Diharapkan dapat memperbanyak jumlah sampel agar hasil analisis dari penelitian yang didapatkan lebih akurat.


(3)

5.3. KETERBATASAN DAN IMPLIKASI 5.3.1. Keterbatasan

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Keterbatasan – keterbatasan tersebut adalah :

1. Adanya perbedaan persepsi yang dimiliki oleh masing – masing responden dalam memahami konteks pertanyaan yang terdapat di dalamkuisioner. 2. Penelitian hanya menggunakan metode survey melalui kuisioner, peneliti

tidak melakukan wawancara dan terlibat langsung dalam aktivitas perusahaan sehingga kesimpulan yang dikemukakan hanya berdasarkan pada data yang terkumpul melalui penggunaan instrument tertulis.

3. Kendala yang bersifat situasional yaitu berupa situasi yang dirasakan responden pada pengisian kuisioner tersebut akan dapat mempengaruhi cara menjawab responden.

5.3.2. Implikasi

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi berbasis komputerdiharapkan mampu memberikan implikasi bagi perusahaan untuk lebih memperhatikan kualitas sistem, kualitas informasi, serta perceived ease of use. Upaya peningkatkan kepuasan kerja pengguna sistem informasi akuntansi dapat dilakukan melalui peningkatkan


(4)

83

secara berkala serta melalui program pendidikan dan pelatihan bagi pengguna. Dengan adanya program pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada pengguna atau karyawan diharapkan mampu dengan mudah menggunakan sistem informasi akuntansi dengan menggunakan komputer. Dengan meningkatkan kinerja pengguna diharapkan mampu mempermudah pengguna menyelesaikan tugas – tugas sehingga mampu menghasilkan informasi yang berkualitas sehingga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak manajemen.

Selain itu sistem informasi yang baik, sistem dapat digunakan dengan mudah oleh pengguna maka kepuasan kerja pengguna dalam menggunakan sistem informasi akuntansi berbasis komputer yang ada akan semakin tinggi sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerja pengguna sistem.


(5)

Anonim, 2013, Pedoman Penyusunan Usulan Penelitian dan Skripsi Program

Studi Akuntansi, Penerbit Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Surabaya.

Bodnar, George H., Hoopwood, William S, 2006, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Sembilan, Yogyakarta : Andi

Ghozali,Imam, 2011, Structural Equation ModellingMetodeAlternatifdengan

Partial Least Square, BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

Hall James P.,2004, Sistem Informasi Akuntansi,Edisi Pertama, PT. Salemba Empat, Jakarta

Ikhsan, Arfan, dan Muhammad Ishak, 2005, Akuntansi Keperilakuan, Penerbit PT. Salemba Empat, Jakarta.

Kreitner, Robert, Kinicki Angelo, 2005, Perilaku Organisasi Buku Dua,Penerbit PT. Salemba Empat, Jakarta.

Krismiaji, 2005, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kedua, Akademi Manajemen Perusahaan, Yogyakarta.

Mcleod, Raymond Jr., Schell, George P., 2008, Sistem Informasi Manajemen, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Robbins, Stephen P., 2002, Prinsip Prinsip Perilaku Organisasi,Edisi

Kelima,Penerbit Erlangga, Jakarta.

Romney, Marshall B., Stienbart, Paul J., 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Suharyadi, 2004, Manajemen Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta. Sumarsono, 2004, Metodologi Penelitian, Surabaya.

Sutabri, Tata, 2004, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Yogyakarta : Andi

Suwardjono, 2006, Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan, Edisi Ketiga, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta.


(6)

Widjajanto, Nugroho, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Skripsi :

Annisa, Leanda, 2012,Pengaruh kualitas sistem, kualitas informasi dan

ambiguitas peran terhadap kepuasan kerja pengguna pada Sistem Informasi Akuntansi Berbasis Komputer PT. Cahaya Departement Store BG Junction Surabaya,Skripsi Universitas Pembangunan Nasional

“Veteran” Jawa Timur.

Hamnah, Dewi, 2013, Faktor faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada PT. Alamanda Delta Surya Sidoarjo, Skripsi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Nisa, Risalatun, 2012, Pengaruh manfaat persepsian, kemudahan persepsian,

kondisi yang memfasilitasi, kepuasan pengguna, dan faktor sosialiasi terhadap penggunaan teknologi informasi pada mahasiswa jurusan akuntansi STIESIA Surabaya, Skripsi Universitas Pembangunan

Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Jurnal:

Istiningsih, Setyo Hari. Jurnal : Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Perceived

Ease of Use, dan Kualitas Informasi Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi. Pascasarjana Ilmu Akuntansi FEUI.

Andayani, Sari. Jurnal: Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Pengguna Sistem Informasi Pada Kantor Dinas Pendapatan Provinsi Jawa Timur (Studi Kasus Di Kabupaten Nganjuk)

Irianto, Bondan Dwi. Jurnal: Pengaruh Kepuasan Pengguna Sistem Informasi

Terhadap Kinerja Individu (Studi pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Tengah dan DIY)

Marsono, Frimario Firmawan. Jurnal : Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Penggunaan Sistem Informasi (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)


Dokumen yang terkait

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, PERCEIVED USEFULNESS DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA AKHIR SOFTWARE AKUNTANSI

0 11 96

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

1 7 90

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SOFTWARE AKUNTANSI PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNASOFTWARE AKUNTANSI.

0 6 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

1 11 14

PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI, KUALITAS INFORMASI, DAN PERCEIVED USEFULNESS TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi, Dan Perceived Usefulness Terhadap Kepuasan Pengguna Akhir Software Akuntansi (Studi Empiri

0 3 17

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 15

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 2

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 6

Pengaruh Kualitas Sistem Informasi, Kualitas Informasi dan Perceived Usefulness terhadap Kepuasan Pengguna Sistem Informasi Akuntansi ( Studi Kasus Kantor DPRD Kota Medan)

0 0 21

EASE OF USE TERHADAP KEPUASAN KERJA PENGGUNA SISTEM

0 0 20