PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI PROBLEM SOLVING DI KELAS V SEMESTER II TAHUN 20142015 SD NEGERI 2 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK

  Insih Kawedhar, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi ...

  77 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PERJUANGAN

MEMPERSIAPKAN KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI

PROBLEM SOLVING DI KELAS V SEMESTER II TAHUN 2014/2015

  

SD NEGERI 2 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN

KABUPATEN TRENGGALEK

  Oleh: Insih Kawedhar

  SD Negeri 2 Sumberingin, Karangan, Trenggalek

  

Abstrak. Tujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui sikap siswa kelas V SD Negeri 2 Sumberingin

  Tahun 2014/2015 semester II terhadap pembelajaran IPS yang menggunakan Metode Problem solving; (2) Mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan minat belajar IPS dan perolehan hasil belajar bidang studi IPS dengan menggunakan Metode Problem solving pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sumberingin Tahun 2014/2015 semester II; (3) Sejauh mana efektifitas pembelajaran

  IPS dengan menggunakan Metode Problem solving pada siswa kelas V SD Negeri 2 Sumberingin Tahun 2014/2015semester II. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Obyek kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas V semester II SD Negeri 2 Sumberingin Kecamatan Karangan tahun 2014/2015 yang berjumlah 29 siswa. Peneliti adalah guru kelas V SD Negeri 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Pebruari sampai dengan bulan Maret 2015 pada bidang studi IPS materi ajar perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari tindakan-tindakan yang diterapkan dalam metode problem solving tampaknya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bidang studi IPS. Terbukti dari kenaikan hasil belajar siswa setiap siklus. Dari hasil nilai rata-rata siswa sebelum siklus 59,31 dengan persentase 31,03%, nilai rata-rata siklus I 70,00 dengan persentase ketuntasan 72,41% sedangkan nilai rata-rata siklus II 90,69 dengan persentase 93,10%.

  Kata kunci: Problem solving, Prestasi belajar, Kelas V, IPS

  Pembelajaran IPS merupakan bagian yang rubahan jaman, gagasan dan konsep yang penting dari pendidikan secara keseluruhan, terorganisasi tentang sosial sekitar, yang di- karena dengan pembelajaran IPS anak peroleh dari pengalaman melalui serangkai- dilatih berfikir secara kritis, kreatif, cermat an proses pengetahuan antara lain penyeli- dan teliti serta bertindak secara logis. dikan, penyusunan dan pengujian gagasan- Dengan demikian perlu sekali diperhatikan gagasan. Mata pelajaran IPS adalah program bagaimana cara agar anak didik dapat me- untuk menanamkan dan pengembangan nyerap materi pembelajaran IPS semaksimal pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai mungkin, sehingga anak didik dapat meng- sosial pada siswa serta rasa mencintai dan gunakannya di dalam kehidupan sehari-hari menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha IPS merupakan ilmu pengetahuan Esa, Kurikulum Sekolah Dasar (1994:73). yang bersifat berkembang dan perkemba- Tujuan pengajaran IPS, yaitu: (a) Me- ngannyapun sangat luas seiring dengan pe- mahami konsep-konsep IPS dan keter-

78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  kaitannya dengan kehidupan sehari-hari; (b) Memiliki keterampilan proses untuk me- ngembangkan pengetahuan gagasan tentang alam sekitar; (c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mempelajari benda-benda ser- ta kejadian di lingkungan sekitar; (d) Ber- sikap ingin tahu, tekun, kritis, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri; (e) Mam- pu menerapkan berbagai konsep IPS untuk menjelaskan gejala-gejala sosial dan meme- cahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari; (f) Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditentukan dalam ke- hidupan sehari-hari.

  Motivasi belajar siswa merupakan ka- ta majemuk, untuk mengetahui pengertian- nya secara keseluruhan terlebih dahulu perlu diketahui pengertiannya satu persatu dari kata itu. Motivasi berarti “dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu” (Moeliono, 1989- 593) sedangkan belajar berarti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu” Moeliono, 1989: 13) Dengan demikian secara klasikal pengertian pengertian moti- vasi belajar siswa adalah dorongan yang timbul bagi siswa baik secara sadar atau tidak sadar dalam melakukan kegiatan untuk memperoleh ilmu atau kepandaian.

  Hasil penelitian Tim Gugus Classro-

  om Action Research

  menunjukkan hahwa minat siswa pada bidang studi IPS akan meningkat jika: (1) siswa memperoleh kon- sep-pokok bahasan IPS dari gejala yang teramati selama proses belajar mengajar, dan (2) siswa mengetahui manfaat pokok bahasan IPS yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari.

  Hillgard mengatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan kegiatan.

  Belajar di samping memiliki perubahan juga mengarahkan kegiatan serta menuntut pe- musatan perumusan perhatian. Perubahan yang terjadi jauh lebih dalam karena me- nyangkut fungsi kejiwaan dan kepribadian secara utuh. Dengan kata lain hasil dari pro- ses belajar tidak hanya menghasilkan peru- bahan tingkah laku, tetapi juga kecakapan, sikap dan perhatian. Sedangkan kematangan juga mengasilkan perubahan tetapi berbeda dengan perubahan yang terjadi pada proses belajar (Winkel, 1984 : 73)

  Gale dan Barline (1998) mengungkap- kan pada prinsipnya untuk membangkitkan motivasi guna peningkatan prestasi belajar siswa perlu adanya keterkaitan materi-ma- teri pelajaran yang akan diajarkan dengan sesuatu yang baru namun hendaknya siswa mempunyai latar belakang pengalaman un- tuk mempelajari materi yang baru itu. Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran yang baru jika ia mempunyai latar belakang pengetahuan atau pengalaman tentang ma- teri itu. Untuk itu guru hendaknya mem- pertimbangkan kemampun dan pengetahuan yang telah dimiliki siswa (Elida, 1989: 113).

  Selama ini ada beberapa masalah yang menyebabkan sebagian besar siswa tidak menyukai mata pelajaran IPS diantaranya: (1) Siswa merasa takut pada mata pelajaran

  IPS, (2) siswa sulit memahami dan mene- rapkan pokok bahasan IPS dalam peme- cahan soal, (3) Siswa jarang melakukan per- cobaan guna membuktikan kebenaran suatu pokok bahasan IPS, (4) sebagian guru ku- rang efektif dalam menerapkan metode pembelajaran yang digunakan dan (5) seba- gian guru masih menyukai pembelajaran ceramah tanpa variasi model lain.

  Berdasarkan pada konteks penelitian ini strategi pembelajaran diarahkan pada strategi yang berasosiasi dengan pembelajar-

  Insih Kawedhar, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi ...

  79

  an kontekstual. Diantaranya: (1) pengajaran berbasis masalah, (2) pengajaran kooperatif, (3) pengajaran berbasis inquiry, (4) penga- jaran berbasis tugas/proyek, (5) pengajaran berbasis kerja, dan (6) pengajaran berbasis jasa layanan. (Nurhadi & Senduk, 2003).

  Metode Problem Solving adalah cara mengajar yang dilakukan dengan cara mela- tih para murid menghadapi berbagai masa- lah untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama (Alipandie, 1984:105). Se- dangkan menurut Purwanto (1999:17) Pro-

  blem Solving adalah suatu proses dengan

  menggunakan strategi, cara, atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat dilalui sesuai ke- inginan yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17) menyatakan bahwa penga- jaran dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan memecahkan masalah disebut se- bagai pengajaran yang menerapkan metode pemecahan masalah. Dengan demikian pro- blem solving adalah suatu metode pem- belajaran yang mengaktifkan siswa dan da- pat melatih siswa untuk menghadapi berba- gai masalah dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.

METODE PENELITIAN

  Metode problem solving atau metode pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode mengajar. Ia juga merupakan suatu metode berpikir sebab dalam problem sol-

  ving dapat digunakan metode-metode lain

  yang dimulai dengan mencari data sampai pada penarikan kesimpulan. Langkah-lang- kah penggunaan metode ini sebagai berikut: (a) Adanya masalah yang jelas untuk dipe- cahkan. Masalah ini harus tumbuh dari sis- wa sesuai dengan taraf kemampuannya; (b) Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang muncul. Misalnya dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, dan berdis- kusi; (c) Menetapkan jawaban sementara da- ri masalah tersebut. Dugaan jawaban tentu saja didasarkan pada data yang telah diper- oleh pada langkah kedua di atas; (d) Me- nguji kebenaran jawaban sementara tersebut sehingga batul-betul yakin bahwa jawaban tersebut betul-betul cocok. Menarik kesim- pulan. Artinya siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah tadi. (Bahri, 2006: 91-92)

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksa- nakan di SD Negeri 2 Sumberingin Kecama- tan Karangan Kabupaten Trenggalek. Obyek kegiatan penelitian ini adalah siswa kelas V Semester II SD Negeri 2 Sumberingin Ke- camatan Karangan tahun 2014/2015 yang berjumlah 29 siswa. Peneliti adalah Kepala Sekolah SD Negeri 2 Sumberingin Kecama- tan Karangan Kabupaten Trenggalek. Ke- giatan penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari bulan Pebruari sampai de- ngan bulan Maret 2015 pada bidang studi

  IPS materi ajar Perjuangan mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.

  Dalam menyiapkan Penelitian Tinda- kan Kelas ini dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: (1) Mengubah formasi tem- pat duduk dan bangku siswa menurut model yang ada pada metode Problem solving; (2) Menginformasikan kepada siswa untuk mempelajari buku paket keluaran terbaru dari Depdiknas; (3) Melatih siswa untuk menggunakan dan merangkai peralatan yang terdapat pada proses pembelajaran; (4) Mengajak guru bidang studi IPS (guru kelas) untuk menjadi pengamat sekaligus kolaborator dalam penilaian.

80 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapatlah diambil suatu pengertian bahwa populasi dari penelitian ini adalah jumlah keseluruhan Siswa Kelas V Semester

  II SD Negeri 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun

  Pelajaran 2014/2015 yang kelasnya berjum- lah 29 siswa. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini hanya 29 siswa maka ber- dasarkan pendapat di atas peneliti mengam- bil sampel. Hal ini berarti populasi secara keseluruhan dijadikan sampel, yang berarti seluruh siswa Kelas V Semester II SD Ne- geri 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2014/2015.

  Pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing meliputi: planning (peren- canaan), acting (pelaksanaan), observing (pengamatan) dan reflecting (refleksi). Ma- sing-masing siklus terdiri dari 2 pertemuan. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II.

  Hal itu dilaksanakan terus dari satu siklus ke siklus berikutnya sampai masalah yang dihadapi dapat dipecahkan secara tun- tas, pada siklus dalam penelitian ini tin- dakan yang diberikan berupa penggunaan

  Metode problem solving dalam proses be- lajar mengajar bidang studi IPS.

  Untuk mengumpulkan data hasil pene- litian, maka peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian antara lain: (1) Lembar Observasi, yang digunakan adalah observasi terstruktur dan supervisi. Lembar observasi terstruktur digunakan untuk meningkatkan aktifitas siswa selama proses pembelajaran. Sedangkan lembar supervisi digunakan un- tuk mengungkapkan aktifitas guru. Butir- butir observasi supervisi dan observasi ter- struktur terlebih dahulu didiskusikan oleh Tim peneliti; (2) Lembar Tertulis, berupa tes hasil belajar berbentuk pilihan ganda dan uraian. Tes digunakan untuk memperoleh gambaran hasil belajar setelah ada peruba- han aktifitas saat proses pembelajaran. Tes dilakukan tiap akhir siklus; (3) Dokumen Siswa, berupa catatan siswa saat proses pembelajaran. Dokumen ini diperlukan de- ngan asumsi bahwa dokumen siswa yang baik menunjukkan minat siswa yang tinggi terhadap bidang studi IPS; (4) Lembar Ang- ket, untuk mengukur minat belajar siswa, yang berisi beberapa pernyataan yang diha- rapkan dapat mengukur besarnya minat be- lajar siswa. Siswa diberikan pilihan bebe- rapa alternatif jawaban yang meliputi selalu, kadang-kadang dan tidak pernah; (5) Daftar nilai, berisi kesimpulan angka yang meng- gambarkan perolehan hasil belajar pada po- kok bahasan atau sub pokok bahasan tertentu sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran.

  HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus

  Latar belakang dari diadakannya pene- litian ini adalah rendahnya nilai siswa pada mata pelajaran IPS kelas V. Hasil dari observasi tersebut ditampilkan pada Tabel 1. Dari tabel di atas terlihat bahwa hasil nilai siswa pada mata pelajaran IPS kelas V sangat rendah. Rata-rata nilai siswa sebesar 59.31 dengan tingkat ketuntasan sebesar 31.03%.

  Insih Kawedhar, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi ...

  70 T - 21 Renada Eka P. 60 - TT

  11 Fany Nurdini 60 - TT 12 Hendiko Armanda K. 60 - TT

  13 Indah Mareta

  70 T -

  14 Iqbal Akbar 60 - TT

  15 Kukuh Dwi Nurcahyo 60 - TT 16 Latifah Alimatus H.S.

  70 T - 17 Maharari Yuliana P. 50 - TT 18 Muhammad Ari S. 50 - TT 19 Muhammad Fernanda D. 60 - TT 20 Nadana Khairun P.

  22 Restu Eka Widyasputri 60 - TT 23 Tegar Priya P.

  10 Fandi Nabila Kusuma

  70 T - 24 Wahyu Dwi S. 60 - TT

  25 Melsa Anjelasari

  70 T - 26 Fatika Rahma A.D. 50 - TT 27 Bachtiar Putra W. 50 - TT 28 Prizia rangga S.R.

  70 T - 29 Gusfira Fathin H. 60 - TT Jawaban Benar 1720

  9

  20 taraf Kesukaran 59.31 31.03 68.97

  Pengamatan (Observation)

  70 T -

  9 Faisal Ath Thoriq 60 - TT

  81 Siklus Pertama Refleksi Awal

  T TT 1 Albima Hamman Z.

  Peneliti selaku guru SD Negeri 2 Sumberingin berkolaborasi dengan rekan sejawat guru SD Negeri 2 Sumberingin mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas V SD Negeri 2 Sumberingin, yaitu tentang rendahnya nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.

  Perencanaan (Planning)

  Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: (1) Guru mempersiapkan perangkat pembelajaran, ya- itu satuan pelajaran dan rencana pelaksana- an pembelajaran yang meliputi: definisi po- kok bahasan, penjabaran pokok bahasan, pe- nerapan pokok bahasan pada kelas atau ke- hidupan sehari-hari dan yang memuat soal- soal; (2) Guru mempersiapkan instrumen penelitian, yaitu lembar observasi guru dan siswa, lembar angket minat siswa dan catat- an lapangan Guru mempersiapkan alat tes; (3) Guru membuat perangkat sistem penilaian.

  Pelaksanaan (Acting)

  Urutan pelaksanaan kegiatan secara lengkap sesuai dengan yang terdapat dalam rencana pelaksanaan pembelajaran berikut: (1) Kegiatan Awal/Pendahuluan, meliputi: (a) Apersepsi, Menanyakan tokoh-tokoh proklamator dan menyanyikan lagu Kemer- dekaan Indonesia; (b) Motivasi, Diajak un- tuk membaca naskah proklamasi. (2) Kegi- atan Inti, meliputi: (a) Siswa mengamati tokoh-tokoh yang terlibat dalam proklamasi; (b) Siswa mengkomunikasikan nama-nama tokoh secara klasikal; (c) Siswa mendiskusi- kan materi dan permasalahan dalam LKS; (d) Guru meminta kelompok untuk memper- siapkan perwakilan kelompoknya dalam ke- giatan tournament. Masing-masing perwa- kilan terdiri dari pembaca 1, penantang 1, penantang 2, penantang 3 dan pembawa kunci jawaban; (e) Guru meminta siswa un- tuk menempati meja tournament; (f) Guru meminta siswa untuk memulai tournament; (g) Siswa bersama guru membuat kesimpul- an. (3) Kegiatan Akhir / Penutup, meliputi: (a) Siswa bersama guru melakukan refleksi terhadap jalannya pembelajaran; (b) Guru mengumumkan hasil pertandingan; (c) Guru memberikan reward.

  Tabel 1 Nilai Prasiklus No. Nama Siswa

  ∑ %

  40 - TT 2 Adilia Neci Alfia R. 50 - TT

  8 Diky Vernanda 50 - TT

  3 Akbar Armanto 50 - TT

  4 Aklis Mulya Gata

  70 T -

  5 Ayu Kurniasih 40 - TT

  6 Devi Puspitasari 60 - TT

  7 Dela Putri Yosilawati

  70 T -

  Berdasarkan paparan data kegiatan si- klus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan

82 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  3

  6

  3

  3

  2 Guru melakukan pengaturan ruangan

  6

  3

  1 Waktu & Materi yang diberikan sesuai dengan RPP

  3

  Tabel 3 Aktivitas Guru Pada Siklus I No Kegiatan Nilai Jumlah P1 P2

  8 taraf Kesukaran 70 72.41 27.59

  21

  70 T - 29 Gusfira Fathin H. 60 - TT Jawaban Benar 2030

  70 T - 28 Prizia rangga S.R.

  70 T - 26 Fatika Rahma A.D. 50 - TT 27 Bachtiar Putra W.

  25 Melsa Anjelasari

  3 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan

  3

  70 T - 24 Wahyu Dwi S.

  6 Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung

  5

  2

  3

  7 Guru memberikan pertanyaan

  6

  3

  3

  6

  6

  3

  3

  5 Guru merangsang interaksi antar siswa

  6

  3

  3

  4 Guru membimbing siswa dalam diskusi

  80 T -

  observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan minat dan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran problem based learn-

  ing . Secara umum, hasil dari observasi dan

  70 T - 2 Adilia Neci Alfia R. 60 - TT

  90 T -

  5 Ayu Kurniasih

  70 T -

  4 Aklis Mulya Gata

  70 T -

  3 Akbar Armanto

  T TT 1 Albima Hamman Z.

  7 Dela Putri Yosilawati

  %

  Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No. Nama Siswa

  57,50%. Tabel aktivitas guru dan siswa pada Tabel 3.

  Berdasarkan paparan data tentang prestasi belajar siswa Kelas V Semester II SD Negeri 2 Sumberingin Kecamatan Ka- rangan Kabupaten Trenggalek, peneliti me- lakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas sis- wa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan de- ngan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehing- ga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesu- litan (3) beberapa siswa sudah ada kebe- ranian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai. Untuk aktivitas siswa pada siklus I sudah termausk dalam taraf aktivitas belajar yang baik dengan persentase aktivi- tas sebesar 60,00%. Demikian pula untuk aktivitas guru pada siklus I sudah menun- jukan aktivitas yang baik dengan prosentsae

  Dari persentase prestasi belajar diketa- hui nilai rata-rata sebelum siklus 59.31 de- ngan persentase ketuntasan 31.03%, me- ningkat pada siklus I menjadi 70.00 dengan persentase 72.41%.

  IPS, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas V Semester II SD Ne- geri 2 Sumberingin Kecamatan Karangan Kabupaten Trenggalek dalam kegiatan bela- jar mata pelajaran IPS. Adapun paparan ha- sil observasi ditampilan pada Tabel 2.

  catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Problem Solving berdampak positif terhadap minat belajar bidang studi

  6 Devi Puspitasari 60 - TT

  70 T -

  22 Restu Eka Widyasputri

  14 Iqbal Akbar 60 - TT

  90 T -

  70 T - 21 Renada Eka P.

  70 T - 19 Muhammad Fernanda D. 60 - TT 20 Nadana Khairun P.

  70 T - 18 Muhammad Ari S.

  70 T - 17 Maharari Yuliana P.

  80 T - 16 Latifah Alimatus H.S.

  15 Kukuh Dwi Nurcahyo

  70 T -

  8 Diky Vernanda

  13 Indah Mareta

  80 T -

  11 Fany Nurdini 60 - TT 12 Hendiko Armanda K.

  70 T -

  10 Fandi Nabila Kusuma

  9 Faisal Ath Thoriq 60 - TT

  70 T -

  90 T - 23 Tegar Priya P.

  Insih Kawedhar, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi ...

  3

  6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari

  3

  3

  6

  7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru

  3

  4

  7

  8 Komunikasi siswa dengan guru

  3

  2

  5

  9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya

  3

  6

  3

  Siklus Kedua Perencanaan (planning)

  Kegiatan Inti, meliputi: (a) Siswa meng-

  (a) Apersepsi, Menanyakan tokoh-tokoh proklamator dan menyanyikan lagu Kemer- dekaan Indonesia; (b) Motivasi, Diajak un- tuk membaca naskah proklamasi. (2)

  Kegiatan Awal / Pendahuluan, meliputi:

  Kegiatan pelaksanaan penelitian pada siklus II ini sama dengan yang terdapat pada siklus I, yaitu sesuai yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Lang- kah-langkah kegiatan tersebut adalah: (1)

  Pelaksanaan (Action)

  Berdasarkan hasil tindakan yang dilakukan pada siklus I yang dipaparkan di atas maka guru peneliti dan guru pengamat saat diskusi merumuskan rencana tindakan untuk siklus II, dengan beberapa perubahan diantaranya menunjukkan kepada setiap kelompok untuk bersiap-siap mengerjakan soal latihan sebagaimana yang petunjuknya ada di dalam LKS.

  Rencana perbaikan, meliputi: (a) Guru akan merubah urutan tindakan pada metode Informasi dan Diskusi; (b) Memberi kesem- patan bertanya pada siswa supaya lebih aktif; (c) Mendiskusikan langkah-langkah yang sudah mapan yang telah dilakukan di siklus I.

  10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan

  Berdasarkan data hasil pantauan guru peneliti dan guru kolaborator maka pelak- sanaan tindakan pada siklus I dapat dire- fleksikan sebagai berikut: (a) Semua tindak- an efektif yang direncanakan dapat terlak- sana meskipun belum efektif; (b) Guru peneliti menyadari adanya kekurangan-ke- kurangan yang timbul saat proses pembela- jaran; (c) Siswa lebih memperhatikan ketika guru sedang menjelaskan sesuatu permasa- lahan, hal ini disebabkan pandangan siswa dengan guru tidak terhalang siswa lain.

  Refleksi

  48 Rata-rata 60,00

  5 Jumlah

  3

  2

  3

  3

  83 No Kegiatan Nilai Jumlah P1 P2

  5

  Tabel 4 Aktivitas Siswa Pada Siklus I

  46 Rata-rata 57,50

  5 Jumlah

  3

  2

  10 Guru memberikan penguatan dan penghargaan

  3

  Jumlah P1 P2

  2

  9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa

  7

  4

  3

  8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas

  No Kegiatan Nilai

  1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi

  5 Komunikasi siswa dalam kelompok

  3

  3

  3

  3

  4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan

  3

  3

  3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok

  3

  4

  3

  4

  2 Kerjasama siswa dalam kelompok

  6

  3

  amati tokoh-tokoh yang terlibat dalam pro- klamasi; (b) Siswa mengkomunikasikan na- ma-nama tokoh secara klasikal; (c) Siswa mendiskusikan materi dan permasalahan dalam LKS; (d) Guru meminta kelompok untuk mempersiapkan perwakilan kelom- poknya dalam kegiatan tournament. Masing- masing perwakilan terdiri dari pembaca 1,

84 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  22 Restu Eka Widyasputri

  13 Indah Mareta

  90 T -

  14 Iqbal Akbar 100 T -

  15 Kukuh Dwi Nurcahyo

  90 T -

  16 Latifah Alimatus H.S. 100 T - 17 Maharari Yuliana P.

  90 T - 18 Muhammad Ari S.

  80 T - 19 Muhammad Fernanda D. 60 - TT

  20 Nadana Khairun P. 100 T - 21 Renada Eka P.

  90 T -

  90 T -

  11 Fany Nurdini 100 T - 12 Hendiko Armanda K.

  23 Tegar Priya P. 100 T - 24 Wahyu Dwi S.

  90 T -

  25 Melsa Anjelasari

  90 T - 26 Fatika Rahma A.D.

  90 T - 27 Bachtiar Putra W.

  90 T -

  28 Prizia rangga S.R. 100 T -

  29 Gusfira Fathin H. 100 T - Jawaban Benar 2630

  27

  2 taraf Kesukaran 90.69 93.10 6.90 Setelah kegiatan pembelajaran bera- khir, maka peneliti memberikan angket ke- pada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon, sikap dan minat siswa setelah meng- ikuti pembelajaran IPS dengan mengguna- kan metode problem solving. Dari hasil re- kapituliasi angket siswa dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori “sangat positif” dengan per- olehan rata-rata nilai respon siswa pada siklus I sebesar 1,75% dan siklus II sebesar

  80 T -

  penantang 1, penantang 2, penantang 3 dan pembawa kunci jawaban; (e) Guru meminta siswa untuk menempati meja tournament; (f) Guru meminta siswa untuk memulai tournament; (g) Siswa bersama guru mem- buat kesimpulan. (3) Kegiatan Akhir / Pe-

  nutup, meliputi: (a) Siswa bersama guru

  1 Albima Hamman Z. 100 T - 2 Adilia Neci Alfia R.

  melakukan refleksi terhadap jalannya pem- belajaran; (b) Guru mengumumkan hasil pertandingan; (c) Guru memberikan reward.

  Pengamatan (Observing)

  Hasil Pengamatan guru peneliti dan guru pengamat menunjukkan: (a) Rencana tindakan yang akan dilaksanakan sudah berjalan dengan baik, konsep dan model pertanyaan telah disusun lebih baik dari siklus I. guru mampu menempatkan diri se- bagai motivator dalam pembelajaran baik dalam kegiatan diskusi, presentasi maupun kegiatan tugas mandiri. Untuk aktivitas guru pada siklus II mendapatkan skor 83.75%. Artinya guru sudah baik dalam menerapkan metode PBL dalam pembelajaran IPS. (b) Ketika melakukan kegiatan siswa lebih santai, hal ini disebabkan tidak merasa di- amati teman-temannya, sewaktu menang- gapi pendapat kelompok lain, semua anggota kelompok tidak kesulitan. Untuk aktivitas siswa pada siklus II mendaptkan skor sebesar 80,00%.

  Berdasarkan paparan data tentang prestasi belajar pada siklus II terlihat bahwa terjadi peningkatan yang signifikan pada perolehan nilai rata-rata belajar siswa sebesar 90.69 dengan persentase ketuntasan sebesar 93.10%.

  Refleksi

  Semua tindakan perbaikan pembela- jaran telah dapat terlaksana dengan baik. Penggunaan metode prolem based learning orestais belajar siswa dengan tercapainya ketuntasan sebesar 93.10% pada akhir siklus

  II. Dengan demikian maka penelitian ini berkahir pada siklus II.

  Tabel 5 Daftar Nilai Siswa Kelas V Pada Siklus II No. Nama Siswa

  ∑ %

  T TT

  90 T -

  10 Fandi Nabila Kusuma

  3 Akbar Armanto 100 T -

  4 Aklis Mulya Gata 100 T -

  5 Ayu Kurniasih

  90 T -

  6 Devi Puspitasari 100 T -

  7 Dela Putri Yosilawati

  80 T -

  8 Diky Vernanda

  90 T -

  9 Faisal Ath Thoriq 60 - TT

  90 T -

  Insih Kawedhar, Peningkatan Prestasi Belajar IPS Materi ...

  7

  7

  4

  3

  5 Komunikasi siswa dalam kelompok

  7

  3

  4

  4 Keberanian siswa dalam mengemukakan pendapat atau pertanyaan

  4

  3

  3

  3 Tanggung jawab siswa dalam kelompok

  6

  3

  3

  2 Kerjasama siswa dalam kelompok

  7

  3

  6 Kemampuan siswa menghubungkan materi dengan kegiatan sehari-hari

  3

  1 Sikap siswa saat guru melakukan apersepsi

  3

  Metode problem solving dalam pem- belajaran IPS dapat meningkatkan minat be- lajar siswa. Terbukti dari hasil angket yang diberikan, rata-rata siswa menyukai kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode problem solving dengan nilai 1,75% untuk siklus I dan meningkat pada siklus II sebesar 1,92%.

  PENUTUP Kesimpulan

  64 Rata-rata 80,00

  6 Jumlah

  3

  3

  10 Kemampuan siswa dalam menarik kesimpulan

  6

  3

  6

  9 Komunikasi siswa dengan teman sebaya

  6

  3

  3

  8 Komunikasi siswa dengan guru

  6

  3

  3

  7 Ketepatan dan kecepatan siswa dalam menjawab persoalan yang diberikan oleh guru

  4

  Tabel 7 Aktivitas Siswa Pada Siklus II No Kegiatan Nilai Jumlah P1 P2

  85

  3 Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan

  5 Guru merangsang interaksi antar siswa

  6

  3

  3

  4 Guru membimbing siswa dalam diskusi

  8

  4

  4

  7

  3

  3

  4

  2 Guru melakukan pengaturan ruangan

  7

  3

  4

  1 Waktu & Materi yang diberikan sesuai dengan RPP

  Tabel 6 Aktivitas Guru Pada Siklus II No Kegiatan Nilai Jumlah P1 P2

  1,95%. Hal ini membuktikan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran IPS dengan menggunakan metode problem solving me- ndapat respon yang sangat baik dari siswa Kelas V SD Negeri 2 Sumberingin Kecama- tan Karangan tahun 2014/2015 Semester II. Untuk aktivitas pembelajaran guru dan siswa pada siklus II juga mngalami pening- katan bila dibandingkan siklus I yaitu untuk aktivitas guru sebesar 83,75% sedangkan aktivitas siswa sebesar 80,00% untuk lebih jelasnya akan ditampilkan pada Tabel 6.

  3

  6

  67 Rata-rata 83,75 Berdasarkan hasil kegiatan belajar di- peroleh rata-rata nilai hasil belajar IPS siswa kelas V SD Negeri 2 Sumberingin Kecama- tan Karangan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata siswa sebelum siklus 59.31 dengan persentase 31.03%, nilai rata-rata si- klus I 70.00 dengan persentase ketuntasan 72.41% sedangkan nilai rata-rata siklus II 90.69 dengan persentase 93.10%. Untuk lebih jelasnya dalam peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada Gambar 1.

  8

  7 Jumlah

  4

  3

  10 Guru memberikan penguatan dan penghargaan

  6

  3

  3

  9 Metode pembelajaran berpusat pada siswa

  4

  6 Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung

  4

  8 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas

  6

  3

  3

  7 Guru memberikan pertanyaan yang relevan

  6

  3

  3

  Dari tindakan-tindakan yang diterap- kan dalam metode problem solving tampak- nya meningkatkan motivasi siswa dalam belajar bidang studi IPS. Terbukti dari kenaikan hasil belajar siswa setiap siklus.

86 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 2, AGUSTUS 2016

  Dari hasil nilai rata-rata siswa sebelum siklus 59,31 dengan persentase 31.03%, nilai rata-rata siklus I 70.00 dengan persen- tase ketuntasan 72.41% sedangkan nilai rata-rata siklus II 90.69 dengan persentase 93.10%.

  Keberhasilan tindakan dalam peneliti- an ini ditunjukkan oleh ketuntasan belajar secara klasikal. Kondisi ini dapat terwujud dengan langkah-langkah Dalam Pembela- jaran problem solving, setiap materi pelajar- an yang baru, harus dikaitkan dengan ber- bagai pengalaman dan pengetahuan yang ada sebelumnya. Pembelajaran problem sol-

  ving dalam pengajaran siswa diajak terlbat

  langsung dalam idntifikasi, analisis, dan penyelesaian masalah.

  Saran

  Penerapan metode problem solving dalam pembelajaran IPS yang telah diurai- kan di atas, hendaknya guru dalam melak- sanakan tugasnya dapat dibantu oleh tenaga guru lainnya. Perpustakaan sekolah agar mengusahakan keberadaan buku-buku baca- an populer yang ada sangkut pautnya de- ngan IPS. Hendaknya guru menggunakan berbagai macam variasi metode pembela- jaran dalam menyampaikan materi pembela- jaran agar siswa tidak bosan dan bahkan menyukai materi yang disampaikan.

  

Gambar 1 Peningkatan Nilai Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus

DAFTAR RUJUKAN

  Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar . Jakarta: Dirjen Didasmen. Moeliono, Anton. 1989. Pengembangan

  Dan Pembinaan Bahasa: Ancangan Alternatif Di Dalam Perencanaan Bahasa . Jakarta: Djambatan

  Nurhadi, & Senduk, G., A. 2003. Pem-

  belajaran Kontekstual dan Penera- pannya dalam KBK Malang: Uni-

  versitas Negeri Malang. Purwanto, Ngalim MP. 1997. Psikologi Pen- didikan.

  Bandung: PT. Remaja. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakar- ta: Gramedia.

  Bahri D. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam

  Interaksi Edukatif . Jakarta. PT. Rineka Cipta.

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS BELAJAR IPS MELALUI PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING SISWA KELAS 4 SDN PRINGAPUS KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG SEMESTER 2 TAHUN PELAJARAN 20142015

0 0 14

MELALUI MODEL GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MATERI PENINGGALAN SEJARAH HINDU BUDHA DI INDONESIA PADA SISWA KELAS V SDN 2 DURENAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 3 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI FPB DAN KPK MELALUI STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) DI KELAS VI SD NEGERI 2 SUKORAME KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 20132014

0 0 10

MELALUI METODE STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING (SFAE) MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI JARING-JARING KUBUS DAN BALOK KELAS IV-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SD NEGERI 2 SURODAKAN KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 12

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VI SEMESTER I TAHUN PELAJARAN 20142015 DI SDN 1 SUMBERINGIN KECAMATAN KARANGAN TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI IPS MATERI BENUA AFRIKA DENGAN MENERAPKAN METODE GROUP INVESTIGATION

0 0 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEMESTER I TAHUN 20152016 PADA BIDANG STUDI IPS MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA DENGAN MENERAPKAN METODE MIND MAPPING DI SDN 2 KARANGANOM KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 10

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MATERI CUACA DAN PENGARUHNYA BAGI MANUSIA MELALUI METODE KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS III-B SEMESTER II TAHUN 20142015 DI SDN 1 KARANGAN KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 10

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI PADA SISWA KELAS II SEMESTER II TAHUN 20142015 DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN DI SDN 2 WONOCOYO KECAMATAN POGALAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 11

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I SEMESTER II TAHUN 20142015 PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN MELALUI MODEL BELAJAR PICTURE AND PICTURE DI SDN 2 SURODAKAN KABUPATEN TRENGGALEK

0 0 9

MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 2 DURENAN TRENGGALEK TAHUN 20142015

0 1 11