PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI HAFALAN BACAAN SALAT KELAS II MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA TAHUN AJARAN 2013-2014 - Test Repository
PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PRESTASI HAFALAN BACAAN SALAT KELAS II
MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA
TAHUN AJARAN 2013-2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
IMAM AHMAD SHODIQIN
NIM 11509056
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
2014
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara : Nama : Imam Ahmad Shodiqin NIM : 11509056 Jurusan : Tarbiyah Program Syudi : PGMI
Judul : PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
PRESTASI HAFALAN BACAAN SALAT KELAS II MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA TAHUN AJARAN 2013-2014 Telah kami setujui untuk dimunaqasahkan. latiga, Maret 2014 Pembimbing Drs. Ahmad Sulthoni, M.Pd
SKRIPSI
PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UAPAYA MENINGKATKAN PRESTASI HAFALAN
BACAAN SALAT KELAS III MI MA’ARIF DUKUH SALATIGA TAHUN AJARAN 2013-2014
DISUSUN OLEH
IMAM AHMAD SHODIQIN
NIM : 11509056
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah
Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 1 April 2014 dan telah
dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji : Dr. Imam Sutomo, M.Ag __________________
Sekretaris Penguji : Dra. Siti Zumrotun, M.Ag __________________
Penguji I : Dra. Hj. Lilik Sriyanti, M.Si __________________
Penguji II : Muna Erawati, M.Si __________________
Penguji III : Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd __________________
Salatiga, 7 April 2014Ketua STAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 196701121992031005
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Imam Ahmad Shodiqin NIM : 11509056 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis dari orang lain. Pendapat atau temuan dari orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.Salatiga, 7 April 2014 Yang menyatakan, Imam Ahmad Shodiqin
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTOSiapa yang bersungguh-sungguh, maka ia akan mendapatkan apa yang ia
usahakan”PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tuaku (Mukminan & Siti Aminah), sahabat-sahabat seperjuanganku, para dosen dan dewan guru MI Ma‟arif Dukuh Salatiga
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan lancar. Shalawat serta salam semoga terlimpah kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah membimbing dari jaman kegelaman menuju jaman yang terang benderang ini.
Penulis skripsi dengan judul : PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UAPAYA MENINGKATKAN PRESTASI HAFALAN BACAAN SALAT KELAS II MI MA‟ARIF DUKUH SALATIGA TAHUN AJARAN 2013-2014 ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Tarbiyah program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Semoga skripsi ini dapat berguna bagi penulis pada khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Dalam penyusunan skripsi ini, sudah barang tentu tidak lepas dari berbagai kesulitan dan hambatan. Namun, berkat bimbingan, arahan, serta dorongan dari berbagai pihak, maka skripsi ini dapat penulis selesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku ketua STAIN Salatiga 2.
Bapak Suwardi, M.Pd, Ketua Jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
3. Drs. Sumarno Widjadipa, M. Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtida‟iyah STAIN Salatiga.
4. Bapak Drs. Ahmad Sultoni, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang berharga, sehingaa skripsi ini bisa terwujud.
5. Bapak dan ibu dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di bangku kuliah.
6. Bapak Muhahmmad Muzaki, S.PdI selaku Kepala sekolah MI Ma‟arif Dukuh Salatiga yang telah memberikan ijin guna melakukan penelitian,sehingga peneliti dapat berjalan dengan lancar.
7. Bapak Sulkhani Maimun, S.Pd.I selaku guru kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga, dimana beliau telah membantu penulis terutama dalam hal observasi pelaksanaan penelitian, serta dewan guru MI Ma‟arif Dukuh Salatiga yang telah memberikan informasi atau data penelitian, juga kepada siswa kelas II yang telah banyak membantu.
8. Kedua orang tua, dan semua keluarga penulis yang rela berkorban baik material maupun spiritual.
9. Sahabat-sahabat senasib seperjuangan khususnya S1 PGMI B yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Besar harapan penulis, semoga amal baik tersebut dapat diterima oleh Allah SWT dan mendapat pahala yang sepantasnya. Selain itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi penyempurnaan skripsi ini, hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis.
Salatiga, 12 Maret 2014 Penulis
Imam Ahmad Shodiqin
ABSTRAK
Ahmad, Shodiqin Imam. 2014. Penerapan Metode Drill Sebagai Upaya
Meningkatkan Prestasi Hafalan Bacaan Salat Kelas II MI Ma’arif Dukuh Salatiga Tahun Ajaran 2013-2014.
Kata Kunci : Metode Drill, Prestasi Hafalan Bacaan Salat Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi hafalan bacaan salat dengan metode drill pada siswa kelas II di MI Ma‟arif Dukuh Salatiga. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas II MI Ma‟arif
Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? (2) apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan hafalan bacaan salat kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Adapun langkah-langkah dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilakukan dalam tiga siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan metode drill dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014. Ini dibuktikan dengan hasil dari pengamatan yang mengalami peningkatan dari siklus I yaitu 37% menjadi 47% pada siklus II, dan pada siklus
III menjadi 74%. Begitu juga dari hasil test yang diperoleh pada siklus I dengan rata-rata 63 prosentase ketuntasan mencapai 43%, pada siklus II dengan rata-rata 71 prosentase katuntasan mencapai 68%. Pada siklus III dengan rata-rata 83,5 prosentase mencapai 90%. Ini menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa yang diiringi dengan meningkatnya prestasi siswa.
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................. ii PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI........................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.................................................................. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. v KATA PENGANTAR ............................................................................................... vi ABSTRAK ................................................................................................................. viii DAFTAR ISI .............................................................................................................. ix DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi DAFTAR SKEMA .................................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Rumusan Msalah ........................................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4 E. Definisi Operasional ...................................................................................... 4 F. Metode Penelitian .......................................................................................... 6 G. Hipotesis Tindakan ........................................................................................ 11 H. Sistematika Penulisan Penelitian ................................................................... 12
BAB II KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................... 14 A. Salat ............................................................................................................... 14 B. Metode Latihan (Drill) ................................................................................... 20 C. Prestasi Hafalan Bacaan Salat ....................................................................... 23 D. Hubungan Metode Drill dan Peningkatan Hafalan Bacaan Salat ................. 25 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN ................................................................ 28 A. Deskripsi Awal .............................................................................................. 28 B. Deskripsi Pelaksanaan Per Siklus ................................................................. 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................... 36 A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 36 B. Pembahasan Tiap Siklus ............................................................................... 55 BAB V PENUTUP .................................................................................................... 59 A. Kesimpulan ................................................................................................... 59 B. Saran .............................................................................................................. 59 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL 1.
Tabel 3.1 Daftar Siswa Kelas II MI Ma‟arif Dukuh 2.Tabel 4.1 Nilai Test Pra Siklus 3.Tabel 4.2 Keaktifan Siswa Pra Siklus 4.Tabel 4.3 Prosentase Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Pra Siklus 5.Tabel 4.4 Pengamatan Pada Guru Pra Siklus 6.Tabel 4.5 Nilai Test Siklus I 7.Tabel 4.6 Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I 8.Tabel 4.7 Prosentase Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus I 9.Tabel 4.8 Pengamatan Pada Guru Siklus I 10.Tabel 4.9 Nilai Test Siklus II 11.Tabel 4.10 Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II 12.Tabel 4.11 Prosentase Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus II 13.Tabel 4.12 Pengamatan Pada Guru Siklus II 14.Tabel 4.13 Nilai Test Siklus III 15.Tabel 4.14 Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus III 16.Tabel 4.15 Prosentase Hasil Pengamatan Keaktifan Siswa Siklus III 17.Tabel 4.16 Pengamatan Pada Guru Siklus III 18.Tabel 4.17 Rekapitulasi Nilai Test Pra Siklus, Siklus I, Siklus II, Siklus III 19.Tabel 4.18 Rekapitulasi Keaktifan Perhatian Siswa 20.Tabel 4.19 Rekapitulasi Keaktifan Bertanya Siswa 21.Tabel 4.20 Rekapitulasi Keaktifan Menjawab SiswaDAFTAR SKEMA 1.
Skema 1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salat dalam agama Islam menempati kedudukan yang tak dapat
ditandingi oleh ibadah mana pun. Salat merupakan tiang agama dimana salat tak dapat tegak kecuali dengan itu. Salat adalah ibadah yang pertama diwajibkan oleh Allah dimana perintah itu disampaikan langsung oleh-Nya tanpa perantara, dengan berdialog dengan Rasul-
Nya pada malam Mi‟raj. Salat adalah tiang agama, maka salat menjadi tempat bertumpu dan bergantung bagi amalan-amalan yang lain, yang karenanya jika salat seseorang itu rusak, maka rusaklah pula seluruh amalannya dan sebaliknya jika salatnya itu baik, maka baik pula seluruh amalannya.
Mengingat sebegitu penting ibadah salat bagi manusia hubungannya dengan Allah Ta‟ala. Maka tidak dipungkiri salat harus diajarkan sejak usia dini. Anak-anak, walaupun salat tidak wajib atasnya, tapi patutnya bila orang tua atau gurunya menyuruhnya mengerjakannya bila usianya tujuh tahun, dan memukulnya jika meninggalkan, bila usianya telah sampai sepuluh demikian itu ialah agar ia terbiasa dan terlatih melakukannya bila telah baligh nanti.
Guru sebagai pendidik mempunyai tanggung jawab atas kemampuan salat siswa. Untuk itu sebagai guru harus mengajarkan dan membiasakan salat kepada anak sejak dini. Agar anak terbiasa dan mampu menguasai rukun- rukun yang terdapat dalam salat termasuk bacaan salat. Bacaan dalam salat sangatlah banyak dimana bacaan salat dimulai dari takbir dan diakhiri dengan salam. Hal ini bisa sangat menyulitkan siswa apabila tidak diajarkan sejak dini dan terus menerus. Karena sebab itulah guru harus mempunyai metode atau cara agar di dalam menyampaikan materi bacaan salat anak tidak terlalu susah untuk menghafalkannya.
Metode adalah sekumpulan cara yang digunakan untuk mencapai tujuan. Salah satu metode adalah metode drill, yaitu metode yang digunakan guru untuk mengajarkan dalam upaya menanamkan berbagai kebiasaan atau keterampilan tertentu kepada siswa ( Sholeh Hamid, 2011:216 ). Metode ini bisa digunakan guru dalam materi ini yaitu untuk melatih siswa dalam menguasai bacaan salat. Salah satu kelebihan metode drill adalah siswa dapat membentuk kebiasaan dan menambah keteptan ataupun kecepatan dalam pelaksanaan. Dengan menggunakan metode ini siswa dilatih secara terus menerus sehingga anak terbiasa dengan bacaan salat.
Pada kenyataannya peserta didik kelas II MI Ma‟arif Dukuh belum terbiasa dan tidak mau menjalankan salat karena beberapa faktor, malas belajar yang dikarenakan banyak yang harus dibaca, belum mengetahui bacaan salat sebelumnya, kurangnya antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa merasa bosan ketika pembelajaran berlangsung, kurangnya arahan dan perhatian khusus dari orang tua saat dirumah untuk menjalankan salat.
Dengan menggunakan metode drill maka siswa akan dilatih secara terus menerus dalam melafalkan bacaan salat. Sehingga tanpa disadari, siswa akan hafal dengan sendirinya. Maka dari itu, peneliti melakukan kegiatan berupa penelitian tindakan kelas yang berjudul : PENERAPAN METODE DRILL SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI HAFALAN BACAAN SALAT PADA S
ISWA KELAS II MI MA‟ARIF DUKUH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2013/2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat peneliti rumuskan:
1. Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas
II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014? 2. Apakah penerapan metode drill dapat meningkatkan hafalan bacaan salat kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini sebagai dasar meningkatkan pengetahuan serta merupakan sasaran yang ingin dicapai untuk mengungkapkan hal-hal yang perlu diketahui.
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Untuk meningkatkan keaktifan siswa kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
2. Untuk meningkatkan hafalan bacaan salat kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
D. Manfaat Penelitian
Dengan dilakukannya penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat dalam proses belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Selain itu diharapkan mampu memberi manfaat praktis sebagai berikut: 1.
Setelah metode ini diterapkan siswa diharapkan dapat meningkatkan hafalan bacaan salat sesuai tujuan pembelajaran.
2. Bagi guru dapat menggunakan metode ini dengan materi yang sesuai agar proses pembelajaran menjadi menyenangkan, kreatif, dan anak menjadi aktif.
3. Bagi sekolah semoga penelitian ini dapat dijadikan panduan untuk dapat mengembangkan strategi pembelajaran materi yang lainnya.
E. Definisi Operasional
Supaya penelitian terarah dan tidak jauh menyimpang dari tujuan yang diharapkan maka perlu adanya penegasan istilah yaitu:
1. Metode Drill
Metode drill adalah metode yang digunakan guru untuk mengajar dalam upaya menanamkan berbagai kebiasaan atau ketrampilan tertentu kepada para siswa ( Soleh Hamid, 2011:216 ).
Drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu / untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau ketrampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan ( Sriyono, 1992:112 ).
2. Prestasi hafalan bacaan salat
Menurut Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok.
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang memperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individu maupun kelompok dalam bidang tertentu.
Dalam hal ini, prestasi hafalan bacaan salat berarti nilai yang diperoleh siswa dari usaha menghafalkan bacaan salat mulai dari niat sampai dengan salam. Ini ditandai dengan diperolehnya nilai siswa melebihi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 65.
Keberhasilan siswa untuk mencapai prestasi sangat ditentukan oleh besar kecilnya semangat belajar siswa itu sendiri. Pada pembelajaran Fiqih dengan materi salat diharapkan siswa mampu melafalkan bacaan- bacaan salat, mempraktikkan gerakan-gerakan salat dengan benar, dan mempraktikkan salat dengan sempurna ( Silabus PAI MI Ma‟arif, 2012:5 ). Pada penelitian ini peneliti hanya berfokus meneliti pada materi melafalkan bacaan-bacaan salat, yaitu melingkupi niat salat, doa iftitah, bacaan surat al-fatihah, bacaan surat pendek, bacaan doa rukuk, bacaan doa I‟tidal, bacaan doa sujud, bacaan doa duduk di antara dua sujud, bacaan doa takhiyat dan salam.
F. Metode Penelitian
Untuk membantu dalam penelitian ini, ketetapan penggunaan metode sangat penting untuk mendapatkan hasil yang valid dan sesuai dengan objek permasalahan yang akan diteliti. Peneliti mengambil beberapa hal untuk dijadikan landasan dalam pelaksanaan penelitian yaitu:
1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action Reseach
(CAR) yang mempunyai arti tindakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas (Arikunto, 2008:39).
2. Subjek Penelitian Dalam hal ini peneliti melakukan penelitian dengan subjek sebagai berikut:
Subjek penelitian yaitu semua siswa kela s II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga yang berjumlah 19 siswa.
3. Langkah-langkah Dalam penelitian ini terdapat empat tahap atau langkah kegiatan, diantaranya: perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut uraian keempat tahapan tersebut: a.
Perencanaan ( Planning ) Adapun tindakan yang direncanakan oleh peneliti adalah :
1) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
2) Membuat lembar pengamatan sebagai pedoman atas pembelaran
3) Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah anak didik mampu mangikuti pembiasaan dengan baik.
b.
Tindakan ( Action ) Setelah membuat perencanaan peneliti melakukan tindakan dengan observasi terhadap proses belajar mengajar untuk mengetahui perubahan yang terjadi dari tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini mengacu pada RPP yang telah di persiapkan.
c.
Pengamatan Selama proses pembelajaran peneliti melakukan pengamatan pada keaktifan siswa dan pengamatan pada guru yaitu mencatat hal- hal yang terjadi pada saat tindakan berlangsung. Agar penelitian ini lebih objektif maka peneliti meminta bantuan kepada guru yang lain.
Berkaitan dengan tolok ukur yang dipakai dalam pelaksanaan pengamatan keaktifan siswa, maka kriteria yang dipakai yaitu siswa aktif dan mampu menghafal bacaan salat. Sedangkan tolok ukur yang dipakai dalam pengamatan pada guru yaitu: (1) pemberian motivasi siswa, (2) pengelolaan waktu dan kelas, (3) cara penyampaian materi, dan (4) penerapan metode. d.
Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil kegiatan belajar mengajar pada setiap siklus. Kegiatan belajar mengajar dinilai baik apabila mencapai terget yang direncanakan. Hal ini dapat dilihat dari data-data penelitian yang telah dihimpun pada tahap pengamatan.
Kemudian ditarik kesimpulan dengan temuan terjadinya peningkatan atau tidak untuk selanjutnya diputuskan perlunya siklus berikutnya.
Dengan penjelasan empat langkah atau tahap diatas merupakan serangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam siklus penelitian tindakan kelas ( PTK ). Dalam setiap siklus, tahapan dirancang dengan melalui tahapan pengamatan, perencanaan, tindakan, dan refleksi.
Penelitian tindakan kelas ( PTK ) bisa terdiri dari dua siklus atau lebih tergantung dalam implementasinya. Dibawah ini akan dijelaskan model masing-masing tahapan sebagai berikut:
Tahap penelitian tindakan kelas
Permasalahan Perencanaan Tindakan
Siklus I Pengamatan/
Refleksi
pengumpulan Permasalahan dataa baru hasil refleksiTindakan Perencanaan Siklus II
Pengamatan/
Refleksi
pengumpulan dataaApabila Permasalahan Dilanjutkan ke belum siklus berikutnya terselesaikan
Tahap penelitian tindakan kelas ( Arikunto, 2008:74 ).
4. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Lembar pengamatan b.
Lembar rencana pembelajaran 5. Tekhnik Pengumpulan Data a.
Dokumentasi Dokumentasi dapat diartikan sebagai kumpulan data yang berbentuk tulisan, sedang dalam arti luas dokumentasi berupa foto, dll
( Arikunto, 2005:64 ). Dokumentasi digunakan untuk memperoleh daftar siswa MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
b.
Tes Tes digunakan untuk mengetahui prestasi hafalan bacaan salat siswa MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaan 2013/2014.
c.
Observasi Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan pencatatan dngan sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki ( Nawawi, 2003:16 ). Observasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kelemahan dan kelebihan pembelajaran berkaitan dengan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan salat, khususnya tingkat hafalan bacaan salat.
6. Analisa Data
Langkah selanjutnya setelah dilakukan pengumpulan data adalah melakukan analisa data untuk memberikan gambaran yang luas dalam penelitian. Berikut analisa data yang digunakan: a.
Analisa dengan menggunakan tes praktek salat, untuk mengukur hafalan bacaan salat siswa b.
Statistik diskriptif untuk mengukur perbandingan hasil tes per siklus.
G. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Hipotesis Tindakan
Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus diuji kebenarannya secara empirik ( Alfred, 2010:98 ). Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah: a.
Metode drill dapat meningkatkan hafalan bacaan salat siswa kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
b.
Metode drill dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas II MI Ma‟arif Dukuh Salatiga tahun pelajaran 2013/2014.
2. Indikator Keberhasilan Prestasi
Indikator keberhasilan prestasi merupakan kompetensi dasar secara spesifik yang dapat dijadikan ukuran untuk mengetahui keterampilan tujuan dari hipotesis tindakan. Adapun indikator keberhasilan prestasi dalam penelitian ini adalah meningkatkan ketuntasan belajar siswa yang ditandai dengan: a.
Nilai siswa melebihi kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan yaitu 65. Siswa dapat dikatakan tuntas belajar apabila nilai lebih dari 65 dan dikatakan belum tuntas apabila nilai kurang dari 65. Untuk mengetahui nilai siswa, peneliti menyajikan 10 soal lesan, yang masing-masing soal bernilai 10 poin.
b.
Lebih dari 60% siswa aktif dalam pembelajaran yaitu aktif memperhatikan (mengikuti proses pembelajaran dengan baik), bertanya (berani mengengemukakan pendapat atau menanyakan hal yang belum paham) dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru mengenai bacaan salat membuktikan bahwa siswa telah memahami materi pembelajaran dengan baik, tertarik pada materi pembelajaran, dan memiliki daya ingat yang baik.
H. Sistematika Penulisan Penelitian
Untuk mempermudah dan memperjelas gambaran dalam memahami skripsi maka perlu ada sistematika penulisan skripsi sebagai berikut:
1. Bagian awal Halaman sampul, lembar logo, halaman judul lembar persetujuan, pengesahan naskah skripsi, pernyataan keaslian tulisan, motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar bagan, dan daftar lampiran.
2. Bagaian inti
BAB I Pendahuluan, berisi halaman sampul, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, hipotesis, dan sistematika penulisan penelitian.
BAB II Kajian pustaka BAB III Pelaksanaan Penelitian, pada bab ini berisi deskripsi awal, pelaksanaan siklus I ( rencana, pelaksanaan, pengamatan / pengumpulan data, analisa data dan refleksi ), pelaksanaan siklus II dan siklus III.
BAB IV Hasil penelitian dan pembahasan, berisi pembahasan tiap siklus. BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, saran- saran, yang berhubungan dengan pihak-pihak dari subjek penelitian.
3. Bagian akhir meliputi: daftar pustaka, lampiran dan riwayat hidup
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Salat 1. Pengertian Salat Asal makna salat menurut bahasa Arab ialah “doa” tetapi yang
dimaksud di sini adalah “ibadat yang tersusun dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam” (Sulaiman Rasjid, 2005:53 ).
Sayyid Sabiq dalam bukunya salat ialah ibadat yang terdiri dari perkataan dan perbuatan tertentu yang dimulai dengan takbir bagi Allah Ta‟ala dan disudahi dengan memberi salam ( Sayyid Sabiq, 1973:205 ).
Dalam bahasa Arab, perkataan “salat” digunakan untuk beberapa arti. Diantaranya di gunakan untuk arti “do‟a” seperti firman allah yang terdapat dalam al-
Qur‟an surat (9) At-Taubah, ayat 103; digunakan untuk arti “rahmat” seperti dalam firman Allah dalam Qur‟an surat Al-Ahzab, ayat 43 dan 56. Dalam istilah ilmu fiqh, salat adalah salah satu macam atau bentuk ibadah yang diwujudkan dengan melakukan perbuatan- perbuatan tertentu disertai dengan ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat- syarat tertentu pula. Digunakannya istilah “salat” bagi ibadah ini, adalah tidak jauh berbeda dari arti yang digunakan oleh bahasa di atas, karena di dalamnya mengandung do‟a-do‟a, baik yang berupa permohonan rahmat, ampunan dan lain sebagainya ( Tim penyusun IAIN, 1983:79 ).
Jadi dapat kita simpulkan salat adalah berhadap hati kepada Allah sebagai ibadat dalam bentuk beberapa perkataan dan pebuatan yang dimulai dari takbir dan di akhiri dengan salam serta menurut rukun yang telah ditentukan.
Tujuan pembelajaran pada materi salat untuk kelas II adalah siswa diharapkan mampu melafalkan bacaan-bacaan salat, mempraktikkan gerakan-gerakan salat dengan benar, dan mempraktikkan salat dengan sempurna ( Silabus PAI MI Ma‟arif, 2012:5 ). Adapun dalam penelitian ini akan dititikberatkan kepada tujuan yang pertama yaitu melafalkan bacaan-bacaan salat. Untuk mengetahui prestasi hafalan bacaan salat siswa, peneliti menggunakan test untuk mengetahui prestasi siswa dengan soal yang melingkupi niat salat, doa iftitah, bacaan surat al-fatihah, bacaan surat pendek, bacaan doa rukuk, bacaan doa I‟tidal, bacaan doa sujud, bacaan doa duduk di antara dua sujud, bacaan doa takhiyat dan salam.
2. Dalil yang Mewajibkan Salat
Salat menempati kedudukan yang tak dapat ditandingi oleh ibadat mana pun. Ia merupakan tiang agama dimana ia tak dapat tegak kecuali dengan itu. Dalam al-
Qur‟an juga banyak terdapat ayat-ayat yang mewajibkan salat antara lain. a.
Surat Al-Baqarah:43
“dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta
orang- orang yang ruku’ (Q.S Al-Baqarah: 43).
b.
Surat Al-Ankabut:45 ….
….
“….dirikanlah salat, sesungguhnya salat itu mencegah dari
(perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar ”. (Q.S. Al-Ankabut : 45).
3. Bacaan dalam Salat a.
Membaca niat salat Contoh niat salat subuh b.
Membaca Takbiratul ihram ( Allahu Akbar )
ُزٌبْكٌا ُ ه ٌاَلل c.
Membaca doa Iftitah رً ٍْبِ ٌ ٌّ رً ٌزْ ُ اَلل ٌى ٌلْبُ ٌّ ارًزٍْبِ ٌك بِ بِ ُ ْوٌلااٌّ ارًزٍْبِبٌك زٌبْكٌ ٌاَلل .
ٌهٌّ رًوبِلْسُه رًفٍْبٌٌِح ٌضْرٌلأاٌّ بِتاٌٌْو ساا ٌزٌطٌف ْيبِذ لبِا ًٌبِِْجٌّ ُتِْ جٌّ يٍْبِكبِزْشُواا ٌيبِه ًٌٌ . ِّبٌر بِ بِ ًبِت ٌوٌهٌّ ٌي ٌٍْلٌهٌّ ًْبِ ُسًٌُّ ًبِتٌ ٌ ىبِإ يرًٍبِوبِلْسُواا ٌيبِه ًٌٌ ٌّ ُتْزبِهُ ٌكبِاٌذبِ ٌّ ٌَُا ٌكٌْبِزٌش ٌلا يٍْبِوٌا ٌعاا
.
d.
I‟tidal
Duduk antara dua sujud
3
i.بٍِبِ ْوٌلبِ ٌّ ٌىلْعٌلاْا ٌىِّ ٌر ٌى ٌلْبُ
Sujud
ُ ْعٌ ٍءًٌْش ْيبِه ٌتْعبِش ٌهُءْلبِهٌّ بِتاٌٌْو ساا ُءْلبِه ُ ْوٌلاْا ٌكٌا ٌٌ ٌر h.
setelah itu membaca :
ٌٍُ بِوٌح ْيٌوبِا ُ هاَلل ٌعبِوٌ
3 g.
Surat Fatihah
بٍِبِ ْوٌلبِ ٌّ بِنٍْبِظٌعا ٌا ًٌه ٌزًٌ ٌلْبُ
Membaca doa ruku
f.
Maa‟uun
Bacaan surat pendek selain surat al-Fatihah Contohnya surat al-
e.
ٌعّ ْىبًِبِ ُْاٌّ ْىبٌِْقُسْراٌّ ْىبٌِْعٌفْراٌّ ْىبًِْزُبْجاٌّ ْىبٌِْوٌحْراٌّ ْىبِاْزبِفْغا ِّبٌر ْىٌٌِّع ُفْعاٌّ ْىبٌِبِف x x j.
Tahiyat awal dan akhir k.
Membaca salam ( Rasyid, 1976:82-83 ).
بِ هاَلل ُتٌوْحٌرٌّ ْنُ ٍْلٌع ُم ٌ ساٌا 4.
Syarat-syarat wajib salat Syarat-syarat yang mendahului salat dan wajib dipenuhi oleh seseorang yang hendak mengerjakannya, dengan ketentuan apabila seseorang itu tidak memenuhi salah satu dari yang ditetapkan maka tidak sah salatnya. Syarat-syarat salat adalah sebagai berikut: a.
Beragama Islam Dengan syarat ini, maka orang kafir tidak wajib mengerjakan salat, karena mendahulukan dua kalimat syahadat adalah syarat dalam perintah wajib salat. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya:
“Aku telah diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tidak ada Illah (yang berhak disembah) selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan salat dan menunaikan zakat.” b.
Suci daripada haidh ( kotoran ) dan nifas Sabda Rasulullah s.a.w. yang artinya: kata beliau kepada
Fatimah binti Abi Hubaisy :”Apabila datang kotoran tinggalkanlah sembahyang”. Riwayat Bukhari. Telah diterangkan bahwa nifas ialah kotoran yang berkumpul tertahan sewaktu perempuan hamil. (Rasjid, 1976:75 ).
c.
Baligh dan berakal Dapat diketahui umur dewasa seseorang itu dengan salah satu tanda yang berikut ini: 1)
Cukup umur 15 tahun 2)
Bermimpi yang menyebabkan keluarnya mani 3)
Mulai keluar haidh bagi perempuan 5. Syarat-syarat sah salat a.
Suci dari hadats besar dan hadats kecil Hadats besar contohnya orang junub, nifas dan setelah melahirkan, bersucinya dengan mandi. Hadas kecil adalah segala hal
yang mewajibkan berwudlu sebagai syarat sah dalam melakukan sholat.
b.
Suci badan, pakaian dan tempat daripada najis c. Menutup „aurat d.
Mengetahui waktu salat e. Menghadap kiblat ( Ka‟bah )
6. Yang membatalkan salat
Salat itu batal ( tidak sah ) apabila salah satu syarat rukunnya tidak dilaksanakan, atau ditinggalkan dengan sengaja.
Dan salat itu batal dengan hal-hal yang seperti tersebut di bawah ini: a.
Berhadats b.
Terkena najis yang tidak dimaafkan c. Berkata-kata dengan sengaja walaupun dengan satu huruf yang memberikan pengertian d.
Terbuka auratnya e. Mengubah niat, misalnya ingin memutuskan salat f. Makan atau minum meskipun sedikit g.
Bergerak berturut-turut tiga kali seperti melangkah atau berjalan sekali h.
Membelakangi kiblat i. Menambah rukun yang berupa perbuatan, seperti ruku‟ dan sujud j. Tertawa terbahak-bahak k.
Mendahului imamnya dua rukun l. Murtad, artinya keluar dari Islam ( Moh Rifa‟I, 1998:36 ).
B. Metode Latihan ( Drill ) 1.
Pengertian Metode Drill Metode adalah sekumpulan data yang digunakan untuk mencapai tujuan. Merupakan cara yang digunakan guru dalam memberlajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman belajar siswa tetapi satu dengan yang lain saling menunjang.
Drill adalah latihan dengan praktek yang dilakukan berulang kali atau kontinyu / untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan praktis tentang pengetahuan yang dipelajari. Lebih dari itu diharapkan agar pengetahuan atau ketrampilan yang telah dipelajari itu menjadi permanen, mantap dan dapat dipergunakan setiap saat oleh yang bersangkutan ( Sriyono, 1992:112 ).
Latihan atau drill ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau ketrampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari ( Roestiyah, 1985:125 ).
Drill, yaitu metode yang digunakan untuk mengajarkan dalam upaya menanamkan berbagai kebiasaan atau ketrampilan tertentu kepada siswa ( Sholeh Hamid, 2011:216 ).
Metode drill adalah metode yang praktis, mudah dilakukan serta teratur melaksanakannya membina anak dalam meningkatkan penguasaan ketrampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna ( Roestiyah, 1985:125 ).
Dari beberapa definisi diatas maka dapat diambil suatu pengertian bahwa metode latihan / drill adalah tekhnik praktek yang dilakukan dengan cara berulang-ulang dan sungguh-sungguh untuk mendapatkan keterampilan dan ketangkasan tertentu kepada siswa.
Dengan demikian, semakin sering siswa tersebut banyak latihan maka akan semakin mudah mempelajari suatu materi yang diajarkan oleh guru. Dalam hal ini materi bacaan salat yang semuanya menggunakan bahasa Arab akan lebih mudah dihafalkan oleh para siswa.
Metode drill ini tepat untuk memperoleh kecakapan memoris contohnya mengucapkan kata-kata, tanya jawab, pemakaian tata bahasa yang tepat dalam pengajaran bahasa asing ( Sriyono, 1992:112 ).
2. Langkah-langkah untuk latihan a.
Sesuatu yang dilatihkan harus berarti, menarik dan dihayati murid sebagai kebutuhannya.
b.
Sebelum latihan dilaksanakan, perlu diketahui lebih dahulu arti da kegunaan latihan serta perlunya diadakan latihan.
c.
Latihan hendaklah diberikan mulai dari dasar atau dari permulaan.
d.
Materi yang telah diberikan supaya selalu diulangi, dipakai, ditamrihkan dan ditanyakan (murid selalu ditagih).
e.
Latihan hendaklah diberikan secara sistematis, tertib dan tidak loncat- loncat. f.
Guru hendaklah pandai membuat bermacam-macam latihan agar murid tidak jemu atau bosan.
g.
Guru janganlah mudah melangkah ke pelajaran berikutnya sebelum pelajaran yang terdahulu memahami benar.
h.
Latihan yang diberikan secra perorangan akan lebih baik daripada latihan bersama. Sebab, dengan perorangan guru dapat mengetahui kemajuan siswanya, memudahkan mengontrol dan mengoreksi. Latihan yang diberikan secara bersama harus diikuti dengan latihan individu. i.
Latihan hendaklah diselenggarakan dalam suasana yang menyenangkan. Jangan diberikan dalam suasana yang penuh ketegangan dan ketakutan ( Sriyono, 1992:113 ).
3. Kelebihan metode drill
Adapun beberapa kelebihan metode latihan yang diterapkan dalam pengajaran adalah: a.
Siswa dapat mempeoleh kecakapan motoris, seperto menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat ( Sholeh Hamid, 2011:216 ).
b.
Siswa dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan ataupun kecakapan dalam pelaksanaan.
c.
Adanya pengawasan, bimbingan dan koreksi yang segera diberikan oleh guru memungkinkan murid untuk segera melakukan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahannya. Dengan demikian juga akan menghemat waktu belajarnya.
d.
Pengetahuan atau keterampilan siap yang telah terbentuk sewaktu- waktu dapat dipergunakan dalam keperluan sehari-hari, baik untuk keperluan studi maupun untuk bekal hidup ( Sriyono, 1992;114 ).
4. Kelemahan metode drill
Berikut beberapa kekurangan pada penggunaan metode drill: a.
Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena ini lebih banyak dibawa pada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
b.
Terkadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang akan membuat siswa bosan karena monoton ( Sholeh Hamid, 1992:217 ).
c.
Latihan yang terlampau berat akan menimbulkan perasaan benci, baik kepada mata pelajaran maupun kepada gurunya.
d.
Latihan yang dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan dalam suasana yang serius mudah sekali menimbulkan kebosanan dan kejengkelan. Akhirnya anak enggan berlatih dan malas atau mogok belajar ( Sroyono, 1992:114 ).
C. Prestasi hafalan bacaan salat
Menurut sardiman A.M (2001:46) “Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. Sedangkan pengertian prestasi menurut A. Tabrani (1991:22) “Prestasi adalah kemampuan nyata (actual ability) yang dicapai individu dari satu kegiatan atau usaha”. ( ). Menurut Djamarah prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok. ( Djamarah, 1997:94 ). Prestasi adalah hasil yang telah dicapai atau dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb ).
Dapat disimpulkan prestasi hafalan bacaan salat yaitu hasil yang telah dicapai melalui suatu usaha untuk bisa menghafalkan dalam hal ini bacaan salat mulai dari niat sampai dengan salam. Sehingga siswa mendapatkan hasil yang berupa nilai sesuai dengan kemampuannya. Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan acuan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan siswa. Kriteria paling rendah untuk menyatakan siswa mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
Konsep ketuntasan belajar didasarkan pada konsep pembelajaran tuntas. Penguasaan penuh ini dapat dicapai apabila siswa mampu menguasai materi tertentu secara menyeluruh yang dibuktikan dengan hasil belajar yang baik pada materi tersebut. Factor-faktor yang mempengaruhi penguasaan penuh, yaitu: (1) bakat untuk mempelajari sesuatu, (2) mutu pengajaran, (3) kesanggupan untuk memahami pengajaran, (4) ketekunan, (5) waktu yang tersedia untuk belajar ( Nasution, 1982:38 dalam ). kelima faktor tersebut perlu diperhatikan guru, ketika melaksanakan pembelajaran tuntas. Sehingga siswa dapat prestasi belajar sesuai kriteria yang telah ditetapkan.
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Jumlah KKM yang ditetapkan antara mapel yang satu dengan mapel yang lain berbeda-beda, hal ini disebabkan adanya kriteria-kriteria tertentu dalam bentuk prosentase berkisar antara 0-100. Idealnya, KKM untuk mata pelajaran Fiqih berkisar 65, dan sekolah dapat menetapkan dibawah maupun diatas kriteria ideal sesuai dengan hasil akhir perhitungan kriteria penetapan KKM.