Bahan bangunan yang sudah umum di wilaya

Disusun Oleh

Nama : Putro Arif W Nim : PA. 13.1.0202 Jurusan : Arsitektur

Mata Kuliah

: Bahan Bangunan

Dosen Pengampu : Ir.Esti Yulitriani T, MT

KATA PENGANTAR

Asalamualaikum Wr. Wb. Puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala karunia dan limpahan rizki Nya maka saya dapat menyelesaikan sebuah buku untuk memenuhi syarat lulus matakuliah bahan bangunan di smester 1 (satu) ini. Selain untuk syarat kelulusan mata kuliah bahan bangunan, buku bahan bangunan ini juga saya dedikasikan untuk teman saya Ali Maskuri yang baru saja di angkat menjadi staff logistik di sebuah perusahaan kontraktor di kota Semarang, atau untuk orang lain di luar sana yang mencari-cari refrensi tentang bahan bangunan, semoga buku ini bisa menambah materi dalam pembelajaran tentang bahan banguanan.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah bahan bangunan, yang telah memberi materi-materi untuk bahan di buku ini, terimakasih juga kepada teman-teman arsitek angkatan 2013 yang masih menjaga kekompakannya sampai saat ini, semoga kedepan kita bisa lebih kuat.

Memang terdapat sangat banyak kekurangan dalam buku ini, karena banyak material-material yang belum tercantum dalam buku ini, karena perkembangan material begitu cepat, setiap harinya bermunculan produk-produk baru, oleh karena itu saya harapkan masukan-masukannya, agar kedepannya bisa menggodog lagi buku ini lebih matang lagi, agar layak di masukkan ke penerbit.

Mungkin buku ini kedepannya bisa sangat membantu dalam TA (Tugas Akhir) saya dan Tesis saya, dan yang lebih saya harapkan, buku ini bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Selalu bermimpi, dan selalu berusaha untuk mewujudkannya. Wasalamualaikum Wr.Wb

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Dalam era globalisasi, dimana kemajuan teknologi sangat berkembang pesat, persaingan – persaingan semaikn ketat, membuat para produsen melakukan inovasi- inovasi baru di segala bidang usaha, termasuk pada jasa konstruksi yang juga terus mengikuti perkembangan zaman yang tidak bisa di hindari. Dizaman yang serba canggih sekarang ini mengharuskan bidang konstruksi mengikuti arus perubahan, karena terdorong oleh banyak faktor, seperti bertambaahnya jumlah penduduk, berkurangnya lahan, berkurangnya ketersediaan material konvensional, dan berubahnya gaya hidup manusia mempengaruhi sang arsitek dalam mendesain setiap bangunan, desain-desain dari bangunan modern semakin beragam, semaikin aneh, semakin gila, denagn bentuk yang semakin berinovasi dari desain-desain sang arsitek, sehingga menuntut inovasi-inovasi baru pula dari bahan bangunan itu sediri, untuk bisa menuruti desain yang semakin hari semakin beragam.

Oleh karenanya para produsen mulai berinovasi dengan produk-produk bahan bangunana, inovasi dari segi bentuk, harga, jenis bahaan, dan masih banyak lagi inovasi-inovasi baru.

1.2. Identifikasi masalah

Semakin beragamnya material untuk bahan bangunan seharusnya mempermudah konsumen untuk berkreasi, semakin banyak pilihan semakin mudah untuk ber ekspresi, tapi yang menjadi masalah terkadang kurangnya pengetahuan tentang bahaan bangunan malah justru menimbulkan masalah baru seperti pengaplikasian yang salah, asal pilih, asal pasang, membuat bahan bangunan tidak bisa maksimal dalam penggunaannya, dan terkadang karena kurangnya pengetahuan tentang material-material hasil kemajuan teknologi beberapa konsumen enggan menggunakan material-material baru, dan tetap memilih menggunakan material konvensional.

1.3. Tujuan penulisan

Tujuan dari buku ini untuk memperkenalkan secara garis besar seperti apa bahan bangunan itu, kekurangan, dan kelebihan dari setiap material bahan bangunan, sehingga pembaca mendapat cukup pengetahuan dan tidak salah dalam menentukan bahan / material yang akan digunakan, sehingga dalam peggunaannya bisa lebih optimal, dan tidak takut menggunakan material-material baru yang pada dasarnya jika digunakan secara tepat akan memberikan keuntungan-keuntungan yang lebih dibandingkan dengan material konvensional.

BAB 2 BAHAN BANGUNAN MENURUT FUNGSI SEBAGAI BAHAN KONSTRUKSI

Bahan bangunan menurut fungsi sebagai bahan konstruksi dibedakan menjadi 3 (tiga) yaitu konstruksi bawah, tengah, dan atas.

2.1 Konstruksi Bawah

Konstruksi bawah yang kita bahas disini adalah pondasi, berbagai macam bentuk pondasi dengan beberapa macam kegunaanya di sesuaikan dengan kebutuhan. Melihat dari letaknya di dalam tanah dan tertutup maka pondasi harus dibuata kuat, aman, dan awet, agar tidak mudah rusak kerusakan pondasi sangat berpengarauh terhadap fisik bangunan dan susah memperbaikinya. Pondasi dapat di buat dengan berbagai macam bentuk di pengaruhi oleh :

 Beban  Jenis tanah  Bahan  Alat kerja dan tenaga  Lokasi dan situasi  Pertimbangan biaya

Pada bab ini kita akan membahas macam-macam pondasi sesuai dengan bahan pembuatnya.

2.1.1. Pondasi Batu Belah Pondasi batu belah terbuat dari batu kali yang telah di belah dengan ukuran

Ø 20-30cm.

2.1.2. Pondasi Rolag Bata Pondasi ini di gunakan untuk konstruksi ringan, terbuat dari pasangan batu

bata, yang di susun sesuai dengan kekuatan yang dibutuhkan.

2.1.3. Pondasi Foot Plat

Pondasi foot plat terbuat dari beton bertulang, pondasi ini biasanya digunakan untuk struktur bangunan tinggi/bertingkat, bahan utama pembentuk pondasi ini Pondasi foot plat terbuat dari beton bertulang, pondasi ini biasanya digunakan untuk struktur bangunan tinggi/bertingkat, bahan utama pembentuk pondasi ini

Beton

Beton adalah suatu material yang secara harfiah merupakan bentuk dasar dari kehidupan sosial modern. Beton sendiri adalah merupakan campuran yang homogen antara semen, air dan aggregat. Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah.

Menurut Nawy (1985:8) beton dihasilkan dari sekumpulan interaksi mekanis dan kimia sejumlah material pembentuknya. DPU-LPMB memberikan definisi tentang beton sebagai campuran antara semen portland atau semen hidrolik yang lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air,dengan atau tanpa bahan tambahan membentuk massa padat (SK.SNI T-15-1990-03:1).

Pada tahun 1801, F. Coignet menerbitkan tulisannya tentang prinsip-prinsip konstruksi dengan meninjau kelemahan bahan beton terhadap tariknya. Kemudian pada tahun 1850, J.L.Lambot untuk pertama kalinya membuat kapal kecil dari bahan semen untuk di pamerkan pada pameran dunia tahun 1855. Lalu J. Monir, seorang ahli taman dari Prancis, mematenkan rangka metal sebagai tulangan beton untuk mengatasi tariknya pada tempat tamannya. Pada tahun 1886,seorang warga negara Jerman yang bernama Koenen menerbitkan tulisan mengenai teori dan perancangan struktur beton. Sejarah penemuan teknologi beton dimulai dari :

 Aspdin (1824) Penemu Portland Cement;  J.L Lambot (1850 ) memperkenal konsep dasar konstruksi komposit

(gabungan dua bahan konstruksi yang berbeda yang bekerja bersama – sama memikul beban);

 F. Coignet (1861) melakukan uji coba penggunaan pembesian pada konstruksi atap, pipa dan kubah;

 Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ”  Gustav Wayss & Koenen ( 1887) serta Hennebique memperkenalkan sengkang sebagai penahan gaya geser dan penggunaan balok “ T ”

(produk dipatenkan oleh Joseph Monier tahun 1867);  Pembuatan kapal beton yang dilengkapi penulangan (tahun 1855);  Jembatan Lamnyong-Darussalam; dan  Menara Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.  Sejarah Analisis dasar perhitungan di Indonesia:  PBI 1955 – PBI 1971 yang lebih dikenal dengan perhitungan lentur cara

– n; dan  SK SNI 1991 ( T-15-1991-03) tentang Standar Tata Cara Perhitungan Struktur Beton.

Sifat dan karakteristik beton:

 Karakteristik beton adalah mempunyai tegangan hancur tekan yang tinggi serta tegangan hancur tarik yang rendah;  Beton tidak dapat dipergunakan pada elemen konstruksi yang memikul momen lengkung atau tarikan;  Beton sangat lemah dalam menerima gaya tarik, sehingga akan terjadi retak yang makin – lama makin besar;  Proses kimia pengikatan semen dengan air menghasilkan panas dan dikenal dengan proses hidrasi;  Air berfungsi juga sebagai pelumas untuk mengurangi gesekan antar butiran sehingga beton dapat dipadatkan dengan mudah;  Kelebihan air dari jumlah yang dibutuhkan akan menyebabkan butiran semen berjarak semakin jauh sehingga kekuatan beton akan berkurang;  Dengan perkiraan komposisi (mix desain) dibuat rekayasa untuk memeriksa dan mengetahui perbandingan campuran agar dihasilkan kekuatan beton yang tinggi;

 Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus  Selama proses pengerasan campuran beton, kelembaban beton harus

 Dari segi biaya, beton menawarkan kemampuan tinggi dan harga yang relative rendah;  Beton hampir tidak memerlukan perawatan dan masa konstruksinya mencapai 50 tahun serta elemen konstruksinya yang mempunyai kekakuan tinggi serta aman terhadap bahaya kebakaran;

 Salah satu kekurangan yang besar adalah berat sendiri konstruksi; dan  Kelemahan lainnya adalah perubahan volume sebagai fungsi waktu

berupa susut dan rangkak. Beton dibedakan dalam 2 kelompok besar yaitu:

Beton keras

Sifat-sifat beton keras yang penting adalah kakuatan karakteristik, kekuatan tekan, tegangan dan regangan, susut dan rangkak, reaksi terhadap temperatur, keawetan dan kekedapan terhadap air . Dari semua sifat tersebut yang terpenting adalah kekuatan tekan beton karena merupakan gambaran dari mutu beton yang ada kaitannya dengan strukturt beton. Berbagai test uji kekuatan dilakukan pada beton keras ini antara lain:

 Uji kekuatan tekan (compression test);  Uji kekuatan tarik belah (spillting tensile test);  Uji kekuatan lentur;  Uji lekatan antara beton dan tulangan; dan  Uji Modulus Elastisitas dan lain sebagainya.

Beton segar

Ada 2 hal yang harus dipenuhi ketika membuat beton: Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu lama oleh beton yang mengeras, seperti kekuatan, keawetan, dan kestabilan volume; dan Sifat-sifat yang harus dipenuhi dalam jangka waktu pendek ketika beton dalam kondisi plastis (workability) atau kemudahan pengerjaan tanpa adanya bleeding dan segregation. Walaupun begitu adalah penting untuk mendapatkan beberapa dari sifat workabilitas karena penting untuk control kualitas. Pengukuran workabilitas yang telah dikembangkan antara lain:

 Slump test;  Compaction test;  Flow test;  Remoulding test;  Penetration test; dan  Mixer test.

Parameter-parameter yang paling mempengaruhi kekuatan beton adalah:  Kualitas semen;  Proporsi semen dalam campuran beton;  Kekuatan dan kebersihan agregat;  Ikatan/adhesi antar pasta semen dan agregat;  Pencampuran yang cukup dari bahan-bahan pembentuk beton; dan  Pemadatan beton dan perawatan.  Seperti disebutkan oleh L.J. Murdock dan K.M. Brock bahwa “kecakapan

tenaga kerja adalah salah satu faktor penting dalam produksi suatu bangunan. 3 kinerja yang dibutuhkan dalam pembuatan beton:

 Memenuhi kriteria konstruksi yaitu mudah dikerjakan dan dibentuk serta mempunyai nilai ekonomi;  Kekuatan tekan tinggi; dan  Durabilitas atau keawetan tinggi.

Agregat yang dipakai untuk campuran beton :

 Agregat halus ( pasir ) dengan diameter maksimal 1 cm; dan  Agregat kasar ( split ) dengan diameter 2 cm atau lebih.

Kelebihan beton:

 Dapat dibentuk sesuai keinginan;  Mampu memikul beban tekan yang berat;  Tahan terhadap temperatur tinggi; dan  Biaya pemeliharaan rendah/ kecil.

Kekurangan beton:

 Bentuk yang sudah dibuat sulit diubah;  Pelaksanaan pekerjaan membutuhkan ketelitian yang tinggi;  Berat;  Daya pantul suara besar;  Membutuhkan cetakan sebagai alat pembentuk;  Tidak memiliki kekuatan tarik;  Setelah dicampur beton segera mengeras; dan  Beton yang mengeras sebelum pengecoran, tidak bisa didaur ulang.

Menurut SNI-15-1990-03, untuk penggunaan beton dengan kekuatan tidak lebih dari 10 MPa boleh menggunakan campuran 1 pc:2 psr:3 batu pecah/split dengan slump untuk pengukuran pengerjaannya tidak lebih dari 100 mm. Pengerjaan beton dengan kekuatan tekan hingga 20 MPa boleh menggunakan penakaran volume, tetapi pengerjaan beton dengan kekuatan tekan lebih dari

20 MPa harus menggunakan campuran berat. Salah satu yang kita kenal adalah Beton Ringan (lightweight concrete) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Hebel. Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi (Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated Concrete/ AAC) yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur, semen, air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan tekanan uap air.

Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3. Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3. Teknologi material bahan bangunan berkembang terus, salah satunya beton

Diatas sempat di singgung bahan pembuat beton adalah pasir dan split atau kerikil, pasir dan split yang digunakan juga bukan sembarang pasir dan split, tapi harus memenuhi beberapa syarat, berikut ini akan di bahas pasir dan split yang bisa di pakai dalam sebuah pekerjaan konstruksi, terutama untuk pembuat beton.

Pasir

Pasir termasuk material hasil dari tambang / galian, pasir diperoleh dari lapisan tanah yang berbentuk butiran yang memiliki sifat kohesif, bisa berasal dari letusan gunung berapi, atau pelapukan batu. Berdasarkan ukuran butirannya pasir di klasifikasikan menjadi 3 jenis.

1. Pasir Kasar Biasanya di gunakan untuk beton, ukuran butirannya berkisar 0,26 – 2mm.

2. Pasir Sedang Biasanya di gunakan untuk plester, ukuran butirannya berkisar 0,2- 0,6mm.

3. Pasir Halus Digunakan untuk campuran aci (jika diperlukan), ukuran butirannya berkisar 0,06-0,2mm.

Jenis-jenis pasir untuk bangunan

1. Pasir Vulkanik Pasir yang terbentuk dari letusan gunung berapi, pasir ini memiliki sifat yang padat dan keras, dan memiliki tekstur yang tajam, warnanya abu- abu ke hitaman, kegunaan pasir jenis ini biasanya di pakai untuk agregrat beton, beton aspal, bahan dasar semen, bahan urugan, bahan filter pembersih air.

2. Pasir Kursa Pasir yang terbentuk dari pelapukan batuan dimana hasil pelapukan tadi terbawa pada aliran air, yang berada di tepi-tepi sungai, sifat pasir ini 2. Pasir Kursa Pasir yang terbentuk dari pelapukan batuan dimana hasil pelapukan tadi terbawa pada aliran air, yang berada di tepi-tepi sungai, sifat pasir ini

3. Pasir Besi Pasir ini terbentuk dari pelapukan batuan beku, pasir ini biasanya digunakan untuk bahan smen, bahan industri logam besi.

Keuntungan menggunakan pasir :  Tersedia di alam (relatif murah)  Bisa digunakan sebagai bahan struktural dan non struktural  Tahan terendam air  Isolasi terhadap panas dan listrik.

Kerugian menggunakan pasir :  Bahan curah, relatif susah pengambilan dan pengangkutannya  Perlu bahan perekat  Nilai daur ulang rendah  Merusak lingkungan, jika penmbngn tidak di kontrol

Batu Split

Batu seplit berasal dari pemecahan batu-batu besar menjadi ukuran yang lebih kecil2, pemecahannya bisa menggunakan mesin ataupun manual dengan di pukul-pukul martil. jenis-jenis batuan menurut ukurannya :

 Bolder Elephant Stone ( Batu Gajah) Material jenis ini banyak digunakan untuk penimbunan daerah-daerah rawa atau bibir pantai, penahan ombak, reklmasi pantai dan pembuatan dermaga sederhana dan untuk batu pondasi dsb.

 Base Course ( Lapisan Kedua) Material jenis ini digunakan untuk lapisan kedua / ketiga dari suatu areal yang akan ditimbun, dimana tanah dasarnya sudah cukup stabil.

 Split Stone / Batu Pecah ( 30-50mm) Material ini biasanya digunakan untuk dasar badan jalan sebelum menggunakan material yang lain, penyangga bantalan kereta api, penutup/ pemberat pipa didasar laut, dsb.

 Split Stone / Batu Pecah ( 20-30 mm)

Material ini banyak digunakan untuk pengecoran lantai kerja, pengecoran / pembetonan horizontal.

 Split Stone / Batu Pecah ( 10-20mm) Material jenis ini banyak digunakan untuk pengecoran segala macam konstruksi mulai dari yang ringan sampai konstruksi berat. Spt: Jalan Tol, Gedung bertingkat, Landasan Pesawat Udara, Bantalan Kereta Api, Pelabuhan dan Dermaga, Tiang Pancang dan Jembatan, dsb. Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang mempunyai bentuk bervariasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah konstruksi bangunan. Istilah bentuk atau tipe Batu Split Untuk Cor Beton Bertulang disebutkan sesuai ukurannya ada 1-2, 2-3, dan 3-4 dalam ukuran centi meter. Sebagai contoh jika kita akan mengerjakan konstruksi bangunan sebuah tiang atau kolom cor beton dengan ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita bisa menggunakan batu split ukuran terbesar yaitu tipe 3-4, tetapi jika kita akan mengerjakan pengecoran kolom praktis yang hanya berukuran 10 cm x 10 cm maka sebaiknya kita menggunakan ukuran yang paling kecil yaitu tipe 1-2.

 Screening ( 5 -10 mm) Material jenis ini banyak digunakan untuk campuran dalam proses pengaspalan jalan, mulai dari jalan yang ringan sampai jalan berkelas-1 ( Aspal Mixed Plant)

 Abu Batu ( 0-5 mm) Material jenis ini banyak dibutuhkan untuk campuran dalam proses pengaspalan dan bisa digunakan sebagai pengganti pasir. Material ini adalah bahan utama dari pembuatan gorong-gorong dan Batako Press.

 Agregat A, B Batu pecah jenis adalah campuran batu split, abu batu dan pasir, yang dicampur berdasarkan permintaan / kebutuhan proyek dan tergantung kebutuhannya.Sand (Pasir Sungai)Material jenis ini digunakan untuk bahan dasar pembuatan dinding / bangunan beton dan bahan baku cor untuk semua jenis bangunan.

Dalam pembuatan footplat atau beton bertulang lainnya, unsur yang tidak kalah penting yaitu tulangannya, tulangan dalam beton berupa besi dengan diameter tertentu, sesuai dengan kebutuhan atau spek.

Besi Beton

Besi beton diproduksi secara umum terdiri dari 3 jenis: besi beton permukaan polos (round bar), besi beton ulir (deformed bar) dan besi beton kanal u (shape). Bahan baku besi beton adalah billet, yang merupakan balok baja berukuran 100 x 100 mm, 110 x 110 mm, 120 x 120mm dengan panjang masing-masing sekitar 170 mm. Bahan baku dari billet sendiri adalah besi-besi tua, skrap, serta bahan penolong seperti kokas, grafit, lime, ferro alloys yang dilebur dengan berbagai metode. Bahan penolong tadi digunakan untuk mendapatkan unsur carbon (C), Si (silicon), Mn (Mangan) yang akan sangat berpengaruh pada qualitas besi beton. Mutu besi beton yang baik adalah yang memiliki kekuatan tarik (standard yield strength / Ys) minimal 24 kg / mm2. Kadar carbon berpengaruh besar kepada sifat mekanik dari besi beton. Kadar carbon yang terlalu besar akan membuat besi beton menjadi lebih getas dan akan meningkatkan kekerasan dan kekuatan tarik tetapi keuletannya cenderung menurun. Kadar unsur silikon berpengaruh terhadap struktur mikro besi beton. Kadar silikon yang rendah mengakibatkan besi menjadi kropos. Kadar unsur mangan berpengaruh besar pada keuletan besi beton. Unsur mangan yang terlalu banyak dapat meningkatkan keuletan tetapi mengurangi kekerasan.

Cara menghitung berat besi beton SNI (Standard Nasional Indonesia)

Polos dengan grade U24 (Standard Yield Strength: 24 kg / mm2) Ulir dengan grade U40 (Standard Yield Strength: 40 kg / mm2) Berat (dalam kg) = diameter (mm) * diameter (mm) * panjang (m) * 0.006165 0.006165 merupakan coefisien dalam mencari berat besi beton. Sebagai contoh besi dengan diameter 10mm dan panjang 12m mempunyai berat 10*10*12*0.006165 = 7.398 kg Untuk daerah bali dan sekitarnya, besi yang banyak dipasarkan adalah besi dari PT Hanil Jaya Steel - Surabaya. Hal ini dikarenakan biaya transportasi yang lebih murah dan kualitas besi beton yang baik. Besi beton SNI dari pabrik Hanil mempunyai toleransi 0.2mm dengan panjang 12m. Besi beton jenis ini mempunyai marking seperti "HIJ SNI 16mm" untuk ukuran 16mm.

Gb. 2.1 Cont oh Besi Tulangan

Fot o oleh : dokument asi proyek

Contoh diatas adalah besi beton ulir SNI 13mm (S13 = Sirip 13) dan besi beton polos SNI Ø10mm (P10 = Polos 10). Selain besi beton jenis SNI, terdapat juga besi beton NON-SNI atau sering kali disebut BANCI. Kekuatan tarikan atau yield strength dari besi beton jenis ini tidak dapat dipastikan. Untuk besi beton dengan marking HJ menurut informasi dari pabrik mempunyai kekuatan U19-20 untuk yang jenis polos dan untuk jenis ulir mempunya kekuatan U25-30. Toleransi untuk besi beton jenis ini biasanya lebih besar sampai 0.3mm dengan panjang 12m dan terdapat marking dengan berbagai tanda salah satunya HJ.

Gb. 2.2 Cont oh Besi Tulangan (ulir) Fot o oleh : dokument asi proyek

Besi Beton NON SNI Ulir/Sirip D13mm (Ukuran Sket 12.5mm) Terdapat lagi jenis besi beton tarikan. Besi beton jenis ini biasanya tidak mempunyai panjang 12m dan tidak terdapat marking atau tanda.

Perhatian!

Terdapat fenomena belakangan ini banyak penjual menjual kawat baja dan bukan besi beton. Besi beton dengan diameter ukuran 6-10mm yang sering kali menjadi korban. Fungsi dari kawat baja sangat berbeda dengan besi beton. Kawat baja berfungsi untuk pengikat dan besi beton berfungsi untuk penyangga. Sehingga kekuatan tarikan kawat baja jauh dibawah kekuatan besi beton. Hanya saja diameter kawat baja ini sama besar dengan besi beton ukuran tertentu. Hal ini sering kali digunakan untuk mendapatkan pasar atau pun mengeruk keuntungan maximal.

2.2 Konstruksi Tengah

Konstruksi tengah adalah, konstruksi yang berada tepat diatas lantai, yang berupa kolom, dan dinding. Untuk kolom bisa menggunakan baja konvensional, ataupun beton bertulang, yang di atas sudah di sampaikan.

2.2.1 Dinding

Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruangan, melindungi terhadap intrusi dan cahaya, penyokong atap dan berfungsi juga untuk menahan cuaca luar yang berupa panas matahari, dan Dalam pengertian umum, dinding adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai pemisah antara ruangan, melindungi terhadap intrusi dan cahaya, penyokong atap dan berfungsi juga untuk menahan cuaca luar yang berupa panas matahari, dan

2.2.1.1 Batu Bata

Batu bata atau di sebut bata merah juga sebenarnya banyak macamnya, biasanya setiap daerah memiliki cirikhas bata nya masing masing, tapi intinya batu bata itu di buat dari hasil pembakaran tanah liat yang sudah di cetak, pada umumnya berbentuk balok persegi panjang dengan dimensi 23cm x 11cm x 5cm, pemasangan batu bata yang tergolong mudah,dan karena sudah dikenal sangat lama dan juga mudah di dapatkan di sekitar kita membuat material ini masih menjadi pilihan utama dalam pembuatan rumah tinggal terutama untuk rumah tingal sederhana.

Gb. 2.3 Cont oh pemasangan bat u bat a Fot o oleh : dokumen proyek Kauman Regency M ranggen

Selain itu batu bata juga memiliki nilai estetika sendiri jika di ekspose,

dengan tujuan untuk menampilkan kesan natural atau tradisional dalam suatu bangunan.

Gb. 2.4 Cont oh pemasangan bat u bat a ekspose

Fot o oleh : htt p:/ / rumahidaman87.blogspot .com

2.2.1.2 Batako

Batako adalah batu buatan yang dibuat dari campuran bahan mentah : semen + pasir dengan perbndingan tertentu, dan memiliki lubang di bagian tengahnya, batako juga sudah cukup lama di kenal di Indonesia, dengan dimensinya yang lebih besar dari bata merah batako lebih cepat dalam hal pemasangannya. Sama hal nya dengan bata merah, batako juga memiliki berbagai macam variant atau bentuk, tapi yang umum di jupai adalah batako yang seperti berikut. Dengan dimensi 40cm x 10cm x 20cm

Gb. 2.5 Cont oh bat ako Fot o oleh : dokument asi proyek

2.2.1.3 Bata Ringan

Bata ringan adalah batu bata yang memiliki berat jenis lebih ringan daripada bata pada umumnya. Bata ringan dikenal ada 2 (dua) jenis: Autoclaved Aerated Concrete

(AAC) dan Cellular Lightweight Concrete (CLC). Keduanya didasarkan pada gagasan yang sama yaitu menambahkan gelembung udara ke dalam mortar akan mengurangi berat beton yang dihasilkan secara drastis. Perbedaan bata ringan AAC dengan CLC dari segi proses pengeringan yaitu AAC mengalami pengeringan dalam oven autoklaf bertekanan tinggi sedangkan bata ringan jenis CLC yang mengalami proses pengeringan alami. CLC sering disebut juga sebagai Non- Autoclaved Aerated Concrete (NAAC).

Bata ringan AAC adalah beton selular dimana gelembung udara yang ada disebabkan oleh reaksi kimia, adonan AAC umumnya terdiri dari pasir kwarsa, semen, kapur, sedikit gypsum, air, dan alumunium pasta sebagai bahan pengembang (pengisi udara secara kimiawi).

Setelah adonan tercampur sempurna, nantinya akan mengembang selama 7-8 jam. Alumunium pasta yang digunakan dalam adonan tadi, selain berfungsi sebagai pengembang ia berperan dalam mempengaruhi kekerasan beton. Volume aluminium pasta ini berkisar 5-8 persen dari adonan yang dibuat, tergantung kepadatan yang diinginkan.

Adonan beton aerasi ini lantas dipotong sesuai ukuran. Adonan beton aerasi yang masih mentah ini, kemudian dimasukkan ke autoclave chamber atau diberi uap panas dan diberi tekanan tinggi. Suhu di dalam autoclave chamber sekitar 183 derajat celsius. Hal ini dilakukan sebagai proses pengeringan atau pematangan.

Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan, Saat pencampuran pasir kwarsa, semen, kapur, gypsum, air, dan alumunium pasta, terjadi reaksi kimia. Bubuk alumunium bereaksi dengan kalsium hidroksida yang ada di dalam pasir kwarsa dan air sehingga membentuk hidrogen. Gas hidrogen ini membentuk gelembung-gelembung udara di dalam campuran beton tadi. Gelembung-gelembung udara ini menjadikan volumenya menjadi dua kali lebih besar dari volume semula. Di akhir proses pengembangan atau pembusaan,

Bata ringan CLC adalah beton selular yang mengalami proses curing secara alami, CLC adalah beton konvensional yang mana agregat kasar (kerikil) diganti dengan gelembung udara, dalam prosesnya mengunakan busa organik yang sangat stabil dan tidak ada reaksi kimia ketika proses pencampuran adonan, foam/busa berfungsi hanya sebagai media untuk membungkus udara.

Pabrikasi dan peralatan yang digunakan untuk menghasilkan CLC juga standard, sehingga produksi dengan mudah dapat pula diintegrasikan ke dalam pabrikasi beton konvensional. Hanya pasir, semen, air dan foam yang digunakan dan kepadatan yand didapatkan dapat disesuaikan mulai dari 350 kg/m³ sampai 1.800 kg/m³ dan kekuatan dapat juga dicapai dari serendah 1,5 sampai lebih 30 N/mm².

Pada CLC Gelembung udara didalam beton benar-benar terpisah satu sama lain, sehingga penyerapan air jauh lebih sedikit dan baja tidak perlu dilapisi dengan lapisan anti korosi, beton dengan kepadatan diatas 1.200 kg/m3 juga tidak memerlukan pla-ster, seperti pada AAC, hanya cukup di cat saja. Penyerapan air lebih rendah daripada di AAC dan masih cukup baik dibandingkan dengan beton konvensional.

CLC sama halnya dengan beton konvensional kekuatan akan bertambah seiring dengan waktu melalui kelembapan alamiah pada tekanan atmosfir saja. Meskipun tidak seringan AAC, CLC tetap menawarkan penurunan berat badan yang cukup besar dibandingkan dengan beton konvensional dan isolasi termal 500% lebih tinggi dan tahan api.

Gb. 2.6 Cont oh Pemasangan Bat aringan

2.3 Konstruksi Atas

Konstruksi atas berupa atap yang di bentuk atau di sangga oleh kuda-kuda. Atap adalah bagian bangunan sebagai mahkota, yang berfungsi untuk menambah keindahan dan perlindungan dari panas dan hujan juga terhadap angin. Atap terdiri dari dua unsur yaitu kuda-kuda dan penutup atap.

2.3.1 Kuda-kuda

Kuda–kuda adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang yang membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan penutup atap, maka konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja padanya tanpa mengalami perubahan. Bahan untuk membuat konstruksi kuda-kuda pun bermacam-macam berikut ini adalah 3 bahan kuda-kuda yang sering digunakan

2.3.1.1 Kayu

Pemilihan kayu sebagai bahan bangunan untuk kuda-kuda karena berbagai alasan diantaranya adalah, mudah didapatkan, mudah pengerjaannya, mudah penyambungannya, mudah pengangkutannya, bisa di gabungkan dengan bahan lain, dan kayu memiliki nilai estetis dan dekorasi yang baik.

Gb. 2.7 Cont oh penggunaan

kayu unt uk rangka at ap Fot o oleh :

ht t p:/ / karyabuanasat rit ama .blogspot .com/ 2013/ 04/ t ips-

memilih-rangka-at ap-unt uk- bangunan.ht ml

Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat kita dan telah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat kita dan telah dipakai untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai

Pada masa lelu perancangan konstruksi kayu dilakukan secara intuitif dan coba- coba sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderung boros. Akan tetapi dengan penguasaan teknologi pada saat ini dimana teknik-teknik analisis dan perencanaan sudah semakin berkembang, maka perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara rasional dan mengikuti ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis. Di negara-negara penghasil kayu seperti Amerika, Swedia dan lain-lain pemakaian kayu sebagai pendukung struktur bangunan yang besar sering menggantikan baja dan beton bertulang, sedangkan di Indonesia kebanyakan struktur kayu masih menjadi pilihan untuk bangunan-bangunan sederhana.

Sebelum membahas lebih detail tentang perencanaan konstruksi kayu, pengetahuan tentang sifat dan perilaku kayu dalam mendukung beban perlu dipahami terlebih dahulu. Hal ini akan menjadi dasar pertimbangan untuk memilih/menentukan jenis dan ukuran kayu yang akan dipergunakan sebagai pendukung beban pada struktur bangunan.

A. Anatomi Kayu Senyawa utama penyusun sel kayu adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin dengan komposisi kira-kira 50% selulosa, 25% hemiselulosa, dan 25% lignin (Desch dkk, 1981, dalam Alimudin dan Irawati, 2005). Sel-sel kayu ini kemudian secara berkelompok membentuk pembuluh, parenkim, dan serat. Pembuluh memiliki bentuk seperti pipa yang berfungsi untuk saluran air dan zat hara. Parenkim memiliki bentuk kotak, berdinding tipis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara hasil fotosintesis. Sedangkan serat memiliki bentuk panjang langsing dan berdinding tebal serta berfungsi sebagai penguat pohon.

Kelompok sel kayu bergabung membentuk bagian/anatomi pohon seperti pada Gambar 1. Bagian luar kayu yang disebut kulit (bark), merupakan lapisan yang padat dan cukup kasar. Pada bagian sebelah dalam kulit terdapat lapisan tipis yang disebut lapisan kambium, lapisan ini merupakan tempat pertumbuhan sel-sel kayu. Di sebelah dalam lapisan kambium terdapat bagian kayu lunak yang berwarna keputih-putihan disebut kayu gubal (sapwood), bagian ini berfungsi sebagai penghantar zat-zat makanann dari akar menuju daun, dan dapat pula berfungsi sebagai tempat Kelompok sel kayu bergabung membentuk bagian/anatomi pohon seperti pada Gambar 1. Bagian luar kayu yang disebut kulit (bark), merupakan lapisan yang padat dan cukup kasar. Pada bagian sebelah dalam kulit terdapat lapisan tipis yang disebut lapisan kambium, lapisan ini merupakan tempat pertumbuhan sel-sel kayu. Di sebelah dalam lapisan kambium terdapat bagian kayu lunak yang berwarna keputih-putihan disebut kayu gubal (sapwood), bagian ini berfungsi sebagai penghantar zat-zat makanann dari akar menuju daun, dan dapat pula berfungsi sebagai tempat

Gambar 2.8. Pot ongan melint ang pohon kayu Ketika pohon mulai dewasa (tua), sebagian kayu di dalam batang mati

berangsur-angsur sehingga tidak dapat berfungsi sebagai saluran air atau zat hara, dan tidak dapat berfungsi pula sebagai tempat penyimpanan hasil fotosintesis. Warna kayu berubah menjadi lebih tua karena pengendapan zat-zat ekstraktif. Lapisan kayu ini dikenal dengan nama teras (heartwood)dengan fungsi sebagai penguat pohon. Karena pada kayu teras tidak terdapat zat-zat makanan, maka bagian kayu ini jika digunakan sebagai bahan konstruksi akan lebih awet.

Pertumbuhan sel-sel kayu ini desertai dengan munculnya struktur seperti cincin yang disebut dengan cincin tahunan (annual ring). Pohon kayu yang mengalami pertumbuhan cepat akan memiliki cincin tahunan yang lebih lebar jika dibandingkan dengan pohon kayu yang memiliki pertumbuhan lambat. Pada bagian tengah batang disebut inti (pith) yang dikelilingi oleh sejumlah cincin tahunan yang dapat memperkirakan umur dari pohon kayu tersebut.

Kayu adalah bahan alam yang tidak homogen. Sifat tidak homogen ini desebabkan oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan yang sering tidak sama. Sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis kayu berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan sifat fisis dan mekanis pada ketiga arah ini menyebabkan kayu tergolong sebagai bahan ortho-tropik. Pada Gambar 2 dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Kekuatan kayu pada arahh longitudinal lebih beesar dibandingkan dengan Kayu adalah bahan alam yang tidak homogen. Sifat tidak homogen ini desebabkan oleh pola pertumbuhan batang dan kondisi lingkungan pertumbuhan yang sering tidak sama. Sifat-sifat fisis dan sifat-sifat mekanis kayu berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan sifat fisis dan mekanis pada ketiga arah ini menyebabkan kayu tergolong sebagai bahan ortho-tropik. Pada Gambar 2 dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Kekuatan kayu pada arahh longitudinal lebih beesar dibandingkan dengan

Gambar 2.9Arah longit udinal, radial, dan t angensial pada pohon kayu,

(American Forest Product L aborat ory, 1991)

B. Sifat-sifat Fisis Kayu Kandungan air kayu merupakan bahan higroskopis, artinya kayu memiliki kaitan yang sangat erat dengan air. Kemampuan menyerap dan melepaskan air sangat tergantung dari kondisi lingkungan seperti temperatur dan kelembaban udara. Kandungan air yang terdapat pada sebuah pohon kayu sangat bervariasi tergantung pada spesiesnya. Dalam satu spesies yang sama terjadi pula perbedaan kandungan air yang disebabkan oleh umur, ukuran pohon dan lokasi pertumbuhannya. Pada bagian batang sebuah pohon kayu terjadi perbedaan kandungan air, dimana pada kayu gubal lebih banyak dari pada kayu teras.Air yang terdapat pada batang kayu tersimpan dalam dua bentuk yaitu air bebas (free water) yang terletak diantara sel-sel kayu, dan air ikat (bound water) yang terletak pada dinding sel. Selama air bebas masih ada, maka dinding-dinding sel kayu akan tetap jenuh. Air bebas merupakan air yang pertama yang akan berkurang seiring dengan proses pengeringan, dan pengeringan selanjutnya akan dapat mengurangi air ikat pada dinding sel. Ketika batang kayu mulai diolah (ditebang dan dibentuk), kandungan airpada batang berkisar antara 40% hingga 300%. Kandungan air ini dinamakan kandungan air segar. Setelah ditebang dan dimulai dibentuk atau diolah, kandungan air mulai bergerak keluar. Suatu kondisi dimana air bebas yang berada di antara sel-sel sudah habis sedangkan air ikat yang berada pada dinding sel masih jenuh dinamakan titik jenuh serat (fiber saturation point). Kandungan air pada kondisi ini berkisar antara 25% hingga 30%.

Pengeringan selanjutnya (di bawah titik jenuh serat) akan mengurangi kandunga Pengeringan selanjutnya (di bawah titik jenuh serat) akan mengurangi kandunga

Kerapatan dan Berat Jenis Kerapatan kayu dinyatakan sebagai berat per unit volume. Pengukuran kerapatan dimaksudkan untuk mengetahui porositas atau persentase rongga (void) pada kayu. Kerapatan dan volume sangat bergantung pada kandungan air.

Berat jenis adalah perbandingan antara berat kayu tanpa air dengan berat air pada volume yang sama. Kayu terdiri dari bagian padat (sel kayu), air dan udara. Ketika kayu dimasukkan ke dalam oven untuk dikeringkan maka volume yang tetap tinggal adalah volume bagian padat atau volume udara saja, sedangkan airnya sudah menguap. Berat jenis kayu mempunyai korelasi yang positif dengan kekuatan kayu. Semakin tinggi berat jenis kayu semakin baik kekuatannya dan begitupun sebaliknya.

Cacat kayu Cacat atau kerusakan kayu dapat mengurangi kekuatan dan bahkan kayu yang

cacat tersebut tidak dapat dipergunakan sebagai bahan konstruksi. Cacat kayu yang sering terjadi adalah retak (cracks), mata kayu (knots), dan kemiringan serat (slope of grain). Retak pada kayu terjadi karena proses penyusutan akibat penurunan kandungan air selama proses pengeringan. Pada batang kayu yang tipis, retak dapat terjadi lebih besar yang disebut dengan belah (split). Mata kayu sering terdapat pada batang kayu yang merupakan bekas cabang kayu. Pada mata kayu ini terjadi pembelokan arah serat, sehingga kekuatan kayu menjadi berkurang. Untuk keperluan konstruksi, sebaiknya dihindari penggunaan batang kayu yang memiliki mata kayu. Kemiringan serat menunjukkan sudut miring serat kayu. Kemiringan serat pada batang kayu terjadi disebabkan karena tidak sesuainya sumbu batang kayu dengan sumbu pohon pada saat pemotongan/penggergajian.

2.3.1.2 Baja Konvensional

Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam. Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan (kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya. Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa. Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal. Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik. Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi. Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga setelah silikon dan aluminium. Hampir lebih dari 70 abad lalu-5.000 tahun sebelum Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia Baja adalah bahan dasar vital untuk industri. Semua segmen kehidupan, mulai dari peralatan dapur, transportasi, generator pembangkit listrik, sampai kerangka gedung dan jembatan menggunakan baja. Eksploitasi besi baja menduduki peringkat pertama di antara barang tambang logam dan produknya melingkupi hampir 95 persen dari produk barang berbahan logam. Belakangan dunia perindustrian digemparkan oleh kabar peningkatan performan (kekuatan dan umur) baja menjadi dua kali lipat. Untuk mendapatkan baja dengan kekuatan sama dengan yang konvensional, hanya perlu setengah dari bahan sebelumnya dengan ketebalan dan berat juga setengahnya. Baja super ini diperoleh dengan menghaluskan struktur mikronya menjadi seperlima dari baja sebelumnya atau bahkan lebih kecil lagi (di bawah 1 mikrometer). Nakayama Steel, sebuah perusahaan di Jepang, telah berhasil memproduksi lembaran baja super dengan kekuatan tarik 600 MPa atau sekitar 1,5 kali kekuatan tarik baja biasa. Kenaikan performan baja diharapkan dapat mengurangi berat bahan sehingga meningkatkan efisiensi dan menghemat sumber daya alam Baja adalah paduan logam yang tersusun dari besi sebagai unsur utama dan karbon sebagai unsur penguat. Unsur karbon inilah yang banyak berperan dalam peningkatan performan. Perlakuan panas dapat mengubah sifat baja dari lunak seperti kawat menjadi keras seperti pisau. Penyebabnya adalah perlakuan panas mengubah struktur mikro besi yang berubah-ubah dari susunan kristal berbentuk kubik berpusat ruang menjadi kubik berpusat sisi atau heksagonal. Dengan perubahan struktur kristal, besi adakalanya memiliki sifat magnetik dan adakalanya tidak. Besi memang bahan bersifat unik. Bijih besi bertebaran hampir di seluruh permukaan Bumi dalam bentuk oksida besi. Meskipun inti Bumi tersusun dari logam besi dan nikel, oksida besi yang ada di permukaan Bumi tidak berasal darinya, melainkan dari meteor yang jatuh ke Bumi. Di Australia, Brasil, dan Kanada, ditemukan bongkahan bijih besi berketebalan beberapa puluh meter dan mengandung 65 persen besi. Besi adalah unsur yang sangat stabil dan merupakan unsur terbanyak ke delapan di Jagat Raya setelah silikon. Pada lapisan kulit Bumi, besi merupakan unsur logam terbanyak ketiga setelah silikon dan aluminium. Hampir lebih dari 70 abad lalu-5.000 tahun sebelum Masehi-dari peninggalan di Mesopotania, Iran, dan Mesir diketahui bahwa manusia

2.3.1.3 Baja Ringan

Material ini sekarang mulai banyak peminatnya karena harganya yang realtif lebih murah, ringan, dan tahan lama. Nah permasalahannya, di pasar bahan bangunan, terdapat banyak jenis bahannya, harga dan merk bahan untuk rangka atap baja ringan ini. Anda pastinya akan bingung memilih dan tidak mau salah memilih jenis apa yang cocok untuk rumah anda.

Sebelum anda membeli rangka atap baja ringan ini, anda perlu lebih teliti. Teliti untuk mengenali material dan sistem rangka atap baja ringan secara men-detail, bukan hanya mengikuti tawaran dari kontraktor atau supplier. Untuk mengetaui rangka atap baja ringan maka kita harusnya mengerti dahulu bahwa produk ini ialah produk struktur yang menopang beban sebuah atap, angin, dan juga akan melindugi penghuninya.

KEUNGGULAN ATAP BAJA RINGAN

1. Biasanya tersedia matrial include dengan pemasangan jadi biaya terpasang relatif sangat murah.

2. Beban bangunan relatif sangat ringan.

3. Anti rayap dan pengerat yang lain.

4. Pemasangan relatif sangat cepat.

5. Tingkat keamanan terjamin dikarenakan adanya proses perhitungan beban dengan software khusus sebelum pengerjaan/fabrication.

6. Mampu terpasang pada bentangan sampai 20m.

7. Tidak perlu perawatan dikarenakan Material baja ringan sudah anti karat.

8. Kemerataan kualitas.

9. Pada aplikator khusus pemasangan baja ringan mencantumkan juga sertifikat garansi hingga 15 tahun.

KEKURANGAN ATAP BAJA RINGAN

1. Hampir jarang ditemukan kekurangan rangka atap baja ringan jika kita benar benar dalam memilih aplikator pemasangan rangka atap baja ringan.

2. Jarak Kuda kuda baja ringan yang sangat rapat,memungkinkan ruang atap tidak bisa dipergunakan sebagai ruang dan sebagainya.

Gb. 2.10 Cont oh Baja Ringan

BAB 3 BAHAN BANGUNAN UNTUK FINISHING

Dalam pembangunan sebuah bangunan atau gedung pekerjaan finishing adalah pekerjaan yang cukup penting, yang perlu di perhatikan dalam kualitas dan kerapian pekerjaannya, dalam perkerjaan finishing kualitas material juga sangat mempengaruhi hasil akhir dari penampilan bangunan.

3.1. Lantai

Lantai adalah bagian dari bangunan yang berfungsi sebagai tempat aktivitas, semua kegiatan didalam bangunan di laksanakan di atas lantai

2.1.1. Keramik

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran.

Kamus dan ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2).

Umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.

Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Di samping itu keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.

Keramik Lantai adalah jenis penutup lantai yang paling popular digunakan di

Indonesia. Ini disebabkan karena harganya yang sangat variatif, dari yang murah sekitar Rp. 45.000 / m2 sampai yang harganya diatas Rp. 100.000 / m2. Motif warna dan ukuran keramik pun sangat beragam dari motif marmer, polos, serat kayu dan masih banyak lagi. Penggunaanya pun tidak hanya untuk lantai, dinding pun tampak lebih indah jika dilapisi keramik. Tapi harus diperhatikan karena kekuatan keramik dinding pasti lebih kecil dari keramik lantai yang menahan beban.

2.1.2. Granito (granitile)

Granite Tile hampir mirip dengan keramik, Granit Tile mulai marak di pasar Indonesia kira-kira pada tahun '95-an, dimana ukurannya yang ada adalah yang besar yakni 60 x 60, kami rasa cukup aneh bagi orang Indonesia pada masa itu, saat ini Granite Tile sudah ada sampai ukuran 120 x 120, jadi pertumbuhannya sangat pesat sekali, sampai menggeser penggunaan keramik - keramik biasa, mari kita lihat dari berbagai sisi :

1. Kekuatan Body Jelas granite tile lebih kuat dan keras dibandingkan dengan keramik biasa, hal ini bisa dibuktikan pada saat melakukan pemotongan kedua jenis produk ini dengan menggunakan alat grinda..(bisa dikonfirmasi ke tukang - tukang yang berpengalaman). Granite tile diproduksi melalui proses pembakaran pada suhu diatas 1000 derajat celsius sehingga penyatuan material lebih padat dan sempurna serta di press dengan mesin berkekuatan 7200 PH..(semakin besar PH semankin kuat tekanan press, sehingga semankin padat dan keras ).