Jilid-04 Depernas 24-Bab-64
BAB 64
MEMPERSIAPKAN MASJARAKAT UNTUK
PEMBANGUNAN SEMESTA DAN BERENTJANA
DALAM BIDANG MENTAL
Pendahuluan
DEPERNAS menjadari sedalamdalamnja bahwa pembangunan se
mesta dan berentjana jang akan dimulai pada awal tahun 1961 tidak
akan dapat berdjalan dengan teratur dan baik, djika keadaan mental
masjarakat Indonesia seperti sekarang ini tidak mengalami perobahan 2
radikal terlebih dahulu.
Tjara berpikir dalam alam liberal dan kolonial jang masih terdapat
dikalangan bangsa kita dengan segala akibatnja tidak dapat dipakai
sebagai pangkal bertolak untuk memutar roda pembangunan semesta
dan berentjana.
Bangsa Indonesia hares mengadakan revolusi mental jang menudju
kepada tjara berpikir jang luhur disertai pula dengan tjara bertekad dan
bertindak jang luhur menurut kepribadian bangsa Indonesia. Tjara ber
pikir jang luhur ini akan memberi keadilan dan kemakmuran pada bang
sa Indonesia seluruhnja. Hidup sederhana dan berpikir luhur harus
dipupuk dan. didjadikan lambang hidup mental bangsa Indonesia. Lam
bang inilah akan membawa bangsa Indonesia kemasjarakat adil dan
makmur berdasarkan Pantja Sila.
Berpikir luhur ialah :
mentjari kebenaran untuk keadilan dan kemakmuran masjarakat
Indonesia keseluruhannja.
tjinta kepada tjita2 Proklamasi 1945 dan bersifat djudjur dan ichlas
untuk kepentingan nusa dan bangsa dalam pandangan hidup tidak
dikuasai oleh napsu kebendaan tetapi keseimbangan materiil dan
spirituil.
Berpikir luhur ini harus didjadikan pedoman hidup mental sebagai dasar
pembangunan semesta dan berentjana menudju kearah kebenaran nusa
dan bangsa Indonesia.
Revolusi mental jang terpimpin ini hares mendjadi daja penggerak
lantjar djalannja roda pembangunan semesta dan berentjana jang menu
dju pada perobahan sikap, semangat dan tjara berpikir kearah jang baru
mulia sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Perobahan mental ini harus ada dan dilaksanakan dengan segera
meliputi semua lapisan masjarakat dengan segala potensi jang ada di
semua sektor kehidupan masjarakat.
Dan dibawah ini adalah pemikiran2 jang hendaknja dilaksanakan.
Keadaan masjarakat sekarang menundjukkan fakta 2 dan gedjala2
jang demikian sehingga merupakan penghalang2 pembangunan semesta
dan berentjana. Fakta2 tsb. adalah sbb :
Budi pekerti mengalami kemunduran,
Alam pikiran liberal jang kadang2 tidak ada batas susilanja penja
813
lah gunaan arti demokrasi dalam pelaksanaan, penjalah gunaan
kedudukan dan kekuasaan, antara lain pengaruh nepotisme golong
an dan kepartaian jang tidak pada :tempatnja,
Kepintjangan2 sosia1 sebagai akibat dari perbedaan2 jang menjolok
dalam taraf hidup dan tjara hidup.
Norma2 hukum jang masih banjak dipakai dan tidak sesuai lagi
dengan alam .negara Merdeka,
Kurang pertjaja pada diri sendiri dan rasa ketjil pada basil tjipta
annja sendiri jang mengakibatkan hilang swadaja, daja tjipta dan
kepribadiannja,
Tjara individualistis jang berlebihlebihan jang bertentangan de
ngan kepribadian bangsa Indonesia (hidup gotongrojong).
Kekurangankekurangan dalam lapangan kedjiwaan :
tipis atau tidak adanja rasa kepertjajaan pada Tuhan Jang
Maha Esa jang memberi sumber kekuatan pada manusia,
keinsjafan bernegara dan berbangsa,
keinsjafan petugas jang djudjur dan adil serta mengabdi ke
pada kepentingan bersama dan kemakmuran ralcjat, kesadaran
akan nilai murni kepribadian sendiri serta ketabahan dan
keuletan,
keinsjafan pentingnja kedudukan ilmu pengetahuan guna pem
bangunan,
tjara berpikir jang rasionil, ekonomis dan toleran, masih me
lekatnja sisasisa pengaruh kolonial dan feodal, dalam tjara
berfikir clan pandangan hidup,
masih adanja anggapan membedakan matjam pekerdjaan jang
mulia dan jang hina, jang tinggi dan jang rendah,.
Kenjataan2 sebagai tersebut diatas merupakan penghalang jang
membahajakan potensi pembangunan kemadjuan negara. Ini harus
diatasi dan dituntun kearah clam pikiran jang luhur jang mendjadi dasar
djaminan jang kuat untuk pembangunan masjarakat adil makmur merata
diseluruh kepulauan Indonesia.
Tjara berfikir menurut kepribadian bangsa Indonesia hares diarah
kan kepada:
berpandangan Pantja Sila sebagai dasar filsafah hidup bangsa
Indonesia,
mempertebal rasa susila, budi luhur dan ketjerdasan, demokrasi
atas dasar musjawarah, setia dan tjinta pada nusa dan bangsa,
berpikir rasionil, ekonomis dan kreatlip, bersifat gotongrojong dan
bertanggung djawab atas keadilan dan kemerdekaan bangsa,
berdjiwa pelopor,
rela dan tangkas dalam pembelaan,
berpikir ilmiah.
Tjara2 mentjapai Revolusi mental dapat dilakukan dalam beberapa
sektor :
814
§ 741. Dalam sektor Pendidikan, Kebudajaan, dan Keagamaan, revo
lusi mental dapat ditjapai dengan djalan :
Mendjelmakan sistim pendidikan jang menghasilkan manusia jang
berguna bagi masjarakat, that pada agama atau kepertjajaan ma
singmasing serta hormatmenghormati setjara dinamis dan men
djadikan kesusilaan keagamaan sebagai dasar kenjataan dalam segala
tindakan.
Menjusun matjam2 pendidikan jang berguna langsung untuk masja
rakat. Dimulai pada sekolah rakjat harus diadakan sjarat2 jang
minimal dalam mata2 peladjaran
Pengetahuan Kewarganegaraan,
Kembali kepada Undang2 Dasar 1945,
Falsafah hidup Pantja Sila,
Hidup kekeluargaan (gotongrojong),
Pengetahuan teoritis dan praktis dan berguna dalam hidup se
hari2 antara lain mengenai pertanian, kechewanan, perikanan dan
perdagangan, ,koperasi dan industriindustri ketjil,
Penjebaran njanjian2, tar2an dan permainan2 rakjat dari seluruh
daerah meskipun bahasanja belum diketahui.
Memperluas pendidikan kedjuruan,
Melatih pelopor2 untuk pembelaan negara,
Mempertuas penjelidikan ilmijah jang memberikan dasar kepada
pembangunan negara,
Mendirtkan gedung2 sekolah sebanjakbanjaknja merata diseluruh
daerah dan disesuaikan dengan arsitektur daerah dan bahan 2 lokal
jang ada,
Mentjiptakan suatu sistim pendidikan elementer jang dapat mendja
min perluasan kesempatan beladjar bagi anak2 ditempattempat jang
terpentjil,
Perhatian terhadap sekolah2 partikelir dan agama harus merata dan
adil terutama dari pihak Pemerintah berupa bimbingan dan subsidi,
Pembukaan perguruan2 tinggi diperluas jang sedikitdikitnja harus
ditiaptiap daerah Swatantra tingkat I. Djika tiaptiap daerah
Swatantra tingkat I belum mempunjai perguruan2 tinggi, ditentukan
djumlah djatah &btiapflap Universitas negeri jang ada, bagi daerah 2,
Distimulir berdirinia perguruan2 tinggi dan kedjuruan oleh daerah2
Swatantra dan oleh masjarakat dengan mendapat bantuan Peme
rintah,
Untuk peladjar2 disediakan tempat2 pemondokan guna meringankan
perongkosan dari djuga tempat2 penginapan bagi mereka jang me
ngikuti selama udjian dengan pendjagaan.
Memupuk dan mempergiat pertukaran kebudajaan antar daerah
sesuai dengan tudjuan lambang negara „Bhineka Tunggal Ika”,
Memelihara tempat2 jang bernilai sedjarah dan menarik masjarakat
mengadakan perkutnpulan2 untuk memperkuat rasa kebangsaan
dan mempertebal rasa tjinta pada kebudajaan Nasional,
815
Memperbanjak berdirinja museum2 dan taman kebudajaan,
Melarang masuknja kebudajaan2 asing jang membahajakan per
tumbuhan kebudajaan Nasional,
Pemberian keringanan dalam pembagian alat 2 baik dari luar mau
pun dalam negeri, lbaik untuk pendidikan maupun revolusi mental
(alatalat olah raga).
Mengadakan kamp2 Teruna (Youth Camps) dan wisma 2 Teruna
(Youth hostels), ditengahtengah alam jang indah murni atau jang
merupakan arti sedjaraih,
Penjebaran Lembaga2 Pendidikan Tinggi dan Kedjuruan,
Penerbitan dalam sistim kepanduan.
§ 742. Dalam sektor kesehatan dan Olah Raga revolusi mental dapat
ditjapai dengan djalan :
Memperluas kesempatan berolah raga dan merata diseluruh lapisan
masjarakat bagi kepentingan kesehatan rakjat,
Memasu'kan unsure kebudajaan nasional dalam pendidikan keolah
ragaan,
Mengadakan tiindakan2 jang intensip daut meluas dalam sektor kese
hatan rakjat (memperbanjak tenaga2 kesehatan, menambah penger
tian tentang kesehatan, memperbanjak rumah 2 pengobatan dan
lembaga kesehatan lainnja),
§ 743. Dalam sektor Pemerintah, revolusi mental dapat ditjapai dengan
djalan :
Pemberian otonomi jang lugs kepada daerah2 disortai pertanggung
an djawab dalam pelaksanaan pembangunan,
Melaksanakan gerakan hidup sederhana clan berpikir luhur jang
dipelopori oleh para pemimpin dan petugas negara,
Meringankan hidup rakjat dan petugas2 negara menudju kepada tarap
jang lebih tinggi,
Menghilangkan unsure jang dapat merendahkan martabat bangsa
Indonesia,
Mempertinggi moral dan perasaan tanggung djawab petugas 2 negara
dalam pengabdiannja pada rakjat,
Mengefisiensikan kegunaan dan menjederhanakan aparatur dan
administrasi negara (chusus dalam hidup kerochanian 'dan kedji
waan efisiensi administrasi harus ditindjau dari sudut spiritueel),
Dalam melakukan pengangkatan dan penetapan petugas 2 negara
didjauhkan dari dasar2 nepotism, kawan golongan dan/atau partai,
Pemberian kesempatan pimpinan dan tanggung djawab jang luas
kepada tenaga2 lokal ,dalam pembangunan,
Mempertjepat proces kesatuan dan rasa tanggung djawab bersama
terhadap negara, pemerintah pusat hendaknja mentjerminkan makna
„Bhineka Tunggal Ika” dalam penjusunan dan pengisian aparatur 2
dan lembaga2 negara.
816
§ 744. Dalam sektor kemasjarakatan, revolusi mental dapat ditjapai
dengan djalan :
Memupuk perasaan pertanggungan djawab atas kesatuan, kesela
matan negara dan kesatuan bangsa,
Meratakan perobahan mental diseluruh lapisan,
Mempergiat adjaran lilsafat dan kesusilaan agama,
Memupuk rasa kekeluargaan dalam kehidupan dan penghidupan,
memperhebat swadaja dalam bentuk gotong rojong jang rasionil, dan
bersemangat holopis Kuntut !baris,
Memberantas sumber2 dan alatalat komunikasi jang bertentangan
dengan susila masjarakat,
Membentuk brigade2 pembangunan,
Memperluas rekreasi jang sehat,
Memperbesar minat kepada ilmiah untuk kepentingan lantjar dja
lannja pembangunan,
Memberikan penilaian jang wadjar kepada tiap lembaga kemasja
rakatan sebagai pusat tjontoh kehidupan,
Memperhebat pemberantasan buta huruf dan pemeliharaannja dengan
memasukkan mata2 .peladjaran sederhana mengenai kewar
ganegaraan, Undang2 Dasar .1945 dan ,demokrasi Terpimpin,
Hidup sederhana dan hemat dengan mengadakan gerakangerakan
menabung.
§ 745. Pengerahan tenaga rakjat dalam hubungan revolusi mental
Sifat hidup gotong rojong adalah kepribadian bangsa Indonesia
jang sangat berguna bagi pelaksanaan pembangunan semesta be
rentjana ;
Diikut sertakannja rakjat dalam pembangunan tersebut perlu dida
sarkan atas beberapa faktor:
Sukarela dan musjawarah,
Adil dan benar2 mendjamin bahwa hasilnja dapat dirasakan
semua fihak,
Kerdja sama untuk pekerdjaan atau usaha2 jang benarbenar
menjangkut kepentingan bersama,
Benar2 ada pimpinan jang dapat dipertjaja dan " mengatur tata
kerdjanja setjara baik ;
Ikut sertanja tenaga rakjat disalurkan melalui organisasi2 jang dapat
menampung tjara berpikir dan pemikiran chalajak ramai dengan
kerdja sama sebaikbaiknja antara semua lapisan rakjat, terutama
golongan2 fungsionil jang mempunjai peranan dan daja tjipta ;
Menghidupkan swadaja rakjat dilingkungannja masing2 untuk me
ngadakan usaha2 pembangunan jang menjangkut langsung kepen
kepentingannja sendiri antara lain pembikinan waduk 2, djalan2,
saluran2 air, gedung2 sosial dan sebagainja
817
Perlu ditimbulkan persaingan sehat antara pembangtman 2 gotong
rojong dengan memberikan penghargaan atau tegenprestrasi lainnja;
Dipikirkan matjam2 rekreasi jang berguna sebagai hiburan ;
Diadakan pertukaran pengalaman dalam melakukan pekerdjaan
gotong rojong antara sate dengan lainnja.
746. Dalam sektor Sandang Pangan revolusi mental dapat ditjapai
dengan djalan :
Guna melenjapkan pertentangan2 perasaan perlu diadakan
ketentu an ketentuan jang mengatur tjaraberpakaian jang informil:
Dalam pergaulan seharihari,
Dalam pertemuan2 dan upatjara2 resmi,
Dalam melakukan tugas pekerdjaan seharihari,
Mengatur makanan dan tjara makan sesuai dengan kebiasaan
serta kepribadian bangsa Indonesia;
Mengusahakan selfsupporting dalam mentjukupi bahanbaban
kebutuhan pokok sehari=hard (pakaian dan makanan).
747. Aiat2 penghubung masjarakat (Mass Communication) sebagai
saluran2 penggerak revolusi mental :
Mengadakan koordinasi dan tatakerdja jang baik antara semua
aparatur negara jang bertugas dalam bidang penerangan dan pen
didikan.
Mengadakan Undang2 Pers disesuaikan dengan alam Demokrasi
Terpimpin.
Radio tetap dikuasai oleh negara dan penjiarannja dititik beratkan
pada soa12 pembangunan, kerochanian dan kebudajaan nasional.
Diadakan sensor2 .film jang lebih keras dan disesuaikan dengan
alam susila bangsa Indonesia, Disamping itu pemerintah memberi
kan dorongan dan bantuan pembikinan filmfilm nasional jang me
ngandung pendidikan mental sesuai dengan pembangunan.
Memperbanjak pertundjukan2 kesenian nasional sebagai saluran
saluran penerangan dan pendidikan.
Memperluas berdirinja pertjetakan2 jang dikuasai oleh pemerintah
didaerahdaerah dan mengusahakan selfsuporting dalam memenuhi
akan keperluan kertas.
818
MEMPERSIAPKAN MASJARAKAT UNTUK
PEMBANGUNAN SEMESTA DAN BERENTJANA
DALAM BIDANG MENTAL
Pendahuluan
DEPERNAS menjadari sedalamdalamnja bahwa pembangunan se
mesta dan berentjana jang akan dimulai pada awal tahun 1961 tidak
akan dapat berdjalan dengan teratur dan baik, djika keadaan mental
masjarakat Indonesia seperti sekarang ini tidak mengalami perobahan 2
radikal terlebih dahulu.
Tjara berpikir dalam alam liberal dan kolonial jang masih terdapat
dikalangan bangsa kita dengan segala akibatnja tidak dapat dipakai
sebagai pangkal bertolak untuk memutar roda pembangunan semesta
dan berentjana.
Bangsa Indonesia hares mengadakan revolusi mental jang menudju
kepada tjara berpikir jang luhur disertai pula dengan tjara bertekad dan
bertindak jang luhur menurut kepribadian bangsa Indonesia. Tjara ber
pikir jang luhur ini akan memberi keadilan dan kemakmuran pada bang
sa Indonesia seluruhnja. Hidup sederhana dan berpikir luhur harus
dipupuk dan. didjadikan lambang hidup mental bangsa Indonesia. Lam
bang inilah akan membawa bangsa Indonesia kemasjarakat adil dan
makmur berdasarkan Pantja Sila.
Berpikir luhur ialah :
mentjari kebenaran untuk keadilan dan kemakmuran masjarakat
Indonesia keseluruhannja.
tjinta kepada tjita2 Proklamasi 1945 dan bersifat djudjur dan ichlas
untuk kepentingan nusa dan bangsa dalam pandangan hidup tidak
dikuasai oleh napsu kebendaan tetapi keseimbangan materiil dan
spirituil.
Berpikir luhur ini harus didjadikan pedoman hidup mental sebagai dasar
pembangunan semesta dan berentjana menudju kearah kebenaran nusa
dan bangsa Indonesia.
Revolusi mental jang terpimpin ini hares mendjadi daja penggerak
lantjar djalannja roda pembangunan semesta dan berentjana jang menu
dju pada perobahan sikap, semangat dan tjara berpikir kearah jang baru
mulia sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
Perobahan mental ini harus ada dan dilaksanakan dengan segera
meliputi semua lapisan masjarakat dengan segala potensi jang ada di
semua sektor kehidupan masjarakat.
Dan dibawah ini adalah pemikiran2 jang hendaknja dilaksanakan.
Keadaan masjarakat sekarang menundjukkan fakta 2 dan gedjala2
jang demikian sehingga merupakan penghalang2 pembangunan semesta
dan berentjana. Fakta2 tsb. adalah sbb :
Budi pekerti mengalami kemunduran,
Alam pikiran liberal jang kadang2 tidak ada batas susilanja penja
813
lah gunaan arti demokrasi dalam pelaksanaan, penjalah gunaan
kedudukan dan kekuasaan, antara lain pengaruh nepotisme golong
an dan kepartaian jang tidak pada :tempatnja,
Kepintjangan2 sosia1 sebagai akibat dari perbedaan2 jang menjolok
dalam taraf hidup dan tjara hidup.
Norma2 hukum jang masih banjak dipakai dan tidak sesuai lagi
dengan alam .negara Merdeka,
Kurang pertjaja pada diri sendiri dan rasa ketjil pada basil tjipta
annja sendiri jang mengakibatkan hilang swadaja, daja tjipta dan
kepribadiannja,
Tjara individualistis jang berlebihlebihan jang bertentangan de
ngan kepribadian bangsa Indonesia (hidup gotongrojong).
Kekurangankekurangan dalam lapangan kedjiwaan :
tipis atau tidak adanja rasa kepertjajaan pada Tuhan Jang
Maha Esa jang memberi sumber kekuatan pada manusia,
keinsjafan bernegara dan berbangsa,
keinsjafan petugas jang djudjur dan adil serta mengabdi ke
pada kepentingan bersama dan kemakmuran ralcjat, kesadaran
akan nilai murni kepribadian sendiri serta ketabahan dan
keuletan,
keinsjafan pentingnja kedudukan ilmu pengetahuan guna pem
bangunan,
tjara berpikir jang rasionil, ekonomis dan toleran, masih me
lekatnja sisasisa pengaruh kolonial dan feodal, dalam tjara
berfikir clan pandangan hidup,
masih adanja anggapan membedakan matjam pekerdjaan jang
mulia dan jang hina, jang tinggi dan jang rendah,.
Kenjataan2 sebagai tersebut diatas merupakan penghalang jang
membahajakan potensi pembangunan kemadjuan negara. Ini harus
diatasi dan dituntun kearah clam pikiran jang luhur jang mendjadi dasar
djaminan jang kuat untuk pembangunan masjarakat adil makmur merata
diseluruh kepulauan Indonesia.
Tjara berfikir menurut kepribadian bangsa Indonesia hares diarah
kan kepada:
berpandangan Pantja Sila sebagai dasar filsafah hidup bangsa
Indonesia,
mempertebal rasa susila, budi luhur dan ketjerdasan, demokrasi
atas dasar musjawarah, setia dan tjinta pada nusa dan bangsa,
berpikir rasionil, ekonomis dan kreatlip, bersifat gotongrojong dan
bertanggung djawab atas keadilan dan kemerdekaan bangsa,
berdjiwa pelopor,
rela dan tangkas dalam pembelaan,
berpikir ilmiah.
Tjara2 mentjapai Revolusi mental dapat dilakukan dalam beberapa
sektor :
814
§ 741. Dalam sektor Pendidikan, Kebudajaan, dan Keagamaan, revo
lusi mental dapat ditjapai dengan djalan :
Mendjelmakan sistim pendidikan jang menghasilkan manusia jang
berguna bagi masjarakat, that pada agama atau kepertjajaan ma
singmasing serta hormatmenghormati setjara dinamis dan men
djadikan kesusilaan keagamaan sebagai dasar kenjataan dalam segala
tindakan.
Menjusun matjam2 pendidikan jang berguna langsung untuk masja
rakat. Dimulai pada sekolah rakjat harus diadakan sjarat2 jang
minimal dalam mata2 peladjaran
Pengetahuan Kewarganegaraan,
Kembali kepada Undang2 Dasar 1945,
Falsafah hidup Pantja Sila,
Hidup kekeluargaan (gotongrojong),
Pengetahuan teoritis dan praktis dan berguna dalam hidup se
hari2 antara lain mengenai pertanian, kechewanan, perikanan dan
perdagangan, ,koperasi dan industriindustri ketjil,
Penjebaran njanjian2, tar2an dan permainan2 rakjat dari seluruh
daerah meskipun bahasanja belum diketahui.
Memperluas pendidikan kedjuruan,
Melatih pelopor2 untuk pembelaan negara,
Mempertuas penjelidikan ilmijah jang memberikan dasar kepada
pembangunan negara,
Mendirtkan gedung2 sekolah sebanjakbanjaknja merata diseluruh
daerah dan disesuaikan dengan arsitektur daerah dan bahan 2 lokal
jang ada,
Mentjiptakan suatu sistim pendidikan elementer jang dapat mendja
min perluasan kesempatan beladjar bagi anak2 ditempattempat jang
terpentjil,
Perhatian terhadap sekolah2 partikelir dan agama harus merata dan
adil terutama dari pihak Pemerintah berupa bimbingan dan subsidi,
Pembukaan perguruan2 tinggi diperluas jang sedikitdikitnja harus
ditiaptiap daerah Swatantra tingkat I. Djika tiaptiap daerah
Swatantra tingkat I belum mempunjai perguruan2 tinggi, ditentukan
djumlah djatah &btiapflap Universitas negeri jang ada, bagi daerah 2,
Distimulir berdirinia perguruan2 tinggi dan kedjuruan oleh daerah2
Swatantra dan oleh masjarakat dengan mendapat bantuan Peme
rintah,
Untuk peladjar2 disediakan tempat2 pemondokan guna meringankan
perongkosan dari djuga tempat2 penginapan bagi mereka jang me
ngikuti selama udjian dengan pendjagaan.
Memupuk dan mempergiat pertukaran kebudajaan antar daerah
sesuai dengan tudjuan lambang negara „Bhineka Tunggal Ika”,
Memelihara tempat2 jang bernilai sedjarah dan menarik masjarakat
mengadakan perkutnpulan2 untuk memperkuat rasa kebangsaan
dan mempertebal rasa tjinta pada kebudajaan Nasional,
815
Memperbanjak berdirinja museum2 dan taman kebudajaan,
Melarang masuknja kebudajaan2 asing jang membahajakan per
tumbuhan kebudajaan Nasional,
Pemberian keringanan dalam pembagian alat 2 baik dari luar mau
pun dalam negeri, lbaik untuk pendidikan maupun revolusi mental
(alatalat olah raga).
Mengadakan kamp2 Teruna (Youth Camps) dan wisma 2 Teruna
(Youth hostels), ditengahtengah alam jang indah murni atau jang
merupakan arti sedjaraih,
Penjebaran Lembaga2 Pendidikan Tinggi dan Kedjuruan,
Penerbitan dalam sistim kepanduan.
§ 742. Dalam sektor kesehatan dan Olah Raga revolusi mental dapat
ditjapai dengan djalan :
Memperluas kesempatan berolah raga dan merata diseluruh lapisan
masjarakat bagi kepentingan kesehatan rakjat,
Memasu'kan unsure kebudajaan nasional dalam pendidikan keolah
ragaan,
Mengadakan tiindakan2 jang intensip daut meluas dalam sektor kese
hatan rakjat (memperbanjak tenaga2 kesehatan, menambah penger
tian tentang kesehatan, memperbanjak rumah 2 pengobatan dan
lembaga kesehatan lainnja),
§ 743. Dalam sektor Pemerintah, revolusi mental dapat ditjapai dengan
djalan :
Pemberian otonomi jang lugs kepada daerah2 disortai pertanggung
an djawab dalam pelaksanaan pembangunan,
Melaksanakan gerakan hidup sederhana clan berpikir luhur jang
dipelopori oleh para pemimpin dan petugas negara,
Meringankan hidup rakjat dan petugas2 negara menudju kepada tarap
jang lebih tinggi,
Menghilangkan unsure jang dapat merendahkan martabat bangsa
Indonesia,
Mempertinggi moral dan perasaan tanggung djawab petugas 2 negara
dalam pengabdiannja pada rakjat,
Mengefisiensikan kegunaan dan menjederhanakan aparatur dan
administrasi negara (chusus dalam hidup kerochanian 'dan kedji
waan efisiensi administrasi harus ditindjau dari sudut spiritueel),
Dalam melakukan pengangkatan dan penetapan petugas 2 negara
didjauhkan dari dasar2 nepotism, kawan golongan dan/atau partai,
Pemberian kesempatan pimpinan dan tanggung djawab jang luas
kepada tenaga2 lokal ,dalam pembangunan,
Mempertjepat proces kesatuan dan rasa tanggung djawab bersama
terhadap negara, pemerintah pusat hendaknja mentjerminkan makna
„Bhineka Tunggal Ika” dalam penjusunan dan pengisian aparatur 2
dan lembaga2 negara.
816
§ 744. Dalam sektor kemasjarakatan, revolusi mental dapat ditjapai
dengan djalan :
Memupuk perasaan pertanggungan djawab atas kesatuan, kesela
matan negara dan kesatuan bangsa,
Meratakan perobahan mental diseluruh lapisan,
Mempergiat adjaran lilsafat dan kesusilaan agama,
Memupuk rasa kekeluargaan dalam kehidupan dan penghidupan,
memperhebat swadaja dalam bentuk gotong rojong jang rasionil, dan
bersemangat holopis Kuntut !baris,
Memberantas sumber2 dan alatalat komunikasi jang bertentangan
dengan susila masjarakat,
Membentuk brigade2 pembangunan,
Memperluas rekreasi jang sehat,
Memperbesar minat kepada ilmiah untuk kepentingan lantjar dja
lannja pembangunan,
Memberikan penilaian jang wadjar kepada tiap lembaga kemasja
rakatan sebagai pusat tjontoh kehidupan,
Memperhebat pemberantasan buta huruf dan pemeliharaannja dengan
memasukkan mata2 .peladjaran sederhana mengenai kewar
ganegaraan, Undang2 Dasar .1945 dan ,demokrasi Terpimpin,
Hidup sederhana dan hemat dengan mengadakan gerakangerakan
menabung.
§ 745. Pengerahan tenaga rakjat dalam hubungan revolusi mental
Sifat hidup gotong rojong adalah kepribadian bangsa Indonesia
jang sangat berguna bagi pelaksanaan pembangunan semesta be
rentjana ;
Diikut sertakannja rakjat dalam pembangunan tersebut perlu dida
sarkan atas beberapa faktor:
Sukarela dan musjawarah,
Adil dan benar2 mendjamin bahwa hasilnja dapat dirasakan
semua fihak,
Kerdja sama untuk pekerdjaan atau usaha2 jang benarbenar
menjangkut kepentingan bersama,
Benar2 ada pimpinan jang dapat dipertjaja dan " mengatur tata
kerdjanja setjara baik ;
Ikut sertanja tenaga rakjat disalurkan melalui organisasi2 jang dapat
menampung tjara berpikir dan pemikiran chalajak ramai dengan
kerdja sama sebaikbaiknja antara semua lapisan rakjat, terutama
golongan2 fungsionil jang mempunjai peranan dan daja tjipta ;
Menghidupkan swadaja rakjat dilingkungannja masing2 untuk me
ngadakan usaha2 pembangunan jang menjangkut langsung kepen
kepentingannja sendiri antara lain pembikinan waduk 2, djalan2,
saluran2 air, gedung2 sosial dan sebagainja
817
Perlu ditimbulkan persaingan sehat antara pembangtman 2 gotong
rojong dengan memberikan penghargaan atau tegenprestrasi lainnja;
Dipikirkan matjam2 rekreasi jang berguna sebagai hiburan ;
Diadakan pertukaran pengalaman dalam melakukan pekerdjaan
gotong rojong antara sate dengan lainnja.
746. Dalam sektor Sandang Pangan revolusi mental dapat ditjapai
dengan djalan :
Guna melenjapkan pertentangan2 perasaan perlu diadakan
ketentu an ketentuan jang mengatur tjaraberpakaian jang informil:
Dalam pergaulan seharihari,
Dalam pertemuan2 dan upatjara2 resmi,
Dalam melakukan tugas pekerdjaan seharihari,
Mengatur makanan dan tjara makan sesuai dengan kebiasaan
serta kepribadian bangsa Indonesia;
Mengusahakan selfsupporting dalam mentjukupi bahanbaban
kebutuhan pokok sehari=hard (pakaian dan makanan).
747. Aiat2 penghubung masjarakat (Mass Communication) sebagai
saluran2 penggerak revolusi mental :
Mengadakan koordinasi dan tatakerdja jang baik antara semua
aparatur negara jang bertugas dalam bidang penerangan dan pen
didikan.
Mengadakan Undang2 Pers disesuaikan dengan alam Demokrasi
Terpimpin.
Radio tetap dikuasai oleh negara dan penjiarannja dititik beratkan
pada soa12 pembangunan, kerochanian dan kebudajaan nasional.
Diadakan sensor2 .film jang lebih keras dan disesuaikan dengan
alam susila bangsa Indonesia, Disamping itu pemerintah memberi
kan dorongan dan bantuan pembikinan filmfilm nasional jang me
ngandung pendidikan mental sesuai dengan pembangunan.
Memperbanjak pertundjukan2 kesenian nasional sebagai saluran
saluran penerangan dan pendidikan.
Memperluas berdirinja pertjetakan2 jang dikuasai oleh pemerintah
didaerahdaerah dan mengusahakan selfsuporting dalam memenuhi
akan keperluan kertas.
818