IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK PADA SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2017 2018 SKRIPSI

  

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AKHLAK

PADA SISWA KELAS VII DI SMP ISLAM TERPADU

NIDAUL HIKMAH SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2017/ 2018

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

  

Oleh :

AMALIA ULFA

111-13-167

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

TAHUN 2018

  

ًمِلاَع ًدَلْوُ ي ُءْرَملا َسْيَلَ ف ْمَّلَعَ ت

BELAJARLAH, KARENA TIDAK ADA MANUSIA YANG

DILAHIRKAN DALAM KEADAAN PINTAR / MENGETAHUI.

  

ْقَلا ْخًلِا َمِراَكَم َمَّمَتُ ِلِ ُتْثِعُب اَمَّنٍإ

SESUNGGUHNYA AKU ( MUHAMMAD SAW ) DIUTUS HANYA

UMTUK MENYEMPURNAKAN AKHLAK Puji Syukur Kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat serta karunia- Nya, karya skripsi ini saya persembahkan kepada: 1.

  Ibu tercinta, ibu Umi Kiptiyah yang telah memberikan kasih sayang, segala dukungan, yang telah mensupport dan selalu mendoakan keberhasilanku dalam melangkah untuk menuju kesusksesan dunia dan di akhirat serta cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak mungkin dapat dibalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Dan juga kedua mertuaku abi dan umi yang telah memberikan dukungan serta doa yang tiada henti.

  2. Ketiga kakakku Arif Subkhan, Heni Malahayati dan Asis Rosadi yang telah memberikan semangat, dukungan dan nasehatnya selama ini.

  3. Suamiku M. Aminullah Ibrahim terimakasih atas bantuan, semangat, doa, nasehat, dan iming-imingnya agar segera menyelesaikan skripsi ini.

  Terimakasih banyak juga telah membimbing dengan kesabaran yang sangat luas dan selalu setia berada disampingku dalam keadaan susah maupun senang.

  4. Keluarga besar SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah yang telah memberikan dukungannya, motivasi dan doanya sehingga proses penempuhan gelar sarjana ini bisa tercapai.

  5. Keluarga besar PAI angkatan 2013 yang telah banyak membantu dalam memberikan infomasi sekitar kampus, support dan doanya sehingga kita dapat mendapat gelar dan nilai sesuai yang diinginkan.

  Sahabat-sahabatku Wahyu Ratna Ningtyas, Yuliani Zumaroh, Endang Asmiatun dan mbak luluk yang telah menemani keperpustakaan kampus, memberi semangat, dukungan, motivasi dan doanya dalam menempuh gelar sarjana ini. Assalamu‟alaikum Wr. Wb.

  Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan limpahan taufiq, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat dan salam tercurah kepada nabi agung Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya.

  Skripsi yang berjudul “Implementasi Pendidikan Akhlak pada siswa di

  SMPIT Nidaul Hikmah tahun Ajaran 2017/2018” ini disusun untuk memenuhi salah satusyarat memeroleh gelar sarjana strata satu (S. 1) pada Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Agama Islam Negeri Salatiga dan penulis dapat menyelesaikan sesuai dengan rencana.

  Selanjutnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan skripsi ini, kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

  4. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah dengan sabarnya memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu dosen IAIN Salatiga yang telah berbagi keilmuan di bidang pendidikan kepada penulis.

  

ABSTRAK

  Ulfa, Amalia. 2018. Implementasi Pendidikan Akhlak pada Siswa Kelas VII Di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2018/2019 .

  Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Asdiqoh, M. Si.

  Kata kunci: Implementasi, Pendidikan Akhlak

  Kemerosotan akhlak anak di zaman modern ini sangat membawa dampak buruk bagi anak. Penyebab kemerosotan akhlak anak yaitu dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Kenakalan ini berupa mabuk-mabukan, pergaulan bebas, tawuran dan lain sebagainya. Salah satu upaya menanamkan akhlak adalah lewat pendidikan di sekolah melalui program kegiatan sekolah.

  Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, rumusan masalahnya yaitu bagaimana implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah salatiga, bagaimana hambatan dan solusi dalam implementasi pendidikan akhlak Pada siswa kelas VII. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: implementasi pendidikan akhlak pada siswa di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga, Hambatan dalam implementasi pendidikan akhlak di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga, dan Solusi dalam implementasi pendidikan akhlak di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga. Metode penelitianya adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subjek penelitiannya yaitu kepala sekolah, guru PAI, guru BP, guru pendamping mentoring dan siswa.

  Hasil penelitian menunjukan bahwa pertama, implementasi pendidikan akhlak di SMP Islam Terpadu Nidaul Hikmah Salatiga adalah melalui kegiatan belajar mengajar, ekstrakulikuler, kegiatan keagamaan dan melalui bimbingan.

  

Kedua, hambatan implementasi pendidikan akhlak adalah adanya hambatan yang

  muncul dari anak didik, guru, kurangnya pengawasan orang tua dan sarana prasarana serta pengaruh negatif di era digital. Ketiga, solusi yang dilakukan dalam implementasi pendidikan akhlak adalah mengevaluasi siswa, memberikan sanksi, mendidik dengan penuh kesabaran, keikutsertaan orangtua dalam mendukung dan memotivasi siswa dan antar guru saling bekerjasama atau saling berkomunikasi.

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ....................................................................................... ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................................... iii PENGESAHAN KELULUSAN ....................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... v MOTTO ............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii KATA PENGANTAR ...................................................................................... ix ABSTRAK ........................................................................................................ xi DAFTAR ISI ................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ........................................................................................... xvi DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1 B. Fokus Penelitian ..................................................................................... 5 C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 6

  Manfaat Penelitian ................................................................................. 6 E. Penegasan Istilah .................................................................................... 7 F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 9

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Pendidikan Akhlak ............................................................ 11 1. Pendidikan Akhlak ......................................................................... 11 2. Dasar Pendidikan Akhlak ............................................................... 12 3. Macam-macam Akhlak .................................................................. 13 4. Tujuan Pendidikan Akhlak ............................................................. 21 5. Metode Pendidikan Akhlak ............................................................ 23 6. Evalusasi Pendidikan Akhlak ......................................................... 28 7. Materi Pendidikan Akhlak ............................................................. 29 B. Kajian Pustaka ...................................................................................... 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 35 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 35 C. Sumber Data ......................................................................................... 36 D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................ 36 E. Analisis Data ........................................................................................ 38 F. Pengecekan Kabsahan Data ................................................................. 40

  A.

  Paparan Data ........................................................................................ 41 1.

  Profil SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ......................................... 42 2. Visi dan Misi SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ............................ 43 3. Struktur Organisasi SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ................... 44 4. Keadaan Guru SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ........................... 44 5. Keadaan Siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga .......................... 44 6. Prestasi dan Program Siswa SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ...... 45 7. Keadaan Sarana Dan Prasarana SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga 47 8. Gambaran Informan Implementasi Pendidikan Akhlak di SMP IT

  Nidaul Hikmah Salatiga ................................................................. 50 B. Temuan Penelitian ................................................................................ 51 1.

  Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Kelas VII Di SMP Islam Terpadu Tahun Pelajaran 2017/2018 ............................................. 51 2. Hambatan dalam Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Kelas

  VII Di SMP Islam Terpadu Tahun Pelajaran 2017/2018 ................ 56 3. Solusi Dalam Implementasi Pendidikan Akhlak Pada Siswa Kelas VII

  Di SMP Islam Terpadu Tahun Pelajaran 2019/2018 ..................... 58 C. Analisis Data ........................................................................................ 61 1.

  Implementasi Pendidikan Akhlak Siswa Kelas VII di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ............................................................................. 61 2. Hambatan dalam Implementasi Pendidikan Akhlak siswa Kelas VII di

  SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ................................................... 64

  Solusi Dalam Implementasi Pendidikan Akhlak Siswa Kelas VII di SMP IT Nidaul Hikmah Salatiga ................................................... 65

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................... 68 B. Saran ..................................................................................................... 69 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 71 LEMBAR WAWANCARA ................................................................................. LEMBAR OBSERVASI ...................................................................................... DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... 74 DOKUMENTASI ........................................................................................... 75 DAFTAR SATUAN KREDIT KEGIATAN (SKK) ........................................ 79

  1. Tabel 4. 1 Struktur organisasi SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga 2.

  Tabel 4. 2 Keadaan guru SMPIT Nidaul Hikmah Salatiga 3. Tabel 4. 3 Keadaan siswa di SMPIT Nidaul Hikmah 4. Tabel 4. 4 Keadaan Prestasi Sekolah 5. Tabel 4. 5 keadaan Sarana dan Prasarana dengan jenis ruangan 6. Tabel 4. 6 Perlengkapan Ruang kelas, Guru dan Tata Usaha 7. Tabel 4. 7 Perlengkapan Perpustakaan 8.

Tabel 4.8 Perlengkapan Laboratorium IPA/Pusat Sumber Belajar 9.Tabel 4.9 Perlengkapan Kamar Mandi

1. Foto Wawancara dengan Murid 2.

  Foto Siswi Kelas VII 3. Foto Siswa Kelas VII 4. Foto kegiatan Mentoring pada siswa-siswi Kelas VII 5. Foto Kegiatan Muqoyyam Qur‟an dan Mabit Siswa kelas VII 6. Extrakulikuler Pramuka 7. Pembangunan Masjid Sekolah

1. Daftar Nilai SKK 2.

  Daftar Riwayat Hidup Penulis 3. Nota Pembimbing Skripsi 4. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 5. Lembar Konsultasi 6. Foto-Foto 7. Lembar observasi

  PENDAHULUAN A. Latar Belakang

  Dalam era globalisasi sekarang ini, pendidikan akhlak sangat diperlukan bagi anak-anak karena pengaruh kebudayaan yang dibawa oleh barat yang menyebabkan terjadinya kemerosotan akhlak pada anak peserta didik. Dalam buku yang tulis oleh Ahmad Tafsir dalam bukunya Pendidikan Agama Dalam Keluarga bahwa “globalisasi kebudayaan sering dianggap sebagai penyeb ab kemerosotan akhlak tersebut” (Ahmad Tafsir, 1996: 1).

  Penyebab kemerosotan akhlak pada anak-anak salah satunya karena adanya kenakalan remaja. Kenakalan remaja ini dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat. Dalam ranah pendidikan kenakalan remaja juga dipengaruhi lingkungan sekolah dimana teman juga salah satu faktor yang menyebabkan peserta didik mengikuti kebudayaan yang tidak sesuai dengan agama Islam.

  Menurut riset dari Kominfo dan UNICEF mengenai perilaku anak dan remaja dalam menggunakan internet mencapai 84% dari total penduduk, mereka melakukan survei ekstensif terhadap perilaku generasi muda (Kominfo,18 februari 2017). Jika dilihat dari demografi indonesia, penduduk usia remaja mencapai 30%, namun sayang berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional, justru 50-60% remaja menggunakan narkoba. baru mencoba.

  Pelanggaran yang lainya yaitu 90% video porno yang berdar itu diperankan oleh remaja dan tingginya tingkat seks bebas juga meningkakan angka aborsi. Penelitian yang dilakukan pada 2012, sekitar 21,2% remaja SMP dan SMA di 17 kota besar di indonesia pernah melakukan aborsi (kapanlagi.com, jum‟at, 17 Maret 2017).

  Globalisasi juga identik dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang canggih dan pesat yang dapat menimbulkan berbagai macam perubahan dalam kehidupan masyarakat, termasuk perubahan perilaku sehari-hari. Perkembangannya dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari di media massa, media cetak dan elektronik, perilaku-perilaku menyimpang seperti tawuran antar pelajar atau kampung, mabuk-mabukan, penyalahgunaan obat-obat terlarang, tindakan kriminal, dan lain-lain.

  Dampak dengan adanya globalisasi sangatlah nyata adanya baik dampak yang baik maupun yang buruk. Dampak baik globalisasi menurut kompasiana yaitu masih ada kalangan remaja yang menerapkan sikap sopan santun. Dampak buruknya yaitu gaya hidup yang kebarat-baratan, semakin lunturnya nilai-nilai musyawarah dan gotong royong, semakin sedikit yang melestarikan budaya tradisional.

  Melihat masalah diatas, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasinya yaitu dengan pendidikan. Pendidikan peserta didik secara bertanggung jawab baik secara individu maupun pendidikan sosial agar tercapai kebahagiaan hidup didunia dan di akhirat (Usman, 2010: 112). Pendidikan agama ini tidak hanya dilakukan di sekolah tetapi juga di lingkungan keluarga.

  Pendidikan Agama Islam adalah pikiran, pendapat dan renungan manusia tentang suatu proses transformasi serta usaha pengembangan bakat kemampuan siswa. Dalam hal ini akhlak pribadi untuk menetapkan status, kedudukan dan fungsi didunia dan di akhirat. Oleh karena itu, pendidikan dalam ajaran islam merupakan suatu proses penyampaian informasi yang kemudian diserap oleh masing-masing individu yang dapat menjiwai berpikir, bersikap dan bertindak.

  Dalam kehidupan yang mempunyai tingkat paling penting manusia adalah akhlaknya, karena jatuh dan bangunnya bangsa terletak pada masyarakat yaitu para generasi penerus bangsa. Seseorang yang mempunyai akhlak mulia akan selalu melaksanakan kewajiban- kewajibannya terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

  Dunia pendidikan adalah salah satu cara dalam pembentukan tingkah laku yang sesuai dengan etika sosial yang berlaku dan dengan konsep-konsep dasar pendidikan kepribadianya yang baik sejak dini. Sehingga ketika masuk usia remaja, dan secara bertahap memahami makna kehidupan, dimana pergaulanya dengan orang lain dan perangainya didalam masyarakat akan tampak baik, berbuat baik dan berlemah lembut kedalam manyarakat apakah si anak mampu memposisikan dirinya sebagai manusia yang bisa diterima diberbagai golongan atau usia, dan bahkan harapan yang lebih jauh sebagai manusia terhormat. Dan jika si anak sudah berada di masyarakat apakah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, Karena realitanya anak hanya memikirkan apa yang dia sukai dan tidak disukainya.

  Dengan banyak sekali penyimpangan yang dilakukan anak-anak pada zaman saat ini, tentunya penanaman nilai-nilai keagamaan sangatlah dibutuhkan dalam proses pendidikan. Apalagi jika merujuk pada permasalahan diatas, jelas sekali jika terjadi peluang terjadinya penyelewengan yang dilakukan oleh para siswa. Sebagai contoh, remaja (umur 13-17) zaman sekarang banyak yang sudah mulai merokok sambil nongkrong dipinggir jalan. Mereka tidak memikirkan dampaknya, yang mereka inginkan hanya sebatas pertemanan untuk bisa diterima dilingkungan yang dia inginkan. Hal ini sangat disayangkan, seharusnya anak usia mereka digunakan untuk belajar dan mempersiapkan diri untuk kehidupan selanjutnya supaya apa yang dicita-citakan bisa tercapai.

  Dengan adanya penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan, maka lembaga pendidikan lanjutan pertama sangat dibutuhkan perananya dalam membantu orangtua serta melanjutkan pemberian pemahaman akhlak pada anak didik yang sudah mereka dapatkan dari sekolah dasar. Islam dan fenomena tersebut terjadi disekolahan lanjutan pertama dengan dukungan mata pelajaran tentang keagamaan yang kurang maksimal, maka anak akan mudah terjerumus pada perbuatan dosa dan maksiat lainya. Keadaan semacam ini penyebab utama merosotnya moral, pergaulan bebas, penggunaan obat-obat terlarang dan perbuatan kejahatan yang banyak dilakukan oleh generasi yang kurang pemahamanya tentang akhlak, kurangnya pendidikan akhlak serta pembinaan akhlak pada anak.

  Apabila anak telah memahami hikmah dan pentingnya mempelajari akhlak dengan baik berarti mereka mereka telah dibimbing untuk senantiasa dirinya dekat dengan Allah SWT, yang akan membawa ketengan pada jiwa dan akan timbul perasaan takut jika hendak melakukan perbuatan dosa.

  Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Pendidikan Akhlak pada Siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga Tahun Pelajaran 2017/2018

  ” yang peneliti tuangkan dalam tulisan yang berupa skripsi.

B. Fokus Penelitian 1.

  Bagaimana implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018?

  Apa hambatan dalam implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018? 3. Bagaimana solusi dalam implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018? C.

   Tujuan Penelitian 1.

  Untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

  2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan dalam implementasi pendidikan akhlak pada Siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/ 2018.

  3. Untuk mengetahui solusi dalam mengatasi hambatan dalam impementasi pendidikan akhlak pada siswa kelas VII di SMP Islam Terpadu (IT) Nidaul Hikmah Salatiga tahun ajaran 2017/2018.

D. Manfaat Penelitian a.

  Manfaat Teoritis Memberikan masukan dan informasi bagi SMP Islam Terpadu (IT)

  Nidaul Hikmah Salatiga agar senantiasa meningkatkan kualitas pendidikan khususnya dalam pendidikan akhlak. Manfaat Praktis 1.

  Berguna bagi para pendidik agama Islam, sebagai dasar pertimbangan dalam pembelajaran khususnya pendidikan akhlak.

2. Sebagai motivator dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan akhlak.

  3. Sebagai petunjuk, arahan, ataupun acuan serta bahan pertimbangan peneliti selanjutnya yang relevan atau sesuai dengan hasil penelitian ini.

E. Penegasan Istilah 1.

  Pengertian Implementasi Menurut Susilo Implementasi adalah merupakan suatu penerapan, ide, konsep, kebijaksanaan dan inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai sikap (Susilo, 2007: 174).

2. Pengertian pendidikan

  Menurut Undang-undang RI pendidikan (2003: 2) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasa belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memeiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. adalah menanamkan akhlak yang utama, budi pekerti yang luhur serta didikan yang mulia dalam jiwa remaja dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat yang beguna, sehingga menjadi jiwa yang tertaanam didaalam jiwa (Al-Ghalayayni, tanpa tahun: 189).

  3. Pengertian Akhlak Menurut Al-Ghazali akhlak adalah Al Khuluq (jamaknya

  Al-Akhlaq) ialah Ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku konstan dan meresap dalam jiwa, dariadanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan (Zainuddin, dkk, 1991: 102).

  Sedangkan menurut Mohammad Daud Ali akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia (2008: 351).

  Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah perilaku seseorang yang meresap dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan wajar dan mudah yang akan mendororng perbuatan baik dan jahat.

  4. Pengertian Pendidikan Akhlak Pendidikan akhlak menurut Al-Abrasyi adalah jiwa dari pendidikan Islam.

  Menurut Omar pendidikan akhlak adalah suatu upaya untuk meningkatkan perrkembangan pikir, rasa, karsa, karya, cipta dan selanjutnya menetapkan dan memiliki akhlak al-karimah dengan senantiasa mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam (Omar, 1979: 398).

  Jadi yang dimaksud dengan implementasi pendidikan akhlak adalah penerapan, ide, konsep, kebijaksanaan dan inovasi dalam suatu tindakan praktis upaya untuk meningkatkan perkembangan pikir, rasa, karsa, karya, cipta dan hati nurani siswa agar mampu menilai dan menentukan untuk selanjutnya menetapkan dan memiliki akhlak al-karimah dengan senantiasa mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam.

F. Sistematika Penulisan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian D. Manfaat Penelitian E. Penegasan Istilah F. Sistematika Penulisan. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pendidikan Akhlak 2. Dasar-dasar Pendidikan Akhlak 3. Macam-macam Akhlak

  Manfaat Pendidikan Akhlak 5. Metode Pendidikan Akhlak 6. Evaluasi Pendidikan Akhlak 7. Materi Pendidikan Akhlak di SMP B. Kajian Penelitian Terdahulu

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Sumber Data D. Prosedur Pengumpulan Data E. Analisis Data F. Pengecekan Keabsahan Data BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA A. Paparan Data B. Analisis data. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran

  `

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pendidikan Akhlak Menurut Undang-undang RI pendidikan (2003: 2) adalah usaha

  sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

  Pendidikan menurut Syeikh Musthafa Al-Ghalayayni adalah menanamkan akhlak yang utama, budi pekerti yang luhur serta didikan yang mulia dalam jiwa remaja dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat yang beguna, sehingga menjadi jiwa yang tertanam didalam jiwa (Al-Ghalayayni, tanpa tahun: 189).

  Menurut Al-Ghazali akhlak adalah Al Khuluq (jamaknya Al- Akhlaq) ialah Ibarat (sifat atau keadaan) dari perilaku konstan dan meresap dalam jiwa, dari adanya tumbuh perbuatan-perbuatan dengan wajar dan mudah, tanpa memerlukan pikiran dan pertimbangan (Zainuddin, dkk, 1991: 102).

  Sedangkan menurut Mohammad Daud Ali akhlak adalah sikap yang melahirkan perbuatan dan tingkah laku manusia (2008: 351). adalah perilaku seseorang yang meresap dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan wajar dan mudah yang akan mendorong perbuatan baik dan jahat.

  Menurut Omar pendidikan akhlak adalah suatu upaya untuk meningkatkan perkembangan pikir, rasa, karsa, karya, cipta dan hati nuran siswa agar mampu menilai dan menentukan untuk selanjutnya menetapkan dan memiliki akhlak al-karimah dengan senantiasa mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam (Omar, 1979: 398).

  Dari pengertian diatas, maka yang dimaksud dengan Implementasi Pendidikan Akhlak adalah pelaksanaan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi diri yang meresap dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan wajar dan mudah yang akan mendorong perbuatan baik dan buruk.

2. Dasar-dasar Pendidikan Akhlak

  Dasar pendidikan akhlak adalah Al- Qur‟an dan hadist, karena akhlak merupakan sistem moral yang bertitik pada ajaran islam. Al-

  Qur‟an dan hadist sebagai pedoman hidup umat manusia menjelaskan kriteria baik dan buruknya suatu perbuatan (Abu Ahmad dan Noor Salimi, 1994: 199). Al-

  Qur‟an sebagai dasar akhlak menjelaskan tentang kebaikan Rasulullah SAW sebagai teladan bagi seluruh umat

  21:

   ر َرَك َذَو ِخ ْلْا َمْوَ يْلاَو َللها اوُجْرَ ي َناَك ْنَمِّل ٌةَنَسَح ٌةَوْسُا ِللها ِلْوُسَر ْيِف ْمُكَل َن اَك ْدَقَل اًرْ يِثَك َللها

  Artinya:

  “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat Allah ”.

  Didalam hadist juga disebutkan tentang betapa pentingnya akhlak didalam kehidupan manusia. Diutusnya Rasulullah didunia juga untuk menyempurnakan akhlak manusia, sebagaimana sabda Rasululah SAW:

  )ىقاهيب : هاور( ِقَلاْخَلِا َمِراَكَم َمِّمَتُِلِ ُتْثِعُب اَمَّنِإ “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak” ( HR. Al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra‟(no.20782), al-

  Bazzar dalam Musnadnya (no. 8949).

  Dari hadist diatas memberikan pengertian tentang pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan manusia, dimana dengan pendidikan akhlak yang diberikan dan disampaikan tentunya akan menghasilkan orang-orang yang bermoral, memiliki jiwa yang bersih, memiliki kemauan yang keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi, mengetahui perbedaan yang baik dan buruk.

3. Macam-macam Akhlak

  Beberapa definisi akhlak sebagai berikut : a.

  Berdasarkan sifatnya akhlak dibagi menjadi dua yaitu:

  Akhlak Mahmudah adalah akhlak baik, berupa semua perbuatan yang baik, yang harus dimiliki oleh setiap orang.

  Menjunjung tinggi akhlak mahmudah dapat dihubungkan dengan kualitas perilaku seseorang, bobot amal dan jaminan masuk surga. Seseorang jika memiliki akhlak mahmudah akan mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan dalam hidup didunia maupun di akhirat. Beberapa contoh perilaku akhlak mahmudah yaitu:

  a) Kejujuran. Orang yang berbuat jujur saat berkata dan bertindak sesuai dengan yang ada dalam hatinya.

  b) Ikhlas. Ikhlas yang diridhoi oleh Allah adalah apabila perilaku yang dilakukan semata-mata karena Allah, bukan mengaharpkan suatu imbalan atau mengaharpkan pujian dari orang lain.

  c) Amanah atau dapat dipercaya. 2)

  Akhlak Mazmumah adalah akhlak tercela. Dimana akhlak ini merupakan suatu perbuatan yang tidak disukai oleh Allah, jika seseorang melakukanya maka dia akan mendapatkan dosa. Beberapa contoh akhlak tercela yaitu:

  a) Penyakit hati seperti: iri, dengki, hasud dan munafik.

  b) Melakukan perbuatan yang dilarang oleh Allah diantaranya: mabuk-mabukan, zina dan lain sebaginya. Menurut Zainuddin (1999: 77-78) berdasarkan objeknya akhlak dibagi menjadi dua, yaitu: 1)

  Akhlak kepada Allah Akhlak terhadap Allah merupakan esensial dari pada akhlak-akhlak yang lain. Akhlak terhadap Allah merupakan tolak ukur keberhasilan dalam memahami dan melaksanakan nilai-nilai akhlak yang lainya. Jika akhlak terhadap Allah lemah (kualitas rendah), maka akan memperbaruhi akhlak lainnya. Dengan demikian, untuk menjalani proses hidup dengan baik, manusia perlu menjalin hubungan secara harmonis dengan pencipta (al-Khaliq), sehingga perjalanan kehidupan manusia senantiasa mendapat bimbingan dan petunjuk dari Allah.

  Manusia harus mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah serta malu kepada-Nya ketika akan berbuat maksiat, bertaubat dengan benar, bertawakal keada-Nya, menharapkan rahmat-Nya, takut akan siksaan-Nya, itulah yang dinamakan akhlak terhadap Allah. Ketika manusia konsisten menjaga akhlak kepada Allah dengan baik, maka manusia akan bertambah derajatnya, kedudukan semakin tinggi, dan kemuliaan yang agung. Sehingga manusia mendapatkan pelindungan dari Allah.

  Firman Allah dalam surat Al- Baqarah ayat 163 :

  ج 2) ُمْيِح َّرلا ُنَمْحَّرلا َوُى َّلِْا َوَلِا َلَ ٌدِحاَّو ٌولِا ْمُك ُهلِاَو

  Artinya : “ Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa,

  tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

  Ibadah secara umum meliputi segala perbuatan yang diizinkan oleh Allah. Manusia sebagai ciptaan Allah mempunyai kewajiban terhadap sang pencipta dan terhadap sesama manusia. Untuk ibadah dalam artian khusus yaitu ibadah yang pelaksaannya mempunyai tata cara tertentu. Dalam ajaran islam, ibaah yang bersifat khusus antara lain: shalat, puasa, zakat, dan haji. Sementara itu, termasuk bagian dari akhlak terhadap Allah yaitu meminta pertolongan kepada Allah setelah terlebih dahulu melakukan ikhtiyar semaksimal mungkin.

  3) Akhlak kepada Makhluk, yang dibagi menjadi lima yaitu:

  a) Akhlak terhadap Rasulullah

  Tiap-tiap umat islam meyakini bahwa muhammad adalah Rasul Allah dan suatu kewajiban bagi manusia untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

  Iman bukan hanya sekedar percaya terhadap sesuatu, tetapi harus pula dibuktikan dengan amal perbuatan yang juga dijelaskan dalam al-

  Qur‟an dan hadist tentang bagaimana bersikap kepada Rasulullah. Itulah yang adalah manusia istimewa yang dipilih oleh Allah yang memiliki kedudukan tinggi disisi Allah dibandingkan manusia lainya.

  b) Akhlak terhadap keluarga

  Setelah anak lahir, maka akan terlibat langsung dengan jelas fungsi keluarga dalam pendidikan, yaitu memberikan pengalaman kepada anak, melalui pemeliharaan, pembinaan dan pengaruh menuju pada terbentuknya tingkah laku yang diinginkan oleh orangtua.

  Orangtua merupakan pusat kegiatan rohani yang pertama kali didapatkan oleh anak, baik tentang sikap, cara berbuat dan cara berfikir akan terlihat. Keluarga juga sebagai pelaksana kegiatan pendidikan Islam yang akan mempengaruhi dalam pembentukan akhlak anak.

  c) Akhlak terhadap diri sendiri

  Akhlak terhadap diri sendiri yaitu bagaimana seseorang menjaga dirinya (jiwa dan raga) dari perbuatan yang munkar yang dapat menyesatkan dirinya maupun berpengaruh bagi orang lain. Dalam firman Allah QS. At- Tahrim ayat 6:

  

اَهْ يَلَع ُةَراَجِحلاَو ُساَّنلا َاىُدْوُ قَّو ًارَان ْمُكْيِلْىَاَو ْمُكَسُفْ نَا اْوُ ق اْوُ نَم ا َنْيِذَّلا اَهُّ ي َاي

َم َنْوُلَعْفَ يَو ْمُىَرَمَاَام َللها َنْوُصْعَ ي َّلٌْداَدِش ٌظَلاِغ ٌةَكِئَلاَم َنْوُرَمْؤُ ي ا

  Artinya:

  “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu”.

  Beberapa akhlak mulia terhadap diri sendiri antara lain: (1)

  Menjaga kebersihan dan kesucian diri dalam berpakaian, berhias, berjalan dan aktifitas lainya yang dilakukan dengan orang lain. (2)

  Bersikap pemaaf dan pemohon maaf pada orang lain.

  (3) Menepati janji dan menjaga kepercayaan orang lain.

  (4) Menghindarkan diri dari perbuatan dosa besar dan tindakan tercela, seperti: zina, mabuk-mabukan dan pergaulan bebas.

  (5) Menghindarkan diri dari perbuatan negatif yang merusak dirinya.

  d) Akhlak terhadap sesama

  Didunia semua manusia itu adalah makhluk sosial, dimana seseorang hidup pasti bergantung pada orang lain.

  Islam menganjurkan umanya untuk saling menghormati, sebagainya. Sehingga akan menciptakan kehidupan yang aman, nyaman dan damai. Firman Allah QS. Al-Maidah ayat 2:

  

َللها اْوُقَّ تاَو ِناَوْدُعلاَو ِمْثِلإا ىَلَع اْوُ ن َواَعَ ت َلَْو ىَوْقَّ تلاَو ِّرِبلا ىَلَع اْوُ نَواَعَ تَو

ِباَقِعلا ُدْيِدَش َللها َّنِا

  Artinya:

  “Dan tolong-menolonglah kamu dalam

(mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan janganlah tolong-

menolonglah dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan

bertakwalah kamu kepada Allah SWT, sesungguhnya Allah

SWT amat berat siksa- Nya”.

  Sedangkan akhlak sesama bagi anak usia sekolah menengah pertama, antara lain: (1)

  Akhlak terhadap orang tua, Allah SWT memerintahkan manusia untuk selalu patuh dan taat serta menjaga hubungan duniawi kepada orangtua dan selalu bertindak sopan, bertutur kata yang baik dan lembut, merendahkan hati, dan memohonkan rohmah dan maghfiroh kepada Allah SWT karena ridhonya orang tua adalah ridhonya Allah. (2)

  Akhlak terhadap guru, guru harus dihormati dan dipatuhi karena guru merupakan orangtua kedua yang mengajarkan kita ilmu supaya menjadi manusia yang lebih beradab dan merawat anak didiknya sebagaimana seharusnya seorang murid menghormati dan meneladani gurunya.

  (3) Akhlak terhadap tetangga atau kerabat, mempunyai hak-hak atas diri mereka, dan akhlak harus dijalankan dengan sempurna, berdasarkan dalil berikut ini:

  Firman Allah: (QS. An-Nisa ayat 36)

  

ىَمَتَيلاَو ىَبْرُقلا ىِذِبَّو اًناَسْحِا ِنْيَدلاَولاِبَّو ًءْيَش ِوِب اْوُكِرْشُت َلَْو َللها اوُدُبْعاَو

ِلْيِبَّسلا ِنْباَو ِبِحاَّصلاَو ِبُنُجلا ِراَجلاَو ىَبْرُقلا ىِذ ِراَجلاَو ِنْيِكاَسَملاَو

اًرْوُخَف ًلْاَتْخُم َناَك ْنَم ُّبِحُي َلْ َللهاَّنِا ْمُكُناَمْيَا ْتَكَلَم اَمَو

  Artinya: “Dan berbuat baiklah kepada kedua orang ibu- bapak, kerabat-karib, anak-anak yatim, orang-orang

miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh”.

  e) Akhlak terhadap lingkungan

  Manusia merupakan khalifah di bumi dan hidup ditengah-tengah lingkungan bersama makhluk lain sehingga menjadi kewajiban bersama untuk menjaga lingkungan, terlebih manusia memiliki derajat tertinggi dengan akal dan kemampuan lebih untuk mengelola alam dari banding makhluk lainya.

  Dalam firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 11- 12:

   ْْ َنُحِلْصُم ُنْحَن اَمَّنِا اْوُلاَق ِضْرَلِا يِف اْوُدِسْفُ ت َلْ ْمُهَل َليِقاَذِاَو

   ٍ َنُرُعْشَي َّلْ ْنِكَلَو َنْوُدِسْفُملا ُمُى ْمُهَّ نِا َلَْا

  Artinya: “Dan apabila dikatakan kepada mereka: Janganlah kamu

  membuat kerusakan dimuka bumi, Ingatlah, Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”.

  Manusia wajib berakhlak terhadap lingkungan karena didasarkan beberapa alasan sebagai berikut: (1) Manusia hidup dan mati berada di alam. (2)

  Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjaga kelestarian alam.

  (3) Allah memerintahkan kepada manusia untu mengambi manfaat sebesar-besarnya dari alam, agar kehidupan menjadi makmur.

  (4) Manusia juga berkewajiban untuk mewujudkan kebahagiaan dan kemakmuran diatas muka bumi ini.

4. Tujuan Pendidikan Akhlak

  Menurut Chabib Thoha kegunaan mempelajari akhlak ada dua yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

  a.

  Tujuan umum adalah agar setiap orang memiliki pengertian baik buruknya suatu perbuatan, agar dpat mengamalkanya sesuai ajaran islam dan selalu berakhlakul karimah.

  b.

  Tujuan khusus antara lain: Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia dan beradat kebiasaan yang baik, memantapkan rasa keagamaan pada siswa, membiasakan diri berpegang pada siswa bersikap rela, optimis, percaya diri, menguasai emosi, tahan menderita dan sabar, membimbing siswa ke arah sikap yang sehat yang dapat membantu mereka berinteraksi sosial yang baik, mencintai kebaikan untuk orang lain, suka menolong, sayang kepada yang lemah dan menghargai orang lain, membiasakan siswa bersopan santun dalam berbicara dan bergaul baik di sekolah maupun di luar sekolah, selalu tekun beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah dan bermuamalah yang baik. (Zainuddin, 1999: 135-136)

  Menurut Omar Muhammad Al Thoumy Al Syaibani tujuan pendidikan akhlak adalah menciptakan kebahagiaan dunia dan akhirat, kesempurnaan jiwa, menciptakan kebahagiaan, kemajuan dan keteguhan bagi masyarakat. (Omar Al Thoumy,1992: 346)

  Adapun menurut Muhamma d „Athiyyah Al-Abrasyi menjelaskan tujuan dari pendidikan moral dan akhlak islam adalah membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras kemauan, sopan dalam berbicara dan mulia dalam bertingkah laku dan perangai, bersifat bijaksana, sopan dan beradab, ikhlas, jujur dan suci. Jiwa dari pendidikan islam adalah pendidikan moral dan akhlak (2003: 114).

  Menurut Mahmud Yunus tujuan pendidikan adalah membentuk putra-putri yang berakhlak mulia, berbudi luhur, tutur bahasanya, jujur dalam segala perbuatanya, suci murni hatinya (Mahmud Yunus, 1978: 22).

  Jadi dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan akhlak adalah membentuk peserta didik yang berakhlak mulia, berkemauan keras dan memiliki hati yang suci untuk kebahagiaan didunia dan di akhirat, serta berguna bagi bangsa dan negara.

5. Metode Pendidikan Akhlak

  Metode dalam bahasa Arab dikenal dengan istilah thariqah, yang berarti langkah-langkah strategis mempersiapkan untuk melakukan suatu pekerjaan (Ramayulis, 2004: 155).

  Menurut Miskawaih metode Pendidikan Akhlak yang baik ada dua hal yaitu pertama, kemauan yang sungguh-sungguh. Adanya kemauan secara sungguh-sungguh untuk berlatih secara terus-menerus dan menahan diri ( al-

  „adat wa al-jihad). Kedua, menjadikan pengetahuan dan pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya, yaitu berpengetahuan dan pengalaman berkenaan dengan hukum akhlak yang berlaku sebagai sebab munculnya kebaikan dan keburukan bagi manusia (Heri Gunawan, 2014: 312 ).

  Menurut Al-ghazali proses pendidikan merupakan proses yang menuntut adanya keteladanan dari seorang guru, dan adanya hubungan erat antara guru dengan murid, yang akan mendorong terciptanya metode pengajaran yang amat penting (Heri Gunawan, 2014: 333). unuk mencapai tujuan.

  Untuk mencapai tujuan dalam pelaksanaaan pendidikan akhlak maka ada beberapa metode yang dapat digunakan antara lain metode keteladanan, metode pembiasaan, metode kisah, metode memberi nasehat, metode motivasi dan intimidasi, dan metode persuasi.

  a.

  Metode Keteladanan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia keteladanan kata dasarnya “teladan” yaitu (perbuatan atau barang dan sebagainya) yang patut ditiru dan dicontoh (Arief, Armai. 2002: 117). Dengan demikian metode keteladanan adalah suatu cara dalam pengajaran dengan meniru dan mencontoh dari orang lain. Disekolah gurulah yang akan menjadi contoh para siswa untuk merealisasikan tujuan pendidikan supaya siswa dapat berkembang baik secara fisik maupun mental dan memiliki akhlak yang baik dan benar.

  b.

  Metode Pembiasaan Metode pembiasaan dalam kaitanya dengan pengajaran adalah sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan ajaran agama islam.

  Pembiasaan ini didahului dengan niat kemudian diberikan latihan-latihan dengan suatu norma tertentu kemudian anak disuruh untuk melakukan kegiatan tersebut berkali-kali agar menjadi lain sebagainya.

  c.

  Metode Kisah Kisah-kisah yang terdapat di dalam Al-

  Qur‟an banyak menceritakan para nabi dan Rasul. Dalam ranah pendidikan cerita memiliki daya tarik sendiri bagi anak didik, dimana jika seorang guru bercerita tenang sebuah kisah seorang peserta didik akan mengaktifkan segenap ideranya untuk memperhatikan. Sebab dalam kisah akan menceritakan suatu kejadian dimasa yang lampau, sekarang dan yang sebagainya. Metode ini juga sangat disukai siswa karena sangat mudah dalam pemahaman dan mengambil pelajaraan (ibrah), guru juga dapat menyertakan nasehat-nasehat untuk siswanya dalam Al-

  Qur‟an terdapat ayat yang mengandung metode cerita ini diantaranya:

  .

  نورّكفتي مهّلعل صصقلا صصق اف..

  Artinya: ... Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka

  berpikir . (QS. Al-

  A‟raf ayat 176) d. Metode Memberi Nasehat

  Metode nasehat yang sesuai dengan Al- Qur‟an menggunakan kalimat-kalimat yang menyentuh hati untuk mengarahkan manusia kepada jalan yang benar (Heri, 2014: 271).

  Nasehat hendaknya diulang-ulang agar dapat berpengaruh ke dalam jiwa secara langsung melalui perasaan. Ia menggerakan halnya seorang anak yang selalu mendapat nilai rendah dan diejek teman-temannya, jika seorang guru tidak memberi suatu pengarahan dan pembinaan maka anak tersebut tidak akan bisa berubah.

Dokumen yang terkait

PERAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINAAN AKHLAK SISWA DI SMP ISLAM NGADIREJO TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI

0 0 116

PENGARUH POLA ASUH ORANGTUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SDIT) NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 - Test Repository

0 2 139

PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA KELAS VIII SMPN 7 SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 0 107

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI SMP ISLAM AL-AZHAR 18 KOTA SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 189

IMPLEMENTASI PROGRAM PARENTING DALAM BIDANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP NEGERI 7 SALATIGA TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 202

PENGARUH KETELADANAN ORANG TUA DAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SALAT FARDHU SISWA KELAS VII SMP N 8 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 SKRIPSI

1 3 180

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SUJUD DENGAN MEDIA VIDEO SCRIBE PADA SISWA KELAS VIII D DI SMP NEGERI 5 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018

0 4 127

IMPLEMENTASI PEMBINAAN AKHLAK DALAM MENGATASI KENAKALAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 20162017 SKRIPSI

0 0 116

IMPLEMENTASI KURIKULUM PEMBINAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI RUMAH TAHANAN NEGARA KELAS IIB SALATIGA TAHUN 2018

0 0 66

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2006 (KTSP) DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP IT NIDAUL HIKMAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20172018 (Kajian tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan) SKRIPSI

0 1 163