Pengembangan alat peraga ala Montessori untuk keterampilan geometri matematika kelas III SDN Tamanan I Yogyakarta - USD Repository

  PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ALA MONTESSORI UNTUK KETERAMPILAN GEOMETRI MATEMATIKA KELAS III SDN TAMANAN I YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh: Mukti Sari Putri NIM: 091134074

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

  PENGEMBANGAN ALAT PERAGA ALA MONTESSORI UNTUK KETERAMPILAN GEOMETRI MATEMATIKA KELAS III SDN TAMANAN I YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

  Oleh: Mukti Sari Putri NIM: 091134074

  PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013

  HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

  HALAMAN PENGESAHAN

  HALAMAN PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Tuhan Yesus yang selalu menunjukkan jalan terbaik dan menyertaiku.

  2. Bapak dan ibu tersayang yang selalu memberikan doa, kasih sayang, dan dukungan kepada saya.

  3. Teman spesial tercinta yang selalu memberi semangat dan doa kepada saya.

  4. Teman-teman seperjuanganku PGSD’09.

  5. Almamaterku.

  HALAMAN MOTTO Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.

  (Mazmur 119:105) Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada

  Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

  (Filipi 4:6) PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  PERNYATAAN PERSETUJUAN

  ABSTRAK Putri, Mukti Sari. (2013). Pengembangan alat peraga ala Montessori untuk keterampilan geometri matematika kelas III SDN Tamanan I Yogyakarta.

  Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata Dharma. Kata kunci: metode penelitian pengembangan, metode Montessori, alat peraga Montessori, keterampilan geometri, Matematika.

  Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran di Sekolah Dasar mempermudah siswa memahami konsep serta membuat pembelajaran lebih aktif dan menyenangkan karena membuat siswa lebih tertarik terhadap pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan alat peraga Montessori yang berkualitas untuk pembelajaran matematika keterampilan geometri kelas III SD semester genap. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini mengadopsi metode Montessori karena kelebihannya yang terletak pada prinsip alat peraga Montessori yang meliputi (1) menarik, (2) bergradasi, (3) memiliki pengendali kesalahan, (4) membelajarkan siswa secara mandiri, dan (5) kontekstual. Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IIIA SDN Tamanan I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 pada bulan Januari sampai April 2013.

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Di akhir penelitian ini dilakukan uji coba lapangan terbatas. Prosedur pengembangan ini melalui empat tahap, yakni (1) kajian standar kompetensi dan materi pembelajaran, (2) analisis kebutuhan dan pengembangan perangkat pembelajaran, (3) produksi alat peraga Montessori untuk pembelajaran geometri, (4) validasi dan revisi produk, hingga menjadi prototipe pengembangan alat peraga untuk keterampilan geometri Matematika kelas III semester genap.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian dari pakar pembelajaran matematika, pakar alat peraga matematika, guru kelas III SDN Tamanan I, dan siswa kelas IIIA SDN Tamanan I memperoleh rerata skor 4,4 dan termasuk kategori “sangat baik”. Dengan demikian, alat peraga yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik untuk digunakan dalam pembelajaran matematika keterampilan geometri kelas III semester genap.

  ABSTRACT Putri, Mukti Sari. (2013). Developing a set of Montessori geometry materials for

  rd the 3 grade students of Tamanan I Primary School, Yogyakarta. A Thesis.

  Yogyakarta: Primary School Teacher Education Study Program, Sanata Dharma University. Keyword: research and development method, Montessori method, Montessori materials, geometry skill, mathematics.

  Media used in Primary School help students understand abstract concepts and make learning more active and fun because the students are interested in the learning process. The purpose of this research is to develop Montessori geometry

  rd

  materials for 3 grade students. The developed product adopted the Montessori’s method and was designed based on the four principals of Montessori’s materials namely: 1) attractive, 2) gradual, 3) auto-correction, and 4) auto-education. The research added another criterion – contextual into the foundation. This research

  rd

  was conducted on a group of 3 graders at Tamanan I Primary School, Yogyakarta during the second term in the academic year of 2012/2013.

  This research employed the Research and Development method (R & D) and a limited trial of the prototype was conducted at the end of this research. The development procedures took four steps: 1) examining the competency standard and the math concept, 2) analysis the students’ needs, 3) producing the Montessori geometry materials, and 4) validating and revising the prototype.

  The product’s quality assessment from a couple of experts in Math education, the class teacher and the group of students obtained a mean score of 4.4 in a scale of 5 which falls under the category of “very good”. In conclusion, the set of Montessori materials developed has excellent quality and was ready for a wider trial.

  PRAKATA Puji syukur peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan berkat-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Karena itu, pada kesempatan ini perkenankanlah peneliti menyampaikan ucapan terima kasih dengan hati yang tulus kepada:

  1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A. selaku Kaprodi PGSD sekaligus pembimbing I yang telah membimbing peneliti dengan penuh kebijaksanaan sehingga penulisan ini dapat selesai.

  3. E. Catur Rismiati, S.Pd., M.A., Ed. D. selaku Wakaprodi PGSD.

  4. Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A. selaku pembimbing II yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan dengan penuh kesabaran.

  5. Srini Supriyanti, S.Pd. SD. selaku Kepala SDN Tamanan I Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolah.

  6. S. K. Mawati, S.Pd. SD. selaku guru kelas IIIA SDN Tamanan I yang telah berpartisipasi dan memberikan bantuan selama penelitian di sekolah.

  7. Veronika Fitri Rianasari, M.Si. selaku pakar pembelajaran matematika yang telah memberikan kontribusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini.

  8. Andri Anugrahana, M.Pd. selaku pakar alat peraga matematika yang juga telah memberikan kontribusi dan bantuan dalam penelitian pengembangan ini.

  9. Seluruh siswa kelas IIIA SDN Tamanan I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 yang telah bekerjasama dengan peneliti selama penelitian berlangsung.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................ v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................ vii ABSTRAK ....................................................................................................... viii ABSTRACT........................................................................................................ ix PRAKATA ......................................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................... xii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xvi DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xviii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

  1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4

  1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 5

  1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................... 5

  1.5 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan ................................................... 5

  1.6 Definisi Operasional ................................................................................. 6

  BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 8

  2.1 Kajian Pustaka .......................................................................................... 8

  2.1.1 Pembelajaran Montessori .......................................................................... 8

  2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Montessori ........................................................ 8

  2.1.1.2 Tahap Perkembangan Anak ...................................................................... 9

  2.1.2 Alat Peraga Montessori............................................................................. 9

  2.1.2.1 Pengertian Alat Peraga ............................................................................. 9

  2.1.2.2 Pengertian Alat Peraga Montessori ........................................................ 10

  2.1.2.3 Ciri-Ciri Alat Peraga Montessori ............................................................ 11

  2.1.3 Keterampilan Geometri dalam Matematika ............................................. 13

  2.1.3.1 Pengertian Keterampilan Geometri ......................................................... 13

  2.1.3.2 Tujuan Keterampilan Geometri ............................................................... 13

  2.1.4 Kajian Penelitian yang Relevan .............................................................. 14

  2.1.4.1 Penelitian tentang Alat Peraga Matematika ............................................. 14

  2.1.4.2 Penelitian tentang Pengembangan Pembelajaran Montessori................... 15

  2.2 Kerangka Berpikir .................................................................................. 17

  2.3 Hipotesis ................................................................................................ 19

  BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 20

  3.1 Jenis Penelitian ........................................................................................... 20

  3.2 Setting Penelitian ........................................................................................ 20

  3.2.1 Objek Penelitian ....................................................................................... 20

  3.2.2 Subjek Penelitian ...................................................................................... 20

  3.2.3 Lokasi Penelitian ...................................................................................... 21

  3.2.4 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 21

  3.3 Prosedur Pengembangan ............................................................................. 21

  3.4 Uji Validasi Produk ..................................................................................... 26

  3.4.1 Uji Validasi Ahli ....................................................................................... 26

  3.4.2 Uji Validasi Produk dengan Uji Coba Lapangan Terbatas ......................... 26

  3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................... 26

  3.5.1 Jenis Data ................................................................................................. 26

  3.5.2 Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 27

  3.5.2.1 Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................................ 27

  3.5.2.2 Instrumen Validasi Ahli .......................................................................... 27

  3.5.2.3 Instrumen Validasi Produk dengan Uji Coba Lapangan Terbatas ............ 28

  3.6 Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 29

  3.6.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................... 29

  3.6.2 Validasi Ahli............................................................................................. 29

  3.6.3 Validasi Produk dengan Uji Coba Lapangan Terbatas ............................... 30

  3.7 Teknik Analisis Data ................................................................................... 30

  3.7.1 Analisis Kebutuhan ................................................................................... 30

  3.7.1.1 Kuesioner ............................................................................................... 30

  3.7.2 Analisis Validasi Produk ........................................................................... 31

  3.7.2.1 Kuesioner ............................................................................................... 31

  3.7.2.2 Tes ......................................................................................................... 32

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 33

  4.1 Kajian Standar Kompetensi dan Materi Pembelajaran ................................. 33

  4.2 Analisis Kebutuhan dan Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................ 33

  4.2.1 Data Analisis Kebutuhan Siswa Berdasarkan Kuesioner ........................... 34

  4.2.2 Data Analisis Kebutuhan Guru Berdasarkan Kuesioner ............................. 34

  4.2.3 Pengembangan Perangkat Pembelajaran ................................................... 35

  4.3 Produksi Alat Peraga Montessori untuk Pembelajaran Geometri ................. 35

  4.3.1 Rak 1 ........................................................................................................ 37

  4.3.2 Rak 2 ........................................................................................................ 37

  4.3.3 Rak 3 ........................................................................................................ 37

  4.3.4 Rak 4 ........................................................................................................ 37

  4.3.5 Rak 5 ........................................................................................................ 37

  4.3.6 Kartu Soal ................................................................................................. 38

  4.3.7 Lembar Kerja ............................................................................................ 38

  4.3.8 Album Pembelajaran ................................................................................. 38

  4.4 Validasi dan Revisi Produk ......................................................................... 38

  4.4.1 Deskripsi Validasi Pakar Pembelajaran Matematika .................................. 40

  4.4.2 Deskripsi Validasi Pakar Alat Peraga Matematika ..................................... 41

  4.4.3 Deskripsi Validasi Guru Kelas IIIA .......................................................... 42

  4.4.4 Revisi Produk ........................................................................................... 42

  4.4.5 Data Uji Coba Lapangan Terbatas ............................................................. 43

  4.4.5.1 Kuesioner ............................................................................................... 44

  4.4.5.2 Tes ......................................................................................................... 44

  4.4.6 Penilaian Akhir ......................................................................................... 46

  4.4.6.1 Guru Kelas IIIA ...................................................................................... 46

  4.4.6.2 Siswa Kelas IIIA .................................................................................... 47

  4.4.6.3 Peneliti ................................................................................................... 47

  BAB V PENUTUP ........................................................................................... 48

  5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 48

  5.2 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 48

  5.3 Saran ........................................................................................................... 49 DAFTAR REFERENSI ................................................................................... 50 LAMPIRAN ..................................................................................................... 53

  DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Literature Map Penelitian yang Relevan ............................................ 17Bagan 3.1 Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Sugiyono ................ 21Bagan 3.2 Model penelitian dan pengembangan Borg dan Gall .......................... 22Bagan 3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan ................................................... 25

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

  Menurut Sukardjo .............................................................................. 31

Tabel 4.1 Konversi Data Kuantitatif ke Data Kualitatif Skala Lima

  Menurut Sukardjo .............................................................................. 39

Tabel 4.2 Kriteria Skor Skala Lima .................................................................... 40Tabel 4.3 Komentar Pakar Pembelajaran Matematika dan Tindak Lanjut ........... 41Tabel 4.4 Hasil Pretest dan Posttest ................................................................... 45Tabel 4.5 Perolehan Skor Validasi Produk ......................................................... 46

  DAFTAR LAMPIRAN

  1. Lampiran 1. Instrumen Analisis Kebutuhan ................................................... 54

  1.1 Kisi-Kisi Kuesioner Analisis Kebutuhan ..................................................... 54

  1.2 Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Siswa ................................................ 54

  1.3 Rekapitulasi Hasil Analisis Kebutuhan Siswa.............................................. 56

  1.4 Kuesioner Analisis Kebutuhan untuk Guru .................................................. 58

  2. Lampiran 2. Instrumen Validasi Ahli ............................................................. 61

  2.1 Kisi-Kisi Kuesioner Validasi Ahli ............................................................... 61

  2.2 Kuesioner untuk Pakar Pembelajaran Matematika ....................................... 62

  2.3 Kuesioner untuk Pakar Alat Peraga Matematika .......................................... 64

  2.4 Kuesioner untuk Guru ................................................................................. 66

  3. Lampiran 3. Uji Coba Lapangan Terbatas dengan Tes ................................... 68

  3.1 Kisi Kisi Soal Tes Matematika .................................................................... 68

  3.2 Soal Pretest dan Posttest ............................................................................. 68

  3.3 Kunci Jawaban ............................................................................................ 71

  3.4 Hasil Pretest ............................................................................................... 73

  3.5 Hasil Posttest .............................................................................................. 76

  4. Lampiran 4. Kuesioner Uji Coba Lapangan Terbatas ..................................... 79

  4.1 Kisi-Kisi Kuesioner untuk Uji Coba Lapangan Terbatas ............................. 79

  4.2 Kuesioner untuk Siswa ................................................................................ 80

  4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Lapangan Terbatas .......................................... 81

  5. Lampiran 5. Surat Permohonan Ijin Penelitian ke SD .................................... 82

  6. Lampiran 6. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian dari SD .......... 83

  7. Lampiran 7. Dokumentasi Uji Coba Lapangan Terbatas ................................ 84

  8. Lampiran 8. Album Pembelajaran ................................................................. 88

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini dijelaskan (1) latar belakang, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, (5) spesifikasi produk yang dikembangkan, dan (6) definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

  Sudah menjadi kebenaran umum bahwa pembelajaran adalah suatu proses belajar yang dilakukan secara sengaja dan sadar antara guru dan siswa untuk mencapai suatu kompetensi tertentu. Pembelajaran dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari komponen-komponen yang saling bergantung dan terorganisir antara kompetensi yang harus diraih siswa, materi pelajaran, pokok bahasan, metode dan pendekatan pengajaran, media pengajaran, sumber belajar, pengorganisasian kelas, dan penilaian (Suyono & Hariyanto, 2011:17). Pengertian tersebut mengandung arti bahwa keberhasilan suatu pembelajaran akan ditentukan oleh pemilihan dan penggunaan komponen pembelajaran. Komponen pembelajaran itu saling mempengaruhi dan memberikan kontribusi dalam pembelajaran sehingga ketika menyusun suatu rancangan pembelajaran perlu diperhatikan komponen-komponen tersebut. Pada anak usia sekolah dasar terutama untuk kelas bawah yang berumur 6-9 tahun, komponen penting yang diperlukan dalam sebuah pembelajaran adalah adanya media pembelajaran untuk menyampaikan materi seperti yang diungkapkan Munadi (2010:7-8) bahwa terciptanya proses belajar yang efektif dan efisien diperlukan adanya media pembelajaran karena media mampu menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga terbentuk lingkungan belajar yang kondusif. Media pembelajaran yang dibutuhkan adalah berupa alat peraga karena dalam hal ini pada umur 6-9 tahun diperlukan benda-benda konkret untuk membantu anak membentuk sebuah konsep. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Rathunde (2003:15) pembelajaran yang baik sesuai dengan teori Montessori yaitu pembelajaran yang lebih memperhatikan kualitas pengalaman yang dialami siswa daripada prestasi belajar yang diraih siswa.

  Sesuai dengan kurikulum yang digunakan di Indonesia yaitu KTSP, mata pelajaran pokok di Sekolah Dasar meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, IPA,

  IPS, dan PKn. Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik yang khas, begitu pula dengan mata pelajaran Matematika. Menurut Walle (2008:13) matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis. Sehubungan dengan hal tersebut, pembelajaran matematika yang baik dapat menghantarkan siswa sampai pada pembentukan diri yang teratur, menemukan arti dalam kehidupannya, dan berpikir logis. Salah satu tujuan mata pelajaran Matematika yang tertulis dalam standar isi dan standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar SD/MI adalah agar peserta didik menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika. Tujuan dalam pembelajaran matematika tersebut dapat tercapai apabila didukung dengan komponen-komponen yang dapat mendorong siswa untuk memperoleh kompetensi yang diharapkan. Mata pelajaran Matematika juga menitikberatkan kompetensi dasar bilangan, geometri, dan pengukuran. Kompetensi tersebut akan tercapai apabila didukung dengan benda-benda nyata yang ada di sekitar siswa. Benda nyata tersebut dapat diwujudkan melalui alat peraga yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran. Alat peraga menjadi penting karena melalui alat nyata tersebut konsep terhadap suatu materi dalam pembelajaran matematika dapat tertanam pada diri anak.

  Pembelajaran konvensional yang terjadi saat ini kurang memandang penting adanya media pembelajaran yang berupa alat peraga. Pada umumnya pendidik cukup puas dengan buku-buku paket yang telah digunakannya. Sumber belajar yang berupa buku cetak tersebut dianggap telah mampu membentuk konsep pada diri anak. Penjelasan secara lisan melalui ceramah juga masih diandalkan oleh para pendidik untuk menyampaikan konsep yang membutuhkan media nyata untuk memahaminya. Hal-hal tersebut apabila terus terjadi akan menimbulkan dampak negatif pada diri anak. Salah satu dampaknya adalah ketika anak dihadapkan dengan masalah yang nyata, anak mengalami kesulitan dalam mengkorelasikan dan menyelesaikannya karena dari awal anak hanya mendengarkan penjelasan dan melihat secara grafis. Sejak awal anak tidak dihadapkan langsung dengan objek yang dimaksud sehingga anak mempunyai kendala dalam menerapkan konsep yang telah diperolehnya.

  Salah satu pembelajaran yang banyak memanfaatkan alat peraga untuk membentuk konsep siswa adalah pembelajaran Montessori (1870-1952). Montessori adalah seorang dokter wanita yang prihatin terhadap dunia anak dan pendidikan. Pembelajaran ala Montessori berawal dari hasil observasi yang dilakukan oleh Montessori sendiri terhadap anak didiknya yang kurang beruntung di suatu daerah kumuh di Roma. Montessori berhasil membimbing anak-anak didik tersebut lulus ujian nasional seperti yang dilakukan anak-anak di sekolah umum. Seiring dengan perkembangannya pembelajaran Montessori ini berkembang sampai ke Indonesia. Di Indonesia terdapat beberapa sekolah Montessori, misalnya Jakarta Montessori School, Bali Montessori School, sekolah Montessori di Bandung, Batam, dan Yogyakarta. Berdasarkan fenomena yang ada, anak-anak yang dapat bersekolah di sekolah tersebut terbatas pada anak-anak dari keluarga yang berkecukupan saja mengingat alat-alat peraga Montessori belum diproduksi di Indonesia dan bahan yang digunakan merupakan bahan khusus yang sudah di standarisasikan sehingga hal itu menjadi kendala untuk menerapkan pembelajaran Montessori di sekolah tradisional. Kendala tersebut dapat diatasi melalui pengembangan media pembelajaran Montessori yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh penyelenggara pendidikan yaitu sekolah. Seperti yang dilakukan Montessori ketika mengawali pelayanan pendidikan, Montessori menggunakan alat seadanya yang disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dialami siswa. Penggunaan alat peraga tersebut juga melatih kemandirian anak dan tanggung jawab atas apa yang dilakukan anak. Pembelajaran Montessori selalu berdasar pada kebebasan anak sehingga anak dapat berkembang secara optimal karena belajar sesuai dengan keinginannya dan dari hal tersebut, anak juga terbentuk menjadi pribadi yang menghargai lingkungan sekitar tanpa diajarkan (Koh, 2010:1).

  Berdasarkan hasil wawancara di sekolah dengan guru wali kelas IIIA SDN Tamanan I, pembelajaran matematika yang terjadi masih kurang memanfaatkan media untuk menyampaikan konsep yang dapat diterima oleh anak. Sumber belajar yang mereka gunakan adalah LKS dan buku-buku cetak. Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa siswa membutuhkan alat peraga untuk membentuk konsep khususnya untuk mata pelajaran matematika dalam hal pemahaman tentang geometri. Apabila melihat letak SDN Tamanan I yang beralamatkan di Kelurahan Tamanmartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, lokasi tersebut terletak tidak jauh dari Sungai Opak yang dilalui oleh lahar dingin dari Gunung Merapi. Sekolah yang tak jauh dari lokasi penambangan pasir tersebut membuat sekolah memiliki potensi lokal yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran. Potensi lokal yang dapat dimanfaatkan adalah hasil tambang pasir yang diambil dari Sungai Opak tersebut. Potensi lokal yang lainnya adalah kayu dan sumber daya manusia yang mengolah kayu tersebut juga tersedia di lingkungan sekolah tersebut.

  Kesenjangan yang terjadi antara pemanfaatan media yang kurang maksimal untuk pembelajaran dengan sumber daya yang memadai tersebut membuat peneliti berinisiatif untuk mengembangkan alat peraga ala Montessori yang bersifat ekonomis. Pengembangan alat peraga ini diharapkan dapat membantu pembelajaran yang masih bersifat konvensional melalui alat peraga Montessori yang memanfaatkan potensi lokal yang ada.

  Penelitian ini dibatasi hanya sampai pada pengembangan prototipe produk alat peraga Montessori yang diujicobakan secara terbatas untuk melatih keterampilan geometri matematika kelas IIIA standar kompetensi memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana, kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya, materi bangun datar sederhana pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SDN Tamanan I Yogyakarta.

1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

  1.2.1 Bagaimana ciri-ciri alat peraga Montessori yang dikembangkan untuk melatih keterampilan geometri pada materi bangun datar kelas IIIA di SDN Tamanan I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?

  1.2.2 Bagaimana kualitas alat peraga Montessori yang dikembangkan untuk melatih keterampilan geometri pada materi bangun datar kelas IIIA di SDN Tamanan I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013?

  1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk:

  1.3.1 Mengembangkan alat peraga Montessori sesuai dengan ciri-ciri yang ditentukan untuk melatih keterampilan geometri pada materi bangun datar kelas IIIA di SDN Tamanan I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

  1.3.2 Mengembangkan alat peraga Montessori yang berkualitas untuk melatih keterampilan geometri pada materi bangun datar kelas IIIA di SDN Tamanan I Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

  1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Bagi Sekolah Penelitian ini dapat meningkatkan mutu sekolah melalui alat peraga yang telah dikembangkan.

  1.4.2 Bagi Guru Hasil penelitian dapat menambah referensi dalam penggunaan alat peraga untuk pembelajaran matematika dengan memanfaatkan potensi daerah di sekolah.

  1.4.3 Bagi Peneliti Mendapatkan pengalaman berharga dalam mengembangkan media pembelajaran matematika berupa alat peraga Montessori.

  1.5 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah alat peraga

  Montessori. Alat peraga Montessori dirancang dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada di lingkungan sekolah. Bahan utama yang dipilih adalah kayu dan pasir untuk membuat alat peraga Montessori. Alat peraga Montessori yang dibuat bernama “Papan Pasir Bangun Datar” dan dilengkapi dengan lembar kerja siwa, kartu soal terbuat dari kertas ivory sebanyak 72 soal, dan album pembelajaran yang berisi materi dan manual penggunaan alat peraga. Bangun datar yang akan dibuat pada papan pasir adalah persegi, persegi panjang, lingkaran, segitiga siku- siku, segitiga tumpul, segitiga lancip, segitiga sama sisi, segitiga sama kaki, segitiga sembarang, segi lima sampai segi sepuluh, trapesium siku-siku, trapesium sama kaki, trapesium sembarang, layang-layang, belah ketupat, dan jajar genjang. Setiap bangun tersebut memiliki bingkai yang berbentuk persegi yang berukuran 14x14 cm. Bangun tersebut akan diberi warna biru dan untuk bingkainya berwarna kuning. Setiap bangun dan bingkainya diletakkan di dalam rak. Terdapat 5 rak yang telah dikelompokkan, yaitu: rak 1 terdiri dari bangun persegi dan persegi panjang, rak 2 terdiri dari bangun segitiga, rak 3 terdiri dari bangun lingkaran, rak 4 terdiri dari bangun segi lima sampai segi sepuluh, rak 5 terdiri dari bangun trapesium siku-siku; trapesium sama kaki; trapesium sembarang; layang-layang; belah ketupat; dan jajar genjang. Proses pembuatan alat peraga dimulai dengan pencarian bahan berupa kayu, hasboard, lem kayu, dan pasir halus. Langkah selanjutnya adalah pembuatan bangun datar dan bingkainya sesuai dengan ukuran sampai pada pengecatan menggunakan warna yang disesuaikan dengan pilihan siswa serta penempelan pasir menggunakan lem kayu. Langkah terakhir adalah pembuatan rak untuk meletakkan bangun datar yang telah dirancang. Papan pasir bangun datar digunakan sebagai alat peraga pembelajaran matematika kelas IIIA standar kompetensi memahami unsur dan sifat-sifat bangun datar sederhana, kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya, materi bangun datar sederhana pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SDN Tamanan I Yogyakarta.

1.6 Definisi Operasional

  1.6.1 Pembelajaran ala Montessori adalah proses belajar mengajar yang dilakukan mengacu pada prinsip-prinsip pembelajaran yang dikemukakan oleh Maria Montessori.

  1.6.2 Alat peraga Montessori adalah media pembelajaran yang digunakan anak untuk memahami suatu materi pelajaran yang dirancang berdasarkan karakteristik alat peraga menurut Montessori.

  1.6.3 Album pembelajaran Montessori adalah penjelasan penggunaan alat peraga yang berisi materi, tema, tujuan, dan presentasi penggunaan alat peraga.

  1.6.4 Keterampilan geometri matematika adalah kemampuan yang akan dikembangkan pada siswa sekolah dasar kelas III yang meliputi pengidentifikasian bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.

  1.6.5 Mata pelajaran matematika adalah pelajaran yang mengembangkan kompetensi geometri siswa kelas IIIA semester genap SDN Tamanan I kompetensi dasar mengidentifikasi berbagai bangun datar sederhana menurut sifat atau unsurnya.

  1.6.6 Siswa Sekolah Dasar adalah siswa kelas IIIA di SDN Tamanan I, Tamanmartani, Kalasan, Yogyakarta.

  1.6.7 Kontekstual adalah pengembangan alat peraga yang memanfaatkan bahan- bahan yang berbasis dari potensi lokal di lingkungan sekolah.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini terdapat pembahasan tentang teori yang terbagi menjadi tiga bagian, yaitu (1) kajian pustaka, (2) kerangka berpikir, dan (3) hipotesis.

2.1 Kajian Pustaka

  Kajian pustaka dalam penelitian ini akan menjelaskan empat hal, yaitu (1) pembelajaran Montessori, (2) alat peraga Montessori, (3) keterampilan geometri dalam matematika, dan (4) kajian penelitian yang relevan.

2.1.1 Pembelajaran Montessori

2.1.1.1 Pengertian Pembelajaran Montessori

  Pembelajaran Montessori pada dasarnya menitikberatkan pengembangan kemandirian anak dan memberi kebebasan pada anak untuk memilih dan menentukan atas apa yang dilakukan sesuai dengan perkembangan anak. Pembelajaran yang dilakukan sambil bermain dan penggunaan panca indera secara maksimal selama pembelajaran menciptakan kesenangan pada anak ketika belajar (Montessori, 2003:33).

  Pendidikan Montessori merupakan pendidikan yang sistematis dan dalam pembelajarannya melibatkan sensorial yang dihubungkan dengan pengorganisasian saraf dan lingkungan anak (Lillard, 2005:324). Pembelajaran yang melibatkan sensorial tersebut dinyatakan dengan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran Montessori. Selama pembelajaran, lingkungan belajar anak juga berpengaruh terhadap proses belajar yang dialaminya.

  Montessori menjelaskan bahwa dalam pembelajarannya anak belajar dengan terstruktur, berfokus pada suatu proyek tertentu, dan anak juga memiliki kebebasan untuk kapan dan hal apa yang ingin mereka kerjakan. Pembelajaran Montessori juga merupakan belajar penemuan melalui alat peraga yang didesain secara eksplisit dapat memberikan makna bagi anak-anak (Lillard, 2005:328).

  Deskripsi tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran Montessori menekankan pada pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan anak, mengembangkan kemandirian, menggunakan panca indera selama proses belajar, dan bersifat menyenangkan. Pembelajaran Montessori juga mendukung pengembangan pembelajaran aktif yaitu pembelajaran yang mengajak peserta didik untuk mendominasi aktivitas pembelajaran, aktif melibatkan mental, fisik, dan otak anak (Zaini, dkk, 2008:xiv).

2.1.1.2 Tahap Perkembangan Anak

  Montessori membagi tahap-tahap perkembangan anak menjadi umur 0-6, 6-12, dan 12-18 (Montessori, 2008:xxi). Tahap-tahap tersebut memiliki karakteristik sebagai berikut.

  1. Tahap umur 0-6 tahun Tahap ini merupakan periode untuk melakukan gerak, mengembangkan rasa keteraturan, mencintai lingkungan, dan sensitif terhadap detail serta bilangan atau angka.

  2. Tahap umur 6-12 tahun Periode 6-12 merupakan periode sensitif untuk logika dan pembenaran. Tahap perkembangan ini mengembangkan imaginasi, rasa berkelompok, menampilkan kekuatan fisik, dan mengembangkan mental dan moral yang cukup luas.

  3. Tahap umur 12-18 tahun Tahap ini mengarah pada kematangan fisik dan pencarian model ideal yang akan diikuti.

  Berdasarkan uraian tersebut karakteristik perkembangan anak usia 6-12 tahun yang termasuk di dalamnya anak usia kelas III ditandai dengan beberapa kemajuan dalam aspek motorik, bahasa, emosi, sosial, dan kognitif. Secara umum anak pada usia ini berada pada masa anak senang melakukan aktivitas motorik, memiliki rasa ingin tahu yang besar, memiliki keinginan untuk berkelompok, dan kemampuan kognitif anak dalam memecahkan masalah-masalah yang konkret menggunakan logika.

2.1.2 Alat Peraga Montessori

2.1.2.1 Pengertian Alat Peraga

  Alat peraga terdiri dari dua suku kata, yaitu alat dan peraga. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), alat adalah barang yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu sedangkan peraga adalah alat media pengajaran untuk meragakan sajian pelajaran. Berdasarkan pengertian dari kedua suku kata tersebut dapat diartikan alat peraga adalah barang yang digunakan untuk meragakan sajian pelajaran. Sependapat dengan hal tersebut, Sudono mengungkapkan bahwa alat peraga adalah alat yang berfungsi untuk menerangkan suatu mata pelajaran tertentu dalam suatu proses belajar mengajar (Sudono, 2010:14).

  Anitah (2010:4) mengungkapkan bahwa istilah alat peraga menunjuk kepada suatu alat atau benda yang sama yang dapat mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Sependapat dengan hal tersebut, Sukayati dan Agus (2009:6) menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan semua benda yang menjadi perantara dalam terjadinya pembelajaran. Berdasar fungsinya media dapat berbentuk alat peraga dan sarana tetapi dalam keseharian tidak terlalu dibedakan antara media dan alat peraga. Sehubungan dengan itu fungsi utama alat peraga merujuk sebagai sumber belajar yang mengaktifkan siswa dan menyalurkan informasi (Munadi, 2010:37).

  Pengertian tersebut dapat diartikan bahwa alat peraga adalah barang yang digunakan untuk menjelaskan suatu materi pelajaran agar mencapai tujuan pembelajaran. Penggunaan alat peraga merupakan hal penting untuk mendukung keberhasilan suatu pembelajaran.

2.1.2.2 Pengertian Alat Peraga Montessori

  Lillard (1997:11) mengungkapkan bahwa alat peraga Montessori dirancang secara mendetail sampai yang terkecil sehingga anak dapat menggunakannya sendiri. Alat peraga Montessori terdiri dari tiga unsur yang selalu diperhatikan, yaitu membangun kemandirian anak dan membangun akamedik anak, memiliki nilai seni, dan mengembangkan rasa tanggungjawab serta bangga terhadap alat peraga yang ia miliki. Alat peraga yang dikembangkan memiliki prinsip kesederhanaan, daya tahan, keindahan, mengembangkan kreativitas dan anak belajar dari penemuan, dan memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk memperbaiki kesalahan mereka sendiri.

  Alat peraga matematika Montessori tidak dirancang untuk mengajar matematika namun untuk membantu mengembangkan pikiran matematika. Pikiran yang dikembangkan tersebut mencakup pikiran menjelajahi untuk memahami perintah, urutan, dan abstraksi, dan memiliki kemampuan untuk menempatkan bersama-sama tentang apa yang diketahui dan sampai pada kemampuan anak untuk menemukan hal baru secara mandiri (Lillard, 1997:137).

  Penjelasan tersebut dapat diartikan bahwa alat peraga Montessori adalah alat yang dirancang untuk pembelajaran yang mengembangkan potensi diri siswa baik dalam hal akademis maupun non akademis secara mandiri dan memiliki pengendali kesalahan. Secara khusus alat peraga matematika Montessori merupakan alat yang dirancang untuk mengembangkan cara berpikir matematika pada anak dan mengembangkan kemampuan belajar penemuan yang dimiliki oleh masing-masing anak.

2.1.2.3 Ciri-Ciri Alat Peraga Montessori

  Alat peraga Montessori sangat memperhatikan secara mendetail hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anak, misalnya pembuatan meja dan kursi yang disesuaikan dengan ukuran anak, berat kursi dan meja yang dapat dipindah-pindah oleh anak, dan dibedakan juga meja untuk kerja kelompok dan untuk bekerja secara individual (Montessori, 2003:81). Setiap pemilihan dan pembuatan alat dalam pembelajaran Montessori selalu memiliki arti dan alasan penggunaannya. Ciri-ciri dari alat tersebut dapat diperinci sebagai berikut:

  1. Menarik Montessori (2003:81) menjelaskan bahwa setiap media pembelajaran harus mengandung unsur keindahan. Unsur tersebut dapat dilihat dari segi warna sehingga mengundang minat siswa untuk belajar.

  2. Memiliki gradasi Alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran mengandung unsur gradasi. Gradasi yang dimaksud adalah rangsangan rasional yang nampak pada penggunaan alat yang melibatkan beberapa indera.

  3. Memiliki pengendali kesalahan (auto correction) Pengendali kesalahan yang dimaksud dalam hal ini adalah setiap alat yang digunakan memiliki penunjuk bahwa sedang terjadi kesalahan terhadap apa yang dilakukan anak dalam penggunaan alat. Anak juga belajar dari kesalahan yang dilakukan dalam rangka membangun dirinya untuk lebih teratur, misalnya anak membuat gaduh ketika memindah kursi melalui suara yang ditimbulkan dari gesekan kursi dengan lantai, pengalaman tersebut dijadikan pelajaran untuk siswa agar dapat memindah kursi dengan hati-hati (Montessori, 2008:83-85).

  4. Membelajarkan siswa secara mandiri (auto education) Alat peraga dalam pembelajaran Montessori dirancang berdasarkan tahap perkembangan anak sehingga sesuai dengan kebutuhan anak. Alat peraga

  Montessori juga didesain untuk mudah dipindahkan oleh anak-anak sendiri sehingga anak dapat memilih kenyamanannya sendiri secara bebas untuk meggunakan alat peraga selama pembelajaran (Montessori, 2008:83-84).